SI1522487436

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari



RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1522487436
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA

Disusun Oleh :


NIM
: 1522487436
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 09 Januari 2020


Dekan
       
Ketua
       
Program Studi TEKNIK INFORMATIKA
           
           
           
           
       
((Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1522487436
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :


Tangerang, 08 Januari 2020


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Sandro Alfeno, M.Kom)
 
(Danang Rifai, S.Kom., MM)
NID : 04033128301
 
NID : 17013






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA


Disusun Oleh :


NIM
: 1522487436
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 09 Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA

Dibuat Oleh :


NIM
: 1522487436
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 09 Januari 2020


MUHAMAD RIDWAN
NIM. 1522487436


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Di dalam perusahaan PT Sunindo Bangun Kersana diketahui pentingnya pengelolaan sistem pemetaan produk & Hasil pencapaian penjualan. Salah satu informasi yang penting adalah informasi mengenai pemetaan produk & hasil pencapain penjualan untuk mengetahui produk mana saja yang paling banyak terjual dan berapa persen hasil penjualan produk tersebut dengan menggunakan grafik penjualan. Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem agar General Manager bisa dapat melihat hasil penjualan produk secara realtime yang bisa diakses di website. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode analisa yang digunakan adalah analisa PIECES. Dan metode perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML). Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP, freamwork yang digunakan yaitu Ajax dan MySQL sebagai database, serta metode Waterfall yang merupakan metode paling sederhana dan paling banyak digunakan. Peneliti menggunakan blackbox testing untuk menguji fungsionalitas sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan.

Kata Kunci: pemetaan produk , hasil pencapaian penjualan, grafik penjualan


ABSTRACT

In the company PT Sunindo Bangun Kersana known the importance of managing the product mapping system & sales achievement results. One important information is information about product mapping & sales achievement results to find out which products are the most sold and what percentage of the product sales results using sales charts. Basically, this study aims to create a system so that the General Manager can see real-time product sales results that can be accessed on the website. The method used to collect data is observation, interview and literature study. The analytical method used is PIECES analysis. And the system design method uses Unified Modeling Language (UML). The programming language used is PHP, the freamwork used is Ajax and MySQL as the database, and the Waterfall method which is the simplest and most widely used method. Researchers use blackbox testing to test the functionality of the product mapping system & sales achievement results.

Keywords : product mapping, sales achievement results, sales charts





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Pada PT Sunindo Bangun Kersana” ini alhamdulillah dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada halangan yang berarti dan tepat pada waktunya.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, dan wawancara serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung dalam penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Universitas Raharja.
  5. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan serta masukkan kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Danang Rifai, S.Kom., MM. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan memberikan bimbingan dan pengarahan serta masukkan kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Bapak Sentosa selaku General Manager sekaligus sebagai stakeholder di PT Sunindo Bangun Kersana yang telah memberikan pengarahan observasi serta membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis
  9. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa kepada penulis, dan memberikan semangat serta dukungan baik moril maupun materil untuk meraih keberhasilan dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.
  10. Untuk teman-teman seperjuangan, Selfiana, Rama, dan uchenk mardie guru besar saya diteknisi ponsel yang telah memberikan motivasi untuk selalu menyemangati dalam menyelesaikan skripsi dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga terwujudnya penulisan laporan Skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam penyusunan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, serta banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan sebagai acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.


Tangerang, 09 Januari 2020
MUHAMAD RIDWAN
NIM. 1522489236



Daftar isi






DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Deskripsi Use Case membuat data hasil penjualan

Tabel 3.3 Deskripsi Use Case kirim e-mail ke general manager

Tabel 3.4 Deskripsi Use Case Notif e-mail laporan penjualan

Tabel 3.5 Deskripsi Use Case membuat data hasil penjualan

Tabel 3.6 Deskripsi Use Case menerima data laporan penjualan

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Deskripsi Use Case Diagram Validasi Login

Tabel 4.2 Deskripsi Use Case Kelola Product

Tabel 4.3 Deskripsi Use Case Kelola Data Customer

Tabel 4.4 Deskripsi Use Case View Sale

Tabel 4.5 Deskripsi Use Case View Approval

Tabel 4.6 Deskripsi Use Case View Report

Tabel 4.7 Deskripsi Use Case Diagram Validasi Logout

Tabel 4.8 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.9 Tabel Users

Tabel 4.10 Tabel Product

Tabel 4.11 Tabel Customer

Tabel 4.12 Tabel Catagory

Tabel 4.13 Tabel Country

Tabel 4.14 Tabel Sale

Tabel 4.15 Black Box Testing

Tabel 4.16 Tabel Schedule

Tabel 4.17 Tabel Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 2020

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram

Gambar 4.5 Prototype Halaman Login Admin Marketing

Gambar 4.6 Prototype Login Failled Admin Marketing

Gambar 4.7 Prototype Halaman Product Admin Marketing

Gambar 4.8 Prototype From Menambahkan Product

Gambar 4.9 Prototype Form Menambahkan Customer

Gambar 4.10 Prototype Form Menambahkan Penjualan (Sale)

Gambar 4.11 Prototype Halaman Report

Gambar 4.12 Prototype Halaman Login General Manager

Gambar 4.13 Prototype Login Failled General Manager

Gambar 4.14 Prototype Halaman Sale General Manager

Gambar 4.15 Prototype Halaman Approval

Gambar 4.16 Prototype halaman Report

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login Admin Marketing

Gambar 4.18 Tampilan Login Failled Admin Marketing

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Product Admin Marketing

Gambar 4.20 Tampilan From Menambahkan Product

Gambar 4.21 Tampilan Form Menambahkan Customer

Gambar 4.22 Tampilan Form Menambahkan Penjualan (Sale)

Gambar 4.23 Tampilan halaman Report

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Login General Manager

Gambar 4.25 Tampilan Login Failled General Manager

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Sale General Manager

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Approval

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Report




DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan tertentu dalam menjalankan usahanya. Setiap perusahaan ingin memenuhi kebutuhan karyawannya maupun pemegang saham pada perusahaan tersebut. Kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan merupakan suatu prestasi bagi manajemen perusahaan tersebut.

Komputer merupakan alat bantu yang dapat meringankan manusia dalam menangani sebuah masalah dan kelemahan yang ditimbulkan pada perusahaan. Sehingga dengan adanya komputer akan dapat menghasilkan informasi yang efisien dan efektif sehingga dapat membantu memecahkan masalah dalam mengambil keputusan pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan pada perusahaan.

Di dalam perusahaan PT Sunindo Bangun Kersana diketahui pentingnya pengelolaan sistem pemetaan produk & Hasil pencapaian penjualan. Salah satu informasi yang penting adalah informasi mengenai pemetaan produk & hasil pencapain penjualan untuk mengetahui produk mana saja yang paling banyak terjual dan berapa persen hasil penjualan produk tersebut.

Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem agar General Manager bisa dapat melihat hasil penjualan produk secara realtime yang bisa diakses di website.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil judul “Rancang Bangun Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Pada PT Sunindo Bangun Kersana”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan, antara lain :

  1. Apakah sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan pada PT Sunindo Bangun Kersana sudah efektif?
  2. Permasalahan apa saja yang ditemukan pada sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan pada PT Sunindo Bangun Kersana ?
  3. Bagaimana merancang sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan dengan mengimplementasikan teknologi website pada PT Sunido Bangun Kersana?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tetap focus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka diperlukan beberapa ruang lingkup yang akan dibahas. Permasalahan yang akan dibahas meliputi : data produk, dan data hasil pencapaian penjualan produk

Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Memudahkan admin marketing untuk membuat data hasil pencapaian penjualan pada PT Sunindo Bangun Kersana.
  2. Agar PT Sunindo Bangun Kersana memiliki sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan yang dapat memudahkan admin marketing yang bertugas membuat sebuah hasil pencapaian penjualan.
  3. Agar General Manager dapat mengetahui hasil pencapaian penjualan setiap kali admin marketing melakukan proses pembuatan data hasil penjualan produk pada setiap data-data penjualan yang masuk.

Manfaat Penelitian

  1. PT Sunindo Bangun Kersana akan memiliki sebuah sistem yang baru dalam proses pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan.
  2. Adanya sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan produk yang langsung bisa diakses di website memudahkan general manager melihat laporan penjualan secara rinci dalam memetakan produk dan admin marketing dalam membuat data penjualan.
  3. Adanya sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan produk yang lebih mudah dan akurat.

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu :

  1. Metode Observasi

    Dalam metode ini, peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada, dengan cara mengamati sumber dan prosedur pengolahan data produk dan hasil pencapaian penjualan agar peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.

  2. Metode Wawancara

    Pada metode ini, peneliti mendapatkan data dengan cara bertanya langsung kepada pihak perusahaan, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan, kemudian menyimpulkan setiap jawaban dengan mengumpulkan solusi yang akan dijadikan patokan konsep sistem yang akan dibuat.

  3. Metode Studi Pustaka

    Terlepas dari dua metode pengumpulan data diatas yang telah disebutkan, peneliti juga melakukan studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai situs internet, jurnal dan artikel. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk melengkapi data yang telah diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai bahan acuan atau referensi yang berhubungan dengan pembuatan sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan.

Metode Analisa Sistem

Peneliti menggunakan metode analisa PIECES sebagai panduan untuk mengidentifikasi masalah pada PT Sunindo Bangun Kersana maka harus dilakukan analisa terhadap (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economy), kontrol (Control), efesien (Eficiency) dan pelayanan (Services). Selanjutnya dengan menggunakan metode Elisitasi untuk membantu merancang sistem. Elisitasi yaitu final draft yang bertujuan untuk menggambarkan bukti dari pencapaian dalam tahap implementasi. Selanjutnya dari hasil analisa tersebut dibuat dalam suatu rancang bangun yang diharapkan dapat membantu proses perancangan sistem.

