SI1411479588

Dari widuri
Revisi per 16 Januari 2018 06.04 oleh TriUtari (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, 01 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NID: 99001
       
NID: 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh:

Tangerang, 01 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Handy Januar Permana, SE.,MM)
   
(Khozin Yuliana, Ir.,MM)
NID: 15039
   
NID: 15015




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:


Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID:
 
NID:
 
NID:




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 01 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM: 1411479588

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

SMA Nusantara 1 Tangerang adalah sebuah sekolah yang berwenang di bawah Yayasan Pendidikan, dan salah satu fasilitasnya adalah perpustakaan. Penggunaan sistem komputer pada dunia pendidikan bukan hal yang asing lagi, karena dalam dunia pendidikan komputer merupakan alat atau akses yang sangat penting dalam menunjang majunya dunia pendidikan. Dalam hal ini, karena pada perpustakaan SMA Nusantara 1 Tangerang masih menggunakan sistem manual, sehingga pendataan buku dan stok buku yang ada pada perpustakaan belum bisa diketahui secara cepat dan tepat. Hal tersebut mempengaruhi terlambatnya proses pencarian buku, peminjaman buku, pengembalian buku dan laporan. Pada penelitian ini juga diterangkan tahapan pengerjaan dengan metode analisa SWOT, metode rancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language), serta menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP, CSS, HTML, JavaScript dan JQuery serta database yang digunakan adalah MySQL. Hal yang diharapkan dapat memberikan solusi sebagai sistem yang berjalan saat ini, terutama dalam proses pencarian buku, koleksi buku dan bisa mengetahui lokasi buku yang dipinjam serta mempermudah sistem input data peminjaman dan pengembalian buku yang efektif dan efisien karena barcode scanner dapat membaca atau merekam data lebih cepat, selain itu juga mampu memberikan beberapa laporan yang dibutuhkan sesuai dengan periode waktu secara efektif dan efesien dengan tingkat keakuratan yang baik.

Kata Kunci: Perpustakaan, Berbasis Web, Barcode Scanner




ABSTRACT

SMA Nusantara 1 Tangerang is an authorized school under the Education Foundation, and one of its facilities is the library. The use of computer systems in the world of education is not foreign anymore, because in the world of computer education is a tool or access that is very important in supporting the advancement of the world of education. In this case, because the library SMA Nusantara 1 Tangerang still using the manual system, so that data collection books and stock of books that exist in the library can not be known quickly and precisely. It affects the late process of book searching, book lending, book returns and reports. In this research also explained the stages of workmanship with SWOT analysis method, design method using UML (Unified Modeling Language), and using XAMPP software with support for PHP, CSS, HTML, JavaScript and JQuery programming language and MySQL database. It is expected to provide solutions as a system that runs today, especially in the process of searching books, book collections and can know the location of borrowed books and simplify the system input data borrowing and return of books effective and efficient because the barcode scanner can read or record data more fast, it is also able to provide some required reports in accordance with the time period effectively and efficiently with a good level of accuracy.

Keywords: Library, Web-Based, Barcode Scanner




KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga laporan TA/Skripsi peneliti dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.Sebagai bahan penulisan, peneliti memperoleh informasi berdasarkan sumber yang mendukung penulisan laporan ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Handy Januar Permana, SE.,MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  6. Bapak Khozin Yuliana Ir.,MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  7. Bapak Pasya Ramadhan selaku Stakeholder SMA Nusantara 1 Tangerang yang telah membantu peneliti selama melakukan observasi.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang berguna kepada peneliti.
  9. Ayah, Ibu, Kakak dan Saudara tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun material serta doa untuk keberhasilan peneliti.
  10. Semua Sahabat dan Teman mahasiswa/I yang telah memberikan dukungan wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan peneliti.
  11. Seluruh Pimpinan Staff SMA Nusantara 1 Tangerang yang telah memberikan dorongan dan masukan yang berarti kepada peneliti dalam menyelesaikan laporan TA/Skripsi.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun , sehingga laporan peneliti selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga laporan ini dapat member manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti pada khususnya..

Tangerang, 01 Januari 2018
Tri Utari
NIM: 1411479588




Daftar isi




DAFTAR TABEL


  1. Tabel 3.1
  2. Tabel 3.2
  3. Tabel 3.3
  4. Tabel 3.4
  5. Tabel 3.5
  6. Tabel 4.1
  7. Tabel 4.2
  8. Tabel 4.3
  9. Tabel 4.4
  10. Tabel 4.5
  11. Tabel 4.6
  12. Tabel 4.7
  13. Tabel 4.8
  14. Tabel 4.9
  15. Tabel 4.10
  16. Tabel 4.11
  17. Tabel 4.12




DAFTAR GAMBAR


  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram
  5. Gambar 4.1
  6. Gambar 4.2
  7. Gambar 4.3
  8. Gambar 4.4
  9. Gambar 4.5
  10. Gambar 4.6
  11. Gambar 4.7
  12. Gambar 4.8
  13. Gambar 4.9
  14. Gambar 4.10
  15. Gambar 4.11
  16. Gambar 4.12
  17. Gambar 4.13
  18. Gambar 4.14
  19. Gambar 4.15
  20. Gambar 4.16
  21. Gambar 4.17
  22. Gambar 4.18
  23. Gambar 4.19
  24. Gambar 4.20
  25. Gambar 4.21
  26. Gambar 4.22
  27. Gambar 4.23
  28. Gambar 4.24
  29. Gambar 4.25
  30. Gambar 4.26
  31. Gambar 4.27
  32. Gambar 4.28
  33. Gambar 4.29
  34. Gambar 4.30
  35. Gambar 4.31
  36. Gambar 4.32
  37. Gambar 4.33
  38. Gambar 4.34
  39. Gambar 4.35
  40. Gambar 4.36
  41. Gambar 4.37
  42. Gambar 4.38
  43. Gambar 4.39
  44. Gambar 4.40
  45. Gambar 4.41
  46. Gambar 4.42
  47. Gambar 4.43
  48. Gambar 4.44
  49. Gambar 4.45
  50. Gambar 4.46
  51. Gambar 4.47
  52. Gambar 4.48
  53. Gambar 4.49
  54. Gambar 4.50
  55. Gambar 4.51
  56. Gambar 4.52
  57. Gambar 4.53




DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUANCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin majunya teknologi dan informasi pada saat ini mencakup semua bidang dalam kehidupan manusia. Maka hal ini bisa dimanfaatkan untuk membangun sistem informasi perpustakaan yang berbasis web dengan menggunakan barcode scanner. Komputer merupakan salah satu alat cara atau sarana yang bisa digunakan untuk membantu dan mewujudkan sistem informasi perpustakaan berbasis web. Sehingga sistem informasi tersebut akan mempunyai nilai lebih dari pada sebuah sistem informasi perpustakaan yang diolah secara manual dan juga akan menghasilkan suatu sistem informasi yang efesien dan mempunyai produktifitas yang tinggi. Teknologi informasi juga dapat mendukung ketersediaan informasi yang terintegritas sebagai upaya menciptakan berbagai kemudahan-kemudahan dalam melakukan semua transaksi yang ada diperpustakaan, misalnya proses peminjaman buku dan pengembalian buku perpustakaan. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan kualitas perpustakaan demi memperoleh kemudahan dalam segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.

SMA Nusantara 1 Tangerang adalah salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada dikota Tangerang. Saat ini sistem informasi yang berjalan pada SMA Nusantara 1 Tangerang masih manual, dimana peminjaman dan pengembalian buku masih menggunakan sistem tulis tangan. Sering kali buku yang dipinjam oleh siswa tidak dapat diperoleh, walaupun buku tersebut itu berada di perpustakaan. Hal ini terjadi karena sistem pencarian buku masih manual dan memakan waktu lama dalam proses pencarian. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan perubahan dalam sistem perpustakaan di SMA Nusantara 1 Tangerang. Karena perpustakaan sebagai sumber daya informasi yang sangat penting untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan bagi siswa-siswi .

Tujuan dari membangun sistem informasi perpustakaan yang berbasis web dengan menggunakan barcode scanner pada SMA Nusantara 1 Tangerang yang nantinya diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan bagi para murid disekolah tersebut. Serta mampu meningkatkan kinerja bagi sistem perpustakaan itu sendiri. Baik dalam pendataan buku, proses peminjaman dan pengembalian buku, serta pembuatan laporan. Maka berdasarkan latar belakang diatas peneliti melakukan penulisan laporan Skripsi ini dengan judul penelitian yaitu “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Menggunakan Barcode ScannerPada SMA Nusantara 1 Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, diidentifikasi rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah proses pencarian buku pada perpustakaan SMA Nusantara 1 Tangerang sudah baik dan cepat ?
  2. Apakah proses pencatatan peminjaman dan pengembalian buku yang sedang berjalan pada SMA Nusantara 1 Tangerang sudah efektif dan efesien ?
  3. Apakah prosedur monitoring laporan perpustakaan pada SMA Nusantara 1 Tangerang sudah berjalan dengan baik dan cepat ?


Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian Skripsi ini, peneliti membatasi ruang lingkup pembahasannya. Hanya membahas masalah Perpustakaan pada SMA Nusantara 1 Tangerang yang meliputi : 1. Proses pencarian data buku 2. Peminjaman dan pengembalian buku 3. Denda, dan laporan perpustakaan yang ada pada SMA Nusantara 1 Tangerang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai beberapa tujuan agar penelitian sesuai dengan keinginan, maka dibuatlah tujuan penelitian sebagai berikut :

  1. Mempermudah sistem pencarian buku, koleksi buku dan bisa mengetahui lokasi buku yang dipinjam, sehingga dapat dengan mudah mengetahui buku yang berada di perpustakaan SMA Nusantara 1 Tangerang.

  2. Mempermudah sistem input data peminjaman dan pengembalian buku yang efektif dan efisien karena barcode scanner dapat membaca atau merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.

  3. Mempermudah sistem laporan perpustakaan karena terdapat menu laporan dan menampilkan print laporan data anggota, print laporan data buku, print laporan data peminjaman, print laporan data pengembalian buku dan dapat mengetahui denda secara otomatis, untuk Kepala Sekolah agar monitoring perpustakaan menjadi baik dan cepat.


Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dipengaruhi oleh pemecahan suatu rumusan masalah yang sesuai dengan tujuan penelitian diatas. Dalam penelitian ini dipaparkan ada 3 (tiga) manfaat dalam penelitian, yaitu :

  1. Menghasilkan sistem aplikasi perpustakaan yang mudah mengetahui koleksi buku yang berada di SMA Nusantara 1 Tangerang.

  2. Membantu pustakawan dalam pencatatan, peminjaman dan pengembalian buku oleh siswa tanpa harus menulis tangan, sehingga akan menjadi lebih efektif dan efisien.

  3. Menghasilkan laporan perpustakaan yang baik dan cepat pada SMA Nusantara 1 Tangerang.


Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada penyusunan Skripsi ini, dilakukan beberapa metodologi berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Motode Observasi merupakan pengamatan secara langsung pada objek yang akan dijadikan bahan penelitian. Untuk melengkapi data yang diperoleh, maka dilakukan pengamatan secara langsung pada lokasi penelitian, yaitu pada SMA Nusantara 1 Tangerang yang beralamat di Jl. Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang 15116.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode Wawancara merupakan metode Tanya jawab dan tatap muka secara langsung yang dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi dari stakeholder yaitu bapak Pasya Ramadhan selaku petugas perpustakaan di SMA Nusantara 1 Tangerang. Kemudian peneliti mengunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan pada stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Techinical, Operational, dan Economic) dan draft final elisitasi. .

  3. Metode Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Metode Study Pustaka merupakan suatu riset yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta pencarian melalui media internet untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan penelitian ini sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.


Metode Analisa

Dalam metode analisa sistem, peneliti menganalisa menggunakan analisa SWOT dengan berdasarkan pada logika yang dapat mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Metode ini digunakan untuk melakukan atau melihat suatu kondisi pada perpustakaan SMA Nusantara 1 Tangerang baik secara internal maupun eksternal, sehingga terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.


Metode Perancangan

  1. Perancangan Model

    Pada penelitian ini, perancangan model yang diusulkan menggunakan digram UML (Unified Modeling Language) dengan software Visual Paradigm 6.4. Rancangan yang digunakan yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

  2. Bahasa Pemrograman

    Dalam peneliti ini, menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP, CSS, HTML, JavaScript dan JQuery serta database yang digunakan adalah MySQL sehingga dapat memudahkan peneliti untuk membuat sistem ini.


Metode Prototype (Prototype)

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode rancangan prototype. Prototipe digunakan untuk menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.


Metode Pengujian (Testing)

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas laporan skripsi ini, peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa BAB yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistimatika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi teori berupa definisi yang diambil dari beberapa kutipan buku, jurnal ilmiah, internet dan Literature Review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini berisi gambaran umum SMA Nusantara 1 Tangerang, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini terdiri dari rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan prototype, rancangan program, konfigurasi sistem berjalan, testing, evaluasi dan implementasi.

BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari seluruh penelitian yang dilakukan, berdasarkan yang telah diuraikan di dalam bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Agus Ramdhani Nugraha dan H. Ahmad Sofyan Haris dalam Jurnal Teknik Informatika (2016:32).[1]“Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Budi Sutedjo dalam buku H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29).[2]“Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain, yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan”.

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:2).[3]”Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai satu tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem menurut Sutanta dalam buku H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35)[2]yaitu sebagai berikut :
a. Komponen (components) Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
b. Batas (boundary) Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memeberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
c. Lingkungan (environments) Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
d. Penghubung/antarmuka (interface) Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.
e. Masukan (input) Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
f. Pengolahan (processing) Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakaianya.
g. Keluaran (output) Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
h. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal) Setiap komponen dalam setiap perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
i. Kendali (control) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
j. Umpan balik (feed back) Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42).[2] Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya sebagai berikut :
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.
b. Sistem diklasifikasikan sebgai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yag terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-manchine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi kerena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoretis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya., suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains dan Informatika (2015:48)[4] mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Siagian dalam buku H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29).[2]“Data merupakan bahan “mentah”. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”.

Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:23).[5]“Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, data adalah suatu fakta yang masih dalam keadaan mentah dan masih berdiri sendiri yang akan diolah menjadi informasi.


Klasifikasi Data

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29).[2] Data dapat diklasifikasikan sebagai beriku :
a. Berdasarkan Sifat Data Berdasarkan sifat data, dikenal :
1) Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. Contoh : dari 997 nelayan di kecamatan A, 354 orang adalah nelayan penuh, 455 orang adalah nelayan sambilan utama, dan 168 orang adalah nelayan sambilan bukan utama;
2) Data kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau katagori. Contoh : kondisi tempat pelelangan ikan di Desa Ulo-Ulo Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan sangat buruk.
b. Berdasarkan Sumber Data Berdasarkan sumber data dikenal :
1) Data internal (interna data), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data);
2) Data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau intitusi atau data hasil observasi orang lain . Data eksternal dapat dikelompokan menjadi :
1) Data eksternal primer (primary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data;
2) Data eksternal skunder (secondary external data) yaitu data yang dieroleh dari oaring yang bukan melaukuan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.
c. Berdasarkan Cara Memperolehnya Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:
1) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah. Contoh : hasil pengamatan beberapa parameter oseanografis daerah penangkapan ikan cakalang dan jumlah hasil tangkapan per trip perikanan pole and line yang didapatkan dari hasil pengamatan langsung dilapangan oleh Achmad Mallawa dkk dalam Rusdiana dan Irfan (2014:29) yang berjudul Sistem Informasi Manajemen.
2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulannya.
d. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dekelompokkan menjadi :
1) Data sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi:
2) Data sempel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.
e. Berdasarkan Dinamika Data Berdasarkan dinamika, data dapat dikelompokkan menjadi :
1) Data statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidakakan mengalami perubahan.
2) Data semi dinamis, yaitu ata yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan;
3) Data dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.
f. Berdasarkan Skala Pengukurannya Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Dasar Informasi

Menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:58).[6] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimaan dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.

Menurut Lani Sidharta dalam buku H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75).[2] “Menyatakan bahwa informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang bisa berguna untuk membuat keputusan”.

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88).[7] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang berguna untuk membuat keputusan.


Kualitas Informasi

Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279).[8] Terbentuknnya informasi yang dihasilan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy) Berarti informasi tersebut mempunyai anfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. Tetapi waktu (Time Lines) berarti informasi yang dating pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan
2. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate) Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

Nilai Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:11).[3] Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya Perangkat Keras

  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya Untuk Analisis

  4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    Biaya Untuk Tempat dan Faktor Control Lingkungan

    Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

    Biaya Perubahan

    Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

    Biaya Operasi

    Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Arinda Lestari, dkk dalam Jurnal Informatika Global (2015:9).[9] “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.

Menurut Rio Andes Daniel penggabean, dkk dalam Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (2017:349).[10] ”Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen satu dengan yang lain yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyidakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:59).[6] “Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang terorganisir dan di jalankan guna dapat menyediakan informasi untuk menunjang atau mendukung organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, sistem informasi adalah sekumpulan komponen satu dengan yang lain yang menghasilkan suatu informasi untuk menunjang atau mendukung organisasi.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Jery Ariska dan M. Jazman dalam Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi (2016:131).[11] “Analisa sistem didefinisikan sebagai penguraian suatu sisten informasi yang utuh kedalam komponen-komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengetahui dan memahami serta melakukan proses evaluasi yang baik atas permasalahan yang terjadi”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:21)[12] mendefinisikan bahwa “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Mulyadi yang dikutip oleh Hanif AL Fatta dan Robert Marco dalam Jurnal Telematika (2015:69).[13] “Analisis sistem merupakan sebah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang meyajikan rencana pekerjaan yang akan memahami serta melakukan proses evaluasi yang baik atas permasalahan yang terjadi.


Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, Ruli Supriati dan Abdul Hakim dalam Jurnal CCIT (2013:117) Fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


Tujuan Analisis Sistem

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyso (2016:18) “Tujuan analisis sistem adalah mengembangkan sistem yang relative mudah diubah manakala diperlukan. Prinsip prinsip analisis sistem adalah :

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batas sistem [system Boundaries]. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem [interferface] yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pegembangan sistem, harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah/lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Jogiyanto H.M yang dikutip oleh Ryan Pangemanan, dkk dalam Jurnal Teknik Informatika Universitas SAM Ratulangi (2016:1) “Perancangan Sistem yaitu: “Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut Herbert Simon yang dikutip oleh Hyangah Kim and Woohun Lee dalam International Journal of Design (2014:1) “Defines designing as relevant not only to designers but to all professionals who adapt their work to meet particular goals for the preferred situation”. (Mendefinisikan perancangan yang tidak hanya relevan dengan desainer tetapi untuk semua profesional yang mengadaptasi pekerjaan mereka untuk memenuhi tertentu tujuan untuk situasi yang diinginkan).


Tujuan Perancangan Sistem

Haerudin, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:117) Berpendapat bahwa tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman computer dan ahli teknik lainnya yang terlihat dalam pengembangan atau pembuatan sisem.


TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Perpustakaan

Definisi Perpustakaan

Menurut Supriyanto yang dikutip oleh Andy Setya Wardana, dkk dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2015:3) “Perpustakaan adalah institusi yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, cetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem aturan dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian serta rekreasi intelektual bagi masyarakat.”

Menurut Fitwi Luthfiyah dalam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (2015:190) “Perpustakaan merupakan barometer kemajuan suatu bangsa, artinya maju atau mundurnya suatu bangsa dapat dilihat dari perpustakaannya, karena perpustakaan merupakan salah satu pranata social yang diciptakan oleh masyarakat”.


Definisi Perpustakaan Sekolah

Menurut Darmono yang dikutip oleh Andy Setya Wardana, dkk dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2015:3) “Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.”

Menurut M. Mirza Firdaus dalam Jurnal Perpustakaam dan Informasi (2015:81) “Perpustakaan merupakan sebuah unit yang menghimpun, mengelola dan menyajikan berbagai buku, majalah, dan berbagai referensi”.


Fungsi Perpustakaan

Menurut Budi Grautama Siregar dalam Jurnal Perpustakaan dan Informasi (2016:4) Beberapa fungsi perpustakaan secara umum :
a. Fungsi informatif; perpustakaan menyedikan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, bahan terekam maupun koleksi lainnya agar para pengguna dapat mengambil berbagai ide dari dari buku yang ditulis oleh berbagai ahli yang terdiri berbagai bidang ilmu. Pengguna perpustakaan juga dapat memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Fungsi pendidikan; perpustakaan digunakan sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh antara lain agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan, membangkitkan dan mengembangkan motivasi yang telah dimiliki pengguna dan mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.
c. Fungsi rekreasi; perpustakaan digunakan untuk menunjang berbagai kegiatan kreatif sert hiburan yang positif dan pengguna perpustakaan dapat memanfatkan waktu untuk membaca atau mengguakan teknologi yang terdapat didalam perpustakaan.
d. Fungsi tanggung jawab administrasi; fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari diperpustakaan, dimana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh perpustakaan.
e. Fungsi penelitian; pustakawan sebagai fungsi dalam menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian.

Definisi Sistem Informasi Perpustakaan

Menurut Agus Irawan dan Ahmad Najiullah dalam Jurnal Protekinfo (2015:36) “Sistem informasi perpustakaan adalah sistem yang dibuat untuk memudahkan petugas perpustakaan dalam mengelola suatu perpustakaan. Semua diproses secara komputerisasi yaitu digunakannya suatu software tertentu seperti software pengolah database. Petugas pustakaan dapat selalu memonitor tentang ketersediaan buku, daftar buku baru, peminjaman buku dan pengembalian buku”.


Dalam sebuah sistem informasi untuk otomasi perpustakaan terdapat beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan dan mendukung satu dengan lainnya. Menurut Supriyanto yang dikutip oleh Agus Irawan dan Ahmad Najiullah dalam Jurnal Protekinfo (2015:36) komponen-komponen tersebut adalah :
a. Pengguna (user), pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem informasi untuk otomasi perpustakaan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan para penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang nantinya sebagai operator atau teknisi, dan para anggota perpustakaan.
b. Perangkat keras (Hardware), perangkat keras merupakan mesin komputer yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat serta diperlukan program untuk menjalankannya.
c. Perangkat lunak (Software), perangkat lunak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi yang mengoperasikan perangkat keras untuk melakukan tugas sesuai dengan perintah.
d. Jaringan (Network), jaringan (Network) adalah sebuah jaringan yang menghubungkan komputer induk (server) dengan komputer yang lain dan dengan alat-alat penunjang sistem otomasi yang lain dalam sebuah system yang terinteraksi.
e. Data, data merupakan bahan baku informasi. Data dapat berupa alphabet, angka, maupun symbol khusus.
f. Panduan Operasional / Manual, panduan Operasional/Manual merupakan penjelasan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkkat keras atau perangkat lunak.

Konsep Dasar Pustakawan

Definisi Pustakawan

Menurut M. Mirza Firdaus dalam Jurnal Perpustakaam dan Informasi (2015:85) “Pustakawan adalah seseorang yang ahli dalam bidang perpustakaan yang bisa membantu orang menemukan buku, majalah, dan informasi lainnya, serta mengelola dan mengatur dokumen ataupun laporan yang ada dalam sebuah perpustakaan”.

Menurut Adrianus I Wayan Ilia Yuda Sukmana dan Ignatuis I Wayan Suwatra dalam Journal Of Education Technology (2017:78) “Pustakawan adalah salah satu komponen dalam penyelenggara yang kewajiban memberikan layanan yang baik, berkualitas, ramah dan profesional”


Konsep Dasar Peminjaman

Definisi Peminjaman

Menurut Joner Hasugian dalam buku dasar dasar ilmu perpustakaan dan informasi yang dikutip oleh Didit Rahadian dalam Jurnal LPKIA (2014:2) mengemukakan bahwa pengertian pinjaman adalah “Bahwa buku yang dipinjam bukanlah benar-benar milik kita, tetapi dapat diperpanjang, dan kita harus mengakhirinya dengan mengembalikan buku tersebut, untuk dapat dipinjam penggunna yang lain”.


Konsep Dasar Pengembalian

Definisi Pengembalian

Menurut Joner Hasugian dalam buku dasar dasar ilmu perpustakaan dan informasi yang dikutip oleh Didit Rahadian dalam Jurnal LPKIA (2014:2) “Pengembalian merupakan proses dimana anggota harus mengembalikan buku-buku yang telah dipinjamnya dalam batas waktu yang telah ditentukan”.


Konsep Dasar Denda

Definisi Denda

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Tri Hardiningtyas (2016) “Denda adalah hukuman yang berupa keharusan membayar uang; uang yang harus dibayarkan sebagai hukuman karena melanggar aturan.


Konsep Dasar Buku

Definisi Buku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Ainin Nurani dan Nugrahardian Ramadhani dalam Jurnal Sains dan Seni Pomits (2014:14) “Buku adalah lembar kertas berjilid, berisi tulisan atau kosong”.


Jenis-jenis Buku

Menurut Surahman dalam Fella (2014). Secara umum buku dibagi menjadi empat jenis, yaitu :

  1. Buku sumber, yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi dan sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.

  2. Buku bacaan, adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan sebagainya.

  3. Buku pegangan, yaitu buku yang bias dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.

  4. Buku buku teks, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.

  5. Buku teks pelajaran adalah buku teks wajib yang digunakan disekolah yang berisikan materi pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.Oleh karena itulah, buku teks pelajaran merupakan proses untuk melakukan penilaian yang objektif untuk menjamin mutu isi, metode palajaran, bahas dan grafiknya.


Konsep Dasar Siswa

Definisi Siswa

Menurut Djamarah dan Aswan yang dikutip oleh Indah Devi Novitasari dalam Naskah Publikasi (2014:6) “Siswa adalah orang yang dengan sengaja belajar di sekolah untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada suatu jalur pendidikan formal (dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas), maupun pendidikan nonformal”.


Konsep Dasar Basis Data (Database)

Definisi Basis Data (Database)

Menurut Rosa A.S. dan M. Shalahuddin (2014:43)Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref> adalah “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. (Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs).

Sedangkan menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi (2017:52)[14] mendefinisikan bahwa “Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet”.


Jenis-Jenis Website

Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249)[15] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Konsep Dasar Analisa PIECES

Menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:3)[16] mengatakan bahwa “Metode PIECES dapat digunakan untuk menganalisis masalah dan kelemahan dari sistem lama. PIECES sendiri meliputi Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency), dan Pelayanan (Service)”.

