SI1011464991

Dari widuri
Revisi per 9 Juni 2014 08.37 oleh Fitri anggraeni (bicara | kontrib) (Unified Modeling Language (UML))


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1011464991
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK)RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
   
(Syarah, S.Kom)
NID : 10002
   
NID : 08175

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1011464991

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu Sistem Informasi Manajemen pada masa sekarang ini sangatlah cepat dan maju, dengan semakin meningkatnya persaingan dunia media cetak berlomba melakukan Sistem Manajemen Informasi yang lebih baik, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan sistem manajemen yang lebih canggih lagi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.

Namun pada saat ini masih banyak kantor media cetak di daerah-daerah yang masih menggunakan sistem manual dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Salahsatunya pada Media Cetak Tabloid Tipikor yang masih menggunakan sistem manual untuk proses absensi pegawainya.

Sistem absensi pada Media Cetak Tabloid Tipikor masih menggunakan cara manual yaitu masih menggunakan media kertas sebagai bukti absensi, sehingga sering terjadi kesalahan pada waktu pengabsenan dan memperlambat proses kerja pegawai. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju, dengan adanya sistem absensi yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan pegawai.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul : “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADA MEDIACETAK TABLOIDTIPIKOR BERBASIS WEB “.


Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dan dipecahkan, yaitu pada sistem yang berjalan, masalah yang ditemukan antara lain :

  1. Bagaimana sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini pada Media Cetak Tabloid Tipikor?

  2. Apakah laporan yang dihasilkan saat ini datanya sudah akurat ?

  3. Bagaimana merancang sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar maka diperlukan ruanglingkup penelitian. Adapun batasan yang akan dibahas adalah seputar perancangansistem informasi absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor mulai dari absensi kehadiran pegawai, izin pegawai, cuti pegawai sampai dengan pembuatanlaporan absensi pegawai.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    1. Untuk menganalisa Sistem Absensi Pegawai dari datang sampai pulang.

    2. Mempermudah dalam absensi sehingga lebihefektif dan efisien.

    3. Untuk memberikan solusi bagi Media Cetak TabloidTipikor dalam absensi pegawai.

  2. Tujuan Fungsional

    1. Untuk menyimpan data-data absensiagar data-data tidak hilang.

  3. Tujuan Individu

    1. Dapat menambah wawasan penulis dalam haldunia kerja.

    2. Ingin mengimplementasikan ilmu yang sudahkami dapat dalam proses belajar mengajar.

    3. Sebagai syarat untuk menyelesaikan SKRIPSI/TAdan mendapatkan gelar Sarjana.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat – manfaat yang diperolehadalah sebagai berikut :

  1. Manfaat Operasional

    1. Dapat meningkatkan mutu pelayanan pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

    2. Mempermudah dalam absensi sehingga lebih efektif dan efisien.

    3. Dapat meningkatkanpemanfaatan hasil-hasil penelitian di lingkungan Media Cetak Tabloid Tipikor.

  2. Manfaat Fungsional

    1. Agarhasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakanoleh Media Cetak Tabloid Tipikor sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaikisistem absensi yang berjalan saat ini.

    2. Agarterciptanya pelayanan yang lebih baik, efektif dan efisien.

  3. Manfaat Individu

    1. Hasil penelitian ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk memperluas wawasanyang telah diterima tentang manajemen pada kegiatannyata di bidang studinya.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yangdiperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukandalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukanmenggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Wawancara

    Untuk melengkapi data-datayang diperlukan dalam pengembangan Sisteminformasi Absensi inimaka dilakukan wawancara terhadap beberapa pegawai.Wawancara yang dilakukan untuk mencari data mengenaikekurangan dari sistem yang sedang berjalan serta kebutuhan-kebutuhan lain yangdiperlukan oleh pegawai yang belum tercukupi dari sistem yang telah ada sekarang.Wawancara dilakukan langsung kepada Bpk.Purnama Herdiansyah selaku pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

  2. Observasi

    Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untukmengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penelitiansecara langsung ke Media Cetak Tabloid Tipikor yangberalamat di Jl. Raya Serang KM14,5 Citra Raya Graha Pratama Blok V13 No.16 Cikupa Tangerang.

  3. Studi Kepustakaan

    Metode studi kepustakaan dilakukanuntuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan.Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensiyang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperolehdari buku-buku atau internet.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyekdengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan datadengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasikebutuhan sistem yang akan dikembangkan.Pada prosesanalisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisadidapatkan oleh masing – masing user.