Metode Analisa Sistem

Dalam menyusun laporan Skripsi ini penulis mempergunakan metode throw-away prototyping. Dengan menggunakan metode ini, spesifikasi awal dari sistem sudah dapat diketahui, sehingga proses prototyping ini ditujukan untuk mengurangi resiko kebutuhan yang tidak terpenuhi dan tidak terpakai.

Metode Perancangan Sistem

Pada saat ini penulis menggunakan metode perancangan terstruktur yaitu melalui tahapan pembuatan UML (Unified Modeling Language) yang akan dituangkan dalam tahapan pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram, PHP sebagai bahasa pemrograman dengan MySQL sebagai Database Management System (DBMS), software pendukung yang digunakan untuk mendesign platform adalah ajax, untuk kebutuhan lengkapnya menggunakan Sublime Text 3 sebagai text editor.

Metode Pengujian SIstem

Dalam menyusun sebuah laporan Skripsi ini penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Blackbox Testing merupakan sebuah metode uji coba yang berfokus pada keperluan perangkat lunak. Karena uji coba Blackbox Testing ini memungkinkan kepada pengembang perangkat lunak untuk membuat himpunan kondisi input yang mana kondisi tersebut akan melatih syarat fungsional suatu program. Metode pengujian ini berusaha untuk menemukan kesalahan yang terdiri dari beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal..

Sistematika Penulisan

Agar penulisan laporan penelitian ini menjadi lebih mudah untuk dipahami, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan aturan penyampaiannya sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa teori dasar dan beberapa definisi serta literature review akan mendukung pembahasan masalah yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum PT Sunindo Bangun Kersana, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tatalaksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta elisitasi tahap I, II, III dan final draft elisitasi.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini diuraikan mengenai rancangan sistem yang diusulkan dan digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Metode Language) yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, rancangan implementasi program. Selain itu dijelaskan juga mengenai spesifikasi database yang digunakan serta desain implementasi yang diusulkan.

BAB V   PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, yang mana bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan juga saran yang dapat bermanfaat untuk peneliti dan juga pembaca.

BAB V   DAFTAR PUSTAKA

BAB V   LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25), [1] “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian pada suatu tujuan utama”.

    Menurut Otto Fajarianto dalam jurnal sisfotek global (2017:49), [2]mengutip dari hartono “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi kesatuan”.

    Menurut Mulyadi (2016:5), [3] “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

    Menurut Rocci Luppicini dalam International Form Educational Technology and Society (IFTS) (2015:108), [4] “System : the sum total of parts interrelated within one another and the whole structure or organization.”

    Menurut Menurut Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade (2015:675),[5] “Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting element forming collective entities.”

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu himpunan dari berbagai elemen-elemen yang saling berhubungan dan dirancang untuk mencapain tujuan utama.

  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidu (2016:227), [6] suatu sistem yang mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

    1. Komponen
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    3. Batasan Sistem (Boundary)
    4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    6. Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

    7. Penghubung Sistem (Interface)
    8. Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

    9. Masukan Sistem (Input)
    10. Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

    11. Keluaran Sistem (Output)
    12. Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

    13. Pengolahan Sistem (Process)
    14. Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan

  5. Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Tyoso (2016:5), [7] beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut ini, antara lain :

    1. Sistem Alamiah (Natural System) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
    2. Sistem Tiruan (Artificial System) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.
    3. Sistem Deterministik (Deterministic System) bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
    4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer.
    5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
    6. Sistem Terbuka (Opened Syste) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data
  2. Menurut Khozin Yuliana, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.4 No.1 (2018:48), [8] Mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari satu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

    Menurut Sobri, dkk (2017:157), [9] “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

    Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan dalam Triani Amrih Lestari dan Siti Mariah (2018:16), [10] “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, dan selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penermia tentang suatu hal tertentu tersebut, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah sekumpulan fakta atau angka, atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, data dapat berupa angka atau bilangan dan biasa disebut data kuantitatif dan juga data kualitatif.

  3. Definisi Informasi
  4. Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam Jurnal Sensi (2018:48).[11] “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25),[1] “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.“Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut I Putu Agus Eka Pratama dalam Maimunah (2018:193), “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, da manfaat”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

  5. Kualitas Informasi
  6. Menurut Ridho Pamungkas, dalam Jurnal Intensif (2017:43),[1] Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu ::

    1. Relevansi
    2. Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

    3. Kelengkapan dan Keluasan
    4. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

    5. Kebenaran
    6. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

    7. Terukur
    8. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

    9. Keakuratan
    10. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

    11. Kejelasan
    12. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

    13. Keluwesan
    14. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

    15. Ketepatan Waktu
    16. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Menurut Gilang Ramadhan, Edy Budiman, dan Andi Syakirdalam Prosiding Seminar Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi (2017) [12] adalah“Sistem Informasi adalah Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan)”.

    Menurut Anggraeni (2017:2), [13] “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Menurut Priyo Sutopa, dkk (2016:24), [14] mengutip dari Siregar“Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, Sistem Informasi yang akurat dan efektif”.

    Dapat disimpulkan dari para pendapat ahli diatas bahwa sistem informasi dapat didefinisikan untuk memperoleh, mengolah, menganalisa, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu yang nantinya akan menjadi suatu alat bantu untuk pengambilan keputusan.

  3. Komponen Sistem Informasi
  4. Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk, Dalam Seminar Nasioal Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:25), [1] Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

    1. Blok Masukan (Input Block)
    2. Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

    3. Blok Model (Model Block)
    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

    5. Blok Keluaran (Output Block)
    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Block Technology)
    8. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software)'' danperangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)
    10. Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    11. Blok Kendali (Control Block)
    12. Banyak faktor yang dapat merusak sistern informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistern itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

  5. Kegiatan Sistem Informasi
  6. Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25), [14] bahwa kegiatan sistem informasi ada 4, yaitu :

    1. Input
    2. Proses
    3. Output
    4. Penyimpanan
  7. Tujuan Sistem Informasi
  8. Menurut Sandro Alfeno, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.2 (2017:29), [15] “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi, Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kedapa orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage)”.

Konsep Dasar Analisa

  1. Definisi Analisa Sistem
  2. Menurut Putra dalam Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) (2018:153), [16] “Analisa sistem merupakan tahap terhadap sistem yang sedang berjalan, prosedur dan alur dari sistem yang sedang berjalan, analisa permasalahan serta penentuan kebutuhan sistem”.

    Menurut Masriadi dalam Menara Ilm Vol. XII Jilid 1 No. 79 (2018:83), [17]“Analisa sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dan komponen-komponen dengan maksud untuk melihat dari dekat permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan. Sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai sistem yang sedang dipakai atau sistem yang diterapkan, sedangkan analisa sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai cara untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh sistem”.

    Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rahmat Agusli, dkk (2017:21), [18]“Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

    Berdasarkan definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa analisa sistem adalah melihat sistem yang sudah berjalan, dan melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, analisa permasalahan serta penentuan kebutuhan sistem.

  3. Tahap - Tahap Analisa Sistem
  4. Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:18), [19] Tahap analisis sitem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
    3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis
    5. Setelah tahap analisis sistem telah dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran apa yang perlu dikerjakan selanjutnya. Tahap berikutnya adalah tahap desain sistem yaitu analisis sistem akan memikirkan bagaimana proses membentuk sistem tersebut berjalan.

Teori Khusus

Definisi Sistem Pemetaan

Definisi sistem pemetaan yang dirumuskan dalam kamus bahasa indonesia adalah menekankan ungkapan perasaan dalam bentuk gambar, tulisan peta, dan grafik.

Definisi Produk

Definisi produk menurut Fandy Tjiptono (2015:231),[20] “Produk adalah pemahaman subyektif produsen atas ’sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar”.

Konsep Penjualan

Menurut Francis Tantri dan Thamrin (2016:3),[21] “penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran”

Konsep Dasar Prototype

  1. Definisi Prototype
  2. Menurut Darmawan dalam Martono, dkk (2017:163),[22] “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

    Menurut Muzaki, dkk (2018:192),[23] “Prototype adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis”.

    Menurut Wiyancoko dalam Sunandar, dkk (2016:160),[24] “Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.

  3. Definisi Throw-away Prototyping
  4. Menurut Abdurrahman, dkk (2018:63),“ThrowawayPrototyping adalah suatu metode yang sama persis dengan metode prototyping dimana throwawayprototype merupakan hasil perkembangan dari prototype, tetapi throwawayprototype lebih mengarah pada hasil persentasi saja, yang dimana bertujuan untuk memvisualisasikan sebuah system yang sedang dibangun dan bedasarkan komentar pengguna, prototipe berikutnya terus dibangun sampai dapat memvisualisasikan sistem kerja nyata”.

  5. Tahapan – Tahapan dalam Prototyping
  6. Menurut Otto Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 (2016:55),[24] adapaun tahapan-tahapannya meliputi sebagai berikut :

    1. Tahap yang pertama adalah listen tahapan mendengarkan pelanggan, pada tahap ini proses menganalisa kasus dengan mengambil contoh pada bidang akademik yang menghadapi banyak komplain dari para mahasiswa meliputi proses belajar mengajar dan lain sebagainya. Permasalahan yang timbul dari komplain mahasiswa ini tidak dapat tertampung sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat mengolah dan menyimpan semua keluhan yang dihadapi mahasiswa tersebut dan akademik dapat memberikan sebuah keputusan cepat dan tepat.
    2. Tahapan yang kedua berupa tahapan membuat dan memperbaiki prototype pada tahapan ini berusaha mendesain secara cepat dan kemudian membuat aplikasi atau software sesuai dengan analisis kebutuhan yang sudah dilakukan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau user.
    3. Tahap mencoba aplikasi dan evaluasi prototype dengan cara menguji dengan studi kasus yang sudah dianalisis bersama-sama dengan pakar. Jika pada tahapan customer test user atau pakar merasa software belum sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan perbaikan software aplikasi dengan kembali ke tahapan yang pertama.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
  2. Menurut Adi Nugroho dalam Maimunah, dkk (2017: 4.5-1),[1] “UML(Unified Modeling Language)adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.”

