1221474083

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Anatomi Huruf

Menurut Lusyani Sunarya (2014:28)[1] Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan dari seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf.

1. Baseline

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

2. Capline

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

3. Meanline

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil.

4. X-Height

Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-height merupakan tinggi dari badan huruf kecil.

5. Ascender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.

6. Descender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline.

Psikologi Warna

Pengertian Warna

Menurut Widada (2013:13)[2] mengungkapkan secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

Teori Warna

Menurut Widada (2013:13)[2] Secara garis besar dikenal adanya dua dasar teori tentang warna:

1.Prang System

Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan:

a. Hue adalah istilah panas dinginnya warna atau digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna seperti merah,biru,hijau dan sebagainya

b. Value adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga ke hitam.

c. Intensity/Saturation seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

b. Munsell System

Menurut teori Munssel system dikemukakan lima warna yang memiliki kedudukan sama sebagai warna utama, yakni merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Lingkaran warna yang disusunnya terdiri dari sepuluh warna, lima warna diantaranya sebagai intermediate color yakni merah-kuning, kuning-hijau, biru-hijau, biru-ungu dan merah-ungu.

Jenis Warna

1. Warna Primer

</div>

Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

2. Warna Sekunder

Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, (merah + kuning), hijau ( kuning + biru), dan ungu (merah + biru).

3. Warna Quarter

Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.

4. Warna Tersier

Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna–warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange–jingga, orange–hijau, dan hijau–jingga.

5. Warna Complementer

Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini dianggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

Makna Simbolik Warna

1. Warna merah melambngakan semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan

2. Warna kuning melambangkan kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan

3. Warna kuning Emas melambangkan kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual

4. Warna hijau melambangkan pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian

5. Warna biru melambangkan ebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati

6. Warna putih melambangkan kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman

7. Warna hitam melambangkan ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan

<p style="line-height: 2"8. Warna abu-abu melambangkan ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern</p>

9. Warna orange melambangkan kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan

10. Warna violet melambangkan kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

11. Indigo melambangkan ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan

Layout

Pengertian Layout

Menurut Lusyani Sunarya (2014:67)[3] layout adalah sebuah sket rancangan awal untuk menggambarkan organisasi unsur-unsur komunikasi grafis yang akan disertakan. Sedangkan O’Connor (2014:86)[4] mengungkapkan bahwa layout adalah bagian dari desain grafis yang berhubungan dalam susunan elemen visual pada halaman. Hal ini biasanya melibatkan prinsip-prinsip organisasi komposisi untuk mencapai tujuan komunikasi tertentu.

Jenis Layout

Menurut Desrianti dkk (2014:288)[5] jenis jenis layout diantaranya adalah:

1. Layout Kasar

Layout Kasar adalah penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media katalog yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat,umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout Kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

2. Layout Komprehensif

Layout Komprehensif adalah proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi san pewarnaan,namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.

3. Final Artwork

Final Artwork adalah hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

Elemen Desain

White (2011:81) [6] berpendapat bahwa elemen desain adalah unit dasar dari sebuah lukisan, gambar, desain atau bagian visual lainnya, diantaranya:

Dalam bentuk geometris dan organis, sebagai berikut:

1. Elemen Konseptual (elemen basic visual: elemen bentuk) yang terdiri dari: titik (dot, point), garis (line), bidang (plane), dan volume.

2. Elemen Visual (karakteristik basic visual: karakteristik bentuk) yang terdiri dari: Ukuran, shape, Warna; value (nada) & color (warna); tone dan teksture.

3. Eleman Relasional terbagi menjadi 2 diantaranya:

a. Interaksi basic visual: interaksi bentuk yang terdiri dari: posisi, arah, space dan gravity.

b. Elemen interaksi komposisional yang terdiri dari: depth dan prespektif.

