KP1122468976

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE PENGEMBANGAN SISTEM KARTU KUNING

ONLINE PADA DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA

TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122468976 EVI HANA YANTI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN


PROTOTYPE PENGEMBANGAN SISTEM KARTU KUNING

ONLINE PADA DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA

TANGERANG


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 22 Januari 2015



Dosen Pembimbing




( Triyono, S.KOM )

NID. 05078



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1011464387
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknologi Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 07 Desember 2014
Evi Hana Yanti
NIM. 1122468976

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang mengharuskan semua sistem yang berjalan mengikuti sistem informasi yang berkembang.Demikian halnya dengan sistem yang ada di Disnaker saat ini sudah berjalan seiring perkembangan teknologi informasi. Namun Pembuatan kartu kuning yang digunakan untuk melamar pekerjaan selama ini masih melakukan sistem manual, dimana masih harus datang ke Disnaker dalam proses Pembuatan Kartu Kuning tersebut. Maka dari itu perlu adanya peningkatan sistem secara komputasi pada pembuatan Kartu Kuning di Disnaker Kota Tangerang. Dalam hal ini dilakukan analisa sistem pembuatan Kartu Kuning yang bertujuan untuk meningkatkan keakuratan,kecepatan, serta kaetepatan dalam pengumpulan data. Dalam Sistem pembuatan Kartu Kuning ini maka dirangcang suatu sistem pembuatan Kartu Kuning yang terkomputasi dengan memanfaatkan website Disnaker untuk membuat prototype sistem kartu kuning secara online agar data lebih cepat di akses dan efisien dalam pembuatan data bulanan dan tahunan..

Kata Kunci: Kartu Kuning , Disnaker , Prototype

ABSTRACT

The development of technology that is currently developing require that all systems running information systems berkembang.Demikian follow the case with the existing system in Manpower is now running as the development of information technology . However Making a yellow card that is used to apply for a job as long as it is still doing manual system , which still have to come to the office in the process of the Yellow Card . Hence there is need for improvement in computing systems in the manufacture Disnaker Yellow Card in Tangerang . In this case analysis Yellow Card -making system that aims to improve the accuracy , speed , and kaetepatan in data collection . In this system , the Yellow Card making dirangcang a Yellow Card -making system that is computed by using the website to create a prototype system Manpower yellow card online to make the data more quickly and efficiently access the monthly and annual data generation . .

Keywords : Yellow Card , Disnaker , Prototype


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Triyono S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada penyusun .
  4. Bapak Junaedi M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknologi Informatika.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penyusun.
  7. Bapak Mokhtar Kusuma Atmaja,SE selaku pembimbing lapangan. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan bagi penulis dalam proses penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek..
  8. Para pegawai Kantor Dinas Informatik dan Komunikasi Bagian Telematika yang telah membantu dalam Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
  9. Teman-teman tercinta yang telah memberikan dorongan baik secara moril maupun material yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga kalian semua mendapakan kesuksesan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penyusun harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 07 Desember 2014
Evi Hana yanti
NIM. 1122468976

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Infrastruktur 4B iLearning

Gambar 2.1. Logo Widuri

Gambar 2.2. Adobe Dreamweaver CS5

Gambar 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. Use Case Diagram

Gambar 3.5. Activity Diagram

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Gambar 3.7. Tampilan Awal

Gambar 3.8. Tampilan Isi

Gambar 3.9. Tampilan Konsentrasi

Gambar 3.10. Tampilan Isi Konsentrasi

Gambar 3.11. Tampilan Akhir

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan organisasi dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat. Dengan adanya sistem komputerisasi dapat mendukung dalam peningkatan mutu pelayanan suatu organisasi sehingga dapat meningkatkan perkembangan organisasi tersebut.

Perkembangan ilmu Sistem Informasi Manajemen pada masa sekarang ini juga sangatlah cepat dan maju, dengan semakin meningkatnya persaingan dunia instansi berlomba melakukan Sistem Manajemen Informasi yang lebih baik, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan sistem manajemen yang lebih canggih lagi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.

Demikian halnya dengan Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang sebagai salah satu instansi atau lembaga pemerintah yang bergerak di bidang ketenagakerjaan yang terus berinovasi dalam menciptakan media system informasi untuk kebutuhan para orang-orang yang ingin mencari kerja dan melamar kerja. Dalam suatu system media informasi penyampaiannya masih menggunkana website, baik itu personal maupun teamwork. Namun mengingat semakin meningkatnya kebutuhan Sumber Daya Manusia dan kualitas media informasi semakin baik, maka informasi yang dibutuhkan pun semakin meningkat khususnya mengenai media yang disampaikan dan media yang digunakan untuk penyampaian media informasi, sehingga kualitas dan kuantitas system yang berjalan saat ini jauh lebih baik.

Dinas Ketenagakerjaan dalam fungsinya harus melayani segenap lapisan masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan berbagai keragaman yang terdapat di dalamnya. Keragaman tersebut mencakup bebagai macam aspek, antar lain masyarakat lebih mudah menemukan pekerjaan dan mencari pekerjaan. Sesuai dengan misi pada saat pendiriannya, maka Dinas Ketenagakerjaan diharapkan dapat mengakomodasi semua kebutuhan dari masyarakat tersebut

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisis dan kajian terhadap kelayakan sistem berjalan pada Dinas Ketenagakerjaan yang penyusun tuangkan dalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “PROTOTYPE PENGEMBANGAN SISTEM KARTU KUNING ONLINE PADA DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem Pembuatan Kartu Kuning pada Dinas Ketenagakerjaa?

  2. Apakah sistem pembuatan Kartu Kuning yang sedang berjalan pada Dinas Ketenagakerjaan sudah berjalanan dengan efektif dan efesien?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian didalam Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini terbagi dalam 3 jenis yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem kartu kuning online yang kini sudah berjalan.

2. Tujuan fungsional

Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi pada bagian sistem kartu kuning sehingga mempercepat proses Pendaftaran dan menghasilkan data yang akurat dan efisien.

3. Tujuan individual

Tujuannya adalah penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Praktek.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

2. Bagi Instansi dan Perusahaan

Adanya penelitian ini dapat membantu para pagawai yang ada pada Disnaker. Hal ini terlihat dari berbagai keluhan dan pendapat yang ada di Disnaker, meningkatkan kinerja yang baik dan bagus.

3.Bagi Mahasiswa

Adanya penelitian ini dapat mempermudah pengaksesan Pedoman KKP/TA/Skripsi sebagai acuan untuk penyusunan laporan KKP/TA/Skriosi serta dapat menjadikan laporan ini sebagai referensi.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian terbatas pada pembahasan sistem yang digunakan dalam proses pendaftaran pekerjaan di Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang di Bidang Ketenagakerjaan.

Metode Penelitian

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Merupakan cara pengumpulan data secara langsung ke lapangan melalui pengamatan dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap sejumlah objek penelitian dari sejumlah staff yang bersangkutan pada infokom (infokom) informasi dan komunikasi da sistem yang lain.

1.Metode Wawancara

Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawan ini dilakukan langsung di Dinas ketenagakerjaan kota tangerang yaitu Bapak Mokhtar Kusuma Atmaja,SE sebagai penanggung jawab proses sistem kartu kuning online pada Dinas ketenagakerjaan kota tangerang.

3.Metode Studi Pustaka

Data di peroleh dengan cara memperlajari buku-buku dan literature yang berhubungan dengan system pendaftaran sebagai referensi dalam penulisan kuliah kerja pratek ini, dalam metode kepustakaan ini buku yang di pelajari adalah analisa system informasi dan buku lainnya.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum Dinas Ketenagakerjaan, sejarah singkat Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, struktur organisai Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang, Prosedur system Kartu Kuning, alur pendaftran Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang menggunakan UML (unified modeling language), Desain input dan output dan konfigurasi system.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mustakini (2009:34)[1], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Agus Mulyanto, 2009 : 1)[2]

Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2009 : 2)[2]

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1 ) Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2 ) Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3 ) Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4 ) Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5 ) Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6 ) Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7 ) Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

8 ) Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[3]

1 ) Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

2 ) Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

3 ) Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

4 ) Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[4] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[2]:

a.Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b.Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c.Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[2].

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[2], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutarman (2012:13)[5], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46)[3], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[3] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut [3]:

  1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13) [6]

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Kegunaan (Usefulness)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Kegunaan (Usefulness)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[4], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyato (2009:125)[2], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126)[2], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129)[2], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisis Sistem
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

Menurut Daryanto (2010:3)[7], "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

Definisi Kartu Kuning

Kartu kuning sebenarnya adalah kartu yang diperuntukkan bagi pencari kerja, sekaligus juga sebagai database Depnakertrans/Dinas Tenaga Kerja setempat untuk mengukur prosentase pencari kerja di wilayahnya. Saat ini kartu tersebut sangat berguna untuk melamar sebagai CPNS karena merupakan salah satu syarat wajib.

Pengertian Web Service

Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu web site untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler.

Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya.

Beberapa alasan mengapa digunakannya web service adalah sebagai berikut:

  1. Web service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau beberapa bisnis logic atau class dan objek yang terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dapat ditangani dengan baik.
  2. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi.
  3. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall.

Arsitektur Web Service

Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu:

  1. Service Requester (peminta layanan)
  2. Service Provider (penyedia layanan)
  3. Service Registry (daftar layanan)

Operasi-operasi Web Service

Secara umum, web service memiliki tiga operasi yang terlibat di dalamnya, yaitu:

  1. Publish/Unpublish: Menerbitkan/menghapus layanan ke dalam atau dari registry.
  2. Find: Service requestor mencari dan menemukan layanan yang dibutuhkan.
  3. Bind: Service requestor setelah menemukan layanan yang dicarinya, kemudian melakukan binding ke service provider untuk melakukan interaksi dan mengakses layanan/service yang disediakan oleh service provider.

Komponen - Komponen Web Service

Web service secara keseluruhan memiliki empat layer komponen seperti pada gambar di atas, yaitu:

  1. Layer 1: Protokol internet standar seperti HTTP, TCP/IP
  2. Layer 2: Simple Object Access Protocol (SOAP), merupakan protokol akses objek berbasis XML yang digunakan untuk proses pertukaran data/informasi antar layanan.
  3. Layer 3: Web Service Definition Language (WSDL), merupakan suatu standar bahasa dalam format XML yang berfungsi untuk mendeskripsikan seluruh layanan yang tersedia.
  4. Layer 4: UDDI (Universal Description, Discovery and Integration) adalah sebuah service registry bagi pengalokasian web service. UDDI mengkombinasikan SOAP dan WSDL untuk pembentukan sebuah registry API bagi pendaftaran dan pengenalan service.

Gambar 2.1 Komponen-komponen Web Service

Gambar 2.2 Komponen-komponen Web Service

Keterangan :

  1. Service Provider: Berfungsi untuk menyediakan layanan/service dan mengolah sebuah registry agar layanan-layanan tersebut dapat tersedia.
  2. Service Registry: Service Registry: Berfungsi sebagai lokasi central yang mendeskripsikan semua layanan/service yang telah di-register.
  3. Service Requestor: Peminta layanan yang mencari dan menemukan layanan yang dibutuhkan serta menggunakan layanan tersebut.

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu (Erni, 2013):[8].

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online‘ lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

Metodologi UML

Menurut Adi Nugroho (2005 : 24)[9], “Bangunan dasar metodologi UML (Unified Modelling Language) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan” yaitu :

A. Sesuatu (Things)

Ada 4 sesuatu (things) dalam unified modeling language (UML), yaitu:

  1. Structural things
  2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  3. Behavioral things
  4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  5. Grouping things
  6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  7. Annotational things
  8. Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modelling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modelling Language).

Menurut Adi Nugroho (2005 : 24)[9], ada 4 (empat) macam relationship dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :

B. Relasi (Relationship)

Ada 4 sesuatu (things) dalam unified modeling language (UML), yaitu:

  1. Kebergantungan (Dependency)
  2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent)

  3. Asosiasi
  4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  5. Generalisasi
  6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

  7. Realisasi
  8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Diagram UML

Menurut Adi Nugroho (2005 : 24)[9], ada 3 (tiga) macam Diagram dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :

  1. Use Case Diagram
  2. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem.Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Seorang aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

  3. Activity Diagram
  4. Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

  5. Sequence Diagram
  6. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Komputasi

Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung. Komputer mempunyai arti yang sangat luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Berikut ini definisi komputer yang didapat dari beberapa buku komputer. Menurut Robert H.Bissmer (1985)[10] bahwa komputer adalah suatu alat elekronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut :

  1. Menerima input
  2. Memproses input tadi sesuai dengan programnya
  3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
  4. Menyediakan output dalam bentuk informasi

Menurut V.C.Hamacher (1982)[11] bahwa komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dapat menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya (stored program) dan menghasilkan output informasi.

Menurut Gordon B. Davis (1974)[12] bahwa komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti.

Dari beberapa definisi yang didapat dari berbagai buku, yang dapat disimpulkan bahwa komputer adalah :

  1. Alat elektronik
  2. Dapat menerima input data
  3. Dapat mengolah data
  4. Dapat memberikan informasi
  5. Menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer (stored program)
  6. Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan

Elisitasi

Menurut Untung Rahardja (2011)[13], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Kuliah Kerja Praktek yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi dan Prototipe merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek.

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari rancangan yang sedang dibuat.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan sesuai dengan keinginan Stakeholder

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Berdasarkan Elisitasi tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali oleh stakeholder.

