KP1233472974

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI WARNA MENGGUNAKAN

BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1233472974 NUR ANI IRAWATI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI WARNA MENGGUNAKAN

BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Kuliah Kerja Praktek pada Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 28 Desember 2015



Dosen Pembimbing




( Dendy Jonas, M.Kom )

NID. 14004

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1233472974
NAMA
: Nur Ani Irawati
JENJANG
: Strata Satu
JURUSAN
: Sistem Komputer
KONSENTRASI
: Creative Communication and Innovative Technology


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 28 Mei 2015
Nur Ani Irawati
NIM. 1233472974

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

...................

Kata Kunci:..........

ABSTRACT

..................

Keywords: .................


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun KKP yang berjudul “ PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI WARNA MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO"

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya KKP ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Dendy Jonas, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan KKP.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  7. Semua saudaraku yang telah selalu mendukung penulis
  8. Teman-temanku yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KKP ini.
  9. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan KKP ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan KKP ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 28 Mei 2015
Nur Ani Irawati
NIM. 1233472974

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

.........

..........

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Wewenang dan Tanggung Jawab

Gambar 3.3. Flowchart

Gambar 3.4. Diagram Blok Rangkaian

Gambar 3.5. Membuka Program Arduino 1.0

Gambar 3.6. Proses Compile Program

Gambar 3.7. Proses Compile Program

Gambar 3.8. Uplouding Compile Sukses

Gambar 3.9 Strategi RFID

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang sangat pesat, mendorong manusia melakukan suatu pengembangan terhadap teknologi yang sudah ada. Salah satunya adalah pendeteksi warna untuk membantu seseorang yang memiliki keterbatasan dalam menentukan sebuah warna.

Kemajuan teknologi dalam bidang elektronika akan mampu mengatasi masalah-masalah yang rumit sekalipun, dengan tingkat ketelitiandan akurasi serta kecepatan yang tinggi.

Pembelajaran konvensional dalam menentukan warna Sepertinya kurang efisien jika tugas itu dikerjakan oleh tenaga manusia saja, maka dibutuhkannya kemajuan teknologi agar dapat menghemat waktu dan tenaga.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul "PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI WARNA MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO".

Rumusan Masalah

  1. Apakah sistem pendeteksi warna dapat digunakan?

  2. Bagaimana bluetooth bisa mendeteksi warna ?

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Individual

Tujuan individual adalah untuk menambah ilmupengetahuan, pengalaman, dan pengamatan tentang “ PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO“ sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Kuliah Kerja Praktek ( KKP ).

2. Tujuan Fungsional

Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu dapat menerapkan aplikasi untuk sistem pendeteksi warna menggunakan arduino.

3. Tujuan Operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah untuk mempermudah petugas mengetahui siswa-siswi yang mempunyai keterbatasan dalam menentukan nama-nama sebuah warna.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dan memanfaatkan teknologi yang sudah ada.

2. Bagi SMK Bina An mamur

Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada Sekolah tentang alat pendeteksi warna menggunakan bluetooth.

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap penelitian pasti memiliki gagasan, pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Oleh karena itu, perlu diberikan batasan untuk menghindari kekeliruan dan kesalahan dalam pemahaman atas penelitian yang dilakukan ini. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan KKP ini yaitu peneliti memfokuskan penelitian ini pada analisa sebuah alat pendeteksi warna menggunakan bluetooth di lingkungan ............... Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. Sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observation)

    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian..

  2. Wawancara

    Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian ( Lerbin, 1992 dalam Hadi, 2007 ). Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu proses tanya jawab yang dilakukan secara langsung kepada pembimbing KKP.

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis atau disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain.Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-bukudan literature yang ada. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan memepelajari buku- buku dan literatur yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Oppurtunities), dan yang menjadi Ancaman (Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep Service Marketing Mix (Bauran Pemasaran Jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan PhysicalEvidence.

Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan “ PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI WARNA MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO“ dijabarkan dengan tujuan.

Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaiannya. Adapun sistematika penulisan laporan kuliah kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penyusunan Laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan defenisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan KKP serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah , perancangan prototipe, dan flowchart prototipe.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan penelitan yang dilakukan oleh penulis.

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.

1. Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto (2010:2),[1] “ Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi”.

Menurut Taufiq (2013:2)[2] “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai sutau tujuan tertentu".

Berdasarkan kedua definisi sistem di atas , maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling berhubungan satu sama lain yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20),[3] sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8), [2] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

Gustasari%20sistem%20tertutup_zpsznkbv0ck.jpg

Sumber:Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta [2].

Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Gustasari%20sistem%20terbuka_zpsjttucctp.jpg

Sumber: Taufiq (2013:9) 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. [2]

Gambar 2.2. Sistem Terbuka

  1. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
  2. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
  3. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
  4. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
  5. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), [2] tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27),[3] Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan
    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
  2. Pembangunan sistem
    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan sistem
    Setalah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
  4. Pengoperasian sistem
    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
  5. Sistem menjadi usang
    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1),[3] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13),[2] “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), [3]data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

Klasifikasi data menurut jenis data:

  1. Data Hitung (enumeration/counting data)
    Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
  2. Data Ukur (measurement data)
    Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

Klasifikasi data menurut sift data :

  1. Data Kuantitatif (quantitative data)
    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
  2. Data Kualitatif (qualitative data)
    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

Klasifikasi data menurut sumber data :

  1. Data Internal (internal data)
    Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
  2. Data Eksternal (external data)
    Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

a. Data Eksternal Primer (primary external data)

Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17),[2]“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Menurut Sutabri (2012:46), [3]“Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47),[3] sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari :

  1. Blok masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok teknologi (Technology Block)
    Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok basis data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)
  6. Blok kendali (Control Block)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47),[3] “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28),[4] Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

Integrasi sistem

  1. Menghubungkan sister individual atau kelompok.
  2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
  3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
  4. Efisiensi pengelolaan
  5. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.
  6. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.
  7. Penggunaan dan pengambilan Informasi.
  8. Dukungan keputusan untuk manajemen
    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.
    2. Akui sisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
    3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:156),[2] “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

Menurut Rosa (2013:18), [5]“Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

Menurut Henderi (2011:322), [6]“Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru

2. Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159).[2] Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu, untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

Gustasari%20Langkah%20Analisis%20Sistem_zps7e74aj9f.jpg

Sumber: Taufiq (2013:9) Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.[2]

Gambar 2.3. Langkah Analisis Sistem

  1. Definisi Lingkup
    Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
  2. Analisis Masalah
    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.
    Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
  3. Analisis Persyaratan
    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.
  4. Desain Logic
    Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
  5. Analisa Kebutuhan
    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Al-Jufri (2011:141), [7] Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika., “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.


2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), [8]Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset., Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225) [3] , tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.
3. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141). [7]Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika., Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici
    Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
    1. Diagram arus data (data flow diagram)
    2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
    3. Kamus data (Data dictionary)
    4. Flowchart
    5. Model hubungan objek
    6. Spesifikasi kelas
    7. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
      Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
    8. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
      Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
    9. Memilih Konfigurasi Terbaik
      Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
    10. Menyiapkan Usulan Penerapan
      Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
    11. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
      Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT
Menurut Hendro (2011:289),[9] ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”. Menurut Fahmi (2013:252),[10] “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan thereats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.
Menurut Gaspersz (2012:34),[11] “Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi :

a. Kekuatan-kekuatan (strengths)

b. Kelemahan-kelemahan (weaknesses)

c. Kesempatan-kesempatan (opportunities)

d. Ancaman-ancaman (threats)
Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah :

a. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?

b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?

c. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada ?

d. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yangmampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi ?

Berdasarkan definisi atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.
2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan
Menurut Fahmi (2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.
3. Penerapan Analisa SWOT
Menurut Hendro (2011:291),[9] Analisa digunakan dalam :

a. Memasuki sebuah industri baru.

b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saatini.

d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.
4. Manfaat Analisa SWOT
Menurut Hendro (2011:289),[9] Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

a. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

b. Untuk membuat rekomendasi.

c. Informasi lebih akurat.

d. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

e. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.


5. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT
Menurut Rangkuti (2011:8)[12] Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu :

a. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.


b. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.


c. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

d. Kuisioner Riset SWOT

Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).


e. Identifikasi Penyebab Masalah

Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.


f. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

g. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yangakan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.


h. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.


i. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

Tujuannya adalah untuk merumuskan strategi cinitiatives dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lagdan lead indicator. Dalam bagian iniakan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.


j. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.


k. Melakukan Cascading SWOT

Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.


l. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.


m. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.


n. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

6. Pendekatan Pemecahan Masalah
Menurut Puspitasari (2011:96),[13] Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut :

a. Product : Produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

b. Price : Biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Place : Lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

d. Promotion : Aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

e. People : Orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

f. Process : Proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

g. Physical Evidence : Bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:62), [14]Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Mall (2009:43)[15]Prototype is a toy implementation of the system”. (Prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)

2. Jenis-Jenis Prototipe

Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: Menurut Simarmata (2010:64), [14]

  1. Rapid Throwaway Prototyping
    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.
  2. Prototype Evolusioner
    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

Teori Khusus

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8),[16]Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Adelia (2011:116), [17]Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

2. Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati(2010:8), Sumber: Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010[16]

  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
  2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
  5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

3. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

a. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)

Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruan dari sistem. Bagan menjelaskan urutan-urutan dari prosedure-prosedure yang ada dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukan apa yang dikerjakan sistem. Bagan alir sistem digambar dengan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut :

Bagan%20Alir%20Flowcart%20gustasari_zpszjdkun5z.jpg

Sumber: Prima Wijaya ( 13 October 2012 )[18]

Gambar 2.4. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.

Bagan%20Alir%20Dokumen%20gustasari_zps3nqzbrv0.jpg

Sumber: Prima Wijaya ( 13 October 2012 )[18]

Gambar 2.5. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

c. Bagan alir skematik (schematic flowchart)

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem , juga menggunakan gambar - gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.

d. Bagan alir program (program flowchart)

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut ini.

flowchart%20program_zpspayl1etq.jpg

Sumber: Prima Wijaya ( 13 October 2012 )[18]

Gambar 2.6. Bagan alir program (program flowchart)

e. Bagan alir proses (process flowchart)

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan teknik industri. Bagan alir juga berguna bagi anilis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedure. Bagan alir proses menggunakan lima buah simbol tersendiri.

flow%20proses_zpsdxvaefqp.jpg

Sumber: Prima Wijaya ( 13 October 2012 )[18]

Gambar 2.7. Bagan alir proses (process flowchart)

Konsep Dasar Bluetooth HC-05

1. Definisi Bluetooth HC-05

Sumber: Supriyanto (2013)[19]

Gambar 2.8 Logo Bluetooth HC-O5

Menurut Supriyanto (2013)[19], “bluetooth HC-05 adalah modul bluetooth to serial yang menggunakan protocol standar bluetooth V2.0 dan kebutuhan tegangan sebesar 3,3V.

Menurut Alpurqon (2014)[20], “bluetooth HC-05 adalah modul bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah di gunakan, dirancang untuk komunikasi nirkabel dengan penganturan koneksi.

