1212472728: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem)
Baris 185: Baris 185:
 
==Teori Umum==
 
==Teori Umum==
 
===Konsep Dasar Sistem===
 
===Konsep Dasar Sistem===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem''' </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem dari berbagai sumber dan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:1)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu">Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, Sistem merupakan sesuatu yang sangat dekat, selalu melekat dan selalu ada di dalam kehidupan kita, baik kita sadari maupun tanpa kita sadari. Kita sendiri (manusia) bisa disebut sistem khususnya sistem manusia, lingkungan tempat kita tinggal bisa disebut sistem lingkungan, Negara tercinta ini bisa disebut sistem kenegaraan, bumi tempat kita tinggal juga disebut sistem bumi, proses belajar mengajar bisa disebut sebagai sistem proses belajar mengajar, kampus bisa disebut sebagai sistem universitas dan masih banyak contoh-contoh sistem lain yang bisa kita cari disekitar kita.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem sendiri menurut sejarahnya berasal dari bahasa yunani yaitu “''sistema''” yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Kata “''Sistema''” tersebut yang pada akhirnya dikembangkan menjadi berbagai macam definisi yang bervariasi sesuai dengan bidang ilmu atau bidang kajian masing-masing, namun pada intinya masih tetap sama yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Fat dalam Hutahaean (2014:1)<ref name="Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.">Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</ref>, Sistem adalah suatu himpunan suatu 'benda' nyata atau abstrak (''a set of thing'') yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung secara keseluruhan (''unity'') untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Bonita J. Campbell dalam Hartono (2013:10)<ref name="Hartono, Bambang. 2013. Manajemen Sistem Informasi Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.">Hartono, Bambang. 2013. Manajemen Sistem Informasi Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.</ref>, bahwa Sistem adalah </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1">''any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Theo Lippeveld, Rainer Saurborn, dan Claude Bodart dalam Hartono (2013:10)<ref name="Hartono, Bambang. 2013. Manajemen Sistem Informasi Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.">Hartono, Bambang. 2013. Manajemen Sistem Informasi Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.</ref>, mendefinisikan Sistem sebagai</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1">''any collection of component that work together to achieve a common objective''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sekumpulan komponen yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Hutahaean (2012:8)<ref name="Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.">Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</ref>, menyatakan bahwa suatu Sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem menurut Indrajit dalam Hutahaean (2014:1)<ref name="Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.">Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</ref>, mengemukakan bahwa Sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem menurut Murdick, R.G dalam Hutahaean (2014:2)<ref name="Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.">Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</ref>, suatu Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau ''procedure-procedure''/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi Sistem menurut Harijono Djojodihardjo dalam Hutahaean (2014:2)<ref name="Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.">Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</ref>, suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan, definisi Sistem menurut Lani Sidharta dalam Hutahaean (2014:2)<ref name="Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.">Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</ref>, sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan demikian Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem''' </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut : </p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012:1) berpendapat bahwa "sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu".</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Sistem''' </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">Menurut Hutahaean (2014:3-5)<ref name="Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.">Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</ref>, supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini, yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">1. Komponen</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">2. Batasan sistem (''boundary'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (''scope'') dari sistem tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">3. Lingkungan Luar Sistem (''environment'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Lingkungan luar sistem (''environment'') adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">4. Penghubung sistem (''interface'')</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (''output'') dari subsitem akan menjadi masukkan (''input'') untuk subsistem lain melalui penghubung.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">5. Masukkan Sistem (''input'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (''maintenace input''), dan masukkan sinyal (''signal input''). ''Maintenace input'' adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. ''Signal input'' adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem ''computer program'' adalah ''maintenance input'' sedangkan data adalah ''signal input'' untuk diolah menjadi informasi. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">6. Keluaran sistem (''output'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">7. Pengolah sistem</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">8. Sasaran sistem</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (''goal'') atau sasaran (''objective''). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.</p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''3. Klasifikasi Sistem''' </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:8-11)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu">Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">1.Sistem Abstrak dan Sistem Fisik</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem di perusahaan, sistem antara manusia dan Allah, dan lain-lain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada sepeda motor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang sama pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar bisa berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sebagai contoh sistem pembuatan kue donat, inputannya berupa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan khusus untuk kue donat sedangkan cara pemrosesannya juga sudah ditentukan sehingga hasil yang diharapkan memang sudah donat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas. Contoh yang bisa diambil adalah sistem kelulusan mahasiswa dalam mengikuti Ujian Akhir Semester dalam suatu mata kuliah, jumlah mahasiswa yang ikut ujian sudah dapat dipastikan, sedangkan proses ujian sudah ditentukan dan standar kelulusan juga sudah ditentukan sedangkan hasil yang lulus ujian masih belum dipastikan karena masih menunggu hasil ujian mahasiswa.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tettutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.</p></div><div align="center"><img width="400" height="200" style="margin:0px" src="http://i50.photobucket.com/albums/f349/pipit03/sistemterbuka_zps40782128.png"/></div><p style="text-align: center;"><em>'''Gambar 2.1 Sistem Tertutup''' Siklus Proses Data</em></p><div align="center"><img width="400" height="200" style="margin:0px" src="http://i50.photobucket.com/albums/f349/pipit03/sistemterbuka_zps2f6b18ca.png"/></div><p style="text-align: center;"><em> '''Gambar 2.2 Sistem Terbuka''' Siklus Proses Data</em></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di toko tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, sistem akademik terkomputerisasi, transaksi jual beli di Mall dan lain-lain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit sebagai contoh sistem sederhana adalah sebuah puskesmas di pedesaan yang tidak ada rawat inapnya, yang hanya mempunyai komponen-komponen kepada puskesmas, 1 dokter, 3 staff, dan 2 perawat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit. Sebagai contoh sistem rumah sakit, disitu komponen-komponen rumah sakit sangat banyak sekali diantaranya pasien, pegawai, dokter/perawat, apotiker, konsusmsi, ruang inap, poli, dll, Dimana poli saja memiliki banyak banyak subsistem diantaranya poli anak, poli gigi, poli umum, poli gizi, dll. Contoh ini bisa dianggap sebagai sistem kompleks.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sebagai contoh manusia merupakan salah satu contoh sistem yang siap menghadapi perubahan cuaca yang ada baik itu dingin ataupun panas.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang pailit/bangkrut dengan perubahan regulasi pemerintah.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, sebagai contoh sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain.</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan adapun sistem yang digunakan untuk jangka panjang adalah sistem perundang-undangan, sistem pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM), dll.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Tata Sutabri (2012:10), berpendapat bahwa "suatu sistem dapat dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu".</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem dengan unsur, komponen atau variabel yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.</p></div>
 +
 
