Pengguna:Nurhayatun

Dari widuri
Revisi per 15 Januari 2020 05.13 oleh Nurhayatun (bicara | kontrib) (Konsep Sistem Informasi)

Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMBAYARAN SPP

BERBASIS WEB PADA SMK NUSA PUTRA TANGERANG

TUGAS AKHIR


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 162239030
NAMA
: NURHAYATUN



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

[[UNIVERSITAS RAHARJA]

(UNIVERSITAS) RAHARJA

TANGERANG

2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMBAYARAN SPP

BERBASIS WEB PADA SMK NUSA PUTRA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 162239030
Nama
: NURHAYATUN
Jenjang Studi
: Diploma
Program Studi
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Rektor
       
Kepala Program Studi
       
           
           
           
           
(DR. Ir.Abas Sunarya,, M.Si)
       
(Dedeh Supriyanti, S.Kom, M.T.I)
NIP : 000603
       
NIP : 020001

UNIVERSITAS RAHARJA

(UNIV) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMBAYARAN SPP BERBASIS WEB

PADA SMK NUSA PUTRA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622390930
Nama
: Nurhayatun

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Tahun Akademik 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( [Padeli]], M.Kom)
   
(Mardiana, S.Kom., MM)
NID :04043
   
NID : 15032

UNIVERSITAS RAHARJA

(UNIV) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMBAYARAN SPP BERBASIS WEB

PADA SMK NUSA PUTRA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622390930
Nama
: Nurhayatun

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program StudiKomputerisasi Akuntansi

KonsentrasiKeuangan

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Febuari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_________)
 
(_________)
 
(_________)
 
NID:_________
 
NID:___________
 
NID :______________
 

UNIVERSITAS RAHARJA

(UNIV) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMBAYARAN SPP BERBASIS WEB

PADA SMK NUSA PUTRA TANGERANG

Dibuat Oleh:

NIM
: 1622390930
Nama
: Nurhayatun
Jenjang Studi
: Diploma
Fakultas
: [Sains dan Teknologi]]
Program Studi
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Febuari 2020

 
 
 
 
(Nurhayatun)
NIM : 1622390930

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pendukung keputusan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem berbasis web pada PT PLN (PERSERO) TJBB APP DuriKosambi(UML) pun dilakukan guna menggambarkan prosedur sistem berjalan menggunakan Walaupun para calon peserta pengadaan barang/jasa yang mempunyai data-data yang berbeda-beda namun dapat diseleksi dengan mudah, cepat dan tepat dengan menggunakan sistem yang diusulkan sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Dengan metodelogi penelitian berdasarkan metode pengumpulan data, metode analisis SWOT, metode analisis data dan metode perancangan prototype. Untuk menganalisa sistem berjalan penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprice Edition yang menggambarkan dengan use case diagram, activity diagram dansequence diagram. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini yaitu terdapat 38 butir dalam fungsional kebutuhan dan ada 2 butir nonfungsional kebutuhan dalam merancang prototypepengadaan barang/jasa dengan metode terbuka satu tahap dua sampul. Peneliti membuat tampilanya seperti pada struktur menu yaitu terdiri darimenu login, home , (tabel vendor yang lulus semua persyaratan,link download, jam dan kalender), proses (input data vendor, input data instansi,input data projek, input data download, input data pelelangan, input dokumen, input input pengumuman pemenang pelelangan) danabout us (sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, informasi pelelangan barang/jasa). Dengan dibuatnya sitem yang terkomputerisasi berbasis web pelelangan barang/jasa dengan metode terbuka satu tahap dua sampul maka pelelangan pengadaan barang/jasa lebih tepat, cepat dan efisien.

Kata kunci  : Pelelangan Barang/Jasa, SWOT, Rancangan Prototype.


ABSTRACT

TThe purpose of this research is to support the decision of procurement of goods / services by using web-based system at PT PLN (PERSERO) TJBB APP DuriKosambi. Although the prospective participants procurement of goods / services that have different data but can be selected easily, quickly and precisely using the proposed system as a solution of the existing problems. With research methodology based on data collection method, SWOT analysis method, data analysis method and prototype design method. To analyze the system running this research using Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprice Edition which describes with use case diagram, activity diagram and sequence diagram. Result and discussion in this research that there are 38 items in functional requirement and there are 2 nonfunctional requirement point in designing prototype of procurement of goods / services with open method one stage two cover. Researchers make the appearance as in the menu structure that consists of login menu, home (table vendors who pass all requirements, download links, hours and calendars), process (input data vendors, data input institutions, project data input, download data input, data input auctions, input documents, input auction announcement winner auction) and about us (short history of company, vision and mission, information auction of goods / services). With the creation of a computerized web-based system of auction of goods / services with the open method one stage two covers then the auction procurement of goods / services more precise, fast and efficient.

Keywords: Auction of Goods / Services, SWOT, Prototype Design .



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan bnyak rahmat dan hidayahnya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat melaksanakan skripsi dengan baik, serta menyelesaikan pembuatan laporan skripsi ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan skripsi serta penyusunan laporan ini peneliti medapatkan banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak DR. Ir. Untung Rahardja, M.T.I,. MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi yang telah mengarahkan penulis dalam persiapan maupun pelaksanaan skripsi.
  4. Bapak Aris Martono, M.Kom,. M.Msi selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan maupun, arahan, serta motivasi kepada penulis baik dalam pembuatan program maupun penyusunan laporan skripsi.
  5. Bapak Fauzan Manafi Albar, S.kom.MM yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Edy Sucipto,selaku supervisor pengadaan barang dan jasa yang telah menerima penulis sebagai peserta KKP serta mengizinkan untuk melanjutkanya hingga pembuatan laporan skripsi ini.
  8. Kedua orang tua Bapak, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa yang tiada henti untuk keberhasilan penulis.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.
  10. Teman-teman yang banyak memberikan dukungan moril, motivasi, juga memberikan semangat untuk terselesaikanya laporan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa di dalam pelaksanaan skripsi maupun penyusunan laporan skripsi ini masihlah terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karna itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman, guna penyempurnaan laporan peneliti di karya ilmiah yang selanjutnya agar dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti pada khususnya.


Tangerang, September 2018
Aprilia Nazla Rahmayta
NIM. 1411482893

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Literature Review

  2. Tabel 3.1 SWOT

  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

  6. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

  7. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

  8. Tabel 4.2 Struktur Tabel Data Vendor

  9. Tabel 4.3 Struktur Tabel Data Instansi

  10. Tabel 4.4 Struktur Tabel Data Projek

  11. Tabel 4.5 Struktur Tabel Data Download

  12. Tabel 4.6 Struktur Tabel Pekerjaan Projek

  13. Tabel 4.7 Struktur Tabel Dokumen Vendor

  14. Tabel 4.8 Struktur Tabel Data Dokumen

  15. Tabel 4.9 Struktur Tabel User

  16. Tabel 4.10 Black Box Testing Pelelangan Pengadaan Barang/Jasa

  17. Tabel 4.11 Schedule Implementasi

  18. Tabel 4.12 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Metode WaterFall

  2. Gambar 3.1 Struktur Organisasi

  3. Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengadaan Barang/Jasa dengan metode pelelangan terbuka satu tahap dua sampul

  4. Gambar 3.3 Activity Diagram Pengadaan Barang/Jasa dengan metode pelelangan terbuka satu tahap dua sampul

  5. Gambar 3.4 Sequence DiagramPengadaan Barang/Jasa dengan metode pelelangan terbuka satu tahap dua sampul

  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan pada siatem pelelangan pengadaan barang/jasa

  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Laksda Usulan pada sistem pelelangan pengadaan barang/jasa

  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Vendor usulan sistem pelelangan pengadaan barang/jasa

  9. Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan Laksda usulan sistem pelelangan pengadaan barang/jasa

  10. Gambar 4.5 Sequence Diagram Vendor usulan sistem pelelangan pengadaan barang/jasa

  11. Gambar 4.6 Class Diagram Usulan pada sistem pelelangan pengadaan barang/jasa

  12. Gambar 4.7 Rancangan Prototype Tampilan Login

  13. Gambar 4.8 Rancangan Prototype Tampilan Halaman Utama

  14. Gambar 4.9 Rancangan Prototype Tampilan Data Vendor

  15. Gambar 4.10 Rancangan Prototype Tampilan Data Instansi

  16. Gambar 4.11 Rancangan Prototype Tampilan Data Projek

  17. Gambar 4.12 Rancangan Prototype Tampilan Data Download

  18. Gambar 4.13 Rancangan Prototype Tampilan Data Pelelangan

  19. Gambar 4.14 Rancangan Prototype Tampilan Dokumen Vendor

  20. Gambar 4.15 Rancangan Prototype Tampilan Data Dokumen

  21. Gambar 4.16 Rancangan Prototype Tampilan About

  22. Gambar 4.17 Rancangan Prototype Tampilan Login User

  23. Gambar 4.18 Rancangan Prototype Halaman Utama

  24. Gambar 4.19 Rancangan Prototype Data Projek

  25. Gambar 4.20 Rancangan Prototype Data Pelelangan

  26. Gambar 4.21 Rancangan Prototype Dokumen Vendor

  27. Gambar 4.22 Rancangan Prototype Data Download

  28. Gambar 4.23 Tampilan Halaman Login

  29. Gambar 4.24 Tampilan Halaman Utama

  30. Gambar 4.25 Tampilan Data Vendor

  31. Gambar 4.26 Tampilan Data Instansi

  32. Gambar 4.27 Tampilan Data Projek

  33. Gambar 4.28 Tampilan Data Download

  34. Gambar 4.29. Tampilan Data Pelelangan

  35. Gambar 4.30 Tampilan Dokumen Vendor

  36. Gambar 4.31 Tampilan Data Dokumen

  37. Gambar 4.32 Tampilan Profil PLN

  38. Gambar 4.33 Tampilan Login User

  39. Gambar 4.34 Tampilan Halaman Utama

  40. Gambar 4.35 Tampilan Data Projek

  41. Gambar 4.36 Tampilan Data Pelelangan

  42. Gambar 4.37 Tampilan Dokumen Vendor

  43. Gambar 4.38 Tampilan Data Download


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komputer adalah salah satu media elektronik yang memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan teknologi saat ini. Fasilitas teknologi komputer memudahkan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah yang ada serta terus menerus mendominasi berbagai proses kerja agar dapat mudah lebih mudah, efektif dan efisien. Dari tahun ketahun semakin banyak hasil dari pengembangan teknologi yang dapat membantu kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Perkembangan teknologi tersebut telah merambat ke dalam dunia pendidikan. Sistem yang terkomputerisasi berbasis web sangat membantu suatu sekolah, organisasi maupun yayasan dalam pemrosesan data yang komplek sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date.

Ketatnya persaingan sekolah dituntut untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dengan biaya kompetitif sehingga diperlukan pengolahan sistem informasi secara profesional. Hampir seluruh sekolah telah menggunakan sistem informasi dalam kegiatan operasionalnya sehari hari baik dalam pengolahan data siswa, data pegawai maupun laporan penggajian hingga laporan pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) maupun biaya pendidikan lainnya.

Penulis melakukan penelitian di sekolah menengah kejuruan (SMK) Nusa putra tangerang terlihat pada bagian tata usaha belum bisa bekerja secara menyeluruh dalam administrasi karena keterbatasan sumber daya manusia. Staf tata usaha masih menggunakan sistem secara manual / semi komputerisasi sederhana yaitu masih menggunakan aplikasi Microsoft Acces sebagai alat bantu dalam proses pembuatan laporan transaksi pembayaran SPP yang mengakibatkan pekerjaan lebih rumit dan data terkadang tidak akurat. Kendala lain yang dihadapi SMK NUSA PUTRA yaitu alur penyimpanan data transaksi keuangan siswa yang mengharuskan dua kali penulisan pada bukti transaksi keuangan siswa yang mengharuskan dua kali penulisan pada bukti transaksi siswa yang benar untuk seluruh siswa dan menyebabkan kesalahan serta informasi yang diperoleh tidak up to date dan lengkap. Dengan masalah tersebut sering terjadinya kesalahan dalam pencatatan laporan pembayaran dan terlambat dalam mengumpulkan laporan pada waktu yang sudah ditentukan. Padahal pengendalian dalam sistem informasi sangatlah penting.

