SI1221473206

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMO PRESS CONFERENCE

PADA PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 5 DI

PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1221473206
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMO PRESS CONFERENCE

PADA PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 5 DI

PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA

Disusun Oleh:

NIM
: 1221473206
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, Maret 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP: 000594
       
NIP: 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMO PRESS CONFERENCE

PADA PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 5 DI

PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA

Dibuat Oleh:

NIM
: 1221473206
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

Disetujui Oleh:

Tangerang, Maret 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dewi Immaniar Desrianti, S.Kom.,M.T.I)
   
(Sri Rahayu, S.T.,MMSI)
NID: 11006
   
NID: 08182

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMO PRESS CONFERENCE

PADA PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 5 DI

PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA

Dibuat Oleh:

NIM
: 1221473206
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji:

Tangerang, Maret 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID:
 
NID:
 
NID:

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMO PRESS CONFERENCE

CONFERENCE PADA PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 5 DI

PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA

Disusun Oleh:

NIM
: 1221473206
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM: 1221473206

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Saat ini kegitan Press Conference untuk menayangkan program baru di televisi menjadi kegiatan yang diperlukan untuk media maupun instansi perusahaan itu sendiri. Kegiatan ini hanya mendatangkan orang-orang terkait saja untuk memberikan informasi yang sesuai,namun PT.Rajawali Citra Televisi Indonesia mengembangkan kegiatan ini menjadikan sebuah media audio visual untuk memberikan informasi promo yang lebih jelas dan akurat. Perkembangan dunia pertelevisian semakain pesat, menyebabkan semakin banyaknya program acara yang dipromosikan berkonsep ajang pencarian bakat khususnya program acara Idola Cilik 5 di RCTI. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyampaikan informasi kepada publik dan menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan eksternal publik, khususnya media/pers melalui media video promo. Program Acara Idola Cilik merupakan program acara pencarian bakat anak yang menjadi inspirasi stasiun tv lainnya. Permasalahan yang ada yaitu media yang digunakan saat kegiatan Press Conference masih secara manual dengan mendatangkan orang-orang terkait, pada umumnya anggota pers (wartawan) lebih mudah menerima informasi melalui media yang interaktif dan komunikatif. Sehingga Press Conference program acara Idola Cilik 5 membutuhkan media video promo sebagai pemberi informasi perubahan konsep terbaru mulai dari audisi, perubahan all dewan juri Idola Cilik 5 yang akan dipublikasikan untuk ditunjukan kepada anggota pers (wartawan) dan pemirsa setia RCTI agar tersampaikan dengan baik dan jelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, analisa data, metode analisa perancangan, serta konsep dasar produksi media. Di dalam konsep dasar produksi media terdapat tahap preproduction, production, dan postp roduction. Hasil akhir dari perancangan ini adalah sebuah video promo yang bisa langsung digunakan untuk media promosi.


Kata Kunci: Press Conference, Promo, Program Acara, Video

ABSTRACT

Currently kegitan Press Conference for new programs airing on television into the necessary activities for the media as well as agencies of the company itself. This activity is only bringing people related only to provide the appropriate information, but PT. Rajawali Citra Television Indonesia develop this activity makes an audio visual media to provide information more promo clearly and accurately. Development of an semakain rapidly, causing a growing number of program events that promoted the event concept talent especially Young Idol 5 program on RCTI. The main objective of this research is to convey information to the public and establish good relations between the company with the external public, particularly through the media/press media video promo. The junior Idol Event program is a program of events children's talent search is an inspiration to other tv stations. Existing problems, namely the medium used when the activities of the Press Conference is still manually by bringing those related, generally members of the press (reporters) are more easily receive information through an interactive and communicative medium. So the Press Conference a young Idol 5 program requires media video promo as the giver of the latest changes in the concept of information ranging from the audition, changes all the junior Idol jury 5 to be published for the indicated to members of the press (journalist) and loyal viewers RCTI so carried well and clearly. The methods used in this research is a method of analysis of the problems, methods of data collection, data analysis, methods of analysis, as well as the basic concepts of media production. In the basic concepts of media production there are stages of preproduction, production, and roduction postp. The end result of this design is a promo video which can be directly used for media promotion.


Keywords : Press Conference, Program Promos, Events, Video

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “ Perancangan Media Video Promo Press Conference Pada Program Acara Idola Cilik 5 di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia ”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Salawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa ajaran Agama Islam sebagai pedoman hidup yang sempurna.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika
  4. Ibu Dewi Immaniar Desrianti, S.Kom.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing I dan Staff Ahli MAVIB Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  5. Ibu Sri Rahayu, S.T.,MMSI selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  6. Papah, Mamah, dan Adik juga yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  7. Ibu Nur Syarifa Indah selaku Head of Promo On Air PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia yang telah memberikan izin untuk melakuan penelitian dan memberi dukungan penuh untuk menyelesaikan Skripsi ini.
  8. Amelia Seftiana selaku Produser Promo On Air Idola Cilik 5 dan stakeholder di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan yang bermanfaat kepada penulis selama berlangsungnya penelitian ini.
  9. Fauzan Zulfikar Syarif selaku Assistant Produser Promo On Air di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia yang selalu memberikan semangat, inspirasi, dan hiburan selama melaksanakan penelitian ini hingga akhir.
  10. Staff divisi Promo On Air PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia yang selalu mengajarkan kerjasama yang baik dan kekompakaan dalam bekerja.
  11. Rekan-rekan mahasiswa yang selalu memotivasi dan membantu penelitian ini : Allyufi Fazril Rasyidin, Rivay Sungkowo, Ray Tri Nugroho, Ardi Mulyana, I Nyoman Lingga Anjana, Noviar Jalu Sasongko, Novan Nanda Ajita, Lalita Tri Adilla, Srindayani Ratna Safitri, Nita Novianti .
  12. Rekan-rekan dari Komunitas MAVIB yang telah memberikan banyak ilmu broadcasting yang bermanfaat.
  13. Rekan-rekan dari LAV  : Anggyta Putri Wardhani, Wahyu Rintina Octaviani , Yusiana Dwi Putri yang selalu mendukung penuh dan hiburan bagi penulis.
  14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya. Terima Kasih

Tangerang, Januari 2016
LENNY JANUARTI SALIM
NIM. 1221473206

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Material Produk
  2. Tabel 3.2 Tabel Market Segmentation
  3. Tabel 3.3 Tabel Budget Produksi
  4. Tabel 3.4 Tabel Spesifikasi Hardware
  5. Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6 Tabel Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.7 Tabel Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8 Tabel Elisitasi Final
  9. Tabel 4.1 Tabel Script Writing
  10. Tabel 4.2 Tabel Rundown
  11. Tabel 4.3 Tabel Produksi Team (Crew)
  12. Tabel 4.4 Tabel Time Schedule
  13. Tabel 4.5 Tabel Budget Produksi
  14. Tabel 4.6 Tabel Strategi Multimedia
  15. Tabel 4.7 Tabel Strategi Audio

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Tampilan Project menggunakan Adobe Premiere pro CS6
  2. Gambar 2.2 Tampilan Project menggunakan Adobe After Effect CS6
  3. Gambar 2.3 Tampilan Pada Adobe Photoshop
  4. Gambar 2.4 Bird Eye
  5. Gambar 2.5 High Angle
  6. Gambar 2.6 Eye Level
  7. Gambar 2.7 Low Angle
  8. Gambar 2.8 Frog Eye
  9. Gambar 2.9 Foreground
  10. Gambar 2.10 Over Shoulder
  11. Gambar 2.11 Extreme Wide Shoot
  12. Gambar 2.12 Wide Shoot
  13. Gambar 2.13 Full Shoot
  14. Gambar 2.14 Medium Shoot
  15. Gambar 2.15 Knee Shoot
  16. Gambar 2.16 Close Up
  17. Gambar 2.17 Big Close Up
  18. Gambar 2.18 Extreme Close Up
  19. Gambar 2.19 One Shoot
  20. Gambar 2.20 Two Shoot
  21. Gambar 2.21 Three Shoot
  22. Gambar 2.22 Group Shoot
  23. Gambar 2.23 Pan Left and Right
  24. Gambar 2.24 Tilt Up and Down
  25. Gambar 2.25 Track In and Out
  26. Gambar 2.26 Dolly In and Out
  27. Gambar 2.27 Zoom In and Out
  28. Gambar 3.1 Logo RCTI
  29. Gambar 3.2 Studio 1 RCTI
  30. Gambar 3.3 Studio 2 RCTI
  31. Gambar 3.4 Studio 3 RCTI
  32. Gambar 3.5 Studio 5 RCTI
  33. Gambar 3.6 Studio 6 RCTI
  34. Gambar 3.7 OB Van RCTI
  35. Gambar 3.8 Micro control RCTI
  36. Gambar 3.9 Parabola RCTI
  37. Gambar 3.10 UPS RCTI
  38. Gambar 3.11 Menara Pemancar RCTI
  39. Gambar 3.12 MCR RCTI
  40. Gambar 3.13 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan
  41. Gambar 3.14 Bagan Sistem Alur Kerja
  42. Gambar 4.1 Bagan KPM
  43. Gambar 4.2 Bagan Tahap Preproduction
  44. Gambar 4.3 Logo RCTI digerbang utama
  45. Gambar 4.4 Logo Idola Cilik
  46. Gambar 4.5 Icon Mic Idola Cilik
  47. Gambar 4.6 Bangunan Tinggi di Jakarta
  48. Gambar 4.7 Menampilkan talent alumni idola cilik
  49. Gambar 4.8 Bastian memegang skateboard
  50. Gambar 4.9 Peserta Idola Cilik di Stage audisi
  51. Gambar 4.10 Menampilkan anak kembar kategori duo
  52. Gambar 4.11 All dewan juri bertepuk tangan
  53. Gambar 4.12 Menampilkan ekspresi Tara Budiman dan peserta idola cilik 5
  54. Gambar 4.13 Peserta Idola Cilik 5 berlatih sebelum melakukan audisi
  55. Gambar 4.14 Peserta Idola Cilik 5 berlari ke depan
  56. Gambar 4.15 Menampilkan peserta Idola Cilik 5 sedang bermain piano
  57. Gambar 4.16 Peserta Idola Cilik 5 mendapatkan tiket yang lolos tahap audisi
  58. Gambar 4.17 Ekspresi harapan Melody JKT48
  59. Gambar 4.18 Ekspresi harapan Tike
  60. Gambar 4.19 Ekspresi harapan Winda Visca
  61. Gambar 4.20 Ekspresi harapan Tara Budiman
  62. Gambar 4.21 Ayu dewi ber acting di panggung audisi dengan peserta Idola Cilik 5
  63. Gambar 4.22 Chealsea sebagai co-host
  64. Gambar 4.23 All dewan juri Idola Cilik 5 memegang icon huruf Idola Cilik
  65. Gambar 4.24 Canon 5D MAX III
  66. Gambar 4.25 Kamera P2 Panasonic
  67. Gambar 4.26 Lighting HMI
  68. Gambar 4.27 Movie Rail Latour GP-120Q
  69. Gambar 4.28 Reflector
  70. Gambar 4.29 Stereofoam
  71. Gambar 4.30 Boom Mic
  72. Gambar 4.31 Clip on portable .
  73. Gambar 4.32 Tripot
  74. Gambar 4.33 Memory Card
  75. Gambar 4.34 DVD Disk
  76. Gambar 4.35 Speaker
  77. Gambar 4.36 Green Screen
  78. Gambar 4.37 Bagan Tahap Production
  79. Gambar 4.38 Logo RCTI digerbang utama
  80. Gambar 4.39 Icon Mic Idola Cilik
  81. Gambar 4.40 Logo Idola Cilik
  82. Gambar 4.41 Bangunan Tinggi di Jakarta
  83. Gambar 4.42 Menampilkan talent alumni idola cilik
  84. Gambar 4.43 Bastian memegang skateboard
  85. Gambar 4.44 Peserta Idola Cilik di Stage audisi
  86. Gambar 4.45 Menampilkan anak kembar kategori duo
  87. Gambar 4.46 All dewan juri bertepuk tangan
  88. Gambar 4.47 Bagan Post Production
  89. Gambar 4.48 Proses pemilihan gambar ( Digitizing )
  90. Gambar 4.49 Proses Editing pemilihan gambar sesuai storyboard ( Editing )
  91. Gambar 4.50 Proses Mixing dengan memasukan audio dan effect pada project ( Mixing )
  92. Gambar 4.51 Proses Mixing untuk render file dengan format DV-PAL Avi ( Mixing )
  93. Gambar 4.52 Proses Finishing berupa video promo siap untuk di burning di DVD dan upload ke Youtube (Finishing)
  94. Gambar 4.53 Proses Tahapan keluaran untuk upload ke situs youtube ( Tahapan Keluaran )
  95. Gambar 4.54 Proses Tahapan Keluaran untuk di implementasikan Di Press Coference Idola Cilik 5 ( Tahapan Keluaran )


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini media pertelevisian mengalami perubahan dan perkembangan yang meningkat setiap saatnya. Media televisi adalah salah satu sarana hiburan serta transfer ilmu pengetahuan yang ada pada masa sekarang ini. Sebagian masyarakat kita sudah menganggap bahwa televisi merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi.

PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) merupakan stasiun televisi yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan No.1 Kebon Jeruk Jakarta memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 gelombang pemancar program-program RCTI disaksikan oleh lebih dari 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Mereka menyuguhkan program-program acara televisi yang unik, menarik dan diharapkan mampu untuk membesarkan nama stasiun televisi tersebut.

Program Acara yang telah tayang biasanya sangat mempengaruhi rating bagi stasiun televisi. Saat ini Program Acara Idola Cilik telah melewati tahap audisi dan blinding yang sebelumnya sempat fakum 2 tahun (2012-2014). Konsep dan kriteria yang dibutuhkan tidak hanya mampu dalam benyanyi tetapi mampu meningkatkan entertaimentnya. Dalam tahap Press Conference sebelumnya kurang efektif dikarenakan hanya mendatangkan mulai dari Produser sampai dengan para peserta idola cilik yang lolos untuk tampil dilayar pentas, dan juga kurang nya publikasi tentang kilasan/gambaran dengan konsep yang berbeda atau masih sama dengan sebelumnya. Menurut artikel yang dipublikasikan oleh indonesiapageants.com, Sukses dengan film pertamanya Comic 8 yang menghasilkan pendapatan 1,6 juta penonton, kini Falcon Picture menghadirkan kembali sekuel keduanya Comic 8 : Casino Kings yang dibagi dalam dua part 1 tayang 15 juli 2015 dan 2 Februari 2016. Bertempat di XXI Epicentrum Kuningan, jumat (9/7) dilangsungkan premiere bioskop dan diadakan Video Press Conference. Film dengan budget 20 miliar ini akan hadir di bioskop Indonesia 15 Juli 2015 dengan spesial effek memakai team animasi/CGI, yang difilm ini, pernah terlibat dalam pembuatan beberapa film hollywood seperti, Superman Returns, The Incredible Hulk dan Night At The Museum 2. Soundtrack Judi remake dari Rhoma Irama yang dinyanyikan kembali oleh Mongol Stress, Babe Cabiita, Bintang Timur, Ernest Prakasa, Fico Fachriza, Kemal Palevi, Arie Kriting dan Ge Pamungkas.