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar perancangan Sistem yang akan dibentuk.

Study Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai analisa sistem aplikasi kartu kuning online web service. Dalam upaya pengembangan sistem aplikasi tersebut perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa literature review tersebut antara-lain :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Andri dan Sutrisno (2013)[14] dengan judul “analisis dan Implementasi web service pada content menegement system rancang bangun sistem informasi pengajuan judul akhir dan skripsi berbasis web service” , semantik. Penelitian ini menjelaskan dengan adanya sistem web service untuk pengajuan judul skripsi berbasis web dengan mudah mahasiswa dan mahasiswi untuk mengajukan judul skripsi. Dan dosen pembimbing akan lebih mudah untuk melihat anak bimbinganya membuat judul skripsi, dengan itu mahasiswa dan mahasiswi lebih mudah. Web Service memungkinkan kita dapat menghubungkan berbagai jenis software yang memiliki platform, basis data dan sistem operasi yang berbeda untuk saling bertukar data. Universitas Bina Darma Palembang merupakan universitas yang memiliki berbagai macam sistem yang berguna untuk menunjang kegiatan kampus dan perkuliahan dengan fungsionalitasnya masing-masing.Dalam hal pengajuan judul tugas akhir dan skripsi, mahasiswa harus menyerahkan berkas persyaratan untuk mendapatkan persetujuan dari tiap bagian.Hal ini yang sering memakan waktu yang cukup lama. Untuk itu guna mempermudah mahasiswa dalam mengajukan judul tugas akhir dan skripsi, maka akan dirancang sebuah sistem berbasis web, dengan memanfaatkan teknologi web service untuk menghubungkan sistem informasi yang sudah ada. Web service dapat diterapkan pada konsep arsitektur SOA (Service Oriented Architecture) yang merupakan model arsitektur untuk membuat suatu sistem sebagai service.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Ade setiadi (2013)[15] dengan judul “Perancangan Aksira sebagai Single Sign on online pada Perguruan Tinggi Raharja” , perguruan tinggi raharja. Penelitian ini menjelaskan tentang bagai mana cara menjadikan satu jaringan supaya tidak banyak akun dan admin dengan metode Aksira single sign on online mereka tidak harus memiliki akun untuk mengakses beberapa aplikasi, dengan mudah mereka bisa mengakses aplikasi dengan satu user lebih mudah dan praktis. Teknologi single sign on (disingkat menjadi SSO) adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja. Single sign on (SSO) adalah sebuah sistem authentifikasi terhadap user, dengan sekali login seorang user akan bisa mengakses beberapa aplikasi tanpa harus login di masing-masing aplikasi. Tujuan dari perancangan Single sign on (SSO) adalah untuk menggabungkan aplikasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja ke dalam sebuah site sehingga terbentuk integrasi aplikasi. Dengan adanya Web Portal yang menggunakan metode Single sign on (SSO), berarti setiap user hanya perlu memiliki satu username dan satu password. Karena Perguruan Tinggi Raharja memilki sejumlah aplikasi-aplikasi yang sudah disediakan bagi staff, dosen, mahasiswa, dan alumni untuk meningkatkan keefektifitasan dan kemudahan dalam melakukan kegiatan Sign On. User tidak diharuskan untuk melakukan input username dan password setiap akan melakukan login dimasing-masing aplikasi yang telah disediakan tersebut. Dengan penelitian Single sign on diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan banyaknya Username dan password dan memberikan kenyamanan yang lebih dan memudahkan para staff, dosen, mahasiswa dan alumni dalam mengakses layanan aplikasi serta menghemat dan mudah dalam mengingat username dan password untuk masuk ke berbagai aplikasi yang ada dengan diakses satu kali login dengan menerapkan perancangan AKSIRA (Akses Sistem Informasi Raharja) pada single sign on. Hal tersebut juga dapat mempermudah dalam pengorganisasian data user yang ada, sehingga keamanan data user lebih terjamin, karena menggunakan tempat penyimpanan data user yang terpusat.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Irwan nurdin (2014)[16] dengan judul “implementasi sistem informasi training pengajar berbasis SITE IME pada pengguran tinggi raharja” , perguran tinggi raharja. Penelitian ini menjelaskan tentang teknologi pengajar berbasis Site Ime ini bisa membantu dosen untuk mengajar secara Iiearing supaya lebih mudah dan focus dengan adanya Ime mahasiswa dan dosen akan lebih mudah dan menghemat waktu. dengan Perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat dari tahun ketahun menuntut kita untuk selalu melangkah maju dan mengikuti perkembangan tersebut. Demikian juga dengan Perguruan Tinggi Raharja yang dituntut untuk selalu berinovasi dalam menghadapi persaingan yang semakin pesat ini. Penelitian yang dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja dalam waktu lebih kurang 16 (enam belas) Minggu ini difokuskan pada sistem informasi training pengajar untuk mendapatkan keterangan dan juga data-data yang diperlukan dalam menunjang penulisan skripsi. Berdasarkan analisa sistem yang sedang berjalan diperoleh hasil bahwa sistem yang ada saat ini masih terdapat sejumlah kekurangan dan masih memerlukan banyak pengembangan-pengembangan. Pada sistem yang berjalan saat ini pendaftaran training pengajar masih manual. Selain itu, informasi yang diberikan juga kurang lengkap. Dari permasalahan yang ada tersebut, maka dibuatkan sebuah sistem informasi training pengajar yang diharapkan mampu mendukung kegiatan training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja. Sistem Informasi yang dibuat ini berbasis site iMe yang merupakan official portal blogging yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja. Pada sistem ini pendaftaran training pengajar dapat dilakukan secara online dan informasi yang diberikan lebih lengkap, akurat, dan up to date. Selain itu, sistem informasi berbasis site iMe juga diharapkan dapat mendukung sistem pembelajaran iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Ani lestari juniawati (2014)[17] dengan judul “ rancang bangun aplikasi permohonan surat izin kerja praktek dan penelitian di program studi teknik informatika pada universitas Muhammadiyah purwokerto berbasis mobile, universitas Muhammadiyah purwokerto. Penelitian ini menjelaskan tentang mobile web service dengan adanya kendala sulit mengajukan surat izin praktek, dengan adanya sistem ini mahasiswa dan mahasiswi bisa lebih mudah mengajukan surat izin praktek karna adanya aplikasi mobile web service jadi lebih mudah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut pemanfaatan teknologi yang maksimal untuk mempermudah manusia menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Perkembangan teknologi-teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mempermudah menyelesaikan pekerjaan di kampus. Di dalam lingkungan kampus sering terjadi sulitnya pengajuan untuk pembuatan surat izin Kerja Praktek dan penelitian yang sering sekali dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menempuh mata kuliah tertentu. Web service dapat digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut, yang tentunya bertujuan untuk mempermudah mahasiswa dan bagian administrasi dalam memproses pembuatan surat izin Kerja Praktek maupun penelitian. Aplikasi ini melibatkan dua aplikasi yaitu aplikasi web yang digunakan oleh admin dan aplikasi mobile yang digunakan oleh user atau mahasiswa. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan MySQL untuk databasenya, XAMPP dan Netbeans IDE 7.3 dengan menggunakan bahasa PHP. Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan menggunakan web service dapat membantu pengaksesan aplikasi antar device yang tujuannya adalah untuk mempermudah mahasiswa dalam permintaan pembuatan surat izin Kerja Praktek dan penelitian serta untuk admin dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa.

Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas/mengatasi masalah perihal kartu kuning online melalui metode UML (Unified Modeling Language) yang membedakan dengan literature review diatas.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Dinas informasi dan komunikasi

Dinas Infokom adalah suatu Lembaga Instansi Pemerintahan yang membidangi pengolahan data informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh Pemerintahan Kota Tangerang. Adapun lembaga tersebut terletak di Gedung Pusat Pemerintahan Lt.4 yang beralamatkan di Jl.Satria Sudirman Kota Tangerang. Lembaga ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, serta terdapat satu sekretariat dan tiga bidang. Diantaranya, bidang pengolahan data dan desiminasi informasi, bidang pos dan telekomunikasi dan bidang telematika. Lembaga inidibentuk pada tahun 2008, berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 28 tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Informasi Dan Komunikasi. Bagian beserta sub-sub bagian yang terdapat pada Dinas Infokom Kota Tangerang Bidang Telematika bertugas membuat aplikasi dan website untuk dinas-dinas atau SKPB terkait. PDDI (Pusat Data dan Desiminasi Indormasi) bertugas dalam pengolahan data dan informasi, pengembangan lembaga informsi, dan seksi pengembangan multimedia. Postel (Pos dan Telekomunikasi) meliputi seksi pos dan pengenadalian frekuensi radio, seksi dandi dan telekomunikasi, dan seksi layanan teknis telekomunikasi Sekretariat meliputi sub bagian umum dan kepegawaian, sub bagian keuangan, dan sub bagian perencanaan.

