SI1414481430

Dari widuri
Revisi per 23 Juli 2018 03.13 oleh Siti Cherunisa (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<br> <div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN'''</P></div...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA DALAM PENANGANAN KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA PADA PT. CIPTA PERDANA

LANCAR TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414480081
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA DALAM PENANGANAN KESEHATAN DAN

PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN DI DINAS

LANCAR TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414480081
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA DALAM PENANGANAN KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA PADA PT. CIPTA PERDANA

LANCAR TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414480081
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Mulyati, SE., M.M., M.Pd)
NID : 06216
   
NID : 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

DATA DALAM PENANGANAN KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA PADA PT. CIPTA PERDANA

LANCAR TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414480081
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA DALAM PENANGANAN KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA PADA PT. CIPTA PERDANA

LANCAR TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414480081
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414480081

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Pelaksanaan program keselamatan dan Kesehatan kerja di sebuah instansi dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan memberikan keuntungan bagi perusahan. Jika semua karyawan dalam kondisi sehat dan keselamatannya terlindungi, mereka dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan cepat sesuai dengan harapan perusahaan. Sebaliknya, jika terjadi kecelakaan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan seperti terlambatnya penyelesaian pekerjaan sehingga produktivitasnya menurun dan perusahaan akan mengeluarkan biaya penyembuhan bagi karyawannya. Dengan kurang maksimalnya penanganan keselamatan kerja, suatu sistem yang baik diperlukan agar proses kegiatan pelaporan kecelakaan kerja pada pihak BPJS dan control safety yang teratur untuk karyawan dalam perusahaan tersebut agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan sistem berjalan diperoleh bahwa sistem masih terdapat beberapa kekurangan sehingga perlu adanya sistem baru yang lebih akurat yaitu sistem informasi pengelolaan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang menggunakan pemrograman PHP dengan Notepad++ dan pembuatan database dengan MySql. Data yang dibutuhkan untuk merancang sistem ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka, setelah itu data dianalisis menggunakan SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi perusahaan. Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk merancang berorientasi dan metode testing menggunakan blackbox testing. Dari proses tersebut dihasilkan sebuah sistem pengelolaan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat mengurangi terjadinya ketidakefektif dan ketidakefesienan dalam membuat laporan data karyawan, mengontrol safety karyawan sampai dengan materi kesehatan dan keselamatan kerja sehingga dalam seluruh proses pengelolaan data kesehatan dan keselamatan kerja termonitoring dengan baik.


Kata Kunci: Pengelolaan Data, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PHP, MySql.


ABSTRACT

The implementation of the programme of safety and health work in an agency can improve employee productivity and profitability for the company. If all employees in healthy conditions and safety are protected, they can do the job well and fast in accordance with the company's expectations. Conversely, if an accident will result in losses for companies such as the terlambatnya completion of the work so that its productivity is declining and the company will issue a cost of healing for his employees. With less maximum handling safety, a good system is needed to process a work accident reporting activities the BPJS and regular control safety for employees in the company so that it can run with effective and efficient. Based on the system running retrieved that there is still some drawbacks of the system so that the need for new, more accurate system i.e. information systems data management in the handling of occupational health and safety the use of programming PHP with Nodepad ++ and the creation of databases with MySql. The data required to design this system gained through observation, interviews, and library studies, after that data is analyzed using SWOT to know the strengths, weaknesses, opportunities, and threats for companies. Unified Modeling Language (UML) is used to design-oriented testing methods and use blackbox testing. Of the process generated a data management system in the handling of occupational health and safety that may reduce the occurrence of ketidakefektif and ketidakefesienan in making report of employee data, control the safety of employees to with the material of the occupational health and safety so that in the entire process of the management of health and safety data termonitoring well.


Keywords: data management, occupational health and safety, PHP, MySql+.



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat hidup dan sehat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan diselesaikan dengan semestinya.

Pada dasarnya kemajuan teknologi membuat semua orang berlomba-lomba untuk menciptakan suatu inovasi yang efektif dan canggih sehingga semakin hari semakin meningkat dan mendorang terjadinya arus globalisasi khususnya dalam bidang komputer. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dengan kemajuan teknologi adalah banyaknya sistem yang sudah terkomputerisasi salah satunya yaitu didunia pendidikan.

Tujuan Penulis dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Namun demikian, berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapakan pujian dan terimakasih kepada, khususnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Ketua Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Ibu Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Ibu Mulyati, SE., M.M., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak Bambang Setiyono selaku stakeholder yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kedua orang tua, adik dan teman dekat Indra Setiawan yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  10. Sahabat saya GN’s, Dea dan Chae yang sudah membantu dan memberi dukungan selama skripsi.

Dalam pembuatan laporan, penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya.

Tangerang, 17 Juli 2018
Yunia Riska Anggrahini
NIM. 1414480081

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisis SWOT Sistem yang Berjalan
  2. Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem yang Berjalan
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 Data Karyawan
  9. Tabel 4.3 Data Karyawan Masuk
  10. Tabel 4.4 User
  11. Tabel 4.39 Schedule
  12. Tabel 4.40 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Logo PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang
  2. Gambar 3.2 Mutu PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang
  3. Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang
  4. Gambar 3.4 Use Case Diagram yang Berjalan
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram yang Berjalan
  6. Gambar 3.6 Sequence Diagram yang Berjalan
  7. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  8. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
  9. Gambar 4.3 Sequence Diagram Manajer Sistem yang Diusulkann
  10. Gambar 4.4 Sequence Diagaram Super Admin Sistem yang Diusulkan
  11. Gambar 4.5 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
  12. Gambar 4.6 Login
  13. Gambar 4.7 Beranda
  14. Gambar 4.8 Data Karyawan
  15. Gambar 4.9 Input Data Karyawan
  16. Gambar 4.10 Data Karyawan Masuk
  17. Gambar 4.11 Input Data Karyawan Masuk
  18. Gambar 4.12 Laporan Control Safety
  19. Gambar 4.13 Cetak Lapran Control Safety
  20. Gambar 4.14 Menu Laporan Data Karyawan Masuk
  21. Gambar 4.15 Cetak Laporan DataKaryawan Masuk
  22. Gambar 4.16 Menu Manajemen User
  23. Gambar 4.17 Input User
  24. Gambar 4.18 Ubah Password
  25. Gambar 4.19 Menu Materi
  26. Gambar 4.20 Black Box Testing pada Menu Login
  27. Gambar 4.21 Black Box Testing pada Menu Input Data Karyawan
  28. Gambar 4.22 Black Box Testing pada Menu Tambah Datang Karyawan Masuk
  29. Gambar 4.23 Black Box Testing pada Menu Laporan Control Safety
  30. Gambar 4.24 Black Box Testing pada Menu Laporan Karyawan Masuk
  31. Gambar 4.25 Black Box Testing pada Menu Manajemen User
  32. Gambar 4.26 Black Box Testing pada Menu Ubah Password
  33. Gambar 4.27 Black Box Testing pada Menu Materi
  34. Gambar 4.28 Login
  35. Gambar 4.29 Menu Beranda
  36. Gambar 4.30 Menu Data Karyawan
  37. Gambar 4.31 Input Data Karyawan
  38. Gambar 4.32 Data Karyawan Masuk
  39. Gambar 4.33 Input Data Karyawan Masuk
  40. Gambar 4.34 Laporan Control Safety
  41. Gambar 4.35 Cetak Laporan Control Safety
  42. Gambar 4.36 Laporan Data Karyawan Masuk
  43. Gambar 4.37 Cetak Laporan Data Karyawan Masuk
  44. Gambar 4.38 Manajemen User
  45. Gambar 4.39 Input User
  46. Gambar 4.40 Ubah Password


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di sebuah instansi dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan memberikan keuntungan bagi perusahan. Jika semua karyawan dalam kondisi sehat dan keselamatannya terlindungi, mereka dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan cepat sesuai dengan harapan perusahaan. Sebaliknya, jika terjadi kecelakaan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan seperti terlambatnya penyelesaian pekerjaan sehingga produktivitasnya menurun dan perusahaan akan mengeluarkan biaya penyembuhan bagi karyawannya. Selain kerugian materi, kerugian jiwa dan penderitaan pun dialami oleh karyawan yang mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawannya untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.

Untuk menjamin keselamatan para karyawan, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan tertulis berupa Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 87 Ayat 1 tentang Ketenagakerjaan. Dalam undang-undang ini dinyatakan bahwa “Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”. Ketentuan mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diatur dalam Permenaker RI Nomor 5 Tahun 1996 pasal 3 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa ”Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).

Dengan mengacu kepada undang-undang tersebut, PT Cipta Perdana Lancar Tangerang wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk mengelola data penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang terkomputerisasi yang lebih efektif dan efisien.

PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang sparepart kendaraan bermotor. Dalam memproduksi part seperti part bracket / Trap Comp itu dalam proses blank-pierching-bending menggunakan mesin 80-100 ton. Demi kenyamanan dalam keselamatan kerja, perusahaan memberikan BPJS dan melakukan training K3 kepada seluruh karyawan. Sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan SOP (Standart Operating Procedures). Berdasarkan data perusahaan tahun 2017, jumlah kecelakaan yang terjadi mencapai 0%-1,1% disebabkan oleh dua faktor yaitu unsafe action (faktor manusia) dan unsafe condition (faktor lingkungan). Unsafe action (faktor manusia) biasanya tindakan yang salah dalam bekerja dan tidak sesuai dengan yang telah ditentukan (human error), biasanya terjadi karena ketidakseimbangan fisik tenaga kerja dan kurangnya pendidikan, sedangkan unsafe condition (faktor lingkungan) disebabkan kondisi lingkungan kerja yang tidak baik atau kondisi peralatan kerja yang berbahaya, biasanya dipengaruhi oleh hal-hal seperti alat-alat yang tidak layak pakai, alat pengaman yang kurang memenuhi standar. Kedua hal tersebut menjelaskan bahwa perilaku manusia merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan di tempat kerja ataupun di luar tempat kerja.

Kecelakaan yang sering terjadi pada karyawan PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang seperti tergores benda plat, tertusuk kawat mess dan bengkak pada bagian tangannya, serta masih ada lagi beberapa kecelakaan kerja yang terjadi. Kondisi tersebut, perusahaan membutuhkan sebuah sistem untuk menangani jika ada kecelakaan kerja agar data langsung ditangani dan diproses oleh pihak BPJS dan perusahaan ataupun training kesehatan dan keselamatan kerja agar para karyawan bisa terhindar dari kecelakaan kerja.

Adapun sistem yang berjalan saat ini masih terdapat beberapa kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk pencarian data karyawan karena harus mencari data karyawan dengan meminta ID BPJS ataupun ID KTP, sering terjadi keterlambatan laporan terhadap pihak BPJS lalu kurangnya sosialisasi untuk training kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan kurang maksimalnya penanganan kesehatan dan keselamatan kerja, suatu sistem yang baik diperlukan agar proses kegiatan pelaporan kecelakaan kerja pada pihak BPJS dalam perusahaan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Dalam Penanganan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Karyawan Pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Seperti apakah prosedur sistem penanganan keselamatan karyawan pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang?
  2. Seperti apakah sistem informasi yang dibutuhkan untuk penanganan keselamatan pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang?
  3. Apakah rancangan sistem informasi penanganan keselamatan karyawan pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang yang dibuat layak digunakan dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi permasalahan pada penelitian ini, dibuatlah ruang lingkup penelitian yaitu membahas mengenai sistem informasi pengelolaan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Memahami prosedur sistem penanganan karyawan yang berjalan saat ini pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang.

  2. Merancang sebuah sistem informasi untuk membantu membuat data laporan kecelakaan kerja karyawan saat dirujuk ke rumah sakit agar lebih cepat, tepat dan akurat pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang.

  3. Mengetahui sistem yang sudah dibuat layak digunakan sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat mempermudah dan memberikan suatu informasi yang lengkap, efektif dan efisien dalam pengolahan dan menyajikan data suatu informasi guna melakukan pendataan penanganan keselamatan karyawan pada PT. Cipta Perdana Lancar agar tidak terjadinya kesalahan di masa yang akan datang.

  2. Dapat mempermudah penyajian dan pengecekan data pegawai untuk menghasilkan informasi yang lengkap, akurat dan cepat yang dapat meminimalisir dari mencari karyawan terlebih dahulu.

  3. Untuk mengetahui kendala-kendala pada sistem informasi penanganan keselamatan kerja dan mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur penanganan keselamatan kerja pada PT. Cipta Perdana Lancar.


Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan beberapa metode penelitian, yaitu :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan Langsung)

    Penelitian ini menggunakan metode dengan cara observasi di PT. Cipta Perdana Lancar untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini Bapak Bambang Setyono sebagai Manager HRD dan Bapak Bayu Sarjono sebagai Kabag HRD.

  2. Interview (Wawancara)

    Melakukan wawancara kepada kepala bagian HRD untuk menanyakan langsung tentang sistem pendataan penanganan karyawan yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan atau masalah yang ada pada saat pengolahan data karyawan saat terjadi kecelakaan untuk dirujuk ke rumah sakit.

  3. Literatur Review (Studi Pustaka)

    Studi pustaka dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang digunakan untuk bahan referensi dalam penelitian yang dilaksanakan.


Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan ialah metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi yang terjadi baik internal maupun eksternal yang akan dijadikan tolak ukur untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada PT. Cipta Perdana Lancar tangerang.


Metode Perancangan

Dalam penelitian Skripsi ini, metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Versi 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Untuk design interface aplikasinya menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 untuk desain interface aplikasinya, sedangkan untuk database aplikasinya menggunakan program PHP dan MySQL.


Metode Pengujian

Metode pengujian digunakan untuk menganalisis suatu sistem, mendeteksi perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang ada (errors/bugs/defects), dan mengevaluasi kondisi dan fitur dari entitas software yang diinginkan untuk mengetahui dari suatu sistem yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang digunakan adalah blackbox testing. Blackbox testing merupakan metode pengujian perangkat lunak yang memfokuskan kepada keperluan software. Oleh karena itu, metode blackbox testing ini dapat mengetahui dan memastikan apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan sesuai yang diharapkan.


Sistematika Penulisan

Secara garis besar penelitian ini, terdiri dari bab dan sub bab yang terstruktur. Berikut ini sistematika penulisan Skripsi yang dipakai sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan berbagai masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan landasan teori dari hal-hal yang dibahas dalam penelitian dan tentang pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang dikutip dari berbagai sumber referensi maupun dari hasil penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang yang menjadi objek penelitian Skripsi ini. Bab ini menjelaskan gambaran umum sejarah, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab serta membahas sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML), dan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Bab ini berisi tentang perancangan sistem yang baru menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigma for UML 6.4 enterprise edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram, Class Diagram rancangan basis data, dan rancangan tampilan sistem yang diusulkan sampai dengan implementasi program.

BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang di dapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan memerlukan sebuah sistem yang tepat untuk menunjang kelangsungan kegiatan dan kinerja untuk mencapai sasaran atau tujuannya. Definisi sistem menurut Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal Kompak (2016:11)[1], adalah “Suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.

Sementara, menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1)[2], mengatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Arnold, dkk dalam Procedia Computer Science 44 (2015:675)[3], mengatakan bahwa “Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”. Artinya Sistem: Kelompok atau kombinasi elemen saling terkait, saling bergantung, atau saling berinteraksi entitas kolektif.

Berdasarkan ketiga pendapat di atas, sistem merupakan kumpulan beberapa kerangka elemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan sebuah kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[4] sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Definisi data menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[5] adalah “Hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi”.

Sementara menurut Deni Prasetiyati dalam Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi (2016:4) [6] mendefinisikan “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Sedangkan menurut Cornelius Puschmann dan Jean Burgess dalam International Journal of Communication (2014:1700)[7] mengatakan bahwa “Data is a powerful tool in the acconts provided above, in which the data scientist is merely the accomplice”. Artinya data adalah alat yg kuat dalam catatan tersebut yg mana data asli atau pusat merupakan alat yg membantu.

Menurut Abhisek Kanal Dan Aishwarya (2016:5)[8] mengatakan bahwa “Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization”. Artinya data merupakan pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[9], “ Data are any facts, numbers, or text that can be processed by a computer. Today, organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”. Artinya data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer. Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, data merupakan suatu kumpulan informasi yang diolah menjadi suatu pengamatan atau riset yang berupa angka, tulisan atau sifat.


Definisi Informasi

Definisi informasi menurut Muhamad Evan Widyawan Brata dkk dalam e-Proceeding of Management (2018:861)[10] adalah “Data yang telah terorganisir dan diproses untuk menyediakan makna dan meningkatkan proses pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[11] mendefinisikan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[9], “Information can be coverted into knowledge about historical patterns and future trends. For example, summary information on retail supermarket sales can be analyzed in light of promotional efforts to provide knowledge of consumer buying behavior”. Artinya informasi dapat dikemukakan menjadi pengetahuan tentang pola sejarah dan trend masa depan. Sebagai contoh, ringkasan informasi tentang penjualan eceran supermarket dapat dianalisis berdasarkan upaya promosi untuk memberikan pengetahuan tentang perilaku pembelian konsumen.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, informasi merupakan data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.


Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[12], Ada 10 (sepuluh) Sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Masriadi (2018:81)[13] sistem mempunyai karakter yaitu :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tertentu

  3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

  4. Penghubung sistem (interface) Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya

    Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran sistem (output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan yang dapat digunakan sebagai informasi dan untuk pengambilan keputusan.

  7. Pengolahan sistem (process)

    Pengolahan sistem adalah suatu pengolahan yang akan mengolah input menjadi output dengan melalui suatu tahap pemrosesan. Contohnya seperti pada sistem produksi, dimana akan mengolah input (bahan baku) menjadi output berupa barang jadi.

  8. Sasaran sistem (objective)

    Sasaran dari sebuah sistem adalah target yang hendak dicapai oleh sebuah sistem dalam jangka waktu yang singkat guna mempercepat tercapainya tujuan sistem.


Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisa Sistem

Definisi analisis sistem menurut Sri Mulyani (2016:38)[14] adalah “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.

Sedangkan menurut Abi Burrahman (2017:36)[15] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.

Menurut Yogiyanto dalam Sunyoto (2014:210)[16], “Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan".

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, analisis sistem merupakan langkah-langkah dalam menguraikan sub-sub sistem dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam sistem tersebut.


Prinsip - prinsip Analisis sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18)[5] adalah:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut McLeod yang dikutip oleh Moch. Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[17]adalah “Penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.

Sedangkan menurut Stair yang dikutip oleh Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:203)[18]“Perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, perancangan sistem merupakan proses membuat gambaran sistem baru yang akan dibuat nantinya.


TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Definisi kesehatan dan keselamatan kerja menurut Irzal (2016:1)[19] adalah “Salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja".

Sementara, menurut Bayu Indra Siswanto dalam eJournal Administrasi Bisnis (2015:68)[20], mengatakan bahwa “Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja serta tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian".

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan program yang dibuat untuk melindungi ataupun pencegahan para pekerja dari kecelakaan kerja.


Definisi Keselamatan Kerja

Definisi keselamatan kerja menurut Irzal (2016:31)[19] adalah “Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan”.

Sementara, menurut Bayu Indra Siswanto dalam eJournal Administrasi Bisnis (2015:71)[20], mengatakan bahwa “Keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, keselamatan kerja merupakan perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.


Syarat-Syarat Keselamatan Kerja

Menurut UU RI tentang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1[21], perusahaan juga harus memelihara keselamatan karyawan dilingkungan kerja dan syarat-syarat keselamatan kerja adalah sebagai berikut :

  1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
  2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
  3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
  4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
  5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan.
  6. Memberi alat-alat perlindungan kepada para pekerja.
  7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
  8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan.
  9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
  10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
  11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
  12. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
  13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan kerja, dan proses kerjanya.
  14. Mengamankan dan memperlancar pengangkatan orang, binatang, tanaman atau barang.
  15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
  16. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
  17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
  18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja yang bahaya kerjanya menjadi bertambah tinggi.


Indikator Keselamatan Kerja

Menurut Indah Dwi Rahayu, dkk dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2017:3)[22] indikator keselamatan kerja adalah :

  1. Kondisi tempat kerja

    1. Penyusunan mesin-mesin beserta kelengkapannya.
    2. Sistem penerangan.
    3. Kondisi peralatan kerja.
  2. Tindak perbuatan

    1. Penggunaan pelindung diri.
    2. Penggunaan prosedur kerja.
    3. Kebiasaan pengamanan peralatan.
  3. Suasana kejiwaan karyawan

  4. Para karyawan yang bekerja dibawah tekanan atau yang merasa bahwa pekerjaan mereka terancam atau tidak terjamin, akan mempunyai kemungkinan mengalami kecelakaan lebih besar daripada mereka yang tidak dalam keadaan tertekan

Tujuan Keselamatan Kerja

Tujuan keselamatan kerja menurut pendapat I Ketut Swarjana (2017:215)[23] adalah sebagai berikut :

  1. Mencegak kerusakan kesehatan dan mencegah terbuangnya sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

  2. Meningkatkan moral pekerja.

  3. Mencegah inefisiensi di tempat kerja yang disebabkan oleh efek dari kecelakaan.

  4. Mencegah bahaya sosial disebabkan oleh kecelakaan.

  5. Meningkatkan pencegahan terhadap kecelakaan.


Konsep Dasar HTML

Menurut Gisma Gerry Kurniawan (2018:10)[24], HTML adalah “sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi”.

Sedangkan, menurut HTML Priyanto Hidayatullah dan Jauhari K.K (2014:13)[25] (Hypertext Markup Language) adalah “Bahasa standard yang digunakan untuk menampilkan halaman web”. HTML biasa dilakukan :

  1. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.

  2. Membuat tabel dalam halaman web.

  3. Mempublikasikan halaman web secara online.

  4. Membuat form yang bisa di gunakan untuk menangani registrasi dan transaksi via web.

  5. Menambahkan objek-objek seperti citra, audio, video, animasi, java applet dalam halaman web.

  6. Menampilkan area gambar (canvas) di browser.

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML merupakan bahasa untuk membuat halaman-halaman pada web dengan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program web browser


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Definisi PHP (Hypertext Preprocessing) yang dikemukakan oleh Priyanto Hidayatullah dan Jauhari K.K (2014:231)[25] adalah “Bahasa scripting khususnya digunakan untuk web delevopment karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server”.

Sementara itu, menurut Rahayu, dkk dalam jurnal Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) Vol.7 No.2 (2015:53)[26] PHP (Hypertext Preprocessing) adalah “Bahasa server side scripting yang menyatu pada HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, PHP merupakan bahasa pemograman yang menerjemahkan baris kode mesin untuk membuat aplikasi website.


Kelebihan PHP

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15)[27] kelebihan PHP yaitu sebagai berikut :

  1. Membuat website menjadi tidak statis atau membuat website menjadi dinamis.

  2. PHP dapat dipakai secara gratis atau open source.

  3. Program atau aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan di semua web browser.

  4. Mendukung banyak database.

  5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis.


Kekurangan PHP (Hypertext Preprocessing)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15)[27] Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Diantaranya yaitu :

  1. Sering terjadi permasalahan pada Register Global.

  2. Perlu encoding agar PHP dapat dibaca semua orang.

  3. Tidak mengenal package.

  4. Berorientasi objek yang tidak sesungguhnya.


Konsep Dasar MySql

Definisi MySql

Menurut Priyanto Hidayatullah dan Jauhari K.K (2014:180)[25] mengemukakan bahwa MySQL adalah “Aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrograman aplikasi web”.

Sedangkan menurut Sugiarti Yuni dan Oman Sulaeman dalam jurnal Teknik Informatika Vol.8 No.2 (2015:89)[28] MySQL adalah RDBMS (Relational Data Base Management System) yaitu aplikasi sistem yang berfungsi menjalankan pengelolahan data.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, MySql merupakan salah satu aplikasi yang bersifat Open Source.


Kelebihan MySql

Menurut Priyanto Hidayatullah dan Jauhari K.K (2014:180)[25] kelebihan menggunakan MySQL yaitu sebagai berikut :

    1. Gratis.
    2. Handal.
    3. Selalu diupdate.
    4. Banyak forum yang memfasilitasi pengguna jika memiliki kendala dalam penggunaannya (Notifikasi).


    Konsep Dasar Notepad++

    Definisi Notepad++

    Definisi notepad++ menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:13)[29]adalah “Aplikasi teks editor yang gratis serta powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program”.

    Sedangkan menurut Ahmad Husain (2018:327)[30], mendefinisikan bahwa “Notepad++ adalah Program bawaan dari Windows yang biasa digunakan untuk menulis keterangan-keterangan yang penting dari program aplikasi seperti halnya lisensi program atau yang lainnya”.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, Notepad++ merupakan suatu jenis aplikasi untuk membuat halaman web, dengan menggunakan text editor.