Dengan diselenggarakannya Press Conference merupakan suatu informasi terbesar yang akan disampaikan secara khusus terhadap media ataupun wartawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama kegiatan Press Conference berlangsung. Kegiatan ini tentu saja akan mendapatkan feedback yang besar karena sasarannya adalah masyarakat di Indonesia untuk mengetahui program acara terbaru seperti apa yang akan di tayangkan nantinya. Video Promo Press Conference ini ditayangkan di studio RCTI ruang khusus pertemuan anggota pers (wartawan) untuk publikasi program acara Idola Cilik 5 pada 3 Desember 2015.

RCTI merupakan stasiun televisi yang selalu berinovatif dalam menampilkan banyak program – program yang baru. Untuk itu, kegiatan Press Conference bukan hanya bertujuan untuk memperkenalkan sebuah program baru yang akan ditayangkan, namun juga sebagai pemberi informasi dan mengingatkan para penonton mengenai waktu dan tanggal terhadap program tersebut perdana akan di tayangkan.

Tujuan utama dari pelaksanaan Press Conference tersebut adalah menyampaikan informasi postitif kepada publik dan menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan eksternal publik, khususnya media/pers. Untuk mengadakan sebuah Press Conference, proses yang dilakukan yaitu bermula dari adanya perjanjian pimpinan produksi dengan para media on air maupun media off air, dan dengan para wartawan dengan waktu yang telah disepakati bersama. Selain itu, perlengkapan baik alat ataupun lokasi yang dibutuhkan untuk mengadakan Press Conference dipersiapkan terlebih dahulu agar proses wawancara berjalan lancar. Kemudian, dilanjutkan untuk tahap wawancara terhadap pimpinan yang bersangkutan dalam produksi program acara yang akan ditayangkan ditelevisi. Dihadirkan oleh para artis atau talent yang bersangkutan dalam program acara tersebut untuk memberikan keterangan menjadi suatu peran didalamnya.

Berdasarkan hal yang telah dijelaskan, maka untuk observasi ini mengangkat judul untuk skripsi yaitu “Perancangan Media Video Promo Press Conference Pada Program Acara Idola Cilik 5 di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang disampaikan, dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan untuk video promo terselenggarakannya Press Conference program acara Idola cilik 5 di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia yaitu, sebagai berikut :

  1. Bagaimana relevansi dari pelaksanaan Press Conference dalam Program Idola Cilik 5 dengan potensi yang dapat meningkatkan entertaiment?

  2. Bagaimana merancang media promo dalam Press Conference yang dapat meningkatkan pencitraan program acara Idola Cilik 5 kepada anggota Pers ( Wartawan ) dan pemirsa televisi dilayar kaca untuk program acara Idola Cilik 5?

  3. Manfaat seperti apa yang akan dicapai melalui media promo dalam Press Conference yang berpengaruh terhadap program acara Idola Cilik 5 pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia?


  4. Ruang Lingkup Penelitian

    Agar pembahasan dari permasalahan yang ada menjadi lebih terarah, pembatasan ruang lingkup dari perancangan media promo yang akan dibuat hanya dengan informasi yang berkaitan dengan program baru yang akan tayang perdana untuk Idola Cilik 5 dalam pertemuan Press Conference seperti menampilkan logo RCTI, memasukan icon mic Idola Cilik, menampilkan ekspresi para peserta Idola Cilik 5, membuat susunan script VO dubbing, membuat matador harapan all dewan juri untuk Idola Cilik 5, menampilkan sekilas profile host dan co host Idola Cilik 5 terbaru, memasukan audio yang sesuai, serta diakhiri menyusun semua perancangan konsep video tersebut terkait dengan informasi program acara Idola Cilik 5 yang menggambarkan konsep terbaru di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).


    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    1. Membuka peluang besar untuk menemukan idola baru, bukan hanya menjadi tontonan saja tetapi juga dapat dinikmati oleh keluarga.

    2. Membuat media video promo dengan kreatif dan menarik, dalam hal tampilan audio visual dan penyampaian pesan yang akan di informasikan.

    3. Mengimplementasikan media video promo Press Conference pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia.

    Manfaat Penelitian

    1. Dengan video pers conference membuka peluang besar untuk menjadi program tontonan yang dinikmati oleh keluarga sehingga meningkatkan entertaiment.

    2. Agar promo video ini nantinya dapat bermanfaat bagi divisi promo on air PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dan para anggota pers (wartawan) sebagai agenda khusus terlaksana nya program baru yang akan tayang sebagai salah satu referensi dalam pengembangan informasi dan promosi yang kreatif dan menarik

    3. Dapat terimplementasi dengan baik dan diterima jelas oleh anggota pers (wartawan) dan pemirsa layar kaca.

    Metodologi Penelitian

    Dalam rangka mendapatkan keterangan dan beberapa data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini penulis mengadakan penelitian sebagai berikut :

    Analisis Permasalahan

    Analisis permasalahan di dapatkan pada saat penulis melakukan pertemuan dengan stakeholder Divisi Promo On Air yaitu Amelia Seftiana selaku Produser of Promo On Air Idola Cilik 5 melalui tanya jawab dan interview yang bertempat di Jl. Raya Perjuangan No.1 Kebon Jeruk Jakarta.

    Metode Pengumpulan Data

    Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan metode-metode :

    1. Observasi

    2. Mendapatkan data dengan melakukan penelitian lapangan, melihat secara langsung objek yang dianalisis dengan menggunakan dan melaksanakan pencatatan serta melakukan dokumentasi secara sistematis, yang berhubungan dengan informasi tentang Press Conference untuk Program Acara Idola Cilik 5. Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari 21 Oktober 2015 – Juli 2016.

    3. Interview (wawancara)

    4. Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait. Wawancara pernah dilakukan kepada Ibu Amelia Seftiana selaku Produser of Promo On Air Idola Cilik 5 pada tanggal 21 Oktober 2015.

    5. Studi Pustaka

    6. Selain melakukan observasi dan wawancara peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Di dalam metode ini peneliti berusaha melengkapi data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang diajukan baik dari buku–buku atau dari referensi yang lain.

    Analisa Perancangan

    Perancangan media komunikasi visual sebagai penunjang media informasi dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan pada media sebelumnya, selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang di ajukan kepada stakeholder, media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi Press Conference program acara Idola Cilik 5 pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CS6, dan Adobe Photoshop CS6, dan Adobe After Effect CS6.

    Metode Konsep Produksi Media

    Akan disampaikan tahapan-tahapan proses konsep produksi media yaitu :

    1. Perproduction

    2. Production

    3. Postproduction

    Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi. Yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.

    BAB III : IDENTIFIKASI MASALAH

    Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang Perusahaan meliputi Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Informasi Tentang Produk, Market Analisis, Potensial Market, Segmentasi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Stratregi Pemasaran, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware.

    BAB IV : KONSEP PRODUKSI MEDIA

    Konsep Produksi MAVIB ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang Perencanaan Media, Perencanaan Pesan (Konsep Kreatif), Perencanaan Visual (Konsep Visual).

    BAB V : PENUTUP

    Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan yang diberikan kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

    LAMPIRAN

    Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan

    Definisi Perancangan

    Soepadmo (2013:10)[1], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

    Pujiriyanto (2012:27)[2], Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

    Kesimpulan dari definisi perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dan kegitan seseorang yang merancang suatu ide-ide kreatif yang dapat diwujudkan melalui visual dengan konsep-konsep ideal.


    Proses Perancangan Secara Umum

    Untuk perancangan yang baik ada beberapa tahapan yang diperlukan. Menurut Lusyani Sunarya (2013 : 81)[3] dalam Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II terdapat enam point yang diperlukan yaitu:

    1. Persiapan Data

    2. Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

      Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.

    3. Ide

    4. Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

    5. Konsep

    6. Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

    7. Media

    8. Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

    9. Visualisasi

    10. Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.

    11. Produksi

    12. Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.


    Konsep Dasar Media

    Definisi Media

    Menurut Desrianti dkk, dalam journal CCIT Vol. 5 No. 2 (2012 : 133)[4], Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.

    Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012 : 284)[5] Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

    Menurut Tjiptono (2012  : 240) Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.

    Pengertian-pengertian diatas menunjukan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan seseorang untuk belajar.

    Jenis-Jenis Media

    Menurut Soyomukti (2012 : 200)[6] terdapat jenis - jenis media sebagai berikut :

    1. Media Cetak, contoh : iklan majalah dan surat kabar.

    2. Media Audio, contoh : radio.

    3. Media Audio Visual, contoh : televisi.



    Konsep Dasar Video

    Definisi Video

    Menurut Desrianti dkk dalam jurnal CCIT Vol.5 No.2 Tahun 2012 halaman 138 [4].Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

    Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga dikatakan sebagai gabungan gambar – gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar – gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Kerena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

    Saat ini ada dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.


    1. Video Analog

    2. Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital datap dikategorikan sebagai video analog. Video analog mempunyai dua format, yaitu format elektrik dan format kaset. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :

      1. NTSC

      2. PAL

      3. SECAM

      Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut :

      1. RF

      2. Composite video

      3. Component video

      4. RBG

      Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :

      1. Ampex

      2. VERA (BBC)

      3. U-matic (Sony)

      4. Betamax (Sony)

      5. Betacam

      6. Betacam SP

      7. VHS (JVC)

      8. S-VHS (JVC)

      9. VHS-C (JVC)

      10. Video 2000 (philips)

      11. 8mm tape

      12. Hi8

    3. Video Digital

    4. Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna. 2 dimensi melayani arah special dari gambar bergerak (horizontal dan vertical) dan satu dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu. Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan computer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut.Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset :

      1. D1 (Sony)

      2. D2 (Sony)

      3. D3

      4. D4

      5. D5

      6. Digital Batacam (Sony)

      7. Batacem IMX (Sony)

      8. D-VHS (JVC)

      9. DV

      10. MiniDV

      11. MicroMV

      12. Digital8 (Sony)


      Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel. Gambar digital akan mempunyai lebar sebanyak W pixel dan tinggi sebanyak H pixel. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa frame size adalah W xH.

    Standar dan Format Video

    Menurut Hendratman (2012 : 401–403)[7], berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia.

    1. AVI

    2. Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompresor / codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran / resolusi, bitrate, dll sehingga anda bebas mengaturnya.

    3. MOV, QT

    4. Standar format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.

    5. MPEG-1

    6. Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibnadingkan aslinya yang tanpa kompresi.

    7. MPEG-2

    8. Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.

    9. ASV

    10. ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh / download. Teknik tersebut disebut steraming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.

    11. WMV

    12. WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Sysytems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.

    13. MP4

    14. MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.

    15. FLV

      <p style="line-height: 2">FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung vide format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.</p>


    16. <p style="line-height: 2">RealMedia

    17. RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.

    18. 3GP

    19. 3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khususkan untuk Handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan di komputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, chanel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer PC.

    20. Matroska

    21. Matroska adalah format multimedia open source gratis dari rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atau Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dll fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah / subtitles (SRT, ASS, SSA, USF dll) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dll. Dan kini sudah ada pula alat / hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.



    Konsep Dasar Promo

    Definisi Promo

    Menurut Arifin (2011:78)[8] dalam bukunya yang berjudul “Broadcasting to be a broadcaster” promo adalah “sebuah hasil kreatifitas dan bentuk promosi atau sarana komunikasi yang menyampaikan pesan dari produsen kepada konsumen . dan iklan juga dapat diartikan dengan dapat membangun dan menciptakan citra merek. itu sebabnya iklan dapat dikemas, ucapan, gaya, yang disesuaikan dengan kepribadian khalayak sasarannya. Iklan menjelaskan atau menyajikan suatu produk organisasi, segala ide, gagasan dari hasil suatu produksi yang lain melalui media komunikasi untuk menunjukkan kepada khalayak, mayarakat agar membeli mendukung atau menyetujui”.

    Menurut Dewi Immaniar dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No.3 (2014 : 425) Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan – kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

    Defenisi siaran promo menurut UU RI No 32 Tahun 2002, ada 3 jenis pengertian yaitu:

    1. Siaran Promo adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan. Sering disebut filler dalam industri broadcasting televisi kita, penggunaan dan penayangannya pun bervariasi.

    2. Siaran Promo Niaga adalah siaran iklan komersial yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan barang atau jasa kepada khalayak sasaran untuk mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan.

    3. Sering disebut commercial atau iklan berbayar dimana penggunaan dan penayangan iklan ini dibatasi dengan durasi antara 30 – 60 second.

    4. Siaran Promo Layanan Masyarakat adalah siaran iklan nonkomersial yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran, dan/atau pesan-pesan lainnya kepada masyarakat untuk mempengaruhi khalayak agar berbuat dan/atau bertingkah laku sesuai dengan pesan iklan tersebut.


    Sebuah promo tv adalah suatu spot iklan televisi yang menawarkan / menjual program ataupun image (citra) pada stasiun tv bersangkutan. Fungsi sebuah promo yang utama adalah mengajak (membujuk) calon pemirsa untuk menonton acara yang dimaksud.

    Dalam hal ini fungsi promo adalah sama persis seperti spot iklan komersial. Hanya yang membedakannya adalah tujuannya.

    Kategori Promo On Air

    Menurut buku Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi Secara umum kategori promo televisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

    1. Air Time consum

    2. Promo ini ditayangkan dengan menghabiskan waktu (memakai durasi) yang berdiri sendiri. Tidak digabung dengan penayangan lainnya. Yang termasuk dalam kategori ini adalah :

      1. Promo Reguler

      2. Yaitu suatu spot promo yang umum dan paling sering dipergunakan dalam industri pertelevisian. Biasanya durasi yang umum adalah kelipatan 15 detik. Yaitu durasi 15,30,45,60 detik. Hal ini dikarenakan pada spot iklan, durasi sangat berhaga mahal bagi industri periklanan. Maka semaksimal munkin iklan dibuat pada durasi durasi yang singkat, agar budget yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Tapi ada juga yang berdurasi 5 detik atau 10 detik, dalam bahasa tv disebut bumper.


        Dalam promo regular ini, dapat di bagi lagi menjadi beberapa jenis :

        1. Generik  : Menginformasikan suatu program hanya secara umumnya saja. Tidak menjelaskan detail penayangan sampai kepada hari dan tanggal.

        2. Episodik  : Menginformasikan secara lebih detail pada salah satu episode atau judul program yang akan segera tayang.

        3. Omni  : Menginformasikan beberapa program secara gabungan, dalam satu spot promo. Biasanya yang bertipe sama atau pun bisa terdiri dari berbagai program acara.

        4. Bumper  : Spot ini berdurasi pendek (sekitar 5 detik), menginformasikan program secara sekilas.

      3. Filler

      4. Promo jenis ini biasanya berdurasi panjang (lebih dari 1 menit), bertujuan lebih kepada membangun atau mempertahankan image. Dari segi content, biasanya berisi lagu thema suatu program. Tapi ada kalanya juga berisi pesan2 khusus corporate yang akan disampaikan kepada pemirsa.

    3. Non Air Time Consume

    4. Jenis promo ini tidak menghabiskan durasi pada saat penayangannya. Selalu menempel pada sebuah program yang sedang on air pada saat itu. Yang termasuk pada kategori ini adalah :

      1. Running Text

      2. Berupa rangkaian kata kata berjalan pada layar. Kalimat- kalimat pada Running Text ini, biasanya lebih menekankan keunikan dan kelebihan sebuah program yang akan segera tayang. Running text atau tulisan berjalan adalah salah satu media elektronik yang sangat berguna untuk menyampaikan pesan dan informasi yang dapat juga digunakan sebagai sarana iklan. Running Text juga dikenal dengan sebutan Moving Sign. Dalam pengembangannya, Display Running text kini hadir tidak hanya menampilkan rangkaian tulisan berjalan, tapi juga bisa untuk menampilkan gambar atau logo. Running text banyak dipilih orang sebagai sarana promosi, selain tampilan yang sangat cantik, running text tersendiri memiliki daya tarik bagi orang – orang di sekitar yang melihatnya. seperti yang kita ketahui, bahwa indra penglihatan manusia berupa mata sangat tertarik terhadap suatu pandangan yang cerah, berwarna, mencolok, dan lain dari sekelilingnya. Hal ini yang mendasari warna dari display running text mengundang mata orang di sekitarnya untuk melihat ke arahnya.

      3. Squeeze Screen

      4. Berupa pemunculan sebuah informasi gambar, dengan cara mengecilkan layar televisi yg sedang on air saat itu, untuk dibagi menjadi sebuah informasi berupa gambar (secara bersamaan ketika program sedang on air).

      5. Template

      6. Hampir sama seperti Squeeze Screen, hanya saja ini tidak dengan mengecilkan layar tv, tetapi informasi gambar yg tampil menempel pada program yg sedang on air saat itu. Template atau Theme merupakan dokumen atau file yang berisikan model-model tambahan yang akan muncul pada saat proses pembuatan dokumen lain.

      7. Super Impose

      8. Berupa tampilan grafis animasi di pojok layar televisi, biasanya berfungsi menginformasikan logo program, atau juga waktu tayang program tersebut.


    Teori Khusus

    Konsep Dasar Press Conference

    Definisi Press Conference

    Menurut Nurudin ( 2011:3)[9] dalam bukunya Pengantar Media Massa, Conference adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama,permusyawaratan. Konferensi juga merupakan media komunikasi tatap muka yang memberikan suatu kemungkinan bahwa dengan konferensi dapat dicapai suatu pemahaman bersama yang tidak mungkin dicapai melalui komunikasi secara tertulis.


    Jenis-Jenis Press Conference

    Menurut Waluyo Tahun (2014  :10)[10] dalam bukunya Kebebasan Pers dari Pandangan Wartawan yaitu :

    1. Press Conference

    2. Prees Conference adalah suatu kegiatan mengundang wartawan untuk berdialog, dengan materi yang telah disiapkan secara matang oleh pemimpin rapat, sedangkan sasaran pertemuan itu diharapkan dapat dimuat media massa dari wartawan yang diundang . Segala akomodasi atau jamuan boleh dikatakan minim. Konferensi pers bahkan seringkali berlangsung di ruangan tunggu bandar udara, segera setelah tokoh yang ditunggu-tunggu baru saja turun dari pesawatnya.

    3. Tujuan Prees Conference

      1. menyebarkan informasi positif kepada publik (masyarakat luas) tentang perusahaan, seperti publik ekspose;

      2. menetralisir atau menambah berita yang tidak benar atau negatif tentang perusahaan, manajemen, karyawan, produk atau jasa lainnya;

      3. meningkatkan image yang dapat menunjang pemasaran dan penjualan suatu produk/jasa seperti perkenalan produk baru, ekspansi ekspor, produksi, prestasi perusahaan dan lainnya; dan

      4. membina hubungan secara langsung dengan pers Press conference ini biasanya dilakukan menjelang, menghadapi ataupun setelah terjadi peristiwa atau kegiatan penting dan besar. Karena biasanya materi yang dibahas adalah sebuah peristiwa penting dan besar, maka konferensi pers ini dalam penyelenggaraannya bisa berasal dari inisiatif pemimpin rapat perusahaan tersebut, bisa juga atas permintaan wartawan yang menginginkan informasi lebih lengkap tentang suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat. Press conference tidak dianjurkan bagi kegiatan atau peristiwa yang terlampau sederhana. Tetapi, konferensi pers sebaiknya dilakukan pada peristiwa besar dan penting saja. Seperti halnya penyebaran siaran pers, jumpa pers ini pun bisa dilakukan menjelang maupun setelah kegiatan berlangsung.

    4. Pra Kegiatan

    5. Press conference sebelum kegiatan berfungsi sebagai wahana publikasi kegiatan yang akan berlangsung. Misalnya rencana peluncuran suatu mobil baru, dalam acara ini pihak penyelenggara akan menyediakan bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data yang akurat dari materi yang ada pada jumpa pers ini.

      Kelebihan acara ini dibandingkan penyebaran press release terletak pada aspek diskusi atau tanya jawab. Dengan adanya forum diskusi antara wartawan dan penyelenggara press conference, memungkinkan wartawan lebih kaya lagi dengan informasi yang didapat. Dengan demikian tidak akan terjadi cerita wartawan menulis berita hanya bersumber press release dan hanya mampu menulis satu kolom. Bahkan tidak menutup kemungkinan karena lebih menarik, berita tersebut dimuat pada halaman utama, atau justru menjadi berita utama dalam rubriknya.

    6. Pasca Kegiatan

    7. Press conference pun bisa dilakukan pada saat kegiatan atau peristiwa yang dianggap penting atau besar itu selesai dilakukan.

    Persiapan Untuk Press Conference

    Menurut Soemirat dan Ardianto (2011:23)[11] persiapan konferensi pers, yaitu:

    1. Kirimkan undangan kepada redaksi minimal tiga hari sebelum konferensi pers dilangsungkan.

    2. Cek kembali undangan yang sudah dikirimkan itu, apakah sudah diterima atau belum oleh pihak redaksi. Apakah ada wartawan yang bisa hadir dalam penyelenggaraan konferensi pers tersebut.

    3. Membuat press release tentang topik yang ingin disampaikan kepada pers dalam konferensi pers. Biasanya dimasukkan dalam press kit/seminar kit yang berisikan berbagai informasi perusahaan seperti brosur, profil perusahaan, dan laporan tahunan.

    4. Menunjuk juru bicara dalam konferensi pers yang mengetahui betul permasalahan yang akan dibahas dalam pertemuan dengan pers itu. Biasanya terdiri dari beberapa orang yang sesuai dengan bidangnya masing-masing dan satu sama lain saling menunjang.

    5. Menyiapkan tempat pertemuan sesuai dengan jumlah wartawan yang diundang, termasuk tuan rumah.

    6. Dalam persentasi konferensi pers sebaiknya dilengkapi dengan alat bantu media seperti slide dan video.

    7. Bilamana konferensi dilakukan sebelum dan sesudah makan siang, siapkan makanan kecil dan minuman.

    8. Sediakan souvenir (kalau ada) untuk kalangan pers seperti almanak/kalender, agenda, gantungan kunci, dan gimick.

    9. Membuat daftar hadir/buku tamu khusus bagi wartawan yang diisi wartawan ketika baru datang ke konferensi pers seperti nama media massa yang diwakilinya, alamat dan paraf atau tanda tangan.

    10. Lama dan jalannya konferensi pers diatur secara ringkas, padat, jelas dan terarah, agar waktu tidak terbuang bagi kalangan pers, karena masih ada tugas wartawan lainnya yang menunggu selain pertemuan pers ini.

    Video Conference

    Perkembangan teknologi komunikasi membawa perubahan pada proses penyampaian informasi. Bentuk informasi yang disampaikan tidak hanya audio, tetapi juga visual. Konferensi video menggunakan telekomunikasi audio dan video untuk membawa orang-orang di berbagai tempat mengadakan rapat bersama. Konsep konferensi video sama seperti percakapan antara dua orang (point-to-point) atau melibatkan beberapa tempat (multi-point) dengan lebih dari satu orang di ruangan besar pada tempat berbeda. Selain pengiriman audio dan visual kegiatan pertemuan, konferensi video dapat digunakan untuk berbagi dokumen, informasi yang diperlihatkan komputer, dan papan tulis.

    Video conference atau dalam bahasa Indonesia disebut konferensi video, Konferensi atau pertemuan melalui video. Pertemuan ini dibantu oleh berbagai macam media jaringan seperti telepon ataupun media lainnya yang digunakan untuk transfer data video. Kemudian televisi dihubungkan dengan saluran tadi yang membawa data informasi video dan suara.


    Video conferencing menggunakan telekomunikasi untuk menyatukan beberapa orang di beberapa lokasi yang secara fisik terpisah, untuk suatu pertemuan. Masing-masing lokasi dalam sebuah sistem video conference membutuhkan sebuah ruang yang diperlengkapi dengan sarana untuk mengirimkan dan menerima video, umumnya melalui satelit.

    perusahaan telah menggunakannya selama waktu tersebut untuk mengatur proyek-proyek yang tersebar dibeberapa lokasi.

    Video conference membantu berbagai organisasi menangani waktu, kerumitan, dan jarak. Menghadirkan personifikasi kepemimpinan dengan memungkinkan para manajer senior bertemu lebih teratur dengan staff, menangani proyek, serta pertemuan evaluasi manajemen dan krisis.


    Konsep Dasar Program Acara/Televisi

    Definisi Program Acara

    Menurut Rukmanda ( 2011 : 23 )[12], menyebutkan penyiaran acara/televisi adalah media komunikasi massa dengar, pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Siaran televisi dapat membuat kagum dan memukau sebagian penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat juga membuat jengkel dan rasa tidak puas bagi penonton lainya.

    Definisi Televisi

    Televisi merupakan sarana telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu layar hitam putih ataupun layar berwarna.


    Kata televisi adalah penggabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat didefinisikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media sual/penglihatan. Televisi secara tidak formal dapat disebut dengan TV, tivi, teve, atau tipi. Dikutip dari Berkarier di Dunia Broadcast (Rahmawati dan Rusnandi, 2011: 3)[13]

    Jenis-Jenis Program Acara

    Menurut Naratama Rukmanda ( 2011 : 62 )[12], televisi dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Program Informasi

    2. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).

      1. Berita keras (Hard news)

      2. Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak.

      3. Berita lunak (Soft news)

      4. Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik ysng disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita.


    3. Program Hiburan

    4. Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang dibertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk music, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori ini adalah drama, music, dan permainan (game).

      1. Infotainment

      2. Kata “infotainment” merupakan singkatan dari information dan entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur. Infotainment merupakan berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment.


      Konsep Dasar Tahapan Produksi

      Pra Produksi

      1. Preproduction (pra produksi)

      2. Menurut Rahmawati (2011  : 72)[13]. Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

        1. Penemuan Ide

        2. Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh scriptwriter atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.

        3. Perencanaan

        4. Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

        5. Persiapan

        6. Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

      Produksi

      Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi Audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

      Pasca Produksi

      Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian efek gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.


      Konsep Dasar Layout

      Definisi Layout

      Menurut Hendratman (2015 : 197)[14], Layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.

      Jenis-jenis Layout

      1. Layout Kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak sinopsis, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

      2. Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

      3. Final Atwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.


      Konsep Dasar Definisi Multimedia, Audio Visual, and Broadcasting

      Definisi Multimedia

      Menurut Hofstetter (2001) dikutip oleh Hani Dewi Arriesanti dkk dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 2 (2014 : 194)[15], multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.

      Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :


      1. Multimedia Interaktif

      2. Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan

      3. Multimedia Hiperaktif

      4. Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

      5. Multimedia Linear

      6. Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

      Definisi Audio Visual

      Asyhar (2011: 45)[16]. mendefinisikan bahwa media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melal ui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Beberapa contoh media audio visual adalah film, video, program TV dan lain- lain.

      Dalam media massa elektronik seperti televisi dan film media yang diandalkan adalah gambar dan suara maka yang perlu diperhatikan dan diutamakan adalah kualitas audio (suara) dan kualitas visual (gambar). Berikut ini adalah perkembangan tata suara, diantaranya:

      1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.

      2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada ditengah.

      3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.

      4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu ditengah dengan menggunakan lima speaker.

      5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri- sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.

      6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing- masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub woover, pada tahap ini karakter efek suara lebih jernih dan jelas.

      Karakteristik Audio Visual

      Menurut Asyhar (2011:31)[16] Pembelajaran menggunakan teknologi audio visual adalah satu cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Media audio visual memiliki karakteristik sebagai berikut:

      1. Mereka biasanya bersifat linear.

      2. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.

      3. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya.

      4. Mereka merupakan gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak.

      5. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.

      Definisi Broadcasting

      Menurut Arifin (2011:5-7)[8], Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Di dalam lembaga penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian masyarakat luas, baik secara audio dan visual.

      Definisi Sinopsis

      Menurut Biran (2011:12)[17], Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

      1. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.

      2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.

      3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.

      4. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.

      5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

      Definisi Naskah

      Menurut Nugroho (2014:202)[18], adalah hasil karya pengarang dengan beberapa pesan dari pengarang yang dituangkan kedalam tulisan – tulisan dan kemudian disajikan dalam bentuk naskah.

      Menulis Naskah (Script Writting) mempunyai perinsip-perinsip umum sebagai berikut :

      1. Script Writting sebagai pembicaraan (terdapat dua karakter atau lebih).

      2. Dialek, aksen, intonasi, diksi (sangat fonetik yang mengarahkan pitch, loudness, timbre).

      3. Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya.

      4. Bahasa tubuh dan karakter (karena dialog menempel padanya

      Definisi StoryBoard

      Menurut Rahmawati (2011:72)[13], Story Board adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

      Story Board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting.

      Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan Story Board sebagai media terpadu.


      Konsep Dasar Program Aplikasi Penunjang Video

      Adobe Premiere CS6

      Menurut Ayuningtyas, (2011:23)[19]. Adobe Premiere merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

      1. Standar penyiaran SECAM dipergunkan dinegara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.

      2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunkan dinegara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.

      3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunkan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.


      Secara garis besar jendela Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

      1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.

      2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.

      3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.

      4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.

      5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.

      6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video. </p>

      Gambar 2.1

      Tampilan Project menggunakan Adobe Premiere pro CS6


      Adobe After Effect CS6

      Menurut Waloeya, (2012 : 1)[20], Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3Dstudiomax.

      Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator.


      Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

      Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film.Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

      Adobe after effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.

      Adobe after effect biasa dipakai untuk :

      1. Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif

      2. Movie intro game

      3. Bumper atau animasi jeda

      4. Video efek dan animasi teks untuk iklan

      5. Video efek untuk film layar kaca atau layar lebar.

      Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :


      1. Corel Draw, Freehand atau Adobe Illustrator

      2. Adobe Photoshop

      3. Adobe Premiere

      4. 3D Studio Max

      5. Particle Illusion

      6. Sound : Wav & Mp3 Editor

      7. Utility : TMPGencorder

      Format-format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effect adalah :

      1. Avi

      2. Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas harddisk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.

      3. Quicktime movie

      4. Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada komputer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.

      5. Macromedia Flash

      6. Format Macromedia Flash (*.swf) format ini banyak untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

        Footage adalah sebutan untuk file-file yang dipakai dalam project untuk membangun composition, dapat berupa file gambar, file video dan file suara. Format file yang didukung oleh after effect adalah : Quicktime, Direct Show (Windows), AVI, WAV, Adobe Photoshop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF, PICT, Cineon, RLA, Electric Image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS, Adobe Ilustrator, Adobe Premier, GIF89a, SWF dan PDF.