Visi dan misi Serta Tujuan Dinas Informasi dan Komunikasi

Pelopor pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang maju dalam tata laksana pemerintahan dan komunikasi publik yang baik.

Visi dan misi serta Tujuan

Pengertian dari visi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Pelopor pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang majumaksudnya adalah Dinas Informasi dan Komunikasi diharapkan mampu menjadi institusi yang mempelopori penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang maju bagi pemerintah daerah kota Tangerang.
  2. Tata laksana pemerintahan; maksudnya adalah Dinas Informasi dan Komunikasi diharapkan mampu memfasilitasi terselenggaranya kegiatan administrasi yang efektif dan efisien melalui penerapan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung aktivitas administrasi pemerintah daerah dan mampu menjadi institusi yang dapat membuat jejaring koordinasi lintas dinas dalam lingkup pemerintah daerah Kota Tangerang menjadi lebih baik, optimal dan mudah, melalui penerapan sistem koordinasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
  3. Komunikasi publik yang baik; maksudnya adalah Dinas Informasi dan Komunikasi diharapkan mampu menjadi institusi yang dapat memfasilitasi komunikasi dan tukar pikiran antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Menginformasikan dan mensosialisasikan berbagai aktivitas pemerintah berikut kebijakan dan programnya, sekaligus menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap kinerja pemerintahnya.
Misi dinas informasi dan komunikasi kota tangerang
  1. Mengembangkan dan mengelola database dan informasi daerah secara optimal untuk Kota Tangerang yang informatif
  2. Mendorong terwujudnya sistem kinerja administrasi dan koordinasi pemerintahan yang optimal melalui dukungan teknologi informasi dan komunikasi
  3. Mengembangkan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi bagi peningkatan pelayanan publik.

Wewenang dan Tanggung Jawab

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas dalam penyelenggaraan urusan Daerah yang berkenaan dengan komunikasi dan informatika.

B. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijaksaaan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian dan perencanaan.

C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umun dan administrasi kepegawaian.

D. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat dibidang administrasi keuangan.

E. Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan

F. Bidan Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi

Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkuup pengolahan data, penyebarluasan informasi dan promosi Daerah, pengendali opini publi, serta pembinaan multi media dan lembaga informasi.

G. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data Dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan peliputan, pendokumentasian, pengolahan data dan penyiapan informasi bagi masyarakat mengenai kegiatan dan hasil penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Daerah serta pengendalian opini publik.

H. Seksi Pengembangan Multimedia

Seksi Pengembangan Multi Media dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data Dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan pembinaan dan penyebarluasan informasi melalui multimedia serta promosi Daerah melalui media telivisi dan radio.

I. Seksi Pengembangan Lembaga Informasi

Seksi Pengembangan Lembaga Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data Dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan pembinaan pers, percetakan dan kelompok komunikasi; penyebarluasan informasi melalui media cetak, media tradisional dan media tatap muka; serta promosi Daerah melalui media cetak.

J. Bidang Pos dan Telekomunikasi

Bidang Pos Dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengadaan, pemeliharaan, perbaikan prasarana dan sarana, serta layanan teknis persandian dan telekomunikasi yang di lingkungan Pemerintahan Daerah; pengendalian penggunaan frekuensi radio; serta perijinan di bidang pos dan telekomunikasi.

K. Seksi Pos dan Pengendalian Frekuensi Radio

Seksi Pos Dan Pengendalian Frekuensi Radio dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pos Dan Telekomunikasi yang berkenaan dengan pembinaan serta pengendalian di bidang pos dan pengguna frekuensi radio.

L. Seksi Sanda dan Telekomunikasi

Seksi Sandi Dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pos Dan Telekomunikasi yang berkenaan dengan pembangunan, pengadaan dan pengembangan sistem persandia (sissan) untuk jaring persadian, peralatan sandi (palsan) dan jaringan telekomunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta peijinan di bidang Telekomunikasi.

M. Seksi Layanan Teknis Telekomunikasi

Seksi Layanan Teknis Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pos Dan Telekomunikasi yang berkenaan dengan layanan, pemeliharaan serta perbaikan prasarana dan sarana persandian dan telekomunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah.

N. Bidang Telematika

Bidang Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengembangan, pengelolaan serta pemberdayaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Website Kota Tangerang.

O. Seksi Pemberdayaan Telematika

Seksi Pemberdayaan Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan sosialisasi serta pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dalam rangka optimalisasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Daerah.

P. Seksi E-Government

Seksi E-Government dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah serta pengelolaan Bank Data dan Website Kota Tangerang.

