1111469411

Dari widuri
Revisi per 23 Februari 2016 04.24 oleh Feny N Anggraeni (bicara | kontrib) (BAB III)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA

KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111469411
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA

KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469411
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: System Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 11 Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA


KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469411
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 11 Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 03024
   
NID : 05056

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA


KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469411
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 11 Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA


KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469411
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 11 Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1111469411

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Di era globalosasi ini, setiap perusahaan maupun lembaga kemasyarakatan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah aset yang dimiliki perusahaan maupun lembaga kemasyarakatan. Aset merupakan sebuah barang atau benda yang bersifat tidak bergerak dan bergerak yang tercangkup dalam kekayaan perusahaan atau lembaga kemasyarakatan. Aset berguna untuk membatu perusahaan dalam setiap kegiatan operasional. Setiap aset yang dimiliki perusahaan harus didata dan dikontrol agar aset tersebut dapat terjaga dengan baik. Salah satu lembaga kemasyarakatan yang mempunyai aset yaitu kantor Kecamatan Neglasari Tangerang. Namun kantor Kecamatan Neglasari Tangerang ini masih mengalami kesulitan dalam hal pengolahan aset, kendala yang dialami antara lain pencatatan, penghitungan penyusutan aset yang belum maksimal sehingga tidak effisien. Metode penelitian yang di gunakan untuk mendesain yaitu dengan UML, dan menggunanakan bahasa pemograman PHP. Tujuan penelitian ini yaitu memberi solusi untuk menerapkan konsep monitoring aset dalam proses inventarisnya. Agar pencatatan dan pengawasan aset menjadi lebih mudah. Hasil akhir yang diharapkan dari perancangan sistem informasi monitoring aset ini mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat, tepat dan akurat mengenai data aset yang sedang terpakai maupun yang sedang tidak terpakai menjadi lebih terstruktur.


Kata Kunci: Monitoring, aset, sistem informasi.

ABSTRACT

In this era of globalization, any company or community organizations need information quickly and accurately. One of the required information is an asset owned companies and social organizations. Asset is an item or object that is not moving and moving tercangkup in the wealth of the company or social institution. Asset useful to petrify the company in operational activities. Each company's assets should be recorded and controlled so that these assets can be maintained. One of the social institutions that have assets that Neglasari Tangerang District office. However Neglasari Tangerang District office is still experiencing difficulties in terms of processing assets, among other constraints experienced record-keeping, calculation of depreciation of assets that have not been up so inefficient. The research method is used to design with UML, and menggunanakan PHP programming language. The purpose of this study is to provide solutions to apply the concept of monitoring assets in process inventory. In order for the recording and monitoring of assets becomes easier. Final results are expected from the design of information systems monitoring these assets had the ability to help the user to obtain information more quickly and accurately on asset data that is being used or are being unused to be more structured.


Keywords : monitoring, asset, system information

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt M.kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Pembimbing 1.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku Pembimbing 2.
  6. Seluruh Dosen dan Asisten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  7. Bapak M. Junaedi selaku stakeholder yang telah memberikan pengarahan dan bantuan dalam memperoleh iniformasi.
  8. Ayah Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Seluruh Guru dan staff SMA/SMK PGRI 109.
  10. Keluarga saya yang sudah memberikan dukungan moril dan materil.
  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


Tangerang 11 Februari 2016
Feny Nur Anggraeni
NIM. 1111469411

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di masa sekarang Teknologi Informasi (TI) sangat berkembang. Dalam kehidupan sehari-hari pun semua serba terkomputerisasi. Seperti di sekolah-sekolah, kantor, pusat perbelanjaan, dan lain-lain yang telah menggunakan sistem komputerisasi. Dengan adanya sistem terkomputerisasi ini diharapkan dapat memudahkan kita dalam segala aspek kehidupan.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya pengembangan inilah, maka setiap perusahaan ingin mengubah sistem yang lama ke sistem yang baru agar tidak tertinggal dari yang lain.

Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah pasti mempunyai aset, baik dalam bentuk barang, peralatan kerja maupun fasilitas. Aset perusahaan memiliki nilai kapital yang besar dan sangat menunjang proses bisnis perusahaan, mulai dari meja, kursi, komputer, laptop, printer, kendaraan bermotor dan lainnya. Aset tersebut harus diidentifikasi, dikelola, dan dirawat dengan baik, sehingga kondisinya selalu optimal. Realita di lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari kesalahan mengelola aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit. Sebagai contoh optimalisasi sumber daya tidak bisa dilakukan secara maksimal karena tidak teridentifikasi dengan jelas, sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu aset sudah saatnya untuk diganti atau diperbaiki.

Aset manajemen fisik belum banyak diimplementasikan, banyak perusahaan yang menganggap manajemen aset secara fisik adalah pengelolaan daftar aset. Padahal manajemen aset bukan hanya menyusun daftar aset tetapi juga menyangkut evaluasi dan penilaian aset yang dapat membuat sistem bisa mengontrol dan menangani perubahan data asset dengan cepat.

Manajemen aset juga mencari cara untuk mengoptimalkan aktivitas dan program untuk memenuhi standar level pelayanan. Pengembangan manajemen berdasarkan pada pengumpulan dan analisa informasi kunci mengenai kondisi aset, kinerja, biaya, masa pakai, biaya resiko, dan pilihan perawatan. Untuk perusahaan kecil, pengelolaan aset dapat dilakukan menggunakan bantuan software aplikasi Ms Excel.

Hal ini dirasakan kurang mengakomodasi kepentingan perusahaan karena penelusuran suatu aset lebih sulit, respon time terhadap keluhan pengguna cukup tinggi, dan juga biaya yang tinggi. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis berkesimpulan untuk mengambil judul ” PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG“.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa pokok-pokok permasalan:

  1. Bagaimana sistem informasi monitoring aset yang sedang berjalan pada Kecamatan Neglasari?

  2. Bagaimana merancang sistem informasi monitoring aset berbasis yang valid?

  3. Apakah penerapan sistem informasi monitoring aset bisa efektif digunakan di Kecamatan Neglasari?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Mengusulkan perbaikan pada sistem informasi monitoring aset yang lama dengan sistem yang baru.

  2. Membuat rancangan sistem informasi monitoring aset dengan menggunakan database SQL.

  3. Menciptakan keefektifan dalam kerja, sehingga pengelolaan aset bisa dilakukan dengan baik.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur pengelolaan aset

  2. Mempermudah dan mempercepat dalam pengendalian informasi data aset.

  3. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah data-data aset.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Analisa Permasalahan

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Metode yang dilakukan penulis dengan melihat, meninjau dan mengamati secara langsung ke lapangan guna mendapatkan data untuk diteliti. Observasi ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke kantor Kecamatan Neglasari.

  2. Wawancara

    Metode yang lakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, dilakukan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Penulis menggunakan metode interview yaitu dengan melakukan Tanya jawab secara langsung dengan bagian bendahara aset .

  3. Studi Pustaka

    Materi-materi yang dipergunakan sebagai landasan diperoleh dari berbagai seumber tertulis, meliputi buku, koran, majalah, kamus, internet dan media komunikasi lainnya yang erat kaitannya dengan objek permasalahan.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang sistem penulis menggunakan SWOT, Pieces, Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, XAMPP, Ardobe Dreamweaver.

Metode Pengujian

Dalam tugas akhir ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisiinput yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini memberikan gambaran mengenai yang diteliti agar laporan dapat tersajikan dalam bentuk tertata rapi dan memenuhi standar penulisan naskah ilmiah. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis membahas dan menguraikan tentang pengertian-pengertian tentang program aplikasi yang digunakan dalam sistem berjalan serta teori-teori yang lain sebagai pendukung penulisan skripsi ini seperti teori tentang materi skripsi yang diajukan, serta Literatur Review.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan pada Kecamatan Neglasari, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elisitasi tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendesain sistem.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang diusulkan pada Kecamatan Neglasari meliputi, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, spesifikasi basis data, rancangan layar, rancangan implementasi program.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab daritujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya :

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[1], Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[2], Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapaisuatu tujuan.

Menurut Sutarman (2012:13)[3], Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Berdasarkan definisi system diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah komponen – komponen yang berkaitan saling bergantung dan berinteraksi untuk pencapaian suatu tujuan utama.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20) sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance inputadalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalamsuatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolahmenjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaranyang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitemlain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa karakteristik Sistem adalah masukan system (input sistem), keluaran system (output sistem) yang merupakan sistem yang sederhana dan mempunyai karakteristik sifat-sifat untuk mencapai sasaran tujuannya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen – komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebutdiperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[4], Gordon B. Davis , “informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang” .

