SI1221473206
PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMO PRESS CONFERENCE
PADA PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 5 DI
PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1221473206
|
NAMA |
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK MENGUKUR
PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN, STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI
Disusun Oleh:
NIM |
: 1122469211
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Disahkan Oleh:
Tangerang, Maret 2015
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Teknik Informatika
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Junaidi, M.Kom)
| ||||
NIP: 000594 |
NIP: 001405
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK MENGUKUR
PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN, STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI
Dibuat Oleh:
NIM |
: 1122469211
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Disetujui Oleh:
Tangerang, Maret 2015
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Junaidi, M.Kom) |
(Himawan, M.Kom)
| ||
NID: 001405 |
NID: 12012
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK MENGUKUR
PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN, STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI
Dibuat Oleh:
NIM |
: 1122469211
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2013/2014
Disetujui Penguji:
Tangerang, Maret 2015
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Meta Amalya Dewi, M.Kom) |
(Junaidi, M.Kom)
| ||
NID: 99001 |
NID: 05062 |
NID: 05062
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK MENGUKUR
PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI
Disusun Oleh:
NIM |
: 1122469211
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, Januari 2015
NIM: 1122469211
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Dalam dunia pendidikan terkadang terjadi praktik plagiatrisme atau penjiplakan hasil dari penelitian dan penulisan. Plagiatrisme atau yang sering di sebut dengan tindakan plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Seperti mahasiswa yang sedang membuat penulisan ilmiah skripsi, terjadi tindakan plagiat dalam menyalin data (copy and paste). Adanya persamaan judul penulisan ilmiah skripsi antar mahasiswa membuat mahasiswa melakukan penyalinan data atau teks, sehingga memicu terjadinya penulisan ilmiah yang sama karena bersumber dari data yang sama, hal ini juga di dukung melimpahnya sumber informasi di internet. Untuk mendeteksi adanya tingkat kesamaan sumber data dokumen dan source code dapat dilakukan beberapa pendekatan yang sudah banyak di pakai. Pada penelitian ini akan di paparkan beberapa metode pendeteksi plagiat, sebagai solusi dari masalah tindakan plagiat yang telah terjadi selama ini. Dengan adanya beberapa metode pendekatan yang sudah banyak dipakai otomatis untuk mendeteksi tindakan plagiat, seperti Algoritma Winnowing, Algoritma Rabin-Karp dan algoritma levenshtein diharapkan dapat menghasilkan prosentase akurasi yang tinggi, hal ini dimungkinkan masing-masing pendekatan memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Analisa model dapat menciptakan prosentase kemiripan yang tinggi dalam membandingkan dokumen karena antara pendekatan yang satu dengan yang lainnya bisa saling menutupi kekurangan.
Kata Kunci: plagiatrisme dokumen, winnowing, rabin-karp, levenshtein
ABSTRACT
In the world of education sometimes occurs practice plagiatrisme / plagiarism results of research and writing. Plagiatrisme or who is often called the act of plagiarism is plagiarism or making bouquets, opinions, etc. from others and make it as their own essays and opinion. Like the students who are making scientific writing thesis, an act of plagiarism in copying the data (copy and paste). The similarity between the title of scientific writing thesis students make students make copies of data or text, thus causing the same scientific writing as sourced from the same data, it also boosted the abundance of resources on the internet. To detect the level of similarity data source document and source code to do some of the approaches that have been widely in use. In this study will describe several methods of detecting plagiarism, as the solution of problems that plagiarism has occurred over the years. By there several methods that have been widely used approach automatically to detect plagiarism, such as the Winnowing algorithm, Rabin-Karp algorithm and algorithm levenshtein is expected to yield a high percentage of accuracy, it is possible each approach has some drawbacks and advantages. Analisa can create a model of a high percentage of similarity in comparing documents because of the approach one another with each other to cover the shortfall.
Keywords : plagiatrisme documents, Winnowing, Rabin-Karp, and levenshtein
Alhamdulillah Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “Artificial Intelligence dalam membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase kemiripan, study kasus: pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja”. Skripsi ini diambil sebagai salah satu syarat untuk kelulusan pada STMIK Raharja.
Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
- Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika, sekaligus Dosen pembimbing I dan Stackholder.
- Bapak Himawan, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing II.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Kepada Ade Setiadi yang senantiasa membantu, memberi motivasi dan semangat agar laporan ini selesai dengan baik.
- Kepada Rivai Sungkowo sebagai mentor dan teman seperjuangan yang telah banyak membantu selama pembuatan aplikasi sistem.
- Kepada Teman-teman seperjuangan bersama menjalankan skripsi dan semua pihak yang mendukung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Lebih khusus tak lupa penulis ucapkan kepada kedua Orang Tua dan keluarga, yang selalu memberi motivasi dan semangat, baik moril maupun materil dan do’a untuk keberhasilan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Akhir kata dari saya dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya Amin.
Tangerang, Januari 2015 | |
FIFIT ALFIAH | |
NIM. 1122469211 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Press Conference
- 2.2.2 Konsep Dasar Program Acara/Televisi
- 2.2.3 Konsep Dasar Tahapan Produksi
- 2.2.4 Konsep Dasar Layout
- 2.2.5 Konsep Dasar Definisi Multimedia, Audio Visual, and Broadcasting
- 2.2.6 Konsep Dasar Program Aplikasi Penunjang Video
- 2.2.7 Konsep Dasar Kamera=
- 2.2.8 Konsep Dasar Pengambilan Gambar Kamera
- 2.2.9 Type of Shoot
- 2.2.10 Pergerakan Kamera
- 2.2.11 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.2.12 Konsep Dasar Literatur Review
- 2.3 Literatur Review
- 3 BAB III
- 3.1 Gambaran Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja
- 3.2 Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja
- 3.3 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
- 3.4 Konfigurasi Sistem Yang Berjalan
- 3.5 Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif PemecahanMasalah
- 3.6 User Requirement
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
- Tabel 2.1 Tipe Data Pada MYSQL
- Tabel 2.2 Perbedaan Antara Penelitian Dasar,Terapan dan Evaluasi
- Tabel 3.1 Analisa SWOT
- Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
- Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
- Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
- Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
- Tabel 4.1 Tabel Unnormal
- Tabel 4.2 First Normal Form
- Tabel 4.3 Struktur Tabel informasi_dokumen
- Tabel 4.4 Struktur Tabel tingkat_kemiripan
- Tabel 4.5 Tabel Pengujian BlackBox
- Tabel 4.6 Schedule Implementasi
- Tabel 4.7 Estimasi Biaya
DAFTAR GAMBAR
- Gambar 1.1 Sistem Kerja dari Metode Pengujian Black Box
- Gambar 2.1 Pseucode Algoritma Rabin-Karp
- Gambar 2.2 Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan di Komputer
- Gambar 2.3 Pohon Lingkup Kecerdasan Buatan & Aplikasi Utamanya
- Gambar 2.4 System Flowchart
- Gambar 2.5 Program Flowchart
- Gambar 2.6 Flow Direction Symbol
- Gambar 2.7 Input dan Output Symbol
- Gambar 2.8 Processing Symbol
- Gambar 2.9 Contoh file RTF menggunakan MS.Word
- Gambar 2.10 Contoh file Doc menggunakan MS.Word
- Gambar 2.11 Contoh file pdf menggunakan foxit reader
- Gambar 2.12 Ilustrasi Algoritma Sting Matching
- Gambar 2.13 Fingerprint Awal
- Gambar 2.14 Menggeser fingerprint
- Gambar 2.15 Pembanding Kedua
- Gambar 2.16 Pembanding Keempat (nilai hash sama)
- Gambar 2.17 Pembanding Kelima (string ditemukan)
- Gambar 2.18 Tahap dari Preprocessing
- Gambar 2.19 Proses Tokenizing
- Gambar 2.20 Proses Filtering
- Gambar 2.21 Proses Steming
- Gambar 2.22 Kompleksitas Rabin-Karp's O(nm), tapi hasil O(n+m)
- Gambar 2.23 Matriks yang sudah berisi nilai edit distance
- Gambar 3.1 Sertifikasi Akreditasi TI-S1 STMIK Raharja
- Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja
- Gambar 3.3 Susunan Organisasi Divisi Akademik
- Gambar 3.4 Visi dan Misi STMIK Raharja
- Gambar 3.5 Visi dan Misi Program Studi Teknik Informatika
- Gambar 3.6 Flowchart analisa sistem yang berjalan
- Gambar 4.1 Second Normal Form (2NF)
- Gambar 4.2 Third Normal Form (2NF)
- Gambar 4.3 Flowchart Proses Sistem Artificial Intelligence
- Gambar 4.4 Flowchart PreprocessingUpload Dokumen Asli
- Gambar 4.5 Flowchart PreprocessingUpload Dokumen Uji
- Gambar 4.6 Flowchart Read Dokument Asli
- Gambar 4.7 Flowchart Read Dokument Uji
- Gambar 4.8 Flowchart Get Info Dokument Asli
- Gambar 4.9 Flowchart Get Info Dokument Uji
- Gambar 4.10 Flowchart Analyze result Paper
- Gambar 4.11 Flowchart Prosentase and Level Indikator
- Gambar 4.12 HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)
- Gambar 4.13 Prototype Tampilan Awal Program yaitu HOME
- Gambar 4.14 Prototype Halaman Scanning File
- Gambar 4.15 Prototype Halaman Report -> History
- Gambar 4.16 Prototype Halaman About Applicaton
- Gambar 4.17 Prototype Halaman About Me
DAFTAR SIMBOL
Daftar Simbol Flow Direction
Daftar Simbol Input Output
Daftar Simbol Processing
BAB I
Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi ini media pertelevisian mengalami perubahan dan perkembangan yang meningkat setiap saatnya. Media televisi adalah salah satu sarana hiburan serta transfer ilmu pengetahuan yang ada pada masa sekarang ini. Sebagian masyarakat kita sudah menganggap bahwa televisi merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi.