Berdasar uraian diatas, penulis tertarik memilih judul “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMBAYARAN SPP BERBASIS WEB PADA SMK NUSA PUTRA TANGERANG” yang nantinya diharapkan dapat membantu petugas penerima spp dalam pekerjaannya.

RUMUS MASALAH

Dari latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem yang sudah berjalan di SMK Nusa Putra ?

  2. Bagaimana merancang sistem pembayaran spp pada SMK Nusa Putra yang efektif dan efisien serta aman pada SMK Nusa Putra ?

  3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Penulis mengelompokkan beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi pembayaran SPP siswa SMK nusa putra tangerang yang sedang berjalan.

    2. Untuk merancang sistem pembayaran spp pada SMK Nusa Putra yang efektif dan efisien serta aman.

    Ruang Lingkup

    Agar sebuah program yang menyediakan informasi tidak menyimpang dari tujuan sebenarnya, maka penulis membatasi pada sistem informasi pembayaran SPP pada SMK Nusa Putra.

    Metodologi Penelitian

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan Tugas Akhir (TA),maka penulis mengumpulkan beberapa metode sebagai berikut:

    1. Jenis Penelitian

      Dalam metode penelitian kali ini yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat suatu individu, keadaan tertentu untuk menentukan frekuensi penyebaran suatu gejala. Dan hubungan antar kejadian yang diselidiki.

    2. Metode Pengumpulan Data

      Menulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk mendapatkan data dan informasi

    3. Metode Observasi (Observation Research)

      Observasi atau studi lapangan merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan [1]

    4. Metode Wawancara (interview)

      Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu [1].

      Metode Bagi Penelitian

      Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini menggunakan beberapa metode yang penelitian gunakan diantaranya :

      Metode Pengumpulan Data

      1. Metode Observasi (Observasi Research)

      2. Pada metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan pengadaan barang/jasa, baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan.

      3. Metode Wawancara (Interview Research)

      4. Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung pada bagian pengadaan barang/jasa yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan pengadaan barang/jasa dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

      5. Metode Study Pustaka (Library Research)

      6. Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan diinternet.

      7. Metodologi Analisa Sistem

      8. Analisa sistem dilakukan dengan melalui 4 (empat) tahapan yaitu, survei sistem yang sedang berjalan, analisa terhadap temuan sistem, identifikasi kebutuhan informasi dan informasi kebutuhan sistem.

      Sistematika Penulisan

      Agar pemahaman tentang penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini menjadi lebih mudah maka, penulis mengelompokkan beberapa materi yang dibahas pada laporan ini sebagai berikut:

      BAB I PENDAHULUAN

      Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penelitian.

      BAB II LANDASAN TEORI

      Pada bab ini berisi tentang Teori Dasar, Teori Umum, Teori-Teori yang Berhubungan Dengan Topik yang Dibahas, dan Literatur Review/Penelitian sebelumnya.

      BAB III PEMBAHASAN

      Pada bab ini menjelaskan sejarah singkat Smk nusa putra tangerang, struktur organisasi perusahaan,tugas serta fungsi organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan, dan tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), dan permasalahan yang dihadapi.

      BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Pada bab ini diuraikan mengenai rancangan sistem yang diusulkan yang digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Selain itu, dijelaskan pula mengenai spesifikasi database yang digunakan serta desain implementasi sistem yang diusulkan.

      BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

      Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan Sistem Pembayaran SPP Berbasis web berdasarkan data-data yang telah diperoleh

      DAFTAR PUSTAKA

      Berisi tentang refensi-referensi yang di dapat selama penelitian yang dilakukan.

      LAMPIRAN

      Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan selama penelitian, untuk melengkapi yang dibuat.


      BAB II
      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      [2] dalam Adetria Halim dkk (2017:28)[3]. Komputer atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

      [4]yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

      [5]dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

      Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita [6], yang berbeda adalah cara pendekatannya

      Karakteristik Sistem

      Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

      1. Komponen sistem (component system)

      2. Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan supra sistem.

      3. Batasan sistem (boundary system)

      4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

      5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

      6. Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

      7. penghubung sistem (interface)

      8. Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

      9. Masukan (input)

      10. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

      11. Keluaran (output)

      12. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

      13. Pengolahan sistem (Process)

        Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

      14. Sasaran dan tujuan sistem (Objective and Goal)

        Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya

      15. Klasifikasi Sistem

        Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik, dan sistem yang terbuka dan tertutup. Berikut ini penjelasannya :

      Klasifikasi Sistem

      Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik, dan sistem yang terbuka dan tertutup. Berikut ini penjelasannya :

      1. Sistem abstrak dan sistem fisik

        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya. Contoh sistem abstrak adalah hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan contoh sistem fisik adalah sistem perbankan.

      2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

        Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem ATM.

      3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

        Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

      4. Blok Keluaran (Output Block)

      5. Produk digunakan sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

        Konsep Dasar Informasi

        Komponen Sistem Informasi

        Menurut Agus (2014:9),“Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat bagi penerima”[7].

        Menurut Samuel Eilon dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen Organisasi (2014:40),“Informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu kita dalam membedakan dari yang lain.”[8]

        Menurut Abidin dalam Priyo Sutopo, dkk dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:24), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya.” Berdasarkan 3 (tiga) pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.[9]

        Menurut M. Thoha dan Miyanto dalam jurnal PROSISKO (2015:58)mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bnetuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang[10].

        Menurut Jeperson Hutahean (2015:9), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.”[11]

        Menurut Wahyu Hidayat, Riri Mahmuriyah dan Sri Ndayani Ratna Safitri (2016:186)mengatakan bahwa "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti[12]".

        Menurut I Putu Agus Eka Pratama dalam Maimunah (2018:193),“Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah,sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”.[13]

        Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam Jurnal Sensi (2017:192)“Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.[14]

        Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna

        Kualitas Informasi

        Menurut Jogiyanto dalam bukunya Muslihudin (2016:10), Kualitas suatu informasi mempunyai 3(tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan.Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini : [15]

        1. Akurat (Accurate)

          Akurat Berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

        2. Tepat Waktu (Timeliness)

          Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi

        3. Relevan (Relevance)

          Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.

          Nilai Informasi

          Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, yaitu:[16]

          1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat

          2. Untuk mendapatkan pengalaman.

          3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

          4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

          5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

            Konsep Sistem Informasi

            Definisi Sistem Informasi

            Menurut Nur Azizah dkk (2017) [17] mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu.” (Tata sutabri,2012:38) [18]Menurut Mohamad Subhan (2012:17) [19]Sistem mengungkapkan: “Sistem informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Dengan kata lain sumber dari informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sering terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan akan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi“.

            Konsep Dasar Sistem Informasi

            Definisi Sistem Informasi

            Menurut Khairullah dkk (2017:85) [20], system informasi adalah suatu system didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

            Menurut Azhar Sutanto dalam Deni Prasetiyati dkk (2016:4) [21],system informasi merupakan komponen–komponen dari subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi.

            Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa system informasi adalah suatu system yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi atau laporan-laporan yang diperlukan

            Komponen Sistem Informasi

            Sistem informasi terdiri dari komponen komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem ke-enam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

            1. Blok Masukan (Input Block)

              1. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.

                </Ii>
              2. Blok Model (Model Block)

                1. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

                  </Ii>
                2. Blok Keluaran (Output Block)

                  1. Produk digunakan sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

                    </Ii>
                  2. Blok Teknologi (Technology Block)

                    1. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

                      </Ii>
                    2. Basis Data (Database Block)

                      1. Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

                        </Ii>
                      2. Blok Kendali (Controls Block)

                        <Ii>
                        1. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

                          </Ii>

                        Analisa Sistem

                        UML (Unified Modelling Language)

                        Definisi UML (Unified Modelling Language)

                        Menurut Sri Mulyani (2016:38) [22](Touseef, Anwer, Hussain, & Nadeem, 2015).

                        Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

                        Menurut Mariana Purba (2015:34) [23]. Jenis diagram itu antara lain:

                        1. Diagram Kelas (Class Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

                        2. Diagram Paket (Package Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas aktif.

                          </Ii>
                        3. Diagram Jenis (Use-Case Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

                          </Ii>
                        4. Diagram interaksi dan urutan (Interaction and Squence diagram). Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

                          </Ii>
                        5. Diagram Komunikasi (Communication Diagram). Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

                          </Ii>
                        6. Diagram Status (Statechart Diagram). Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem,memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (Interface), kelas,kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

                          </Ii>
                        7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

                          </Ii>
                        8. Diagram Komponen (Component Diagram). Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antar muka serta kolaborasi-kolaborasi.

                          </Ii>
                        9. Diagram Simpul (Deployment Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Berisi simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

                          <Ii>

                        Fungsi UML (Unified Modelling Language)

                        Menurut Iwan Sidharta dkk (2015:98) Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>yaitu:

                        1. Untuk menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.

                          </Ii>
                        2. Untuk menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagrams.

                          </Ii>
                        3. Untuk menggambarkan representasi struktur statik sebuah sistem dalam bentuk class diagrams.

                          </Ii>
                        4. Untuk membuat model behavior ”yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan state transition diagrams.

                          </Ii>
                        5. Untuk menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and development diagram, untuk menyampaikan atau memperluas functionality dengan stereotypes.

                          </Ii>

                        Definisi UML (Unified Modeling Language) Menurut Para Ahli :

                        1. Menurut Booch [2005:7][24]

                          1. <p style="line-height: 2">UML adalah Bahasa standar untuk membuat rancangan software. UML biasanya digunakan untuk menggambarkan dan membangun, dokumen artikel dari software – intensive system</p></Ii>
                          2. <p style="line-height: 2">Menurut Nugroho [2016:6][25]
                            1. <p style="line-height: 2">UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.</p></Ii>
                            2. <p style="line-height: 2">Menurut Nugroho [2009:4][26]
                              1. <p style="line-height: 2">UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP).</p></Ii>
                              2. <p style="line-height: 2">Menurut Herawati [2011:10][27]
                                1. <p style="line-height: 2">Bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.</p></Ii></ref> </ol>

                                  Konsep Dasar Analisa

                                  Definisi Analisa Sistem

                                  Analisa merupakan kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (user), kesempatan hambatan yang terjadi dan bentuk kebutuhan yang diinginkan, sehingga menghasilkan laporan yang dapat menggambarkan sistem lama atau yang sedang berjalan dan telah dipelajari masalahnya serta rancangan sistem baru usulan yang akan dikembangkan.

                                  Tujuan Analisa Sistem adalah :

                                  1. Untuk memahami kinerja sistem yang ada atau sedang berjalan.

                                    </Ii>
                                  2. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user) dengan mempelajari bentuk formulir, laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan.

                                    </Ii>
                                  3. Untuk mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pemakai (user) sistem yang tidak dapat dihasilkan dari sistem yang sedang berjalan.

                                    </Ii>

                                  Tahapan Analisa Sistem

                                  Menurut Sri Eti Wahyuningsih (2013:2) [28]. Di dalam analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya :

                                  1. Indentifikasi, yaitu yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

                                  2. Mengidentifikasi penyebab masalah

                                  3. Mengidentifikasi titik keputusan

                                    1. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan, hal-hal yang harus dilakukan di antara lain :

                                      </Ii>
                                    2. Menentukan jenis penelitian

                                    3. Merencanakan jadwal penelitian

                                    4. Mengatur jadwal wawancara

                                    5. Mengatur jadwal observasi.

                                    6. Mengumpulkan hasil penelitian.

                                      1. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

                                        </Ii>
                                      2. Penumbuh kembangan peran usaha nasional.

                                      3. Menganalisa kelemahan system

                                      4. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai)

                                        1. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari laporan tersebut adalah sebagai berikut :

                                          </Ii>
                                        2. Sebagai laporan bahwa proses analis telah selesai dilakukan

                                        3. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

                                        4. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

                                          </Ii>

                                        Teori Khusus

                                        Konsep Dasar Pembayaran

                                        Definisi Pembayaran

                                        Menurut UU Bank Indonesia No.23/1999Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>. Sedangkan SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) merupakan iuran wajib bagi siswa atau siswi yang dipergunakan oleh pihak sekolah untuk memfasilitasi segala kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa/siswi, dengan waktu pembayaran ditentukan sebelumnya (Nur, 2010).