 
===Konsep Dasar Informasi===
 
===Konsep Dasar Informasi===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify"><p style="line-height:2">'''1. Definisi Data'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Menurut Taufiq (2013:13)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu">Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Komputer digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Edy Irwansyah (2014:2)<ref name="Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi.  Jogyakarta: Deepublish.">Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi.  Jogyakarta: Deepublish.</ref>, Data sendiri adalah kumpulan ''item'' yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, ''audio'' dan ''video''.Menurut Nana Danapriatna dan Rony Setiawan dalam Taufiq (2013;13)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu">Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Menurut Gordon B. Davis dalam Irwansyah (2014:8)<ref name="Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi.  Jogyakarta: Deepublish.">Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi.  Jogyakarta: Deepublish.</ref>, Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Menurut Deni Darmawan (2012:2)<ref name="Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.">Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.</ref>, pada dasarnya Data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah atau diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran dalam bentuk informasi.</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify"><p style="line-height:2">'''2. Klasifikasi Data'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufik (2013:14)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu">Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, data bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">a. Berdasarkan bentuknya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya: kertas.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Data ''Logic'', merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat contohnya tulisan yang ada di komputer, di dalam ''flashdisk'', ''hardisk'', dll.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">b. Berdasarkan sifatnya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah, misalnya jumlah mahasiswa ada 4 orang.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya, misalnya nilai mahasiawa sangat bagus.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">c. Berdasarkan Sumbernya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Eksternal, data yang diperoleh dari luar lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan yang diperoleh dari luar lingkungan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">d. Berdasarkan Cara Memperolehnya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- ''Primer'', data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah/yang akan diproses.</p></div>  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- ''Sekunder'', bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">e. Berdasarkan Cakupannya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Sensus</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Sampel</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">f. Berdasarkan Skala Cakupannya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Nomilan, ordinal, interval dan rasio.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify"><p style="line-height:2">'''1. Definisi Data'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Menurut Taufiq (2013:13)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu">Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Komputer digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Edy Irwansyah (2014:2)<ref name="Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi.  Jogyakarta: Deepublish.">Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi.  Jogyakarta: Deepublish.</ref>, Data sendiri adalah kumpulan ''item'' yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, ''audio'' dan ''video''.Menurut Nana Danapriatna dan Rony Setiawan dalam Taufiq (2013;13)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu">Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Menurut Gordon B. Davis dalam Irwansyah (2014:8)<ref name="Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi.  Jogyakarta: Deepublish.">Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi.  Jogyakarta: Deepublish.</ref>, Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Menurut Deni Darmawan (2012:2)<ref name="Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.">Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.</ref>, pada dasarnya Data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah atau diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran dalam bentuk informasi.</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify"><p style="line-height:2">'''2. Klasifikasi Data'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufik (2013:14)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu">Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, data bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">a. Berdasarkan bentuknya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya: kertas.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Data ''Logic'', merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat contohnya tulisan yang ada di komputer, di dalam ''flashdisk'', ''hardisk'', dll.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">b. Berdasarkan sifatnya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah, misalnya jumlah mahasiswa ada 4 orang.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya, misalnya nilai mahasiawa sangat bagus.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">c. Berdasarkan Sumbernya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Eksternal, data yang diperoleh dari luar lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan yang diperoleh dari luar lingkungan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">d. Berdasarkan Cara Memperolehnya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- ''Primer'', data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah/yang akan diproses.</p></div>  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- ''Sekunder'', bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">e. Berdasarkan Cakupannya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Sensus</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Sampel</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">f. Berdasarkan Skala Cakupannya</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">- Nomilan, ordinal, interval dan rasio.</p></div>