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) merupakan stasiun televisi yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan No.1 Kebon Jeruk Jakarta memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 gelombang pemancar program-program RCTI disaksikan oleh lebih dari 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Mereka menyuguhkan program-program acara televisi yang unik, menarik dan diharapkan mampu untuk membesarkan nama stasiun televisi tersebut.
Program Acara yang telah tayang biasanya sangat mempengaruhi rating bagi stasiun televisi. Saat ini Program Acara Idola Cilik telah melewati tahap audisi dan blinding yang sebelumnya sempat fakum 2 tahun (2012-2014). Konsep dan kriteria yang dibutuhkan tidak hanya mampu dalam benyanyi tetapi mampu meningkatkan entertaimentnya. Dalam tahap Press Conference sebelumnya kurang efektif dikarenakan hanya mendatangkan mulai dari Produser sampai dengan para peserta idola cilik yang lolos untuk tampil dilayar pentas, dan juga kurang nya publikasi tentang kilasan/gambaran dengan konsep yang berbeda atau masih sama dengan sebelumnya. Menurut artikel yang dipublikasikan oleh indonesiapageants.com, Sukses dengan film pertamanya Comic 8 yang menghasilkan pendapatan 1,6 juta penonton, kini Falcon Picture menghadirkan kembali sekuel keduanya Comic 8 : Casino Kings yang dibagi dalam dua part 1 tayang 15 juli 2015 dan 2 Februari 2016. Bertempat di XXI Epicentrum Kuningan, jumat (9/7) dilangsungkan premiere bioskop dan diadakan Video Press Conference. Film dengan budget 20 miliar ini akan hadir di bioskop Indonesia 15 Juli 2015 dengan spesial effek memakai team animasi/CGI, yang difilm ini, pernah terlibat dalam pembuatan beberapa film hollywood seperti, Superman Returns, The Incredible Hulk dan Night At The Museum 2. Soundtrack Judi remake dari Rhoma Irama yang dinyanyikan kembali oleh Mongol Stress, Babe Cabiita, Bintang Timur, Ernest Prakasa, Fico Fachriza, Kemal Palevi, Arie Kriting dan Ge Pamungkas.
Dengan diselenggarakannya Press Conference merupakan suatu informasi terbesar yang akan disampaikan secara khusus terhadap media ataupun wartawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama kegiatan Press Conference berlangsung. Kegiatan ini tentu saja akan mendapatkan feedback yang besar karena sasarannya adalah masyarakat di Indonesia untuk mengetahui program acara terbaru seperti apa yang akan di tayangkan nantinya. Video Promo Press Conference ini ditayangkan di studio RCTI ruang khusus pertemuan anggota pers (wartawan) untuk publikasi program acara Idola Cilik 5 pada 3 Desember 2015.
RCTI merupakan stasiun televisi yang selalu berinovatif dalam menampilkan banyak program – program yang baru. Untuk itu, kegiatan Press Conference bukan hanya bertujuan untuk memperkenalkan sebuah program baru yang akan ditayangkan, namun juga sebagai pemberi informasi dan mengingatkan para penonton mengenai waktu dan tanggal terhadap program tersebut perdana akan di tayangkan.
Tujuan utama dari pelaksanaan Press Conference tersebut adalah menyampaikan informasi postitif kepada publik dan menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan eksternal publik, khususnya media/pers. Untuk mengadakan sebuah Press Conference, proses yang dilakukan yaitu bermula dari adanya perjanjian pimpinan produksi dengan para media on air maupun media off air, dan dengan para wartawan dengan waktu yang telah disepakati bersama. Selain itu, perlengkapan baik alat ataupun lokasi yang dibutuhkan untuk mengadakan Press Conference dipersiapkan terlebih dahulu agar proses wawancara berjalan lancar. Kemudian, dilanjutkan untuk tahap wawancara terhadap pimpinan yang bersangkutan dalam produksi program acara yang akan ditayangkan ditelevisi. Dihadirkan oleh para artis atau talent yang bersangkutan dalam program acara tersebut untuk memberikan keterangan menjadi suatu peran didalamnya.
Berdasarkan hal yang telah dijelaskan, maka untuk observasi ini mengangkat judul untuk skripsi yaitu “Perancangan Media Video Promo Press Conference Pada Program Acara Idola Cilik 5 di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia”.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang disampaikan, dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan untuk video promo terselenggarakannya Press Conference program acara Idola cilik 5 di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia yaitu, sebagai berikut :
Bagaimana relevansi dari pelaksanaan Press Conference dalam Program Idola Cilik 5 dengan potensi yang dapat meningkatkan entertaiment?
Bagaimana merancang media promo dalam Press Conference yang dapat meningkatkan pencitraan program acara Idola Cilik 5 kepada anggota Pers ( Wartawan ) dan pemirsa televisi dilayar kaca untuk program acara Idola Cilik 5?
Manfaat seperti apa yang akan dicapai melalui media promo dalam Press Conference yang berpengaruh terhadap program acara Idola Cilik 5 pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia?
Membuka peluang besar untuk menemukan idola baru, bukan hanya menjadi tontonan saja tetapi juga dapat dinikmati oleh keluarga.
Membuat media video promo dengan kreatif dan menarik, dalam hal tampilan audio visual dan penyampaian pesan yang akan di informasikan.
Mengimplementasikan media video promo Press Conference pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia.
Dengan video pers conference membuka peluang besar untuk menjadi program tontonan yang dinikmati oleh keluarga sehingga meningkatkan entertaiment.
Agar promo video ini nantinya dapat bermanfaat bagi divisi promo on air PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dan para anggota pers (wartawan) sebagai agenda khusus terlaksana nya program baru yang akan tayang sebagai salah satu referensi dalam pengembangan informasi dan promosi yang kreatif dan menarik
Dapat terimplementasi dengan baik dan diterima jelas oleh anggota pers (wartawan) dan pemirsa layar kaca.
Observasi
Interview (wawancara)
Studi Pustaka
Perproduction
Production
Postproduction
Persiapan Data
Ide
Konsep
Media
Visualisasi
Produksi
Media Cetak, contoh : iklan majalah dan surat kabar.
Media Audio, contoh : radio.
Media Audio Visual, contoh : televisi.
Video Analog
NTSC
PAL
SECAM
RF
Composite video
Component video
RBG
Ampex
VERA (BBC)
U-matic (Sony)
Betamax (Sony)
Betacam
Betacam SP
VHS (JVC)
S-VHS (JVC)
VHS-C (JVC)
Video 2000 (philips)
8mm tape
Hi8
Video Digital
D1 (Sony)
D2 (Sony)
D3
D4
D5
Digital Batacam (Sony)
Batacem IMX (Sony)
D-VHS (JVC)
DV
MiniDV
MicroMV
Digital8 (Sony)
AVI
MOV, QT
MPEG-1
MPEG-2
ASV
WMV
MP4
FLV
<p style="line-height: 2">FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung vide format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.</p>
- <p style="line-height: 2">RealMedia
3GP
Matroska
Siaran Promo adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan. Sering disebut filler dalam industri broadcasting televisi kita, penggunaan dan penayangannya pun bervariasi.
Siaran Promo Niaga adalah siaran iklan komersial yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan barang atau jasa kepada khalayak sasaran untuk mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan.
Siaran Promo Layanan Masyarakat adalah siaran iklan nonkomersial yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran, dan/atau pesan-pesan lainnya kepada masyarakat untuk mempengaruhi khalayak agar berbuat dan/atau bertingkah laku sesuai dengan pesan iklan tersebut.
Air Time consum
Promo Reguler
Generik : Menginformasikan suatu program hanya secara umumnya saja. Tidak menjelaskan detail penayangan sampai kepada hari dan tanggal.
Episodik : Menginformasikan secara lebih detail pada salah satu episode atau judul program yang akan segera tayang.
Omni : Menginformasikan beberapa program secara gabungan, dalam satu spot promo. Biasanya yang bertipe sama atau pun bisa terdiri dari berbagai program acara.
Bumper : Spot ini berdurasi pendek (sekitar 5 detik), menginformasikan program secara sekilas.
