Pembicaraan Pengguna:Hendra Harmawan

Dari widuri
Revisi per 9 Januari 2018 07.38 oleh Hendra Harmawan (bicara | kontrib) (Sumber Data)

Lompat ke: navigasi, cari

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem teknologi informasi telah berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan dari teknologi informasi ini menyebabkan perubahan-perubahan peran dari peran efisiensi dan efektivitas menjadi peran strategi. Pembelian barang atau biasa disebut dalam perusahaan adalah Purchasing Department merupakan salah satu fungsi dasar dari sebuah perusahaan yang mendukung keperluan-keperluan yang dibutuhkan perusahaan. Bagian ini sangat penting untuk dikelola dengan sungguh-sungguh.

Garuda Maintenance Facility AeroAsia atau yang biasa disebut PT GMF AeroAsia adalah perusahaan internasional yang memberikan layanan pesawat dari berbagai jenis dan merupakan salah satu fasilitas perbaikan dan perawatan pesawat terbesar di Asia. Sehingga dalam proses perawatan dan perbaikan pesawat yang mempunyai banyak transaksi pengorderan barang dan harus memiliki informasi yang baku karena informasi yang didapat adalah hal yang sangat penting dalam kelancaran suatu kegiatan terutama dalam kegiatan pengumpulan data yang masih dilakukan secara manual, penyampaian alur dokumen yang masih terhambat diakibatkan penundaan penginputan data dibagian sistem informasi pengorderan, yang berpengaruh terhadap pelaporan dan pencatatan didalam penerimaan barang dan ini berpengaruh terhadap salah satu bagian yang terkait lainnya atas pencatatan dan pelaporan yang harus dipertanggungjawabkan setiap bulan.

Untuk mendukung hal tersebut PT GMF AeroAsia diwajibkan untuk mengikuti perkembangan teknologi, karena dapat bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain agar mampu menentukan langkah-langkah kelangsungan kegiatan pengorderan dengan mengikuti perkembangan teknologi yang dapat berubah atau berkembang setiap waktu.

Berdasarkan paparan diatas maka penulis mengambil judul skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGORDERAN BARANG UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN PESAWAT PADA PT GMF AEROASIA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka penulis dapat merumuskan perumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apa saja kegiatan yang berjalan pada sistem informasi saat ini pada PT GMF AeroAsia ?
  2. Apa saja yang dilakukan untuk merancang sistem informasi pengorderan barang untuk perawatan pesawat pada PT GMF AeroAsia?
  3. Apa saja kendala-kendala yang terjadi dalam sistem informasi pengorderan barang tersebut?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka peneliti memberikan batasan sistem ini yaitu :

  1. Permintaan barang dalam Purchase Request ke bagian Purchasing yang selanjutnya diproses menjadi Purchase Order dikirim kepada Supplier.
  2. Bagian Purchasing menerima invoice dari Supplier untuk proses pembayaran dan bagian gudang menerima barangnya, kemudian bagian accounting membuat laporan pembelian yang terdiri dari pembayaran dan penerimaan barang tersebut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan penelitian ini antara lain :

  1. Untuk menganalisa sistem yang berjalan saat ini pada PT GMF AeroAsia.
  2. Untuk membuat sistem yang dapat membantu serta memudahkan dalam melakukan penanganan terhadap perawatan pesawat dan mengorder barang pesawat dengan mudah dan cepat.
  3. Untuk mengetahui kendala yang terjadi dalam proses pengorderan barang pada saat ini.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari peneilitan ini adalah :

  1. Mendapat informasi yang akurat dari sistem yang berjalan pada saat ini.
  2. Dapat teridentifikasinya kebutuhan user dari kendala yang terjadi dalam proses pengorderan barang.
  3. Terciptanya sebuah rancangan sistem informasi pengorderan barang serta memudahkan dalam melakukan penanganan terhadap perawatan pesawat dan mengorder barang pesawat dengan mudah dan cepat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam meyusun laporan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
    Pada metode ini penulis mengadakan pengamatan langsung pada PT GMF AeroAsia, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.
  2. Metode Wawancara
    Pada metode ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan Bapak Akbar di PT GMF AeroAsia sebagai jabatan manager, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting sehingga dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.
  3. Metode Studi Pustaka
    Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisis Sistem

Pada metode analisis ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunity, Threaths) untuk menganalisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Metode ini juga digunakan untuk melihat kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap perusahaan sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan (strategi pelayanan dan pemasaran).

Metode Perancangan

Dalam skripsi ini metode perancangan yang digunakan peneliti menggunakan metode pengembangan prototype melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Atom dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver.12.1.