Dari dua penjelasan diatas kita bisa menyimpulkan bahwa bluetooth HC-05 Adalah sebuah modul bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz. Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.


2. Port Bluetooth HC-05

Sumber: Irwansyah (2014:85)[21]

Gambar 2.9 Port Bluetooth HC-O5


Menurut Irwansyah (2014:85)[21], "port bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim atau menerima data dari device pertama ke device kedua. Banyak teknologi jaman sekarang yang memakai bluetooth, seperti smartphone, PDA, mobil, dan lain-lain. Port bluetooth port berbentuk sebuah chip".

Bluetooth HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.


3. Spesifikasi Bluetooth HC-05

Menurut Saefullah (2015:227)[22], module bluetooth HC-05 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

  1. Bluetooth protocol: bluetooth specification v2.0+EDR
  2. Frequency: 2.4GHz ISM band
  3. Modulation: GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying)
  4. Emission power: ≤ 4dBM, class 2
  5. Sensitivity: ≤ -84dBM at 0.1% BER
  6. Speed: Asynchronous: 2.1Mbps (Max)/160kbps
  7. Synchronous: 1Mbps/1Mbps
  8. Security: authentication and encryption
  9. Profile: bluetooth serial port
  10. Power supply: +3.3DC 50mA
  11. Working temperature: -20 ~ +75 Centigrade
  12. Dimension: 26.9mm x 13mm x 2.2mm

Visual Basic 2010

1. Defenisi Visual Basic. Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman yang berpusat pada object (Object Oriented Programming) digunakan dalam pembuatan aplikasi Windows yang berbasis Graphical User Interface, hal ini menjadikan Visual Basic menjadi bahasa pemrograman yang wajib diketahui dan dikuasai oleh setiap programmer. Beberapa karakteristik obyek tidak dapat dilakukan oleh Visual Basic misalnya sepertiInheritance tidak bisa module dan Polymorphism secara terbatas bisa dilakukan dengan deklarasi class module yang mempunyai Interfacetertentu. Sifat Visual Basic tidak case sensitif.

2. Sejarah Visual Basic. Sejarah Visual Basic berawal dari perkembangan bahasa BASIC di Amerika Serikat pada awal tahun 1960-an. Pada tahun 1982 IBM/PC diperkenalkan pada masyarakat yang didalamnya, disertakan pula bahasa BASIC yang dikenal juga QuickBasic / QBASIC. Pada tahun 1990-an DOS digantikan oleh Windows. Microsoft akhirnya membuat BASIC versi Windows yang dikenal sebagai Microsoft Visual Basic. Awal perkembangan Visual Basic yaitu :

1. Dirintis proyek “Thunder”

2. Pada tahun 1991, Visual Basic 1.0 dirilis untuk windows pada Comdex.

3.Pada tahun 1992, Visual Basic 1.0 untuk DOS yang merupakan versi lanjutan dari compiler BASIC, QuickBasic dan Sistem Professional Development BASIC.

4. Pada November 1992, Visual Basic 2.0 dirilis dengan pemrograman yang cukup mudah digunakan serta kecepatannya telah dimodifikasi.

5. Pada tahun 1993, Visual Basic 3.0 yang dibagi menjadi versi standard dan professional.

6. Pada tahun 1995, merupakan versi pertama ynag dapat membuat windows 32 bit sebaik versi 16 bit nya yaitu Visual Basic 4.0.


7. Pada tahun 1997, Visual Basic 5.0 yang dirilis microsoft merilis secara eksklusif untuk versi windows 32 bit.

8. Pertengahan 1998, Visual Basic 6.0 dengan perbaikan beberapa cakupan temasuk kemampuan dalam pembuatan Aplikasi Web-based.

9. Pada tahun 1995, merupakan versi pertama ynag dapat membuat windows 32 bit sebaik versi 16 bit nya yaitu Visual Basic 4.0.


10. Pada tahun 2002, dirilis Visual Basi.Net (VB 7) dengan bahasa yang sangat powerful namun bahasanya sangat berbeda dari yang sebelumnya.

11. Pada Tahun 2003, dirilis Visual Basic.Net 2003 (VB 7.1) dengan menggunakan Net framework versi 1.1.


12. Pada Tahun 2005 (VB 8.0), Visual Basic 2005 yang merupakan lanjutan dari Visual Basic .NET.

13. Edit & Continue , pada Visual Basic 2005 kita boleh melakukan perubahan kode.

14. Perbaikan Konversi dari Visual Basic ke Visual Basic NET 12.


15. Is Not Patent, konversi If Not X Is Y menjadi If X IsNot Y dari Visual Basic 2005.

16.Visual Basic 2005 Express, untuk pemula dan yg gemar dengan VB.

17.Visual Basic “Orcas” (VB 9.0) , pada tahun 2007 dengan penambahan fitur – fitur.

18.Visual Basic ‘VBx’ (VB 10.0), menawarkan dukungan untuk Dynamic Language Runtime


Sumber: Kelompok 40 TI 2011( 9 November 2011 ) [23]


Konsep Dasar Bahasa C

1. Defenisi Bahasa C. Bahasa C adalah salah satu dari banyak bahasa pemrogramandesktop yang cukup populer dan mempunyai cukupbanyak keunggulan. Ada banyak aplikasi-aplikasi yang dirancang dalam bahasa C,atau mungkin paling tidak struktur utama programnya ditulis dalam bahasa C.Bahasa C adalah sebuah bahasa dasar tingkat Menengah yang sifatnyakompleks dan membangun logika atau algoritma. Kenapa dikatakan tingkat menengahkarena C bisa masuk ke tingkat Tinggi maupun rendah. SoftwareDevelopment Kit untuk Windows juga dirancang / tulis dalam bahasa C. Bahasa Cberifat portable, yaitu dengan sedikit atau tanpa perubahan, suatu program yangdirancang / tulis dengan bahasa C dapat dijalankan pada komputer lain.