                                        Dalam kamus besar bahasa Indonesia definisi pembayaran adalah : pembayaran proses, cara, perbuatan membayar. maka pengertian pembayaran SPP bulanan adalah proses membayar SPP yang dilakukan berulang-ulang, sekali dalam satu bulan. SPP merupakan iuran rutin sekolah yang mana pembayarannya dilakukan setiap sebulan sekali. SPP merupakan salah satu bentuk kewajiban setiap siswa yang masih aktif disekolah tersebut.

                                        ALUR KAS

                                        Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian kas, Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85) Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.

                                        Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.

                                        Kas sangat penting artinya karena, menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan. Kas juga menjadi begitu penting karena, perorangan, perusahaan, dan bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi liquiqitas yang memadai, yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat beroperasi.

                                        Kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam arti istilah kas sehari-hari dapat disamakan dengan uang tunai yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang syah. Persediaan kas yang cukup maka perusahaan akan beroperasi dengan lancar terutama dalam kegiatan pengeluaran kas yang meliputi pembelian barang dan jasa, memiliki harta, membayar hutang, membiayai operasi serta kegiatan-kegiatan lainnya. Dalam aktiva perusahaan, kas merupakan baik secara langsung maupun tidak langsung serta merupakan dasar pengukuran dan pencatatan semua data transaksi. Dalam penyajian neraca maka kas biasanya dicantumkan pada urutan pertama dari perkiraan yang merupakan aktiva lancar karena kas dapat digunakan tanpa memerlukan waktu lama.

                                        Kas dapat dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita, kas terlihat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas yaitu :

                                        1. Kas terlalu terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan.

                                          </Ii>
                                        2. Kas merupakan harta yang siap dan muda untuk digunakan dalam transaksi serta ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa tanda pemilik.

                                          </Ii>
                                        3. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak dan tidak kurang.

                                          </Ii>
                                          1. Pengelolaan kas dapat di kriteriakan sebagai berikut :

                                            </Ii>
                                          2. Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah

                                            </Ii>
                                          3. Dapat digunakan setiap saat bila dikehendaki

                                            </Ii>
                                          4. Penggunaannya secara bebas

                                            </Ii>
                                          5. Diterima sesuai nilai nominalnya pada saat diuangkan tersebut.

                                            </Ii>
                                            1. Kas terdiri dari saldo kas yang ditangan perusahaan dan termasuk rekening giro. Setoran kas adalah aset yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi dan dengan cepat dapat dijadikan menjadi kas.Arus kas adalah arus masuk dan merupakan salah satu dari beberapa elemen laporan keuangan yang dipublikasikan. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini.

                                              </Ii>
                                            2. Neraca

                                              </Ii>
                                            3. Laporan Laba Rugi

                                              </Ii>
                                            4. Laporan Perubahan Modal

                                              </Ii>
                                            5. Laporan Arus Kas dan

                                              </Ii>
                                            6. Catatan atas Laporan keuangan

                                              </Ii>

                                            Sebagai sebahagian dari laporan keuangan, laporan arus kas merupakan alat komunikasi artinya bahwa laporan arus kas itu adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan kas dari suatu perusahaan tersebut. Dengan laporan arus kas para pemakai dapat mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.

                                            Likuiditas mengacu kepada kedekatan pada kas dari aktiva dan kewajiban-kewajiban. Solvabilitas mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya pada saat jatuh tempo. Dan fleksibilitas keuangan mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk bereaksi dan beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta keutuhan dan peluang yang tak terduga. Data tersebut akan lebih berarti bagi pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan dianalisis lebih lanjut. Idealnya laporan arus kas dapat menunjukkan sampai seberapa jauh efisiensi pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan telah dicapai manajemen. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai keutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

                                              1. Jadi dari wacana diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa laporan arus kas hendaknya mampu memberikan atau mempermudah analisis, agar penggunaannya dapat mengetahui :

                                                </Ii>
                                              2. Kemampuan menghasilkan kas atau setara kas

                                                </Ii>
                                              3. Kemampuan menggunakan kas atau setara kas

                                                </Ii>

                                              Laporan laba/rugi

                                              Laporan ini menyajikan pendapatan, beban, dan laba atau rugi perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dari laporan ini, Anda dapat mengetahui kinerja keuangan perusahaan, apakah mengalami keuntungan atau kerugian. Untuk pembuatan laporan laba-rugi, akun-akun yang diperlukan hanyalah akun Pendapatan dan Beban pada buku besar.

                                              Laporan Perubahan Modal

                                              Laporan ini diperlukan untuk mengetahui maju atau mundurnya kondisi perusahaan. Jika modal perusahaan bertambah, berarti terdapat kemajuan, begitu juga sebaliknya. Jika modal awal lebih besar daripada modal akhir maka hal ini menunjukkan perusahaan mengalami kemunduran. Jadi, laporan perubahan modal ini menceritakan perubahan yang terjadi pada modal (ekuitas) pemilik perusahaan. Perubahan ini disebabkan oleh hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Lihat contoh laporan perubahan modal di sini. Pembuatan laporan ini memerlukan data mengenai besar nominal modal awal, jumlah laba bersih, prive, dan penambahan modal.

                                              Neraca

                                              salah satu bagian dari laporan keuangan suatu entitas bisnis/ perusahaan yang di dalamnya terdapat informasi mengenai aktiva, kewajiban, serta ekuitas pemegang saham pada akhir periode akuntansi perusahaan tersebut.Laporan posisi keuangan (Balance Sheet atau Statement Of Financial Position) atau neraca adalah suatu laporan yang wajib dibuat oleh sebuah perusahaan. Laporan tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi suatu entitas bisnis/ perusahaan dalam membuat keputusan bisnis.

                                              Sebagai contoh : pengadaan pekerjaan konstruksi bangunan pada umumnya

                                              Perusahaan yang tidak dapat membuat laporan neraca akan dianggap gagal karena tidak mampu memberikan informasi penting kepada stakeholder, pemerintah, akademisi, dan pihak-pihak lain yang berperan dalam membuat kebijakan.

                                              Teori Akuntansi

                                              Definisi Akuntansi Keuangan Menurut Kieso & Weygant [Intermediate Accounting, 2000:6] [29]

                                                1. <p style="line-height: 2">Definisi Akuntansi Keuangan Menurut Fess dan Warrant (1999:10) [30]
                                                <p style="line-height: 2">Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data kegiatan ekonomi suatu perusahaan. Laporan tersebut menjadi bahan informasi yang akan digunakan oleh pihak yang berkepentingan.</p>
                                                <p style="line-height: 2">Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi keuangan merupakan salah satu cabang ilmu dari akuntansi yang berfokus pada penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan ini akan digunakan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.</p>
                                                <p style="line-height: 2">Pihak internal adalah pihak yang bekerja di perusahaan, seperti bagian keuangan dan para pimpinan perusahaan. Sedangkan pihak eksternal, diantaranya para pemegang saham, calon investor, dan pemerintah. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Dengan adanya standar tersebut, diharapkan laporan keuangan yang dibuat bisa dipahami oleh berbagai pihak karena ada keseragaman aturan.</p>

                                                Konsep Dasar Literature Review

                                                Definisi Literature Review

                                                <p style="line-height: 2">Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. (Guritno,2011:86)[31]

                                                Literature Review

                                                <p style="line-height: 2">“Literature review adalah survey tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian”.(Apriyanti, 2012:32) [32]

                                                  1. <p style="line-height: 2">Terdapat beberapa penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain :</p></div>
                                                  2. <p style="line-height: 2">[33]
                                                    1. <p style="line-height: 2">Penelitian ini membahas tentang Analisa Sistem Pembayaran SPP dan Iuran Komputer Pada SMK Bina Amma’mur. Penelitian ini untuk mengetahui prosedur, kelebihan, kekurangan, peluang dan kendala pada sistem pengolahan layanan registrasi siswa pada SMK Bina Amma’mur</p></Ii>
                                                    2. <p style="line-height: 2">[34]
                                                      1. <p style="line-height: 2">Penelitian ini membahas tentang Analisa Sistem Pembayaran SPP pada SMK Vochtech I Tangerang. Penelitian ini untuk mengetahui prosedur, kelebihan, kekurangan, dan kendala pada sistem pengolahan layanan registrasi siswa pada SMK Vochtech I Tangerang</p></Ii>
                                                      2. <p style="line-height: 2">[35]
                                                        1. <p style="line-height: 2">yang berjudul Aplikasi Pembayaran SPP di lingkungan Yayasan Az-Zahra Demak Berbasis Client Server Terintegrasi Dengan SMS Gateway. Penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi pembayaran SPP menggunakan metode Research and Development (R & D) dan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7 juga SQL Server 2000. Dengan adanya aplikasi ini dapat mempermudah transaksi dan pelaporan.</p></Ii>
                                                        2. <p style="line-height: 2">[36]
                                                          1. <p style="line-height: 2">Penelitian ini berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru dan Pembayaran SPP Menggunakan Zachman Framework”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1) Penelitian ini menghasilkan analisa dan data pembayaran Surat Perintah Pembayaran (SPP) pada SMK Ethika Palembang dengan menggunakan Zachman Framework, Analisa dan perancangan ini dapat digunakan sebagai landasan pengembangan sistem informasi di sekolah khususnya Penerimaan Siswa Baru dan Pembayaran SPP agar pengembangan yang dilakukan sesuai dari sekolah.</p></Ii>
                                                          2. <p style="line-height: 2">[37]</p></Ii>
                                                            1. <p style="line-height: 2">Dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 yang berjudul Aplikasi Pembayaran SPP Berbasis Web Di SMA Negeri 5 Kota Cimahi . Penelitian ini membahas tentang pengelolaan data pembayaran sekolah, metode pengerjaan menggunakan waterfall dan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.</p></Ii>
                                                            2. <p style="line-height: 2">[38]</p></Ii>
                                                              1. <p style="line-height: 2">Penelitian ini berjudul “Konsep Otomatisasi Sistem Pembayaran SPP Online Untuk Mengurangi Tingkat Keterlambatan”. Pembayaran SPP merupakan sebuah dasar bagi perkembangan sebuah sekolah yang dapat membantu sistem tata kerja yang baik. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat menunjang bagi pengolahan pembayaran SPP agar bisa memudahkan pihak sekolah terutama bagian tata usaha dalam mengelola informasi yang ada. Dengan adanya sistem pembayaran SPP terotomatisasi seperti ini maka proses pengerjaan tugasnya, pihak orangtua murid juga akan merasakan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang akurat dari pihak sekolah sehingga dapat mengurangi keterlambatan.</p></Ii>
                                                              2. <p style="line-height: 2">Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref></div>

                                                                Tugas dan Tanggung jawab

                                                                1. <p style="line-height: 2">Manajer mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu : </p>
                                                                  1. Mempertahankan staf dengan merekrut, memilih, mengorientasi, dan melakukan pelatihan karyawan, menjaga lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan tertib.
                                                                  2. <p style="line-height: 2">Menyelesaikan dan mengevaluasi kinerja staf dengan berkomunikasi, perencanaan, monitoring, dan menilai hasil pekerjaan. </p>
                                                                  3. <p style="line-height: 2">Melakukan coaching, konseling, dan mendisiplinkan karyawan, mengembangkan, mengkoordinasikan sistem, kebijakan, prosedur, dan standar produktivitas.

                                                                    </li>
                                                                  4. Menetapkan tujuan strategis dengan mengumpulkan bidang bisnis yang bersangkutan, keuangan, layanan, dan informasi.

                                                                  5. Mengidentifikasi dan mengevaluasi tren, memilih tindakan, mendefinisikan tujuan dan mengevaluasi hasil.

                                                                  6. Menyelesaikan tujuan keuangan dengan perencanaan kebutuhan, mempersiapkan anggaran tahunan, pengeluaran, menganalisis varians dan memulai tindakan korektif.

                                                                  7. Mempertahankan kualitas layanan dengan menegakkan standar kualitas dan layanan pelanggan, menganalisis dan menyelesaikan kualitas dan layanan masalah pelanggan, merekomendasikan perbaikan sistem.

                                                                  8. Pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.

                                                                  9. Menyelesaikan tujuan organisasi atau perusahaan dengan mengelola staf sesuai dengan departemen yang dia pimpin, bertanggung jawab tentang perencanaan dan evaluasi kegiatan sebuah organisasi atau perusahaan. Seseorang yang tanggungjawab utamanya adalah menjalankan proses atau fungsi manajemen, dengan membuat perencanaan serta mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, serta melakukan fungsi pengawasan terhadap manusia/pekerja, keuangan, aset fisik, serta informasi. Dalam pelaksanaan kegiatannya, seorang manajer harus dapat mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama dengan banyak orang (staf).