    Menurut Mimin dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 (2016:1045),[25] “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi obyek. UML (unified Modeling Language), muncul karna adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.

    Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55),[26] “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

  3. Jenis – Jenis UML (Unified Modeling Language)
  4. Terdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML) yang mana diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Class Diagram
    2. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

    3. Package Diagram
    4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Use Case Diagram
    6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    7. Sequence Diagram
    8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

    9. Communication Diagram
    10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. State Chart Diagram
    12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

    13. Activity Diagram
    14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

    15. Component Diagram
    16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    17. Deployment Diagram
    18. bersifat statis. Diagram ini meperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run time).

Konsep Dasar PIECES

Menurut Muhammad Nursaman dkk (2018), analisis PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisa sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah : kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economics), kontrol (control), efesiensi (efficiency), dan pelayanan (service).

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika (2015:31).[27] Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, dan Service), adalah :

  1. Performance (kinerja)
  2. peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

  3. Economy (ekonomis)
  4. peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

  5. Control (pengendalian)
  6. peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.

  7. Effieciency (efesiensi)
  8. peningkatan terhadap efesiensi operasi. Efesiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efesiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efesiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inpurnya.

  9. Service (pelayanan)
  10. peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web
  2. Menurut Menurut Maimunah, Dini luigi, dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:26),[27] “Web adalah sistem dengan informasi yang dijadikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25),[14] “web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa web adalah teknologi yang menghubungkan data dari banyak sumber yang tersimpan dalam sebuah server yang disajikan dalam bentuk hypertext.

    </div>

    Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP
    2. Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2017:39),[1] “PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML”.

      Menurut Enterprise (2017:1),[28] “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.

      Dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi website yang menyatu dengan HTML dan memiliki sifat dinamis dan interaktif.

    3. Ciri-Ciri Kode Khusus PHP
    4. Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:23),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>, sistem merupakan suatu jaringan kerja dan prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan dan untuk melakukan sasaran yang tertentu untuk dapat mencapai tujuan. Definisi lain dinyatakan oleh Amrullah[29], sistem sebagai kumpulan atau grup dan bagian atau komponen apa pun, baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama-sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sistem merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan - kegiatan yang berkesinambungan dan prosedur - prosedur yang berhubungan yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi pengertian dinyatakan oleh Julianti[30]

      Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok

      permasalahan, antara lain :

      1. Komponen
      2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen – komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

      3. Batasan sistem (boundary)
      4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

      5. Lingkungan luar sistem (environment)
      6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

      7. Penghubung sistem (interface)
      8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain.

      9. Masukan sistem (input)
      10. Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

      11. Keluaran sistem (output)
      12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

      13. Pengolahan sistem
      14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan - laporan keuangan.

      15. Sasaran sistem
      16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

        Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan serangkaian aktivitas yang saling terhubung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


      Definisi Plagiarism

      Sejati dkk Berpendapat bahwa[31], plagiarisme merupakan pencurian dan penggunaan ide atau tulisan orang lain dan mengakui sebagai miliknya sendiri. Definisi lain dipaparkan oleh Kartikasari dkk[32]. Pelaku plagiarisme dikenal juga dengan sebutan plagiat.

      Secara garis besar, tindakan yang termasuk plagiarisme akademis antara lain:

      1. Menyalin tulisan orang lain secara mentah-mentah, tanpa memberikan penjelasan dan tanpa menyebutkan sumbernya bahwa tulisan tersebut diambil dari tulisan lain.
      2. Mengambil ide gagasan orang lain tanpa memberikan keterangan yang cukup tentang sumber gagasan tersebut.

      Menurut Sejati dkk[31], terdapat banyak sekali jenis plagiarisme, antara lain sebagai berikut:

      1. Mengutip atau Mengulang gagasan orang lain dalam suatu percakapan tanpa merujuk kepada yang mempunyai gagasan, tanpa memberi penghargaan atau ucapan terima kasih kepada yang mempunyai gagasan tersebut.
      2. Mencuri gagasan orang lain dalam suatu percakapan kemudian menuliskannya tanpa izin sah dari yang mempunyai gagasan tersebut termasuk plagiarisme dan ini merupakan kesalahan ilmiah.
      3. semua pendapat atau pernyataan orang lain secara tertulis yang dikutip tanpa memberi penghargaan kepada yang punya pendapat melalui catatan kaki orang atau daftar pustaka.
      4. Melakukan kutipan tak langsung dari pendapat atau pernyataan orang lain secara tertulis tanpa melakukan re frase (parafrase).
      5. Mengutip tabel dan gambar tanpa menyebutkan sumbernya.
      6. Dua tulisan berjudul dan berisi sama, maka yang keluar belakangan merupakan hasil plagiat.
      7. Menyalin seluruh hasil karya orang lain dan salinan iu diakui sebagai tulisan sendiri walaupun pemilik karya tulis mengizinkan secara tulus. Hasil karya yang dimaksudkan meliputi yang dipublikasi (buku, artikel dalam jurnal/prosiding/majalah) dan yang tidak dipublikasi.


      Definisi Kesalahan Penulisan

      Bahasa karya ilmiah Bahasa Inggris yang baku menurut standar ilmiah yang mengacu pada Kamus Umum Bahasa Inggris, Ejaan Yang Disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah dan suplemen-suplemen terbaru. Menulis karya ilmiah yang komunikatif sangat penting agar tujuan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan jelas dan jernih.

      Bahasa Inggris adalah alat untuk menyerap dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya. Menggunakan bahasa yang terstruktur merupakan salah satu hasil mempelajari bahasa. Bahasa itu sendiri merupakan kapabilitas manusia yang membuat kita mampu berkomunikasi, belajar, berpikir, memberikan penilaian dan mengembangkan nilai-nilai.


      Definisi Platform

      Menurut Anggriawan dan Hasugian[33], platform merupakan perpaduan kerja antara perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Menurut wikipedia[34], platform adalah suatu bentuk kombinasi yang dilakukan antara arsitektur perangkat dan kerangka kerja perangkat yang lunak (aplikasi). Modifikasi ini dipergunakan sesuai dengan kebutuhan dasar manusia dalam memanfaatkan teknologi.

      Menurut Tan dan Brahmana[35], platform merupakan sebuah tempat dalam jaringan komputer yang mempermudah dalam mencari jasa atau barang kepada distributor atau penjualnya.Jenis ini tentunya lebih mengarah ada platform penjualan secara online yang dioperasikan melalui sistem website.

      Berdasarkan 3 (tiga) pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa platform adalah perpaduan antara arsitektur hardware dengan software atau aplikasi yang dapat mempermudah dalam mencari jasa atau barang kepada distributor.


      Definisi ATT Clinic Journal System

      ATT singkatan dari Aptisi Transactions on Technopreneurship merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia), guna memfasilitasi hasil jurnal ilmiah sivitas akademika dalam bidang teknologi informasi, komunikasi, dan manajemen dalam menghadapi era digital di Indonesia.

      ATT adalah jurnal (peer-review) yang diterbitkan dua kali setahun (Maret & September) oleh Bidang Perencanaan Informasi dan Strategi Teknologi (BSPIT), Asosiasi Perguruan Tinggi Indonesia (APTISI). ATT dimaksudkan sebagai jurnal untuk menerbitkan artikel yang melaporkan hasil penelitian tentang technopreneurship. ATT mengundang semua manuskrip pada bidang fungsional teknologi, sistem informasi, e-bisnis, bisnis internasional, ekonomi bisnis, etika dan keberlanjutan bisnis, dan kewirausahaan. ATT Journal memiliki fitur baru yaitu ATT Clinic Journal.


      Gambar 2.1 Logo ATT Clinic Journal System

      ATT Clinic Journal merupakan suatu inovasi dari sebuah platform Open Journal System yang menyediakan layanan Academic Proofreading bahasa Inggris untuk artikel akademik diantaranya jurnal, konferensi, dan esai untuk studi pascasarjana yang melayani para Peneliti, Dosen, Mahasiswa Sarjana maupun Pascasarjana dalam menerbitkan karya ilmiahnya dalam berbagai media. ATT Clinic Journal berfokus untuk melayani para peneliti di Indonesia agar dapat bersaing di kancah internasional. ATT Clinic Journal merupakan perlakuan akademis terhadap karya ilmiah dengan cara mendiagnosa berbagai kelemahan dan kekuatannya. Diagnosa dilakukan mulai dari struktur paling atas, pendahuluan, permasalahan, metode, isi, dan kesimpulan.


      Definisi Open Journal System

      Berdasarkan pendapat dari Shiddieq dkk[36] bahwa Open Journal System merupakan Content Management System berbasis web yang digunakan untuk manajemen jurnal online. Aplikasi ini merupakan aplikasi open source yang didistribusikan secara gratis dibawah bendera PKP Project.

      Open Journal System adalah sistem penerbitan jurnal yang dikembangkan oleh Public Knowledge Project (PKP) melalui upaya yang didanai oleh pemerintah untuk memperluas dan meningkatkan akses ke sebuah penelitian.

