1212472728

Dari widuri
Revisi per 17 Desember 2015 15.36 oleh Yuniar putri (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 149591 oleh Yuniar putri (Bicara))


Lompat ke: navigasi, cari

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada zaman era globalisasi ini teknologi berkembang sangat cepat, banyak aplikasi atau sistem yang bermunculan guna demi membantu manusia dalam proses kesehariannya, salah satu fenomena yang terjadi adalah begitu pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. keberhasilan perusahaan maupun industri dalam menghadapi tantangan saat ini terletak pada kemampuan perusahaan dalam pengolahan dan peningkatan sistem informasi tersebut.


Dengan Meluasnya kegiatan serta kebutuhan manusia terhadap komputer guna memperoleh penyelesaian masalah dengan tepat dan akurat sehingga pekerjaan yang dihasilkan akan produktif, efektif dan efisien. beberapa alasan mengapa komputer saat ini sangat dibutuhkan dalam pemenuhan-pemenuhan kebutuhan informasi yaitu, adanya keinginan user untuk mendapatkan informasi dengan efektif dan efisien serta mempermudah kegiatan para user disetiap harinya, selain itu komputer juga bisa menangani sistem informasi yang memiliki database yang sangat besar, serta keinginan agar data tidak hilang atau rusak.

Berdasarkan pengamatan penulis, dalam proses pengajuan AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License) di PT. GMF AeroAsia ini masih menggunakan proses manual yang pada akhirnya proses registrasi AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License)ini memakan waktu yang cukup lama, karena syarat-syaratnya cukup banyak dan prosesnya pun memakan waktu yang cukup lama, selain itu AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License) ini hanya bisa melakukan oneuser tidak bisa multiuser, datanya pun masih menggunakan aplikasi yang belum optimal, serta data-data yang ada tidak realtime. Masalah-Masalah tersebut akan menyebabkan terhambatnya proses kerja didalam instansi ini (PT.GMF AeroAsia) akan menjadi kurang produktif. untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses pengajuan AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License)maka diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan para Engineers serta berbasis komputerisasi. dengan penelitian ini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan sistem yang ada. untuk mencapai maksud diatas maka penulis menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian SKRIPSI dengan judul "Perancangan Sistem Informasi Dashboard Aircraft Maintenance Engineers License (AMEL)Pada PT.GMF AeroAsia Cengkareng"


Perumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem AMEL yang sudah berjalan di PT. GMF Aeroasia?
  2. Bagaimana caranya untuk menjadikan data pengajuan AMEL menjadi lebih terstruktur dalam prosesnya ?
  3. Bagaimana merancang sistem Dashboard Amel agar menjadi efisien dan akurat ?

Ruang Lingkup Penelitian

    Karena luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem Amel . pembahasan yang dilakukan mulai dari proses pendaftaran, proses mengisi form, proses penyimpanan data para Engineers, pengumpulan data yang diperlukan sampai laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu memudahkan para Engineers untuk proses pengajuan AMEL (Aircraft Maintenance Engineers License) dalam pembuatan AMEL (Aircraft Maintenance Engineers License) itu tersendiri maupun menaikan type ratingnya, sehingga dapat mempermudah serta mempersingkat waktu pendaftaran bagi para Engineers maupun staff yang bertanggung jawab, memaksimalkan pelayanan terhadap karyawan atau para Engineers sehingga proses pekerjaannya bisa lebih produktif.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian diatas yaitu sebagai berikut :
  1. Tujuan Operasional
    Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mempermudah para Engineers dalam proses pembuatan AMEL serta pengajuan Type Rating di PT GMF AeroAsia.
  2. Tujuan Fungsional
    Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. GMF AeroAsia sebagai dasar untuk mempermudah proses pengajuan Amel untuk para Engineers sehingga proses penginputan data bisa lebih cepat, serta bisa menghasilkan data yang akurat dan efisien.
  3. Tujuan Individual
    Tujuan individual ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan pada sebuah sistem informasi pengajuan Amel pada PT. GMF AeroAsia sehingga penulis bisa melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Skripsi.
  4. Manfaat Penelitian

