Pengguna:Kiki junita mayasari
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEREKRUTAN
KARYAWAN PADA PT. BINA CIPTA ABADI
Disusun Oleh :
NIM : 0914462493
NAMA : Kiki Junita Mayasari
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI KOMPUTER AKUTANSI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
(2014/2015)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISA SISTEM INFORMASI PEREKRUTAN
KARYAWAN PADA PT. BINA CIPTA ABADI
Disusun Oleh :
NIM |
: 0914462493
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akutansi
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 27 Januari 2015
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Informasi
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Nur Azizah M,Akt, M.Kom)
| ||||
NIP : 00594 |
NIP : 10002
|
1.1
Latar Belakang<o:p></o:p>Sistem terkomputerisasi yang baik adalah alternatif yang paling cocok untuk menyiasati penyiapan segala data yang sangat akurat dan memiliki tingkat keamanan yang terjamin. Sebagian besar masyarakat sudah tidak asing lagi dengan teknologi komputer karena mereka menyadari banyak aplikasi-aplikasi baru yang menarik khusus diciptakan oleh para programmer untuk memuaskan para pengguna komputer. Informasi adalah salah satu kunci pada saat ini, semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, komputer dan teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan komputer pada berbagai bidang,
kalangan dan usia selalu kita jumpai sekarang ini.<o:p></o:p>Dewasa ini peran Sumber Daya Manusia (SDM) sangat di rasakan penting bagi pembangunan apalagi bagi negara-negara yang sedang berkembang. Sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang disebut era globalisasi sudah tidak bisa dibendung lagi dan Indonesia sudah merasakan dampaknya. Sedangkan masalah utama dan tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia dibidang ketenaga kerjaan dewasa ini adalah peningkatan kualitas SDM dan lapangan pekerjaan. Untuk dapat terus bersaing dalam persaingan global, kita dituntut untuk menciptakan SDM yang unggul dan mempunyai kualifikasi yang dibutuhkan di dunia kerja, pada umumnya meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hal ini dalam praktek lapangan atau riset akan tercermin antara lain dalam kemampuan analisa dan konseptual, sikap kepribadian yang matang, mandiri, kreatif serta bermotifasi tinggi. Hanya sumber daya manusia yang handal dan berprestasilah yang dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk mendapat
manfaat dari era globalisasi tersebut.<o:p></o:p>Namun pada saat ini masih banyak perusahaan yang masih menggunakan sistem manual dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Salah satunya pada PT. Bina Cipta Abadi yang merupakan sebuah Perusahaan hasil pengembangan dari LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja) yang berdiri sejak tahun 1997 dengan bidang usaha kontraktor dan pelatihan keterampilan kerja. Sistem perekrutan karyawan saat ini sudah berjalan dengan standar prosedur sistem yang ada, namun karena masih banyak mengandalkan dokumen-dokumen seperti buku, form dan lain sebagainya terkadang ditemukan permasalahan yang dapat mengganggu kinerja sistem yang ada. Seperti data yang terdistribusi di beberapa tempat serta banyaknya form yang tersebar, prosedur penerimaan karyawan yang berkali-kali dan data yang menumpuk. Permasalahan yang terjadi tersebut tentu sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, dimana waktu adalah sesuatu yang berharga. Dengan adanya sistem penerimaan pegawai baru yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan pegawai yang bersangkutan serta pimpinan yang terkait dan dapat menghilangkan
tahapan-tahapan pekerjaan yang tidak efektif.<o:p></o:p>Selain itu, banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh dengan tepat waktu, akurat, relevan, penghematan ruang penyimpanan data, dalam arti mengurangi penyimpanan arsip yang kurang perlu, serta keputusan yang diambil bisa lebih cepat dan tepat. Untuk itu maka penulis perlu membahas masalah sistem penerimaan pegawai baru, yang bertitik tolak dari hal itulah
penulis mengadakan pembahasan terhadap penerimaan pegawai baru.<o:p></o:p>1.2
Perumusan Masalah<o:p></o:p>Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan
beberapa hal sebagai landasan penelitian yaitu:<o:p></o:p>1. Sejauh mana kinerja sistem dipengaruhi oleh prosedur penerimaan karyawan yang sedang berjalan saat
ini di PT. Bina Cipta Abadi ?<o:p></o:p>2. Bagaimanakah mengukur kedisplinan penerimaan
peagawai baru pada sistem yang sedang berjalan?<o:p></o:p>1.3
Ruang Lingkup<o:p></o:p>Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap, akurat dan tepat waktu, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah, oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada kajian secara mendetail tentang sistem penerimaan baru pada PT. Bina Cipta
Abadi, analisis terhadap identifikasi masalah serta solusi yang diberikan.<o:p></o:p>1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian<o:p></o:p>Penulis mengelompokkan beberapa tujuan penelitian menjadi
tiga bagian, yaitu sebagai berikut :<o:p></o:p>a.
