SI1522487436

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari



RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1522487436
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA

Disusun Oleh :


NIM
: 1522487436
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 09 Januari 2020


Dekan
       
Ketua
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
((Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1522487436
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :


Tangerang, 08 Januari 2020


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Sandro Alfeno, M.Kom)
 
(Danang Rifai, S.Kom., MM)
NID : 04033128301
 
NID : 17013






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA


Disusun Oleh :


NIM
: 1522487436
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 09 Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM PEMETAAN

HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN PADA PT SUNINDO

BANGUN KERSANA

Dibuat Oleh :


NIM
: 1522487436
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 09 Januari 2020


MUHAMAD RIDWAN
NIM. 1522487436


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Di dalam perusahaan PT Sunindo Bangun Kersana diketahui pentingnya pengelolaan sistem pemetaan produk & Hasil pencapaian penjualan. Salah satu informasi yang penting adalah informasi mengenai pemetaan produk & hasil pencapain penjualan untuk mengetahui produk mana saja yang paling banyak terjual dan berapa persen hasil penjualan produk tersebut dengan menggunakan grafik penjualan. Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem agar General Manager bisa dapat melihat hasil penjualan produk secara realtime yang bisa diakses di website. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode analisa yang digunakan adalah analisa PIECES. Dan metode perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML). Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP, freamwork yang digunakan yaitu Ajax dan MySQL sebagai database, serta metode Waterfall yang merupakan metode paling sederhana dan paling banyak digunakan. Peneliti menggunakan blackbox testing untuk menguji fungsionalitas sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan.

Kata Kunci: pemetaan produk , hasil pencapaian penjualan, grafik penjualan


ABSTRACT

In the company PT Sunindo Bangun Kersana known the importance of managing the product mapping system & sales achievement results. One important information is information about product mapping & sales achievement results to find out which products are the most sold and what percentage of the product sales results using sales charts. Basically, this study aims to create a system so that the General Manager can see real-time product sales results that can be accessed on the website. The method used to collect data is observation, interview and literature study. The analytical method used is PIECES analysis. And the system design method uses Unified Modeling Language (UML). The programming language used is PHP, the freamwork used is Ajax and MySQL as the database, and the Waterfall method which is the simplest and most widely used method. Researchers use blackbox testing to test the functionality of the product mapping system & sales achievement results.

Keywords : product mapping, sales achievement results, sales charts





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Pada PT Sunindo Bangun Kersana” ini alhamdulillah dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada halangan yang berarti dan tepat pada waktunya.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, dan wawancara serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung dalam penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Raharja.
  5. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan serta masukkan kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Danang Rifai, S.Kom., MM. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan memberikan bimbingan dan pengarahan serta masukkan kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Bapak Sentosa selaku General Manager sekaligus sebagai stakeholder di PT Sunindo Bangun Kersana yang telah memberikan pengarahan observasi serta membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis
  9. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa kepada penulis, dan memberikan semangat serta dukungan baik moril maupun materil untuk meraih keberhasilan dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.
  10. Untuk teman-teman seperjuangan, Selfiana, Rama, dan uchenk mardie guru besar saya diteknisi ponsel yang telah memberikan motivasi untuk selalu menyemangati dalam menyelesaikan skripsi dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga terwujudnya penulisan laporan Skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam penyusunan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, serta banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan sebagai acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.


Tangerang, 09 Januari 2020
MUHAMAD RIDWAN
NIM. 1522489236



Daftar isi






DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Deskripsi Use Case membuat data hasil penjualan

Tabel 3.3 Deskripsi Use Case kirim e-mail ke general manager

Tabel 3.4 Deskripsi Use Case Notif e-mail laporan penjualan

Tabel 3.5 Deskripsi Use Case membuat data hasil penjualan

Tabel 3.6 Deskripsi Use Case menerima data laporan penjualan

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Deskripsi Use Case Diagram Validasi Login

Tabel 4.2 Deskripsi Use Case Kelola Product

Tabel 4.3 Deskripsi Use Case Kelola Data Customer

Tabel 4.4 Deskripsi Use Case View Sale

Tabel 4.5 Deskripsi Use Case View Approval

Tabel 4.6 Deskripsi Use Case View Report

Tabel 4.7 Deskripsi Use Case Diagram Validasi Logout

Tabel 4.8 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.9 Tabel Users

Tabel 4.10 Tabel Product

Tabel 4.11 Tabel Customer

Tabel 4.12 Tabel Catagory

Tabel 4.13 Tabel Country

Tabel 4.14 Tabel Sale

Tabel 4.15 Black Box Testing

Tabel 4.16 Tabel Schedule

Tabel 4.17 Tabel Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 2020

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram

Gambar 4.5 Prototype Halaman Login Admin Marketing

Gambar 4.6 Prototype Login Failled Admin Marketing

Gambar 4.7 Prototype Halaman Product Admin Marketing

Gambar 4.8 Prototype From Menambahkan Product

Gambar 4.9 Prototype Form Menambahkan Customer

Gambar 4.10 Prototype Form Menambahkan Penjualan (Sale)

Gambar 4.11 Prototype Halaman Report

Gambar 4.12 Prototype Halaman Login General Manager

Gambar 4.13 Prototype Login Failled General Manager

Gambar 4.14 Prototype Halaman Sale General Manager

Gambar 4.15 Prototype Halaman Approval

Gambar 4.16 Prototype halaman Report

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login Admin Marketing

Gambar 4.18 Tampilan Login Failled Admin Marketing

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Product Admin Marketing

Gambar 4.20 Tampilan From Menambahkan Product

Gambar 4.21 Tampilan Form Menambahkan Customer

Gambar 4.22 Tampilan Form Menambahkan Penjualan (Sale)

Gambar 4.23 Tampilan halaman Report

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Login General Manager

Gambar 4.25 Tampilan Login Failled General Manager

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Sale General Manager

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Approval

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Report




DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan tertentu dalam menjalankan usahanya. Setiap perusahaan ingin memenuhi kebutuhan karyawannya maupun pemegang saham pada perusahaan tersebut. Kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan merupakan suatu prestasi bagi manajemen perusahaan tersebut.

Komputer merupakan alat bantu yang dapat meringankan manusia dalam menangani sebuah masalah dan kelemahan yang ditimbulkan pada perusahaan. Sehingga dengan adanya komputer akan dapat menghasilkan informasi yang efisien dan efektif sehingga dapat membantu memecahkan masalah dalam mengambil keputusan pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan pada perusahaan.

Di dalam perusahaan PT Sunindo Bangun Kersana diketahui pentingnya pengelolaan sistem pemetaan produk & Hasil pencapaian penjualan. Salah satu informasi yang penting adalah informasi mengenai pemetaan produk & hasil pencapain penjualan untuk mengetahui produk mana saja yang paling banyak terjual dan berapa persen hasil penjualan produk tersebut.

Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem agar General Manager bisa dapat melihat hasil penjualan produk secara realtime yang bisa diakses di website.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil judul “Rancang Bangun Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Pada PT Sunindo Bangun Kersana”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan, antara lain :

  1. Apakah sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan pada PT Sunindo Bangun Kersana sudah efektif?
  2. Permasalahan apa saja yang ditemukan pada sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan pada PT Sunindo Bangun Kersana ?
  3. Bagaimana merancang sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan dengan mengimplementasikan teknologi website pada PT Sunido Bangun Kersana?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tetap focus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka diperlukan beberapa ruang lingkup yang akan dibahas. Permasalahan yang akan dibahas meliputi : data produk, dan data hasil pencapaian penjualan produk

Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Memudahkan admin marketing untuk membuat data hasil pencapaian penjualan pada PT Sunindo Bangun Kersana.
  2. Agar PT Sunindo Bangun Kersana memiliki sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan yang dapat memudahkan admin marketing yang bertugas membuat sebuah hasil pencapaian penjualan.
  3. Agar General Manager dapat mengetahui hasil pencapaian penjualan setiap kali admin marketing melakukan proses pembuatan data hasil penjualan produk pada setiap data-data penjualan yang masuk.

Manfaat Penelitian

  1. PT Sunindo Bangun Kersana akan memiliki sebuah sistem yang baru dalam proses pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan.
  2. Adanya sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan produk yang langsung bisa diakses di website memudahkan general manager melihat laporan penjualan secara rinci dalam memetakan produk dan admin marketing dalam membuat data penjualan.
  3. Adanya sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan produk yang lebih mudah dan akurat.

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu :

  1. Metode Observasi

    Dalam metode ini, peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada, dengan cara mengamati sumber dan prosedur pengolahan data produk dan hasil pencapaian penjualan agar peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.

  2. Metode Wawancara

    Pada metode ini, peneliti mendapatkan data dengan cara bertanya langsung kepada pihak perusahaan, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan, kemudian menyimpulkan setiap jawaban dengan mengumpulkan solusi yang akan dijadikan patokan konsep sistem yang akan dibuat.

  3. Metode Studi Pustaka

    Terlepas dari dua metode pengumpulan data diatas yang telah disebutkan, peneliti juga melakukan studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai situs internet, jurnal dan artikel. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk melengkapi data yang telah diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai bahan acuan atau referensi yang berhubungan dengan pembuatan sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan.

