SI1322476890
SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA
PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP
PADA PT ALBA UNGGUL METAL
Disusun Oleh :
NIM |
: 1322476890
|
NAMA |
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA
PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP
PADA PT ALBA UNGGUL METAL
Disusun Oleh :
NIM |
: 1322476890
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
:Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 23 Januari 2018
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Teknik Informatika
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Junaidi, S.Kom)
| ||||
NIP : 00594 |
NIP : 079010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA
PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP
PADA PT ALBA UNGGUL METAL
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1322476890
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Disetujui Oleh :
Tangerang, 23 Januari 2018
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Sugeng Santoso, M.Kom) |
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I.)
| ||
NID : 03009 |
NID : 05060
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
(DUPERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBITUR URUT TANGGAL
(DUT) PADA PT. BANK MANDIRI PERSERO
KCM JATI UWUNG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1322476890
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji :
Tangerang, Januari 2018
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA
PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP
PADA PT ALBA UNGGUL METAL
Disusun Oleh :
NIM |
: 1322476890
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 23 Januari 2018
([[Herman Cahyono])
|
NIM :1322476890
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Sistem ini dibuat untuk menghasilkan output partlist dan gambar kerja produk loker besi standar saja, tidak untuk produk lainnya. Sistem ini juga ditujukan untuk mengganti penggunaan 2 software yang biasa dipakai yaitu software Microsoft Excell dan AutoCAD. Sistem ini menggunakan MySQL sebagai basis data, bahasa pemrograman menggunakan java Netbean 8.2. Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan menggunakan metode pendekatan Prototyping. Metodologi pengumpulan menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode analisa sistem nya menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Sedangkan metode pengujian sistemnya menggunakan metode blackbox testing. Manfaat sistem yang dibuat ini semoga sistem lebih baik dari sebelumnya sehingga menjadikan pengolahan data lebih tertata dengan rapi. .
Kata Kunci: Partlist, Gambar kerja, MySQL, Java Netbean, UML, SWOT, Prototyping.
ABSTRACT
The system is designed to produce a standard output of partlist and drawing for production standard iron locker products only, not for other products. This system is also intended to replace the use of two commonly used software ie Microsoft Excell and AutoCAD software. This system uses MySQL as database, programming language using java Netbean 8.2. The design method uses UML (Unified Modeling Language) and using Prototyping approach method. Methodology of collection using observation methods, interviews and literature review. Its system analysis method uses SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). While the method of testing the system using blackbox testing method. Benefits of this system made system hopefully better than ever so that makes processing data more neatly arranged.
Keywords : Partlist, Drawing for production, MySQL, Java Netbean, UML, SWOT, Prototyping
Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini tanpa ada kendala yang berarti.
Tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di STMIK Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, masukan dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
- Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M. selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (Puket I) merangkap Dosen Pembimbing 1 yang bersedia meluangkan waktunya serta dengan sabar memberi petunjuk selama penyusunan laporan ini.
- Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informasi STMIK Raharja.
- Bapak Dedy Iskandar, M.T.I, selaku Dosen Pembimbing 2 yang bersedia dengan sabar membimbing penyusunan laporan ini.
- Bapak Irwan Iswara Wibisono selaku Direktur PT. Alba Unggul Metal yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian.
- Bapak Paimin Sutomo selaku Manager bagian Konstruksi yang bersedia membimbing di lapangan selama penelitian.
- Kedua Orang Tua, yang telah memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“.
- Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Skripsi ini.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada pada Skripsi ini maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi penulis khususnya.
Tangerang, 23 Januari 2018 | |
Herman Cahyono | |
NIM. 1322476890 |
DAFTAR SIMBOL
Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah cepat, dan menciptakan inovasi - inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan - kebutuhan tersebut salah satunya yaitu kebutuhan dalam dunia usaha yang saat ini sangat bergantung pada teknologi komputer ini. Penggunaan komputer pada dunia usaha saat ini sangat membantu dalam pengolahan data dan penyajian informasi yang akurat dan tepat waktu.
PT Alba unggul metal didirikan pada tahun 1962, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi sheet metal. Produk yang dibuat antara lain produk standar steel office equipment seperti loker besi, filling cabinet, lemari arsip, mobile file, dan rak besi, dan produk khusus seperti steel door, steel fire door, tool box, panel box, dan banyak produk standar maupun produk khusus yang bervariasi. Dari data penjualan produk yang didapat dari bagian marketing, produk yang paling banyak dipesan adalah produk loker besi.
Untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dari produk loker besi, perlu langkah inovasi dan efisiensi dalam pembuatan loker besi tersebut pada semua departemen yang terlibat. Departemen yang terlibat secara langsung dalam pembuatan adalah departemen Produksi, departemen PPIC dan departemen Konstruksi.
Departemen Konstruksi menyediakan gambar kerja dan partlist loker besi sebagai acuan departemen produksi dan PPIC dalam membuat suatu produk. Staff pada departemen Konstruksi ini membuat gambar kerja menggunakan software AutoCAD, dan membuat partlist menggunakan software Microsoft Excell. Pada proses pembuatan partlist menggunakan software di atas, masih mengalami kendala yaitu harus selalu mengubah banyak data yang ada sesuai dengan gambar kerja, harus mencari file dengan konstruksi yang mirip, harus lebih detail lagi untuk mengubah data yang berpengaruh terhadap konstruksi.
Dari permasalahan di atas muncul ide untuk membuat sistem yang lebih efektif dan efisien khususnya dalam pembuatan partlist loker besi yang bisa lebih cepat lagi. Sehingga diharapkan dengan pembuatan partlist lebih cepat, proses di departemen lain juga akan lebih cepat. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP PADA PT ALBA UNGGUL METAL”.
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
-
Bagaimana sistem yang berjalan saat ini dalam pembuatan partlist dan gambar produk kerja loker besi menggunakan software yang ada sudah berjalan baik dan cepat ?
-
Bagaimana hambatan yang ditemui pada sistem yang berjalan saat ini dalam pembuatan partlist dan gambar kerja produk loker besi?
-
Bagaimana rancangan sistem yang di inginkan Stakeholder agar pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi menjadi lebih cepat ?
-
Bagaimana usulan rancangan sistem yang baru untuk membuat partlist dan gambar kerja loker besi menjadi lebih cepat dari ?
Ruang Lingkup
Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam masalah ini. Permasalahan yang akan penulis bahas mengenai tentang proses pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi saja. Untuk produk selain loker besi standar ini tidak masuk dalam ruang lingkup.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
-
Tujuan Operasional
-
Untuk mempercepat pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi.
-
Untuk mengelola data partlist dan gambar kerja loker besi yang lebih tertata.
-
Tujuan fungsional
-
Untuk membuat sistem yang lebih cepat dalam pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi.
-
Untuk mengetahui ukuran standar yang digunakan loker besi.
-
Tujuan Individual
-
Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan yaitu Skripsi di STMIK RAHARJA.
-
Untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan yang penulis dapatkan dalam perkuliahan.
Manfaat Penelitian
-
Manfaat bagi Stakeholder
-
Stakeholder memiliki sistem standar desain produk loker besi yang lebih baik dari sebelumnya.
-
Pembuatan loker besi menjadi lebih cepat dari sebelumnya.
-
Pengelolaan data menjadi lebih tertata dengan sistem yang baru.
-
Manfaat bagi penulis
-
Memberikan pengalaman kepada penulis tentang membangun sebuah sistem di dunia kerja, dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja.
-
Meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisa suatu permasalahan yang ada pada suatu sistem agar dapat menemukan solusi dari masalah tersebut.
Metodologi Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode pengupulan data yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut :
-
Metode Observasi (Pengamatan Langsung).
-
Metode Studi Kepustakaan.
-
Metode Wawancara
Tempat observasi penelitian ini berada di PT. Alba unggul Metal yang beralamat di jalan industri raya III blok AC/AD no.2, khususnya pada departemen Konstruksi.
Dalam pengumpulan studi pustaka dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan ini.
Subyek wawancara adalah kepala departemen Konstruksi dan staff yang sering membuat gambar kerja dan partlist loker pintu. Hasil wawancara ini digunakan untuk melengkapi hasil observasi. Penulis juga meminta data fisik sebagai bahan penelitian berupa printout kepada stakeholder untuk memperoleh data informasi yang diperlukan.
