SI1521483413

Dari widuri
Revisi per 1 Agustus 2019 03.53 oleh Tiara Deasy Wahyuni (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Desain)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI LITTLE

JUNGLE PLAYGROUND ALAM SUTERA PADA

PT. KARUNIA ANAK INDONESIA



SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1521483413
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI LITTLE

JUNGLE PLAYGROUND ALAM SUTERA PADA

PT. KARUNIA ANAK INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1521483413
Nama
: Tiara Deasy Wahyuni
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
       
(Ruli Supriati, M.Kom)
NIP : 000063
       
NIP : 073009



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI LITTLE

JUNGLE PLAYGROUND ALAM SUTERA PADA

PT. KARUNIA ANAK INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1521483413
Nama
: Tiara Deasy Wahyuni

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si.)
   
(Maimunah, M.Kom.)
NID : 06124
   
NID : 02012



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI LITTLE

JUNGLE PLAYGROUND ALAM SUTERA PADA

PT. KARUNIA ANAK INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1521483413
Nama
: Tiara Deasy Wahyuni


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI LITTLE

JUNGLE PLAYGROUND ALAM SUTERA PADA

PT. KARUNIA ANAK INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1521483413
Nama
: Tiara Deasy Wahyuni
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019

 
 
(Tiara Deasy Wahyuni)
NIM : 1521483413

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Media video promosi sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran untuk meningkatkan daya tarik konsumen dan masyarakat khususnya dalam mempromosikan sebuah wahana bermain seperti Little Jungle Playground yang berada dibawah naungan PT. Karunia Anak Indonesia, yang terletak di Flavor Bliss Alam Sutera. Permasalahannya adalah didalam mempromosikan Little Jungle Playground sebelumnya hanya menggunakan media cetak, social media dan website, yang masih sederhana, belum update dan kurang menarik secara visualisasi dan media promosinya, sehingga diperlukan adanya media video promosi untuk meningkatkan daya tarik pengunjung. Tujuan penelitian ini untuk menarik minat pengunjung melalui perancangan video promosi yang terdapat audio visual, visual effect, Lowthrid dan music, untuk bermain pada Little Jungle Playground Alam Sutera. Manfaat dari penelitian ini yaitu, calon pengunjung dengan mudah mengetahui keunggulan, fasilitas, dan jenis wahana bermain yang ada, sehingga adanya video ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang berkunjung. Metode penelitiannya yaitu : Pengumpulan Data, Analisa SWOT, Analisa Perancangan Media dan Konsep Produksi Media (KPM). Hasil dari penelitian ini adalah perancangan media video promosi berbasis audio visual, yang terdapat informasi tentang : keunggulan, fasilitas, jenis wahana yang ada di Little Jungle Playground Alam Sutera. video ini akan diimplementasikan melalui youtube, social media instagram dan, facebook. Melalui media video promosi ini, dapat menarik minat pengunjung sehingga meningkatkan jumlah pengunjung yang ingin berkunjung ke Little Jungle Playground Alam Sutera.

Kata Kunci : Video Promosi, Informasi, Wahana bermain

ABSTRACT

Promotional video Media is very influential in the marketing strategy to improve the appeal of consumers and the community, especially in promoting an attraction play such as Little Jungle Playground which is under the auspices of PT. Indonesian children's Bounty , located in natural silk Flavor Bliss. The problem is that in promoting Little Jungle Playground previously only use print media, social media and websites, which are still simple, have not updated and less interesting visualizations and promotional media, so it is necessary Promotional video media to enhance the attractiveness of visitors. The purpose of this research is to attract visitors through the design of promotional videos that have audio visual, visual effect, Lowthrid and music, to play in Little Jungle Playground Alam Sutera. The benefit of this research is that prospective visitors easily know the advantages, facilities, and types of play rides, so that the video can increase the number of visitors who visit. His research methods are: Data collection, SWOT analysis, Media planning analysis and Media production concept (KPM). The result of this research is the design of promotional video media based on audio visual, which includes information about: excellence, facilities, types of rides available in Little Jungle Playground Alam Sutera. This video will be implemented via YouTube, social media and Instagram, Facebook. Through this promotional video media, can attract visitors to increase the number of visitors who want to visit Little Jungle Playground Alam Sutera.

Keywords: Video promotion, information, rides play



KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang sampai saat ini telah melimpahkan segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul "Perancangan Media Video Promosi Little Jungle Playground Alam Sutera Pada Pt. Karunia Anak Indonesia” dilaksanakan bertujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting Universitas Raharja.

Dalam pembuatan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan, dorongan, bantuan dan arahan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Raharja.
  5. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan, saran serta pengarahan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Maimunah, M.Kom., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Nathalie Audrey Augustinus, S.E., selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Kedua orang tua dan keluarga, yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Siti Ardila, Siti Humaeroh, Muhammad Fudzan, Muhammad Hifdi Nur Fajar, Anas Alif Septian, Thomi Asadullah Iskandar, Dini Agustina Putri, Dana Krisdiana, Yuly Silvia Agustina, Mila Oktavia Sari, Windi Anjasmara, Anna Ghifa, Khairunisa, Rifatun Aliyah, Vikri ardiansyah, Riza adi Prasetya sebagai teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  11. Firmansyah Agustian, Rian Mulyairawan, Muhamad Andriyana, Muhammad Akbar Firdaus, Romzi Fauzan Zain, Lifia Yuliyana, Ricka Anggi Fadilah, Revo Jati yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Tiara Deasy Wahyuni
NIM. 1521483413

 


Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT

Tabel 2.2 Literature Review

Tabel 3.1 Material Produk

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Tabel 3.3 Matriks SWOT

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Susunan Crew and Talent

Tabel 4.4 Time Schedule

Tabel 4.5 Anggaran/Budget

Tabel 4.6 Kesan Visual Effect



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Adobe Premiere CC 2018

Gambar 2.2 Tampilan Adobe After Effect CC 2017

Gambar 2.3 Tampilan Adobe Audition CC 2017

Gambar 3.1 Gedung Little Jungle Playground Alam Sutera

Gambar 3.2 Logo Little Jungle Playground Alam Sutera

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Little Jungle Playground Alam Sutera

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

Gambar 4.2 Pre Production

Gambar 4.3 Scene 1/ Menampilkan video bumper opening Logo Little Jungle Playground Alam Sutera

Gambar 4.4 EXT/ Scene 2/ Menampilkan video timelapse icon Little Jungle Playground Alam Sutera/ Night/ Long shoot

Gambar 4.5 EXT/ Scene 3/ Menampilkan Footage icon Flavor Bliss/ Night/ Long shoot/ Night/ Long shoot

Gambar 4.6 EXT/ Scene 4/ Menampilkan suasana gedung Little Jungle Playground Alam Sutera/ Night/ Long shoot

Gambar 4.7 INT/ Scene 5/ Menampilkan video lobby Little Jungle Playground Alam Sutera/ Day/ Low shoot

Gambar 4.8 INT/ Scene 6/ Menampilkan video pemasangan tiket kepada pengunjung / Day/ Close up

Gambar 4.9 INT/ Scene 7/ Menampilkan persiapan sebelum menaiki wahana/ Day/ Medium shoot

Gambar 4.10 INT/ Scene 8/ Menampilkan video kantin Little Jungle Playground Alam Sutera/ Day/ Full shoot

Gambar 4.11 INT/ Scene 9/ Menampilkan video wahana Tree House/ Day/ Over Sholder

Gambar 4.12 INT/ Scene 10/ Menampilkan video wahana Happy Land/ Day/ Full shoot

Gambar 4.13 INT/ Scene 11/ Menampilkan video wahana Mushroom Village/ Day/ Medium shoot

Gambar 4.14 INT/ Scene 12/ Menampilkan video wahana Spider Web & Ballpit/ Day/ Full shoot

Gambar 4.15 INT/ Scene 13/ Menampilkan video wahana Giant Slide/ Day/ Long shoot

Gambar 4.16 INT/ Scene 14/ Menampilkan video wahana Tricyle/ Day/ Medium shoot

Gambar 4.17 INT/ Scene 15/ Menampilkan video wahana Bungee Trampoline/ Day/ Full shoot

Gambar 4.18 INT/ Scene 16/ Menampilkan video wahana Indoor Outbound/ Day/ Medium close up