      Menurut Diblitabmas dan DIKTI, OJS adalah sebuah Content Management System (CMS) yang dirancang secara khusus untuk mengelola jurnal dan wadah untuk menerbitkan jurnal yang dapat dioperasikan secara fleksibel. Software ini dapat diunduh free dan diinstal pada server web atau komputer local. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Open Journal System (OJS) adalah sebuah sistem yang dirancang secara khusus sebagai wadah penerbitan jurnal-jurnal elektronik yang dikembangkan oleh Public Knowledge Project (PKP).

      Kelebihan Open Journal System:

      Menurut Nugraha yang dikutip dalam jurnal unika[37], Open Journal System memiliki kelebihan dibandingkan dengan perangkat lunak lainnya yang sejenis, diantaranya:

      1. OJS beroperasi di multi platform termasuk Windows.
      2. OJS bisa beroperasi dengan webserver.
      3. Proses instalasi mudah.
      4. Banyak tersedia dokumentasi.
      5. Sudah banyak diaplikasikan oleh institusi, perguruan tinggi, maupun komunitas.


      Definisi Technopreneurship

      Menurut Wali [38], technopreneurship merupakan sebuah wadah bisnis yang berbasis teknologi untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda khususnya mahasiswa dan merupakan salah satu terobosan baru untuk mensiasati masalah pengangguran yang semakin meningkat. Menurut Trisninawati dan Mellita [39], technopreneurship adalah upaya membuat bisnis dengan berbasis teknologi yang diharapkan agar pergerakan bisnis tersebut selalu baik.

      Menurut Marfuah [40], technopreneurship diartikan sebagai kegiatan kewirausahaan yang usahanya berbasis pada teknologi. Kemudian berdasarkan pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa technopreneurship merupakan sebuah wadah bisnis kewirausahaan berbasis teknologi.


      Jurnal

      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) [41], jurnal jurnal dapat diartikan sebagai (buku) catatan harian, buku yang dipakai sebagai buku perantara antara buku harian dan buku besar, surat kabar harian, buku yang dipakai untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan waktu, majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu.

      Definisi lain diungkapkan oleh Rahardja dkk [42], jurnal adalah terbitan dalam bidang penelitian tertentu yang diterbitkan oleh suatu badan/instansi/organisasi tertentu. Biasanya jurnal ini untuk memuat hasil-hasil penelitian (penelitian kecil atau ringkasan penelitian), kajian pustaka dan bidang/subjek tertentu, yang dilakukan oleh badan instansi organisasi tersebut.


      Macam-Macam Jurnal

      Menurut Muhayat [43] Jurnal sebagai sebuah terbitan berkala, dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis sebagai berikut:

      1. Jurnal tercetak
      2. Jurnal tercetak yaitu terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila berkaitan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal, dapat diartikan sebagai terbitan berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah. yang sangat diminati orang saat diterbitkan.Jurnal elektronik.

      3. Jurnal elektronik
      4. Jurnal elektronik adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak, akan tetapi jurnal ini dijadikan bentuk elektronik. Terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam format PDF).


      Studi Pendahuluan

      Metode studi pustaka ini dilakukan untuk menunjang pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang telah atau akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka ini antara lain:

      1. Mengidentifikasikan kesenjangan dari penelitian ini.
      2. Menghindari membuat ulang sehingga tidak membuang waktu dan akan lebih banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan - kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
      3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
      4. Meneruskan apa yang telah diteliti dari penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

      Perlu dilakukannya penelitian dengan mempelajari perpustakaan sebagai salah satu implementasi dari metode penelitian yang akan dilakukan karena banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem kerektor kesalahan-kesalahan dan pengecekan hasil karya ilmiah menggunakan software turnitin serta penelitian lain yang berkaitan[44]. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut yang menunjang proses mendeskripsikan kesalahan - kesalahan dalam penulisan karya ilmiah dan pengecekan tingkat kemiripan karya ilmiah, maka perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Dimana pada penelitian ini digunakan sebanyak 10 literature antara lain:

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmanidah dan Rohmiyati[45] Penelitian ini membahas tentang tingkat plagiarisme karya ilmiah jurnal yang di cek menggunakan software turnitin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat plagiarisme karya ilmiah jurnal mahasiswa ilmu perpustakaan tahun 2015-2016 dengan menggunakan software turnitin. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu studi dokumentasi.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Manunggal[46] penelitian ini membahas tentang pemanfaatan sistem deteksi plagiarisme turnitin. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan sistem deteksi plagiarisme menggunakan turnitin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu tentang sistem deteksi plagiarisme menggunakan turnitin di suatu perguruan tinggi. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada metode penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, sedangkan peneliti menggunakan metode kuantitatif.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Salehuddin[47] penelitian ini membahas tentang pembuatan karya ilmiah yang terdeteksi plagiat di tingkat pascasarjana bukan merupakan manifestasi dari karakter peneliti yang positif; namun, kejahatan akademik seperti itu tampaknya umum di kalangan siswa. Meskipun kejahatan yang dilakukan mungkin disengaja atau tidak disengaja, kebutuhan untuk mencegah hal ini terjadi perlu dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, perubahan kecil dalam struktur kursus dibuat untuk kursus pascasarjana di UKM. Perubahan ini dalam bentuk memperkenalkan ceramah tentang plagiarisme dalam kegiatan kursus. Pembicaraan tentang plagiarisme disampaikan kepada siswa pada awal semester untuk menciptakan kesadaran tentang berbagai bentuk plagiarisme, implikasi plagiarisme, dan cara-cara mencegahnya. Pembicaraan ini diikuti oleh penyelidikan tentang pemahaman siswa tentang materi pelajaran melalui entri buku harian reflektif mereka. Hasil menunjukkan bahwa pembicaraan telah berhasil membuat siswa memahami bentuk-bentuk plagiarisme dan cara-cara mencegah plagiarisme.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Pawestritama[48] penelitian ini membahas tentang Penelitian ini membahas kesalahan gramatika yang diucapkan oleh tiga kontestan penutur asing bahasa Inggris dari berbagai negara di Asia yaitu Indonesia, Azerbaijan dan Cina. Tipe kesalahan lainnya yang juga sering ditemukan adalah kesalahan-kesalahan dalam verb phrase, third person singular verb, past participle, possessive case, some transformations dan coordinating conjunction. Hasil tersebut menunjukkan bahwa para kontestan masih memiliki masalah pada kemampuan bahasa Inggris mereka, terutama pada ketepatan tata bahasa Inggris.
      5. Penelitian dilakukan oleh Susilawati dan Sulhan[49] pada penelitian ini bertujuan Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kesalahan penggunaan kata kerja beraturan dan tidak beraturan pada karangan narasi.Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Setelah menganalisis kesalahan dari 30 data karangan narasi yang dibuat oleh 30 siswa terdapat total kesalahan adalah 150, akhirnya penulis menarik kesimpulan bahwa kesalahan kata kerja tidak beraturan yaitu 108 kesalahan (72%) dan kata kerja beraturan yaitu 42 kesalahan (28%).
      6. Penelitian dilakukan oleh Nugraha[50] penelitian ini membahas perihal kesalahan - kesalahan berbahasa indonesia pembelajar bahasa indonesia sebagai bahasa asing. Pada penelitian ini Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia (dan atau bahasa-bahasa lainnya) sebagai bahasa asing tidak mudah dicapai karena dalam proses pembelajarannya pastilah dijumpai banyak permasalahan. Salah satu permasalahan itu berupa kesalahan - kesalahan berbahasa oleh para pembelajar yang bila tidak segera diidentifikasi akan mengakibatkan kendala berkelanjutan dalam proses pembelajaran bahasa. Apabila hal ini terjadi belum diidentifikasikannya kesalahan berbahasa secara tepat dan sistematis dikhawatirkan terjadi ketidaktepatan dalam pemilihan strategi pembelajaran yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran bahasa tersebut.
      7. Penelitian yang dilakukan oleh Hakiki[51]Penelitian ini membahas tentang pemahaman kosakata bahasa Inggris di kelas 3 di SDN Tlogomas 1 Malang yang masih cenderung rendah sehingga membutuhkan upaya peningkatan melalui penerapan berbagai metode pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan metode pembelajaran outdoor study dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris di kelas 3 di SDN Tlogomas 1 Malang dan meningkatkan pemahaman kosakata bahasa Inggris di kelas 3 dengan menggunakan studi luar ruangan di SDN Tlogomas 1 Malang.
      8. Penelitian yang dilakukan oleh Wahid[52] Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kemampuan menulis mahasiswa yang diajarkan menggunakan metode mengoreksi kesalahan dan yang tidak diajarkan menggunakan metode tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang diadakan di prodi Bahasa Inggris universitas Pasifik. Penelitian ini meliputi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel yang diambil adalah mahasiswa semester 5 Prodi Bahasa Inggris Universitas Pasifik Morotai, Mahasiswa kelas A adalah kelas eksperimen dan kelas B adalah kelas kontrol, dua kelas tersebut diberi tes awal, kemudian kelas A diberi treatment dengan menggunakan metode mengoreksi kesalahan sementara kelas kontrol tidak menggunakan metode mengoreksi, dan tahap akhir mahasiswa diberi tes akhir.
      9. Penelitian yang dilakukan oleh Fhonna dan Rusmiati[53] penelitian ini membahas tentang karangan bebas mahasiswa. Penelitian ini membahas tentang proses yang kompleks yang mengharuskan seorang penulis untuk lebih fokus pada pemilihan kata – kata yang tepat yang dapat dirangkai menjadi sebuah kalimat yang sempurna. Para pakar bahasa menyatakan bahwa seorang penulis harus mampu mencapai tingkatan tertinggi pemahaman tentang pendidikan menulis secara akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karangan bebas Mahasiswa dengan mengelompokkan kategori kesalahan menyangkut tata bahasa yang sering muncul dalam tulisan mereka. Penulis menggunakan karangan bebas Mahasiswa unit 2 semester 4 angkatan tahun 2013 pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry sebanyak 27 orang sebagai sampel dalam penelitian ini. Sementara populasinya adalah seluruh unit Mahasiswa semester 4 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
      10. Penelitian yang dilakukan oleh Harliyansyah[54] Penelitian ini membahas tentang pencegahan plagiarism, Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi mengamanahkan poin penting yang dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan kebijakan pencegahan plagiarism. Salah satu poin penting itu adalah berupa publikasi karya ilmiah secara terbuka sehingga dapat diakses secara mudah melalui infrastruktur yang telah ditentukan. Karya ilmiah yang dikelola dan disimpan secara tertutup akan membuat nyaman pihak-pihak yang memplagiasinya karena akan sulit terekspos ke publik. Selain mewajibkan open access, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini juga menggariskan beberapa sanksi yang dianggap sebagai langkah pencegahan plagiarism.


