SI1422482297

Dari widuri
Revisi per 28 Agustus 2018 13.41 oleh Kartikanoviantiw (bicara | kontrib) (Teori Khusus)


Lompat ke: navigasi, cari


SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMOHON AKTA TANAH PADA KANTOR DESA CANGKUDU

KECAMATAN BALARAJA KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1422482297
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMOHON AKTA TANAH PADA KANTOR DESA CANGKUDU

KECAMATAN BALARAJA KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1422482297
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.Ti)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMOHON AKTA TANAH PADA KANTOR DESA CANGKUDU

KECAMATAN BALARAJA KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422482297
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom)
   
(Sri Rahayu ST., MMSI)
NID : 08203
   
NID : 08182

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMOHON AKTA TANAH PADA KANTOR DESA CANGKUDU

KECAMATAN BALARAJA KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422482297
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PENGOLAHAN DATA AKTA TANAH PADA KANTOR DESA CANGKUDU

KECAMATAN BALARAJA KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1422482297
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1422482297

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Isi abstraksi dengan bahasa indonesis.


Kata Kunci: ........

ABSTRACT

Isi abstract dengan bahasa inggris.


Keywords : ............

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak .......
  2. ........ .
  3. ........ .
  4. ............... .
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2017
Mela Rosmaida
NIM. 1414482739

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Supplier

Tabel 4.2 Tabel Staff

Tabel 4.3 Tabel Barang

Tabel 4.4 Tabel Pemesanan Barang

Tabel 4.5 Tabel Detail Pemesanan Barang

Tabel 4.6 Tabel Penerimaan Barang

Tabel 4.7 Tabel Detail Penerimaan Barang

Tabel 4.8 Tabel Pemakaian Barang

Tabel 4.9Tabel Detail Pemakaian Barang

Tabel 4.10 Tabel Retur Barang

Tabel 4.11 Tabel Detail Retur Barang


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Codeigniter

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Pemesanan Barang

Gambar 3.4 Activity Diagram Penerimaan Barang

Gambar 3.5 Activity Diagram Pemakaian Barang

Gambar 3.6 Activity Diagram Laporan Pemakaian Barang

Gambar 3.7 Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Pemesanan Barang Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Penerimaan Barang Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Pemakaian Barang Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Pembuatan Laporan Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.7 Prototype Halaman Login

Gambar 4.8 Prototipe Halaman Home Admin

Gambar 4.9 Prototipe Halaman Home Gudang

Gambar 4.10 Prototipe Halaman Manajemen User

Gambar 4.11 Prototipe Halaman Entry Barang

Gambar 4.12 Prototipe Halaman Entry Supplier

Gambar 4.13 Prototipe Halaman Pemesanan Barang (Purchase Order)

Gambar 4.14 Prototipe Penerimaan Barang

Gambar 4.15 Prototipe Halaman Pemakaian Barang

Gambar 4.16 Prototipe Halaman Retur Barang

Gambar 4.17 Prototipe Laporan Stok Barang

Gambar 4.18 Prototipe Halaman Laporan Pemesanan Barang

Gambar 4.19 Prototipe Laporan Penerimaan Barang

Gambar 4.20 Prototipe Halaman Laporan Pemakaian Barang

Gambar 4.21 Prototipe Halaman Laporan Retur Barang


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Koperasi merupakan suatu wadah organisasi yang dapat mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah kebawah. Peranan koperasi sangat penting di Indonesia, karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Masyarakat dapat melakukan aktivitas menabung ataupun meminjam uang pada koperasi. Selain menabung, koperasi juga menawarkan jasa peminjaman uang dengan bunga yang sangat kecil, sehinga itu tidak membebani masyarakat ketika ingin membangun usaha, atau ada kebutuhan yang sangat mendesak dengan menggunakan uang pinjaman dari koperasi. Koperasi sangatlah berbeda dengan bank, perbedaannya adalah bank menawarkan peminjaman uang dengan bunga yang relatif sangat tinggi sehingga itu menyebabkan masyarakat tidak sanggup untuk membayar angsuran per bulannya, inilah alasan mengapa koperasi begitu memegang peranan penting bagi masyarakat yang ingin meminjam ataupun menyimpan uang.

Pada era modern saat ini, koperasi memerlukan sistem informasi yang dapat memudahkan semua proses yang berkaitan dengan keuangan, salah satunya yang paling penting dari sebuah koperasi ialah proses pengajuan pinjaman. Karena dengan adanya sistem informasi, hal tersebut akan memudahkan proses pengajuan pinjaman yang dilakukan antara anggota dengan staf koperasi, serta sistem tersebut dapat menghasilkan laporan-laporan yang berkaitan mengenai prosedur pengajuan pinjaman menjadi lebih cepat dan akurat.