Filler
Non Air Time Consume
Running Text
Squeeze Screen
Template
Super Impose
Press Conference
Tujuan Prees Conference
menyebarkan informasi positif kepada publik (masyarakat luas) tentang perusahaan, seperti publik ekspose;
menetralisir atau menambah berita yang tidak benar atau negatif tentang perusahaan, manajemen, karyawan, produk atau jasa lainnya;
meningkatkan image yang dapat menunjang pemasaran dan penjualan suatu produk/jasa seperti perkenalan produk baru, ekspansi ekspor, produksi, prestasi perusahaan dan lainnya; dan
membina hubungan secara langsung dengan pers Press conference ini biasanya dilakukan menjelang, menghadapi ataupun setelah terjadi peristiwa atau kegiatan penting dan besar. Karena biasanya materi yang dibahas adalah sebuah peristiwa penting dan besar, maka konferensi pers ini dalam penyelenggaraannya bisa berasal dari inisiatif pemimpin rapat perusahaan tersebut, bisa juga atas permintaan wartawan yang menginginkan informasi lebih lengkap tentang suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat. Press conference tidak dianjurkan bagi kegiatan atau peristiwa yang terlampau sederhana. Tetapi, konferensi pers sebaiknya dilakukan pada peristiwa besar dan penting saja. Seperti halnya penyebaran siaran pers, jumpa pers ini pun bisa dilakukan menjelang maupun setelah kegiatan berlangsung.
Pra Kegiatan
Pasca Kegiatan
Kirimkan undangan kepada redaksi minimal tiga hari sebelum konferensi pers dilangsungkan.
Cek kembali undangan yang sudah dikirimkan itu, apakah sudah diterima atau belum oleh pihak redaksi. Apakah ada wartawan yang bisa hadir dalam penyelenggaraan konferensi pers tersebut.
Membuat press release tentang topik yang ingin disampaikan kepada pers dalam konferensi pers. Biasanya dimasukkan dalam press kit/seminar kit yang berisikan berbagai informasi perusahaan seperti brosur, profil perusahaan, dan laporan tahunan.
Menunjuk juru bicara dalam konferensi pers yang mengetahui betul permasalahan yang akan dibahas dalam pertemuan dengan pers itu. Biasanya terdiri dari beberapa orang yang sesuai dengan bidangnya masing-masing dan satu sama lain saling menunjang.
Menyiapkan tempat pertemuan sesuai dengan jumlah wartawan yang diundang, termasuk tuan rumah.
Dalam persentasi konferensi pers sebaiknya dilengkapi dengan alat bantu media seperti slide dan video.
Bilamana konferensi dilakukan sebelum dan sesudah makan siang, siapkan makanan kecil dan minuman.
Sediakan souvenir (kalau ada) untuk kalangan pers seperti almanak/kalender, agenda, gantungan kunci, dan gimick.
Membuat daftar hadir/buku tamu khusus bagi wartawan yang diisi wartawan ketika baru datang ke konferensi pers seperti nama media massa yang diwakilinya, alamat dan paraf atau tanda tangan.
Lama dan jalannya konferensi pers diatur secara ringkas, padat, jelas dan terarah, agar waktu tidak terbuang bagi kalangan pers, karena masih ada tugas wartawan lainnya yang menunggu selain pertemuan pers ini.
Program Informasi
Berita keras (Hard news)
Berita lunak (Soft news)
Program Hiburan
Infotainment
Preproduction (pra produksi)
Penemuan Ide
Perencanaan
Persiapan
Layout Kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak sinopsis, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.
Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.
Final Atwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.
Multimedia Interaktif
Multimedia Hiperaktif
Multimedia Linear
Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada ditengah.
Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu ditengah dengan menggunakan lima speaker.
Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri- sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing- masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub woover, pada tahap ini karakter efek suara lebih jernih dan jelas.
Mereka biasanya bersifat linear.
Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.
Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya.
Mereka merupakan gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak.
Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.
Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.
Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.
Script Writting sebagai pembicaraan (terdapat dua karakter atau lebih).
Dialek, aksen, intonasi, diksi (sangat fonetik yang mengarahkan pitch, loudness, timbre).
Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya.
Bahasa tubuh dan karakter (karena dialog menempel padanya
Standar penyiaran SECAM dipergunkan dinegara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
Standar penyiaran PAL banyak dipergunkan dinegara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
Standar Penyiaran NTSC sering dipergunkan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.
Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.
Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.
Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video. </p>Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif
Movie intro game
Bumper atau animasi jeda
Video efek dan animasi teks untuk iklan
Video efek untuk film layar kaca atau layar lebar.
Corel Draw, Freehand atau Adobe Illustrator
Adobe Photoshop
Adobe Premiere
3D Studio Max
Particle Illusion
Sound : Wav & Mp3 Editor
Utility : TMPGencorder
Avi
Quicktime movie
Macromedia Flash
Bird Eye
High Angel
Eye Level
Low Angel
Frog Eye atau Worm Eyes View
Foreground
Over Shoulder
Extreme Wide Shoot
Wide Shoot
Full Shoot atau Very Wide Shoot
Medium Shoot
Knee Shoot
Close Up
Big Close Up (BCU)
Extreme Close Up (ECU)
One Shoot atau Knee Shoot
Two Shoot
Three Shoot
Grup Shoot
Pan Left
Pan Right
Tilt Up
Tilt Down
Track Left
Track Right
Dolly In
Dolly Out
Zoom In
Zoom Out
Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistembaru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
Elisitasi tahap II, merupakan hasilpengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDIbertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada padasistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
M pada MDIberarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dantidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalupenting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagiansistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan caramengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya,semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE,yaitu:
T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?
High (H): Sulit untuk dikerjakan, karenateknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirementtersebut harus dieliminasi.
Middle (M): Mampu dikerjakan.
Low (L): Mudah dikerjakan.
Final draft elisitasi, merupakan hasil akhiryang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Penelitian yang dilakukan Romly (2012)STMIK Raharja.“PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMA CITRA ISLAMI TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan untuk melakukan penelitian kepada SMA Citra Islami Tangerang bahwa hingga saat ini sarana penunjang informasi dan promosi yang digunakan masih dalam bentuk media cetak dan dinilai dari pihak sekolah masih belum efektif, untuk itu kedepannya dari pihak sekolah menghendaki bentuk media berupa video profile sebagai penunjang kegiatan promosi dan informasi yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler dan keunggulan yang dimiliki SMA Citra Islami Tangerang secara lengkap dengan tampilan audio visual yang menarik, dengan tujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.Tujuan dari penelitian ini diharapkan Dengan adanya media video profile diharapkan dapat meningkatkan target dalam perolehan calon siswa baru untuk bergabung bersama SMA Citra Islami.
Penelitian yang dilakukan Miranti, (2012) STMIK Raharja. “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN CITRA SMA NEGERI 6 TANGERANG”.Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan untuk melakukan suatu lembaga atau intitusi yang berkembang dengan pesat. Media Teknologi dan informasi yang terus berkembang yang direalisasikan melalui berbagai hal seperti koran, majalah dan lain-lain. Namun pada saat ini masyarakat gemar menerima informasi melalui media informasi yang berupa audio visual. Dalam hal ini penyampaian informasi yang dilakukan oleh SMA Negeri 6 Tangerang hanya menggunakan media cetak, seperti brosur, famplet, spanduk, banner dan website sederhana.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi petugas penerimaan siswa baru dalam hal memberikan informasi kepada masyarakat. Sarannya adalah untuk meningkatkan mutu dan citra biasanya dalam video profile lebih menampilkan berbagai macam prestasi yang pernah diraih oleh siswa/i maupun prestasi yang didapatkan di sekolah tersebut agar promosi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti baik oleh masyarakat atau calon siswa/i sekolah tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Elva Sona Rosadi (2013/2014) dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMK PGRI 1 TANGERANG”, Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan informasi dan promosi yang dibuat dalam bentuk video profile dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/I baru dalam memberikan informasi mengenai SMK PGRI 1 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media informasi ini memiliki nilai yang menarik karena tampilan yang sangat interaktif didukung dengan tampilan gambar gerak, suara berupa musik dan dubbing serta animasi perpindahan slide yang menarik sehingga dapat meningkatkan keinginan untuk tetap melihat video ini sampai selesai. Sarannya adalah tampilan pada video profile ini agar lebih dibuatkan animasi atau grafis yang sesuai,karena kalau hanya mengandalkan video saja untuk tahap promosi kurang menarik. Untuk slide foto agar dikurangi karena ini berbasis video yang mengharuskan utamakan video dibandingkan foto.
Penelitian yang dilakukan oleh Septian (2013/2014) dengan judul “PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE PADA RSIA MURNI ASIH SEBAGAI MEDIA PROMOSI”, Media informasi berbentuk video merupakan sarana penting sebagai penunjang informasi dan sangat mungkin dirancang untuk pembuatan media company profile, selain sebagai penunjang informasi mengenai sejarah, kualitas, mutu serta kelebihan dan lainnya, media company profile juga bisa disesuaikan dengan tujuan serta demi kelancaran dan efektifitas penyampaian informasi seputar kesehatan sudah saatnya memiliki media informasi dalam bentuk video profile yang menarik dengan visual atau gambar-gambar yang memperjelas sebuah informasi. Sarannya adalah untuk video profile ini karena mengangkat tentang rumah sakit seharusnya untuk pelayanan di rumah sakit tersebut lebih ditonjolkan. Mulai dari close up wajah dokter maupun suster yang ramah akan penerimaan pasien yang datang untuk berobat, cara pelayanan terhadap pasien agar promosi yang dismpaikan dapat dimengerti oleh masyarakat luas atau ruang lingkup rumah sakit tersebut.