      Peta Jalur Penelitian

      Penelitian ini akan dilaksanakan dengan cara bertahap selama 6 (enam) bulan dengan mempelajari tentang penelitian yang sebelumnya. Peneliti mengharapkan dengan penelitian ini, akan memberikan dampak maupun manfaat yang lebih baik lagi dalam penggunaan layanan dari ATT Clinic Journal sebagai media untuk mendeskripsikan kesalahan - kesalahan dalam penulisan karya ilmiah dan mendeteksi hasil karya ilmiah agar tidak teridentifikasi plagiarisme.



      BAB III

      PEMBAHASAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat PT Harsindo Oetama Perkasa

      Harsindo Grup adalah perusahaan milik swasta yang didirikan oleh bapak Harris Chow mulai dari PT Harsindo Oetama Perkasa yang memiliki anak perusahaan cabang usaha seperti PD Harsindo United Internusa, CV.Mitra Aneka pangan, serta 4 anak perusahaan cabang yang tersebar di daerah Bandung, Cirebon, Medan, dan Palembang. Pertama berdiri Harsindo Group berlokasi di ruko taman palem Cengkareng, Jakarta Barat. Pada tahun 2015 PT Harsindo Oetama Perkasa mendirikan gudang dan pabrik diwilayah Tangerang yang beralamat di Jl. Pondok Teko no. 38 Kelurahan Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

      Harsindo Group bergerak dibidang industri bahan pangan olahan dan distributornya. Usaha yang dibangun mulai dari pengemasan kembali bahan pangan olahan yang di import dari luar pulau atau bahkan luar negeri sukses dipasaran pulau Jawa dan Sumatera sampai dengan saat menciptakan produk baru dan melakukan produksi sendiri. Demikianlah sampai PT Harsindo Oetama Perkasa memiliki cabang pemasaran di beberapa daerah.

      Visi dan Misi PT Harsindo Oetama Perkasa

      1. Visi
      2. Menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi. Dan menjadi salah satu perusahaan yang handal didalam bidang produsen dam distributor bahan pangan olahan.

      3. Misi
        1. Kami bertekad untuk menjadi produsen bahan pangan olahan dengan kualitas terbaik dan halal.
        2. Memberikan produk dan layanan yang terbaik dengan harga yang kompetitif untuk semua pelanggan kami.
        3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara terus menerus untuk agar dapat mengikuti perubahan dan inovasi tepung di masa sekarang dan akan datang.
        4. Melakukan efisiensi secara terus menerus untuk memastikan keuntungan yang memuaskan kepada pemegang saham dan pihak eksternal.

      Struktur Organisasi PT Harsindo Oetama Perkasa

      Perusahaan PT Harsindo Oetama Perkasa mempunyai struktur organisasi. Yang dimaksud struktur organisasi disini adalah disebabkan perusahaan terbagi atas produk pemasaran dan juga packing didalam perusahaan juga terdapat beberapa divisi seperti bagian produksi, penanggung jawab atas teknis, HRD & GA, pajak, warehouse, administrasi dan lain sebaginya masih banyak divisi yang berada di perusahaan PT Harsindo Oetama Perkasa ini.

      Dari masing-masing manager atau kepala bagian dalam tiap divisi terbagi menjadi beberapa bagian dan untuk itu maka setiap perusahaan atau organisasi perlu menyusun organisasi agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang di harapkan.

      Gambar 3.1 adalah struktur organisasi PT Harsindo Oetama Perkasa.

      STRUKTUR ORGANISASI PT HARSINDO OETAMA PERKASA


      Gambar 3.1 Struktur Organisasi

      Tugas dan Tanggung Jawab

      PT Harsindo Oetama Perkasa. dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

      1. Direktur PT Harsindo Oetama Perkasa
      2. Tugas dan tanggung jawab direktur adalah :

        1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
        2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.
      3. Manager Accounting
      4. Tugas dan tanggung jawab manager accounting adalah :

        1. Mengambil keputusan investasi (investment decision), menyangkut pemilihan investasi yang diingikan dari sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih investasi yang dinilai paling menguntungkan.
        2. Analisis lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.
        3. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, serta mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
      5. Manager Marketing
      6. Tugas dan tanggung jawab manager marketing adalah :

        1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.
        2. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.
        3. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
        4. Melakukan analisa perilaku pasar / konsumen sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemasaran.
      7. Manager Operasional
      8. Tugas dan tanggung jawab manager operasional adalah :

        1. Mengelola dan mengarahkan tim operasi untuk mencapai target bisnis.
        2. Memberikan penilaian karyawan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja berdasarkan tinjauan kinerja.
      9. Kepala produksi
      10. Tugas dan tanggung jawab kepala bagian produksi adalah :

        1. Melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap semua kegiatan produksi.
        2. Memenuhi target kualitas dan kuantitas hasil produksi agar tepat waktu dan sesuai dengan standard yang ditetapkan.
        3. Melakukan analisa dan mengatasi permasalahan pada proses produksi.
      11. Kepala Gudang
      12. Tugas dan tanggung jawab kepala gudang adalah :

        1. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP.
        2. Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke gudang.
      13. HRD
      14. Tugas dan tanggung jawab HRD adalah : :

        1. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan.
        2. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.
        3. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja.
      15. Kepala pajak
      16. Tugas dan tanggung jawab Penanggung Jawab kepala bagian pajak adalah:

        1. perumusan kebijakan di bidang perpajakan.
        2. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perpajakan.
      17. Kepala bagian purchasing
      18. Tugas dan tanggung jawab kepala bagian purchasing adalah :

        1. Melakukan riset dan mencari barang serta supplier baru.
        2. Menilai tender dari supplier potensial.
        3. Menentukan barang, jasa, perlengkapan apa saja yang dibutuhkan.
        4. Melakukan negosiasi harga dan menyetujui kontrak.
        5. Mengurus penganggaran, penetapan biaya, dan penghematan biaya setelah melakukan review terhadap informasi manajemen yang ada.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Pradigm untuk menggambarkan Use Case diagram, Sequence Diagram , Activity diagram.

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Adapun urutan prosedur sistem layanan pengajuan jasa pengurusan pajak yang berjalan yaitu sebagai berikut:

      1. Client mengisi formulir pengajuan jasa pengurusan pajak.
      2. Staf legal menerima formulir pengajuan.
      3. kemudian client melengkapi data dan berkas perusahaan yang pajak nya akan di urus.
      4. Kemudian staf legal akan memberi informasi nominal pajak dan jasa kepada client.
      5. Lalu client melakuakan pembayaran pajak tersebut.
      6. Kemudian Staf legal memproses pajak yang di ajukan oleh client.
      7. Kemudian client membayarkan biaya jasa kepada staf legal.

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, Sebuah usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Berikut ini adalah usecase diagram sebagai berikut :

      Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan


      Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang ada terdapat :

      1. 1 (satu) sistem yang mencakup proses kegiatan yang berjalan saat ini
      2. 2 (dua) aktor yang melakukan kegiatan
      3. Terdapat 7 (tujuh) use case yang biasa dilakukan oleh actor

      Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan


      Gambar 3.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram yang diusulkan diatas terdapat :

      1. 2 (dua) actor melakukan kegiatan yaitu client, staf legal
      2. 5 (lima) lifeline antar muka yang saling berinteraksi
      3. 12 (dua belas) Message yang merupakan urutan kegiatan proses message spesification dari komunikasi antar objek.

      Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan


      Gambar 3.4 Activity Diagram Yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang diusulkan diatas terdapat :

      1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.
      2. 10 (sepuluh) action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan maka permasalahan yang dihadapi oleh staf legal pada PT Harsindo Oetama Perkasa pada sistem yang berjalan saat ini, ada beberapa masalah yang dihadapi diantaranya:

      1. Bagian legal tidak memiliki sistem untuk menginput data client.
      2. Bagian legal tidak memiliki laporan hasil pengajuan client.
      3. Jika terjadi komplain dari Client Bagian legal tidak memiliki data hasil pengecekan.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Pada metode ini mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk sistem yaitu analisa SWOT dan analisa ini juga terdiri dari beberapa unsur merumuskan strategi instansi masalah yang dihadapi dalam membuat analisa. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu yang dapat mengevaluasi kekuatan (strength) kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats) yang akan di analisa dengan membuat tabel SWOT bertujuan membuktikan dengan melakukan metode ini dapat dengan mudah mengetahui faktor secara efektif dan sistematis ini maka Penelitian menggunakan metode analisa SWOT yaitu bisa dilihat pada table dibawah ini :


      Tabel 3.1 Metode Analisa SWOT

      Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T).Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:


      Tabel 3.2 Metode Matriks SWOT

      Strength (Kekuatan)

      Strength (kekuatan) adalah sebuah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan, dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen perusahaan baik sumber daya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untuk pengembangan perusahaan ataupun pelaksanaan sebuah program kerja. Faktor Strength yang terdapat pada perusahaan adalah :

      1. PT Harsindo Oetama Perkasa memiliki berbagai fasilitas komputer dan printer.
      2. Lokasi yang sangat strategis didepan jalan raya dan dilalui banyak kendaraan.
      3. Adanya dukungan dari pihak perusahaan terutama pihak manajemen untuk pengembangan aplikasi sebelumnya.
      4. PT Harsindo Oetama Perkasa memakai jaringan LAN (Local Area Network) dan akses internet sebagai sarana pendukung.