  2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsionaldan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yangterlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masingpengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisis sistem berjalan saat ini.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :


  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools ataualat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Disain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5,dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi(Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan(Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang diteliti dalamlaporan ini pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian,metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistemyang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Media Cetak Tabloid Tipikor, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, Blueprint sistem yang diusulkan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) melalui program Visual Paradigm 6.4, yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, rancangan basis data, screen shot dari sistem yang diimplementasikan, serta rancangan perangkat sistem yang diusulkan, terdiri dari hardware dan software.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22) [1] , Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri darisuatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru,dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistemberhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsursistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakanoksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakanoksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dandarah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapaitujuan tersebut.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasankita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredarandarah, dan sistem pertahanan tubuh.

Menurut Sutabri (2012:10)[1], secarasederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunandari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:12)[1], mengatakan bahwasistem terbagi atas beberapa subsistem-subsistem.

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17)[1], menyatakan,suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponenyang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehinggaunsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahantertentu.

Menurut Sutabri (2012:17)[1],terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:

  1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpulbersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatusasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedurlebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikanoleh Ricard F. Neuschel dalam Tata Sutabri (2012:17)[1], sebagai suatu urut-urutanoperasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalamsatu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yangseragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

  2. Pendekatan yanglebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagaisuatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatutujuan tertentu.

Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2(2010:208)[2], sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap daridaur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yangbertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem padadasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainyang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya salingbekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapatberupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yanglain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistemini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistemtersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dandipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapatterjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energiyang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dansinyal (Signal Input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaranini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi.Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatusistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadikeluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksimenjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran makaoperasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenaisasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1],sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistemyang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistemfisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[1],data adalah “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Sutabri (2012:2)[1],data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2)[1], istilah dataadalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yangmengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol,gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkansuatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Jelasnya, data itu bisaberupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagaibahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusanoleh pimpinan organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa datamerupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untukmenghasilkan informasi yang bermanfaat.

2. Definisi Informasi

Sistem informasi manajemenberhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun,kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakansuatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

Menurut Sutabri (2012:29)[1],informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untukdigunakan dalam proses pengambil keputusan.

3. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38)[1], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkandengan analsis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat inimenunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatanmemperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapanilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat inimenunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenaivolumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur,karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat inimenunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volumedata yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dankesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaanpara pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedangdihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya,sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatanwaktu

    Menunjukan takada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan,pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan

    Sifat inimenunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas,membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilankeputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikannilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat inimenunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaraninformasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat inimenunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

4. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[1], Kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas darikesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karenabiasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinanterjadi gangguan (noise) yang dapatmengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

    Informasi yang datang pada penerima tidakboleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bilapengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untukorganisasi.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaatuntuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yanglainnya berbeda.

5. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[1], Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolahmenjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusanyang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian ataumengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambilkeputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkatpendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[1], sistem informasi adalah“suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahantransaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifatmanajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapatmenyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkanbahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses,menyimpan, menganalisa danmenyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[1], sistem informasi terdiridari beberapa komponen-komponenyang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya :

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode danmedia untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupadokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, danmodel matematik yang akan memanipulasi dati inputdan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untukmenghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (techology block)

    Teknologi merupakan “toolbox” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan danmengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantupengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)bagian utama, yaitu teknisi (brainware),perangkat lunak (software), danperangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (database block)

    Basis data (database)merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain,tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untukmemanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupaagar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  5. Blok Kendali (control blok)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lainsebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untukmeyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bilaterlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konseop Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220)[1], “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahapinvestigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistemmerupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap iniakan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[3] Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistemyang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untukmengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehinggadapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari pendapat diatasdapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuattahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agarmenghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

2. Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[3],“Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian darisuatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untukmengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan,kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhanyang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengankebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220)[1],proses analisis sistem dalam pengembangan sisteminformasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah danpenyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasisistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapuntujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yangtelah dicapainya.

  3. Mengevaluasisistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan datamaupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskantujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatanlaporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusanlangkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terusbekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistemadalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikantim proyek

    Tim proyek yang akan melakukanpenelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikankebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhaninformasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikankriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajerdidefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkanusulan rancangan

    Analisis sistem memberikankesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujuiatau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komite sistemmengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuandiberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Journal CCIT Vol-4 (2011:203)[4],Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cyle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkahSDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, sertamelakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Teori Khusus

Definisi Absensi

Menurut Frans M. Royan dalam Lindawati (2014:44)[5],mesinabsensi adalah peralatan kantor yang juga penting. Selain untuk mengkoordinasi para SDM distributor, alat ini juga bisa dibuat sebagai acuan dalam menghitung uang makan, uang bensin, dan uang parkir berdasarkan hari kerja. Alat ini bisa dalam bentuk check-clock, yaitu alat absensi dengan menggunakan kartu yang dimasukan ke ke mesin untuk menandai tanggal dan hari. Atau bisa juga dalam bentuk pemindai sidik jari, yaitu alat absensi dengan menggunkan sensor sidik jari sebagai penanda kehadiran.

Menurut purwanto dalam Lindawati (2014:44)[5],“absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan akrivitas suatu institusi, suatu komponen institut iti sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan”.

Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan absensi adalah pendataan kehadiran karyawan atau pegawai yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.

1. Klasifikasi Absensi

Menurut Wibisono dalam Lindawati (2014:44)[5],absensi dapat diklasifikasikan dalam empat kategori melliputi :

  1. Absensi yang disebabkan penyakt (sakit).

  2. Absensi karena seorang individu mengalami problem sendiri seperti depresi dan kecanduan alkohol.

  3. Absensi karena suatu sebab yang membutuhkan kesepakatan dengan keluarga, seperti anak sakit.

  4. Absensi tanpa alasan.

Definisi Pegawai

Menurut Harsono dalam Esa Wijayanti (2014:16)[6], “Pegawai yangberarti orang-orang atau sekelompok orang yang memiliki status karena pekerjaannya”.

Berdasarkan pengertian tersebut Pegawai merupakan kelompok atau anggota disuatu organisasi dan melaksanakanpekerjaan yang telah ditetapkan dan merupakan pekerjaan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan sesuai dengan apa yang akan dicapai.

Konsep Dasar Media

1. Pengertian Media

Menurut Fandy Triptono dalam Fauzi Hudhori (2013:21)[7], Media adalahsaluran penyampaian pesan komersil kepada khalayak sasaran. Media tersebut dapat berupa suratkabar, majalah, TV, radio, media luar ruangan, iklan transit, dan direct mail. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh factor-faktor seperti cirri produk, jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekuranggan media itu sendiri. Selain itu pemilihan media juga tergantung pada tujuan pengiklanan, yang merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan dalam program pengiklanan.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3- Mei 2012[8]. Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsure komunikasi grafis seperti teks, gambar atau foto.

2. Alternatif Media

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

  1. Media Cetak

    Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

  2. Media Elektronik

    Yaitu media dengan teknologi dan hanya bias digunakan bila ada trasmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televise dan radio.

Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[6], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15)[6], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain nonfungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

3. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25)[6], Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)

  2. Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:

    1. Structural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanyamerupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  3. Relasi (Relationship)

  4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objeklainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  5. Diagram

  6. Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Use Case Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangatpenting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  2. Class Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

  3. Sequence Diagram

    Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

  4. State Chart Diagram

    Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutamapenting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

  5. Activity Diagram

    Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

4. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28)[6], diagram-diagram UML terdiri dari :

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering puladiagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadianserta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Media Cetak Tabloid Tipikor

Sejarah Singkat

Berbicara Tabloid TIPIKOR tidak lepas dari sosok dan peran Dani Yudo Kuncoro SH,MMH. Sosok ini mempunyai latar belakang sebagai seorang jurnalis senior era orde lama disalah satu Media Independent. Mengenai aktifitas Dani Yudo Kuncoro merupakan salah satu pendiri Yayasan Gelora 45 yang bergerak dibidang keagamaan, kemanusian dan sosial.

Media Cetak Tabloid TIPIKOR terbentuk dibawah naungan Yayasan Gelora 45 dan berkantor di Rukan Villa Bandara Kelurahan Dadap – Kabupaten Tangerang. Media Cetak Tabloid TIPIKOR merupakan salah satu media cetak bulanan yang menjadi pelopor pemberitaan yang mengupas khusus kejahatan korupsi yang semakin merajalela di Indonesia. Perwakilan Tabloid TIPIKOR pertama terbentuk di Provinsi Banten pada awal Tahun 2008 yang beralamat kantor di Jln.Raya Serang KM 14,5 Citra Raya Graha Pratama Blok V13 No.16 Cikupa, Tangerang – Banten.

Awal Tahun 2011 Tabloid TIPIKOR adalah Media Cetakpertama yang berhasil membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkardugaan korupsi Pembangunan Gedung Vaksinasi Flu Burung di Jawa Barat yangmerugikan Negara diperkirakan Rp 600 Miliar Rupiah yang akhirnya KPK menetapkanM.Nazarudin dan beberapa pejabat Direktorat Jendral Kementrian Kesehatansebagai tersangka. Selain itu, Tabloid TIPIKOR adalah Media Cetak yang jugamembantu Komisi Pemberantasan Korupsi membongkar Proyek Pembangunan SportCenter Hambalang yang juga terindikasi merugikan negara hampir 500 MiliarRupiah yang juga akhirnya KPK menetapkan beberapa Politisi Demokrat sebagaitersangka termasuk Ketua Umum Partai Demokrat yaitu Anas Urbaningrum. Dan masihbanyak pemberitaan – pemberitaan korupsi Di Media Tabloid TIPIKOR yang akhirnyamembantu KPK menuntaskan dan menjerat “Aktor – Aktor Pemerintahan” korupsebagai tersangka.