Metode Analisa Sistem

Peneliti menggunakan metode analisa PIECES sebagai panduan untuk mengidentifikasi masalah pada PT Sunindo Bangun Kersana maka harus dilakukan analisa terhadap (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economy), kontrol (Control), efesien (Eficiency) dan pelayanan (Services). Selanjutnya dengan menggunakan metode Elisitasi untuk membantu merancang sistem. Elisitasi yaitu final draft yang bertujuan untuk menggambarkan bukti dari pencapaian dalam tahap implementasi. Selanjutnya dari hasil analisa tersebut dibuat dalam suatu rancang bangun yang diharapkan dapat membantu proses perancangan sistem.

Metode Analisa Sistem

Dalam menyusun laporan Skripsi ini penulis mempergunakan metode throw-away prototyping. Dengan menggunakan metode ini, spesifikasi awal dari sistem sudah dapat diketahui, sehingga proses prototyping ini ditujukan untuk mengurangi resiko kebutuhan yang tidak terpenuhi dan tidak terpakai.

Metode Perancangan Sistem

Pada saat ini penulis menggunakan metode perancangan terstruktur yaitu melalui tahapan pembuatan UML (Unified Modeling Language) yang akan dituangkan dalam tahapan pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram, PHP sebagai bahasa pemrograman dengan MySQL sebagai Database Management System (DBMS), software pendukung yang digunakan untuk mendesign platform adalah ajax, untuk kebutuhan lengkapnya menggunakan Sublime Text 3 sebagai text editor.

Metode Pengujian SIstem

Dalam menyusun sebuah laporan Skripsi ini penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Blackbox Testing merupakan sebuah metode uji coba yang berfokus pada keperluan perangkat lunak. Karena uji coba Blackbox Testing ini memungkinkan kepada pengembang perangkat lunak untuk membuat himpunan kondisi input yang mana kondisi tersebut akan melatih syarat fungsional suatu program. Metode pengujian ini berusaha untuk menemukan kesalahan yang terdiri dari beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal..

Sistematika Penulisan

Agar penulisan laporan penelitian ini menjadi lebih mudah untuk dipahami, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan aturan penyampaiannya sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa teori dasar dan beberapa definisi serta literature review akan mendukung pembahasan masalah yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum PT Sunindo Bangun Kersana, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tatalaksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta elisitasi tahap I, II, III dan final draft elisitasi.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini diuraikan mengenai rancangan sistem yang diusulkan dan digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Metode Language) yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, rancangan implementasi program. Selain itu dijelaskan juga mengenai spesifikasi database yang digunakan serta desain implementasi yang diusulkan.

BAB V   PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, yang mana bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan juga saran yang dapat bermanfaat untuk peneliti dan juga pembaca.

BAB V   DAFTAR PUSTAKA

BAB V   LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25), [1] “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian pada suatu tujuan utama”.

    Menurut Otto Fajarianto dalam jurnal sisfotek global (2017:49), [2]mengutip dari hartono “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi kesatuan”.

    Menurut Mulyadi (2016:5), [3] “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

    Menurut Rocci Luppicini dalam International Form Educational Technology and Society (IFTS) (2015:108), [4] “System : the sum total of parts interrelated within one another and the whole structure or organization.”

    Menurut Menurut Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade (2015:675),[5] “Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting element forming collective entities.”

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu himpunan dari berbagai elemen-elemen yang saling berhubungan dan dirancang untuk mencapain tujuan utama.

  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidu (2016:227), [6] suatu sistem yang mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

    1. Komponen
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    3. Batasan Sistem (Boundary)
    4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    6. Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

    7. Penghubung Sistem (Interface)
    8. Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

    9. Masukan Sistem (Input)
    10. Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

    11. Keluaran Sistem (Output)
    12. Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

    13. Pengolahan Sistem (Process)
    14. Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan

  5. Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Tyoso (2016:5), [7] beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut ini, antara lain :

    1. Sistem Alamiah (Natural System) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
    2. Sistem Tiruan (Artificial System) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.
    3. Sistem Deterministik (Deterministic System) bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
    4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer.
    5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
    6. Sistem Terbuka (Opened Syste) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data
  2. Menurut Khozin Yuliana, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.4 No.1 (2018:48), [8] Mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari satu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

    Menurut Sobri, dkk (2017:157), [9] “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

    Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan dalam Triani Amrih Lestari dan Siti Mariah (2018:16), [10] “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, dan selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penermia tentang suatu hal tertentu tersebut, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah sekumpulan fakta atau angka, atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, data dapat berupa angka atau bilangan dan biasa disebut data kuantitatif dan juga data kualitatif.

  3. Definisi Informasi
  4. Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam Jurnal Sensi (2018:48).[11] “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25),[1] “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.“Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut I Putu Agus Eka Pratama dalam Maimunah (2018:193), “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, da manfaat”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

  5. Kualitas Informasi
  6. Menurut Ridho Pamungkas, dalam Jurnal Intensif (2017:43),[1] Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu ::

    1. Relevansi
    2. Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

    3. Kelengkapan dan Keluasan
    4. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

    5. Kebenaran
    6. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

    7. Terukur
    8. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

    9. Keakuratan
    10. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

    11. Kejelasan
    12. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

    13. Keluwesan
    14. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

    15. Ketepatan Waktu
    16. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Menurut Gilang Ramadhan, Edy Budiman, dan Andi Syakirdalam Prosiding Seminar Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi (2017) [12] adalah“Sistem Informasi adalah Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan)”.

    Menurut Anggraeni (2017:2), [13] “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Menurut Priyo Sutopa, dkk (2016:24), [14] mengutip dari Siregar“Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, Sistem Informasi yang akurat dan efektif”.

    Dapat disimpulkan dari para pendapat ahli diatas bahwa sistem informasi dapat didefinisikan untuk memperoleh, mengolah, menganalisa, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu yang nantinya akan menjadi suatu alat bantu untuk pengambilan keputusan.

  3. Komponen Sistem Informasi
  4. Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk, Dalam Seminar Nasioal Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:25), [1] Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

    1. Blok Masukan (Input Block)
    2. Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

    3. Blok Model (Model Block)
    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

    5. Blok Keluaran (Output Block)
    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Block Technology)
    8. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software)'' danperangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)
    10. Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    11. Blok Kendali (Control Block)
    12. Banyak faktor yang dapat merusak sistern informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistern itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

  5. Kegiatan Sistem Informasi
  6. Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25), [14] bahwa kegiatan sistem informasi ada 4, yaitu :

    1. Input
    2. Proses
    3. Output
    4. Penyimpanan
  7. Tujuan Sistem Informasi
  8. Menurut Sandro Alfeno, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.2 (2017:29), [15] “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi, Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kedapa orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage)”.

Konsep Dasar Analisa

  1. Definisi Analisa Sistem
  2. Menurut Putra dalam Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) (2018:153), [16] “Analisa sistem merupakan tahap terhadap sistem yang sedang berjalan, prosedur dan alur dari sistem yang sedang berjalan, analisa permasalahan serta penentuan kebutuhan sistem”.

    Menurut Masriadi dalam Menara Ilm Vol. XII Jilid 1 No. 79 (2018:83), [17]“Analisa sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dan komponen-komponen dengan maksud untuk melihat dari dekat permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan. Sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai sistem yang sedang dipakai atau sistem yang diterapkan, sedangkan analisa sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai cara untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh sistem”.

    Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rahmat Agusli, dkk (2017:21), [18]“Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

    Berdasarkan definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa analisa sistem adalah melihat sistem yang sudah berjalan, dan melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, analisa permasalahan serta penentuan kebutuhan sistem.

  3. Tahap - Tahap Analisa Sistem
  4. Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:18), [19] Tahap analisis sitem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
    3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

    Setelah tahap analisis sistem telah dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran apa yang perlu dikerjakan selanjutnya. Tahap berikutnya adalah tahap desain sistem yaitu analisis sistem akan memikirkan bagaimana proses membentuk sistem tersebut berjalan.

Teori Khusus

Definisi Sistem Pemetaan

Definisi sistem pemetaan yang dirumuskan dalam kamus bahasa indonesia adalah menekankan ungkapan perasaan dalam bentuk gambar, tulisan peta, dan grafik.

Definisi Produk

Definisi produk menurut Fandy Tjiptono (2015:231),[20] “Produk adalah pemahaman subyektif produsen atas ’sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar”.

Konsep Penjualan

Menurut Francis Tantri dan Thamrin (2016:3),[21] “penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran”

Konsep Dasar Prototype

  1. Definisi Prototype
  2. Menurut Darmawan dalam Martono, dkk (2017:163),[22] “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

    Menurut Muzaki, dkk (2018:192),[23] “Prototype adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis”.

    Menurut Wiyancoko dalam Sunandar, dkk (2016:160),[24] “Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.

  3. Definisi Throw-away Prototyping
  4. Menurut Abdurrahman, dkk (2018:63),“ThrowawayPrototyping adalah suatu metode yang sama persis dengan metode prototyping dimana throwawayprototype merupakan hasil perkembangan dari prototype, tetapi throwawayprototype lebih mengarah pada hasil persentasi saja, yang dimana bertujuan untuk memvisualisasikan sebuah system yang sedang dibangun dan bedasarkan komentar pengguna, prototipe berikutnya terus dibangun sampai dapat memvisualisasikan sistem kerja nyata”.