      Weakness (Kelemahan)

      Weakness (kelemahan) adalah suatu faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan” namun tidak ada, yang akhirnya menjadi kelemahan dalam perusahaan tersebut. Maka weakness berarti kekurangan-kekurangan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor Weakness yang terdapat pada perusahaan adalah :

      1. Masih kurangnya sumber daya manusia di bidang IT pada PT Harsindo Oetama Perkasa.
      2. Membutuhkan biaya yang besar untuk pengadaan server.
      3. Membutuhkan sosialisasi atau pelatihan kepada karyawan mengenai sistem yang telah dikembangkan.
      4. Perlunya keamanan (security) web.

      Opportunity (Kesempatan)

      Opportunity (kesempatan) merupakan faktor-faktor pendukung dalam pengembangan maupun stabilitas perusahaan maupun pelaksanaan proker. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, bukan dari dalam perusahaan. Faktor Opportunity yang terdapat pada perusahaan adalah :

      1. Teknologi berbasis web merupakan salah satu teknologi masa depan.
      2. Tingginya presentase pertumbuhan persaingan bisnis penjualan di berbagai daerah Indonesia.
      3. Banyaknya dukungan dari berbagai perusahaan yang menyediakan jasa layanan komunikasi internet.

      Threats (Ancaman)

      Threat (ancaman) merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan maupun stabilitas perusahaan atau pelaksanaan proker, atau bahkan dapat mengancam keberadaan perusahaan atau proker. Faktor ini juga berasal dari luar perusahaan, bukan dari dalam perusahaan. Faktor Threat yang terdapat pada perusahaan adalah :

      1. Persaingan bisnis, sehingga muncul kecenderungan dalam melakukan usaha yang negatif untuk mencari client yang tidak sesuai (penipuan kerja).
      2. Adanya ancaman dari pihak luar (hacker) mengenai keamanan web di internet.
      3. Berdasarkan Analisa SWOT diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa pentingnya pengembangan sistem permohonan pengajuan jasa pajak untuk mengoptimalkan sistem legalitas yang sebelumnya agar kinerja Staf legal lebih efektif dan efisien.

      Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan
      2. Analisa masukan adalah rangkaian dari sebuah proses yang terjadi pada sistem yang berjalan dan memerlukan dokumen masukan untuk mendukung terhadap jalannya proses tersebut, untuk menghasilkan dokumen keluaran, berikut adalah beberapa analisa masukan pada seleksi client pada PT Harsindo Oetama Perkasa :

        1. Data client
        1. Nama Proses : pengecekan berkas perusahaan
        2. Fungsi : Sebagai data untuk mengetahui besaran biaya pajak yang di ajukan
        3. Sumber : Staf legal
        4. Media : kertas
        5. Frekuensi : Setiap adanya penjualan yang apply di perusahaan.
        6. Format : Data berbentuk kertas.
        7. Keterangan : Berisi rincian biaya pajak dan jasa.
      3. Analisa Proses
      4. Analisa proses merupakan proses-proses yang akan digunakan untuk membahas sesuatu permasalahan, berikut adalah analisa proses yang berjalan pada pengajuan jasa pajak di PT Harsindo Oetama Perkasa

        1. Pengecekan dokumen
        1. Nama Proses : pengecekan berkas perusahaan
        2. Fungsi : Sebagai data untuk mengetahui besaran biaya pajak yang di ajukan
        3. Sumber : Staf legal
        4. Media : kertas
        5. Frekuensi : Setiap ada pengecekan awal.
        6. Format : Format data masukan berbentuk kolom pengajuan
        7. Keterangan : Berisi data pengajuan pajak
      5. Analisa Keluaran
      6. Analisa keluaran adalah suatu hasil dari proses pengolahan yang terjadi pada suatu sistem, dengan menggunakan inputan data berupa dokumen. Kemudian diproses, maka akan dihasilkan bentuk laporan-laporan sebagai berikut:

        1. Laporan data pengajuan
        1. Nama Keluaran : Laporan data pengajuan
        2. Fungsi : Untuk perencanaan pengurusan pajak
        3. Sumber : Staf legal
        4. Media : kertas
        5. Frekuensi : Perbulan
        6. Format : Format dalam bentuk kolom.
        7. Keterangan : Sebagai laporan data pengajuan jasa pengurusan pajak

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      Dalam pembuatan analisa skripsi menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut :

      Perangkat Keras (hardware)

      1. Processor : Intel atom
      2. Monitor  : LED backlight
      3. RAM : 2GB
      4. Harddisk  : 500 GB Serial ATA 5400 RPM

      Perangkat Keras (software)

      1. Windows 2007
      2. Monitor  : LED backlight
      3. Ms. Word 2010
      4. Visual paradigm

      Hak Akses (brainware)

      Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Masalah Yang Dihadapi

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

      Berdasarkan dari analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem produksi barang yang sedang berjalan saat ini di PT Harsindo Oetama Perkasa belum berjalan dengan baik, karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pemberkasan dokumen pengajuan jasa. Sedangkan permintan dari client melalui web cukup banyak.

      Masalah Yang Dihadapi

      Berdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

      Mengembangkan suatu aplikasi sistem berbasis web yang sudah ada untuk memudahkan pihak Staf legal dalam memproses pengajuan pajak secara online. Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas dapat dilakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dikembangkan aplikasi sistem berbasis web yang sudah ada karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

      1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis online di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
      2. Mengembangkan aplikasi sistem pengajuan pajak secara online yang sudah ada yang dapat digunakan oleh pihak Staf legal.
      3. Pengembangan aplikasi yang dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Penelitian sistem dibuat dengan menggunakan SWOT untuk mengelola databasenya. yang akan mengembangkan sistem pengajuan pajak secara online yang ada dan bermaanfaat untuk pihak Staf legal agar kinerja tidak membutuhkan waktu yang lama dan akurat.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I merupakan daftar yang merupakan observasi secara langsung kepada Stakeholder dalam sistem yang disulkan, berikut daftar tabel elisitasi tahap I :



      Table 3.3. Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II adalah hasil dari pengklasifikasian dari tahap Elisitasi Tahap I dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi.

      Keterangan :

      M  : Mandatory

      D  : Desirable

      I  : Inessential




      Table 3.4. Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi Tahap III merupakan penyusutan dari Elisitasi Tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa akan diklasifikasikan kembali dengan metode

      Keterangan :

      T : Technical

      O : Operational

      E : Economic

      L : Low

      M : Middle

      H : High




      Table 3.5. Elisitasi Tahap III

      Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III, dihasilkan final draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat sistem pengajuan permohonan jasa pajak.



      Table 3.6. Final Draft Elisitasi


      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


      Rancangan Sistem Usulan

      Setelah menganalisa proses sistem pengajuan jasa urus pajak yang sedang berjalan pada PT Harsindo Oetama Perkasa, maka selanjutnya yang akan di bahas adalah rancangan sistem yang di usulkan berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa masalah sebelumnya sudah diuraikan memperbaiki masalah yaitu masih pada sistem penerimaan siswa. Karena faktor-faktor yang sudah disebutkan pada bab sebelumnya. Sistem yang diusulkan untuk memperbaiki masalah mengenai pengajuan jasa urus pajak yang awalnya pengajuan tersebut memerlukan waktu yang lebih cukup lama karena harus langsung dating ke kantor dengan membawa mengisi formulir dan menanyakan informasi persyaratan data untuk kemudian baru disiapkan dan kembali dating untuk melengkapi berkas persyaratan tersebut, serta dalam pembuatan laporan yang maasih menggunakan berkas kertas yang dikhawatirkan terjadi kesalahan seperti terselip atau hilang. Sehingga pengolahan data tidak tepat waktu dan efisien.

      Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem pengajuan jasa urus pajak yang bertujuan untuk mempermudah client wajib pajak dalam mengajukan dan mempermudah pihak konsultan jasa pajak dalam pengolahan data dan pengambilan keputusan untuk break down nominal pajak. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (UnifieldModelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, class diagram, dan Statechart diagram serta menggunakan Adobe Dreamweaver dan MySQL.

      Rancangan Diagram Sistem

      Use Case Diagram yang Diusulkan


      Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

      1. 1 buah sistem yang merupakan rangcangan usulan proses sistem jasa pajak
      2. 2 aktor yaitu admin dan client
      3. 19 use case yaitu membuka membuka website, home web client, profil, jenis layanan pajak, pengajuan, mengisi form data dan upload berkas, kirim, kode pengajuan dikirim ke email client.