Koperasi CU Bererod Gratia merupakan salah satu dari sekian banyak koperasi yang ada di Indonesia. Dengan memiliki visi misi yang jelas, Koperasi CU Bererod Gratia sudah menjadi kepercayaan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu misi dari Koperasi CU Bererod Gratia adalah meningkatkan kualitas hidup anggota. Maksudnya adalah Koperasi CU Bererod Gratia menawarkan berbagai jenis simpanan dan pinjaman dengan persyaratan yang tidak membebani para anggotanya.

Saat ini, sistem informasi proses pengajuan pinjaman pada koperasi CU Bererod Gratia masih menggunakan sistem yang manual yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga mengakibatkan data-data anggota yang megajukan pinjaman menjadi sangat sulit dicari dikarenakan belum adanya sistem yang mengolah data-data tersebut secara komputerisasi. Banyak keluhan yang terjadi pada anggota yang ingin mengajukan pinjaman yang tidak terdata dikarenakan data mereka hilang, dan juga proses pengajuan pinjaman memakan waktu yang lama karena berkas yang menumpuk.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan suatu aplikasi proses pengajuan pinjaman berbasis web yang dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam proses pengolahan data pada Koperasi CU Bererod Gratia. Untuk itu, peneliti bermaksud untuk melakukan sebuah penilitian dengan judul: “Perancangan Sistem Informasi Proses Pengajuan Pinjaman Berbasis Web Pada Koperasi CU Bererod Gratia.”

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi pada sistem informasi proses pengajuan pinjaman pada Koperasi CU Bererod Gratia?

  2. Bagaimana prosedur pengajuan pinjaman yang telah berjalan pada Koperasi CU Bererod Gratia saat ini?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi pengajuan pinjaman berbasis web guna meningkatkan efektifitas dan efesiensi kinerja staf pada Koperasi CU Bererod Gratia?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti membuat ruang lingkup penelitian. Penelitian ini hanya membahas tentang sistem pengajuan pinjaman untuk staf koperasi dalam mengolah data pinjaman anggota, mulai dari proses pengajuan sampai dengan pencairan dana. Pinjaman yang dimaksud disini yaitu berupa pengajuan untuk pinjaman rumah dan pinjaman kendaraan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Ini adalah tujuan penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai referensi dasar untuk mendapatkan informasi seputar Skripsi bagi mahasiwa Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Teridentifikasinya tentang kelebihan dan kekurangan sistem yang tengah berjalan saat ini, sehingga memudahkan untuk melakukan pengembangan atau perbaikan sistem.

  3. Sebagai bahan masukan atas kendala-kendala yang terjadi terhadap sistem yang berjalan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Merupakan metode

  2. Wawancara

    Merupakan metode .

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah .

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Dalam penelitian ini .

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Untuk menganalisa program yang dirancang, penulis menggambarkannya dengan menggunakan ).

Metode Pengembangan

Pada metode

Metode Prototipe

Pada metode

Metode Testing

Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang,

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran \.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:2), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran-sasaran tertentu.

Menurut Diding Kusnady dan Ardiman Siregar dalam Jurnal Juripol Vol.1 No.1 (2018:10), sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang artinya sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama menghasilkan metode, prosedur, teknik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu rangkaian kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:3), supaya sistem dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :.

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batasan sistem (boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan luar sistem (environments)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Penghubung sistem (interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
  5. Masukan sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
  6. Keluaran sistem (output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  7. Pengolah sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  8. Sasaran sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi sistem

Menurut A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem theologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakuknya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini berkerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Tujuan sistem

Menurut Azhar Susanto (2013:23), tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Kris H. Timotius (2017:63), menerangkan bahwa “datum adalah nilai dari fakta keberadaan sesuatu atau keadaan yang dapat diamati, diukur, dan dihitung. Data adalah kumpulan datum. Data tidak otomatis memberikan informasi yang bermanfaat. Data perlu dianalisis, diklasifikasikan, diseleksi, dipilah-pilah sehingga menjadi bermakna”.

Menurut Adyanata Lubis (2016:1), menerangkan bahwa “data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

Menurut Kodir dalam Martono dkk (2016:231) mengemukakan bahwa “data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan sekumpulan fakta yang dapat diamati, diukur, dan dihitung untuk menghasilkan informasi.