Saat ini, Kantor Redaksi Media Cetak Tabloid TIPIKORberlamat di Jln. Cempaka Putih Barat 3 No.16 B Jakarta Pusat. Selain itu jugamemiliki 10 Perwakilan Kantor Provinsi, 32 Kantor Biro di seluruh PerwakilanProvinsi diantaranya Perwakilan Provinsi Banten di Citra Raya - Tangerang,Perwakilan Provinsi Jawa Barat di Cibolerang – Bandung, Perwakilan ProvinsiJambi di Kota Jambi, Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari, dan lain– lain.

Setelah 7 (Tujuh) Tahun berdiri dan berkembang padaTahun 2013 Tjoa Ho Liong wafat. Sepeninggalnya (Alm) Tjoa Ho Liong, PimpinanUmum Tabloid TIPIKOR dijabat oleh E.Suherman Kartadinata SH,MMH yang jugamenjabat sebagai President Direktur Kongres Advokat Indonesia (KAI) dan sampaisaat ini Pimpinan Redaksi Tabloid TIPIKOR masih dijabat oleh Dani Yudo KuncoroSH,MMH.

Visi dan Misi

Visi dan Misi Penerbitan Media Cetak Tabloid TIPIKOR, yaitu:

1. Visi

Menjadi salah satu Media Cetak yang profesionaldan sebagai alat kontrol sosial kemasyarakatan yang dipercaya dan terintegrasiserta fokus mempublikasikan atau menyiarkan informasi yang akurat dan mampubersaing.

2. Misi

Memberikan konsep pengetahuan umum secaramaksimal khususnya politik dan hukum sertamenjadi sumber berita dan informasi terpercaya di Indonesia.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada Media CetakTabloid Tipikor disusun secara bertahap sesuai dengan kondisi dan denganmemperlihatkan efektifitas dan efisiensi. Untuk menunjang lancarnya pengelolaandibutuhkan adanya kelompok kerja yang pada dasarnya membantu kepala perwakilanatau pimpinan dalam pelaksanaan tugas, memberikan tugas untuk para pegawai kearah yang diharapkan berdasarkan ketentuan hukum dan tanggung jawab untukmencapai tujuan pelayanan yang baik, seperti yang terlihat pada gambar strukturorganisasi dibawah ini.

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Kepala Perwakilan

Tugasnya :

  1. Bertanggungjawab terhadap semua kegiatan baik meliputi kegiatan jurnalistik atau dalam pendistribusian Media Cetak Tabloid Tipikor khusunya diwilayah perwakilan provinsi Banten.
  2. Memberikanpengarahan kepada seluruh Kepala Biro yang berada diwilayah Provinsi Banten.
  3. Melaporkansetiap kegiatan jurnalistik diwilayah provinsi Banten dan memberikan laporan keuangan kepada Pimpinan Redaksi Tabloid TIPIKOR.

2. Wakil Kepala Perwakilan

Tugasnya :

  1. MewakiliKepala Perwakilan dalam setiap kegiatan formal apabila Kepala Perwakilan tidak bisa hadir.
  2. Melakukansosialisasi jurnalistik kepada seluruh kepala biro yang ada di Provinsi Banten.
  3. Mengadakankegiatan sosisal di wilayah Provinsi Banten.

3. Sekretaris

Tugasnya :

  1. Mengaturkegiatan surat menyurat, baik surat masuk maupun surat keluar yang berkaitan dengan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
  2. Melaporkandata absensi seluruh wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
  3. Mengaturjadwal seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

4. Administrasi

Tugasnya :

  1. Mendataseluruh kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang seluruh kegiatan/aktifitas kantor di Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

5. Bendahara

Tugasnya :

  1. Menguruspenggajian seluruh staff dan wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
  2. Melaporan keuangan bulanan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.


6. Marketing

Tugasnya :

  1. Mengurus dan mengatur kegiatan yang berkaitan dengan periklanan di Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

7. Bagian Umum

Tugasnya :

  1. Membantupendistribusian surat menyurat dan mengatur pendistribusian eksemplar Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

8. Kordinator Wartawan

Tugasnya :

  1. Memberikan pengarahan cara kerja jurnalis pada seluruh wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
  2. Melaporkankinerja seluruh wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

9. Kabiro

Tugasnya :

  1. Memberikantugas kepada wartawan yang ada diwilayah kerja masing-masing biro yang dipimpinnya.
  2. Membantukinerja wartawan dibiro yang dipimpinnyan dalam kegiatan jurnalistik.

10. Wartawan

Tugasnya :

  1. Melakukankegiatan jurnalistik sesuai dengan tugas yang diberikan oleh kepala biro disetiap biro masing-masing
  2. Membuat berita.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Urutan prosedur ini berisikan urutan proses absen datang, absen pulang, izin, cuti, dinas luar serta pembuatan laporan.

  1. Prosedur Absen Datang

    Pegawai datang langsungkepada Sekretaris, kemudian Sekretaris menyiapkan kertas absen dan memberikanyakepada pegawai, lalu pegawai menerima kertas absen untuk di tandatangani yangmenandakan bahwa pegawai tersebut sudah datang atau hadir pada hari tersebut,kemudian pegawai memberikan kertas absen tersebut ke Sekretaris.

  2. Prosedur Absen Pulang

    Pegawai datang langsungkepada Sekretaris, kemudian Sekretaris menyiapkan kertas absen dan memberikanyakepada pegawai, lalu pegawai menerima kertas absen untuk di tandatangani yangmenandakan bahwa pegawai tersebut sudah selesai dalam melakukan tugasnya padahari ini , kemudian pegawai memberikan kertas absen tersebut ke Sekretaris.

  3. Prosedur Izin

    Apabila pegawai izin tidakmasuk kantor atau ada halangan, pegawai wajib memberikan informasi padaSekretaris baik melalui email atau telp, kemudian Sekretaris menerima informasitersebut dan mencatatnya pada kertas absen.

  4. Prosedur Cuti

    Jika pegawai ingin cuti,pegawai harus meminta form cuti pada Sekretaris kemudian Sekretaris menyiapkan form cuti, lalu di berikan kepada pegawaiagar pegawai mengisi form tersebut dan jika form tersebut sudah di isi pegawaidiharuskan mengembalikan form tersebut kepada Sekretaris sehingga Sekretarisbisa mengarsipkanya.

  5. Prosedur Dinas Luar

    Jika pegawai di perintahkanatau mendapat tugas dinas luar, pegawai harus meminta form dinas kepada Sekretaris,kemudian Sekretaris menyiapkan form tersebut dan memberikan kepada pgawai untukdi isi selengkapnya dan setelah selesai pegawai wajib mengembalikan formtersebut kepada Sekretaris agar dapat di arsipkan.

  6. Prosedur Pembuatan Laporan

    Sekretaris membuat laporanbulanan kemudian diberikan kepada pimpinan untuk di periksa, setelah di periksaoleh pimpinan apabila laporan tersebut terjadi kesalahan maka pimpinanmengembalikan laporan tersebut untuk di perbaiki oleh Sekretaris, dan apabilalaporan tersebut sudah benar makan pimpinan dapan melakukan ACC pada laporantersebut.

Rancangan Prosedur Sintem Berjalan

  1. Use Case Diagram

    Setelah skenario mengenai sistem absensi pegawaiyang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akandigambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisiskenario diatas dapat digambarkan dalam usecase diagram mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem absensi pegawaiyang berjalan saat ini. Use case diagramakan menggambarkan hubungan use casedengan actor . Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini.

    a. Use Case Absensi Pegawai

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Absen Pegawai


  2. Aktivity Diagram

    Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses danurutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchartkarena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalahflowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem,sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari actor.Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dariaktivitas para actor-aktoryang ada pada sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

    BAB IV

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Kesimpulan Terhadap Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

    Saran

    Kesan

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 1,14 1,15 1,16 1,17 1,18 Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset
    2. Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris.Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.Jurnal CCIT Vol.3 No.2.
    3. 3,0 3,1 Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011.Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran ArtificialInformatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
    4. Aisyah,Sity, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
    5. 5,0 5,1 5,2 Lindawati. 2014.“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADA SMA NEGERI 15 TANGERANG BERBASIS WEB”.
    6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Wijayanti, Esa. 2014. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN BATUCEPER TANGERANG.
    7. Hudhori, Fauzi. 2013. PERANCANGAN VIDEO LIPUTAN KARANTINA 20 FINALIS GOGIRL LOOK 2012 SEBAGAI DAYA TARIK MEDIA PROMOSI PADA DISTRICT PHOTOGRAPHY.
    8. Maimunah, LusyaniSunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol.5 No.3- Mei 2012. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja.

    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Fitri anggraeni, Fitry