Kp1114469548

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM

KAS KECIL

PADA PT.DOULTON


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1114469548 Muniroh


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM

KAS KECIL

PADA PT.DOULTON



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, Januari 2015



Dosen Pembimbing




( RADIYANTO,Drs,M.pd )

NID.08183




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1114469548
Nama
: Muniroh
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: komputer Akutansi


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 11 Januari 2015
Muniroh
NIM. 1114469548

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kemajuan teknologi yang pesat saat ini mendorong berbagai organisasi baik instansi maupun perusahaan swasta untuk memanfaatkan kemajuan tersebut dalam memberikan kualitas perusahaan. Pt.Doulton salah satu perusahaan yang memiliki beberapa tujuan yang dicapai oleh pemilik dan manajemen. Yang menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankan perusahaan. Dalam membuat laporan Kas kecil PT.Doulton Tangerang masih manual melalui beberapa tahap yaitu dengan cara mencatat setiap data dan menyimpannya di ordner-ordner yang di sediakan sehingga tidak efektif dan efisien. Catatan kas kecil pada periode tertentu dibuat dalam 2 metode yaitu metode sistem dana tepat dan sistem dana tidak tepat.Pembuatan kas kecil dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang berlaku agar mampu menunjukan kondisi dan posisi keuangan yang sesunggunya Dan begitu pula untuk menyusun dengan melakukan pencatatan secara manual, sering terjadinya ketidaksamaan atau hasil yang didapat tidak sesuai karena dilakukan secara manual. Penulisan ini menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan. Dalam input data yang terjadi juga menggunakan konsep secara komputerisasi untuk mempermudah dalam pembuatan pecatatan dan menghindari kesalahan dalam penulisan.

Kata Kunci: Informasi ,Kas Kecil,

ABSTRACT

AbstractionRapid technological advances today encourage various organizations both institutions and private companies to take advantage of the progress in providing quality companies. Pt.Doulton one company that has several goals are achieved by the owners and management. Who wants optimum advantage over businesses that run the company. In making a small cash report PT.Doulton Tangerang still manually through several stages, by recording each data so ineffective and inefficient. Petty cash records in a particular period is made in two methods: the method appropriate funding system and system tepat.Pembuatan petty cash funds are not made in accordance with the applicable company needs to be able to show the condition and financial position that actually And so is to draw up by recording manually , frequent occurrence of inequality or the results are not appropriate because it is done manually. This study, using object-oriented analysis and design, starting from the analysis of the system running. In the case of data input also uses the concept of computerized to facilitate the making pecatatan and avoid mistakes in writing.

Keywords :Information,Petty Cash,


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Bapa Radiyanto,Drs.,M.Pd selaku dosen pembimbing yang membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek.
  6. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa restunya
  7. Bapak Herry SH selaku Hrd yang telah mengizinkankan penulis melakukan kegiatan Kuliah Kerja Praktek di Pt.Doulton Tangerang.
  8. Ibu Dewi Kristianti selaku staff keuangan yang membantu selama di lapangan dan telah memberikan data-data yang penulis butuhkan..

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2015
Muniroh
NIM. 1114469548



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.Daur Hidup Sistem

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi

Gambar 3.2. Gambar Use Case DIagram

Gambar 3.3. Gambar Activity Diagram

Gambar 3.4. Gambar Activity Diagram

Gambar 3.5. Gambar Sequence Diagram


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi seiring berjalan waktu semakin hari semakin meningkat sehingga teknologi yang harus dikembangkan pun semakin maju. dan di negara-negara maju teknologi merupakan suatu hal yang menunjang kebutuhan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari.Melihat pentingnya teknologi dalam kehidupan manusia sehingga seseorang membuat suatu sistem yang canggih sesuai dengan kebutuhan manusia. Dalam era global sekarang membutuhakan suatu sistem sangat meningkat pesat sehingga pengguna sangat membutuhkan sistem tersebut dalam menunjang kebutuhannya

Pengolahan data dalam suatu sistem sangat penting untuk menunjang kebutuhan sistem tersebut. Dengan adanya pengolahan data, maka sistem dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Biasanya pengguna sangat membutuhkan data-data dalam suatu sistem untuk membantu pekerjaan menjadi lebih mudah dan efektif. Data-data ini sangat dibutuhkan pengguna dan disimpan di dalam suatu sistem yang dapat memudahkan pengguna untuk melakukan pemeriksaan data, keberlakuan data, data yang harus diolah, data yang harus disimpan, data yang harus dipisahkan ke bagian-bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Kemajuan teknologi ini mendorong perusahaan swasta untuk manfaatkan kemajuan dalam memberikan kualitas perusahaan tersebut dalam membuat laporan kas kecil, Pemilik dan menejemen harus mengetahui berapa uang masuk dalam suatu periode tertentu.uang yang keluar juga harus di rinci penggunannya serta masing-masing jumlahnya.Demikian pula dengan jenis pendapatan yang di perolehnya. Catatan kas kecil pada periode tertentu dibuat dalam 2 metode yaitu metode sistem dana tepat dan sistem dana tidak tepat.Pembuatan kas kecil dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang berlaku agar mampu menunjukan kondisi dan posisi keuangan yang sesunggunya.