Revisi per 8 Desember 2015 14.25

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada zaman era globalisasi ini teknologi berkembang sangat cepat, banyak aplikasi atau sistem yang bermunculan guna demi membantu manusia dalam proses kesehariannya, salah satu fenomena yang terjadi adalah begitu pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. keberhasilan perusahaan maupun industri dalam menghadapi tantangan saat ini terletak pada kemampuan perusahaan dalam pengolahan dan peningkatan sistem informasi tersebut.


Dengan Meluasnya kegiatan serta kebutuhan manusia terhadap komputer guna memperoleh penyelesaian masalah dengan tepat dan akurat sehingga pekerjaan yang dihasilkan akan produktif, efektif dan efisien. beberapa alasan mengapa komputer saat ini sangat dibutuhkan dalam pemenuhan-pemenuhan kebutuhan informasi yaitu, adanya keinginan user untuk mendapatkan informasi dengan efektif dan efisien serta mempermudah kegiatan para user disetiap harinya, selain itu komputer juga bisa menangani sistem informasi yang memiliki database yang sangat besar, serta keinginan agar data tidak hilang atau rusak.

Berdasarkan pengamatan penulis, dalam proses pengajuan AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License) di PT. GMF AeroAsia ini masih menggunakan proses manual yang pada akhirnya proses registrasi AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License)ini memakan waktu yang cukup lama, karena syarat-syaratnya cukup banyak dan prosesnya pun memakan waktu yang cukup lama, selain itu AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License) ini hanya bisa melakukan oneuser tidak bisa multiuser, datanya pun masih menggunakan aplikasi yang belum optimal, serta data-data yang ada tidak realtime. Masalah-Masalah tersebut akan menyebabkan terhambatnya proses kerja didalam instansi ini (PT.GMF AeroAsia) akan menjadi kurang produktif. untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses pengajuan AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License)maka diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan para Engineers serta berbasis komputerisasi. dengan penelitian ini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan sistem yang ada. untuk mencapai maksud diatas maka penulis menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian SKRIPSI dengan judul "Perancangan Sistem Informasi Dashboard Aircraft Maintenance Engineers License (AMEL)Pada PT.GMF AeroAsia Cengkareng"


Perumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem AMEL yang sudah berjalan di PT. GMF Aeroasia?
  2. Bagaimana caranya untuk menjadikan data pengajuan AMEL menjadi lebih terstruktur dalam prosesnya ?
  3. Bagaimana merancang sistem Dashboard Amel agar menjadi efisien dan akurat ?

