SI1422482546

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS

WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1422482546
Nama


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS

WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG

Disusun Oleh:

NIM
: 1422482546
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP: 00054
       
NIP : 001405




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS

WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG


Dibuat Oleh:

NIM
: 1422482546
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh:

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I)
   
(Nasril Sani, M.Kom)
NID : 05060
   
NID : 08190




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS

WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG


Dibuat Oleh:

NIM
: 1422482546
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:


Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID:
 
NID:
 
NID:




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS

WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM
: 1422482546
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar,

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM: 1422482546

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Persediaan untuk perusahaan sangat penting, peran akan menjadi lebih penting jika persediaan terdiri dari berbagai jenis barang dan jumlah yang lebih besar, karena persediaan adalah aset perusahaan. PT. Argo Pantes Tangerang adalah sebuah perusahaan yang berlokasi di Tangerang yang memproduksi bahan baku kain, masalah yang sering terjadi adalah stock barang yang disimpan tidak selalu ada kata lain barang seringkali kekurangan atau kehabisan. Untuk mengatasi masalah tersebut membutuhkan sistem yang dapat mengurangi risiko kekurangan atau kehabisan barang sehingga jika ada bagian produksi meminta barang yang akan kembali diproduksi dapat selalu tersedia barang. Dengan menggunakan metode analisis yang digunakan adalah SWOT, dan untuk desain sistem berorientasi menggunakan UML (Unified Modelling language) yang telah diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext) dengan sublime dan MySQL untuk penyimpanan data. Dan menambahkan peringatan atau pesan untuk memberitahu jika ada kekurangan stok secara otomatis maka kemungkinan risiko kekurangan atau kehabisan barang dapat diminimalkan.

Kata Kunci : Persediaan, Persediaan barang, barang, perusahaan




ABSTRACT

Inventory for the company is very important, the role will become more important if the inventory consists of more types of goods and quantities, because inventory is a company asset. PT. Argo Pantes Tangerang is a company located in Tangerang which produce fabric raw material, the problem that often happens is stock of goods that is stored not always there other word of goods often lack or run out. To overcome the problem requires a system that can reduce the risk of shortage or run out of goods so that if there is a production section requested goods to be re-produced can always be available goods. Using the analytical method used is SWOT, and for system design oriented using UML (Unified Modeling language) which has been implemented in PHP programming language (Hypertext) with sublime and MySQL for data storage. And add a warning or message to notify if there is a shortage of stock automatically then the possibility of risk of shortage or running out of goods can be minimized.

Keywords: Inventory, Inventory of goods, goods, company




KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEBSITE PADA PT.ARGO PANTES TANGERANG”.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis.
  2. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom.,M.T.I, selaku dosen pembimbing pertama yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan materi, ide dan tenaga dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Nasril Sany, selaku dosen pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan materi, ide dan tenaga dalam penyusunan Skripsi ini.
  7. Bapak M.Yunus, selaku pembimbing lapangan yang telah berkenan mengizinkan saya untuk melakukan observasi di PT.Argo Pantes Tangerang serta telah bersedia membimbing saya selama saya melakukan observasi di PT.Argo Pantes Tangerang.
  8. Segenap staf dan karyawan PT.Argo Pantes Tangerang, yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, serta masukan selama penulis melakukan observasi di PT.Argo Pantes Tangerang.
  9. Kepada kedua orangtua yang selalu mendoakan, dan memberikan support baik materi maupun non materi, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu dan memberi masukan yang membangun serta ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
  11. Kepada teman-teman anggota BBC yang selalu mendukung penulis yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.
  12. Kepada rekan-rekan seperjuangan (Ikhsan Bakhri, Gagas Pandu W, Andy, Even, Mursalat) yang selalu mensupport satu sama lain dalam menyusun skripsi ini.
  13. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin Ya Rabbal’alamin.

Tangerang, Juli 2018
Ardi Rahmadani
NIM: 1422482546


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Persediaan Barang
Gambar 3.3 Aktifity Diagram Sistem Persediaan Barang
Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Persediaan Barang
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Argo Pantes Tangerang
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan
Gambar 4.2 Aktifity Diagram Staff Gudang
Gambar 4.3 Aktifity Diagram PPC
Gambar 4.4 Aktifity Diagram Kepala Gudang
Gambar 4.5 Sequence Diagram Staff Gudang
Gambar 4.6 Sequence Diagram Kepala Gudang
Gambar 4.7 Sequence Diagram PPC
Gambar 4.8 Class Diagram Sistem Usulan
Gambar 4.9 Tampilan Prototype Halaman Login
Gambar 4.9 Tampilan Prototype Halaman home
Gambar 4.11 Tampilan Prototype Halaman User Profil
Gambar 4.12 Tampilan Prototype Halaman Input Barang Masuk
Gambar 4.13 Tampilan Prototype Halaman Input Barang Keluar
Gambar 4.14 Tampilan Prototype Halaman Stok Barang
Gambar 4.15 Tampilan Prototype Halaman Laporan Masuk
Gambar 4.16 Tampilan Prototype Halaman Laporan Keluar
Gambar 4.17 Tampilan Login
Gambar 4.18 Tampilan Home
Gambar 4.19 Tampilan User Profil
Gambar 4.20 Tampilan Input Barang Masuk
Gambar 4.21 Tampilan Input Barang Keluar
Gambar 4.22 Tampilan Stok Barang
Gambar 4.23 Tampilan Laporan Masuk
Gambar 4.24 Tampilan Laporan Keluar




DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Identifikasi Sistem Dengan Menggunakan Metode SWOT
Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem Persediaan Barang
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Tabel Input
Tabel 4.2 Tabel Stok Barang
Tabel 4.3 Tabel Output
Tabel 4.4 Tabel Login
Tabel 4.5 Tabel Request Barang
Tabel 4.6 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Usulan
Tabel 4.7 Pengujian Black Box Testing
Tabel 4.8 Time Schedule
Tabel 4.9 Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

diproduksi kembali atau dijual ke customer. Disamping itu, penggunaan komputerisasi pada persediaan barang yang baik diharapkan akan mengurangi resiko barang yang sudah terlalu lama disimpan digudang, kekurangan barang atau resiko kehabisan barang. Karena setiap jenis barang sudah di klasifikasikan dan memungkinkan untuk di periksa setiap saat. Dengan kata lain perusahaan berkeinginan untuk dapat cepat dan mudah mengetahui keberadaan dan perubahan pada persediaan barang bila terjadi transaksi pembelian dan penjualan barang maupun permintaan dari bagian produksi untuk diproses kembali.
Demikian halnya dengan PT.Argo Pantes Tangerang sebagai salah satu perusahaan yang bergerak memproduksi bahan baku pakaian, permasalahan yang sering terjadi adalah persediaan bahan baku yang disimpan digudang tidak selalu ada dengan kata lain bahan baku sering kali kekurangan atau kehabisan bahan baku, hal itu akan mengakibatkan terlambatnya untuk di produksi kembali atau resiko kehilangan customer yang akan membeli dikarenakan persediaan barang yang tidak pasti tersedia. Selain masalah ketidakcocokan jumlah barang, perusahaan juga mempunyai kendala lainnya yaitu memastikan kedatangan barang yang tidak diperkirakan seperti terlambat datangnya barang sehingga hal ini membutuhkan pengendalian persediaan barang yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaannya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka muncullah gagasan untuk membuat suatu sistem terkait dengan persediaan barang dan dapat disimpulkan sebuah judul yaitu “Perancangan Sistem Persediaan Barang Berbasis Website pada PT.ARGO PANTES TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan pada PT.Argo Pantes Tangerang yang telah di uraikan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada berikut ini:
  1. Apakah proses system persediaan barang pada gudang mempunyai kendala?
  2. Bagaimana merancang sistem persediaan bahan baku yang dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna?
  3. Bagaimana untuk mengatasi resiko kekurangan dan kehabisan bahan baku?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
  1. Mengetahui kondisi persediaan bahan baku pada PT.Argo Pantes Tangerang
  2. Mempelajari proses Persediaan bahan baku pada PT.Argo Pantes Tangerang
  3. Untuk mengetahui permasalahan yang ada di persediaan bahan baku pada PT.Argo Pantes Tangerang


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
  1. Menambah wawasan tentang sistem persediaan barang dan mengenal proses dari persediaan barang tersebut pada PT.Argo Pantes Tangerang.
  2. Dapat mengurangi kemungkinan kekurangan dan kehabisan bahan baku untuk di produksi kembali.



Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian mempunyai arah yang jelas dan fokus penulis membatasi ruang lingkup penelitian, adapun ruang lingkup antara lain :
  1. Penelitian dilakukan hanya dibagian gudang bahan baku PT.Argo Pantes Tangerang.
  2. Penginputan data bahan baku yaitu pengeluaran dan pemasukan bahan baku yang nantinya keluar informasi tentang stok persediaan bahan baku
  3. Laporan yang terdiri atas laporan stok bahan baku yang tersedia, laporan pengeluaran dan pemasukan bahan baku


  4. Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    setiap penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu, rancangan ini menggambarkan langkah-langkah yang harus ditempuh, sumber data dan cara bagaimana data tersebut dikumpulkan dan diolah. Dalam ini penulis menggunakan tiga metode penelitian yaitu:
    1. Metode Observasi
    2. Metode observasi merupakan sebuah cara pengumpulan data dimana seorang peneliti harus turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis menjadikan tempat sebagai objek observasi adalah PT.Argo Pantes Tangerang dengan alamat Jln Raya M.H Thamrin km 4, Cikokol Tangerang Banten 15117.

    3. Metode Wawancara
    4. Untuk metode ini penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara/interview secara langsung dengan orang/aktor yang terlibat dengan penelitian dari sistem yang akan dibuat guna mendapakan informasi yang jelas dan akurat, orang/aktor yang penulis wawancarai salah satu bagian gudang yaitu dengan pak yunus selaku kepala gudang pada PT.Argo Pantes Tangerang.

    5. Metode Studi Pustaka
    6. Pada metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan suatu referensi dari sumber yang berhubungan dengan judul yang sedang diteliti untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta dijadikan landasan teori yang mendukung pembuatan dan penyusunan penelitian.


    Metode Analisa

    Setelah diuraikan metode pengumpulan data, maka untuk metode analisa sistem merupakan bagian penting dari sebuah penelitian, untuk metode analisa sistem ini menggunakan metode analisa SWOT. Hasil dari analisa SWOT ini akan dijabarkan kedalam kebutuhan yang terangkum di elisitasi mulai dari tahap satu hingga tahap final draft elisatasi. Dan terdapat dua tinjaian dalam penyusunan elisatasi yaitu tinjauan segi fungsional sistem dan tinjauan non-fungsional sistem.


    Metode Perancangan

    Dan untuk metode pengujian sistem ini penulis menggunakan blackbox testing dimana metode pengujian sistem berfokus pada sistem.


    Metode Pengujian

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing . Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat – syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi – fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, keselahan inisialisai dan terminasi.



    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas penulisan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab, dimaksudkan agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti serta memahami isi pembahasan laporan skripsi, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :


    BAB I PENDAHULUAN
    Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.


    BAB II LANDASAN TEORI
    Bab ini berisi definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penulisan tersebut, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, serta membahas teori-teori pendukung pembuatan laporan.


    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
    Bab ini menguraikan gambaran umum dan sejarah singkat mengenai divisi Pengamanan Bandara (Airport Security) pada PT. Angkasa Pura II (Persero), struktur organisasi lengkap dengan tugas dan wewenang masing – masing bagian, dan sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML) serta draf elisitasi yang berisikan elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 serta draf final elisitasi.


    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
    Bab ini merupakan rancangan yang diusulkan menggunakan metode dalam Unified Modeling Language (UML) yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, serta hasil rancangan system yang diusulkan berupa penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan PHP dan MYSQL.


    BAB V PENUTUP
    Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi oleh divisi Pengamanan Bandara PT. Angkasa Pura II (persero) di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dapat terselesaikan dengan baik.


    DAFTAR PUSTAKA


    DAFTAR LAMPIRAN




    BAB II

    LANDASAN TEORI

    TEORI UMUM

    Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini


    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Baibul Tujni (2017:38) “Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis, menilai memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada”. Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik, dengan demikian langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti metode teknik. Merris Asimov menerangkan bahwa perancangan teknik adalah suatu aktivitas dengan maksud tertentu menuju kearah tujuan dari pemenuhan kebutuhan manusia, terutama yang dapat diterima oleh faktor teknologi peradaban kita. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam perancangan yaitu :
    1. Aktifitas dengan maksud tertentu.
    2. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia dan.
    3. berdasarkan pada pertimbangan teknologi.


    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang diuraikan dibawah ini:
    Menurut Hutahaean (2014:2), [1]“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”
    Menurut Hartono (2013:9),[2]“Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan.”
    Sedangkan definisi sistem menurut Taufik (2013:2), [3]“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling teritegrasi dan berkolaburasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Berdasarkan definisi sistem menurut tiga ahli diatas, dpat ditarik kesimpulan bawah sistem merupakan serangkaian komponen/kegiatan yang saling berkaitan atau bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu.


    Karakteristik Sistem

    Menurut Hutahaean (2014:3) [1]Suatu sistem mempunyai karakteristik sistem, karakteristik sistem tersebut antara lain:
    1. Komponen
    2. Suatu sistem terdiri dari komponen-kompponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan, komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    3. Batasan Sistem
    4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak makan akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    7. Penghubung Sistem (Interface)
    8. Penghubung sistem merupakan media penghung antara sati subsistem dengan subsistem lainnya, melalui penghung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukkan (Input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

    9. Masukkan Sistem (Input)
    10. Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dpat berupa perawatan (Maintenace Input), dan masukkan sinyal (Signal Input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalahenergi yang diproses untuk didapatkan dikeluarkan. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenace input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

    11. Keluaran Sistem (Output)
    12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasikan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

    13. Pengolah Sistem
    14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran, sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntasi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

    15. Sasaran Sistem
    16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objective), sasaran dari sistem sangan menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasikan sistem.


    Klasifikasi Sistem

    Menurut McLeod, Jr. Didalam buku H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:41),<rerf name="rusdiana2014">H.A Rusdianan dan Moch Irfan 2014, "Sistem Informasi Manajemen". Bandung:Pustaka Setia </ref>“Sistem dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu sistem terbuka dan tertutup. Sistem terbuka yaitu sistem ygdihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya, sedangkan sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.”. oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
    1. Sistem Abstrak (Abstrak System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antaran masnusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem informasi dan sistem persediaan barang.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut Human Machine System. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    6. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataaannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukkan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.


    Tujuan Sistem

    Menurut Taufiq (2013:5),[3]“Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaan minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.”
    Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan utnuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengna apa yang telah mnejadi tujuannya.


    Daur Hidup Sistem

    Menurut Tata Sutabri didalam buku H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:39),[4]Siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer”. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem antara lainnya:
    1. Mengenali adanya kebutuhan
    2. Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus didapat dikenali sebagai mana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.

    3. Pembangunan sistem
    4. Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    5. Pemasangan sistem
    6. Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem kemudian akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting pula dalam daur hidup sistem. Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenernya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan.

    7. Pengoprasian sistem
    8. Program komputer dan prosedur pengoprasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi. Selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan dan kebijaksanaan atauppun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

    9. Sistem menjadi usang
    10. Kadang perubahan yang terjadi begitu drasitis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara otomatis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk mengoprasikan. Sistem informasi kemudian akan melanjutkn daur hidupnya. Sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan dan sistem beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang dinamis.


    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Taufiq (2013:156),[3]“Analisa sistem merupakan suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.”
    Menurut darmawan (2013:210),[5]“Analisa sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.”


    Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:
    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan nerapkan rancangan sistemnya, pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.



    Konsep Dasar Persediaan Barang=

    Definisi Persediaan Barang

    Menurut Ristono (2013:1-2),[6]“Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi.
    Menurut Widya Tamodia (2013:23) dalam Prasetyo (2006:65)[7]“Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal, termasuk barang yang dalam pengerjaan / proses produksi menunggu masa penggunaannya pada proses produksi.”
    Menurut Widya Tamodia (2013:23) dalam Rudianto (2008:236)[7]“Persediaan adalah sejumlah barang jadi , bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut”. Kesimpulannya adalah bahwa persediaan merupakan suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu dari sumber daya yang ada dalam suatu proses yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi baik karena adanya permintaan maupun ada masalah lain.”
    Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.
    Persediaan bahan baku dan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Adanya berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda untuk masing-masing persediaan, dan ini akan sangan terkait permasalahan lain seperti masalah permalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau permintaan komsumen.
    Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan bak maupun barang jadi dalam suatu aktiftas perusahaan. Inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalah invetory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu: permintaan yang terjadi dan biaya yang terkait dengan penyimpan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (short age)”.


    Fungsi Persediaan

    Menurut Widya Tamodia (2013:23) dalam Rangkuti (2004:15)[7]Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan,yaitu:
    1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi.
    2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.
    3. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon.
    4. Untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga.
    5. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidak tepatan pengiriman.
    6. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses. Biaya persediaan terdiri dari seluruh pengeluaran, baik yang langsung maupun yang tidak langsung, yang berhubungan dengan pembelian, persiapan,dan penempatan persediaan untuk dijual. Biaya persediaan bahan baku atau barang yang diperoleh untuk dijual kembali, biaya termasuk harga pembelian ,pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan seluruh biaya yang terjadi sampai barang siap untuk dijual.


    Jenis-Jenis Pesediaan

    Menurut Widya Tamodia (2013:23) dalam Herjanto (2008:77)[7]Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu:
    1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.
    2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
    3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah.
    4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Msalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.