      Gambar 2.2

      Tampilan Project menggunakan Adobe After Effect CS6


      Adobe Photoshop CS6

      Menurut Sunarya, Diktat Perkuliahan Aplikasi Program Komputer Mavib II pada pertemuan 8 (2013 : 49)[3] Adobe Photoshop merupakan sebuah program yang mempunyai banyak fasilitas dan kemampuan untuk mengolah dan memanipulasi tampilan image, Adobe Photoshop sangat membantu Anda di dalam memoles hasil photografi.

      Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Gambar Bitmap dan Gambar Vektor. Kualiatas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka Anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang Monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar.

      Adobe Photoshop menyediakan berbagai piranti yang akan membantu Anda dalam membuat gambar, Anda dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter Anda dapat memberikan efek – efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing – masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.Adobe Photoshop merupakan program aplikasi khusus untuk mengolah atau mendesain gambar dengan berbagai macam cara yaitu mengefek, bertransparansi pada gambar ataupun teksnya. Seiring kemajuan teknologi era masa kini, banyak sekarang hampir semua halaman web (homepage) dari seluruh dunia yang ada di internet dihiasi dengan gambar, sebelum gambar dimasukkan ke dalam internet untuk pengolahan gambarnya digunakan photoshop, demikian juga jika gambar akan dikirim kepada orang lain melalui e-mail. Photoshop juga bisa untuk mendesain cover buku, dan program lain, masing-masing perangkat lunak tersebut memiliki kelebihan sendiri.

      Gambar 2.3

      Tampilan Pada Adobe Photoshop


      Konsep Dasar Kamera=

      Menurut Dharsito (2015:10)[21] dalam buku nya Dasar Fotografi Digital I: Pengenalan Kamera, Kamera Digital adalah kamera yang tidak tergantung pada film negative (klise). Pada kamera digital, peran film negative diambil oleh sebuah chip berebentuk kartu kecil yang berfungsi untuk menyimpan hasil pemotretan.

      Konsep Dasar Pengambilan Gambar Kamera

      Seorang kameraman harus tahu dan bisa dalam menentukan pengambilan gambar. Agar gambar yang dihasilkan menjadi bagus dan nyaman dipandang. Ada cara berepa cara pengambilan gambar. Cara pengambilan gambar dengan kamera tidak sembarangan, sebab jika tidak dengan cara atau teknik yang baik akan menghasilkan gambar yang buruk.


      Dalam dunia pertelevisian kameraman harus dituntut untuk siap dalam kondisi apapun dan pengmabilan gambar yang jelas. Sudut pengambilan gambar dibagi menjadi bermacam cara, yakni bird eye view, high angle, eye level, low angle, and frog eye.

      1. Bird Eye

      2. Menurut Ulung ( 2011 : 72 )[22] Teknik pengambilan gambar yang dilakukan kamerawan dari ketinggian dengan kamera berada di atas obyek yang terekam. Hasilnya teknik ini memperlihatkan lingkungan yang luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah.

        Gambar 2.4

        Bird Eye

      3. High Angel

      4. Menurut Ulung ( 2011 : 72 )[22], Sudut pengambilan gambar dari atas obyek dengan kesan obyek jadi mengecil, selain itu teknik ini menghasilkan kesan dramatis, yaitu nilai “kerdil”.


        Gambar 2.5

        High Angle


      5. Eye Level

      6. Menurut Ulung ( 2011 : 72 )[22], Yaitu sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan obyek, dalam berita sudut seperti ini banyak digunakan karena menghasilkan kesan sama rata atau sejajar. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek.

      7. Low Angel

      8. Gambar 2.6

        Eye Level

        Menurut Ulung ( 2011 : 72 )[22], Low angle adalah sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan obyek menjadi besar dan tinggi, hal ini bersifat dramatisir,yaitu keagungan ( prominence ).

        Gambar 2.7

        Low Angle

      9. Frog Eye atau Worm Eyes View

      10. Menurut Ulung ( 2011 : 72 )[22], Frog eye yaitu teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan tanah ( dasar obyek ). Sudut seperti ini hampir tidak pernah ditemui dalam peliputan berita, karena memberikan kesan bahwa obyek menjadi sangat besar.

        Gambar 2.8

        Frog Eye

      11. Foreground

      12. Menurut Fairweather ( 2011: 40 )[23]Foreground adalah penempatan objek lain depan kamera sebelum objek yang di ambil.

      13. Over Shoulder

      14. Gambar 2.9

        Foreground

        Menurut Fairweather ( 2011: 43 )[23] Over shoulder adalah mengambil adegan dialog dari sudut belakangatau panggung bahu salah satu subyek sinematik.

        Gambar 2.10

        Over Shoulder

      Type of Shoot

      Saat merekam gambar atau visual, kameraman harus menentukan type of shoot apa yang akan digunakan. Sesuai dengan kondisi dan kejadian apa yang sedang terjadi. Type of shoot harus pas dan tidak sembarangan di pakai dalam pengambilan gambar. Berikut ini Type Of Shoot.

      1. Extreme Wide Shoot

      2. Menurut Rod Fairweather ( 2011: 52 ) [23], Tipe Shoot ini adalah tipe shoot jauh dengan zoom out yang cukup besar. Pengambian gambar tipe ini secara menyeluruh semua objek dan secara luas. Pengambilan ini seperti merekam seluru gedung dalam satu pengambilan gambar.

        Gambar 2.11

        Extreme Wide Shoot

      3. Wide Shoot

      4. Menurut Rod Fairweather ( 2011: 54 )[23] Tipe shoot ini hampir sama dengan Extreme Wide Shoot tetapi dengan perbandingan yang berbeda. Wide shoot ini hanya mengambil objek yang bersifat jauh tetapi masih terlihat secar detail.

        Gambar 2.12

        Wide Shoot

      5. Full Shoot atau Very Wide Shoot

      6. Menurut Rod Fairweather ( 2011: 56 )[23], Pengambilan gambar dengan teknik full shoot adalah pengambilan gambar dengan menyeluruh. Antara objek dan area lingkungan sekitarnya terlihat jelas. Full shoot ini sering di gunakan dalam pengambilan gambar yang bersifat seperi talkshow.

        Gambar 2.13

        Full Shoot

      7. Medium Shoot

      8. Menurut Rod Fairweather ( 2011: 58 )[23] Medium Shoot adalah teknik pengambilan gambar secara medium, tidak terlalu jauh maupun dekat. Dalam pengambilan gambar ini objek terlihat cukup jelas dan area di sekitarnya cukup terlihat. Dalam teknik ini sering digunakan dalam pengambilan gambar di dalam studio televisi.

        Gambar 2.14

        Medium Shoot

      9. Knee Shoot

      10. Menurut Rod Fairweather ( 2011: 61 )[23] Knee Shoot adalah Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut, fungsinya sama dengan Medium Shoot, yakni mempertegas karakter seseorang. Teknik pengambilan gambar ini dilakukan pada saat presenter sedang membacakan berita secara Live.

        Gambar 2.15

        Knee Shoot

      11. Close Up

      12. Menurut Musbunger ( 2012 : 127 )[24] Close Up adalah teknik pengambilan gambar dengan cara menyorot profil karakter seseorang yang sedang di rekam. Tujuannya adalah agar audience lebih mengenal orang tersebut secara jelas.

        Gambar 2.16

        Close Up

      13. Big Close Up (BCU)

      14. Menurut Musbunger ( 2012 : 129)[24] Big close up adalah pengambilan gambar dari atas kepala sampai dada, fungsinya menegaskan “profil” seseorang agar penonton melihat dengan jelas.


        Gambar 2.17

        Big Close Up

      15. Extreme Close Up (ECU)

      16. Menurut Musbunger ( 2012 : 133 )[24], Extreme close up adalah pengambilan gambar yang sangat dekat sekali, fungsinya untuk memperlihatkan detail suatu obyek secara jelas. Exterem close up juga dapat dilakukan manakala jika seorang sedang sedih atau menangis. Maka kameraman akan men zoom in mata dan air mata orang tersebut.

        Gambar 2.18

        Extreme Close Up

      17. One Shoot atau Knee Shoot

      18. Menurut Musbunger ( 2012 : 136 )[24] , One shoot adalah shoot yang dilakukan kameraman dengan satu objek yang berada dalam lensa kamera. Hanya satu objek atau satu orang dengan latar belakang yang cukup jelas.


      19. Two Shoot

      20. Gambar 2.19

        One Shoot

        Menurut Musbunger ( 2012 : 152 )[24] , Two Shoot adalah pengambilan gambar yang dilakukan dengan dua objek berada di depan kamera. Two Shoot ini sering digunakan dalam pembicaraan antara presenter dengan narasumber.

        Gambar 2.20

        Two Shoot

      21. Three Shoot

      22. Menurut Millerson ( 2011 : 154 )[25] , Three shoot adalah teknik pengambilan kamera dengan tiga objek dalam satu lensa kamera dengan area yang terlihat cukup jelas. Tipe ini digunakan jika narasumber lebih dari satu orang.

        Gambar 2.21

        Three Shoot

      23. Grup Shoot

      24. Menurut Millerson ( 2011 : 156 )[25], Group shot adalah teknik pengambilan gambar dengan memperlihatkan obyek lebih dari tiga orang. Teknik ini sering digunakan pada pengambilan gambar yang bersifat arenya luas. Seperti pada saat sedang berlangsungnya konser musik atau saat sedang ada pertandingan sepak bola.

        Gambar 2.22

        Group Shoot



      Pergerakan Kamera

      Dalam sebuah berita, gambar yang direkam oleh kameraman idelanya adalah cut to cut, dengan durasi per cut atau per gambarnya antara 5 sampai Lima belas detik. Gerakan kamera baru diperlukan bila ada suatu kegiatan dari obyek yang direkamnya, terutama saat ada perubahan komposisi dari pembawa berita maupun narasumbernya. Berikut adalah pergerakan kamera, di antaranya :


      1. Pan Left

      2. Menurut Millerson ( 2011 : 167 )[25] Pan left adalah, pergerakan kamera dari kiri menuju kanan, dalam pergerakan ini biasanya kameraman menggeser kamera di atas tripot ke arah kiri.

      3. Pan Right

      4. Menurut Millerson ( 2011 : 169 )[25] Pan right adalah, pergerakan kamera dari kanan menuju kiri, dalam pergerakan ini biasanya kameraman menggeser kamera di atas tripot ke arah kanan.

        Gambar 2.23

        Pan Left and Righ

      5. Tilt Up

      6. Menurut Millerson ( 2011 : 172 )[25] Tilt Up adalah pergerakan kamera ke arah atas, dimaksudkan untuk menghindari over head room. Karena jika kurang maka jarak antara frame dengan presenter akan terlihat jauh.

      7. Tilt Down

      8. Menurut Millerson ( 2011 : 174 )[25] Sama halnya dengan Tilt up, Tilt down ini adalah pergerakan kamera ke arah bawah. Pergerakan ini dilakukan jika bagian atas frame terlalu berlebihan. Dan dilakukan pergerakan kamera ke arah bawah untuk menghindari frame yang kurang.

        Gambar 2.24

        Tilt Up and Down

      9. Track Left

      10. Menurut Suyanto ( 2011 : 52 )[26], Track left adalah pergeseran kamera ke arah kiri. Pergeseran kamera ini menggunakan slider, atau semacam trolley yang di bawahnya terdapat roda yang dapat bisa dipindahkan.

      11. Track Right

      12. Menurut Suyanto ( 2011 : 53 ) [26] Track right adalah pergeseran kamera ke arah kanan. Pergeseran kamera ini menggunakan slider, atau semacam trolley yang di bawahnya terdapat roda yang dapat bisa dipindahkan.

        Gambar 2.25

        Track In and Out


      13. Dolly In

      14. Menurut Suyanto ( 2011 : 55 ) Dolly In, adalah pergerakan kamera mendakti objek. Dari mulai lensa dan badan kamera. Beda dengan zoom in, Dolly in ini semua bagian kamera medekati objek, dolly in memakai slider atau roda ( track ball ).

      15. Dolly Out

      16. Menurut Suyanto ( 2011 : 57 )[26] Dolly out adalah pergerakan kamera menjauhi objek. Dari bagian lensa sampai badan kamera. Semua bergerak menjauhi objek. Pergerakan dolly out ini biasanya menggunakan slider atau track ball. Dolly out snagat berbeda dengan zoom Out. Zoom out hanya lensa yang menjauhi objek, tetapi Dolly Out adalah semua bagian menjauhi objek.

        Gambar 2.26

        Dolly In and Out

      17. Zoom In

      18. Menurut Tjin dalam bukunya yang berjudul Tip dan Trik Dunia Fotografi tahun 2014. Zoom in adalah pergerakan lensa kamera mendekati objek. Maksudnya adalah objek akan dibawa masuk kedalam sebuah kamera, seakan-akan objek berada dekat dengan kamera.


      19. Zoom Out

      20. Menurut Tjin dalam bukunya yang berjudul Tip dan Trik Dunia Fotografi tahun 2014. Zoom out, adalah pergerakan lensa kamera menjauhi objek. Objek seakan-akan menjauhi lensa kamera. Dalam zoom out posisi kamera dan objek akan kembali seperti semula setelah di zoom in.

        Gambar 2.27

        Zoom In and Out



      Konsep Dasar Elisitasi

      Definisi Elisitasi

      Menurut Guritno (2011  : 302 – 304)[27]. Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistembaru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      2. Elisitasi tahap II, merupakan hasilpengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDIbertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada padasistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

      1. M pada MDIberarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dantidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalupenting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagiansistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan caramengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya,semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE,yaitu:

      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karenateknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirementtersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah dikerjakan.

    4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhiryang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


    Konsep Dasar Literatur Review

    Definisi Literatur Review

    Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal.


    Literatur Review

    1. Penelitian yang dilakukan Romly (2012)[28] STMIK Raharja.“PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMA CITRA ISLAMI TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan untuk melakukan penelitian kepada SMA Citra Islami Tangerang bahwa hingga saat ini sarana penunjang informasi dan promosi yang digunakan masih dalam bentuk media cetak dan dinilai dari pihak sekolah masih belum efektif, untuk itu kedepannya dari pihak sekolah menghendaki bentuk media berupa video profile sebagai penunjang kegiatan promosi dan informasi yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler dan keunggulan yang dimiliki SMA Citra Islami Tangerang secara lengkap dengan tampilan audio visual yang menarik, dengan tujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.Tujuan dari penelitian ini diharapkan Dengan adanya media video profile diharapkan dapat meningkatkan target dalam perolehan calon siswa baru untuk bergabung bersama SMA Citra Islami.

    2. Sarannya adalah untuk pembuatan video profile tersebut di SMA Citra Islami agar lebih menunjukan tentang kegiatan kegiatan islami yang dilakukan para siswa/i di sekolah tersebut,karena akan lebih terlihat jelas untuk berbagai macam detail-detail yang ditampilkan pada video profile tersebut.