2. Sejarah Bahasa C.

Bahasa C dikembangken di Bell labpada tahun 1972 ditulis pertama kali oleh Brian W. Kernighan dan Denies M .Ricth merupakan bahasa turunan atau pengembangan dari bahasa B yang ditulisoleh Ken Thompson pada tahun 1970 yang diturunkan oleh bahasa sebelumnya, yaituBCL. Bahasa C, pada awalnya dirancang sebagai bahasa pemrograman yangdioperasikan pada sistem operasiUNIX . Bahasa C merupakan bahasa pemrogramantingkat menengah yaitu diantara bahasa tinggat rendah dan tingkat tinggi yangbiasa disebut dengan Bahasa Tingkat Menengah. Bahasa C mempunyai banyakkemampuan yang sering digunakan diantaranya kemampuan untuk membuat perangkatlunak, misalnya dBASE, Word Star dan lain-lain.

3. Kelebihan Bahasa C

1. Bahasa C tersedia hampir di seluruh jenis komputer.

Bahasa C merupakan Bahasa komputer yang tersedia baik di komputer mikro maupun di komputer besar (mainframe computer).

2. Kode bahasa C sifatnya adalah portable danfleksibel. Aplikasi yang ditulis dengan bahasa C untuksuatu komputer tertentu dapat digunakan di komputer lain hanya denganmodifikasi yang sedikit saja.

3.Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata kunci.

Telah kita ketahui bahwa bahasa C standar ANSI cuma menyaratkan sebanyak 32 kata-kata kunci kunci, turbo hanya menyediakan 39 kata-kata kunci, C++ hanya menyediakan 48 kata kunci. Coba kita bandingkan dengan bahasa-bahasa yang lain yang memang menyediakan ratusan kata-kata kunci. Semakin sedikit kata-kata kunci yang digunakan oleh suatu bahasa, semakin mudah bagi

si pemakai untuk mempelajari dan menggunakan bahasa itu.

4. Proses executable program bahasa C lebih cepat.

Karena filosoli bahasa C yang memang hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, maka konsekuensinya program hasil dari kompilasi bahasa C bisa dibilang relatif akan lebih cepat prosesnya di bandingkan dengan hasil dari bahasa lain. Dengan demikian, aplikasi yang dibuat dengan bahasa C akan menjadi aplikasi yang efisien dan kompetitif.

5. Dukungan pustaka yang banyak.

Telah disebutkan bahwa keandalan bahasa C dicapai dengan fungsi-fungsi pustakanya. Fungsi-fungsi pustaka ini disediakan oleh versi-versi bahasa C masing-masing atau dapat dibeli dari sumber yang lain. Ribuan fungsi-fungsi pustaka C telah tersedia di pasaran sampai sekarang,mulai dari fungsi-fungsi pustaka yang sederhana sampai dengan yang rumit, misalnya itu fungsi pustaka untuk membuat indeks dari file database menggunakan B+ tree yang digunakan di dBASE. Dukungan pustaka fungsi dan kelas yang cukup banyak ini memungkinkan pembuatan aplikasi makro.

6. Bahasa C adalah bahasa yang terstruktur.

Bahasa C mempunyai struktur yang baik sehingga mudah untuk dipahami. C disebut dengan bahasa yang terstruktur karena menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagiannya. Struktur bahasa C yang baik selain mudah dipelajari, juga memudahkan dalam pembuatan program, memudahkanpelacakan kesalahan program dan akan menghasilkan dokumentasi program yang baik.

7. Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah dan lebih dekat dengan bahasa mesin.

8. Kode program bersifat reuseable. sehingga dapat digunakan kembali pada project lain dengan hanya menggunakan library dan file header.

9. C++ dapat membuat aplikasi graphic processor berkualitas tinggi.

4. Kekurangan Bahasa C

1.Banyaknya Operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai.

2. Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.

Jadi, dapat kita simpulkan, tidak ada salahnya kan kita belajar pemrograman dengan Bahasa C / C++ ini. Sebab cukup terorganisir, dan memungkinkan untuk pembuatanskala besar / makro.

Sumber: google.com, [24]

Konsep Dasar Arduino Uno

1. Defenisi Arduino Uno

Arduino Uno sebenarnya adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada Atmega328. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler untuk bekerja, tinggal colokkan ke power suplyatau sambungkan melalui kabel USB ke PCmu Arduino Uno ini sudah siap sedia. Arduino Uno ini memilki 14 pin digital input/output, 6 analog input, sebuah resonator keramik 16MHz, koneksi USB, colokan power input, ICSP header, dansebuah tombol reset.