Ruang Lingkup Penelitian

    Karena luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem Amel . pembahasan yang dilakukan mulai dari proses pendaftaran, proses mengisi form, proses penyimpanan data para Engineers, pengumpulan data yang diperlukan sampai laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu memudahkan para Engineers untuk proses pengajuan AMEL (Aircraft Maintenance Engineers License) dalam pembuatan AMEL (Aircraft Maintenance Engineers License) itu tersendiri maupun menaikan type ratingnya, sehingga dapat mempermudah serta mempersingkat waktu pendaftaran bagi para Engineers maupun staff yang bertanggung jawab, memaksimalkan pelayanan terhadap karyawan atau para Engineers sehingga proses pekerjaannya bisa lebih produktif.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian diatas yaitu sebagai berikut :
  1. Tujuan Operasional
    Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mempermudah para Engineers dalam proses pembuatan AMEL serta pengajuan Type Rating di PT GMF AeroAsia.
  2. Tujuan Fungsional
    Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. GMF AeroAsia sebagai dasar untuk mempermudah proses pengajuan Amel untuk para Engineers sehingga proses penginputan data bisa lebih cepat, serta bisa menghasilkan data yang akurat dan efisien.
  3. Tujuan Individual
    Tujuan individual ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan pada sebuah sistem informasi pengajuan Amel pada PT. GMF AeroAsia sehingga penulis bisa melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Skripsi.
  4. Manfaat Penelitian

    Beberapa manfaat yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah:
    1. Manfaat Operasional &nbsp Manfaat operasional dari penelitian ini adalah membuat para engineer maupun staff yang bersangkutan lebih produktif.
    2. Manfaat Fungsional &nbsp Membantu para Engineers untuk proses pengajuan Amel, serta untuk pengajuan Type Rating, membantu memersingkat waktu pengajuan pendaftaran untuk para Engineers dalam proses pembuatan Amel, membantu staff yang bertanggung jawab sehingga bisa melakukan multiuser untuk pembuatan Amel.
    3. Manfaat Individual &nbsp Memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah didapat dibangku kuliah sekarang ini, Memaksimalkan dan meningkatlan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah sistem yang mengimplementasikan ilmu sistem informasi. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembangan sistem di bidang sistem informasi.

    Metode Penelitian

      Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan laporan SKRIPSI ini penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk membangun penelitian dengan metode, antara lain :

      Metode Pengumpulan Data

      Dalam hal ini peneliti menggunakan metode penelitian yaitu metode pengumpulan data meliputi :
    1. Observasi
      Peneliti melakukan pengamatan langsung selama 2 bulan terhadap proses pengajuan AMEL yang berjalan pada PT. GMF AeroAsia. kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisis sistem tersebut.
    2. Wawancara
      Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan narasumber secara langsung pada perusahaan tempat skripsi berlangsung yaitu pada PT. GMF AeroAsia. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan langsung.
    3. Study Pustaka
      Studi pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. informasi dan data ini diperoleh dari beberapa sumber (literature) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan yang terkait dengan laporan ini.

    Metode Analisa

    Analisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil pnelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik yang tepat. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasu, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan, Pada proses analisis,teknik analisis yang dilakukan adalah :
    1. Analisis Pengguna
      Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing user.
    2. Analisis Kebutuhan Fungsional, non fungsonal dan pengguna
      Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dengan Use Case Diagram.
    3. Analisis Perilaku Sistem
      Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.
    4. Analisis Sistem Berjalan saat ini.

    Metode Perancangan Sistem

    Proses perancangan Dashboard Aircraft Maintenance Engineer License di PT. GMF AeroAsia Cengkareng meliputi pembuatan modal dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Processor) dengan Framework CodeIgneter (CI) dan pembuatan database pada MySql. Skripsi.

    Metode Pengujian

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf-syaraf fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemkan kesalahan dalam bebeapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dlam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Skripsi.

    BAB III : PEMBAHASAN

    Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum adanya sistem yang diusulkan.</b>

    BAB IV : PENGEMBANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini menjelaskan pengembangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode pengembangan elisitasi. Final draft elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara rinci dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

    BAB V : PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

Menurut Yakub (2012:1) berpendapat bahwa "sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu".

Menurut Tata Sutabri (2012:10), berpendapat bahwa "suatu sistem dapat dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem dengan unsur, komponen atau variabel yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

Menurut Taufiq (2013:13)[1], asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

Komputer digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Edy Irwansyah (2014:2)[2], Data sendiri adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.Menurut Nana Danapriatna dan Rony Setiawan dalam Taufiq (2013;13)[1], Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.

Menurut Gordon B. Davis dalam Irwansyah (2014:8)[2], Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Menurut Deni Darmawan (2012:2)[3], pada dasarnya Data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah atau diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran dalam bentuk informasi.

Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

2. Klasifikasi Data

Menurut Taufik (2013:14)[1], data bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya:

a. Berdasarkan bentuknya

- Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya: kertas.

- Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat contohnya tulisan yang ada di komputer, di dalam flashdisk, hardisk, dll.

b. Berdasarkan sifatnya

- Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah, misalnya jumlah mahasiswa ada 4 orang.

- Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya, misalnya nilai mahasiawa sangat bagus.

c. Berdasarkan Sumbernya

- Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri.

- Eksternal, data yang diperoleh dari luar lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan yang diperoleh dari luar lingkungan.

d. Berdasarkan Cara Memperolehnya

- Primer, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah/yang akan diproses.

- Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

e. Berdasarkan Cakupannya

- Sensus

- Sampel

f. Berdasarkan Skala Cakupannya

- Nomilan, ordinal, interval dan rasio.

3. Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menuurut para ahli dan berbagai sumber:

Menurut Hutahaean (2014:9)[4], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Kusrini dalam Taufiq (2013:15)[1], mendefinisikan bahwa informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2014:9)[4], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Azar Susanto dalam Taufiq (2013:15)[1], Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Dari definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

4. Kualitas Informasi

Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

Ciri-ciri informasi yang berkualitas Menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15-16)[1], adalah sebagai berikut:

1. Akurasi

Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi yang berkenaan dengan akuntansi/matematik kalau 5 x 5 = 25 maka jika nilai 5 diganti dengan 10 yang akhirnya menjadi 10 x 10 maka hasilnya harus 100, selain contoh diatas akurasi bisa diasumsikan misalkan jumlah pegawai keseluruhan 100 dan pegawai itu yang 20 pindah tugas maka jumlah pegawai terbaru di kantor tersebut menjadi 80 pegawai. Intinya akurasi merupakan tingkat keakuratan sebuah informasi.

2. Relevansi

Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

3. Ketepatan Waktu

Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

4. Kelengkapan

Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

5. Siklus Informasi

Menurut Hutahaean (2014:10-11)[4], siklus Informasi Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam Fahrenheit diubah ke Celcius.

Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.3 Siklus Informasi

6. Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[4], fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.

7. Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2014:11-12)[4], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

1.Biaya perangkat keras

Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi

2. Biaya untuk analisis

Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi

3. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan

Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

4. Biaya perubahan

Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

5. Biaya operasi

Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber:

Menurut Hutahaean (2014:13)[4], sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial I, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Taufiq (2013:17)[1], sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Menurut Azar Susanto dalam Taufiq (2013:17-18)[1], mendefinisikan sistem informasi merupakan kumpulan dari dari subsistem apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.

Menurut James A O’Brien dalam Taufiq (2013:18)[1], sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam dalam sebuah organisasi.

Menurut Rudi Tantra dalam Taufiq (2013:18)[1], sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.

Menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon dalam Taufiq (2013:18)[1], Sistem Informasi (information system) dapat didefinisikan secara teknis sebagai perangkat lima komponen yang saling berhubungan yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan (mengambil), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan sebagai kontrol dalam organisasi. Selain mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kontrol, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan pekerja untuk menganalisis masalah, memvisualisasikan subyek yang kompleks dan menciptakan produk baru.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13-14)[4], sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

1. Blok masukkan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

3. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

a. Teknisi (human ware atau brainware)

b. Perangkat lunak (software)

c. Perangkat keras (hardware)

5. Blok basis data (data base block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali (control block)

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Whitten L. Jeffrey dalam Taufiq (2013:153)[1], analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Berpindah dari definisi klasik analisis sistem ini ke sesuatu sedikit lebih kontemporer, analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan langkah-langkah awal pengembangan sistem.

Menurut Yogiyanto dalam Taufiq (2013:153)[1], analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Yakub dalam Taufiq (2013:153)[1], analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and solution), business tools, rencana-rencana perusahaan (business plan).

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisis sistem, analisis masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisis tersebut.

2. Tahapan Analisis Sistem

Untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisis yang satu dengan hasil analisis lainnya. Atau dengan tujuan hasil analisis sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Menurut Whitten L. Jeffrey dalam Taufiq (2013:160)[1], beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisis sistem dijelaskan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 2.4 Tahapan Analisis Sistem

Berikut ini pengertian dari beberapa tahapan analisis sistem diatas:

1. Definisi Lingkup

Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

2. Analisis Masalah

Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisis masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.

Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

3. Analisis Kebutuhan

Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.

4. Desain Logic

Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

5. Analisis Keputusan

Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisis keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisis solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisis beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Yuniar putri