                                                                  10. </ol>

                                                                  11. Analis Hukum Dan Hubungan Masyarakat

                                                                  12. Bagian analisis hukum dan hubungan masyarakat menyelenggarakan fungsi :

                                                                    1. Pelaksanaan hubungan dengan masyarakat
                                                                    2. Pelaksanaan hubungan antar lembaga

                                                                    Bagian Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga terdiri dari ;

                                                                    1. Subbagian Hubungan masyarakat, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan hubungan dengan masyarakat.
                                                                    2. Subbagian Hubungan antar Lembaga, mempunyai tugas melakukan urusan hubungan antar lembaga.

                                                                  13. Asisten Manajer Aset

                                                                  14. Asman aset merupakan sebutan lain untuk seorang asisten manajer aset tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

                                                                    1. Memberikan pengarahan dan pengetahuan tentang pengelolaan asset
                                                                    2. Bertanggung jawab atas kinerja pegawai

                                                                    3. Membantu tugas manajer dalam mengawasi kegiatan pengelolaan aset dan membuat laporan kegiatan serta berkoordinasi untuk pengambilan keputusan dengan manajer.

                                                                    4. Asset harus dikontrol oleh entitas. Pada bagian ini, entitas didefenisikan sebagai departemen atau bagian organisasi pemerintah yang didanai sebagai atau seluruhny dari APBN/APBD. Menejer di entitas pelaporan diharapakan menggunakan laporan keuangan dan asset untuk membantu mereka dalam mengevaluasi dan membuat keputusan mengenai alokasi sumber daya.

                                                                    5. Mengontrol aset tersebut agar memiliki kapasitas untuk mendapatkan potensi palayanan atau manfaat ekonomi di masa mendatang potensi pelayanan atau manfaat ekonomi di masa mendatang dari asset, dan dapat meniadakan atau mengatur akses entitas lain atas manfaat tersebut. Bagaimanapun, suatu entitas yang bertanggung jawab atas pengawasan terhadap asset-aset public itu sendiri namun juga termasuk dalam konteks menguasai asset-aset tersebut.

                                                                    6. Seorang asisten manajer aset bertanggung jawab atas perencanaan, manajemen dan kinerja dari asset-aset yang mereka control.

                                                                  15. Asisten Manajer Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

                                                                  16. Asisten manajer Pekerjaan Dalam keadaan bertegangan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

                                                                    1. Bertanggung jawab terhadap pekerja Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan bila terjadi kecelakaan kerja
                                                                    2. Memonitori kinerja pekerja Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan saat bekerja

                                                                    3. Membantu tugas manajer dalam mengawasi jalur kerja Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan.

                                                                  17. Asisten Manajer Jaringan

                                                                  18. Asisten manajer jaringan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

                                                                    1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Unit.
                                                                    2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pemasaran, pelayanan pelanggan,pengelolaan administrasi pelanggan, pencetakan rekening, penagihan danpengawasan piutang.

                                                                    3. Mengkoordinir pengelolaan pembacaan meter, evaluasi dan analisa hasil pembacaan meter serta pengolahan hasil pembacaan meter.

                                                                    4. Mengkoordinir pelaksanaan pendistribusian tenaga listrik, pelayanan komplainpelanggan, kecepatan penyambungan dan pemutusan, perubahan daya sertakegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

                                                                    5. Menganalisa dan Mengevaluasi kinerja operasi jaringan distribusi

                                                                    6. Bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen asset distribusi.

                                                                    7. Mengkoordinir pelaksanaan konstruksi untuk mendukung program pemasaran,mutu keandalan dan efisiensi.

                                                                    8. Bertanggung jawab atas penyusunan Tingkat Mutu Pelayanan.

                                                                    9. Melaksanakan Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkanpenyaluran tenaga listrik.

                                                                    10. Bertanggung jawab atas pelaksanaan K3 dan peralatan kerja.

                                                                    11. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan administrasi personalia, pengelolaan kesekretariatan,kehumasan dan pengendalian keuangan.

                                                                  19. Asisten Manajer Administrasi Umum

                                                                  20. Asisten manajer administrasi dan umum memiliki tugas serta tangung jawab sebagai berikut :

                                                                    1. mengawasi Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan sumber daya Manusia
                                                                    2. mengawasi Tata usaha secretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya

                                                                    3. pengawasan Pengendalian tenaga kerja tata laksana perbekalan.

                                                                    4. mengawasi Pelaksanaan bidang kehumasan serta penanganan masalah hukum.

                                                                    5. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi sumber daya manusia dan Administrasi sebagaipedoman kerja.

                                                                    6. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi proses dan biaya pegawai, administrasi,kesekretariatan dan pencapaian target HOP untuk mendapatkan efisiensi biayaperusahaan.

                                                                    7. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untukmeningkatkan kinerja perusahaan.

                                                                    8. Menyusun usulan formasi tenaga kerja (FTK) termasuk tenaga Outsourcing.

                                                                    9. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi usulan peningkatan kompetensi SDM danmerencanakan usulan diklat / kursus untuk meingkatkan kompetensi staf untukmeningkatkan kompetensi SDM.

                                                                    10. Memverifikasi perhitungan pajak penghasilan (PPh Ps.21) pegawai dan pensiunanserta rekonsiliasi tagihan dana pensiun PLN.

                                                                    11. Melaksanakan administrasi perkantoran sesuai dengan ketentuan.

                                                                    12. Mengelola gedung, kebutuhan sarana kerja serta peralatan kantor.

                                                                    13. Melaksanakan kegiatan rumah tangga kantor.

                                                                    14. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan keamanan, keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja.

                                                                    15. Membuat laporan rutin dan berkala sesuai dengan bidang tugasnya.

                                                                    16. Melaksanakan pembinaan terhadap UPJ sesuai dengan bidang tugasnya.

                                                                    17. Melaksanakan hubungan dengan mitra kerja, lembaga pemerintah, swasta, tokoh masyarakat serta mass media sesuai dengan bidang tugasnya.

                                                                    18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasannya.

                                                                  21. Supervisor Pemeliharaan

                                                                  22. Supervisor Pemeliharaan membawahi beberapa teknisi yang meliputi teknik mesin, teknisi listrik, teknisi kontrol dan teknisi sipil. Tugas supervisor pemeliharaan adalah melaksanakan supervise dan koordinasi pada bidang pemeliharaan sehingga PLTA selalu handal dengan melaksanakan kegiatan prediksi, pemeliharaan dan monitoring peralatan – peralatan mesin, listrik, kontrol dan lingkungan serta melaporkan kerjanya kepada Supervisor Senior.

                                                                  23. Supervisor Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

                                                                  24. PDKB adalah singkatan dari Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. Seorang supervisor Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan memiliki tugas dan tanggung jawb sebagai berikut :

                                                                    1. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada Instalasi Saluran udara Tegangan Tinggi pada tegangan 150 kilo Volt (150.000 Volt) secara bertegangan dan tanpa dilakukan pemadaman. Hal ini dilakukan untuk menjaga pasokan energi listrik agar tetap tersalurkan.
                                                                    2. Menginstalasi jalur listrik di seluruh bagian Jawa barat, yaitu pada Tower SUTT / SUTET yang tingginya kurang lebih 50 meter.

                                                                    3. Menghadapi Resiko yang sangatlah besar, selain ketinggian, adanya listrik yang tidak padam juga menjadi perhatian. Dibutuhkan konsentrasi dan skill untuk itu. Dalam melakukan tugasnya, PDKB memegang Tegangan 150.000 dan 500.000 Volt secara langsung menggunakan Pakaian konduktif yang fungsinya adalah menyamakan beda potensial antara Kawat penghantar listrik dengan pekerja PDKB.

                                                                  25. Supervisor pengolahan data

                                                                  26. Berikut ini adalah tugas tanguung jawab supervisor pengolahan data antara lain :

                                                                    1. Mengontrol jalannya proses pengolahan data.
                                                                    2. Bertanggung jawab secara menyeluruh atas jalannya proses pengolahan, terutama entri data. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh supervisor harus mendapatkan persetujuan dari administrator sebagai petugas yang mempunyai otoritas penuh atas jalannya pengolahan. Tugas administrator ini biasa dipegang oleh pelaksana seksi Integrasi Pengolahan Data.

                                                                    3. Supervisor pengolahan data tersebut mempunyai peran kunci dalam pengolahan data. Dari peran tugas dan tanggung jawab.

                                                                    4. Menanggulangi perbaikan kembali terhadap data yang telah diolah. Kondisi perbaikan program olah akan menjadi masalah apabila perbaikannya menyangkut validasi data yang mengakibatkan data itu menjadi error dan harus diperbaiki di lapangan, sehingga hal ini memaksa data untuk dikembalikan lagi untuk dilakukan perbaikan. Padahal, seperti yang telah disampaikan pada identifikasi masalah, proses pengiriman membutuhkan waktu yang lama.

                                                                    5. menganalisis data dan disajikan secara menarik dalam bentuk publikasi. Seperti yang dikenal saat ini ada publikasi ketenagakerjaan yang merupakan hasil dari Sakernas, Indikator Kesejahteraan Masyarakat hasil dari Susenas, Analisis Ketengakerjaan hasil SE06, dan lain sebagainya.

                                                                    6. Mengolah Data yang disajikan dalam publikasi, biasanya berupa tabel dan ulasan deskripsinya. Selain itu juga ditampilkan dalam bentuk grafik supaya mudah dipahami oleh konsumen data.

                                                                  27. Supervisor Administrasi dan Sumber Daya Manusia

                                                                  28. Memilki tanggung jawab serta tugas – tugas pokok sebagai berikut :

                                                                    1. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat
                                                                    2. Menjadi penghubung antara Manajemen dengan karyawannya

                                                                    3. Melakukan pelayanan karyawan

                                                                    4. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan, seperti kesempatan yang sama pada karyawan atau apabila terjadi pelecehan seksual.Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan staf pendukung

                                                                    5. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan penempatan karyawan baru.

                                                                    6. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.

                                                                  29. Supervisor Pengadaan barang dan jasa

                                                                  30. Memiliki tugas serta tanggung jawab sebagai berikut :

                                                                    1. Menganalisa total kebutuhan barang dan mengatur penyediaan, pengadaan, dan pengiriman barang sedemikian rupa agar alokasi barang di setiap tempat dapat memenuhi kebutuhan dengan efisien, efektif dan tepat waktu.
                                                                    2. Mengumpulkan informasi tingkat persediaan stock di setiap tempat, melakukan stock opname secara berkala dan juga dapat menganalisa jumlah dan jenis persediaan barang di gudang untuk mengontrol akurasidata persediaan dan tingkat persediaan yang sehat di setiap tempat.

                                                                    3. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengiriman barang dari pemasok dan atau gudang, termasuk menentukan ekspedisi dan rute,untuk memastikan pengiriman dilakukan dengan tepat waktu dan efisien, serta barang diterima oleh setiap cabang sesuai dengan yangtelah ditentukan.

                                                                    4. Menerima dan memproses permintaan barang dari setiap tempat, dan mengontrol pengiriman barang dari pemasok (supplier) agar barang dapat diterima oleh gudang, sesuai dengan waktu, kuantitas, kualitasdan biaya yang telah ditetapkan.

                                                                  31. Supervisor Anggaran dan Akuntansi

                                                                  32. Supervisor anggaran dan akuntansi memiliki tanggung jawab serta tugas – tugas yang di emban sebagai berikut :

                                                                    1. Melakukan verifikasi kelengkapan dokumen pembayaran.
                                                                    2. Melakukan verifikasi dokumen pembayaran atas ketersediaan budget dan kode budget

                                                                    3. Melakukan verifikasi atas pemotongan PPh 21, PPh 23, 4(2) terhadap tagihan vendor

                                                                    4. Melakukan verifikasi atas AP/AR terhadap pembayaran vendor dan staff

                                                                    5. Ikut serta mempersiapkan dan melakukan verifikasi atas data payroll

                                                                    6. Bertanggungjawab melakukan rekonsiliasi atas bank, petty cash dan AP/AR

                                                                    7. Bertanggung jawab atas system dokumentasi yang baik

                                                                  33. Supervisor logistic dan umum

                                                                    1. Menjadi Penanggung jawab Logistik di semua area, kebijakan dan strategi logistik perusahaan untuk menjadi acuan dalam pengelolaan data logistik guna untuk menunjang pengadaan kebutuhan barang di setiap tempat.
                                                                    2. Menyusun anggaran biaya logistik dan menjaga agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan efisien dan efektif sesuai anggaran yang telah dialokasikan.