    Faktor Biaya Persediaan Barang

    Menurut Ristono (2013:4),[6]“Persediaan merupakan salah satu faktor yng menentukan kelancaran penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatknya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung,” yaitu:
    1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
    2. Resiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka resiko kerusakan barang semakin tinggi.
    3. Resiko keuangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan jaman.


    Tujuan Pengelolaan Persediaan Barang

    Menurut Ristono (2013:4-5),[6]“Tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut:
    1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen)
    2. Untuk menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan
      1. Kemungkinan barang (bahan baku) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.
      2. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
    3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
    4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.



    Faktor Penentu Safety Stock

    Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut: menurut Ristono (2013:8-9)[6]
    1. Resiko kehabisan persediaan.
    2. Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan.
    3. Sifat persaingan, persaingan yang terjadi atar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.


    Teori Khusus

    Konsep Dasar Unified Modelling Language(UML)

    Definisi Dasar Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Yusuf ddk. Dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29),[8]“UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem tersebut.
    Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati dalam Sudaryono dkk. Dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No1 (2013:99), "Ketika membuat model menggunakan komsep UML ada aturan yang harus diikuti, bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubung satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada, UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritkan konteksnya.
    Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506),[9] "A UML is a standard modeling Language to a model the real world in the field of software engineering. A UML diagram is a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts".


    Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Nugroho dalam Selvy Eriani (2013:44), “Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view.



    Langkah-langkah Penggunaan Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Henderi dalam Selvy (2013:53),“Langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) sebagai berikut:
    1. Buatlah daftar Business Process dari level tertinggi mendefinisikan aktifitas dan proses yang munkin muncul.
    2. Petakan Use Case untuk setiap Business Process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan Reequirement Constraints, dan catatan lain.
    3. Buat Deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan Requirement lain non fungsional, Security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan Use Case diagram, mulailah membuat Activity diagram.
    6. Definisikan objek-objek level atas Pakage atau domain dan buatlah Sequence dan atau Collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah Use Case memiliki kemungkinan alir normal dan Erorr, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
    7. Buatlah rancangan User Interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario Use Case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah Class Diagram. Setiap Package atau domain dipecah menjadi hirarki Class lengkap dengan atribut dan metodenya, akan lebih baik jika untuk setiap Class dibuat untuk test untuk menguji fungsionalitas Class dan interaksi dengan Class lain.
    9. Setelah Class Diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan Class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah Component Diagram pada tahap ini juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus Deplayment Diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem, ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
      1. Pendekatan Use Case dengan meng-assign setiap Use Case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.
      2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
    12. Lakukan uji model dan uji integrasi serta perbaikan model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan kode aktual.
    13. Perangkat lunak siap dirillis.



    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

    Menurut Fauzi Rahman (2015:79) dalam Ardhana (2012).[10]“PHP merupakan bahasa scripting server-side, dimana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi server. Sederhananya, server-lah yang akan menerjemahkan skrip program, baru kemudian hasilnya akan dikirim kepada client yang melakukan permintaan.


    Konsep Dasar HTML

    Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

    Menurut Uswatun Hasanah (2013:41)[11]dalam Abdul Kadir (2002). HTML adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk skrip-skrip yang berguna untuk membuat sebuah halaman web. HTML dapat dibaca oleh berbagai platform seperti : Windows, Linux, Macintosh. Kata ”Markup Language” pada HTML menunjukkan fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam skrip HTML dimana kita bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar, dan lainlain dengan perintah yang telah ditentukan pada elemen HTML. HTML sendiri dikeluarkan HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk skrip-skrip yang berguna untuk membuat sebuah halaman web. HTML dapat dibaca oleh berbagai platform seperti : Windows, Linux, Macintosh. Kata ”Markup Language” pada HTML menunjukkan fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam skrip HTML dimana kita bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar, dan lain-lain dengan perintah yang telah ditentukan pada elemen HTML. HTML sendiri dikeluarkan oleh W3C (Word Wide Web Consortin), setiap terjadi perkembangan level HTML harus dievakuasi ketat dan disetujui oleh W3C.


    Konsep Dasar CSS

    Definisi CSS (Cascading Style-Sheet)

    CSS adalah singkatan dari Cascading Style-Sheet, yaitu sebuah pengembangan atas kode HTML yang sudah ada sebelumnya. Dengan CSS, bisa menentukan sebuah struktur dasar halaman web secara lebih mudah dan cepat, serta irit size.


    Konsep Dasar JavaScript

    Definisi JavaScript

    JavaScript merupakan modifikasi dari bahasa c++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana. Interpreter bahasa ini sudah disediakan ASP ataupun internet explorer. Kelebihan JavaScript adalah berinteraksi dengan HTML, ini membolehkan pembuat web untuk memasukkan web mereka dengan kandungan-kandungan yang dinamik, menukar warna background, menukar banner, efek mouse, menu interaktif dan sebagainya.


    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Database atau basis data merupakan mekanisme pengelolaan data dalam jumlah yang besar secara terstruktur. Database memudahkan program untuk mengambil dan menyimpan data. Jika data yang diolah banyak dan memerlukan penanganan khusus, jangan menggunakan file untuk menyimpan data. Tetapi, gunakan database. Database yang banyak diterapkan saat ini adalah database bertiperelasional (relational database), seperti Oracle, Microsoft SQL Server,MySQL, dan lain-lain.


    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL (My Structured Query Language)

    MySQL (My Structured Query Language)atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (DataBase Management System), sifat dari DBMS ini adalah Open Source.
    Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak mungkin berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi pengguna (interface) yang berguna sebagai program aplikasi pengakses database yang dihasilkan. MySQL dapat didukung oleh hampir semua program aplikasi baik yang Open Source seperti PHP maupun yang tidak Open Source yang ada pada platform windows seperti Visual Basic, Delphi dan lainnya.


    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Menurut Murad dari CCIT (2013:49),[12] "Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web intermet yang disajikan dalam bentuk hypertext".
    Menurut Wahidin (2013:2),[13] "Website disebut juga site, situs, situs web atau portal. Merupakan kumpulan halaman web yang berhubunganantara satu dengan lainnya, halaman pertama sebuah website adalah homepage, sedangkan halaman demi halamannya secara mandiri disebupage, dengan kata lain website adalalh situs yang dapat diakses dan dilihatoleh para pengguna internet diseluruh dunia. Website adalah situs yangdapat diakses dan dilihat oleh para pengguna Internet. Pengguna Internet semakin hari semakin bertambah banyak, sehingga hal ini adalah potensi pasar yang berkembang terus"


    Jenis-Jenis Website

    Menurut Wiga Aryani (2013:380)[14] dalam International Journal of Science and Research (IJSR), menyebutkan website dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu sebagai berikut:
    1. Website Statis (Static Website)
    2. Website statis adalah website yang statis atau tidak berubah. Website statis seperti brosur, selebaran, dan didistribusikan secara berbeda dandiakses melalui internet.

    3. Website Dinamis (Dinamic Website)
    4. Website dinamis adalah website yang isinya berubah ubah. Aplikasi website dinamis sering ditemukan di internet, misalnya dalam sebuahportal berita, blog, situs jejaring sosial dan sebagainya.


    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Menurut Dwi Priyanti (2013:56)[15] “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMP merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.


    Konsep Dasar SWOT

    Definisi SWOT

    Menurut Siti Ainiyah (2015:289),"SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:
    1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
    2. Untuk membuat rekomendasi.
    3. Informasi lebih akurat.
    4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang
    5. berkali-kali (double decision).
    6. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional


    Konsep Dasar FIFO

    Definisi FIFO

    Menurut Reinhard S. Sambuaga (2013:1700)[16]FIFO (First In First Out) adalah metode penentuan persediaan yang didasarkan pada anggapan bahwa barang yang paling dahulu dibeli (masuk) adalah yang paling dahulu dijual (dikeluarkan). Dengan demikian barang-barang yang ada dalam persediaan, dianggap berasal dari pembelian-pembelian yang terakhir karena barang-barang yang berasal dari pembelian-pembelian sebelumnya dianggap telah dijual (dikeluarkan). Metode FIFO didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual adalah unit yang lebih dahulu masuk.


    {pagebreak}}


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Andy Prastomo (2014:166)[17] Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:
    1. Elisitasi Tahap I
    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II
    4. Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI: a) M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru. b. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
      3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


    Konsep Dasar BlackBox

    Definisi BlackBox

    Menurut Shivani Acharya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol.2 No.1 dengan judul Bridge Between Black Box and White Box - Gray Box Testing Technique (2013:176)[18]"Black Box Testing is a software testing technique in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the sofiware. This type of testing is based entirely on the software requirements and specifications"
    Menurut Himawan dkk (2016:342),[19]menemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
    2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.
    3. Kesalahan performa.
    4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext".



