Pembicaraan Pengguna:Hendra Harmawan

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGORDERAN BARANG

UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN PESAWAT

PADA PT GMF AEROASIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469611
NAMA


JURUSAN [SISTEM INFORMASI]

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGORDERAN BARANG

UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN PESAWAT

PADA PT GMF AEROASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1114469611
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: KOMPUTER AKUNTANSI

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SISTEM INFORMASI
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGORDERAN BARANG

UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN PESAWAT

PADA PT GMF AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469611
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nasril Sany, M.Kom)
   
(Bayu Pramono,S.Kom,.MTI)
NID : 09190
   
NID : 14023

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGORDERAN BARANG

UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN PESAWAT

PADA PT GMF AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469611
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGORDERAN BARANG

UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN PESAWAT

PADA PT GMF AEROASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1114469611
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Jamuari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1114469611

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem teknologi informasi telah berkembang dari waktu ke waktu. Garuda Maintenance Facility AeroAsia atau yang biasa disebut PT GMF AeroAsia adalah perusahaan internasional yang memberikan layanan pesawat dari berbagai jenis dan merupakan salah satu fasilitas perbaikan dan perawatan pesawat terbesar di Asia. Sehingga dalam proses perawatan dan perbaikan pesawat yang mempunyai banyak transaksi pengorderan barang. Dalam kegiatan pengumpulan data yang masih dilakukan secara manual, penyampaian alur dokumen yang masih terhambat diakibatkan penundaan penginputan data dibagian sistem informasi pengorderan, yang berpengaruh terhadap pelaporan dan pencatatan didalam penerimaan barang dan ini berpengaruh terhadap salah satu bagian yang terkait lainnya atas pencatatan dan pelaporan yang harus dipertanggung jawabkan setiap bulan.

Pada metode analisis ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunity, Threaths) untuk menganalisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Peneliti menggunakan metode pengembangan prototype melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Atom dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver.12.1.

Kata Kunci :Purchasing Department, analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunity, Threaths), UML, Database, MSQL, PT GMF AeroAsia.


ABSTRACTION

Information technology systems have evolved over time. Garuda Maintenance Facility AeroAsia or commonly called PT GMF AeroAsia is an international company that provides aircraft services of various types and is one of the largest aircraft repair and maintenance facilities in Asia. So in the process of maintenance and repair plane that has a lot of goods transactions. In the data collection activities that are still done manually, the submission of the document that is still delayed due to the delay of inputting data section of the information system pengorderan, which affects the reporting and recording in the receipt of goods and this affects one of the other relevant parts on the recording and reporting that must accounted for every month.

In this analysis method the authors use SWOT analysis (Strenghts, Weaknesses, Opportunity, Threaths) to analyze situations and conditions that are descriptive (illustrate). Researchers use prototype development method through UML creation stage, database creation and programming based on administration needs in elicitation. While the programming language used is PHP as well as the database used MySQL, while the supporting software used in designing and creating the program is Atom and its design model using UML and using Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver.12.1.

Keywords: Purchasing Department, SWOT analysis (Strenghts, Weaknesses, Opportunity, Threaths), UML, Database, MSQL, PT GMF AeroAsia


KATA PENGANTAR

Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Laporan skripsi ini dibuat berdsaran penelitian yang dilakukan oleh peneliti di PT GMF AeroAsia. Lebih tepatnya dibagian keuangan dengan judul “Perancangan Sistem Informai Pengorderan Barang Untuk Perbaikan Perawatan Pesawat Pada PT GMF AeroAsia”

Keberhasilan laporan skrispsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.kom selaku Pembantu Ketua I (PUKET 1), selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem InformasI STMIK Raharja.
  4. Bapak Nasril Sany, S.Kom selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom, MTI selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  7. Kepada Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang memberikan motivasi serta selalu dorongan berupa doa, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  8. Kepada bapak Akbar selaku stakeholder dan seluruh pegawai PT GMF AeroAsia yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi.
  9. Untuk teman-teman tercinta yang banyak memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan skripsi ini.
  10. Untuk istriku tercinta sri lestari yang sudah mendukung saya dan memberikan motvasi untuk mengerjakan skripsi. Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporam skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini. Akhir kata dari peneliti, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.


Tangerang, Januari 2018
Hendra Harmawan
NIM. 1114469611


Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem teknologi informasi telah berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan dari teknologi informasi ini menyebabkan perubahan-perubahan peran dari peran efisiensi dan efektivitas menjadi peran strategi. Pembelian barang atau biasa disebut dalam perusahaan adalah Purchasing Department merupakan salah satu fungsi dasar dari sebuah perusahaan yang mendukung keperluan-keperluan yang dibutuhkan perusahaan. Bagian ini sangat penting untuk dikelola dengan sungguh-sungguh.

Garuda Maintenance Facility AeroAsia atau yang biasa disebut PT GMF AeroAsia adalah perusahaan internasional yang memberikan layanan pesawat dari berbagai jenis dan merupakan salah satu fasilitas perbaikan dan perawatan pesawat terbesar di Asia. Sehingga dalam proses perawatan dan perbaikan pesawat yang mempunyai banyak transaksi pengorderan barang dan harus memiliki informasi yang baku karena informasi yang didapat adalah hal yang sangat penting dalam kelancaran suatu kegiatan terutama dalam kegiatan pengumpulan data yang masih dilakukan secara manual, penyampaian alur dokumen yang masih terhambat diakibatkan penundaan penginputan data dibagian sistem informasi pengorderan, yang berpengaruh terhadap pelaporan dan pencatatan didalam penerimaan barang dan ini berpengaruh terhadap salah satu bagian yang terkait lainnya atas pencatatan dan pelaporan yang harus dipertanggungjawabkan setiap bulan.

Untuk mendukung hal tersebut PT GMF AeroAsia diwajibkan untuk mengikuti perkembangan teknologi, karena dapat bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain agar mampu menentukan langkah-langkah kelangsungan kegiatan pengorderan dengan mengikuti perkembangan teknologi yang dapat berubah atau berkembang setiap waktu.

Berdasarkan paparan diatas maka penulis mengambil judul skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGORDERAN BARANG UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN PESAWAT PADA PT GMF AEROASIA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka penulis dapat merumuskan perumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apa saja kegiatan yang berjalan pada sistem informasi saat ini pada PT GMF AeroAsia ?
  2. Apa saja yang dilakukan untuk merancang sistem informasi pengorderan barang untuk perawatan pesawat pada PT GMF AeroAsia?
  3. Apa saja kendala-kendala yang terjadi dalam sistem informasi pengorderan barang tersebut?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka peneliti memberikan batasan sistem ini yaitu :

  1. Permintaan barang dalam Purchase Request ke bagian Purchasing yang selanjutnya diproses menjadi Purchase Order dikirim kepada Supplier.
  2. Bagian Purchasing menerima invoice dari Supplier untuk proses pembayaran dan bagian gudang menerima barangnya, kemudian bagian accounting membuat laporan pembelian yang terdiri dari pembayaran dan penerimaan barang tersebut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan penelitian ini antara lain :

  1. Untuk menganalisa sistem yang berjalan saat ini pada PT GMF AeroAsia.
  2. Untuk membuat sistem yang dapat membantu serta memudahkan dalam melakukan penanganan terhadap perawatan pesawat dan mengorder barang pesawat dengan mudah dan cepat.
  3. Untuk mengetahui kendala yang terjadi dalam proses pengorderan barang pada saat ini.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari peneilitan ini adalah :

  1. Mendapat informasi yang akurat dari sistem yang berjalan pada saat ini.
  2. Dapat teridentifikasinya kebutuhan user dari kendala yang terjadi dalam proses pengorderan barang.
  3. Terciptanya sebuah rancangan sistem informasi pengorderan barang serta memudahkan dalam melakukan penanganan terhadap perawatan pesawat dan mengorder barang pesawat dengan mudah dan cepat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam meyusun laporan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
    Pada metode ini penulis mengadakan pengamatan langsung pada PT GMF AeroAsia, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.
  2. Metode Wawancara
    Pada metode ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan Bapak Akbar di PT GMF AeroAsia sebagai jabatan manager, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting sehingga dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.
  3. Metode Studi Pustaka
    Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisis Sistem

Pada metode analisis ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunity, Threaths) untuk menganalisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Metode ini juga digunakan untuk melihat kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap perusahaan sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan (strategi pelayanan dan pemasaran).

Metode Perancangan

Dalam skripsi ini metode perancangan yang digunakan peneliti menggunakan metode pengembangan prototype melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Atom dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver.12.1.