                                                                  34. Supervisor lingkungan

                                                                  35. Supervisor lingkungan memiliki peranan tugas pokok serta tanggung jawab sebagai berikut :

                                                                    1. Membuat kegiatan/event secara periodik dan berkesinambungan dengan klien
                                                                    2. Membuat detil mekanisme konsep event

                                                                    3. Menyusun bujet estimasi

                                                                    4. Menyusun dan menerapkan manajemen event dan proyek yang sesuai untuk memastikan proyek berjalan sesuai timeline

                                                                    5. Menyusun tim, mengatur, dan melaksanakan proyek

                                                                    </ol>

                                                                    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

                                                                    Prosedur Sistem

                                                                    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

                                                                    Unified Modelling Language (UML)

                                                                    Use Case Diagram

                                                                    Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Berikut penjelasan use case diagram pada gambar 3.2 dibawah ini. :

                                                                    Gambar 3.2. Use Case Diagram Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Metode Pelelangan Terbuka Satu Tahap Dua Sampul

                                                                    Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram yang berjalan saat ini terdapat :

                                                                    1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan Pengadaan barang dan jasa dengan metode pelelangan terbuka satu tahap dua sampul
                                                                    2. 5 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Divisi Engineering, Laksda, vendor, Manager vendor dan manger PLN DuriKosambi

                                                                    3. 30 use case yang biasa dilakukan actor – actor tersebut diantaranya :

                                                                      1. mulai melakukan pelelangan;

                                                                      2. Div Engineering membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);

                                                                      3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) diterima;

                                                                      4. Membuat Harga Perkiraan Sendiri (HPS);

                                                                      5. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);

                                                                      6. Membuat pengumuman pelelangan barang dan jasa;

                                                                      7. Vendor membeli dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pada Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      8. Yang berisi : penjelasan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Addendum Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), berita acara penjelasan Rencana Kerja dan Syarat-syara;

                                                                      9. Laksda membuat dokumen penawaran sampul 1 (satu) dan sampul 2 (dua) untuk vendor;

                                                                      10. Pemasukkan dokumen penawaran sampul 1 (satu) dan sampul 2 (dua) oleh vendor ke Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      11. Laksda membuka dokumen penawaran sampul 2 (dua);

                                                                      12. Vendor membuka dokumen penawaran sampul 2 (dua) kepada Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      13. Evaluasi dokumen penawaran sampul 2 (dua) oleh vendor;

                                                                      14. Hasil evaluasi dokumen penawaran sampul 2 (dua) dari vendor ke Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      15. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) membuat pengumuman pemenang pelelangan untuk vendor;;

                                                                      16. Hasil penguman pemenang pelelangan untuk vendor;

                                                                      17. Vendor membuat jaminan pelaksana pekerjaan ke Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      18. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) membuat draft kontrak kerja;

                                                                      19. Vendor menerima draft kontrak kerja dari Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      20. Vendor menyerahkan draft kontrak kerja ke manager vendor;

                                                                      21. Manager vendor menyetujui draft kontrak kerja;

                                                                      22. Manager PLN DuriKosambi menerima draft kontrak kerja dan menandatanganinya sebagai pihak kedua;

                                                                      23. Manager PLN DuriKosambi menyerahkan draft kontrak kerja besrta tandatanganya;

                                                                      24. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) memerima draft kontrak kerja yang sudah ditanda tangani oleh manager PLN DuriKosambi;

                                                                      25. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) menyerahkan draft kontrak kerja kemanger PLN DuriKosambi;

                                                                      26. Vendor menyerahkan draft kontrak kerja ke Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      27. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) menyerahkan draft kontrak kerja yang telah ditandatangani oleh manager PLN DuriKosambi;

                                                                      28. Draft kontrak kerja yang sudah ditandatangani oleh manager vendor sebagai pihak pertama;

                                                                      29. Manager PLN DuriKosambi menyerahkan draft kontrak kerja beserta tandatangannya ke manager vendor;

                                                                      30. Manager vendor vendor menerima draft kontrak kerja beserta tanda tangannya dari Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) dan dari manager PLN DuriKosambi;

                                                                    Activity Diagram

                                                                    Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Berikut penjelasan activity diagram pada gambar 3.3 dibawah ini :

                                                                    Gambar 3.3. Activity Diagram Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Metode Pelelangan Terbuka Satu Tahap Dua Sampul


                                                                    Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram pengadan barang dan jasa dengan metode terbuka satu tahap dua sampul yang sedang berjalan saat ini terdapat:

                                                                    1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
                                                                    2. 30 Action State dari sistem diantaranya:

                                                                      1. Mulai melakukan pelelangan;

                                                                      2. Divisi Engineering membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat;

                                                                      3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) diterima;

                                                                      4. Membuat Harga Perkiraan Sendiri (HPS);

                                                                      5. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);

                                                                      6. Membuat pengumuman pelelangan barang dan jasa;

                                                                      7. Vendor membeli dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pada Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      8. Yang berisi : penjelasan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Addendum Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), berita acara penjelasan Rencana Kerja dan Syarat-syara;

                                                                      9. Laksda membuat dokumen penawaran sampul 1 (satu) dan sampul 2 (dua) untuk vendor;

                                                                      10. Pemasukkan dokumen penawaran sampul 1 (satu) dan sampul 2 (dua) oleh vendor ke Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      11. Laksda membuka dokumen penawaran sampul 2 (dua);

                                                                      12. Vendor membuka dokumen penawaran sampul 2 (dua) kepada Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      13. Evaluasi dokumen penawaran sampul 2 (dua) oleh vendor;

                                                                      14. Hasil evaluasi dokumen penawaran sampul 2 (dua) dari vendor ke Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      15. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) membuat pengumuman pemenang pelelangan untuk vendor;;

                                                                      16. Hasil penguman pemenang pelelangan untuk vendor;

                                                                      17. Vendor membuat jaminan pelaksana pekerjaan ke Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      18. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) membuat draft kontrak kerja;

                                                                      19. Vendor menerima draft kontrak kerja dari Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      20. Vendor menyerahkan draft kontrak kerja ke manager vendor;

                                                                      21. Manager vendor menyetujui draft kontrak kerja;

                                                                      22. Manager PLN DuriKosambi menerima draft kontrak kerja dan menandatanganinya sebagai pihak kedua;

                                                                      23. Manager PLN DuriKosambi menyerahkan draft kontrak kerja besrta tandatanganya;

                                                                      24. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) memerima draft kontrak kerja yang sudah ditanda tangani oleh manager PLN DuriKosambi;

                                                                      25. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) menyerahkan draft kontrak kerja kemanger PLN DuriKosambi;

                                                                      26. Vendor menyerahkan draft kontrak kerja ke Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda);

                                                                      27. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) menyerahkan draft kontrak kerja yang telah ditandatangani oleh manager PLN DuriKosambi;

                                                                      28. Draft kontrak kerja yang sudah ditandatangani oleh manager vendor sebagai pihak pertama;

                                                                      29. Manager PLN DuriKosambi menyerahkan draft kontrak kerja beserta tandatangannya ke manager vendor;

                                                                      30. Manager vendor vendor menerima draft kontrak kerja beserta tanda tangannya dari Panitia Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa (Laksda) dan dari manager PLN DuriKosambi;

                                                                      31. 1 Final State, objek yang diakhir.

                                                                    Sequence Diagram

                                                                    Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem pengadaan barang/jasa dengan metode pelelangan terbuka satu tahap dua sampul yang berjalan saat ini. Berikut penjelasan sequence diagram pada gambar 3.4 dibawah ini :

                                                                    Gambar 3.4. Sequence Diagram Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Metode Pelelangan Terbuka Satu Tahap Dua Sampul

                                                                    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram pengadaan barang dan jasa dengan metode terbuka satu tahap dua sampul yang sedang berjalan saat ini, terdapat:

                                                                    1. 5 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Divisi Engineering, panitia pelaksana pengadaan barang dan jasa, vendor, manager vendor dan manager PLN DuriKosambi
                                                                    2. 30 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi - informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor – actor.

                                                                    3. 9 LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu.

                                                                    Analisa System Yang Berjalan

                                                                    Metode Analisa Value Chain

                                                                    Dalam menyelesaikan masalah ini peneliti menggunakan metode analisa value chain. Analisa value chain berfungsi untuk mengelompokkan aktivitas sesuai dengan kelompok aktivitas. Analisa value chain menjelaskan mengenai seluruh aktivitas yang termasuk dalam aktivitas utama dan aktivitas pendukung keputusan pengadaan barang dan jasa dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini :

                                                                    Gambar 3.4. Sequence Diagram Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Metode Pelelangan Terbuka Satu Tahap Dua Sampul

                                                                    Bobot Penilaian Pengadaan Barang/Jasa

                                                                    Evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan yang ditetapkan pada dokumen pelelangan/RKS Barang/Jasa ini yang penyusunan berpedoman kepada surat keputusan direksi PT PLN (Persero) Nomor 0620.K/DIR/2013, tanggal 03 Oktober 2013 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) dan Nomor 500.K/DIK/2013 tanggal 26 Juli 2013 tentang Penyerahan sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain di Lingkungan PT PLN (Persero)

                                                                    Koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut :

                                                                    1. Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan yang tercantum dalam dokumen pelelangan/RKS.
                                                                    2. Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan dana tau penjumlahannya, maka dilakukan pembetulan dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah.

                                                                    3. Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong. Pekerjaan tersebut harus tetap dikerjakan sesuai dengan volume yang tercantum dalam Dokuemen Pelelangan /RKS.

                                                                    4. Untuk jenis perjanjian/Kontrak hrga satuan, hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap penawaran semula.

                                                                    5. Bila penawar tidak dapat menerima jumlah penawaran hasil koreksi aritmatik, maka penawar ditolak dan jaminan penawarannya disita dan disetorkan ke kas PT PLN (Persero) Kantor Pusat.

                                                                    Evaluasi Harga Penawaran

                                                                    1. Dalam hal terdapat penawaran yang tidak wajar yaitu dengan nilai penawaran 80% (delapan puluh persen) di bawah HPS, maka Pelaksana Pengadaan harus meminta Penjelasan/klarifikasi secara tertulis kepada Calon Penyedia Barang/jasa;

                                                                    2. Hasil penjelasan/klarifikasi tertulis tersebut disampaikan oleh Pelaksana Pengadaan untuk dikaji oleh Value for Money Committee untuk menentukan menerima atau menolak penawaran yang disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa.

                                                                    3. Dalam hal semua penawaran di atas HPS, proses pengadaan barang/jasa dapat dilanjutkan dengan melakukan negosiasi kepada penawar terendah untuk mendapatkan harga Perjanjian/Kontrak di bawah HPS, dengan tetap memperhatikan aspek Good Corporate Governance (GCG). Apabila proses negosiasi kepada penawar terendah tidak mencapai kesepakatan, maka dilanjutkan dengan melakukan negosiasi kepada penawar terendah berikutnya.

                                                                    4. Harga penawaran ditulis dalam angka dan huruf, apabila terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf maka nilai penawaran yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf

                                                                    5. Dalam hal terjadi perbedaan antara harga penawaran yang tercantum dalam surat penawaran dengan rincian penawaran, maka yang berlaku adalah harga penawaran yang tercantum pada surat penawaran bermaterai cukup

                                                                    Klarifikasi Penawaran

                                                                    1. Pelaksana Pengadaan dalam pengadaan kategori Strategis atau lainnya, melakukan klarifikasi secara tertulis dan jika diperlukan Calon Penyedia Barang/Jasa dapat melakukan presentasi, baik di kantor PLN atau teleconference, dihadapan Pengguna Barang/Jasa atau Wakil Pengguna Barang/Jasa yang ditunjuk dan dapat mengundang pihak lain sesuai disiplin keahlian dari internal atau eksternal PLN.
                                                                    2. Klarifikasi tidak mengubah substansi penawaran atau harga dan bersifat rahasia.

