SI1422482546
PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS
WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG
Disusun Oleh:
NIM |
: 1422482546
|
Nama |
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS
WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG
Disusun Oleh:
NIM |
: 1422482546
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Disahkan Oleh:
Tangerang, Juli 2018
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Teknik Informatika
| ||||
(Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM) |
(Junaidi, M.Kom)
| ||||
NIP: 00054 |
NIP : 001405
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS
WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG
Dibuat Oleh:
NIM |
: 1422482546
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Oleh:
Tangerang, Juli 2018
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I) |
(Nasril Sani, M.Kom)
| ||
NID : 05060 |
NID : 08190
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS
WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG
Dibuat Oleh:
NIM |
: 1422482546
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji:
Tangerang, Juli 2018
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID: |
NID: |
NID:
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS
WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG
Disusun Oleh:
NIM |
: 1422482546
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar,
Tangerang, Juli 2018
NIM: 1422482546
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAK
Persediaan untuk perusahaan sangat penting, peran akan menjadi lebih penting jika persediaan terdiri dari berbagai jenis barang dan jumlah yang lebih besar, karena persediaan adalah aset perusahaan. PT. Argo Pantes Tangerang adalah sebuah perusahaan yang berlokasi di Tangerang yang memproduksi bahan baku kain, masalah yang sering terjadi adalah stock barang yang disimpan tidak selalu ada kata lain barang seringkali kekurangan atau kehabisan. Untuk mengatasi masalah tersebut membutuhkan sistem yang dapat mengurangi risiko kekurangan atau kehabisan barang sehingga jika ada bagian produksi meminta barang yang akan kembali diproduksi dapat selalu tersedia barang. Dengan menggunakan metode analisis yang digunakan adalah SWOT, dan untuk desain sistem berorientasi menggunakan UML (Unified Modelling language) yang telah diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext) dengan sublime dan MySQL untuk penyimpanan data. Dan menambahkan peringatan atau pesan untuk memberitahu jika ada kekurangan stok secara otomatis maka kemungkinan risiko kekurangan atau kehabisan barang dapat diminimalkan.
Kata Kunci : Persediaan, Persediaan barang, barang, perusahaan
ABSTRACT
Inventory for the company is very important, the role will become more important if the inventory consists of more types of goods and quantities, because inventory is a company asset. PT. Argo Pantes Tangerang is a company located in Tangerang which produce fabric raw material, the problem that often happens is stock of goods that is stored not always there other word of goods often lack or run out. To overcome the problem requires a system that can reduce the risk of shortage or run out of goods so that if there is a production section requested goods to be re-produced can always be available goods. Using the analytical method used is SWOT, and for system design oriented using UML (Unified Modeling language) which has been implemented in PHP programming language (Hypertext) with sublime and MySQL for data storage. And add a warning or message to notify if there is a shortage of stock automatically then the possibility of risk of shortage or running out of goods can be minimized.
Keywords: Inventory, Inventory of goods, goods, company
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG”.
Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas.
Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :
- Bapak Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis.
- Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Dedy Iskandar, S.Kom.,M.T.I, selaku dosen pembimbing pertama yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan materi, ide dan tenaga dalam penyusunan Skripsi ini.
- Bapak Nasril Sany, selaku dosen pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan materi, ide dan tenaga dalam penyusunan Skripsi ini.
- Bapak M.Yunus, selaku pembimbing lapangan yang telah berkenan mengizinkan saya untuk melakukan observasi di PT.Argo Pantes Tangerang serta telah bersedia membimbing saya selama saya melakukan observasi di PT.Argo Pantes Tangerang.
- Segenap staf dan karyawan PT.Argo Pantes Tangerang, yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, serta masukan selama penulis melakukan observasi di PT.Argo Pantes Tangerang.
- Kepada kedua orangtua yang selalu mendoakan, dan memberikan support baik materi maupun non materi, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu dan memberi masukan yang membangun serta ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
- Kepada teman-teman anggota BBC yang selalu mendukung penulis yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.
- Kepada rekan-rekan seperjuangan (Ikhsan Bakhri, Gagas Pandu W, Andy, Even, Mursalat) yang selalu mensupport satu sama lain dalam menyusun skripsi ini.
- Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin Ya Rabbal’alamin.
Tangerang, Juli 2018 | |
Ardi Rahmadani | |
NIM: 1422482546
|
Daftar isi
- 1 BAB IPENDAHULUAN
- 2 BAB II
- 2.1 TEORI UMUM
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Unified Modelling Language(UML)
- 2.2.2 Konsep Dasar PHP
- 2.2.3 Konsep Dasar HTML
- 2.2.4 Konsep Dasar CSS
- 2.2.5 Konsep Dasar JavaScript
- 2.2.6 Konsep Dasar Database
- 2.2.7 Konsep Dasar MySQL
- 2.2.8 Konsep Dasar Website
- 2.2.9 Konsep Dasar XAMPP
- 2.2.10 Konsep Dasar SWOT
- 2.2.11 Konsep Dasar FIFO
- 2.2.12 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.2.13 Konsep Dasar BlackBox
- 2.2.14 Konsep Dasar Literature Review
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 4.1 Prosedur Sistem Usulan
- 4.2 Rancangan Basis Data
- 4.3 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
- 4.4 Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan
- 4.5 Konfigurasi Sistem yang Diusulkan
- 4.6 Pengujian Sistem yang Diusulkan
- 4.7 Implementasi
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SIMBOL
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
- Apakah proses system persediaan barang pada gudang mempunyai kendala?