Jenis-jenis Data

Menurut Zulfikar dan Budiantara (2014:100), jenis data menurut cara memperolehnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Data Primer

    Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi
  2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.

    Macam-macam data berdasarkan sumber data adalah:
    a. Data Internal
    Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada pada suatu organisasi secara internal.
    b. Data Eksternal
    Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.

Definisi Informasi

Menurut Elisabet dan Rita (2017:13), menyatakan bahwa “informasi adalah sekumpulan data/fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima”.

Menurut Ingga (2017:1), berpendapat bahwa “informasi dapat juga dikatakan sebagai hasil akhir proses data. Proses tersebut dapat dilakukan melalui aktivitas: mengumpulkan, mengukur, menyimpan, mengolah, menganalisis, dan melaporkan”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data yang diproses supaya memiliki arti bagi penerima.

Konsep Dasar Pengolahan data

Definisi Pengolahan Data

Menurut George R. Terry dalam Hutahaean (2014:8), menyatakan bahwa “pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”.

Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2013:9), menyatakan bahwa “pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengolahan data merupakan data yang diolah menjadi sebuah informasi yang lebih berarti.


Teori Khusus

Konsep Dasar Akta PPAT

Pengertian Akta PPAT

Menurut ketentuan Pasal 1 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 dalam Saleh dan Kamello (2014:7), menyebutkan bahwa “akta PPAT adalah akta yang dibuat oleh PPAT sebagai bukti telah dilaksanakannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun”.

Menurut Sadewa dan Hafidz (2017:159), menyebutkan bahwa “akta PPAT merupakan bukti perbuatan hukum telah dilakukan oleh para pihak. Bukti ini menjadi dasar bagi pemegang hak terakhir untuk mendafatarkan aktanya ke Kantor Pertanahan”.

Menurut Istanti dan Khisni (2017:274), menerangkan bahwa “akta PPAT adalah salah satu sumber data bagi pemeliharaan data pendaftaran tanah, maka wajib dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan dasar yang kuat untuk pendaftaran pemindahan dan pembebanan hak yang bersangkutan”.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa akta PPAT adalah akta otentik yang dibuat sebagai bukti perbuatan hukum mengenai hak atas tanah.

Fungsi Akta PPAT

Akta PPAT memiliki fungsi sebagai berikut : (Saleh dan Kamello, 2014:7-8)

  1. Sebagai tanda bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu.

    Seseorang melakukan perbuatan hukum tentunya memerlukan suatu alat bukti yang sah, bahwa telah dilakukannya perbuatan hukum tersebut, dan bukti yang kuat serta otentik adalah bukti yang dibuat oleh pejabat yang berwenang. Terhadap pemindahan hak atas tanah dan perbuatan hukum lain mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun, akta yang dibuat dihadapan PPAT adalah merupakan akta yang otentik. Sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, yaitu: “Setiap perbuatan hukum pemindahan hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah dan pemindahan hak lainnya kecuali pemindahan melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT sebagai pejabat yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Dengan demikian, akta PPAT berfungsi sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun.

  2. Sebagai dasar pendaftaran hak atas tanah.

    Akta PPAT berfungsi sebagai dasar hukum bagi perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan adanya suatu perbuatan hukum. Selain sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum seperti tersebut diatas, karena dalam pendaftaran tanah hanya bukti otentik yang dapat dijadikan sebagai dasar hukum pendaftaran tanah, yaitu akta yang dibuat oleh PPAT sebagai pejabat yang berwenang dalam membuat akta atas perbuatan hukum tersebut. Apabila terjadi pemindahan hak atas tanah, yang aktanya tidak dibuat oleh PPAT, maka tidak dapat dijadikan dasar hukum yang otentik untuk pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah apabila didaftarkan. Kepala Kantor Pertanahan tidak akan menerima permohonan pendafataran peralihan hak atas tanah tersebut.

Konsep Dasar PPAT

Definisi PPAT

Menurut Saleh dan Kamello (2014:5), mengemukakan bahwa PPAT merupakan pejabat umum yang diangkat atau ditunjuk oleh pemerintah yang berwenang dalam pembuatan akta-akta otentik. Sehingga pemindahan hak atas tanah yang dilakukan apabila tidak melalui PPAT maka dianggap tidak sesuai dengan persyaratan formil dan juga tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Maka dalam hal ini, dapat menimbulkan suatu akibat hukum.

Menurut Suryaningsih dkk (2015:10), berpendapat bahwa pengertian Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. Pejabat Pembuat Akta Tanah bertugas untuk melakukan beberapa kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa PPAT merupakan pejabat umum yang memiliki wewenang untuk membuat akta-akta otentik berkaitan dengan hak-hak atas tanah.

Macam-macam Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)

Berdasarkan Pasal 1 Ketentuan Umum Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1998 dalam Satriadin dan Ulhak (2017:18), tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah disebutkan bahwa :

  1. Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya disebut PPAT, adalah pejabat umum yang diberikan kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun;

  2. PPAT Sementara adalah Pejabat Pemerintah yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT di daerah yang belum cukup terdapat PPAT;

  3. PPAT Khusus adalah Pejabat Badan Pertahanan Nasional yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT tertentu khusus dalam rangka pelaksanaan program atau tugas pemerintah tertentu;

Konsep Dasar Pendaftaran Tanah

Definisi Pendaftaran Tanah

Menurut Sukirno dkk (2015:106-107), berpendapat bahwa pendaftaran tanah adalah kumpulan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar mengenai bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti hak dan kepemilikan atas satuan-satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.

Menurut Rahayu (2015:4), mengemukakan bahwa kegiatan pendaftaran tanah adalah merupakan rangkaian kegiatan yang wajib dilaksanakan pemerintah secara terus menerus dalam rangka mengiventarisasikan data-data, yang terkait dengan hak-hak atas tanah menurut UUPA dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 yang diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendaftaran tanah adalah kegiatan pemerintah yang dilakukan secara terus menerus dalam mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data-data yang terkait dengan hak-hak atas tanah.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML) dan Black Box Testing

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Goshwe (2013:11) menerangkan bahwa UML (Unified Modeling Language) is a graphical way of representing and designing an object oriented language for proper description of each step involved and the flow layout of the program itself. (UML (Unified Modeling Language) adalah cara grafis untuk merepresentasikan dan merancang bahasa berorientasi objek untuk deskripsi yang tepat dari setiap langkah yang terlibat dan tata letak aliran program itu sendiri).

Menurut Pahwa dan Solanki (2014:3) menerangkan bahwa the Unified Modeling Language (UML) is a collection of languages for specifying, visualizing, constructing, and documenting the artifacts of software systems. (Unified Modeling Language (UML) adalah kumpulan dari bahasa untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan artefak sistem perangkat lunak).

Menurut Warsito dkk (2015:29) mengemukakan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah kumpulan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk memperluas sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk menyokong pengembangan sistem tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Unified Modelling Language (UML) merupakan sebuah bahasa yang berdasarkan grafik menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak.

Tujuan Unified Modeling Language (UML)

Tujuan UML diantaranya adalah : (Anasari dkk, 2015:13)

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Jenis-jenis Unified Modeling Language (UML)

  1. Use Case Diagram

    Fajaruddin dan Tarmuji (2013:93), mengatakan bahwa “Use Case Diagram digunakan untuk mengilustrasikan model interaksi antara aktor dengan sistem”.

  2. Sequence Diagram

    Syarif dan Gunawan (2013:19), mengatakan bahwa “Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan model aliran logika dari sistem yang dirancang”.

  3. Activity Diagram

    Menurut Novianta dan Setyaningsih (2015:63), mengatakan bahwa “Activity diagram merupakan gambaran deskripsi proses antara aktivitas yang dilakukan user dengan sistem yaitu jalur event yang berada di dalam event table”.

  4. Class Diagram

    Menurut Sri Rahayu (2015:85) mengemukakan bahwa class diagram merupakan salah satu diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek. Class diagram merupakan pokok isi dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menerangkan hubungan antar class dalam sistem yang dirancang dan bagaimana mereka saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan


Definisi Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Sari dkk (2014:28) menerangkan bahwa, “black-box testing dilakukan untuk mengetahui apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya. Pengetesan dilakukan pada seluruh bagian program”.

Menurut Apridiansyah dan Rifqo (2015:112), mengungkapkan bahwa “black box testing atau test fungsional adalah uji coba pada program yang dilakukan oleh pengembang (Programmer) dengan memberikan input tertentu dan melihat hasil dari input yang diberikan tersebut”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa black box testing berguna untuk mengetahui apakah program sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Maimunah dkk (2016:26), mengemukakan bahwa Analisa SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang dipakai untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam sebuah proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Analisa SWOT memperbandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)‖. Maka dapat disimpulkan analisis SWOT memberikan gambaran secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disinkronkan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Menurut Rangkuti dalam Widiati dkk (2015:331), menerangkan bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai macam faktor untuk merumuskan strategi perusahaan.