Laporan kas kecil juga harus di buat sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga mudah di baca, di mengerti, dan di pahami oleh pihak yang berkepentingan.terutama pihak pemilik perusahaan dan pihak menejemen.dalam membuat kas kecil pada Pt.Doulton,dan di perusahaan ini Masih mengguakan sistem manual melalui beberapa tahap yaitu dengan mencatat semua data sehingga tidak efektif dan efisien dan begitu pula dengan menyusun laporan kas kecil yang secara manual sehingga membuat laporan sering tidak singkron.Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisa dan kajian terhadap kelayakan laporan kas kecil berjalan di Pt.Doulton yang penulis tuangkan dalam sebuah laporan ilmiah untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP) dengan judul “Analisa Sistem Kas Kecil Pada PT,Doulton.


Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Berdasarkan latar belakang mengenai Kas Kecil yang sudah di jelaskan di atas maka,penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Apakah sistem kas kecil yang berjalan sudah efektif dan efisien?

  2. Bagaimana sistem kas kecil yang bekerja pada perusahaaan?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah: Alam penelitian ini penulis ingin mengemukakan beberapa tujuan: a. Untuk mengetahui sistem apa yang sedang berjalan dan masalah apa saja yang ada dalam proses penyusunan kas kecil pada PT.Doultonb. Membantu perusahaan untuk menciptakan suatu sistem yang lebih baik dari sebelumnya

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu : Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT.Doulton sebagai referensi dasar untuk mengambil solusi permasalahan yang ada dan efisiensi waktu.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah:Untuk melengkapi persyaratan pencapaian jenjang Sarjana Komputer dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Komputer Akutansi Informatika di STMIK RAHARJA.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mempunyai berbagai manfaat, antara lain sebagai berikut:


  1. Sebagai saran atau masukan yang dapat dipergunakan oleh PT.Doulton sebagai pertimbangan atas langkah-langkah sistem yang sedang dijalankan dalam menyusun kas kecil.

  2. Dengan dihasilkannya sebuah rancangan sistem kas kecil ini dapat dapat dijadikan dasar perbaikan sistem yang sedang berjalan pada saat ini dan dapat memberi kemudahan baik penginputan maupun output.

  3. Sebagai acuan penelitian berikutnya yaitu Tugas KKP untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat dengan rancangan sistem informasi, sistem ini diharapkan dapat memudahkan dalam membuat laporan Sistem Informasi.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini tidak terlalu luas pembahasannya, maka penulis membuat ruang lingkup penelitian yaitu mengenai Sistem kas kecil meliputi proses penyusunan kas kecil.

Metode Penelitian

Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya sebagai berikut : Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan kerja yang bertempat di PT,Doulton antara lain mengamati cara kerja, menganalisa konsep kerja, fasilitas atau sarana kerja yang tersedia.

2.Metode Studi Pustaka

Yaitu pengumpulan data atau informasi dengan cara membaca buku-buku dan referensi-referensi yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


Teori Umum=

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Terdapat 3 (tiga) beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut Norman L. Enger (2012:12)[1], ”suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.”.

  2. Menurut Gordon B. Davis (2012:12)[2], ”Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. ”.

  3. Menurut Mustakini (2009:34)[3], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

  4. Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2009 : 2)[4]

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[5],sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1 ) Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem . Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “Supra Sistem”.

2 ) Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3 ) Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut. Dan lingkungan luar yang menguntungan merupakan energi bagi sistem tersebut.

4 ) Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu intergrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5 ) Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem computer. “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6 ) Pengolahan Sistem (Processing System)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7 ) Keluaran Sistem (Output System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

8 ) Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8)[4] mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.
  2. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.
  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.
  5. Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks (Complex System)
    Berdasarkan tingkat kerumitan nya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).


Gambar 2.2. Klasifikasi sistem terbuka dan tertutp

Konsep Dasar Informasi

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[6].“ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu; misalnya data dengan suatu yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.

  3. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

  4. Video, adalah menyatakan data dalam bentuk sejumlah ganbar yang bergerak dan biasa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabdikan suatu kejadian atau aktivitas.

  5. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasi nya tak tergantung masing-masing item secara individual. Contoh teks adalah artikel koran.

2. Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas menunjukkan bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna berdasarkan dimensi kualitas informasi. Dimensi kualitas bisa disebut sebagai syarat sebuah informasi dikatakan berkualitas sebab dilihat dari beberapa sudut. Karakteristik dalam dimensi ini adalah pilihan analisis sistem informasi. Tidak semua harus masuk tapi disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut James O’ Brien dalam bukunya System Analysis and Design Method yang dikutip oleh widiyastuti (2010 : 1)[7],ada 3 dimensi kualitas informasi yaitu :

a.Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b.Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c.Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

3. Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkan nya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Menurut Sutarman (2012:14)[8]

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manager lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitas nya.
  6. Menurut Gordon B. Davis[9], tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.


Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan waktu

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Sutarman (2012:13)[10], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".
  2. Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[4] “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”
  3. Menurut Sutabri (2012:46)[5], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah suatu kumpulan sumber daya manusia atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan mengolah data demi menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pekerjaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

2. Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[5] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

3. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut [5]:

  1. Sistem Informasi berdasarkan level organisasi

    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

4. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13) [11]

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Ekonomi)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan(Reakibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langanan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas(Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Gambar 2.3. Komponen Sistem Informasi

Konsep Dasar Analisis Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Menurut Yakub (2012:142)[6], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis siStem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

2. Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[4] Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analisis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Mulyanto (2009:126)[4],Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

3. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

Menurut Daryanto (2010:3)[12], "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Konsep Dasar Sistem=

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah definisi menurut beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:.


Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.. (Kadir, 2011 : 1)[13]



bahwa Sistem (system) dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. (Mustakini, 2009 : 2)[14]



Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem. (Agus Mulyanto, 2009 : 3)[15]



Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan di atas menurut beberapa ahli mengenai sistem , maka dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem


satu sistem mempunyai karakteristik tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: (Tata Sutabri, 2012 : 4)[16]

1 ) Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2 ) Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3 ) Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4 ) Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.


5 ) Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi..


6 ) Proses Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.


6 ) Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem..

8 ) Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.



3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:4)[17]

1 ) Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

2 ) Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

3 ) Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

4 ) Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.


Konsep Dasar Analisis Sistem

Tahap-Tahap Analisis Sistem

Definisi Kas Kecil

Definisi kas kecilMenurut Adhie (2010:86), “Kas Kecil (Petty Cash) adalah kas yang digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan yang nilainya itu tidak terlalu besar (kebijakan perusahaan atas kas kecil berbeda-beda, sebagai contoh beberapa perusahaan mengendalikan kas kecilnya dengan memberikan batasan 1 juta rupiah untuk tiap transaksinya). Menurut Gilbersto, lehman (2012:134) “an amount of cash kept on hand and used for making small payment is called petty cash” “Sejumlah uangtunai yang disimpan berada di tangan dan digunakan untuk melakukan pembayaran kecil disebut kas kecil " Menurut Harnanto dalam jurnal Astuti (2002 : 153), “Kas kecil merupakan sejumlah dana yang disediakan khusus untuk pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin dan kecil jumlahnya”. Tiap-tiap dana kas kecil yang dibentuk ditunjuk seorang kasir yang masing-masing bertanggungjawab pada penggunaan atau pengeluaran dari dana kas kecil tersebut. Pada umumnya, dana kas kecil yang dibentuk dibatasi jumlahnya, dan secara periodik atau pada saat-saat tertentu diadakan pengisian kembali untuk mengganti dana kas kecil yang telah digunakan. Terdapat dua alternatif metode atau prosedur penyelenggaraan dana kas kecil yaitu a. sistem dana tetap b. sistem dana berfluktuasi.Menurut ulfa (2010:23), Kas Kecil adalah uang yang disediakan untuk pengeluaran yang sifatnya kecil” Menurut ulfa (2010: 23) sistem dana kas kecil dapat diselenggarakan dengan dua metode yaitu: a. Sistem saldo fluktuasi (fluctuating fund balance system) Dalam sistem fluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. 2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening dana kas kecil, sehingga setiap saldo rekening ini berfluktuasi. 3. Pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening dana kas kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dengan demikian, dalam saldo berfluktuasi, catatan kas perusahaan tidak dapat direkonsiliasi dengan catatan bank, oleh karena rekonsiliasi bank bukan merupakan alat pengendalian bagi catatan kas perusahaan.b. Imprest System Dalam imprest system, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Saldo rekening dana kas kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut dinaikan atau diturunkan. 2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (sehingga tidak mengkredit rekening dana kas kecil). Bukti –bukti pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil. 3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening-rekening biaya dan mengkredit rekening kas.Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil yaitu: 1. Bukti Kas Keluar. 2. Cek 3. Permintaan pengeluaran kas kecil Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang dana kas kecil menurut nama pemakai dana kas kecil. 4. Bukti Pengeluaran Kas Kecil Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakai dana kas kecil. Dokumen ini dilampirkan dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemmakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil. 5. Permintaan pengisian kembali dana kas kecil Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian utang agar bisa di bayar.