Tujuan Operasional<o:p></o:p>1. Mengetahui sistem penerimaan pegawai baru yang
berjalan pada PT. Bina Cipta Abadi<o:p></o:p>2. Mengetahui fungsi dan prosedur yang terkait dalam
sistem penerimaan pegawainya.<o:p></o:p>b.
Tujuan Fungsional<o:p></o:p>Diharapkan hasil penelitian ini untuk memudahkan laporan pegawai yang bersangkutan kepada pimpinan dan bisa dijadikan bahan referensi dalam pengambilan kebijaksanaan dalam perbaikan maupun pembuatan
sistem, khususnya sistem penerimaan pegawai.<o:p></o:p>c.
Tujuan Individu<o:p></o:p>1. Sebagai salah satu syarat untuk menempuh tugas Kuliah
Kerja Praktek.<o:p></o:p>2.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang sistem yang sedang berjalan.<o:p></o:p>1.4.2
Manfaat Penelitian<o:p></o:p>Penulis mengelompokkan manfaat penelitian menjadi dua bagian,
yaitu sebagai beikut <o:p></o:p>A.
Manfaat Individu<o:p></o:p>1. Sebagai salah satu syarat untuk menempuh tugas Kuliah
Kerja Praktek.<o:p></o:p>2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan
dibangku perkuliahan.<o:p></o:p>B. Manfaat
Organisasi<o:p></o:p>1. Membantu mengatasi solusi pada permasalahan-permasalahan yang terjadi pada proses
penerimaan pegawai baru.<o:p></o:p>2. Membantu mempercepat <a href="https://www.blogger.com/null" name="OLE_LINK2"></a><a href="https://www.blogger.com/null" name="OLE_LINK1">jalannya prose</a>s
penerimaan pegawai baru dengan lebih efektif dan efisien.<o:p></o:p>1.5 Metodologi
Penelitian<o:p></o:p>Metodologi penelitian yang penulis lakukan terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu sebagai berikut :<o:p></o:p>Merupakan metode yang digunakan penulis dengan cara mengamati di PT. Bina Cipta Abadi khususnya pada penerimaan pegawai baru sehingga penulis dapat lebih mudah mendapatkan informasi dan memperoleh data
dan keterangan.langsung.<o:p></o:p>Wawancara yang dilakukan penulis adalah meyakinkan data yang diperoleh akurat. Wawancara dilakukan Jimmi Kalter selaku Stakeholder, mengenai sistem penerimaan karyawan baru yang sedang berjalan
pada PT. Bina Cipta Abadi..<o:p></o:p>3.
Studi Pustaka<o:p></o:p>Merupakan metode yang digunakan penulis dengan cara mempelajari buku-buku literatur, buku referensi kuliah dan penjelasan yang diberikan oleh dosen pengajar untuk mendapatkan data-data
teoritis guna melengkapi penulisan laporan ini.<o:p></o:p>B.