    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literture Review

    Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125),[20] “ Metode Literature Review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain:
    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:
      1. Penelitian dilakukan oleh Andy Wijaya, Muhammad Arfin, dan Tony Soebijono tahun 2013 [21] pada PT. Panamas Dwitama Distrindo dengan judul “Sistem Informasi Perancangan Persediaan Barang”. Penelitian ini menjelaskan permasalah yang terjadi pada perusahaan disebabkan karena perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan stok minimum tiap barang yang harus dipenuhi, menentukan waktu pemesanan kembali, dan menentukan berapa jumlah pesanan barang yang sesuai. Untuk dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, maka perusahaan membutuhkan suatu sistem perencanaan persediaan barang yang lebih baik sehingga dapat menentukan stok minimum, waktu pemesanan kembali dan jumlah pemesanan yang optimal agar perusahaan tidak lagi mengalami masalah kekurangan atau kelebihan dalam pemenuhan persediaan barang.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Alex Tarukdatu Naibaho tahun 2013 [22] pada PT. Industri Kapal Indonesia Bitung dengan judul “Analisis Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku Terhadap Efektifitas Pengelolahan Persediaan Bahan Baku”. Penelitian ini menjelaskan Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan terutama perusahaan pengolahan yang besar adalah mengenai pengolahan persediaan bahan baku yang baik. Karena persediaan merupakan asset perusahaan yang cukup besar, sehingga apabila dalam penanganannya tidak dilakukan dengan baik, maka akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Tinjauan pustaka yang di ambil berdasarkan pengertian-pengertian dari beberapa ahli. Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian internal persediaan bahan baku terhadap efektifitas pengelolaan persediaan bahan baku pada PT. Industri Kapal Indonesia Bitung. Objek dalam penelitian ini adalah PT. Industri Kapal Indonesia Bitung. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif. Teknik pengumpulan data, dengan melakukan observasi ke perusahaan, melakukan wawancara, dan melalukan studi pustaka dengan buku-buku, litelatur, bahan-bahan yang di dapat selama perkuliahan yang relevan dengan permasalahan yang ditreliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tugas-tugas atau fungsi yang telah dilakukan serta sistem pencatatan dan pelaporan mengenai aktifitas pengelolaan persediaan bahan baku memadai. Ditemukan beberapa kelemahan, antara lain adanya perangkapan fungsi penerimaan dan penyimpanan pada bagian gudang, stock opname hanya dilakukan setahun sekali.
      3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Elin Panca Saputra, dkk 2014 [23] pada PT Kanasakti Internasional Tour Jakarta. Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ATK Pada PT Kanasakti Internasional Tour Jakarta”. Penelitian ini membahas tentang Peranan perancangan sistem informasi sangat penting untuk menunjang kegiatan untuk mempermudah menyelesaikan pekerjaan dengan baik . Namun hal ini belum dapat diterapkan pada PT Kanasakti Internasional Tour terutama dalam penginputan data pegawai yang masih menggunakan cara manual. Bersumber dari permasalahan di atas, Penulis terdorong untuk dapat mengatasi kesulitan tersebut dengan membuat program yang mengenai persediaan barang ATK menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan peralatan pendukung (tools system) seperti normalisasi, flowchart, pengkodean, HIPO serta spesifikasi file system yang meliputi spesikasi file input output, spesifikasi file, spesifikasi program, struktur kode dan sarana pendukung program lainya yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, program persediaan barang ATK ini dimana pengolahan datanya dengan berbasis komputer merupakan solusi pemecahan yang efektif dan efisien dalam penginputan data, agar tidak terjadi kerangkapan data serta pembuatan laporan yang lebih akurat serta mengurangi kesalahan lainnya dalam proses pengadaan barang ATK walaupun masih jauh dari sempurna, namun harapan dapat memperbaiki efektifitas kerja, meningkatkan pelayanan dan pengolahan data yang lebih mudah dengan ketelitian yang cukup tinggi.
      4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Okta Veza, dkk 2017 [24] pada PT Andalas Berlian Motors Bukit Tinggi. Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Data Barang Pada PT. Andalas Berlian Motors”. Penelitian ini membahas tentang komputer telah menjadi alat bantu utama dalam tiap kegiatan manusia. Tidak hanya untuk aplikasi bisnis, namun juga dalam kegiatan sehari-hari dari setiap perusahaan. Hal ini menunjukkan bagaimana komputer telah menjadi bagian dari evolusi manusia terhadap teknologi. Penelitian yang dilakukan pada PT. Andalas Berlian Motors Bukittinggi, berorientasi pada pengolahan data Inventory dan penyajian informasi secara komputerisasi. Dalam artian sistem yang akan dirancangan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mulai dari pengolahan data inventory yang masih dilakukan secara manual serta proses penyajian informasi yang tidak efisien dan akurat serta kurangnya efisiensi waktu. Untuk itu diperlukan pengoptimalan penggunaan komputer terhadap pemrosesan data dengan perancangan sebuah sistem informasi yang diaplikasikan kedalam bahasa pemrograman Java dan database MySQL agar dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dengan mampu menjawab kebutuhan perusahaan.
      5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyu Tri Himawan, 2017 [19] pada Unicorn Toys Semarang. Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Unicorn Toys Semarang”. Penelitian ini membahas tentang Perkembangan komputerisasi dapat mempermudah para pegawai menyelesaikan pekerjaannya. Dengan adanya sistem informasi, pengolahan data dapat menjadi lebih cepat, efisien, dan lebih akurat. Unicorn Toys Semarang adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang hobby store. Pencatatan barang dagangan masih dilakukan secara manual dan disimpan dalam lembaran-lembaran kertas. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah penulis diharapkan dapat membantu Unicorn Toys Semarang untuk membuat sebuah sistem informasi persediaan barang, yang akan mempermudah dan mempercepat proses penyampaian informasi persediaan barang. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototyping. Perancangan sistem informasi ini menghasilkan aplikasi yang berbasis OOP (Object Oriented Programming) dengan menggunakan Visual Basic 6.0.
      6. Penelitian yang dilakukan oleh Phindile Ndlala and Charles Mbohwa pada tahun 2017 [25] dari internasional Journal Department of Quality and Operations Management University of Johannesburg dengan judul “The Application Inventory Control Systems In Warehouse”. Penelitian ini menjelaskan tentang Re-order point (ROP) melacak jumlah stok yang tersisa setiap kali penarikan dilakukan untuk memutuskan apakah akan memesan atau tidak memesan. ROP menentukan tingkat di mana tindakan harus diambil untuk mengisi ulang stok barang. Produk yang bergerak cepat dipesan saat tingkat persediaan habis, memastikan stok tetap segar setiap saat.</div>
      7. Penelitian yang dilakukan oleh Seyed Mohsen Mousavi, Ardeshir Bahreininejad, S. Nurmaya Musa, Farazila Yusof pada tahun 2014 [26] dari Springer Science Business Media New York dengan judul “A modified particle swarm optimization for solving the integrated location and inventory control problems in a two-echelon supply chain network”. Penelitian ini menjelaskan tentang In this study, the design of a two-echelon distribution supply chain network for the seasonal products with multiple vendors (manufacturers) and buyers (retailers), and a set of warehouses for each vendor are considered. The locations of the buyers are known and the capacity of the warehouses is restricted while the buyers purchase different products from the vendors under all unit discount policy. The main objective of this research is to find out the optimal locations of the potential vendors in addition to the quantity ordered (allocation) by the buyers so that the total inventory cost including ordering(transportation), holding and the purchasing costs is minimized. Besides,the distance from the buyers to the vendors is considered as the Euclidean distance. The total budget to buy the products is limited and the production capacity of each vendor is also restricted. To solve the problem, a modified particle swarm optimization (MPSO) algorithm is applied where the results are validated using a genetic algorithm (GA). Finally, some computational examples are generated to assess the algorithms’ performance where MPSO shows a better efficiency in comparison with the GA.
      8. Penelitian yang dilakukan oleh Ata Allah Taleizadeha, Mahsa Noori-daryanb, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón pada tahun 2015 [27] dari Int. J. Production Economics dengan judul “Joint optimization of price, replenishment frequency, replenishment cycle and production rate in vendor managed inventory system with deteriorating items”. Penelitian ini menjelaskan tentang This paper develops a Vendor Managed Inventory (VMI) model for a two-level supplychain comprised of one vendorand several non-competing retailers inwhich boththe raw materialand the finished product have different deterioration rates. It is assumed that the market demand for the finished product is deterministic and price sensitive. The proposed inventory model optimizes the retail price, the replenishment frequency of raw material, the replenishment cycle of the product, and the production rate jointly with main objective of maximizing the total profit of the entire chain. In the development of the inventory model the Stackelberg approach is considered between the chain partners where the vendor is leader and the retailers are the followers. Moreover, the concavity of the profit functions is proven and based on this a solution algorithm is developed to find the optimal solutions. At the end, a numerical example is provided to illustrate the use of the production–inventory model and perform a sensitivity analysis. Finally, some conclusions and future research directions are proposed.
      9. Penelitian yang dilakukan oleh Sanjoy Kumar Paul, Ruhul Sarker, Daryl Essam pada tahun 2014 [28] dari European Journal Of Operational Research dengan judul “Real time disruption management for a two-stage batch production inventory system with reliability considerations”. Penelitian ini menjelaskan tentang In this research, a two-stage batch production-inventory system is introduced. In this system, the production may be disrupted, for a given period of time, either at one or both stages. In this paper, firstly, a mathematical model has been developed to suggest a recovery plan for a single occurrence of disruption at either stage. Secondly, multiple disruptions have been considered, for which a new disruption may or may not affect the recovery plan of earlier disruptions. We propose a new approach that deals with a series of disruptions over a period of time, which can be implemented for disruption recovery on a real time basis. In this approach, the model formulated for single disruption has been integrated to generate i initial solutions for individual disruptions and the solutions have been revised for multiple dependent disruptions with changed parameters. With the proposed approach, an optimal recovery plan can be obtained in real time, whenever the production system experiences either a sudden disruption or a series of disruptions, at different points in time. Some numerical examples and a real-world case study are presented to explain the benefits of our proposed approach.
      10. Penelitian yang dilakukan oleh Kun-Jen Chung, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón and Pin-Shou Ting pada tahun 2014 [29] dari Int. J. Production Economics dengan judul “An inventory model with non-instantaneous receipt and exponentially deteriorating items for an integrated three layer supply chain system under two levels of trade credit”. Penelitian ini menjelaskan tentang Recently, the enterprises, from a financial perspective, have been seeing that need of the integrating with others with trade credit policies as a promising issue for savings in the supplychain. In this direction, this paper establishes a new economic production quantity (EPQ) inventory model for deteriorating items under twolevels of trade credit, inwhich the supplieroffers tothe retailera permissible delay period and simultaneously the retailer in turn provides a maximal trade credit period to its customers in a supply chain system comprised of three stages. The purpose of this paper is to determine the optimal replenishment policy so that the total relevant cost is minimized. It is shown that this new EPQ inventory model forms a general framework that contains several inventory models that appear in some previous published articles.