      Activity Diagram yang Diusulkan


      Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat:

      1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan
      2. 2 (dua) fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran pada activity diagram.
      3. 22 (Dua puluh dua) action state yang mencerminkan dari suatu aksi.
      4. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
      5. 1 (satu) final node merupakan akhir dari kegiatan admin.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Admin


      Gambar 4.3 Sequence Diagram pada Admin

      Berdasarkan Gambar 4.3 diatas, rancangan sequence diagram terdiri dari :

      1. 1 (Satu) actor yaitu admin.
      2. 8 (delapan) life line antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 10 (sepuluh) message yang membuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi
      4. 1 (satu) meesage to self menghubungkan objek yang menunjukkan urutan yang terjadi.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada client


      Gambar 4.4 Sequence Diagram pada client

      Berdasarkan Gambar 4.3 diatas, rancangan sequence diagram terdiri dari :

      1. 1 (Satu) actor yaitu client.
      2. 4 (empat) life line antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 9 (sembilan) message yang membuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi
      4. 1 (satu) meesage to self menghubungkan objek yang menunjukkan urutan yang terjadi.

      Class Diagram yang Diusulkan


      Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.5 class diagram yang diusulkan terdapat:

      1. 5 (lima) class, himpunan dari dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
      2. 1 (satu) Association, yaitu hubungan dari objek satu dengan objek yang lainnya.

      Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

      Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan


      Rancangan Basis Data

      Spesifikasi Basis Data

      1. Nama Tabel : Jenis
      2. Media : Hardisk atau Server

        Fungsi : Untuk menyimpan data jenis pajak

        Primary Key : id_jenis

        Panjang Record : 144

        Tabel 4.2 tabel id_jenis


      3. Nama Tabel : Pengajuan
      4. Media : Hardisk atau Server

        Fungsi : Untuk menyimpan data jenis pajak

        Primary Key : id_pengajuan

        Panjang Record : 293

        Tabel 4.3 tabel id_pengajuan




      5. Nama Tabel : Profil
      6. Media : Hardisk atau Server

        Fungsi : untuk menyimpan data profil perusahaan

        Primary Key : id_profil

        Tabel 4.4 tabel id_profil


      7. Nama Tabel : Slider
      8. Media : Hardisk atau Server

        Fungsi : untuk menampilkan halaman web

        Primary Key : id_slider

        Tabel 4.5 tabel id_slider


      9. Nama Tabel : User
      10. Media : id_user

        Fungsi : untuk menyimpan data w

        Primary Key : No pendaftaran

        Panjang Record : 253

        Tabel 4.6 tabel id_user


      Rancangan Prototype Pengajuan jasa pengurusan pajak

      Dalam sistem Pengajuan jasa urus pajak yang diusulkan, penulis merangcang beberapa menu yang dapat digunakan oleh divisi humas legalitas dan client jasa pajak. Untuk mempermudah client jasa pajak yang ini mengajukan.

      1. Halaman login
      2. Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna yaitu dimana pengguna (user) yang bertindak sebagai administrator memiliki hak akses untuk menggunakan sistem ini atau tidak.

      3. Halaman Home / Tampilan awal Program
      4. Halaman home merupakan tampilan awal program yang berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem Pengajuan jasa urus pajak pada PT Harsindo Oetama Perkasa. Berikut adalah tampilan yang ada pada sistem Pengajuan jasa urus pajak pada PT Harsindo Oetama Perkasa.

      Tampilan Sistem Yang Diusulkan

      Home / Tampilan Awal Web Client


      Gambar 4.6 Tampilan menu home

      Halaman home berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem seperti profil, jenis pajak, formulir pengajuan jasa pajak dan admin.

      Profil


      Gambar 4.7 Tampilan menu profil

      Halaman profil berfungsi untuk menampilkan sejarah singkat visi misi, prosedur layanan, sampai dengan kualitas layanan jasa urus pajak pada PT Harsindo Oetama Perkasa.

      Jenis Pajak


      Gambar 4.8 Tampilan daftar jenis pajak

      Halaman jenis pajak yaitu untuk menampilkan deskripsi jenis pajak yang akan di ajukan oleh client, setelah memilih jenis pajak yang ingin di ajukan maka client masuk ke menu pengisian formulir pengajuan.

      Permohonan Online


      Gambar 4.9 Tampilan menu permohonan online

      Halaman permohonan online berfungsi untuk menampilkan permohonan pajak secara online dan mengisi data diri dan data perusahaan sebagai langkah untuk mendaftar bagi client yang ingin mendaftar pada PT Harsindo Oetama Perkasa.

      Halaman Login Admin

      Dalam halaman login admin, terdapat field username dan password. Hal ini bertujuan sebagai hak akses user untuk mengakses.:


      Gambar 4.10 Tampilan awal login admin

      Setiap yang menggunakan sistem ini diharuskan memiliki akun, akun tersebut berfungsi sebagai hak akses bagi user. Tidak semua divisi dapat membuka atau mengakses sistem ini. Berikut merupakan penjelasan dari rancangan tampilan menu login:

      1. Menu login hanya berlaku untuk user yang mempunyai hak akses.
      2. Menu login berfungsi untuk menjaga data pada sistem ini.

      Halaman Admin

      Tampilan ini bisa dibuka apabila berhasil melakukan proses login menggunakan akun admin, dan sistem langung membuka tampilan menu utama.


      Gambar 4.11 Tampilan menu halaman admin

      Tampilan dapat dibuka apabila admin telah memasukan username dan password yang benar. Sistem akan menampilkan berbagai menu, dari lihat website, profil website, slide, jenis pajak dan data pengajuan pajak. :

      Menu Profil Website


      Gambar 4.12 Tampilan menu kelola profil website

      Halaman menu profil website pada admin berfungsi untuk mengedit beberapa keterangan mengenai sejarah singkat perusahaan,

      Menu Slider


      Gambar 4.13 Tampilan kelola slide galeri

      Halaman menu slider pada admin berfungsi untuk mengedit beberapa keterangan pajak. Perusahaan maupun perorangan

      Menu Daftar Pengajuan


      Gambar 4.14 Tampilan data pendaftar

      Halaman tampilan data daftar permohonan pada admin berfungsi untuk melihat data client yang mendaftar permohonan pengajuan pajak dan memeriksa persyaratan pengajuan dan memberikan informasi pada client yang sudah mendaftar pada PT Harsindo Oetama Perkasa.

      Menu Status Pendaftar


      Gambar 4.15 Tampilan kelola status pendaftar

      Halaman status pendaftar pada admin berfungsi untuk mengkonfrimasi kepada client apakah client telah mengisi data pada halaman pendaftaran dan megirimkan persyaratan untuk selanjutnya bisa dilakukan proses diterima atau tidaknya berkas client.

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit Komputer atau laptop. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem yang diusulkan adalah :

      1. Sistem Operasi “Windows 7 Ultimate” Xampp / Apache & Mysql.
      2. Google Chrome.
      3. Dreamweaver CS5.

      Aplikasi Yang Digunakan

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diinginkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Personal computer atau laptop
      2. Processor :intel dual core
      3. Monitor : 17”
      4. Harddisk : 500 GB

      Hak Akses

      Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh Panitia PSB yang bertugas sebagai Admin dan Kepala Sekolah hanya mendapat laporan siswa yang sudah mendaftar.

      1. Admin bertugas untuk mengelola sistem secara keseluruhan dan admin memiliki hak akses ke setiap peran yang ada.
      2. Client hanya dapat mengakses halaman web client untuk melihat konten website dan melakukan pendaftaran secara online.

      Testing

      Black Box Testing

      Metode Black box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian atas kebutuhan fungsi dari suassstu program. Tujuan dari metode Black box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan yang ada pada sebuah program.

      Metode ini merupakan pengujian dari sebuah program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan suatu sistem atau program. Tujuan dari metode ini untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan balck box testing ini hanya dilakukan untuk mengganti suatu hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalnya tanpa hal apa saja dalam proses detail, melinkan hanya mengetahui input dan output. Berikut ini pengujian sistem menggunakan metode black box testing.

      Tabel 4.7 Black Box Testing




      Schedule implementasi

      Schedule implementasi adalah jadwal yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang diperlukan dalam proses implementasi “Rancangan aplikasi Pengajuan jasa urus pajak Berbasis Website Pada PT Harsindo Oetama Perkasa”.

      Berikut merupakan jadwal penelitian yang dilakukan meliputi kegiatan pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:

      Tabel 4.8 Jadwal Penelitian


      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan dan digunakan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Ranvangan Aplikasi Pengajuan jasa urus pajak Berbasis Website Pada PT Harsindo Oetama Perkasa”.

      Tabel 4.9 Estimasi Biaya



      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada sistem permohonan pengajuan jasa pajak pada PT Harsindo Oetama Perkasa maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

      1. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien masih dilakukan secara manual dengan cara menuliskan data ke dalam buku besar sehingga memakan arsip yang cukup banyak akan sulit dicari bila dibutuhkan kembali dan kemungkinan besar data akan rusak maupun hilang.
      2. Kendala dalam proses pengambilan keputusan yang berjalan sering terjadinya manipulasi data analog yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
      3. Proses pengambil keputusan yang berjalan masih secara manual yaitu mengandalkan perkiraan setiap harinya dan dapat menyebabkan target produksi menjadi berlebihan atau kekurangan.

      Saran

      Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

      1. Melakukan pembaharuan sistem yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi Staf Gudang dan Marketing agar lebih memahami sistem yang ada.
      2. Diperlukan back up data secara berkala untuk menghindari kehilangan data.
      3. Diharapkan selalu adanya pemeliharaan aplikasi secara berkala atau terus menerus agar aplikasi ini dapat selalu digunakan dengan baik dan berjalan semestinya.