Proses Desain Komunikasi Visual

Mendasari proses desain sedang berlangsung analisis, refleksi dan evaluasi membutuhkan pemikiran kreatif, kritis dan reflektif, disebut sebagai pemikiran desain. Tahapan dalam proses desain:

1. Pengembangan singkat: mengidentifikasi kebutuhan mereka, tujuan dari komunikasi visual, target audiens, konteks komunikasi visual dan setiap kendala yang mempengaruhi.

2. Penelitian: mengumpulkan ide-ide, informasi dan sumber daya yang relevan dengan singkat untuk inspirasi, investigasi, analisis dan interpretasi. Seniman dapat menggunakan metode gambar tangan pengamatan untuk mewakili bentuk, bahan dan tekstur dari benda-benda yang ada dan/atau ruang saat merekam ini investigasi.

3. Generasi ide: menjelajahi berbagai ide-ide desain yang menarik pada penelitian dan sesuai. Ide imajinatif dapat dengan cepat ditarik menggunakan metode visualisasi gambar. Visualisasi gambar dapat mewakili objek dalam dua dan tiga dimensi.

4. Pengembangan konsep: memilih ide-ide yang lebih disukai dan menerapkan berbagai metode, bahan, media, elemen desain, prinsip-prinsip desain dan format presentasi untuk membuat komunikasi visual dua atau tiga dimensi. Penyempitan: memodifikasi komunikasi visual dalam menanggapi umpan balik dan evaluasi singkat.

5. Resolusi presentasi: menyajikan komunikasi visual yang memuaskan.

Progam Apilkasi Penunjang Produksi Media Rancangan

Adobe Photoshop

Menurut Maulana (2011:1-3)[7] Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak yang canggih yang dapat digunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilantermasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar atau image, didalam komputer grafis terbagi menjadi dua kelompok yaitu Gambar bitmap dan gambar vektor.

Dengan kemampuan pengolahan bitmap yang sangat baik, menjadikan Adobe Photoshop menjadi standar yang umum digunakan didalam pengolahan objek bitmap. Adobe Photoshop menyimpan beberapa kemampuan yang sangat baik untuk membuat gambar selayaknya menggunakan aplikasi berbasis vektor. Akan tetapi hal tersebut membutuhkan pemahaman konsep dasar pembentukan kurva vektor yang tidak dapat ditinggalkan oleh aplikasi dalam mengolah bitmap seperti photoshop. Konsep dasar yang harus dipahami adalah : manajemen layer, pembuatan path, dan seleksi. Toolbox berfungsi sebagai tombol pengganti perintah yang dipergunakan untuk mempercepat pekerjaan. Nama-nama toolbox terdiri atas Marquee tools, Lasso tools, Magic Wand tool, Move tool, Crop tool, Slice tool, Healing brush tool, Pencil tool, Clone Stamp tool, History Brush tool, Eraser tool, Paint Bucket tool, Blur tool, Path Component Selection tool, Type tool, Pen tool, Zoom tool, Eyedroper Hand tool, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Sugeng Widada (2011:18)[8] Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam desain grafis bentuk gambar dibagi menjadi 2 yaitu gambar bitmap dan Gambar Vektor. Sedangkan yang dihasilkan melalui aplikasi program Adobe Photoshop adalah merupakan gambar bitmap.

Kualiatas gambar ditentukan oleh jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka Anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel terhadap resolusi gambar yang akan dikerjakan, serta harap diperhatikan tentang Monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar.

Adobe Photoshop menyediakan berbagai piranti yang akan membantu Anda dalam membuat gambar, Anda dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter Anda dapat memberikan efek-efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing-masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.

Gambar 2.1. Tampilan Photoshop CS6

Elemen dasar dari jendela kerja Adobe Photoshop CS6 diantaranya ::

1. Baris Judul (Title bar) berisi nama untuk judul program yang sedang aktif.

2. Baris Menu (Menu bar) berisi barisan perintah berupa menu yang terdiri dari File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, View, Window, Help.

3. Toolbox berisi piranti untuk menggambar dan memodifikasi image.

4. Lembar Canvas, digunakan sebagai lembar kerja atau penempatan obyek teks dan gambar.

====Adobe Illustrator CS====


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Lalita