                                                                    3. Untuk pengadaan kategori Strategis/Complex, jika diperlukan dapat dilakukan site visit atau inspeksi ke lokasi Calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat.

                                                                    METODE EVALUASI

                                                                    Metode evaluasi untuk pengadaan Barang/Jasa memakai metode weighted scoring / system nilai.

                                                                    1. Penggunaan Sistem Nilai dilakukan untuk barang dan jasa, dimana tingkat kepentingan tiap kriteria evaluasi diberi bobot dan sesuai dengan SK 500.K/DIR/2013 tanggal 26 Juli 2013
                                                                    2. Pada Sistem Nilai, harga merupakan salah satu kriteria evaluasi, dengan pengertian semakin komplek persyaratan dan semakin sulit di perbandingkan proposal penawaran, maka bobot harga akan semakin berkurang, biasanya total nilai untuk penawaran teknis lebih tinggi dibandingkan harga.

                                                                    KRITERIA EVALUASI

                                                                    Kriteria evaluasi meliputi penilaian terhadap data administrasi dan penilaian penawaran dengan ketentuan sebagai berikut :

                                                                    1. Penilaian data administrasi dilaksanakan dengan meneliti dan memeriksa kelengkapan serta keabsahan dokumen penawaran yang meliputi :
                                                                    2. Penyampaian persyaratan (lampiran penawaran) sesuai butir 1.9.3.1 s.d 1.9.3.4

                                                                    3. Kepemilikan surat ijin usaha perdagangan pada bidang usahanya yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang yang masih berlaku.

                                                                    4. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan.

                                                                    5. Bahwa Penyedia barang/jasa tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana.

                                                                    6. Kelengkapan dan keabsahan bukti dokumen perjanjian kerjasama operasi/kemitraan antara penyedia barang/jasa yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan, dalam hal penyedia barang/jasa akan melakukan kemitraan.

                                                                    7. Dalam hal bermitra, yang diperhitungkan adalah kemampuan dasar dari perusahaan yang mewakili (lead firm).

                                                                    8. Pelunasan kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21/Pasal 23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir ;

                                                                    9. Tentang pengalaman selama 5 (lima) tahun terakhir dalam menyediakan barang/jasa baik di lingkungan PT PLN (Persero) termasuk pengalaman sub kontrak, kecuali penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;

                                                                    10. Kinerja baik penyedia barang/ jasa dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di suatu instansi;

                                                                    11. Menyerahkan Dukungan Bank dari bank pemerintah untuk mengikuti pengadaan barang/jasa minimal sebesar 10% ( atau sebutkan nominalnya) dari pagu anggaran;

                                                                    12. Kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

                                                                    13. Kesesuaian klasifikasi penyedia barang/jasa dengan paket pekerjaan;

                                                                    14. Penyampaian daftar perolehan pekerjaan yang sedang dilaksanakan;

                                                                    15. Kebenaran pernyataan tentang kompetensi dan kemampuan usaha yang dimiliki.

                                                                    Terhadap peserta lelang yang tidak memiliki salah satu dokumen dan atau tidak memenuhi yang dipersyaratkan, dinyatakan gugur.

                                                                    Penilaian penawaran meliputi unsur teknis penawaran dan biaya yang meliputi:

                                                                    1. Penilaian Keuangan mempunyai nilai bobot maksimum 35, dengan nilai minimal 5. Faktor-faktor yang dinilai adalah Surat Dukungan Bank (SD), Jaminan Bank (JB), Jaminan Asuransi (JA) dan Referensi Bank (RB) dengan rincian sebagai berikut :
                                                                    2. SD sama dengan JB sama dengan RB diberi nilai perolehan 35;

                                                                      SD tidak sama dengan JB tetapi sama dengan RB diberi nilai perolehan 20;

                                                                      SD sama dengan JB tetapi tidak sama dengan RB diberi nilai perolehan 15;

                                                                      SD tidak sama dengan JB dan tidak sama dengan RB diberi nilai perolehan 10;

                                                                      SD sama dengan RB dan JB menggunakan JA diberi nilai perolehan 10;

                                                                      SD tidak sama dengan RB dan JB menggunakan JA diberi nilai perolehan 5.

                                                                    3. Penilaian Pengalaman mempunyai nilai bobot 25, Faktor-faktor yang dinilai :

                                                                    4. Bidang Pekerjaan, diberi nilai maksimum 5.

                                                                      Pengalaman pekerjaan sub bidang yang sama, diberi nilai 5;

                                                                      Pengalaman pekerjaan bidang yang sama, diberi nilai 2,5.

                                                                    5. Nilai Pengalaman pekerjaan sub bidang yang sama, nilai 10:

                                                                    6. Pengalaman pekerjaan > dengan nilai pekerjaan (nilai HPE 1 tahun), diberi nilai 10;

                                                                      0,5 Nilai pekerjaan < Pengalaman Pekerjaan < Nilai Pekerjaan (nilai HPE 1 tahun), diberi nilai 5;

                                                                      Pengalaman pekerjaan < 0,5 nilai pekerjaan (nilai HPE 1 tahun), diberi nilai 0.

                                                                    7. Pengalaman pekerjaan bidang yang sama, nilai 5.

                                                                    8. Pengalaman pekerjaan > dengan nilai pekerjaan (nilai HPE 1 tahun), diberi nilai 5;

                                                                      0,5 Nilai pekerjaan < Pengalaman Pekerjaan < Nilai Pekerjaan (nilai HPE 1 tahun), diberi nilai 2.5;

                                                                      Pengalaman pekerjaan < 0,5 nilai pekerjaan (nilai HPE 1 tahun), diberi nilai 0.

                                                                    9. Pengalaman pekerjaan sejenis yang sedang berjalan, nilai 5.

                                                                    10. Pekerjaan sejenis yang sedang berjalan di Luar PLN diberi nilai 5;

                                                                      Pekerjaan sejenis yang sedang berjalan di lingkungan PLN diberi nilai 2,5.

                                                                    11. Status Badan Usaha, nilai maksimum 10.

                                                                    12. Sebagai kontraktor utama, diberi dinilai 10;

                                                                      Berbentuk KSO/Joint Operation , diberi dinilai 2,5.

                                                                    13. Penilaian Harga Penawaran, unsur-unsur yang diteliti dan dinilai meliputi penilaian terhadap proporsi dan kewajaran harga penawaran yang disampaikan oleh peserta lelang.

                                                                    14. Nilai Proporsi dan kewajaran harga mempunyai nilai bobot maksimum 30. Faktor-faktor yang dinilai :

                                                                      Proporsi harga penawaran, diberi nilai 15 dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

                                                                      Berdasarkan hasil keseluruhan evaluasi penawaran Pelaksana Pengadaan menyusun penawar yang memperoleh bobot nilai tertinggi yang dianggap Lulus dengan Nilai Minimal 80 (delapan puluh).

                                                                    KERAHASIAAN PROSES EVALUASI

                                                                    1. Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan oleh Pelaksana Pengadaan terhadap semua penawaran yang masuk dan dapat dibantu oleh pihak lain sesuai keahlian baik internal maupun eksternal PLN;
                                                                    2. Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi dan usulan Calon Pemenang Pengadaan Barang/Jasa tidak boleh diberitahukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa atau pihak lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sampai dengan saat penanda-tanganan Kontrak;

                                                                    3. Setiap usaha Calon Penyedia Barang/Jasa untuk mencampuri proses evaluasi dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan mengakibatkan ditolaknya penawaran peserta yang bersangkutan

                                                                    CARA PENENTUAN URUTAN PEMENANG

                                                                    Calon Penyedia Barang/Jasa yang diusulkan oleh Pelaksana Pengadaan adalah maksimal 3 peserta dengan urutan penawaran mulai dari harga terendah yang memenuhi persyaratan (responsive/compliant/acceptable).

                                                                    PEMBUKTIAN KUALIFIKASI

                                                                    Pelaksana Pengadaan dapat melakukan due diligence (uji tuntas) sebagai pembuktian kualifikasi, sebagai berikut :

                                                                    1. Wawancara dengan pihak manajemen Penyedia Barang/Jasa, pihak yang ditunjuk manajemen Penyedia Barang/Jasa serta pihak terkait lainnya sehubungan dengan kualifikasi yang hendak diteliti;
                                                                    2. Kunjungan ke lokasi (site visit);

                                                                    3. Konfirmasi silang dengan perusahaan dan/atau lembaga dan/atau organisasi profesi dan/atau organisasi lainnya yang mengetahui kualifikasi dan dokumen yang hendak diteliti.

                                                                    USULAN PENETAPAN PEMENANG

                                                                    Hasil penilaian tersebut di atas pada butir 1.17 berikut usulan urutan calon-calon Pemenang Pengadaan Barang/Jasa dalam bentuk Berita Acara akan dilaporkan oleh Pelaksana Pengadaan kepada Pengguna Barang/Jasa untuk menetapkan Pemenang Pengadaan Barang/Jasa.

                                                                    Harga lelang 100 juta dari kantor PT PLN (persero) untuk membeli computer

                                                                    Evaluasi

                                                                    Analisis SWOT

                                                                    Untuk menemukan masalah - masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk menemukan faktor - faktor yang berpengaruh terhadap kelemahan dan kekuatan sistem sehingga sistem baru dapat mengatasi kelemahan tersebut. Faktor - faktor yang terdapat pada analisis SWOT dapat berupa Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses) ,Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Berikut penjelasan analisis SWOT pada tabel 3.1. dibawah ini :

                                                                    Dari hasil analisis SWOT diatas dapat teridentifikasinya strengths/kekuatan, opportunities/peluang, weaknesess/kelemahan dan threats/ancaman yang dipengaruhi oleh faktor ekternal maupun internal organisasi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi yang dapat diciptakan sebagai berikut :

                                                                    1. Pembuatan system berbasis website yang sesuai dengan kebutuhan user agar system yang dibutuhkan bisa seimbang dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini.

                                                                    2. Memanfaatkan jaringan internet dan semi komputerisasi sehingga system dapat digunakan oleh user.

                                                                    3. Dibuatnya system berbasis website agar dapat memberikan informasi mengenai pelelangan pengadaan barang/jasa serta data-data para calon peserta pelelangan pengadaan barang/jasa bisa tersimpan dengan rapih dan bisa dipertanggung jawabkan.

                                                                    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

                                                                    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

                                                                    Adapun perangkat keras yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :

                                                                    1. Processor : Intel i7
                                                                    2. Monitor : 20” Lenovo LED LCD

                                                                    3. Mouse : Optik

                                                                    4. Harddisk : 500 GB HDD

                                                                    5. Keyboard : Standart

                                                                    6. Printer : hp deskjet 1000

                                                                    7. RAM : 8 GB

                                                                    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

                                                                    Adapun software yang digunakan dalam system diantaranya sebagai berikut :

                                                                    1. Microsoft Windows 2010
                                                                    2. Microsoft Office Word 2016

                                                                    3. Microsoft Office Excel 2016

                                                                    4. Visual paradigm for UML 6.4 Enterpise Edition

                                                                    5. Paint 2016

                                                                    Pemecahan Masalah Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

                                                                    Permasalahan Yang Dihadapi

                                                                    Proses penginputan data-data vendor ini dilakukan secara manual. Permasalahan yang terdapat dalam system yang berjalan saat ini sebagai berikut :

                                                                    1. Dalam penginputan data-data para vendor di PT PLN (Persero) APP DuriKosambi masih menggunakan Ms Word ataupun Ms Excel, belum menggunakan system berbasis website sehingga proses pengerjaan membutuhkan waktu yang sangat lama.
                                                                    2. Proses pengiriman informasi yang didapat dari laksda dan manager untuk vendor masih manual yaitu pengiriman via pos belum up to date

                                                                    3. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa system yang berjalan saat ini masih terbilang belum terkomputerisasi.