      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Maimunah, dini luigi dan ferdiansyah. ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
      2. Fajarianto, otto., Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya.2017."Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan Dengan Metode Weighted Product” Jurnal Sisfotek Global. Vol. 7 No. 1. ISSN : 2088 – 1762.
      3. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
      4. Rocci Luppicini. 2015. International Form Educational Technology and Society (IFTS).
      5. Arnold, Ross D. dan Wade, Jon P. 2015. A Definition of Systems Thinking: A Systems Approach. Stevens Institute: Procedia Computer Science.
      6. Rosmila, Muh. Yamin, dan LM. Tajidun. 2016. “Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika.” Jurnal SemanTIK : Vol.2 No.2.
      7. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016. Sistem Informasi Manajemen. Sleman: Deepublish.
      8. Yuliana,Khozin., Muhamad Zahrudin dan Tri Utari. 2018.‟Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan pengembalian Buku Perpustakaan Pada Sma Nusantara 1 Tangerang” Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409.
      9. Sobri, Muhammad, Emigawaty dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
      10. Abdurahman, Firman., Mohamad Irfan dan Rian Andrian. 2018. Implementasi Algoritma TF-IDF untuk Pencarian Pedoman Akademik dan Penentuan Sanksi Pada Jurusan Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Bandung: Jurnal INSIGHT. Vol. 1 No. 1. ISSN 2620-5467.
      11. Yuliana, Khozin., Muhamad Zahrudindan Tri Utari. 2018.‟Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan pengembalian Buku Perpustakaan Pada Sma Nusantara 1 Tangerang” Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409.
      12. Ramadhan, Gilang. Edy Budiman, dan Andi Syakir. 2017. “Pengembangan Media Informasi Pengenalan Lagu Daerah Kalimantan Timur Berbasis Web.” Jurnal Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol 2, No.1-Maret 2017. e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X.
      13. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
      14. 14,0 14,1 14,2 Sutopo, Priyo, DediCahyadidan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.
      15. Alfeno, Sandro, Ririn Eka Cipta Devi. 2017."Implementasi Global Positioning System (GPS) dan Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah Jabodetabek" ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 2.
      16. Putra. Erid Ade. 2018. Analisa Dan Perancangan Sistem Pelaporan Kinerja Pegawai Menggunakan Work System Framework Dengan Pemodelan UML. Lubuklinggau : Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) Vol. 1 No 2:153.
      17. Masriadi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Pemakaian Laboratorium Komputer Di Universitas Putra Indonesia “Yptk Padang” Menggunakan Bahasa Pemrograman Java. Menara Ilmu Vol. XII Jilid I No.79:83.
      18. Sobri, Muhammad, Emigawatydan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
      19. Misbachul, Nanang Huda.2016.”LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”.Jurnal Stikom.
      20. Tjiptono, Fandy. 2014. Pemesaran Jasa. Gramedia.
      21. Abdullah, Thamrin & Francis Tantri. 2016. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
      22. Martono, Aris.,Solehudin, FajarJanuarEka Putra. 2017. PROJECT APPLICATION UNTUK SISTEM PEMESANAN DAN PENGIRIMAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA. Tangerang: STMIK Raharja. Journal CERITA. Vol. 3 No. 2. ISSN : 2461-1417.
      23. Muzaki, Fauji, Cecep Nurul Alam, Mohamad Irfan. 2018. Implementasi Algoritma Dijkstra untuk Rute Terdekat dan Estimasi Biaya Perjalanan Dinas (Studi Kasus Ptkis Kopertais Ii Jawa Barat Dan Banten). Bandung: Jurnal INSIGHT. Vol. 1 No. 2. ISSN 2620-5467.
      24. 24,0 24,1 Sunandar, Endang., Khanna Tiara, Mohamad Daud. 2016. “SYSTEM LOCK AND CONTROLLING CLASS ROOM DENGAN INTERFACE ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO”. Tangerang: STMIK Raharja. CCIT Journal. Vol. 9 No. 2. ISSN : 1978-8282.
      25. Mimin. 2016. Aplikasi Pelaksanaan Pembelajaran Akademik Ar-Rafi’ Modul Uji Kompetensi Siswa Tertulis Dan Manajemen Rapat Kerja (Studi Kasus: Sd Ar-Rafi’). e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3:1045.
      26. Fajarianto, Otto. 2016. “Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile”. Jakarta: Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1. ISSN 2338-3134.
      27. 27,0 27,1 Bariah,Siti Husnul. 2015. Implementasi Pendekatan Semantic Object Model Pada Rancangan Database Penatausahaan Aset Fasilitas Kantor. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.5 No.2:28-37.
      28. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
      29. Amrulloh, A. (2019). Urgensitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas dalam Peningkatan Pengendalian Internal: studi Kasus Toko Jaya Makmur Jombang (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya)
      30. Julianti, M. R., Budiman, A., & Maulana, R. (2017). Perancangan Sistem Informasi Investasi Perkebunan Pada PT Kampoeng Kurma. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 7(1).
      31. 31,0 31,1 Sejati, F. B., Hendradi, P., & Pujiarto, B. (2018). Deteksi plagiarisme Karya Ilmiah Dengan Pemanfaatan Daftar Pustaka Dalam Pencarian Kemiripan Tema Menggunakan Metode Cosine Similarity (Studi Kasus: Di Universitas Muhammadiyah Magelang). Jurnal Komtika, 2(2), 85-94.
      32. Kartikasari, M. (2018). Penerapan Algoritma Probabilisticlatent Semantic Indexing Untuk Mendeteksi Duplikasi Jurnal Di Stiki Malang. Dinamika Dotcom.
      33. Anggriawan Leonardi Paris Hasugian, F. (2017). Platform Build-me: Mempertemukan Stakeholder Bangunan Dengan Konsumen. Prosiding Saintiks Ftik Unikom, 2.
      34. Wikipedia. Platform Komputasi. Diakses tanggal 19 Desember 2019. https://id.wikipedia.org/wiki/Platform_komputasi
      35. Tan, H. (2019). Pengaruh Perceived Value Terhadap Repurchase Intention Melalui Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Pada Pada Shopee. Agora, 7(1)
      36. Shiddieq, D. F., Purwanto, H., & Santoso, A. B. (2018). Pemanfaatan Open Journal System Pada Jurnal Teknologi Informasi Lpkia Bandung. Jurnal Komputer Bisnis, 11(2), 40-48.
      37. Nugraha, F. (2018). Search Engine Optimization Pada Institutional Repository Berbasis Open Journal System. Buffer Informatika, 4(1).
      38. Wali, M. (Ed.). (2019). Technopreneurship Millennial: Technopreneurship Millennial (Vol. 1). KITA Publisher.
      39. Trisninawati, T., & Mellita, D. (2016). Tantangan Technopreneurship Pada Pengusaha Perempuan Pemilik Usaha Kecil Menengah (Umkm) Di Kota Palembang. Jurnal Mbia, 15(1), 47-58.
      40. Marfuah, H. H. (2019, August). Menumbuhkan Jiwa Technopreneurship Mahasiswa Melalui Kegiatan Techno Party Goes To Campus. In Seri Prosiding Seminar Nasional Dinamika Informatika (Vol. 1, No. 1).
      41. , Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jurnal. Diakses pada tanggal 14 Desember 2016. Tersedia di http://kbbi.web.id/.
      42. , Rahardja, U., Febriyanto, E., Handayani, I., & Ningsih, H. W. (2019, December). Penerapan Teknologi Open Journal System Sebagai Media Publikasi Jurnal Ilmiah Elektronik Bagi Perguruan Tinggi Non It Di Tangerang. In SNPMas: Seminar Nasional Pengabdian pada Masyarakat (pp. 75-84).
      43. , Muhayat, M. (2019). Desain Dan Implementasi E-journal Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Menggunakan Aplikasi Open Journal System. Pahlawan, 9(02), 62.
      44. Aisyah, E. S., Harahap, E. P., & Salsabila, N. (2020). The Effect Requirements Selling in the Marketplace for Security Against Buyer Trust. Aptisi Transactions on Management (ATM), 4(1), 67-75.
      45. Rachmanidah, A., & Rohmiyati, Y. (2018). Analisis Tingkat plagiarisme Karya Ilmiah Jurnal Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Undip Tahun 2015-2016 Dengan Software Turnitin. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 7(3), 11-20.
      46. Manunggal, Y. C., & Christiani, L. (2018). Pemanfaatan Sistem Deteksi plagiarisme Menggunakan Turnitin® Pada Jurnal Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 7(2), 231-240.
      47. Salehuddin, K. (2016). Creating Awareness of Plagiarism Among Postgraduates in a Postgraduate Course Through a Talk. Malaysian Journal of Education (0126-6020), 41(1).
      48. Pawestritama, G. (2018). Grammatical Errors produced by Non-Native Contestants of English on Arirang TV Show Bring It On (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
      49. Susilawati, S., & Sulhan, M. (2018). Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Kerja Beraturan dan Tidak Beraturan pada Karangan Narasi. DEIKSIS, 10(01), 65-73.
      50. Nugraha, S. T. (2017). Kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia pembelajar Bahasa Indonesia sebagai bahasa asing: Sebuah penelitian pendahuluan. Universitas Sanata Dharma.
      51. Hakiki, F. (2018). Peningkatan Pemahaman Kosakata Bahasa Inggris Melalui Metode Pembelajaran Outdoor Study Pada Siswa Kelas Iii Sdn Tlogomas 1 Malang (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
      52. Wahid, J. H. (2017). Efektifitas Penggunaan Metode Mengoreksi Kesalahan Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Mahasiswa Semester Lima Prodi Bahasa Inggris Universitas Pasifik Morotai. Jurnal Dodoto, 13(13), 42-49.
      53. Fhonna, R., & Rusmiati, R. (2016). Analisa karangan bebas Mahasiswa (Sebuah penelitian pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry). Visipena Journal, 6(2).
      54. Harliansyah, F. (2017). Plagiarism dalam Karya atau Publikasi Ilmiah dan Langkah Strategis Pencegahannya. LIBRIA, 9(1).

Contributors

Muhamad Ridwan