      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat PT.Argo Pantes Tangerang

      PT Argo Pantes Tbk. merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak di bidang industri tekstil. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1961 oleh bapak The Ning King dan bapak Musa yang berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah dengan nama awal PT. Daya Manunggal. Pada tanggal 22 Juli 1972 perusahaan meresmikan PT. Daya Manunggal Tangerang, yaitu pabrik tenun baru dengan luas tanah 52. hektar yang berkantor pusat di Jalan Pintu Kecil no. 42 Jakarta. Dengan beberapa pertimbangan mengapa mereka memilih kota Tangerang, antara lain :
      1. Tangerang adalah salah satu kota industri di Jawa Barat yang saat ini masuk dalam Provinsi Banten dan pada saat itu tersedia lahan yang cukup untuk dibangun tempat industri.
      2. Tersedianya lahan yang cukup dan murah untuk mendirikan sebuah pabrik.
      3. Berada di jalan utama kota Tangerang.
      4. Lokasi dekat dengan sungai Cisadane, sehingga memudahkan dalam pengambilan air dan pembuangan limbah yang sudah diolah kembali.
      5. Lokasi dekat dengan ibukota negara yang menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan
      6. Unit-unit yang tersedia diadakan perubahan sebagai berikut :
      7. Unit Argo Pantes 1 menjadi unit Spinning 1
      8. Unit Argo Pantes 2 menjadi unit Spinning 2
      9. Unit Argo Pantes 3 menjadi unit Weaving 2
      10. Unit Argo Pantes 4 menjadi unit Dyeing Finishing
      11. Unit Argo Pantes 5 menjadi unit Printing
      12. Unit Dharma Manunggal 1 menjadi unit Spinning 3
      13. Unit Dharma Manunggal 2 menjadi unit Weaving 1
      14. Unit Dharma Manunggal 3 menjadi Yarn Dyeing
      15. Perseroan kemudian me-mutuskan untuk menjadi perusahaan publik ( ter-buka) melalui penawaran umum kepada publik dan mencatatkan sahamnya di awal tahun 1991 pada PT.Bursa Efek Jakarta (‘‘BEJ“) dan PT Bursa Efek Surabaya (‘‘BES“) Dengan efektifnya peng-gabungan PT.Bursa Efek Jakarta dengan PT.Bursa Efek surabaya yang kemudian berubah nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia (‘‘BEI“) pada tanggal 30 November 2007 , kini saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh sejumlah 355.557.450 saham tercatat di BEI sejak tanggal 1 Desember 2007.



      Visi PT.Argo Pantes Tangerang

      1. Menjadi pabrik Tekstil kaliber dunia dengan Sumber Daya Manusia dan Teknologi terbaik.
      2. Menghasilkan produk dan pelayanan berkualitas.
      3. Menjadi produsen tekstil terpadu dan terkemuka di Indonesia yang menghasilkan produk berkualitas, ramah lingkungan dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.


      Misi PT.Argo Pantes Tangerang

      1. Meningkatkan keuntungan secara maksimal dengan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi.
      2. Memberikan pelayanan yang terbaik.
      3. Pemanfaatan seluruh sumber daya.
      4. Memperkuat kerjasama dan meningkatkan pangsa pasar.
      5. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan menerapkan prinsip “Best Practice”.
      6. Menyediakan produk dan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan.
      7. Meningkatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).
      8. Berperan aktif bagi pertumbuhan ekonomi Nasional.



      Struktur Organisasi Perusahaan

      Organisasi adalah suatu tempat berkumpul dari individu-individu yang melakukan aktivitas bersama untuk mencapai tujuan organisasi. Dimana para individu tersebut memiliki peranan atau tugasnya masing-masing sesuai dengan kemampuan dan aktivitasnya.
      Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Argo Pantes Tangerang


      Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

      Bagi Perseroan, penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dilaksanakan secara dinamis dan menyesuaikan perkembangan yang ada serta berpegang teguh pada prinsip keadilan, tanggung jawab, akuntabilitas dan transparansi yang meliputi:
      1. Dewan Komisaris
      2. a) Melakukan tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Undang- Undang yang berlaku.
        b) Melakukan pengawasan jalannya pengurusan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
        c) Aktif dalam mengikuti perkembangan Perseroan.
        d) Memberikan pendapat dan saran yang terkait dengan permasalahan yang dihadapi Perseroan.
        e) Memberikan persetujuan yang terkait dengan rencana bisnis yang dilakukan Perseroan yang telah disetujui dalam RUPS.
        f) Melaporkan dengan segera kepada RUPS jika terjadi penyalahgunaan wewenang hingga menyebabkan turunnya kinerja Perseroan.
        g) Memantau pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilakukan Perseroan.
        h) Melakukan pengawasan atas rencana kerja dan anggaran Perseroan yang telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
        i) Melakukan kajian yang menyeluruh terhadap rencana kerja serta strategi bisnis yang akan dilaksanakan Perseroan.
        j) Melakukan pertemuan dengan Dewan Komisaris dan atau dengan Dewan Direksi secara periodik untuk membahas laporan berkala Perseroan.


      3. Dewan Direksi
      4. a) Memastikan pelaksanaan setiap kegiatan usaha sesuai dengan visi dan misi Perseroan.
        b) Menyiapkan secara menyeluruh rencana kerja, anggaran tahunan serta rencana bisnis yang akan dilakukan Perseroan, yang selanjutnya akan dimintakan persetujuannya di dalam RUPS.
        c) Menjalankan setiap kegiatan usaha dengan selalu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
        d) Menyediakan serta memelihara sistem administrasi Perseroan dengan baik dan benar.
        e) Mengelola sumber daya yang tersedia dengan melakukan perbaikan sistem secara periodik hingga mencapai hasil yang lebih baik.
        f) Melaporkan secara berkala jalannya kepengurusan Perseroan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham sesuai dengan cara yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan
        g) Menghindari setiap benturan kepentingan yang bisa terjadi dalam hal praktik penyelenggaraan Perseroan.
        h) Menjalankan kepengurusan Perseroan dengan menerapkan nilai keterbukaan dalam segala bidang usaha yang terkait dengan rencana kerja Perseroan.


      5. Komite Audit
      6. Agar dapat membantu pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris, Perseroan juga telah membentuk Komite Audit yang beranggotakan 3 (tiga) orang dengan 1 (satu) Ketua.


      7. General Manager
      8. a) Menetapkan tugas wewenang kepala departemen serta meminta pertanggungjawaban dari kepala departemen.
        b) Menentukan keputusan mengenai langkah kerja.
        c) Memberikan pertanggungjawaban dan laporan dari direktur.


      9. Kepala Departemen Human Resources Development dan General Approval
      10. a) Melakukan perekrutan, pengangkatan dan pemberhentian karyawan.
        b) Bertanggungjawab mengatur stok barang yang tidak terpakai lagi karena rusak.
        c) Membawahi dan mengawasi kinerja kepala bagian.
        d) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer


      11. Kepala Departemen IT
      12. a) Membuat, mengembangkan dan menjaga aplikasi yang ada di perusahaan.
        b) Bertanggungjawab atas software dan hardware yang ada di perusahaan.
        c) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


      13. Kepala Departemen Keuangan, Akunting dan Perpajakan (Finance, Accounting & Tax)
      14. a) Membuat pembukuan atas stok barang masuk dan keluar.
        b) Membuat invoice untuk pelanggan
        c) Melakukan penagihan atas pembayaran kepada pelanggan.
        d) Tanggungjawab dalam menentukan dana sesuai dengan kebutuhan.
        e) Bertanggung jawab dalam aktivitas perbankan dan mengenai pajak perusahaan.
        f) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


      15. Kepala Departemen Produksi (Production)
      16. a) Melaksanakan kegiatan produksi berdasarkan order produksi atau penawaran.
        b) Bertanggungjawab atas kegiatan produksi perusahaan.
        c) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


      17. Kepala Departemen Sekretaris Perusahaan dan Hukum (Corporation Secretary & Legal)
      18. a) Bertanggungjawab atas menjalankan fungsi kepatuhan dan administrasi pengambilan keputusan di dalam perusahaan dan melakukan fungsi komunikasi dalam rangka membangun goodwill keluar perusahaan.
        b) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


      19. Kepala Departemen Pemasaran dan Pengembangan produk (Marketing & Product Development)
      20. a) Bertanggungjawab atas pemasaran produk perusahaan serta melakukan pengembangan terhadap produk yang akan diproduksi selanjutnya.
        b) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


      21. Kepala Departemen Operasional Komersil (Commercial Operation)
      22. a) Bertanggungjawab atas pengadaan kerja bagi outsourcing di dalam perusahaan.
        b) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


      23. Kepala Departemen Pergudangan
      24. a) Bertanggungjawab atas penerimaan, penyimpanan barang perusahaan berupa bahan baku, barang jadi dan barang suku cadang.
        b) Mendukung proses pengiriman barang kepada pelanggan
        c) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer

      Tata Letak Sistem Yang Berjalan

      Use Case Diagram

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan saat ini, pada penelitian digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan proses yang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
      Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Persediaan Barang


      Berdasarkan gambar diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
      1. 1 sistem Persediaan Barang.
      2. 4 actor, yaitu: PPC, Purchasing, Staff Gudang, dan. Kepala Gudang</li?
      3. 8 use case, yaitu: Form Request barang, Informasi barang, Cek barang, Nama barang, Jenis barang, Type barang, Jumlah barang, dan Laporan


      Aktifity Diagram

      Activity diagram data transaksi menggambarkan kebiasaan kegiatan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu:
      Gambar 3.3 Aktifity Diagram Sistem Persediaan Barang


      Berdasarkan gambar diatas maka yang berjalan saat ini terdiri dari:
      1. 1 Initial node, objek yang diawali.
      2. 9 Action yaitu, Isi form request, Menerima form request, Cek form request, Menerima request, Memberikan informasi barang, Menerima informasi barang, Cek barang, Membuat Laporan, dan Menerima laporan.
      3. Final node, objek yang diakhiri.


      Sequence Diagram

      Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem, berupa message yang menggabarkan waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu dan horizontal (objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau raingkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sepuah event untuk menghasilkan output tertentu. Berikut adalah penggambaran menggunakan sequence diagram:


      Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Persediaan Barang


      Berdasarkan gambar diatas maka yang berjalan saat ini terdiri dari:
      1. 4 Aktor, yaitu: PPC, Puchasing, Staff Gudang, dan Kepala Gudang.
      2. 3 Life Line, yaitu: Form request, Gudang, dan Laporan
      3. 6 Message, yaitu: Mengambil form, Memberikan Form, Informasi Barang, Cek barang, Membuat Laporan, dan Memberikan laporan .
      4. 1 Self Message, yaitu: Mengisi Form.


      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisa Sistem

      1. Metode SWOT
      2. Pada penelitian ini penulis akan melakukan analisa dengan menggunakan metode SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threat) sehingga sistem yang akan dibuat akan menjadi solusi dari pemecahan masalah yang ada saat ini.


        Tabel 3.1 Identifikasi Sistem Dengan Menggunakan Metode SWOT


        Berdasarkan identifikasi dari tabel diatas dengan menggunaan metode SWOT , selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matrik SWOT adalah sebuah alat yang dapat menggambarkan tentang pencocokan yang penting bagaimana peluang yang tersedia untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggembangkan empat jenis strategi S-O (Kekuatan-Peluang), strategi W-O (Kelemahan-Peluang), strategi S-T (Kekuatan-Ancaman), strategi W-T (Kelemahan-Ancaman).


        Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem Persediaan Barang


      Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan
      2. - Nama Dokumen : WH – FM – 13-02-06
        - Fungsi Dokumen : Untuk Mengetahui Jumlah Stok Barang yang Diterima
        - Sumber Dokumen : PT.EASTERNTEX
        - Tujuan Dokumen : Bagian Gudang
        - Media : Kertas
        - Jumlah : Tergantung Banyaknya Barang yang Diterima


      3. Analisa Proses
      4. - Nama Modul : Input Barang yang Diterima
        - Masukan : WH – FM – 13-02-06
        - Keluaran : Bukti Barang Keluar
        - Ringkasan Proses : Bagian gudang menginput barang yang baru datang sehingga masuk ke stok barang yang tersedia lalu bagian gudang menginput barang yang akan keluar dengan jumlah barang dan tujuan barang tersebut keluar lalu dokumen tersebut diberikan ke kepala gudang .


      5. Analisa Keluaran
      6. - Nama Dokumen : Bukti Barang Keluar
        - Fungsi Dokumen : Untuk dikembalikan ke administrasi gudang serta untuk melihat barang apa saja yang keluar, berapa jumlah barang yang keluar dan tujuan barang itu keluar.
        - Sumber Asal Dokumen : WH – FM – 13-02-06
        - Media : Kertas dan Komputer


      Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

      1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
      2. a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz
        b. Monitor : Standard
        c. Mouse : Cabel Standard
        d. Keyboard : Cabel Standard
        e. RAM : 2GB DDR 3
        f. Harddisk : 500GB
        g. VGA : Intel HD
        h. Printer : Standard
      3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
      4. a. Microsoft Windows 7 Profesional/Ultimate
        b. Microsoft excel 2007
        c. Microsoft Office 2007
        d. Google Chrome/Mozilla
        e. Visual Paradigm
      5. Hak Akses (Brainware)
      6. Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh:
        1. Staff Gudang.
        2. Kepala Gudang
      7. PPC
      8. Purchasing



      Analisa Permasalahan Yang Di Hadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Di Hadapi

      Dari hasil analisa selama melakukan observasi di lapangan penulis melihat masih banyak kendala yang sering dihadapi salah satunya adalah sistem persediaan barang pada gudang. Penulis ingin mencoba menjabarkan apa saja hambatan pada sistem yang berjalan pada persediaan gudang di PT.Argo Pantes Tangerang sebagai berikut:
      1. Sistem yang digunakan masih menggunakan Microsoft Excel untuk penginputan barang hal itu memakan waktu yang lama.
      2. Rumitnya mencari riwayat data barang masuk atau keluar karena masih berbentuk kertas belum komputerisasi
      3. Kemungkinan besar Kehabisan atau kekurangan stok bahan baku untuk costumer atau untuk di produksi kembali.



      Alternatif Pemecahan Masala

      Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, maka dapat diusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:
      1. Membuat sistem persediaan barang yang menyatukan input barang masuk dan keluar, riwayat barang masuk dan keluar, dan mengelola laporan persediaan barang berdasarkan periode tertentu.
      2. Membuat sistem yang dapat berjalan secara optimal sehingga dapat memberikan kemudahan bagi user/admin.
      3. Membuat suatu sistem yang dapat melakukan pengecekan pada stok barang secara keseluruhan.



      User Requeiment

      Elisitasi merupakan usulan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh pihak penulis untuk dikeksekusi. Elisitasi dapat dilakukan dengan 3 tahap sebagai berikut :


      Elisitasi Tahap I

      Berisikan keseluruhan rancangan sistem baru yang diusulkan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan manajemen terkait di dalam proses wawancara maupun observasi.


      Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil dari pengklarifikasian melalui elisitasi tahap I yang bertumpu pada metode MDI. MDI dimaksudkan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem , tidak terlalu penting dan tidak perlu ada pada sistem yang baru. Berikut penjelasan rinci tentang maksud dari metode MDI :
      1. M pada MDI yang artinya Mandatory (Penting). Maksud dari requirement tersebut wajib ada dan tidak boleh dihilangkan.
      2. D pada MDI yang artinya Desireable (Diinginkan). Maksud dari requirement tersebut adalah tidak terlalu penting dan diperbolehkan dihilangkan. Namun jika requirement tersebut ingin digunakan di dalam pembuatan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna.
      3. I pada MDI yang artinya Inessential (Tidak Penting). Maksudnya adalah requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang akan dibahas melainkan bagian dari luar sistem.


      Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil elisitasi yang disusutkan dari elisitasi tahap duadengan cara menyisihkan requirement dengan pilihan I pada metode MDI. Berikutnya semua requirement yang tersissa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, sebagai berikut :
      1. “T” Technical (Teknikal), bagaimana atau tata cara suatu teknik pembuatan requirement di dalam sistem yang diusulkan ?
      2. “O” Operational (Operasional), bagaimana tata cara penggunaan requirement pada sistem yang akan dikembangkan ?
      3. “E” Econimic (Ekonomi), berapakah biaya yang dibutuhkan untuk membangun requirement di dalam sistem ?
      4. Metode TOE tersebut dapat dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, sebagai berikut :
        1. High (H) : Sulit Dikerjakan
        2. Medium (M) : Mampu Dikerjakan
        3. Low (L) : Mudah Dikerjakan


      1. Elisitasi Tahap I
      Tabel 3.3 Elistasi Tahap I


      Elisitasi Tahap II
      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II


      3. Elisitasi Tahap III
      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


      Final draf elisitasi



      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM USULAN


      Prosedur Sistem Usulan

      Usulan Prosedur Baru

      Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa sistem yang ada pada PT Argo Pantes Tangerang, maka selanjutnya akan dibuatkan sistem usulan seperti apa yang akan dibuat yang dapat memberikan efektivitas dan efisiensi. Terdapat beberapa usulan dari prosedur sistem yang baru, mengacu pada kekurangan sistem sebelumnya.


      Diagram Rancangan Sistem

      Untuk menganalisa sistem yang hendak diusulkan, maka dibuatkan kedalam diagram untuk menunjukan rancangan dari sistem yang diusulkan, dan digunakan software Visual Paradigmfor UML 8.0 untuk membuat gambaran dari sistem yang diusulkan kedalam bentuk diagram yang diantaranya adalah : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.


      Use Case Diagram Sistem Usulan

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem UsulanI
      Berdasarkan gambar diatas maka yang berjalan saat ini terdiri dari:
      1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
      2. 4 (empat) aktor, yaitu Admin, User, Kepala Gudang, dan PPC
      3. 1 (satu) Extension Point, yaitu Home
      4. 3 (tiga) include, yaitu Login, Verifikasi Login, Logout
      5. 5 (lima) extend, Profile, Input Barang, Strok Barang, Laporan, Notifikasi


      Aktifity Diagram Sistem Usulan

      Aktifity Diagram Staff Gudang

      Gambar 4.2 Aktifity Diagram Staff Gudang
      Berdasarkan gambar 4.2 Aktifity Diagram Staff Gudang terdapat :
      1. 1 (satu) initial node, yang mengawali obyek.
      2. 11 (sebelas) action state, yaitu Login, Input Barang, Input Barang Masuk, Stok Barang, Input Barang Keluar, Edit, Hapus, Lihat Stok, LogOut.
      3. 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada login.
      4. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.


      Aktifity Diagram PPC

      Aktifity Diagram PPC
      Berdasarkan gambar 4.2 Aktifity Diagram PPC terdapat :
      1. 1 (satu) initial node, yang mengawali obyek.
      2. 5 (lima) action state, yaitu Login, Stok Barang, Form Request, Kirim Form, LogOut
      3. 2 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada login.
      4. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.


      Aktifity Diagram Kepala Gudang

      Gambar 4.4 Aktifitiy Diagram Kepala Gudang
      Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Kepala Gudang terdapat:
      1. 1 (satu) initial node, yang mengawali obyek.
      2. 9 (sembilan) action state, yaitu Login, Laporan, Laporan Masuk, Laporan Keluar, Lihat Laporan, Print Laporan, LogOut.
      3. 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada login.
      4. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.


      Sequence Diagram Sistem Usulan

      Sequence Diagram Staff Gudang

      Gambar 4.5 Sequence Diagram Staff Gudang
      Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Staff Gudang:
      1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, Staff Gudang
      2. 6 (enam) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
      3. 5 (lima) Bondary Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.


      Sequence Diagram Kepala Gudang

      Gambar 4.6 Sequence Diagram Kepala Gudang
      Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Kepala Gudang:
      1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, Staff Gudang
      2. 5 (lima) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
      3. 4 (empat) Bondary Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.


      Sequence Diagram PPC

      Gambar 4.7 Sequence Diagram PPC
      Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram PPC:
      1. 2 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, PPC dan Purchasing
      2. 8 (delapan) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
      3. 5 (lima) Bondary Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.


      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.
      1. Class Diagram Sistem Usulan
      2. Gambar 4.8 Class Diagram Sistem Usulan



        Berdasarkan gambar Class diagram sistem usulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
        1. 5 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya: stok_barang, input, output, login dan request_barang.
        2. 4 (empat) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.



      3. Spesifikasi Basis Data
      4. Setelah pada sub bab sebelumnya dipaparkan tentang basis data yang digunakan pada sistem yang diusulkan, maka selanjutnya akan dipaparkan mengenai detail dari rancangan basis data yang digunakan secara lebih rinci.
        - Nama Field : input
        - Isi : no_bpb, no_surat_jalan, jenis_barang, jumlah, asal, tgl, no_bc
        - Media : Harddisk
        - Primary Key : no_bpb
        Tabel 4.1 Tabel Input


        - Nama Field : stok_barang
        - Isi : id_stok, no_bpb, jenis_barang, jumlah, asal, no_bc
        - Media : Harddisk
        - Primary Key : id_stok
        Tabel 4.2 Tabel Stok Barang


        - Nama Field : output
        - Isi : id_keluar, jenis_barang, jumlah, tujuan, tgl
        - Media : Harddisk
        - Panjang Record : 50 Karakter
        - Primary Key : id_keluar
        Tabel 4.3 Tabel Output


        - Nama Field : login
        - Isi : id, username, password, nama_depan, nama_belakang, email, alamat, deskripsi, level
        - Media : Harddisk
        - Panjang Record : 50 Karakter
        - Primary Key : id
        Tabel 4.4 Tabel Login


        - Nama Field : request_barang
        - Isi : id_request, id_stok, tgl, jumlah, status
        - Media : Harddisk
        - Panjang Record : 50 Karakter
        - Primary Key : id_request
        Tabel 4.5 Tabel Request Barang


      Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

      Tabel 4.6 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Usulan


      Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

      1. Tampilan Login
      2. Gambar 4.17 Tampilan Login
      3. Tampilan Home
      4. Gambar 4.18 Tampilan Home
      5. Tampilan User Profil
      6. Gambar 4.19 Tampilan User Profil
      7. Tampilan Input Barang Masuk
      8. Gambar 4.20 Tampilan Input Barang Masuk
      9. Tampilan Input Barang Keluar
      10. Gambar 4.21 Tampilan Input Barang Keluar
      11. Tampilan Stok Barang
      12. Gambar 4.22 Tampilan Stok Barang
      13. Tampilan Laporan Masuk
      14. Gambar 4.23 Tampilan Laporan Masuk
      15. Tampilan Laporan Keluar
      16. Gambar 4.24 Tampilan Laporan Keluar


      Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

      Spesifikasi perangkat keras yang digunakan

      Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem persediaan barang ini antara lain sebagai berikut :
      - Processor : Intel Core i3
      - Monitor : 14 inch
      - RAM : 4 Gb
      - Harddisk : 500 Gb


      Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan

      - Windows 8.1
      - Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise
      - All in one package : XAMPP
      - Database server : MySQL
      - Web server : Apache
      - Microsoft Office 2007
      - Code editor : Sublime Text
      - Web Browser : Google Chrome



      Hak Akses

      Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :
      - Admin
      - Purchasing
      - Kepala Gudang
      - PPC


      Pengujian Sistem yang Diusulkan

      Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuam dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem :
      Tabel 4.7 Pengujian Black box Testing


      Implementasi

      Time Schedule

      Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini.
      Tabel 4.8 Time Schedule
      Berdasarkan tabel Time Schedule Implementasi yang dilakukan pada PT. Argo Pantes Tangerang maka terdapat :
      1. Pembuatan proposal
      Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan
      2. Pengumpulan data
      Pada tahap ini, dilakukan wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan kepada stakeholder sebagai bahan pendukung guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan
      3. Analisa sistem
      Melakukan pengkajian ataupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.
      4. Perancangan sistem
      Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan user, perancangansistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.
      5. Pembuatan sistem
      Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan
      6. Testing sistem
      Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.
      7. Evaluasi sistem
      Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya di PT. Argo Pantes Tangerang, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan
      8. Perbaikan sistem
      Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.
      9. Implementasi sistem
      Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Argo Pantes Tangerang, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan
      10. Dokumentasi
      Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.
      11. Final presentasi
      Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.