  1. Analisis Kinerja (Performance)

  2. Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (troughtput) dan waktu tanggap (respon time). Jumlah produksi (troughtput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap (respon time) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

  3. Analisis Informasi (Information)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Analisis informasi memeriksa output sistem, analisis data dan meneliti data yang tersimpan dalam sebuah sistem.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Alasan ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Analisis Kontrol (Control)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu di monitor dan dibetulkan jika menemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

  11. Analisis Pelayanan (Service)

  12. Berikut adalah beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat, tidak konsisten dan tidak dipercaya.
    2. Sistem tidak mudah dipelajari dan digunakan.
    3. Sistem canggung untuk digunakan.
    4. Sistem tidak fleksibel.


Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML (Unified Modeling Language) menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22)[17] adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Sedangkan menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[18] mendefinisikan bahwa “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. (UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang di desain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks).

Sementara menurut Sparx S yang dikutip oleh K. P. Jayant, dkk dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering (2014:148)[19] mendefinisikan bahwa “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa pemodelan visual dan digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat dan mendokumentasikan gambaran dari sistem perangkat lunak).


Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[20], CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber sbb:

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  7. Class Diagram

  8. Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, objek beserta hubungan satu antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).


Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

Definisi PHP

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor) menurut Meiyanto Heri Prasetyo, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:13)[21] adalah “Bahasa pemrograman web yang bersifat server side, artinya bahasa berbentuk script yang disimpan dan dijalankan dikomputer server (Web Server), sedang hasilnya yang dikirim ke komputer client (Web Browser) dalam bentuk script HTML (Hypertext Markup Language)”.

Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) (2013:43)[22] mendefinisikan bahwa “PHP (recursive acronym for PHP: Hypertext Preprocessor) is a widely-used open source general purpose server side scripting language that is especially suited for web development and can be embedded into HTML”. (PHP (akronim rekursif untuk PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script sisi server open source umum yang digunakan secara umum yang sangat sesuai untuk pengembangan web dan dapat disematkan ke dalam HTML).


Definisi HTML

Definisi HTML (Hyper Text Markup Language) menurut Fera Sulistian Herawati, dkk dalam Jurnal LPKIA (2014:2)[23] adalah “Sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet”.

Sedangkan menurut Saputra yang dikutip oleh Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains Dan Informatika (2015:49)[24] mengatakan bahwa “HTML yaitu bahasa pemograman hypertext. HTML ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis HTML”.


Definisi CSS

Definisi CSS (Cascading Style Sheet) menurut Aditama yang dikutip oleh Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains Dan Informatika (2015:50)[24] adalah “Salah satu bahasa pemrograman web yang bertujuan untuk membuat web kita menjadi lebih menarik dan terstruktur, dalam CSS kita bisa merubah warna tabel, besar font atau tata letak menu yang terkendali dari CSS sehingga semua jendela web yang berkaitan dengan perubahan tersebut secara otomatis dapat berubah, dengan CSS kita tidak perlu membuat style pada setiap file PHP, karena cukup dengan satu file CSS kita telah bisa mengontrol semua style yang kita inginkan pada setiap file PHP yang akan ditampilkan pada web browser”.

Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) (2013:43)[22] mendefinisikan bahwa “CSS (Cascading Style Sheets) is designed to enable the separation between document content (in HTML or similar markup languages) and document presentation. This technique is used to improve content accessibility also to provide more flexibility and control in the specification of content and presentation characteristics. This enables multiple pages to share formatting and reduce redundancies”. (CSS (Cascading Style Sheets) dirancang untuk memungkinkan pemisahan antara konten dokumen (dalam HTML atau bahasa markup serupa) dan presentasi dokumen. Teknik ini digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas konten juga untuk memberikan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar dalam spesifikasi konten dan karakteristik presentasi. Hal ini memungkinkan beberapa halaman untuk berbagi format dan mengurangi redudansi).


Konsep Dasar MariaDB

Definisi MariaDB menurut Yana Permana (2016:1)[25] adalah sistem manajemen database relasional yang dikembangkan dari MySQL. MariaDB dikembangkan oleh komunitas pengembang yang sebelumnya berkontribusi untuk database MySQL”. Tools yang mampu bekerja dengan MariaDB, diantaranya:

  1. Database Workbench: Aplikasi untuk pengembangan dan administrasi database relasional MariaDB dan database lainnya.

  2. DBEdit: Aplikasi administrasi dan manajemen database MariaDB dan database lainnya.

  3. HeidiSQL: Aplikasi client yang bersifat open source untuk sistem operasi Windows. HeidiSQL juga mendukung MariaDB dengan dukungan fitur yang spesifik seperti Virtual Column.

  4. Navicat: Aplikasi manajemen berbagai database termasuk MariaDB. Navicat termasuk aplikasi yang cross-platform dengan lisensi proprietary.

  5. phpMyAdmin: Aplikasi administrasi dan manajemen database berbasis web untuk MySQL.

  6. SQLyog: Aplikasi administrasi dan manajemen database untuk sistem operasi Windows dan Linux.


Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++ menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:4)[16] adalah “Sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis dengan menitik beratkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis dengan mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript dan CSS”.

Sedangkan menurut Noviana Nuryanti dalam Skripsi Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada Toko Bariklana (2013:57)[26] mengatakan bahwa “Notepad++ merupakan program teks editor yang memudahkan programmer dalam menggunakan coding serta mendukung berbagai bahasa pemrograman yang berjalan di sistem operasi windows dan dapat digunakan untuk merancang dan membuat halaman web”.


Konsep Dasar Framework Laravel

Definisi Framework

Definisi Framework menurut Basuki yang dikutip oleh D Tri Octafian dalam Jurnal Teknomatika (2015:2)[27] adalah “Sebagai koleksi atau kumpulan potongan-potongan program yang disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal”. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan framework adalah:

  1. Waktu pembuatan aplikasi website jauh lebih singkat,

  2. Kode website jadi lebih mudah dibaca, karena sedikit dan sifatnya pokok, detailnya adalah kode dari framework,

  3. Website menjadi lebih mudah diperbaiki, karena tidak perlu fokus ke semua komponen kode website, terutama kode sistem framework,

  4. Tidak perlu lagi membuat kode penunjang aplikasi website seperti koneksi database, validasi form, GUI (Graphical User Interface) dan keamanan,

  5. Pikiran pengembang menjadi lebih terfokus ke kode alur permasalahan website, apa yang ditampilkan dan layanan apa saja yang diberikan dari aplikasi website tersebut,

  6. Jika dikerjakan team work, maka akan lebih terarah karena sistem framework, mengharuskan adanya keteraturan pelekatan kode. Seperti pengambilan database terpisah dengan bagian pengaturan tampilan pengunjung.


Definisi Laravel

Definisi laravel menurut Aminudin (2015:2)[28] adalah “Laravel dirilis dibawah lisensi MIT dengan kode sumber yang sudah disediakan oleh Github, sama seperti framework-framework yang lain, laravel dibangun dengan konsep MVC (Model-Controller-View), kemudian Laravel dilengkapi juga command line tool yang bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle melalui command prompt”.


Definisi Composer

Definisi Composer menurut Aminudin (2015:13)[28] adalah “Fitur (dependency) tambahan untuk PHP yang memiliki basis layaknya Command Line dan berfungsi sebagai penginstall third-party plugin untuk aplikasi web secara cepat”.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Definisi XAMPP menurut U. Darmanto Soer dan Wahyudi dalam Jurnal SIGMA (2015:42)[29] adalah “Program aplikasi server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.

Sedangkan menurut Er. Saurabh Walia dan Er. Satinderjit Kaur Gill dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) (2014:26)[30] mendefinisikan bahwa “XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), and Perl (P). It is a simple, lightweight Apache distribution that makes it extremely easy for developers to create a local web server for testing purposes”. (XAMPP adalah singkatan dari Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) dan Perl (P). Ini adalah distribusi Apache sederhana dan ringan yang membuatnya sangat mudah bagi pengembang untuk membuat server web lokal untuk tujuan pengujian).


Definisi Apache

Definisi Apache web server menurut Meiyanto Heri Prasetyo, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:13)[21] adalah “Web server yang bersifat open source dan mempunyai performance bagus, fleksibel dan mendukung berbagai macam platform sistem operasi”.


Konsep Dasar Blackbox Testing

Berikut adalah beberapa definisi Blackbox Testing, diantaranya:

Definisi Blackbox Testing menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi dalam International Journal of Computer Applications (2015:44)[31] adalah “The black box test is a test thatdoes not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”. (Uji kotak hitam adalah tes yang tidak memperhatikan mekanisme dalam sistem atau alat; itu hanya difokuskan pada output produksi berdasarkan input dan kondisi yang dipilih).

Sedangkan menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:34)[32] mendefinisikan bahwa “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.


Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Wina Widiati dalam Jurnal SWABUMI yang berjudul “Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Menengah Atas Widya Nusantara Bekasi” (2014).[33] Masalah yang dihadapi SMA Widya Nusantara, data akademik yang semakin bertambah banyak yang sangat merepotkan karena diolah secara manual. Oleh karena itu peneliti membuat sistem informasi akademik yang dapat membantu meringankan pekerjaan bagian akademik dan dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat. Karena pekerjaan yang dilakukan dapat menghemat baik dari segi waktu, ruang, tenaga, biaya, dan lain-lain.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Melan Susanti dalam Jurnal Informatika yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakarta” (2016).[34] Masalah yang dihadapi oleh SMK Pasar Minggu Jakarta ini belum memiliki sistem informasi yang terkomputerisasi, sehingga untuk mendapatkan informasi orang tua dan siswa harus datang ke sekolah. Oleh karena itu peneliti merancang sebuah website yang bertujuan untuk membantu memperlancar informasi antara pihak sekolah, siswa-siswi dan masyarakat. Sistem informasi akademik yang dirancang ini dapat memberikan solusi yang lebih cepat dalam pengolahan nilai, pembuatan laporan lebih efektif dan efisien karena penyimpanan data sudah dalam database.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yudie Irawan, dkk yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis Website Untuk Penyampaian Informasi Sekolah dan Media Promosi Kepada Masyarakat” dalam Jurnal SIMETRIS (2016).[35] Selama ini pemberitahuan tentang informasi sekolah masih dilakukan secara manual, kebanyakan informasi terbaru masih ditempel dipapan pengumuman, melalui speaker yang dipasang tiap kelas, surat selembaran yang dibagikan kepada siswa dan masih menggunakan media informasi seperti spanduk dan pamflet sebagai media promosi kepada masyarakat. Maka dari itu peneliti membuat sistem yang memanfaatkan website dalam pengembangan kompetensi dan kualitas sekolah dikarenakan website adalah media yang sangat interaktif dan dinamis untuk menambah wawasan dan eksistensi diri.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Putra Membara, dkk dalam Jurnal Media Infotama yang berjudul “Sistem Informasi Akademik SMP Negeri 2 Talang Empat Berbasis Web” (2014).[36] Sistem yang berjalan saat ini pada SMP Negeri 2 Talang Empat untuk mendapatkan informasi mengenai akademik masih bersifat manual. Hal ini menyebabkan lambatnya penyampaian informasi bagi seluruh warga sekolah, karena selama ini pengelolaan akademik yang dilakukan hanya dapat dilakukan jika berada di sekolah. Untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka dirancang dan direalisasikan sistem informasi akademik SMP Negeri 2 Talang Empat berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Benisius yang berjudul “Implementasi Algoritma First In First Served (FIFS) Pada Sistem Penjadwalan Perkuliahan (Studi Kasus Di Direktorat Akademik Universitas Halmahera)” pada Jurnal UNIERA (2013).[37] Menerangkan Universitas Halmahera sejak tahun 2011 sudah memiliki sistem informasi akademik berbasis teknologi informasi yang digunakan untuk menunjang pelayanan akademik seperti penginputan jadwal kelas, pencetakan presensi kelas, DRS-DHS dan lainnya. Namun, sistem yang sudah ada belum dilengkapi dengan kemampuan untuk mendeteksi kondisi bentrok dalam penjadwalan sehingga bentrok masih dapat terjadi. Penelitian ini bermaksud mengembangkan suatu aplikasi yang mampu mendeteksi terjadinya bentrok ruang, dosen dan mata kuliah pada semester yang sama dan memberikan informasi rekap pemakaian ruang dan jumlah sks mengajar dosen.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Rita Pires Soares, dkk yang berjudul “The Analysis of Academic Information System Design of IPDC Dili-Timor Leste by using EAP Approach” dalam International Journal of Computer Applications (2013).[38] Analisis perancangan sistem informasi akademik pada Instituto Professional de Canossa (IPDC) dilakukan dengan menggunakan pendekatan Enterprise Architecture Planning (EAP). Hasil yang diperoleh adalah perencanaan arsitektur yang dibutuhkan di IPDC. Salah satu prioritas yang perlu diimplementasikan adalah Sistem Informasi Akademik. Manfaat dari analisis ini adalah untuk menghasilkan perancangan sistem informasi akademik yang dapat dijadikan dasar atau landasan bagi pengembangan sistem informasi akademik di IPDC sehingga tidak terlepas dari tujuan universitas dan tidak menghilangkan keterpaduan antara unit usaha.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad A. Alia, dkk yang berjudul “Integrated System For Monitoring and Recognizing Students During Class Session” dalam The International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) (2013).[39] Pada penelitian ini diusulkan sistem kehadiran siswa baru berdasarkan protokol otentikasi biometrik. Sistem ini menggunakan deteksi wajah dan protokol pengenalan untuk memudahkan memeriksa kehadiran siswa di kelas. Kamera kelas menangkap foto siswa, langsung proses deteksi wajah dan pengenalan akan diimplementasikan untuk menghasilkan laporan kehadiran.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Fatma M. Ubwa dan Dr. Juma Mohamed yang berjudul “Web-Based Management Information System (WB-MIS): A Vital Solution To Rcc's Information Management” dalam International Journal of Advanced Computer Technology (IJACT) (2014).[40] Dalam penggunaan sistem informasi manajemen berbasis web pada Residential Care Center (RCC) di Tanzania sebagian besar tidak memiliki komputer pribadi, sementara sedikit yang mengandalkannya untuk layanan sekretaris. Peneliti menyajikan hasil survei mengenai status sistem informasi manajemen yang ada saat ini secara khusus untuk melihat bentuk dan kategori beserta keefektifannya dalam mengelola informasi. Peneliti menyajikan perancangan sistem informasi manajemen berbasis web dimana tujuan utama dari aplikasi ini adalah menawarkan antarmuka yang sesuai kepada penggunanya untuk mendukung dan meningkatkan pengumpulan, diseminasi, dan pemanfaatan informasi untuk pengambilan keputusan.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Ema Utami dan Suwanto Raharjo yang berjudul “Database Security Model in the Academic Information System” dalam International Journal of Security and Its Applications (2014).[41] Sistem informasi akademik berbasis web mendominasi di institusi pendidikan tinggi di Indonesia, setiap institusi pendidikan menggunakan web dengan sistem manajemen database relasional sebagai perangkat lunak. Penelitian ini akan melakukan analisis model keamanan database yang dapat digunakan di sistem informasi akademik seperti kendala tabel, hubungan tabel dan Role-Based Access Control (RBAC).

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Alowayr dan Atta Badii yang berjudul “Review Of Monitoring Tools For E-Learning Platforms” dalam International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) (2014).[42] Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk memantau kegiatan pembelajaran siswa serta membangun pola pikir siswa dan mendapatkan pandangan yang lebih akurat dalam proses pembelajaran jarak jauh dengan pembelajaran yang menggunakan e-learning.

Literature review diatas merupakan sumber acuan untuk merancang sistem informasi akademik pada SMA Nusantara 1 Tangerang. Maka disimpulkan perbedaan penilitian terdahulu dengan penelitian ini adalah:

  1. Sistem informasi akademik yang dibuat berbasis web ini akan menggunakan database MariaDB karena database ini lebih kompatibel. Serta framework PHP yang digunakan adalah Laravel karena framework ini tingkat keamanannya baik dan dapat menghindari repetitive work sehingga menghemat waktu pembuatan website.

  2. Sistem akan dibuat lebih efektif dan efisien karena mencakup penginputan nilai dari guru yang dapat dilihat oleh siswa dan menghasilkan laporan kepada kepala sekolah berbentuk PDF.

  3. Sistem ini akan dapat membuat jadwal pelajaran yang mampu mengatasi terjadinya bentrok antar kelas dan menghasilkan laporan jadwal secara cepat kepada kepala sekolah.

  4. Sistem akademik berbasis web ini akan menjadikan pendataan siswa dan guru lebih baik, sehingga untuk pelaporan siswa dan guru yang aktif dapat diakses kapanpun dan dimana saja.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Sekolah

Sejarah Singkat SMA Nusantara 1 Tangerang

Sejarah SMA NUSANTARA 1 berawal dari sedikitnya sekolah di Perumnas 1 Tangerang pada tahun 1980, dimana kebutuhan orang tua akan pendidikan bagi putra-putrinya dirasakan sangat mendesak, maka didirikanlah sebuah gedung 1 lantai berlokasi di Jl. Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang. SMA NUSANTARA 1 didirikan tahun 1981 dan mulai melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan pada tahun pelajaran 1981/1982 dengan SK Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat No. 150/102/Kep/E.18 tanggal 13 Juli 1981.

SMA Nusantara 1 bernaung dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Abdi Negara (YPAN) dengan dewan pendiri oleh Alm. Bpk. H. Adih Suganda. Kemudian pada tahun 1986 SMA Nusantara berdiri sendiri.