Penelitian yang dilakukan Adam (2012) STMIK Raharja, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK BHAKTI PERTIWI”. Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan promosi dan informasi maka dibuat video profile yang digunakan dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK Bhakti Pertiwi Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, presentasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media video profile SMK Bhakti Pertiwi Tangerang bertujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Ginanjar (2012) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN MEDIA VIDEO FEATURE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GARUT PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT”. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penelitian sebagai media promosi khususnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut berdasarkan dari hasil analisa kebutuhan masih sangat kurang, sampai saat ini media yang terdapat pada bagian pemasaran berupa slide dan foto, dalam hal ini akan dirancang sebuah media audio visual dalam suatu video feature yang dikemas dalam bentuk audio visual yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh pihak pemasaran. Media tersebut diharapakan dapat lebih menarik perhatian wisatawan asing dan masyarakat luas akan adanya media promosi yang berbentuk audio visual pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.
Penelitian yang dilakukan Hartanto (2012) dari STMIK Raharja. Penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SMK AL FATTAH”. Penelitian ini dilakukan merupakan untuk melakukan sebagai sarana penunjang informasi dan promosi kepada masyarakat yang sebelumnya mengunakan brosur dan spanduk, media video profile digunakan untuk meningkatkan jumlah siswa yang akan mendaftar dan bergabung di SMK Al Fattah, tampilan audio visual yang ada dalam media presentasi akan membuat proses presentasi lebih menarik, dan membantu kebutuhan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi dan promosi yang lebih detail.
Penelitian yang dilakukan Said Rizal (2011) “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA PENUNJANG PROMOSI PADA SMK ISLAM KAFAH UNGGUL”. Penelitian yang dilakukan merupakan adalah membuat media video profile akan digunakan SMK Islam Kafah Unggul sebagai media presentasi kepada pemerintah, selain itu sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK Islam Kafah Unggul yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Media video profile ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan image atau citra SMK Islam Kafah Unggul di masyarakat.
Penelitian yang dilakukan Latuperissa (2012) STMIK Raharja, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SMA NEGERI 15 TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan merupakan instansi pemerintah bidang pendidikan SMA NEGERI 15 Tangerang yang baru berdiri selama lebih kurang lima tahun, selama ini pihak sekolah menggunakan media lisan ke lisan, pameran pendidikan dan website namun media tersebut kurang efektif dan fokus dalam menginformasikan dan memperkenalkan SMAN 15 Tangerang maka pihak sekolah membutuhkan media video profile untuk menunjang berbagai kegiatan seperti menginformasikan kepada masyarakat luas.
Penelitian yang dilakukan Zakaria (2012) STMIK Raharja. : “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI PADA SMAN 4 TANGERANG” . Kelebihan dari Penelitian yang dilakukan adalah menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi kepada masyarakat khususnya para calon siswa/siswi baru, kemudian pada projeknya yaitu menggunakan desain animasi yang menarik pada video profile.
- Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/Ak-VII/Dipl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata I Teknik Informatika di STMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
- Presiden Direktur
- Menetapkan visi misi, tujuan dan strategi kampus.
- Menetapkan kebijakan umum berdasarkan kebijakan pemerintah dan arahan badan penyelenggara.
- Memimpin penyelenggaraan dan pembangunan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pembinaan aktivitas akademik baik pegawai penunjang, akademik maupun pegawai administrasi.
- Direktur
- Merupakan wakil presiden direktur.
- Ikut membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.
- Penasehat Pimpinan
- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staff binaannya.
- Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
- Memberikan sangsi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.
- Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
- Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
- Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
- Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
- Gugus Kendali Mutu
- Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
- Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
- Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
- Mengadakan afiliasi.
- Membina dan mengembangkan kelembagaan.
- Penasehat Umum Dan Staff Ahli
- Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
- Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
- Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
- Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.
- Devisi Operasi
- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
- Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
- Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
- Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.
- Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
- Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
- Devisi Pemasaran
- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
- Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
- Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.
- Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
- Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
- Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
- Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
- Devisi Keuangan Dan Pemasaran
- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
- Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
- Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
- Bertanggung jawab atas penyusunan budgetting pada setiap bagian.
- Bertanggung jawab atas tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
- Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
- Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
- Ketua REC
- Ketua Jurusan
- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan./li>
- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.
- Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.
- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
- Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.
- Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
- Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
- Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
- Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
- Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
- Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.
- Visi STMIK Raharja
- Misi STMIK Raharja
- Keunggulan Dalam Manajemen
- Keunggulan Dalam Pendidikan
- Keunggulan Dalam Penelitian
- Keunggulan Dalam Pengabdian Masyarakat
- Tujuan STMIK Raharja
- Memberikan jaminan manajemen mutu pelayanan yang prima bagi kepuasan stakeholders dengan mengacu kepada standar ISO 9001:2008.
- Memberikan jaminan kualitas pendidikan berkesinambungan untuk menghasilkan Pribadi Raharja yang mempunyai wawasan global, kompeten dalam bidang teknologi informasi dan mempunyai jiwa kemandirian serta kepemimpinan yang tangguh.
- Memberikan jaminan penelitian berkualitas dibidang Teknologi Informasi yang berkesinambungan dan berstandar internasional dengan memperhatikan kemajuan jaman dan kebutuhan stakeholders di segala bidang dalam rangka mencapai pengakuan internasional.
- Memberikan jaminan partisipasi aktif dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu beradaptasi dalam berbagai lingkungan pekerjaan serta sumbangsih dalam implementasi penelitian yang bermanfaat b agi masyarakat luas.
- Visi STMIK Raharja
- Misi STMIK Raharja
- Keunggulan Dalam Manajemen Universitas
- Keunggulan Dalam Pendidikan
- Keunggulan Dalam Penelitian
- Keunggulan Dalam Pengabdian Masyarakat
- Tujuan STMIK Raharja
- Memberikan layanan yang profesional serta menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan Stakeholder
- Menciptakan suasana akademik yang kondusif dengan orientasi Student Centered Learning sehingga menghasilkan lulusan yang profesional dan mampu berkarya di bidang Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting
- Menghasilkan karya-karya yang diakui baik secara nasional maupun internasional melalui penelitian di bidang Teknologi Informasi khususnya Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengamalkan keahliannya di bidang Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting yang bermanfaat bagi masyarakat serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
- Kompetensi Lulusan
- Nama Masukan: File dokumen pdf
- Fungsi: sebagai media yang menampilakn originality sebuah dokumen dan menghasilkan prosentase kemiripan kata penulisannya.
- Sumber: Pengguna
- Media: Aplikasi Web
- Frekuensi: Setiap user melakukan upload file dokumen pdf untuk di scanning
- Format: Tampilan Web
- Keterangan : Hasil analisa laporan originality
- Nama modul: Permintaan input file dokumen pdf.
- Masukan: File dokumen pdf.
- Keluaran: Report perbandingan analisa kemiripan 2 file dokumen pdf.
- Rigkasan proses: Proses ini akan menghasilkan report detail hasil analisa perbandingan originality dan prosentase file dokumen pdf yang di upload oleh user.
- Nama keluaran: Permintaan Hasil analisa perbandingan dokumen pdf
- Fungsi: Menampilkan Detail Analisa Laporan Originality Dokumen.
- Media: Aplikasi web
- Distribusi: Web
- Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2310M
- Monitor: SVGA 15”
- Mouse: Optical
- Keyboard: PS/2
- RAM: 2 GB
- Harddisk : 500 GB”
- Printer: Canon
- Microsoft Office 2007
- Adobe Dreamweaver
- Notepad++
- Google Chrome
- Adobe Photoshop
- Edraw Max
- Xampp
- Stakeholder
- Admin
- Membandingkan dokumen untuk pengukuran prosentase kemiripan pada penulisan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademis masih jarang digunakan sehingga untuk penggunaannya masih sulit.
- Dengan banyaknya jenis file dokumen yang digunakan dalam analisa sistem untuk membandingkan dokumen maka dibatasi jenis file dokumennya yaitu pdf sehingga dapat mengetahui tingkat kemiripannya.
- Merancang sistem dengan menggunakan flowchart sehingga sistem dalam memberikan detail laporan analisa originality dokumen yang berjalan lebih optimal.
- Menyediakan suatu sistem pembanding dokumen untuk mengetahui prosentase kemiripan tulisannya dengan menggunakan akses internet hanya dengan mengupload file dokumen sehingga menghasilkan laporan analisa originality dokumen dengan cepat dan akurat serta meningkatkan kinerja yang optimal.
- Menyediakan aplikasi database yang terelasi dengan tabel-tabel sistem analisa sehingga diperlukan sebuah program yang dapat menunjang dan mempermudah kegiatan tanpa merubah prosedur yang berjalan.
- Unnormalized
- First Normal Form (1NF)
- Second Normal Form (2NF)
- Third Normal Form (3NF)
- Tabel Informasi
- Tabel Analisa Dokumen
- Flowchart proses sistem
- Flowchart prepocessing
- Flowchart Read Dokument
- Flowchart Get Info Dokument
- Flowchart Analyze Result Paper
- Flowchart prosentase and level indikator
- Nama program: Menu Utama.
- Nama program: Home.
- Nama program: Scanning File.
- Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “choose file” pilih file dokumen yang akan di scanning dengan type file pdf.