Gambar 4.19 INT/ Scene 17/ Menampilkan video wahana Roller Blade/ Day/ Full shoot

Gambar 4.20 INT/ Scene 18/ Menampilkan video ajakan untuk bermain si Little Jungle Playground Alam Sutera/ Day/ Medium Close up

Gambar 4.21 Scene 19/ Menampilkan video outro bumper (logo Little Jungle Playground Alam Sutera, Alamat, Nomor Telpon, Social media dan website Little Jungle Playground Alam Sutera)

Gambar 4.22 Camera Mirrorless Sony A7 Mark II

Gambar 4.23 Camera Mirrorless Sony A6000

Gambar 4.24 Slider

Gambar 4.25 Lensa Sony 28 70 mm

Gambar 4.26 Tripod

Gambar 4.27 Zhiyun Stabilizher

Gambar 4.28 Lighting LED Baterai

Gambar 4.29 Lighting Fresnel Spot Light 100W

Gambar 4.30 Zoom H4N Pro

Gambar 4.31 Saramonic SR-RMZ Shotgun & Boom Pole

Gambar 4.32 Cable Roll 25M

Gambar 4.33 Laptop

Gambar 4.34 Memory Card 32 GB

Gambar 4.35 DVD RW

Gambar 4.36 Production

Gambar 4.37 Editing Audio Adobe Audition CC 2017

Gambar 4.38 Scene 1/ Menampilkan video bumper opening Logo Little Jungle Playground Alam Sutera

Gambar 4.39 EXT/ Scene 2/ Menampilkan video timelapse icon Little Jungle Playground Alam Sutera/ Night/ Long shoot

Gambar 4.40 EXT/ Scene 3/ Menampilkan Footage icon Flavor Bliss/ Night/ Long shoot/ Night/ Long shoot

Gambar 4.41 EXT/ Scene 4/ Menampilkan suasana gedung Little Jungle Playground Alam Sutera/ Night/ Long shoot

Gambar 4.42 INT/ Scene 5/ Menampilkan video lobby Little Jungle Playground Alam Sutera/ Day/ Low shoot

Gambar 4.43 INT/ Scene 6/ Menampilkan video pemasangan tiket kepada pengunjung / Day/ Close up

Gambar 4.44 INT/ Scene 7/ Menampilkan persiapan sebelum menaiki wahana/ Day/ Medium shoot

Gambar 4.45 INT/ Scene 8/ Menampilkan video kantin Little Jungle Playground Alam Sutera/ Day/ Full shoot

Gambar 4.46 INT/ Scene 9/ Menampilkan video wahana Tree House/ Day/ Over Sholder

Gambar 4.47 INT/ Scene 10/ Menampilkan video wahana Happy Land/ Day/ Full shoot

Gambar 4.48 INT/ Scene 11/ Menampilkan video wahana Mushroom Village/ Day/ Medium shoot

Gambar 4.49 INT/ Scene 12/ Menampilkan video wahana Spider Web & Ballpit/ Day/ Full shoot

Gambar 4.50 INT/ Scene 13/ Menampilkan video wahana Giant Slide/ Day/ Long shoot

Gambar 4.51 INT/ Scene 14/ Menampilkan video wahana Tricyle/ Day/ Medium shoot

Gambar 4.52 INT/ Scene 15/ Menampilkan video wahana Bungee Trampoline/ Day/ Full shoot

Gambar 4.53 INT/ Scene 16/ Menampilkan video wahana Indoor Outbound/ Day/ Medium close up

Gambar 4.54 INT/ Scene 17/ Menampilkan video wahana Roller Blade/ Day/ Full shoot

Gambar 4.55 INT/ Scene 18/ Menampilkan video ajakan untuk bermain si Little Jungle Playground Alam Sutera/ Day/ Medium Close up

Gambar 4.56 Scene 19/ Menampilkan video outro bumper (logo Little Jungle Playground Alam Sutera, Alamat, Nomor Telpon, Social media dan website Little Jungle Playground Alam Sutera)

Gambar 4.57 Post Production

Gambar 4.58 Digitizing

Gambar 4.59 Proses editing pada tahap post production

Gambar 4.60 Proses mixing pada tahap Post Production

Gambar 4.61 Proses finishing pada tahap post production

Gambar 4.62 Proses exporting pada tahap post production



LAMPIRAN

1. Form Wawancara

2. Tanda Tangan Elisitasi dengan Stakeholder

3. Kartu Bimbingan

4. Surat Keterangan dari Perusahaan / Instansi Terkait

5. Formulir Pergantian Judul

6. Formulir Seminar Proposal

7. Surat Undangan Stakeholder

8. Formulir Pertemuan Dengan Stakeholder


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Media promosi menjadi kebutuhan utama bagi suatu instansi saat ini. Media promosi sangat berpengaruh untuk keberlangsungan sistem pada suatu instansi. Media promosi sering sekali digunakan karena menjadi salah satu media pendukung untuk menyampaikan informasi yang efektif, serta menjadi lebih menarik dalam penyajiannya.

Pada saat ini bukan hanya instansi atau perusahaan yang menggunakan media video untuk mempromosikan tentang instansi atau perusahaan tersebut, tetapi banyak tempat – tempat wahana bermain juga menggunakan media video, untuk mempromosikan dan menginformasikan fasilitas dan keunggulan yang ada dalam wahana bermain tersebut. Video promosi adalah media audio visual dengan durasi yang singkat tetapi dapat mempromosikan secara detail sehingga menjadi jauh lebih menarik bagi konsumen.

Little Jungle Playground Alam Sutera di bawah naungan perusahaan PT. Karunia Anak Indonesia yang didirikan pada 29 Mei 2012. Little Jungle Playground Alam Sutera merupakan salah satu wahana bermain yang berlokasi di Flavor Bliss Alam Sutera 6 Unit 26 Alam Sutera, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan. Little Jungle Playground, bertujuan untuk menjadi tempat bermain yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak – anak, dimana orang tua dapat menemani anak – anak dalam mengisi waktu luang dengan berbagai permainan yang disediakan yaitu Tree House, Inflatable dan Mountain Inflatable, Tricycle, Giant Slide, Roller Blade, Mushroom Village, Ballpit dan Spider Web, Happy Land, dan ada juga fasilitas seperti Canteen, serta wahana yang menjadi keunggulan di Little Jungle Playground Alam Sutera ini adalah Indoor Outbound dan Bungee Trampoline. Little Jungle Playground Alam Sutera juga meyakini bahwa dengan bermain di wahana bermain ini ada suatu pelajaran yang dipetik, ketika melakukan permainan tersebut. Misalnya, anak – anak dapat berkomunikasi, bekerjasama, dan menolong sesama temannya. Hal ini menjadi edukasi karena anak – anak menjadi lebih berani dan dapat dengan mudah bersosialisasi didalam lingkungan tersebut.

Wahana bermain merupakan tempat yang banyak diminati anak – anak dan orang tua, baik pengunjung dari daerah Tangerang maupun Jabodetabek. Menurut Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan bahwa pada tahun 2017 tercatat kurang lebih 1.500.000 ribu penduduk Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, bahwa jumlah pengunjung di Little Jungle Playground Alam Sutera pada tahun 2017 sebanyak 40.000 pengunjung dan pada tahun 2018 menurun menjadi 32.500 pengunjung. Target yang ingin dicapai Little Jungle Playground Alam Sutera melalui implementasi video promosi ini jumlah pengunjung di tahun 2019 ini, meningkat sebanyak 30% menjadi 42.250 pengunjung.

Permasalahan yang terdapat di Little Jungle Playground Alam Sutera, dalam menginformasikan dan mempromosikan Little Jungle Playground Alam Sutera ini, hanya menggunakan media cetak seperti pamflet keterangan harga tiket, nameboard Little Jungle Playground Alam Sutera, social media seperti Instagram, Facebook dan juga website yang dimana hanya menampilkan foto – foto kegiatan yang ada di Little Jungle Playground Alam Sutera., sehingga informasi yang disampaikan kurang menarik, serta lokasi yang terletak di belakang Flavor Bliss, kurang strategis dan sulit dilihat lokasinya oleh masyarakat. Sehingga masih banyak masyarakat Tangerang maupun wisatawan yang belum mengetahui Little Jungle Playground.