Kepercayaan orang tua sangat besar untuk mendidik anaknya masuk dan mendaftar di Lembaga Yayasan Pendidikan Abdi Negara. Pada tahun pelajaran 2017-2018 SMA NUSANTARA 1 termasuk sekolah swasta yang cukup dikenal di Tangerang dengan jumlah ± 306 siswa, terdiri atas 3 rombel:

Kelas X sejumlah : 82 siswa terbagi dalam 3 kelas

Kelas XI sejumlah : 123 siswa.terbagi dalam 4 kelas

Kelas XII sejumlah : 101 siswa terbagi dalam 3 kelas

Dalam kegiatan belajar mengajar dimulai dari jam 07.00 WIB- 14.30 WIB. Prestasinya 100% siswa lulus dengan hasil memuaskan dan melanjutkan di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta seperti UNTIRTA Serang, Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Dipenogoro Semarang, Universitas Negeri Semarang, UNPAD Bandung, UPI Bandung, Universitas Negeri Malang, UGM Yogyakarta, ITS, Universitas Mercu Buana, Universitas Trisakti, Universitas Gunadarma, Universitas Bina Nusantara, Universitas Budi Luhur, STT Telkom dan Universitas Tarumanegara.

SMA NUSANTARA 1 melakukan kerja sama dengan berbagai sekolah untuk meningkatkan mutu siswa. Munculnya konsep pendidikan berbasis KTSP dan MBS mendorong perubahan konsep pendidikan di SMA NUSANTARA 1, yang diharapkan bercirikan modern dan religious. SMA NUSANTARA 1 memaksimalkan kekuatan uniknya sebagai sekolah yang dikenal disiplin, kreatif dan religious untuk mempertahankan posisinya sebagai sekolah yang diminati.


Visi SMA Nusantara 1 Tangerang

Visi SMA Nusantara 1 Tangerang adalah menghasilkan Generasi Cerdas, Mandiri dan Berakhlaqul Karimah menguasai IPTEK, berjiwa Entrepreneur dan berwawasan lingkungan.


Misi SMA Nusantara 1 Tangerang

  1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan;

  2. Meningkatkan kedisiplinan yang tinggi;

  3. Menghasilkan generasi yang cerdas, mandiri dan berakhaqul karimah;

  4. Menghasilkan generasi yang menguasai IPTEK;

  5. Menghasilkan generasi yang berjiwa Entrepreneur;

  6. Menghasilkan generasi yang berwawasan lingkungan.


Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang

SMA Nusantara 1 Tangerang memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang


Tugas dan Tanggung Jawab SMA Nusantara 1 Tangerang

Wakasek Bidang Kurikulum

Membantu Kepala Sekolah dalam rangka pelaksanaan kurikulum antara lain:

  1. Hadir lebih awal sebelum KBM berjalan sekurang-kurangnya pukul 07.00 WIB pagi sudah disekolah.

  2. Melakukan pembinaan terhadap guru dan karyawan:

    1. Keterlambatan.
    2. Supervisi (bila Kepala Sekolah berhalangan).
  3. Membuat rencana program akademik/kurikulum.

  4. Membuat program kerja kurikulum dalam 1 tahun pelajaran baru.

  5. Membuat kalender pendidikan.

  6. Membuat jadwal pelajaran dan mengubahnya.

  7. Menyiapkan administrasi perangkat pengajaran untuk setiap guru.

  8. Mengontrol buku nilai, leger dan buku induk.

  9. Mengarahkan penyusunan program semester dan silabus kepada setiap guru mata pelajaran.

  10. Mengarahkan pelaksanaan KBM yang meliputi:

    1. Pengembangan metode mengajar.
    2. Mengontrol ketertiban guru dalam kegiatan KBM.
  11. Mengatur pengelolaan pelajaran tambahan/pendalaman materi.

  12. Membuat kumpulan soal-soal ulangan mid dan semester termasuk ujian sekolah dan ujian akhir.

  13. Mengkoordinir pengumpulan bank soal.

  14. Mengumpulkan daftar nilai hasil ulangan mid, semester, ujian sekolah dan ujian akhir.

  15. Menghitung rata-rata, rentang nilai dan nilai kegiatan ujian sekolah.

  16. Menentukan kriteria kenaikan kelas.

  17. Mengarahkan laporan nilai harian siswa kepada orang tua/wali murid.

  18. Mengkoordinir pelaksanaan tes-tes dan sistem evaluasi lainnya.

  19. Mengkoordinir dan memeriksa pengisian raport yang dilakukan oleh Wali Kelas.

  20. Mengkoordinir dan mengurus kenaikan serta kelulusan siswa.

  21. Mengevaluasi program semester dan satuan pelajaran yang diserahkan guru.

  22. Membuat target kurikulum dan daya serap siswa serta daya tertimbang.

  23. Membuat rekapitulasi nilai-nilai setiap mengadakan ulangan mid, semester maupun ujian sekolah dan ujian akhir.

  24. Menyimpan dan meneliti arsip-arsip yang berhubungan dengan penilaian hasil belajar mengajar.

  25. Melaporkan setiap tugasnya kepada Kepala Sekolah.

  26. Menghadiri undangan-undangan dinas mewakili sekolah bilamana Kepala Sekolah berhalangan hadir.

  27. Membina kegiatan-kegiatan lomba-lomba bidang akademis.

  28. Membantu menjaga kondisi lingkungan yang kondusif dan ketenangan dalam lingkungan sekolah.

  29. Membina melaksanakan 5K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan dan Kekeluargaan).


Wakasek Bidang Kesiswaan

Membantu Kepala Sekolah dalam menciptakan suasana tertib dan aman dalam proses belajar mengajar antara lain:

  1. Hadir lebih awal sebelum KBM berjalan sekurang-kurangnya pukul 07.00 WIB pagi sudah disekolah.

  2. Membuat program kesiswaan.

  3. Membuat/merancang tata tertib sekolah (sosialisasi/ koordinasi dengan Wakasek Kurikulum, BP dan Wali Kelas).

  4. Mengarahkan pelaksanaan MBS dan upacara bendera pada hari senin serta siraman rohani koordinasi dengan koordinator rohis.

  5. Mengadakan pengarahan kepada semua siswa mengenai tata tertib sekolah setiap awal tahun akademik baru.

  6. Mengadakan penanganan kasus siswa secara insentif dan koordinatif dengan piket.

  7. Mengadakan pembinaan mental terhadap siswa koordinasi dengan BP/BK.

  8. Mendokumentasikan bukti-bukti kasus dan penanganannya.

  9. Membina melaksanakan 5K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan dan Kekeluargaan).

  10. Mempersiapkan kegiatan wisata bersama.

  11. Melaporkan setiap kegiatan dan kejadian penting di lingkungan sekolah kepada Kepala Sekolah.

  12. Merekomendasikan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan undangan tertentu dari luar sekolah.

  13. Mengecek dan mengontrol setiap kondisi kehadiran siswa disekolah.

  14. Untuk dapat mengadakan razia secara berkala berkoordinasi dengan BP, Wali Kelas dan Piket dalam pelaksanaannya.

  15. Siap bersedia membantu segala sesuatu yang kaitannya dengan kegiatan sekolah.


Pembina OSIS

  1. Hadir lebih awal sebelum KBM berjalan sekurang-kurangnya pukul 07.00 WIB pagi sudah disekolah.

  2. Pembuatan kartu OSIS.

  3. Membina/membantu penyusunan struktur dan personalia pengurus OSIS.

  4. Membuat penyusunan anggaran OSIS dan penyusunan program kerja.

  5. Membantu pengurus OSIS dalam menyelenggarakan, melaksanakan, mengkoordinir kegiatan di dalam dan luar lingkungan sekolah.

  6. Membina pengurus OSIS agar dapat berorganisasi secara baik.

  7. Memeriksa dan menyetujui program kerja yang diusulkan oleh pengurus OSIS dan menyampaikannya kepada Kepala Sekolah.

  8. Menyusun laporan kegiatan OSIS setiap semester dan akhir tahun kepada Kepala Sekolah.

  9. Membina hubungan dengan guru pembina di sekolah lain.

  10. Mengarahkan dan membina kegiatan OSIS untuk menunjang keberhasilan belajar mengajar di sekolah.

  11. Menghadiri rapat OSIS.

  12. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja OSIS.

  13. Mengkoordinir kegiatan keagamaan dan perpisahan.

  14. Menyiapkan kegiatan LDK dan koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan.

  15. Siap membantu segala sesuatu yang kaitannya dengan urusan sekolah.


Wali Kelas

  1. Wajib hadir pada saat upacara, dan menyiapkan kesiapan anak asuhnya dalam menjalankan tugas piket saat menjadi petugas upacara.

  2. Melakukan pengecekan dan peduli dengan perkembangan administrasi keuangan dalam hal tunggakan bagi anak asuhnya dan koordinasi dengan tata usaha bagian keuangan.

  3. Mengetahui dan mencatat jumlah siswa yang ada di kelasnya.

  4. Mengetahui dan memelihara inventaris kelas.

  5. Mencatat hasil belajar siswa (leger) dan mengisi raport dan melaporkan kepada Wakasek Kurikulum dan tidak ditunda-tunda.