  5. Tahapan – Tahapan dalam Prototyping
  6. Menurut Otto Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 (2016:55),[24] adapaun tahapan-tahapannya meliputi sebagai berikut :

    1. Tahap yang pertama adalah listen tahapan mendengarkan pelanggan, pada tahap ini proses menganalisa kasus dengan mengambil contoh pada bidang akademik yang menghadapi banyak komplain dari para mahasiswa meliputi proses belajar mengajar dan lain sebagainya. Permasalahan yang timbul dari komplain mahasiswa ini tidak dapat tertampung sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat mengolah dan menyimpan semua keluhan yang dihadapi mahasiswa tersebut dan akademik dapat memberikan sebuah keputusan cepat dan tepat.
    2. Tahapan yang kedua berupa tahapan membuat dan memperbaiki prototype pada tahapan ini berusaha mendesain secara cepat dan kemudian membuat aplikasi atau software sesuai dengan analisis kebutuhan yang sudah dilakukan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau user.
    3. Tahap mencoba aplikasi dan evaluasi prototype dengan cara menguji dengan studi kasus yang sudah dianalisis bersama-sama dengan pakar. Jika pada tahapan customer test user atau pakar merasa software belum sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan perbaikan software aplikasi dengan kembali ke tahapan yang pertama.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
  2. Menurut Adi Nugroho dalam Maimunah, dkk (2017: 4.5-1),[1] “UML(Unified Modeling Language)adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.”

    Menurut Mimin dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 (2016:1045),[25] “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi obyek. UML (unified Modeling Language), muncul karna adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.

    Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55),[26] “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

  3. Jenis – Jenis UML (Unified Modeling Language)
  4. Terdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML) yang mana diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Class Diagram
    2. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

    3. Package Diagram
    4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Use Case Diagram
    6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    7. Sequence Diagram
    8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

    9. Communication Diagram
    10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. State Chart Diagram
    12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

    13. Activity Diagram
    14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

    15. Component Diagram
    16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    17. Deployment Diagram
    18. bersifat statis. Diagram ini meperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run time).

Konsep Dasar PIECES

Menurut Muhammad Nursaman dkk (2018), analisis PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisa sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah : kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economics), kontrol (control), efesiensi (efficiency), dan pelayanan (service).

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika (2015:31).[27] Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, dan Service), adalah :

  1. Performance (kinerja)
  2. peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

  3. Economy (ekonomis)
  4. peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

  5. Control (pengendalian)
  6. peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.

  7. Effieciency (efesiensi)
  8. peningkatan terhadap efesiensi operasi. Efesiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efesiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efesiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inpurnya.

  9. Service (pelayanan)
  10. peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web
  2. Menurut Menurut Maimunah, Dini luigi, dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:26),[27] “Web adalah sistem dengan informasi yang dijadikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25),[14] “web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa web adalah teknologi yang menghubungkan data dari banyak sumber yang tersimpan dalam sebuah server yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP
  2. Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2017:39),[1] “PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML”.

    Menurut Enterprise (2017:1),[28] “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.

    Dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi website yang menyatu dengan HTML dan memiliki sifat dinamis dan interaktif.

  3. Ciri-Ciri Kode Khusus PHP
  4. Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:23),[19] kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

    1. Merupakan software yang bersifat opensource.
    2. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
    4. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
    5. Gratis untuk di download dan digunakan.
    6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
  5. Kelebihan PHP
  6. Menurut Maimunah, dkk (2017:2),[1] dalam Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP.

    1. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
    2. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.
    3. PHP diterbitkan secara gratis.
    4. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows98, Windows NT dan Macintosh.
    5. PHP termasuk server-side programming.
    6. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa di tempel atau diletakan dalam tag HTML).

Konsep Dasar MySQL

  1. Definisi MySQL
  2. Menurut Syukri Ali, Arisandy Ambarita dalam kutipan Wahana komputer (2016:34),[29] dalam jurnal indonesian journal on informasion system “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

    Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39),[1] “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secra gratis dibawah lisensi dari generalpubliclicense (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat closesource (komersial)”.

    Menurut Supono dan Putratama (2016: 2),[30] “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL DatabaseManagementSystem (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan“.

    Menurut Sudaryono, dkk (2017:1351),[31] “MySQL adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source)”.

  3. Keunggulan MySQL
  4. Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39),[1] Beberapa keunggulan dari MySQL :

    1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.
    2. Open Source : didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat closesource (komersial).
    3. Multi User : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.
    4. Performance Tuning : mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani query.
    5. Column Types : memiliki tipe data yang sangat komplit.
    6. Command dan Function : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung select dan where dalam query.
    7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask, hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetail serta password yang ter-enkripsi.
    8. Scalability dan Limits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.
    9. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.
    10. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.
    11. Interface memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.
    12. Clients dan Tools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus dokumen petunjuk online.
    13. Struktur Table : memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani alter table dibandingkan dengan postgre SQL dan oracle.
  5. Kelebihan MySQL
  6. Menurut Putrodjojo, dkk dalam Jurnal ICIT Vol.2 (2016:89),[32] terdapat beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

    1. Server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.
    2. MySQL adalah sebuah software data opensource artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.
    3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. MySQL merupakan database yang multiuser, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
    4. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

Konsep Dasar Sublime Text

Menurut Supono dan Putratama (2018:14),[33] “Sublime text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer. Selain itu sublime text terkesan elegan untuk sebuah syntax editor. Selain ringan IDE ini memiliki kecepatan proses simpan dan buka file. Tidak heran kalau IDE ini paling banyak digunakan terutama dikalangan programmer berbasis web.

Dalam perancangan ini penulis menggunakan Sublime Text3. Sublime Text3 adalah sebuah codeeditor bagi para Developers yang fungsinya hamper sama dengan notepad++, Aptanastudio, Komodo, BlueFish, dan codeeditor yang lainnya. Kelebihan dari sublime text yaitu program ini sangat ringan dan mudah untuk dijalankan.

Konsep Dasar Ajax

Ajax “Asynchronous JavaScript and XML” menunjukkan teknik berbasis teknologi JavaScript yang mengubah komunikasi dengan server dan mempercepat aplikasi web. Antarmuka bekerja lebih cepat dengan transfer data tertunda (asinkron) dengan Ajax, aplikasi web bisa bertukar data dengan server di background tanpa halaman yang lengkap harus reload.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi
  2. Menurut Hilmi Fuad, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2018:2), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

  3. Tahap Elisitasi
  4. Menurut Azizah, dkk dalam CCIT Journal Vol.8 No.2 (2018:80),[34] Elisitasi melalui 4 tahap yaitu :

    1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem.
    2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential).
    3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic).
    4. Tahap Final Elisitasi

    Menurut Bachtiar dan Atikah dalam JURNAL SISFOTEK GLOBALVol.5 No.1 (2015:74),[35] “Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I
    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II
    4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi Tahap III
    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut: a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata carapenggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan. c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    7. Final Draft Elisitasi
    8. merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Black Box Testing

Menurut Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati (2016),[36] bahwa metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Menurut Sukarno dan Shalahudin yang dikutip oleh Ruhul Amin (2017),[37] “Black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian yang dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan speseifikasi yang dibutuhkan”.

Menurut Afnarius dan Hafiz Yoza Putra (2017:75),[38] “Black Box Testing adalah pengujian perilaku yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.”

Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut ageng setiani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138),[39] “literaturereview berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literaturereview ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Menurut Aris Martono, dkk dalam (Journal CERITA, Volume 3 No 2 – Agustus 2017),[22] “Literature review atau tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu”.

Menurut Hermawan dalam Handayani, dkk (2017:51), “Literaturereview adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti”.

Studi Pustaka (Literature Review)