    3. Penelitian yang dilakukan Miranti, (2012)[29] STMIK Raharja. “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN CITRA SMA NEGERI 6 TANGERANG”.Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan untuk melakukan suatu lembaga atau intitusi yang berkembang dengan pesat. Media Teknologi dan informasi yang terus berkembang yang direalisasikan melalui berbagai hal seperti koran, majalah dan lain-lain. Namun pada saat ini masyarakat gemar menerima informasi melalui media informasi yang berupa audio visual. Dalam hal ini penyampaian informasi yang dilakukan oleh SMA Negeri 6 Tangerang hanya menggunakan media cetak, seperti brosur, famplet, spanduk, banner dan website sederhana.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi petugas penerimaan siswa baru dalam hal memberikan informasi kepada masyarakat. Sarannya adalah untuk meningkatkan mutu dan citra biasanya dalam video profile lebih menampilkan berbagai macam prestasi yang pernah diraih oleh siswa/i maupun prestasi yang didapatkan di sekolah tersebut agar promosi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti baik oleh masyarakat atau calon siswa/i sekolah tersebut.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Elva Sona Rosadi (2013/2014)[30] dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMK PGRI 1 TANGERANG”, Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan informasi dan promosi yang dibuat dalam bentuk video profile dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/I baru dalam memberikan informasi mengenai SMK PGRI 1 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media informasi ini memiliki nilai yang menarik karena tampilan yang sangat interaktif didukung dengan tampilan gambar gerak, suara berupa musik dan dubbing serta animasi perpindahan slide yang menarik sehingga dapat meningkatkan keinginan untuk tetap melihat video ini sampai selesai. Sarannya adalah tampilan pada video profile ini agar lebih dibuatkan animasi atau grafis yang sesuai,karena kalau hanya mengandalkan video saja untuk tahap promosi kurang menarik. Untuk slide foto agar dikurangi karena ini berbasis video yang mengharuskan utamakan video dibandingkan foto.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Septian (2013/2014) [31] dengan judul “PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE PADA RSIA MURNI ASIH SEBAGAI MEDIA PROMOSI”, Media informasi berbentuk video merupakan sarana penting sebagai penunjang informasi dan sangat mungkin dirancang untuk pembuatan media company profile, selain sebagai penunjang informasi mengenai sejarah, kualitas, mutu serta kelebihan dan lainnya, media company profile juga bisa disesuaikan dengan tujuan serta demi kelancaran dan efektifitas penyampaian informasi seputar kesehatan sudah saatnya memiliki media informasi dalam bentuk video profile yang menarik dengan visual atau gambar-gambar yang memperjelas sebuah informasi. Sarannya adalah untuk video profile ini karena mengangkat tentang rumah sakit seharusnya untuk pelayanan di rumah sakit tersebut lebih ditonjolkan. Mulai dari close up wajah dokter maupun suster yang ramah akan penerimaan pasien yang datang untuk berobat, cara pelayanan terhadap pasien agar promosi yang dismpaikan dapat dimengerti oleh masyarakat luas atau ruang lingkup rumah sakit tersebut.

    6. Penelitian yang dilakukan Adam (2012)[32] STMIK Raharja, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK BHAKTI PERTIWI”. Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan promosi dan informasi maka dibuat video profile yang digunakan dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK Bhakti Pertiwi Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, presentasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media video profile SMK Bhakti Pertiwi Tangerang bertujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.

    7. Sarannya adalah untuk penelitian di SMK seharusnya lebih banyak menenampilkan kegiatan praktek pada sistem pembelajaran di sekolah tersebut agar untuk penunjang promosi ini jauh lebih dapat dimengerti oleh calon siswa/i yang akan tertarik pada sekolah tersebut dengan aktifitas yang biasa dilakukannya.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Ginanjar (2012)[33] dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN MEDIA VIDEO FEATURE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GARUT PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT”. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penelitian sebagai media promosi khususnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut berdasarkan dari hasil analisa kebutuhan masih sangat kurang, sampai saat ini media yang terdapat pada bagian pemasaran berupa slide dan foto, dalam hal ini akan dirancang sebuah media audio visual dalam suatu video feature yang dikemas dalam bentuk audio visual yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh pihak pemasaran. Media tersebut diharapakan dapat lebih menarik perhatian wisatawan asing dan masyarakat luas akan adanya media promosi yang berbentuk audio visual pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.

    9. Sarannya adalah untuk video profile berbasis pariwisata lebih diperbanyak tempat wisata atau icon pada wilayah tersebut. Dan juga perlu menampilkan Duta Wisata dari wilayah yang dijadikan sebagai penelitian agar wilayah yang dipromosikan dapat lebih dilihat orang masyarakat luas akan kebanggan pada daerah tersebut.

    10. Penelitian yang dilakukan Hartanto (2012)[34] dari STMIK Raharja. Penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SMK AL FATTAH”. Penelitian ini dilakukan merupakan untuk melakukan sebagai sarana penunjang informasi dan promosi kepada masyarakat yang sebelumnya mengunakan brosur dan spanduk, media video profile digunakan untuk meningkatkan jumlah siswa yang akan mendaftar dan bergabung di SMK Al Fattah, tampilan audio visual yang ada dalam media presentasi akan membuat proses presentasi lebih menarik, dan membantu kebutuhan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi dan promosi yang lebih detail.

    11. Sarannya adalah media video profile ini alangkah baiknya ditampilkan dengan paduan animasi yang sesuai agar tidak membosankan untuk dilihat. Lebih detail untuk pengambilan gambarnya terhadap pusat perhatian pada sekolah tersebut.

    12. Penelitian yang dilakukan Said Rizal (2011)[35] “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA PENUNJANG PROMOSI PADA SMK ISLAM KAFAH UNGGUL”. Penelitian yang dilakukan merupakan adalah membuat media video profile akan digunakan SMK Islam Kafah Unggul sebagai media presentasi kepada pemerintah, selain itu sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK Islam Kafah Unggul yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Media video profile ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan image atau citra SMK Islam Kafah Unggul di masyarakat.

    13. Sarannya adalah Tidak hanya menampilkan berbagai fasilitas maupun keunggulan saja, tetapi tentang dunia islami yang diterapkan pada sekolah tersebut. Seperti misalnya cara berpakaian siswa/i sekolah tersebut mengenakan kerudung yang seperti apa untuk yang wanita.

    14. Penelitian yang dilakukan Latuperissa (2012)[36] STMIK Raharja, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SMA NEGERI 15 TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan merupakan instansi pemerintah bidang pendidikan SMA NEGERI 15 Tangerang yang baru berdiri selama lebih kurang lima tahun, selama ini pihak sekolah menggunakan media lisan ke lisan, pameran pendidikan dan website namun media tersebut kurang efektif dan fokus dalam menginformasikan dan memperkenalkan SMAN 15 Tangerang maka pihak sekolah membutuhkan media video profile untuk menunjang berbagai kegiatan seperti menginformasikan kepada masyarakat luas.

    15. Sarannya adalah dibuatkan nya animasi untuk kreasi pada web sekolah tesebut agar promosi yang disampaikan akan dimengerti oleh calon siswa/i yang akan mendaftar setelah melihat video profile ini.

    16. Penelitian yang dilakukan Zakaria (2012) [37] STMIK Raharja.  : “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI PADA SMAN 4 TANGERANG” . Kelebihan dari Penelitian yang dilakukan adalah menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi kepada masyarakat khususnya para calon siswa/siswi baru, kemudian pada projeknya yaitu menggunakan desain animasi yang menarik pada video profile.

    17. Sarannya adalah berhubung ini berbasis video alangkah baiknya lebih diperbanyak videonya karena untuk animasi hanya untuk tambahan saja. Kecuali jika judul awalnya design animasi mungkin jauh lebih baik karena memang animasi yang harus lebih banyak ditampilkan.

    BAB III

    IDENTIFIKASI MASALAH

    Gambaran Objek Yang Diteliti

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Tanggal 24 Agustus 1989 sebuah catatan penting digoreskan dalam lembaran sejarah pertelevisian Indonesia, stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, RCTI, mulai mengudara secara terrestrial di Jakarta. Menayangkan berbagai program acara hiburan, informasi danb erita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat di Indonesia.

    Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 stasiun relaynya program-program RCTI disaksikan oleh lebih dari 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh Nusantara, ataukira-kira 80,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.

    Sejakawal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasa menjadi market leader. Diusianya yang ke-22, tahun 2011 (periodeJanuari - Desember 2011) RCTI tetap mempertahankan posisi market leader dengan pangsa pemirsa mencapai 17.5% (ABC, 5+) dan 17.8% (All Demography).RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15.7% (periode Januari - Nopember 2011), seperti dilaporkanoleh Nielsen Audience Measurement.

    Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari mimpi, idealisme, kesungguhan, kerjakeras, kebersamaan, dandoa. 6 (enam) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusungmotto "Kebanggaan Bersama Milik Bangsa" namun tampil dalam kemasan yang "oke". Kualitas program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia.

    Ruang Lingkup Perusahaan

    Berdasarkan ruang lingkup yang ada PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA (RCTI) merupakan televisi nasional swasta yang memberikan siaran program yang mencakup seputar informasi dan hiburan untuk di publikasikan ke masyarakat secara luas.

    Visi Perusahaan

    "Media Utama Hiburan dan Informasi"

    RCTI menyajikan acara-acara yang menarik dan bermutu sehingga menjadi televisi pilihan terbaik untuk hiburan dan informasi di Indonesia.Keseimbangan antara bisnis dan tanggung jawab sosial berjalan seiring.

    Misi Perusahaan

    "Bersama Menyediakan Layanan Prima"

    RCTI member tekanan pada semangat kebersamaan dalam rangka menumbuh-kembangkan upaya-upaya bersama dimana semua komponen Perusahaan, dari tingkat atas sampai bawah, dirangsang, dikoordinasi serta disistematisasi untuk berkarya sebaik mungkin dalam memberikan layanan terbaiknya.

    Pilar Perusahaan

    1. Keutamaan dalam Kebersamaan

    2. Bersatu Padu

    3. Oke

    4. Untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan, tiga nilai menjadi titik pusat untuk memotivasi dan mengilhami insan RCTI. Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang diharapkan para stakeholder, yang berawal dari kualitas, integritas, dan dedikasi.

      Logo Perusahaan RCTI

      Logo berupa tanda yang berfungsi dan memiliki aspek kunci yaitu reputasi. Logo pada jasa dan produksi bagai merek dagang memberikan jaminan kepada pemakainya tentang kualitas yang spesifik dan konsisten dari jasa dan produk tersebut. Reputasi bagi konsumen dan kalangan komersial sangat berarti dan merupakan aset yang berharga.


      Logo RCTI

      Gambar 3.1 Logo RCTI



      Definisi yang dimaksud dengan logo dan nama RCTI harus dijaga dan penggunaannya memerlukan kewenangan yang jelas sehingga dapat memberikan imbalan moril dan materil. Arti dan falsafah logo RCTI sendiri merupakan singkatan dari Rajawali Citra Televisi Indonesia.Makna dari RCTI, yakni:

      1. Huruf “R” berarti Rajawali, melambangkan burung Rajawali, pemaknaan sebagai penguasa udara.

      2. Huruf “C” berarti Citra, mempunyai pemaknaan dalam mewujudkan citra terbaik perusahaan untuk bangsa ini.

      3. Huruf “T” berarti Televisi, menegaskan bahwa perusahaan ini adalah sebagai media massa elektronik berbentuk televise

      4. Huruf “I” berarti Indonesia, RCTI sendiri ingin sekali menjadi stasiun televisi swasta yang dimiliki dan didambakan oleh bangsa Indonesia.

      5. Fasilitas Gedung RCTI

        Gedung RCTI, yang berada di Jakarta, dibagi menjadi beberapa gedung, yaitu :

        1. GEDUNG UTAMA (ADMINISTRASI)

        2. GEDUNG TEKNIK/OPERASI/PEMBERITAAN

        3. GEDUNG PRODUKSI

        4. GEDUNG PEMANCAR

        5. GEDUNG ARTISTIK

        6. Beberapa studio dan fasilitas teknik yang ada di RCTI adalah sebagai berikut:

          1. Studio 1 & 4: studio berukuran besar yang dimiliki RCTI, masing- masing berukuran 540 m2 dan 900 m2. Studio ini dipergunakan untuk acara yang memerlukan setting luas, seperti: kuis Piala EURO 2004, Impressario, JogeD, Sarung Tinju Emas/ Ring Emas, Dialog Khusus, Funtastik, LA Light’s 100% Enjoy dan sebagainya.

          2. Gambar 3.2 Studio 1 RCTI

          3. Studio 2: virtual studio (studio yang berlatarbelakang warna biru yakni dengan tujuan untuk mempermudah teknik-teknik pengambilan gambar secara komputerisasi guna menghasilkan efek- efek tertentu sesuai yang diinginkan) berukuran 110 m2 yang digunakan untuk membawa acara TALA, MP3, Cinema-Cinema, dan sebagainya.


          4. Gambar 3.3 Studio 2 RCTI

          5. Studio 3: Studio yang berukuran 60 m2 ini digunakan untuk shooting pembawa acara (announcer), dan sebagainya.

          6. Gambar 3.4 Studio 3 RCTI

          7. Studio 5: Studio khusus untuk program berita dan dialog seperti Nuansa Pagi, Buletin Siang, Seputar Indonesia, Buletin Malam dan Sergap.

          8. Gambar 3.5 Studio 5 RCTI

          9. Studio 6: Dipergunakan untuk acara Selamat Datang Pagi, acara- acara religi, Resep Oke Rudy dan sebagainya.


          10. Gambar 3.6 Studio 6 RCTI



          11. OB Van: Studio berjalan yang dipergunakan untuk acara di luar komplek RCTI.

          12. Gambar 3.7 OB Van RCTI

          13. Microwave : Untuk membantu kegiatan produksi siaran langsung.


          14. Gambar 3.8 Micro control RCTI

          15. Parabola Dish : Guna menerima program melalui satelit.


          16. Gambar 3.9 Parabola RCTI


          17. UPS : Guna menghindari terputusnya sumber tenaga listrik.


          18. Gambar 3.10 UPS RCTI

          19. Menara Pemancar : 275 meter & 151 meter


          20. Gambar 3.11 Menara Pemancar RCTI

          21. Master Control Room


          22. Gambar 3.12 MCR RCTI

          Struktur Organisasi

          Dalam usaha dan bisnis, tidak menutup kemungkinan bahwa organisasi merupakan hal yang harus ada dalam sebuah instansi atau lembaga.Karena dengan adanya organisasi, sebuuah perusahaan akan berjalan tertata dan akan tercapai sesuai dengan visi dan misinya. Bahkan dengan hadirnya sebuah organisasi dalam perusahaan, makaakan lebih efektif dan efisien.


          Struktrur organisasi pada sebuah perusahaan harus memungkinkan dengan adanya koordinasi dalam sebuah usaha bersama. Kemudian mengambil suatu tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan umum atau bersama.

          Gambar 3.13 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan

          Wewenang dan Tanggung Jawab

          Berikut beberapa tugas dan tanggung jawab setiap departement :

          1. Programming

          2. Mengevaluasi layak atau tidaknya setiap hasil akhir yang di terima untuk di tanyangkan untuk On Air.

          3. Promo On Air

          4. Membuat promo dalam betuk detik tertentu untuk di tayangkan sebelum acara program asli tersebut di tayangkan.


          5. Markom (Marketing)

          6. Bertugas untuk membuat iklan layanan masyarakat yang berkerjasama dengan pihak luar yang sudah kontrak dengan pihak RCTI.

          7. Produksi

          8. Bertugas membuat program acara yang sudah di rencanakan dan disetujui oleh pihak RCTI.

          Alur Kerja Promo On Air

          Gambar 3.14 Bagan Sistem Alur Kerja



          Alur Kerja Promo On Air

          Menjelaskan dari pola acara sampai tayang ke televisi pemirsa dirumah.

          1. Programming

          2. Dari divisi ini untuk semua program acara dibuatkan pola acara yang sesuai untuk tayang ke televisi. Pola acara ini berupa scadule,akusisi,dll. Semua acara terpantau dari divisi programming.