- Klik button upload untuk memproses scanning dan menghasilkan original text, jumlah kata, frequensi kemiripan kata, menampilkan kata yang mirip, grafik prosentase dan level indikatornya.
- Nama program: Report.
- Nama program: About.
- Prototype Halaman Awal (HOME)
- Prototype halaman scanning file
- Prototype Halaman Report -> History
- Prototype Halaman About -> About Application
- Prototype Halaman About -> About Me
- Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2310M
- Monitor: SVGA 15”
- Mouse: Optical
- Keyboard: PS/2
- RAM: 2 GB
- Harddisk: 500 GB”
- Printer: Canon
- Sistem Operasi “Windows 7 Ultimate”
- Microsoft Office 2007
- Adobe Dreamweaver
- Notepad++
- Xampp
- Google Chrome
- Adobe Photoshop
- Edraw Max
- MS. Visio
- Stakeholder
- Kepala Jurusan Teknik Informatika-S1
- Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika – S1
- Cara membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase tingkat kemiripan penulisan dapat menggunakan sistem dengan fasilitas scanning file untuk menghasilkan analisa prosentase kemiripan antar dokumen.
- Dengan adanya sistem yang menghasilkan prosentase tingkat kemiripan bisa digunakan dengan optimal untuk menentukan seberapa besar kemiripan dokumen, dan dapat mengetahui status tingkat kemiripannya serta mampu memberikan pesan untuk modikasi jika tingkat kemiripan yang tinggi.
- Dengan adanya sistem yang mampu menghasilkan analisa prosentase tingkat kemiripan pada sebuah dokumen mampu mengurangi tindakan plagiatrisme pada kalangan akademik karena sebelum melakukan penerbitan ataupun publish akan di cek terlebih dahulu keaslian atau Originality sebuah dokumen dengan dokumen pembandingnya.
- Aplikasi dapat meminimalkan atau mengurangi tindakan plagiat pada sebuah karya ilmiah dengan adanya checker similarity pada Jurusan Teknik Informatika.
- Dapat melindungi Hak Cipta kepemilikan dari sebuah dokumen karya ilmiah yang dipublikasikan.
- Mencoba membantu para dosen pengajar dan mahasiswa dalam hal pemeriksaan dokumen karya ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.
- Penulis perlu menganalisa sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi.
- Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder mengenai apa saja yang diinginkan dalam pengembangan sistem yang akan digunakan.
- Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu dengan membaca buku, jurnal, dan artikel yang sesuai dengan pembahasan.
- Untuk mengembangkan aplikasi menjadi lebih baik kedepannya dapat menghasilkan hasil similarity yang lebih akurat dari yang ada untuk membuat hasil analisa prosentase tingkat kemiripan yang lebih baik dalam membandingkan.
- Untuk mempercepat proses eksekusi dan membuat keamanan untuk sistem yang digunakan sehingga mempunyai daya akses yang cepat dan aman.
- Untuk memberikan kenyaman kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.
Ruang Lingkup Penelitian
Agar pembahasan dari permasalahan yang ada menjadi lebih terarah, pembatasan ruang lingkup dari perancangan media promo yang akan dibuat hanya dengan informasi yang berkaitan dengan program baru yang akan tayang perdana untuk Idola Cilik 5 dalam pertemuan Press Conference seperti menampilkan logo RCTI, memasukan icon mic Idola Cilik, menampilkan ekspresi para peserta Idola Cilik 5, membuat susunan script VO dubbing, membuat matador harapan all dewan juri untuk Idola Cilik 5, menampilkan sekilas profile host dan co host Idola Cilik 5 terbaru, memasukan audio yang sesuai, serta diakhiri menyusun semua perancangan konsep video tersebut terkait dengan informasi program acara Idola Cilik 5 yang menggambarkan konsep terbaru di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Metodologi Penelitian
Dalam rangka mendapatkan keterangan dan beberapa data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini penulis mengadakan penelitian sebagai berikut :
Analisis Permasalahan
Analisis permasalahan di dapatkan pada saat penulis melakukan pertemuan dengan stakeholder Divisi Promo On Air yaitu Amelia Seftiana selaku Produser of Promo On Air Idola Cilik 5 melalui tanya jawab dan interview yang bertempat di Jl. Raya Perjuangan No.1 Kebon Jeruk Jakarta.
Metode Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan metode-metode :
Mendapatkan data dengan melakukan penelitian lapangan, melihat secara langsung objek yang dianalisis dengan menggunakan dan melaksanakan pencatatan serta melakukan dokumentasi secara sistematis, yang berhubungan dengan informasi tentang Press Conference untuk Program Acara Idola Cilik 5. Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari 21 Oktober 2015 – Juli 2016.
Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait. Wawancara pernah dilakukan kepada Ibu Amelia Seftiana selaku Produser of Promo On Air Idola Cilik 5 pada tanggal 21 Oktober 2015.
Selain melakukan observasi dan wawancara peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Di dalam metode ini peneliti berusaha melengkapi data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang diajukan baik dari buku–buku atau dari referensi yang lain.
Analisa Perancangan
Perancangan media komunikasi visual sebagai penunjang media informasi dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan pada media sebelumnya, selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang di ajukan kepada stakeholder, media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi Press Conference program acara Idola Cilik 5 pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CS6, dan Adobe Photoshop CS6, dan Adobe After Effect CS6.
Metode Konsep Produksi Media
Akan disampaikan tahapan-tahapan proses konsep produksi media yaitu :
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi. Yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.
BAB III : IDENTIFIKASI MASALAH
Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang Perusahaan meliputi Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Informasi Tentang Produk, Market Analisis, Potensial Market, Segmentasi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Stratregi Pemasaran, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware.
BAB IV : KONSEP PRODUKSI MEDIA
Konsep Produksi MAVIB ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang Perencanaan Media, Perencanaan Pesan (Konsep Kreatif), Perencanaan Visual (Konsep Visual).
BAB V : PENUTUP
Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan yang diberikan kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.
LAMPIRAN
Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Perancangan
Definisi Perancangan
Soepadmo (2013:10), Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.
Pujiriyanto (2012:27), Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.
Kesimpulan dari definisi perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dan kegitan seseorang yang merancang suatu ide-ide kreatif yang dapat diwujudkan melalui visual dengan konsep-konsep ideal.
Proses Perancangan Secara Umum
Untuk perancangan yang baik ada beberapa tahapan yang diperlukan. Menurut Lusyani Sunarya (2013 : 81) dalam Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II terdapat enam point yang diperlukan yaitu:
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.
Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.
Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.
Konsep Dasar Media
Definisi Media
Menurut Desrianti dkk, dalam journal CCIT Vol. 5 No. 2 (2012 : 133), Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.
Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012 : 284) Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.
Menurut Tjiptono (2012 : 240) Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.
Pengertian-pengertian diatas menunjukan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan seseorang untuk belajar.
Jenis-Jenis Media
Menurut Soyomukti (2012 : 200) terdapat jenis - jenis media sebagai berikut :
Konsep Dasar Video
Definisi Video
Menurut Desrianti dkk dalam jurnal CCIT Vol.5 No.2 Tahun 2012 halaman 138 .Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.
Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga dikatakan sebagai gabungan gambar – gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar – gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Kerena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.
Saat ini ada dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.
Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital datap dikategorikan sebagai video analog. Video analog mempunyai dua format, yaitu format elektrik dan format kaset. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :
Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut :
Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :
Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna. 2 dimensi melayani arah special dari gambar bergerak (horizontal dan vertical) dan satu dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu. Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan computer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut.Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset :
Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel. Gambar digital akan mempunyai lebar sebanyak W pixel dan tinggi sebanyak H pixel. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa frame size adalah W xH.
Standar dan Format Video
Menurut Hendratman (2012 : 401–403), berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia.
Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompresor / codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran / resolusi, bitrate, dll sehingga anda bebas mengaturnya.
Standar format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.
Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibnadingkan aslinya yang tanpa kompresi.
Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.
ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh / download. Teknik tersebut disebut steraming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.
WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Sysytems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.
MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.
RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.
3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khususkan untuk Handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan di komputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, chanel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer PC.
Matroska adalah format multimedia open source gratis dari rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atau Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dll fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah / subtitles (SRT, ASS, SSA, USF dll) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dll. Dan kini sudah ada pula alat / hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.
Konsep Dasar Promo
Definisi Promo
Menurut Arifin (2011:78) dalam bukunya yang berjudul “Broadcasting to be a broadcaster” promo adalah “sebuah hasil kreatifitas dan bentuk promosi atau sarana komunikasi yang menyampaikan pesan dari produsen kepada konsumen . dan iklan juga dapat diartikan dengan dapat membangun dan menciptakan citra merek. itu sebabnya iklan dapat dikemas, ucapan, gaya, yang disesuaikan dengan kepribadian khalayak sasarannya. Iklan menjelaskan atau menyajikan suatu produk organisasi, segala ide, gagasan dari hasil suatu produksi yang lain melalui media komunikasi untuk menunjukkan kepada khalayak, mayarakat agar membeli mendukung atau menyetujui”.
Menurut Dewi Immaniar dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No.3 (2014 : 425) Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan – kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.