    Konsep Dasar Xampp

    Definisi Xampp

    Definisi Xampp menurut Bunafit Nugroho yang dikutip oleh Moch Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Infromatika (2015:26)[17]adalah “Paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server, untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools phpMyAdmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server”.

    Sementara menurut M. Rosyid Saputra dan Slamet Riyadi (2016:2)[31]mendefinisikan bahwa “Xampp adalah salah satu paket software web server yang terdiri atas Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin. Mengapa menggunakan Xampp karena Xampp sangat mudah penggunannya, terutama jika anda seorang pemula. Proses instalasi Xampp sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan MySQL secara manual, Xampp melakukan instalasi dan kofigurasi secara otomatis”.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, Xampp merupakan paket web yang berhubungan dengan PHP dan MySQL sebagai databasenya.


    Konsep Dasar Dreamweaver

    Definisi dreamweaver yang dikemukakan oleh Jubilee Enterprise (2016:11)[32] adalah “sebuah software untuk merakit atau mendesain halaman web menggunakan kode HTML serta mengedepankan konsep graphical user interface”.

    Sedangkan menurut Sugyani, dkk dalam jurnal Prosisko (2017:38)[33] mengatakan bahwa dreamweaver adalah “Perangkat lunak yang ditunjukan untuk membuat situs web”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas, Dreamweaver merupakan suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.


    Konsep Dasar Analisis SWOT

    Definisi Analisis SWOT

    Definisi menurut Pradana Wibowo Santosa dan Eddy Herjanto dalam Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan (2018:13)[34] adalah “Suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor - faktor yang menjadi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas.

    Sementara, menurut Rangkuti dalam Saputro, dkk (2016:164)[35] menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah kegiatan membandingkan antara faktor eksternal Opportunity (peluang) dan Threats (ancaman) dengan faktor internal Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan).

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, Analisis SWOT merupakan penggambaran secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.


    Manfaat Analisis SWOT

    Menurut Bilung Septinor dalam e-Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 4 (2016:119)[36] banyak manfaat yang diperoleh dalam menggunakan analisis SWOT yaitu strengths, weaknesses, opportunities, threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisis masalah, berikut ini manfaat dalam analisis SWOT adalah untuk :

    1. Komponen Sistem

      Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

    2. Batasan sistem (boundary)

      Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tertentu


    Langkah-Langkah Menyusun SWOT

    Menurut Freddy Rangkuti (2015:8)[37] langkah-langkah mudah penyusunan SWOT yaitu sebagai berikut :

    1. Melakukan proses input untuk menyusun SWOT

      Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

    2. Mengembangkan timeline (Ketepatan waktu)

      Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama menyusun SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

    3. Membentuk teamwork berdasarkan metode OCAI

      Tujuannya adalah untuk menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

    4. Kuisoner riset SWOT

      Tujuannya dalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

    5. Identifikasi penyebab masalah

      Tujuannya adalah untuk menentukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

    6. Menentukan tujuan dan sasaran strategis

      Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategi berikut sasaran strategi secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

    7. Menyusun isu strategis, formulasi strategis, tema srategis, dan pemeteran strategis

      Tujuannya adalah untuk pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan.

    8. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT

      Tujuannya adalah untuk menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

    9. Merumuskan starategi intiantives dan key performance indicators dalam bentuk tag dan lead indicator

      Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk log dan lead .

    10. Memberikan bobot dan nilai untuk mengukur kinerja

      Tujuannya adalah untuk mengkualifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam ukuran yang mudah dipahami.

    11. Melakukan cascading SWOT

      Tujuannya adalah untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau meansurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas, selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingakat individual dalam bentuk kartu individu.

    12. Analisis risiko menggunakan key risk indicators

      Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

    13. Analisis anggaran dan model keuangan

      Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

    14. Analisis kasus carporate strategi menggunakan SWOT

      Pada bagian ini akan diberikan contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang dijalankan.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Suryana, dkk dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:18)[38] elisitasi adalah “Rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Sementara itu, menurut Khan Shadab dalam International Journal of Information and Computation Technology (2014:134)[39] requirements elicitation isOne of the first activities that tries to define the project scope and elicit user requirements. This activity relies in communication and cooperation between stakeholders which makes collaboration crucial for the success of this activity, especially in global software development projects with distributed teams and stakeholders”. Artinya elisitasi adalah salah satu kegiatan pertama yang mencoba untuk menentukan cakupan proyek dan mendapatkan persyaratan pengguna. Kegiatan ini bergantung pada komunikasi dan kerjasama antara pemangku kepentingan yang membuat kolaborasi sangat penting bagi keberhasilan kegiatan ini, terutama dalam proyek pengembangan perangkat lunak global dengan tim dan pemangku kepentingan terdistribusi.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, elisitasi merupakan sekumpulan metode analisa yang ditunjukan kedalam kebutuhan sistem baru.


    Tahapan-tahapan Elisitasi

    Elisitasi berisikan usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Menurut Amrullah, dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27)[40] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :

    1. Elisitasi Tahap I

    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II

    4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

      1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting)

        Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable

        Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential

        Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi Tahap III

    6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O artinya Oprational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangangkan ?
      3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

      1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
    7. Elisitasi Final

    8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Berikut ini terdapat berbagai pengertian UML (Unified Modelling Language) menurut Haris Triono Sigit, Khairul Anwal (2015:31)[41] mengatakan “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek, juga merupakan standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi requirement, membuat analisis dan design, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

    Sedangkan, menurut Rebecca Platt dan Nik Thompson, dkk dalam Encyclopedia of Infomation Science and Technology, Fourth Edition (2018:2)[42] menyatakan bahwa “The Unified Modeling Language is a form of notation that was developed with the core goal of creating a standardized representation of general-purpose models, with the focus of functionality of these primarily being for software engineering and systems development.”. Artinya UML adalah bentuk notasi yang dikembangkan dengan tujuan inti membuat representasi standar model untuk keperluan umum, dengan fokus fungsi ini terutama untuk rekayasa perangkat lunak dan sistem pengembangan.

    Sedangkan menurut Bayu Waspodo, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2015:2) [43]mendefinisikan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, UML merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat pemodelan sistem yang berbentuk objek-objek.


    Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

    Diagram berbentuk grafik yang menunjukan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Menurut Siti Nazilah dan Yuli Yuliani dalam Media Jurnal Informatika (2017:11-12)[44] Adapun jenis-jenis diagram antara lain:

    1. Use Case Diagram

    2. Use Case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams.

    3. Class Diagram

    4. Class diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan.

    5. Activity Diagram

    6. Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

    7. Sequence Diagram

    8. Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.


    Konsep Dasar Testing

    Definisi testing menurut Moch. Fatchur Rozy, dkk dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan (2017:56)[45] adalah “Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan”.

    Sedangkan, testing menurut Hafiz Nugraha dan Kondar Siahaan dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi (2018:886)[46] adalah “Untuk melakukan verifikasi, validasi dan deteksi error untuk menemukan dan tujuan dari penemuan ini adalah untuk memahaminya”.

    Sementara, menurut Darmawan Agus Arifianto, dkk dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2016:191)[47]Testing adalah tahapan pengujian aplikasi dimana aplikasi diuji dari segi fungsionalitas, kode program.

    Berdasarkan, beberapa pendapat diatas Testing merupakan pengujian aplikasi yang dibuat dan menemukan bagian deteksi error pada sistem.


    Definisi Black Box Testing

    Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115)[48] mengatakan bahwa Black Box Testing yaitu “Menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

    Sementara, menurut Rizky dalam Suryani (2014:97)[49] mengatakan bahwa Black Box Testing adalah “Tipe testing yang memerlukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi dikenal proses testing dibagian luar.

    Menurut Manish Kumar dkk, (2015:33)[50] Black Box Testing istesting without knowlegde of the internal working of the apllication under test (AUT). Also knows as functional testing or input output driven testing. A software testing technique whereby the internal workings of the item being tested are not known by the tester. For example, in a black box test on AUT the tester only knows the inputs and what the expected outcomes should be and how the program arrives at those outputs”. Artinya Kotak hitam pengujian merupakan "pengujian tanpa pengetahuan kerja masukan dari formulir aplikasi di bawah ujian (AUT). Juga tahu sebagai pengujian fungsional atau input output didorong pengujian. Pengujian perangkat lunak teknik dimana kerja internal dari item yang sedang diuji tidak diketahui oleh tester. Misalnya, dalam sebuah kotak hitam pengujian pada (AUT) tester hanya tahu masukan dan apa yang harus menjadi hasil yang diharapkan dan bagaimana program tiba di mereka Keluaran.

    Berdasarkan, beberapa pendapat di atas Black Box Testing merupakan pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.


    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Definisi literature review menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62)[51]adalah “Mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.

    Sementara, menurut Adhista, dkk dalam Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI) Vol. 3 No. 2 (2017:185)[52] berpendapat bahwa literature review adalah “Suatu Tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas Literature Review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi, antara lain :

    1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Septian Hari Nugroho (2017). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Pada Kantor Kelurahan Sukamulya”. Dalam penelitian ini menjelaskan dengan jumlah pegawai yang cukup banyak pencatatan data pegawai yang terdapat di Kelurahan Sukamulya masih bersifat manual sehingga sering terjadi kesulitan dan kesalahan dalam pendataan pegawai. Hal ini menyebabkan lambatnya dan kesalahan informasi yang diperoleh dari hasil pendataan pegawai di Kelurahan Sukamulya. Untuk mengatasi masalah yang ada di Kelurahan Sukamulya, maka diperlukan suatu sistem pendataan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat mengatasi permasalahan pendataan pegawai yang terjadi dalam Kelurahan Sukamulya.

    2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Irfani Ferdiansyah (2017). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Piutang Berbasis Web Pada PT. Mega Timur”. Dalam penelitian ini menjelaskan pengolahan data piutang yang masih manual dan bersifat semi komputerisasi menggunakan Microsoft Excel. Data-data yang berhubungan dengan data piutang pun belum terintegrasi satu dengan yang lainnya. Sehingga perlu adanya pengembangan sistem guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Hasil akhir merancang aplikasi baru berbasis web untuk dapat mempermudah dan mempercepat kinerja perusahaan.

    3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Shinta Yulinda Prasetya (2015). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Administrasi Penyewaan Mobil Pada Rental CV Mandiri Barokah”. Dalam penelitian ini menjelaskan pengolahan data yang dilakukan masih bersifat pencatatan manual dan menyebabkan adanya kekurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh petugas administrasi. Data yang tersimpan kurang tersusun rapih dan data-data yang terpisah. Maka dibuatlah sistem pengolahan data penyewaan rental mobil agar terkontrol semua kegiatan administrasi penyewaan mobil.

    4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Noviariska (2018). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penjualan Barang Berbasis Web Pada PT. Bahtera Indoamplas Gemilang Kota Serang”. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem penjulan pada PT. Bahtera Indoamplas Gemilang masihlah melewati proses yang cukup lama sehingga proses laporan belum dapat memberikan laporan yang cepat dan sering ketidakakuratan. Maka, dibutuhkannya sistem informasi pengolahan data penjualan barang, agar proses pengolahan data penting bisa tersusun dengan baik dan mampu mempemudah dalam penyimpanan dan pencarian data.

    5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Rival Andaputra (2018). Penelitian ini berjudul “Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Penduduk dan Penerbitan Surat Keterangan Status Kependudukan Berbasis Web Pada Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang”. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem aplikasi pengolahan data masih secara konvensional yaitu pencatatan data penduduk pada sebuah buku induk yang telah di sediakan, kemudian direkap kembali untuk membuat laporan penduduk. Sistem yang berjalan mempunyai banyak kekurangan diantaranya memungkinkan adanya kesalahan, membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data, maupun dalam proses pembuatan laporan. Dengan dibuatnya sistem aplikasi ini mempermudah pihak kantor Kelurahan Kebon Besar dalam proses pengelolaan data penduduk, membantu dalam proses penginputan data, pencarian data, dan laporan penduduk.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2017). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Lemburan Karyawan Outsourcing Pada PT. Graha Humanindo Manajemen”. Dalam penelitian ini menjelaskan pada proses pengajuan lembur karyawan saat ini membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Salah satunya yaitu penulisan per Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL) untuk per karyawan yang lembur mengingat jumlah karyawan yang lembur tidak sedikit. Kesalahan dalam perhitungan total lembur juga menjadi salah satu kendala. Untuk itu dibuatlah sebuah sistem yang dapat mempermudah proses pengajuan lembur karyawan dengan cepat dan akurat agar para karyawan bisa melakukan atau membuat permintaan uang lembur dari mana saja secara online dan juga untuk pihak yang memberikan approval bisa dilakukan dari mana saja tanpa harus mendatangi atau menunggu berkas untuk di approve .