          3. Pra Produksi

          4. Setelah mendapatkan pola acara dari programming, team promo on air langsung membuat ide-ide kreatif untuk program acara yang akan dijalankan sebagaimana mestinya.

          5. Presentasi ide

          6. Ide kreatif sudah didapatkan, kembali lagi untuk breafing ke pihak programming utuk melakukan presentasi atas hasil konsep yang telah dituangan dalam satu team promo on air. Team tersebut adalah team pilihan yang telah dibagi tugas masing-masing sesuai program acara yang dipegang.

          7. Produksi Promo On Air

          8. Jika sudah ACC atas konsep yang dibuat, mulailah team Promo On Air melakukan shooting sesuai dengan program acara yang dipegang nya dengan jadwal yang sudah tersusun.

          9. Pasca Produksi

          10. Setelah melakukan shooting atau survey, untuk bagian Editing akan melakukan editing tahap awal sampai akhir yang telah disempurnakan.

          11. Preview Programming

          12. Merupakan hasil yang telah dibuat oleh all crew promo untuk dilihat hasilnya apakan sudah bisa tayang atau apakah belum. Sampai tahap di ACC

          13. Traffic Promo

          14. Tahap ini merupakan pemberian barcode, Planing Promo, dan Rivisi-revisi jika perlu untuk file data yang telah diterima.


          15. Transcript

          16. Sebelum tayang dan dibeikan ke pihak MCR dilihat kembali untuk ketepatan durasi apakah sesuai dengan poala acaranya.

          17. MCR

          18. Movie promo sudah terpantau baik dan akan ditayangkan di televisi dengan pantauan di gedung MCR.

          19. Tayang On Air

          20. Tayang perdana di televisi pemirsa dirumah.

          21. Traffic Promo

          22. Setelah tayang perhari , dibuatkan lah laporan ke traffic untuk hasil berapa kali tayang promo dalam satu hari nya.

          Produk Informasi

          Produk

          Pembuatan produksi ini media ini berdasarkan atas permintaan bagian programming acara RCTI sebagai media informasi dan promosi untuk menyampaikan pesan terhadap wartawan maupun para pemirsa setia RCTI untuk menonton program acara Idola Cilik 5 yang akan tayang perdana. Video ini dibuat dengan menggabungkan beberapa komponen, diantaranya ada musik, gambar, dan suara effect lainnya. Talent yang diambil merupakan artis-artis yang saat ini sedang digemari oleh anak-anak khususnya alumni idola cilik sebelum nya seperti Bastian, Chealsea, Bagas, dan Diva. Dengan mendatangkan juri-juri terbaru berharap akan membawa suasana lebih berbeda dengan komentar-komentar terbaiknya seperti Melody JKT48,Tieke Priatnakusuma, Tara Budiman, dan Winda Visca. Adapun penggunaan media video promo ini dirancang agar mendapatkan hasil yang memenuhi keinginan stakeholder dan dapat diselesaikan menjadi media promo yang memuaskan sehingga dapat di implementasikan pada kegiatan Press Conference Idola Cilik 5 dan Promo On Air RCTI.

          Latar Belakang Produk

          Media promo pada kegiatan Press Conference ini kurang efektif dan memadai karena hanya mendatangkan mulai dari Produser Idola Cilik sampai peserta Idola Cilik yang lolos ke babak panggung pentas LIVE. Adapun kegiatan Press Conference sebelumnya dijelaskan melalui sesi tanya jawab terhadap crew produksi Idola Cilik ketika kegiatan Press Conference itu berlangsung, untuk itu penulis membuat video promo Press Conference ini sebagai penunjang untuk menampilkan kilasan konsep terbaru untuk setiap program acara Idola Cilik ini terselenggarakan. Video ini terancang setelah selesai diadakannya tahap babak audisi dan blinding. Dengan tampilan audio dan visualisasi yang menarik dan penyampaian informasi yang baik terhadap anggota pers (wartawan), perancangan media video promo diharapkan dapat menjawab setiap pertanyaan yang dianggap sebagai koreksi untuk konsep berbeda setiap seasion nya pada program acara Idola Cilik.

          Perkembangan Produk

          Dalam penyampaian informasi pada kegiatan Press Conference hanya mendatangkan orang-orang yang terlibat dalam produksi program acara Idola Cilik. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat, diperlukan sebuah media yang efektif dan mampu menyajikan informasi secara detail dan menarik yaitu dalam bentuk media video promo. Dengan perancangan media video promo tentang Press Conference ini diharapkan informasinya dapat tersampaikan baik oleh pihak bagian produksi dan dapat diterima baik oleh para anggoota pers (wartawan) serta penonton dilayar kaca.

          Material Produk

          Tabel 3.1 Tabel Material Produk


          Spesifikasi Produk

          Perancangan media video promo yang berdurasi 2 menit ini dibuat dengan merangkum data-data yang berkaitan dengan konsep program acara Idola Cilik 5 saat ini, dimana dalam video promo ini terdapat informmasi seluruh perjalanan tahap awal mulai dari penayangan promo waktu audisi, lanjut ke tahap audisi, dan tahap taping untuk seleksi peserta yang akan tampil dibabak pentas. Melalui media video promo ini diharapkan saat kegiataan Press Conference dapat tersampaikan baik informasi yang akan dipublikasikan kepada anggota pers (wartawan) dan penonton dilayar kaca.

          Dalam proses pembuatan media video promo ini terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangan, diantaranya :

          1. Manfaat

            1. Menjadi media promosi yang akurat dan efisien.

            2. Dapat diterima positif anggota pers dan penonton dilayar kaca

            3. Menarik sponsor untuk dapat menjalin kerjasama.

          2. Kelebihan

            1. Mudah di akses dan diterima masyarakat

            2. Efisien dari segi waktu penyampaian

            3. Akan terus dinikmati dan tidak ketinggalan zaman

            4. Media audio visual yang menarik dan konsisten


          3. Kekurangan

            1. Waktu shooting yang tidak sebentar

            2. Membutuhkan biaya yang tidak sedikit

            3. Terbatasnya alat untuk produksi

            4. Crew yang terbatas dan waktu yang tidak terlalu lama.


          Harga Produk

          Pembuatan project ini membutuhkan biaya yang cukup besar, dan juga membutuhkan waktu shooting yang lama. Juga dibutukan crew produksi yang tidak sedikit seperti cameraman, sutradara, dubber, artist talent, creative, editor, lightingman dan audioman. Serta pemain atau crew pembantu lainnya. Setelah selesai take gambar, proses selanjutnya adalah editing yang menggunakan laptop dengan spesifikasi tinggi agar berjalan dengan lancar. Lebih detailnya ditulis ada di Budget Produksi.

          Market Analisis

          Market analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan perusahaan atau instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja / kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi, dan banyak aspek lain dari perusahaan atau instansi. Didalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap lembaga penyiaran PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia. Aspek yang dimaksud adalah :

          1. Aspek Perizinan Tempat/Lokasi Shooting

          2. Aspek Perizinan Tayang

          Market Positioning

          Dengan adanya media video promo ini diharapkan anggota pers (wartawan) dan penonton setia RCTI dapat mengetahui ruang lingkup program acara Idola Cilik. Mulai dari kegiatan audisi sampai tahap Grand Final. Market Positoning dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk menunjang dan memasarkan suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendri, agar bisa diinformasikan kepada masyarakat dan mengangkat image positif perusahaan itu sendiri, dan juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat luas. Konsentrasi pasarnya ada di wilayah seluruh Indonesia.

          PT.Rajawali Citra Televisi Indonesia sudah lama mengudara dilayar kaca pertelevisian di Indonesia dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat umum. Diadakannya Press Conference ingin mengembangkan image atau citra yang positif di masyarakat lua,agar menjadi informasi utama ditayangkannya program acara Idola Cilik 5. Untuk itu pembuatan media video promo ini dibutuhkan untuk membuat gambaran tentang kilasan konsep terbaru yang akan dipromosikan. Dengan adanya media video promo yang menampilkan mic icon Idola Cilik, harapan dari para dewan juri terbaru Idola Cilik,tahap audisi di 5 kota besar , diharapkan informasi yang disampaikan dapat di pahami sehingga menghindari kesalahan penyampaian informasi awal khususnya untuk target pemasaran media video promo ini yaitu kepada perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam MNC Group.

          Potensial Market

          Pembuatan media video promo ini bertujuan untuk menginformasikan dan mempromosikan program tayang Idola Cilik 5. Dengan adanya media video promo dalam Press Conference diharapkan dapat menjawab seluruh pertanyaan yang dilontarkan terhadap anggota pers (wartawan) dan pemirsa setia RCTI terhadap konsep terbaru untuk program acara Idola Cilik 5 tahun ini serta dapat menjalin relasi atau kerjasama dengan sponsor, serta mengajak masyarakat untuk menonton program ini dengan kategori talent anak-anak yang berpendidikan.

          Berdasarkan wawancara yang telah dilaksanakan, dengan dibuatnya media video promo ini diharapkan target pencapaian PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dari diadakannya Press Conference dapat tercapai dan mempercepat media informasi yang berbasis video promo ini bisa mengangkat image atau citra PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dan mendapatkan keuntungan 70% dari sebelumnya.

          Market Segmentation

          Tabel 3.2 Tabel Market Segmentation


          Marketing Objektif ( Tujuan Pemasaran )

          Dalam pemberian informasi dan promosi pada program acara Idola Cilik PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia hanya melalui telepon dan walk in di Jl. Raya Perjuangan No.1 Kebon Jeruk-Jakarta 11530. Serta melalui website di www.RCTI.TV dan sosial media twitter di @IdolaCilik5_. Dengan memanfaatkan teknologi yang modern saat ini, maka media informasi yang digunakan dalam Press Conference adalah video promo. Dengan konsep yang lebih modern dan menarik diharapkan dapat di akses dan dipahami luas oleh anggota pers ( wartawan ) dan penonton setia RCTI. Media video promo ini dirancang menarik dengan berbagai efect yang cukup baik. Dan dengan pencapaian minimal target rating awal yaitu ‘0,5/0 untuk tayang episode pertama.

          Marketing Strategi ( Strategi Pemasaran )

          Strategi pemasaran yang digunakan pada kegiatan Press Conference Program Acara Idola Cilik 5 RCTI ini adalah menggunakan media video promo. Dalam waktu sebelumnya media pemasaran hanya mendatangkan pihak-pihak terkait muali dari Produser acara Idola Cilik sampai peserta Idola Cilik. Untuk itu video promo ini menjelaskan dan mengimplementasikan tentang kegiatan dari tahap audisi sampai Press Conference ini berlangsung dan menggambarkan konsep terbaru dengan membentuk kategori duo dan group. Trik untuk meningkatkan hasil promo yang maksimal, untuk itu team produksi dari divisi Promo On Air mengangkat talent artis yang sekarang sedang banyak digemari oleh anak- anak khusunya artis cilik yang mulai beranjak dewasa dan dewan juri yang diangkat adalah artis-artis yang memiliki nilai vocal yang baik dan memiliki fans yang cukup dikenal oleh banyak masyarakat. Keunggulan pada RCTI adalah kegiatan Press Conference yang efektif sehingga informasi tersampaikan dengan baik dan jelas. Strategi ini juga efektif untuk menjelaskan informasi kepada orang tua peserta idola cilik sebagai kiblatnya ajang pencarian bakat anak yang berpotensi dan berpendidikan.

          Budget Produksi Media

          Tabel 3.3 Tabel Budget Produksi


          Konfigurasi Hardware

          Hardware

          Perancangan video promo tersebut menggunakan 1 unit Laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut :

          Tabel 3.4 Tabel Spesifikasi Hardware


          Software

          Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

          1. Adobe Premiere Pro CS6

          2. Adobe Photoshop CS6

          3. Adobe After Effect CS6

          4. Cinema 4D

          Elisitasi

          Elisitasi Tahap I

          Elisitasi tahap I adalah yaitu berisi seluruh rancangan dari isi video promo yang diusulkan oleh pihak manajemen dalam hal ini pihak perusahaan yakni kepada Ibu Amelia Seftiana selaku Produser divisi Promo On Air PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia melalui proses wawancara, dalam hal ini elisitasi yang penulis rangkum hasil observasi sebagai berikut :

          Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap I

          Elisitasi Tahap II

          Elisitasi tahap II adalah merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak perusahaan rangkum sebagai berikut :

          Tabel 3.6 Tabel Elisitasi Tahap II

          Elisitasi Tahap III

          Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

          Tabel 3.7 Tabel Elisitasi Tahap III


          Elisitasi Final

          Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

          Tabel 3.8 Tabel Elisitasi Final

          BAB IV

          KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

          Konsep Produksi Media adalah tahapan – tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi Media media video yang dibuat akan menjadi lebih baik. Baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi Media dimulai dari Praproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction.

          Untuk Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan, dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan Time Schedule, sinopsis, Script Writting, pembuatan Storyboard, pencarian pemain dan crew. Berkaitan dengan Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Untuk itu Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting. Sedangkan Postproduction adalah tahap format paket untuk media video promo yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi Media di illustrasikan pada bagan berikut ini :

          Gambar 4.1

          Bagan KPM


          PREPRODUCTION

          Preproduction adalah dimana semua tahap sebuah project atau produksi akan dimulai. Pada tahap ini membutuhkan perencanaan yang cukup matang, seperti penyusunan naskah, pembuatan skenario, dan pembuatan time schedule, dan juga pembuatan storyboard, synopsis untuk kelancaran dalam pembuatan sebuah video promo. Setelah itu baru ditentukan alat-alat yang akan digunakan lalu pemainnya, dan crew yang ikut serta dalam pembuatan produksi ini. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan pihak terkait, lalu persiapan konsep dimulai dari dituangkannya ide – ide bagaimana memberikan video profile yang menarik bagi audience. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

          Gambar 4.2

          Bagan Tahap Preproduction


          Ide

          Setelah melakukan analisa data maupun pengumpulan data secara observasi, wawancara dan studi pustka, selanjutnya tahap berikutnya adalah penentuan ide atau gagasan yang nantinya akan disimpulkan dalam tahap pembuatan video promo ini, agar video promo ini dapat tersampaikan baik bagi anggota pers (wartawan) dan penonton setia RCTI. Dalam pembuatan video itu sendiri memiliki banyak keunggulan dari pada hanya mendatangkan orang-orang terkait saja tanpa mampu melihat kilasan seperti apa konsep terbaru yang akan ditayangkan. Dalam penyampaian melalui video data atau informasi yang di dapat lebih akurat karena dipadukan dengan gambar dan suara sehingga tampilan akan menjadi menarik dan tidak membosankan. Multimedia yang menampilkan fasilitas-fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang konsep terbaru pada program Idola Cilik 5 dalam kegiatan Press Conference.

          Sinopsis

          Sinopsis adalah ringkasan cerita atau film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan feature documenter tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya ½, satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang feature documenter. Sinopsis perancangan video promo sebagai media promosi dan informasi pada Press Conference Program Acara Idola Cilik 5 ini adalah :

          “ Program acara pencarian bakat/talent untuk anak-anak telah sampai musim ke-5 nya. Acara ini biasanya sangat diminati oleh anak-anak yang ingin mengembangkan bakat khususnya dibidang menyayi. Saat ini Program Acara Idola Cilik 5 memegang konsep terbaru dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk kategori mulai dari solo meyanyi sampai dengan kategori group, mendatangkan juri terbaru dari tahun sebelumnya dan mendatangan host dan co-host yang berbeda juga dari tahun sebelumnya untuk membuat acara ini lebih fress dan menarik. Dalam pembuatan meia video promo ini melibatkan langsung para peserta Idola Cilik 5, all dewan juri, host, dan co-host Idola Cilik 5.”

          Narasi

          RCTI kembali mempersembahkan/The Bigest Singing Competition untuk anak-anak// IDOLA CILIK 5// Ajang pencarian idola anak-anak yang bertalenta dibidang menyanyi/ Telah memasuki musim ke-5 nya/ Dengan kemasan lebih fress dan berbeda// Munculnya kategori baru/ Duo dan group/ Menjadikan kompetisi ini/ Lebih bervariatif dan berkontitif// Audisi yang dilaksanakan di 5 kota besar indonesia/ Telah di ikuti olehh ribuan anak-anak indonesia// Setelah melalui seleksi yang sangat ketat/ Hingga terpilih bakat-bakat terbaik/ Untuk masuk ke babak menuju pentas idola cilik// Kehadiran para juri/ Memberikan warna baru/ Untuk idola cilik 5// HARAPAN BUAT KAKA/ TERUS SEMANGAT/ DAN/ RAIH MIMPIMU// HARAPAN BUAT MAMAH/ MENEMUKAN BAKAT- BAKAT LUAR BIASA/ DI SELURUH/ INDONESIA// HARAPAN BUAT AUNTY// YANG PASTINYA/ IDOLA BARU/ YANG MEMBANGGAKAN// HARAPAN DARI KAKA TARA/ SEMOGA IDOLA CILIK 5/ BISA MEMBERIKAN WARNA BARU/ UNTUK MUSIK/ INDONESIA// Idola cilik 5/ Akan dipandu oleh host yang energic/ Dan sudah tak asing lagi/ Ditelinga para sobat cilik/ Ayu dewi// Keceriaannya akan bertambah/ Dengan kehadiran chealsea/ Alumni idola cilik 3/ Sebagai co-host// Siapa yang akan menjadi/ Idola cilik terbaru// Ikuti perjuangan bakat-bakat cilik terbaik indonesia/ Setiap hari sabtu/ Jam setengah 1 siang/ Hanya di RCTI//

          Pembuatan Storyboard

          Gambar 4.3

          Logo RCTI digerbang utama

          (Extreme Wide Shoot) Gerbang Utama Siang hari


          Gambar 4.4

          Logo Idola Cilik

          (Extreme Wide Shoot) Grafis Komputer

          Gambar 4.5

          Icon Mic Idola Cilik

          (Wide Shoot) Studio RCTI


          Gambar 4.6

          Bangunan Tinggi di Jakarta

          (Extreme Wide Shoot) Gedung Global TV Siang hari


          Gambar 4.7

          Menampilkan talent alumni idola cilik

          (Track in and Track Down) Taman Catleya Jakarta Siang hari


          Gambar 4.8

          Bastian memegang skateboard

          (Zoom in and Zoom out) Taman Catleya Siang hari

          Gambar 4.9

          Peserta Idola Cilik di Stage audisi

          (Full Shoot) Studio RCTI


          Gambar 4.10

          Menampilkan anak kembar kategori duo

          (Medium Shoot) Halaman RCTI Siang hari


          Gambar 4.11

          All dewan juri bertepuk tangan

          (Full Shoot) Studio RCTI


          Gambar 4.12

          Menampilkan ekspresi Tara Budiman dan peserta idola cilik 5

          (Medium Shoot) Studio RCTI


          Gambar 4.13

          Peserta Idola Cilik 5 berlatih sebelum melakukan audisi

          (Big Close Up) Ruang Tunggu Audisi Siang hari

          Gambar 4.14

          Peserta Idola Cilik 5 berlari depan

          (Track in and Track Down) Halaman RCTI Siang hari

          Gambar 4.15

          Menampilkan peserta Idola Cilik 5 sedang bermain piano

          (Full Shoot) Studio RCTI


          Gambar 4.16

          Peserta Idola Cilik 5 mendapatkan tiket yang lolos tahap audisi

          (Group Shoot) Studio RCTI


          Gambar 4.17

          Ekspresi harapan Melody JKT48

          (Knee Shoot) Green Screen RCTI

          Gambar 4.18

          Ekspresi harapan Tike

          (Eye Level) Green Screen RCTI


          Gambar 4.19

          Ekspresi harapan Winda Visca

          (Knee Shoot) Green Screen RCTI

          Gambar 4.20

          Ekspresi harapan Tara Budiman

          (Full Shoot) Green Screen RCTI


          Gambar 4.21

          Ayu dewi ber acting di panggung audisi dengan peserta Idola Cilik 5

          (Duo Shoot) Studio RCTI


          Gambar 4.22

          Chealsea sebagai co-host

          (Duo Shoot) Belakang Stage RCTI


          Gambar 4.23

          All dewan juri Idola Cilik 5 memegang icon huruf Idola Cilik

          (Group Shoot) Green Screen RCTI

          Script Writing

          Penjelasan tentang konteks apa yang dipakai dalam memvisualisasikan pesan.

          Tabel 4.1 Tabel Script Writing


          Rundown

          Penjelasan secara rinci tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penganbilan gambar, dan sesuai urutan scene.

          Tabel 4.2 Tabel Rundown


          Produksi Team (Crew) & Talent

          Tabel 4.3

          Tabel Produksi Team (Crew)


          Time Schedule

          Tabel 4.4 Tabel Time Schedule


          Anggaran/Budget

          Tabel 4.5 Tabel Budget Produksi

          Peralatan yang digunakan

          Adapun alat-alat yang digunakan untuk pembuatan media video profile ini adalah Kamera Canon 5D MAX III dan kamera Panasonic P2. Dan juga ada alat-alat pendukung dalam pembuatan video promo ini seperti, Lighting, Tripod, dll.


          Gambar 4.24

          Canon 5D MAX III

          Gambar 4.25

          Kamera P2 Panasonic

          Gambar 4.26

          Lighting HMI


          Gambar 4.27

          Movie Rail Latour GP-120Q



          Gambar 4.28

          Reflector


          Gambar 4.29

          Stereofoam


          Gambar 4.30

          Boom Mic


          Gambar 4.31

          Clip on portable

          Gambar 4.32

          Tripot


          Gambar 4.33

          Memory Card


          Gambar 4.34

          DVD Disk


          Gambar 4.35

          Speaker


          Gambar 4.36

          Green Screen


          PRODUCTION

          Pada tahap ini, production adalah sebuah produksi yang sudah memasuki tahap penyusunan dan pengeditan dan menghasilkan sebuah project video. Dalam tahapan ini kerjasama antara crew dan talent untuk perwujudan hasil rumusan dari storyboard, naskah, skenario yang telah di buat pada tahap pre production sebelumnya. Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting.

          Di tahap Production ini, unsur yang ada dalam pre production seperti story board, sinopsis, naskah maupun rundown mendapat andil besar untuk tahap berikutnya, yaitu production, karena story board penting dalam penentuan titik-titik pengambilan gambar yang cocok dan bagus. Sedangkan untuk sinopsis di gunakan untuk menentukan alur cerita dan kalimat yang akan digunakan nantinya, agar kata maupun kalimat ini berisfat formal dan dapat di mengerti oleh masyrakat luas. Kesiapan pendukung seperti alat-alat juga harus diperhatikan. Talent pun juga harus di koordinasi sesuai perintah dari sutrdara agar tercapainya hasil video yang menarik dan bagus. Berikut merupakan bagan dari tahap proses Production.


          Gambar 4.37

          Bagan Tahap Production

          Perencanaan Multimedia

          Perencanaan multimedia diperlukan tiga tahapan elemen sitematis yaitu teks, gambar, dan suara kemudian digabungkan atau di kombinasikan menjadi satu file yang berbentuk video. Perencanaan multimedia ini di dasarkan atas konsep yang efektif untuk menjangkau masyarakat dalam memperoleh informasi secara akurat dan efisien. Dalam membentuk multimedia ini, karya audio visual di gabungkan dari beberapa elemen di antaranya suara, teks, dan gambar lalu di tambah dengan spesial efek agar tampilan menjadi lebih menarik dan jelas dengan informasi yang tepat. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia, dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan adanya perencanaan multimedia di harapkan dapat tercapainya target yang telah di tentukan. Dengan tahapan melalui tujuan multimedia yang terfokus pada project pembuatan video.

          Tujuan Multimedia

          Tujuan dari multimedia pembuatan media video promo ini adalah untuk sarana penyampaian informasi dalam Press Conference program acara Idola Cilik 5 kepada anggota pers (wartawan) dan penonton setia RCTI mengertahui tentang tayang perdana Idola Cilik 5. Dan memberikan informasi lengkap tentang kilasan konsep terbaru Idola Cilik 5. Dan memberikan informasi lengkap tentang perjalanan mulai dari tahap audisi sampai blinding audisi yang lolos ke tahap selanjutnya. Serta meningkatkan minat penonton untuk mengikuti program acara ini sampai ke tahap babak Grand Final Idola Cilik 5.

          Strategi Multimedia

          Tabel 4.6

          Tabel Strategi Multimedia


          Program Multimedia

          Program multimedia media video informasi dan promosi yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

          1. Teks

          2. Teks dalam video ini memakai type Adobe Garamond Pro, Arial, dan Lithos Pro yang diterapkan dalam media informasi dengan beberapa efek.

          3. Picture

          4. Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan PNG yang digabungkan dengan beberapa take video di tempat yang berekstensi .mov, Avi, dan Mp4 untuk videonya.

          5. Sound

          6. Suara yang digunakan dalam media video profile ini adalah menggunakan suara asli manusia ( dubber ) dan beberapa efek suara alunan musik seperti piano, gitar, drum, dan bass. Penerapan dubber di sesuaikan dengan background video yang telah dibuat agar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

          Perencanaan Audio

          Dalam perancangan video promo, audio sangat berperan penting dalam penyampain informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada suara ataupun audio ini, video yang dibawakan atau di putar menjadi kurang memuaskan dan cepat bosan. Karena jika tidak ada audio maka langkah yang di tempuh adalah dengan memperbanyak tulisan, dan hal ini yang membuat video promo jadi membosankan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

          Tujuan Audio

          Tujuan audio ini diartikan untuk penerapan pada bidang video promo. Agar video yang telah dibuat dapat dimengerti oleh para anggota pers (wartawan) dan penonton setia RCTI dan dapat menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan pemasukan ataupun menambah sponsor yang mendukung program acara Idola Cilik 5. Tujuan Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehigga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Audio ini juga berperan besar dalam pembentukan dan penempatan suara dengan latar background gambar yang sesuai, sehingga informasi mengenai konsep terbaru Idola Cilik dapat dipahami,jelas, dam memiliki arti.

          Strategi Audio

          Tabel 4.7

          Tabel Strategi Audio

          Program Audio

          Audio yang telah disiapkan dalam pembuatan project ini sudah dilakukan untuk menyesuaikan dengan gambar yang sudah ada, agar tidak terlihat jumping. Audio yang di gunakan seperti suara instrument musik dalam format mp4. Adapun suara audio yang di hasilkan dari suara manusia, yaitu dubber. Dubber adalah orang yang membaca naskah untuk menyesuaikan dengan background gambar atau video yang akan di putar. Dalam dubber ini biasanya suara yang di hasilkan harus jelas dan tepat pada gambar ataupun background video yang akan di putar. Dengan adanya program audio, media video promo ini akan menjadi lebih baik lagi karena ada penambahan dari suara dubbing untuk meperjelas suatu gambar. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

          1. Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada.

          2. Untuk sound effect dipakai pada tulisan RCTI menggunakan suara awalan instrument 1 Hour Spesial – Epic Music Collection V. Menampilkan peserta Idola Cilik 5 dan Juri Idola Cilik 5 menggunakan effect Power Wooshes dan Windy Swish.

          3. Music background digunakan untuk isi keseluruhan video menggunakan musik instrumen dari post produksi RCTI, salah satunya ada Retro Metro Hancock dixion, Shes looking at me JB Hancock, dan Shine a light M Bentley.

          4. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan perekaman naskah tersebut menggunakan Mic yang tersambung langsung dengan Adobe Pro Tolls dubbing.

          Perencanaan Visual

          Perencanaan visual yang di hasilkan adalah keseluruhan penggabungan dari gambar, suara dan teks yang menghasilkan satu video utuh yang di gunakan untuk memberikan informasi maupun promosi pada video promo yang akan ditampilkan pada Press Conference program acara Idola Cilik 5. Dengan menggabungkan teks denga format penulisan yang telah di tentukan kemudian gambar yang telah di take sebelumnya dan suara yang di hasilkan dari membaca naskah kemudian di edit dan di render lalu menghasilkan video yang siap untuk digunakan. Tampilan video yang di hasilkan pun akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya perencanaan visual semua tahapan akan terlaksana dengan baik dan akurat. Perencanaan visual juga ditujukan untuk memberikan kesan atau image dalam video yang ditampilkan.

          Tujuan Visual

          Tujuan Visual yang telah di buat dan terdapat pada video promo ini yang di rancang dengan sebagai media informasi dan promosi yang menggambungkan gambar, suara, dan teks. Lalu dengan beberapa efek- efek animasi yang berhubungan dengan teknologi. Kemudian menggunakan beberapa pergerakan kamera maupun editing yang menerapkan fungsi kamera. Efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visulisasi yang terkesan menarik. Penggabungan video menggunakan software Adobe Premiere yang mampu menampung 5 sampai 7 video dalam satu frame.

          Strategi Visual

          Dengan kemajuan teknologi yang modern seperti ini, komputer pun menjadi canggih dan dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Sehingga efek-efek yang dihasilkan dalam pembuatan video profile ini seperti rill dan cukup menarik. Menampilkan visualisasi efek-efek yang berbeda-beda dalam setiap scene nya menjadikan daya tarik untuk setiap perpindahan konsepnya seperti menampilkan icon mic Idola Cilik yang tidak pernah berubah dari setiap tahunnya, menampilkan harapan dari semua juri Idola Cilik 5, Menggunakan suara dubber yang sesuai dengan konsep , dan informasi terkait yang berhubungan dengan Press Conference program acara Idola Cilik 5.. Semua di rancang dengan penggabungan elemen-elemen penunjang pembuatan video promo ini agar dapat di sajikan dan di terima oleh anggota pers (wartawan) dan penonton setia RCTI.

          Program Visual

          Program Visual yang dihasilkan ataupun di rancang menggunakan spesial efek mendukung hasil dari kemajuan teknologi modern. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dubbing yang telah di buat sebelumnya serta suara musik ataupun backsound dari seorang instumen agar tidak cepat jenuh atau bosan saat menontonnya.