Berdasarkan analisa permasalahan diatas, maka diperlukan adanya perancangan media video promosi, sebagai media penunjang informasi dan promosi pada Little Jungle Playground Alam Sutera. Informasi dan promosi adalah sarana yang penting dalam penyampaian informasi yang lengkap mengenai profil, fasilitas, jenis – jenis wahana bermain, dan keunggulan yang terdapat di Little Jungle Playground Alam Sutera ini, untuk menjadi daya tarik bagi pengunjung yang ingin mencari wahana bermain yang menarik dan menyenangkan dengan berkunjung ke Little Jungle Playground Alam Sutera.

Video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini, akan diimplementasikan ke social media seperti Instagram, Facebook, dan Youtube.

Melalui perancangan media video promosi ini, akan membantu PT. Karunia Anak Indonesia, dalam menginformasikan serta mempromosikan Little Jungle Playground Alam Sutera, agar dapat lebih dikenal lagi, dan meningkatkan jumlah pengunjung setiap tahunnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang disampaikan, maka dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada Little Jungle Playground Alam Sutera, yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana strategi Little Jungle Playground Alam Sutera, dalam meningkatkan jumlah pengunjung setiap tahunnya ?

  2. Bagaimana merancang media video promosi yang dapat menarik minat pengunjung ?

  3. Bagaimana target yang ingin dicapai Little Jungle Playground Alam Sutera melalui video promosi ini ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dari masalah yang ada lebih terarah, oleh karena itu perlu adanya pembatasan ruang lingkup penelitian yaitu perancangan media video promosi pada Little Jungle Playground Alam Sutera yang meliputi informasi – informasi seputar profil, fasilitas, jenis – jenis wahana bermain, dan keunggulan yang ada di Little Jungle Playground Alam Sutera.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk membantu pihak pengelola dalam mempromosikan dan memperkenalkan Little Jungle Playground Alam Sutera melalui strategi promosi pada social media instagram, Facebook, youtube dan promosi ke relasi.

  2. Untuk merancang media video promosi yang menarik secara visualisasi dan informasi, agar pengunjung lebih tertarik bermain di Little Jungle Playground Alam Sutera.

  3. Untuk membantu pihak pengelola dalam upaya meningkatkan target jumlah pengunjung pada Little Jungle Playground Alam Sutera.

Manfaat Penelitian

  1. Dengan adanya video promosi ini, pihak pengelola dengan mudah memperkenalkan profil, fasilitas, jenis – jenis wahana bermain dan keunggulan yang ada sehingga pengunjung lebih mudah mengetahui apa yang ada didalam Little Jungle Playground Alam Sutera.

  2. Melalui video promosi ini, pengunjung menjadi lebih tertarik untuk bermain di wahana Little Jungle Playground Alam Sutera.

  3. Melalui video promosi ini, Little Jungle Playground Alam Sutera dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang berkunjung serta meningkatkan pencapaian target pemasaran.

Metode Penelitian

Guna memperoleh dan melengkapi data – data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini, menggunakan beberapa metode penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan sebagai berikut :

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Observasi dilakukan guna pengambilan data yang diperlukan dalam perancangan video promosi ini. Melalui pengamatan dan pencatatan terhadap unsur – unsur yang telah diteliti pada Little Jungle Playground Alam Sutera Kota Tangerang Selatan.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara pewawancara dan narasumber guna memperoleh data mengenai informasi yang akan dituangkan ke dalam perancangan video promosi, yang diinginkan oleh pihak Little Jungle PlaygroundAlam Sutera Kota Tangerang Selatan. Analisis permasalahan didapatkan dengan melakukan pertemuan dengan stakeholder Little Jungle Playground Alam Sutera, yaitu ibu Nathalie Audrey Augustinus, S.E., sebagai Marketing & Promotion pada hari Rabu, 06 Maret 2019 yang bertempat di Flavor Bliss Alam Sutera 6 Unit 26 Alam Sutera, Kelurahan Pakulonan Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan ini maka didapatkan permasalahan mengenai media promosi yang digunakan, yang dimana sebelumnya hanya menggunakan social media seperti instagram, facebook dan website sederhana. Sehingga diperlukannya video promosi untuk memecahkan permasalahan yang ada.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka yaitu pengumpulan data – data yang diperoleh dari mempelajari dan memahami buku – buku atau jurnal dan media tertulis yang lain yang berkaitan dengan penulisan Laporan Skripsi Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB), sebagai panduan secara teoritis.

Analisis SWOT

Analisis SWOT yaitu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opporthunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu spekulasi di perusahaan, yang nantinya mendapatkan suatu permasalahan mengenai media promosi yang digunakan. Dimana sebelumnya hanya menggunakan social media instagram dan website, sehingga dibutuhkannya video promosi untuk memecahkan permasalahan yang ada.

Analisa Perancangan Media

Perancangan video promosi Little Jungle Playground menjadi sarana informasi dan promosi yang dirancang berdasarkan analisa terhadap media sebelumnya, selain itu juga terhadap analisa kebutuhan yang diajukan kepada stakeholder. Dalam perancangan video promosi ini menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media – media yang digunakan dalam sarana promosi Little Jungle Playground, dirancang menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2018, Adobe After Effect CC 2017 dan Adobe Audition CC 2017.

Konsep Produksi Media

Berikut tahapan – tahapan dari konsep produksi media yaitu :

  1. Pre Production

    Preproduction merupakan tahapan dalam proses perancangan video yang terdiri dari ide cerita atau gagasan, sinopsis, narasi, script writing, storyboard, rundown, penyusunan crew, time schedule, anggaran / budget dan peralatan apa aja yang digunakan.

  2. Production

    Production merupakan semua perencanaan dan perancangan yang dilakukan saat preproduction mulai dijalankan sesuai konsep yang dibuat.

  3. Post Producction

    Posproduction merupakan proses penyelesaian akhir dalam pembuatan video untuk menjadi sebuah video yang sempurna serta mampu menyampaikan informasi kepada audience.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dan dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I berisikan tentang Latar Belakang Penelitian pada Little Jungle Playground, Rumusan Masalah pada Little Jungle Playground, Ruang Lingkup Penelitian pada Little Jungle Playground, Tujuan dan Manfaat Penelitian pada Little Jungle Playground, Metode Penelitian pada Little Jungle Playground, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam penulisan laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II menjelaskan tentang konsep dan teori dasar yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulis sesuai dengan topik perancangan dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi pengertian dan definisi, yang terdiri dari Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab III menjelaskan tentang Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti yaitu, Sejarah Little Jungle Playground, Jenis Usaha Little Jungle Playground, Visi dan Misi Perusahaan Little Jungle Playground, Nilai – nilai Strategis Little Jungle Playground, Struktur Organisasi Little Jungle Playground, Wewenang dan Tanggung Jawab Little Jungle Playground, Informasi tentang fasilitas dan keunggulan Little Jungle Playground, Market Analysis, Potential Market, Market Segmentation, Marketing Objective (Tujuan Pemasaran), Marketing Strategy (Strategi Pemasaran), Budget Produksi Media dan Konfigurasi Perancangan.

BAB IV KONSEP DESAIN

Bab IV menjelaskan tentang Konsep Produksi Media, yang membahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam produksi rancangan media diantaranya preproduction, production, dan postproduction.

BAB V PENUTUP

Pada Bab V ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diberikan kepada Little Jungle Playground Alam Sutera sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisikan tentang referensi yang digunakan dalan penyusunan laporan skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran berisikan tentang daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

  1. Pengertian Perancangan

    Sedangkan Menurut Kausar, dkk. (2015 : 22)[1], “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Tahap perancangan mempunyai dua tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.”

    Menurut Maimunah dkk sebagaimana yang dikutip dari Soepadmo (2017 : 38)[2], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

    Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, bahwa perancangan adalah pengembangan sistem dimana masalah – masalah yang terjadi pada sistem yang lama dapat teratasi pada sistem yang baru serta rancangan harus memenuhi kebutuhan pengguna dan dapat berfungsi dengan baik.

  2. Proses Perancangan Secara Umum

    Menurut Wibowo, dkk (2017:62)[3], Proses perancangan secara umum ada beberapa tahap yaitu :

    1. Persiapan Data

      Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.

    2. Ide

      Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

    3. Konsep

      Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

    4. Media

      Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang dan lain-lain.

    5. Visualisasi

      Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

    6. Produksi

      Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan..