Study Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Pipit Fitrianingsih 2014 yang berjudul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PETTY CASH PADA PT. JALUR SEJUK". Pada Tahun 2014 Sistem ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian pertama, salah satu hal yang penting diperlukan dalam sebuah perusahaan, informasi di nilai berguna jika dapat membantu pimpinan dalam menentukan kelangsungan organisasi kedepannya, dan salah satu hal penting tersebut adalah informasi tentang laporan pengeluaran petty pada perusahaan..[18]

  2. Penelitian yang telah dijalankan oleh Selviawati [2008] yang berjudul "“Perancangan Sistem Informasi Keuangan Registrasi Mahasiswa Pada STMIK Raharja”, pada tahun 2008". Sistem ini diusulkan untuk memberika laporan keuangan yang akurat untuk bagian keuangan. Sistem ini sudah berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL. Tetapi upaya tersebut dinilai kurang efektif dan efisien, Karena data yang akan dijadikan laporan kurang spesifik. Dengan ini penelitian akan dikembangkan, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam memberikan laporan kepada pihak-pihak terkait.[19]

  3. Penelitian yang telah dijalankan oleh Maulida [2014] yang berjudul "“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PENJUALAN PADA PT. PUTERA PASAR BARU”, pada tahun 2014". Sistem ini diusulkan untuk memberika laporan keuangan yang akurat untuk bagian keuangan,karena sistem masih manual melalui beberapa tahap yaitu dengan cara mencatat setiap data penjualan pada buku laporan sehingga tidak efektif dan efisien. Dan begitu pula untuk menyusun laporan keuangan dengan melakukan pencatatan secara manual, sering terjadinya ketidaksamaan atau hasil yang didapat tidak balance karena dilakukan secara manual. Penulisan ini menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan UML, elisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui UML. Dalam input transaksi yang terjadi juga menggunakan konsep secara komputerisasi untuk mempermudah dalam pembuatan laporan dan menghindari kesalahan dalam penulisan. Hasil akhir dari laporan ini yaitu terbentuknya rancangan program aplikasi laporan keuangan program yang dapat menghasilkan laporan keuangan secara cepat dan akurat.[20]


Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Analisa Sistem Kas Kecil Pada Pt.DOULTON.

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

PT.DOULTON bermula dari sebuah nama Royal Doulton adalah nama merek Inggris klasik di peralatan makan dan keramik dengan silsilah dating kembali ke 1815.Semuanya dimulai sebagai kemitraan antara John Doulton, Martha Jones, dan John Watts, di sebuah pabrik di Lambeth, London. Ada, bisnis khusus dalam membuat artikel periuk, seperti botol dekoratif dan glasir garam pipa saluran pembuangan. Namun periuk akan pembuatan usaha ini. Perusahaan mengambil nama Doulton pada tahun 1853 ketika John, dan putranya Henry, menetapkan diri sebagai pembuat periuk Inggris baik. Dan, sementara periuk hanya memungkinkan untuk berbagai terbatas warna, mereka mampu mengembangkan portofolio dengan memproduksi berbagai macam barang untuk pasar mewah. Perubahan sosial yang mendalam segera mempengaruhi nasib bisnis, untuk pada masa pemerintahan Ratu Victoria (1837 - 1901) revolusi terjadi di sanitasi pribadi. Akibatnya, memimpin Doulton di periuk domestik dan industri membantu membuat produsen atas Inggris dari barang-barang saniter.Pada saat yang sama, perusahaan menjadi pemain kunci di bidang tembikar artistik, serta produk-produk peringatan, hias, dan peralatan makan. Singkatnya, Doulton tidak hanya sangat fungsional, itu sangat modis juga.Kreativitas dan pengerjaan yang bahan penting. Pada tahun 1871, Henry telah meluncurkan sebuah studio di tembikar Lambeth dan menawarkan pekerjaan untuk desainer dan seniman dari sekolah seni lokal. Ini terbukti sukses besar. Nama mereka termasuk keluarga Barlow (Florence, Hannah, dan Arthur), Frank Butler, Mark Marshall, Eliza Simmance dan George Tinworth. Saat ini, kepeloporannya perintah harga yang semakin tinggi.Itu adalah kisah sukses yang segera akan dilakukan di Stoke-on-Trent. Pada tahun 1882 Doulton membeli sebuah pabrik kecil dari Pinder, Bourne dan Co di Nile Street di Burslem, Staffordshire, membawa Doulton kanan 0to jantung "The Potteries". Doulton menjadi semakin populer, terima kasih besar untuk arah artistik John Slater, yang bekerja di berbagai macam patung, vas, karakter kendi, dan potongan dekoratif.Popularitas semata-mata produk Doulton juga datang ke perhatian keluarga kerajaan dan, pada tahun 1901, pabrik Burslem diberikan Royal Waran oleh Raja baru, Edward VII. Hal inilah yang memungkinkan bisnis untuk mengadopsi tanda tebal baru (atau logo) dan nama yang akan berlangsung: Royal Doulton.Antara perang, Royal Doulton kemudian menjadi identik dengan Cina Inggris terbaik di seluruh dunia. Itu sangat nama dan reputasi terus tumbuh dengan flambe 'ware, titanian ware, dan tulang Cina juga.