- Bagaimana merancang sistem persediaan bahan baku yang dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna?
- Bagaimana untuk mengatasi resiko kekurangan dan kehabisan bahan baku?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
- Mengetahui kondisi persediaan bahan baku pada PT.Argo Pantes Tangerang
- Mempelajari proses Persediaan bahan baku pada PT.Argo Pantes Tangerang
- Untuk mengetahui permasalahan yang ada di persediaan bahan baku pada PT.Argo Pantes Tangerang
Manfaat Penelitian
- Menambah wawasan tentang sistem persediaan barang dan mengenal proses dari persediaan barang tersebut pada PT.Argo Pantes Tangerang.
- Dapat mengurangi kemungkinan kekurangan dan kehabisan bahan baku untuk di produksi kembali.
Ruang Lingkup Penelitian
- Penelitian dilakukan hanya dibagian gudang bahan baku PT.Argo Pantes Tangerang.
- Penginputan data bahan baku yaitu pengeluaran dan pemasukan bahan baku yang nantinya keluar informasi tentang stok persediaan bahan baku
- Laporan yang terdiri atas laporan stok bahan baku yang tersedia, laporan pengeluaran dan pemasukan bahan baku
- Metode Observasi
- Metode Wawancara
- Metode Studi Pustaka
- Aktifitas dengan maksud tertentu.
- Sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia dan.
- berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
- Komponen
- Batasan Sistem
- Lingkungan Luar Sistem (Environment)
- Penghubung Sistem (Interface)
- Masukkan Sistem (Input)
- Keluaran Sistem (Output)
- Pengolah Sistem
- Sasaran Sistem
- Sistem Abstrak (Abstrak System) dan Sistem Fisik (Physical System)
- Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
- Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
- Mengenali adanya kebutuhan
- Pembangunan sistem
- Pemasangan sistem
- Pengoprasian sistem
- Sistem menjadi usang
- Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
- Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
- Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
- Merencanakan dan nerapkan rancangan sistemnya, pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
- Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi.
- Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.
- Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon.
- Untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga.
- Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidak tepatan pengiriman.
- Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses. Biaya persediaan terdiri dari seluruh pengeluaran, baik yang langsung maupun yang tidak langsung, yang berhubungan dengan pembelian, persiapan,dan penempatan persediaan untuk dijual. Biaya persediaan bahan baku atau barang yang diperoleh untuk dijual kembali, biaya termasuk harga pembelian ,pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan seluruh biaya yang terjadi sampai barang siap untuk dijual.
- Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.
- Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
- Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah.
- Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Msalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.
- Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
- Resiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka resiko kerusakan barang semakin tinggi.
- Resiko keuangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan jaman.
- Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen)
- Untuk menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan
- Kemungkinan barang (bahan baku) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.
- Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
- Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
- Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.
- Resiko kehabisan persediaan.
- Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan.
- Sifat persaingan, persaingan yang terjadi atar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.
- Buatlah daftar Business Process dari level tertinggi mendefinisikan aktifitas dan proses yang munkin muncul.
- Petakan Use Case untuk setiap Business Process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan Reequirement Constraints, dan catatan lain.
- Buat Deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
- Definisikan Requirement lain non fungsional, Security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
- Berdasarkan Use Case diagram, mulailah membuat Activity diagram.
- Definisikan objek-objek level atas Pakage atau domain dan buatlah Sequence dan atau Collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah Use Case memiliki kemungkinan alir normal dan Erorr, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
- Buatlah rancangan User Interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario Use Case.
- Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah Class Diagram. Setiap Package atau domain dipecah menjadi hirarki Class lengkap dengan atribut dan metodenya, akan lebih baik jika untuk setiap Class dibuat untuk test untuk menguji fungsionalitas Class dan interaksi dengan Class lain.
- Setelah Class Diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan Class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah Component Diagram pada tahap ini juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan bereaksi dengan baik.
- Perhalus Deplayment Diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
- Mulailah membangun sistem, ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
- Pendekatan Use Case dengan meng-assign setiap Use Case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.
- Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
- Lakukan uji model dan uji integrasi serta perbaikan model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan kode aktual.
- Perangkat lunak siap dirillis.
- Website Statis (Static Website)
- Website Dinamis (Dinamic Website)
- Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
- Untuk membuat rekomendasi.
- Informasi lebih akurat.
- Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang
- berkali-kali (double decision).
- Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional
- Elisitasi Tahap I
- Elisitasi Tahap II
- T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
- O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
- E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
- Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
- Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.
- Kesalahan performa.
- Kesalahan inisialisasi dan terminasi tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext".
- Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
- Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
- Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
- Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
- Penelitian dilakukan oleh Andy Wijaya, Muhammad Arfin, dan Tony Soebijono tahun 2013 [21] pada PT. Panamas Dwitama Distrindo dengan judul “Sistem Informasi Perancangan Persediaan Barang”. Penelitian ini menjelaskan permasalah yang terjadi pada perusahaan disebabkan karena perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan stok minimum tiap barang yang harus dipenuhi, menentukan waktu pemesanan kembali, dan menentukan berapa jumlah pesanan barang yang sesuai. Untuk dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, maka perusahaan membutuhkan suatu sistem perencanaan persediaan barang yang lebih baik sehingga dapat menentukan stok minimum, waktu pemesanan kembali dan jumlah pemesanan yang optimal agar perusahaan tidak lagi mengalami masalah kekurangan atau kelebihan dalam pemenuhan persediaan barang.