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Gunawan (2017). Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Program Keluarga Harapan Pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang”. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem pengolahan data yang dilakukan pada Kecamatan Kosambi masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, pengolahan data warga miskin penerima dana Program Keluarga Harapan masih belum terkelola dan belum terkomputerisasi dengan baik. Hal ini mengakibatkan informasi yang disajikan dapat terlambat, tertumpuknya data dan rusak atau hilangnya data, sehingga perlu diterapkan sistem terkomputerisasi pada Kecamatan Kosambi dalam pengolahan data penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan untuk warga miskin. Dengan dibuatnya sistem pendataan terkomputerisasi, diharapkan dengan adanya sistem dapat lebih menunjang kegiatan staff dan pegawai dalam mengelola data dengan lebih baik.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu setiawan (2016). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Pengolahan Data Pasien Rawat Inap Berbasis Web Pada Rumah Sakit Umum Selaras Tangerang”. Dalam penelitian ini menjelaskan rumah sakit umum selaras salah satu rumah sakit swasta yang sistem pengolahan data pasien rawat inapnya masih menggunakan cara manual yaitu dengan pembukuan, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data. Untuk itu dibuatkan sistem pengolahan data pasien rawat inap yang sudah terkomputerisasi agar dalam proses pembuatan laporan tentang rawat inap lebih cepat, tepat dan efisien.

    9. Penelitian yang dilakukan Nurman Fhirmanda (2016). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Pengolahan Data Absensi Sebagai Decision Support System Dalam Menentukan Kinerja Karyawan Pada PT. Spektra Solusindo”. Dalam penelitian ini menjelaskan PT. Spektra Solusindo masih menggunakan sistem manual untuk melakukan absensi karyawan cleaning sevice yang kurang efisien, sehingga untuk pendataan kinerja karyawan terlalu rumit karena harus merekap absensi yang masih manual memakai buku absen. Dengan dibuatnya aplikasi sistem pengolahan data absensi yang berbasis database untuk mempermudah dalam proses absensi, pembatan laporan yang tepat dan akurat, serta menentukan kinera karyawan.

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Idham Kholid ( 2015). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Pengolahan Data Rencana Kebutuhan Barang Unit pada Orgaisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kota Tangerang”. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem perencanaan rencana kebutuhan barang unit yang digunakan oleh dinas kesehatan kota tangerang selama ini masih sedehana yaitu hanya mengandalkan pengolah data spreadsheet (Microsoft Office Excel). Dalam pelaksanaannyasering terjadi kesalahan-kesalahan dalam pencatatan permintaan, kondisi existing barang maupun pencatatan penganggaran. Permasalahan sering terjadi karena prosedur, sumber daya manusia yang kurang, atau kurangnya koordinasi antar instansi. Dengan dibuatnya aplikasi pengolahan data rencana kebutuhan barang unit sumber daya manusia lebih paham akan konsisi dan kebutuhan barang pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang.


    Perbedaan Literature Review

    Perbedaan antara literature review dengan penelitian ini :

    1. Penelitian ini akan menghasilkan web mengenai sistem pengolahan data yang menginput data-data karyawan, mengecek kelengkapan karyawan, materi kesehatan dan keselamatan kerja, upload ID KTP dan BPJS.

    2. Penelitian ini akan menjelaskan tentang memudahkan manager HRD dalam menangani laporan kecelakaan dikarenakan ada kontrol safety dan materi kesehatan dan keselamatan kerja untuk para karyawan yang tidak terdapat pada penelitian sebelumnya.

    3. Penelitian ini akan menjelaskan sistem pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang tidak terdapat pada penelitian sebelumnya.



    BAB III
    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    PT. Cipta Perdana Lancar dengan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor 503/00269-BP2TK/30-03/PK/II/2009, merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang produksi sparepart kendaraan bermotor. Produk yang dihasilkan berupa handle, punching plate, guard element, clamp tube, clip alhose, trap comp fame, collar, washer, screen, collar air set.

    Sejarah Singkat PT. Cipta Perdana Lancar

    PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang di bentuk pada 25 agustus 2009, dengan luas area tanah 5000 m2 dan luas area pabrik 4000 m2. Alat produksi utama PT. Cipta Perdana Lancar Stamping Parts (bagian hentakan), Automotive Parts (bagian otomotif), and Assembly Part (bagian pemasangan) PT. Cipta Perdana Lancar memproduksi Punching Plate, Guard Element, Clamp Tube, Clip Alhose, Trap Fame, Collar , Washer, Screen, Collar Air Set.

    Nama PT. Cipta Perdana Lancar sendiri berdiri karena hasil dari Perdebatannya dengan sesama rekan kerjanya di bagian quality di PT Dwi Utama, Bapak Hamim (Selaku Direktur Utama PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang) mempunyai keiginan membangun perusahaan yang sangat memperhatikan standar ketat pada QC serta fokus secara detail dalam pengukuran dimensi, detail, bentuk yang presisi produk yang di buat.

    Pada awalnya Bpk Hamim memulai membangun perusahaan dengan menawarkan jasa pembuatan produk yang fokus secara detail dalam pengukuran dimensi, detail, bentuk yang presisi akan menjamin produk-produk lebih berkualitas dan bernilai ekonomis. Bpk Hamim Sebagai Direktur Utama giat melakukan ekspansi dan mencari partner atau Mitra ke perusahaan perusahan sparetpart kendaraan bermotor untuk menawarkan, meyakinkan dan mempresentasikan ide dan konsep yang di tawarkan sebagai perusahaan jasa yang konsen pada standar kualitas dan QC yang sangat ketat serta fokus secara detail dalam pengukuran dimensi, detail, bentuk yang presisi akan menjamin produk-produk customer sangat berkualitas dan berani menawarkan harga yang lebih bersaing dengan perusahaan yang konsen pada bidang jasa.


    Visi, Misi dan Mutu PT. Cipta Perdana Lancar

    Agar mampu bersaing dengan perusahaan sejenis, PT. Cipta Perdana Lancar menerapkan visi dan misi perusahaan sebagai berikut :

    Visi dan Misi PT. Cipta Perdana Lancar

    1. Visi PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang

    2. “Menjadi perusahaan sparepart automotif yang handal dan berkualitas”

    3. Misi PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang

    4. “PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang berupaya untuk meningkatkan penjualan, mutu produk, kompetisi SDM, ide perubahan dan perbaikan infrastruktur sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai”


    Mutu PT. Cipta Perdana Lancar

    Berkomitmen untuk memenuhi persyaratan dan memberikan jamiman kepuasan kepada pelanggan dengan cara :

    1. Tidak membuat & mengirim produk NG.

    2. Pengiriman produk tepat jumlah & waktu.

    3. Melakukan Improvement melalui ide perbaikan.


    Struktur Organisasi

    Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang mempunyai struktur organisasi, yaitu :

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
    Gambar 3.2 Struktur Organisasi UPT Retribusi Persampahan.


    Wewenang dan Tanggung Jawab

    1. Kepala Dinas

    2. Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

    3. Sekretariat

    4. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perencanaan. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

      Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris yaitu:

      1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian.
      2. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan.
      3. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian.
    5. Bidang Tata Lingkungan

    6. Bidang Tata Lingkungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup perencanaan lingkungan, pengelolaan limbah B3 dan konservasi lingkungan hidup. Bidang Tata Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

      Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tata Lingkungan yaitu :

      1. Seksi Pengelolaan Limbah B3 mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Tata Lingkungan yang berkenaan dengan pengelolaan dan penanganan limbah B3. Seksi Pengelolaan Limbah B3 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
      2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Tata Lingkungan yang berkenaan dengan pelaksanaan analisis dan evaluasi dampak lingkungan. Seksi Kajian Dampak Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
      3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Tata Lingkungan yang berkenaan dengan pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam serta keanekaragaman hayati. Seksi Pemeliharaan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    7. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

    8. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup pengawasan dan penegakan hukum lingkungan hidup, peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan serta peran serta masyarakat. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

      Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yaitu:

      1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yang berkenaan dengan pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
      2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yang berkenaan dengan penegakan hukum lingkungan hidup. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
      3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dalam lingkup peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    9. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

    10. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

      Yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yaitu:

      1. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup yang berkenaan dengan pemantauan kualitas lingkungan hidup. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
      2. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang berkenaan dengan pengendalian pencemaran lingkungan. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
      3. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang berkenaan dengan pengendalian kerusakan lingkungan. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    11. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah

    12. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pengelolaan dan pendayagunaan persampahan. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

      Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yaitu:

      1. Seksi Penanganan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yang berkenaan dengan penyapuan, pengumpulan dan pengangkutan sampah. Seksi Penanganan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
      2. Seksi Pengurangan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebersihan yang berkenaan dengan pengangkutan sampah. Seksi Pengurangan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
      3. Seksi Pengolahan dan Pemrosesan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yang berkenaan dengan pendayagunaan sampah dan peningkatan peran serta masyarakat di bidang lingkungan hidup. Seksi Pengolahan dan Pemrosesan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    13. UPT Retribusi Persampahan Kota Tangerang

    14. UPT Retribusi Persampahan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas Dinas yang berkenaan dengan pengelolaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. UPT Retribusi Persampahan dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

      Untuk melaksanakan tugas UPT Retribusi Persampahan mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan analisis potensi Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
      2. Pelaksanaan pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.

      Rincian tugas UPT Retribusi Persampahan adalah:

      1. Melakukan pendataan Obyek dan Subyek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
      2. Melakukan analisis potensi pendapatan asli daerah yang bersumber dari Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan.
      3. Melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau lembaga yang terkait dalam rangka pengelolaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
      4. Melakukan penyiapan Barang Kuasi yang diperlukan dalam rangka pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
      5. Melaksanakan pengendalian dalam rangka penyediaan Barang Kuasi yang diperlukan dalam pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
      6. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian dalam rangka penugasan Pegawai UPT Retribusi Persampahan yang akan melaksanakan pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
      7. Melaksanakan pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
      8. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, dan penyetoran hasil pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan ke Kas Daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
      9. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Retribusi Persampahan.
      10. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
    15. Kelompok Jabatan Fungsional

      1. Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
      2. Pemegang Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
      3. Dalam hal Pemegang Jabatan Fungsional lebih dari seorang dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional.
      4. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Pemegang Jabatan Fungsional yang paling senior.
      5. Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang memangku setiap jenis Jabatan Fungsional ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan.


    Retribusi pelayanan Persampahan untuk meningkatkan PAD

    Kegiatan teknis utama berupa pendataan Obyek dan Subyek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dan menganalisis potensi pendapatan asli daerah yang bersumber dari Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan serta Monitoring penerimaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan yang dilakukan oleh UPT Retribusi Persampahan dengan luas ruang lingkup pelayanan di wilayah Kota Tangerang sebagai berikut :

    1. Luas Wilayah : 164,54 km2
    2. Jumlah Kecamatan : 13 kecamatan
    3. Jumlah Kelurahan : 104 kelurahan


    Kontribusi terhadap Pemerintah dan Masyarakat

    Dengan terbentuknya UPT Retribusi Kebersihan/Persampahan, maka segala ketentuan atau peraturan yang mengatur mengenai tugas dan fungsi serta tata kerja Unit Pelaksana Teknis Retribusi Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup yang sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 112 Tahun 2016, diharapkan UPT Retribusi Kebersihan/Persampahan dapat memberikan kontribusi dalam penerimaan Retribusi daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mendukung sumber pembiayaan daerah dalam menyelenggarakan pembangunan daerah, yang pada akhirnya akan meningkatkan dan memeratakan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di daerahnya.


    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Prosedur setoran pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

    2. Peran Petugas Pemungut Retribusi setiap awal bulannya melakukan setoran pembayaran retribusi yaitu dengan cara meminta form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 ke Bendahara Pembantu Penerima dan mengisi form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 kemudian memberikan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 beserta SKRD, uang cash atau bukti transfer kepada Bendahara Pembantu Penerima selanjutnya Bendahara Pembantu Penerima memberikan kwitansi (tanda pembayaran) kepada Petugas Pemungut Retribusi.

    3. Prosedur pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

    4. Peran Bendahara Pembantu Penerima dan Petugas Pendata melakukan prosedur pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yaitu :

      1. Bendahara Pembantu Penerima mencatat di daftar setoran retribusi berdasarkan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 selanjutnya mencatat di daftar setoran retribusi setelah itu diinput kembali di Microsoft Office Excel kemudian merekap setoran mingguan.
      2. Petugas Pendata meminta Kwitansi (tanda pembayaran) kepada Bendahara Pembantu Penerima untuk merekap rincian bulanan.
    5. Prosedur Pembuatan Laporan Setoran Mingguan dan Laporan Rincian Bulanan.

    6. Berdasarkan rekapan :

      1. Rekapan setoran mingguan, Bendahara Pembantu Penerima membuat laporan setoran mingguan selanjutnya diberikan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
      2. Rekapan rincian bulanan, Petugas Pendata membuat laporan rincian bulanan selanjutnya diberikan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.


    Rancangan Sistem Berjalan

    Analisa sistem yang berjalan pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan yaitu :

    1. Petugas Pemungut Retribusi melakukan setoran pembayaran retribusi dengan meminta form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 yaitu ada dua form :

      1. Jika Petugas Pemungut Retribusi melakukan pembayaran dengan cash dan pembayaran dengan transfer maka meminta 2 lembar form Tanda Bukti Penerimaan bend 26.
      2. Jika Petugas Pemungut Retribusi melakukan pembayaran dengan cash atau pembayaran dengan transfer saja hanya meminta 1 lembar saja form Tanda Bukti Penerimaan bend 26.
    2. Petugas Pemungut Retribusi Mengisi form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 setelah mengisi form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 petugas pemungut retribusi memberikan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 beserta SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah), uang cash atau tanda bukti transfer.

    3. Setelah pembayaran dilakukan maka Bendahara Pembantu Penerima mengisi Kwitansi (Tanda Pembayaran) dan memberikan Kwitansi (Tanda Pembayaran) kepada Petugas Pemungut Retribusi.

    4. Setelah Bendahara Pembantu Penerima menerima pembayaran dengan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 kemudian mencatat di daftar setoran retribusi jika semuannya sudah terkumpul pembayaran retribusi, maka Bendahara Pembantu Penerima menginput setoran retribusi kemudian merekap setoran mingguan sesuai dengan kelurahan dan pembayaran melalui uang cash atau transfer.

    5. Setelah selesai Bendahara Pembantu Penerima merekap setoran mingguan, Bendahara Pembantu Penerima memberikan laporan setoran mingguan kepada Kepala UPT Retribusi Persampahan.

    6. Kemudian Bendahara Pembantu Penerima memberikan kwitansi (Tanda Pembayaran) kepada Petugas Pendata selanjutnya Petugas Pendata merekap rincian bulanan setelah selesai memberikan laporan rincian bulanan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.

    7. Dibawah ini merupakan proses sistem yang sedang berjalan di instansi pemerintahan yang menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.


    Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.3 Use Case Diagram Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

    Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

    1. 1 (Satu) System yang mencakup seluruh kegiatan mulai dari pemungut retribusi sampai kegiatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.
    2. 4 Actor yang melakukan kegiatannya: Petugas Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi.
    3. 13 Use Case yang bisa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya : meminta form bend 26, pembayaran cash, pembayaran transfer, mengisi form bend 26, pemberian form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, mengisi kwitansi, pemberian kwitansi, mencatat di daftar setoran retribusi, input setoran retribusi, merekap setoran retribusi mingguan, pemberian kwitansi, merekap rincian retribusi bulanan, menerima laporan setoran mingguan dan menerima laporan rincian bulanan.

    Keterangan:

    1. Form Bend 26 merupakan Formulir Tanda Bukti Penerimaan

    2. Kwitansi merupakan Tanda Pembayaran

    3. SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) merupakan Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlahnya retribusi yang terutang.


    Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.4 Activity Diagram pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

    1. 1 Initial Node sebagai yang mengawali objek
    2. 4 Swim Line yaitu : Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi Persampahan.
    3. 21 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu yang diantaranya adalah meminta form bend 26, pembayaran cash, pembayaran transfer, pemberian form bend 26, menerima form bend 26, mengisi form bend 26, pemberian form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, menerima form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, mengisi kwitansi, pemberian kwitansi, menerima kwitansi, mencatat di daftar setoran retribusi, input setoran retribusi, merekap setoran mingguan, pemberian kwitansi, menerima kwitansi, merekap rincian bulanan, memberikan laporan setoran mingguan, menerima laporan setoran mingguan, memberikan laporan rincian bulanan dan menerima rincian bulanan.
    4. 1 (Satu) Final State sebagai yang mengakhiri objek.


    Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.5 Sequence Diagram pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

    Berdasarkan gambar 3.5 Sequance Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

    1. 4 (Lima) Actor yang diantaranya adalah Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi.
    2. 24 (dua puluh dua) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.


    Analisa Sistem yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Analisis PIECES ini sangat penting sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasannya untuk mengidentifikasi masalah sampai dengan menyelesaikan masalah. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode analisis PIECES yaitu :

    Tabel 3.1 Analisis PIECES


    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan
      Nama Masukan : Tanda Bukti Penerimaan Bend 26
      Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran pada Customers dan jumlah setoran retribusi
      Sumber : Bendahara Pembantu Penerima
      Tujuan : Pemungut Retribusi
      Media : Kertas
      Frekuensi : Setiap ada pembayaran retribusi
      Format : 3
      Keterangan : Berisi Pembayaran Retribusi dan jumlah setoran retribusi.

      Nama Masukan : SKRD (Surat Ketentuan Retribusi Daerah)
      Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran pada Customers
      Sumber : Petugas Pemungut Retribusi
      Tujuan : Customers
      Media : Kertas
      Frekuensi : Setiap ada pembayaran yang harus ditagih
      Format : 3
      Keterangan : Berisi Ketentuan Jumlah yang harus di Bayar

    2. Analisa Proses
      Nama : Setoran pembayaran retribusi
      Masukan  : SKRD, Tanda Bukti Penerimaan Bend 26 dan Uang Cash atau Tanda Bukti Transfer.
      Keluaran : Kwitansi (tanda pembayaran)
      Ringkasan Proses : ketika petugas pemungut retribusi melakukan setoran pembayaran retribusi, petugas pemungut retribusi memberikan SKRD, Form Tanda Bukti Penerimaan Bend 26 dan Uang Cash atau Bukti Transfer kepada Bendahara Pembantu Penerima.

    3. Analisa Keluaran
      Nama Keluaran : Kwitansi (tanda pembayaran)
      Fungsi : Sebagai bukti pembayaran retribusi
      Media : Kertas
      Rangkap : 5
      Distribusi : Sebagai arsip
      Distribusi : Laporan akan diberikan kepada Pimpinan.

      Nama Keluaran :Laporan Setoran Mingguan
      Fungsi : Untuk mengetahui Jumlah Setoran Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
      Media : Kertas
      Rangkap : 3
      Distribusi : Sebagai arsip

      Nama Keluaran :Laporan Rincian Bulanan
      Fungsi : Untuk mengetahui hasil rincian retribusi Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
      Media : Kertas
      Rangkap : 13
      Distribusi : Sebagai arsip


    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
      1. Processor : Intel i7-4785T
      2. Monitor : Lenovo 17” Inci
      3. Hardisk : 1 Terra
      4. RAM : 4 GB
      5. Keyboard : Logitec
      6. Printer : EPSON LQ 2190
      7. Mouse : Lenovo
    2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
      1. Microsoft Windows 7
      2. Microsoft Office 2007
    3. Hak Akses (Brainware)
      1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
      2. Bendahara Pembantu Penerima
      3. Petugas Pendata


    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan Yang Dihadapi
      Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dalam Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:
      1. Penginputan yang dilakukan untuk pendataan pembayaran retribusi saat ini masih belum terkomputerisasi dengan baik yaitu menggunakan Microsoft office excel sehingga dalam hal ini mengakibatkan pendataan pembayaran retribusi yang dihasilkan kurang berjalan dengan efektif dan efisien.
      2. Dalam laporan pembayaran retribusi belum dapat menghasilkan laporan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang cepat, tepat dan akurat karena harus di cek satu persatu berapa jumlah setoran retribusi dan pembayaran retribusi sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan yang akan di berikan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
      3. Proses memonitoring pembayaran retribusi masih kurang optimal yang dimana prosesnya sering terjadinya kesalahan, seperti pencarian data yang sudah melakukan pembayaran retribusi atau pun yang belum melakukan pembayaran retribusi harus di cek satu persatu.
    2. Alternatif Pemecahan Masalah
      Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:
      1. Membuat sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pembayaran retribusi dalam penginputan data pembayaran retribusi dan pengolahan data serta menyajikan data agar saling terintegrasi satu sama lain. Data yang terintegrasi dapat menghasilkan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan yang mudah, akurat dan cepat dalam memberikan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
      2. Membuat suatu rancangan sistem monitoring pembayaran retribusi untuk mempermudah Bendahara Pembantu Penerima dan Kepala UPT Retribusi Persampahan dalam memonitoring pencarian data yang sudah melakukan pembayaran retribusi atau pun yang belum melakukan pembayaran retribusi sehingga tidak perlu di cek satu persatu karena data tersebut sudah terintegrasi satu sama lain. Sistem pendataan pembayaran retribusi dapat diakses secara localhost. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan HTML sebagai database yang dapat menyimpan data pembayaran secara lengkap dan terperinci dan lebih efektif dalam satu database sehingga tidak membutuhkan berkas banyak dan data bisa di gunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun melalui hasil observasi dan wawancara kepada Stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini merupakan data elisitasi tahap I :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential). Berikut ini merupakan data elisitasi tahap II :

    Berikut ini adalah tabel Elisitasi Tahap II yang di tunjukkan pada tabel 3.4.

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.

    D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting.

    I (Inessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara requirement yang di beri opsi Inessential (I) harus di eliminasi di Elisitasi tahap III. selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

    Berikut ini adalah tabel Elisitasi Tahap III yang di tunjukkan pada tabel 3.5.

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


    Keterangan :

    T (Technical) H (High)

    O (Operational) M (Middle)

    E Economic L (Low)


    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang disetujui oleh Stakeholder, yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat peneliti untuk menerapkan sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup. Berdasarkan elisitasi tahap III, menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada :

    Tabel 3.5 Tabel Final Draft Elisitasi



    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan analisis dan penelitian dari sistem yang sedang berjalan pada UPT Retribusi Persampahan Di Dinas Lingkungan Hidup, selanjutnya akan membahas tentang rancangan sistem yang diusulkan yang dapat dijelaskan pada use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.


    Prosedur Sistem Usulan

    1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
      1. Dapat melakukan login.
      2. Menampilkan menu dashboard. Dimana terdapat data pembayaran dan grafik pendapatan bulanan.
      3. Menampilkan menu Master Data. Dimana terdapat menu Petugas, Menu Customers, Menu wilayah, Menu Kecamatan, Menu Kelurahan dan menu Cara Bayar. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat menginput, delete, Search dan edit data.
      4. Menampilkan menu Pembayaran. Dimana terdapat data pembayaran. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat menginput, delete, search, print kwitansi dan edit data.
      5. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat menu laporan harian, menu laporan mingguan dan menu laporan bulanan. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak untuk search, cetak laporan.
      6. Menampilkan menu setting. Dimana terdapat menu users, menu Roles dan menu permissions. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat add, delete dan edit.
      7. Dapat melakukan logout.
    2. Bendahara Pembantu Penerima
      1. Dapat melakukan login.
      2. Menampilkan menu dashboard.
      3. Menampilkan menu pembayaran. Dimana terdapat data pembayaran. Bendahara Pembantu Penerima memiliki hak akses dapat menginput, delete, search, print kwitansi dan edit data.
      4. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat menu laporan harian, menu laporan mingguan dan menu laporan bulanan. Bendahara Pembantu Penerima memiliki hak untuk search, cetak laporan.
      5. Dapat melakukan logout.


    Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan use case diagram yang menggambarkan proses sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:


    Gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
    2. 2 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima.
    3. Terdapat 8 Use Case yaitu :
      1. Login.
      2. 5 Extend Use Case :
        1. Menu Utama memiliki 5 Extention Points, yaitu Dashboard, Master Data, Pembayaran, Laporan dan Setting.
        2. Menu Master Data memiliki 6 Extention Points, yaitu Petugas, Customers, Wilayah, Kecamatan, Kelurahan, dan Cara Bayar.
        3. Menu Pembayaran Memiliki 1 Extention Points, yaitu input pembayaran.
        4. Menu Laporan Memiliki 3 Extention Points, yaitu Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
        5. Menu Setting Memiliki 3 Extention Points, yaitu Users, Roles dan Permissions.
      3. Logout

    Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:

    1. Activity diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan.

      Gambar 4.2 activity diagram sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan

      Pada gambar 4.2 activity diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:

      1. 1 initial node, untuk mengawali objek.
      2. 49 action state yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
      3. 1 decision node, aliran yang menentukan pilihan.
      4. 6 Fork node yang menjelaskan adanya beberapa aliran.
      5. 1 activity final node, untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.
    2. Activity diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan

      Gambar 4.3 activity diagram sistem untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan

      Pada gambar 4.3 activity diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:

      1. 1 initial node, untuk mengawali objek.
      2. 20 action state yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
      3. 1 decision node, aliran yang menentukan pilihan.
      4. 4 Fork node yang menjelaskan adanya beberapa aliran.
      5. 1 activity final node, untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.


    Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur-alur aktivitas sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:

    Sequence diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:

      Gambar 4.4 sequence diagram sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan

      Pada gambar 4.4 sequence diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:

      1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Kepala UPT Retribusi Persampahan.
      2. 15 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu utama, dashboard, Petugas, Customers, Wilayah, Kecamatan, Kelurahan, Cara Bayar, Pembayaran, Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Users, Roles dan Permissions.
      3. 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.

    Sequence diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:

      Gambar 4.5 sequence diagram sistem untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan

      Pada gambar 4.5 sequence diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:

      1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Bendahara Pembantu Penerima.
      2. 6 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu utama, dashboard, Pembayaran, Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
      3. 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.
      4. 19 message yang memuat informasi – informasi tentang suatu kegiatan atau aktivitas yang terjadi yang dilakukan oleh actor – actor.
      5. 1 decision node untuk membuat keputusan.


    Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan spesifikasi objek-objek yang ada di dalam apikasi sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan. Dimana class diagram yang diusulkan terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

    Berikut ini merupakan class diagram yang diusulkan ditunjukkan pada gambar 4.6

    Gambar 4.6 class diagram yang diusulkan


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diususlkan ditunjukkan pada tabel 4.1:

    Tabel 4.1 perbedaan sistem yang berjalan dan sistem usulann



    Rancangan Basis data

    Spesifikasi Basis Data

    Desain basis data menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, Foreign Key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan untuk sistem yang akan dibangun yaitu:

    1. Nama File : Petugas
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data petugas
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_petugas
      Foreign Key : Id_kelurahan
      Panjang Record : 309
      Isi : Id_petugas+nama+id_kelurahan+No_tlp+email+alamat.

      Tabel 4.2 Tabel Petugas

    2. Nama File : Customers
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data Customers
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_customers
      Foreign Key : Id_kelurahan
      Panjang Record : 309
      Isi : Id_customers+nama+id_kelurahan+No_tlp+email+alamat.

      Tabel 4.3 Tabel Customers

    3. Nama File : Wilayah
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data wilayah
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_wilayah
      Panjang Record : 47
      Isi : Id_wilayah+nama.

      Tabel 4.4 Tabel Wilayah

    4. Nama File : Kecamatan
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data kecamatan
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_kecamatan
      Foreign Key : Id_wilayah
      Panjang Record : 59
      Isi : Id_kecamatan+nama+id_wilayah.

      Tabel 4.5 Tabel Kecamatan

    5. Nama File : Kelurahan
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data kelurahan
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_kelurahan
      Foreign Key : Id_kecamatan
      Panjang Record : 59
      Isi : Id_kelurahan+nama+id_kecamatan.

      Tabel 4.6 Tabel Kelurahan

    6. Nama File : Cara bayar
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data cara bayar
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_carabayar
      Panjang Record : 47
      Isi : Id_cara bayar+nama.

      Tabel 4.7 Tabel Cara Bayar

    7. Nama File : Pembayaran
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data pembayaran
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_pembayaran
      Panjang Record : 36
      Isi : Id_pembayaran+id_petugas+id_user+tanggal.

      Tabel 4.8 Tabel Pembayaran

    8. Nama File : Pembayaran detail
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk input data pembayaran baru
      Media : Hardisk
      Foreign Key : Id_pembayaran
      Id_customers
      Id_carabayar
      Panjang Record : 62.2
      Isi : Id_pembayaran+id_customers+id_carabayar+nominal+bulan+tahun

      Tabel 4.9 Tabel Pembayaran Detail

    9. Nama File : User
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data user
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_user
      Panjang Record : 408
      Isi : Id_user+nama+email+password+remembertoken+username.

      Tabel 4.10 Tabel User

    10. Nama File : User has roles
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyambungkan user dengan roles
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_roles
      Foreign Key : Id_user
      Panjang Record : 24
      Isi : Id_roles+id_user.

      Tabel 4.11 Tabel User Has Roles

    11. Nama File : Roles
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data roles
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_roles
      Panjang Record : 47
      Isi : Id_roles+name.

      Tabel 4.12 Tabel Roles

    12. Nama File : Roles has permissions
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyambungkan roles dengan permissions
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_permissions
      Foreign Key : Id_roles
      Panjang Record : 24
      Isi : Id_permissions+id_roles.

      Tabel 4.13 Tabel Roles Has Permissions

    13. Nama File : Permissions
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data permissions
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_permissions
      Panjang Record : 47
      Isi : Id_permissions+nama.

      Tabel 4.14 Tabel Permissions

    14. Nama File : User has permissions
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyambungkan user dengan permissions
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_user
      Foreign Key : Id_ permissions
      Panjang Record : 24
      Isi : Id_user+id_permissions.

      Tabel 4.15 Tabel User Has Permissions


    15. Nama File : password resets
      Fungsi : Untuk menyimpan data ganti password
      Media : Hardisk
      Panjang Record : 382
      Isi : email+token.

      Tabel 4.16 Tabel Password Resets



    Rancangan Prototype

    Rancangan prototype sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan diantaranya yaitu:

    Prototype Login

    Pada saat program pertama kali dijalankan pada tampilan yang muncul yaitu login. Tampilan login berfungsi sebagai awal dalam menggunakan sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang berhak melakukan login yaitu: Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima.
    Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.7:

    Keterangan pada menu login yaitu:

    1. Textfield Text field username : masukan username pada kolom username.
    2. Text field password : masukan password yang sesuai dengan username agar masuk ke dalam sistem.
    3. Check box remember me : klik remember me pada Check box untuk mempermudah agar tidak selalu memasukkan username dan password secara otomatis, langsung klik login.
    4. Button login : setelah memasukkan username dan password dengan benar selanjutnya klik remember me dan klik login setelah itu admin dapat masuk kedalam sistem. Sedangkan, jika username atau password salah maka tidak dapat masuk kedalam sistem dan akan muncul tulisan username atau password salah.

    Prototype Menu Utama (Dashboard)

    Rancangan menu utama (dashboard) untuk menampilkan halaman awal pada sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang berisi menu petugas, menu customers, menu wilayah, menu kecamatan, menu kelurahan, menu metode pembayaran, menu pembayaran, menu laporan harian, menu laporan mingguan, menu laporan bulanan, menu users, menu roles dan menu permissions dan menu logout.
    Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu utama (dashboard) yang ditunjukkan pada gambar 4.8:

    Gambar 4.8 Menu Utama (Dashboard)

    Prototype Halaman Master Data Petugas

    Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada master data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.9:

    Gambaar 4.9 Master Data Petugas

    Keterangan pada tampilan data petugas yaitu:

    1. Nama, kelurahan, No. Tlp, Email, Alamat dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data petugas
    5. Klik tombol Button add petugas, maka akan tampil input data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.10:

    Gambar 4.10 Input Data Petugas

    Keterangan pada input data petugas yaitu:

    1. Di form data petugas isi : nama petugas, kelurahan, no. Tlp, email dan alamat.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data petugas.

    Prototype Halaman Master Data Customers

    Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada master data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.11:

    Gambar 4.11 Master Data Customers

    Keterangan pada tampilan data Customers yaitu:

    1. Nama, kelurahan, No. Tlp, Email, Alamat dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data customers.
    5. Klik tombol Button add customers maka akan tampil input data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.12:

    Gambar 4.12 Input Data Customers

    Keterangan pada input data customers yaitu:

    1. Di form data customers isi : nama customers, kelurahan, no. Tlp, email dan alamat.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data customers.

    Prototype Halaman Master Data Wilayah

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.13:

    Gambar 4.13 Master Data Wilayah

    Keterangan pada tampilan data wilayah yaitu:

    1. Nama dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data wilayah.
    5. Klik tombol Button add wilayah maka akan tampil input data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.14:

    Gambar 4.14 Input Data Wilayah

    Keterangan pada input data Wilayah yaitu:

    1. Di form data wilayah isi : nama wilayah.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data wilayah.

    Prototype Halaman Master Data Kecamatan

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.15:

    Gambar 4.15 Master Data Kecamatan

    Keterangan pada tampilan data kecamatan yaitu:

    1. 1. Nama, wilayah dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data kecamatan.
    5. Klik tombol Button add kecamatan maka akan tampil input data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.16:

    Gambar 4.10 Input Data Kecamatan

    Keterangan pada input data Kecamatan yaitu:

    1. Di form data kecamatan isi : nama kecamatan dan wilayah.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data kecamatan

    Prototype Halaman Master Data Kelurahan

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.17:

    Gambaar 4.17 Master Data Kelurahan

    Keterangan pada tampilan data Kelurahan yaitu:

    1. Nama, kecamatan dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data kelurahan.
    5. Klik tombol Button add kelurahan maka akan tampil input data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.18:

    Gambar 4.18 Input Data Kelurahan

    Keterangan pada input data kelurahan yaitu:

    1. Di form data kelurahan isi : nama kelurahan dan kecamatan.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data kelurahan.

    Prototype Halaman Master Data Cara Bayar

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.19:

    Gambaar 4.19 Master Data Cara Bayar

    Keterangan pada tampilan data cara bayar yaitu:

    1. Nama dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data cara bayar.
    5. Klik tombol Button add cara bayar maka akan tampil input data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.20

    Gambar 4.20 Input Data Cara Bayar

    Keterangan pada input data cara bayar yaitu:

    1. Di form data cara bayar isi : nama cara bayar.
    2. Terdapat button simpan untuk menambah data cara bayar.

    Prototype Halaman Menu data pembayaran

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.21:

    Gambar 4.21 Menu Data Pembayaran

    Keterangan pada tampilan data pembayaran yaitu:

    1. No, tanggal, petugas, kelurahan dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data pembayaran
    5. Klik tombol Button add pembayaran maka akan tampil input data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.22

    Gambar 4.22 input data pembayaran

    Keterangan pada input data pembayaran yaitu:

    1. Di form data pembayaran isi : petugas, kelurahan, tanggal bayar, customers, nominal, bulan, tahun, cara bayar dan #.
    2. Terdapat button +add untuk menambah pembayaran.
    3. Terdapat button Simpan untuk menambah data pembayaran.

    Prototype Halaman Laporan Harian

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan harian yang ditunjukkan pada gambar 4.23:

    Gambaar 4.23 Laporan Harian

    Keterangan pada tampilan daftar laporan harian yaitu:

    1. No, nama petugas, wilayah, kecamatan, kelurahan dan total.
    2. Isi text fild ketik tanggal untuk menampilkan data laporan harian sesuai tanggal.
    3. Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan harian.
    4. Print untuk cetak data laporan harian

    Prototype Halaman Laporan Mingguan

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan mingguan yang ditunjukkan pada gambar 4.24:

    Gambaar 4.24 Laporan Mingguan

    Keterangan pada tampilan daftar laporan mingguan yaitu:

    1. No, nama petugas, wilayah kerja, kecamatan, kelurahan minggu ke dan nominal.
    2. Isi text fild ketik bulan ke berapa dan tahun ke berapa untuk menampilkan data laporan mingguan.
    3. Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan mingguan.
    4. Print untuk cetak data laporan mingguan.

    Prototype Halaman Laporan Bulanan

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan bulanan yang ditunjukkan pada gambar 4.25:

    Gambaar 4.25 Laporan bulanan

    Keterangan pada tampilan daftar laporan bulanan yaitu:

    1. Tanggal, petugas, customers, SKRD transfer, SKRD, karcis transfer dan karcis.
    2. Isi text fild ketik bulan ke berapa tahun ke berapa untuk menampilkan data laporan bulanan.
    3. Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan bulanan.
    4. Print untuk cetak data laporan bulanan.

    Prototype Halaman Setting User Administration

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting user administration yang ditunjukkan pada gambar 4.26:

    Gambar 4.26 Setting User Administration

    Keterangan pada tampilan data user administration yaitu:

    1. Nama, username, date/time added, user roles dan Operations.
    2. Button add user untuk menambah data user.
    3. Button permissions untuk menampilkan data permission.
    4. Button Roles untuk menampilkan data roles.
    5. Klik tombol Button add user maka akan tampil input data user yang ditunjukkan pada gambar 4.27:

    Gambar 4.27 Input Data User

    Keterangan pada input data user yaitu:

    1. Nama, email, username, password, dan confirm password.
    2. Klik Check box memilih hak akses untuk admin atau Bendahara.
    3. Button add untuk menambah data user.