Arduino Uno R3 adalah seri terakhir dan terbaru dari seri Arduino USB.

arduino_zpstqli2kjz.jpg

Gambar 2.10.Mikrokontroler Arduino Uno

3.Spesifikasi Arduino Uno

a. Mikrokontroler ATmega328.

b. Catu Daya 5V.

c. Tegangan Input rekomendasi 7-12 V.

d. Tegangan Input batasan 6-20 V.

e. Pin I/O Digital 14.

f. Pin input analog 6.

g. Arus DC per Pin I/O 40 mA.

h. Arus DC per Pin I/O untuk pin 3.3 V 50 mA.

i. Mikrokontroler ATmega328.

j. Flas memori 32 KB ( Atmega 328 ), dimana 0.5 digunakan oleh bootloader.

k. EEPROM 1 KB.

l. SRAM 2 KB.

m. Clock Speed 16 MHz.

arduino%20kecil_zpsu0oiivij.jpg

Konsep Dasar LCD 16x2

1. Defenisi LCD 16x2 . LCD Karakter adalah LCD yang tampilannya terbatas pada tampilan karakter, khususnya karakter ASCII (seperti karakter-karakter yang tercetak pada keyboard komputer). Sedangkan LCD Graphics = LCD Grafik, adalah LCD yang tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto. LCD Grafik inilah yang terus berkembang seperti layar LCD yang biasa dilihat di notebook / laptop. Dalam pembahasan kali ini akan dikonsentrasikan pada LCD Karakter.

LCDD_zpsujny1ihe.jpg

Gambar 2.12.LCD 16x2

Jenis LCD karakter yang beredar di pasaran biasa dituliskan dengan bilangan matriks dari jumlah karakter yang dapat dituliskan pada LCD tersebut, yaitu jumlah kolom karakter dikali jumlah baris karakter. Sebagai contoh, LCD 16x2, artinya terdapat 16 kolom dalam 2 baris ruang karakter, yang berarti total karakter yang dapat dituliskan adalah 32 karakter.

LCDDD_zps3wruntv4.jpg

Gambar 2.13. Banyaknya karakter yang dapat ditampilkan

LCD Karakter dalam pengendaliannya cenderung lebih mudah dibandingkan dengan LCD Grafik. Namun ada kesamaan diantara keduanya, yaitu inisialisasi. Inisialisasi adalah prosedur awal yang perlu dilakukan dan dikondisikan kepada LCD agar LCD dapat bekerja dengan baik. Hal yang sangat penting yang ditentukan dalam proses inisialisasi adalah jenis interface (antarmuka) antara LCD dengan controller (pengendali). Pada umumnya terdapat dua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam pengendalian LCD karakter: (4 bit dan 8 bit ).

Untuk dapat mengendalikan LCD karakter dengan baik, tentu perlu koneksi yang benar. Dan koneksi yang benar dapat diwujudkan dengan cara mengetahui pin-pin antarmuka yang dimiliki oleh LCD karakter tersebut. LCD karakter yang beredar di pasaran memiliki 16 pin antarmuka:

LCDDDD_zpsdsyjzybi.jpg

Gambar 2.14. Banyaknya pin yang digunakan

a. VCC = GND.

b. VDD = positif 5 V.

c. Vo : tegangan untuk mengatur kontras dari tampilan karakter.

d. RS.

e. R/W.

f. E = pin 4(RS) - pin 6 (E) digunakan untuk aktivasi LCD

g. DB0.

h.DB1.

i. DB2.

j. DB3.

k. DB4.

l. DB5.

m. DB6.

o. Anoda LED backlight LCD.

p. Katoda LED backlight LCD.

n. DB7.

Seperti yang dipaparkan di paragraph sebelumnya, bahwa adadua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam mengendalikan LCD karakter: 4Bit, 8 Bit. Dalam 4 Bit-Antarmuka hanya membutuhkan empat pin data komunikasidata parallel, DB4 (pin 11) – DB7 (pin14), yang dikoneksikan dengan pengendali.Langkah-langkah inisialisasi haruslah bersesuaian dengan apa yang telahdituliskan pada datasheet LCD karakter yang digunakan (lihat datasheetLCD16X2). Tiap jenis antarmuka memiliki langkah inisialisasi yang unik, danlangkah-langkah pemrograman biasa dituliskan dalam bentuk diagram-alir (flowchart):

LCDDDDD_zpsgopp6qxx.jpg

Gambar 2.15. diagram-alir 4 bit antarmuka

LCDDDDDD_zpse2tighsc.jpg

Gambar 2.16. diagram-alir 8 bit antarmuka

Konsep Dasar Resistor

1. Definisi Resistor

Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:.

rumus_zpsndas2o4v.jpg

Gambar 2.18. rumus

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

.

resistor_zps543hkbps.jpg

Sumber: Wikipedia[25]

Gambar 2.19. resistor

Konsep Dasar Kapasitor

1. Definisi Kapasitor

kapasitor merupakan perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.:.

kapasitor_zpsm1es0wl3.jpg

Gambar 2.21. kapasitor

Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik..

Sumber: komponenelektronika.bizk

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86) ,[26]Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

Langkah-Langkah Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87),[26] dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

Jenis-Jenis Penelitian

Menurut Guritno (2011:22),[26] jenis-jenis penelitian yaitu:

  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya
    Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.
  2. Penelitian Dasar
    Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
  3. Penelitian Terapan
    Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
  4. Penelitian Evaluasi
    Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.
  • Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya
    Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:
  • </ol>
    1. Penelitian Deskriptif
      Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
    2. Penelitian Prediktif
      Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
    3. Penelitian Improftif
      Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
    4. Penelitian Eksplanatif
      Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
    5. Penelitian Eksperimen
      Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
    6. Penelitian Ex Post Facto
      Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.
    7. Penelitian Partisipatori
      Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
    8. Penelitian dan Pengembangan
      Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain:
    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps)dari penelitian ini..
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akandilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ideyang sudah ada.
    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :
    1. Penelitian ini dilakukan oleh Muharrir Riza [27], pada tahun 2014 dari Universitas Ubudiyah, Indonesia yang berjudul " Perancangan Keamanan Pintu Otomatis Berbasis RFID (Radio Frekuensi Identification)" . Penelitian ini membahas tentang cara menggabungkan penguncian pintu manual dengan sistem RFID. Membuat sistem pembacaan data RFID terhadap kartu tag RFID dengan menggunakan modul ID-12 dan membuatsistem yang dapat memverikasi nomor identitas user pada kartu RFID menggunakan mikrokontroler ARDUINO.
    2. Penelitian ini dilakukan oleh Darmawan Denny Diredja, Ramdhani, M. dan Ary M Murti[27]dari Fakultas Elektro danKomunikasi–Institut Teknologi Telkom, pada tahun 2010 yang berjudul " Perancangan Ssistem Pengaman Pintu Menggunakan RFID Tag Card dan Pin Berbasis MikrokontrolerAVR ATMEGA 8535". Penelitian ini membahas tentang Perancangan sistem pengaman yang menggunakan kunci elektronik wireless RFID Tag Card. RFID adalah salah satu produk dari pengembangan teknologi nirkabel yang saat ini terus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari teknologi ini adalah RFID Tag Card yang mampu memancarkan data yang hanya dapat diterima oleh RFID Reader. Untuk memberikan pengamanan berlapis maka digunakan pula password dalam pengaksesan pintu.
    3. Penelitian ini dilakukan oleh Damas Cahyo Saputro, Yuniarto,ST. MT. [27], Universitas Diponegoro Semarang, pada tahun 2012 yang berjudul " AplikasiI Radio Frequency Identification dan Infra Red Sebagai Pengaman Pintu Keluar Masuk Berbasis Mikrokontroler AVR ATMEGA 16 Pada Miniatur Kompleks Perumahan Modern ". Penelitian ini membahas tentang sistem keamanan komplek perumahan modern menggunakan palang pintu keluar masuk kompleks perumahan modern. Dengan perkembangan teknologi, sistem tersebut dapat diatur secara otomatis oleh mikrokontroller AVR Atmega 16 dengan Radio Frequency Identification (RFID) dan Infra Red (IR).
    4. Penelitian ini dilakukan oleh Abri Putra , Johannes Sipahutar , Setiawardhana, dan Dwi Kurnia Basuki [27], dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, pada tahun 2011 yang berjudul " Sistem Identifikasi Smartcard-Rfid dan Pengenalan Tanda Tangan Menggunakan Metode Backpropagation Dengan Kohonen Sebagai Pembanding ". Penelitian ini membahas tentang rancangan sebuah sistem pengaman pintu dengan sistem keamanan elektrik berbasis smartcard dan identifikasi pola tanda tangan dengan metode jaringan saraf tiruan.
    5. Penelitian ini dilakukan oleh Johan Wijaya Kusuma dan Sigit Nugoho[28]dari AMIK GI MDP, pada tahun 2012 yang berjudul " Pengaman Rumah Menggunakan Kunci Elektronik Berbasis RFID". Penelitian ini membahas tentang uji coba untuk diaplikasikan diberbagai peralatan yang masih menggunakan kunci mekanik biasasebagai pembukanya.
    6. Penelitian ini dilakukan oleh Claudia Nasution, Dewi Puji Rahayu Tampubolon, dan JenethaFriscilia Simangunsong [27]dari Politeknik Negeri Medan, pada tahun 2014 yang berjudul " Perancangan dan Pembuatan Simulasi Sistem Keamanan Pintu dengan Sistem Calling Seluler Menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) dan Password berbasis Mikrokontroler ATmega16". Penelitian ini membahas tentang sistem keamanan yang dilengkapi dengan sistem pasword dan menggunakan RFID.
    7. Penelitian ini dilakukan oleh Didik Suyoko [27], dari Universitas Negeri Yogyakarta, pada tahun 2012 yang berjudul " Alat Pengaman Pintu Rumah Menggunakan RFID(Radio Frequency Identification) 125 KHz Berbasis Mikrokontroler ATMEGA328". Penelitian ini membahas tentang pengaman pintu menggunakan RFID.
    8. Penelitian ini dilakukan oleh Anggun Rahmadani Prativi dan Rafika Napitupulu [27] Politeknik Negeri Medan, pada tahun 2013 yang berjudul " Rancang Bangun Sistem Keamanan Pintu Dengan Menggunakan RFID Berbasis Mikrokontroler AT89S52". Penelitian ini membahas tentang cara membangun sistem keamanan pintu menggunakan RFID dan suatu sistem keamanan pintu menggunakan password sebagai kunci digitalnya.
    9. Penelitian ini dilakukan oleh Rimhot OmriI Tua Situmeang [27] dari Universitas Sumatera Utara, pada tahun 2011 yang berjudul " Perancangan Sistem Keamanan Pintu Menggunakan RFID Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535". Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Keamanan Pintu Menggunakan RFID Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535”. Aplikasi radio Frequency Identification ( RFID ) adalah salah satu aplikasi RFID yang dikembangkan disini adalah sebagai kunci pintu otomatis.
    10. Penelitian ini dilakukan oleh Nurul Komaeni [29]dari Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang, pada tahun 2015 yang berjudul " Analisa Perpustakaan Menggunakan ACR 122U Berbasis RFID Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini membahas tentang proses peminjaman buku pada perpustakaan dengan menggunakan RFID. Maka diperlukan proses yang cepat dan efisien agar dapat menyelesaikan masalah yang terjadi diatas. Saat ini proses peminjaman dan pemindahan data masih semi-komputer.
    11. Penelitian ini dilakukan oleh Eka Purwandari [29]dari Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang, pada tahun 2015 yang berjudul " Prototipe Pengangkat Barang Pada Kondisi Banjir Berbasis Raspberry Pada PT. Fosta Unggul Perdana". Penelitian ini membahas tentang proses proses pengangkatan barang ketika banjir, dengan menggunakan sensor yang akan mendeteksi air dari permukaan sensor maka dengan otomatis barang akan diangkat untuk menghindari air tersebut.
    Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Judul Kuliah Kerja Praktek

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum ........

    .........

    ..............

    .............

    Sejarah Singkat ......

    ...............

    .............

    ............

    ...........


    Lokasi SMK Bina An mamur

    ..........

    Visi Dan Misi SMK Bina An Mamur

    Visi SMK Bina An Mamur

    ............

    Misi SMK Bina An Mamur

    .................

    Tujuan SMK Bina An Mamur

    .............

    Struktur Organisasi

    ..................

    1p_zpsojuivzfq.png


    Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Wewenang Dan Tanggung Jawab

    wewenang%20dan%20tanggung%20jawab_zpsynliwjg6.jpg
    Gambar 3.2 Wewenang dan Tanggung Jawab

    ...............


    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan saat ini, maka penelitian ini menggunakan program Flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Flowchart

    Pada tahap pembuatan sebuah kontrol diperlukan sebuah gambar yang nantinya akan menjelaskan suatu alur atau langkah langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem yang merupakan gambar dari sistem yang dibuat. Tujuan dari pembuatan flowchart adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart dibawah ini :

    Screen%2BShot%2B2015-12-01%2Bat%2B12.23.42%2BPM.png
    Gambar 3.3. Flowchart
    Terlihat dari gam bar 3.3 menjelaskan bahwa ketika melakukan scan bluetooth pastikan bahwa bluetooth terkoneksi, jika bluetooth terkoneksi maka akan menampilkan serial data dan akan masuk ke form utama lalu data akan tersimpan ke dalam databse. Dan untuk tampilan utama akan diperintahkan untuk menginput password dan username, jika data valid maka akan langsung masuk ke dalam form utama, jika data tidak valid maka akan diperintahkan untuk menginput password dan username kembali.

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Analisa Permasalahan

    Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya mengenai sistem pendeteksi warna menggunakan bluetooth pada..... Maka dapat disimpulkan bahwa analisa permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Proses untuk menilai siswa/siswi yang buta warna masih dilakukan secara konvensional.
    2. Proses penilaian lamban, sehingga memakan waktu yang lama.

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang ada pada ......., maka penelitian ini dibatasi hanya terfokus pada proses pendeteksi warna menggunakan bluetooth berbasis arduino pada ..........

    Analisa Proses

    Adapun penjelasannya yang lebih rinci mengenai rancangan pada sistem pendeteksi warna menggunakan bluetooth digambarkan dengan menggunakan Flowchart.

    Analisa Kontrol

    Pengendalian yang diterapkan pada sistem yang modern sangatlah berguna. Salah satunya adalah untuk mencegah agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kesalahan dalam penilaian siswa/siswi yang buta warna, Maka diperlukannya pengendalian bluetooth sebagai media pendeteksi buta warna dapat membantu mengurangi terjadinya kesalahan dalam penilaian serta mempersingkat waktu penilaian.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Dari analisa permasalahan yang telah disebutkan, maka penulis memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut :

    1. Proses penilaian menggunakan prototipe pendeteksi buta warna menggunakan bluetooth dapat mempersingkat waktu penilaian.
    2. Proses penilaian menggunakan prototipe pendeteksi buta warna menggunakan bluetooth dapat mempermudah petugas dalam melakukan penilaian buta warna terhadap siswa/siswi.

    Pembuatan Alat

    Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

    a. Alat-alat yang digunakan
    1. Personal Computer (PC)
    2. Software Arduino
    3. Solder
    4. timah
    5. Penyedot timah
    6. Arduino Uno sebagai bootloader untuk uploadprogram
    b. Bahan-bahan yang digunakan
    1. Arduino Uno
    2. Keypad 16x2 display
    3. Heatshink (alumunium pendingin).
    4. Bluetooth
    5. Resistor 10 kohm, 330 ohm.
    6. Kapasitor keramik 22 pf. Kapasitor Elco 2200 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt
    7. Kapasitor Elco 2200 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt
    8. Kabel Jumper.

    Perancangan Perangkat Keras

    Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar di bawah ini:
    ...............
    Gambar 3.4. Diagram Blok Rangkaian
    Pada gambar 3.3 merupakan alur dari diagram blok, dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang di rancang adalah ........

    Konsep Perancangan Perangkat Lunak

    Perancagan perangkat lunak adalah melakukan penulisan listing program ke dalam software Arduino 1.0 dengan menggunakan bahasa C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang dibuat.

    Penulisan Listen Program Bahasa C

    Pada perancangan perangkat lunak mengumpulkan program arduino 1.0 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berektensi. Pde dan bootlloader Arduino 1.0 sebagai media yang digunakan mengupload program ke dalam Arduino Uno, sehingga Arduino Uno dapat bekerja sesuai dengan yang diperhatikan.
    Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.0 dapat dilihat seperti pada gambar 3.5 sebagai berikut :
    arduino_zps0j9qcmtq.png
    Gambar 3.5. Membuka Program Arduino 1.0
    Setelah langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan.


    Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya adalah proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar 3.6 dibawah ini :
    .........
    Gambar 3.6. Proses Compile Program
    Pada gambar 3.7. dibawah ini menunjukan hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tersebut tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang akan ditanamkan ke dalam sistem Arduino Uno.