Konsep Dasar Promosi

  1. Pengertian Promosi

    Menurut Dhadang, dkk (2017:3)[4] “Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan untuk menarik calon pembeli. Dengan adanya promosi, produsen maupun distributor mengharap kenaikan angka penjualan.”

    Sedangkan menurut Khoirulloh, dkk (2018:5)[5] “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Kesimpulannya promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat.”

    Berdasarkan kesimpulan dari dua pengertian diatas, bahwa promosi adalah upaya menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik konsumen dan juga memberi penjelasan untuk meyakinkan calon konsumen mengenai barang atau jasa tersebut.

  2. Tujuan Promosi

    Sedangkan menurut Kaharu dan Anindhyta Budiarti (2016:3)[6] “menjelaskan Tujuan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan konsumen tentang perusahaan dan produknya.”

    Sedangkan menurut Rizky dan Hanifah Yasin (2014:140)[7] ada tiga tujuan utama promosi yaitu :

    1. Memberitahu, Tujuan ini bersifat informasi di mana produsen menggunakan promosi untuk memberitahukan pasar, apa yang ditawarkan olehnya. Promosi ini sering digunakan pada tahap-tahap awal siklus kehidupan produk. Informasi ini juga membantu konsumen dalam menentukan jenis perumahan yang akan dibelinya.
    2. Membujuk, Tujuan ini bersifat persuasif dimana perusahaan berusaha memberikan kesan positif terhadap pembeli. Maksudnya agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini digunakan memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupannya.
    3. Mengingatkan, Tujuannya untuk mempertahankan pembeli dengan terus mengingatkan adanya jenis perumahan tersebut. Promosi yang bersifat mengingatkan ini terutama diperlukan untuk jenis perumahan yang telah memasuki tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan.
  3. Bentuk Promosi

    Menurut Raydiansyah dan Didit Widiatmoko (2015:283-284)[8] ada lima bentuk promosi, yaitu sebagai berikut :

    1. Advertising

      Advertising (Periklanan), yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas.

    2. Sales Promotion

      Sales Promotion (Promosi Penjualan), yaitu berbagai jenis intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

    3. Public Relation and Publicity

      Public Relation and Publicity (Hubungan Masyarakat dan Publisitas), yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.

    4. Personal Selling

      Personal Selling (Penjualan Perorangan), yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

    5. Direct Marketing

      Direct Marketing (Penjualan Langsung), yaitu hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng (pengguna telepon, surat, faksimili, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan tertentu).

Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Data

    Kusnady dan Ardiman Siregar (2018:10)[9] mengatakan “Data merupakan jamak dan bentuk tunggal, data merupakan informasi dalam bentuk mentah yang belum dapat diceritakan sehingga perlu diolah lebih lanjut.”

    Sedangkan Nugraha, dkk (2018:32)[10] “Data merupakan keterangan yang benar dan nyata. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut.”

    Berdasarkan kesimpulan dari dua pengertian diatas, bahwa data merupakan sebuah informasi dalam bentuk mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut.

  2. Pengertian Informasi

    Menurut Nurdiansyah, dkk (2016:74)[11] mengatakan “Informasi adalah suatu data yang telah diproses sehingga dapat mengurangi ketidakjelasan tentang keadaan.”

    Menurut Harfizal dkk (2017 : 232)[12], “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.”

    Berdasarkan kesimpulan dari dua pengertian diatas, bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan fakta yang telah diolah menggambarkan suatu kejadian agar dipahami dalam pengambilan suatu keputusan.

  3. Jenis-Jenis Informasi

    Menurut Astriyani, dkk dalam sebagaimana dikutip dari Rachmat Kriyantono (2016 : 206-207)[13] , suatu informasi memiliki 6 kriteria atau jenis yaitu sebagai berikut :

    1. Informasi Penyejuk

      Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

    2. Peringatan

      Berisi penunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

    3. Indikator Kunci

      Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

    4. Informasi Situasional

      Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

    5. Gosip

      Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

    6. Informasi Eksternal

      Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing), tetap kadangkala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

  4. Kualitas Informasi

    Menurut Rosmila, dkk (2016:228)[14], informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria yaitu :

    1. Akurat (accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

    2. Tepat pada waktunya (timeliness)

      Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal.

    3. Relevan (relevance)

      Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya, disamping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

  5. Nilai Informasi

    Menurut Karim dalam kutipan Muflihah dkk (2018 : 104)[15], “Kemampuan yang melibatkan banyak pemakaian dan memerlukan sarana informasi yang menungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi informasi.”

    Variabel ini dapat diukur dengan 4 pertanyaan dengan indikator yaitu:

    1. Relevan, yang relevan memiliki unsur-unsur yaitu, manfaat umpan balik, manfaat prediktif, tepat waktu, lengkap.
    2. Andal, yang memiliki karakteristik yaitu, penyajian jujur, dapat diverifikasi.
    3. Dapat dibandingkan
    4. Dapat dipahami

Konsep Dasar Media

  1. Pengertian Media

    Menurut Triyono, dkk (2016 : 100)[16] “Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks, gambar atau foto”.

    Menurut Wulan, dkk (2018:50)[17], “Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, berupa benda yang dapat diindrai, khususnya penglihatan dan pendengaran atau lebih dikenal dengan alat peraga, baik yang terdapat di dalam kelas maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu untuk menghubungkan atau mengkomunikasikan pesan yang hendak disampaikan oleh pendidik agar sampai dengan tepat kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar.”

    Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, bahwa media adalah sarana untuk menyampaikan informasi kepada publik serta alat bantu untuk menghubungkan atau mengkomunikasikan pesan yang hendak disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar.

  2. Alternatif Media

    Wahyuni, dkk (2017:20)[18] menjelaskan Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.

    1. Media Cetak

      Media yang statis dan mengutamakan pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, pariwara dan iklan masyarakat. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

    2. Media Elektronik

      Media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran.Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain.Jenis-jenis media elektronik terdiri atas televisi dan radio.

    3. Media Luar Ruang

      Media iklan (berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis jenis media luar ruang meliputi :billboard, baliho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain.

    4. Media Dalam Ruang

      Media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang dipasang didalam ruangan.Jenis media dalam ruangan adalah panel indoor, poster, poster session dan lain-lain.Media Lini Atas adalah media komunikasi yang dapat dicerna atau ditangkap dengan indera penglihatan sekaligus indera pendengaran seperti televisi.

    5. Media Lini Bawah

      Media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan dalam media lini bawah, yaitu pameran, direct mail, point of purchase, merchandising schemes dan kalender.

Konsep Dasar Desain

  1. Pengertian Desain

    Menurut Hidayat, dkk (2018 : 45-46)[19] Istilah desain sendiri secara etimologi berasal dari beberapa serapan bahasa yang diambil dari bahasa Itali yaitu“Designo” yang secara gramatikal berarti gambar. Kata desain tersebut dapat digunakan pada berbagai kalimat, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Apabila sebagai kata kerja, istilah “desain” dapat diartikan sebagai proses dalam membuat atau menciptakan sebuah objek baru. Sedangkan dalam kata benda istilah “desain” dapat digunakan sebagai hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk karya nyata.

    Menurut Sunarya, dkk (2016 : 60 )[20] Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternative desain, hingga final artwork (FAW).

    Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, desain adalah proses dalam membuat sebuah objek baru untuk mengatur sumber daya dan juga merupakan art direction yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan.

  2. Fungsi Desain Grafis

    Sunarya, dkk (2016:60)[20] menjelaskan fungsi-fungsi desain antara lain :

    1. Fungsi informasi : desain selalu menyampaikan informasi dan mengirim pesan secara visual
    2. Fungsi identifikasi : desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirimnya pesannya lewat karakter visual.
    3. Fungsi persuasi : desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonasi atau getaran emosi lewat bahasa visual (seperti emosi dalam bahasa musical) sehingga dapat menimbulkan persuasi.
  3. Unsur Desain Grafis

    Wahyuni, dkk (2017:20)[18] mendefinisikan Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif, menarik atau indah bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur atau komponen dalam desain grafis, antara lain :

    1. Garis (Line)

      Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik point dengan satu titik point yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.

    2. Bentuk (Shape)

      Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu :

      1. Huruf (character) yang dipresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dan lain sebagainya.
      2. Simbol ( symbol ) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar hewan, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).
      3. Bentuk nyata (form) bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu objek. Seperti gambar manusia secara detail, hewan, atau benda lainnya.
    3. Tekstur (Texture)

      Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada prakteknya. Tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, kulit kayu, dan lain sebagainya.