  6. Mengetahui siswa yang banyak tidak hadir/bolos atau karena terlibat suatu kasus.

  7. Memperhatikan dan memelihara ketertiban, kebersihan dan keindahan dalam kelas asuhannya.

  8. Membuat catatan-catatan khusus mengenai pelanggaran-pelanggaran, kenakalan-kenakalan siswa dan situasi kondisi secara umum koordinasi dengan BP dalam penanganannya.

  9. Bersedia menerima laporan-laporan dari guru mata pelajaran mengenai keadaan kelas asuhannya dan berusaha menyelesaikannya.

  10. Wajib memeriksa agenda kelas minimal 1 minggu sekali.

  11. Membuat denah kelas posisi siswa duduk di dalam kelas.

  12. Mengenal pribadi dan lingkungan siswanya yang berada dibawah asuhannya seperti alamat, jumlah keluarga dan latar belakang kehidupannya.

  13. Wajib membuat laporan setiap bulan secara periodik tentang kelasnya kepada Kepala Sekolah.

  14. Menghadiri setiap undangan dari sekolah.

  15. Melakukan kunjungan home visit, bila anak asuhnya mengalami masalah.

  16. Melakukan koordinasi selalu mengenai kondisi kelas asuh dengan BP, Wakasek Kesiswaan dan Piket.


Langkah Pelaksanaan Wali Kelas:

  1. Mengetahui tugas pokoknya.

  2. Mengetahui jumlah anak didiknya.

  3. Mengetahui nama-nama anak didiknya.

  4. Mengetahui identitas anak didiknya.

  5. Mengetahui kehadiran anak didiknya.

  6. Mengetahui masalah-masalah anak didiknya.

  7. Mengadakan penilaian.

  8. Mengambil tindakan.

  9. Memperhatikan buku raport.

  10. Memperhatikan kesehatan dan masalah anak didiknya.

  11. Membina suasana kekeluargaan.

  12. Melaporkan kepada Kepala Sekolah.


Guru BP/BK

  1. Hadir disekolah pada pukul 07.00 WIB, lebih awal.

  2. Menyusun program BP/BK dan mengusulkan kepada Kepala Sekolah.

  3. Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan atau hambatan belajar agar lebih termotivasi.

  4. Memberi pengarahan/petunjuk kepada siswa untuk dapat belajar lebih baik lagi dan berprestasi dalam akademik.

  5. Memberikan informasi dan petunjuk kepada siswa dalam meneruskan studi atau terjun langsung di masyarakat agar lebih mempersiapkan diri.

  6. Memberikan layanan pengembangan diri dalam bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih berprestasi.

  7. Membuat catatan-catatan dan mengarsipkan mengenai kasus-kasus siswa yang terjadi sampai dengan solusi penyelesaiannya.

  8. Melaksanakan pendekatan/dialog dengan siswa yang bermasalah dan orang tua/wali siswa, untuk menyelesaikan suatu masalah.

  9. Melakukan kunjungan ke rumah siswa (jika diperlukan), bagi siswa yang perlu penanganan, koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan.

  10. Mengadakan penilaian pelaksanaan pengembangan diri bagi siswa, sesuai dengan program kerja BP.

  11. Membantu ketertiban siswa, koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan dan piket.

  12. Menghadiri setiap undangan dari sekolah.

  13. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling tentang perkembangan siswa.

  14. Membuat catatan-catatan khusus mengenai pelanggaran dan kenakalan siswa, berkesinambungan.


Koordinator Lab. IPA

  1. Menyusun program pelaksanaan praktek Biologi/Fisika/Kimia *).

  2. Membuat diktat/materi pelajaran yang akan dipraktekan (berkoordinasi dengan Wakasek Kurikulum atau Kepala Sekolah).

  3. Membuat jadwal praktek tiap kelas.

  4. Menginventarisasikan peralatan Lab. Biologi/Fisika/Kimia *) dan melaporkan bila ada kebutuhan yang perlu dipenuhi kepada Kepala Sekolah, untuk dilanjutkan laporannya ke Yayasan.

  5. Bertanggung jawab terhadap kerusakan/kehilangan perlengkapan Lab. Biologi/Fisika/Kimia *).

  6. Melaporkan segera apabila ada kerusakan atau kehilangan dari perlengkapan Lab. Biologi/Fisika/Kimia *).

  7. Membuat laporan kegiatan praktek secara berkala kepada Kepala Sekolah.

  8. Membuat tata tertib Lab. Biologi/Fisika/Kimia *).

  9. 9. Selalu koordinasi dengan Wakasek Kurikulum dalam pengembangannya pada setiap pelaksanaan praktek Biologi, Fisika, Kimia yang dilakukan guru bidang study.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur Pembuatan Data Akademik

  2. Prosedur pembuatan data akademik pada SMA Nusantara 1 Tangerang yaitu guru harus melakukan penilaian dan dimasukan ke dalam buku penilaian guru masing-masing mata pelajaran lalu guru membuat rata-rata nilainya setiap satu semester selanjutnya untuk data siswa, pembagian kelas dan jadwal dilakukan setiap tahun akademik baru oleh Wakasek Kurikulum dan diinput ke dalam Ms.Excel.

  3. Prosedur Penyampaian Informasi Akademik

  4. Untuk penyampaian informasi nilai, guru harus membagikan hasil ujian pada setiap kelas yang mereka ajar. Sedangkan untuk jadwal dan pembagian kelas penyampaian informasinya melalui mading atau pemberitahuan secara langsung kepada siswanya. Selanjutnya untuk data siswa, siswa melihatnya pada buku yang dipegang oleh Wali Kelas.

  5. Prosedur Laporan Akademik

  6. Setelah melakukan pembuatan dan penyampaian terkait akademik, laporan disampaikan kepada Kepala Sekolah dalam bentuk print out.


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Rancangan prosedur sistem berjalan digambarkan sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram yang berjalan saat ini:

    1. 1 (satu) sistem akademik yang terkait dengan kegiatan di sekolah seperti proses data pribadi siswa, penilaian, pembentukan kelas dan pembuatan jadwal.
    2. 4 (empat) actor yaitu: Siswa, Guru, Wakasek Kurikulum dan Kepala Sekolah.
    3. 12 (dua belas) use case yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya: menyerahkan data pribadi siswa, mengecek data pribadi siswa, mengikuti ujian, menerima nilai ujian, merekap data dan nilai ujian siswa, input data dan nilai siswa pada Ms.Excel, membuat kelas dan jadwal pada Ms.Excel, mengecek kelas dan jadwal, menerima informasi kelas dan jadwal, membuat laporan akademik pada Ms.Excel, cetak laporan dan menerima laporan akademik.
    4. 4 (empat) extend yang terdiri dari: lengkap, tidak lengkap, bentrok dan tidak bentrok.
    5. 1 (satu) include adalah proses penilaian.
  3. Prosedur Penyampaian Informasi Akademik

  4. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang

    Untuk penyampaian informasi nilai, guru harus membagikan hasil ujian pada setiap kelas yang mereka ajar. Sedangkan untuk jadwal dan pembagian kelas penyampaian informasinya melalui mading atau pemberitahuan secara langsung kepada siswanya. Selanjutnya untuk data siswa, siswa melihatnya pada buku yang dipegang oleh Wali Kelas.

    1. Keterlambatan.
    2. Supervisi (bila Kepala Sekolah berhalangan).
  5. Prosedur Laporan Akademik

  6. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang

    Setelah melakukan pembuatan dan penyampaian terkait akademik, laporan disampaikan kepada Kepala Sekolah dalam bentuk print out.

    1. Keterlambatan.
    2. Supervisi (bila Kepala Sekolah berhalangan).



BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada SMA Nusantara 1, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pada sistem informasi akademik SMA Nusantara 1 yang berjalan saat ini kurang efektif dan efisien, karena dalam pengolahannya masih manual dan diinputkan pada Ms.Excel. Maka, dibuatnya sistem yang efektif dan efisien dengan mengolah informasi akademik menggunakan web.

  2. Jika prosedur monitoring yang terdapat pada sistem sebelumnya, dalam memonitoring laporan akademik kepala sekolah harus menunggu cukup lama untuk mendapatkannya sebab wakasek kurikulum harus menunggu rekapan guru dan membuat laporannya pada Ms.Excel, maka pada sistem yang dibuat terdapat menu laporan untuk kepala sekolah agar monitoring akademik menjadi baik dan cepat.

  3. Sistem informasi akademik untuk siswa dan guru yang berjalan pada SMA Nusantara 1, sulit dalam memperoleh informasi yang terkait dengan akademik, serta lambat sehingga informasi yang diberikan kurang up to date. Namun, dengan dibuatnya sistem informasi berbasis web yang terkait dengan akademik, maka dalam memperoleh informasi siswa dan guru dapat dengan mudah serta cepat diakses sehingga informasi yang diberikan up to date.


Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah agar penelitian berikutnya dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada pada sistem saat ini bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Dibuatnya sistem informasi absensi siswa agar absensi siswa pada raport tidak perlu adanya input absensi.

  2. Mengembangkan sistem informasi akademik menjadi berbasis android.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Nugraha, Agus Ramdhani dan H. Ahmad Sofyan Haris. 2016. Sistem Pakar Perubahan Fisiologis Dan Psikologis Masa Nifas Ibu Dengan Metode Certainty Factor. Jurnal Teknik Informatika. Vol 4, No 1 2016. Dikutip dari http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jutekin/article/view/88 (18Oktober 2017).
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Rusdiana, H.A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
  3. 3,0 3,1 Hutahaean, Juperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish. Dikutip dari https://books.google.co.id/books?id=o8LjCAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Konsep+Sistem+Informasi&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=Konsep%20Sistem%20Informasi&f=false (23 Oktober 2017).
  4. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2. Dikutip dari http://jurnal.politala.ac.id/index.php/JSI/article/view/88/68 (26 Oktober 2017).
  5. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyo dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1 Febuari 2016. Dikutip dari https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/ (19 Oktober 2017).
  6. 6,0 6,1 M.Thoha, Miyanto. 2015. Analisa Dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Jurnal Prosisko Vol. 2 No. 2. Dikutip dari: http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/view/109/167 (19 Oktober 2017).
  7. Haryanta, Agustinus, Abdur Rochman dan Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1. Dikutip dari http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/132/129 (23 Oktober 2017).
  8. Dewi, Rusdiana, Indah Pusphitasari dan Muhamad Imam Abu Yazid. 2017. Disain Sistem Informasi Website Jurusan Komputerisasi Akuntansi D-III Pada Perguruan Tiggi Raharja. Tangerang: Semnasteknomedia Online. Vol.5 No.1.Dikutip dari http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1634/1625 (19 Oktober 2017).
  9. Lestari, Arinda, John Rony Coyando dan Dasrial. 2015. Sistem Informasi Pelelangan Barang Secara Online Pada PT.Pegadaian (PERSERO) Unit Pelayanan Cabang Pasar 26 Ilir Palembang. Palembang: Jurnal Informatika Global Vol.6 No.1. Dikutip dari http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/IG/article/view/9/8 (19 Oktober 2017).
  10. Panggabean, Rio Andes Daniel, Edy Budiman dan Pohny. 2017. Monitoring KegiatanKapal Pada Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Di Samarinda. Kalimantan Timur: Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol.2 No.1. Maret 2017 e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2542-366X. Dikutip dari http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/SAKTI/article/view/284/pdf (18 0ktober 2017).
  11. Ariska, Jery dan M. Jazman. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Sekolah Menggunakan Teknik Labelling QR Code (Study Kasus: MAN 2 Model Pekanbaru. Pekan baru: Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi. Vol. 2 No.2. Dikutip dari http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/RMSI/article/view/2619/1647 (26 Oktober 2017).
  12. Agusli, Rachmat, Sutarman dan Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.1. Dikutip dari http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/127/124 (23 Oktober 2017).
  13. Fatta, Hanif Al dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal Telematika. Vol.8 No.2. Dikutip dari http://ejournal.amikompurwokerto.ac.id/index.php/telematika/article/view/396/364 (26 Oktober 2017).
  14. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1.
  15. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015. Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3.
  16. 16,0 16,1 Palevi, Angga Reza dan Krisnawati. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Website Pada SMP Negeri 2 Mojosongo Boyolali. Yogyakarta: Jurnal Ilmiah DASI Vol.14 No.4.
  17. Agusli, Rachmat, Sutarman dan Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tangerang: Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1.
  18. U., Onu, Fergus dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research Vol.5 No.8.
  19. Jayant, K. P., dkk. 2014. An Approach of software Design Testing Based On UML Diagrams. India: International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Vol.4 No.2.
  20. Hartati,Tri. Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kasus PT Pesona Edu Solution Jakarta). Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 6 No. 22-April-Juni 2017. Jakarta Pusat : Akademi Manajemen dan Informatika Bina Sarana Informatika. Juni 2017.
  21. 21,0 21,1 Prasetyo, Meiyanto Heri, Asnawati dan Yode Arliando. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu: Jurnal Media Infotama Vol.11 No.1.
  22. 22,0 22,1 Adhatrao, Kalpesh, dkk. 2013. Predicting Students’ Performance Using ID3 and C4.5 Classification Algorithms. India: International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) Vol.3 No.5.
  23. Herawati, Fera Sulistian. 2014. Perangkat Lunak Perpustakaan Online Di SMK BPPI Baleendah Bandung. Bandung: Jurnal LPKIA Vol.1 No.1.
  24. 24,0 24,1 Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains Dan Informatika Vol.1 No.2.
  25. Permana, Yana. 2016. Mengenal MariaDB. Diambil dari: https://www.codepolitan.com/mengenal-mariadb. Diakses pada tanggal 4 Oktober 2017.
  26. Nuryanti, Noviana. 2013. Skripsi. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada Toko Bariklana. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  27. Octafian, D Tri. 2015. Web Multi E-Commerce Berbasis Framework CodeIgniter. Yogyakarta: Jurnal TEKNOMATIKA Vol.5 No.1.
  28. 28,0 28,1 Aminudin. 2015. Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Yogyakarta: CV. Lokomedia.
  29. Soer, U. Darmanto dan Wahyudi. 2015. Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Buku Perpustakaan SMAN 2 Cikarang Utara Menggunakan PHP dan MySQL. Cikarang: Jurnal SIGMA Vol.3 No.1.
  30. Walia, Er. Saurabh dan Er. Satinderjit Kaur Gill. 2014. “A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP”. India: International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) Vol.3 No.8.
  31. Hosseini, Asrin dan Amir Sheikh-Ahmadi. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. Iran: International Journal of Computer Applications Vol.131 No.13.
  32. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis: Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3.
  33. Widiati, Wina. 2014. Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Menengah Atas Widya Nusantara Bekasi. Jakarta Selatan: SWABUMI Vol.1 No.1.
  34. Susanti, Melan. 2016. Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakarta. Jakarta: Jurnal Informatika Vol.3 No.1.
  35. Irawan, Yudie, Nanik Susanti dan Wiwit Agus Triyanto. 2016. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis Website Untuk Penyampaian Informasi Sekolah dan Media Promosi Kepada Masyarakat. Kudus: Jurnal SIMETRIS Vol.7 No.1.
  36. Membara, Eko Putra, Liza Yulianti dan Indra Kanedi. 2014. Sistem Informasi Akademik SMP Negeri 2 Talang Empat Berbasis Web. Bengkulu: Jurnal Media Infotama Vol.10 No.1.
  37. Benisius. 2013. Implementasi Algoritma First In First Served (FIFS) Pada Sistem Penjadwalan Perkuliahan (Studi Kasus Di Direktorat Akademik Universitas Halmahera). Maluku Utara: Jurnal UNIERA Vol.2 No.2.
  38. Soares, Rita Pires, Eko Sediyono dan M. A. Ineke Pakereng. 2013. The Analysis of Academic Information System Design of IPDC Dili-Timor Leste by using EAP Approach. Salatiga: International Journal of Computer Applications Vol.84 No.15.
  39. Alia, Mohammad A., Abdelfatah Aref Tamimi dan Omaima N. A. AL-Allaf. 2013. Integrated System For Monitoring and Recognizing Students During Class Session. Jordan: The International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) Vol.5 No.6.
  40. Ubwa, Fatma M. dan Dr. Juma Mohamed. 2014. Web-Based Management Information System (WB-MIS): A Vital Solution To Rcc's Information Management. Tanzania: International Journal of Advanced Computer Technology (IJACT) Vol.4 No.6.
  41. Utami, Ema dan Suwanto Raharjo. 2014. Database Security Model in the Academic Information System. Yogyakarta: International Journal of Security and Its Applications Vol.8 No.3.
  42. Alowayr, Ali dan Atta Badii. 2014. Review Of Monitoring Tools For E-Learning Platforms. Reading: International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) Vol.6 No.3.



DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Surat Pengantar Skripsi
A.2 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing I
A.3 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing II
A.4 Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.5 Form Validasi Skripsi
A.6 Form Validasi Sidang Akademik
A.7 Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing
A.8 Lembar Pergantian Judul
A.9 Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
A.10 Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi
A.11 Kwitansi Pembayaran Sidang
A.12 Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.13 Daftar Nilai
A.14 Formulir Seminar Proposal
A.15 Formulir Pertemuan Stakeholder
A.16 Sertifikat TOEFL
A.17 Sertifikat Prospek
A.18 Sertifikat IT Internasional
A.19 Sertifikat IT Nasional
A.20 Surat Penerbitan Dokumen
A.21 Curriculum Vitae (CV)
A.22 Form Penggantian Dosen Pembimbing
A.23 Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
A.24 Hibah


LAMPIRAN B

B.1 Surat Penugasan dari Sekolah
B.2 Form Observasi
B.3 Form Wawancara
B.4 Surat Keterangan Implementasi Program

Contributors

TriUtari