Panduan SKRIPSI Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (Tema : Desain Grafis)

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

BAB IV

KONSEP DESIGN

4.1. Perencanan Media (Konsep Media)

4.1.1. Tujuan Media

Menjabarkan “apa” yang harus dicapai kampanye tersebut dari segi mediaya. Ada tiga hal pokok yang harus ditetapkan dalam tujuan media, yaitu :
  • Jangkauan (Reach), biasa dinyatakan dalam %
Misalnya : Kampanye periklanan ini harus menjangkau 70% dari khalayak sasaran yang telah ditetapkan.
  • Frekuensi (Frequency), biasa dinyatakan dalam bentuk desimal satu angka.:Misalnya : Kita memerlukan frekuensi minimal 2,5 per-minggu pada masa kampanye.
  • Kesinambungan (Continuity), biasa dinytakan dalam jumlah minggu atau kelipatannya.
Misalnya : Kampanye periklanan ini memerlukan 52 minggu masa kampanye.
Keterangan : Dalam prakteknya, ketiga jabaran tujuan media tersebut dapat dinyatakan dalam satu paragraf, misalnya : Tujuan Media dalam kampanye ini adalah menjangkau minimal 70% khalayak sasaran, dengan frekuensi 2’5 per 4 minggu, selama 52 minggu masa kampanye antara bulan Januari 2004 s/d Januari 2005.

4.1.2. Strategi Media

Dalam penjabaran strategi media, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi, yaitu :
  • Siapa khalayak sasarannya (dilihat dari aspek geografisnya, demografisnya, dan psikografisnya).
  • Bagaimana mencapai khalayak sasaran tersebut, sehingga tercapai tingkat yang dinyatakan oleh tujuan media. Untuk itu ada dua hal yang harus ditetapkan, yakni :
  • Apa Media Utama (Prime Media) yang digunakan.
  • Apa Media Penunjang (Supporting Media) yang digunakan.

4.1.3. Program Media

Menetapkan kapan masing-masing taktik atau strategi media tersebut akan dilaksanakan sebagai program kampanye (jadwal pemunculan media).


4.2. Perencanaan Pesan (Konsep Kreatif)

4.2.1. Tujuan Kreatif

Rumusan tujuan kreatif bertitik tolak dari pertanyaan  : “Reaksi atau dampak yang bagaimana yang diharapkan setelah khalayak sasaran menerima pesan yang kita sampaikan”. Misal untuk tujuan :
Jika produk, perusahaan, atau lembaga belum dikenal maka tujuan kreatifnya adalah mengkomunikasikan informasi baru mengenai produk, perusahaan, atau hal-hal baru lainnya yang berkaitan dengan perusahaan/ lembaga tersebut. Misalnya: produk baru, formula baru, peningkatan mutu, kemasan baru,logo baru, dsb.
Jika produk, perusahaan, atau lembaga (dalam pemasarannya) telah memasuki tahap persaingan (competitive stage) maka tujuan kreatifnya adalah dalam rangka meyakinkan konsumen akan kelebihan mutu produk/ jasa, membina “image product (brand image)” untuk mendapatkan loyalitas dari masyarakat konsumen.
Jika produk, perusahaan, ataupun lembaga (dalam pemasarannya) telah memasuki tahap jenuh (retentive stage) maka tujuan kreatifnya adalah dalam rangka mempertahankan konsumen jagan sampai lari kepada pesaing (produk lain), dengan dorongan memilih penawaran baru berupa potongan harga, special discount, hadiah, dsb.

4.2.2. Strategi Kreatif

Penjabaran strategi kreatif berdasarkan pada tiga hal pokok, sebagai berikut :
  • Apa yang akan disampaikan (pesan apa yang akan disampaikan kepada khalayak sasaran).
  • Siapa target audience nya (siapa yang akan menerima pesan tersebut, ini harus dilihat dari segi geografisnya, demografisnya, psikografisnya, serta behavioristiknya).
  • Bagaimana cara membentuk pesan, agar mudah diterima oleh khalayak sasaran, berkaitan dengan dampak atau reaksi yang diharapkan oleh tujuan kreatifnya. Untuk itu maka dalam hal “Bagaimana” ini ada dua hal yang perlu dipecahkan yaitu menyangkut :
  1. Isi Pesan, berisi rumusan atau deskripsi mengenai konsep USP dan Positioning (gagasan/ ide pokok yang akan disampaikan dalam iklan). Hal ini dijabarkan melalui pendekatan/ mengacu pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
    • Mengapa konsumen harus menggunakan/ membeli produk kita ?
    • Apa keuntungannya sehingga mereka harus mempercayai/ membeli/ mengunakan/ memakai produk yang kita tawarkan ?(baik keuntungan ayang bersifat praktis/ fisik maupun bersifat psikologis).
  2. Bentuk Pesan, merupakan penggambaran secara kongkrit dan kreatif tentang isi pesan yang telah dirumuskan, baik secara verbal maupun secara visual.
    Contoh kasus iklan produk Soklin Pewangi : Dalam iklan ini rumusan isi pesannya mengatakan bahwa Soklin Pewangi adalah suatu bahan (cairan) pewangi yang sangat awet aroma wanginya. Dari rumusan isi pesan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam bentuk pesan,sebagai berikut :
    • Rumusan/ penggambaran pesan secara verbal :” Soklin Pewangi, Wanginya Tak Mau Pergi....!”
    • Sedangkan rumusan/ penggabaran pesan secara visual adaah sbb:
    “ Digambarkan secara surealis tentang adanya bunga-bunga yang terbang mengikuti seseorang sedang berjalan dengan pakaian yang diberi bahan pewangi molto”.


4.3. Perencanaan Visual (Konsep Visual)

4.3.1. Tujuan Visual (Visual Objective)

  • Kesan atau suasana yang bagaimana yang akan diciptakan (melalui tampilan visualnya) ?.
  • Image/ citra yang bagaimana yang ingin ditonjolkan (melalui tampilan visualnya) ?.

4.3.2. Strategi Visual (Visual Strategy)

  • Momen Visual yang bagaimana yang akan ditampilkan.
  • Penyajiannya menggunakan pendekatan apa ? (rasional, emosional, religius, budaya, positif, negatif, atau campuran....?).
  • Gaya penyajian grafisnya bagaimana...? (modern, tradisional, klasik, konteporer, futuristik, dsb...):- Cara penyampaiannya bagaimana ? (tegas, lembut, humor, dsb...)

4.3.3. Penulisan Naskah (Copy Writting)

  • Penulisan judul (Headline):- Penulisan sub judul (Sub Headline)
  • Penulisan body copy:- Penulisan slogan (clossing)

4.3.4. Pengarahan Visualisasi (Art Directing)

  • Tonalitas warna yang dipilih.:- Jenis Huruf yang relevan
  • Tata letak/ layout yang digunakan
  • Gaya penampilan grafis yang sesuai
  • Model yang dipilih, baik model manusia maupun model berupa benda atau barang yang akan ditampilkan dalam iklan.

4.3.5. Proses Desain (Designing)

Pada bagian ini ditunjukkan berbagai alternatif pengemangan desain yang meliputi :
  • Lay out kasar:-Lay out Koprehensif
  • Final Art Work
Dari beberapa alternatif desain yang ada kemudian dipilih yang terbaik untuk dijadikan pedoman pembuatan desain jadinya (Final Design).


BACK

Contributors

Winiarti Prastiwi