    4. Ruang (Space)

      Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetik desain. Sebagai contoh, tanpa ruang anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang (background).

    5. Ukuran (Size)

      Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan menggunakan unsur ini anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.

    6. Warna (Color)

      Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Karena dengan warna orang bias menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dia, yaitu: warna yang ditimbulkan karena sinar (additive color) yang biasa digunakan pada warna lampu, monitor, tv dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (sub stractive color) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain, dan plastik.

  4. Prinsip Desain Grafis

    Menurut Akbar (2016 : 86-87) [21] Dalam mendesain Prinsip dasar desain merupakan pengorganisasian unsur unsur dasar desain dengan memperhatikan prinsip – prinsip dalam menciptakan dan mengaplikasikan kreativitas. Jefkins mengelompokan prinsip – prinsip desain menjadi: “ Kesatuan, keberagaman, keseimbangan, ritme keserasian, proporsi, skala, dan penekanan”. Adapun prinsip – prinsip dasar desain dan definisinya yaitu:

    1. Kesatuan (unity) Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan unsur – unsur desain menjadi suatu bentuk yang proporsional dan menyatu satu sama lain ke dalam sebuah media. Kesatuan desain merupakan hal yang penting dalam sebuah desain, tanpa ada kesatuan unsur – unsur desain akan terpecah berdiri sendiri – sendiri tidak memiliki keseimbangan dan keharmonisan yang utuh.
    2. Keberagaman (variety) Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang menonton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan pengkontrasan yang sesuai. Adanya perbedaan besar kecil, tebal tipis pada huruf, pemanfaatan pada gambar, perbedaan warna yang serasi, dan keragaman unsur – unsur lain yang serasi akan menimbulkan variasi yang harmonis.
    3. Keseimbangan (balance) Keseimbangan adalah bagaimana cara mengatur unsur – unsur yang ada menjadi sebuah komposisi yang tidak berat sebelah. Keseimbangan dapat tercapai dari dua bagian, yaitu secara simetris yang terkesan resmi/formal yang tercipta dari sebuah paduan bentuk dan ukuran tata letak yang sama, sedangkan keseimbangan asimetris memberi kesan informal,tapi dapat terlihat lebih dinamis yang terbentuk dari paduan garis, bentuk, ukuran, maupun tata letak yang tidak sama namun tetap seimbang.
    4. Ritme/irama (rhythm) Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya terletak pada pengulangan – pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi tekanan atau aksen. Ritme membuat adanya kesan gerak yang menyiratkan mata pada tampilan yang nyaman dan berirama.
    5. Keserasian (harmony) “keserasian sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang”. Adalah keteraturan di antara bagian – bagian suatu karya.
    6. Proporsi (proportion) “Proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu objek atau komposisi”. Bisa dikatakan bahwa proporsi merupakan kesesuaian ukuran dan bentuk hingga tercipta keselarasan dalam sebuah bidang. Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan masalah proporsi, yaitu penempatan susunan yang menarik, penentuan ukuran sehingga dapat diukur atau disusun sebaik mungkin.
    7. Skala (scale) “skala adalah ukuran relatif dari suatu objek, jika dibandingkan terhadap objek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya”. Skala berhubungan dengan jarak pandang atau penglihatan dengan unsur – unsur yang telah dimunculkan (faktor keterbacaan). Skala juga sangat berguna bagi terciptanya kesesuaian bentuk atau objek dalam suatu desain.
    8. Penekanan (emphasis) “Dalam penekanan, all emphasis is no emphasis, bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan”. Adanya penekanan dalam desain merupakan hal yang penting untuk menghindari kesan monoton. Penekanan dapat dilakukan pada jenis huruf, ruang kosong, warna, maupun yang lainnya akan menjadikan desain menjadi menarik bila dilakukan dalam proporsi yang cukup dan tidak berlebihan.
  5. Tipografi

    Sidik, dkk (2017 : 32)[22] menjelaskan bahwa Typography meliputi kegiatan memilih huruf, menentukan ukuran yang tepat, dan bagaimana sebuah teks dapat dibaca dengan mudah.

    Sedangkan Anto, dkk (2017 : 97) [23] menjelaskan Typography juga bisa dikatakan sebagai seni dalam menggunakan, memilih, dan mengaplikasikan huruf karena jika salah dalam memilih huruf, maka akibatnya adalah tidak sampainya informasi ketika media tadi dilihat/ dibaca. membacanya.

    Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, bahwa Typography meliputi kegiatan memilih huruf serta jika salah memilih huruf maka tidak sampainya informasi ketika media membacanya.

  6. Warna

    Anto, dkk (2017 : 97) [23] menjelaskan bahwa Warna adalah sebuah spektrum tertentu terdapat di dalam cahaya yang sempurna/putih.

    Sedangkan Fatmawati dan Sri Widayati (2016 : 2)[24] menjelaskan warna adalah sebuah sensitivitas yang berhubungan dengan indra kita, seperti halnya rasa dan bau. Sensitivitas warna dihasilkan dari interaksi antara warna dengan indra sensitif warna yang ada pada kita.

    Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, bahwa warna adalah spectrum tertentu di dalam cahaya dan warna adalah sebuah sensitivitas yang berhubungan dengan indra kita.

  7. Definisi Tentang Psikologi Warna

    Menurut Dona (2018:9)[25] “Psikologi warna merupakan pengkhususan bidang studi yang mempelajari tentang pengaruh emosional dan perilaku yang ditimbulkan oleh warna dan kombinasi warna”.

    Sedangkan menurut Budianto (2018:60-61)[26] “Dalam aktivitas manusia, warna dipercaya dapat membangkitkan kekuatan perasaan untuk bangkit atau pasif. Setiap warna memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik dalam hal ini adalah ciri-ciri atau sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna yaitu:

    1. Merah Berkarakter semangat dan energik. Pengaruh warna tersebut dapat mendorong cepatnya denyut nadi serta menaikan produktifitas.
    2. Jingga merupakan simbol interaksi yang bersahabat, penuh percaya diri, keramahan, penuh harapan, dan kreativitas. Secara umum, penggunaan warna ini akan menampakan makna berupa kenyamanan, makanan, kehangatan, keamanan, gairah, kelimpahan, dan kesenangan.
    3. Kuning Warna ini mampu memberikan efek psikologi berupa kegembiraan. Kegembiraan yang ditimbulkan warna ini sendiri adalah yang paling besar jika dibandingkan dengan warna lain.
    4. Biru Menggambarkan ketenangan, kepercayaan, keyakinan, keseriusan, dan profesional. Penggunaannya memberikan efek kepercayaan lebih.
    5. Hijau Memancarkan kesegaran, ketenangan, dan kesejukan. Warna ini mampu menurunkan stress, dan melambangkan penyembuhan atau kesehatan.
    6. Putih Secara psikologis, putih bisa memberikan efek meredakan rasa nyeri, steril, menghadirkan aura kebebasan dan keterbukaan.

    Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Psikologi Warna merupakan suatu bidang studi mengenai pengaruh perilaku yang ditimbulkan oleh warna serta dapat membangkitkan perasaan untuk bangkit atau pasif.

  8. Teori Warna

    Menurut Erlyana dan Stefanni (2019 : 3)[27], Warna merupakan suatu bentuk daya pikat dan bisa menjadi suatu bahasa visual. Warna akan membuat kesan untuk keseluruhan gambar dan dapat memberikan dampak psikologis bagi orang yang melihat.

    Menurut Syafi’i (2017:62)[28] Warna sering didefinisikan sebagai sifat cahaya yang berbeda, akan ditangkap oleh indera penglihatan sebagai warna yang berbeda. Warna dapat didefinisikan secara obyektif sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara obyektif/psikologis sebagai bagian dari pengamatan indera penglihatan.

    Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa warna merupakan suatu daya pikat yang bisa menjadi suatu bahasa visual dan dapat ditangkap oleh indera penglihatan sebagai warna yang berbeda.

  9. Jenis / Bentuk Warna

    Menurut Utami (2018:63)[29] Mengklasifikasikan jenis warna berdasarkan dimensi yaitu :

    1. Warna Primer (warna utama) yang terdiri dari tiga warna yaitu kuning, merah dan biru.
    2. Warna Sekunder / Biner yaitu sebuah hasil percampuran dua warna primer seperti merah + biru menjadi ungu, biru + kuning menjadi hijau dll.
    3. Warna Intermediate, merupakan campuran antara warna sekunder dan warna primer biasanya menghasilkan warna kuning-hijau, biru-ungu, merang-jingga, dan kuning-jingga.
    4. Warna tersier yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna intermediate (12 warna).
    5. Warna quartener, yaitu percampuran warna intermediate dengan warna tersier (24 warna).
  10. Citra atau Image

    Atstsaqifi, dkk (2014:3)[30] menjelaskan “Citra atau image adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.”

    Sedangkan Rasyid, dkk (2015:510)[31] “mengatakan Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Citra berkaitan erat dengan suatu penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi atau simbol-simbol tertentu terhadap suatu perusahaan. Citra tersebut dapat bersifat positif atau negative.”

    Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Citra atau Image adalah suatu kesan yang dimiliki terhadap suatu objek, yang berkaitan dengan penilaian dan dapat bersifat positif dan negatif.

  11. Bentuk

    Wahyuni, dkk (2017:21)[18] menerangkan bahwa Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu : Huruf, Simbol dan Bentuk Nyata.

    Sedangkan Everlyn dan Reinhard Andersen (2015:160)[32] menjelaskan “Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau formasi yang tertutup atau jalur yang tertutup”.

    Jadi dari dua kesimpulan diatas, Bentuk adalah segala sesuatu yang memiliki tinggi dan lebar serta gambaran umum yang tertutup.

  12. Layout

    Menurut Anto, dkk (2017 : 97)[23] menjelaskan Layout adalah tata letak dari suatu elemen desain yang ditempatkan dalam sebuah bidang yang tujuannya mengatur desain supaya menjadi indah dan menarik. Layout sangat berperan penting dalam perancangan buku pedoman ejaan bahasa Indonesia. Pada perancangan ini menggunakan layout yang menarik disesuaikan dengan segmentasinya, yaitu peserta didik.¬

    Sedangkan menurut Hendratman (2015:197)[33] Layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak atau penempatan. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, table dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.

    Berdasarkan Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur komunikasi grafis menjadi media komunikasi visual yang menarik dan layout sangat berperan penting dalam perancangan buku pedoman ejaan bahasa Indonesia.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

  1. Pengertian Video
  2. Format Video
  3. Kelebihan dan Kekurangan Media Video
  4. Pengertian Video Promosi

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

  1. Pengertian Multimedia
  2. Audio Visual
  3. Broadcasting
  4. Sinopsis
  5. Naskah
  6. Script Writing
  7. Rundown
  8. Storyboard

Pengertian Taman Bermain

Konsep Dasar Media

  1. Post Production (Pra Produksi)
  2. Production (Produksi)
  3. Post Production (Pasca Produksi)

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

  1. Adobe Premiere CC 2018
  2. Adobe After Effect 2017
  3. Adobe Audition CC 2017

Konsep Dasar Analisa SWOT

Pengertian Dasar Elisitasi

Konsep Dasar Literature Review

  1. Pengertian
  2. Jenis-Jenis Penelitian

Literature Review

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Objek Yang Di Teliti

Sejarah Singkat

  1. Sejarah Little Jungle Playground Alam Sutera

    PT. Karunia Anak Indonesia memiliki bisnis dengan nama Little Jungle Playground Alam Sutera didirikan pada 29 Mei 2012, dalam bidang penyelenggara kegiatan hiburan dan rekreasi, Little Jungle Playground Alam Sutera merupakan salah satu wahana bermain yang berlokasi di Flavor Bliss Alam Sutera 6 Unit 26 Alam Sutera, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan. Little Jungle Playground, bertujuan untuk menjadi tempat bermain yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak – anak, dimana orang tua dapat menemani anak – anak dalam mengisi waktu luang dengan berbagai permainan yang disediakan yaitu Tree House, Inflatable dan Mountain Inflatable, Tricycle, Giant Slide, Roller Blade, Mushroom Village, Ballpit dan Spider Web, Happy Land, dan ada juga fasilitas seperti Canteen, serta wahana yang menjadi keunggulan di Little Jungle Playground Alam Sutera ini adalah Indoor Outbound dan Bungee Trampoline. Little Jungle Playground Alam Sutera juga meyakini bahwa dengan bermain di wahana bermain ini ada suatu pelajaran yang dipetik, ketika melakukan permainan tersebut. Misalnya, anak – anak dapat berkomunikasi, bekerjasama, dan menolong sesama temannya. Hal ini menjadi edukasi karena anak – anak menjadi lebih berani dan dapat dengan mudah bersosialisasi didalam lingkungan tersebut.

    Gambar 3.1. Gedung Little Jungle Playground Alam Sutera.

    Little Jungle Playground Alam Sutera berlokasi dikawasan yang sangat strategis dimana memiliki fasilitas umum seperti pusat bisnis, perkantoran, pendidikan, perumahan, apartment, kesehatan, fasilitas olahraga, hiburan dan pusat perbelanjaan diantaranya : Mall @ Alam Sutera, IKEA, Living World Mall, Ruko Alam Sutera Town Center, Pasar 8, dan tempat perbelanjaan yang lainnya. Akses transportasi di antaranya Halte SutraLoop Bus The Flavor Bliss Alam Sutera dan akses pintu Toll : Toll Alam Sutera – Jakarta Merak, Toll Gading Serpong – Jakarta Merak, Toll BSD – Lingkar Luar Jakarta.

    Gambar 3.2. Logo Little Jungle Playground Alam Sutera.

  2. Jenis Usaha

    Perusahaan menyediakan arena bermain dengan SDM yang sudah dipersiapkan sedemikian baik, sehingga akan mampu menjalankan kegiatan operasional secara professional. Berikut Jenis transaksi yang ada di Little Jungle Playground meliputi :

    1. Pembelian tiket masuk anak dan dewasa.
    2. Penyewaan ruang untuk acara ulang tahun, acara graduation, dan gathering.
    3. Penyewaan lahan kepada pihak ke-3
  3. Visi dan Misi Little Jungle Playground Alam Sutera
    1. Visi Green Little Jungle Playground Alam Sutera.
    2. Misi Little Jungle Playground Alam Sutera
      1. Menyediakan lingkungan bermain yang aman, nyaman, menyenangkan, dan berguna bagi perkembangan motorik anak.
      2. Memberikan pelayanan yang berkualitas bagi kepuasan pelanggan.
      3. Meningkatkan jumlah pengunjung dengan cara yang efektif dan biaya yang efisien.
  4. Nilai-Nilai Strategis
    1. Trustworthy (Kepercayaan)

      Kepercayaan merupakan fondasi yang penting dalam memulai atau membina suatu hubungan, baik pribadi dengan pribadi, perusahaan dengan perusahaan maupun antara pribadi dengan perusahaan. Berbagai macam ketidak sempurnaan atau kekurangan yang menjadi sesuatu tidak penting jika kepercayaan berhasil ditanamkan secara mendalam, sehingga memberikan peluang kepada berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanannya.

    2. Responsibility (Tanggung Jawab)

      Tanggung jawab merupakan konsekuensi penting dari kepercayaan yang sudah ditanamkan, semakin mendalam kepercayaan semakin tinggi juga tanggung jawab yang harus diemban oleh semua pihak.

    3. Excellence (Keunggulan)

      Dalamnya kepercayaan dan semakin tingginya tanggung jawab akan memacu kreatifitas sebagai produk Indonesia.

    4. Integrity (Integritas)

      Little Jungle Playground Alam Sutera memiliki kemampuan bertindak atas dasar kebenaran baik secara prinsip, aturan, maupun legalitas yang berlaku, sehingga mampu memperbaiki kesalahan dan mengubah menjadi kearah yang lebih baik.

Struktur Organisasi

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Little Jungle Playground Alam Sutera.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Dalam perusahaan, Little Jungle Playground Alam Sutera menentukan bagian – bagian yang memiliki wewenang dan tanggung jawab, sesuai setiap jabatan yang ada pada suatu perusahaan. Agar terciptanya kerjasama yang baik antar pegawai, baik atasan maupun bawahannya.

Struktur Organisasi sangat berpengaruh untuk perusahaan, tentunya untuk mencapai visi misi yang sama dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu, dibuatnya struktur organisasi agar tujuan perusahaan yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Berikut ini merupakan penjelasan wewenang dan tanggung jawab pada bagian – bagian yang ada pada struktur organisasi di Little Jungle Playground Alam Sutera :

  1. Board of Director
    1. Menjalankan perusahaan secara efektif dan sesuai dengan visi misi perusahaan.
    2. Bertanggung jawab penuh dalam berbagai kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan tata kelola.
  2. Operational Director
    1. Melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan.
    2. Membuat strategi untuk meningkatkan target penjualan.
    3. Mengawasi dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan.
    4. Membantu tugas – tugas Board of Director.
    5. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk serta karyawan.
    6. Memastikan prosedur kegiatan marketing yang paling produktif.
  3. Head of Branch
    1. Mengatur target sales untuk pencapaian target penjualan secara maksimal.
    2. Memonitor dan mengevalusai dari pencapaian target penjualan secara berkelanjutan.
    3. Memastikan kesiapan sales untuk proses penjualan.
  4. Marketing/Sales
    1. Mempromosikan produk dengan kreatif agar menarik banyak minat pengunjung.
    2. Meyakinkan pengunjung agar minat bermain di Little Jungle Playground Alam Sutera.
    3. Menjamin kepuasan pengunjung
    4. Melakukan kegiatan aktifitas yang kreatif dan memberikan edukasi kepada pengunjung.
  5. Supervisor
    1. Memberikan arahan kepada bawahannya.
    2. Mengatur atau membuat jadwal kegiatan bawahannya.
    3. Membuat laporan hasil kerja kegiatan bawahannya setiap minggu.
  6. Administration Staff
    1. Bertanggung jawab untuk surat masuk dan surat keluar.
    2. Bertugas untuk melakukan penjadwalan agenda perusahaan.
    3. Bertugas untuk merekap data perusahaan.
    4. Bertugas untuk menerima panggilan telepon.
  7. Operator
    1. Melakukan pemeriksaan alat atau wahana bermain sebelum dihidupkan.
    2. Mengoperasikan alat atau wahana bermain dengan aman dan produktif.
    3. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan perusahaan.
  8. Kasir
    1. Bertugas untuk menjalankan penjualan dan pembayaran.
    2. Melakukan pembukuan dengan teliti.
    3. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan pengunjung.
  9. Front Office
    1. Bertanggung jawab untuk menerima dan menangani pengunjung.
    2. Memberikan pelayanan informasi kepada pengunjung.
    3. Menangani keluhan pengunjung yang bermain di Little Jungle Playground Alam Sutera.
  10. Office Boy
    1. Membersihkan dan merapihkan kantor dan wahana bermain.
    2. Memberikan atau menyiapkan makanan dan minuman kepada pegawai atau tamu yang berkunjung ke perusahaan.

Produk Information

Produk

Video promosi adalah sebagai media audio visual dengan durasi yang singkat tetapi dapat mempromosikan secara detail sehingga menjadi jauh lebih menarik bagi pengunjung, sesuai yang diinginkan oleh Stakeholder dengan Ibu Nathalie Audrey Augustinus, S.E., sebagai Marketing & Promotion Little Jungle Playground Alam Sutera demi meningkatkan angka penjualan.

Video promosi Little Jungle Playground ini menampilkan keunggulan yang ada di Little Jungle Alam Sutera, dimulai dari fasilitas umum seperti akses transportasi yang dekat serta pusat bisnis, perkantoran, pendidikan, perumahan, apartment, kesehatan, fasilitas olahraga, hiburan dan pusat perbelanjaan yang terdekat lainnya, dan fasilitas khusus yang dilengkapi lobby, casheer, 10 jenis wahana permainan, canteen, toilet, dan area parkir yang luas.

Dengan adanya perancangan media video promosi berbentuk audio visual ini tentunya yang diharapkan adalah dapat lebih menarik calon pengunjung untuk bermain di Little Jungle Playground Alam sutera serta untuk menginformasikan apa saja fasilitas dan wahana yang ada di Little Jungle Playground Alam Sutera ini.

Latar Belakang Produk

Media informasi dan promosi yang digunakan Little Jungle Playground Alam Sutera ini sebelumnya hanya menggunakan media cetak seperti pamflet keterangan harga tiket, nameboard Little Jungle Alam Sutera, social media seperti Instagram, facebook dan juga website yang dimana hanya menampilkan foto – foto kegiatan yang ada di Little Jungle Playground Alam Sutera. Selain itu pada tahun 2018 jumlah pengunjung di Little Jungle Playground menurun menjadi 32.500 pengunjung, Oleh karena itu dibuatnya media video promosi ini agar lebih menarik pengunjung dan meningkatkan pengunjung ditahun 2019 ini dengan presentase 30% menjadi 42.250 pengunjung.

Dengan adanya media video promosi ini akan menjadi lebih efektif untuk media informasi dan promosi Little Jungle Playground Alam Sutera, sehingga melalui video promosi ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan pengunjung juga dapat mudah tertarik jika diperlihatkan video promosi ini dengan visualisasi gedung, fasilitas dan jenis wahana yang ada. Maka media video promosi berbentuk audio visual ini sangat tepat, karena media ini menampilkan visualisasi yang nyata dan unsur – unsur gambar, musik yang cenderung tidak monoton dan menarik.

Perkembangan Produk

Perkembangan yang ada pada media promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini seperti yang sudah dibahas pada Latar Belakang Produk, media informasi dan promosi yang dimiliki Little Jungle Playground Alam Sutera sebelumnya hanya menggunakan media cetak seperti pamflet keterangan harga tiket, nameboard Little Jungle Alam Sutera, social media seperti Instagram, facebook dan juga website yang dimana hanya menampilkan foto – foto kegiatan yang ada di Little Jungle Playground Alam Sutera di dalam kegiatan promosinya.

Seiring dengan kebutuhan informasi dan promosi sebuah wahana bermain dan banyaknya pesaing yang bergerak dibidang yang sama, membuat Little Jungle Playground Alam Sutera ingin meningkatkan strategi promosinya sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan calon pengunjung yang berminat mencari sebuah wahana bermain yang lengkap dan menarik khususnya di wilayah Kota Tangerang Selatan.

Video promosi adalah media audio visual dengan durasi yang singkat tetapi dapat mempromosikan secara detail sehingga menjadi jauh lebih menarik bagi pengunjung.

Dalam bidang promosi, tentunya hal itu harus selalu di perhatikan agar meningkatnya jumlah pengunjung sehingga tugas promosi selalu menampilkan keunggulan, fasilitas dan jenis wahana yang di miliki oleh Little Jungle Playground Alam Sutera. Sehingga menjadi lebih efektif apabila dirancang sebuah media promosi dalam bentuk audio visual karena lebih menampilkan visualisasi yang nyata, dipadukan dengan unsur gambar, musik dan effect yang menarik.

Material Produk

Dalam perancangan media video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini, menggunakan material produk yaitu media audio visual dengan kebutuhan sebagai berikut :

Tabel 3.1. Material Produk

Spesifikasi Produk

Pengembangan media audio visual berupa video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini berdurasi 5 menit yang dibuat informasinya berdasarkan data yang telah didapatkan pada saat observasi Little Jungle Playground Alam Sutera sebagai sarana informasi dan promosi kepada pengunjung dengan menggunakan media audio visual agar dapat lebih menarik pengunjung yang ingin bermain diwahana Little Jungle Playground Alam Sutera. Didalam proses perancangan media tentunya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan, yaitu :

  1. Manfaat
    1. Memiliki media informasi dan promosi yang jauh lebih efektif, kreatif dan menarik.
    2. Dapat menarik pengunjung dan wisatawan.
    3. Dapat dikenal oleh masyarakat luas.
  2. Kelebihan
    1. Media video promosi memiliki daya tarik dengan menyajikan informasi terbaru pada Little Jungle Playground Alam Sutera.
    2. Mempermudah Little Jungle Playground Alam Sutera dalam penyampaian informasi tentang keunggulan, fasilitas, jenis – jenis wahana melalui konsep video yang menarik.
    3. Dapat diakses melalui internet menggunakan akun youtube dan banyaknya social media sebagai strategi promosinya.
  3. Kekurangan
    1. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses produksinya.
    2. Membutuhkan peralatan, hardware dan software yang sangat memadai dalam produksinya.
    3. Membutuhkan biaya produksi yang cukup mahal.