Metode Analisa Sistem
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menggunakan metode Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportinity, Threat) sebagai metode analisa data. SWOT adalah analisa yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis
Metode Perancangan Sistem
Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan desain perangkat lunak. Dalam UML ini diagram yang digunakan antara lain :
Use Case Diagram
Activity Diagram
Sequence Diagram
Class Diagram
Metode Prototype
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menggunakan metode pendekatan Prototyping. Metode ini dipilih karena sangat baik digunakan untuk menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analisis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan masalah secara jelas. Proses pembuatan prototype ini merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang, kemudian dievaluasi beberapa kali sampai dinyatakan prototype tersebut diterima.
Metode Pengujian Sistem
Dalam skripsi ini metode Pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, penulis mengelompokan laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan Skripsi, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi dan berhubungan dengan teori-teori yang berisi definisi - definisi yang digunakan dalam penulisan ini.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas dan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi dan sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML) diagaram.
BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini akan menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, UML diagram yang diusulkan, rancangan sistem, tampilan program, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing, evaluasi, dan implementasi.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan yang dilakukan serta saran-saran yang dapat penulis berikan
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi
LAMPIRAN
Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Karakteristik Sistem
Komponen Sistem (Components System)
Batas Sistem (Boundary System)
Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Penghubung Sistem (Interface System)
Masukan Sistem (Input System)
Pengolahan Sistem (Processing System)
Keluaran Sistem (Output System)
Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)
Klasifikasi Sistem
Sistem Abstrak dan sistem fisik.
Sistem Alamiah dan sistem buatan manusia.
Di bawah ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.
Menurut Ricard F. Neuschel dalam Rohmat Taufiq (2013 : 2), “Mendefinisikan bahwa sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut Azhar Susanto dalam Rohmat Taufiq (2013:2), “Pengertian sistem yang dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem baik abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lain atau dengan lingkungan luar sistem.
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem.
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi.
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Sistem dapat dikasifikasikan dari sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22):
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sitem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akutansi, dan sistem koperasi.
Sistem alamiah adalah sitem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system, misalnya sistem informasi berbasis komputer
Konsep Dasar Data dan Informasi
Definisi Data
Bentuk Data
Teks, yaitu sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.
Data yang terformat, yaitu data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
Citra (Image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.
Audio, yaitu data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
Video, yaitu data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
Sumber Data
Data Internal, sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.
Data Personal, sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.
Data Eksternal, sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.
Definisi Informasi
Jenis-jenis Informasi
Informasi berdasarkan persyaratan
Informasi yang tepat waktu
Informasi yang relevan
Informasi yang benilai
Informasi yang dapat dipercaya
Informasi berdasarkan dimensi waktu
Informasi masa lalu
Informasi masa kini
Informasi berdasarkan sasaran
Informasi individual
Informasi komunitas
Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.
Menurut Sutarman (2012:3) “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat untuk diolah dalam bentuk yang dapat dimengerti menjadi informasi agar dapat berguna.
Menurut Yakub (2012:5), ada lima bentuk data antara lain sebagai berikut :
Menurut Yakub (2012:6), Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain sebagai berikut :
Menurut Sutabri (2012:29), “Konsep Sistem Informasi”. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.
Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.
Dari uraian yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori informasi lebih tepat disebut teori matematis dan komunikasi karena sumber informasi adalah data dan fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.
Menurut Sutabri (2012:34), jenis informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:
Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Komponen Sistem Informasi
Komponen Masukan (input), merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi.
Komponen Model yaitu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari datayang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model- model tertentu.
Komponen Keluaran (output) adalah produk dari sistem informasi yang berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya
Komponen Teknologi, tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.
Komponen Basis Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Komponen Kontrol atau Pengendalian, digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang kuat.
Infrastruktur Informasi
Hardware (perangkat keras).
Software (perangkat lunak).
Network (fasilitas jaringan dan kompunikasi).
Database (basis data).
Information management personnel (manajemen informasi personal).
Arsitektur Informasi
Kebutuhan bisnis akan informasi.
Infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.
Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah Sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).
Menurut Mulyanto (2009:29), “Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari manusia, media teknologi, prosedur kerja, dan sumber daya data, yang saling bekerjasama untuk menyimpan, mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Mustakini (2009:39), Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu sebagai berikut :
Menurut Sutarman (2012:15), infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi.
Terdapat lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut :
Menurut Sutarman (2012:15), Arsitektur Informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu :
Konsep Dasar Metode Analisa SWOT
Pengertian Analisa SWOT
Kuadran 1 : Strength
Kuadran 2 : Threat
Kuadran 3 : Oportunity
Kuadran 4 : Weakness
Tipe – Strategi SWOT
S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.
Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sehingga dapat menentukan tujuan yang akan dicapai.
Menurut Rangkuti (2011:64), “Matriks Strengths, Weakness ,Opportunity, Threats (SWOT) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi : kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan SWOT matriks, namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari SWOT Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.
Konsep Dasar UML
Definisi UML (Unified Modeling Language)
Definisi Diagram UML (Unified Modeling Language)
Use Case
Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.
Activity Diagram
Sequence Diagram
Class Diagram
Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.
Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.
Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case:
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.
Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.
Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.
Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.
Menurut Wijayanto (2013:35), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
Menurut Vidia (2013:21), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.
Menurut Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.
Konsep Prototype
Definisi Prototype
Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.
Menurut Mall (2009:43). (Prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem).
Jenis - Jenis Prototype
Rapid Throw away Prototyping.
Prototype Evolusioner.
Kelebihan dan Kelemahan Prototype
Adanya komunikasi yang baik antar pengembang dan user.
Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.
User berperan aktif dalam pengembangan sistem.
Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkan.
User terkadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa programm tersebut hanya cetak biru sistem.
Hubungan user dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancanganyang baik.
Dari beberapa pendapat ahli mengenai definisi Prototype, diantaranya :
Dari definisi pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa prototype adalah bentuk fisik pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut.
Menurut Simarmata (2010:64). Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:
Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang beresiko tinggi atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang.
Pada pendekatan evolusioner, suatu prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai ”chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993)
Menurut Simarmata (2010:68) berikut adalah kelebihan dan kelemahan prototype, yaitu:
Kelebihan Prototype.
Kelemahan Prototype.
Teori Khusus
Konsep Dasar Partlist dan Gambar Kerja
Definisi dan Fungsi Partlist
Definisi Gambar Kerja
Partlist adalah salah satu dokumen ISO 9001:2008 dengan nomor FM.KONS-01 RE V.01-17/07/08, yaitu suatu lembar form dokumen yang memuat tentang nama produk, nomor pesanan, jumlah pesanan produk, nama pemesan, tanggal pesanan, dan tabel bahan komponen yang dibutuhkan beserta tanda tangan orang yang terlibat dalam pembuatan partlist tersebut. Tabel bahan komponen berisi informasi tentang nama bahan komponen, dimensi bahan komponen dan jumlah bahan yang dibutuhkan.
Dalam pembuatan partlist tersebut menggunakan software microsoft excell yang pembuatnya disebut drafter. Ada tiga orang yang terlibat dalam pembuatan partlist ini yaitu drafter sebagai pembuat, supervisor sebagai pemeriksa dan disetujui oleh manager Konstruksi.
Fungsi dari partlist ini adalah sebagai pedoman departemen PPIC dalam pengadaan dan pembelian barang yang akan dibutuhkan pada departemen Produksi nanti untuk dikerjakan menjadi bentuk produk yang diinginkan sesuai gambar kerja. Partlist ini juga digunakan oleh bagian Cutting pada departemen Produksi sebagai pedoman membuat raw material plat sesuai dengan dimensi bahan komponen yang tercantum di partlist.
Form partlist dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar kerja adalah form untuk mendeskripsikan sebuah komponen dalam bentuk pemodelan gambar dua dimensi maupun tiga dimensi yang sesuai kaidah bahasa gambar tehnik industri. Gambar kerja ini memuat dimensi dan bentuk dari desain produk dan etiket yang semua itu tertera di dalam garis batas kertas. Etiket adalah bentuk format informasi dari desain produk yang memuat nama produk, skala, tanggal, proyeksi pandangan, orang yang menggambar sampai ukuran cetak kertas. Ada dua model orientasi gambar kerja yang dibuat yaitu protrait dan landscape, orientasi tersebut disesuaikan dengan bentuk desain produk yang dibuat memperhatikan tata letak yang sesuai sehingga enak dilihat dan mudah dibaca.
