KP1122468976: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Study Pustaka (Literature Review))
(Study Pustaka (Literature Review))
Baris 915: Baris 915:
 
Penelitian ini dilakukan oleh Ani lestari juniawati (2014)<ref>Juniawati, Lestari, Ani.. Skripsi.rancang bangun aplikasi permohonan surat izin kerja praktek dan penelitian di program studi teknik informatika pada Universitas Muhammadiyah Purwokerto berbasis mobile. Universitas Muhammadiyah: Purwokerto, 2014.</ref>  dengan judul “ rancang bangun aplikasi permohonan surat izin kerja praktek dan penelitian di program studi teknik informatika pada universitas Muhammadiyah purwokerto berbasis mobile, universitas Muhammadiyah purwokerto. Penelitian ini menjelaskan tentang mobile web service dengan adanya kendala sulit mengajukan surat izin praktek, dengan adanya sistem ini mahasiswa dan mahasiswi bisa lebih mudah mengajukan surat izin praktek karna adanya aplikasi mobile web service jadi lebih mudah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut pemanfaatan teknologi yang maksimal untuk mempermudah manusia menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Perkembangan teknologi-teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mempermudah menyelesaikan pekerjaan di kampus. Di dalam lingkungan kampus sering terjadi sulitnya pengajuan untuk pembuatan surat izin Kerja Praktek dan penelitian yang sering sekali dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menempuh mata kuliah tertentu. Web service dapat digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut, yang tentunya bertujuan untuk mempermudah mahasiswa dan bagian administrasi dalam memproses pembuatan surat izin Kerja Praktek maupun penelitian. Aplikasi ini melibatkan dua aplikasi yaitu aplikasi web yang digunakan oleh admin dan aplikasi mobile yang digunakan oleh user atau mahasiswa. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan MySQL untuk databasenya, XAMPP dan Netbeans IDE 7.3 dengan menggunakan bahasa PHP. Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan menggunakan web service dapat membantu pengaksesan aplikasi antar device yang tujuannya adalah untuk mempermudah mahasiswa dalam permintaan pembuatan surat izin Kerja Praktek dan penelitian serta untuk admin dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. </p></li>
 
Penelitian ini dilakukan oleh Ani lestari juniawati (2014)<ref>Juniawati, Lestari, Ani.. Skripsi.rancang bangun aplikasi permohonan surat izin kerja praktek dan penelitian di program studi teknik informatika pada Universitas Muhammadiyah Purwokerto berbasis mobile. Universitas Muhammadiyah: Purwokerto, 2014.</ref>  dengan judul “ rancang bangun aplikasi permohonan surat izin kerja praktek dan penelitian di program studi teknik informatika pada universitas Muhammadiyah purwokerto berbasis mobile, universitas Muhammadiyah purwokerto. Penelitian ini menjelaskan tentang mobile web service dengan adanya kendala sulit mengajukan surat izin praktek, dengan adanya sistem ini mahasiswa dan mahasiswi bisa lebih mudah mengajukan surat izin praktek karna adanya aplikasi mobile web service jadi lebih mudah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut pemanfaatan teknologi yang maksimal untuk mempermudah manusia menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Perkembangan teknologi-teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mempermudah menyelesaikan pekerjaan di kampus. Di dalam lingkungan kampus sering terjadi sulitnya pengajuan untuk pembuatan surat izin Kerja Praktek dan penelitian yang sering sekali dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menempuh mata kuliah tertentu. Web service dapat digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut, yang tentunya bertujuan untuk mempermudah mahasiswa dan bagian administrasi dalam memproses pembuatan surat izin Kerja Praktek maupun penelitian. Aplikasi ini melibatkan dua aplikasi yaitu aplikasi web yang digunakan oleh admin dan aplikasi mobile yang digunakan oleh user atau mahasiswa. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan MySQL untuk databasenya, XAMPP dan Netbeans IDE 7.3 dengan menggunakan bahasa PHP. Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan menggunakan web service dapat membantu pengaksesan aplikasi antar device yang tujuannya adalah untuk mempermudah mahasiswa dalam permintaan pembuatan surat izin Kerja Praktek dan penelitian serta untuk admin dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. </p></li>
 
</ol>
 
</ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas/mengatasi masalah perihal kartu kuning online  melalui metode UML (Unified Modeling Language) yang membedakan dengan literature review diatas./p></div>
 +
  
 
====Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)====
 
====Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)====

Revisi per 7 Desember 2014 10.13

PROTOTYPE PENGEMBANGAN SISTEM KARTU KUNING

ONLINE PADA DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA

TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122468976 EVI HANA YANTI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN


PROTOTYPE PENGEMBANGAN SISTEM KARTU KUNING

ONLINE PADA DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA

TANGERANG


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 22 Januari 2015



Dosen Pembimbing




( Triyono, S.KOM )

NID. 05078



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1011464387
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknologi Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 07 Desember 2014
Evi Hana Yanti
NIM. 1122468976

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang mengharuskan semua sistem yang berjalan mengikuti sistem informasi yang berkembang.Demikian halnya dengan sistem yang ada di Disnaker saat ini sudah berjalan seiring perkembangan teknologi informasi. Namun Pembuatan kartu kuning yang digunakan untuk melamar pekerjaan selama ini masih melakukan sistem manual, dimana masih harus datang ke Disnaker dalam proses Pembuatan Kartu Kuning tersebut. Maka dari itu perlu adanya peningkatan sistem secara komputasi pada pembuatan Kartu Kuning di Disnaker Kota Tangerang. Dalam hal ini dilakukan analisa sistem pembuatan Kartu Kuning yang bertujuan untuk meningkatkan keakuratan,kecepatan, serta kaetepatan dalam pengumpulan data. Dalam Sistem pembuatan Kartu Kuning ini maka dirangcang suatu sistem pembuatan Kartu Kuning yang terkomputasi dengan memanfaatkan website Disnaker untuk membuat prototype sistem kartu kuning secara online agar data lebih cepat di akses dan efisien dalam pembuatan data bulanan dan tahunan..

Kata Kunci: Kartu Kuning , Disnaker , Prototype

ABSTRACT

The development of technology that is currently developing require that all systems running information systems berkembang.Demikian follow the case with the existing system in Manpower is now running as the development of information technology . However Making a yellow card that is used to apply for a job as long as it is still doing manual system , which still have to come to the office in the process of the Yellow Card . Hence there is need for improvement in computing systems in the manufacture Disnaker Yellow Card in Tangerang . In this case analysis Yellow Card -making system that aims to improve the accuracy , speed , and kaetepatan in data collection . In this system , the Yellow Card making dirangcang a Yellow Card -making system that is computed by using the website to create a prototype system Manpower yellow card online to make the data more quickly and efficiently access the monthly and annual data generation . .