Q. Seksi Sarana dan Prasarana Telematika

Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana telematika serta pembinaan Pranata Komputer dan Operator Komputer di lingkungan Pemerintahan Daerah.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh suasana kerja yang tertib dan teratur dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi para anggotanya. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut.

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi Dinas Informasi dan Komunikasi (INFOKOM)

Analisis Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi,atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.melihat permasalahan yang ada pada WEB DISNAKER kota tangerang , maka dibatasi permasalahan mengenai sistem dalam pengembangan WEB DISNAKER diantarnya:

  1. memperbaiki sistem Pendaftaran pencari kerja (kartu kuning) guna meningkatkan kulitas pendaftaran pencari kerja yng diberikan melalui WEB DISNAKER kota tangerang.
  2. melakukan pengecekan terhadap informasi pedaftaran yangb telah ada. hal ini dilakukan untuk menghindari adanya informasi atau data-data yang telah usang yang terdapat dalam sistem dan membuat kualitas dari sistem menjadi buruk dikarenakan tidka dapat memberikan infromasi yang relevan.
  3. memperbaiki proses pengolahan data bdimulai dari pengumpulan data sampai dengan pembuatan laporan yang masih belum akurat.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisa yang dikeluarkan peneliti, sistem pendaftaran pencari kerja yang berjalan saat ini sudah terkomputasi namun masih belum bisa print out sehingga pengolahan data kurang cepat,tepat,dan akurat sehingga kebutuhan sistem hendaknya:

  1. pengolahan data masih dilakukan sudah terkomputasi namun untuk mengambil data dan mengisi data harus ke DISNAKERnya.
  2. proses pengolahan data yang masih rawan dan susah diakses.

Analisa kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan dalam penelitian sistem pendafatran pencari kerja di DISNAKER kota tangerang yang berjalan penelitian dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

  1. adapun kekurangan dari sistrm yang telah berjalan saat ini adalah proses pendaftaran calon pencari kerja sudah terkomputasi secara online namun masih manual untuk mengisis data sehingga dapat memperlabat proses laporan kepada pimpinan. maka dari itu diperlukan beberapa pengembangan selanjutnya, serta perbaikan dari sistem itu sendiri supaya dalam pengguna sistem ini tidak terjadi keluhan mauapun komplain dari pengguna WEB DISNAKER.
  2. untuk kelebihannya saya mengabil dalam hal SDMnya, setelah saya melakukan survey dan wawancara langsung dengan pak.Mohctar tersebut mereka pencari masih bisa mendaftar dan membuat kartu kuning dengan datang ke DISNAKER

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:

1.Perangkat Keras ( Hardware )

a. Processor : dual core 2

b. Monitor : Lcd 14.0”

c. RAM : 2 GB

d. Hardisk : 160 GB

2.Spesifikasi Software

a. Windows 7

b. Xampp

c. Sublime text 3

d. Mozilla firefox

e. Visual paradigm

f. Microsoft word2

g. Google Chrome

h. Mozilla Firefox

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Usecase Disgram

Gambar 3.2. Use Case Diagram Kartu Kuning

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram diatas terdapat :

a. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan pembuatan kartu kuning pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang.

b. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu: pelamar kerja/ user, operator dan penanggung jawab.

c. 11 (sebelas) use case yang dapat dilakukan oleh para actor

Analisa sistem yang berjalan pada Activity Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram Pelamar Kerja

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram diatas terdapat :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang digunakan sebagai awal kegiatan pada Activity Diagram.

b. 11 (sebelas) Action State yang dimulai dari buka web DISNAKER.

c. 1 (satu) Activity Final Node, sebagai objek tanta berakhir kegiatan pada Activity Diagram.

Analisa Sistem yang berjalan pada Sequence Diagram

Gambar 3.4. Sequence Diagram pelamar kerja membuat kartu kuning

a) 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu: pelamar kerja/user, operator dan penanggung jawab..

b)1 (satu) life line dimana merupakan entity yang saling berhubungan.

c)1 (satu) self message dan 10 (sepuluh) message yang berisi tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi.

Rancangan Prototype

Tujuan dalam membuat prototipe adalah untuk mempercepat dan mempermudah dalam memvisualisasikan desain alternatif dan konsep. Berikut ini adalah rancangan prototype dari pemgembangan sistem kartu kuning online.