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Septian Eka Ady Buananta mengenai “APLIKASI PEMETAAN GEDUNG BERBASIS WEB DENGAN FRAMEWORK LARAVEL (Studi Kasus : PT.Bank BRI Syariah)”. PT. Bank BRI Syariah menyadari betapa pentingnya mengikuti perkembangan teknologi dalam hal mengoptimalkan penyimpanan, pengolahan dan presentasi data dalam bentuk digital. Salah satu contohnya adalah proses pemetaan denah gedung yang dimiliki oleh PT. Bank BRI Syariah. Dengan adanya pemetaan denah dalam bentuk digital dapat memberikan fleksibilitas dari segi pengaksesan dan penyajian informasi yang sangat efektif. Dalam menjawab hal tersebut, maka dibangunlah aplikasi pemetaan gedung yang merupakan web based application. Aplikasi pemetaan gedung ini dibangun dengan menggunakan PHP dengan framework Laravel. Database yang digunakan adalah MySQL. Software penghubung antara aplikasi dan database adalah webserver Xampp. Dalam proses pemodelan perancangan sistem informasi ini, menggunakan model prototype yang digambarkan dengan Unified Modelling Language (UML).
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Latifah mengenai “ANALISIS PEMETAAN PRODUK DAN MINAT BELI PADA SKINCARE DI KOTA SOLO”. Penentuan posisi produk merupakan bagian integral dari banyak perangkat analisis pasar strategis manajer pemasaran. Penelitian tentang produk mengumpulkan dan menganalisis data tentang bagaimana orang mempersepsikan produk baru dan yang sudah ada untuk memberikan wawasan tentang bagaimana produk perusahaan harus diposisikan secara strategis terhadap penawaran yang kompetitif. Dari hasil analisis yang dilakukan pemetaan pada produk menunjukkan bahwa pada segi kondisi daya tahan produk, merek yang digunakan dan harga dengan pembandingan skincare Natasha, Ella, Larissa, Navagreen, dan Be Hati dan Navagreen memiliki persepsi yang berbeda dan dilakukan lah pemetaan pada produk supaya produk yang dijual sesuai keiinginan pembeli.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh FAIZ AZMI REKATAMA mengenai “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN SEBARAN UMKM BERBASIS SIG DALAM PLATFORM WEB DNGAN MENERAPKAN FREAMWORK LARAVEL”., Dari banyaknya pengguna internet sekarang, sistem informasi berbasis website dapat dijadikan media untuk meningkatkan nilai jual produk atau jasa UMKM. Selain itu, instansi pemerintah menghadapi kesulitan untuk mendapatkan data UMKM yang disebabkan oleh proses pengumpulan data yang masih menggunakan metode konvensional dan kurangnya kooperatis UMKM terhadap survey yang dilakukan. Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Sebaran UMKM Berbasis SIG dalam platform website diharapkan dapat membantu UMKM dalam mempromosikan produk atau jasanya serta mempermudah Intansi Pemerintah dalam mengumpulkan data UMKM. Penelitian ini menghasilkan Sistem Informasi Pemetaan Sebaran UMKM Berbasis SIG yang diimplementasikan dalam platform website dengan menerapkan framework Laravel dalam pengembangannya.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Rita Komaladewi S,.MM, Dr. Asep Mulyana,SE.,MCE, Dika Janika,S.Si.,MT mengenai “PEMETAAN KULINER LOKAL DALAM MENUNJANG PARIWISATA STUDI DI BANDUNG, MEDAN DAN YOGYAKARTA”. Penelitian ini adalah untuk memetakan produk-produk kuliner lokal unggulan yang menjadi daya penarik masuknya wisatawan ke suatu daerah. Fokus area adalah Kota Bandung, Medan dan Jogjakarta yang terkenal dengan kuliner khas sehingga menarik wisatawan untuk mengunjungi daerah tersebut. Ekstensifikasi penelitian ini, setelah memetakan produk-produk kuliner lokas khas adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor keunggulan kompetitif pada produk-produk unggulan kuliner dari kota tertentu. Tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut: Studi pendahuluan dengan menggunakan data sekunder untuk memetakan produk-produk apa saja yang menjadi unggulan kuliner lokal dari Kota Bandung, Medan dan Yogyakarta. Wawancara dan observasi pemilik produk kuliner unggulan untuk mendapatkan penjelasan mengenai bagaimana produk diformulasi, dipasarkan, berkembang, hingga menjadi kuliner lokal ciri khas yang memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing. Menganalisa faktor pendukung yang menyebabkan timbulnya keunggulan kompetitif pada industri kuliner lokal. Mengaitkan faktor-faktor pendukung keunggulan produk kuliner lokal dengan variabel pariwisata terkait. Merancang model factor pendukung keunggulan produk kuliner lokal dan perannya dalam mendukung pariwisata lokal.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Pujilestari mengenai “APLIKASI PENGINDERAAN JAUH UNTUK PEMETAAN TINGKAT PERUBAHAN KERAPATAN VEGETASI DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU”. Penelitian menunjukkan bahwa kerapatan vegetasi yang ada di Taman Nasional Gunung Merbabu mempunyai jenis kerapatan yang beraneka ragam dari kelas kerapatan rendah hingga kelas kerapatan tinggi. Berdasarkan hasil intepretasi dapat diketahui bahwa telah terjadi perubahan dari tiap kelas kerapatan. Tingkat kerapatan vegetasi (NDVI) pada kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu yang dihasilkan berdasarkan hasil analisis yaitu antara -1 sampai 0,98 untuk tahun 2008. Untuk tahun 2015 didapatkan nilai -0,044 sampai 0,77 yang kemudian keduanya dibagi kedalam kelas vegetasi rendah, sedang dan tinggi. Pada masing-masing kelas ada yang mengalami peningkatan kelas kerapatan dan ada juga yang mengalami perubahan penurunan kelas kerapatan. Faktor yang mengakibatkan perubahan kerapatan vegetasi merbabu dari tahun 2008 hingga 2015 adalah program rehabilitasi hutan dan gangguan keamanan hutan seperti kebakaran dan ekspansi lahan pertanian. Penurunan kerapatan vegetasi di Taman Nasional Gunung Merbabu dari tahun 2008 hingga 2015 terjadi sebesar 21,50% dan mengalami kenaikan sebesar 19,44%.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Rais Rahman Ardian mengenai “PENGEMBANGAN APLIKASI HISTORIA SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PEMETAAN CAGAR BUDAYA DI YOGYAKARTA”. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan waterfall yang terdiri dari empat tahap, yaitu analisis kebutuhan, desain, implementasi dan pengujian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan standar ISO 9126 pada aspek functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability,dan portability. Hasil dari penelitian ini adalah: Aplikasi Historia berbasis web sebagai media informasi dan pemetaan cagar budaya di Yogyakarta dikembangkan menggunakan framework Laravel. Aplikasi Historia memiliki fitur pemetaan, daftar cagar budaya, detail informasi cagar budaya, cagar budaya per periode, cagar budaya per wilayah, dan rute menuju lokasi cagar budaya. Dengan fitur-fitur ini diharapkan aplikasi Historia dapat mengatasi permasalahan kurangnya informasi cagar budaya di Yogyakarta. Kualitas aplikasi Historia diuji dengan menggunakan standar ISO 9126. Pada aspek functionality sebesar 1 (Baik), aspek reliability sebesar 100% (Lolos), aspek usability sebesar 75 (Baik) dengan nilai alpha Cronbach sebesar 0.766 (Acceptable), aspek efficiency sebesar 2.9 detik (Diterima), aspek maintainability 100 (Tinggi), dan memenuhi aspek portability. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi Historia memenuhi standar kualitas ISO 9126.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Agit satrio mengenai “Perancangan SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA PT.CARTONINDUS SUMBER JAYA BERBASIS WEB” Penelitian ini membahas tentang metode perancangan terstruktur yaitu dengan menggunakan UML untuk menjelaskan jalanya sistem dan metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Menurut Resty Luciana mengenai “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN PESISIR BARAT BERBASIS WEB” Geographic Information System (GIS) atau dikenal dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan informasi geografis tersebut. Pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat merupakan objek yang dijadikan bahan untuk penelitian skripsi ini dikarenakan Kabupaten Pesisir Barat sangat berpotensi di bidang pariwisata yang menyajikan tempat-tempat wisata bagi para wisatawan lokal maupun internasional. Tempat wisata tersebut terbagi atas kategori Wisata Marina, Wisata Tirta, Wisata Sejarah, dan Wisata Suaka Alam. Dalam merancang sistem informasi geografis untuk pemetaan pariwisata dibuat sebuah sistem yang dapat meringkas semua data di mulai dengan pembuatan diagram UML yang terdiri dari lima buah diagram yaitu usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, state chart diagram, dan class diagram sebagai awal rancangan sistem yang akan dibuat, Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengambil data pada Google Maps dengan metode Water Fall serta software yang mendukung seperti My GPS Coordinates, dan Xampp server.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Monica Nur Romadhona mengenai “PEMETAAN DAN PENENTUAN PRIORITAS STRATEGI MANUFAKTUR TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PRODUSEN KOMPONEN SEPEDA MOTOR” Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas strategi manufaktur berdasarkan pengaruhnya pada tiap kinerja perusahaan serta memetakan prioritas utama dari strategi manufaktur yang diaplikasikan oleh produsen komponen sepeda motor saat ini. Penulis menemukan hubungan signifikan antara trategi manufaktur dengan kinerja perusahaan. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa strategi manufaktur yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja manufaktur hanya kualitas dan biaya sedangkan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja finansial adalah pengiriman, kualitas, dan biaya. Kualitas adalah prioritas utama pada strategi manufaktur yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kinerja manufaktur diikuti oleh strategi biaya untuk kinerja finansial, prioritas utama, kedua, dan ketiga yaitu biaya, kualitas dan pengiriman. Bila dibandingkan dengan pemetaan, dimana strategi pengiriman menjadi prioritas utama sebagian besar produsen komponen motor.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Bella Veronika mengenai “APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENCAPAIAN TARGET PENJUALAN PT.ASTRA INTERNASIONAL Tbk.-HONDA CABANG BASUKI RAHMAT PALEMBANG”. Dalam pengolahan data dan pemantauan pencapaian penjualan perusahaan masih menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Office Excel. Sudah pasti proses perawatan sangat membantu di sana membuatnya lebih mudah untuk memproses dan membuat laporan. Data yang akan diproses akan diproses menjadi aplikasi yang dapat diperiksa secara online dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Kami menggunakan metode penelitian untuk melakukan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini adalah Pemrosesan Data Pencapaian Target Penjualan Aplikasi PT. Astra International Tbk. - Cabang Honda Basuki Rahmat Palembang di mana aplikasi ini akan diterapkan dengan baik di perusahaan.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT Sunindo Bangun Kersana

Sejarah Singkat PT Sunindo Bangun Kersana

PT Sunindo bangun kersana adalah perusahaan yang diakuisisi oleh PT Makro Chemindo pada tahun 2010, kemudian mulai memproduksi sabun padat untuk tujuan expor ke mancanegara.

sebagai produser terbesar minyak sawit mentah, Indonesia telah mendapatkan reputasi sebagai negara produsen sabun. Memproduksi lebih dari 60.000 ton per bulan minyak sawit yang merupakan bahan utama untuk Sabun, Indonesia menjadi pilihan utama dalam pengelolaan sawit untuk dijadikan produk sabun.