                                                                    Alternatif Pemecahan Masalah

                                                                    Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa alternative pemecahan masalah pada proses pelelangan terbuka pada PT PLN (Persero) APP DuriKosambi diperlukan system yang terkomputerisasi dan up to date. Ada 3 (tiga) alternative pemecahan masalah yang dihadapi yaitu :

                                                                    1. Dibuatnya system berbasis website agar proses penginputan data-data vendor menjadi menjadi lebih terkomputerisasi.
                                                                    2. System pelelangan terbuka pada PT PLN (Persero) APP DuriKosambi mempermudah para vendor untuk dapat mengetahui pengumuman-pengumuman serta informasi-informasi yang diberikan secara up to date

                                                                    3. Pembuatan system terdapat menu laporan untuk manager agar bisa memonitoring pelelangan terbuka yang sedang berjalan.

                                                                    User Requirment

                                                                    Elisitasi Tahap I

                                                                    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian pelaksana barang dan jasa. Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap I seperti pada tabel 3.2 dibawah ini :

                                                                    ELISITASI TAHAP I

                                                                    Elisitasi Tahap II

                                                                    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI yang dimana metode ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan system yang sangat penting, yang tidak terlalu penting dan yang tidak penting. Berikut penjelasan dari beberapa requirement diantaranya :

                                                                    1. Opsi Mandatory (M) yaitu Requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat system baru

                                                                    2. Opsi Desirable (D) yaitu Requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan pada saat membuat system baru. Maka jika opsi ini dipilih maka pembentukan system terlihat lebih sempurna

                                                                    3. Opsi Inessential (I) yaitu Requirement tersebut bukanlah system yang dibahas atau tidak penting merupakan bagian dari luar system .

                                                                    Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap II seperti pada tabel 3.3 dibawah ini:

                                                                    ELISITASI TAHAP II

                                                                    Elisitasi Tahap III

                                                                    Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut penjelasan metode TOE diantaranya :

                                                                    1. Technical (T) yaitu bagaimana teknik pembuatanya pada system yang baru

                                                                    2. Operational (O) yaitu bagaimana cara penggunaanya pada system yang baru

                                                                    3. Economic (E) yaitu Berapa biaya pada system yang baru

                                                                    Berikut penjelasan dari beberapa requirement diantaranya :

                                                                    1. Low (L) yaitu mudah dikerjakan pada system yang baru

                                                                    2. Middle (M) yaitu mampu dikerjakan pada system yang baru

                                                                    3. High (H) yaitu sulit dikerjakan pada system yang baru

                                                                    Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap III seperti pada tabel 3.4 dibawah ini:

                                                                    ELISITASI TAHAP III

                                                                    Final Draft Elisitasi

                                                                    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

                                                                    REQUIREMENT ELTITATION-FINAL DRAFT

                                                                    BAB IV
                                                                    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

                                                                    Rancangan System Usulan

                                                                    Setelah mengadakan penelitian dan analisis system yang berjalan maka, selanjutnya yang akan dibahas mengenai rancangan usulan system yang akan dibuat. Prosedur yang diusulkan merubah proses pelelangan barang atau jasa secara konvensional dirubah menjadi system pelelangan barang atau jasa secara online. Sustem usulan ini menggunakan program visual paradigm for 4.0 untuk menggambarkan usecase diagram, sequence diagram dan activity diagram.

                                                                    Prosedur Sistem Usulan

                                                                    1. Admin

                                                                      1. Melakukan login
                                                                      2. Menampilkan menu halaman utama

                                                                      3. Menampilkan sub menu pada master data

                                                                      4. Menampilkan menu data vendor pada sub menu master data

                                                                      5. Melakukan penginputan data vendor pada menu data vendor

                                                                      6. Menampilkan menu data instansi pada sub menu master data

                                                                      7. Melakukan penginputan data instansi pada menu data instansi

                                                                      8. Menampilkan menu data projek pada sub menu data

                                                                      9. Melakukan penginputan data projek pada menu projek

                                                                      10. Menampilkan menu data download pada sub menu master data

                                                                      11. Melakukan penginputan data download pada menu data download

                                                                      12. Menampilkan menu data pelelangan pada sub menu master data

                                                                      13. Melakukan penginputan data pelelangan pada menu data pelelangan

                                                                      14. Menampilkan menu dokumen vendor pada sub menu master data

                                                                      15. Melakukan penginputan dokumen vendor pada menu dokumen vendor

                                                                      16. Menampilkan menu data dokumen pada sub menu data

                                                                      17. Melakukan penginputan data dokumen pada menu data dokumen

                                                                      18. Menampilkan hasil pengumuman pemenang pelelangan

                                                                      19. Menampilkan sejarah perusahaan PT PLN (Persero) TJBB APP Durikosambi.

                                                                    2. Vendor

                                                                      1. Melakukan login
                                                                      2. Menampilkan menu halaman utama

                                                                      3. Menampilkan hasil pengumuman pemenang pelelangan

                                                                      4. Menampilkan sejarah PT PLN (Persero) TJBB APP Durikosambi

                                                                    Diagram Rancangan Sistem Yang Diusulkan

                                                                    Use Case Diagram Yang Diusulkan

                                                                    Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Berikut penjelasan use case diagram pada gambar 4.1 dibawah ini :

                                                                    Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan pada Sistem Pelelangan Pengadaan Barang/Jasa

                                                                    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

                                                                    1. Satu sistem yang mencakup system kegiatan pelelangan pengadaan barang/jasa

                                                                    2. Terdapat dua aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu panitia pelaksana pengadaan barang/jasa (Laksda), walikelas dan Vendor.

                                                                    3. Terdapat empat belas use case yang dapat dilakukan aktor tersebur yaitu login, halaman utama, menampilkan Master Data, Menginput data vendor, menginput data instansi, menginput data projek, menginput data download, menginput data pelelangan, menginput dokumen vendor, menginput data dokumen, menginput pengumuman pemenang pelelangan, menampilka hasil pengumuman pemenang pelelangan, menampilkan sejarah PLN, logout

                                                                    Activity Diagram Yang Diusulkan

                                                                    Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Berikut penjelasan activity diagram pada gambar 4.2 dan 4.3 dibawah ini :

                                                                    Gambar 4.2. Activity Diagram Laksda Usulan Pada Sistem Pelelangan Terbuka Pengadaan Barang/Jasa

                                                                    Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram terdiri atas :

                                                                    1. Satu initial node, sebagai awal objek.

                                                                    2. Terdapat 78 action state dari sistem yang dilakukan oleh panitia pelaksana pengadaan barang/jasa (Laksda).

                                                                    3. Enam fork node

                                                                    4. Satu final node, objek yang diakhiri.

                                                                    Gambar 4.3. Activity Diagram Vendor Usulan pada sistem pelelangan pengadaan barang/jasa

                                                                    Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram terdiri atas:

                                                                    1. Satu initial node, sebagai awal objek.

                                                                    2. Terdapat 7 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

                                                                    3. Satu final node, objek yang diakhiri.

                                                                    Sequence Diagram Yang Diusulkan

                                                                    Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem usulan ini. Berikut penjelasan sequence diagram pada gambar 4.4 dan 4.5. dibawah ini :

                                                                    Gambar 4.4. Sequence Diagram Usulan laksda pada sistem pelelangan pengadaan barang/jasa.

                                                                    Berdasarkan gambar 4.4 sequence diagram laksda pada sistem pelelangan pengadaan barang/jasa terdapat :

                                                                    1. Dua belas lifeline antar muka yang saling berinteraksi.

                                                                    2. Satu aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin (Laksda).

                                                                    3. 14 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

                                                                    Gambar 4.5. Sequence Diagram Vendor Usulan Pada Sistem Pelelangan Barang/Jasa

                                                                    Berdasarkan gambar 4.5 sequence diagram usulan pada sistem penilaian raport :

                                                                    1. Terdapat 4 linelife antar muka yang saling berinteraksi.

                                                                    2. Satu aktor yang melakukan kegiatan yaitu vendor.

                                                                    3. Terdapat 6 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

                                                                    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

                                                                    Secara garis besar perbedaan antara prosedur sistem yang berjalan dengan prosedur system usulan dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

                                                                    Tabel 4.1. perbedaan prosedur system berjalan dan sistem usulan

                                                                    Rancangan Basis Data

                                                                    Class Diagram Yang Diusulkan

                                                                    Class diagram merupakan diagram yang menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Berikut adalah class diagram sistem usulan sistem pendukung keputusan pengadaan barang/jasa dengan metode pelelangan terbuka satu tahap dua sampul pada PT PLN (Persero) TJBB APP DuriKosambi

                                                                    Berikut class diagram Sistem Pelelangan dibawah ini :

                                                                    Gambar 4.6. class diagram usulan pada sistem pelelangan pengadaan barang/jasa

                                                                    Keterangan:

                                                                    1. Terdapat 7 (tujuh) class yaitu : data_vendor ,data_instansi, data_projek, data_download, data_pelelangan, dokumen_vendor, data_dokumen

                                                                    2. Terdapat 8 (delapan) association, yaitu relasi yang menghubungkan antar class.

                                                                    Spesifikasi Basis Data

                                                                    Pada database digunakan tabel-tabel dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size menngenai data tersebut.

                                                                    1. Nama File : Data Vendor

                                                                    2. Tipe file : File Master Data

                                                                      Fungsi : Untuk menyimpan dan menampilkan data vendor

                                                                      Media : Hard Disk

                                                                      Primary Key : kd_vendor

                                                                      Tabel 4.2 Struktut Tabel Data Vendor

                                                                      Dapat dijelaskan dari tabel yaitu struktur tabel dari vendor yang terdiri dari 12 (dua belas) Field dengan kata kunci utama primary Keynya adalah kd_vendor

                                                                    3. Nama File : Data Instani

                                                                    4. Tipe File : file master data

                                                                      Fungsi untuk menyimpan dan menampilkan data instansi

                                                                      Media : hard disk

                                                                      Primary Key : instansi_kode

                                                                      Tabel 4.3. Struktur Tabel Data Instansi

                                                                      Dapat dijelaskan dari tabel yaitu struktur tabel dari data instansi terdiri dari 3 (tiga) field dengan kata kunci utama primary keynya adalah instansi_kode

                                                                    5. Nama file : Data Projek

                                                                    6. Tipe file : File Master Data

                                                                      Fungsi : Untuk menyimpan dan menampilkan data Projek

                                                                      Media : Hard Disk

                                                                      Primary Key : kd_project

                                                                      Tabel 4.4 Struktur Tabel Data Projek

                                                                      Dapat dijelaskan dari tabel yaitu struktur tabel dari data instansi terdiri 6 (enam) field dengan kata kunci utama primary keynya adalah kd_project

                                                                    7. Nama : data download

                                                                    8. Tipe file : file master data

                                                                      Fungsi : untuk menyimpan dan menampilkan data download

                                                                      Media : Hard Disk

                                                                      Primary Key : id_download

                                                                      Tabel 4.5 Struktur Tabel Data Download

                                                                      Dapat dijelaskan dari tabel yaitu struktur tabel dari data instansi terdiri dari 3 (tiga) field dengan kata kunci utama primary keynya adalah id_download

                                                                    9. Nama : pekerjaan_project

                                                                    10. Tipe file : file master data

                                                                      Fungsi : untuk menyimpan dan menampilkan data download

                                                                      Media : Hard Disk

                                                                      Primary Key : kd_project

                                                                      Tabel 4.6. Struktur Tabel Pekerjaan Projek

                                                                      Dapat dijelaskan dari tabel yaitu struktur tabel dari data pelelangan terdiri dari 5 (lima) field dengan kata kunci utama primary keynya adalah kd_projec t

                                                                    11. Nama : Dokumen Vendor

                                                                    12. Tipe file : file master data

                                                                      Fungsi : untuk menyimpan dan menampilkan data download

                                                                      Media : Hard Disk

                                                                      Primary Key : kd_lelang

                                                                      Tabel 4.7. Struktur Tabel Dokumen Vendor

                                                                      Dapat dijelaskan dari tabel yaitu struktur tabel dari dokumen vendor terdiri dari (lima) field dengan kata kunci utama primary keynya adalah kd_lelang

                                                                    13. Nama : data dokumen

                                                                    14. Tipe file : file master data

                                                                      Fungsi : untuk menyimpan dan menampilkan data download

                                                                      Media : Hard Disk

                                                                      Primary Key : id_dokumen

                                                                      Tabel 4.8 Struktur Tabel Data Dokumen

                                                                      Dapat dijelaskan dari tabel yaitu struktur tabel dari data dokumen terdiri dari 4 (empat) field dengan kata kunci utama primary keynya adalah id_dokumen

                                                                    15. Nama : hak akses

                                                                    16. Tipe file : file master data

                                                                      Fungsi : untuk mengakses atau menyimpan data user

                                                                      Media : Hard Disk

                                                                      Primary Key : kd_user

                                                                      Tabel 4.9. Struktur Tabel User

                                                                      Dapat dijelaskan dari tabel yaitu struktur tabel dari user terdiri dari 4 (empat) field dengan kata kunci utama primary keynya adalah kd_user

                                                                    Rancangan Prototype Sistem Yang Diusulkan

                                                                    Untuk menggambarkan sistem yang diusulkan dan akan dibuat digunakan lah prototype sebagai gambaran dari hasil akhir sistem yang nantinya dibuat seperti berikut :

                                                                    Rancangan Prototype Tampilan Login

                                                                    Gambar 4.7. Rancangan prototype tampilan login

                                                                    Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa dalam rancangan tampilan login terdapat field form login yang wajib diisi dengan 2 (dua) field didalamnya, taitu usernme dan password. Fasilitas yang disediakan pada form login yaitu tombol login yang berfungsi sebagai submit dan signup yang berfungsi untuk mengarahkan user melakukan pendaftaran akun.