Harga Produk

Dalam perancangan video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini tidaklah mudah, dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk produksinya, karena didalam produksi ini membutuhkan peralatan shooting yang memadai. Selain itu, pada proses pasca produksi yaitu saat editing juga dibutuhkan software atau aplikasi yang memadai, yaitu Adobe Premiere Pro CC 2018, Adobe After Effect CC 2017 dan Adobe Audition CC 2017.

Market Analysis

Market Analysis merupakan suatu penganalisaan dalam apa saja yang dapat mempengaruhi pendapatan dan apa saja efek dari hasil tersebut dalam pelaksanaan marketing. Market analysis sangat membantu dalam rencana bisnis yang menyajikan informasi mengenai target pasar yang dituju. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan data kemajuan atau informasi tentang kondisi pasar, sehingga nantinya dapat merumuskan bagaimana cara strategi yang tepat menjalankan marketing selanjutnya.

Market Positioning

Market Positioning yaitu tindakan untuk merancang sebuah produk agar dapat terciptanya keunikan dan kesan tertentu yang dapat diingat konsumen. Oleh karena itu dibuatnya video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini agar konsumen dapat memahami dan tertarik pada wahana bermain yang sedang dipasarkan.

Video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini akan didistribusikan atau akan diimplementasikan melalui akun Youtube dan social media seperti instagram'dan facebook.

Konsentrasi pasar dalam menginformasikan dan mempromosikan video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini khususnya yaitu pada Kota Tangerang Selatan, Jabodetabek serta menjangkau pangsa pasar lebih luas yaitu Seluruh Indonesia.

Maka dari itu melalui perancangan video promosi ini, dapat menginformasikan dan mempromosikan wahana bermain tersebut serta dapat menarik minat pengunjung, dan pengunjung akan jauh lebih mudah mengetahui informasi tentang keunggulan, fasilitas, dan jenis wahana apa saja yang ada, serta dengan adanya video ini juga Little Jungle Playground Alam Sutera dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung Little Jungle Playground Alam Sutera setiap tahunnya.

Kondisi Pesaing

Little Jungle Playground Alam Sutera saat ini memiliki banyak pesaing. Maka dari itu pihak perusahaan perlu adanya strategi promosi yang efektif untuk menginformasikan dan mempromosikan Little Jungle Playground Alam Sutera, agar mampu menarik pengunjung dan dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang berkunjung di Little Jungle Playground Alam Sutera ini.

Adapun para pesaing dari Little Jungle Playground Alam Sutera diantaranya sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Potential Market

Media informasi dan promosi yang dirancang yaitu media video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera, disajikan dengan konsep yang menarik guna menarik perhatian pengunjung yang ingin berkunjung dan ingin mengetahui tentang fasilitas, keunggulan dan jenis wahana apa saja yang ada di Little Jungle Playground Alam Sutera, sehingga semua itu mempermudah pengunjung untuk mendapatkan informasi dan juga dapat meningkatkan jumlah pengunjung Little Jungle Playground Alam Sutera.

Potential market atau pangsa pasar dari video promosi Little Jungle Playground Alam Sutera ini, khususnya wilayah Kota Tangerang Selatan, Jabodetabek, dan umumnya menjangkau sampai ke seluruh Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa jumlah pengunjung Little Jungle Playground Alam Sutera pada tahun 2017 sebanyak 40.000 pengunjung dan pada tahun 2018 menurun menjadi 32.500 pengunjung. Target yang ingin dicapai Little Jungle Playground Alam Sutera melalui implementasi video promosi ini jumlah pengunjung di tahun 2019 ini, meningkat sebanyak 30% menjadi 42.250 pengunjung.

Oleh sebab itu, ditahun 2019 ini Little Jungle Playground Alam Sutera terus berusaha untuk meningkatkan jumlah pengunjungnya dan memaksimalkan dalam mempromosikan dan menampilkan fasilitas, keunggulan dan jenis – jenis wahana permainan yang dimiliki Little Jungle Playground Alam Sutera.

Market Segmentation

Marketing Objective

Dalam memberikan informasi tentang fasilitas, keunggulan, dan jenis – jenis wahana permainan yang ada di Little Jungle Playground Alam Sutera kepada pengunjung berupa konsep audio visual yang menarik bertujuan untuk meningkatkan image Little Jungle Playground Alam Sutera, serta mempermudah untuk menyampaikan informasi dan promosi dan juga dapat meningkatkan jumlah pengunjung Little Jungle Playground Alam Sutera.

Marketing Strategy

Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Software yang Digunakan

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Pre Production

Ide atau Gagasan

Sinopsis atau Cerita

Narasi

Pembuatan Storyboard

Script Writing

Rundown

Penyusunan Crew

Time Schedule

Anggaran atau Budget Produksi

Peralatan yang Digunakan

Production

Perencanaan Multimedia

  1. Tujuan Multimedia
  2. Strategi Multimedia
  3. Program Multimedia

Perencanaan Audio

  1. Tujuan Audio
  2. Strategi Audio
  3. Program Audio

Perencanaan Visual

  1. Tujuan Visual
  2. Strategi Visual
  3. Program Visual

Perencanaan Broadcasting

  1. Tujuan Broadcasting
  2. Strategi Broadcasting
  3. Program Broadcasting

Post Production

Digitizing

Editing

Mixing

Finishing

Exporting

Segmen Pasar

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Little Jungle Playground Alam Sutera dengan judul Perancangan Media Video Promosi Little Jungle Playground Pada PT. Karunia Anak Indonesia ternyata sangat diperlukan media video promosi untuk mempromosikan Little Jungle Playground Alam Sutera ini.

Adapun point – point permasalahan yang disampaikan pada laporan BAB I mengenai video promosi ini adalah sebagai berikut :

  1. Strategi yang dilakukan dalam meningkatkan jumlah pengunjung Little Jungle Playground Alam Sutera setiap tahunnya dengan menggunakan media promosi berbasis audio visual karena dapat memberikan informasi yang efektif mengenai profil, fasilitas, jenis – jenis wahana bermain dan keunggulan yang ada di Little Jungle Playground Alam Sutera ini, dengan menggunakan voice over yang penyampaian bahasanya jelas, lugas, dan menarik, serta tampilan visual yang selaras dengan audio dan efek visual yang disajikan, sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami.

  2. Video promosi yang dapat menarik minat pengunjung baik dari Kota Tangerang Selatan maupun Jabodetabek untuk bermain diwahana Little Jungle Playground Alam Sutera ini dengan menampilkan banyak pilihan gambar, audio, musik dengan menyatukan efek visual, informasi yang menarik, video yang berkualitas HD, serta ditampilkan dalam durasi yang tidak terlalu panjang agar tidak bosan menontonnya dan lebih efektif.

  3. Target yang ingin dicapai Little Jungle Playground Alam Sutera dengan menggunakan Video promosi yang akan di implementasikan melalui social media instagram, Facebook, dan Youtube dengan adanya video promosi ini dapat meningkatkan 30% jumlah pengunjung dari tahun sesebelumnya sejumlah 32.500 pengunjung menjadi 42.250 pengunjung baik dari Kota Tangerang Selatan sendiri maupun dari Jabodetabek dan sekitarnya.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, mahasiswa mengemukakan saran yaitu sebagai berikut :

  1. Disarankan kepada pihak marketing & promotion Little Jungle Playground Alam Sutera, untuk terus mengembangkan strategi promosinya, dengan menggunakan video promosi ini tidak hanya melalui social media, tetapi bisa mengikuti event – event yang ada, serta dikirimkan kepada pihak yang bekerjasama agar dapat menarik minat pengunjung pada Little Jungle Playground Alam Sutera,.

  2. Disarankan untuk Little Jungle Playground Alam Sutera untuk terus mengembangkan video promosi dengan konsep yang menarik dan kreatif bagi wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung, dengan menambahkan tampilan visual yang menarik dan informasi update mengenai wahana-wahana pada Little Jungle Playground Alam Sutera ini secara lengkap.

  3. Disarankan kepada pihak marketing & promotion Little Jungle Playground Alam Sutera untuk terus memperluas pangsa pasar penyebaran video promosi ini, dan mengembangkan jenis media promosinya disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan Little Jungle Playground, sehingga mencapai target promosi dan meningkatkan omset setiap tahunnya.

DAFTAR PUSTAKA


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Admin, Tiara Deasy Wahyuni