Dengan semakin berkembangnya kawasan perdagangan bebas, indonesia akan menjadi mitra yang jauh lebih cocok untuk banyak negara pengimpor-pengimpor dimana kami dapat memberikan produk asli asal indonesia.

Berkembang dari perusahaan kimia berukuran menengah, PT Makro Chemindo yang telah dikenal untuk memasok berbagai jenis zat kimia ke berbagai perusahaan manufaktur, termasuk perusahaan sabun & kosmetik di indonesia, sekarang setelah 15 tahun beroperasi telah berkomitmen untuk memperluas bisnisnya ke manufaktur OEM & branded bar soap pada PT Sunindo bangun kersana sebagai cabang perusahaan.

Visi dan Misi PT Sunindo Bangun Kersana

  1. Visi
  2. Menjadi perusahaan consumer yang khas indonesia dan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat. Produk ini dapat dipercaya dan luar biasa pertumbuhan bisnisnya yang cepat dalam jaringan distribusi domestik dan internasional.

  3. Misi
    1. Memanfaatkan bahan-bahan alami indonesia untuk inovasi produk dan menghasilkan produk kosmetik yang menggunakan 100% bahan alami untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Dengan memproduksi produk perawatan pribadi yang ramah lingkungan dengan kualitas yang baik, bertujuan untuk menaklukkan pasar global.
    2. Manfaatkan pasar distribusi potensial domestik dan internasional sehingga produk ini tersedia secara luas.
    3. Mewakili indonesia secara internasional dengan menggunakan barang-barang khas Indonesia, seperti dalam bahan-bahan produk dan dalam kemasannya.

Struktur Organisasi PT Sunindo Bangun Kersana

Merupakan suatu kerangka dasar yang menggambarkan tingkatan-tingkatan, pembagian tugas dan wewenang dalam suatu organisasi. Tanpa struktur organisasi, masing-masing bagian dalam organisasi akan menjadi sulit untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab mereka dan kepada siapa mereka harus melaporkan serta mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan mereka. Adapun struktur organisasi pada PT Sunindo Bangun Kersana adalah sebagai berikut:

PT SUNINDO BANGUN KERSANA

ORGANIZATION CHART 2020


Gambar 3.1 Struktur Oraganisasi Perusahaan 2020

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

PT Harsindo Oetama Perkasa. dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

  1. Direktur
  2. Bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan operasional perusahaan.

  3. General Manajer
    1. Menganalisis data semua karyawan sebagai bahan acuan untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang.
    2. Mengontrol operasional harian perusahaan agar terciptanya iklim kerja yang harmonis.
    3. Menjaga kerjasama yang baik antar partner kerjasama dengan menjaga koneksi yang berkesinambungan.
    4. Menghadiri seminar atau undangan dalam rangka meningkatkan channel serta jaringan sebagai upaya memperluas marketing network.
    5. Menghadiri seminar atau undangan dalam rangka meningkatkan channel serta jaringan sebagai upaya memperluas marketing network.
    6. Bekerja dengan cepat dan efektif sebagai bahan percontohan bagi karyawan karena sebagai seseorang dengan jabatan tersebut kita menjadi pekerja model yang patut ditiru.
    7. Bekerja dengan loyalitas tinggi dan penuh dengan skill professionalisme yang relevan dengan bidang kerjanya.
  4. PJT Kosmetik
    1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.
    2. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.
    3. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
    4. Melakukan analisa perilaku pasar / konsumen sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemasaran.
  5. Manajemen Representatif
    1. Berkoordinasi dengan badan sertifikasi.
    2. Mewakili manajemen selama sertifikasi dan audit surveillance.
    3. Mempromosikan kesadaran tentang persyaratan pelanggan
    4. Mempromosikan kesadaran tentang persyaratan pelanggan Menyiapkan dan merevisi dokumen SMM (Manual yaitu Kualitas, Prosedur sistem mutu dan dokumentasi lainnya).
    5. Memastikan kepatuhan semua fungsi sesuai standar ISO 9001:2000.
    6. Mempersiapkan tinjauan manajemen jadwal pertemuan dan melakukan rapat management review.
    7. Mempersiapkan jadwal audit, melakukan audit internal menyiapkan laporan audit, menulis laporan ketidaksesuaian.
    8. Berkomunikasi dengan top management pada isu-isu kualitas / ketidaksesuaian & laporan audit.
    9. Mengukur & mengawasi kinerja proses.
    10. Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan.
    11. Membuat ISO / kesadaran kualitas untuk rekan dengan pelatihan internal.
    12. Review kebijakan mutu secara berkala
    13. Waktu ke waktu meninjau semua fungsi, untuk memeriksa pelaksanaan yang efektif dari sistem manajemen mutu.
  6. PJT PKRT
  7. Bertugas sebagai penanggung jawab produk sabun cuci pada PT Sunindo Bangun Kersana

  8. HRD
    1. Melaksanakan kebijakan di bidang Personalia seperti: perekrutan karyawan yang akan diterima perusahaan.
    2. Menandatangani surat-surat penting.
    3. Bertanggung jawab atas urusan umum seperti transportasi, kantin, perizinan dan lain-lain.
    4. Bertanggung jawab atas penilaian karyawan.
    5. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran bidang personalia dan umum.
    6. Menciptakan, menjaga dan meningkatkan disiplin, suasana tertib, semangat bekerja yang baik bagi seluruh karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.
  9. GA&tegal
    1. Pengadaan dan distribusi ATK dan alat-alat kerja lainnya (meja, kursi, laptop, komputer, dll).
    2. Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.
    3. Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui.
    4. Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasiltias/sarana penunjang yang rusak.
  10. purchasing
    1. Mencari dan menganalisa calon supplier yang sesuai dengan material yang dibutuhkan.
    2. Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material dan memastikan tanggal pengiriman material.
    3. Melakukan koordinasi dengan pihak supplier mengenai kelengkapan dokumen.
    4. Pendukung material sesuai standar mutu yang berlaku.
    5. Berkoordinasi dengan PPIC dan gudang tentang jadwal dan jumlah material yang akan diorder.
    6. Bersedia melakukan pembelian dilapangan / keluar kantor.
    7. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang ( inventory,material dll ).
    8. Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara sistematis dan terkontrol ( FIFO atau ERP/ MRP ).
    9. Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan.
    10. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan.
    11. Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit / control stock dll.
  11. PA
    1. Membenarkan posisi alat tulis kantor pimpinan yang dibutuhkan.
    2. Sebagai media penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi perusahaan.
    3. Mengingatkan pimpinannya untuk membayar iuran.
    4. Melakukan kegiatan pemeriksaan peralatan kantor untuk diperbaiki atau untuk membuang yang sudah tidak diperlukan.
    5. Turut menghadiri dan mendampingi rapat – rapat dinas dengan relasi perusahaanbaik berada di kantor maupun di luar kantor.
  12. PPIC
    1. Bertanggung jawab dengan pemasaraan produk terbaru yang akan di rilis.
    2. Mengkondisikan agar masyrakat luas semakin pensaran dengan produk terbaru itu.
  13. QC
    1. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.
    2. Bertanggung jawab untuk memantau, menganalisis, meneliti, menguji suatu produk.
    3. Memverifikasi kualitas produk.
    4. Quality Control bertanggung jawab memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.
    5. Memastikan kualitas barang produksi sesuai standar.
    6. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
    7. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.
    8. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.
  14. R&D
  15. melakukan penelitian dan mengembangkan penelitian untuk kepenti kepentingan perusahaan. menyangkut semua kebutuhan perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, penelitian dilakukan untuk mengetahui produk yang dibutuhkan masyarakat, atau persepsi masyarakat mengenai suatu produk. Hasil dari penelitian tersebut digunakan untuk menciptakan sistem baru yang lebih baik bagi perusahaan.

  16. EXIM
    1. Mengurus surat.
    2. Melakukan perhitungan barang.
    3. Memperkirakan resiko.
    4. Menyelesaikan pembayaran.
    5. Mengatasi kendala pembelian dan penjualan.
  17. Marketing
    1. Mencapai target.
    2. Memastikan kepuasan pelanggan.
    3. Membuat strategi lanjutan.
    4. Mitra kerja.
    5. Rekap data penjualan.
  18. IT
    1. Merawat software/hardware/komputer yang ada di perusahaan, melakukan perbaikan jika ada yang rusak, memastikan semua hardware dan komputer berfungsi optimal
    2. Mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem IT, dan lain-lain. Seorang IT staff yang baik harus mampu menangani seluruh permasalahan software/hardware/ komputer yang ada di perusahaan.
  19. Warehouse
    1. Memudahkan pengelola warehouse memberikan informasi ketersediaan suatu barang kepada bagian perencanaan produksi atau pengiriman agar ketersediaan barang tetap pada tingkat yang aman.
    2. Penempatan barang yang ditentukan oleh sistem sehingga memudahkan penyimpanan, pengambilan dan perhitungan stok.
    3. Mengurangi lead time dari aktivitas penyimpanan barang dan pengiriman barang.
    4. Ketersediaan beragam informasi mengenai level barang dan utilitas warehouse memudahkan analisis untuk menyusun strategi penggunaan warehouse yang lebih efisien.
  20. Finance
    1. Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan.
    2. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan.
    3. Melakukan transaksi keuangan perusahaan.
    4. Melakukan pembayaran kepada suplier.
    5. Melakukan penagihan kepada customer.
    6. Mengontrol aktivitas keuangan atau transaksi keuangan perusahaan.
    7. Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan.
    8. Menyiapkan dokumen penagihan invoice atau kwitansi tagihan beserta kelengkapannya.
    9. Menyiapkan dokumen penagihan invoice atau kwitansi tagihan beserta kelengkapannya.
    10. Menyiapkan dokumen penagihan invoice atau kwitansi tagihan beserta kelengkapannya.
    11. Melakukan rekonsiliasi.
  21. Accounting
  22. Bertugas untuk menyusun dan mengelola laporan administrasi keuangan perusahaan.