                                                                    Rancangan Prototype Tampilan Halaman Utama

                                                                    Gambar . 4.8. Rancangan prototype tampilan halaman utama

                                                                    Pada gambar diatas, dijelaskan bahwa rancangan tampilan halaman utama berisi foto-foto kegiatan kinerja PT PLN DuriKosambi

                                                                    Rancangan Prototype Tampilan Data Vendor

                                                                    Gambar 4.9. Rancangan prototype tampilan data vendor

                                                                    Rancangan tampilan pada gambar diatas berisi data-data para vendor yang memiliki hak akses untuk mengolah data-data para vendor. Terdapat fasilitas fungsi tambah data vendor, edit data vendor, detail data vendor dan hapus yang terdapat di opsi menu

                                                                    Rancangan Prototype Tampilan Data Instansi

                                                                    Gambar 4.10. Rancangan Prototype Tampilan Data Instansi

                                                                    Rancangan tampilan pada gambar diatas berisi data-data instansi para vendor yang memiliki hak akses untuk mengolah data instansi para vendor. Terdapat fasilitas fungsi tambah data instansi, edit data instansi, detail data instansi dan hapus yang terdapat di opsi menu

                                                                    Rancangan Prototype Tampilan Data Projek

                                                                    Gambar .4.11. Rancangan Prototype Tampilan Data Projek

                                                                    Rancangan tampilan pada gambar diatas berisi data-data projek para vendor yang memiliki hak akses untuk mengolah data projek para vendor. Terdapat fasilitas fungsi tambah data projek, edit data projek, detail data projek dan hapus yang terdapat di opsi menu

                                                                    Rancangan Prototype Tampilan Data Download

                                                                    Gambar 4.12 . Rancangan Prototype Tampilan Data Download

                                                                    Rancangan tampilan pada gambar diatas berisi data-data download untuk para vendor yang memiliki hak akses untuk mengolah data download untuk para vendor. Terdapat fasilitas fungsi tambah data download, edit data download, detail data download dan hapus yang terdapat di opsi menu tersebut.

                                                                    Racangan Prototype Tampilan Data Pelelangan

                                                                    Gambar 4.13. Rancangan Prototype Tampilan Data Pelelangan

                                                                    Rancangan tampilan pada gambar diatas berisi data-data pelelangan para vendor yang memiliki hak akses untuk mengolah data pelelangan para vendor. Terdapat fasilitas fungsi tambah data pelelangan, edit data pelelangan, detail data pelelangan dan hapus yang terdapat di opsi menu tersebut

                                                                    Rancangan Prototype Tampilan Dokumen Vendor

                                                                    Gambar 4.14 Rancangan Prototype Tampilan Dokumen Vendor

                                                                    Rancangan tampilan pada gambar diatas berisi dokemen vendor yang memiliki hak akses untuk mengolah dokumen vendor. Terdapat fasilitas fungsi tambah dokumen vendor, edit dokumen vendor, detail dokumen vendor dan hapus yang terdapat di opsi menu tersebut

                                                                    Rancangan Prototype Tampilan Data Dokumen

                                                                    Gambar 4.15 Rancangan Prototype Tampilan Data Dokumen

                                                                    Rancangan tampilan pada gambar diatas berisi data dokumen yang memiliki hak akses untuk mengolah data dokumen yang terdapat fasilitas fungsi tambah data dokumen, edit data dokumen, detail data dokumen dan hapus yang terdapat di opsi menu tersebut.

                                                                    Rancangan Prototype Tampilan About

                                                                    Gambar 4.16. Rancangan Prototype Tampilan About
                                                                    Pada rancangan tampilan about berisikan sejarah PLN dan profil PLN

                                                                    Implementasi Sistem Yang Diusulkan

                                                                    Tampilan Halaman Login

                                                                    Gambar 4.17. Tampilan Halaman Login

                                                                    Tampilan Halaman Utama

                                                                    Gambar 4.18. Tampilan Halaman Utama

                                                                    Tampilan Data Vendor

                                                                    Gambar 4.19. Tampilan Data Vendor

                                                                    Tampilan Data Instansi

                                                                    Gambar 4.20. Tampilan Data Instansi

                                                                    Tampilan Data Projek

                                                                    Gambar 4.21. Tampilan Data Projek

                                                                    Tampilan Data Download

                                                                    Gambar 4.22. Tampilan Data Download

                                                                    Tampilan Data Pelelangan

                                                                    Gambar 4.23. Tampilan Data Pelelangan

                                                                    Tampilan Dokumen Vendor

                                                                    Gambar 4.24. Tampilan Dokumen Vendor

                                                                    Tampilan Data Dokumen

                                                                    Gambar 4.25. Tampilan Data Dokumen

                                                                    Tampilan Profil PLN

                                                                    Gambar 4.26. Tampilan Profil PLN

                                                                    Black Box Testing

                                                                    Pengujian Black Box

                                                                    Pengujian dengan metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada system. Kemudian, input tersebut diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program atau aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari system tersebut, apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila hasil output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maksa masih terdapat kesalahan pada system tersebut dan selanjutnya perlu dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi didalam system pelelangan pengadaan barang/jasa.

                                                                    Berikut tabel 4.10 Blackbox Testing pelelangan barang/jasa dibawah ini :

                                                                    Tabel 4.10. Testing Black Box Sistem Pelelangan

                                                                    Spesifikasi Sistem Yang Diusulkan

                                                                    Perangkat Keras

                                                                    Spesisifikasi perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem agar dapat di akses pada website adalah sebagai berikut :

                                                                    1. Processor  : Pentium IV
                                                                    2. Monitor  : 17”

                                                                    3. Mouse  : Optical

                                                                    4. Keyboard  : Standard PS/2

                                                                    5. RAM  : 4 GB

                                                                    6. Hardisk  : 500 GB

                                                                    7. Printer  : Laser Jet 5M

                                                                    Perangkat Lunak

                                                                    1. Office 2016
                                                                    2. Internet Explore

                                                                    3. Google Chrome

                                                                    4. Foxit Reader

                                                                    Hak Akses

                                                                    1. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang/jasa (Laksda)
                                                                    2. Vendor

                                                                    Implementasi

                                                                    Schedule Implementasi

                                                                    Tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time tabel yaitu sebagai berikut :

                                                                    Tabel 4.11. Schedule Implementasi

                                                                    Estimasi Biaya

                                                                    Berikut adalah beberapa perincian biaya yang penulis butuhkan untuk melakukan penelitan dalam Laporan Penulisan Skripsi:

                                                                    Tabel 4.12. Estimasi Biaya

                                                                    BAB V
                                                                    PENUTUP

                                                                    Kesimpulan

                                                                    Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

                                                                    1. Sistem pelelangan pengadaan barang dan jasa pada PT PLN (PERSERO) TJBB APP DuriKosambi yang berjalan saat ini belum terkomputerisasi. Mekanisme pengerjaannya adalah menerima data-data dari seluruh calon peserta pelelangan pengadaan barang dan jasa dicatat dalam buku dokumen atau diketik dalam Ms. Word. Setelah penyalinan data-data dari seluruh calon peserta pelelangan pengadaan barang dan jasa maka laksda bisa menentukan yang lulus persyaratan atau yang tidak lulus persyaratan kepada vendor. Jika vendor itu lulus semua persyaratan yang di tentukan oleh laksda maka vendor tersebut berhak mendapat dan menerima barang atau jasa yang dibutuhkan oleh vendor setelah mendapatkan tanda tangan kontrak oleh manajer vendor, dan manager PT PLN(Persero) TJBB APP DuriKosambi.

                                                                    2. Kendala dalam pelelangan barang dan jasa yang sedang berjalan di PT PLN (PERSERO) TJBB APP DuriKosambi adalah adanya seluruh calon peserta pelelangan pengadaan barang dan jasa mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda, nama vendor yang berbeda-beda, Nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) yang berbeda-beda dan nomor kontrak yang berbeda-beda. Sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaanya. Tak jarang penyimpanan data-data para calon peserta pelelangan pengadaan barang dan jasa dicatat atau disimpan secara konvensional oleh laksda.

                                                                    3. Dalam perancangan sistem pendukung keputusan pengadaan barang/jasa dengan metode pelelangan terbuka satu tahap dua sampul yang diusulkan peneliti menggunakan beberapa metodelogi yaitu metode pengumpulan data, metode analisis swot, orientasi objek (Unified Modeling Language),metode prototype dan implementasinya menggunakan bahasa pemoggraman PHP serta database mysql

                                                                    Saran

                                                                    Dalam penerapan sistem yang berjalan penulis ingin mengemukakan saran – saran agar sistem bisa berjalan dengan baik, diantaranya :

                                                                    1. Untuk mengoptimalkan pekerjaan sebaiknya sistem pelelangan barang dan jasa yang dilakukan secara manual diperbaharui dengan menerapkan sistem yang terkomputerisasi.

                                                                    2. Untuk menerapkan sistem sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi peralatannya (hardware atau software) maupun sumber daya manusia agar sistem dapat berjalan secara maksimal.

                                                                    3. Peneliti mengusulkan untuk menerapkan sistem berbasis website agar sistem dapat diakses dimana saja.


                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                    1. 1,0 1,1 (Sugiyono, 2013). Salah satunya dengan pengamatan langsung keadaan yang terjadi pada pengisian buku tamu di Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang.</p>
                                                                    2. Menurut Mustakini (2009:34)
                                                                    3. Suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem atau sistem sistem bagian
                                                                    4. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
                                                                    5. Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain
                                                                    6. “Definisi sistem dikelompokkan menjadi dua bagian yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan
                                                                    7. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Agus2014:9
                                                                    8. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama SamuelEilon2014:40
                                                                    9. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mulawarman2016:24
                                                                    10. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama M.ThotadanMiyanto2015:58
                                                                    11. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama JepresonHutahean2015:9
                                                                    12. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama 2016:186
                                                                    13. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama 2018:193
                                                                    14. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama 2017:192
                                                                    15. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama 2016:10
                                                                    16. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama 2012:14
                                                                    17. Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,
                                                                    18. ".
                                                                    19. dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan
                                                                    20. Khairullah dkk.(2017). Pengukuran Kualitas Sistem Informasi Inventaris Aset Universitas Muhammadiyah Bengkulu Menggunakan Metode MCC All. Yogyakarta: Jurnal Informasi Interaktif Vol 2 No 2 September 2017.
                                                                    21. Prasetyati, Deny dkk.(2016). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuaruan.Malang: Journal Riset Mahasiswa Akuntansi Vol 4 No 1.
                                                                    22. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar untuk pemodelan perangkat lunak dan untuk model proses bisnis dan memiliki muncul sebagai standar umum untuk pemodelan berorientasi objek
                                                                    23. Demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis
                                                                    24. </p></li>
                                                                    25. </p></li>
                                                                    26. </p></li>
                                                                    27. </p></li>
                                                                    28. Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesehatan di tahap selanjutnya
                                                                    29. Akuntansi keuangan adalah serangkaian proses yang berujung pada penyusunan laporan keuangan yang berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pengguna laporan keuangan baik pihak internal maupun eksternal perusahaan.</p></div>
                                                                    30. </p></Ii>
                                                                    31. .</p></div>

                                                                      Tujuan Literature Review

                                                                      Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisis data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu. (Yuniarti,2012:3)

                                                                    Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Yuniarti2012:3" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.