Metode Testing

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatau sistem yang dilkukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Peneliti menggunakan metode black boxtesting karena metode black box testingdapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menajdi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode analisis, metode perancangan, metode pengujian (testing) dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang bersifat umum tentang konsep dasar dan teori khusus yang berkaitan dengan judul laporan skripsi serta definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan, dan berisikan pula penelitian terdahulu (literature review) sebagai pembanding antara penelitian terdahulu dan penelitian yang sedang dilakukan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini berisikan analisi gambaran dan sejarah singkat PT GMF AeroAsia, struktur organisasi, penjabaran tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, metode analisis masukan, analisis proses, analisis keluaran, analisis masalah, analisis kontrol, analisis waktu, analisis tenaga kerja, analisis kebutuhan sistem, alternatif pemecahan masalah, konfigurasi sistem berjalan, user requirment.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT GMF AeroAsia UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing¸ dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian dan rancangan sistem dalam rangka menjawan masalah yang diajukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:7)[1],”I Putu Agus Eka Pratama (2014:7), berpendapat bahwa “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama–sama”.

Menurut Jogianto dalam bukunya Rusdiana (2014:29)[2], “Menurut Jogianto dalam bukunya Rusdiana (2014:29), “Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Deni Darmawan(2013:4), “Sistem adalah kumpulan atau grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2014:10)[3], bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut::

  1. Komponen Sistem (component), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.
  2. Batas Sistem (Boundary), Sesutu yang bertugas menjembati suatu bagian dengan bagian lain, memungkinkan terjadinya atau komunikasi antara bagian.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), Sesuatu yang membedakan antara satu sistem denga sistem atau sistem-sistem lain. Batas sistem harus ditentukan dari awal karen dengan batas yang jelas maka sistem lebih mudah untuk didefinisikan dan dimengerti. Tanpa ada batas maka sistem, akan lebih meluas hingga kita susah untuk mendekripsikan. Batas sistem untuk menentukan sub-sub sistem dan mana yang tidak terlambat dalam sistem.
  4. Masukan Sistem (Input), Sesutu yang merupakan bahan untuk diolah atau diperoses oleh sistem.
  5. Keluaran Sistem (Output),Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
  6. Pengolah Sistem (Process),Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkanoleh pihak manajemen.
  7. Tujuan (goal/objectiv), merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsist-em yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dari itu penghubung dapat juga didefinisikan sebagai tempat dimana kompo-nen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
  8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri(2016:11)[4], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih ser-ing disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting un-tuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada dalam organisasi.
  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang be-lum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ke-tiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sis-tem terbuka.

    Gambar 2.1 Sistem Tertutup

    Gambar 2.2 Sistem Terbuka

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin glob-al dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dil-akukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi men-jadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem seder-hana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan ling-kungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan ling-kungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika ter-jadi perubahan lingkungan.
  7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang te-lah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem bu-atan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sis-tem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan se-buah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pem-ilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima ta-hun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipa-kai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[5], “Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[6], “Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer”. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem :

  1. Mengenali adanya kebutuhan
    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengem-bangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pem-bangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
  2. Pembangunan sistem
    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem un-tuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan sistem
    Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasi-kan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
  4. Pengoperasian sistem
    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, se-dangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diper-baiki atau diperbaharui.
  5. Sistem menjadi usang
    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sis-tem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Menurut Menurut Suprihadi, Rini Kartika dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[7] “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Menurut Sutarman (2012:3)[8] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Indrajani (2012:47)[9] “ Data adalah fakta–fakta mentah yamg harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan”.

Klasifikasi Data

Menurut Yakub (2012:5)[10], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Bentuknya
    Data logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat
    Data fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera.
  2. Berdasarkan Sifatnya
    kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumah
    kuantitatif data yang di pandang dari segi kualitaasnya.
  3. Berdasarkan Cara Memperolehnya
    Primer, data primer merupkan data utama yang berhubungan dengan asalah yang di peroses
    Skunder, bukan merupakan data utama yang akan diperoses melainkan data pendkung untuk dijadikan tambahan.

    Sumber Data

    Menurut Yakub (2012:5)[11], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

    1. Data Internal
      Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.
    2. Data Personal
      Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.
    3. Data Eksternal
      Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

    Pengolahan Data

    Menurut Yakub (2012:6)[12], Pengolahan data dapat diorganisasikan men-jadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

    1. Penyimpanan Data
      Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan(filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan(maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”.
    2. Penanganan Data (Data Handling)
      Penanganan data meliputi berbagai kegiatan sepert: pemerikasaan, perbandigna, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mecakuppengeckan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau Yng datang dari berbagai macam sumber unruk mengetahui beragai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atu ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).
    3. Penggunaan data (Data manipulation)
      Merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi table-table, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebaginya. Tujuan manipulasi data ini adalah menyajikan informasi yang menadai mengenai apa yang terjadi mengenai apa yang terjadi padda waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu penyelidikan alternatif kegiatan mendatang


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan