SI1322476890

Dari widuri
Revisi per 23 Januari 2018 13.12 oleh Herman88 (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA

PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP

PADA PT ALBA UNGGUL METAL


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476890
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA

PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP

PADA PT ALBA UNGGUL METAL

Disusun Oleh :

NIM
: 1322476890
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, S.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 079010

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA

PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP

PADA PT ALBA UNGGUL METAL

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476890
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I.)
NID : 03009
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

(DUPERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBITUR URUT TANGGAL

(DUT) PADA PT. BANK MANDIRI PERSERO

KCM JATI UWUNG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476890
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA

PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP

PADA PT ALBA UNGGUL METAL

Disusun Oleh :

NIM
: 1322476890
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
([[Herman Cahyono])
NIM :1322476890

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem ini dibuat untuk menghasilkan output partlist dan gambar kerja produk loker besi standar saja, tidak untuk produk lainnya. Sistem ini juga ditujukan untuk mengganti penggunaan 2 software yang biasa dipakai yaitu software Microsoft Excell dan AutoCAD. Sistem ini menggunakan MySQL sebagai basis data, bahasa pemrograman menggunakan java Netbean 8.2. Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan menggunakan metode pendekatan Prototyping. Metodologi pengumpulan menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode analisa sistem nya menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Sedangkan metode pengujian sistemnya menggunakan metode blackbox testing. Manfaat sistem yang dibuat ini semoga sistem lebih baik dari sebelumnya sehingga menjadikan pengolahan data lebih tertata dengan rapi. .


Kata Kunci: Partlist, Gambar kerja, MySQL, Java Netbean, UML, SWOT, Prototyping.

ABSTRACT

The system is designed to produce a standard output of partlist and drawing for production standard iron locker products only, not for other products. This system is also intended to replace the use of two commonly used software ie Microsoft Excell and AutoCAD software. This system uses MySQL as database, programming language using java Netbean 8.2. The design method uses UML (Unified Modeling Language) and using Prototyping approach method. Methodology of collection using observation methods, interviews and literature review. Its system analysis method uses SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). While the method of testing the system using blackbox testing method. Benefits of this system made system hopefully better than ever so that makes processing data more neatly arranged.


Keywords : Partlist, Drawing for production, MySQL, Java Netbean, UML, SWOT, Prototyping

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini tanpa ada kendala yang berarti.

Tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di STMIK Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, masukan dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M. selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (Puket I) merangkap Dosen Pembimbing 1 yang bersedia meluangkan waktunya serta dengan sabar memberi petunjuk selama penyusunan laporan ini.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informasi STMIK Raharja.
  5. Bapak Dedy Iskandar, M.T.I, selaku Dosen Pembimbing 2 yang bersedia dengan sabar membimbing penyusunan laporan ini.
  6. Bapak Irwan Iswara Wibisono selaku Direktur PT. Alba Unggul Metal yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian.
  7. Bapak Paimin Sutomo selaku Manager bagian Konstruksi yang bersedia membimbing di lapangan selama penelitian.
  8. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“.
  9. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada pada Skripsi ini maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi penulis khususnya.


Tangerang, 23 Januari 2018
Herman Cahyono
NIM. 1322476890

DAFTAR SIMBOL

[[1]]

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar 2. Simbol Activity Diagram

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema tahapan pengembangan sistem informasi dengan pendekatan prototyping

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Alba Unggul Metal

Gambar 3.2 Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Gambar 3.3 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Gambar 3.4 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Gambar 3.5 Use Case Diagram Prosedur Gambar Produksi

Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur Gambar Produksi

Gambar 3.7 Activity Diagram Prosedur Gambar Produksi

Gambar 3.8 Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Gambar 3.9 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Gambar 3.10 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Gambar 3.11 Diagram Balanced Scorecard

Gambar 4.1 Use Case Diagram Simpan Data

Gambar 4.2 Use Case Diagram Ubah Data

Gambar 4.3 Use Case Diagram Hapus Data

Gambar 4.4 Use Case Diagram Cetak Data

Gambar 4.5 Activity Diagram Simpan Data

Gambar 4.6 Activity Diagram Ubah Data

Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data

Gambar 4.8 Activity Diagram Cetak Data

Gambar 4.9 Sequence Diagram Simpan Data

Gambar 4.10 Sequence Diagram Ubah Data

Gambar 4.11 Sequence Diagram Hapus Data

Gambar 4.12 Sequence Diagram Cetak Data

Gambar 4.13 Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.14 Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.15 Tampilan Menu Awal

Gambar 4.16 Tampilan Form Master Engsel

Gambar 4.17 Tampilan Master Data Engsel

Gambar 4.18 Tampilan Form Master Lockcase

Gambar 4.19 Tampilan Master Data Lockcase

Gambar 4.20 Tampilan Form Master Door Closer

Gambar 4.21 Tampilan Master Data Door Closer

Gambar 4.22 Tampilan Form Master Insulated

Gambar 4.23 Tampilan Master Data Insulated

Gambar 4.24 Tampilan Form Spesifikasi Single Door

Gambar 4.25 Tampilan Data Spesifikasi Single Door

Gambar 4.26 Tampilan Crystal Report

Gambar 4.27 Tampilan Depan Prototype Sistem

Gambar 4.28 Tampilan untuk kalkulasi konstruksi standar

Gambar 4.29 Tampilan untuk menyimpan data produk standar.

Gambar 4.30 Popup membuat spesifikasi single door baru

Gambar 4.31 Popup memilih tipe engsel

Gambar 4.32 Hasil otomatis muncul pada kolom teks

Gambar 4.33 Popup salah pilih rockwool #80kg/m³

Gambar 4.34 Popup salah pilih rockwool #100kg/m³

Gambar 4.35 Popup lebar kusen minimal kitamura

Gambar 4.36 Popup lebar kusen maksimal kitamura

Gambar 4.37 Popup tinggi kusen minimal kitamura

Gambar 4.38 Popup tinggi kusen maksimal kitamura

Gambar 4.39 Popup tebal kusen standar

Gambar 4.40 Popup data baru berhasil disimpan

Gambar 4.41 Popup data baru berhasil diubah

Gambar 4.42 Popup data baru berhasil dihapus

Gambar 4.43 Output hasil dari sistem kalkulasi

Gambar 4.44 Output Printout hasil dari Microsoft Excel

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tipe Data Numeric

Tabel 2.2 Tipe Data String

Tabel 2.3 Letak Perbedaan Jumlah Memori

Tabel 2.4 Tipe Data Tanggal

Tabel 2.5 Operator Aritmatika MySQL

Tabel 2.6 Operator Pembanding MySQL

Tabel 2.7 Operator Logika MySQL

Tabel 2.8 Operator Karakter

Tabel 2.9 Operator Lain-lain

Tabel 2.10 Fungsi Agregat

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan prosedur sistem berjalan dan usulan

Tabel 4.2 Tabel Unnormalized Form

Tabel 4.3 Tabel First Normal Form

Tabel 4.4 Table Engsel

Tabel 4.5 Table Lockcase

Tabel 4.6 Table Door Closer

Tabel 4.7 Table Rockwool

Tabel 4.8 Table Single Door

Tabel 4.9 Tabel Time Schedule

Tabel 4.10 Tabel Estimasi Biaya


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan taknologi saat ini sangat pesat dan informasi yang berdar semakin banyak dan kompleks sehingga dunia pendidikan tinggi harus dapat mengikuti perkembangan taknologi terutama dalam bidang komputer dan informasi.

Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, mengakibatkan banyak perusahaan mencoba mengadopsi teknologi informasi berbasiskan komputer untuk membantu kelancaran bisnisnya. Teknologi tidak lagi dipandang hanya sebagai pelengkap, tetapi sudah menjadi salah satu penentu atas terlaksananya sasaran atau strategi bisnis perusahaan. Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi perusahaan untuk menyediakan suatu sistem yang mampu mengintegrasikan kebutuhan informasi-informasi yang ada sehingga memudahkan pihak perusahaan untuk mengambil keputusan.

PT. Bank Mandiri Persero KCM Jati Uwung merupakan salah satu pelayanan yang bergerak di perbankan. Pada prinsipnya selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap nasabah, Adanya kebutuhan nasabah yang semakin bertambah dan belum terpenuhi oleh sistem informasi pembayaran nasabah. Maka di perlukan pengembangan dan penyempurnaan dari sistem yang telah ada dengan memperbaiki kekuranganya.

Mengingat semakin rumitnya sistem data informasi pembayaran kredit nasabah yang jatuh tempo, Serta untuk menghindari kesalahan dan keterlambatan pada nasabah yang jatuh tempo, maka PT. Bank Mandiri persero KCM Jati uwung, telah melakukan pengolahan data secara keterkomputerisasi tetapi belom maksimal, yaitu dengan sistem debitur urut tanggal (DUT) masih menggunakan microcoft axel atau manual, dalam pembuatan laporan pembayaran nasabah jatuh tempo atau di sebut data urut tanggal masih belum akurat karena penyusuaian terhadap laporan nasabah PT. Bank Mandiri Persero KCM Jati Uwung masih kurang efektif terhadap nasabah jatuh tempo yang sesuai tanggal urut,serta sistem informasi pembayaran pada nasabah yang jatuh tempo pada PT. Bank Mandiri Persero KCM Jati Uwung masih belum optimal, oleh karena itu untuk memberikan solusi yang terbaik kepada bagian Branch Manager dan analis khususnya maka saya mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBITUR URUT TANGGAL (DUT) BERBASIS WEB PADA PT. BANK MANDIRI PERSERO KCM JATI UWUNG.


Rumusan Masalah

Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini berkaitan dengan Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Debitur Urut Tanggal (DUT) Pada PT. Bank Mandiri Persero KCM Jati Uwung. Beberapa hal akan dikemukakan mengenai perancangan sistem informasi yang saat ini berjalan, serta adanya masalah-masalah yang terjadi pada sistem informasi. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan.

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Tujuan operasional Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan saat ini pada pengecekan pembayaran nasabah yang jatuh tempo?

  2. Bagaimana cara membuat sistem laporan pembayaran nasabah yang efesien dan efektif?

  3. Apakah pembayaran nasabah yang jatuh tempo sudah berjalan dengan optimal?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut.

    1. Peneliti menyediakan informasi tentang konsentrasi CO2 pada smoking room melalui media LCD.

    2. Melakukan penguraian terhadap senyawa CO2 yang di hasilkan oleh asap rokok.

    3. Menjaga kualitas udara pada ruang rokok agar tetap terjaga sesuai standart yang ada.

      Tujuan dan Manfaat Penelitian

      Tujuan Penelitian

      Maksud dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

      1. Tujuan operasional

        Sistem ditujukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah dalam memberikan informasi secara cepat dan dapat menghasilkan informasi data pembayaran nasabah yang cepat.

      2. Tujuan fungsional

        Sistem komputerisasi ini dapat digunakan untuk mempercepat dalam proses dan mempermudah bagi semua marketing untuk mendapatkan informasi pembayaran nasabah jatuh tempo.

      3. Tujuan individu

        Sistem ini dapat mempermudah analis dalam pengecekan pembayaran nasabah sehingga dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat.

      Manfaat Penelitian

      Manfaat nyata yang didapat pada penelitian ini adalah :

      1. Adanya tindakan pengembangan mengenai kekurangan yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi nasabah dan mengatasi kendala pada sistem pembayaran nasabah yang berjalan.

      2. Memberikan pelayanan guna memenuhi kebutuhan nasabah pada sistem debitur urut tanggal yang berjalan.

      3. Memberikan wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penulis agar dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya dalam hal penyampaian informasi.

      4. Masukan kepada pihak manajemen perusahaan untuk lebih meningkatkan pelayanan yang berhasil agar lebih mudah..

      Metode Penelitian

      Dalam rangka menghasikan karya yang sesuai dengan teori ilmiah dan tepat, maka dalam penyusunan penelitian ini ada beberapa metode yang digunakan antara lain

      Metode Pengumpulan Data

      Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

      Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu:.

      1. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

        Penulisan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti terhadap data-data nasabah serta menganalisa sistem yang dibutuhkan untuk mengetahui unsur-unsur dari sistem tersebut .

      2. Metode Wawancara (Interview)

        Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan tatap muka dan tanya jawab secara lisan yang dilakukan oleh penulis dengan analis, serta melakukan pencatatan terhadap hasil wawancara untuk dijadikan sumber data.

      3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

        Suatu metode untuk mend apatkan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti.

      Metode Analisa

      Setelah proses pengumpulan data yang dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalu 4 (empat) tahap, yaitu :

      1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
      2. Analisa terhadap temuan sistem.
      3. Identifikasi kebutuhan informasi.
      4. Identifikasi persyaratan sistem.