      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung. Berikut estimasi biaya penelitian ini :
      Tabel 4.9 Estimasi Biaya


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada, khususnya tentang Perancangan Sistem Persediaan Barang Berbasis Website Pada PT.Argo Pantes Tangerang adalah sebagai berikut:
      1. Dari sistem yang sudah berjalan, masih kurang baik dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan MS. Ofice Excel untuk penginputan data barang masuk dan keluar dan belum dapat mengelola data dengan efektif dan efesien, sehingga untuk mencari data barang masuk dan keluar barang membutuhkan waktu yang lama.
      2. Untuk merancang sistem persediaan barang yang mudah dan cepat diperlukan suatu sistem yang memiliki database untuk menyimpan, memanggil atau mengelola data. Dan untuk tampilan persediaan barang seperti input barang masuk, barang keluar atau untuk membuat laporan itu akan dirancang dengan tampilan yang mudah dan cepat dipahami oleh user/admin
      3. Untuk mengatasi resiko kekurangan atau sampai kehabisan bahan baku pada rancangan sistem yang sedang dibuat akan ditambahkan alert/pesan untuk memberitahu jika ada kekurangan jumlah stok
      4. secara otomatis dengan adanya alert/pesan bagian PPC tidak perlu melihat data barang keseluruhan satu persatu untuk mengecek jumlah stok karena jika ada jumlah stok yang kurang akan menampilkan alert/pesan dengan sendirinya.

        </ol>


        {{pagebreak}]

        Saran

        Adapun saran-saran dari penulis untuk lebih meningkatkan Sistem Persediaan Barang Pada PT.Argo Pantes Tangerang, sebagai berikut:
        1. Mengembangkan sistem persediaan yang berjalan dengan komputerisasi berbasis web yang lebih kompleks namun mudah untuk digunakan, sehingga dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan mendapatkan informasi mengenai stok barang secara pasti.
        2. Pada penerapan sistem persediaan barang sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi peralatan (Hardware dan Software) dan didukung dengan sumberdaya manusia agar suatu sistem tersebut dapat berjalan secara maksimal
        3. Sistem harus dikembangkan lagi tidak hanya mencaut dari alert/pesan kekurangan jumlah stok saja namun meluas ke berbagai bidang lainnya.



        DAFTAR PUSTAKA

        1. 1,0 1,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Deepublish, Kun-Jen Chung, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón and Pin-Shou Ting. 2014. “An inventory model with non-instantaneous receipt and exponentially deteriorating items for an integrated three layer supply chain system under two levels of trade credit” Int. J. Production Economics 155 (2014) 310-317
        2. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: Rineka Cipta.
        3. 3,0 3,1 3,2 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan”. Yogyakarta: Graha Ilmu
        4. H.A Rusdianan dan Moch Irfan 2014, "Sistem Informasi Manajemen". Bandung:Pustaka Setia
        5. Darmawan. Deni. (2013). “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset.
        6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Ristono, Agus. 2013. “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta : Graha ilmu.
        7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Widya Tamodia. 2013. "Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado". Jurnal EMBA Vol.1 No.3 ISSN: 2303-1174
        8. Yusuf Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. "Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja". Tangerang:Journal CCIT Vol.8,No.2 ISSN: 1978-8282
        9. Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V. 2016. "Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System". International Journal of Computer Applications Technology and Research Ebonyi State University, Abakaliki – Nigeria Volume 5– Issue 8, 504 - 508, ISSN: 2319–8656
        10. Fauzi Rahman, Santoso. 2015. "Aplikasi Pemesanan Undangan Online". Jurnal Sains dan Informatika Volume 1,Nomor 2 ISSN: 2460-173X
        11. Uswatun Hasanah. 2013. "Sistem Informasi Penjualan Online Pada Toko Kreatif Suncom Pacitan". Indonesian Journal on Networking and Security(IJNS) Volume 2 No 4 ISSN: 2302-5700
        12. Dina Fitria Murad, Nia Kusniawati, Agus Asyanto. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCTT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No. 1 ISSN: 1978 – 8282
        13. Wahidin Abbas. 2013. "Analisa Kepuasan Mahasiswa Terhadap Website Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)". Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang ISBN: 978-602-99334-2-0
        14. Wiga Ariyani, Djoko Hanantjo, Bambang Eka Purnama. 2013. "E-Commerce Web Development In Wiga Art". International Journal of Science and Research (IJSR)". ISSN (Online): 2319-7064.
        15. Dwi Priyanti, Siska Iriani. 2013. "Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan". Indonesian Journal on Networking and Security(IJNS). Volume 2 No 4 ISSN: 2302-5700
        16. Reinhard S. Sambuaga. 2013. "Evaluasi Akuntansi Persediaan Pada PT. Sukses Era Niaga Manado". Jurnal EMBA Vol.1 No.4 ISSN 2303-1174
        17. Andi Prastomo. 2014. "Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi". Universitas Budi Luhur ISSN: 1979-276X
        18. Shivani Acharya, Vidhi Pandya. 2013. "Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique". International Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN: 2277-1956
        19. 19,0 19,1 Himawan, Dede Cahyadi, Munawati. 2016. "Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.3 ISSN: 1978 - 8282
        20. Meta Amalya Dewi, Dede Cahyadi, Yunita Wulansari. 2014. "Sistem Ujian Online Calon Mahasiswa Baru Berbasis I-Learning Education Marketing Pada Perguruan Tinggi". Jurnal CCTT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.1 ISSN: 1978 – 8282
        21. Andy Wijaya, Muhammad Arifin, dan Tony Soebijono. 2013. "Sistem Informasi Perencanaan Barang". Jurnal Sistem Informasi Stikom Surabaya: Jsika 2 14-20
        22. Alex Tarukdatu Naibaho 2013. "Analisis Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku Terhadap Efektifitas Pengelolahan Persediaan Bahan Baku". Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 63-70 ISSN 2303-1174
        23. Elin Panca Saputra, Priskillah Zefanya D. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ATK Pada PT Kanasakti Internasional Tour Jakarta". Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) Hal. A-34 ISBN: 978-602-61268-2-5
        24. Okta Veza, M.Ropianto. 2017. "Perancangan Sistem Informasi Inventory Data Barang Pada PT. Andalas Berlian Motors". Jurnal Teknik Ibnu Sina(JT-IBSI) Vol. 2 No. 2 ISSN: 2541-2647
        25. Phindile Ndlala, Charles Mbohwa, and Kehinde Sobiyi, 2017. "The Application Inventory Control Systems In Warehouse". International Symposium on Industrial Engineering and Operations Management (IEOM) University of Johannesburg South Africa: 978-1-5090-3924-1
        26. Seyed Mohsen Mousavi, Ardeshir Bahreininejad, S. Nurmaya Musa, Farazila Yusof. 2014. "A modied particle swarm optimization for solving the integrated location and inventory control problems in a two-echelon supply chain network". Springer Science + Business Media New York DOI 10.1007/s10845-014-0970-z
        27. Ata Allah Taleizadeha, Mahsa Noori-daryanb, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón. 2015. "Joint optimization of price, replenishment frequency, replenishment cycle and production rate in vendor managed inventory system with deteriorating items". Int. J. Production Economics 159 (2015) 285–29
        28. Sanjoy Kumar Paul, Ruhul Sarker, Daryl Essam. 2014. "Real time disruption management for a two-stage batch production-invetory system with reliability considerations". European Journal of Operational Research 237 (2014) 113–128
        29. Kun-Jen Chung, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón and Pin-Shou Ting. 2014. “An inventory model with non-instantaneous receipt and exponentially deteriorating items for an integrated three layer supply chain system under two levels of trade credit” Int. J. Production Economics 155 (2014) 310-317

        DAFTAR LAMPIRAN

        1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
        2. Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing I
        3. Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing II
        4. KSTF (Kartu Studi Tetap Final)
        5. Validasi Skripsi
        6. Validasi Sidang Akademik
        7. Kwitansi Pembayaran SKS Skripsi
        8. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
        9. Kwitansi Pembayaran Sidang
        10. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
        11. Daftar Mata Kuliah yang Sudah Diambil dan Tidak Cocok Kurikulum
        12. Daftar Nilai
        13. Formulir Seminar Proposal TugasAkhir/Skripsi
        14. Sertifikat Toefl
        15. Sertifikat Prospek
        16. Sertifikat Nasional
        17. Sertifikat Internasional
        18. Formulir Final Presentasi TugasAkhir/Skripsi
        19. Formulir Pertemuan Stakeholder TugasAkhir/Skripsi
        20. Form Data PT dan Wawancara
        21. Curriculum Vitae (CV)
        22. Surat Tanda Bukti Observasi
        23. Katalog Produk
        24. Slide Presentasi


Contributors

Ardi rahmadani