- Penelitian yang dilakukan oleh Alex Tarukdatu Naibaho tahun 2013 [22] pada PT. Industri Kapal Indonesia Bitung dengan judul “Analisis Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku Terhadap Efektifitas Pengelolahan Persediaan Bahan Baku”. Penelitian ini menjelaskan Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan terutama perusahaan pengolahan yang besar adalah mengenai pengolahan persediaan bahan baku yang baik. Karena persediaan merupakan asset perusahaan yang cukup besar, sehingga apabila dalam penanganannya tidak dilakukan dengan baik, maka akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Tinjauan pustaka yang di ambil berdasarkan pengertian-pengertian dari beberapa ahli. Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian internal persediaan bahan baku terhadap efektifitas pengelolaan persediaan bahan baku pada PT. Industri Kapal Indonesia Bitung. Objek dalam penelitian ini adalah PT. Industri Kapal Indonesia Bitung. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif. Teknik pengumpulan data, dengan melakukan observasi ke perusahaan, melakukan wawancara, dan melalukan studi pustaka dengan buku-buku, litelatur, bahan-bahan yang di dapat selama perkuliahan yang relevan dengan permasalahan yang ditreliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tugas-tugas atau fungsi yang telah dilakukan serta sistem pencatatan dan pelaporan mengenai aktifitas pengelolaan persediaan bahan baku memadai. Ditemukan beberapa kelemahan, antara lain adanya perangkapan fungsi penerimaan dan penyimpanan pada bagian gudang, stock opname hanya dilakukan setahun sekali.
- Penelitian yang telah dilakukan oleh Elin Panca Saputra, dkk 2014 [23] pada PT Kanasakti Internasional Tour Jakarta. Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ATK Pada PT Kanasakti Internasional Tour Jakarta”. Penelitian ini membahas tentang Peranan perancangan sistem informasi sangat penting untuk menunjang kegiatan untuk mempermudah menyelesaikan pekerjaan dengan baik . Namun hal ini belum dapat diterapkan pada PT Kanasakti Internasional Tour terutama dalam penginputan data pegawai yang masih menggunakan cara manual. Bersumber dari permasalahan di atas, Penulis terdorong untuk dapat mengatasi kesulitan tersebut dengan membuat program yang mengenai persediaan barang ATK menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan peralatan pendukung (tools system) seperti normalisasi, flowchart, pengkodean, HIPO serta spesifikasi file system yang meliputi spesikasi file input output, spesifikasi file, spesifikasi program, struktur kode dan sarana pendukung program lainya yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, program persediaan barang ATK ini dimana pengolahan datanya dengan berbasis komputer merupakan solusi pemecahan yang efektif dan efisien dalam penginputan data, agar tidak terjadi kerangkapan data serta pembuatan laporan yang lebih akurat serta mengurangi kesalahan lainnya dalam proses pengadaan barang ATK walaupun masih jauh dari sempurna, namun harapan dapat memperbaiki efektifitas kerja, meningkatkan pelayanan dan pengolahan data yang lebih mudah dengan ketelitian yang cukup tinggi.
- Penelitian yang telah dilakukan oleh Okta Veza, dkk 2017 [24] pada PT Andalas Berlian Motors Bukit Tinggi. Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Data Barang Pada PT. Andalas Berlian Motors”. Penelitian ini membahas tentang komputer telah menjadi alat bantu utama dalam tiap kegiatan manusia. Tidak hanya untuk aplikasi bisnis, namun juga dalam kegiatan sehari-hari dari setiap perusahaan. Hal ini menunjukkan bagaimana komputer telah menjadi bagian dari evolusi manusia terhadap teknologi. Penelitian yang dilakukan pada PT. Andalas Berlian Motors Bukittinggi, berorientasi pada pengolahan data Inventory dan penyajian informasi secara komputerisasi. Dalam artian sistem yang akan dirancangan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mulai dari pengolahan data inventory yang masih dilakukan secara manual serta proses penyajian informasi yang tidak efisien dan akurat serta kurangnya efisiensi waktu. Untuk itu diperlukan pengoptimalan penggunaan komputer terhadap pemrosesan data dengan perancangan sebuah sistem informasi yang diaplikasikan kedalam bahasa pemrograman Java dan database MySQL agar dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dengan mampu menjawab kebutuhan perusahaan.
- Penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyu Tri Himawan, 2017 [19] pada Unicorn Toys Semarang. Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Unicorn Toys Semarang”. Penelitian ini membahas tentang Perkembangan komputerisasi dapat mempermudah para pegawai menyelesaikan pekerjaannya. Dengan adanya sistem informasi, pengolahan data dapat menjadi lebih cepat, efisien, dan lebih akurat. Unicorn Toys Semarang adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang hobby store. Pencatatan barang dagangan masih dilakukan secara manual dan disimpan dalam lembaran-lembaran kertas. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah penulis diharapkan dapat membantu Unicorn Toys Semarang untuk membuat sebuah sistem informasi persediaan barang, yang akan mempermudah dan mempercepat proses penyampaian informasi persediaan barang. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototyping. Perancangan sistem informasi ini menghasilkan aplikasi yang berbasis OOP (Object Oriented Programming) dengan menggunakan Visual Basic 6.0.