      Metode Perancangan

      Penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan menggunkan tools UML. Perancangan sistem informasi debitur urut tanggal pada PT. Bank Mandiri Persero KCM Jati Uwung menggunakan software dalam perancangannya, antara lain:

      1. PHP, merupakan bahasa pemrograman yang dipakai.
      2. MySQL, merupakan database yang akan digunakan.
      3. Notepad++, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

      UML dirancang dengan menggunakan software Visual Paradigma dalam pembuatan Use Case Diagram, Squance Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

      Sistem Penulisan

      Penulisan Skripsi ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab-nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai Skripsi ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

      BAB I : PENDAHULUAN

      Pada bab ini penulis meguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, metode waterfall, dan sistematika penulisan.

      BAB II : LANDASAN TEORI

      Pada bab ini menguraikan landasan teori yang peneliti gunakan untuk menjelaskan tentang: Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Analisa Sistem, Unified Modeling Language (UML), Website, Web Browser, Internet, PHP, Adobe Dreamweaver, MySQL, dan Literature Review.

      BAB III : PEMBAHASAN

      Bab ini berisi gambaran penjelasan tentang PT. Bank Mandiri Persero KCM Jati Uwung, sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, tugas dan tanggung jawab yang ada pada perusahaan tersebut, tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), serta elisitasi tahap I,II,III dan final draft elisitasi.

      BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

      Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language dan spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

      BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

      Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan sistem informasi persediaan barang setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasar pada bab-bab yang telah diuraikan diatas.

      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN


      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Sistem

      1. Definisi Sistem

      Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

      1. Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa di buat.(juansyah:2013)
      2. Menurut Ludwig Von Bertalanfly “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan” (Sunyoto, 2014: 32).
      3. Menurut Anatol Rapoport ”Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antara satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).
      4. Menurut L.Ackof “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).
      5. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Pengertian tersebut mencerminkan adanya beberapa bagan dan hubungan antar bagian, ini menunjukkan kompleksitas dari sistem yang meliputi kerja sama antara bagian yang interdependen satu sama lain. Selain itu, dapat dilihat bahwa sistem berusaha mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini menyebabkan timbulnya dinamika, perubahan yang terus-menerus perlu dikembangkan dan dikendalikan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa sistem sebagai gugus dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau sub tujuan. (Prof.Dr.Ir. Marimin, M.Sc dkk., Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700, Volume 2, No 4 - Oktober 2013, http://ijns.org )
      6. Menurut John A. Beckett “Sistem adalah sekumpulan sistem-sistem yang terinteraksi” (Sunyoto, 2014: 33).
      7. Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2) dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.

      Dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

      2. Karakteristik Sistem

      Erma Suryani, Rully Agus Hendrawan, Umi Salama, Lily Puspa Dewi (2014) Simulasi Sistem “Jurnal Internasional Agent Based Model to Analyze Consumer Behavior Consuming The Electricity Energy”

      Menurut Sutabri (2012:20), “model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

      Karakteristik sistem memiliki beberapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:

      1. Komponen Sistem (Components System).
      2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

      3. Batas Sistem (Boundary)
      4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

      5. Lingkungan Luar Sistem (Outline Environments)
      6. Lingkungan luar suatu sistem adalah komponen-komponen di luar sistem yang tidak terlibat langsung dengan siste. Lingkungan yang berada di luar batas sistem biasa memberikan pengaruh postif maupun negative terhadap operasi sistem. Lingkungan luar yang memberikan pengaruh positif akan menguntungkan bagi operasi sehingga perlu di jaga dan di kembangkan, sedangkan lingkungan luar yang memberikan pengaruh negative yang merugikan harus ditahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem yang ada.

      7. Penghubung Sistem (Interface)
      8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

      9. Masukan Sistem (Input)
      10. Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

      11. Keluaran Sistem (Output)
      12. Keluaran adalah hasil dari energi yang di masukan kedalam sistem yang telah diolah atau di proses atau di manipulasi dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

      13. Pengolah Sistem (Process)
      14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran beruapa informasi yang berguna bagi penerima informasi tersebut.

      15. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goals)
      16. Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

      17. Kontrol Sistem (control)
      18. Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.

      19. Komponen Sistem (Components System).
      20. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

      21. Komponen Sistem (Components System).
      22. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

      23. Komponen Sistem (Components System).
      24. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

      3. Klasifikasi Sistem

      Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

      1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System) Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
      2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
      3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
      4. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
      5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.
      6. Komponen Sistem (Components System).

      4. Definisi Perancangan Sistem

      Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2012:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”, sedangkan menurut Kristanto (2013:61) “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

      Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2012:189), mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”.