Inovasi dan inspirasi selalu faktor dalam pertumbuhan itu. Pada tahun 1960, Royal Doulton memperkenalkan produk baru: English Translucent Cina. Ini dikembangkan selama beberapa tahun oleh Direktur Teknik Richard Bailey, dan efektif dihapus biaya bone china sambil menawarkan pekerjaan tembus baik. Ini dikenal sebagai Royal Doulton Baik China dan terbukti sukses luar biasa lain. Pada tahun 1996, itu mencapai salah satu yang pertama Ratu Awards untuk inovasi teknis untuk bisnis. Tentu, selama sejarah panjang Royal Doulton telah dikaitkan dengan sejumlah merek utama lainnya. Minton efektif bergabung dengan Royal Doulton pada tahun 1968, sedangkan RoyalAlbert, sebagai bagian dari Sekutu Inggris Potteries, bergabung saat Royal Doulton bergabung dengan AEP pada tahun 1971. Sejak itu, bisnis telah menggabungkan tiga merek utama saat ini di bawah sebuah identitas bersama: Royal Doulton, Royal Albert, dan Minton. Sekarang, bone china halus, porselen halus dan Lamberthware adalah keunggulan kualitas dari Royal Doulton, bersama sejumlah peralatan makan dan produk lainnya dari merek inti, seperti Old Country Roses oleh Royal Albert, dan Haddon oleh Minton.Bakat kreatif individu juga merupakan titik fokus bagi keberhasilan berkelanjutan dari portofolio produk Royal Doulton itu, dan merek tersebut telah dibangun di atas silsilah keramik, misalnya, patung-patung melalui karya individu kunci seperti Alan Maslankowski, Robert Tabbenor, dan Pauline Parsons , untuk nama tapi beberapa. Dan tetap mengikuti tren gaya hidup terbaru dengan tokoh utama dari dunia fashion, seperti desainer pemenang penghargaan Julien MacDonald - yang influency belakang Ignite gelas merah kontemporer Royal Doulton dan Intrik Kristal.Hari ini, Royal Doulton tidak hanya satu perusahaan barang pecah belah tertua di dunia, juga salah satu yang paling up to date. Royal Doulton terus membangun warisan yang kaya dengan fasilitas produksi negara-of-the-art di Indonesia dan peluncuran berkelanjutan situs e-tailing internasional.Fakta nyata pada produk Royal Doulton Piring Minton tunggal dapat biaya lebih dari $ 10.000 dan akan mengambil satu orang tiga minggu untuk menyelesaikan dekorasi pasta mengangkat.Royal Albert desain Old Country Roses adalah dunia desain yang paling populer dengan lebih dari 100 juta keping terjual sejak diperkenalkan pada tahun 1962.Royal Doulton terlaris berbagai nurseryware, Bunnykins, dirancang oleh seorang biarawati dan telah di produksi selama 60 tahun.Royal Doulton adalah Cina pertama yang memasuki ruang. Cina piring dilakukan pada penerbangan perdana pesawat ulang alik Discovery pada tahun 1984.Yang terbesar dan paling mahal angka yang dibuat oleh Royal Doulton memakan waktu lebih dari 160 jam untuk tangan-cat dan biaya lebih dari $ 25.000.Ada Royal Doulton keramik dalam kapsul waktu dimasukkan ke dalam dasar Cleopatras Needle, di tanggul Thames, di London.Pengembangan perusahaan Pada bulan Desember 2004, Waterford Wedgwood UK PLC - salah satu dari Royal Doulton pesaing terbesar, telah merekomendasikan tawaran uang tunai untuk Royal Doulton PLC. Sebagai kombinasi dari Waterford Wedgwood dan Royal Doulton akan membuat salah satu bisnis keramik mewah dan gelas terkemuka di dunia, Royal Doulton menjadi bagian dari Waterford Wedgwood Group pada Januari 2005 dan karenanya, menjadi lebih kuat di pasar keramik pecah di seluruh dunia.Dengan sejarah gabungan lebih dari 600 tahun warisan, tradisi dan keahlian, hari Waterford Wedgwood plc adalah mewah gaya hidup perusahaan barang terkemuka di dunia dengan merek kelas empat dunia - Waterford, Wedgwood, Rosenthal dan Royal Doulton. Waterford Wedgwood plc didirikan pada tahun 1986 dengan merger dari Waterford Crystal dan Wedgwood. Pada bulan Februari 1998, Perusahaan membeli saham 90% di Rosenthal AG, Selb, Jerman. Pada bulan Januari 2005, Perusahaan mengakuisisi perusahaan Royal Doulton berbasis Staffordshire. Di seluruh dunia, Grup diwakili di lebih dari 80 negara, dan memiliki tenaga kerja sekitar 9.000 karyawan.PT. Doulton (Indonesia) Pada tahun 1994 persetujuan Dewan telah berusaha untuk masuk ke dalam perjanjian usaha patungan dengan Multifortuna Group untuk memproduksi porselen halus di Indonesia.The Mulitfortuna Group, dan tetap, distributor tunggal produk Royal Doulton di Indonesia. Presiden Direktur MF Group juga menjabat sebagai Ketua SURYA TOTO, salah satu manufaktur Sanitasi dan distribusi bisnis terbesar di Asia Tenggara.Alasan untuk proyek itu,Strategis yang masuk akal untuk Royal Doulton Group untuk mendirikan basis manufaktur di lingkungan murah.Untuk membuka peluang pasar baru yang tidak dapat dicapai oleh manufaktur di Inggris.Keberadaan kaliber tinggi mitra usaha patungan.Kelompok ini tetap mengendalikan basis manufaktur.masuk awal Kesepakatan awal yang disusun sebagai berikut:70:30 Joint Venture dengan Royal Doulton sebagai mitra mayoritas.Investasi modal awal 16 juta sterling aktiva bersih dengan lebih 5 juta sterling kebutuhan modal kerja.Joint Venture kendaraan adalah sebuah perusahaan terdaftar Indonesia, yang dimiliki 70% oleh anak perusahaan Inggris Royal Doulton plc.Selama tahun 2002, Royal Doulton Grup mengakuisisi tambahan 25% saham dalam operasi Indonesia meninggalkan Multifortuna Group dengan 5% kepemilikan.Berdasarkan perjanjian kepemilikan baru semua fungsi eksekutif dipindahkan ke Royal Doulton Group.Perusahaan Perubahan nama juga mulai berlaku dengan operasi baru yang berganti nama menjadi PT. Doulton dari PT. Doulton Multifortuna.Tanah dan BangunanTotal situs menempati lahan seluas 12 hektare. Bangunan aslinya menempati wilayah sekitar. 2 hektar. Selama tahun 2002 an ekstensi untuk bangunan aslinya peningkatan ruang pabrik untuk 2,5 hektar untuk mengambil di Lini produk Royal Albert yang ditransfer dari Inggris pada tahun yang sama.Target awalnya adalah untuk memproduksi 150.000 buah per minggu, meliputi Hotelware dan Airline produk, yang diperlukan tidak ada hiasan.Setelah pembangunan fasilitas ini, Pendahuluan Produksi Baru (NPI) studio dan pabrik Decal dibangun pada tahun 2007 untuk mengambil alih pengembangan produk dari Inggris dan menghasilkan decal di rumah bukannya mengimpor.Saat ini, pabrik memiliki kapasitas untuk memproduksi 12.500.000 lembar per tahun produk jadi yang terbaik, tapi kebanyakan dihiasi.