- Penelitian yang dilakukan oleh Phindile Ndlala and Charles Mbohwa pada tahun 2017 [25] dari internasional Journal Department of Quality and Operations Management University of Johannesburg dengan judul “The Application Inventory Control Systems In Warehouse”. Penelitian ini menjelaskan tentang Re-order point (ROP) melacak jumlah stok yang tersisa setiap kali penarikan dilakukan untuk memutuskan apakah akan memesan atau tidak memesan. ROP menentukan tingkat di mana tindakan harus diambil untuk mengisi ulang stok barang. Produk yang bergerak cepat dipesan saat tingkat persediaan habis, memastikan stok tetap segar setiap saat.</div>
- Penelitian yang dilakukan oleh Seyed Mohsen Mousavi, Ardeshir Bahreininejad, S. Nurmaya Musa, Farazila Yusof pada tahun 2014 [26] dari Springer Science Business Media New York dengan judul “A modified particle swarm optimization for solving the integrated location and inventory control problems in a two-echelon supply chain network”. Penelitian ini menjelaskan tentang In this study, the design of a two-echelon distribution supply chain network for the seasonal products with multiple vendors (manufacturers) and buyers (retailers), and a set of warehouses for each vendor are considered. The locations of the buyers are known and the capacity of the warehouses is restricted while the buyers purchase different products from the vendors under all unit discount policy. The main objective of this research is to find out the optimal locations of the potential vendors in addition to the quantity ordered (allocation) by the buyers so that the total inventory cost including ordering(transportation), holding and the purchasing costs is minimized. Besides,the distance from the buyers to the vendors is considered as the Euclidean distance. The total budget to buy the products is limited and the production capacity of each vendor is also restricted. To solve the problem, a modified particle swarm optimization (MPSO) algorithm is applied where the results are validated using a genetic algorithm (GA). Finally, some computational examples are generated to assess the algorithms’ performance where MPSO shows a better efficiency in comparison with the GA.
- Penelitian yang dilakukan oleh Ata Allah Taleizadeha, Mahsa Noori-daryanb, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón pada tahun 2015 [27] dari Int. J. Production Economics dengan judul “Joint optimization of price, replenishment frequency, replenishment cycle and production rate in vendor managed inventory system with deteriorating items”. Penelitian ini menjelaskan tentang This paper develops a Vendor Managed Inventory (VMI) model for a two-level supplychain comprised of one vendorand several non-competing retailers inwhich boththe raw materialand the finished product have different deterioration rates. It is assumed that the market demand for the finished product is deterministic and price sensitive. The proposed inventory model optimizes the retail price, the replenishment frequency of raw material, the replenishment cycle of the product, and the production rate jointly with main objective of maximizing the total profit of the entire chain. In the development of the inventory model the Stackelberg approach is considered between the chain partners where the vendor is leader and the retailers are the followers. Moreover, the concavity of the profit functions is proven and based on this a solution algorithm is developed to find the optimal solutions. At the end, a numerical example is provided to illustrate the use of the production–inventory model and perform a sensitivity analysis. Finally, some conclusions and future research directions are proposed.
- Penelitian yang dilakukan oleh Sanjoy Kumar Paul, Ruhul Sarker, Daryl Essam pada tahun 2014 [28] dari European Journal Of Operational Research dengan judul “Real time disruption management for a two-stage batch production inventory system with reliability considerations”. Penelitian ini menjelaskan tentang In this research, a two-stage batch production-inventory system is introduced. In this system, the production may be disrupted, for a given period of time, either at one or both stages. In this paper, firstly, a mathematical model has been developed to suggest a recovery plan for a single occurrence of disruption at either stage. Secondly, multiple disruptions have been considered, for which a new disruption may or may not affect the recovery plan of earlier disruptions. We propose a new approach that deals with a series of disruptions over a period of time, which can be implemented for disruption recovery on a real time basis. In this approach, the model formulated for single disruption has been integrated to generate i initial solutions for individual disruptions and the solutions have been revised for multiple dependent disruptions with changed parameters. With the proposed approach, an optimal recovery plan can be obtained in real time, whenever the production system experiences either a sudden disruption or a series of disruptions, at different points in time. Some numerical examples and a real-world case study are presented to explain the benefits of our proposed approach.
- Penelitian yang dilakukan oleh Kun-Jen Chung, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón and Pin-Shou Ting pada tahun 2014 [29] dari Int. J. Production Economics dengan judul “An inventory model with non-instantaneous receipt and exponentially deteriorating items for an integrated three layer supply chain system under two levels of trade credit”. Penelitian ini menjelaskan tentang Recently, the enterprises, from a financial perspective, have been seeing that need of the integrating with others with trade credit policies as a promising issue for savings in the supplychain. In this direction, this paper establishes a new economic production quantity (EPQ) inventory model for deteriorating items under twolevels of trade credit, inwhich the supplieroffers tothe retailera permissible delay period and simultaneously the retailer in turn provides a maximal trade credit period to its customers in a supply chain system comprised of three stages. The purpose of this paper is to determine the optimal replenishment policy so that the total relevant cost is minimized. It is shown that this new EPQ inventory model forms a general framework that contains several inventory models that appear in some previous published articles.