Metode Testing

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatau sistem yang dilkukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Peneliti menggunakan metode black boxtesting karena metode black box testingdapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menajdi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode analisis, metode perancangan, metode pengujian (testing) dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang bersifat umum tentang konsep dasar dan teori khusus yang berkaitan dengan judul laporan skripsi serta definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan, dan berisikan pula penelitian terdahulu (literature review) sebagai pembanding antara penelitian terdahulu dan penelitian yang sedang dilakukan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini berisikan analisi gambaran dan sejarah singkat PT GMF AeroAsia, struktur organisasi, penjabaran tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, metode analisis masukan, analisis proses, analisis keluaran, analisis masalah, analisis kontrol, analisis waktu, analisis tenaga kerja, analisis kebutuhan sistem, alternatif pemecahan masalah, konfigurasi sistem berjalan, user requirment.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT GMF AeroAsia UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing¸ dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian dan rancangan sistem dalam rangka menjawan masalah yang diajukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:7)[1],”I Putu Agus Eka Pratama (2014:7), berpendapat bahwa “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama–sama”.

Menurut Jogianto dalam bukunya Rusdiana (2014:29)[2], “Menurut Jogianto dalam bukunya Rusdiana (2014:29), “Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Deni Darmawan(2013:4), “Sistem adalah kumpulan atau grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2014:10)[3], bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut::

  1. Komponen Sistem (component), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.
  2. Batas Sistem (Boundary), Sesutu yang bertugas menjembati suatu bagian dengan bagian lain, memungkinkan terjadinya atau komunikasi antara bagian.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), Sesuatu yang membedakan antara satu sistem denga sistem atau sistem-sistem lain. Batas sistem harus ditentukan dari awal karen dengan batas yang jelas maka sistem lebih mudah untuk didefinisikan dan dimengerti. Tanpa ada batas maka sistem, akan lebih meluas hingga kita susah untuk mendekripsikan. Batas sistem untuk menentukan sub-sub sistem dan mana yang tidak terlambat dalam sistem.
  4. Masukan Sistem (Input), Sesutu yang merupakan bahan untuk diolah atau diperoses oleh sistem.
  5. Keluaran Sistem (Output),Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
  6. Pengolah Sistem (Process),Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkanoleh pihak manajemen.
  7. Tujuan (goal/objectiv), merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsist-em yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dari itu penghubung dapat juga didefinisikan sebagai tempat dimana kompo-nen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
  8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri(2016:11)[4], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih ser-ing disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting un-tuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada dalam organisasi.
  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang be-lum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ke-tiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sis-tem terbuka.

    Gambar 2.1 Sistem Tertutup

    Gambar 2.2 Sistem Terbuka

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin glob-al dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dil-akukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi men-jadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem seder-hana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan ling-kungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan ling-kungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika ter-jadi perubahan lingkungan.
  7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang te-lah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem bu-atan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sis-tem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan se-buah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pem-ilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima ta-hun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipa-kai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[5], “Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[6], “Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer”. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem :

  1. Mengenali adanya kebutuhan
    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengem-bangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pem-bangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
  2. Pembangunan sistem
    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem un-tuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan sistem
    Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasi-kan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
  4. Pengoperasian sistem
    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, se-dangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diper-baiki atau diperbaharui.
  5. Sistem menjadi usang
    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sis-tem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Menurut Menurut Suprihadi, Rini Kartika dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[7] “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Menurut Sutarman (2012:3)[8] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Indrajani (2012:47)[9] “ Data adalah fakta–fakta mentah yamg harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan”.

Klasifikasi Data

Menurut Yakub (2012:5)[10], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Bentuknya
    Data logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat
    Data fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera.
  2. Berdasarkan Sifatnya
    kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumah
    kuantitatif data yang di pandang dari segi kualitaasnya.
  3. Berdasarkan Cara Memperolehnya
    Primer, data primer merupkan data utama yang berhubungan dengan asalah yang di peroses
    Skunder, bukan merupakan data utama yang akan diperoses melainkan data pendkung untuk dijadikan tambahan.

    Sumber Data

    Menurut Yakub (2012:5)[11], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

    1. Data Internal
      Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.
    2. Data Personal
      Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.
    3. Data Eksternal
      Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

    Pengolahan Data

    Menurut Yakub (2012:6)[12], Pengolahan data dapat diorganisasikan men-jadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

    1. Penyimpanan Data
      Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan(filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan(maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”.
    2. Penanganan Data (Data Handling)
      Penanganan data meliputi berbagai kegiatan sepert: pemerikasaan, perbandigna, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mecakuppengeckan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau Yng datang dari berbagai macam sumber unruk mengetahui beragai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atu ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).
    3. Penggunaan data (Data manipulation)
      Merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi table-table, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebaginya. Tujuan manipulasi data ini adalah menyajikan informasi yang menadai mengenai apa yang terjadi mengenai apa yang terjadi padda waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu penyelidikan alternatif kegiatan mendatang

    Definisi Informasi

    Menurut Darmawan (2012:2)[13], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya,keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

    Menurut Hartono (2013:15)[14], “Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang dimiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang meiliki nilai tambah bagi pengguna, dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

    Kualitas Informasi

    Menurut Yakub (2012:9)[15], kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

    1. Akurat (accurate)
      Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat waktu (timeliness)
      Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
    3. Relevan (relevance)
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda.Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan pada mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan.Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Menurut Sutarman (2012:13)[16], bahwa “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

    Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:10)[17], bahwa “Sistem Informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat”.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Yakub (2012:20)[18], bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block). Blok model (meodel block). Blok keluaran (output block). Blok teknologi (technology block). Dan basis data (database block).

    1. Blok Masukan (Input Block),input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
    2. Blok Model (ModelBlock), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
    3. Blok Keluaran (OutputBlock), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
    4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input,menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).Blok basis Data (DatabaseBlock), Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.
    5. Blok Basis Data (Database Block), Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
    6. Blok Kendali (Controls Block), Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

      Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya

      Menurut Sutarman (2012:13)[19], Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

      Menurut Darmawan, Deni (2013,209)[20], “Analisa sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan masalah–masalah yang timbul agar dapat memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.

      Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan di dalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

    Langkah-langkah Analisa Sistem

    Menurut Taufiq (2013:159)[21] untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstrukatur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah dipelajari atau dikembangka lagi kedalam rancangan bangun sistem informasi.

    Menurut Taufiq (2013:160)[22]dijelaskan pada gambar dibawah ini:

    Gambar 3.2:Langkah-langkah Analissa Sistem

    1. Definisi Lingkup
      Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama peroses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hai ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), daan fase perancanaan (plannng phase), komunikasi (commuication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
    2. Analisa Masalah
      Analisa masalah menyediakan analisa dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjwab pertanyaan,”Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “ Apakah sistem yang baru layak untuk dibagun?”. Dalam metofologi lain langkah analisa masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terperinci, atau langkah analisa kelayakan. Tujuan analisa masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baiksecara menyeluruhmenganailasa masalah, kesempatan, dan batasnya.
    3. Analisa Persyaratan
      Beberapa analisa yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah memulai langkah analisis masalah,” Memastikan sistem bekerja dn secara teknis mengesankn, tetapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.”Langkaah analisis persyaratan mentukan prsyaratan bisnis bagi sistm yang baru”.
    4. Desain Logic
      tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tetapi kebanyakan masukan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan atarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
    5. Anlisa Kebutuhan
      Analisa kebutuhan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kadidat tersebut dan merekomendasikan sebuuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementsikan. Peluang muncul saat ada seseorangyang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknk. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkn merupakan solsi yang lebih baik. Selma analisa keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisa tersebut.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Verzello dan John Reuter III dalam buku Deni Darmawan (2013:227)[23]Rosda“Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancangan bangun implemntasi (mengambarkan bagimana suatu sistem dibentuk).

    Menurut Sutabri (2013:225)[24]“Rancangan Sistem merupakan suatu prosedur untu mengkonversikan spesifikasi logs ke dalam sebuah desain yang dapat diimplementasikan pada sistem koomputer organisasi.

    Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2013:197)[25] Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

    1. Perancangan Sistem
      Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
    2. Analisa Sistem
      Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
    3. Perancangan
      Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
    4. Testing
      Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
    5. Implementasi
      Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.
    6. Maintenance
      Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Deni Darmawan (2013:228)[26], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk memenuhu kebutuhan pemkaian sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bagun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat(lebih condrong pada disain sistem yang terperinci).

    Tahap–tahap Perancangan Sistem

    Menurut Sutabri (2013:225)[27] Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci.
    2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.
    3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.
    4. Memilih konfigurasi terbaik.
    5. Menyiapkan usulan penerapan.
    6. Menyetuui atau menolak penerapan sistem.