Metode Pengembangan Sistem<o:p></o:p>Metode pengembangan sistem yang di gunakan adalah metode waterfall, metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan
bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan. <o:p></o:p>Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut
- Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.<o:p></o:p>
1.6
Sistematika Penulisan<o:p></o:p>Secara garis besar bentuk isi Laporan Skripsi ini secara sistematika
penulisan sebagai berikut:<o:p></o:p>Menjelaskan tentang latar belakang perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, serta sistematika penulisan.<o:p></o:p>Bab ini berisi tentang dekomposisi fungsi (struktur organisasi dan tanggung jawab dan wewenang), prosedur sistem berjalan, analisis permasalahan sistem, analisis batasan sistem, analisis kebutuhan
sistem, Analisis SWOT, solusi, elisitasi tahap I,II,III, dan draft final.<o:p></o:p>BAB IV RANCANGAN
SISTEM YANG DIUSULKAN<o:p></o:p>Bab ini berisi rancangan system yang diusulkan terdiri dari model system usulan menggunakan UML, rancangan database, spesifikasi database, layout
program.<o:p></o:p>Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan penulis dari kepada sistem yang sedang berjalan
dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem itu .<o:p></o:p>
2.1.
Teori Umum<o:p></o:p>Berikut
ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:<o:p></o:p>1. Sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. [Indrajit
2001].<o:p></o:p>2. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. [Jogianto
2005].<o:p></o:p>3. Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk
menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang. [Murdick, R.G 1991].<o:p></o:p>4. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. [Jerry
FutzGerald1981].<o:p></o:p>5. Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan
suatu sasaran. [Davis, G.B1991].<o:p></o:p>6. Suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional. [Dr.
Ir. Harijono Djojodihardjo 1984].<o:p></o:p>7. Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama. [Lani
Sidharta 1995].<o:p></o:p>Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sistem adalah kumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu”.<o:p></o:p>Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process)
dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Jogiyanto (2008 : 3)<o:p></o:p>Karakteristik
sistem mempunyai beberapa komponen diantarannya yaitu :<o:p></o:p>Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem.<o:p></o:p>Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.<o:p></o:p>Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat
juga bersifat merugikan sistem tersebut.<o:p></o:p>Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari
satu subsistem ke yang lainnya.<o:p></o:p>Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input).<o:p></o:p>Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supersistem.<o:p></o:p>Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi.<o:p></o:p>8. Sasaran (Objectives) atau
Tujuan (Goal)<o:p></o:p>Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.<o:p></o:p>Gambar
2.1 Karakteristik Sistem<o:p></o:p>Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai
berikut ini. (Jogiyanto, H.M, 2008:6)<o:p></o:p>a. Sistem
menurut bentuk fisiknya :<o:p></o:p>1. Sistem Abstrak
(abstract system)<o:p></o:p>Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ideyang tidak tampak secara
fisik.<o:p></o:p>Contoh : Sistem teologia adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam. Jogiyanto
(2008 : 7)<o:p></o:p>2. Sistem
Fisik (physical system)<o:p></o:p>Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik.<o:p></o:p>Contoh : Sistem
peredaran darah, sistem sekolah, sistem transportasi, sistem computer.<o:p></o:p>b. Sistem
menurut terjadinya sistem :<o:p></o:p>Sistem alamiah
adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.<o:p></o:p>Contohnya :
pergantian siang dan malam, erosi dan bencana alam.<o:p></o:p>c. Sistem menurut
kejadian masa depan :<o:p></o:p>Sistem tertentu
adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi.<o:p></o:p>Contoh : Hasil
pertadingan sepak bola, dan prestasi.<o:p></o:p>Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksikarena
mengandung unsur probabilitas.<o:p></o:p>Contoh : Sistem
kematian.<o:p></o:p>d. Sistem
menurut sifatnya<o:p></o:p>Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar – benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tetapi
tidak benar – benar tertutup).<o:p></o:p>Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem lainnya.<o:p></o:p>Gambar
2.2Klasifikasi sistem terbuka dan tertutup<o:p></o:p>2.1.4.
Definisi Data<o:p></o:p>Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berasal dari bahasa Latin yang artinya ”sesuatu yang
diberikan”. Terdapat pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :<o:p></o:p>1. Prof. Dr. Jogiyanto Hartono, HM, MBA, [Jogiyanto05] mendefinisikan: “Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata”.<o:p></o:p>2. Data merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambarkan kesatuan
nyata yang terjadi pada saat tertentu [Prabu06].<o:p></o:p>3. Pendapat lain juga mengatakan bahwa “Data merupakan kumpulan objek-objek beserta atributnya
yang menunjukan karakteristik dari objek tersebut”. [Philips06].<o:p></o:p>Data merupakan kumpulan fakta. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data
sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.<o:p></o:p>2.1.5.
Definisi Informasi<o:p></o:p>Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang sangat penting bagi suatu organisasi.Dengan adanya informasi dapat mempermudah dalam pengambilan suatu keputusan. Menurut beberapa para ahli, informasi (information)
dapat didefinisikan sebagai berikut:<o:p></o:p>1. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya [Jogiyanto05].<o:p></o:p>2. Informasi (Information) adalah data yang telah dibentuk
menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia [Kenneth08].<o:p></o:p>3. Menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” menjelaskan bahwa informasi merupakan data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna serta lebih berarti bagi yang menerimanya [Kami08].<o:p></o:p>Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang dipergunakan untuk
pengambilan keputusan”.<o:p></o:p>2.1.6.
Kualitas Informasi<o:p></o:p>Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Adapun kualitas informasi (quality of information) [Prabu06]
tersebut diantaranya ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut :<o:p></o:p>Informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya.Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung
kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut.<o:p></o:p>Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu, informasi yang didapatkan tidak boleh bias atau menyesatkan bagi penggunanya serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Ketidak – akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya hal tersebut terjadi karena dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau
rusak.<o:p></o:p>Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi yang sudah usang tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi demikian mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk
mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru.<o:p></o:p>Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalamnya.<o:p></o:p>Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung
pada nilai efisien yang terdapat didalamnya.<o:p></o:p>6. Dapat dipercaya
(Reliability)<o:p></o:p>Informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya, hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam hal pengambilan
keputusan setiap tingkatan manajemen.<o:p></o:p>2.1.7.
Siklus Informasi<o:p></o:p>Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut,membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut di input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh JohnBurch disebut dengan
siklus informasi (information cycle).<o:p></o:p>Gambar
2.3Siklus Informasi<o:p></o:p>Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectivennes atau cost benefit. Jogiyanto (2008 : 11)<o:p></o:p>Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, etapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.(Agus Mulyanto, 2009 : 247).<o:p></o:p>2.1.9. Konsep
Dasar Sistem Informasi<o:p></o:p>Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami secara baik dengan melihat perspektif
teknologi yang berada dalam suatu organisasi [Kent08]. <o:p></o:p>2.1.10. Definisi
Sistem Informasi<o:p></o:p>Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa
ahli, diantaranya sebagai berikut :<o:p></o:p>1. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roseoe Davis [Jogi05] sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam sebuah organisasi yang mempertahankan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan”.<o:p></o:p>2. Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil
keputusan. [Kent08].<o:p></o:p>3. Pengertian dari sistem informasi menurut Komunitas Mahasiswa Sistem Informasi di Yogyakarta memaparkan bahwa sistem informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operasi dari suatu organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang terjadi di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam mendukung dan memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan.
[Kami08].<o:p></o:p>2.1.11. Komponen Sistem
Informasi<o:p></o:p>John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang
lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya”. [Jogi05].<o:p></o:p>Blok bangunan tersebut terdiri
dari [Jogi05] :<o:p></o:p>Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.<o:p></o:p>Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.<o:p></o:p>Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta
semua pemakai sistem.<o:p></o:p>Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware).<o:p></o:p>Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS
(Database Management Systems).<o:p></o:p>Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.<o:p></o:p>Gambar
2.4Komponen Sisten Informasi<o:p></o:p>2.1.12. Klasifikasi Sistem
Informasi<o:p></o:p>Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi
sistem informasi tersebut [Tata Sutabri 2012] sebagai berikut :<o:p></o:p>Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level
manajerial.<o:p></o:p>Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem
informasi perhotelan.<o:p></o:p>Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem
informasi sumber daya manusia.<o:p></o:p>Menurut Sutarman (2012:15), infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi.
Terdapat lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut:<o:p></o:p>e. Information management personnel (manajemen informasi
personal).<o:p></o:p>Menurut Sutarman (2012:15), Arsitektur informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua
bagian, yaitu:<o:p></o:p>1.
Kebutuhan bisnis akan informasi<o:p></o:p>2. Infrastruktur informasi yang
telah ada dan yang direncanakan.<o:p></o:p>2.1.15.