          Gambar 4.38

          Logo RCTI digerbang utama


          Gambar 4.39

          Icon Mic Idola Cilik


          Gambar 4.40

          Logo Idola Cilik


          Gambar 4.41

          Bangunan Tinggi di Jakarta


          Gambar 4.42

          Menampilkan talent alumni idola cilik

          Gambar 4.43

          Bastian memegang skateboard

          Gambar 4.44

          Peserta Idola Cilik di Stage audisi

          Gambar 4.45

          Menampilkan anak kembar kategori duo


          Gambar 4.46

          All dewan juri bertepuk tangan

          Perencanaan Broadcasting

          Perencanaan Broadcasting di tujukan untuk anggota pers (wartawan) dan penonton setia RCTI dengan program Idola Cilik dengan konsep terbaru yang efektif serta efisien. Sehingga dengan dibuatnya perencanaan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan dapat mencapai target jangkauan audience. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

          Tujuan Broadcasting

          Pada perencanaan tujuan Broadcasting ini adalah untuk menjangkau anggota pers (wartawan) dan penonton setia RCTI yang berhak mendapat informasi dan promosi telah di buat. Tujuan Broadcasting ini adalah menyampaikan informasi dan promosi dalam bentuk video promo yang dapat di terima baik oleh semua pihak tanpa memandang siapapun. Semua berhak mendapatkan informasi yang bermanfaat dan berguna untuk dijadikan bahan acuan untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik.

          Strategi Broadcasting

          Strategi Broadcasting dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, seperti menggunakan media internet untuk penyebaran informasi dan promosi. Dengan meggunakan jasa internet, akses untu meberikan informasi kepada supplier mauapun partner akan lebih mudah dan menghemat waktu. Melalui website ataupun meng upload ke situs video ternama seperti Youtube. Dan juga bisa mem posting pada Facebook ataupun media sosial lainnya.

          Program Broadcasting

          Program Broadcasting yang di tujukan kepada masyarakat luas maupun partner, untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan media video promo Press Conference khsusnya pada Program Acara Idola Cilik 5 ini. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat dari hasil editing media video promo Press Conference Idola Cilik 5 akan disalurkan melalui :

          1. Youtube, Sebagai sarana untuk melihat video dengan konteks streaming memanfaatkan koneksi internet yang cukup cepat agar tidak terjadi buffering. Dengan meng upload video promo ini, maka informasi yang diterima oleh masyarakat akan menjadi lebih mudah dan efisien. Meng upload video di youtube harus memiliki akun untuk log in, dalam format video, jika video dengan kapasitas besar akan cukup menyita waktu yang lama dan juga tergantung dengan koneksi internet itu sendiri.

          2. Internet, berupa website personal RCTI dimana siapapun dan kapanpun dapat mengakses website tersebut tanpa harus login terlebih dahulu selama jaringan akses terkoneksi dengan internet. Dengan alamat web www.rcti.tv semua informasi bisa di dapatkan dengan mudah.

          3. Facebook, sebagai sarana untuk mempromosikan video promo dengan partner yang telah menjadi teman dalam akun facebook. Dengan menggunakan facebook ini akses informasi menjadi lebih mudah.

          4. DVD, DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg dan .wmv.

          POSTPRODUCTION

          Postproduction adalah tahap terakhir dari semua proses yang sebelumnya. Dari proses awal preproduction, lalu masuk tahap production, dan berakhir di tahap postproduction. Pada tahap postproduction ini terdapat terdapat proses digitalizing, editing, mixing, finishing, art directing dan designing. Dengan adanya tahap terakhir ini, diharapkan target yang akan dicapai akan terwujud dan terlaksana.

          Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam tahap finishing ini, proses editig sedang dilakukan oleh editor. Dimana semua gambar gerak, teks dan suara di gabungkan sehingga menghasilkan satu format penyampaian informasi yang baik dan jelas. Berikut bagan dari tahapan postproduction :


          Gambar 4.47

          Bagan Post Production

          Digitizing

          Digitalizing adalah pemindahan sebuah gambar dari media seperti kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Setelah proses pengambilan gambar selesai dan lengkap selanjutnya gambar yang sudah di take lalu di pindahkan ke dala komputer untuk melalui proses selanjutnya.

          Gambar 4.48

          Proses pemilihan gambar ( Digitizing )

          Editing

          Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

          Gambar 4.49

          Proses Editing pemilihan gambar sesuai storyboard ( Editing )


          Mixing

          Mixing adalah suatu proses percampuran gambar dan audio serta penambahan beberapa teks, selanjutnya ditambahkan efek-efek animasi agar tampilannya terlihat lebih menarik. Dan sesuai dengan naskah ataupun storyboad yang telah dibuat sebelumnya. kesinambungan antara suara asli, narasi, ilustrasi music, dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.


          Gambar 4.50

          Proses Mixing dengan memasukan audio dan effect pada project ( Mixing )

          Gambar 4.51

          Proses Mixing untuk render file dengan format DV-PAL Avi ( Mixing )


          Finishing

          Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video profile ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro CS 6 menjadi format video yang telah di tentukan. Selanjutnya hasil eksport video akan di burning ke CD, dan selanjutnya akan di upload ke dalam situs pemutar video yaitu Youtube.

          Gambar 4.52

          Proses Finishing berupa video promo Siap untuk di burning di DVD dan upload ke Youtube (Finishing)


          Tahap Keluaran

          Pada tahap ini, hasil render dari semua penggabungan gambar gerak mulai dari teks dan suara akan di eksport ke dalam format video yang telah di tentukan sebelumnya. Dimana format video yang di kehendaki adalah dalam format AVI/mp4. Selanjutnya hasil yang telah jadi akan di upload ke dalam website.


          Gambar 4.53

          Proses Tahapan Keluaran untuk upload

          Ke situs youtube ( Tahapan Keluaran )


          Gambar 4.54

          Proses Tahapan Keluaran untuk di implementasikan

          Di Press Coference Idola Cilik 5 ( Tahapan Keluaran )



          Segmen Pasar

          Pada tahap ini adalaha target pasar yang akan di tuju. Untuk jangkauan luas adalah masyarakat umum dan untuk cakupan sempit adalah anggota pers (wartawan) dan sponsor dari pihak media terhadap undangan pers dari RCTI . Di harapkan video promo ini mencapai target pasar meningkatkan persentase sebesar 70 % dengan rating awal minimal 0,5/0

          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Berdasarkan uraian dan penelitian yang telah dilakukan, mengenai “Perancangan Media Video Promo Press Conference Pada Program Acara Idola Cilik 5 di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia”, maka ada beberapa hal penting dan menarik dalam penyusunan skripsi di atas adalah :

          1. Untuk potensi yang dikembangkan sangat terbuka lebar dengan bakat yang dimilik anak-anak untuk tertarik mengikuti ajang pencarian bakat Idola Cilik 5 dan kedepannya mampu menjadi bintang yang dapat dibanggakan oleh masyarakat luas. Seperti misalnya prestasi terhadap Bastian Stell yang merupakan Finalis Idola Cilik 2009 sampai saat ini tidak hanya menjadi penyanyi cilik, tetapi sekaligus menjadi actor yang dikenal oleh banyak masyarakat luas.

          2. Dalam merancang media video Promo yang menarik dan dapat meningkatkan citra pada Press Conference Program Acara Idola Cilik 5, diperlukan strategi visual yaitu dengan memperhatikan gambar, teks, audio serta efek-efek yang digunakan agar tampilan menjadi lebih menarik sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik untuk dipublikasikan, serta menampilkan informasi terbaru yang jelas dan akurat sehingga dapat memenuhi kebutuhan para anggota Pers (wartawan) dan penonton setia RCTI. Program Acara Idola Cilik merupakan program acara yang mempopulerkan ajang pencarian bakat menyanyi anak-anak pertama di Indonesia dan pernah mendapatkan penghargaan kategori Program Anak Terfavorit pada tahun 2009,2010,2011,2013,dan 2014 sehingga semakin mampu meningkatkan citra Idola Cilik saat ini.

          3. Manfaat yang ingin dicapai oleh PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia khususnya dalam Press Conference Program Acara Idola Cilik 5 setelah diimplementasikannya video promo ini diharapkan dapat dimengerti oleh anggota Pers (wartawan) dengan adanya konsep terbaru. Dan di harapkan video promo ini mencapai target pasar yang meningkatkan persentase minat penonton sebesar 70% dengan rating awal mencapai ‘0,5/0 untuk penayangan perdana ini.

          Saran

          Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

          1. Agar potensi anak-anak yang akan menjadi bintang cilik dapat terus dikembangkan walaupun telah selesai untuk acara ajang pencarian bakat tersebut, agar memiliki sikap yang baik terhadap dunia entertaiment.

          2. Agar dapat memperbaiki kualitas waktu dan penyampaian informasi yang lebih efisien yang dapat berjalan dengan baik, dan dapat meningkatkan hasil video promo yang semakin baik.

          3. Agar terselenggaranya Press Conference Program Acara Idola Cilik untuk seasion berikutnya dapat memberikan informasi yang dapat dipahami anggota Pers ( wartawan ) dan meningkatkan minat sponsor terkait untuk bekerjasama dalam Program Acara Idola Cilik.

          DAFTAR PUSTAKA

          1. Soepadmo, Gatoet. 2013 “Panduan Mudah Merancang Bangunan”. Niaga Swadaya, Jakarta,
          2. Pujiriyanto. 2012. “ Pengajaran Pemahaman melalui Desain “, Indeks, Jakarta.
          3. 3,0 3,1 Sunarya, Lusyani. 2013. Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
          4. 4,0 4,1 Desrianti, Dewi Immaniar, Untung Rahardja, Reni Mulyani. 2012. “Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning. Journal CCIT Vol.5 No.2 – Januari 2012”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
          5. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol.5 No.3 – Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
          6. Soyomukti, Nurani. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
          7. Hendratman, Hendi. 2012. The magic of Adobe Premier Pro, Bandung  : Informatika Bandung.
          8. 8,0 8,1 Arifin, Eva. 2011 “Broadcasting To Be Broadcaster”. Yogyakarta: Graha ilmu.
          9. Nurudin. (2011). “ Pengantar Komunikasi Massa “.Jakarta:Airlangga
          10. Waluyo, Djoko. 2014. “Kebebasan Pers dari Pandangan Wartawan“. Yogyakarta:Tiara Wacana Lokus.
          11. Ardianto, dan Soemirat. 2011. Dasar-dasar Publik Relation . Bandung: PT.Remaja Rosda Karya
          12. 12,0 12,1 Rukmanda, Naratama 2011 “Sutradara Televisi: Dengan Angle dan Multi Camera “ Jakarta : Grasindo.
          13. 13,0 13,1 13,2 Rahmawati Indah dan Dodoy Rusnandi. 2011. “ Berkarier di dunia Broadcasting “ Jakarta:Grasindo.
          14. Hendratman, Hendi. 2015. Computer Grapich Design, Bandung : Informatika Bandung.
          15. Arriesanti, Hani Dewi, Muhamad Yusup, Ceria Marcelia. Penerapan Multimedia Audio Galery Ilearning Community And Services (Magics) Sebagai Media Penyimpanan Dokumentasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 2 - Januari 2014. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 2014
          16. 16,0 16,1 Asyhar, R. 2011. “Kreatif Mengembangkan media Pembelajaran”. Gaung Persada Press. Jakarta
          17. Biran, Misbach Yusa. 2011. Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta : Informatika
          18. Nugroho, Sarwo, 2014. Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta : Sarwo.
          19. Ayuningtyas, Melvy. 2011. Ngedit Video Dengan Adobe Premiere Pro, Bekasi: Dunia Komputer.
          20. Waloeya,Y.(2012). “Aplikasi Grafis 3in 1 “.Yogyakarta: CV Andi offset.
          21. Dharsito, Wahyu. 2015. “Dasar Fotografi Digital I: Pengenalan Kamera” Jakarta: Elex Media Komputindo
          22. 22,0 22,1 22,2 22,3 22,4 Ulung, Gagas. 2011. How to be a News Anchor. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
          23. 23,0 23,1 23,2 23,3 23,4 23,5 23,6 Fairweather, Rod 2011. Basic Studio Directing. England : Focal Press
          24. 24,0 24,1 24,2 24,3 24,4 Musbunger, B. Robert. 2012. Single-Camera Video Production. Taylor & Francis, France
          25. 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 25,5 Millerson, Gerald 2011. Televisi Production. Taylor & Francis, France
          26. 26,0 26,1 26,2 Suyanto M. 2011 “ Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta : Andi Tjin, Enche .2014. “ Tip dan Trik Dunia Fotografi “ Jakarta:Gramedia Tjiptono, Fandy. 2012. “Strategi Pemasaran. Yogyakarta” : Andi.
          27. Guritno, Suryo, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
          28. Romly Acmad, Al Baihaqi. 2012. “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Sma Citra Islami Tangerang “Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
          29. Miranti, Dina Devi. 2012. Perancangan Media Video Profile Sebagai Penunjang Informasi Untuk Meningkatkan Mutu Dan Citra Sma Negeri 6 Tangerang. STMIK RAHARJA
          30. Rosadi, Elva Sona. 2013/2014. Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi Dan Informasi Pada Smk Pgri 1 Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
          31. Septian, Vikri. 2013/2014. Perancangan Video Company Profile Pada RSIA Murni Asih Sebagai Media Promosi. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
          32. Adam,Heri 2012/2013,Genap, “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Informasi Dan Promosi Pada SMK Bhakti PERTIWI”,Perguruan Tinggi Raharja,Tangerang,
          33. Ginanjar, Fitrah. 2012, “Perancangan Media Video Feature Sebagai Penunjang Infomasi Dan Promosi Pariwisata Kabupaten Garut Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Garut”, Perguruan Tinggi Raharja,Tangerang.
          34. Hartanto,Adi 2012 , Perancangan Media Video Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Yayasan Pendidikan Islam SMK AL Fattah,Perguruan Tinggi Raharja,Tangerang,
          35. Rizal, saiful. 2011 “Perancangan Media Video Profile Sebagai Sarana Penunjang Promosi Pada SMK Islam Kafah Unggul”, Perguruan Tinggi Raharja,Tangerang,
          36. Latuperissa, Robert, 2013, “Peracangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Pada SMA Negri 15 Tangerang”,Perguruan Tinggi Raharja,Tangerang.
          37. Zakaria, Nur Muhammad, 2012 “Perancangan Video Profile Sebagai Media Penunjang Informasi Pada SMAN 4 Tangerang”, Perguruan Tinggi Raharja,Tangerang

          DAFTAR LAMPIRAN

          Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
          Formulir Validasi Skripsi
          Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
          Formulir Pergantian Pembimbing
          Formulir Pergantian Judul Penelitian
          Fotocopi Kwitansi Bimbingan, SKS Skripsi, Sidang, Raharja Career
          Formulir Seminar Proposal Skripsi
          Formulir Pertemuan dengan Stakeholder Skripsi
          Formulir Final Presentasi Skripsi
          Formulir Validasi Sidang dan Pendaftaran Sidang
          Surat Pengantar Observasi / Penelian Skripsi
          Surat Keterangan Observasi Penelitian
          Surat Keterangan Implementasi dari Stakeholder
          Surat Keterangan Hibah dari Kampus
          Surat Keterangan Hibah dari Perusahaan
          Fotocopi KSTF
          Fotocpi Daftar Nilai
          Fotocopi Cover Jurnal Penelitian
          Fotocopi Sertifikat Prospek
          Fotocopi Sertifikat TOEFL RCEP
          Fotocopi Sertifikat Penghargaan Pemenang
          Fotocopi Sertifikat Dokumentation and Broadcasting Commite
          Fotocopi Sertifikat Seminar IT National dan International
          Daftar Pertanyaan Wawancara
          Surat Undangan Stakeholder
          Elisitasi Tahap I,II,III & Final
          Kartu Nama
          X Banner
          Slide Presentasi
          Katalog Produk dan CV
          Sinopsis
          Berkas Data RCTI ( Data Primer dan Data Sekunder )


Contributors

Lenny Januarti Salim