    Menurut Al Jufri (2014:141)[28] Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terperinci
      Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
    2. Diagram arus data (data flow diagram)
    3. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
    4. Kamus data ( Data dictionary)
    5. Flowchart
    6. Model hubungan objek
    7. Spesifikasi kelas
  4. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
    1. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
      Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
    2. Memilih Konfigurasi Terbaik
      Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui.Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
    3. Menyiapkan Usulan Penerapan
      Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
    4. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
      Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Teori Khusus

Definisi Pengorderan

Pengorderan atau disebut dengan pembelian adalah proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen kepada penjual sebelum konsumen ini mendapatkan barang langkah order yang paling sederhana adalah dengan melakukan kontak langsung kepada penjual kemudian konsumen memesan barang yang dibutuhkan.

Sistem pembelian atau suatu sistem transaksi untuk mendapatkan barang-barang baik secara kredit maupun secara tunai di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting, memberi sinyal kepada management dan menyediakan suatu dasar informasi pembelian untuk pengambilan keputusan. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas jasa yang dipersyaratkan.

Jenis-jenis Pengorderan (Pembelian)

Menurut Sudarsono (2013:87)[29] terdapat jenis-jenis pembelian, yaitu sebagai berikut :

  1. Pembelian secara kontan
    Pembelian dilaksanakan secara cash dan carry.
  2. Pembelian secara kredit
    Pembelian yang mendapat fasilitas pembayaran yang lebih dari satu bulan.
  3. Pembelian secara tender
    Pembelian yang dilaksanakan apabila menyangkut nilai yang cukup besar.
  4. Pembelian dengan cara impor
    Pembelian yang menggunkan prosedur impor dengan memanfaatkan L/C (Letter Of Credit).
  5. Pembelian di pasar berjangka
    Pembelian untuk barang-barang yang telah memiliki standar kualitas yang ditawarkan di pasar berjangka, selain telah terjamin juga menutup kemungkinan kerugian adanya kenaikan harga (hegding).
  6. Pembelian secara komisi
    Pembelian barang bersifat titipan atas barang-barang yang terjual yang kemudian dibayar.
  7. Pembelian secara cicilan (Leasing)
    Suatu cara pembelian dimana harga atas barang dibayar secara mencicil setelah diperhitungkan bunga bank.
  8. Pembelian kontrak
    Suatu pembelian dengan menggunakan prosedur kontrak yang memuat hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak.
  9. Pembelian melalui perantara
    Suatu jenis pembelian yang menggunakan komisioner atau makelar sebagai perantara dalam pembelian dan untuk jasa yang mereka berikan kepada penerima komisi/provisi.
  10. Pembelian local adalah pembelian dari pemasok dalam negeri
  11. Pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri

Fungsi yang terkait Pembelian

Menurut Sudarsono (2013:87)[30] untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan. Untuk melaksanakan transaksi pembelian dalam perusahaan, fungsi-fungsi yang dibentuk adalah fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi. Pemisahan tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaaan transaksi pembelian dilakukan untuk membagi berbagai tahap transaksi ke berbagai unit organisasi yang dibentuk, sehingga semua tahap transaksi pembelian tidak diselesaikan oleh satu unit organisasi saja. Beberapa fungsi terkait dan memiliki tanggung jawab serta wewenang dalam melaksanakan transaksi pembelian adalah sebagai berikut :

  1. Fungsi Gudang
    SDalam prosedur pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan proyek yang dikerjakan. Pada beberapa perusahaan kontraktor fungsi gudang terkadang digantikan oleh bagian logistik proyek.
  2. Fungsi Pembelian
    Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga alat dan material yang dibutuhkan, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Pada perusahaan jasa kontraktor ini, fungsi pembelian dijalankan oleh bagian logistik kantor.
  3. Fungsi Penerimaan
    Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaaan terhadap alat dan material beserta kuantitas barang yang diterima dari pemasok. Fungsi ini terkadang di rangkap oleh bagian logistik proyek. Hal ini karena barang maupun material yang dipesan langsung digunakan untuk operasional, sehingga tidak memerlukan penyimpanan. Namun, agar sistem berjalan dengan baik, sebaiknya fungsi-fungsi tidak boleh dirangkap.
  4. Fungsi Akuntansi
    Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat utang yang timbul dari transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber bukti kas keluar yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang.

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian yang terkait memiliki fungsi, tanggung jawab dan tugas yang berbeda dalam melakukan transaksi pembelian.

Definisi Akutansi pembelian

Menurut Rahman (2013:14)[31] Dalam melakukan sistem akuntansi pembelian tentu saja memerlukan dokumen guna menjamin keandalan dan tingkat ketelitian dalam pencatatan akuntansi. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut:

  1. Surat Permintaan Pembelian
    Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang unutk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian alat atau material dengan jenis, jumlah, dan mutu yang diinginkan. Kemudian dokumen diotorisasi oleh yang memiliki wewenang dalam fungsi pembelian
  2. Surat Permintaan Penawaran Harga
    Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaan tidak bersifat berulang kali terjadi yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
  3. Surat Order pembelian / Surat Pesanan
    Dokumen ini digunakan untuk memesan alat atau material kepada pemasok yang telah dipilih. Dokumen pesanan ini dibuat sebanyak empat rangkap , yaitu pertama , diserahkan kepada pemasok yang dipilih , kedua , diserahkan kepada bagian akuntansi disebut juga bagian pembelian kredit kantor , ketiga ke bagian penerimaan barang dan keempat , disimpan sebagai arsip.
  4. Laporan penerimaan Barang
    Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan bahwa barangbarang yang diterima pemasok telah memenuhi jenis , spesifikasi , mutu , dan kuantitas seperti yang tecantum dalam surat order pembelian.
  5. Bukti Kas Keluar
    Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian, juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran. Dokumen ini dibuat oleh fungsi atau bagian akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

menurut Zaki dan Smitdev Comunicaty dalam Selvy Erini (2013:70)[32],”PHP adalah sebuah bahasa pemerograman scripting untuk membuat halaman web yang dinamis. Walaupun dikenal sebagai bahasa untuk membuat halaman web, tapi PHP jga sebenernya juga digunakan untuk membuat aplikasi command line dn juga GUI.”

Bahasa pemegrograman PHP memiliki karateistik-karakteristik yang sama seperti pada pemerograman-pemerograman lainnya, PHP memiliki beberapa aturan penulisan sintak program yang harus kita ketahui sebelumnya, yaitu:

  1. Bagaimana memulai program PHP dan mengakhiri PHP, sehingga dengan memiliki bebrapa aturan yang ada maka dapat mengerjakan progaram yang dihadapi.
  2. Persamaan variable bersifat case sensitive, artinya akan membedakan huruf besar dan kecil dalam persamaan (misal: lbr tidak sama dengan LBR).
  3. Panjang nama varuable dapat melebihi 31 karakter.
  4. Persamaan variable harus selalu di awali dengan huruf, tidak boleh dengan bilangan simbol dan lain-lain.
  5. Program PHP itu akan berjalan sesuai yang diharapkan karena setelah php akan memberikan output apapun yang ditemukan sampai PHP menemukan pembuka yang lain.

Kelebihan PHP

menurut sunyoto dalam Selvy Eriani (2013:55)[32],PHP semakin populer karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain: Mudah dibuat dan dijalankan.

  1. PHP mampu berjalan pada sistem operasi UNIX, keluarga Windows dan Mancintos.
  2. PHP bisa didapatkan secara gratis.
  3. PHP mampu berjalan pada web server yang beda-beda seperti Microsoft personal web server, apache, dll.
  4. PHP dapat diletakan pada tag HTML karena bahasa pemerograman PHP bersiafat embedded (bisa disisipkan kedalam program lain).

UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

menurut Nugroho dalam Selvy Erinai(2013:27)[33],“UML(Unified Modelling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo(2013:10)[34], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa Diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML)adalah sebuah bahasa pemodelan atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem.

Tujuan UML (Unified Modelling Language)

menurut Yasin (2012:268)[35],”tujuan UML diantaranya adalah:

  • Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  • Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
  • Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

    Elemen-elemen Diagram UML (Unified Modeling Language)

    menurut Hamim Tohari(2014:51) [36],UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

  • Use Case Diagram
    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.
    1. Actor
      Actor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Actor bisa didefinisikan sebagai berikut :
      1. Actor hanya memberikan informasi kepada sistem.
      2. Actor hanya menerima informasi dari sistem.
      3. Actor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
    2. Use Case Model
      Use case model adalah dialog antara actor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara actor dan use case disebut dengan communicate association.
    3. Association / Directed Association
      Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.
    4. Generalization / Pewarisan
      Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
  • Activity Diagram
    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :
    1. Activity
      Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.
    2. Transition
      Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.
    3. Decision
      Notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point.
    4. Sychromization Bar
      Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).
  • Sequence Diagram
    Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu :
    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.
  • Class Diagram
    Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Connolly dan Begg (2013:65)[37], database adalah sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

    Menurut Anhar (2013:43), “ database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

    Definisi Fields

    Menurut Anhar (2013:45)[38], Fields adalah sub bagian dari record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields nama User dan Password.

    Definisi Records

    Menurut Anhar (2013:45)[38], Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number).

    Prototype

    Prototype merupakan gambaran secara umum mengenai sistem baru yang diusulkan untuk dapat membantu instansi dalam mengolah dan menyimpan data dengan akurat. Dengan prototype tersebut, maka tampilan dari sistemyang baru baik gambaran input maupun output dapat terlihat dengan jelas. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan sistem selanjutnya.

    Prototype jenis I

    Prototype jenis I sesunguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.

    Langkah-langkah pengembangan prototype jenis I adalah sebagai berikut:

    1. Mengedentifikasi kebutuhan pemakai.
    2. Mengembangkan prototype.
    3. Menentukan apakah prototype dapat diterima.
    4. Menggunakan prototype.
    Prototype jenis II

    Prototoype jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfugsi sebagai alat cetak biru (blueprint) bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan utuk tampilan seperti operasiaonal dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

    Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

    1. Mengkodekan sistem operasional.
    2. Menguji sistem operasional.
    3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
    4. Mengunakan sistem operasional

    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi Xampp

    Puspitasari (2013:1)[39] “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming.xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah di dalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”.

    Kartini (2013:27-26)[40] berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

    Mengenal Xamp

    Kartini (2013:27-26)[41] Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

    1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
    2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
    3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
    4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
    5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai

    Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

    Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

    Menurut Rosa. A.S, M.Shalahudin (2014:26)[42], mengatakan bahwa SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses atau mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk menggembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. (Berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji dengan baik).

    Tahapan Metode SDLC

    Adapun Tahapan-tahapan SDLC adalah sebagai berikut:

    1. Inisiasi (Intitation)
      Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.
    2. Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)
      Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.
    3. Perencanaan (Planning)
      Mengembangkan rencana manajemen proyek dan perencanaan biaya
    4. Analisis Kebutuhan (Requirements analysis)
      Menganalisa kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.
    5. Desain (Design)
      Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
    6. Pengembangan (Development)
      Mengkonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan serta membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian dengan cara memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan pengujian.
    7. Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang di spesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan analisis pengujian.
    8. Implementasi (Implementation)
      Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari pengujian.
    9. Operasi Dan Pemeliharaan (Operations And Maintenance)
      Mendeskripsikan aktivitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya dengan aktivitas user.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Anisya (2013:15)[43], adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefiniskan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya adalah SQL adalah bahasa perintahnya.

    Menurut Maudi dkk dalam Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3 (2014:102)[44], MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi seluruh di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS).

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat database.

    Tipe Data MySQL

    Menurut anhar dalam Sely Eriani (2013:45)[45],MySQL (My structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, postagre SQL, dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakanya secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL.MySQL mengenal beberapa tipe data field yaitu :

    1. Tipe data numeric
      Tipe numeric dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.
    2. Tipe data char dan varchar
      Tipe data char dan varchar pada prinsipnya sama, perbe-daannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() ber-sifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan.
    3. Tipe Data Tanggal
      Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MySQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang di-masukkan salah.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Siahaan (2012:66),”Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  • Elisitasi Tahap I
    Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  • Elisitasi Tahap II
    Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  • Elisitasi Tahap III
    Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi
  • Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. </ol>

    Tujuan Elisitasi

    Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[46], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

    1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)
      Proses-proses yang terkait dalam hal pengembangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan-batasannya. Batasan-batasan inilah yang akan mendefinisikan bagaimana sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.
    2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan
      Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
    3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.
      Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses dalam melakukan pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

    Langkah-langkah Elisitasi

    Menurut Sommerville and Sawyer(1997) dalam Siahaan (2012:75)[46], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

    1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
    2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
    3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu dengan melihat dan menganalisa karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.
    4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.
    5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
    6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu (yang sifatnya meragukan) dan menyelesaikannya.
    7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

    Masalah Dalam Elisitasi

    Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:75)[46], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni:

  • Masalah ruang lingkup
    Pelanggan/pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.
  • Masalah pemahaman
    Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.
  • Masalah perubahan
    Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Literature reviwe

    Definisi Literature Reviwe

    Menurut Mulyandi (2013:17-153).[47], “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.

    Manfaat Literature Reviwe

    penerapan metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjagan (identifygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yang spesialis dan area penelitian dibidang yang sama”.Manfaat dari Literature Review ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Bentuk-bentuk Literature Review

    Literature review merupakan suatu survei literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya berhubungan dengan topik penelitian dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pembelian ini perlu dilakukan studi pustaka (literature reviwe) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan diantaranya:

    Menurut Mei Wulandari & Djoko Kristianto (2012).[48], “Penelitian ini berjudul evaluasi Sistem Informasi Akutansi pada Prosedur Pembelin Bahan Baku.

    Menurut Rosiana (2013).[49], “Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Tunai Berbasis Web pada PT. Tata Bros Sejahtera Banten”.pada penelitian ini lebih fokus terhadap sistem pembelian tunai yang sebelumnya masih mengunkan sistem manual menggunakan Microsoft Excel. Sistem pembelian ini didesain mengunakan Macromedia Dreamweaver sebagai web editor, MySQL sebagai database, AppServ software database, PHP sebagai bahasa pemograman yang digunakan, dan jaringan internet sebagai penghubung jaringan agar sistem pembelian pada PT.Tata Bros Sejahterah terhindar dari ketidak efektifan dam ketidak efisien suatu sistem.

    Menurut Bella Hardiyana (2010).[50],Penelitian ini membahas “ Sitem Informasi Pembelian Dan Penjualan Obat pada Apotek Adi Cipta Parma” pada penelitian ini lebih fokus merancang dan membangun suatu sistem informasi penjualan dan pembelian obat di Apotek Adi Cipta Parma Cimahi guna menunjang aktivitas transaksi pembelian dan penjualan obat, sehingga nantinya dapat membantu dalam mengelolah stock obat, transaksi pembelian dan penjualan obat, serta membuat laporan. Hasil yang dilaporkan sudah cukup baik tetapi masih ada kekurangan dalam mencetak laporan-laporan keuangan.

    Menurut Muhammad Romzi, AMIK AKMI Baturaja, 2014.[51],dalam penelitian yang berjudul rancang bangun sistem informasi inventaris laboratorium AMIK AKMI Baturaja, penelitian ini bertujuan untuk mengahsilan rancangan sistem informasi inventaris pada laboratorium AKMI Baturaja yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan sistem informasi inventaris karena sistem yang berjalan saat ini masih secara manual sehingga pembuatan laporan pengajuan barang lambat, terjadinya penyimpangan dalam pengajuan permohonan, tidak memiliki data yang detil tentang spesifikasi computer, tidak dapat mengetahui masa umur pakai komputer dan komponen. Kelebihan dari sistem yang diusulkan yaitu mempermudah dalam mengelola data inventaris dan mempermudah dalam menghasilkan laporan inventaris.

    Menurut Gentisya Tri Mardiani, Universitas Komputer Indonesia, 2013[52],dalam penelitian yang berjudul sistem monitoring data aset dan inventaris PT Telkom Cianjur berbasis web, penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem monitoring data aset dan inventaris PT Telkom Cianjur dengan berbasis web, karena pengelolaan data perangkat yang terdapat di PT Telkom Cianjur memiliki banyak permasalahan seperti, data pendistribusian perangkat kepada karyawan tidak terpantau karena data perangkat berlum terorganisasi dengan data karyawan, sehingga apabila karyawan tersebut pindah jabatan atau tidak menggunakan kembali perangkat tersebut, informasinya menjadi tidak jelas dan datanya menjadi tidak akurat, kemungkinan adanya duplikasi data, serta menumbulkan ketidaksesuaian data dengan bukti fisik perangkat di lapangan. Tujuan dari sistem yang akan dibuat yaitu melakukan proses monitoring untuk memastikan kesesuaian data dan kejelasan informasi terjaga dengan baik dan melakukan proses pemantauan terhadap data pendistribusian perangkat kepada karyawan dapat dilakukan agar keakuratan dan kejelasan informasi serta kesesuaian antar sumber data dan bukti fisik di lapangan dapat terjaga. Kekurangan dari sistem tersebut yaitu proses pendistribusian perangkat kepada karyawan dapat ditambahkan proses cetak berita acara distribusi perangkat kepada setiap karyawan yang menggunakan perangkat tersebut dan tampilan dari aplikasi perlu adanya pengembangan agar lebih baik.

    Menurut Shu-Yi Liaw1 & Thi Mai Le2, Pingtung University of Science and Technology, Taiwan (2017)[53],The title of this study the purpose Under Interruptive Effects of Rarity and Mental Accounting, Whether the Online Purchase Intention Can Still Be Enhanced Even with Higher Search Costs and Perceived Risk , The purpose of this study was to explore the impact of search costs and perceived risk to online buying intention under the moderators of rarity and mental accounting in marketing practices. The results found that (1) without moderators, search costs and perceived risk had no significant effects on purchase intention but had a positive significant effect on purchase intention under the interruptive effects of rarity and mental accounting. (2) In rarity moderator, online customers are more sensitive to limited time than limited quantity. (3) In mental accounting interruption, pay less and get more had significant moderating effects. (4) Limited time and get more had the highest contribution to an improvement in purchase intention. Contributions of this study provide to relevant businesses or network operators considerations of rarity and mental accounting in online promotion strategy implementation.

    Menurut Azizah Aisyati, Sebelas Maret University (2013).[54]the title of this study The purpose we determine ordering quantity and reorder point for aircraft consumable spare parts. We use continuous review model to propose a spare part inventory policy that can be used in a aircraft maintenance company in Indonesia. We employ ABC classification system to categorize the spare parts based on their dollar contribution. We focus our research on managing the inventory level for spare parts on class A and B which commonly known as important classes. The result from the research indicates that the continuous review policy gives a significant amount of saving compared to an existing policy used by the company.

    Menurut A.A. Gobbar & C. H. Friend, London, ECIV 0OB, UK (2007).[55]the title of this study The purpose aircraft maintenance and inventory control using the reorder point system the paper includes the results of a sampel survay of the reorder point system(ROP) in airline operator (hereafter AO) and maintenance service (MS) organization. Th presentation provide, at an executive level, anoverviwe of the use of the traditional ROP system by compaines to controltheir spare parts inventory. The survey shows that many compaines. Unsatfied with their exsting system. Were look for afternative concpts along thelines of the material requirements planning system (MRP).

    Menurut M. Ali Ilgin . Semra Tunali, Dokuz Eylul University(2007).[56]the title of this study The purpose Joint optimization of spare parts inventory and maintenance policies using genetic algorithms, the maintenance and spare parts inventory policies are treated either separately or sequentially in industry. However, since the stock level of spare parts is often dependent on the maintenance policies, it is a better practice to deal with these problems simultaneously. In this study, a simulation optimization approach using genetic algorithms (GAs) has been proposed for the joint optimization of preventive maintenance (PM) and spare provisioning policies of a manufacturing system operating in the automotive sector. A factorial experiment was carried out to identify the best values for the GA parameters, including the probabilities of crossover and mutation, the population size, and the number of generations. The computational experiments showed that the parameter settings given by the proposed approach achieves a significant cost reduction while increasing the throughput of the manufacturing system.

    Menurut Binil John dan T. Paul Robert, Anna University, Chennai (2003).[57] the title of this study the purpose Material Requirement Planning in Aircraft Maintenance, Aviation field always come across a common issue throughout the world while planning their materials in inventory. Cost of maintaining unwanted inventory can hit the revenue of the airline operations. So a near optimal solution is preferred for achieving this. Materials planning can be divided into two models i.e. stochastic and forecasted model. Most of the airlines throughout the world follow stochastic models such as Max-Min, Reorder point (ROP) method, etc. with the aid maintenance software packages widely available in market. It is found that they try to fit the same methodology in almost complex dependent demand products in aviation where demand is discrete. The appropriate method for this scenario i.e. Material Requirement Planning (MRP) is found to be not considered. MRP is nothing but a computerized inventory control and production planning system which helps in scheduling the planned order releases along with appropriate lot sizing.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Obyek Penelitian

    Sejarah PT GMF AeroAsia.

    PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia adalah salah satu perusahaan perseroan terbatas yang mempunyai badan hukum dimana izin pendiriannya dilaksanakan atas dasar surat keputusan Menteri Negara BUMN RI No S-26 t1/M-BUMN/2002 pada tanggal 8 maret 2002, yang kemudian ditindak lanjuti dengan pendirian anak perusahaan dengan akte pendirian PT. GMF AA No. 93 tanggal 26 April 2002 yaitu dikeluarkan oleh kantor notaris Arry Aupratno, SH. Pada tanggal 19 Agustus 2002, PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia yang selama ini menjadi unit bisnis strategis dari PT. Garuda Indonesia resmi dipisah (spin off) menjadi PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia. Secara operasional perusahaan ini berada dibawah naungan PT. Garuda Indonesia, tetapi sistem pelaporan keuangan dan sistem administrasinya secara resmi terpisah dari induk PT. Garuda Indonesia. Dengan demikian PT. GMF AeroAsia mempunyai tanggung jawab untuk memberikan dukungan dalam melaksanakan operasi jasa penerbangan dan juga tetap mendukung operasi penerbangan Garuda. Menghadapi era globalisasi ini dan berkaitan dengan semakin canggihnya informasi serta teknologi khususnya yang mengarah pada pasar persaingan bebas, maka perusahaan perlu mengantisipasi adanya persaingan yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan pendapatan, sehingga perusahaaan dituntut untuk meningkatkan pelayanannya kepada pelanggannya, baik kepada Garuda Indonesia maupun kepada perusahaan penerbangan lainnya agar dapat mempertahankan kelangsungan operasionalnya, dengan tidak melanggar aturan perundang-undangan serta norma-norma bisnis yang ada. Dalam prakteknya, pengaruh eksternal dalam suatu persaingan umumnya terjadi dalam hal penentuan biaya perawatan, sedangkan secara internal adalah ketepatan waktu perawatan pesawat itu sendiri. Persaingan biaya perawatan pesawat terbang merupakan persaingan bisnis yang sangat signifikan dan umum terjadi dalam dunia bisnis penerbang. Sedangkan on-time performance dan kepuasan pelanggan tidak semua dimiliki oleh semua penerbangan, dalam hal ini hanya perusahaan yang mempunyai visi kedepan saja yang dapat melakukannya karena visi tersebut tertuang dalam action plan yang hanya ditetapkan dalam surat keputusan direksi. Apabila hal ini tidak dicermati dengan seksama maka sedikit demi sedikit dapat menghancurkan keberadaan perusahaan.

    Visi dan Misi Perusahaan

    Sebagai perusahaan di bidang pemeliharaan dan perawatan pesawat udara, PT. GMF AeroAsia mengintegrasikan manajemen pengetahuan ke dalam aspek perusahaan (people, proces, dan technology) untuk mencapai Visi dan Misinya, yaitu:

    1. ISI :“Top 10 MRO in 2020”

    2. MISI :“To provide integrated and reliable aircraft maintenance solutions for a safer sky and secured quality of life of mankind”

    PT. GMF AeroAsia memupuk budaya perusahaan berdasarkan pada nilai-nilai yang ditanamkan pada setiap aktifitas, yang membawa peusahaan untuk mencapai tujuan dan merealisasikan visi perusahaan, yang terdiri dari :

    1. Concern for People

    2. Saling menghormati dan perhatian pada sesama, memberikan kesempatan untuk membangun hubungan yang tulus dan saling percaya diantara pegawai GMF AeroAsia melalui sistem rekruitmen, penempatan tugas, dan pengelolaan sumber daya manusia yang transparan, adil, dan objektif.

    3. Integrity

    4. Kejujuran dan ketulusan yang dikeluarkan baik dalam bentuk kata-kata maupun tindakan seperti yang dinyatakan pada penerapan konsistensi dari nilai-nilai, bisnis dan etika professional, dan peraturan perusahaan yang tetap meskipun dalam kondisi yang sulit, untuk memperoleh kepercayaan yang tinggi.

    5. Professional

    6. Menyelesaikan tugas dengan terampil dan tekun sesuai dengan standar teknik dan etika yang berlaku.

    7. Teamwork

    8. Kerjasama tim yang kompak yang didasari pada sikap saling menghormati dan saling memahami satu pekerjaan dan peranan lain dalam rangka untuk menyelesaikan setiap pekerjaan dengan memberdayakan sumber daya manusia agar dapat mencapai tujuan dari perusahaan.

    9. Customer Focused

    10. Semua usaha dan tindakan yang memenuhi dan melampaui kebutuhan pelanggan dengan cara yang tulus dan antusias.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Setiap perusahaan pada dasarnya menginginkan agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka untuk mewujudkan itu diperlukan ada struktur organisasi karena struktur organisasi merupakan salah satu hambatan yang memperlihatkan aspek-aspek penting dari perusahaan yang mencakup wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi perusahaan. Selain perusahaan harus memiliki struktur organisasi dan uraian tugas mengenai batasan wewenang dan tanggung jawab setiap karyawan, masih dibutuhkan pula kemampuan pemimpin tertinggi perusahaan dalam mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dengan sebaik mungkin guna mengembangkan rencana organisasi agar dapat bertahan dan terus berkembang.

    Adanya struktur organisasi yang baik memungkinkan penetapan serta pemisahan wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam seluruh jenjang organisasi sehingga tugas-tugasnya dapat dilaksanakan secara efektif, terarah serta penuh tanggung jawab. Hal ini tentu juga akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif, nyaman dan terjalinnya kerjasama yang baik antara setiap karyawan perusahaan.

    Struktur organisasi pada setiap perusahaan berbeda satu sama lainnya sebab tergantung pada jenis usaha perusahaan, luas usaha, besarnya tujuan yang ingin dicapai dan masalah yang dihadapi perusahaan tersebut sehingga sedemikian rupa struktur organisasi harus sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang dihadapi perusahaan yang bersangkutan.

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Manajemen PT. GMF AeroAsia

      Service Function Organization terdiri dari :

    1. Dinas Internal Audit & Control (TI)

    2. Dinas Quality Assurance & Safety (TQ)

    3. Dinas Finance (TA)

    4. Dinas Treasury Management (TX)

    5. Dinas Sales & Marketing (TP)

    6. Dinas Corporate Secretary (TS)

    7. Dinas Corporate Affairs (TU)

    8. Dinas Human Capital Management (TH)

    9. Dinas Learning Center & Corporate Culture (TW)

    10. Dinas Strategy Management Office (TD)

    11. Sedangkan Business Function Organization terdiri dari :

    12. Dinas Line Maintenance (TL)

    13. Dinas Outstation Line Maintenance (TF)

    14. Dinas Base Maintenance (TB)

    15. Dinas Component Maintenance (TC)

    16. SBU Engine Maintenance (TV)

    17. Dinas Engineering Service (TE)

    18. Dinas Asset Management & Material Service (TM)

    19. Dinas Cabin Maintenance Services (TN)

    20. SBU GMF Poer Services (TZ)


    Tugas dan Tanggung Jawab

    Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan adanya hubungan yang baik antara karyawan dan pimpinan, sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien, efektif, dan ekonomis. Dengan semakin berkembanganya perusahaan tersebut maka diperlukan adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam semua tingkatan dalam struktur organisasi, sehigga tujuan perusahaan dapat tercapai.

    Manusia merupakan unsur yang terpenting dalam suatu sistem organisasi karena sebagai pelaksana memiliki karakteristik tingkat pendidikan dan keahlian yang berbeda satu dengan yang lainnya. Maka diperlukan pembagian tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

    Dari struktur organisasi yang ada pada PT. GMF AeroAsia, akan diuraikan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam organisasi yaitu sebagai berikut :

    1. Direktur Utama

    2. a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah direncanakan.

      b. Memeriksa, menganalisis, mengevaluasi serta menginterprestasikan laporan-laporan berkala dari bawahannya..

      c. Membuat dan mengesahkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

      d. Memipmpin rapat direksi dan memberi petunjuk kepada bawahan.

    3. Corporate Secretary

    4. a. Bertugas untuk memberikan masukan kepada Team Leader atas hasil pendekatannya dengan National Society.

      b. Memberikan masukan kepada direksi.

    5. Finance

    6. a. Mencatat penerimaan kas dan pengeluaran kas di buku kas finance.

      b. Mengecek mutasi dan saldo bank setiap hari.

      c. Mengkontrol dan menerima penagihan dan pembayaran dari customer.

      d. Melakukan pembayaran hutang dan pengeluaran perusahaan.

    7. Accounting

    8. a. Membuat laporan keuangan (GL, P & L, Jurnal) per bulan per perusahaan.

      b. Membuat laporan penjualan counter.

      c. Membuat laporan penjualan.

    9. Treasury Management

    10. a. Bertugas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan menghindari resiko.

      b. Bertugas untuk memperoleh informasi keuangan.

      c. Bertugas untuk menjaga agar biaya dana yang terhimpun berada pada titik terendah sementara harga jual dana mampu memperoleh harga tertinggi sehingga spread margin akan dicapai pada titik maksimal.

    11. Line Maintenance

    12. a. Bertugas untuk mengecek dan memastikan kondisi pesawat dalam keadaan baik.

      b. Bertugas untuk mengecek dan memastikan bahwa pesawat layak terbang.

    13. Engineering service

    14. Bertanggung jawab dalam melaksanakan proses analisis program perawatan tersebut dapat berjalan efektif dan efisien.

    15. Base Operation

    16. a. Menyelenggarakan dan melaksanakan pembinaan data.

      b. Menyelenggarakan pekerjaan / kegiatan staaf dalam management operational.

      c. Melaksanakan pengkajian masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang operasional.

    17. Base Maintenance

    18. a. Kegiatan perawatan struktur Aircraft.

      b. Kegiatan perawatan struktur Overhaul.

      c. Kegiatan perawatan struktur Repair.

    19. Component Maintenance

    20. a. Bertanggung jawab kepada perawatan dan testing komponen-komponen pesawat.

      b. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah ke engineer dan dokumen-dokumen yang harus ditetapkan secara efisien dan efektif sehubungan dengan kewajiban untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh dinas kelayakan udara setempat, internasional, pabrik, dan pelanggan.

      c. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan peralatan suku cadang dan material untuk perawatan komponen-komponen pesawat.

      d. Kepala divisi component maintenance juga memiliki hak untuk mendelegasikan semua tugas-tugas kepada seorang asisten pembantu yang telah memenuhi kualitas.

    21. Human Capital and Corporate Affairs

    22. a. Bertugas sebagai komunikator antar personal dan divisi dalam organisasi.

      b. Bertugas sebagai mitra strategis dan mitra bisnis yang mampu mendemontrasikan keahlian dan kecakapan dalam mengembangkan prinsip-prinsip organisasi, penterjemah visi dan misi, mengetahui bisnis proses serta bagaimana mengembangkan cara terbaik agar semakin efisien dan efektif dalam menjalankan bisnis.

    23. Quality Assurance

    24. a. Memonitor kinerja Quality Management sistem GMF AeroAsia.

      b. Melaporkan hasil kerjanya kepada Accountable Manager dan Executive Vice President GMF AeroAsia.

      c. Kepala divisi Quality Assurance mempunyai akses langsung kepada Accountable Manager dan Executive Vice President GMF Aeroasia apabila ditemukan penyimpangan-penyimpangan pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Use Case

      Gambar 3.2: Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan pada PT.GMf AeroAsia.

    1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan

    2. Terdapat 5 Aktor yaitu antara lain:Adminstrator, Ppc Material, Manager, TM (aset management material)..

    3. Terdapat 8 use case yaitu:cek persediaan sparepart, jika ada, membuat laporan sparepart, jika tidak, mengajukan pengadaan order, menginput pengadaan order ke server, approve order, laporan.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Squence Diagram

    Gambar 3.2:Gambar 3.3 : Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan Pada PT.GMF AeroAsia.

    1. Terdapat 4 Actor yaitu antara lain:Adminstrator, Ppc Material, Manager, TM (aset management material).

    2. Terdapat 1 use case yaitu : Gudang material.

    3. Terdapat 9 (sembilan) massage diantaranya: cek sparepart, ada, membuat laporan spare part ada, Tidak ada, membuat laporan barang kosong, memberikan laporan order barang, memberikan laporan pengadaan order, approve order,laporan

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Aktivity diagram

    Gambar 3.4 : Activity Diagram Yang Sedang Berjalan Pada PT.GMF AeroAsia.

    1. 4 swim lane.

    2. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan

    3. Terdapat 9 action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 1 decision node ada dan tidak ada.

    5. 2 Activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

    Analisa sistem yang berjalan

    Berdasarkan dari analisa yang dilakukan penulisan, terhadap sistem yang berjalan di PT.GMF AeroAsia, terdapat beberapa kekurangan sistem yang berjalan saat ini, yaitu: belum adanya sistem penunjang keputusan yang baik dalam peroses pengorderan barang matrial untuk perawatan pesawat sehinga tidak efektif dalam membeli barang material untuk perawatan pesawat, dan belum adanya suatu sistem yang dapat menunjang dalam pengontrolan material yang akan dipakai dalam keseringan temuan kerusakan yang bisa dijadikan tolak ukur utama pemakaian.

    Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, terhadap sistem yang berjalan pada PT. GMF AeroAsia, terdapat beberapa kekurangan sistem yang berjalan, yaitu : belum adanya sistem penunjang keputusan yang baik dalam proses pemakaian material sehingga tidak efektifnya dalam pemakaian material, dan belum adanya suatu sistem yang dapat menunjang dalam pengontrolan material yang akan dipakai dalam keseringan temuan kerusakan yang bisa dijadikan tolak ukur utama pemakaian.

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Setelah melakukan tahap analisis sistem maka penulis menemukan adanya kelemahan pada sistem yang berjalan antara lain :

    1. Sering terjadi keterlambatan datangnya barang kepada Petugas gudang material terkait dengan barang pesawat yang terjadi.

    2. Banyaknya dokumen yang diperlukan untuk setiap kali menemukan trouble pesawat.

    3. Laporan hasil datangnya barang pesawat sering kali tidak terdokumentasi karena dianggap sudah lengkap.

    4. Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan schedule produksi sering terlambat, karena tidak semua kerusakan pesawat dapat dikontrol oleh mekanik dan manager.

    5. Waktu pencarian barang yang dibutuhkan lama untuk dicari.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah melihat segala permasalahan yang ada, maka harus dilakukan analisa untuk dapat memberikan solusi atas semua permintaan dan masalah yang selama ini terjadi, penulis memiliki alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

    1. Dibuatkan sistem yang mampu memberikan kecepatan penyampaian informasi yang lebih baik.

    2. Dibuatkan sistem yang menyediakan menu pembelian barang sehingga mempercepat dalam pembelian dan memesan barang.

    3. Dibuatkan sistem yang dapat menyimpan data untuk pembelian barang pesawat.

      Sistem yang akan dibuat nanti memiliki database MySQL dan berbasis desktop dengan bahasa pemrograman visual basic.

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    Sertifikat Hardware

    Adapun perangkat keras yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut:

    1. Procesor: Intel Core I3

    2. Monitor: SVGA 15”

    3. Mouse: Optical

    4. Keyboard: PS2

    5. RAM: 2 GB

    6. Harddisk: 500 GB

    7. Printer: hp

    Sertifikat Software

    Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut:

    1. Ms. Office 2010

    2. Sistem operasi Windows 10 final Pack (original)

    3. Google Chrome dan mozilla

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Merupakan tahap pengumpulan kebutuhan yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa sistem yang berjalan saat ini yang dilakukan penulis dengan departemen terkait. Penyusunan requirement dikelompokkan menjadi dua yang terdiri dari analisa kebutuhan fungsional dan analisa kebutuhan non-fungsional. Untuk penyusunan requirement pada tahap elisitasi tahap I dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah.

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan bentuk elisitasi yang dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang diklasifikasikan dalam metode MDI yang dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah.

    Keterangan :

    M (Mandatory): Penting

    D (Desirable): Tidak terlalu penting

    I (Inesential): Tidak penting

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan hasil elisitasi tahap II, selanjutnya dilakukan elisitasi tahap III dimana requirement-requirement tersebut diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE, seperti yang terlihat pada tabel 3.7 di bawah.

    1. T : Technical

    2. O : Operational

    3. E  : Economy

    4. L : Low

    5. M : Middle

    6. H  : High

    7. Berdasarkan hasil klasifikasi dengan metode TOE tersebut, maka requirement yang memiliki resiko tinggi atau high(H) akan dieliminasi atau dibuang.

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan bentuk akhir elistasi yang didapat dari hasil elisitasi tahap III. Final draft elisitasi dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini.

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di PT GMF AeroAsia, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition CE 12 Win 32 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

    Usulan Prosedur Yang Baru

    1. Administator

    2. a. Melakukan Log-in

      b. Menampilkan home.

      c. Input Order

      d. Menu Barang.

      e. Creatte Order.

      f. Approval Order.

      g. Log-out.

    3. Ppc Material

    4. a. Penerimaan Barang.

      b. Cek Barang Masuk.

    5. Manager

    6. a. Login ke admin.

      b. Logout ke admin.

    7. TM (Asset Management & Material Service)

    8. a. laporan.

      b. Cetak laporan.

    Diagram Rancangan sistem

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca dan dipahami. Prosedur tersebut digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan proses yang terjadi apabila nantinya sistem yang diusulkan dapat berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

      Use Case Diagram

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

      1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan sistem

      4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Ppc Material, Manager, IT Adminitator, TM(aset management material).

      64 (enam puluh empat) use case yang bisa dilakukan oleh actor.

    ActivityDiagram Yang Diusulkan

    Activity Diagram Admin

    Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem yang Diusulkan

    1 (satu) intitial node sebagai objek diawali.

    65 (enam puluh lima) action state yang berjalan.

    1 (satu) desicion node dalam cakupan input bener, input salah.

    1 (1) activity final node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram yang diusulkan

    Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

    4 (empat) actor yang melakukan kegiatan yaitu: Ppc Material, Manger, TM(aset management material), IT Admindistator.

    7 (7) life line yaitu, login, approve order, order barang, permintaan barang, laporan, home, logout.

    13(tiga belas) message .

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram Sistem:

    Gambar 4.4 class digram Sistem yang Diusulkan

    1. Nama Field : Supplier

    2. Media : Harddisk

      Isi : Kd_supplier,Nm_supplier,Alamat_supplier, No_telp_supplier.

      Primary key : Kd_supplier

      Panjang Record : 127

      Tabel 4.1 Tabel Struktur supplier


    3. Nama Field : Barang

    4. Media : Hardisk

      Isi : Kd_barang,Nm_barang,Part_number, Ukuran_barang, satuan.

      Primary key : Kd_barang

      Panjang record : 106

      Tabel 4.2 Tabel Barang


    5. Nama Field : Po

    6. Media : Hardisk

      Isi : No_po,bulan,No_urut,Kd_supplier,Tgl_po, Total_po,Contract_trem,Payment_trem, receiving_status, approval, remarks, entry_date, entry_date, update_date, uentry, uupdate.

      Premary key : No_po

      Panjang record : 459

      Tabel 4.3 Tabel Struktur po

    7. Nama Field : dtl_po

    8. Media : Hardisk

      Isi :id_dtl_po,no_po,kd_barang,po_qty, receive_qty,remaining_qty,unit_price,total_price preferred_delivery_date.

      Premary key : id_dtl_po

      Panjang record : 84

      Tabel 4.4 Tabel Struktur dtl_po


    9. Nama Field : User

    10. Media : Hardisk

      Isi : id_user, username, password, name.

      Prmeary key : id_user

      Panjang record : 84

      Tabel 4.5 Tabel Struktur user


    11. Nama Field : receiving

    12. Media : Hadisk

      Isi : no_receiving,Bulan,no_urut,tgl_receiving, no_surat_jalan,kd_supplier,entry_date,update_date, Uentry,uupdate.

      Premary key : no_receiving

      Jumlah record :105

      Tabel 4.6 Tabel Struktur receiving


    13. Nama Field : dtl_receiving

    14. Media : Hardisk

      Isi :id_dtl_receiving,id_dtl_po,qty_receiving, keterangan

      Premary key : id_dtl_receiving

      Total record : 79

      Tabel 4.7 Tabel Struktur dtl_receiving



    Rancangan Basis Data

    Prototype Form Login Untuk Admin Pada Web

    Gambar 4.5 prototype menu members pada web

    Prototype Halaman Home Pada Web

    Gambar 4.6 Prototype Halaman Home Pada Web

    Prototype Halaman order barang Pada Web

    Tabel 4.7 Prototype Halaman order barang Pada Web

    Prototype Halaman Approv order Pada Web

    Gambarl 4.8 Prototype Halaman Approv order Pada Web

    Prototype Halaman master barang Pada Web

    Gambar 4.9 Prototype Halaman Approv order Pada Web

    Prototype Halaman Master supplier Pada Web

    Gambar 4.10Prototype Halaman supplier Pada Web

    Tampilan Program pada Web

    Tampilan Login Admin pada Web

    Gambar 4.11 Tampilan Login Admin pada Web

    Tampilan Home pada Web

    Gambar 4.12Tampilan Home pada Web

    Tampilan Manage Pos pada Web

    Gambar 4.13Tampilan Manage Pos pada Web

    Tampilan Master Barang pada Web

    Gambar 4.14Tampilan Master Barang pada Web

    Tampilan Master Supplier pada Webb

    Gambar 4.15Tampilan Master Supplier pada Web

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Sertifikat Perangkat Keras (Hadware)

    Perangkat keras (hadware) yang digunakan oleh sistem adalah unit personal sistem. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimana yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desaing sistem yang di usulkan yaitu:

    1. Procesor: Intel(R) Core(TM) i3 M370 @ 2.4GHz(4 CPUs)

    2. Monitor: Generic PnP Monitor Acer 14”

    3. Mouse: Optical

    4. Keyboard: Standard PS/2 Port TouchPad

    5. RAM: 2 GB

    6. Harddisk: 500 GB

    Sertifikat Lunak (Software) Yang Digunakan

    Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

    1. Windows 10 i3 M370 @ 2.4GHz(4 CPUs)

    2. Visual Paradigmn for UML 12.1

    3. XAMPP

    4. Google Chrome (Browser)

    5. Navicat for MySQL

    Testing

    Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitasnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Berikut ini adalah tabel penguji black box berdasarkan Sistem Pengorderan Barang Perawatan Pesawat Pada PT.GMF AeroAsia untuk fungsi login admin, sebagai berikut:.

    Tabel 4.9Tabel Testing


    Schedule Implementasi=

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

    Berikut ini adalah tabel penguji black box berdasarkan Sistem Pengorderan Barang Perawatan Pesawat Pada PT.GMF AeroAsia untuk fungsi login admin, sebagai berikut:.

    Tabel 4.10Schedule Implementasi

    Estimasi Biaya

    Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

    Tabel 4.11Estimasi Biaya


    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian dan perbaikan sistem informasi yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan antara lain:

    1. Kegiatan sistem informasi pengorderan baraang yang sedang berjalan pada PT GMFAeroAsia masih dilakukan secara manual untuk membantu dalam peroses pengorderan barang.
    2. Dalam merancang sistem informasi pengorderan barang yang diusulkan oleh peneliti mengunakan metode SWOT, metode pengembangan prototype melalui tahapan pembuatan UML, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Atom dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver.12.1
    3. kegiatan pengumpulan data yang masih dilakukan secara manual, pengumpulan data berjalan lambat, penyampaian alur dokumen yang masih terhambat diakibatkan penundaan penginputan data dibagian sistem informasi pengorderan berantakan dan lama.

    SARAN

    Untuk lebih meningkatkan kualitas sistem informasi pengorderan barang, maka penulis memiliki saran sebagai berikut:

    1. Melakukan benchmarking terhadap teknologi sistem informasi di perusahaan lain.
    2. Melakukan peningkatan terus menerus khususnya peningkatan programming dan pengoperasian software.
    3. Perusahaan harus konsen dalam melakukan dokumentasi sehingga apa yang telah diimplementasikan dan dilakukan improvement menjadi konsisten.
    4. Melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja sistem secara rutin dengan mempertimbangkan feed back dari pengguna sistem.
    5. Menyesuaikan kapasitas dan kecepatan hardware terhadap penambahan jumlah pengguna maupun database yang bertujuan untuk menjaga kinerja sistem.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Pratama, I, Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI Obses.
    2. Rusdiana, H.A dkk. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
    3. Sutabri, Tata. 2014.“Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: penerbit Andi Offset
    4. Sutabri, Tata. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: penerbit Andi .
    5. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    6. Sutabri, Tata. 2012.“Konsep Dasar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset
    7. Suprihadi. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282” STMIK Raharja.
    8. Sutarman.2012. ”Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: BumiAksara.
    9. Indrajani,S.Kom.,MM. 2011. Perancangan Basis Data dalam All In One. Jakarta: Elex MediaKomputindo.
    10. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    11. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    12. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    13. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    14. Hartono, Bambang, Dr. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: RinekeCipta.
    15. Yakub.2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: GrahaIlmu.
    16. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: BumiAksara.
    17. Pratama, I, Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI Obses
    18. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    19. Sutarman.2012. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Kanisius.
    20. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: penerbit Rosda.
    21. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    22. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
    23. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: penerbit.
    24. Sutabri, Tata. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: penerbit Andi.
    25. Aisyah. Siti dan Nawang Kalbuana. 2013.Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Jurnal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2013.
    26. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: penerbit Rosda
    27. Sutabri, Tata. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: penerbit Andi.
    28. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
    29. Sudarsono, dan Edilius. 2013. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
    30. Sudarsono, dan Edilius. 2013. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
    31. Rahman, Arif. 2013. Panduan Akutansi Dan Perpajakan. Jakarta: TransMedia.
    32. 32,0 32,1 Eriani, Selvy. Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Training Berbasis Web pada LKP. Balaraja Candekia Graha (Laporan Skripsi, STMIK Raharja, Tangerang). 2013.
    33. Nugroho, Adi. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Penerbit Andi.
    34. Widodo, Prabowo Pudjo, Heriawati . 2013. “Menggunakan Uml”. Bandung: Informatika.
    35. name="Yasin2012"Yasin, Ferdi.2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media
    36. name="Tohari, Hamim. 2014. Analisis Serta perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: CV Andi.
    37. Connolly, Thomas and Begg, Caroly. 2013. Database Systems. A Practical Approach to Design, Implementation, and Management, Fifth Edition. Boston:Pearson Education
    38. 38,0 38,1 Anhar. 2013. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Penerbit Mediakita.
    39. Puspitasari A, Heni. 2013. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta.
    40. Kartini, dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia) 2013. STMIK AMIKOM, 19 Januari 2013"
    41. Kartini, dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia) 2013. STMIK AMIKOM, 19 Januari 2013"
    42. Rosa, A,S dan Shalahudin, M. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak 2nd ed. Bandung: Informatika.
    43. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL). Padang. Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013
    44. Meiska Firstiara Maudi, Arief Laila Nugraha, Bandi Sasmito. 2014. “Desain Aplikasi Sistem Informasi Pelanggan PDAM Berbasis Web GIS (Studi Kasus : Kota Demak)”. Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3, Juli 2014.
    45. Sely Eriani. 2013. Eriani, Selvy. Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Training Berbasis Web pada LKP. Balaraja Candekia Graha (Laporan Skripsi, STMIK Raharja, Tangerang). 2013.
    46. 46,0 46,1 46,2 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    47. Mulyandi, dkk. 2013. “Aplikasi Sistem Informasi Lapora nPenggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia "
    48. Wulandari, Mei. 2012. Evaluasi Sistem Informasi Akutansi Pada Prosedur Pembelian Bahan Baku. Surakarta: Universitas Selamet Riyadi.
    49. Rosiana.2013. Perancangan Sistem Informasi Pembelian Tunai Berbasis Web pada PT. Tata Bros Sejahtera. STMIK Raharja.
    50. Hardiyana, Bella. 2013. Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Obat. Bandung: Jurnal Manajemen Informatika UNIKOM.
    51. Romzi, Muhammad.2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventaris Laboratorium AMIK AKMI Baturaja. Sumatera Selatan: AMIK AKMI Baturaja
    52. Tri Mardiani, Gentisya.2013. Sistem Monitoring Data Aset Dan Inventaris PT Telkom Cianjur berbasis web. Cianjur: Universitas Komputer Indonesia.
    53. Liaw, Sin-Y dan Thi Mai Le2.2017. Under Interruptive Effects of Rarity and Mental Accounting, Whether the Online Purchase Intention Can Still Be Enhanced Even with Higher Search Costs and Perceived Risk Vol. 12, No. 8, ISSN 1833-3850 E-ISSN 1833-8119. Pingtung University of Science and Technology. Taiwan.
    54. Aisyati, Azizah. 2013. Determine Ordering Quantity And Reorder Point For Aircraft Consumable Spare Parts Internasional Journal Of Buisness Research And Management (IJBRM) Vol (4) : Issue (1). Surakarta:Sebelas Maret University.
    55. Gobbar, A.A. dan C. H. Friend.2007. Aircraft Maintenance and Inventory Control Using The Reorder Point System International journal of Production Research Vol.34: Issue: 10. London, ECIV 0OB, UK.
    56. Ilgin, M. Ali dan Semra Tunali. 2007. Joint optimization of spare parts inventory and maintenance policies using genetic algorithms. Internasional journal Adv Manuf Technol 34: 594–604 DOI 10.1007/s00170-006-0618-z. Verlag London.
    57. John, Binil dan T. Paul Robert .2003. Material Requirement Planning in Aircraft Maintenance IOSR Journal of Mechanical and Civil Engineering (IOSR-JMCE) e-ISSN: 2278-1684, p-ISSN: 2320-334X PP 19-23. Chennai: University Anna.