Tampilan login admin

Gambar 3.5. Tampilan Login Admin

Tampilan pengisian AK 1 pencarian kerja

Gambar 3.6. Tampilan pengisian AK 1 pencarian kerja

Tampilan pengisian AK 1 pencarian kerja

Gambar 3.7.pengisian AK 1 pencarian kerj

Tampilan print out pengisian ak2 untuk daftar pencari kerja

Gambar 3.8. Tampilan print out pengisian ak2 untuk daftar pencari kerja

Tampilan upload foto foto pencari kerja di tempat Dinas ketenagakerjaan kota tangerang

Gambar 3.9. Tampilan upload foto foto pencari kerja di tempat Dinas ketenagakerjaan kota tangerang

Tampilan hasil print out pengisian AK 1

Gambar 3.10. Tampilan hasil print out pengisian AK 1

Tampilan pengisian AK 1 di web disnaker

Gambar 3.11. Tampilan pengisian AK 1 di web disnaker

Tampilan pengisian AK 1 di web disnaker

Gambar 3.12. Tampilan pengisian AK 1 di web disnaker1

Tampilan hasil print out pengisian AK 1

Gambar 3.13. Tampilan hasil print out pengisian AK 1

Tampilan hasil print out pengisian AK 1

Gambar 3.14. Tampilan hasil print out pengisian AK 1

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Prototype Pengembangan Sistem Kartu Kuning Online Pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang sebagai berikut :

Untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

  1. Proses pendaftaran pencari kerja memang sudah online namun masih memiliki kekurangan tidak bisa membaut Kartu kuning melalui online .
  2. Sulitnya pencarian data saat dibutuhkan oleh DISNAKER karena proses penyimpanan masih .
  3. Proses pembuatan laporan harian, bulanan dan tahunan yang seharusnya dapat dibuat dengan waktu yang singkat menjadi lama karena proses yang masih manual.

Saran

  1. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada Sistem pengembangan Kartu kuning online pada Dinas ketenagakerjaan kota tangerang , maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja Sistem pendaftaran kartu kuning , yaitu sebagai berikut :
  2. Perlu dirancang suatu sistem pendataraan yang terkomputerisasi agar data lebih cepat di akses dan efisien dalam pembuatan laporan nya lebih cepat dibanding sebelumnya
  3. Apabila sudah dikembangkan, hendaknya sistem ini digunakan, agar dapat diketahui kekurangan yang lain, untuk proses pengembangan di kemudian waktu.
  4. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pengembang sistem selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta:Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  4. 4,0 4,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
  6. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI
  7. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung:Satu Nusa
  8. Erni.
  9. 9,0 9,1 9,2 Adi Nugroho.
  10. Robert H. Bissmer.
  11. V.C.Hamacher.
  12. Gordon B.Davis.
  13. Untung Rahardja.
  14. Andri, Sutrisno. analisis dan Implementasi web service pada content menegement system rancang bangun sistem informasi pengajuan judul akhir dan skripsi berbasis web service. Skripsi. Universitas Bina Darma: Palembang, 2013.
  15. Setiadi, Ade. Perancangan Aksira sebagai Single Sign on online pada Perguruan Tinggi Raharja. KKP. Perguruan Tinggi Raharja: Tangerang, 2013.
  16. Nurdi, irwan.implementasi sistem informasi training pengajar berbasis SITE IME pada pengguran tinggi raharja. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja: Tangerang, 2014.
  17. Juniawati, Lestari, Ani.. Skripsi.rancang bangun aplikasi permohonan surat izin kerja praktek dan penelitian di program studi teknik informatika pada Universitas Muhammadiyah Purwokerto berbasis mobile. Universitas Muhammadiyah: Purwokerto, 2014.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Surat Pengantar KKP
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Form Penggantian Judul
A.4. Kartu Bimbingan
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.7. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9. Daftar Nilai
A.10. Formulir Seminar proposal
A.11. Tri Dharma iDuHelp!
A.12. Sertifikat TOEFL
A.13.Sertifikat Prospek
A.14.Sertifikat IT Internasional
A.15. Sertifikat IT Nasional
A.16. Sertifikat IT Nasional
A.17. Sertifikat IT Nasional
A.18.Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B:

B.1. Penilaian Objectif iDu
B.2. Masuk ke Kelas Fantasy8 iDu
B.3. Mendapatkan Judul Kuliah Kerja Praktek KKP
B.4. iMe Personal Use
B.5. iRME Personal Use
B.6. Bab I
B.7. Jurnal Ilmiah Tahap Pertama
B.8. Presentasi
B.9. Widuri
B.10. iRAN
B.11. Partisipasi Dalam Penilaian Project
B.12. Mengerjakan iSur Akademik
B.13. iDu Class
B.14. Special Contributions