Sebuah pabrik baru dalam kemajuan sedang dibangun di sebelah yang sudah ada dan akan menerima transfer produk yang lebih dari pabrik Inggris. Ekspansi ini juga meningkatkan kapasitas produksi menjadi 22,5 juta lembar terbaik / tahun.Deskripsi awam Proses Produksi,The Industri Keramik Tableware adalah proses multi-langkah yang membutuhkan alami bahan baku dan dengan penerapan suhu yang sangat tinggi mengubahnya menjadi selesai pecah tahan lama.Setelah persiapan bahan baku produk yang berbentuk, dirakit dan dikeringkan. Sementara bentuk akhir dari produk tersebut sekarang tetap, pada tahap ini memiliki kekuatan yang sangat rendah.Tahap berikutnya dalam proses ini adalah untuk memanaskan mengobati produk sampai suhu 1280 oC untuk menghasilkan keras, tangguh, produk tahan lama.Untuk memberikan produk itu permukaan licin yang halus, proses berikutnya, disebut sebagai Glazing, dengan perlakuan panas tambahan dilakukan.Produk ini sekarang berfungsi penuh dan dapat digunakan di negara ini. Hal ini sering terjadi di Hotelware. Untuk produk dihiasi dengan proses memerlukan langkah lebih lanjut, untuk menerapkan dekorasi dan selanjutnya perlakuan panas untuk memperbaiki dekorasi, sehingga dapat mencapai yang diinginkan penampilan, daya tahan dan kepatuhan terhadap standar peraturan.Sistem kualitas yang diterapkan pada setiap tahap proses untuk memastikan standar yang diperlukan dipertahankan.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan PT.Doulton yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.