Keywords : Yellow Card , Disnaker , Prototype


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Triyono S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada penyusun .
  4. Bapak Junaedi M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknologi Informatika.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penyusun.
  7. Bapak Mokhtar Kusuma Atmaja,SE selaku pembimbing lapangan. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan bagi penulis dalam proses penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek..
  8. Para pegawai Kantor Dinas Informatik dan Komunikasi Bagian Telematika yang telah membantu dalam Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
  9. Teman-teman tercinta yang telah memberikan dorongan baik secara moril maupun material yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga kalian semua mendapakan kesuksesan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penyusun harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 07 Desember 2014
Evi Hana yanti
NIM. 1122468976

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Infrastruktur 4B iLearning

Gambar 2.1. Logo Widuri

Gambar 2.2. Adobe Dreamweaver CS5

Gambar 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. Use Case Diagram

Gambar 3.5. Activity Diagram

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Gambar 3.7. Tampilan Awal

Gambar 3.8. Tampilan Isi

Gambar 3.9. Tampilan Konsentrasi

Gambar 3.10. Tampilan Isi Konsentrasi

Gambar 3.11. Tampilan Akhir

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan organisasi dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat. Dengan adanya sistem komputerisasi dapat mendukung dalam peningkatan mutu pelayanan suatu organisasi sehingga dapat meningkatkan perkembangan organisasi tersebut.

Perkembangan ilmu Sistem Informasi Manajemen pada masa sekarang ini juga sangatlah cepat dan maju, dengan semakin meningkatnya persaingan dunia instansi berlomba melakukan Sistem Manajemen Informasi yang lebih baik, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan sistem manajemen yang lebih canggih lagi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.

Demikian halnya dengan Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang sebagai salah satu instansi atau lembaga pemerintah yang bergerak di bidang ketenagakerjaan yang terus berinovasi dalam menciptakan media system informasi untuk kebutuhan para orang-orang yang ingin mencari kerja dan melamar kerja. Dalam suatu system media informasi penyampaiannya masih menggunkana website, baik itu personal maupun teamwork. Namun mengingat semakin meningkatnya kebutuhan Sumber Daya Manusia dan kualitas media informasi semakin baik, maka informasi yang dibutuhkan pun semakin meningkat khususnya mengenai media yang disampaikan dan media yang digunakan untuk penyampaian media informasi, sehingga kualitas dan kuantitas system yang berjalan saat ini jauh lebih baik.

Dinas Ketenagakerjaan dalam fungsinya harus melayani segenap lapisan masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan berbagai keragaman yang terdapat di dalamnya. Keragaman tersebut mencakup bebagai macam aspek, antar lain masyarakat lebih mudah menemukan pekerjaan dan mencari pekerjaan. Sesuai dengan misi pada saat pendiriannya, maka Dinas Ketenagakerjaan diharapkan dapat mengakomodasi semua kebutuhan dari masyarakat tersebut

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisis dan kajian terhadap kelayakan sistem berjalan pada Dinas Ketenagakerjaan yang penyusun tuangkan dalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “PROTOTYPE PENGEMBANGAN SISTEM KARTU KUNING ONLINE PADA DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem Pembuatan Kartu Kuning pada Dinas Ketenagakerjaa?

  2. Apakah sistem pembuatan Kartu Kuning yang sedang berjalan pada Dinas Ketenagakerjaan sudah berjalanan dengan efektif dan efesien?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian didalam Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini terbagi dalam 3 jenis yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem kartu kuning online yang kini sudah berjalan.

2. Tujuan fungsional

Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi pada bagian sistem kartu kuning sehingga mempercepat proses Pendaftaran dan menghasilkan data yang akurat dan efisien.

3. Tujuan individual

Tujuannya adalah penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Praktek.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

2. Bagi Instansi dan Perusahaan

Adanya penelitian ini dapat membantu para pagawai yang ada pada Disnaker. Hal ini terlihat dari berbagai keluhan dan pendapat yang ada di Disnaker, meningkatkan kinerja yang baik dan bagus.

3.Bagi Mahasiswa

Adanya penelitian ini dapat mempermudah pengaksesan Pedoman KKP/TA/Skripsi sebagai acuan untuk penyusunan laporan KKP/TA/Skriosi serta dapat menjadikan laporan ini sebagai referensi.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian terbatas pada pembahasan sistem yang digunakan dalam proses pendaftaran pekerjaan di Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang di Bidang Ketenagakerjaan.

Metode Penelitian

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Merupakan cara pengumpulan data secara langsung ke lapangan melalui pengamatan dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap sejumlah objek penelitian dari sejumlah staff yang bersangkutan pada infokom (infokom) informasi dan komunikasi da sistem yang lain.

1.Metode Wawancara

Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawan ini dilakukan langsung di Dinas ketenagakerjaan kota tangerang yaitu Bapak Mokhtar Kusuma Atmaja,SE sebagai penanggung jawab proses sistem kartu kuning online pada Dinas ketenagakerjaan kota tangerang.

3.Metode Studi Pustaka

Data di peroleh dengan cara memperlajari buku-buku dan literature yang berhubungan dengan system pendaftaran sebagai referensi dalam penulisan kuliah kerja pratek ini, dalam metode kepustakaan ini buku yang di pelajari adalah analisa system informasi dan buku lainnya.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum Dinas Ketenagakerjaan, sejarah singkat Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, struktur organisai Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang, Prosedur system Kartu Kuning, alur pendaftran Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang menggunakan UML (unified modeling language), Desain input dan output dan konfigurasi system.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mustakini (2009:34)[1], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Agus Mulyanto, 2009 : 1)[2]

Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2009 : 2)[2]

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1 ) Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2 ) Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3 ) Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4 ) Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5 ) Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6 ) Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7 ) Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

8 ) Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[3]

1 ) Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

2 ) Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

3 ) Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

4 ) Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[4] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[2]:

a.Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b.Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c.Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[2].

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[2], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutarman (2012:13)[5], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46)[3], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[3] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut [3]:

  1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13) [6]

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Kegunaan (Usefulness)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Kegunaan (Usefulness)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[4], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyato (2009:125)[2], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126)[2], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129)[2], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisis Sistem
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

Menurut Daryanto (2010:3)[7], "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

Definisi Kartu Kuning

Kartu kuning sebenarnya adalah kartu yang diperuntukkan bagi pencari kerja, sekaligus juga sebagai database Depnakertrans/Dinas Tenaga Kerja setempat untuk mengukur prosentase pencari kerja di wilayahnya. Saat ini kartu tersebut sangat berguna untuk melamar sebagai CPNS karena merupakan salah satu syarat wajib.

Pengertian Web Service

Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu web site untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler.

Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya.

Beberapa alasan mengapa digunakannya web service adalah sebagai berikut:

  1. Web service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau beberapa bisnis logic atau class dan objek yang terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dapat ditangani dengan baik.
  2. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi.
  3. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall.

Arsitektur Web Service

Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu:

  1. Service Requester (peminta layanan)
  2. Service Provider (penyedia layanan)
  3. Service Registry (daftar layanan)

Operasi-operasi Web Service

Secara umum, web service memiliki tiga operasi yang terlibat di dalamnya, yaitu:

  1. Publish/Unpublish: Menerbitkan/menghapus layanan ke dalam atau dari registry.
  2. Find: Service requestor mencari dan menemukan layanan yang dibutuhkan.
  3. Bind: Service requestor setelah menemukan layanan yang dicarinya, kemudian melakukan binding ke service provider untuk melakukan interaksi dan mengakses layanan/service yang disediakan oleh service provider.

Komponen - Komponen Web Service

Web service secara keseluruhan memiliki empat layer komponen seperti pada gambar di atas, yaitu:

  1. Layer 1: Protokol internet standar seperti HTTP, TCP/IP
  2. Layer 2: Simple Object Access Protocol (SOAP), merupakan protokol akses objek berbasis XML yang digunakan untuk proses pertukaran data/informasi antar layanan.
  3. Layer 3: Web Service Definition Language (WSDL), merupakan suatu standar bahasa dalam format XML yang berfungsi untuk mendeskripsikan seluruh layanan yang tersedia.
  4. Layer 4: UDDI (Universal Description, Discovery and Integration) adalah sebuah service registry bagi pengalokasian web service. UDDI mengkombinasikan SOAP dan WSDL untuk pembentukan sebuah registry API bagi pendaftaran dan pengenalan service.

Gambar 1.1 Gambar Komponen - komponen Web Service

Gambar 1.1 Gambar Komponen - komponen Web Service

Keterangan :

  1. Service Provider: Berfungsi untuk menyediakan layanan/service dan mengolah sebuah registry agar layanan-layanan tersebut dapat tersedia.
  2. Service Registry: Service Registry: Berfungsi sebagai lokasi central yang mendeskripsikan semua layanan/service yang telah di-register.
  3. Service Requestor: Peminta layanan yang mencari dan menemukan layanan yang dibutuhkan serta menggunakan layanan tersebut.


Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu (Erni, 2013):[8].

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online‘ lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

Metodologi UML

Menurut Adi Nugroho (2005 : 24)[9], “Bangunan dasar metodologi UML (Unified Modelling Language) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan” yaitu :

A. Sesuatu (Things)

Ada 4 sesuatu (things) dalam unified modeling language (UML), yaitu:

  1. Structural things
  2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  3. Behavioral things
  4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  5. Grouping things
  6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  7. Annotational things
  8. Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modelling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modelling Language).

Menurut Adi Nugroho (2005 : 24)[9], ada 4 (empat) macam relationship dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :

B. Relasi (Relationship)

Ada 4 sesuatu (things) dalam unified modeling language (UML), yaitu:

  1. Kebergantungan (Dependency)
  2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent)

  3. Asosiasi
  4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  5. Generalisasi
  6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

  7. Realisasi
  8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Diagram UML

Menurut Adi Nugroho (2005 : 24)[9], ada 3 (tiga) macam Diagram dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :

  1. Use Case Diagram
  2. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem.Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Seorang aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

  3. Activity Diagram
  4. Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

  5. Sequence Diagram
  6. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Komputasi

Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung. Komputer mempunyai arti yang sangat luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Berikut ini definisi komputer yang didapat dari beberapa buku komputer. Menurut Robert H.Bissmer (1985)[10] bahwa komputer adalah suatu alat elekronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut :

  1. Menerima input
  2. Memproses input tadi sesuai dengan programnya
  3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
  4. Menyediakan output dalam bentuk informasi

Menurut V.C.Hamacher (1982)[11] bahwa komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dapat menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya (stored program) dan menghasilkan output informasi.

Menurut Gordon B. Davis (1974)[12] bahwa komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti.

Dari beberapa definisi yang didapat dari berbagai buku, yang dapat disimpulkan bahwa komputer adalah :

  1. Alat elektronik
  2. Dapat menerima input data
  3. Dapat mengolah data
  4. Dapat memberikan informasi
  5. Menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer (stored program)
  6. Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan

Elisitasi

Menurut Untung Rahardja (2011)[13], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Kuliah Kerja Praktek yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi dan Prototipe merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek.

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari rancangan yang sedang dibuat.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan sesuai dengan keinginan Stakeholder

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Berdasarkan Elisitasi tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali oleh stakeholder.

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar perancangan Sistem yang akan dibentuk.

Study Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai analisa sistem aplikasi kartu kuning online web service. Dalam upaya pengembangan sistem aplikasi tersebut perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa literature review tersebut antara-lain :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Andri dan Sutrisno (2013)[14] dengan judul “analisis dan Implementasi web service pada content menegement system rancang bangun sistem informasi pengajuan judul akhir dan skripsi berbasis web service” , semantik. Penelitian ini menjelaskan dengan adanya sistem web service untuk pengajuan judul skripsi berbasis web dengan mudah mahasiswa dan mahasiswi untuk mengajukan judul skripsi. Dan dosen pembimbing akan lebih mudah untuk melihat anak bimbinganya membuat judul skripsi, dengan itu mahasiswa dan mahasiswi lebih mudah. Web Service memungkinkan kita dapat menghubungkan berbagai jenis software yang memiliki platform, basis data dan sistem operasi yang berbeda untuk saling bertukar data. Universitas Bina Darma Palembang merupakan universitas yang memiliki berbagai macam sistem yang berguna untuk menunjang kegiatan kampus dan perkuliahan dengan fungsionalitasnya masing-masing.Dalam hal pengajuan judul tugas akhir dan skripsi, mahasiswa harus menyerahkan berkas persyaratan untuk mendapatkan persetujuan dari tiap bagian.Hal ini yang sering memakan waktu yang cukup lama. Untuk itu guna mempermudah mahasiswa dalam mengajukan judul tugas akhir dan skripsi, maka akan dirancang sebuah sistem berbasis web, dengan memanfaatkan teknologi web service untuk menghubungkan sistem informasi yang sudah ada. Web service dapat diterapkan pada konsep arsitektur SOA (Service Oriented Architecture) yang merupakan model arsitektur untuk membuat suatu sistem sebagai service.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Ade setiadi (2013)[15] dengan judul “Perancangan Aksira sebagai Single Sign on online pada Perguruan Tinggi Raharja” , perguruan tinggi raharja. Penelitian ini menjelaskan tentang bagai mana cara menjadikan satu jaringan supaya tidak banyak akun dan admin dengan metode Aksira single sign on online mereka tidak harus memiliki akun untuk mengakses beberapa aplikasi, dengan mudah mereka bisa mengakses aplikasi dengan satu user lebih mudah dan praktis. Teknologi single sign on (disingkat menjadi SSO) adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja. Single sign on (SSO) adalah sebuah sistem authentifikasi terhadap user, dengan sekali login seorang user akan bisa mengakses beberapa aplikasi tanpa harus login di masing-masing aplikasi. Tujuan dari perancangan Single sign on (SSO) adalah untuk menggabungkan aplikasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja ke dalam sebuah site sehingga terbentuk integrasi aplikasi. Dengan adanya Web Portal yang menggunakan metode Single sign on (SSO), berarti setiap user hanya perlu memiliki satu username dan satu password. Karena Perguruan Tinggi Raharja memilki sejumlah aplikasi-aplikasi yang sudah disediakan bagi staff, dosen, mahasiswa, dan alumni untuk meningkatkan keefektifitasan dan kemudahan dalam melakukan kegiatan Sign On. User tidak diharuskan untuk melakukan input username dan password setiap akan melakukan login dimasing-masing aplikasi yang telah disediakan tersebut. Dengan penelitian Single sign on diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan banyaknya Username dan password dan memberikan kenyamanan yang lebih dan memudahkan para staff, dosen, mahasiswa dan alumni dalam mengakses layanan aplikasi serta menghemat dan mudah dalam mengingat username dan password untuk masuk ke berbagai aplikasi yang ada dengan diakses satu kali login dengan menerapkan perancangan AKSIRA (Akses Sistem Informasi Raharja) pada single sign on. Hal tersebut juga dapat mempermudah dalam pengorganisasian data user yang ada, sehingga keamanan data user lebih terjamin, karena menggunakan tempat penyimpanan data user yang terpusat.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Irwan nurdin (2014)[16] dengan judul “implementasi sistem informasi training pengajar berbasis SITE IME pada pengguran tinggi raharja” , perguran tinggi raharja. Penelitian ini menjelaskan tentang teknologi pengajar berbasis Site Ime ini bisa membantu dosen untuk mengajar secara Iiearing supaya lebih mudah dan focus dengan adanya Ime mahasiswa dan dosen akan lebih mudah dan menghemat waktu. dengan Perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat dari tahun ketahun menuntut kita untuk selalu melangkah maju dan mengikuti perkembangan tersebut. Demikian juga dengan Perguruan Tinggi Raharja yang dituntut untuk selalu berinovasi dalam menghadapi persaingan yang semakin pesat ini. Penelitian yang dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja dalam waktu lebih kurang 16 (enam belas) Minggu ini difokuskan pada sistem informasi training pengajar untuk mendapatkan keterangan dan juga data-data yang diperlukan dalam menunjang penulisan skripsi. Berdasarkan analisa sistem yang sedang berjalan diperoleh hasil bahwa sistem yang ada saat ini masih terdapat sejumlah kekurangan dan masih memerlukan banyak pengembangan-pengembangan. Pada sistem yang berjalan saat ini pendaftaran training pengajar masih manual. Selain itu, informasi yang diberikan juga kurang lengkap. Dari permasalahan yang ada tersebut, maka dibuatkan sebuah sistem informasi training pengajar yang diharapkan mampu mendukung kegiatan training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja. Sistem Informasi yang dibuat ini berbasis site iMe yang merupakan official portal blogging yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja. Pada sistem ini pendaftaran training pengajar dapat dilakukan secara online dan informasi yang diberikan lebih lengkap, akurat, dan up to date. Selain itu, sistem informasi berbasis site iMe juga diharapkan dapat mendukung sistem pembelajaran iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Ani lestari juniawati (2014)[17] dengan judul “ rancang bangun aplikasi permohonan surat izin kerja praktek dan penelitian di program studi teknik informatika pada universitas Muhammadiyah purwokerto berbasis mobile, universitas Muhammadiyah purwokerto. Penelitian ini menjelaskan tentang mobile web service dengan adanya kendala sulit mengajukan surat izin praktek, dengan adanya sistem ini mahasiswa dan mahasiswi bisa lebih mudah mengajukan surat izin praktek karna adanya aplikasi mobile web service jadi lebih mudah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut pemanfaatan teknologi yang maksimal untuk mempermudah manusia menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Perkembangan teknologi-teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mempermudah menyelesaikan pekerjaan di kampus. Di dalam lingkungan kampus sering terjadi sulitnya pengajuan untuk pembuatan surat izin Kerja Praktek dan penelitian yang sering sekali dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menempuh mata kuliah tertentu. Web service dapat digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut, yang tentunya bertujuan untuk mempermudah mahasiswa dan bagian administrasi dalam memproses pembuatan surat izin Kerja Praktek maupun penelitian. Aplikasi ini melibatkan dua aplikasi yaitu aplikasi web yang digunakan oleh admin dan aplikasi mobile yang digunakan oleh user atau mahasiswa. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan MySQL untuk databasenya, XAMPP dan Netbeans IDE 7.3 dengan menggunakan bahasa PHP. Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan menggunakan web service dapat membantu pengaksesan aplikasi antar device yang tujuannya adalah untuk mempermudah mahasiswa dalam permintaan pembuatan surat izin Kerja Praktek dan penelitian serta untuk admin dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa.

Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas/mengatasi masalah perihal kartu kuning online melalui metode UML (Unified Modeling Language) yang membedakan dengan literature review diatas./p></div>

Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)

<p style="line-height: 2">1. Definisi Unified Modeling Language (UML)</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Widodo, (2011:6)[18], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:6)[19], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).</p>
<p style="line-height: 2">2. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:</p>
  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
  1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
  2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
<p style="line-height: 2">3. Konsep Pemodelan Menggunakan UML </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:10)[19], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).</p>
<p style="line-height: 2">4. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)</p>
<p style="line-height: 2"> Menurut Nugroho (2010:117)[19]. Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu: </p>
<p style="line-height: 2"> 1. Sesuatu (things) </p>
<p style="line-height: 2"> Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:</p>
<p style="line-height: 2"> a. Structural things </p>
<p style="line-height: 2"> Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.</p>
<p style="line-height: 2"> b. Behavioral things </p>
<p style="line-height: 2"> Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.</p>
<p style="line-height: 2">c. Grouping things </p>
<p style="line-height: 2"> Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.</p>
<p style="line-height: 2">d. Annotational things</p>
<p style="line-height: 2"> Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).</p>
<p style="line-height: 2">2. Relasi (Relationship)</p>
<p style="line-height: 2"> Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:</p>
<p style="line-height: 2"> a. Ketergantungan </p>
<p style="line-height: 2"> Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).</p>
<p style="line-height: 2"> b. Asosiasi </p>
<p style="line-height: 2">Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.</p>
<p style="line-height: 2">c. Generalisasi</p>
<p style="line-height: 2"> Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.</p>
<p style="line-height: 2"> d. Realisasi</p>
<p style="line-height: 2"> Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.</p>
<p style="line-height: 2">5. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)</p>
<p style="line-height: 2"> Menurut Widodo (2011:10)[18], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:</p>
  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, drts relasi-relasi.
  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use-case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar Macromedia Dreamweaver CS5

<p style="line-height: 2">Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit, 2010:1)</P>
<p style="line-height: 2">Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Desainer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamwever yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web.</P>
<p style="line-height: 2">Dalam perkembangannya, Adobe Dreamwever telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwever CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.</P>
<p style="line-height: 2">Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website. </P>
DREAMWEAVER.JPG
<p style="line-height: 2">Gambar 2.3. Adobe Dreamweaver CS5</P>

Konsep Dasar Analisa

Pengertian Analisa Sistem
<p style="line-height: 2">Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012:142)[4], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).</p>
Tahap-Tahap Analisa Sistem
<p style="line-height: 2"> Menurut Mulyanto (2009:126)[2], Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya. Menurut Mulyanto (2009:129)[2], di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan olehseorang analis sistem, diantaranya adalah:</p>

<p style="line-height: 2">

1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.</p>

<p style="line-height: 2">

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.</p>

<p style="line-height: 2">

3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.</p>

<p style="line-height: 2">

4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.</p>
Fungsi Analisa Sistem
<p style="line-height: 2">Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:</p>
<p style="line-height: 2">1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user)</p>

<p style="line-height: 2">

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai</p>

<p style="line-height: 2">

3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat</p>

<p style="line-height: 2">

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.</p>

Konsep Dasar Online

<p style="line-height: 2">Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:</P>
  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online' menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.
<p style="line-height: 2">Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.</P>

Konsep Dasar Internet

<p style="line-height: 2">1. Definisi Internet</p>
<p style="line-height: 2">Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).[20] </p>
<p style="line-height: 2">Secara harfiah, internet (kependekan dari 'inteconnected-networking') ialah rangkaian komuter yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu sistem antar perangkat komputer untuk lalu lintas itulah yang dinamakan network.(Darma dkk, 2009:1)[21]</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.</p>
<p style="line-height: 2">2. Sejarah Internet</p>
<p style="line-height: 2">Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.</p>

Konsep Dasar iLearning

<p style="line-height: 2">Menurut Ir. Untung Rahardja, M.T.I [22], “Salah satu teknologi yang telah digunakan sebagai sistem pembelajaran adalah iLearning. Sistem iLearning merupakan sistem pembelajaran konvensional yang diterapkan secara modern. Oleh karena itu iLearning dikemas dengan sedemikian rupa dengan content-content pendukung. Sebagai penunjang untuk belajar mengajar yang modern iLearning ialah mengintegrasikan teknologi untuk belajar, bermain, berdoa, dan bekerja.”

Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. pembelajaran secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih atractive dan semangat dalam belajar dengan di dukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.</P>
<p style="line-height: 2">Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa:</p>
<p style="line-height: 2">“Merupakan suatu metode sistem pembelajaran yang sedang disiapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan”.</P>
<p style="line-height: 2">“Perguruan Tinggi Raharja dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia secara online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi”.</P>
<p style="line-height: 2">Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu iLearning. Untuk menyampaikan pembelajaran, iLearning selalu diidentikkan dengan penggunaan internet.</P>

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review
<p style="line-height: 2">Menurut Hasibuan [23], Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.</p>
<p style="line-height: 2">Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlumelakukan oenelitian yang sama. [24]</p>
<p style="line-height: 2">Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.</p>
Kajian Literature Review
<p style="line-height: 2">Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :[24]</p>
  1. <p style="line-height: 2"> Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.</p>
  2. <p style="line-height: 2">Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    </li>
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

  6. </ol>

    Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas/mengatasi masalah perihal kartu kuning online melalui metode UML (Unified Modeling Language) yang membedakan dengan literature review diatas.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

    1. Penelitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja, Ary Budi Warsito dan Dini Nurul Suvianti[25] dari Perguruan Tinggi Raharja tahun 2012 yang berjudul “Penerapan Aplikasi iDINI sebagai Media Penyimpanan Materi Perkuliahan iLearning Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas perihal media pembelajaran dengan menggunakan iBooks yang dalam iBooks kita bisa mendapatkan kemudahan membaca karena di dalamnya anda dapat mengkatagorikan file yang berupa pdf atau dokumen lainya. iBooks adalah aplikasi yang sangat baik dan terbaik bagi anda yang suka membaca banyak buku, karena dengan iBooks anda bisa membaca ribuan buku bacaan anda tanpa harus membawa buku yang tebal dan banyak, dan ini lah aplikasi yang selalu di tampilkan apps store pada saat kita pertama kali membuat account apple id. Sebagian besar sistem pelayanan masih dilakukan secara face to face antara mahasiswa yang memerlukan pelayanan dan petugas pelaksana yang memberikan pelayanan.
    2. Penelitian ini dilakukan oleh Anastasia Mude pada tahun 2009 yang berjudul "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini membahas sistem yang daoat mengolah nilai KKP/TA/SKRIPSI dengan cepat dan akurat. Hal ini dikarenakan Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI yang berjalan belum terkomputerisasisecfara optimal.Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.[26]

    3. Penelitian ini dilakukan oleh Dendi Asep Sudarwanto pada tahun 2009 yang berjudul "Analisa Sistem Informasi Jadwal Bimbingan KKP, TA, dan SKRIPSI pada Perguruan Tinggi Raharja" yang menjelaskan tentang jadwal bimbingan KKP,TA dan SKRIPSI memegang peranan yang sangat penting dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut dalam menyelesaikan tugas akhirnya, jadwal bimbingan merupakan salah satu penunjang yang dapat mendukung atau memotivasi setiap pekerjaan yang dilakukan dalam Perguruan Tinggi Raharja yang juga sebagai suatu informasi pada mahasiswa yang bersangkutan.[27]

    4. Penelitian ini dilkaukan oleh Fitria Indriyani pada tahun 2013 yang berjudul “Perancangan Sistem Wiki iDu Raharja iLearning Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini menjelaskan sistem informasi mahasiswa yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja belum optimal karena mahasiswa masih mendapatkan kesulitan dalam pengaksesan pengumpulan data berupa artikel-artikel atau cv dosen yang dapat diakomodir dengan mudah oleh website ini. Dalam hal ini widuri dapat digunakan untuk beberapa kegitan upload artikel yang memudahkan kita dalam pencarian informasi. Ini sangat berguna tentunya agar para mahasiswa dapat dengan mudah mengumpulkan data atau informasi tertentu agar lebih efektif dan lebih efisien dengan widuri ini memudahkan mahasiswa dalam pencarian artikel dengan mudah cepat dan akurat.[28]

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Henderi, Ary Budi Warsito dan Ahmad Sidik dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2010 yang berjudul “Digital Library Modelling : Supporting For Knowledge Management”. Penelitian ini menjelaskan mengenai digital library modelling untuk mendukung penerapan model knowledge management, dan mempermudah perolehan informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dari perpustakaan.Digital library modelling dibuat menggunakan pendekatan unified modelling language (UML), dan digambarkan dalam bentuk : use case diagram, class diagram, state diagram, collaboration diagram, componet diagram, dan screen prototype. Dengan digital library berbagai informasi dan referensi ilmu pengetahuan akan lebih mudah dan cepat diakses, disaring, diolah, digunakan dan dikembangkan oleh publik tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.[29]

    6. Penelitian ini dilakukan oleh Yenni M.Djajalaksana dan Tiur Gantini dari Universitas Kristen Maranatha Bandung, pada tahun 2009 yang berjudul “Pemanfaatan Aplikasi Wiki Untuk Pengajaran dan Pembelajaran”. Penelitian ini membahas tentang aplikasi wiki adalah salah satu jenis dari aplikasi Web 2.0 yang merupakan halaman web di mana para penggunanya dapat mengorganisir, meng-edit, me-review, merevisi, atau me-retrieve isi dari halaman web dengan mudah dan secara kolaboratif bersama pengguna lainnya. Aplikasi wiki memiliki potensi untuk digunakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran yang lebih kolaboratif. Walaupun diciptakan di tahun 1995, pendayagunaan wiki untuk pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi masih terbatas khususnya di Indonesia. Aplikasi wiki hanyalah aplikasi komputer, dan sukses dari penggunaan wiki untuk pembelajaran yang kolaboratif ada di tangan pengajar mata kuliah yang bersangkutan untuk dapat membuat persiapan, implementasi, monitoring, dan penutupan proyek wiki yang baik. Oleh karena itu, dalam artikel ini penulis memberikan langkah-langkah untuk memilih layanan wiki, langkah-langkah untuk persiapan dan implementasi wiki dengan menggunakan Bloom’s Taxonomy, serta langkah-langkah untuk memonitor dan menutup proyek wiki. Diharapkan agar pengajar di perguruan tinggi di Indonesia dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk mensukseskan proyek wiki di kelas mereka[30]

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Noa Aharony yang berjudul "The Use of a Wiki as an Instructional Tool: A Qualitative Investigation" pada tahun 2009. Penelitian saat ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisa penerapan dan penggunaan wiki dalam kursus manajemen pengetahuan akademik. Penelitian ini akan fokus pada tingkat kolaborasi antara siswa dan pada jenis interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari halaman wiki dikumpulkan dari kursus manajemen pengetahuan wiki di Israel. Untuk memahami komentar diarahkan pada setiap siswa pada wiki, analisis konten menyeluruh dilakukan. Hasil dari penelitian saat mengungkapkan bagian utama dari interaksi di wiki berpusat pada konten yang berhubungan dengan komentar dan mengandung kedua kolaborasi antara mahasiswa dan penggunaan level kognisi.[31]