    Prototype Halaman Master Setting Roles

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting roles yang ditunjukkan pada gambar 4.28:

    Gambar 4.28 Setting Roles

    Keterangan pada tampilan data roles yaitu:

    1. Role, permissions dan Operations.
    2. Button permissions untuk menampilkan data permissions.
    3. Button user untuk menampilkan data user.
    4. Klik tombol Button add role maka akan tampil input data role yang ditunjukkan pada gambar 4.29:

    Gambar 4.29 Input Data Roles

    Keterangan pada input data roles yaitu:

    1. Isi text field untuk membuat hak akses baru
    2. Klik check box untuk memilih hak akses.
    3. Button add untuk menambah data roles.

    Prototype Halaman Setting Available Permissions

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting available permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.30:

    Gambar 4.30 Setting Available Permissions

    Keterangan pada tampilan data available permissions yaitu:

    1. Permissions dan operations.
    2. Button users untuk menampilkan data users.
    3. Button Roles untuk menampilkan data roles.
    4. Klik tombol Button add permissions maka akan tampil input data permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.31:

    Gambar 4.31 Input Data Permissions

    Keterangan pada input data permissions yaitu:

    1. Isi text field nama untuk menambahkan menu baru pada admin atau bendahara.
    2. Klik check box untuk memilih admin atau bendahara
    3. Button add untuk menambah data permissions.



    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Perangkat keras yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Intel i7-4785T
    2. Monitor : Lenovo 17” Inci
    3. Hardisk : 1 Terra
    4. RAM : 4.00 GB
    5. Keyboard : Logitec
    6. Printer : EPSON LQ 2190
    7. Mouse : Lenovo

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Operasi Windows 7
    2. Microsoft Office 2007
    3. XAMPP
    4. Notepad ++
    5. Visual Paradigm for UML 8.0
    6. Google Chrome

    Hak Akses (Brainware)

    1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
    2. Bendahara Pembantu Penerima



    Testing

    Pengujian dilakukan dengan menggunakan black box testing ini, dilakukan dengan beberapa input pada sistem. Input tersebut selanjutnya di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan dari sistem tersebut. Jika input yang diberikan sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar. Namun jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka sistem masih terdapat beberapa kesalahan, selanjutnya dilakukan perbaikan agar memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Black Box Testing Login

    Tabel 4.17 dan 4.18 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu login.

    Tabel 4.17 Black Box Testing pada menu login 1

    Tabel 4.18 Black Box Testing pada menu login 2

    Black Box Testing Input Data Petugas

    Tabel 4.19 dan 4.20 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data petugas

    Tabel 4.19 Black Box Testing pada input data petugas 1

    Tabel 4.20 Black Box Testing pada input data petugas 2

    Black Box Testing Input Data Customers

    Tabel 4.21 dan 4.22 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data customers.

    Tabel 4.21 Black Box Testing pada input data customers 1

    Tabel 4.22 Black Box Testing pada input data customers 2

    Black Box Testing Input Data Wilayah

    Tabel 4.23 dan 4.24 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data wilayah.

    Tabel 4.23 Black Box Testing pada input data wilayah 1

    Tabel 4.24 Black Box Testing pada input data wilayah 2

    Black Box Testing Input Data Kecamatan

    Tabel 4.25 dan 4.26 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data kecamatan.

    Tabel 4.25 Black Box Testing pada input data kecamatan 1

    Tabel 4.26 Black Box Testing pada input data kecamatan 2

    Black Box Testing input Data Kelurahan

    Tabel 4.27 dan 4.28 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data kelurahan.

    Tabel 4.27 Black Box Testing pada input data kelurahan 1

    Tabel 4.28 Black Box Testing pada input data kelurahan 2

    Black Box Testing Input Data Cara Bayar

    Tabel 4.29 dan 4.30 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data cara bayar.

    Tabel 4.29 Black Box Testing pada input data cara bayar 1

    Tabel 4.30 Black Box Testing pada input data cara bayar 2

    Black Box Testing Input Data Pembayaran

    Tabel 4.31 dan 4.32 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data pembayaran.

    Tabel 4.31 Black Box Testing pada input data pembayaran 1

    Tabel 4.32 Black Box Testing pada input data pembayaran 2

    Black Box Testing Input User Administration

    Tabel 4.33 dan 4.34 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input user administration.

    Tabel 4.33 Black Box Testing pada input user administration 1

    Tabel 4.34 Black Box Testing pada input user administration 2

    Black Box Testing Input Roles

    Tabel 4.35 dan 4.36 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input roles.

    Tabel 4.35 Black Box Testing pada input roles 1

    Tabel 4.36 Black Box Testing pada input roles 2

    Black Box Testing Input Available Permissions

    Tabel 4.37 dan 4.38 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input available permissions.

    Tabel 4.37 Black Box Testing pada input available permissions 1

    Tabel 4.38 Black Box Testing pada input available permissions 2



    Implementasi

    Implementasi yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan gambaran sistem perancangan pendataan pembayaran retribusi pelayanan persamphan/kebersihan, dapat dilihat pada gambar sebagai berikut ini:

    1. Tampilan Login
      Tampilan login merupakan langkah paling utama dalam mengimplementasikan program yang telah dibuat dengan catatan username atau password yang dimasukkan harus benar. Tampilan login ini menjaga sistem supaya tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang, yang berhak untuk melakukan login hanya kepala UPT Retribusi dan Bendahara Pembantu Penerima.
      Berikut ini merupakan tampilan login yang ditunjukkan pada gambar 4.32:

      Gambar 4.32 Tampilan Login

    2. Tampilan Menu Utama (Dashboard)
      Menu Utama (Dashboard) adalah tampilan awal setelah melakukan login sistem yang berisi menu master data (petugas, customers, wilayah, kecamatan, kelurahan, cara bayar), menu pembayaran, menu laporan (laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan) dan menu setting (users, roles, permissions).
      Berikut merupakan tampilan menu utama (dashboard) yang ditujukkan pada gambar 4.33:

      Gambar 4.33 Tampilan Menu Utama (Dashboard)

    3. Tampilan Program Master Data Petugas
      Tampilan master data petugas terdapat data petugas, berikut ini merupakan tampilan program data master petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.34:

      Gambar 4.30 Tampilan Program Master Bidang

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.35:

      Gambar 4.35 Tampilan Program Input Master Data Petugas

    4. Tampilan Program Master Data Customers
      Tampilan master data customers terdapat data customers, berikut ini merupakan tampilan data master customers yang ditunjukkan pada gambar 4.36:

      Gambar 4.36 Tampilan Program Master Data Customers

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.37:

      Gambar 4.37 Tampilan Program Input Master Data Customers

    5. Tampilan Program Master Data Wilayah
      Tampilan program master data wilayah terdapat data wilayah, berikut ini merupakan tampilan program master data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.38:

      Gambar 4.38 Tampilan Program Master Data Wilayah

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.39:

      Gambar 4.39 Tampilan Program Input Master Data Wilayah

    6. Tampilan Program Master Data Kecamatan
      Tampilan master data kecamatan terdapat data kecamatan, berikut ini merupakan tampilan master data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.40:

      Gambar 4.40 Tampilan Program Master Data Kecamatan

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.41:

      Gambar 4.41 Tampilan Program Input Master Data Kecamatan

    7. Tampilan Program Master Data Kelurahan
      Tampilan master data kelurahan terdapat data kelurahan, berikut ini merupakan tampilan master data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.42:

      Gambar 4.42 Tampilan Program Master Data Kelurahan

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.43:

      Gambar 4.43 Tampilan Program Input Master Data Kelurahan

    8. Tampilan Program Master Data Cara Bayar
      Tampilan master data cara bayar terdapat data cara bayar, berikut ini merupakan tampilan master data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.44:

      Gambar 4.44 Tampilan Program Master Data Cara Bayar

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.45:

      Gambar 4.45 Tampilan Program Input Master Data Cara Bayar

    9. Tampilan Program Data Pembayaran
      Tampilan program data pembayaran terdapat data pembayaran, berikut ini merupakan tampilan program data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.46:

      Gambar 4.46 Tampilan Program Data Pembayaran

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.47:

      Gambar 4.47 Tampilan Program Input Data Pembayaran

    10. Tampilan Program Laporan Harian
      Tampilan program laporan harian terdapat daftar laporan harian, berikut ini merupakan tampilan program laporan harian yang ditunjukkan pada gambar 4.48:

      Gambar 4.48 Tampilan Program Laporan Harian

    11. Tampilan Program Laporan Mingguan
      Tampilan program laporan mingguan terdapat daftar laporan mingguan, berikut ini merupakan tampilan program laporan mingguan yang ditunjukkan pada gambar 4.49:

      Gambar 4.49 Tampilan Program Laporan Mingguan

    12. Tampilan Program Laporan Bulanan
      Tampilan program laporan bulanan terdapat daftar laporan bulanan, berikut ini merupakan tampilan program laporan bulanan yang ditunjukkan pada gambar 4.50:

      Gambar 4.50 Tampilan Program Laporan Bulanan

    13. Tampilan Program Setting Users Administration
      Tampilan setting users administration terdapat data user, berikut ini merupakan tampilan setting users administration yang ditunjukkan pada gambar 4.51:

      Gambar 4.51 Tampilan Program Setting Users Administration

      Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data user yang ditunjukkan pada gambar 4.52:

      Gambar 4.52 Tampilan Program 'Input Setting Users Administration

    14. Tampilan Program Setting Roles
      Tampilan setting roles terdapat data roles, berikut ini merupakan tampilan setting roles yang ditunjukkan pada gambar 4.53:

      Gambar 4.53 Tampilan Program Setting Roles

      Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data role yang ditunjukkan pada gambar 4.54:

      Gambar 4.54 Tampilan Program Input Setting Roles

    15. Tampilan Program Setting Available Permissions
      Tampilan Setting Available Permissions terdapat data Available Permissions berikut ini merupakan tampilan Setting Available Permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.55:

      Gambar 4.55 Tampilan Program Setting Available Permissions

      Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data Permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.56:

      Gambar 4.56 Tampilan Program Input Setting Available Permissions



    Schedule

    Tahap ini dibutuhkan untuk rencana implementasi yang berguna dalam melaksanakan penerapan sistem tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha untuk mewujudkan suatu sistem yang sedang direncanakan ini, dalam bentuk time schedule yang ditunjukkan pada tabel 4.39:

    Tabel 4.39 Schedule


    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan untuk perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah estimasi biaya yang ditunjukkan pada tabel 4.40:

    Tabel 4.40 Estimasi Biaya



    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, maka penulis mengambil kesimpulan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I yaitu:

    1. Sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang berjalan saat ini yaitu dimana proses penginputan data pembayaran tersebut masih manual dengan cara Bendahara Pembantu Penerima harus mencatat di daftar setoran retribusi setelah itu diinput di Microsoft Office Excel kemudian Bendahara Pembantu Penerima merekap setoran mingguan dan petugas pendata harus menginput di Microsoft Office Excel untuk merekap rincian bulanan, maka solusi dari permasalahan di atas yaitu membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pembayaran retribusi agar saling terintegrasi satu sama lain. Sehingga menimbulkan data yang dihasilkan berjalan dengan efektif dan efisien.

    2. Sistem yang berjalan saat ini pada laporan pembayaran retribusi belum dapat menghasilkan laporan pembayaran retribusi dengan cepat, tepat dan akurat, karena belum terkomputerisasi dengan baik. sistem penyusunan laporan pembayaran retribusi yang terjadi saat ini yaitu dengan cara pembuatan laporan pembayaran retribusi menggunakan Microsoft Office Excel berdasarkan daftar setoran retribusi dan kwitansi (tanda pembayaran) sehingga pada proses pencatatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan sering terjadi kekeliruan yang ada pada data-data dalam laporan pembayaran retribusi. Maka solusi dari permasalahan di atas yaitu, dengan membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pembayaran, dengan semua data yg terintegrasi dapat menjadikan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan yang cepat, tepat dan akurat.