Menurut Sutarman (2012:14)[5], Menurut Sutarman (2012:14), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Menurut Yakub (2012:8)[6], Menurut Yakub (2012:8), Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

2. Kualitas Informasi

Menurut Mardi (2011:13), kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

  1. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.

  2. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut : a. Completeness, b. Correctnes, c. Security.

  3. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan pada waktu yang tepat.

  4. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.

  5. Efisien (efficiency), informasi harus efisien dalam memperolehnya.

  6. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa informasi yang di dapat harus relevan, akurat serta tepat waktu dalam memberikan informasi yang efisien dan memiliki nilai ekonomi serta dapat dipercaya.

3. Nilai Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009:20), “Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.Suatuinformasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepatditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar ain sebelumnya. informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14) nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akanmengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan waktu Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibilitas/ keluwesannya Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat dibuktikan Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  9. Tidak ada prasangka Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat diukur Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

4. Mutu Informasi

</div>

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14), kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

  3. Hilang / tidak terolahnya sebagian data.

  4. Pemeriksaan / pencatatan data yang salah.

  5. Dokumen induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi computer yang digunakan).

  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja. Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut : a. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan. b. Pemeriksaan internal dan eksternal. c. Penambahan batas ketelitian data. d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa mutu informasi dapat dilakukan dengan pengumpulan data yang relevan serta pengolahan data yangsesuai prosedur agar tidak terjadi kesalahan dalam mengumpulkan data dan pengukuran data.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Herlawati (2011:6),[7], ” Bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6),[8], ” UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

2. Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268),[9], tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

3. Tipe UML

Menurut Yasin (2012:268),[9], tipe-tipe diagram UML adalah

Tabel 2.1 Jenis-jenis uml (Rosa A.S 2014:140)

  1. Use Case Diagram

    Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

  2. Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Tabel 2.2 Simbol use case diagram (Rosa A.S 2014:140)

    Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model,

    Tabel 2.3 Simbol sequence diagram (Rosa A.S 2014:165)


    i. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    ii. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  3. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    1. Activity

      Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction

      Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    3. Decision

      Notasi yang membedakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncronitation bars

      Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

      Tabel 2.4 Simbol Activity diagram (Rosa A.S 2014:165)

      Aliran diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action yang berurutan. Oleh karenanya activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas.

  4. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Classdiagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

  5. </ol>


    Class Diagram sistem yang diusulkan

    2. Pengertian dan Sejarah Visual Paradigma

    Tahun 1990 visual paradigm versi 1.1 muncul dan saat ini versi terbaru yang digunakan dalam penelitian adalah versi 6.4, yang dirilis pada tahun 2008 dari komponen-komponen perangkat lunak, digunakan untuk pemodelan bisnis. Dalam software Visual Paradigm digunakan sebagai notasi grafis dalam menyatakan suatu desain.Pada situs ini http:/www.visual-paradigma.com.

    Konsep Dasar HTML

    1. Definisi HTML

    Menurut Simarmata (2010:52),[10], ” HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.

    Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP

    Menurut Madcoms (2011:49),[11], ” Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

    Menurut Anhar (2010:3),[12], ” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

    2. Cara kerja PHP

    Menurut Saputra (2012:5),[13], PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

    1. Server membaca perintah dari client/browser.

    2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

    3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

    4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

    Konsep Dasar MySQL

    1. Definisi MySQL

    Menurut Madcoms (2011:16),[14], ” MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

    Menurut Anhar (2010:21),[15], ” MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database manajemen sistem) atau DBMS”.

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDBMS (Relational Database Managemen System).

    2. Kelebihan MySQL

    Menurut Saputra, dkk (2012:8),[16], beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

    1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

    2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

    3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

    4. Sangat mudah dipelajari (easy of use)

    5. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

    6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

    7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    Menurut Oktavian (2010:62),[17], “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

    Menurut Rahardja, dkk (2011:238),[18], ” Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan untuk dapat menyimpan dan menampilkan data, mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

    2. Komponen Database

    Menurut Oktavian (2010:62),[17], Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

    1. Table

      Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

    2. Record

      Merupakan sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

    3. File

      Merupakan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.

    3. Jenis Database yang digunakan

    A. Web Server

    Menurut Anhar (2010:4),[12], “Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita”. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Arief (2011:19),[19], ” Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

    B. Xampp

    Menurut Madcoms (2011:341),[14], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Kartini, dkk (2013:26-27),[20], ”Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

    C.Php MyAdmin

    Menurut Arief (2011:429),[21], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

    Menurut Prasetio (2012:53),[22],“PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table dan beberapa hal lainnya.

    Konsep Dasar Dreamweaver CS 5

    1. Definisi Dreamweaver CS 5

    Menurut Madcoms (2011:2),[23], “Adobe Dreamweaver CS5 adalah versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative Suite 5. Dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual”.

    Menurut Madcoms (2011:2),[23], Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual dan mengelola situs atau halaman website. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain website saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi website dengan menggunakan berbagai bahasa pemograman Web, antara lain: JPS, PHP, ASP, dan Coldfusion.

    Dari kedua definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Dreamweaver CS5 adalah sebuah aplikasi yang digunakan sebagai HTML untuk mendesain website secara visual.

    Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:302),[24], ” Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    2. Tahap-tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirrement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya ssulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      2. Middle (M): mampu dikerjakan.

      3. Low (L): mudah dikerjakan.

    4. Draft Final

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Critical Success Factors (CSF)

    Menurut Ward (2002:209), analisis critical success factor (CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin kesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan.

    Rockart (Ward,2002,209), mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana ‘sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar’, sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.

    Manfaat dari analisa CSF menurut Ward dan Peppard (2002:209) adalah sebagai berikut:

    a. Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.

    b. Analisa CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

    c. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan setiap individu.

    d. Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

    e. Analisa CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

    f. Analisa CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasikan proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

    Konsep Dasar Testing Implementasi

    1. Definisi Testing

    Terdapat beberapa definisi testing menurut beberapa ahli diantaranya:

    Menurut Qua dri dan Farooq

    pengujian software adalah proses verifikasi dan validasi apakah sebuah aplikasi software atau program memenuhi persyaratan bisnis dan persyaratan teknis yang mengarahkan desain dan pengembangan dan cara kerjanya seperti yang diharapkan dan juga mengidentifikasi kesalahan yang penting yang digolongkan berdasarkan tingkat severity pada aplikasi yang harus diperbaiki.

    Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1)

    pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

    Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat-pendapat tersebut adalah pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.


    Definisi Prototype

    Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

    a. Prototype Jenis 1

    Prototipejenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanyamungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemenpenting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalahsebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

    2. Mengembangkan prototype.

    3. Menentukan apakah prototype dapat diterima.

    4. Menggunakan prototype.

    b. Prototype jenis 2

    Prototipejenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alatcetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipetersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidakdimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

    Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

    1. Mengkodean sistem operasional.

    2. Menguji sistem operasional.

    3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.

    4. Menggunakan sistem operasional.

    Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139) Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

    THROW-AWAY

    Prototype dibuat dan dites.Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

    INCREMENTAL

    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah.Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

    EVOLUTIONARY

    Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya.Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

    Kelebihan dan kekurangan prototype menurut (Mulyanto, 2009):

    A. Kelebihan prototyping adalah:

    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

    3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.

    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

    5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.


    B. Sedangkan Kelemahan Prototyping adalah :

    1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang lama.

    2. Pelanggan biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.

    3. Hubungan pelanggan denga komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang baik.

    Konsep Dasar Teknologi Informasi

    Teori Khusus

    1. Pendekatan Pemecahan Masalah

    Pendekatan dengan menggunakan cara ilmiah dalam menghadapi suatu masalah. Dengan pendekatan saintifik diharapkan mampu mempersiapkan generasi yang berpikir kritis dan berketerampilan.Pada situs ini (https://donipengalaman9.wordpress.com/2014/08/18/pendekatan-saintifik-dalam-kurikulum-2013/).

    Pendekatan Saintifik diatur dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Dalam proses pembelajaran menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik, ranah sikap mencangkup transformasi substansi atau materi ajar agar anak didik “tahu mengapa”.Ranah keterampilan mencangkup substansi atau materi ajar agar anak didik “tahu bagaimana”. Sedangkan ranah pengetahuan mencangkup transformasi substansi atau materi ajar anak didik “tahu apa”.

