KP1133469647

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE ALAT PEMANTAU

SUMBATAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN

ANDROID PADA PT.YKK AP INDONESIA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1133469647 Muhammad Syarif



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE ALAT PEMANTAU

SUMBATAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN

ANDROID PADA PT.YKK AP INDONESIA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti KKP pada Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.



Tangerang, 10 Desember 2014



Dosen Pembimbing




( Jawahir, Ir. MM )

NID. 03023



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
:1133469647
Nama
: Muhammad Syarif
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 10 Desember 2014
Muhammad Syarif
NIM. 1133469647

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya zaman, saat ini telah banyak diciptakan alat untuk mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya. Elektronika adalah salah satu dari teknologi yang membantu kehidupan manusia agar menjadi lebihmudah. Salah satu keinginan setiap manusia adalah ingin merasa aman, sehingga orang berpikiran untuk membuat suatu alat yang bisa memantau kondisi di sekitarnya tanpa harus dipantau secara langsung dengan mata. Penelitian ini bertujuan untuk membuat prototype robot pemantau sumbatan air yang dapat memudahkan manusia dalam mengatasi pekerjaannya. Alat ini dikendalikan melalui web browser smartphone android. Untuk pengontrolan database video nya alat ini menggunakan Raspberry Pi. Android dan Raspberry Pi membuat siapa saja mampu mengendalikan perangkat-perangkat yang ada disekitarnya hanya dengan menggunakan sebuah smartphone. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengguna dalam mengetahui sumbatan yang adapada aliran air.

Kata Kunci : Android, Raspberry Pi, Pengendalian

ABSTRACT

Along with the times, recently there have been found tool to facilitate human’s work. Electronics is one of technology to facilitate human’s work. One of human desire is being safe, so that people think to make a tool which can monitor the surrounding condition without being monitored with people’s own eyes. This research aims to make robot prototype monitoring water blockage which canfacilitate human’s work. This tool is controlled by web browser of smartphone android. For controlling the video database, this tool uses Raspberry Pi.Android and Raspberry Pi make everyone can control the devices around with using smartphone. This research is expected to be able to help the users inknowing the blockage on water flow.

Keywords : Android , Raspberry Pi , Control


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak Jawahir, Ir. M.M yang telah bersedia menjadi pembimbing KKP pada penelitian ini.
  6. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material.
  7. Untuk teman-teman tercinta, yang tiada hentinya memberikan saya semangat dan dukungan penuh kepada saya

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 10 Desember 2014
Muhammad Syarif
NIM.1133469647

DAFTAR GAMBAR



DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa sekarang dirasakan sudah semakin maju, hal tersebut dapat kita lihat dari banyaknya penemuan-penemuan baru di berbagai ilmu. Oleh karena itu pada zaman ini kita perlu untuk mempertahankan kemampuan dalam berkompetisi di bidang teknologi. Dalam bidang teknologi saat ini sudah banyak yang bisa dirasakan masyarakat , salah satunya untuk mempermudah segala macam pekerjaan di bidang industry, pendidikan, pemerintahan dan lain sebagainya.

Monitoring otomatis gorong-gorong dan kolam penampung air pada PT.YKK AP INDONESIA masih belum maksimal dan untuk melakukan pengecekannya masih dilakukan secara manual, sehingga masih sulit untuk dilakukan pemantauan sumbatan aliran air lebih dalam. Perancangan alat pemantau sumbatan air dengan aplikasi android ini bertujuan untuk mempermudah manusia dalam memeriksa sumbatan air yang ada.

Dengan adanya Perancangan alat pemantau sumbatan air ini diharapkan dapat mempercepat dan mempersingkat waktu dalam mengetahui penyebab air tersumbat dan memonitoring kendala yang ada pada saluran air bawah tanah.

Dari beberapa permasalahan yang penulis sebutkan diatas, maka penulis mengambil judul PROTOTYPE ALAT PEMANTAU SUMBATAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID PADA PT.YKK AP INDONESIA untuk dijadikan sebagai bahan penelitian.

Rumusan Masalah

Menanggapi permasalahan yang ada di aliran air serta memanfaatkan media seluler yang tidak hanya digunakan untuk sms dan telepon saja, tapi bisa digunakan untuk pengendalian sebuah alat control jarak jauh seperti smartphone android. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pengecekan penyebab tersumbatnya aliran air pada PT. YKK AP INDONESIA?

  2. Bagaimana cara mengetahui jenis sumbatan pada saluran air bawah tanah?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas. Ruang lingkup yang akan dibahas adalah mengenai bagaimana cara kerja alat yang diciptakan dan pengontrolan alat dengan web browser android.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan individual

  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk Kuliah Kerka Praktek (KKP).
  2. Memberikan kepuasan karena dapat meciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi PT.YKK AP Indonesia

2. Tujuan Fungsional

  1. untuk mengetahui jenis sumbatan yang ada pada aliran air.

3. Tujuan Operasional

  1. untuk mempermudah dalam mengetahui penyebab tersumbatnya aliran air yag ada pada perusahaan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini ialah :

1. Bagi Peneliti

  1. Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu peneliti dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan ilmiah secara sistematis. Selain itu untuk memenuhi laporan mata kuliah KKP (Kuliah Kerja Praktek) sebagai prasyarat kelulusan.

2. Bagi Perusahaan

  1. Manfaat penelitian ini bagi perusahaan yaitu Memudahkan dalam mendapatkan informasi yang jelas mengenai sumbatan yang ada pada saluran air bawah tanah.

Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan KKP ini, maka dilaksanakanlah suatu penelitian sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang diharapkan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut :


Metode Observasi

Pencarian data dan survey tempat dilakukan langsung di PT. YKK AP Indonesia terhadap kegiatan yang diteliti yaitu dengan melihat saluran air bawah tanah.

Metode Perancangan

Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu rangkaian alat yang tepat sehingga diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.

Metode Analisa

Dalam melakukan KKP ini dilakukan survey langsung ke perusahaan atau badan usaha yang dijadikan objek penelitian. Survey penelitian dilakukan dengan wawancara terhadap bagian yang terkait serta mempelajari proses yang selama ini berjalan.

Metode Studi Kepustakaan

Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber kajian landasan teori yang mendukung informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan ini maka penulis mengelompokkan laporan materi menjadi beberapa sub bab. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembahasan yang nantinya diharapkan dapat tersusun secara sistematis. Sistematika penyampaian laporannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, metode penelitian, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.


BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.


BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran perusahaan, struktur organisasi, tujuan perancangan, diagram blok, cara kerja alat, perangkat software, perangkat hardware dan elisitasi.


BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan,saran dan kesan yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem


Sistem dapat terdiri dari beberapa bagian yang menjadi satu kesatuan tertentu dan dibagi beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Elemen-elemen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, namun saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai. Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Taufiq (2013:2)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Sutarman (2012 :13)[2],”Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan interaksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Hartono (2013:9) [3],”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.


Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang berinteraksi dengan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.


2. Karakteristik Sistem


Menurut Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[4] “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu , sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistic (interface)
    Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilistic.

  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

  5. Konsep Dasar Kontrol

    1. Definisi Kontrol


    Menurut Erinofiardi (2012 : 261)[5], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

    Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industry modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul disekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengna pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perangcangan desain sistem pengendali termasuk teknisi professional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    2. Jenis-jenis Sistem Kontrol


    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

    1. Sistem Kontrol loop terbuka
      Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”



    2. Gambar21_zpsb677172b.png

      Sumber: Erinofiardi (2012:261) [5]

      Gambar 2.1 Sistem Terbuka




      Pada Gambar diagram blok 2.1. diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.


    3. Sistem Kontrol loop tertutup
      Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.
    4. Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.





      Gambar22looptertutup_zpsf190e891.png

      Sumber: Erinofiardi (2012:261) [5]

      Gambar 2.2 Sistem Tertutup




    Gambar 2.2. diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

    Konsep Dasar Prototype

    1. Definisi Prototype

    Menurut Simarmata(2010 : 64)[6],” Prototype adalah perubahan cepat didalam perancangan dan pembangunan prototype.

    Menurut Wiyancoko (2010 : 120)[7],” prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari beberapa pendapat yang dikembangkan diatas disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan produk dalam perancangan.

    1. Prototype Jenis I
      Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototype jenis 1 adalah sebagai berikut:
      1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
      2. Mengembangkan prototype
      3. Menentukan apakah prototype dapat diterima
      4. Menggunakan prototype


    2. Prototype Jenis II
      Prototype jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika protorype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Empat langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
      1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
      2. Mengembangkan prototype
      3. Menentukan apakah prototype dapat diterima
      4. Menggunakan prototype

    2. Pendekatan Prototype

    Menurut Sasankar dan Vinay Chavan(2011 : 139)[8],terdapat tiga pendekatan prototyping, yaitu :

    a) THROW-AWAY
    Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

    b) INCREMENTAL
    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah ( independent ).

    c) EVOLUTIONARY
    Pada metode ini, prototype nya tidak dibuang tetapi digunakan untuk interasi berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yangsebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir. Berikut ini adalah kelebihan prototype :

Berikut ini adalah kelebihan prototype :

  1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang user.
  2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.
  3. User berperan aktif dalam pengembangan sistem
  4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
  5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.


Berikut ini adalah kekurangan prototype :


  1. User kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
  2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograan yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.
  3. Hubungan user dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.


Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:156)[1],“Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Rosa (2013:18) [9],“Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Henderi (2011:322)[10],“Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.

2. Langkah-langkah Analisa sistem


Menurut Taufiq (2013:159)[1], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) dalam Taufiq, Rohmat.2013 :

  1. Definisi Lingkup
    Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
  2. Analisis Masalah
    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.
    Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
  3. Analisis Persyaratan
    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.
  4. Desain Logic
    Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
  5. Analisa Kebutuhan
    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.



Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[11], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[12], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu proses perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi dan digunakan.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[11] , Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

3. Tahap-tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141)[12] , Langkah-langkah tahap rancangan yaitu  :

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici, Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    1. Diagram arus data (data flow diagram).
    2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
    3. Kamus data. (Data dictionary)
    4. Flowchart.
    5. Model hubungan objek.
    6. Spesifikasi Kelas.


  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem, Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
  3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem, Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
  4. Memilih Konfigurasi Terbaik, Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
  5. Menyiapkan Usulan Penerapan, Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem, Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui



4. Flowchart

Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:116)[13],“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang akan dapat menjelaskan alur atau langkah-langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat,sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:

  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
  2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
  5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Taufiq , Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  2. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta
  4. 4,0 4,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2–Juli 2012
  6. Simarmata, Janner. 2010. “REKASA PERANGKAT LUNAK”. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
  7. Wiyancoko, Dudy. 2010. “Desain Sepeda Indonesia”. Jakarta: PT Dumedia Desain.
  8. Sasankar dan Vinay Chavan. 2011. International Journal of Computer Science & Technology
  9. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  10. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
  11. 11,0 11,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
  12. 12,0 12,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  13. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop”. Bandung. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 6, No.2.

Daftar Lampiran

Contributors

Muhammad syarif