Gambar 3.3. Stuktur Organisasi PT.DOULTON

Misi Dan Tujuan Perusahaan

  1. Menjadi portofolio terkemuka di pusat indusri barang pecah berkelas atas yang terkenal di seluruh dunia melalui produk-produk yang inovatif yang hebat dan unggul.
  2. Menyemangatkan kembalin 3 hal iti yang menarik konsumen generasi muda .
  3. Memperluas pemasaran keramahtamahan da kesempatan berlisensi.
  4. Terus melanjutkan pengurangan biaya-biaya produksi dan modal kerja.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur , adapun prosedur kegiatan sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :.

  1. Karyawan memberikan kwitansi ke staff departement meminta permohonan membuat surat berita dann memberikan ke staff keuangan.

  2. Staff keuangan menerima,acc dan memberikan uang

  3. Staff keuangan menginput kas yang sudah keluar.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.Pada dasarnya, proses pembuat kas kecil(petty cash) adalah sama. Namun, dalam prnyusunan tersebut dibentuk oleh tim kerja yang berbeda. Dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagi berikut.

1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram.



Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

a. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan pada Analisa sistem kas kecil.

b. 3 actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : karyawan dari setiap departemet,finance .

c. 6 use case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor-actor:Memberikan Kwitansi,Membuat Surat Kabar,Memberikan Kwitansi dan Surat Kabar,Menerima & acc,Memberikan Uang Kas,Menginput Kas yang sudah Keluar,

2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


Activity diagram menggambarkan kebiasaan kegiatan pada system yanng berjalan saat ini,yaitu:



Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

a. 1 Initial Node, objek yang diawali..

b. 2 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi,

c. 1 Activity Final Node,menjelaskan bahwa objek di bentuk.

d. 1 Vertical Swimlane objek yang berbentuk kotak.



Gambar 3.6. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Activity Diagram diatas terdapat :

a. 1 Initial Node, objek yang diawali..

b. 4 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi,

c. 1 Decision Node, aliran yang menentukan pilihan eksekusi.

d. 1 Final State, objek yang diakhiri.

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence Diagram urutan-urutan yang menggambarkan kebiasaan kegiatan pada system yanng berjalan saat ini,yaitu:



Gambar 3.7. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.7. Sequence Diagram diatas terdapat :

a. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Karyaan, Staff departement, staff keuangan.

b. 6 message yang merupakan urutan kegiatan sistem penyimpanan laporan,

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

a. Analisa Masukan:

1. Nama Masukan : memberikan kwitansi

Fungsi  : Sebagai data uraian mengenai uang yang di pakai oleh karyawan.:

Sumber  : Karyawan

Media  : Kertas

Frekuensi  : Setiap Hari

Format  : Format data masukan dapat dilihat pada lampiran

Keterangan  : Berisi tentang pembelian karyawan


2. Nama Masukan : membuat surat berita

Fungsi : Sebagai pemberitahuan kepada bagian keuangan.:

Sumber  : Karyawan

Media : Kertas

Frekuensi  : Setiap Hari

Format  : Format data masukan dapat dilihat pada lampiran

Keterangan : Berisi tentang pemberitahuan bahwa uang karywan di pakai dahulu untuk perlengkapan kantor kebagian keuangan


Anlisa Proses:

Nama : Laporan untuk staff keuangan untuk di acc.

Masukan : Data kwitansi dan surat berita karyawan.

Keluaran : Dana yang di perlukan

Ringkasan Proses : Hasil Dana yang di berikan sebagai ganti dana karywan yang di pakai oleh perusahaan


Analisa Keluaran:

Nama Keluaran  : Laporan Kas Kecil

Fungsi  : Sebagai Bukti Jurnal pengeluaran kas kecil

Distribusi : Lembar asli untuk bukti.

Frekuensi : Setiap Tahun Anggaran.

Format : Format terdapat dilihat pada lampiran.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan KKP, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

1.Perangkat Keras ( Hardware )

a. Processor : Intel Core i3-4110M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)

b. Monitor : 14.0 HD LED LCD

c. Memory : 1 GB DDR3 Memory

d. Hardisk : 320 GB HDD


2. Perangkat Lunak (Software)

a. Windows 7

b.Google crome

c.Adobe Photoshop CS3

d.Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition

3. Brainware

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis diantaranya:


  1. Sistem yang berjalan sudah terkomputerisasi, namun belum maksimal karena masih ada kegiatan pencatatan dan mencetak laporan.
  2. Kesulitan meminta data pencatatan dalam bentuk kertas. Hal itu menyebabkan pihak yang membutuhkan informasi laporan kas kecil harus mencari di ordner-ordner..
  3. Cara penyusunan masih manual yang harus menggunakan kertas sehingga dari segi waktu tidak efisien, lebih banyak memakan waktu dan proses pencatatan penyusunan sering terjadi kesalahan maka menyebabkan data tidak akurat bahkan terjadi redudansi atau pengulangan data yang sama.


2. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, dengan penyusunan yang menggunakan sistem yang manual dan pengarsipanya juga masih manual yaitu laporan dalam bentuk kertas, agar memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi Kas Kecil, maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi berbasis web secara offline, yang berarti dapat diakses oleh pengguna yang tentunya sudah diberikan hak akses. Sistem yang berbasis web ini tentunya dapat memberikan informasi yang akurat dan tidak akan terjadi pengulangan data yang sama pada tahun anggaran yang sama.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah diuraikan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem kas kecil pada Pt.Doulton Tangerang yang sedang berjalan masih kurang efisin dan kurang efektif karena dalam proses penyusunan yang menggunakan dan pengarsipan yang masih manual yaitu denagn menginput di excel dan menyimpan laporan dalam bentuk ordene-ordner sehingga data mudah hilang . Hal itu juga tentu berpengaruh kepada informasi yang di butuhkan manajement untuk mengetahui berapa saja pengerluaran kas setiap bualannya

Saran

Setelah melaksankan kuliah kerja lapangan selama 6 bulan penulis,bayak pengetahuan dan pengalaman yang penulis peroleh Adapun saran untuk kampus dan pt doulton dapat diberikan untuk memaksimalkan Sistem kas kecil yang sedang berjalan pada Pt.Doulton adalah perlu adanya sistem berbasis web yang dapat diakses kapan saja oleh pengguna staff yang telah diberi hak akses. Kelebihan dibuatnya sistem yang berbasis web diantaranya sebagai berikut:

1.Pihak kampus agar tetap berhubungan baik dengan industri agar bisa memudahkan proses penyaluran mahasiswa/mahasiswi ke industri

2. Mengajarkan mahaiswa/mahaiswi untuk lebih kreatif,inovatif,kooperatif,dan percaya diri

3. Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi, maka akan mengurangi resiko kesalahan penyimpanan data.

4. Menghindari terjadi redudansi data atau pengulangan data yang sama pada tahun anggaran yang sama.

5. Memudahkan staff yang membutuhkan informasi untuk mengetahui laporan kas kecil kapanpun.

Kesan

Selama menjalani Kuliah Kerja Praktek (KKP), kurang lebih 6 bulan di. Penulis mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan hal-hal baru.Kesan yang didapat selama penulis menjalani Kuliah Kerja Praktek (KKP) antara lain::


  1. KKP merupakan kegiatan yang menuntut mahasiswa agar belajar disiplin dan tentunya di tuntut agar dapat bekerja dengan menerapkan segala pengetahuan yang di berikan di kampus.
  2. Dalam menjalani KKP, tidak mudah seperti apa yang dibayangkan sebelumnya karena di tempat KKP tidak semua materi yang diberikan dikampus itu masuk
  3. Kegiatan KKP dapat membentuk mahasiswa agar dapat bekerja,walaupun kenyataannya masih kuliah.
  4. Banyak ilmu-ilmu dan pengalaman baru yang didapat selama kegiatan KKP yang tentu saja dapat dijadikan bahan dan pengalaman untuk modal bekerja di masa depan.
  5. Bagi penulis, tentu merasa puas dan bahagia karena dapat menjalankan kegiatan KKP dengan baik hingga berakhirnya kegiatan ini.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Norman L. Enger, Sutabri. suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.
  2. Gordon B. Davis, Sutabri. sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
  3. Mustakini. Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Agus Mulyanto, 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  6. 6,0 6,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
  7. Widyastuti, 2010.Informasi yang berkualitas menunjukkan bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna berdasarkan dimensi kualitas informasi.
  8. , Nilai dari informasi ditentukan oleh 6 (enam) hal yaitu:
  9. nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal
  10. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
  11. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI
  12. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung:Satu Nusa
  13. Kadir,Abdul. 2009. “Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL”. Yogyakarta: Andi Offset..
  14. Mustakini,Jogiyanto Hartono. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”. Yogyakarta: AndiOffset.
  15. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  16. Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset..
  17. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
  18. Fitrianingsih,Pipit. 2014. "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PETTY CASH PADA PT. JALUR SEJUK.
  19. Selviawati.2008. "Perancangan Sistem Informasi Keuangan Registrasi Mahasiswa Pada STMIK Raharja.
  20. Maulida.2014. "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PENJUALAN PADA PT. PUTERA PASAR BARU.


Contributors

Muniroh