    8. Penelitian ini dilakukan oleh Kiki Amalia yang berjudul "Analisa Sistem Widuri Sebagai Media Informasi Pengajaran dan Tugas Pada Perguruan Tinggi Raharja" pada tahun 2013 menjelaskan bahwa Pemberian fasilitas yang baik dan berkualitas kepada mahasiswa adalah hal utama yang sangat diperhatikan dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan bagi mahasiswa sesuai dengan visi misi dan tujuan Perguruan Tinggi Raharja. Dengan sistem informasi yang lebih baik maka mahasiswapun akan terbantu dengan kemudahan yang diberikan dan tidak akan kecewa. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem atau aplikasi khusus dengan didukung metode pembelajaran berbasis sistem iLearning agar akses informasi menjadi lebih mudah dan sesuai dengan yang dibutuhkan mahasiswa. Seperti misalnya sistem atau aplikasi untuk menulis artikel yang terkolaborasi, makalah, jurnal, riwayat hidup dan lain sebagainya serta mengumpulkan tugas-tugas tersebut secara online, dengan hanya memberikan link ke dosen ataupun mahasiswa yang bersangkutan. Artikel atau tulisan yang ditulis di aplikasi tersebut bisa juga untuk bahan referensi orang lain yang memiliki tugas serupa. Artikel tersebut juga bisa untuk memperkaya isi portfolio mahasiswa. [32]

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Chien-Min Wang & D. Turner[33] yang berjudul "Extending Of Wiki Paradigm For Use In The Classroom" pada tahun 2004. Istilah "wiki" mengacu pada sebuah sistem komputasi sosial yang memungkinkan sekelompok pengguna untuk memulai dan mengembangkan sebuah set hyper-linked halaman web menggunakan bahasa markup yang sederhana. Sistem kolaborasi wiki mendorong lingkungan belajar siswa menjadi terpusat, karena mereka mendorong siswa untuk menjadi co-pencipta isi kursus. Namun, ada beberapa masalah dengan paradigma wiki tradisional untuk digunakan dalam kelas. Makalah ini mengidentifikasi masalah ini, dan menjelaskan sistem kami diimplementasikan untuk menyelesaikannya.
    10. Penelitian yang dilakukan oleh Rano Kurniawan, Henderi, dan Fitria Nursetianingsih pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “ Penggunaan Ipad Mendukung Pembelajaran Pada Mahasiswa iLearning “ menjelaskan bahwa untuk mendukung keefektifan metode pembelajaran iLearning diperlukan adanya sarana pendukung sebagai standarisasi. Didalam ipad terdapat aplikasi yang menudkung kegiatan iLearning. Dengan adanya ipad, hal ini dapat memudahkan pembelajaran iLearning serta dapat menciptakan integritas yang baik untuk metode pembelajaran. Melalui satu sentuhan mahasiswa dapat menjelajah berbagai hal, sehingga tercipta jiwa iLearning dan ilmu pengetahuan yang dapat diserap secara efektif dan efisien sehingga mahasiswa memiliki kemampuan lebih dan selalu up to date dengan perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi yang baru.[34]

    Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh (level 2) serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Sistem informasi media publikasi penyampaian informasi menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif, memudahkan akademik memberikan informasi kepada mahasiswa (stakeholder) merasa puas serta terlayani dengan baik (service excellence).

    Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Analisa Sistem Wiki iDu Raharja iLearning sebagai Media Penyimpanan Pedoman KKP/TA/Skripsi.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

    Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

    Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

    Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

    1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
    2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
    3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
    4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
    5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
    6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
    7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
    8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
    9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

    1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

    Tabel 1.JPG

    Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

    2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

    Tabel amik.JPG

    Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

    Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Misi Perguruan Tinggi Raharja
    1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
    2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
    Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

    Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

    Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

    1. Presiden Direktur

    Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

    2. Direktur

    Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.
    2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3.Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

    Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

    5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

    6.Asisten Direktur Akademik

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

    7. Kepala Jurusan

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

    8. Asisten Direktur Finansial

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

    10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang :

    1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
    2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
    2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
    3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
    4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

    Arti Nama Raharja

    Raharja. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (memaih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

    Arti Green Campus

    Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. “Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

    Arti Pribadi Raharja

    Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

    Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

    Strk.jpg

    Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    Prosedur penyusunan hingga pendistribusian Pedoman KKP/TA/SKRIPSI memiliki 6 alur sebagai berikut:

    1. Penulisannya menggunakan Microsoft Office Word sebagai medianya.
    2. Kemudian di ubah dari format .doc menjadi file .pdf
    3. Softcopy tersebut di serahkan kepada bagian percetakan
    4. Pedoman tersebut di serahkan kepada resepsionis.
    5. Kemudian resepsionis mendata setiap mahasiswa yang sudah mengambil.
    6. Diserahkan ke mahasiswa yang sudah menunjukkan kartu Mahasiswa.

    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram
    Usecase wini.png

    Gambar 3.4. Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

    a. 1 system yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja.

    b. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Penyusun Pedoman, Bagian Percetakan, Resepsionis dan Mahasiswa.

    c. 10 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    Analisa Sistem Pada Activity Diagram
    Activity wini.png

    Gambar 3.5. Activity Diagram

    Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

    a. 1 initial node, objek yang diawali

    b. 9 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

    c. 1 final state, objek yang diakhiri

    Analisa Sistem Pada Sequence Diagram
    Sequence wini.png

    Gambar 3.6. Sequence Diagram

    Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

    a) 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Penyusun Pedoman, Bagian Percetakan, Resepsionis dan Mahasiswa

    b) 6 message yang merupakan urutan kegiatan sistem penyimpanan laporan.

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:

    1.Perangkat Keras ( Hardware )

    a. Processor : Intel Pentium Processor P6100

    b. Monitor : 14.0” HD LED LCD

    c. RAM : 1 GB DDR3 Memory

    d. Hardisk : 320 GB HDD

    2.Spesifikasi Software

    a. Windows 7

    b. HTML 4.01

    c. XHTML 1.0

    d. CSS 2.1 and partial CSS3

    e. ECMAScript 3 (JavaScript)

    f. DOM Level 2

    g. Google Chrome

    h. Mozilla Firefox

    3.Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan Widuri dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa, dosen maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Analisa Permasalahan

    Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya mengenai pendistribusian buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI pada Perguruan Tinggi Raharja, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

    1. Pedoman KKP/TA/SKRIPSI dibuat menggunakan microsoft word yang kemudian di export kedalam pdf.
    2. Sehingga dilakukan pemindahan pekerjaan yang berulang kali.
    3. Softcopy Pedoman KKP/TA/SKRIPSI diserahkan ke bagian percetakan untuk dilakukan penggandaan dokumen lalu dijilid berbentuk buku.
    4. Buku Pedoman KKP/TA/Skripsi diserahkan kepada resepsionis untuk disimpan dan didistribusikan kepada mahasiswa.
    5. Mahasiswa tidak dapat mengambil Buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI sebelum mengikuti Pembekalan.
    6. Mahasiswa tidak dapat mengambil Buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI jika tidak menunjukkan Kartu Mahasiswa.
    7. Mahasiswa tidak dapat meminta kembali Buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI jika hilang.

    Oleh karena itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan terhadap sistem hendaknya :

    1. Penyusunan serta pendistribusian Pedoman KKP/TA/SKRIPSI tidak melibatkan banyak pihak.
    2. Mahasiswa dapat mengakses Pedoman KKP/TA/SKRIPSI secara online.
    3. Dapat memberikan informasi mengenai Perguruan Tinggi Raharja yang akurat dan up to date sehingga informasi yang didapatkan relevan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, maka dibatasi permasalahan mengenai pelayanan sistem pada Perguruan Tinggi Raharja yaitu Wiki iDu Raharja iLearning di antaranya :

    1. Membatasi pembuatan akun sistem hanya untuk email dengan domain raharja.info sehingga terhindar dari campur tangan pihak luar.
    2. Membatasi peng-edit-an artikel pada sistem untuk user yang tidak melakukan login.
    3. Menghindari pembuatan artikel yang maksudnya serupa, sehingga memunculkan artikel yang ganda.
    4. Memudahkan akses pendistribusian Pedoman KKP/TA/SRIPSI.
    5. Melakukan analisa dan pengecekan terhadap sistem informasi mahasiswa yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya informasi atau data yang telah usang ataupun data yang redundan yang terdapat dalam sistem dan membuat kualitas dari sistem menjadi buruk dikarenakan tidak dapat memberikan informasi yang relevan.
    Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

    Dalam penelitian analisa sistem wiki idu raharja iLearning, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

    1. Kelebihan dari aplikasi Wiki iDu Raharja iLearning, diantaranya memiliki kemampuan dalam hal pelayanan fasilitas yang modern, pengaksesan secara online, mendukung kreatifitas dan keaktifan mahasiswa dalam menulis, menyediakan tempat yang tersentralisasi untuk pengerjaan tulisan yang terkolaborasi sehingga mahasiswa tidak perlu saling bertukar file melalui email.

    2. Meskipun sistem yang berjalan saat ini sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan. Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu fitur untuk mengelola media wiki kurang lengkap. Serta pemeliharaan dari sistem itu sendiri supaya dalam penggunaan sistem ini tidak terjadi keluhan dari mahasiswa yang merupakan pengguna dari sistem secara langsung.

    Alternatif pemecahan masalah

    Berdasarkan analisa permasalahan yang telah dijabarkan pada BAB 3.11.1.1, maka ditemukan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

    1. Penyusun pedoman dapat membuat, mengedit dan menyimpan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI secara online dengan menggunakan sistem Widuri.
    2. Sistem Widuri dapat dijadikan media penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI
    3. Sistem Widuri dapat diakses oleh seluruh Pribadi Raharja secara online.
    Urutan Prosedur Sistem Yang Akan Berjalan

    Prosedur Penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI pada widuri yang akan berjalan adalah sebagai berikut:

    1. Penyusun sudah terdaftar menjadi user Widuri dengan menggunakan akun email Rinfo
    2. Penyusunan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI langsung dibuat, diedit dan disimpan pada widuri.
    3. Mahasiswa mengakses Pedoman KKP/TA/SKRIPSI secara online.
    Analisa Kontrol

    Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kesalahan yang mungkin terjadi bila sebuah file basis data digunakan oleh lebih dari satu orang pemakai dalam network. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

    Analisa Perangkat Sistem

    Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Kuliah Kerja Pratek, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:

    1.Perangkat Keras ( Hardware )

    a. Processor : Intel Pentium Processor P6100

    b. Monitor : 14.0” HD LED LCD

    c. RAM : 1 GB DDR3 Memory

    d. Hardisk : 320 GB HDD

    2.Spesifikasi Software

    a. Windows 7

    b. HTML 4.01

    c. XHTML 1.0

    d. CSS 2.1 and partial CSS3

    e. ECMAScript 3 (JavaScript)

    f. DOM Level 2

    g. Google Chrome

    h. Mozilla Firefox

    3.Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan Widuri dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa, dosen maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

    Rancangan Prototype

    Tampilan Awal

    Tujuan dalam membuat prototipe adalah untuk mempercepat dan mempermudah dalam memvisualisasikan desain alternatif dan konsep. Berikut ini adalah rancangan prototipe dari Pedoman KKP/TA/SKRIPSI yang akan dibuat.

    Prototype Daftar Isi Pedoman.png

    Gambar 3.7. Tampilan Awal

    Tampilan Isi
    Prototie isi pedoman.png

    Gambar 3.8. Tampilan Isi

    Tampilan Konsentrasi
    Prototipe Konsentrasi Pedoman.png

    Gambar 3.9. Tampilan Konsentrasi

    Tampilan Isi Konsentrasi
    Prototipe isi bab perkonsentrasi.png

    Gambar 3.10. Tampilan Isi Konsentrasi

    Tampilan Akhir
    Prototipe tampilan akhir pedoman.png

    Gambar 3.11 Tampilan Akhir

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa Sistem Widuri Sebagai Media Penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI Pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

    Untuk menjawab rumusan masalah pada 1.2 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Apakah penyusunan Buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI pada Perguruan Tinggi Raharja sudah optimal?
    2. Terlihat pada Bab III bagian Rancangan Sistem Yang berjalan, sistem penyusunan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI masih memanfaatkan microsoft word sebagai media untuk menyusun serta perlu di export kedalam bentuk pdf untuk kemudian melakukan tahap pencetakan.

      Dari tidak optimalnya sistem yang berjalan itu lah membuat penulis untuk melakukan sebuah analisa ini. Dimana pada analisa yang dilakukan penulis menggunakan Widuri sebagai media yang paling tepat sebagai media penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI.

    3. Bagaimana pendistribusian Buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja?
    4. Terlihat pada Bab III bagian Prosedur Sistem Berjalan, sebelum Buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI didistribusikan kepada mahasiwa, mahasiwa harus mengikuti prosedur yang ada. Mahasiwa tidak dapat mengambil Buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI sebelum mengikuti Pembekalan, mahasiswa diharuskan menunjukkan kartu tanda mahasiswa sebagai syarat untuk mendapatkan Buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI dan mahasiswa harus menandatangani bukti pengambilan kemudian penjaga resepsionis baru menyerahkan buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI.

      Dari prosedur yang ada, maka pendistribusian Buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI dapat dikatakan belum optimal, dikarenakan masih dilakukan secara manual dan memakan waktu yang cukup lama, sehingga penulis memanfaatkan sistem widuri sebagai media penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI agar mahasiswa dapat dengan mudah mengakses dengan cara online.

    5. Apakah widuri dapat mendukung penyimpanan Pedoman KKP/TA/Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja
    6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning) merupakan sistem pelayanan informasi dengan menggunakan Wiki. Dimana pembaca dapat secara bebas mengakses dan membaca artikel serta informasi didalamnya. Dan pengguna terdaftar dapat membuat artikel baru yang belum tersedia serta memperbaiki artikel yang telah ada atau dibuat oleh orang lain. Sehingga Widuri mendukung pembuatan artikel yang terkolaborasi. Artikel yang ada di Widuri selalu dalam tahap penyempurnaan, karena informasi yang terdapat didalamnya selalu berkembang.

      Dengan memanfaatkan Sistem Widuri sebagai media penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI beberapa urutan prosedur yang sebelumnya dapat diminimalisir dan dapat memepermudah penyusun serta mahasiswa yang membutuhkan karena Pedoman KKP/TA/SKRIPSI dalat diakses secara online yang artinya siapapun dan kapanpun dapat dengan mudah mengaksesnya.

    Untuk menjawab tujuan penelitian pada Tujuan Penelitian 1.3.1 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Sistem Widuri dapat membantu proses penyusunan serta pengaksesan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI menjadi lebih efektif dan efisien , dikarenakan penggunaan sistem ini secara online sehingga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, dan juga informasi dapat dengan mudah diperoleh. Serta dapat menjawab semua kesulitan dari Pribadi Raharja perihal pembelajaran iLearning atau 10 Pillar IT iLearning
    2. Tujuan dari penelitian ini yaitu penulis dapat mengetahui apa saja kekurangan maupun kelebihan dari sistem yang sedang berjalan ini, serta dapat mengetahui dan menganalisa masalah-masalah apa saja yang timbul dalam sistem ini, sehingga dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik dari setiap masalah yang ada. Seperti Salah satu contoh kekurangan yang telah dijabarkan pada BAB III Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu fitur untuk mengelola media wiki kurang lengkap. Serta pemeliharaan dari sistem itu sendiri supaya dalam penggunaan sistem ini tidak terjadi keluhan dari mahasiswa yang merupakan pengguna dari sistem secara langsung.

    Untuk menjawab manfaat penelitian pada Manfaat Penelitian 1.3.2 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan ilmu Sistem informasi dalam bidang penyebaran informasi, selain itu juga manfaat yang didapat yaitu dengan adanya sistem Widuri sebagi media penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRISPI membantu mempermudah mahasiswa dalam penyusunan Laporan KKP/TA/SKRIPSI yang sedang dijalani pada Perguruan Tinggi Raharja.

    Untuk menjawab metode penelitian pada Metode Penelitian 1.5 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menfokuskan penelitian pada penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI menggunakan sistem Widuri. Dan dapat terlihat dari Literature Rewiew yang dilakukan pada Bab II, bahwa belum ada sebelumnya yang melakukan penelitian seperti ini. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat terus melanjutkan analisa ini dan fokus dalam satu bagian saja atau tidak meluas, sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh. Selain itu peneliti juga melakukan observasi pada berjalannya sistem penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI.
    2. Metode penelitian yang penulis lakukan selama menganalisa sistem pelayanan online dan offline adalah dengan menggunakan metode pengamatan langsung (Observasi), pada objek yang diteliti yaitu pada berjalannya sistem penyusunan hingga pendistribusian buku Pedoman KKP/TA/SKRIPSI ini dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian di REC Perguruan Tinggi Raharja selama kurang lebih 6 bulan. Selain itu penulis juga menggunakan metode study pustaka untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, hasil seminar, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi. Dan sebagai bahan acuan apakah sudah ada atau belum pernah ada penelitian yang sama dengan judul penelitian ini. Dilihat dari beberapa Literature Review yang telah dilakukan.

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa proses sistem pelayanan online dan offline bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam proses pelayanan informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu juga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dari segi pencapaian informasi.

    Saran

    1. Dapat terpenuhinya kebutuhan Pribadi Raharja, khususnya mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja mengenai media penyimpanan Pedoman KKP/TA/Skripsi secara online, sehingga dengan adanya Sistem Widuri sebagai Media Penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI dapat meminimalisir penggunaan kertas untuk penggandaan dokumen serta dapat tercermin sebagai kampus yang paperless.
    2. Bagi Calon Peneliti, pengelolaan sistem Widuri harus disempurnakan melalui perubahan visi, misi, pendekatan, strategi , standar pembuatan artikel untuk Pedoman KKP/TA/SKRIPSI, standar penghapusan artikel, standar penggantian judul artikel dan kegiatan operasional lainnya, agar dapat tercipta sistem Widuri yang handal sebagai media penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI.
    3. Semoga sistem Widuri sebagai media penyimpanan Pedoman KKP/TA/SKRIPSI dan segala informasi yang terdapat didalamnya dapat bermanfaat sesuai dengan yang diharapkan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta:Andi Offset.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    4. 4,0 4,1 4,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
    5. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
    6. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI
    7. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung:Satu Nusa
    8. Erni.
    9. 9,0 9,1 9,2 Adi Nugroho.
    10. Robert H. Bissmer.
    11. V.C.Hamacher.
    12. Gordon B.Davis.
    13. Untung Rahardja.
    14. Andri, Sutrisno. analisis dan Implementasi web service pada content menegement system rancang bangun sistem informasi pengajuan judul akhir dan skripsi berbasis web service. Skripsi. Universitas Bina Darma: Palembang, 2013.
    15. Setiadi, Ade. Perancangan Aksira sebagai Single Sign on online pada Perguruan Tinggi Raharja. KKP. Perguruan Tinggi Raharja: Tangerang, 2013.
    16. Nurdi, irwan.implementasi sistem informasi training pengajar berbasis SITE IME pada pengguran tinggi raharja. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja: Tangerang, 2014.
    17. Juniawati, Lestari, Ani.. Skripsi.rancang bangun aplikasi permohonan surat izin kerja praktek dan penelitian di program studi teknik informatika pada Universitas Muhammadiyah Purwokerto berbasis mobile. Universitas Muhammadiyah: Purwokerto, 2014.
    18. 18,0 18,1 Prabowo Pudjo Widodo. 2011. "Menggunakan UML". Informatika. Bandung.
    19. 19,0 19,1 19,2 Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.
    20. Sibero, F.X Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta:MediaKom.
    21. Darma, Jarot S, dan Shenia Ananda. 2001. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta:mediaki.
    22. Rahardja, Untung. 2011. iLearning. Tangerang: STMIK Raharja.
    23. Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi:Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
    24. 24,0 24,1 Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research :Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta:CV ANDI OFFSET
    25. R. Untung, B.W. Ary, N.S. Dini. Penerapan Aplikasi iDINI sebagai Media Penyimpanan Materi Perkuliahan iLearning Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Perguruan Tinggi Raharja: Indonesia, 2012.
    26. Mude, Anastasia. 2009. "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.
    27. Sudarwanto, Dendi Asep. 2009. "Analisa Sistem Informasi Jadwal Bimbingan KKP, TA, dan SKRIPSI pada Perguruan Tinggi Raharja". Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.
    28. Indriyani, Fitria.2013. "Perancangan Sistem Wiki iDu Raharja iLearning Pada Perguruan Tinggi Raharja".Laporan SKRIPSI. Perguruan Tinggi Raharja.
    29. Henderi, Warsito. Ary Budi, Sidik. Ahmad. 2010.“Digital Library Modelling : Supporting For Knowledge Management”. Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia.
    30. M. D. Yeni, G. Tiur. Juni 2009. "Pemanfaatan Aplikasi Wiki Untuk Pengajaran dan Pembelajaran". Seminar Nasioanl Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI): Yogyakarta.
    31. Aharony, Noa. 2009. "The Use of a Wiki as an Instructional Tool: A Qualitative Investigation". Journal of Web Librarianship, Vol.3 No.1 , pp.35-53, doi: 10.1080/19322900802660334 Key: citeulike:4217251.
    32. Amalia, Kiki. 2013. "Analisa Sistem Widuri Sebagai Media Informasi Pengajaran dan Tugas Pada Perguruan Tinggi Raharja". Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.
    33. Chien-Min Wang, D. Turner. Extending The Wiki Paradigm For Use In The Classroom. Information Technology: Coding and Computing, 2004. Proceedings. ITCC 2004. International Conference on, Vol.1 (2004), pp. 255-259 Vol.1 Key: citeulike:559520
    34. Kurniawan, Rano, Henderi dan Fitria Nursetianingsih. 2012. Penggunaan Ipad Mendukung Pembelajaran Pada Mahasiswa iLearning. Vol.6 No.1

    DAFTAR LAMPIRAN

    B.6. Bab I
    B.9. Widuri
    B.10. iRAN
    B.13. iDu Class