  23. Produksi
  24. Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktifitas produksi.

  25. Inspeksi
  26. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.

  27. Incoming
  28. Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.

  29. Design
  30. Membuat design suatu penelitian baru untuk menghasilkan produk yang baru.

Analisa Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem yang berjalan di suatu tempat tentunya mempunyai batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luar. Sesuai dengan masalah yang sudah ditentukan oleh peneliti, bahwa yang akan menjadi pembahasan adalah mengenai rancang bangun sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan pada PT Sunindo Bangun Kersana. Permasalahan yang di angkat antara lain mencakup bagaimana mengatasi permasalahan dengan merancang sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan menggunakan teknologi website.

Metode Analisa PIECES

Tabel 3.1 Analisa PIECES



Tata Laksana Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan

Prosedur Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan

Dari hasil analisa, peneliti menemukan beberapa permasalahan dari sistem yang berjalan di PT Sunindo Bangun Kersana, khususnya dibagian pemetaan produk karna sistem yang ada tidak bisa memetakan produk sehingga general manager kesulitan untuk mengetahui produk-produk mana saja yang banyak terjual dinegara tersebut.

Rancangan Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan

Untuk Menganalisa sistem berjalan saat ini, penelitian ini menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

  1. Use Case Diagram Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram



    Tabel 3.2 Deskripsi Use Case membuat data hasil penjualan



    Tabel 3.4 Deskripsi Use Case kirim e-mail ke general manager



    Tabel 3.5 Deskripsi Use Case Notif e-mail laporan penjualan



    Tabel 3.6 Deskripsi Use Case menerima data laporan penjualan


  3. Activity Diagram Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan

  4. Gambar 3.3 Activity Diagram

    Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan:

    1. Terdapat 1 (Satu) initial node, diawalin objek.
    2. Terdapat 4 (Empat) acion state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. Terdapat 1 (Satu) final state, diakhiri oleh objek.
  5. Sequence Diagram Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan

  6. Gambar 3.4 Sequence Diagram

    Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan :

    1. Terdapat 2 Actor terdiri dari : Admin Marketing, General Manager.
    2. Terdapat 2 Lifeline terdiri dari : Data Penjualan, Notif email.
    3. 3 kegiatan yaitu :
      1. Admin Marketing membuat dan mengolah data
      2. Admin Marketing mengirim laporan data lewat email
      3. General Manager mendapatkan notif email laporan dari Admin marketing

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Pada analisa masukan memuat tentang input data dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, dan Frekuensi. Berikut analisa masukan dari sistem yang berjalan :

    1. Nama Masukan : Data Penjualan
    2. Fungsi : Sebagai laporan penjualan perusahaan

      Frekuensi : Setiap data penjualan yang masuk akan diproses.

      Frekuensi : Setiap data penjualan yang masuk akan diproses.

    3. Nama Masukan : Notif E-mail.
    4. Fungsi : Sebagai tanda bahwa telah dikirim laporan penjualan

      Sumber : General Manager

      Frekuensi : Setiap menerima notif E-mail.

  3. Analisa Proses
  4. Pada analisa masukan memuat tentang input data dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, dan Frekuensi. Berikut analisa masukan dari sistem yang berjalan :

    1. Nama Modul : Membuat dan mengolah data penjualan.
    2. Masukan : Data penjualan.

      Keluaran : Hasil data penjualan.

      Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan data penjualan dan Hasil proses tersebut dikirim ke general manager untuk mengetahui hasil penjualan diperusahaan.

  5. Analisa Keluaran
  6. Pada analisa keluaran memuat tentang semua informasi dari proses yang dijalankan dan sudah sesuai dengan format tertentu. Berikut analisa keluaran dari sistem yang berjalan :

    1. Nama Keluaran : Laporan Data Penjualan.
    2. Fungsi : untuk mengetahui hasil penjualan pada perusahaan.

      Media : File.

      Rangkap : text.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi hardware

  1. Processor : Intel Core i3 4150
  2. RAM : 3 GB
  3. Harddisk  : 500 GB
  4. Monitor  : 14 inci
  5. Mouse : Dell
  6. Keyboard : ESmile

Spesifikasi software

  1. Windows 7
  2. Microsoft Office
  3. Mozilla Firefox

Hak Akses (brainware)

  1. Admin Marketing
  2. General Manager

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah Yang Dihadapi Pada Proses Penjualan Pada PT Sunindo

Bangun Kersana

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan pada PT Sunindo Bangun Kersana saat ini sudah berjalan namun belum efektif karena sistem yang ada tidak memberikan informasi penjualan produk secara rinci, dan tidak bisa melihat peminat produk-produk tersebut secara produktif karrna disetiap negara berbeda beda peminatnya, sangat berpengaruh terhadap penjualan produk tersebut.

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem produksi barang yang sedang berjalan saat ini di PT Harsindo Oetama Perkasa belum berjalan dengan baik, karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pemberkasan dokumen pengajuan jasa. Sedangkan permintan dari client melalui web cukup banyak.

Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Merancang sebuah sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan berbasis web yang dapat digunakan secara efektif.
  2. Merancang sistem pemetaan produk supaya memudahkan general manager untuk melihat produk apa saja yang terjual diberbagai negara dan dapat memetakan produk tersebut dari hasil pencapaian penjualan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Admin Marketing dan General Manager mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat.

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I





Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode (M.D.I) Mandatory, Desirable dan Inessential. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi Innesential (I) harus dieliminasi.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II





Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode (T.O.E) Technical, Operational dan Economic dengan opsi (H.M.L) High, Middle dan Low. Requirements yang opsinya High (H) dikolom (T.O.E) harus dieliminasi.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III






Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Table 3.10. Final Draft Elisitasi







BAB IV

RANCANGAN SISTEM PEMETAAN PRODUK & HASIL PENCAPAIAN PENJUALAN YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan

Prosedur Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisa sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan yang berjalan pada bagian yang terkait di PT Sunindo Bangun Kersana, bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan perusahaan karna tidak bisa menjelaskan secara rinci dalam membuat laporan hasil penjualan produk maupun melihat grafik penjualan tahunan, supaya general manager bisa mengevaluasi penjualan atau memetakan produk yang dibutuhkan dinegara-negara yang paling banyak terjual produk tersebut karna disetiap negara tentu berbeda peminatnya. Selanjutnya peneliti akan membahas sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan yang diusulkan, dan akan dijelaskan pada use case diagram, sequence diagram, activity diagram yaitu sebagai berikut :

  1. Admin Marketing PT Sunindo Bangun Kersana
    1. Dapat melakukan login pada sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan.
    2. Menampilkan halaman utama.
    3. Terdapat beberapa halaman utama diantaranya: , Product, Customer, Sale, Report, dan Log Out.
    4. Menampilkan halaman product, dimana terdapat Kode Product, Nama Product, Price, Date, Category, Status, Action. Bagian Admin Marketing memiliki hak akses berupa create, update, delate.
    5. Menampilkan halaman customer, yaitu Id Customer, Name, Company/Owner, Country, Join Date, Status, Action. Bagian Admin Marketing memiliki hak akses berupa create, update, delate.
    6. Menampilkan halaman sale, yaitu Po Number, Name Product, Qyt, Customer Id, Date, Status, dan Action. Bagian Admin Marketing memiliki hak akses berupa create, update, delate.
    7. Menampilkan halaman Report, yaitu Daftar Nama Product, Daftar Nama Customer, Rekap Penjualan.
    8. Dapat melakukan logout.
  2. Bagian General Manager PT Sunindo Bangun Kersana
    1. Dapat melakukan login pada sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan.
    2. Menampilkan halaman Sale, yaitu grafik penjualan semua produk
    3. Menampilkan halaman Appropal, yaitu view produk baru dan menyetujui produk baru (approval)
    4. Menampilkan halaman Report, yaitu view daftar product, view daftar nama customer, view rekap penjualan
    5. Dapat melakukan logout.

Use Case Diagram Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Yang Diusulkan


Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Tabel 4.1 Deskripsi Use Case Diagram Validasi Login



Tabel 4.2 Deskripsi Use Case Kelola Product



Tabel 4.3 Deskripsi Use Case Kelola Data Customer



Tabel 4.4 Deskripsi Use Case View Sale



Tabel 4.5 Deskripsi Use Case View Approval



Tabel 4.6 Deskripsi Use Case View Report



Tabel 4.7 Deskripsi Use Case Diagram Validasi Logout


Sequence Diagram Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Yang Diusulkan


Gambar 4.2 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

  1. 7 life line yaitu : Login, Product, Customer, Sale, Approval, Report dan Logout.
  2. 2 actor yang yang melakukan kegiatan, yaitu Admin Marketing dan General Manager.
  3. 28 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Activity Diagram Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Yang Diusulkan


Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3, rancangan activity diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 initial node, objek yang diawali.
  2. 7 action state, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 final state, objek yang diakhiri.

Class Diagram Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Yang Diusulkan

Class diagram menggambarkan data apa saja yang akan diinput kedalam database.