    Beberapa manfaat yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah:
    1. Manfaat Operasional
      Manfaat operasional dari penelitian ini adalah membuat para engineer maupun staff yang bersangkutan lebih produktif.
    2. Manfaat Fungsional
      Membantu para Engineers untuk proses pengajuan Amel, serta untuk pengajuan Type Rating, membantu memersingkat waktu pengajuan pendaftaran untuk para Engineers dalam proses pembuatan Amel, membantu staff yang bertanggung jawab sehingga bisa melakukan multiuser untuk pembuatan Amel.
    3. Manfaat Individual
      Memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah didapat dibangku kuliah sekarang ini, Memaksimalkan dan meningkatlan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah sistem yang mengimplementasikan ilmu sistem informasi. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembangan sistem di bidang sistem informasi.

    Metode Penelitian

      Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan laporan SKRIPSI ini penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk membangun penelitian dengan metode, antara lain :

      Metode Pengumpulan Data

      Dalam hal ini peneliti menggunakan metode penelitian yaitu metode pengumpulan data meliputi :
    1. Observasi
      Peneliti melakukan pengamatan langsung selama 2 bulan terhadap proses pengajuan AMEL yang berjalan pada PT. GMF AeroAsia. kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisis sistem tersebut.
    2. Wawancara
      Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan narasumber secara langsung pada perusahaan tempat skripsi berlangsung yaitu pada PT. GMF AeroAsia. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan langsung.
    3. Study Pustaka
      Studi pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. informasi dan data ini diperoleh dari beberapa sumber (literature) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan yang terkait dengan laporan ini.

    Metode Analisa

    Analisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil pnelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik yang tepat. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasu, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan, Pada proses analisis,teknik analisis yang dilakukan adalah :
    1. Analisis Pengguna
      Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing user.
    2. Analisis Kebutuhan Fungsional, non fungsonal dan pengguna
      Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dengan Use Case Diagram.
    3. Analisis Perilaku Sistem
      Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.
    4. Analisis Sistem Berjalan saat ini.

    Metode Perancangan Sistem

    Proses perancangan Dashboard Aircraft Maintenance Engineer License di PT. GMF AeroAsia Cengkareng meliputi pembuatan modal dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Processor) dengan Framework CodeIgneter (CI) dan pembuatan database pada MySql. Skripsi.

    Metode Pengujian

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf-syaraf fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemkan kesalahan dalam bebeapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dlam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Skripsi.

    BAB III : PEMBAHASAN

    Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum adanya sistem yang diusulkan.</b>

    BAB IV : PENGEMBANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini menjelaskan pengembangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode pengembangan elisitasi. Final draft elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara rinci dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

    BAB V : PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

Menurut Yakub (2012:1) berpendapat bahwa "sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu".

Menurut Tata Sutabri (2012:10), berpendapat bahwa "suatu sistem dapat dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem dengan unsur, komponen atau variabel yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem (Elemen Sistem)

Menurut Tata Sutabri (2012:20), berpendapat bahwa "Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-difat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem". Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang.lebih besar atau sering disebut "supra sistem".
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    Bentuk apapaun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. BEntuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (input)
    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yan digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yan diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Kelaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjai inpt bagi subsistem lain.
  7. Pengolah Sistem (proses)
    suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2. Klasifikasi Sistem

Bahwa sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem antara lain sebagai berikut : (Yakub, 2012:4)
  1. Sistem tak tentu (probablisyic System), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena megandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan merupakan sistem probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.
  2. Sistem abstrak (abstract System), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.
  3. Sistem Fisik (Physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sisem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.
  4. Sistem tertentu(determinic system), sistem yang beroperasi dengn tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system.
  5. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
  6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Data

    Menurut Yakub (2012:1)Menurut Taufiq (2013:13), asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

    Menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT (2013:310), "Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah."

    Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinfomarsikan keberadaannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yan dimilikinya. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

    2. Definisi Informasi

    Informasi sangat diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah definisi informasi menurut pendapat para ahli :

  1. "Informasi adalah hasil pengolahan sebuah model, formasi, oganisasi atau suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya." (Noersasongko dan Pulung, 2010:34)
  2. " Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para penerimanya." (Prahasta dalam Endah dan Eny, 2013:14-12)
  3. Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57) "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan."
    Dari definisi diatas, bisa disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

    3. Kualitas Informasi

    1. Akurat

      Sebuah data yang dimasukan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibutuhkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya. Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15-16), adalah sebagai berikut :
      yang berkenaan dengan akuntasi/matematik kalau 5 x 5 = 25 maka jika nilai diganti dengan 10 yan akhirnya menjadi 10 x 10 maka hasilnya harus 100, selain contoh diatas akurasi bisa diasumsikan misalkan jumlah pegawai keseluruhan 100 dan pegawai itu yan 20 pindah tugas maka jumlah pegawai terbaru di kantor tersebut menjadi 80 pegawai. Intinya akurasi merupakan keakuratan sebuah informasi.

    2. Relevansi

      Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yan berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

    3. Ketepatan Waktu

      Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini uga karena informasi yang kita butuhkan itu saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi yang update (terkini) maka dari itu infirmasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa munkin bisa disajikan saat itu juga.

    4. Kelengkapan

      Kelengkapan informasi bisa ditunjukan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yan benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

  4. Nilai Informasi

    Nilai dan informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Menurut Tata Sutabri (2012:38), "suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan." Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisa Cost Effeciveness atau cost benefict. nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh

      Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya informasi dapat di peroleh. Kecepatan memperoleh daat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Luas dan Lengkap

      Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya , tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

    3. Ketelitian

      Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencacatan dan kesalahan perhitungan.

    4. Kecocokan

      Sifat ini menunjukan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    5. Ketepatan Waktu
      Sifat

      ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi, Masukan, Pengolahan,dan laporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur.

    6. Kejelasan

      Sifat ini berhubungan dengan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang benar.

    7. Keluasan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambilan keputusan, sifat ini sulit diukur tetapi dalam banyak hal dapat memberikan nilai yang dapat diukur.

    8. Dapat dibuktikan

      sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasu untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    9. Tidak ada prasangka

      Sifat ini berhubungan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat diukur

      Sifat ini menunjukan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

      Sistem informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

      Menurut Tata Sutabri (2012:46), berpendapat bahwa "Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada puhak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan."

      Menurut Sutarman (2012:13, berpendapat bahwa "Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input data(data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan nahwa "Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk pengmbilan keputusan dalam suatu organisasi.

      2. Komponen Sistem Informasi

      Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan block kendali. sebagi suatu sistem, keenam block tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran yaitu : (Subatri, 2012:47)

    1. Block Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang diaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.</li>

    2. Block Model (Model Block)

      Block ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Block Keluaran(Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Block Teknologi (Technology Block)

      Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. TEknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pegendalian sistem secara keseluruhan. Pada block ini, teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

    5. Bock Basis Data (Database Block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memaniulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak pake yang disebut DBMS (Database Management System).

    6. Block Kendali (Controls Block)

      Banyak hal yan dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat erusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

      3. Infrastruktur Informasi

      Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi. Terdapat 5 (lima) komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut : (Sutarman, 2012:15)

      1. Hardware (perangkat keras).

      2. Software (perangkat lunak).

      3. Network (kualitas jaringan dan komunikasi).

      4. Database (basis data).

      5. Information management personel (manajemen informasi personal).

      4. Arsitektur Informasi

      menurut Sutarman (2012:15) berpendapat bahwa "Arsitektur informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut". Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu :

      a. kebutuhan bisnis akan informasi.

      b. infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.

    ===selanjutnya===

Contributors

Yuniar putri