Konsep Dasar Database dan MySQL

Definisi Basis Data (Database)

Menurut Warsito dkk (2015:29) menerangkan bahwa “database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam basis data komputer, dibutuhkan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Menurut Solikhin dan Riasti (2013:52) menyebutkan bahwa “basis data atau database merupakan himpunan data-data yang saling terhubung antara data yang satu dengan lainnya. Database merupakan salah satu komponen yang sangat penting di dalam sebuah sistem karena memiliki fungsi untuk menyediakan informasi bagi pemakainya”.

Menurut Fathansyah dalam Priyanto (2015:139), menerangkan bahwa “basis data dapat di dedifinisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa database sekumpulan data atau struktur data yang disimpan dalam sistem dan berfungsi menyediakan informasi bagi user.

Tujuan Basis Data (Database)

Secara lebih lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi tujuan berikut ini: (Priyanto, 2015:140)

  1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

  2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

  3. Keakuratan (Accuracy)

  4. Ketersediaan (Availability)

  5. Kelengkapan (Completeness)

  6. Keamanan (Security)

  7. Pemakaian bersama (Sharability)


Definisi MySQL

Menurut Desai (2016:57) menerangkan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. (MySQL adalah database relasional yang bisa digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan antar proses komunikasi subsistem).

Menurut Ahmar (2013:11) menerangkan bahwa “MySQL adalah sistem yang berguna untuk melakukan proses pengaturan koleksi-koleksi struktur data (database) baik yang meliputi proses pembuatan atau proses pengelolaan database”.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL merupakan sistem database yang berfungsi untuk mengatur proses komunikasi subsistem dan pengelolaan database.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi elisitasi

Menurut Untung Rahardja dalam Dewantara dkk (2014:182), menyebutkan bahwa elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait. Melakukan penggalian kebutuhan untuk keperluan sistem dengan cara wawancara terhadap stakeholder. Dimulai dari rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak stakeholder dan selanjutnya menentukan rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Tahap ini dilakukan hingga sesuai dengan kebutuhan user dalam pemenuhan desain sistem.

Menurut Nirmala dkk (2015:4), menerangkan bahwa “tahapan elisitasi merupakan langkah awal dalam pembangunan pemahaman tentang perangkat lunak yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Tahapan elisitasi dipakai untuk mengenali darimana asal kebutuhan perangkat lunak dan bagaimana cara untuk mendapatkannya”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan elisitasi merupakan tahapan awal yang berisi rancangan sistem yang akan dibangun sesuai yang diinginkan oleh pihak terkait.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut: (Bachtiar dan Atikah, 2015:74)

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Spesifikasi Basis Data

Flowchart System yang diusulkan

Rancangan Program

Rancangan Prototipe

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Aplikasi Yang Digunakan

Hak Akses

Testing

Evaluasi

Implementasi

Schedule

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang di lakukan di SMA Negeri 3 Pandeglang dapat disimpulkan bahwa :

Prosedur komplain siswa di SMA Negeri 3 Pandeglang ditangani oleh Guru BP/BK dan masih dilakukan secara konvensional dengan proses pencatatannya masih menggunakan buku, sehingga sering terjadi kehilangan data keluhan atau komplain siswa dan proses pengolahan data belum berjalan maksimal dikarenakan belum terkomputerisasi. Dampak lain adalah memakan waktu lama informasi keluhan.

Kendala sistem yang berjalan saat ini adalah sistem yang berjalan saat ini masih manual, sehingga siswa yang ingin komplain harus ke ruangan guru ada di sekolah secara langsung sehingga tidak efektif dan efesien.

3. Untuk membuat sistem dibutuhkan suatu sistem berbasis web. SMA Negeri 3 Pandeglang membutuhkan sistem yang lebih efektif dan efisien dalam hal penyampaian keluhan siswa tersampaikan dan dibutuhkan juga media penyimpanan data hasil keluhan siswa, sehingga lebih akurat dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.

Saran

memberikan kesimpulan mengenai sistem electronic complaint siswa yang sedang berjalan dan sistem yang dibangun, maka agar mencapai hasil optimal untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka saran dan pendapat penulis adalah sebagai berikut:

Apabila sistem baru sudah berjalan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan pengembangan.

Sistem diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi, mengingat masih minimnya fitur yang disediakan pada sistem yang di usulkan

kedepannya diharapkan bagi mahasiswa atau peneliti yang mengambil judul penelitian yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi aplikasi yang lebih canggih dan yang lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Contributors

Kartikanoviantiw