Table 4.8 Perbedaan Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan


Spesifikasi Basis Data

  1. Nama File : users
  2. Isi : nama, username, password, hak_akses, login

    Jumlah Record : 2 row

    Primary Key : id

    Media : Harddisk

    Tabel 4.9 Tabel Users


  3. Nama File : tb_product
  4. Isi : id_product, name_product, price, category, date, resent, createby, status, time

    Jumlah Record : 28 row

    Primary Key : id_produk

    Media : Harddisk

    Tabel 4.10 Tabel Product


  5. Nama File : tb_customer
  6. Isi : id, name, company, country, date, status, createby. time

    Jumlah Record : 11 row

    Primary Key : id

    Media : Harddisk

    Tabel 4.11 Tabel Customer


  7. Nama file : tb_catagory
  8. Isi : id, name_catagory

    Jumlah Record : 4 row

    Primary Key : id

    Media : Harddisk

    Tabel 4.12 Tabel Category



  9. Nama file : tb_country
  10. Isi : id, country

    Fungsi : untuk menyimpan data w

    Jumlah Record : 11 row

    Primary Key : id

    Media : Harddisk

    Tabel 4.13 Tabel Country



  11. Nama file : sale
  12. Isi : po_number, name, qyt, customer_id, date, status, createby, time

    Jumlah Record : 25 row

    Primary Key : po_number

    Media : Harddisk

    Tabel 4.14 Tabel Sale


Rancangan Prototype

Tampilan Halaman Login Admin Marketing

Use Case 1 : Halaman Login Admin Marketing

Primary Actor : yang memiliki akses

Actor’s Goals : Agar users bisa masuk ke dalam aplikasi

Saat login users menginput username dan password :

  • Jika users memasukan username dan password dengan benar maka akan masuk ke menu utama
  • Jika users salah maka akan muncul notifikasi “login attempt failled”

  • Gambar 4.5 Prototype Halaman Login Admin Marketing

    Tampilan Halaman Login Failled Admin Marketing

    Use Case 2 : Login Failled Admin Marketing

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Keamanan akses users

    Saat login users menginput username dan password :

  • Jika users salah maka akan muncul notifikasi “login attempt failled” seperti gambar dibawah ini

  • Gambar 4.6 Prototype Login Failled Admin Marketing

    Tampilan Halaman Product Admin Marketing

    Use Case 3 : Halaman Product Admin Marketing

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini awalan dari admin marketing setelah login

    Setelah login akan diarahkan ke halaman product yang ditampilkan :

  • Melihat produk yang tersedia
  • Menghapus produk
  • Menghapus produk

  • Gambar 4.7 Prototype Halaman Product Admin Marketing

    Tampilan Form Menambahkan Product Baru

    Use Case 4 : Form menambahkan Product

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals :Menu ini berfungsi untuk menambahkan data produk baru

    Fitur ini menampilkan:

  • form pembuatan product

  • Gambar 4.8 Prototype From Menambahkan Product

    Tampilan Form Menambahkan Customer Baru

    Use Case 5 : Form menambahkan customer baru

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini berfungsi untuk menambahkan data customer baru

    Fitur ini menampilkan:

  • form pembuatan customer

  • Gambar 4.9 Prototype Form Menambahkan Customer

    Tampilan Form Menambahkan Penjualan(Sale)

    Use Case 6 : Form menambahkan Penjualan (sale) baru

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini berfungsi untuk menambahkan data penjualan baru

    Fitur ini menampilkan:

  • form pembuatan penjualan (sale)

  • Gambar 4.10 Prototype Form Menambahkan Penjualan (Sale)

    Tampilan Halaman Report

    Use Case 7 : Halaman Report

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini berfungsi untuk melihat rekap penjualan

    Fitur ini menampilkan:

  • Menu daftar nama produk
  • Menu daftar customer
  • Menu rekap penjualan

  • Gambar 4.11 Prototype Halaman Report

    Tampilan Halaman Login General Manager

    Use Case 8 : Halaman Login General Manager

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Agar users bisa masuk ke dalam aplikasi

    Saat login users menginput username dan password :

  • Jika users memasukan username dan password dengan benar maka akan masuk ke menu utama
  • Jika users salah maka akan muncul notifikasi “login attempt failled”

  • Gambar 4.12 Prototype Halaman Login General Manager

    Tampilan Halaman Failled Login General Manager

    Use Case 9 : Login Failled General Manager

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Keamanan akses users

    Saat login users menginput username dan password :

  • Jika users salah maka akan muncul notifikasi “login attempt failled” seperti gambar dibawah ini

  • Gambar 4.13 Prototype Login Failled General Manager

    Tampilan Halaman Sale General Manager

    Use Case 10 : Halaman Sale General Manager

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini awalan dari admin marketing setelah login

    Setelah login akan diarahkan ke halaman sale yang ditampilkan :

  • Melihat grafik penjualan produk

  • Gambar 4.14 Prototype Halaman Sale General Manager

    Tampilan Halaman Approval

    Use Case 11 : Halaman Approval

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu berfungsi untuk menyetujui produk baru

    Fitur ini menampilkan:

  • Melihat produk baru
  • Menyutujui (approval) produk baru

  • Gambar 4.15 Prototype Halaman Approval

    Menampilkan Halaman Report

    Use Case 12 : Halaman Report

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini berfungsi untuk melihat rekap penjualan

    Fitur ini menampilkan:

  • Menu daftar nama produk
  • Menu daftar customer
  • Menu rekap penjualan

  • Gambar 4.16 Prototype halaman Report

    Rancangan Program

    Tampilan Halaman Login Admin Marketing

    Use Case 1 : Halaman Login Admin Marketing

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Agar users bisa masuk ke dalam aplikasi

    Saat login users menginput username dan password :

  • Jika users memasukan username dan password dengan benar maka akan masuk ke menu utama
  • Jika users salah maka akan muncul notifikasi “login attempt failled”

  • Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login Admin Marketing

    Tampilan Halaman Login Failled Admin Marketing

    Use Case 2 : Login Failled Admin Marketing

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Keamanan akses users

    Saat login users menginput username dan password :

  • Jika users salah maka akan muncul notifikasi “login attempt failled” seperti gambar dibawah ini

  • Gambar 4.18 Tampilan Login Failled Admin Marketing

    Tampilan Halaman Product Admin Marketing

    Use Case 3 : Halaman Product Admin Marketing

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini awalan dari admin marketing setelah login

    Setelah login akan diarahkan ke halaman product yang ditampilkan :

  • Melihat produk yang tersedia
  • Menghapus produk
  • Menghapus produk

  • Gambar 4.19 Tampilan Halaman Product Admin Marketing

    Tampilan Form Menambahkan Product Baru Oleh Admin Marketing

    Use Case 4 : Form menambahkan Product

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals :Menu ini berfungsi untuk menambahkan data produk baru

    Fitur ini menampilkan:

  • form pembuatan product

  • Gambar 4.20 Tampilan Form Menambahkan Product

    Tampilan Form Menambahkan Customer Baru

    Use Case 5 : Form menambahkan customer baru

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini berfungsi untuk menambahkan data customer baru

    Fitur ini menampilkan:

  • form pembuatan customer

  • Gambar 4.21 Tampilan Form Menambahkan Customer

    Tampilan Form Menambahkan Penjualan(Sale)

    Use Case 6 : Form menambahkan Penjualan (sale) baru

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini berfungsi untuk menambahkan data penjualan baru

    Fitur ini menampilkan:

  • form pembuatan penjualan (sale)

  • Gambar 4.22 Tampilan Form Menambahkan Penjualan (Sale)

    Tampilan Halaman Report

    Use Case 7 : Halaman Report

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini berfungsi untuk melihat rekap penjualan

    Fitur ini menampilkan:

  • Menu daftar nama produk
  • Menu daftar customer
  • Menu rekap penjualan

  • Gambar 4.23 Tampilan Halaman Report

    Tampilan Halaman Login General Manager

    Use Case 8 : Halaman Login General Manager

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Agar users bisa masuk ke dalam aplikasi

    Saat login users menginput username dan password :

  • Jika users memasukan username dan password dengan benar maka akan masuk ke menu utama
  • Jika users salah maka akan muncul notifikasi “login attempt failled”

  • Gambar 4.24 Tampilan Halaman Login General Manager

    Tampilan Halaman Failled Login General Manager

    Use Case 9 : Login Failled General Manager

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Keamanan akses users

    Saat login users menginput username dan password :

  • Jika users salah maka akan muncul notifikasi “login attempt failled” seperti gambar dibawah ini

  • Gambar 4.25 Tampilan Login Failled General Manager

    Tampilan Halaman Sale General Manager

    Use Case 10 : Halaman Sale General Manager

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini awalan dari admin marketing setelah login

    Setelah login akan diarahkan ke halaman sale yang ditampilkan :

  • Melihat grafik penjualan produk

  • Gambar 4.26 Tampilan Halaman Sale General Manager

    Tampilan Halaman Approval

    Use Case 11 : Halaman Approval

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu berfungsi untuk menyetujui produk baru

    Fitur ini menampilkan:

  • Melihat produk baru
  • Menyutujui (approval) produk baru

  • Gambar 4.27 Tampilan Halaman Approval

    Menampilkan Halaman Report

    Use Case 12 : Halaman Report

    Primary Actor : yang memiliki akses

    Actor’s Goals : Menu ini berfungsi untuk melihat rekap penjualan

    Fitur ini menampilkan:

  • Menu daftar nama produk
  • Menu daftar customer
  • Menu rekap penjualan

  • Gambar 4.28 Tampilan halaman Report

    Konfigurasi Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian penting di dalam sebuah sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat keras tersebut bekerja dan membantu kebutuhan untuk menjalankan sebuah sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :

    1. Processor : Intel Core i3 4150..Monitor :15 inc
    2. RAM : 3 GB
    3. Mouse : Dell
    4. Hardisk : 500 GB
    5. Keyboard : ESmile

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan adalah Perangkat lunak. Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan data dan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan :

    1. Microsoft Windows 2007
    2. Mozilla Firefox
    3. XAMPP
    4. Sublime Text 3
    5. MySQL sebagai Database management system (DBMS)

    Hak Akses

    1. Admin Marketing
    2. General Manager

    Black Box Testing

    Pengujian Sistem Dengan Black Box Testing

    Pengajuan terhadap sistem ini menggunakan Black-Box testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualiatas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan sebagai berikut :

    Tabel 4.15 Black Box Testing



    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian yang sudah dilakukan pada masing-masing halaman dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menyampaikan dan menampilkan pesan pemberitahuan bahwa data yang dimasukan belum ter input sehigga sangat membantu Admin Marketing dalam mengurangi kesalahan input data.

    implementasi

    Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan analisa dan proses kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

    Tabel 4.16 Schedule


    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diprlukan untuk menyelesaikan penelitian sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pemetaan Produk & Hasil Pencapaian Penjualan Pada PT Sunindo Bangun Kersana”.

    Tabel 4.17 Estimasi Biaya



    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dari analisa dan perancangan yang dilakukan, mengenai Rancang Bangun Sistem Pemetaan Produk Dan Hasil Pencapaian Penjualan Pada PT Sunindo Bangun Kersana, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan kurang efektif karena tidak menampilkan grafik penjualan produk dari hasil pencapaian penjualan dan tidak merincikan dalam penjualan produk.
    2. Permasalah yang ditemukan yaitu sistem tidak bisa memetakan penjualan produk atau menampilkan grafik penjualan produk dan general manager tidak dapat melihat hasil penjualan dari tahun sebelumnnya, sehingga tidak dapat mengevaluasi hasil penjualan karna tidak mengetahui perbedaan penjualan ditahun tahun sebelumnya, dan tidak bisa melihat peminat produk-produk dimasing-masing negara karna disetiap negara berbeda beda peminat produk tersebut.
    3. Merancang sistem menggunakan teknologi website agar general manager dapat melihat grafik penjualan pemetaan produk dan hasil pencapaian penjualan secara realtime.

    Saran

    Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka peneliti ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

    1. Melakukan pembaharuan sistem yang ada agar dapat mempermudah Admin Marketing dalam proses input data dan general manager dalam melakukan proses pemetaan produk dari hasil pencapaian penjualan .
    2. Diharapkan selalu adanya pemeliharaan website ini secara berkala atau terus menerus agar website dapat selalu digunakan dan selalu update, dengan adanya fitur-fitur tambahan dan baru supaya website ini tidak using dapat digunakan dengan baik dan berjalan dengan semestinya.
    3. Diperlukan adanya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak yang bersangkutan agar bisa menggunakan sistem pemetaan produk & hasil pencapaian penjualan ini dengan baik.




    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 Maimunah, dini luigi dan ferdiansyah. ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
    2. Fajarianto, otto., Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya.2017."Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan Dengan Metode Weighted Product” Jurnal Sisfotek Global. Vol. 7 No. 1. ISSN : 2088 – 1762.
    3. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
    4. Rocci Luppicini. 2015. International Form Educational Technology and Society (IFTS).
    5. Arnold, Ross D. dan Wade, Jon P. 2015. A Definition of Systems Thinking: A Systems Approach. Stevens Institute: Procedia Computer Science.
    6. Rosmila, Muh. Yamin, dan LM. Tajidun. 2016. “Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika.” Jurnal SemanTIK : Vol.2 No.2.
    7. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016. Sistem Informasi Manajemen. Sleman: Deepublish.
    8. Yuliana,Khozin., Muhamad Zahrudin dan Tri Utari. 2018.‟Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan pengembalian Buku Perpustakaan Pada Sma Nusantara 1 Tangerang” Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409.
    9. Sobri, Muhammad, Emigawaty dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
    10. Abdurahman, Firman., Mohamad Irfan dan Rian Andrian. 2018. Implementasi Algoritma TF-IDF untuk Pencarian Pedoman Akademik dan Penentuan Sanksi Pada Jurusan Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Bandung: Jurnal INSIGHT. Vol. 1 No. 1. ISSN 2620-5467.
    11. Yuliana, Khozin., Muhamad Zahrudindan Tri Utari. 2018.‟Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan pengembalian Buku Perpustakaan Pada Sma Nusantara 1 Tangerang” Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409.
    12. Ramadhan, Gilang. Edy Budiman, dan Andi Syakir. 2017. “Pengembangan Media Informasi Pengenalan Lagu Daerah Kalimantan Timur Berbasis Web.” Jurnal Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol 2, No.1-Maret 2017. e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X.
    13. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
    14. 14,0 14,1 14,2 Sutopo, Priyo, DediCahyadidan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.
    15. Alfeno, Sandro, Ririn Eka Cipta Devi. 2017."Implementasi Global Positioning System (GPS) dan Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah Jabodetabek" ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 2.
    16. Putra. Erid Ade. 2018. Analisa Dan Perancangan Sistem Pelaporan Kinerja Pegawai Menggunakan Work System Framework Dengan Pemodelan UML. Lubuklinggau : Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) Vol. 1 No 2:153.
    17. Masriadi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Pemakaian Laboratorium Komputer Di Universitas Putra Indonesia “Yptk Padang” Menggunakan Bahasa Pemrograman Java. Menara Ilmu Vol. XII Jilid I No.79:83.
    18. Sobri, Muhammad, Emigawatydan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
    19. 19,0 19,1 Misbachul, Nanang Huda.2016.”LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”.Jurnal Stikom.
    20. Tjiptono, Fandy. 2014. Pemesaran Jasa. Gramedia.
    21. Abdullah, Thamrin & Francis Tantri. 2016. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
    22. 22,0 22,1 Martono, Aris.,Solehudin, FajarJanuarEka Putra. 2017. PROJECT APPLICATION UNTUK SISTEM PEMESANAN DAN PENGIRIMAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA. Tangerang: STMIK Raharja. Journal CERITA. Vol. 3 No. 2. ISSN : 2461-1417.
    23. Muzaki, Fauji, Cecep Nurul Alam, Mohamad Irfan. 2018. Implementasi Algoritma Dijkstra untuk Rute Terdekat dan Estimasi Biaya Perjalanan Dinas (Studi Kasus Ptkis Kopertais Ii Jawa Barat Dan Banten). Bandung: Jurnal INSIGHT. Vol. 1 No. 2. ISSN 2620-5467.
    24. 24,0 24,1 Sunandar, Endang., Khanna Tiara, Mohamad Daud. 2016. “SYSTEM LOCK AND CONTROLLING CLASS ROOM DENGAN INTERFACE ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO”. Tangerang: STMIK Raharja. CCIT Journal. Vol. 9 No. 2. ISSN : 1978-8282.
    25. Mimin. 2016. Aplikasi Pelaksanaan Pembelajaran Akademik Ar-Rafi’ Modul Uji Kompetensi Siswa Tertulis Dan Manajemen Rapat Kerja (Studi Kasus: Sd Ar-Rafi’). e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3:1045.
    26. Fajarianto, Otto. 2016. “Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile”. Jakarta: Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1. ISSN 2338-3134.
    27. 27,0 27,1 Bariah,Siti Husnul. 2015. Implementasi Pendekatan Semantic Object Model Pada Rancangan Database Penatausahaan Aset Fasilitas Kantor. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.5 No.2:28-37.
    28. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
    29. Ali, syukri Ambarita, Arisandy. 2016.” Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate” indonesian journal on information system.
    30. Supono, Virdiandy Putratama. 2016. "Pemograman Web Dengan Mengunakan PHP dan Framework Codeignier." Yogyakarta: Deepublish, Maret 2016.
    31. Sudaryono, Padeli, Erick Febriyanto. 2017. Model of Learning Using iLearning on Independent Study Classes at University. Universal Journal of Educational Research Vol. 5, No.8:1351.
    32. Putrodjojo, Gunawan, Putu Handy Arjana, dan Edward. 2016. Penerapan Php Dan Mysql Untuk Merancang Sim Penjualan Berbasis Web Pada PD Baby2go. ICIT JurnalVol. 2 No. 1: 77.
    33. Supono dan Vidiandry Putratama. 2018. Pemrograman Web denganMenggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta :Deepublish.
    34. Azizah, Nur, Dwi Oktaviani dan Windy Lia Safitri. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal Vol.8 No.2:80.
    35. Bachtiar, Dede. Atikah. 2015. SistemInformasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 5 NO. 1. ISSN: 2088 - 1762.
    36. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. ‟Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata TertibPada SMK Yuppentek 1 Tangerang”, Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9, No.3. Agustus 2016.
    37. Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jakarta: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer. Vol.2 No.2.
    38. Afnarius, Surya dan Hafid YozaPutra. 2017. Pengembangan Aplikasi Web GIS Pariwisata Backpacker. Yogyakarta : Deepublish.
    39. Rafika, AgengSetiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

    Contributors

    Muhamad Ridwan