    Pada hasilnya akan ada peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (sof skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari anak didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Hal ini menjadi ciri khas dan kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013 yang banyak mendapat pertanyaan dari berbagai pihak. Kompetensi sikap diperoleh melalui aktivitas menerima,menjalankan, menghargai, menghayati,dan mengamalkan. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.Sedangkan Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

    Kurikulum 2013 menganut pandangan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke anak didik.Anak didik adalah subjek yang memiliki kemampuan secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi dan menggunakan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan perubahan paradigma pembelajaran dari teacher center menjadi students center. Pembelajaran tidak lagi terpusat kepada guru, melainkan kepada anak didik.Anak didik tidak dianggap lagi sebagai selembar kertas putih ataupun gelas kosong.Peranan guru yaitu merancang pembelajaran, mengenali tingkat pengetahuan individu anak didik dan memotivasi perserta didik untuk meningkatkan keberhasilan anak didik dan disiapkan kondisi belajar yang menyenangkan.Dalam bahasa lebih singkatnya guru harus mampu menguasai materi dan kelas.

    Tahapan-tahapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik harus diperhatikan oleh guru.Tapi perlu diingat tidak semua materi harus dipaksakan menggunakan pendekatan saintifik secara lengkap. Semua disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Sebelum penerapan pembelajaran saintifik, alangkah baiknya guru menyiapkan anak didik secara psikis maupun fisik.Unsur persiapan memeranankan hal yang penting untuk keberhasilan tujuan pembelajaran. Guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai dan menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh anak didik. Berikut ini adalah aplikatif dari pendekatan saintifik.

    a. Mengamati

    Tahap pertama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yang dilakukan oleh anak didik adalah mengamati. Pengamatan bisa melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar dan membaca. Guru memfasilitasi anak didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan hal yang penting dari suatu objek. Lingkungan sekitar merupakan laboratorium nyata bagi anak didik.

    b. Menanya

    Setelah anak didik mengamati, guru memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bertanya. Tahap kedua adalah menanya perlu dipahami yang bertanya disini bukanlah guru melainkan anak didik. Guru harus benar-benar membuka kesempatan kepada semua anak didik untuk bertanya. Dalam hal ini adalah melatih keaktifan anak didik. Selain itu juga untuk menggetahui sejauh mana pengetahuan dan rasa ingin tahu dari anak didik. Guru yang dianggap berhasil dalam pembelajaran adalah guru yang mampu membuat anak didik yang awalnya tidak tertarik terhadap materi kemudian menjadi tertarik dan kemudian menyenangi pelajaran tersebut.

    c. Menalar

    Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan anak didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi anak didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

    d. Mencpba/mengeksplorasi

    Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena. Strategi yang digunakan adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan yang menerapkan strategi belajar aktif. Pendekatan pembelajaran yang berkembang saat ini secara empirik telah melahirkan disiplin baru pada proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang dapat anak didik temukan, namun sampai pada bagaimana cara mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer untuk menggambarkan kegiatan ini adalah “explorative learning”.

    e. Jejaring pembelajaran atau pembelajaran kolaboratif

    Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.

    Konsep Dasar Pendidikan

    1. Definisi Pendidikan

    Secara umum pendidikan merupakan sebuah fenomena antropologis yang usianya hampir setua dengan sejarah manusia itu sendiri. Mengacu pendapat Niccolo Machiavelli seperti yang dikutip oleh (Doni Koesoema, 2010: 52) memahami pengertian pendidikan dalam kerangka proses penyempurnaan diri manusia secara terus menerus. Ini terjadi karena secara kodrati manusia memiliki kekurangan dan ketidaklengkapan. Baginya, intervensi manusiawi melalui pendidikan merupakan salah satu cara bagi manusia untuk melengkapi apa yang kurang dari kodratnya pendidikan dapat melengkapi ketidaksempurnaan dalam kodrat alamiah kita.

    2. Fungsi Pendidikan

    Fungsi pendidikan adalah serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan (Drs. Dirto Hadisusanto, Pengantar Ilmu Pendidikan, 1995: 57).Ruang lingkup pendidikan sangat luas, hal ini dikarenakan pendidikan harus menyentuh segala segi kehidupan manusia, bangsa dan negara, nasional, internasional, bahkan dunia dan akhirat.Pendidikan mempunyai peran penting dalam suatu pembangunan negara dan bangsa.Dengan pendidikan maka manusia mempunyai bekal dan modal dalam menjalani kehidupan guna pembangunna negara dan bangsa.

    3. Tujuan Pendidikan

    Yang dimaksud dengan tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu diarahkan.Wujud tujuan pendidikan dapat berupa pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap.Maka tujuan pendidikan merupakan suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran dan kepentingannya dan ingin dicapai melalui berbagai kegiatan, baik didalam jalur pendidikan sekolah maupun di jalur pendidikan luar sekolah (Drs. Dirto Hadisusanto, Pengantar Ilmu Pendidikan, 1995: 59).

    Konsep Dasar Evaluasi

    1. Definisi Evaluasi

    Terdapat beberapa definisi evaluasi menurut beberapa ahli diantaranya:

    a. Menurut Gronlund dalam bukunya Rusman (2009:93), evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.

    b. Menurut Tailor dalam bukunya Mulyasa (2006: 255), evaluasi berfokus pada upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar. Hasil belajar tersebut biasanya diukur dengan test.

    Berdasarkan definisi evaluasi diatas penulis menyimpulkan bahwa evaluasi adalah proses sistematis sejauh mana siswa untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar.

    2. Pengertian Prestasi

    Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu.Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

    3. Pengertian Belajar

    Untuk memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawali dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :

    a) Crobach memberikan definisi:

    “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.

    “Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.

    b) Harold Spears memberikan batasan:

    “Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”.

    Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.

    c) Geoch mengatakan:

    “Learning is a change in performance as a result of practice”.

    “Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek”.

    4. Pengertian Prestasi belajar

    adapun beberapa pendapat para ahli tentang definisi prestasi belajar, yaitu:

    a. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam pengusasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang diberikan oleh guru ( Asmara. 2009 : 11 ).

    Menurut Hetika ( 2008: 23 ), prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan.

    Menurut Harjati ( 2008: 43 ), menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dam menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu.

    Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang dinampakkan dalam pengetahuan, sikap, dan keahlian.

    Kondep Dasar Rekapitulasi

    1. Definisi Rekapitulasi

    ada beberapa pendapat para ahli tenang definisi tentang rekapitulasi, yaitu:

    a. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1996:828), Rekapitulasi adalah ringkasan isi atau ikhtisar pada akhir laporan atau akhir hitungan.

    b. Menurut Mintorogo dan Sedarmayanti (1992:41), Rekapitulasi adalah suatu kegiatan meringkaskan data sehingga menjadi lebih berguna bentuk, susunan, sifat atau isinya dengan bantuan tenaga tangan atau bantuan suatu peralatan dan mengikuti rangkaian langkah, rumus atau pola tertentu.

    Konsep Dasar Siswa

    1. Definisi Siswa

    terdapat beberapa deinisi siswa menurut beberapa ahli diantaranya:

    Menurut Falentini, dkk (2013:48-49), “siswa SMA adalah mencapai kematangan dalam pilihan karir yang akan dikembangkan lebih lanjut”

    Menurut Prasetyo, dkk (2013:7), “siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan,berketerampilan,berpengalaman,berkepribadian,berakhlak mulia, dan mandiri.

    Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

    Literature Review

    1. Definisi Literature review

    Menurut Sudaryono (2011:86), Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukanjawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

    Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan Literature review adalah suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian dimana suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

    2. Manfaat Literature Review

    Menurut Sudaryono (2011:87), manfaat literature review sebagai berikut:

    Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.

    Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.


    2. Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan:

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Aspek Geografis dan Administrasi Wilayah

    Kecamatan Neglasari merupakan hasil pemekaran Kecamatan Batuceper, memiliki luas wilayah 16,08 KM2 dengan wilayah binaan terdiri dari 7 Kelurahan, 50 Rukun Warga (RW) dan 239 Rukun Tetangga (RT). Adapun kelurahan yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Neglasari adalah sebagai berikut:

    1. Kelurahan Neglasari

    2. Kelurahan Mekarsari

    3. Kelurahan Karangsari

    4. Kelurahan Karang anyar

    5. Kelurahan Kedaung wetan

    6. Kelurahan Kedaung baru

    7. Kelurahan Selapajang

    Batas wilayah kecamatan Neglasari sebagai berikut :

    1. Sebelah barat : Sungai cisadane, kecamatan sepatan dan kecamatan pakuaji, kabupaten tangerang

    2. Sebelah timur : kecamatan batuceper

    3. Sebelah selatan : sungai cisadane

    4. Sebelah utara : kecamatan teluk naga kabupaten tangerang

    Jumlah penduduk Kecamatan Neglasari pada tahun 2011 mencapai sekitar 91.347 jiwa dengan jumlah rumah mencapai sekitar 22.765 rumah tangga (Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kota Tangerang). Kepadatan penduduk Kecamatan Neglasari pada tahun 2013 mencapai sekitar 5.681 jiwa/KM2. Pada Tahun 2014, jumlah penduduk dengan kepemilikan KTP di Kecamatan Neglasari mencapai sekitar 83.544 (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang) sehingga rasio kepemilikan KTP di Kecamatan Neglasari tahun 2015 adalah sekitar 97,33%.