Definisi Analisis Sistem<o:p></o:p>Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan latar
belakang tersebut maka analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :<o:p></o:p>1. Menurut Laudon (2010), analisa sistem terdiri dari mendefinisikan masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan
mengidentifikasi kebutuhan informasi yang harus memenuhi dengan solusi sistem.<o:p></o:p>2. Menurut McLeod dan Schell (2007) analisa sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk
merancang sistem yang baru atau sistem yang diperbahurui.<o:p></o:p>Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi
yang diperlukan sistem.<o:p></o:p>2.1.16. Tahap-tahap Analisis
Sistem<o:p></o:p>Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan pada tahap berikutnya. Pada tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem [Ludw07], diantaranya
sebagai berikut :<o:p></o:p>1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal
yang dilakukan diantaranya :<o:p></o:p>2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal
yang dilakukan diantaranya :<o:p></o:p>3. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
Hal yang dilakukan diantaranya :<o:p></o:p>b. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen
(pemakai)<o:p></o:p>4. Report, yaitu Membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan
tersebut diantaranya :<o:p></o:p>a. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah
selesai dilakukan<o:p></o:p>b. Meluruskan kesalahan-kelsalahan mengenai apa
yang telah ditemukandalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.<o:p></o:p>c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk
melakukan tindakanselanjutnya.<o:p></o:p>2.1.17.
Fungsi Analisa Sistem<o:p></o:p>1. Mengidentifikasi masalah–masalah
kebutuhan pemakai (user).<o:p></o:p>2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan pemakai.<o:p></o:p>3. Memilih alternatif–alternatif
metode pemecahan masalah yang paling tepat.<o:p></o:p>4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem
menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.<o:p></o:p>Masukan pada sistem adalah data
yang diterima dan akan diproses oleh sistem.<o:p></o:p>Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses
dari masukan yang diterima oleh proses.<o:p></o:p>Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari
masukan yang diterima.<o:p></o:p>2.1.18.
Konsep Dasar Analisa<o:p></o:p>Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut: “Analisa sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian–bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian–bagian komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk mencapai tujua mereka”. (Al Fatta, 2007 : 4).<o:p></o:p>2.1.19.
Fungsi Analisa Sistem<o:p></o:p>1. Mengidentifikasi masalah–masalah
kebutuhan pemakai (user)<o:p></o:p>2. Menyatakan secara spesifik
sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai<o:p></o:p>3. Memilih alternatif–alternatif
metode pemecahan masalah yang paling tepat.<o:p></o:p>4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem
menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.<o:p></o:p>1.
Pengertian Analisa Masukan<o:p></o:p>Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh
sistem.<o:p></o:p>2. Pengertian Analisa
Proses<o:p></o:p>Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses
dari masukan yang diterima oleh proses<o:p></o:p>3. Pengertian Analisa
Keluaran<o:p></o:p>Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan
yang diterima.<o:p></o:p>2.1.20.
Konsep Dasar Database<o:p></o:p>Database sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence.
(Aris Martono, 2009 : 307).<o:p></o:p>Menurut Connoly dan Begg (2010, p65), database adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal serta deskripsi dari data
tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.<o:p></o:p>2.1.21.
Definisi Tabel<o:p></o:p>Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web.
(Anhar, 2010 : 45).<o:p></o:p>Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam
halaman web.<o:p></o:p>Jadi sebagai seorang web master atau designerweb kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah
komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan website.<o:p></o:p>2.2.
Teori Khusus<o:p></o:p>2.2.1.
Unified Modelling Language (UML)<o:p></o:p>1. Definisi Unified
Modelling Language (UML)<o:p></o:p>a. Unified Modeling Language merupakan metoda pengembangan perangkat lunak (Sistem Informasi) dengan menggunakan metoda grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi
serta dokumentasi.<o:p></o:p>b. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan
mendokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak.<o:p></o:p>c. Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar
bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti:<o:p></o:p>a.
Spesifikasi,<o:p></o:p>b.
Visualisasi,<o:p></o:p>c.
Desain Arsitektur,<o:p></o:p>d.
Konstruksi,<o:p></o:p>e.
Simulasi dan testing,<o:p></o:p>f.
Dokumentasi.<o:p></o:p>Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek atau OOP (Object Oriented
programming)”.<o:p></o:p>Bahasa Pemodelan Unified Modeling Language (UML) lebih cocok untuk pembuatan perangkat lunak dalam bahasa pemrograman berorientasi objek (C , Java, VB.NET), namun demikian tetap dapat digunakan pada bahasa pemrograman
prosedural.<o:p></o:p>A. Langkah-langkah
Penggunaan UML<o:p></o:p>Adapun langkah-langkah penggunaan
Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :<o:p></o:p>1) Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan
proses yang mungkin muncul.<o:p></o:p>2) Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan
lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.<o:p></o:p>3) Buatlah deployment diagram
secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.<o:p></o:p>4) Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan
oleh sistem.<o:p></o:p>5) Berdasarkan use case
diagram, mulailah membuat activity diagram.<o:p></o:p>6) Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir
normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir..<o:p></o:p>7) Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario
use case.<o:p></o:p>8) Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class
lain.<o:p></o:p>9) Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia
bereaksi dengan baik.<o:p></o:p>10) Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke
dalam node.<o:p></o:p>11) Mulailah membangun sistem.
Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:<o:p></o:p>1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk
mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.<o:p></o:p>2. Pendekatan komponen yaitu mengassign
setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.<o:p></o:p>12) Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus
selalu sesuai dengan code yang aktual.<o:p></o:p>B.
Model Unified Modelling Language (UML)<o:p></o:p>Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemrograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemrograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain. Pemetaan (mapping) Unified
Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu:<o:p></o:p>1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward
engineering.<o:p></o:p>2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan
pengguna dan pengembang.<o:p></o:p>B.
Bangunan Dasar Metodologi UML<o:p></o:p>Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak
yang akan dikembangkan yaitu:<o:p></o:p>Ada 4 (empat) things
dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:<o:p></o:p>a. Structural
things<o:p></o:p>Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML).Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang
bersifat fisik maupun konseptual.<o:p></o:p>b. Behavioral
things<o:p></o:p>Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan
waktu.<o:p></o:p>c. Grouping
things<o:p></o:p>Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML).Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model.Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut.Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model
dan subsistem-subsistem.<o:p></o:p>d. Annotational
things<o:p></o:p>Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi
serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).<o:p></o:p>Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language
(UML), yaitu :<o:p></o:p>Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen
mandiri (independent)akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.<o:p></o:p>Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan
bagian-bagiannya.<o:p></o:p>Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan
generalisasi.<o:p></o:p>Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML),yaitu
- <o:p></o:p>
Diagram ini memperihatikan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta
diharapkan pengguna.<o:p></o:p>b. Class
Diagram<o:p></o:p>Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,
antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.<o:p></o:p>Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman
pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.<o:p></o:p>Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama
penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.<o:p></o:p>Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar
objek.<o:p></o:p>2.3.
Study Pustaka (Literature Review)<o:p></o:p>Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.<o:p></o:p>Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara
lain :<o:p></o:p>1. Mengidentifikasikan
kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini. <o:p></o:p>2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang
lain.<o:p></o:p>3. Mengidentifikasikan
metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.<o:p></o:p>4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform)
dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.<o:p></o:p>2.3.1.