Dalam pembuatan gambar kerja tersebut mengacu pada kaidah bahasa gambar tehnik industri, maka perlu diperhatikan style garis maupun tebal garis, font dan size hurufnya. Software yang digunakan untuk membuat gambar kerja adalah AutoCad. Karena mengikuti kaidah bahasa gambar tehnik industri maka form gambar kerja tidak diatur dalam dokumen ISO.
Fungsi gambar kerja adalah sebagai pedoman departemen produksi dalam membuat produk yang sesuai dengan apa yang terdapat dalam gambar kerja. Dan juga sebagai pedoman checking departemen QC dalam memeriksa kualitas barang yang dihasilkan oleh departemen Produksi ini.
Bentuk form dari gambar kerja ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Konsep MySQL
Definisi MySQL
Tipe Data MySQL
Tipe data numeric
Tipe data String
Tipe data char dan varchar
Tipe Data Tanggal
Operator MySQL
Operator Aritmatika
Operator Perbandingan
Operator Logika
Operator Karakter
Operator Lain-lain
Fungsi Agregat
Menurut Kustiyahningsih (2011:145), “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.
Menurut Wahana Komputer (2010:21), MySQL adalah database server open source yang cukup popular keberadaanya. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project. Adanya fasilitas API (Application Programming Interface) yang dimiliki oleh MySQL, memungkinkan bermacam-macam aplikasi Komputer yang ditulis dengan berbagai bahasa pemograman dapat mengakses basis data MySQL.
Dari definisi di atas, disimpulkan MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Sedangkan RDMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris dan kolom digunakan dalam perintah-perintah di MySQL
Menurut Anhar (2010:45), MySql (My structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, postagre SQL, dan lainnya. MySQ berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakanya secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung / support dengan database MySQL. MySQL mengenal beberapa tipe data field yaitu :
Tipe numeric dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.
String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data 'string seperti char, varchar, text, binary, varbinary, dan blob.
Tipe data char dan varchar pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan.
Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MySQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah
Menurut Kustiyahningsih (2011:149), MySQL mendukung penggunaan operator-operator dan fungsi-fungsi diantaranya :
Konsep Dasar Pemrograman Java
Definisi Pemrograman Java
Mengenal Java NetBeans 8.2
IDE NetBeans
Keunggulan NetBeans
NetBeans GUI Builder gratis dengan ribuan plug In yang bisa kita unduh langsung di website resminya, maupun dari pihak ketiga.
NetBeans GUI Builder sangat kompetibel dengan Swing karena memang langsung dikembangkan oleh Sun Microsystem yang notabenenya sebagai pengembang Swing.
Netbeans tidak hanya dapat digunakan buat java saja, karena Netbeans dapat di gunakan untuk bahasa pemograman lain seperti C/C++, Ruby, dan PHP.
NetBeans GUI Builder sangat cocok untuk digunakan dalam pengembangan sistem berskala Enterprise.
Pada paket tertentu, Netbeans juga menyertakan GlassFish V2 UR2 dan Apache Tomcat 6.0.16
Kelemahan NetBeans
NetBeans hanya mensupport satu pengembangan Java GUI, yaitu Swing, yang padahal ada Java GUI yang dikembangkan oleh eclipse yang bernama SWT dan JFace yang sudah cukup populer.
NetBeans mempatenkan source untuk Java GUI yang sedang dikerjakan dalam sebuah Generated Code, sehingga programmer tak dapat mengeditnya secara manual.
Dari segi sumber daya, Netbeans memerlukan sumber daya yang besar, seperti Memory dan ruang hard disk.
Netbeans memerlukan dukungan prosesor yang cukup handal untuk mendapatkan performa maksimalnya.
Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dikembangkan oleh Sun Microsystem sejak tahun 1991. Bahasa pemrograman ini dikembangkan dengan model yang mirip dengan bahasa C++ dan Smaltalk, namun sudah dirancang agar mudah dipakai dan platform independen.
Salah satu editor dalam java adalah NetBeans. Editor ini luar biasa untuk membuat aplikasi java, karena didukung dengan fasilitas drag and drop komponen, 14 yaitu dukungan Rapid Aplication Development (pemrograman berbasis visual dan template). Satu hal lagi yang paling penting adalah produk ini free, yang dibuat oleh Sun Microsystem.
NetBeans memiliki IDE (Integrated Development Environment), ada juga yang bilang Integrated Design Environment dan Integrated Debugging Environment, yakni sebuah program/alat bantu yang terdiri atas Editor, Compiler, Debugger dan Design yang terintegrasi dalam satu aplikasi.
Elisitasi
Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap, yaitu :
Elisitasi tahap I
Elisitasi tahap II
"M" pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksud-nya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
"D" pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
"I" pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
Elisitasi tahap III
Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
Operational (O) : bagaimana tata cara pengguna-an requirement dalam sistem akan dikembangkan.
Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
Middle (M) : Mampu dikerjakan.
Low (L) : Mudah dikerjakan.
Final draft elisitasi,
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Literature Review
Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.
Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :
Tinjauan Studi dari penelitian Abdullah Azzam, 2014,
Tinjauan Studi dari penelitian Tony Tristan Saputra, 2015
Tinjauan Studi dari penelitian Alfi Faisal, 2015
Tinjauan Studi dari penelitian Dien Darul Diennurillah, dkk, 2017, dalam Prosiding SENASKI 2017
Tinjauan Studi dari penelitian Abas Sunarya, Sugeng Santoso dan Windy Sentanu, 2015, dalam Journal CCIT Januari 2015.
Tinjauan Studi dari penelitian Dedy Iskandar, Nasril Sany dan Andi Saputra, 2014, dalam Journal CCIT 2014.
Tinjauan Studi dari penelitian Ali Alkhalifah, 2017, dalam IJCSNS VOL.17 No.9, September 2017.
Tinjauan Studi dari penelitian Shilpa Mathur, 2011, dalam IJCSNS, VOL.11 No.9, September 2011.
Tinjauan Studi dari penelitian Iqbal H. Sharker dan K. Apu, 2014, IJHIT, vol.7 no.6.
Tinjauan Studi dari penelitian Kamalakant L. Bawankule, 2015, IJCSNS VOL.15 No.9, September 2015.
[Abdullah Azzam 2014] dalam jurnal TIKomSiN Vol. 2 No. 1 yang berjudul APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PRODUKSI BUKU LKS DENGAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) STUDY KASUS PADA PT. HARAPAN MAKMUR ABADI. Permasalahan yang ditemukan adalah sering terjadi kesalahan perhitungan dalam menentukan bahan baku, maka bisa jadi perusahaan kelebihan atau kekurangan bahan baku dikarenakan perhitungan mereka yang kurang tepat tersebut. Dalam pembuatan aplikasi penulis menggunakan diagram kontek, DFD, dan penyajian aplikasi menggunakan Borland Delphi 7.0 serta database MySQL. Hasil yang dicapai adalah sebuah Aplikasi yang digunakan untuk perusahaan dalam menganalisa kebutuhan bahan baku produksi perusahaan.
[Tony Tristan Saputra, 2015] yang berjudul SISTEM KALKUKASI PERHITUNGAN KONSTRUKSI STANDAR PINTU BESI PADA PT. ALBA UNGGUL METAL. Alasan dibuatnya sistem ini adalah karena untuk membuat output part list masih menggunakan dua software yaitu Microsoft excel dan Auto CAD. Sistem ini mampu mengefektifkan waktu dalam pembuatan part list konstruksi standar pintu besi. Data yang dimasukkan dalam sistem disimpan dalam basis data mysql yang akan dikalkulasikan dalam formula crystal report kemudian ditampilkan oleh crystal report dengan tampilan sesuai dengan part list konstruksi standar PT. Alba Unggul Metal.
[Alfi Faisal, 2015] yang berjudul PERANCANGAN GAMBAR KERJA TIGA DIMENSI (3D) PADA PROSES PRODUKSI PT. MATAHARI LEISURE. Dalam penelitian tersebut ditemukan permasalahan terkait efektifitas dan efiesiensi kerja, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang dapat memperbaiki hal tersebut adalah dengan menggunakan panduan atau gambar kerja dengan pemodelan tiga dimensi, gambar kerja tiga dimensi memiliki desain objek berbentuk tiga dimensi, dan mempunyai warna yang disesuaikan dengan kondisi aslinya, hal ini dapat membantu operator produksi untuk melakukan proses pembuatan atau perakitan dengan lebih mudah dan cepat.
[Dien Darul Diennurillah, dkk, 2017] dalam Prosiding SENASKI 2017 yang berjudul SISTEM INFORMASI PRODUKSI BENANG PADA PT. CENTRAL GEORGETTA NUSANTARA. Kekurangan bahan baku pada saat terjadinya proses produksi dan tidak adanya pengawasan pada stok bahan baku merupakan masalah yang dihadapi oleh PT.Central Georgette Nusantara. Kurangnya bahan baku akan menyebabkan terganggunya proses produksi sehingga diperlukan waktu tambahan untuk pemenuhan bahan baku tersebut.
[Abas Sunarya, Sugeng Santoso, dan Windy Sentanu, 2015] dalam Jurnal CCIT No.2 Vol.8, Januari 2015, yang berjudul SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN LAN. Aplikasi ini menggunakan metode forward chaining untuk mendiagnosa gejala-gejala pada jaringan LAN yang mengalami gangguan, dengan menggunakan metode forward chaining diharapkan dapat mempermudah mengetahui gangguan yang dialami.
[Dedy Iskandar, Nasril Sany, dan Andi Saputra, 2014] dalam Jurnal CCIT No.1 Vol.8, September 2014, yang berjudul PENGARUH MOTIVASI, KOMPETENSI, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTERAKSINYA DENGAN FACEBOOK TERHADAP SIKAP PEMBELAJARAN SISWA SMK STUDI KASUS SMK BONAVITA TANGERANG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, kompetensi, lingkungan sosial dan interaksinya dengan facebook terhadap sikap pembelajaran siswa SMK. Hasil pengujian terhadap hipotesis menunjukkan bahwa facebook sangat berpengaruh terhadap sikap pembelajaran siswa SMK Bonavita Tangerang. Variabel LS (lingkungan sosial) yang dipengaruhi variabel moderasinya (LSFB) berpengaruh terhadap variabel Sikap. Pengaruh variabel FB berinteraksi dengan variabel LS (lingkungan sosial) berpengaruh terhadap variabel SIKAP. Dalam penelitian ini metode yang digunakan metode wawancara, observasi dan studi pustaka.
[Ali Alkhalifah, 2017] dalam IJCSNS September 2017, yang berjudul DEVELOPING MOBILE COMMERCE WEBSITE DESIGN TO ENHANCE USERS EXPERIENCE. Makalah penelitian ini memberikan gambaran umum tentang perancangan halaman web mobile, termasuk konten dan navigasi, keamanan dan privasi dan periklanan melalui web serta menarik klien baru dan web. Makalah ini memberikan panduan dan rekomendasi untuk desain mobile commerce sebagai langkah potensial dalam upaya meningkatkan pengalaman pengguna dan penerimaan mobile commerce.
[Shilpa Mathur, 2011] dalam IJCSNS September 2011, yang berjudul GENERIC PROGRAMMING IN C++ AND JAVA. Makalah ini membahas tentang Generic Programming di Java dan C ++. Salah satu motivasi utama untuk memasukkan dukungan pemrograman generik di Java dan C ++ adalah menyediakan wadah homogen yang aman. Untuk meningkatkan dukungan untuk pemrograman generik di C ++, kami mengenalkan konsep untuk mengekspresikan perilaku tipe semantik dan sintaksis dan untuk membatasi parameter jenis pada template C ++.
[Iqbal H. Sharker dan K. Apu, 2014] dalam IJHIT 2014, yang berjudul MVC ARCHITECTURE DRIVEN DESIGN AND IMPLEMENTATION OF JAVA FRAMEWORK FOR DEVELOPING DESKTOP APPLICATION. Model pengembangan java yang ada saat ini tidak memiliki struktur, yang mencampur kode akses data, pemrosesan logika bisnis dan graphical user interface (GUI) tampil secara bersamaan. Akibatnya, banyak masalah bagi pengembang perangkat lunak, sementara hal itu tidak dapat memenuhi pesatnya perkembangan aplikasi perangkat lunak. Dalam tulisan ini, kami merancang dan mengimplementasikan kerangka kerja MVC java untuk mengembangkan aplikasi berbasis desktop yang dapat memisahkan data, tampilan dan kontrol perangkat lunak.
[Kamalakant L. Bawankule, 2015] dalam IJCSNS VOL.15 No.9, September 2015, yang berjudul DESIGN AND IMPLEMENTATION OF MASSIVE MYSQL DATA INTELLIGENT EXPORT SYSTEM TO EXCEL BY USING APACHE – POI LIBRARIES. Untuk mengekspor hampir 1.0000 atribut dari database ke dalam lembar Excel, kami mengembangkan sistem ekspor yang cerdas. Sistem menggunakan Netbeans / Eclipse sebagai alat pengembangan, bahasa pemrograman berorientasi objek sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai basis data, POI-HSSF sebagai apache Library untuk membaca dan menulis data dari excel, menggunakan AWT dan SWING untuk desain sebuah aplikasi, dan menggunakan mysql-connector sebagai teknologi koneksi ke database.
Berdasarkan literature-literature review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literature review dari penelitian Tony Tristan Saputra tahun 2015, karena ada kesamaan dalam tema dengan penulis, tetapi dalam literature review di atas, outpunya hanya partlist, sehingga penelitian ini tidak hanya pembuatan partlist, tetapi juga menambahkan pembuatan gambar kerja.
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan
PT Alba Unggul Metal berdiri pada tahun 1962 sebagai produsen alat-alat kantor (Office Equipment) dari bahan baku sheet metal. Produk utamanya saat itu adalah Filling Cabinet, Lemari Arsip, Loker besi, Meja Kerja dan sejenisnya.
PT. Alba Unggul Metal pindah ke Kawasan Industri Jatake Tangerang Banten pada tahun 1988. Dengan tujuan untuk perluasan area dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan dan peningkatan kemajuan perusahaan yang pesat.
Dengan didukung oleh tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman, PT. Alba Unggul Metal mengembangkan dan menambah variasi produk dengan memproduksi Pintu besi (steel door) dan pintu tahan api (fire door) sesuai standar keamanan dan kekuatan untuk pembangunan gedung dan bangunan lainnya.Variasi produk juga ditambah, dengan memproduksi rak penyimpanan di gudang seperti Heavy Duty Rack (Pallet Rack), Medium Duty Rack dan Selving Rack.
PT. Alba Unggul Metal memulai penerapan sistem manajemen mutu dan berhasil mendapatkan Sertifikat ISO 9001-2008 di bidang Manajemen dari Badan Sertifkasi WQA pada tahun 2009 . Untuk menjaga konsistensi penerapan sistem manajemen mutu dibentuklah Komite 5R dan QIT sebagai upaya pencapaian sasaran mutu perusahaan. Dan Pada tahun 2010 PT. Alba Unggul Metal melakukan uji sertifikasi produk untuk meningkatkan kualitas dan standarisasi ke Lembaga Sertifikasi Produk Pusat Standarisasi (SPPT) Departemen Perindustrian dan dinyatakan telah memenuhi standar ketentuan SPPT NI sebagai pengguna tanda SNI untuk produk bermerk “ALBA”.
Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan
Kebijakan Mutu Perusahaan
PT Alba Unggul Metal memproduksi :
Perlengkapan kantor dari metal
Perlengkapan rumah sakit dari metal
Racking
Pintu besi dan pintu tahan api
Pemimpin dan karyawan berikrar untuk selalu memenuhi persyaratan pelanggan
Efektifitas sistem manajemen nutu terus menerus diperbaiki
Sasaran mutu PT Alba Unggul Metal ditetapkan
Sistem manajemen mutu ditinjau dalam rapat tinjauan manajemen
Visi perusahaan
Menjadikan produk alba selalu dekat dan sebagai pilihan utama bagi konsumen
Misi perusahaan
Menghadirkan produk yang dapat memenuhi harapan konsumen dalam hal kualitas, harga dan layanan waktu pengiriman serta perbaikan yang berkelanjutan
Struktur Organisasi Perusahaan
Susunan organisasi PT. Alba unggul metal terdiri atas :
Tugas Dan Tanggungjawab
Berikut di bawah ini adalah divisi-divisi dan tugas serta tanggung jawab yang ada pada PT.Alba Unggul Metal :
Direksi
Memimpin perusahaan
Wakil Manajemen Mutu
Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang ditetapkan, diterapkan dan dipelihara.
Melaporkan kepada pucuk pimpinan tentang kinerja sistem manajemen mutu dan kebutuhan apapun untuk kebaikannya.
Memastikan peningkatan kesadaran tentang persyaratan pelanggan di seluruh perusahaan.
Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu.
Manajer Pabrik
Memimpin kegiatan operasional di dalam pabrik.
Marketing
Pengembangan pasar.
Penangangan order dan permintaan penawaran.
Penanganan keluhan pelanggan.
Penanganan kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan.
PPIC
Membuat rencana produksi.
Membuat rencana pengiriman.
Gudang
Mengendalikan bahan baku
Produksi
Melaksanakan produksi sesuai jadwal yang telah ditetapkan PPIC.
Quality Control
Melakukan inspeksi dan verifikasi pada : barang masuk, barang dalam proses, barang jadi dan barang keluar.
Konstruksi
Menyiapkan gambar penawaran.
Menyiapkan gambar produksi.
HRD/Personalia
Pengembangan sumber daya manusia.
Penyusunan standar kompetensi tugas dan matriks.
Penyusunan tugas dan wewenang karyawan.
Penilaian dampak atau hasil dari pengembangan SDM.
Pengendalian atau pengolahan administrasi SDM.
Purchasing
Pengendalian pembelian.
Menyusun daftar supplier.
Menilai supplier.
Maintenance
Pemeliharaan mesin peralatan produksi.
Perawatan mesin peralatan produksi.
Workshop
Perbaikan matres.
Perawatan matres.
Pembuatan matres.
Pembuatan komponen non matres
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Pada analisa pembuatan gambar Locker ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya :
Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran
Prosedur Pembuatan Gambar Produksi
Prosedur Pembuatan Partlist
Pada prosedur ini hanya membuat gambar penawaran untuk diajukan kepada customer, gambar penawaran yang dibuat meliputi gambar tampak depan, tampak atas, tampak samping, tampak perspektif. Dan juga keterangan produk yang menjelaskan nama dan type produk, dimensi produk, material, konstruksi, painting dan warna. Pada bagian etiket gambar tercantum proyeksi gambar, skala, satuan ukuran, tanggal, digambar, diperiksa, disetujui, nama perusahaan, nama produk, keterangan dan ukuran kertas. Semua yang dijelaskan diatas dikemas dengan kop gambar standar PT.Alba Unggul Metal.
Pada prosedur ini hanya membuat gambar produksi. Ada banyak part yang digambar untuk mengetahui konstruksi Locker. Ada standar konstruksi Locker basic dan Locker gandeng yang mempunyai konstruksi yang berbeda. Untuk standar konstruksi Locker basic menggunakan part dengan sebutan voorstuck pada bagian bawah depan. Sedangkan standar konstruksi Locker gandeng menggunakan part dengan sebutan chasis pada bagian bawah. Tetapi ke dua standar tersebut menggunakan sistem engsel yang sama yaitu engsel pivot.
Untuk standar Locker basic, gambar part yang harus dibuat antara lain gambar tutup atas, badan samping, badan belakang, voorstuck, penahan rak, pintu, tulang pintu, rak, pemasangan badan samping dan pemasangan pintu. Sedangkan untuk standar Locker gandeng, gambar part yang harus dibuat antara lain gambar tutup atas, tambahan tutup atas, badan samping, tambahan badan samping, badan belakang, chasis, tambahan chasis, penahan rak, pintu, tulang pintu, rak, dasar, pemasangan tutup atas, pemasangan badan samping, pemasangan chasis dan pemasangan pintu.
Pada prosedur pembuatan Partlist ini mengikuti gambar part yang telah digambar dan data dimensi bahan dimasukkan ke dalam Microsoft excel untuk dibuatkan daftar kebutuhan bahan yang disebut Partlist. Susunan Partlist dimulai nomor, nama part, material plat, tebal plat, lebar plat, panjang plat, satuan ukuran, jumlah per unit, jumlah total, satuan jumlah dan keterangan.
Setelah gambar dan Partlist selesai dibuat, kemudian dikoreksi oleh Supervisor dan disetujui oleh Manager Konstruksi atau disebut sebagai pimpinan, supaya bisa diproses oleh bagian PPIC dan Gudang, untuk kemudian segera diproduksi untuk memenuhi pesanan customer.
Rancangan Prosedur Yang Berjalan
Dari pengumpulan data yang didapat pada dokumen ISO, dapat dilihat rancangan prosedur yang berjalan sebagai berikut :
Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran
Prosedur mulai.
Customer meminta penawaran ke Marketing.
Marketing menerima permintaan dari customer kemudian meneruskan ke FM / Estimasi.
FM / Estimasi menerima permintaan dari Marketing kemudian meneruskan ke Konstruksi
Konstruksi menerima permintaan dari FM / Estimasi kemudian menginstruksikan Drafter membuat gambar penawaran.
Konstruksi mengecek gambar penawaran, jika tidak sesuai Drafter memperbaiki gambar penawaran, jika sesuai/OK diserahkan ke FM / Estimasi
FM / Estimasi menerima gambar penawaran dari konstruksi kemudian menghitung estimasi harga dan waktu pengerjaan, kemudian diserahkan ke Marketing. Jika ada revisi gambar diserahkan lagi ke konstruksi untuk diperbaiki, prosedur diulang kembali.
Marketing menerima gambar penawaran, estimasi harga dan estimasi waktu dari FM / Estimasi, kemudian dibuatkan Quotation untuk customer.
Prosedur selesai
Flowchart Prosedur Pembuatan Gambar Produksi
Prosedur mulai.
Customer mengirimkan PO ke Marketing.
Marketing menerima PO dari customer kemudian membuat order pesanan dan mengirimkan ke PPIC.
PPIC menerima order pesanan dari Marketing kemudian membuat work order dan mengirimkan ke Konstruksi
Konstruksi menerima work order dari PPIC kemudian menginstruksikan Drafter membuat gambar produksi (gambar kerja + Partlist).
Konstruksi mengecek gambar produksi, jika tidak sesuai Drafter memperbaiki gambar produksi, jika sesuai/OK diserahkan ke PPIC.
PPIC menerima gambar produksi dari konstruksi kemudian membuat lembar time schedule order dan minimum produk order, kemudian lembar yang dibuat diatas beserta gambar produksi diserahkan ke Produksi. Jika ada pemberitahuan revisi gambar dari Marketing, diserahkan lagi ke konstruksi untuk diperbaiki, prosedur diulang kembali.
Produksi menerima lembar time schedule order, minimum produk order dan gambar produksi dari PPIC, kemudian memulai produksi sesuai schedule.
Prosedur selesai
Use case diagram sistem pembuatan gambar produksi
Nama use case : Membuat Gambar Kerja.
Nama use case : Membuat Partlist
Sequence diagram sistem pembuatan gambar produksi
3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Drafter, Supervisor, dan Manager
3 (tiga) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
8 (delapan) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
Activity diagram sistem pembuatan gambar produksi
1 (satu) Initial Node.
14 (Empat belas) Action.
1 (satu) Decission
1 (satu) Activity Final Node, Aktifitas yang diakhiri.
Berdasarkan gambar 3.2 Flowchart Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran, aliran prosedur sebagai berikut :
Berdasarkan gambar 3.2 Flowchart Prosedur Pembuatan Gambar Produksi, aliran prosedur sebagai berikut :
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, berikut use case yang digunakan :
Berdasarkan gambar 3.4. Use case Diagram Sistem Pembuatan Gambar Produksi saat ini, terdapat beberapa use case antara lain :
Actor : Manager, Supervisor dan Drafter
Keterangan : pembuatan gambar kerja berdasarkan gambar penawaran
Actor : Manager, Supervisor dan Drafter
Keterangan : pembuatan gambar kerja berdasarkan gambar penawaran dan gambar kerja
Sequence diagram ini menampilkan urutan alur proses yang ada dalam sebuah use case sebagai berikut :
Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pembuatan gambar produksi yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
Activity diagram ini menggambarkan berbagai alur aktifitas use case dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Dari hasil penelitian, aktivitas pembuatan gambar produksi Locker ini dapat dilihat dengan Activity diagram sebagai berikut:
Activity Diagram pembuatan gambar produksi di atas terdapat :
Analisa Sistem Yang Berjalan
Metode Analisa Sistem
Metode analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu organisasi. Proses analisis SWOT ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi organisasi dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung, berikut ini penjelasan analisa SWOT :
Strength (kekuatan)
Fasilitas produksi yang lengkap
Sumber daya manusia yang terampil
Pengalaman dalam dunia industri sudah puluhan tahun.