- Tangerang adalah salah satu kota industri di Jawa Barat yang saat ini masuk dalam Provinsi Banten dan pada saat itu tersedia lahan yang cukup untuk dibangun tempat industri.
- Tersedianya lahan yang cukup dan murah untuk mendirikan sebuah pabrik.
- Berada di jalan utama kota Tangerang.
- Lokasi dekat dengan sungai Cisadane, sehingga memudahkan dalam pengambilan air dan pembuangan limbah yang sudah diolah kembali.
- Lokasi dekat dengan ibukota negara yang menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan
- Unit Argo Pantes 1 menjadi unit Spinning 1
- Unit Argo Pantes 2 menjadi unit Spinning 2
- Unit Argo Pantes 3 menjadi unit Weaving 2
- Unit Argo Pantes 4 menjadi unit Dyeing Finishing
- Unit Argo Pantes 5 menjadi unit Printing
- Unit Dharma Manunggal 1 menjadi unit Spinning 3
- Unit Dharma Manunggal 2 menjadi unit Weaving 1
- Unit Dharma Manunggal 3 menjadi Yarn Dyeing
- Menjadi pabrik Tekstil kaliber dunia dengan Sumber Daya Manusia dan Teknologi terbaik.
- Menghasilkan produk dan pelayanan berkualitas.
- Menjadi produsen tekstil terpadu dan terkemuka di Indonesia yang menghasilkan produk berkualitas, ramah lingkungan dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
- Meningkatkan keuntungan secara maksimal dengan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi.
- Memberikan pelayanan yang terbaik.
- Pemanfaatan seluruh sumber daya.
- Memperkuat kerjasama dan meningkatkan pangsa pasar.
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan menerapkan prinsip “Best Practice”.
- Menyediakan produk dan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan.
- Meningkatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).
- Berperan aktif bagi pertumbuhan ekonomi Nasional.
- Dewan Komisaris
- Dewan Direksi
- Komite Audit
- General Manager
- Kepala Departemen Human Resources Development dan General Approval
- Kepala Departemen IT
- Kepala Departemen Keuangan, Akunting dan Perpajakan (Finance, Accounting & Tax)
- Kepala Departemen Produksi (Production)
- Kepala Departemen Sekretaris Perusahaan dan Hukum (Corporation Secretary & Legal)
- Kepala Departemen Pemasaran dan Pengembangan produk (Marketing & Product Development)
- Kepala Departemen Operasional Komersil (Commercial Operation)
- Kepala Departemen Pergudangan
- 1 sistem Persediaan Barang.
- 4 actor, yaitu: PPC, Purchasing, Staff Gudang, dan. Kepala Gudang</li?
- 8 use case, yaitu: Form Request barang, Informasi barang, Cek barang, Nama barang, Jenis barang, Type barang, Jumlah barang, dan Laporan
- 1 Initial node, objek yang diawali.
- 9 Action yaitu, Isi form request, Menerima form request, Cek form request, Menerima request, Memberikan informasi barang, Menerima informasi barang, Cek barang, Membuat Laporan, dan Menerima laporan.
- Final node, objek yang diakhiri.
- 4 Aktor, yaitu: PPC, Puchasing, Staff Gudang, dan Kepala Gudang.
- 3 Life Line, yaitu: Form request, Gudang, dan Laporan
- 6 Message, yaitu: Mengambil form, Memberikan Form, Informasi Barang, Cek barang, Membuat Laporan, dan Memberikan laporan .
- 1 Self Message, yaitu: Mengisi Form.
- Metode SWOT
- Analisa Masukan
- Analisa Proses
- Analisa Keluaran
- Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
- Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
- Hak Akses (Brainware)
- PPC
- Purchasing
- Sistem yang digunakan masih menggunakan Microsoft Excel untuk penginputan barang hal itu memakan waktu yang lama.
- Rumitnya mencari riwayat data barang masuk atau keluar karena masih berbentuk kertas belum komputerisasi
- Kemungkinan besar Kehabisan atau kekurangan stok bahan baku untuk costumer atau untuk di produksi kembali.
- Membuat sistem persediaan barang yang menyatukan input barang masuk dan keluar, riwayat barang masuk dan keluar, dan mengelola laporan persediaan barang berdasarkan periode tertentu.
- Membuat sistem yang dapat berjalan secara optimal sehingga dapat memberikan kemudahan bagi user/admin.
- Membuat suatu sistem yang dapat melakukan pengecekan pada stok barang secara keseluruhan.
- M pada MDI yang artinya Mandatory (Penting). Maksud dari requirement tersebut wajib ada dan tidak boleh dihilangkan.
- D pada MDI yang artinya Desireable (Diinginkan). Maksud dari requirement tersebut adalah tidak terlalu penting dan diperbolehkan dihilangkan. Namun jika requirement tersebut ingin digunakan di dalam pembuatan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna.
- I pada MDI yang artinya Inessential (Tidak Penting). Maksudnya adalah requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang akan dibahas melainkan bagian dari luar sistem.
- “T” Technical (Teknikal), bagaimana atau tata cara suatu teknik pembuatan requirement di dalam sistem yang diusulkan ?
- “O” Operational (Operasional), bagaimana tata cara penggunaan requirement pada sistem yang akan dikembangkan ?
- “E” Econimic (Ekonomi), berapakah biaya yang dibutuhkan untuk membangun requirement di dalam sistem ?