    Visi

    Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan (Pasal 1 ayat (12) UU No. 25 Tahun 2004). Visi harus menggambarkan bagaimana wujud akhir perencanaan yang diinginkan oleh suatu organisasi pada akhir periode perencanaan, dan Visi akan dapat menentukan ke mana arah yang akan dituju oleh suatu organisasi pada masa mendatang dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah.

    Seiring dengan upaya untuk mendukung pencapaian Visi Kota Tangerang Tahun 2011-2015 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2011-2015 dan berpijak pada kedudukan, tugas pokok dan fungsinya serta isu strategis yang dihadapi dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan maka Kecamatan Neglasari menetapkan Visi Tahun 2011-2015 sebagai berikut:

    "TERDEPAN DALAM PELAYANAN PRIMA MENUJI KECAMATAN INDUSTRI, PERDAGANGAN, JASA DAN PARAWISATA YANG BERAKHLAKUL KARIMAH"

    Makna yang terkandung dalam Visi Kecamatan Neglasari tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Menggedepankan profesionalisme yang dilandasi oleh tata nilai sosial dan norma akhlak mulia dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan kecamatan yang baik dan pelayanan prima (terpadu, cepat, mudah, akurat, bersahabat dan terjangkau) kepada masyarakat.

    b. Menggedepankan profesionalisme yang dilandasi oleh tata nilai sosial dan norma akhlak mulia dalam mendorong dan memfasilitasi pembangunan guna terwujudnya kecamatan industri (industri non polutan), perdagangan dan jasa (perdagangan dan jasa penunjang Bandara Soekarno Hatta) dan pariwisata (pariwisata yang berbasis pada budaya lokal).

    Visi Kecamatan Neglasari Tahun 2011-2015 tersebut diharapkan memberikan kontribusi aktif dalam rangka mendukung pencapaian Visi Kota Tangerang Tahun 2011-2015 “Membangun Peradaban Baru Di Tengah Kota Industri, Perdagangan dan Jasa, Permukinan serta Pendidikan yang Akhlakul Karimah”.



    Misi

    PT. Trafoindo Prima Perkasa sebagai penghasil produk yang memenuhi persyaratan pelanggan, dengan cara memperhatikan dampak yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan, senantiasa menetapkan, mengimplentasikan dan melakukan perbaikan terus menerus terhadap sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem keselamatan dan kesehatan kerja seperti yang digariskan dalam standar ISO 9001 : 2000, ISO 14001 : 1996 dan OHSAS 18001 : 1999, sehingga tercapai kepuasan pelanggan, lingkungan yang bebas dari pencemaran dan peningkatan faktor keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan demi terwujudnya visi perusahaan.

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Tahun 1981

    28 Oktober 1981, Perusahaan PT. TRAFINDO PERKASA berdiri dengan Akte Notaris Trisnawati Mulia, SH. Akte No. 62 di Jakarta. Merek dagang : TRAFINDO.

    Tahun 1982

    Produksi secara komersial Transformator berpendingin minyak tegangan menengah 24 kV.

    Tahun 1985

    a) Pengembangan usaha dalam rangka memperkuat posisi perseroan dibidang manajemen dan permodalan dimana bergabung PT. Ometraco dalam perseroan dengan mengambil atau membeli saham, sehingga komposisi saham menjadi, Pendiri : 55,6 %, Ometraco : 44,4%

    b) Diverifikasi produk dengan memproduksi : Transformator kering jenis Cast Resin bekerjasama teknik dengan TRANSFORMATOREN UNION / SIEMENS AG, Jerman dengan merek dagang GEAFOL – TRAFINDO.

    Tahun 1988

    Pengembangan produksi Transformator tenaga berpendingin minyak dengan tegangan primer sampai dengan 36 kv dan kapasitas sampai dengan 1250 kva.

    Tahun 1990

    a) Melakukan diversifikasi produk dengan memproduksi Trafo Instrumen, Transformator Arus (CT), dan Transformator Tegangan (VT) 24 kv dengan merek dagang TRAFINDO.

    b) PT. TRAFINDO PERKASA menjadi perusahaan publik dan tercatat pada bursa efek jakarta. Komposisi kepemilikan berubah menjadi : Mectraco : 51%, Publik : 49%.

    Tahun 1993

    Diversifikasi Produk dengan memproduksi aksesori kabel yaitu alat sambung kabel dan alat terminasi kabel / Cable Joint and Termination kits, 24 kv dengan lisensi dari EAGLE INDUSTRIES INC. ELASTIMOLD, USA dengan merek dagang ELASTIMOLD – TRAFINDO.

    Tahun 1991 sampai 1997

    PT. TRAFINDO PERKASA melakukan perluasan dan diversivikasi usaha dengan mendirikan beberapa anak perusahaan yang bergerak dibidang – bidang :

    a) Tahun 1991 : Jasa perdagangan mesin-mesin dan peralatan dapur yaitu PT. Ometraco Arya Samanta.

    b) Tahun 1991 : Industri Water Cooling Tower, PT. Liang Chi Indonesia.

    c) Tahun 1993 : Industri kabel telepon dan tenaga, PT. Putera Omectraco Electric.

    d) Tahun 1995 : Industri kabel serat optik, PT. Siemens Kabel Optik.

    e) Tahun 1997 : Jasa instalasi telkom/pager system, PT. Prima Sentra Telekomunikasi PT. Antasena Sentra Infotek.

    f) Tahun 1997 : Membentuk jasa perdagangan U.P.S, PT. Mega Gelar Elektrik Ometraco (MGEO).

    PT. Trafindo Perkasa sejak tahun 1997 berstatus sebagai perusahaan Induk / Holding Company dan membawahi anak – anak perusahaan tersebut diatas. Pabrik / Industri Transformator Distribusi / Transformator Instrumen serta aksesori kabel yang sejak awal berdirinya PT. Trafindo Perkasa adalah bisnis inti (Main Business) perusahaan, tetap beroperasi dibawah payung nama perusahaan PT. Trafindo Perkasa sebagai unit usaha.

    Tahun 1997

    Pada tanggal 1 November 1997 PT. TRAFINDO PERKASA memperoleh sertifikasi ISO 9001 : 1994 oleh KEMA.

    Tahun 2001

    Pada bulan Desember tahun 2001 terjadi Spin Off unit usaha transformator, dari PT. TRAFINDO PERKASA dan berdiri sendiri dengan nama perseroan : PT TRAFOINDO PRIMA PERKASA dengan mengambil alih secara keseluruhan (100%). Tanah dan bangunan pabrik transformator distribusi, transformator instrument dan kelengkapan kabel milik PT. TRAFINDO PERKASA unit usaha transformator yang terletak di Jl. raya siliwangi ( pasar kemis ) kel. Alam jaya, kec. Jati uwung, Tangerang. Tanah dan bangunan kantor PT. Trafoindo Prima Perkasa unit transformator yang terletak di Jl. Hayam wuruk No. 4 FX, Jakarta 10120 seluruh mesin – mesin, perlengkapan dan alat produksi, perlengkapan uji, perangkat keras dan lunak komputer. Perlengkapan furnitur, perlengkapan material handling, dan alat transportasi, seluruh pendiri perusahaan, seluruh manajer madya dan seluruh jajaran karyawan / karyawati unit usaha transformator tanpa kecuali.

    visi

    PT. Trafoindo Prima Perkasa bertekad menjadi perusahaan yang terunggul dalam mutu, kehandalan dan pelayanan pelanggan dengan harga yang kompetitif dibidang peralatan listrik tegangan rendah, menengah, dan power, serta menjadi perusahan yang terlengkap dalam varian produknya, bebas dari pencemaran lingkungan dan tanpa kecelakaan kerja.

    Misi

    PT. Trafoindo Prima Perkasa sebagai penghasil produk yang memenuhi persyaratan pelanggan, dengan cara memperhatikan dampak yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan, senantiasa menetapkan, mengimplentasikan dan melakukan perbaikan terus menerus terhadap sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem keselamatan dan kesehatan kerja seperti yang digariskan dalam standar ISO 9001 : 2000, ISO 14001 : 1996 dan OHSAS 18001 : 1999, sehingga tercapai kepuasan pelanggan, lingkungan yang bebas dari pencemaran dan peningkatan faktor keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan demi terwujudnya visi perusahaan.

    Struktur Organisasi

    Bagan struktur kecamatan Neglasari Kota Tangerang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan adalah sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Fungsi dan tugas masing-masing departemen adalah sebagai berikut:

    A. Direktu UTama

    Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan – kegiatan perusahaan yang meliputi kegiatan – kegiatan pemasaran, manufacturing, umum, dan HRD serta keuangan perusahaan dengan efektif dan efisien, juga mengerahkan semua upaya dan misi yang dilakukan seluruh jajaran manajemen dan karyawan kearah tercapainya sasaran dan terwujudnya visi perusahaan.

    B. Direktur Tehnik dan Produksi

    Memimpin seluruh kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan teknik dan produksi (pabrik), yang pengelolanya secara keseluruhan diselenggarakan oleh manager pabrik (factory manajer unit) dengan efektif dan efisien dengan dan mengerahkan semua upaya dan misi yang dilakukan di pabrik kearah tercapainya sasaran perusahaan dan terwujudnya visi perusahaan.

    Bersinergi dengan jajaran direksi lainya merancang perencanaan strategis (strategic planning) khusunya di bidang teknik dan produksi, dengan mengacu kepada perencanaan startegis (company strategic planning).


    C. Factory Manager

    Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan – kegiatan unit yang meliputi kegiatan engineering, PPIC, produksi, quality control dengan efektif dan efisien yang mengarahkan semua upaya visi misi yang dilakukan di unit trafo kearah tercapainya sasaran perusahaan dan terwujudnya visi perusahaan.

    D. DEpartemen HRD

    Menyusun startegi dan kebijakan pengelolaan SDM diperusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran operasional perusahaan dan tugas lain yang menyangkut SDM.

    E. Departemen Engineering

    Departemen engineering mengatur seluruh kegiatan yang menyangkut pembuatan design, pra judul, klasifikasi teknis dan mengadakan penelitian terhadap produk yang kemudian dikembangkan menjadi prototype sebagai acuan produk yang akan di produksi selanjutnya secara efektif dan efisien dengan mengarahkan semua upaya dan misi yang dilakukan departemen yang mengarah kepada sasaran perusahaan dan terwujudnya visi perusahaan.

    F. Departemen PPIC

    Departemen PPIC membawahi dua bagian diantaranya MPC dan PPC, bagian MPC mengontrol dan mengatur pengadaaan bahan baku, alat kerja dan lain – lain yang diperlukan untuk kelancaran proses produksi. Sedangkan bagian PPC mengontrol jadwal pembuatan produk yang disepakati dengan departemen produksi agar produk dapat selesai sesuai rencana serta mengontrol proses pengiriman produk kepada konsumen.

    G. Departemen Gudang

    Departemen mengelola seluruh kegiatan-kegiatan yang ada di bagian gudang penerimaan, penyimpanan dan pengiriman / penyerahan material dan produk jadi, dengan efektif dan efisien dengan mengarahkan semua upaya dan misi yang dilakukan dibagian gudang kearah tercapainya sasaran departemen yang mengarah kepada saasaran perusahaan dan terwujudnya visi perusahaan.

    H. Departemen Quality Control

    Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan – kegiatan yang ada di departemen QC yang meliputi kegiatan – kegiatan pemeriksaan dan pengujian mutu, produk dalam proses dan produk jadi, kalibrasi dengan efektif dan efisien dengan mengarahkan semua upaya yang dilakukan di departemen QC.

    I. Departemen Quality Assurance

    Departemen QA memimpin dan mengelola seluruh kegiatan – kegiatan di departemen QA yang meliputi kegiatan pemeriksaan, pengujian, dan pengembangan mutu material baru dan lama, kedatangan material dan pelayanan purna jual dan kalibrasi alat ukur dan uji serta ketidak sesuain produk, dengan efektif dan efisien.

    J. Manajemen Representatif

    Mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan badan sertifikasi dan pihak lain yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen kesehatan, keselamatan kerja dan sistem pengawasan mutu, serta memastikan bahwa proses – proses yang dubutuhkan bagi keempat sistem manajemen tersebut diatas ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara secara terintegrasi dan efektif dan efisien.

    K. Departemen Produksi I dan II

    Departemen produksi I dan II bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi, mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap bagian dan seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan dan bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin dan peralatan serta tugas – tugas lain yang berhubungan dengan proses produksi.

    L. Departemen PErbaikan

    Departemen perbaikan bekerjasama dengan kepala bagian PPIC, perbaikan dalam penyusuan rencana dan jadwal produksi dan perbaikan khusus untuk layanan jasa perbaikan trafo. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap bagian dan seksi dibawahnya untuk menjamin terlaksanya kesinambungan proses produksi dan perbaikan trafo. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume dan mutu yang ditetapkan dan bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin, dan perlatan serta tugas – tugas lain yang berhubungan dengan proses produksi trafo perbaikan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Pada bagian ini akan di jelaskan prosedur sistem yang berjalan tentang sistem penilaian kegiatan belajar mengajar pada SMA PGRI 109. Prosedur – prosedur tersebut akan diimplementasikan dalam bentuk model UML.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Berikut penulis akan membahas beberapa prosedur kegiatan bisnis pada Sekolah secara umum dan prosedur – prosedur yang ada.

    A. Absensi Siswa

    Tahap-tahap absen siswa sebagai berikut:

    1. Guru memanggil murid satu per satu.
    2. Guru menulis keterangan absensi ke dalam buku absensi tanda kehadiran.
    3. Guru mengawasi absensi murid untuk menilai kehadiran siswa.

    B. Penilaian

    Tahap-tahap penilaian sebagai berikut:

    1. Guru melakukan penilaian akademis yang terbagi dalam beberapa penilaian yaitu tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
    2. Melakukan penghitungan dengan rumus dan metode tertentu sesuai dengan kurikulum.
    3. Membuat laporan penilaian.

    C. Pengelolaan Data Siswa

    Tahap-tahap pendataan siswa sebagai berikut:

    1. Melakukan pendataan siswa dan pembagian kelas.
    2. Melakukan pembagian jadwal guru dan mata pelajaran di setiap kelas.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    1. Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Sistem berjalan yang dimaksud adalah keseluruhan sistem yang ada dalam organisasi yang mana sistem tersebut adalah suatu hal yang menunjang kelancaran dalam sekolah untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan.

    Gambar 3.3 Use Case Diagram Penilaian siswa

    Berdasarkan gambar 3.3. use case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    i. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian siswa.

    ii. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Guru, bagian kurikulum, kepala sekolah.

    Berikut ini adalah sistem yang berjalan yang terdapat pada SMA PGRI 109:

    Tabel 3.1 Deskripsi Use Case Melakukan absensi siswa


    Tabel 3.2 Deskripsi Use Case penilaian siswa

    Tabel 3.3 Deskripsi Use Case Mengelola data siswa

    Tabel 3.4 Deskripsi Use Case Mengelola nilai siswa

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Activity Diagram Sistem Berjalan

    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Gambar 3.4 Activity Diagram penilaian siswa yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4 activity diagram proses penilaian siswa terdapat:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.

    b. 9 (sembilan) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu diantaranya: menghitung nilai pengetahuan, nilai keterampilan, sikap, rekap nilai, perhitungan nilai siswa, hasil nilai, laporan.

    c. 2 (dua) fork, komponen nilai.

    d. 2 (dua) join, rekap komponen nilai

    e. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Sistem Berjalan

    Dari keterangan analisa sistem yang berjalan dapat digambarkan dengan sequence diagram, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem penyampaian informasi.

    Gambar 3.5 Sequence Diagram penilaian siswa yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.5 sequence diagram proses penilaian siswa terdapat:

    a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu guru, bagian kurikulum, kepala sekolah.

    b. 3 (tiga) life line yang meliputi absen, nilai, laporan siswa.

    c. 8 (delapan) message spesifikasi dari komunikasi antara objek ang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.

    Identifikasi Kebutuhan

    Hasil dari analisa mengenai sistem yang sedang berjalan, ditemui kekurangan pada sistem tersebut.

    1. Kebutuhan  : Pendaftaran siswa.

    Masalah  : Dalam pendaftaran siswa masih dilakukan orang tua siswa datang untuk mengambil formulir pendaftaran.

    Usulan  : Dibuatkan pendaftaran online agar orang tua siswa dapat memesan nomor pendaftaran siswa terlebih dahulu dengan mengisi formulir pendaftaran tanpa datang ke sekolah.

    2. Kebutuhan  : Data siswa.

    Masalah  : Pencarian data siswa merupakan bagian dari proses kesiswaan. Jika menggunakan nama siswa dalam proses pencarian kemungkinan dalam database terdapat nama siswa yang sama atau mirip, maka untuk mempermudah proses pencarian menggunakan nomor induk siswa (NIS) yang ada dalam database.

    Usulan  : Dibuatkan aplikasi siswa untuk menghindari terjadinya data yang kembar atau sama dan banyaknya data yang hilang atau tertukar.


    3. Kebutuhan  : Data mata pelajaran.

    Masalah  : Dalam pembuatan data mata pelajaran masih terdapat kekurangan yaitu data mata pelajaran masih dalam bentuk semi-komputer yaitu berbentuk aplikasi Excel dan belum mempunyai database.

    Usulan  : Dibuatkan aplikasi mata pelajaran untuk memudahkan dalam melihat data pelajaran dan siapa guru yang mengajar mata pelajaran tersebut serta data dapat tersimpan dengan baik dan rapih.


    4. Kebutuhan  : Nilai siswa.

    Masalah  : Pemberiannilai siswa masih dengan memasukan nilai dan menyimpan nilai masih menggunakankertas sebagai media penyimpanannya.

    Usulan  : Dibuatkan aplikasi nilai untuk memberikan informasi kepada siswa dan orang tua murid berupa nilai hasil belajar siswa selama mengikuti pelajaran di SMA PGRI 109 yang dapat dilihat secara online dan untuk mempermudah guru dalam penyimpanan nilai raport di database.


    5. Kebutuhan  : Data admin.

    Masalah  : Kurangnya kontrol dalam pembukuan sekolah.

    Usulan  : Dibuatkan data admin untuk memudahkan pihak sekolah dalam mengatur pembukuan sekolah.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    A. Spesifikasi Hardware

    1. Processor  : Intel Pentium (R) Corei3 CPU 3.2 Ghz
    2. Monitor  : Samsung 19 Inch
    3. Mouse  : Logitech USB
    4. RAM  : V-gen 2 GB DDR II
    5. HDD  : Seagate WD 750 GB
    6. Keyboard  :Logitech USB
    7. Printer  : HP Deskjet F2410 All in one

    B. Spesifikasi Software

    1. Windows 7 Starter 32 Bit SP2
    2. Browser Google Chrome
    3. Xampp

    3. Hak akses (Brainware)

    1. Admin
    2. Guru
    3. Kepala sekolah

    Analisa Kontrol

    Pada proses perancangan sistem informasi Penilaian pada SMA PGRI 109 yang sedang berjalan sangat dibutuhkan kontrol yang berfungsi sebagai pengendalian internal agar data yang dijadikan sebagai bahan untuk proses perhitungan Nilai menjadi lebih akurat. Pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan tersebut masih memiliki kekurangan karena sistem pengontrolan yang digunakan masih manual, pengontrolan dilakukan dengan cara melihat beberapa berkas seperti absensi kehadiran sertaNilai. informasi berkas tersebut masih dalam bentuk fisik.

    Dengan penggunaan sistem yang masih manual dapat menjadikan informasi menjadi lambat dan kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga mengakibatkan Kesalahan dalam perhitungan nilai, sehingga proses pengerjaannya pun tidak efisien waktu dan tidak efektif dalam pengolahan data .Sehingga dalam pengontrolan ini masih sangat sederhana yaitu dilakukan hanya dengan mengecek data yang pengontrolan tersebut tidak tepat karena terdapat resiko kehilangan data dan kerusakan data, karena data tersebut secara fisik berbentuk kertas maka terdapat kemungkinan data tersebut menjadi rusak dan kotor.

    Analisa Waktu dan Tenaga Kerja

    Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan dari keseluruhan membutuhkan waktu ±480 menit. Hal ini dikarenakan data yang diolah masih dengan cara penginputan data dengan bantuan microsoft excel. 180 menit waktu yang dibutuhkan oleh bagian Kurikulum untuk menghitung Nilai Per Mata Pelajaran, 300menit waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan Nilaikeseluruhan. Untuk tenaga yang ada pada saat ini yaitu 5 orang bagian kurikulum.

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sistem Penilaian SMA PGRI 109saat ini masih dilakukan secara manual dimana data yang ada masih diolahmenggunakan Microsoft office seperti Microsoft word dan microsoft axcel disinidata-data akan diketik dan di input satu persatu. Dalam mengolah sistemPenilaian ada beberapa masalah yaitu :

    1. Sistem Penilaian Siswa masih memiliki kendala terutama dari segi waktu pengerjaan dan tingkat kesalahan yang besar dikarenakan dilakukan secara manual.
    2. Pengolahan data masih dilakukan secara manual masih menggunakan Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Wordbelum ada proses secara terkomputerisasi.
    3. Tidak samanya dokumentasi dari hasil maupun data yang dioleh pada penilaian.

    Alternatif pemecahan masalah

    Berdasarkan analisa sistem yang berjalan dapat diambil kesimpulan, kekurangan dan kebutuhan dari pihak stakeholder, pengembangan sistem hendaknya dilakukan yaitu, Menganalisa kebutuhan tersebut dapat diambil beberapa alternatif pemecahan masalah antara lain:

    1. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
    2. Membuat suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama didalam waktu yang sama.


    Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang telah penulis lakukan, maka penulis memilih alternatif yang kedua yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

    1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.
    2. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk menggunakan aplikasi berbasis web.
    3. Dapat mempermudah bagiat terkait dalam memproses pengolahan data.
    4. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan data dalam pembuatan laporan.
    5. Dapat menyimpan data dengan aman.


    Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data perhitungan gaji pegawai.


    Analisa Sistem yang Berjalan

    Metode Critical Success Factors (CSF)

    Dalam Metode Critical success factor dikenal memiliki 3 aspek penting dalam perencanaan sebuah proyek dalam hal ini perancangan sistem penilaian SMA PGRI 109 memiliki faktor-faktor pendukung serta harapan terciptanya sebuah sistem yang dibutuhkan oleh user. Yaitu sebagai berikut:

    A. Mission

    Dalam hal ini mision dari proyek ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem yaitu “ Aplikasi Dashboard Sistem Evaluasi Hasil Belajar Untuk Mengetahui Prestasi Siswa Pada SMA PGRI 109Tangerang Berbasis Web ” .

    B. Critical Success Factors

    1. Menganalisa kebutuhan user
    2. Membuat sistem sesuai kebutuhan
    3. Membuat perancangan

    C. Goal

    1. Menghasilkan sistem sesuai kebutuhan
    2. Mengerjakan proyek yang tepat waktu
    3. Menghasilkan sistem yang memudahkan tugas user


    Gambar 3.6 Critical sucess factors

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. berikut lapiran diagram elisitasi tahap I:

    Tabel 3.5 Diagram elisitasi tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II yang telah dibuat

    Tabel 3.6 Diagram elisitasi tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML. Terdapat 7 requirement yang pilihannya antara lainHigh (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

    Tabel 3.7 Diagram elisitasi tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan bentuk akhir dari tahap - tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Aplikasi Dashboard Sistem Evaluasi Hasil Belajar Untuk Mengetahui Prestasi Siswa Pada SMA PGRI 109 Tangerang Berbasis Web.Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu Aplikasi Dashboard Sistem Evaluasi Hasil Belajar Untuk Mengetahui Prestasi Siswa Pada SMA PGRI 109 Tangerang Berbasis Web. Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

    Tabel 3.8 Final draft elisitasi


    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    D Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada SMA PGRI 109, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem Penilaian yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses Penilaian yang saat ini masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan melakukan perhitungan nilai.Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Use case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

    Gambar 4.1 Use case diagram pada sistem penilaian

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang mencakup sistem penilaian sekolah

    b. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu bagian kurikulum, guru dan kepala sekolah

    c. 24 (dua puluh empat) meliputi usecase, meliputi:

    i. Melakukan login

    ii. Halaman Utama

    iii. Master mempunyai extended use case yaitu:

    1. Data user tedapat 4 (empat) extend yaitu input user, data user, edit, delete.
    2. Data siswa tedapat 4 (empat) extend yaitu input siswa, data siswa, edit, delete.
    3. Data guru tedapat 4 (empat) extend yaitu input guru, data guru, edit, delete.
    4. Data nilai tedapat 4 (empat) extend yaitu input nilai, data nilai, edit, delete.
    5. Laporan nilai
    6. Logout

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

    Gambar 4.2 Activity diagram pada sistem penilaian

    Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 30 (tiga puluh) action state yang menggambarkan kegiatan proses penilaian

    c. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.3 Sequence diagram pada sistem penilaian

    Berdasarkan gambar 4.3 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan

    b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

    c. 9 (sembilan) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dengan sistem usulan

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

    Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

    Class Diagram sistem yang diusulkan

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.2 Tabel Data Absensi

    Keterangan:

    Nama tabel : Absensi

    Media : Harddisk

    Isi : Absensi

    Primary key : kd_absensi

    Panjang record : 32

    Stuktur : kd_absensi+kd_siswa+tgl_absensi+Keterangan


    Tabel 4.3 Tabel Data Siswa

    Keterangan:

    Nama tabel : siswa

    Media : Harddisk

    Isi : siswa

    Primary key : kd_siswa

    Panjang record : 267

    Stuktur : kd_siswa+nis+nama_siswa+tmpat_lahir+tgl_lahir+alamat+jenis_kelamin+agama+no_telp+email_kd_kelas

    Tabel 4.4 Tabel Data Guru

    Keterangan:

    Nama tabel : Guru

    Media : Harddisk

    Isi : Guru

    Primary key : kd_guru

    Panjang record : 282

    Stuktur : kd_guru+kd_user+NIP+nama_guru+tempat_lahir+tanggal_lahir+alamat+jenis_kelamin+agama+telp+email+pelajaran


    Tabel 4.5 Tabel Data jadwal

    Keterangan:

    Nama tabel : jadwal

    Media : Harddisk

    Isi : jadwal

    Primary key : kd_jadwal

    Panjang record : 57

    Stuktur : kd_jadwal+kd_guru+kd_kelas+hari+jam


    Tabel 4.6 Tabel Data Kelas

    Keterangan:

    Nama tabel : Kelas

    Media : Harddisk

    Isi : Kelas

    Primary key : kd_kelas

    Panjang record : 16

    Stuktur : kd_kelas+nama_kelas


    Tabel 4.7 Tabel Data nilai pengetahuan

    Keterangan:

    Nama tabel : nilai_pengetahuan

    Media : Harddisk

    Isi : nilai_pengetahuan

    Primary key : kd_pengetahuan

    Panjang record : 18

    Stuktur : kd_pengetahuan+nilai_harian1+nilai_harian2+nilai_harian3+nilai_harian4+nilai_harian5+rata_harian+uts+uas+rata_rata+nilai_akhir


    Tabel 4.6 Tabel Data Kelas

    Keterangan:

    Nama tabel : Kelas

    Media : Harddisk

    Isi : Kelas

    Primary key : kd_kelas

    Panjang record : 16

    Stuktur : kd_kelas+nama_kelas


    Tabel 4.7 Tabel Data nilai pengetahuan

    Keterangan:

    Nama tabel : nilai_pengetahuan

    Media : Harddisk

    Isi : nilai_pengetahuan

    Primary key : kd_pengetahuan

    Panjang record : 18

    Stuktur : kd_pengetahuan+nilai_harian1+nilai_harian2+nilai_harian3+nilai_harian4+nilai_harian5+rata_harian+uts+uas+rata_rata+nilai_akhir


    Tabel 4.8 Tabel Data user

    Keterangan:

    Nama tabel : User

    Media : Harddisk

    Isi : User

    Primary key : kd_user

    Panjang record : 318

    Stuktur : kd_user+nama_user+alamat+telp+password+bagian


    Tabel 4.9 Tabel Data nilai keterampilan


    Keterangan:

    Nama tabel : nilai_keterampilan

    Media : Harddisk

    Isi : nilai_keterampilan

    Primary key : kd_keterampilan

    Panjang record : 23

    Stuktur : kd_keterampilan+nilai_praktek1+nilai_praktek2+nilai_praktek3+nilai_praktek4+nilai_praktek5+rata_praktek+nilai_portofolio1+nilai_portofolio2+nilai_portofolio3+nilai_portofolio4+nilai_portofoli5+rata_portofolio+nilai_project1+ nilai_project2+nilai_project3+nilai_project4+nilai_project5+rata_project+rata_rata+nilai_akhir

    Rancangan Program yang diusulkan

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini :


    Rancangan Prototipe yang diusulkan

    Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai memenuhi kebutuhan daripada pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem penggajianpegawai yang akan dibuat, yaitu :

    Prototype untuk tampilan login

    Gambar 4.6 Tampilan login

    Tabel 4.12 Tabel keterangan login


    Prototype untuk tampilan halaman utama admin

    Gambar 4.7 Tampilan halaman untuk admin

    Tabel 4.13 Tabel keterangan halaman utama admin


    Prototype untuk tampilan halaman utama data user

    Gambar 4.8 Tampilan halaman untuk data user

    Tabel 4.14 Tabel keterangan halaman utama data user


    Prototype untuk tampilan halaman utama input data user

    Gambar 4.9 Tampilan halaman utama input data user

    Tabel 4.15 Tabel keterangan halaman utama input data user


    Prototype untuk tampilan halaman utama data kelas

    Gambar 4.10 Tampilan halaman utama data kelas

    Tabel 4.16 Tabel keterangan halaman utama data kelas


    Prototype untuk tampilan halaman utama input data kelas

    Gambar 4.11 Tampilan halaman utama input data kelas

    Tabel 4.17 Tabel keterangan halaman utama input data kelas


    Prototype untuk tampilan halaman utama data siswa

    Gambar 4.12 Tampilan halaman utama data siswa

    Tabel 4.18 Tabel keterangan halaman utama data siswa


    Prototype untuk tampilan halaman input data siswa

    Gambar 4.13 Tampilan halaman utama input data siswa

    Tabel 4.19 Tabel keterangan halaman input data siswa


    Prototype untuk tampilan halaman utama data guru

    Gambar 4.14 Tampilan halaman utama data guru

    Tabel 4.20 Tabel keterangan halaman utama data guru


    Prototype untuk tampilan halaman input data guru

    Gambar 4.15 Tampilan halaman input data guru

    Tabel 4.21 Tabel keterangan halaman input data guru

    Prototype untuk tampilan halaman utama data penjadwalan

    Gambar 4.16 Tampilan halaman utama data penjadwalan

    Tabel 4.22 Tabel keterangan halaman utama data penjadwalan

    Prototype untuk tampilan halaman utama input data penjadwalan

    Gambar 4.17 Tampilan halaman utama input data penjadwalan

    Tabel 4.23 Tabel keterangan halaman utama input data penjadwalan

    Tampilan Program

    Gambar 4.18 Tampilan Login

    Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama

    Gambar 4.20 Tampilan Data User

    Gambar 4.21 Tampilan Input Data User

    Gambar 4.22 Tampilan Data Kelas

    Gambar 4.23 Tampilan Input Data Kelas

    Gambar 4.24 Tampilan Data siswa

    Gambar 4.25 Tampilan Input Data siswa

    Gambar 4.26 Tampilan Data guru


    Gambar 4.27 Tampilan Input Data guru

    Gambar 4.28 Tampilan Data penjadwalan

    Gambar 4.29 Tampilan Input Data penjadwalan

    Gambar 4.30. Tampilan Data absensi

    Gambar 4.31 Tampilan Input Data absensi


    Gambar 4.32. Tampilan Data nilai

    Gambar 4.33 Tampilan Input Data nilai

    Gambar 4.34. Tampilan Laporan nilai siswa

    Gambar 4.35 Tampilan Input laporan nilai siswa

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Gambar 4.36 Spesifikasi hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

    Perangkat keras (hardware)

    Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Core i3

    2. Monitor : LCD 14

    3. Memory : 2 GB

    4. Keyboard : Standard

    5. Mouse : USB Optical

    6. Harddisk : 500 GB

    7. Printer : Laser Jet

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak (Software)

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Windows 7

    2. Google chrome, mozila firefox

    3. PHP

    4. MySQL

    5. Dreamweaver CS5

    6. Xampp


    Hak Akses

    1. Kurikulum

    Kurikulum sebagai administrator

    2. Guru

    Guru bertugas untuk menginput data dan nilai

    3. Kepala Sekolah

    kepala sekolah bertugas untuk melihat laporan nilai


    Testing

    Tabel Pengujian Blackbox pada login

    Tabel 4.20 Tabel Pengujian Blackbox pada sistem penilaian SMA PGRI 109

    Implementasi

    Implementasi program Sistem Penilaian SMK PGRI 109 Pada Sekolah MenengahKejuruan (SMK) PGRI 109 dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program.Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

    Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.'


    Konversi

    Konversi system yang dilakukan menggunakan konversi Direct. Dimana system ini langsung diinstall pada PC yang akan digunakan oleh user. Konversi Direct atau langsung ini dilakukan agar user atau pengguna dapat secara langsung mengimplementasikan sistem penilaian yang diusulkan ini.

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh sekolah.

    Schedule

    Tabel 4.21 Time schedule

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.22 Estimasi biaya



    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Metode Laporan Penilaian yang bersifat manual dan harus mencari-cari data terlebih dahulu. Secara kualitas informasi yang didapat oleh semua guru mata pelajaran dan bagian kurikulum 2013 dalam pengolahan data tersebut tidak berjalan efektif dalam segi waktu. Dimana harus mengumpulkan beberapa berkas yang pengolahannya masih manual hanya menggunakan bantuan Microsoft Excel, sehingga masih kurang efisien dalam segi tenaga .

    2. Dari media sebelumnya masih kurang efisien maka yang dibutuhkan aplikasi dashboard system evaluasi hasil belajar untuk mengetahui prestasi siswa pada SMA PGRI 109 Tangerang berbasis web. Karena dapat memudahkan user dalam proses penginputan penilaian siswa tanpa harus mengumpulkan beberapa berkas serta penyimpanan data pun akan tersimpan aman.

    3. Aplikasi Dashboard System Evaluasi Hasil Belajar Untuk Mengetahui Prestasi Siswa Pada SMA PGRI 109 Tangerang berbasis web .Kontennya terdiri dari Penilaian siswa dan laporan raport hasil belajar siswa.

    4. Komponen pada Aplikasi Dashboard System Evaluasi Hasil Belajar Untuk Mengetahui Prestasi Siswa Pada SMA PGRI 109 Tangerang berbasis web yaitu penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan dan penilaian sikap.

    5. Untuk merancang sistem penilaian evaluasi hasil belajar siswa dibuat sebuah sistem yang dapat meringkas semua data dengan menggunakan bahasa pemograman PHP untuk mempermudah dalam penginputan penilaian evaluasi hasil belajar siswa pada Sekolah Menengah Atas ( SMA ) PGRI 109 Tangerang.


      Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

      a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

      1. Tujuan operasional untuk mengetahui permasalahan yang timbul pada aktifitas penilaian hasil belajar siswa dari guru, pada penilaian kurikulum 2013. Dan seefektif apa Aplikasi Dashboard Sistem Evaluasi Hasil Belajar Untuk Mengetahui Prestasi Siswa ini dapat diterapkan langsung di sekolah SMA PGRI 109 TANGERANG.

      2. Tujuan fungsional untuk memberikan alertnatif baru pada sekolah- sekolah swasta ataupun negeri dalam menjalankan kegiatan sistem penilaian hasil belajar siswa pada kurikulum 2013.

      3. Tujuan individu untuk mengimplementasikan keterampilan dalam pemrograman dan ilmu komputer yang didapat selama perkuliahan serta menjadi sebuah hasil karya yang berguna bagi masyarakat. Dan juga untuk memenuhi persyaratan untuk mata kuliah skripsi jenjang pendidikan strata satu (S1) di STMIK Raharja Tangerang.

      b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

      1. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan research dan eksplorasi ke berbagai sumber yang berkaitan dengan operasional sistem yang berjalan dan masalah di bidang pemrograman yang timbul saat pembangunan aplikasi ini. Sehingga memberikan peneliti wawasan baru dalam bidang pendidikan dan pemrograman.

      2. Penelitian ini juga berguna sebagai bahan referensi untuk mahasiswa/i angkatan selanjutnya dalam melakukan penelitian tugas akhir di bidang pendidikan atau penilaian evaluasi hasil belajar siswa.

      3. Ketika sistem ini sudah berjalan dan banyak user yang telah terdaftar pada website ini, aplikasi dashboard system evaluasi hasil belajar siswa dapat menambahkan fitur layanan berbayar yang manfaat lebih dibanding user biasa. Dengan ini sistem dapat memberikan keuntungan dalam bentuk materi untuk di bidang pendidikan.

      Kesimpulan terhadap metode penelitian

      A. Kesimpulan pada metode pengumpulan data


      1. Metode Observasi

      Suatu metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan dan untuk mencari sumber informasi dengan melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada pada system penilaian siswa pada kurikulum 2013 di SMA PGRI 109 TANGERANG dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti. Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan mengamati Rekapitulasi Penilaian yang telah ada. Memperhatikan alur data dan alur proses penilaian pada SMA PGRI 109 TANGERANG, untuk dikembangkan menjadi sebuah website.

      2. Metode Interview

      Metode ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan pada stakeholder, yaitu Ibu Erin selaku bagian kurikulum 2013 di SMA PGRI 109 TANGERANG dan guru - guru yang meliputi sistem penilaian hasil belajar siswa serta Staf Tata Usaha untuk mendapatkan data yang diperlukan. Dengan tujuan mengetahui permasalahan yang mungkin timbul pada Aplikasi dashboard sistem evaluasi hasil belajar untuk mengetahui prestasi siswa pada SMA PGRI 109 tangerang berbasis web.

      3. Metode Study Pustaka

      Melakukan studi pustaka dengan cara membaca, mencari, dan memahami, serta meringkas hal – hal yang berkaitan dengan skripsi ini seperti dari buku jurnal online, artikel, media cetak dan buku – buku yang ada di perpustakaan SMA/SMK PGRI 109 TANGERANG untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam perancangan website ini.

      B. Kesimpulan pada metode critical success factor (CSF)

      Berdasarkan hasil penelitian, dengan menggunakan metode Critical Succes Factor (CSF) sebagai metode penelitian melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi.Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan setiap individu.

      C. Kesimpulan pada metode perancangan

      Berdasarkan hasil penelitian, metode perancangan sistem penilaian evaluasi hasil belajar siswa yang akan dibangun ini, penulis menggunakan Dalam metode rancangan ini menggunakan UML (Uniefied Modeling Language) , dengan aplikasi software menggunakanVisual paradigm 6.4Enterprise Edition Selain itu juga penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan software Open Source. Dalam penulisan bahasa PHP ini, penulis menggunakan software Notepad++, sedangkan pembuatan database dengan menggunakan software XAMPP yang mendukung database MySQL. Adobe Photohop CS6 dan Adobe Dreamweaver CS6 untuk membuat desain, dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.


      D. Kesimpulan pada metode testing

      Berdasarkan hasil penelitian, metode testing dilakukan pengujian pada sistem yang diusulkan agar dapat menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang seperti pengujian pada menu login jika username benar dan password salah, maka sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “username dan password anda salah”. Pengujian pada input data penilaian (data yang diinput tidak lengkap) , maka sistem menolak akses input data penilaian dan menampilkan pesan “silahkan isi semua data” tetapi jika semua data sudah diisi dengan lengkap maka sistem akan menerima akses input data penilain.

      Saran

      Saran yang diberikan oleh penulis untuk permasalahan yang diatas adalah sebagai berikut:

      1. Diperlukan sosialisasi terhadap aplikasi dashboard system evaluasi hasil belajar siswa berbasis web kepada pihak sekolah dan Guru – guru guna menambah isi konten yang terdapat website.

      2. Perlunya mengedukasi user secara langsung dalam mengoperasikan aplikasi ini. Agar website dapat berjalan sebagaimana mestinya. Salah satunya dengan media video interaktif atau workshop.

      3. Perlunya sumberdaya yang mendukung seperti server yang kuat dan berkapasitas besar gunakenyamanan pengguna.

      4. Perlunya seorang administrator yang bertugas memonitor aktifitas website dan membantu user mendapatkan informasi tentang website ini.


      Kesan

      Penelitian ini memberikan peneliti wawasan dan pengalaman baru.Dimana peneliti harus terjun dan terlibat langsung ke lapangan, berinteraksi dengan pihak sekolah dan guru.sebisa mungkin mengorganisir semua kegiatan rinci dari penelitian ini agar penelitian bisa berjalan sesuai timeline yang telah ditentukan.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
      2. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
      3. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara Offset
      4. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
      5. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara Offset
      6. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu Offset
      7. Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”.Jakarta PT. Elex Media Komputindo
      8. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process)”.Yogyakarta: Andi Offset
      9. 9,0 9,1 Yasin, Ferdi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif”.Jakarta: Mitra Wacana Media
      10. Simarmata. Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
      11. Madcoms. 2011. “ Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      12. 12,0 12,1 Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”.Jakarta: Mediakita
      13. Saputra, Dayat. 2013. “Perancangan Aplikasi Akademik Secara Online Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Pangkalan Balai”.Sumatra Selatan: Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer UniveritasBina Darma
      14. 14,0 14,1 Madcoms. 2011. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 DenganPemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      15. Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”.jakarta: Mediakita
      16. Saputra, Agus, Ridho Taufiq Subagio, dan Saluky. 2012. “Membangun Aplikasi E-Library untuk Panduan Skripsi”.Jakarta: PT
      17. 17,0 17,1 Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”.Yogyakarta: MediaKom
      18. Rahardja, Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Methode DMQ Base Level”.Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011
      19. Arief. M. Rudyanto.2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      20. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”.Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013
      21. Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      22. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”.Jakarta: Mediakita
      23. 23,0 23,1 Madcoms. 2011. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      24. Guritno, Suryo,Sudaryono, Untung Rahardja, 2011. “Theory and Application of IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset

      DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Feny N Anggraeni

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=1111469411&oldid=165145"