      Urutan fase dalam desain sistem adalah :

      1. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.
      2. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.
      3. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.
      4. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.
      5. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

      5. Tahapan Perancangan Sistem

      Menurut Mulyanto (2013:78) perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

      1. Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.
      2. Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.
      3. Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

      Gabungan dari tahap analisis dan desain biasanya disebut sebagai perancangan sistem.

      6. Tujuan Perancangan Sistem

      Menurut Mulyanto (2012:89), tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

      7. Manfaat Perancangan Sistem

      Menurut Jogiyanto (2012:90), manfaat perancangan sistem adalah:

      1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis
      2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
      3. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
      4. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan..

      Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan.

      Konsep Dasar Informasi

      1. Definisi Informasi

      Pengertian informasi adalah keterangan, pemberitahuan atau berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Oleh karena itu, uraian dalam berita radio/televisi merupakan informasi.

      Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989) “Informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon” (Sunyoto, 2014: 39).

      2. Kualitas Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi,yang berisi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

      1. Akurat (accuracy)
      2. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

      3. Tepat waktu (Time Lines)
      4. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

      5. Relevan (relevance)
      6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan

      7. Mudah dan Murah
      8. Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

      3. Fungsi Informasi

      Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

      4. Nilai Informasi

      Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

      Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.


      Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

      1. Kemudahan dalam memperoleh
      2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

      3. Sifat luas dan kelengkapannya
      4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

      5. Ketelitian (accuracy)
      6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

      7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)
      8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

      9. Kejelasan (clirity)
      10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

      11. Fleksibel/keluwesannya
      12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

      13. Dapat dibuktikan
      14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

      15. Tidak ada prasangka
      16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

      17. Dapat diukur
      18. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

      5. Siklus Informasi

      Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

      Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

      Informasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi merupakan suatu siklus yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :

      1. Pengumpulan Data
      2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

      3. Pengolahan Data
      4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

      6. Transformasi Data Ke Dalam Informasi

      Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

      Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

      Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

      7. Pengolahan Data informasi

      Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

      Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

      Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

      Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

      2. Komponen Sistem Informasi

      Menurut Yakub (2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen -komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

      1. Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
      2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
      3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem
      4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
      5. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

      3. Tujuan Sistem Informasi

      Menurut Sutabri (2012:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

      Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan yaitu:

      1. Akurat (accuracy)
      2. a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

        b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

        c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

      3. Efisiensi pengelolaan
      4. a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

        b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

        c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

      5. Dukungan keputusan untuk manajemen
      6. a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

        b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

        c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

      Konsep Dasar Analisa

      1. Definisi Analisa Sistem

      Tahap analisa merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan di lakukan selanjutnya. Berikut definisi analisa menurut pakar yaitu :

      1. Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa suatu jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule),masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana dalam perusahaan (business plan).
      2. Menurut laundon (2010), “analisa sistem terdiri dari mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengindetifikasikan kebutuhan informasi yang harus memenuhui dengan solusi sistem”.
      3. Menurut Mcleod dan Schell (2012), “ analisa sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau sistem yang di perbaharui”.
      4. Menurut Taufiq (2013: 156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

      2. Kualitas Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi, Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

      1. Akurat (accuracy)
      2. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

      3. Tepat waktu (Time Lines)
      4. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

      5. Relevan (relevance)
      6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

      7. Mudah dan Murah
      8. Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

      3. Fungsi Informasi

      Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

      4. Nilai Informasi

      Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

      Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

      Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

      1. Kemudahan dalam memperoleh
      2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

      3. Sifat luas dan kelengkapannya
      4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

      5. Ketelitian (accuracy)
      6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

      7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)
      8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

      9. Kejelasan (clirity)
      10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

      11. Fleksibel/keluwesannya
      12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

      13. Dapat dibuktikan
      14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

      15. Tidak ada prasangka
      16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

      17. Dapat diukur
      18. .Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai sempurna.

      4. Siklus Informasi

      Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

      Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

      NInformasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi.

      1. Pengumpulan Data
      2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

      3. Pengolahan Data
      4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

      5. Transformasi Data Ke Dalam Informasi

      Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

      Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

      Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

      Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

      6. Pengolahan Data informasi

      Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

      Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

      Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

      Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

      2. Definisi Sistem Informasi

      Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut:

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat pengembangan atau pembuatan sistem.

      DAFTAR PUSTAKA

Contributors

Herman88