Defenisi siaran promo menurut UU RI No 32 Tahun 2002, ada 3 jenis pengertian yaitu:
Sering disebut commercial atau iklan berbayar dimana penggunaan dan penayangan iklan ini dibatasi dengan durasi antara 30 – 60 second.
Sebuah promo tv adalah suatu spot iklan televisi yang menawarkan / menjual program ataupun image (citra) pada stasiun tv bersangkutan. Fungsi sebuah promo yang utama adalah mengajak (membujuk) calon pemirsa untuk menonton acara yang dimaksud.
Dalam hal ini fungsi promo adalah sama persis seperti spot iklan komersial. Hanya yang membedakannya adalah tujuannya.
Kategori Promo On Air
Menurut buku Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi Secara umum kategori promo televisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
Promo ini ditayangkan dengan menghabiskan waktu (memakai durasi) yang berdiri sendiri. Tidak digabung dengan penayangan lainnya. Yang termasuk dalam kategori ini adalah :
Yaitu suatu spot promo yang umum dan paling sering dipergunakan dalam industri pertelevisian. Biasanya durasi yang umum adalah kelipatan 15 detik. Yaitu durasi 15,30,45,60 detik. Hal ini dikarenakan pada spot iklan, durasi sangat berhaga mahal bagi industri periklanan. Maka semaksimal munkin iklan dibuat pada durasi durasi yang singkat, agar budget yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Tapi ada juga yang berdurasi 5 detik atau 10 detik, dalam bahasa tv disebut bumper.
Dalam promo regular ini, dapat di bagi lagi menjadi beberapa jenis :
Promo jenis ini biasanya berdurasi panjang (lebih dari 1 menit), bertujuan lebih kepada membangun atau mempertahankan image. Dari segi content, biasanya berisi lagu thema suatu program. Tapi ada kalanya juga berisi pesan2 khusus corporate yang akan disampaikan kepada pemirsa.
Jenis promo ini tidak menghabiskan durasi pada saat penayangannya. Selalu menempel pada sebuah program yang sedang on air pada saat itu. Yang termasuk pada kategori ini adalah :
Berupa rangkaian kata kata berjalan pada layar. Kalimat- kalimat pada Running Text ini, biasanya lebih menekankan keunikan dan kelebihan sebuah program yang akan segera tayang. Running text atau tulisan berjalan adalah salah satu media elektronik yang sangat berguna untuk menyampaikan pesan dan informasi yang dapat juga digunakan sebagai sarana iklan. Running Text juga dikenal dengan sebutan Moving Sign. Dalam pengembangannya, Display Running text kini hadir tidak hanya menampilkan rangkaian tulisan berjalan, tapi juga bisa untuk menampilkan gambar atau logo. Running text banyak dipilih orang sebagai sarana promosi, selain tampilan yang sangat cantik, running text tersendiri memiliki daya tarik bagi orang – orang di sekitar yang melihatnya. seperti yang kita ketahui, bahwa indra penglihatan manusia berupa mata sangat tertarik terhadap suatu pandangan yang cerah, berwarna, mencolok, dan lain dari sekelilingnya. Hal ini yang mendasari warna dari display running text mengundang mata orang di sekitarnya untuk melihat ke arahnya.
Berupa pemunculan sebuah informasi gambar, dengan cara mengecilkan layar televisi yg sedang on air saat itu, untuk dibagi menjadi sebuah informasi berupa gambar (secara bersamaan ketika program sedang on air).
Hampir sama seperti Squeeze Screen, hanya saja ini tidak dengan mengecilkan layar tv, tetapi informasi gambar yg tampil menempel pada program yg sedang on air saat itu. Template atau Theme merupakan dokumen atau file yang berisikan model-model tambahan yang akan muncul pada saat proses pembuatan dokumen lain.
Berupa tampilan grafis animasi di pojok layar televisi, biasanya berfungsi menginformasikan logo program, atau juga waktu tayang program tersebut.
Teori Khusus
Konsep Dasar Press Conference
Definisi Press Conference
Menurut Nurudin ( 2011:3) dalam bukunya Pengantar Media Massa, Conference adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama,permusyawaratan. Konferensi juga merupakan media komunikasi tatap muka yang memberikan suatu kemungkinan bahwa dengan konferensi dapat dicapai suatu pemahaman bersama yang tidak mungkin dicapai melalui komunikasi secara tertulis.
Jenis-Jenis Press Conference
Menurut Waluyo Tahun (2014 :10) dalam bukunya Kebebasan Pers dari Pandangan Wartawan yaitu :
Prees Conference adalah suatu kegiatan mengundang wartawan untuk berdialog, dengan materi yang telah disiapkan secara matang oleh pemimpin rapat, sedangkan sasaran pertemuan itu diharapkan dapat dimuat media massa dari wartawan yang diundang . Segala akomodasi atau jamuan boleh dikatakan minim. Konferensi pers bahkan seringkali berlangsung di ruangan tunggu bandar udara, segera setelah tokoh yang ditunggu-tunggu baru saja turun dari pesawatnya.
Press conference sebelum kegiatan berfungsi sebagai wahana publikasi kegiatan yang akan berlangsung. Misalnya rencana peluncuran suatu mobil baru, dalam acara ini pihak penyelenggara akan menyediakan bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data yang akurat dari materi yang ada pada jumpa pers ini.
Kelebihan acara ini dibandingkan penyebaran press release terletak pada aspek diskusi atau tanya jawab. Dengan adanya forum diskusi antara wartawan dan penyelenggara press conference, memungkinkan wartawan lebih kaya lagi dengan informasi yang didapat. Dengan demikian tidak akan terjadi cerita wartawan menulis berita hanya bersumber press release dan hanya mampu menulis satu kolom. Bahkan tidak menutup kemungkinan karena lebih menarik, berita tersebut dimuat pada halaman utama, atau justru menjadi berita utama dalam rubriknya.
Press conference pun bisa dilakukan pada saat kegiatan atau peristiwa yang dianggap penting atau besar itu selesai dilakukan.
Persiapan Untuk Press Conference
Menurut Soemirat dan Ardianto (2011:23) persiapan konferensi pers, yaitu:
Video Conference
Perkembangan teknologi komunikasi membawa perubahan pada proses penyampaian informasi. Bentuk informasi yang disampaikan tidak hanya audio, tetapi juga visual. Konferensi video menggunakan telekomunikasi audio dan video untuk membawa orang-orang di berbagai tempat mengadakan rapat bersama. Konsep konferensi video sama seperti percakapan antara dua orang (point-to-point) atau melibatkan beberapa tempat (multi-point) dengan lebih dari satu orang di ruangan besar pada tempat berbeda. Selain pengiriman audio dan visual kegiatan pertemuan, konferensi video dapat digunakan untuk berbagi dokumen, informasi yang diperlihatkan komputer, dan papan tulis.
Video conference atau dalam bahasa Indonesia disebut konferensi video, Konferensi atau pertemuan melalui video. Pertemuan ini dibantu oleh berbagai macam media jaringan seperti telepon ataupun media lainnya yang digunakan untuk transfer data video. Kemudian televisi dihubungkan dengan saluran tadi yang membawa data informasi video dan suara.
Video conferencing menggunakan telekomunikasi untuk menyatukan beberapa orang di beberapa lokasi yang secara fisik terpisah, untuk suatu pertemuan. Masing-masing lokasi dalam sebuah sistem video conference membutuhkan sebuah ruang yang diperlengkapi dengan sarana untuk mengirimkan dan menerima video, umumnya melalui satelit.
perusahaan telah menggunakannya selama waktu tersebut untuk mengatur proyek-proyek yang tersebar dibeberapa lokasi.
Video conference membantu berbagai organisasi menangani waktu, kerumitan, dan jarak. Menghadirkan personifikasi kepemimpinan dengan memungkinkan para manajer senior bertemu lebih teratur dengan staff, menangani proyek, serta pertemuan evaluasi manajemen dan krisis.
Konsep Dasar Program Acara/Televisi
Definisi Program Acara
Menurut Rukmanda ( 2011 : 23 ), menyebutkan penyiaran acara/televisi adalah media komunikasi massa dengar, pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Siaran televisi dapat membuat kagum dan memukau sebagian penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat juga membuat jengkel dan rasa tidak puas bagi penonton lainya.
Definisi Televisi
Televisi merupakan sarana telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu layar hitam putih ataupun layar berwarna.
Kata televisi adalah penggabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat didefinisikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media sual/penglihatan. Televisi secara tidak formal dapat disebut dengan TV, tivi, teve, atau tipi. Dikutip dari Berkarier di Dunia Broadcast (Rahmawati dan Rusnandi, 2011: 3)
Jenis-Jenis Program Acara
Menurut Naratama Rukmanda ( 2011 : 62 ), televisi dibagi menjadi dua, yaitu:
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).
Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak.
Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik ysng disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita.
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang dibertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk music, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori ini adalah drama, music, dan permainan (game).
Kata “infotainment” merupakan singkatan dari information dan entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur. Infotainment merupakan berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment.
Konsep Dasar Tahapan Produksi
Pra Produksi
Menurut Rahmawati (2011 : 72). Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.
Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh scriptwriter atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.
Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.
Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Produksi
Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi Audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.
Pasca Produksi
Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian efek gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.
Konsep Dasar Layout
Definisi Layout
Menurut Hendratman (2015 : 197), Layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.
Jenis-jenis Layout
Konsep Dasar Definisi Multimedia, Audio Visual, and Broadcasting
Definisi Multimedia
Menurut Hofstetter (2001) dikutip oleh Hani Dewi Arriesanti dkk dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 2 (2014 : 194), multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :
Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan
Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.
Definisi Audio Visual
Asyhar (2011: 45). mendefinisikan bahwa media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melal ui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Beberapa contoh media audio visual adalah film, video, program TV dan lain- lain.
Dalam media massa elektronik seperti televisi dan film media yang diandalkan adalah gambar dan suara maka yang perlu diperhatikan dan diutamakan adalah kualitas audio (suara) dan kualitas visual (gambar). Berikut ini adalah perkembangan tata suara, diantaranya:
Karakteristik Audio Visual
Menurut Asyhar (2011:31) Pembelajaran menggunakan teknologi audio visual adalah satu cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Media audio visual memiliki karakteristik sebagai berikut:
Definisi Broadcasting
Menurut Arifin (2011:5-7), Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Di dalam lembaga penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian masyarakat luas, baik secara audio dan visual.
Definisi Sinopsis
Menurut Biran (2011:12), Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :
Definisi Naskah
Menurut Nugroho (2014:202), adalah hasil karya pengarang dengan beberapa pesan dari pengarang yang dituangkan kedalam tulisan – tulisan dan kemudian disajikan dalam bentuk naskah.
Menulis Naskah (Script Writting) mempunyai perinsip-perinsip umum sebagai berikut :
Definisi StoryBoard
Menurut Rahmawati (2011:72), Story Board adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.
Story Board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting.
Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan Story Board sebagai media terpadu.
Konsep Dasar Program Aplikasi Penunjang Video
Adobe Premiere CS6
Menurut Ayuningtyas, (2011:23). Adobe Premiere merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.
Secara garis besar jendela Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.
Gambar 2.1
Tampilan Project menggunakan Adobe Premiere pro CS6
Adobe After Effect CS6
Menurut Waloeya, (2012 : 1), Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3Dstudiomax.
Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator.
Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.
Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film.Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.
Adobe after effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.
Adobe after effect biasa dipakai untuk :
Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :
Format-format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effect adalah :
Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas harddisk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.
Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada komputer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.
Format Macromedia Flash (*.swf) format ini banyak untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.
Footage adalah sebutan untuk file-file yang dipakai dalam project untuk membangun composition, dapat berupa file gambar, file video dan file suara. Format file yang didukung oleh after effect adalah : Quicktime, Direct Show (Windows), AVI, WAV, Adobe Photoshop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF, PICT, Cineon, RLA, Electric Image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS, Adobe Ilustrator, Adobe Premier, GIF89a, SWF dan PDF.
Gambar 2.2
Tampilan Project menggunakan Adobe After Effect CS6
Adobe Photoshop CS6
Menurut Sunarya, Diktat Perkuliahan Aplikasi Program Komputer Mavib II pada pertemuan 8 (2013 : 49) Adobe Photoshop merupakan sebuah program yang mempunyai banyak fasilitas dan kemampuan untuk mengolah dan memanipulasi tampilan image, Adobe Photoshop sangat membantu Anda di dalam memoles hasil photografi.
Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Gambar Bitmap dan Gambar Vektor. Kualiatas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka Anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang Monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar.
Adobe Photoshop menyediakan berbagai piranti yang akan membantu Anda dalam membuat gambar, Anda dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter Anda dapat memberikan efek – efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing – masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.Adobe Photoshop merupakan program aplikasi khusus untuk mengolah atau mendesain gambar dengan berbagai macam cara yaitu mengefek, bertransparansi pada gambar ataupun teksnya. Seiring kemajuan teknologi era masa kini, banyak sekarang hampir semua halaman web (homepage) dari seluruh dunia yang ada di internet dihiasi dengan gambar, sebelum gambar dimasukkan ke dalam internet untuk pengolahan gambarnya digunakan photoshop, demikian juga jika gambar akan dikirim kepada orang lain melalui e-mail. Photoshop juga bisa untuk mendesain cover buku, dan program lain, masing-masing perangkat lunak tersebut memiliki kelebihan sendiri.
Gambar 2.3
Tampilan Pada Adobe Photoshop
Konsep Dasar Kamera=
Menurut Dharsito (2015:10) dalam buku nya Dasar Fotografi Digital I: Pengenalan Kamera, Kamera Digital adalah kamera yang tidak tergantung pada film negative (klise). Pada kamera digital, peran film negative diambil oleh sebuah chip berebentuk kartu kecil yang berfungsi untuk menyimpan hasil pemotretan.
Konsep Dasar Pengambilan Gambar Kamera
Seorang kameraman harus tahu dan bisa dalam menentukan pengambilan gambar. Agar gambar yang dihasilkan menjadi bagus dan nyaman dipandang. Ada cara berepa cara pengambilan gambar. Cara pengambilan gambar dengan kamera tidak sembarangan, sebab jika tidak dengan cara atau teknik yang baik akan menghasilkan gambar yang buruk.
Dalam dunia pertelevisian kameraman harus dituntut untuk siap dalam kondisi apapun dan pengmabilan gambar yang jelas. Sudut pengambilan gambar dibagi menjadi bermacam cara, yakni bird eye view, high angle, eye level, low angle, and frog eye.
Menurut Ulung ( 2011 : 72 ) Teknik pengambilan gambar yang dilakukan kamerawan dari ketinggian dengan kamera berada di atas obyek yang terekam. Hasilnya teknik ini memperlihatkan lingkungan yang luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah.
Gambar 2.4
Bird Eye
Menurut Ulung ( 2011 : 72 ), Sudut pengambilan gambar dari atas obyek dengan kesan obyek jadi mengecil, selain itu teknik ini menghasilkan kesan dramatis, yaitu nilai “kerdil”.
Gambar 2.5
High Angle
Menurut Ulung ( 2011 : 72 ), Yaitu sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan obyek, dalam berita sudut seperti ini banyak digunakan karena menghasilkan kesan sama rata atau sejajar. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek.
Gambar 2.6
Eye Level
Menurut Ulung ( 2011 : 72 ), Low angle adalah sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan obyek menjadi besar dan tinggi, hal ini bersifat dramatisir,yaitu keagungan ( prominence ).
Gambar 2.7
Low Angle
Menurut Ulung ( 2011 : 72 ), Frog eye yaitu teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan tanah ( dasar obyek ). Sudut seperti ini hampir tidak pernah ditemui dalam peliputan berita, karena memberikan kesan bahwa obyek menjadi sangat besar.
Gambar 2.8
Frog Eye
Menurut Fairweather ( 2011: 40 )Foreground adalah penempatan objek lain depan kamera sebelum objek yang di ambil.
Gambar 2.9
Foreground
Menurut Fairweather ( 2011: 43 ) Over shoulder adalah mengambil adegan dialog dari sudut belakangatau panggung bahu salah satu subyek sinematik.
Gambar 2.10
Over Shoulder
Type of Shoot
Saat merekam gambar atau visual, kameraman harus menentukan type of shoot apa yang akan digunakan. Sesuai dengan kondisi dan kejadian apa yang sedang terjadi. Type of shoot harus pas dan tidak sembarangan di pakai dalam pengambilan gambar. Berikut ini Type Of Shoot.
Menurut Rod Fairweather ( 2011: 52 ) , Tipe Shoot ini adalah tipe shoot jauh dengan zoom out yang cukup besar. Pengambian gambar tipe ini secara menyeluruh semua objek dan secara luas. Pengambilan ini seperti merekam seluru gedung dalam satu pengambilan gambar.
Gambar 2.11
Extreme Wide Shoot
Menurut Rod Fairweather ( 2011: 54 ) Tipe shoot ini hampir sama dengan Extreme Wide Shoot tetapi dengan perbandingan yang berbeda. Wide shoot ini hanya mengambil objek yang bersifat jauh tetapi masih terlihat secar detail.
Gambar 2.12
Wide Shoot
Menurut Rod Fairweather ( 2011: 56 ), Pengambilan gambar dengan teknik full shoot adalah pengambilan gambar dengan menyeluruh. Antara objek dan area lingkungan sekitarnya terlihat jelas. Full shoot ini sering di gunakan dalam pengambilan gambar yang bersifat seperi talkshow.
Gambar 2.13
Full Shoot
Menurut Rod Fairweather ( 2011: 58 ) Medium Shoot adalah teknik pengambilan gambar secara medium, tidak terlalu jauh maupun dekat. Dalam pengambilan gambar ini objek terlihat cukup jelas dan area di sekitarnya cukup terlihat. Dalam teknik ini sering digunakan dalam pengambilan gambar di dalam studio televisi.
Gambar 2.14
Medium Shoot
Menurut Rod Fairweather ( 2011: 61 ) Knee Shoot adalah Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut, fungsinya sama dengan Medium Shoot, yakni mempertegas karakter seseorang. Teknik pengambilan gambar ini dilakukan pada saat presenter sedang membacakan berita secara Live.
Gambar 2.15
Knee Shoot
Menurut Musbunger ( 2012 : 127 ) Close Up adalah teknik pengambilan gambar dengan cara menyorot profil karakter seseorang yang sedang di rekam. Tujuannya adalah agar audience lebih mengenal orang tersebut secara jelas.
Gambar 2.16
Close Up
Menurut Musbunger ( 2012 : 129) Big close up adalah pengambilan gambar dari atas kepala sampai dada, fungsinya menegaskan “profil” seseorang agar penonton melihat dengan jelas.
Gambar 2.17
Big Close Up
Menurut Musbunger ( 2012 : 133 ) , Extreme close up adalah pengambilan gambar yang sangat dekat sekali, fungsinya untuk memperlihatkan detail suatu obyek secara jelas. Exterem close up juga dapat dilakukan manakala jika seorang sedang sedih atau menangis. Maka kameraman akan men zoom in mata dan air mata orang tersebut.
Gambar 2.18
Extreme Close Up
Menurut Musbunger ( 2012 : 136 ) , One shoot adalah shoot yang dilakukan kameraman dengan satu objek yang berada dalam lensa kamera. Hanya satu objek atau satu orang dengan latar belakang yang cukup jelas.
Gambar 2.19
One Shoot
Menurut Musbunger ( 2012 : 152 ) , Two Shoot adalah pengambilan gambar yang dilakukan dengan dua objek berada di depan kamera. Two Shoot ini sering digunakan dalam pembicaraan antara presenter dengan narasumber.
Gambar 2.20
Two Shoot
Menurut Millerson ( 2011 : 154 ) , Three shoot adalah teknik pengambilan kamera dengan tiga objek dalam satu lensa kamera dengan area yang terlihat cukup jelas. Tipe ini digunakan jika narasumber lebih dari satu orang.
Gambar 2.21
Three Shoot
Menurut Millerson ( 2011 : 156 ), Group shot adalah teknik pengambilan gambar dengan memperlihatkan obyek lebih dari tiga orang. Teknik ini sering digunakan pada pengambilan gambar yang bersifat arenya luas. Seperti pada saat sedang berlangsungnya konser musik atau saat sedang ada pertandingan sepak bola.
Gambar 2.22
Group Shoot
Pergerakan Kamera
Dalam sebuah berita, gambar yang direkam oleh kameraman idelanya adalah cut to cut, dengan durasi per cut atau per gambarnya antara 5 sampai Lima belas detik. Gerakan kamera baru diperlukan bila ada suatu kegiatan dari obyek yang direkamnya, terutama saat ada perubahan komposisi dari pembawa berita maupun narasumbernya. Berikut adalah pergerakan kamera, di antaranya :
Menurut Millerson ( 2011 : 167 ) Pan left adalah, pergerakan kamera dari kiri menuju kanan, dalam pergerakan ini biasanya kameraman menggeser kamera di atas tripot ke arah kiri.
Menurut Millerson ( 2011 : 169 ) Pan right adalah, pergerakan kamera dari kanan menuju kiri, dalam pergerakan ini biasanya kameraman menggeser kamera di atas tripot ke arah kanan.
Gambar 2.23
Pan Left and Righ
Menurut Millerson ( 2011 : 172 ) Tilt Up adalah pergerakan kamera ke arah atas, dimaksudkan untuk menghindari over head room. Karena jika kurang maka jarak antara frame dengan presenter akan terlihat jauh.
Menurut Millerson ( 2011 : 174 ) Sama halnya dengan Tilt up, Tilt down ini adalah pergerakan kamera ke arah bawah. Pergerakan ini dilakukan jika bagian atas frame terlalu berlebihan. Dan dilakukan pergerakan kamera ke arah bawah untuk menghindari frame yang kurang.
Gambar 2.24
Tilt Up and Down
Menurut Suyanto ( 2011 : 52 ), Track left adalah pergeseran kamera ke arah kiri. Pergeseran kamera ini menggunakan slider, atau semacam trolley yang di bawahnya terdapat roda yang dapat bisa dipindahkan.
Menurut Suyanto ( 2011 : 53 ) Track right adalah pergeseran kamera ke arah kanan. Pergeseran kamera ini menggunakan slider, atau semacam trolley yang di bawahnya terdapat roda yang dapat bisa dipindahkan.
Gambar 2.25
Track In and Out
Menurut Suyanto ( 2011 : 55 ) Dolly In, adalah pergerakan kamera mendakti objek. Dari mulai lensa dan badan kamera. Beda dengan zoom in, Dolly in ini semua bagian kamera medekati objek, dolly in memakai slider atau roda ( track ball ).
Menurut Suyanto ( 2011 : 57 ) Dolly out adalah pergerakan kamera menjauhi objek. Dari bagian lensa sampai badan kamera. Semua bergerak menjauhi objek. Pergerakan dolly out ini biasanya menggunakan slider atau track ball. Dolly out snagat berbeda dengan zoom Out. Zoom out hanya lensa yang menjauhi objek, tetapi Dolly Out adalah semua bagian menjauhi objek.
Gambar 2.26
Dolly In and Out
Menurut Tjin dalam bukunya yang berjudul Tip dan Trik Dunia Fotografi tahun 2014. Zoom in adalah pergerakan lensa kamera mendekati objek. Maksudnya adalah objek akan dibawa masuk kedalam sebuah kamera, seakan-akan objek berada dekat dengan kamera.
Menurut Tjin dalam bukunya yang berjudul Tip dan Trik Dunia Fotografi tahun 2014. Zoom out, adalah pergerakan lensa kamera menjauhi objek. Objek seakan-akan menjauhi lensa kamera. Dalam zoom out posisi kamera dan objek akan kembali seperti semula setelah di zoom in.
Gambar 2.27
Zoom In and Out
Konsep Dasar Elisitasi
Definisi Elisitasi
Menurut Guritno (2011 : 302 – 304). Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:
Konsep Dasar Literatur Review
Definisi Literatur Review
Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal.
Literatur Review
Sarannya adalah untuk pembuatan video profile tersebut di SMA Citra Islami agar lebih menunjukan tentang kegiatan kegiatan islami yang dilakukan para siswa/i di sekolah tersebut,karena akan lebih terlihat jelas untuk berbagai macam detail-detail yang ditampilkan pada video profile tersebut.
Sarannya adalah untuk penelitian di SMK seharusnya lebih banyak menenampilkan kegiatan praktek pada sistem pembelajaran di sekolah tersebut agar untuk penunjang promosi ini jauh lebih dapat dimengerti oleh calon siswa/i yang akan tertarik pada sekolah tersebut dengan aktifitas yang biasa dilakukannya.
Sarannya adalah untuk video profile berbasis pariwisata lebih diperbanyak tempat wisata atau icon pada wilayah tersebut. Dan juga perlu menampilkan Duta Wisata dari wilayah yang dijadikan sebagai penelitian agar wilayah yang dipromosikan dapat lebih dilihat orang masyarakat luas akan kebanggan pada daerah tersebut.
Sarannya adalah media video profile ini alangkah baiknya ditampilkan dengan paduan animasi yang sesuai agar tidak membosankan untuk dilihat. Lebih detail untuk pengambilan gambarnya terhadap pusat perhatian pada sekolah tersebut.
Sarannya adalah Tidak hanya menampilkan berbagai fasilitas maupun keunggulan saja, tetapi tentang dunia islami yang diterapkan pada sekolah tersebut. Seperti misalnya cara berpakaian siswa/i sekolah tersebut mengenakan kerudung yang seperti apa untuk yang wanita.
Sarannya adalah dibuatkan nya animasi untuk kreasi pada web sekolah tesebut agar promosi yang disampaikan akan dimengerti oleh calon siswa/i yang akan mendaftar setelah melihat video profile ini.
Sarannya adalah berhubung ini berbasis video alangkah baiknya lebih diperbanyak videonya karena untuk animasi hanya untuk tambahan saja. Kecuali jika judul awalnya design animasi mungkin jauh lebih baik karena memang animasi yang harus lebih banyak ditampilkan.
BAB III
Gambaran Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja
Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja
Struktur Organisasi
Wewenang dan Tanggung Jawab
Misi, Visi dan Tujuan
Misi, Visi dan Tujuan Teknik Informatika
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Flowchart Analisa Sistem Yang Berjalan
Analisa Sistem Yang Berjalan
Analisa Sistem Pada SWOT
Analisa Sistem Yang Akan Dikembangkan
Identifikasi Masukan Data
Identifikasi Proses Data
Identifikasi Keluaran Data
Analisa Sumber Pengetahuan
Konfigurasi Sistem Yang Berjalan
Spesifikasi Hardware
Spesifikasi Software
Hak Akses (Brainware)
Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif PemecahanMasalah
Permasalahan Yang Dihadapi
Alternatif PemecahanMasalah
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
Final Draft Elisitasi
BAB IV
Perancangan Database atau Basis Data
Normalisasi
Spesifikasi Basis Data
Perancangan Flowchart Sistem yang di usulkan
Perancangan Prosedural
Rancangan Program
Rancangan Prototype
Interface Pembuatan Sistem
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Hardware
Aplikasi Yang Digunakan
Hak Akses
Testing
Metode Implementasi
Pengujian Blackbox
Evaluasi
Schedule Implementasi
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah
Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kesimpulan terhadap metode penelitian
Saran
DAFTAR PUSTAKA