Weakness (kelemahan)
Produk yang monoton, kurang inovatif.
Budaya 5R yang belum maksimal diterapkan
Regenerasi jabatan manajemen yang belum jalan, terdapat karyawan yang melebihi umur pensiun masih dipekerjakan.
Opportunities (peluang)
Membuat produk yang bervariasi dan inovatif yang memenuhi keinginan konsumen untuk melebarkan pasar
Membuat sistem yang terkomputerisasi dan saling tersambung antar bagian akan mempercepat produktivitas karyawan
Threats (ancaman)
Pesaing dengan produk yang lebih inovatif dan harga yang bersaing
Harga bahan baku yang naik
Kenaikan gaji karyawan yang tinggi
Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran
Analisa Masukan
Analisa Proses
Analisa Keluaran
Nama Masukan : Gambar Penawaran ( Shop Drawing ) yang di approve customer
Fungsi : Sebagai pedoman membuat gambar produksi
Sumber : Marketing
Media : Program Auto CAD dan printer
Frekuensi : Setiap ada work order
Format : Format dalam bentuk print out
Keterangan : Berisi gambar penawaran dengan spesifikasi produk sesuai keinginan customer.
Nama Modul : Gambar Kerja Produksi
Masukan : Gambar Penawaran ( Shop Drawing )
Keluaran : Gambar Kerja
Ringkasan Proses : Drafter membuat gambar kerja produksi sesuai arahan dari pimpinan konstruksi berdasarkan gambar penawaran yang diterima, setelah selesai gambar disetujui oleh pimpinan konstruksi.
Nama Keluaran : Partlist
Fungsi : Sebagai daftar kepada bagian PPIC untuk menyiapkan bahan sesuai dengan Partlist yang dibuat Drafter
Media : Microsoft Excel dan printer
Rangkap : 2 set lampiran ( asli dan copy an )
Distribusi : - 1 set lampiran asli untuk bagian konstruksi
- 1 set lampiran copy an untuk bagian PPIC
Konfigurasi Sistem Berjalan
Spesifikasi Hardware
Processor : Intel(R) Core(TM) i5-4460 CPU @ 3,20GHz(4 CPUs)
Mother Board : ASUS H81M-C
VGA : NVIDIA Geforce 201 2739MB
RAM : VGEN DDR3 4GB PC-6400
Monitor : Plug and Play Monitor LED 14” (BenQ)
Mouse : Optical (Logitech)
Keyboard : PS2 (Logitech)
Hard Disk : 500 GB (SATA)
Printer : Toner Ink (Kinoca Minolta bizhub 163)
Spesifikasi Software
Operating System : Microsoft Windows 7 Professional (service pack 1)
Auto CAD 2015 (For Design)
Microsoft Office 2010 (For Partlist)
Hak Akses (Brainware)
Drafter
Supervisor
Pimpinan
Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan yang dihadapi
PT. Alba Unggul Metal belum memiliki sistem konstruksi standar untuk produk Locker.
PT. Alba Unggul Metal harus memiliki rumus dan perhitungan yang sama untuk setiap konstruksi standar Locker.
PT. Alba Unggul Metal belum memiliki sistem untuk menyimpan data produk standar dan daftar kebutuhan bahan produk standar Locker.
Alternatif Pemecahan Masalah
- <p>Dibuatkan sistem yang dapat secara otomatis menghitung konstruksi standar Locker.</p>
- <p>Dibuatkan sistem yang memiliki rumus dan perhitungan yang sama untuk setiap konstruksi standar Locker.
Dibuatkan sistem yang dapat menyimpan data produk standar dan produk lainnya serta daftar kebutuhan bahan produk standar Locker
Dalam penulisan ini, penulis menyimpulkan masalah yang dihadapi oleh PT. Alba Unggul Metal adalah sebagai berikut :
Dalam permasalahan yang dihadapi oleh PT. Alba Unggul Metal, penulis memiliki alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :<p style="text-indent: 0.5in">
</ul>
Sistem yang akan dibuat nanti memiliki database MySQL dan aplikasi berbasis desktop dengan bahasa pemrograman java.
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.
Elisitasi Tahap II
Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :
M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Elisitasi Tahap III
Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :
T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan ?
O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?
Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :
H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
Final Draft Elisitasi
Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Sistem Kalkulasi Konstruksi Standar Locker Pada PT. Alba Unggul Metal. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan Sistem Aplikasi Pembuatan Partlist dan Gambar Kerja Standar Locker Pada PT. Alba Unggul Metal.
BAB IV
Rancangan Sistem Usulan
Prosedur Sistem Usulan
Sistem yang dibuat sedang dibuat ini adalah sistem yang cukup sederhana dan ada beberapa prosedur yang ada dalam sistem ini harus dimasukkan input data. Agar sistem ini selesai tepat waktu maka sistem hanya ditujukan untuk pembuatan Partlist dan gambar kerja tipe Locker basic saja. Sedangkan untuk tipe Locker gandeng diusulkan dalam pengembangan sistem selanjutnya.
Prosedur pertama yang harus dilakukan yaitu pada form input data, user harus memilih tipe Locker yang sudah disediakan yaitu ada 6 tipe dilihat berdasarkan jumlah pintu. 6 tipe tersebut diantaranya tipe 1 pintu, 2 pintu, 3 pintu, 4 pintu, 5 pintu dan 6 pintu. Tipe loker tersebut harus dipilih karena sangat mempengaruhi konstruksi locker yang akan dibuat.
Prosedur kedua yang harus dilakukan pada form input data, user harus memasukan data dimensi dari Locker tersebut. Data dimensi yang harus dimasukkan antara lain tinggi Locker, lebar Locker dan kedalaman Locker.
Prosedur ketiga yang harus dilakukan yaitu pada form input data, user harus mengisi data produk pesanan. Data yang harus diisi antara lain nama produk, nama pemesan, nomor pesanan, warna, tanggal pesanan, dan tanggal pengiriman.
Use Case Diagram Aplikasi Sistem Usulan
Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram aplikasi sistem usulan terdapat :
3 Actor di dalamnya yaitu Drafter, Supervisor dan Manager
9 Use Case yang dilakukan oleh beberapa aktor
1 Include sebagai pedoman.
Berikut penjelasan Use Case dapat di lihat pada tabel di bawah.
No. | Use Case | Deskripsi | Aktor |
1 | Login | Use Case ini berfungsi untuk validasi admin saat masuk ke form utama | Manager, Supervisor, Drafter |
2 | Tambah Admin | Use Case ini berfungsi untuk menambahkan data admin ke database | Manager |
3 | Hapus Admin | Use Case ini berfungsi untuk menghapus data admin dari database | Manager |
4 | Edit Admin | Use Case ini berfungsi untuk mengedit data admin masing masing | Manager, Supervisor, Drafter |
5 | Tambah Order | Use Case ini berfungsi untuk menambah order baru | Drafter |
6 | Edit Order | Use Case ini berfungsi untuk mengedit data order yang sudah ada | Supervisor |
7 | Hapus Order | Use Case ini untuk menghapus data order yang ada | Manager |
8 | Cetak Partlist | Use Case ini berfungsi menampilkan daftar partlist dan mencetaknya | Supervisor, Drafter |
9 | Cetak Gambar | Use Case ini berfungsi menampilkan daftar gambar dan mencetaknya | Supervisor, Drafter |
Activity Diagram Aplikasi Usulan Sistem
Activity Diagram Drafter.
1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
1 Actor yaitu Drafter
18 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dan suatu aksi
3 decission node yang dapat dilakukan oleh Drafter
2 Fork Node sebagai cabang pilihan ke action state selanjutnya
1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan.
Activity Diagram Supervisor.
1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
1 Actor yaitu Supervisor
18 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dan suatu aksi
3 decission node yang dapat dilakukan oleh Supervisor
2 Fork Node sebagai cabang pilihan ke action state selanjutnya
1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan.
Activity Diagram Manager.
1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
1 Actor yaitu Manager
15 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dan suatu aksi
3 decission node yang dapat dilakukan oleh Manager
2 Fork Node sebagai cabang pilihan ke action state selanjutnya
1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan.
Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Drafter sistem yang diusulkan terdapat :
Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Supervisor sistem yang diusulkan terdapat :
Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Manager sistem yang diusulkan terdapat :
Sequence Diagram Aplikasi Usulan Sistem
Sequence Diagram Proses Tambah Admin
1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Manager.
4 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, Form Daftar Admin, dan Form Tambah Admin.
6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
2 Self Message yang memuat validasi data input.
Sequence Diagram Proses Hapus Admin
1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Manager.
3 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, dan Form Daftar Admin.
6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
1 Self Message yang memuat validasi data input.
Sequence Diagram Proses Edit Admin
1 actor yang melakukan kegiatan yaitu admin, yang admin tersebut bisa sebagai drafter, supervisor atau manager.
4 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, Form Daftar Admin, dan Form Edit Admin.
6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
2 Self Message yang memuat validasi data input.
Sequence Diagram Proses Tambah Order
1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Drafter.
4 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, dan Form Tambah Order.
4 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
1 Create Message yaitu work order sebagai pedoman input data
2 Self Message yang memuat validasi data input.
Sequence Diagram Proses Edit Order
1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Supervisor.
3 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, dan Form Edit Order.
5 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
2 Self Message yang memuat validasi data input.
Sequence Diagram Proses Hapus Order
1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Manager.
2 lifeline, yaitu Form Login, dan Form Utama.
4 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
2 Self Message yang memuat validasi data input.
Sequence Diagram Proses Cetak Partlist
1 actor yang melakukan kegiatan yaitu admin, yang admin tersebut bisa sebagai drafter,atau supervisor
3 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, dan Form Partlist.
7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
1 Self Message yang memuat validasi data input.
Sequence Diagram Proses Cetak Gambar
1 actor yang melakukan kegiatan yaitu admin, yang admin tersebut bisa sebagai drafter,atau supervisor
4 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, Form Daftar Gambar dan Form Gambar.
8 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
1 Self Message yang memuat validasi data input.
Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Proses Tambah Admin terdapat :
Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram proses hapus admin terdapat :
Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram proses hapus admin terdapat :
Berdasarkan gambar 4.8 Sequence Diagram Proses Tambah Order terdapat :
Berdasarkan gambar 4.9 Sequence Diagram Proses Edit Order terdapat :
Berdasarkan gambar 4.10 Sequence Diagram Proses Hapus Order terdapat :
Berdasarkan gambar 4.11 Sequence Diagram Proses Cetak Partlist terdapat :
Berdasarkan gambar 4.12 Sequence Diagram Proses Cetak Gambar terdapat :
Perbedaan Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
No | Sistem berjalan | Sistem usulan |
1. | Pembuatan gambar kerja menggunakan software autocad | Pembuatan gambar kerja menggunakan program usulan |
2. | Pembuatan partlist menggunakan software microsoft excell | Pembuatan gambar kerja menggunakan program usulan |
3. | Prosedur pembuatan partlist setelah gambar kerja selesai | Dengan menggunakan program usulan, partlist dan gambar kerja selesai bersamaan |
Rancangan Basis Data
Class Diagram yang Diusulkan
Terlihat pada gambar 4.13 class diagram terdapat 4 Class untuk sistem pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi yang diusulkan diantaranya yaitu admin, order, partlist dan gambar.
Spesifikasi Basis Data
Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Spesifikasi ini menjelaskan nama tabel, akronim tabel, tipe tabel, fungsi, media penyimpanan yang digunakan, dan, primary key. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
Nama Field | Tipe Data | Panjang | Keterangan |
id_admin (PK)(AI) | Int | 4 | Id admin |
Username | Varchar | 20 | Username admin |
Password | Varchar | 20 | Password admin |
Nama | Varchar | 30 | Nama lengkap admin |
Jabatan | Varchar | 20 | Jabatan Admin |
Pada table 4.3 berfungsi sebagai penyimpan data admin untuk dijadikan user masuk dalam aplikasi.
Nama Field | Tipe Data | Panjang | Keterangan |
Id_order | Int | 4 | Id order |
No_work_order (PK) | Varchar | 20 | Nomor pesanan |
Nama_brg | Varchar | 50 | Nama Barang |
Type | Int | 2 | Type Barang |
Dim_h | Int | 5 | Tinggi Barang |
Dim_w | Int | 5 | Lebar Barang |
Dim_d | Int | 5 | Tebal Barang |
Jml_order | Int | 5 | Jumlah Barang |
Warna | Varchar | 20 | Warna Barang |
Pemesan | Varchar | 30 | Yang Memesan Barang |
Tgl_order | Date |
| Tanggal diterima pesanan |
Tgl_selesai | Date |
| Tanggal barang dikirim |
Tgl_dibuat | Date |   | Tanggal order diinput |
Dibuat | Varchar | 30 | Yang membuat gambar |
Diperiksa | Varchar | 30 | Yang memeriksa gambar |
Disetujui | Varchar | 30 | Yang Menyetujui |
Pada table 4.4 berfungsi sebagai penyimpan data order agar semua pesanan loker tersebut tersimpan yang dibuat oleh admin yang sedang login sistem.
Nama Field | Tipe Data | Panjang | Keterangan |
Id_part (PK) | Int | 4 | Id part |
Type | Int | 3 | Type part |
nama_part | Varchar | 30 | Nama part |
Thickness | Double | 5 | Tebal material part |
Lebar | Double | 6 | Lebar material part |
Panjang | Double | 6 | Panjang matrial part |
Material | Varchar | 20 | Jenis Material |
Qty_perunit | Int | 4 | Jumlah per unit |
Satuan | Varchar | 10 | Satuan unit |
Keterangan | Varchar | 30 | Keterangan komponen |
Pada table 4.5 berfungsi sebagai penyimpan data komponen standar loker besi dari berbagai type yang nanti sebagai patokan perhitungan pada form partlist.
Nama Field | Tipe Data | Panjang | Keterangan |
Id_gambar (PK) | Int | 3 | Id Gambar |
Type | Int 3 | Type Gambar | |
Nama_gambar | Varchar | 30 | Nama gambar |
Pada table 4.6 berfungsi sebagai penyimpan data gambar standar loker besi dari berbagai type yang nanti sebagai patokan pemanggilan pada form gambar.
Flowchart Sistem yang Diusulkan
Flowchart Form Utama
Dari gambar 4.14 diatas, prosedur menuju form utama antara lain sebagai berikut :
Mulai Prosedur
Masuk Form Login
Masukkan data username dan password yang valid
Masuk ke decission apakah data valid? Jika tidak kembali ke form login, jika ya ke form utama
Masuk ke form utama
Selesai prosedur
Flowchart Tambah Order
Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke menu utama. Jadi prosedur ini dimulai dari form utama.
Dari gambar 4.15 diatas, prosedur tambah order antara lain sebagai berikut :
Mulai Prosedur
Masuk Form utama
Pilih Tambah Order
Menuju form tambah order
Input data order
Masuk decission apakah input data sudah lengkap? Jika tidak kembali ke form tambah admin, jika ya menuju form utama
Menuju form utama
Prosedur selesai
Flowchart Tambah Admin
Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke menu utama. Jadi prosedur ini dimulai dari form utama.
Dari gambar 4.16 diatas, prosedur tambah admin antara lain sebagai berikut :
Mulai Prosedur
Masuk Form utama
Pilih tombol kelola admin
Menuju form admin
Pilih tombol tambah admin
Masuk form tambah admin
Input data admin
Masuk decission apakah input data sudah lengkap? Jika tidak kembali ke form tambah admin, jika ya menuju form admin
Menuju form admin
Prosedur selesai
Flowchart Edit Order
Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke menu utama. Jadi prosedur ini dimulai dari form utama.
Dari gambar 4.17 diatas, prosedur edit order antara lain :
Mulai Prosedur
Masuk Form utama
Pilih data order pada tabel
Pilih Edit Order
Masuk ke form edit order
Input data order yang baru
Masuk decission apakah input data sudah lengkap? Jika tidak kembali ke form edit order, jika ya menuju form utama
Menuju form utama
Prosedur selesai
Flowchart Edit Admin
Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke form utama kemudian masuk ke form admin. Jadi prosedur ini dimulai dari form admin.