    3. Dengan adanya sistem informasi monitoring pembayaran retribusi, pada rancangan sistem yang baru sudah dapat mengontrol pembayaran retribusi dengan baik, karena tidak harus mengecek satu persatu dalam pencarian data yang sudah maupun belum untuk melakukan setoran pembayaran retribusi dari 104 petugas pemungut retribusi sekota Tangerang, sehingga dalam proses setoran pembayaran dapat dipantau oleh Bendahara Pembantu Penerima dan Ketua UPT Retribusi Persampahan tidak membutuhkan yang lama untuk memperoleh hasil yang dicapai lebih optimal dalam informasi laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan.


    Saran

    Berikut saran yang akan penulis sampaikan untuk pengembangan sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan agar menjadi lebih baik:

    1. UPT Retribusi Persampahan wajib melakukan perawatan pada sistem agar sistem tersebut selalu up to date dan perlu adanya pengembangan sistem yang baru untuk dapat dikembangkan dengan menambahkan ruang lingkup pada pembayaran retribusi sehingga sistem menjadi lebih luas dan dapat di akses dengan berbasis Android.

    2. Diperlukan adanya pelatihan untuk Bendahara Pembantu Penerima untuk lebih memahami proses alur kerja pada sistem saat ini sehingga memaksimalkan sistem baru yang telah di rancang.

    3. Untuk mendapatkan sistem ini harus di dukung oleh perangkat yang memadai baik dari peralatan software maupun hardware sehingga dapat berjalan secara maksimal.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Semarang: dalam Jurnal KOMPAK Vol.9 No .1.
    2. Maniah, Dini Hamidini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
    3. Arnold, Ross D, dkk. 2015. “A Definition of Systems Thinking: A Systems Approach”. Procedia Computer Science 44. www.sciencedirect.com. Diakses pada tanggal 12 April 2018.
    4. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    5. 5,0 5,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
    6. Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. Malang : Universitas Kanjuruhan. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1204/943. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
    7. Puschmann, Conrelius dan Jean Burgess. 2014. Metaphors of Big Data. International Journal of Communication. Gernany: Humboldt University of Berlin. https://www.hiig.de/wp-content/uploads/2014/07/2169-11849-1-PB.pdf. Diakses pada tanggal 11 September 2017.
    8. Kanal, Abhisek and Aishwarya . 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies, Pages.
    9. 9,0 9,1 P. Nithya, G. Lakshmipriya. 2015. Architecture, Techniques and Applications : In International Journal of An Overview Data Mining and Warehousing, Pages.
    10. Brata, MEW, Dini Wahjoe Hapsari dan Siska Priyandani Yudowati. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Keuangan (Studi Kasus Pegawai Keuangan Universitas Telkom). e-Proceeding of Managementi. Vol.5, No. 1 Maret 2018. http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6316/6294. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
    11. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    12. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1-Februari 2017.
    13. Masriadi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Pemakaian Laboratorium Komputer Di Universitas Putra Indonesia “Yptk Padang” Menggunakan Bahasa Pemrograman Java. Menara Ilmu. Vol.12, Jilid 1 No.79 Januari 2018. http://joernal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/490/429. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
    14. Mulyani, Sri. 2016. Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.
    15. Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id/index.php/stmsi/article/view/6/pdf. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2017.
    16. Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Komsumen. Yogyakarta: CAPS.
    17. 17,0 17,1 Fauzi, Moch Agita dan Titis Aji Wicaksono. 2015. System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. Jurnal Surya Informatika. ISSN : 2477-3042. Vol.1 No.1 http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/3/article/view/6/39. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    18. Maimunah, Septiyan dan Bayu Setiawan. 2016. Structure Project Application Pelayanan Pasien Rawat Jalan pada RSIA Selaras. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
    19. 19,0 19,1 Irzal. 2016. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : Kencana.
    20. 20,0 20,1 Indra, Bayu Siswanto. 2015. Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pembangunan Perumahan Tbk Cabang Kalimantan Di Balikpapan. eJournal Administrasi Bisnis. ISSN : 2355-5416. http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/?p=968. Diakses pada tanggal 26 April 2018.
    21. UU RI tentang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1.
    22. Dwi, Indah Rahayu, Mochammad Al Musadieq, dan Arik Prasetya. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja. Jurnal administrasi Bisnis. Malang : Universitas Brawijaya. Vol. 43 No. 1 Februari 2017.
    23. Ketut, I Swarjana. 2017. Ilmu Kesehatan Masyarakat-Konsep, Strategi, dan Praktik. Yogyakarta : ANDI.
    24. Gerry, Gisma Kurniawan. 2018. Implementasi Teknologi Framework YII Untuk Sistem Penjualan Online di Toko Passion Yogyakarta. Yogyakarta. Skripsi (Thesis) : STMIK Akakom.
    25. 25,0 25,1 25,2 25,3 Hidayatullah, Priyanto dan Kawistara, Jauhari, Khairul. 2014. “Pemrograman WEB”. Bandung: BI-Obses.
    26. Rahayu, Sri. Yusup, Muhamad dan Sinta, Puspita. 2015. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan Menggunakan Framework Yii”. Peguruan Tinggi Raharja: Jurnal CCIT Vol.7 No.2 Oktober .
    27. 27,0 27,1 Alaika, Wiwenty Lula. 2018. Virtual Dressing Room Dengan Metode Augmented Reality Untuk Pemasaran Fashion (Studi Kasus : Wla New Innovation Collection Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Jawa Barat). Skripsi Thesis, Stmik Akakom Yogyakarta.
    28. Yuni, Sugiarti dan Oman Sulaeman. 2015. “Perancang Bangun Knowledge Management System Bahan Ajar Online dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Mts Negeri 2 Pamulang”. Tangerang: Jurnal Teknik Informatika Vol.8 No.2.
    29. Supono, Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
    30. Husain, Ahmad. 2018. Analisis Data Lifting Migas Menggunakan Metode C4.5 Pada Asosiasi Daerah Penghasil Migas. Jurnal String Vol. 2 No.3 April 2018. http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/STRING/article/view/2442/1829. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
    31. Saputra, M. Rosyid dan Slamet Riyadi. 2016. Sistem Informasi Populasi dan Historikal Unit Alat-Alat Berat pada PT. Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia. Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA). Vol.6 No.2. http://jurnal.unda.ac.id/index.php/Jpdf/article/view/69/63. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
    32. Enterprise, Jubilee. 2016. “Belajar Sendiri Desain Web dengan Dreamweaver”. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
    33. Yuni, Sugyani, Maisofa dan Risdiyani. 2017. “Model Pembelajaran Elektronik (E-learning) untuk PKBM Melati Cibeber di Kota Cilegon”. Jurnal Prosisko ISSN : 2406-7733 Vol. 2 No. 1 Universitas Serang Raya Kota Serang Banten.
    34. Santosa, Pradana Wibowo dan Eddy Herjanto. 2018. Strategi Bisnis Dengan Menggunakan Analisis Swot Dengan Model Supply Chain Logistik Untuk Meningkatkan Penjualan Retail Pada PT XYZ. Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 3 No. 1. https://journal.untar.ac.id/index.php/jmbk/article/view/1292/825. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
    35. Saputro, Alfredo Slamet, Kadarisman Hidayat dan Edy Yulianto. 2016. Perencanaan Strategi Pemasaran Paket Data Kampus Dalam Persaingan Di Bidang Paket Data Internet (Studi Kasus Pada PT. Telkomsel Cabang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 36 No. 1. Malang : Universitas Brawijaya.
    36. Septinor, Bilung. 2016. “Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda pada CV. Semoga Jaya di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur”. eJournal Administrasi Bisnis: Vol. 4, ISSN 2355-5408.
    37. Rangkuti, Freddy. 2015. “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
    38. Suryana, Abas, Sudaryono, dan Sugeng Santoso, 2015. “Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi”. Tangerang: Jurnal ICIT Perguruan Tinggi Raharja.
    39. Shadab, Khan, Aruna B Dulloo and Meghna Verma. 2014. Systematic Review of Requirement Elicitation Techniques. International journal of Information and Computation Technology, Vol. 4, No. 2. ISSN : 0974-2239.
    40. Agit, Amrullah dkk. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yohyakarta.” Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
    41. Sigit, Haris Triono. Anwar Khairul. 2015. Aplikasi Android Kamus bahasa Jawa Serang-Indonesia Menggunakan Algoritma KNUTT Morris PATT. Jurnal PROTEKINFO. Vol.2 September 2015. http://ejurnal.lppmunsera.org/index.php/ProTekInfo/article/view/46. Diakses pada 03 April 2018.
    42. Platt, Rebecca dan Nik Thompson. 2018. The Past,Present, and Future of UML. Encyclopedia of InformationScience and technology, Fourth edition. https://www.igi-global.com/chapter/the-past-present-and-future-of-uml/184445. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
    43. Waspodo, Bayu, Ahmad Nurul Fajar dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Vol.8 No.2. http://si.fst.uinjkt.ac.id/prodi/wp-content/uploads/2016/01/Jurnal-Oktober-2015.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    44. Nazilah, Siti dan Yuli Yuliani. 2017. Aplikasi Pengelolaan Surat Izin Gangguan HO (Hinder Ordonansi) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu. Media Jurnal Informatika Vol. 9 No. 1 Juni 2017. https://jurnal.unsur.ac.id/mjinformatika/article/view/242/174. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
    45. Rozy, Moch. Fachtur, A. Prasita Nugroho, dan Moch. Nurcholis. 2017. Aplikasi Pelayanan Dan Pengelolaan Data Bengkel Secara Elektronik Berbasis Web. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.2 No.1 Maret 2017. ISSN : 2503-1945. http://ejurnal.unmerpas.ac.id/index.php/informatika/article/view/53/33. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
    46. Nugraha, Hafiz dan Kondar Siahaan. 2018. Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Karyawan Rumah Sakit Islam Arafah Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol.3 No.1 Maret 2018. http://www.jurnalmsi.stikom-db.ac.id/index.php/jurnalmsi/article/view/140/116. Diakses pada tanggal3 Mei 2018.
    47. Arifianto, Darmawan Agus, Guntur Prabawa Kusuma dan Hanung Nindito Prasetyo. 2016. Aplikasi Pencatatan Dan Pelaporan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Pada Direktorat Lalu Lintas Polrestabes Bandung. Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 No. 1 April 2016. http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/appliedscience/article/view/4060/3835. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
    48. Ruhul, Amin. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. ISSN: 2527-4864. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol.2 No.2-Februari 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2018.
    49. Nining, Suryani dan Ridho Wijayanto. 2014. Pembelajaran Interaktif Bahasa Inggris Bagi Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar (Studi Kasus MI Nurul Falah Ciater. Jurnal Paradigma Vol.16 No.1-Maret 2014. Bandung: AMIK BSI Bandung. http://ejournal.bsi.ac.id/. Diakses pada 30 April 2018.
    50. Kumar, Manish dan Santosh Kumar Signh. 2015. A Comparative Study Of Black Box Testing and White Box Testing Techniques. International Journal Of Advance Research In Computer Science and Management Studies. University Departemen of Mathematics. Volume 3. ISSN: 2321-7782 10 Oktober 2015.
    51. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 – 1762. Vol.5 No.1-Maret 2015.
    52. Adhista, Nova. Nur, Azizah. dan Rahayu, Sri. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Perguruan Tinggi Raharja: Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI) Vol. 3 No. 2.



    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    A.1 Surat Pengantar Skripsi
    A.2 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing I
    A.3 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing II
    A.4 Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.5 Form Validasi Skripsi
    A.6 Form Validasi Sidang Akademik
    A.7 Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing
    A.8 Lembar Pergantian Judul
    A.9 Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
    A.10 Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi
    A.11 Kwitansi Pembayaran Sidang
    A.12 Kwitansi Pembayaran Raharja Career
    A.13 Daftar Nilai
    A.14 Formulir Seminar Proposal
    A.15 Formulir Pertemuan Stakeholder
    A.16 Sertifikat TOEFL
    A.17 Sertifikat Prospek
    A.18 Sertifikat Pemakalah SNMDI-1
    A.19 Sertifikat IT Internasional
    A.20 Sertifikat IT Nasional
    A.21 Surat Penerbitan Dokumen
    A.22 Curriculum Vitae (CV)
    A.23 Form Penggantian Dosen Pembimbing
    A.24 Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
    A.25 Hibah


    LAMPIRAN B

    B.1 Surat Penugasan dari Instansi Pemerintahan
    B.2 Form Wawancara
    B.3 Surat Keterangan Implementasi Program

    LAMPIRAN C

    C.1 SKRD(Surat Ketetapan Retribusi Daerah)
    C.2 Karcis
    C.3 Tanda Bukti Penerimaan (From Bend 26)
    C.4 Kwitansi (Tanda Pembayaran)
    C.5 Daftar Setoran Retribusi