    ..................
    Gambar 3.7. Proses Compile Program


    Padasaat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3.8 sebagai berikut:
    ...................
    Gambar 3.8. Uplouding Compile Sukses

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa Sistem Pendeteksi Warna Menggunakan bluetooth pada ........ sebagai berikut :

    Untuk menjawab Rumusan Masalah yang telah dijabarkan sebelumnya pada BAB I, Maka penulis mendapatkan hasil :

    A. ............

    Terlihat pada BAB III di Analisa permasalahan, bahwa sistem pendeteksi warna.........

    B..............

    Terlihat pada BAB III di Penulisan Listing Program Bahasa C, bahwa untuk mengkoneksikan arduino dengan rfid dibutuhkan sebuah software yaitu software arduino Arduino 1.0 , dan terbukti tidak terjadi kesalahan pada saat program di compile itu menandakan listing program benar.


    Untuk menjawab Tujuan Penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya pada BAB I, Maka penulis mendapatkan hasil :

    Agar penulis dapat mengetahui apa saja kekurangan maupun kelebihan dari sistem yang sedang berjalan saat ini, serta dapat mengetahui dan menganalisa masalah-masalah apa saja yang timbul dalam sistem ini, sehingga dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik dari setiap masalah yang ada. Seperti Salah satu contoh yang telah dijabarkan pada BAB III bahwa sistem penilaian pendeteksi warna masih menggunakan cara konvensional, maka perlu adanya sistem yang lebih modern agar sistem penilaian pendeteksi buta warna berjalan dengan cepat.

    Untuk menjawab Manfaat Penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya pada BAB I, Maka penulis mendapatkan hasil :

    Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan teknologi yang sudah ada. Selain itu juga manfaat yang didapat yaitu dengan adanya sistem Pendeteksi Warna dengan menggunakan Bluetooth dapat membantu dan mempersingkat petugas / guru dalam proses penilaian buta warna siswa/siswi.

    Untuk menjawab Metode Penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya pada BAB I, Maka penulis mendapatkan hasil :

    Metode penelitian yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan Metode Observasi,pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian di Perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja selama kurang lebih 6 bulan. Selain itu penulis juga menggunakan Metode Study Pustaka untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, hasil seminar, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dan sebagai bahan acuan apakah sudah ada atau belum pernah ada penelitian yang sama dengan judul penelitian ini. Dilihat dari beberapa Literature Review yang telah dilakukan. Serta adanya Metode Survey yang dapat mengukur penggunaan dari sistem Bluetooth ini, dengan adanya metode survey maka suatu sistem akan berkembang lebih baik lagi dari sebelumnya.

    Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menfokuskan penelitian pada Analisa Sistem Pendeteksi Warna Menggunakan Bluetooth Pada ......... Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian, sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh.


    Saran

    a. ................
    b..................

    Kesan

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    4. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
    5. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
    6. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
    7. 7,0 7,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
    8. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    9. 9,0 9,1 9,2 Hendro 2011:289. Analisa Swot.
    10. Fahmi 2013:252. Analisa Swot.
    11. Gaspersz (2012:34). Analisa Swot.
    12. Rangkuti (2011:8). Analisa Swot.
    13. Puspitasari (2011:96). Analisa Swot.
    14. 14,0 14,1 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    15. Mall. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak 2. Jakarta: PT Rineka Cipta.
    16. 16,0 16,1 . Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010
    17. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
    18. 18,0 18,1 18,2 18,3 Pengertian Flowchart dan Simbolnya Diambil dari: [1]. (Tanggal akses 5 Febuari 2015).
    19. 19,0 19,1 Supriyanto, Anggit. 2013. Rancang Bandung Kendali Lampu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8538 Berbasis Android Melalui Bluetooth Dan Speech Recognition. Jurnal Amikom Yogyakarta.
    20. Alpurqon, Agung . 2014. Sistem Pengendali Pintu Pagar Otomotasi Menggunakan Aplikasi Voice Command Pada Smartphone Android OS. Skripsi. Tidak di publikasikan. Tangerang: STMIK RAHARJA Tangerang.
    21. 21,0 21,1 Irwansyah, Edy dan Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish, Agustus 2014.
    22. Saefullah, Asep, Mochamad Ibnu Safari, Handri Samanta. 2015. Prototipe Perangkat Notifikasi Untuk Smartphone Berbasis Arduino Pro Micro. Junal CCIT Vol.8 No.3-Mei 2015.
    23. Diambil dari: [2]. (Tanggal akses 5 Maret 2015).
    24. Diambil dari: megaworld.multiply.com, kampoeng-it.blogspot.com, acieee.wordpress.com(Tanggal akses 5 Maret 2015).
    25. Resistor Diambil dari: [3]. (Tanggal akses 15 Febuari 2015).
    26. 26,0 26,1 26,2 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    27. 27,0 27,1 27,2 27,3 27,4 27,5 27,6 27,7 Riza, Muharris . 2014. Universitas Ubudiyah, Indonesia. (Tanggal akses 5 Maret 2015).
    28. Wijaya Johan Kusuma dan Nugoho, Sigit . 2012. AMIK GI MDP, Indonesia. (Tanggal akses 5 Maret 2015).
    29. 29,0 29,1 Komaeni, Nurul . 2015.Perguruan Tinggi Raharja. (Tanggal akses 5 Maret 2015).


    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A :


    A.1. Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.2. Kartu Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.3. Piagam Pengukuhan
    A.4. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.5. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.6. Sertifikat Nasional
    A.7. Sertifikat Toefel
    A.8. Curriculum Vitae ( CV )


    Lampiran B :


    B.1. Surat Penugasan Kerja

    Contributors

    Nur Ani Irawati