Dari gambar 4.18 diatas, prosedur edit admin antara lain sebagai berikut :
Mulai Prosedur
Masuk form admin
Pilih data admin pada tabel
Pilih Edit
Masuk ke form edit admin
Input data admin yang baru
Masuk decission apakah input data sudah lengkap? Jika tidak kembali ke form edit admin, jika ya menuju form admin
Menuju form admin
Prosedur selesai
Flowchart Print Partlist
Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke form utama. Jadi prosedur ini dimulai dari form admin.
Dari gambar 4.19 diatas, prosedur print partlist antara lain sebagai berikut :
Mulai Prosedur
Masuk form utama
Pilih data order pada tabel
Pilih tombol Partlist
Masuk ke form Partlist
Pilih tombol print
Prosedur selesai
Flowchart Print Gambar
Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke form utama kemudian ke prosedur print partlist. Jadi prosedur ini dimulai dari form partlist.
Dari gambar 4.20 diatas, prosedur print partlist antara lain sebagai berikut :
Mulai Prosedur
Masuk form partlist
Pilih Komponen pada tabel
Pilih tombol Gambar
Masuk ke form Gambar
Pilih tombol print
Prosedur selesai
Rancangan Program
Dibawah ini adalah tampilan rancangan program yang telah dibuat :<p>
- <p>Tampilan Awal Login</p> <p>
Tampilan Utama
Tampilan form admin
Tampilan Form Tambah Order
Tampilan Form Tambah Admin
Tampilan Hasil Printout Partlist
Tampilan Hasil Printout Gambar
</ol>
Rancangan Prototyping
Dibawah ini adalah tampilan rancangan prototyping yang telah dibuat : a. Tampilan Prototype login
Gambar 4.28 Tampilan Prototype login b. Tampilan Prototype halaman utama
Gambar 4.29 Tampilan Prototype halaman utama
c. Tampilan Prototype daftar admin
Gambar 4.30 Tampilan Prototype Daftar Admin
d. Tampilan Prototype Tambah Order
Gambar 4.31 Tampilan Prototype Tambah Order
e. Tampilan Prototype tambah admin
Gambar 4.32 Tampilan Prototype Tambah admin
Konfigurasi Sistem Usulan
a. Spesifikasi Hardware • Processor : Intel(R) Core(TM) i5-4460 CPU @ 3,20GHz(4 CPUs) • Mother Board : ASUS H81M-C • VGA : NVIDIA Geforce 201 2739MB • RAM : VGEN DDR3 4GB PC-6400 • Monitor : Plug and Play Monitor LED 14” (BenQ) • Mouse : Optical (Logitech) • Keyboard : PS2 (Logitech) • Hard Disk : 500 GB (SATA) • Printer : Toner Ink (Kinoca Minolta bizhub 163) b. Spesifikasi Software • Operating System : Microsoft Windows 7 Professional (sp 1) • Java SE Development Kit 8 + Netbeans 8.2 • Xampp (MySQL) for database c. Hak Akses (Brainware) • Drafter • Supervisor • Manager
Testing
Metode testing yang digunakan adalah metode testing black box, yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Pengujian black box mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface nya), fungsionalitasnya. tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya mengetahui input dan output). Berikut dibawah ini adalah beberapa tampilan print screen metode testing black box dari sistem yang telah dibuat : a. Pengujian salah memasukan username atau password Skenario pengujian memasukkan data yang salah ke kolom username atau password, atau username dan password tidak diisi, kemudian tekan tombol login. Hasil yang diharapkan keluar message box “username atau password salah” yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.33 testing ketika salah memasukan username atau password b. Pengujian username dan password yang dimasukkan benar Skenario pengujian memasukkan data yang benar ke kolom username dan password kemudian tekan tombol login. Hasil yang diharapkan keluar message box “Selamat datang ‘nama admin yang login’ ”, kemudian tekan tombol ok akan langsung masuk ke form utama, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.34 testing ketika benar memasukan username atau password
Gambar 4.35 Testing ketika benar memasukan username atau password c. Pengujian menekan tombol new order pada form Utama Skenario pengujian menekan tombol New Order pada form utama. Hasil yang diharapkan keluar form tambah order, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.36 Testing ketika menekan tombol New Order d. Pengujian menekan tombol Tambah pada form Tambah Order tanpa memasukkan data. Skenario pengujian menekan tombol tambah pada form tambah order tanpa memasukkan data atau data ada yang kurang. Hasil yang diharapkan keluar message box “Harap Lengkapi Data”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.37 Testing ketika menekan tombol tambah tanpa memasukkan data e. Pengujian menekan tombol Tambah pada form Tambah Order setelah memasukkan data lengkap. Skenario pengujian menekan tombol tambah pada form tambah order setelah memasukkan data lengkap. Hasil yang diharapkan keluar message box “Data berhasil ditambah”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.38 Testing ketika menekan tombol tambah setelah memasukkan data lengkap f. Pengujian menekan tombol Kelola Admin pada form Utama Skenario pengujian menekan tombol Kelola Admin pada form Utama. Hasil yang diharapkan muncul form Admin, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.39 Testing ketika menekan tombol kelola admin
g. Pengujian menekan tombol tambah admin pada form admin Skenario pengujian menekan tombol Tambah Admin pada form Utama. Hasil yang diharapkan muncul form Tambah Admin, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.40 Testing ketika menekan tombol tambah admin pada form admin h. Pengujian menekan tombol tambah tanpa memasukkan data Skenario pengujian menekan tombol Tambah tanpa memasukkan data atau data yang dimasukkan kurang. Hasil yang diharapkan muncul message box “Harap lengkapi data”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.41 Testing ketika menekan tombol tambah tanpa memasukkan data
i. Pengujian menekan tombol tambah setelah memasukkan data lengkap Skenario pengujian menekan tombol Tambah setelah memasukkan data lengkap. Hasil yang diharapkan muncul message box “Data berhasil ditambahkan”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.42 Testing ketika menekan tombol tambah setelah memasukkan data lengkap
j. Pengujian menekan tombol delete tanpa pilih data di tabel Skenario pengujian menekan tombol delete tanpa pilih data di tabel. Hasil yang diharapkan muncul message box “ pilih baris data terlebih dahulu”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.43 Testing ketika menekan tombol tambah tanpa memasukkan data k. Pengujian menekan tombol delete setelah pilih data di tabel Skenario pengujian menekan tombol delete setelah pilih data tabel. Hasil yang diharapkan muncul message box “data berhasil dihapus”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.44 Testing ketika menekan tombol delete setelah pilih data tabel l. Pengujian menekan tombol partlist tanpa pilih data di tabel Skenario pengujian menekan tombol partlist tanpa pilih data tabel. Hasil yang diharapkan muncul message box “pilih baris data terlebih dahulu”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.45 Testing menekan tombol partlist tanpa pilih data tabel m. Pengujian menekan tombol partlist setelah pilih data di tabel Skenario pengujian menekan tombol partlist setelah pilih data tabel. Hasil yang diharapkan muncul form partlist, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.48 Testing menekan tombol partlist setelah pilih data tabel
Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing – masing form. Pada form Login, tambah order, tambah admin, jika inputan data tidak lengkap maka data tidak dapat diproses dan memberi informasi kepada pengguna bahwa data harus dilengkapi agar memudahkan pengguna dalam menjalankan program dan menghasilkan informasi yang berguna pada pengguna.
Schedule Penelitan
Penelitian dan perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :
Tabel 4.7 Schedule Penelitian
Estimasi Biaya
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya (Rp) 1 Pengumpulan Dan Analisa Data Pengumpulan Data 50.000 Pengolahan Data 100.000 Pembuatan Model 100.000 Desain dan Pembuatan Sistem 200.000 Testing Model, dan Testing Sistem 200.000 650.000 2 Lain-lain Ongkos Transportasi 5 Trip 20.000 100.000 Fotocopy 2 Paket 25.000 50.000
Laporan Penyelesaian Tugas 2 Bundel 50.000 100.000 250.000 Jumlah Estimasi Biaya Rp. 900.000
Tabel 4.8 Estimasi Biaya