Definisi Literature Review<o:p></o:p>Fokus utama suau tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah
menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.<o:p></o:p>Tugas utama lain “Tujuan Pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau
publikasi lainnya (Suryo dkk, 2010:86).<o:p></o:p>2.3.2. Langkah-langkah Melakukan
Kajian Literature Review<o:p></o:p>Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature review (Suryo dkk,
2010:87), yaitu:<o:p></o:p>1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify
gaps) penelitian ini.<o:p></o:p>2. Menghindari membuat ulang ( reinventing the wheel ) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan
yang pernah dilakukan oleh orang lain.<o:p></o:p>3. Mengidentifikasikan metode yang
pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.<o:p></o:p>4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan
dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.<o:p></o:p>5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam
komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.<o:p></o:p>Terdapat beberapa penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam
Laporan Kuliah Kerja Praktek yang disusun, antara lain:<o:p></o:p>1. Penelitian
yang dilakukan oleh Asdin (2012)<o:p></o:p>Penelitian yang telah dilakukan oleh Asdin yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Penerimaan Karyawan Baru Pada PT. Angkasa Pura II” pada tahun 2012.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem Penerimaan Karyawan,untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa di bidang kebandarudaraan<o:p></o:p>2. Penelitian
yang dilakukan oleh Muhamad Fadhly (2010).<o:p></o:p>Penelitian yang telah dilakukan oleh Muhamad Fadhly yang berjudul “Analisa Sistem Perekrutan Tenaga Kerja Dengan Metode E-Recrutment Pada CV. Adhi Reka Teknologi” pada tahun 2010. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan media komunikasi elektronik modern semacam internet, sehingga perekrutan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien guna
mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.<o:p></o:p>Penelitian yang dilakukan oleh Yonda Radona berjudul “Analisa Sistem Penerimaan Pegawai Baru Pada PT. Baja Mukti Tirta Perkasa”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem Penerimaan Pegawai, agar dapat membantu dalam proses perekrutan secara baik dan akurat. Software yang digunakan : Windows 2000, microsoft word,
microsoft excel, Easy case.<o:p></o:p>4. Penelitian yang dilakukan oleh Cheng Yu, Dong Yi-Ming,
dan Yang Bao-Jian (2009).<o:p></o:p>Penelitian yang dilakukan oleh Cheng Yu, Dong Yi-Ming, dan Yang Bao-Jian adalah menganalisa riset secara empifirik terhadap E-Recruitment bebasiskan teknologi model penerimaannya. Metode yang dipakai sangat baik karena menitik beratkan juga pada tampilan interface, akan tetapi apabila riset ini diterapkan memerlukan resources yang tidak sedikit, karenanya proses sistemnya lambat karena tampilan yang menggunakan banyak gambar dalam
sebuah halaman web dan penelitin ini tidak melakukan pemberkasan.<o:p></o:p>5.
Penelitian yang dilakukan oleh YF Saragih (2011).<o:p></o:p>Penelitian yang dilakukan oleh YF Saragih mengenai Desain Sistem Rekrutmen Onlinedan Pengiriman Hasil Tes Dengan SMS, penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem seleksi penerimaan karyawan yang memanfaatkan media online dan layanan SMS (Short Message Service) untuk menyampaikan hasil seleksi kepada pelamar. Sasaran utama sistem ini adalah untuk membantu perusahaan melakukan seleksi penerimaan karyawan baru dan memudahkan penyampaian hasil seleksi kepada pelamar
namun sistem ini tidak melakukan pemberkasan pada tahap prosesnya.<o:p></o:p>6.
Penelitian yang dilakukan oleh YF Bagus Eko Haryono (2011).<o:p></o:p>Penelitianini membahas “Human Resource Information Dalam Recruitmen Dan Positioning Pegawai”, penelitian ini menitikberatkan pada Positioning Pegawai pada posisi yang sesuai dengan kemampuannya dapat dilakukan. Hal ini sesuai dengan filosofi “the right man in the right place”. Positioning pegawai yang tepat inilah yang dapat mendorong karyawan untuk lebih produktif. Metode yang diperkenalkan hanya sistem pendaftaran online saja,
proses pemberkasan masih dilakukan diluar sistem komputerisasi.<o:p></o:p>7. Penelitian yang dilakukan oleh Made Surya Wedhana dan
Fajar Baskoro (2010).<o:p></o:p>
Penelitianini membahas tentang rekrutmen dan seleksi karyawan menggunakan aplikasi e-recruitment dan teknologi pengenalan fitur wajah, metode yang diperkenalkan sangat baik dengan menggunakan teknologi pengenalan fitur wajah yang dapat mendata dan menyimpan data karyawan bermasalah ke dalam daftar cekal, namun tahap pengujian perangkat lunak belum dilakukan secara maksimal karena keterbatasan waktu
penelitian sehingga masih ada kemungkinan terdapat bugpada perangkat lunak yang belum teridentifikasi.<o:p></o:p>