- High (H) : Sulit Dikerjakan
- Medium (M) : Mampu Dikerjakan
- Low (L) : Mudah Dikerjakan
- 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
- 4 (empat) aktor, yaitu Admin, User, Kepala Gudang, dan PPC
- 1 (satu) Extension Point, yaitu Home
- 3 (tiga) include, yaitu Login, Verifikasi Login, Logout
- 5 (lima) extend, Profile, Input Barang, Strok Barang, Laporan, Notifikasi
- 1 (satu) initial node, yang mengawali obyek.
- 11 (sebelas) action state, yaitu Login, Input Barang, Input Barang Masuk, Stok Barang, Input Barang Keluar, Edit, Hapus, Lihat Stok, LogOut.
- 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada login.
- 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.
- 1 (satu) initial node, yang mengawali obyek.
- 5 (lima) action state, yaitu Login, Stok Barang, Form Request, Kirim Form, LogOut
- 2 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada login.
- 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.
- 1 (satu) initial node, yang mengawali obyek.
- 9 (sembilan) action state, yaitu Login, Laporan, Laporan Masuk, Laporan Keluar, Lihat Laporan, Print Laporan, LogOut.
- 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada login.
- 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.
- 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, Staff Gudang
- 6 (enam) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
- 5 (lima) Bondary Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
- 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, Staff Gudang
- 5 (lima) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
- 4 (empat) Bondary Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
- 2 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, PPC dan Purchasing
- 8 (delapan) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
- 5 (lima) Bondary Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
- Class Diagram Sistem Usulan
- Spesifikasi Basis Data
- Tampilan Login
- Tampilan Home
- Tampilan User Profil
- Tampilan Input Barang Masuk
- Tampilan Input Barang Keluar
- Tampilan Stok Barang
- Tampilan Laporan Masuk
- Tampilan Laporan Keluar
- Dari sistem yang sudah berjalan, masih kurang baik dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan MS. Ofice Excel untuk penginputan data barang masuk dan keluar dan belum dapat mengelola data dengan efektif dan efesien, sehingga untuk mencari data barang masuk dan keluar barang membutuhkan waktu yang lama.
- Untuk merancang sistem persediaan barang yang mudah dan cepat diperlukan suatu sistem yang memiliki database untuk menyimpan, memanggil atau mengelola data. Dan untuk tampilan persediaan barang seperti input barang masuk, barang keluar atau untuk membuat laporan itu akan dirancang dengan tampilan yang mudah dan cepat dipahami oleh user/admin
- Untuk mengatasi resiko kekurangan atau sampai kehabisan bahan baku pada rancangan sistem yang sedang dibuat akan ditambahkan alert/pesan untuk memberitahu jika ada kekurangan jumlah stok
- Mengembangkan sistem persediaan yang berjalan dengan komputerisasi berbasis web yang lebih kompleks namun mudah untuk digunakan, sehingga dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan mendapatkan informasi mengenai stok barang secara pasti.
- Pada penerapan sistem persediaan barang sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi peralatan (Hardware dan Software) dan didukung dengan sumberdaya manusia agar suatu sistem tersebut dapat berjalan secara maksimal
- Sistem harus dikembangkan lagi tidak hanya mencaut dari alert/pesan kekurangan jumlah stok saja namun meluas ke berbagai bidang lainnya.
- ↑ 1,0 1,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Deepublish, Kun-Jen Chung, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón and Pin-Shou Ting. 2014. “An inventory model with non-instantaneous receipt and exponentially deteriorating items for an integrated three layer supply chain system under two levels of trade credit” Int. J. Production Economics 155 (2014) 310-317
- ↑ Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: Rineka Cipta.
- ↑ 3,0 3,1 3,2 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan”. Yogyakarta: Graha Ilmu
- ↑ H.A Rusdianan dan Moch Irfan 2014, "Sistem Informasi Manajemen". Bandung:Pustaka Setia
- ↑ Darmawan. Deni. (2013). “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset.
- ↑ 6,0 6,1 6,2 6,3 Ristono, Agus. 2013. “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta : Graha ilmu.
- ↑ 7,0 7,1 7,2 7,3 Widya Tamodia. 2013. "Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado". Jurnal EMBA Vol.1 No.3 ISSN: 2303-1174
- ↑ Yusuf Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. "Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja". Tangerang:Journal CCIT Vol.8,No.2 ISSN: 1978-8282
- ↑ Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V. 2016. "Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System". International Journal of Computer Applications Technology and Research Ebonyi State University, Abakaliki – Nigeria Volume 5– Issue 8, 504 - 508, ISSN: 2319–8656
- ↑ Fauzi Rahman, Santoso. 2015. "Aplikasi Pemesanan Undangan Online". Jurnal Sains dan Informatika Volume 1,Nomor 2 ISSN: 2460-173X
- ↑ Uswatun Hasanah. 2013. "Sistem Informasi Penjualan Online Pada Toko Kreatif Suncom Pacitan". Indonesian Journal on Networking and Security(IJNS) Volume 2 No 4 ISSN: 2302-5700
- ↑ Dina Fitria Murad, Nia Kusniawati, Agus Asyanto. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCTT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No. 1 ISSN: 1978 – 8282
- ↑ Wahidin Abbas. 2013. "Analisa Kepuasan Mahasiswa Terhadap Website Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)". Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang ISBN: 978-602-99334-2-0
- ↑ Wiga Ariyani, Djoko Hanantjo, Bambang Eka Purnama. 2013. "E-Commerce Web Development In Wiga Art". International Journal of Science and Research (IJSR)". ISSN (Online): 2319-7064.
- ↑ Dwi Priyanti, Siska Iriani. 2013. "Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan". Indonesian Journal on Networking and Security(IJNS). Volume 2 No 4 ISSN: 2302-5700
- ↑ Reinhard S. Sambuaga. 2013. "Evaluasi Akuntansi Persediaan Pada PT. Sukses Era Niaga Manado". Jurnal EMBA Vol.1 No.4 ISSN 2303-1174
- ↑ Andi Prastomo. 2014. "Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi". Universitas Budi Luhur ISSN: 1979-276X
- ↑ Shivani Acharya, Vidhi Pandya. 2013. "Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique". International Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN: 2277-1956
- ↑ 19,0 19,1 Himawan, Dede Cahyadi, Munawati. 2016. "Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.3 ISSN: 1978 - 8282
- ↑ Meta Amalya Dewi, Dede Cahyadi, Yunita Wulansari. 2014. "Sistem Ujian Online Calon Mahasiswa Baru Berbasis I-Learning Education Marketing Pada Perguruan Tinggi". Jurnal CCTT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.1 ISSN: 1978 – 8282
- ↑ Andy Wijaya, Muhammad Arifin, dan Tony Soebijono. 2013. "Sistem Informasi Perencanaan Barang". Jurnal Sistem Informasi Stikom Surabaya: Jsika 2 14-20
- ↑ Alex Tarukdatu Naibaho 2013. "Analisis Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku Terhadap Efektifitas Pengelolahan Persediaan Bahan Baku". Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 63-70 ISSN 2303-1174
- ↑ Elin Panca Saputra, Priskillah Zefanya D. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ATK Pada PT Kanasakti Internasional Tour Jakarta". Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) Hal. A-34 ISBN: 978-602-61268-2-5
- ↑ Okta Veza, M.Ropianto. 2017. "Perancangan Sistem Informasi Inventory Data Barang Pada PT. Andalas Berlian Motors". Jurnal Teknik Ibnu Sina(JT-IBSI) Vol. 2 No. 2 ISSN: 2541-2647
- ↑ Phindile Ndlala, Charles Mbohwa, and Kehinde Sobiyi, 2017. "The Application Inventory Control Systems In Warehouse". International Symposium on Industrial Engineering and Operations Management (IEOM) University of Johannesburg South Africa: 978-1-5090-3924-1
- ↑ Seyed Mohsen Mousavi, Ardeshir Bahreininejad, S. Nurmaya Musa, Farazila Yusof. 2014. "A modied particle swarm optimization for solving the integrated location and inventory control problems in a two-echelon supply chain network". Springer Science + Business Media New York DOI 10.1007/s10845-014-0970-z
- ↑ Ata Allah Taleizadeha, Mahsa Noori-daryanb, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón. 2015. "Joint optimization of price, replenishment frequency, replenishment cycle and production rate in vendor managed inventory system with deteriorating items". Int. J. Production Economics 159 (2015) 285–29
- ↑ Sanjoy Kumar Paul, Ruhul Sarker, Daryl Essam. 2014. "Real time disruption management for a two-stage batch production-invetory system with reliability considerations". European Journal of Operational Research 237 (2014) 113–128
- ↑ Kun-Jen Chung, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón and Pin-Shou Ting. 2014. “An inventory model with non-instantaneous receipt and exponentially deteriorating items for an integrated three layer supply chain system under two levels of trade credit” Int. J. Production Economics 155 (2014) 310-317
- Surat Pengantar Observasi Skripsi
- Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing I
- Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing II
- KSTF (Kartu Studi Tetap Final)
- Validasi Skripsi
- Validasi Sidang Akademik
- Kwitansi Pembayaran SKS Skripsi
- Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
- Kwitansi Pembayaran Sidang
- Kwitansi Pembayaran Raharja Career
- Daftar Mata Kuliah yang Sudah Diambil dan Tidak Cocok Kurikulum
- Daftar Nilai
- Formulir Seminar Proposal TugasAkhir/Skripsi
- Sertifikat Toefl
- Sertifikat Prospek
- Sertifikat Nasional
- Sertifikat Internasional
- Formulir Final Presentasi TugasAkhir/Skripsi
- Formulir Pertemuan Stakeholder TugasAkhir/Skripsi
- Form Data PT dan Wawancara
- Curriculum Vitae (CV)
- Surat Tanda Bukti Observasi
- Katalog Produk
- Slide Presentasi
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode observasi merupakan sebuah cara pengumpulan data dimana seorang peneliti harus turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis menjadikan tempat sebagai objek observasi adalah PT.Argo Pantes Tangerang dengan alamat Jln Raya M.H Thamrin km 4, Cikokol Tangerang Banten 15117.
Untuk metode ini penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara/interview secara langsung dengan orang/aktor yang terlibat dengan penelitian dari sistem yang akan dibuat guna mendapakan informasi yang jelas dan akurat, orang/aktor yang penulis wawancarai salah satu bagian gudang yaitu dengan pak yunus selaku kepala gudang pada PT.Argo Pantes Tangerang.
Pada metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan suatu referensi dari sumber yang berhubungan dengan judul yang sedang diteliti untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta dijadikan landasan teori yang mendukung pembuatan dan penyusunan penelitian.
Metode Analisa
Metode Perancangan
Metode Pengujian
Sistematika Penulisan
Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penulisan tersebut, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, serta membahas teori-teori pendukung pembuatan laporan.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menguraikan gambaran umum dan sejarah singkat mengenai divisi Pengamanan Bandara (Airport Security) pada PT. Angkasa Pura II (Persero), struktur organisasi lengkap dengan tugas dan wewenang masing – masing bagian, dan sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML) serta draf elisitasi yang berisikan elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 serta draf final elisitasi.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Bab ini merupakan rancangan yang diusulkan menggunakan metode dalam Unified Modeling Language (UML) yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, serta hasil rancangan system yang diusulkan berupa penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan PHP dan MYSQL.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi oleh divisi Pengamanan Bandara PT. Angkasa Pura II (persero) di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dapat terselesaikan dengan baik.
BAB II
TEORI UMUM
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Karakteristik Sistem
Suatu sistem terdiri dari komponen-kompponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan, komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak makan akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
Penghubung sistem merupakan media penghung antara sati subsistem dengan subsistem lainnya, melalui penghung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukkan (Input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dpat berupa perawatan (Maintenace Input), dan masukkan sinyal (Signal Input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalahenergi yang diproses untuk didapatkan dikeluarkan. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenace input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasikan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran, sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntasi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objective), sasaran dari sistem sangan menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasikan sistem.
Klasifikasi Sistem
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antaran masnusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem informasi dan sistem persediaan barang.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut Human Machine System. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataaannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukkan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.
Tujuan Sistem
Daur Hidup Sistem
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus didapat dikenali sebagai mana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.
Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem kemudian akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting pula dalam daur hidup sistem. Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenernya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan.
Program komputer dan prosedur pengoprasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi. Selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan dan kebijaksanaan atauppun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
Kadang perubahan yang terjadi begitu drasitis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara otomatis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk mengoprasikan. Sistem informasi kemudian akan melanjutkn daur hidupnya. Sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan dan sistem beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang dinamis.
Konsep Dasar Analisa Sistem
Definisi Analisa Sistem
Fungsi Analisa Sistem
Konsep Dasar Persediaan Barang=
Definisi Persediaan Barang
Fungsi Persediaan
Jenis-Jenis Pesediaan
Faktor Biaya Persediaan Barang
Tujuan Pengelolaan Persediaan Barang
Faktor Penentu Safety Stock
Teori Khusus
Konsep Dasar Unified Modelling Language(UML)
Definisi Dasar Unified Modeling Language (UML)
Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modelling Language (UML)
Langkah-langkah Penggunaan Unified Modelling Language (UML)
Konsep Dasar PHP
Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)
Konsep Dasar HTML
Definisi HTML (Hypertext Markup Language)
Konsep Dasar CSS
Definisi CSS (Cascading Style-Sheet)
Konsep Dasar JavaScript
Definisi JavaScript
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Konsep Dasar MySQL
Definisi MySQL (My Structured Query Language)
Konsep Dasar Website
Definisi Website
Jenis-Jenis Website
Website statis adalah website yang statis atau tidak berubah. Website statis seperti brosur, selebaran, dan didistribusikan secara berbeda dandiakses melalui internet.
Website dinamis adalah website yang isinya berubah ubah. Aplikasi website dinamis sering ditemukan di internet, misalnya dalam sebuahportal berita, blog, situs jejaring sosial dan sebagainya.
Konsep Dasar XAMPP
Definisi XAMPP
Konsep Dasar SWOT
Definisi SWOT
Konsep Dasar FIFO
Definisi FIFO
{pagebreak}}
Konsep Dasar Elisitasi
Definisi Elisitasi
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI: a) M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru. b. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
Konsep Dasar BlackBox
Definisi BlackBox
Konsep Dasar Literature Review
Definisi Literture Review
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat PT.Argo Pantes Tangerang
Visi PT.Argo Pantes Tangerang
Misi PT.Argo Pantes Tangerang
Struktur Organisasi Perusahaan
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Tata Letak Sistem Yang Berjalan
Use Case Diagram
Aktifity Diagram
Sequence Diagram
Analisa Sistem Yang Berjalan
Metode Analisa Sistem
Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran
Konfigurasi Sistem Yang Berjalan
Analisa Permasalahan Yang Di Hadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Yang Di Hadapi
Alternatif Pemecahan Masala
User Requeiment
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
BAB IV
Prosedur Sistem Usulan
Usulan Prosedur Baru
Diagram Rancangan Sistem
Use Case Diagram Sistem Usulan
Aktifity Diagram Sistem Usulan
Aktifity Diagram Staff Gudang
Aktifity Diagram PPC
Aktifity Diagram Kepala Gudang
Sequence Diagram Sistem Usulan
Sequence Diagram Staff Gudang
Sequence Diagram Kepala Gudang
Sequence Diagram PPC
Rancangan Basis Data
Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan
Konfigurasi Sistem yang Diusulkan
Spesifikasi perangkat keras yang digunakan
Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan
Hak Akses
Pengujian Sistem yang Diusulkan
Implementasi
Time Schedule
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
</ol>
{{pagebreak}]
Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN