1111469411

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA

KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111469411
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA

KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469411
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: System Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA


KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469411
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 03024
   
NID : 05056

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA


KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469411
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA


KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469411
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1111469411

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Di era globalosasi ini, setiap perusahaan maupun lembaga kemasyarakatan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah aset yang dimiliki perusahaan maupun lembaga kemasyarakatan. Aset merupakan sebuah barang atau benda yang bersifat tidak bergerak dan bergerak yang tercangkup dalam kekayaan perusahaan atau lembaga kemasyarakatan. Aset berguna untuk membatu perusahaan dalam setiap kegiatan operasional. Setiap aset yang dimiliki perusahaan harus didata dan dikontrol agar aset tersebut dapat terjaga dengan baik. Salah satu lembaga kemasyarakatan yang mempunyai aset yaitu kantor Kecamatan Neglasari Tangerang. Namun kantor Kecamatan Neglasari Tangerang ini masih mengalami kesulitan dalam hal pengolahan aset, kendala yang dialami antara lain pencatatan, penghitungan penyusutan aset yang belum maksimal sehingga tidak effisien. Metode penelitian yang di gunakan untuk mendesain yaitu dengan UML, dan menggunanakan bahasa pemograman PHP. Tujuan penelitian ini yaitu memberi solusi untuk menerapkan konsep monitoring aset dalam proses inventarisnya. Agar pencatatan dan pengawasan aset menjadi lebih mudah. Hasil akhir yang diharapkan dari perancangan sistem informasi monitoring aset ini mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat, tepat dan akurat mengenai data aset yang sedang terpakai maupun yang sedang tidak terpakai menjadi lebih terstruktur.


Kata Kunci: Monitoring, aset, sistem informasi.

ABSTRACT

In this era of globalization, any company or community organizations need information quickly and accurately. One of the required information is an asset owned companies and social organizations. Asset is an item or object that is not moving and moving tercangkup in the wealth of the company or social institution. Asset useful to petrify the company in operational activities. Each company's assets should be recorded and controlled so that these assets can be maintained. One of the social institutions that have assets that Neglasari Tangerang District office. However Neglasari Tangerang District office is still experiencing difficulties in terms of processing assets, among other constraints experienced record-keeping, calculation of depreciation of assets that have not been up so inefficient. The research method is used to design with UML, and menggunanakan PHP programming language. The purpose of this study is to provide solutions to apply the concept of monitoring assets in process inventory. In order for the recording and monitoring of assets becomes easier. Final results are expected from the design of information systems monitoring these assets had the ability to help the user to obtain information more quickly and accurately on asset data that is being used or are being unused to be more structured.


Keywords : monitoring, asset, system information

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt M.kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Pembimbing 1.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku Pembimbing 2.
  6. Seluruh Dosen dan Asisten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  7. Bapak M. Junaedi selaku stakeholder yang telah memberikan pengarahan dan bantuan dalam memperoleh iniformasi.
  8. Ayah Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Keluarga saya yang sudah memberikan dukungan moril dan materil.
  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


Tangerang 28 Januari 2016
Feny Nur Anggraeni
NIM. 1111469411

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di masa sekarang Teknologi Informasi (TI) sangat berkembang. Dalam kehidupan sehari-hari pun semua serba terkomputerisasi. Seperti di sekolah-sekolah, kantor, pusat perbelanjaan, dan lain-lain yang telah menggunakan sistem komputerisasi. Dengan adanya sistem terkomputerisasi ini diharapkan dapat memudahkan kita dalam segala aspek kehidupan.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya pengembangan inilah, maka setiap perusahaan ingin mengubah sistem yang lama ke sistem yang baru agar tidak tertinggal dari yang lain.

Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah pasti mempunyai aset, baik dalam bentuk barang, peralatan kerja maupun fasilitas. Aset perusahaan memiliki nilai kapital yang besar dan sangat menunjang proses bisnis perusahaan, mulai dari meja, kursi, komputer, laptop, printer, kendaraan bermotor dan lainnya. Aset tersebut harus diidentifikasi, dikelola, dan dirawat dengan baik, sehingga kondisinya selalu optimal. Realita di lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari kesalahan mengelola aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit. Sebagai contoh optimalisasi sumber daya tidak bisa dilakukan secara maksimal karena tidak teridentifikasi dengan jelas, sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu aset sudah saatnya untuk diganti atau diperbaiki.

Aset manajemen fisik belum banyak diimplementasikan, banyak perusahaan yang menganggap manajemen aset secara fisik adalah pengelolaan daftar aset. Padahal manajemen aset bukan hanya menyusun daftar aset tetapi juga menyangkut evaluasi dan penilaian aset yang dapat membuat sistem bisa mengontrol dan menangani perubahan data asset dengan cepat.

Manajemen aset juga mencari cara untuk mengoptimalkan aktivitas dan program untuk memenuhi standar level pelayanan. Pengembangan manajemen berdasarkan pada pengumpulan dan analisa informasi kunci mengenai kondisi aset, kinerja, biaya, masa pakai, biaya resiko, dan pilihan perawatan. Untuk perusahaan kecil, pengelolaan aset dapat dilakukan menggunakan bantuan software aplikasi Ms Excel.

Hal ini dirasakan kurang mengakomodasi kepentingan perusahaan karena penelusuran suatu aset lebih sulit, respon time terhadap keluhan pengguna cukup tinggi, dan juga biaya yang tinggi. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis berkesimpulan untuk mengambil judul ” PERANCANGAN SISTEM MONITORING ASET PADA KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG“.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa pokok-pokok permasalan:

  1. Bagaimana sistem informasi monitoring aset yang sedang berjalan pada Kecamatan Neglasari?

  2. Bagaimana merancang sistem informasi monitoring aset berbasis yang valid?

  3. Apakah penerapan sistem informasi monitoring aset bisa efektif digunakan di Kecamatan Neglasari?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Mengusulkan perbaikan pada sistem informasi monitoring aset yang lama dengan sistem yang baru.

  2. Membuat rancangan sistem informasi monitoring aset dengan menggunakan database SQL.

  3. Menciptakan keefektifan dalam kerja, sehingga pengelolaan aset bisa dilakukan dengan baik.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur pengelolaan aset

  2. Mempermudah dan mempercepat dalam pengendalian informasi data aset.

  3. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah data-data aset.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Analisa Permasalahan

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Metode yang dilakukan penulis dengan melihat, meninjau dan mengamati secara langsung ke lapangan guna mendapatkan data untuk diteliti. Observasi ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke kantor Kecamatan Neglasari.

  2. Wawancara

    Metode yang lakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, dilakukan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Penulis menggunakan metode interview yaitu dengan melakukan Tanya jawab secara langsung dengan bagian bendahara aset .

  3. Studi Pustaka

    Materi-materi yang dipergunakan sebagai landasan diperoleh dari berbagai seumber tertulis, meliputi buku, koran, majalah, kamus, internet dan media komunikasi lainnya yang erat kaitannya dengan objek permasalahan.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang sistem penulis menggunakan SWOT, Pieces, Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, XAMPP, Ardobe Dreamweaver.

Metode Pengujian

Dalam tugas akhir ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisiinput yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini memberikan gambaran mengenai yang diteliti agar laporan dapat tersajikan dalam bentuk tertata rapi dan memenuhi standar penulisan naskah ilmiah. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis membahas dan menguraikan tentang pengertian-pengertian tentang program aplikasi yang digunakan dalam sistem berjalan serta teori-teori yang lain sebagai pendukung penulisan skripsi ini seperti teori tentang materi skripsi yang diajukan, serta Literatur Review.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan pada Kecamatan Neglasari, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elisitasi tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendesain sistem.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang diusulkan pada Kecamatan Neglasari meliputi, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, spesifikasi basis data, rancangan layar, rancangan implementasi program.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab daritujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini:

Menurut Taufiq (2013:2)[1], bahwa “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Tata Sutabri (2012:16)[2],menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

1. Suatu sistem merupakan bagiandari sistem yang lebih besar

2. Setaiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur yang membentuk sub sistem tersebut.

3. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

4. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.

Menurut Norman Gordon B.Davis dalam Tata Sutabri (2012:17) menyatakan, “sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratus dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang di atas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance inputadalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalamsuatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolahmenjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaranyang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitemlain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa karakteristik Sistem adalah masukan system (input sistem), keluaran system (output sistem) yang merupakan sistem yang sederhana dan mempunyai karakteristik sifat-sifat untuk mencapai sasaran tujuannya.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15), bahwa “sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang”, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sistem abstrak dan sistm fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem deterministik dan sistem probabilitas

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), bahwa tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1),[3],“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13),[4],“Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5),[5],“data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain sebagai berikut:

    a. Teks

    Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

    b. Data yang terformat

    Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    c. Citra (Image)

    Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

    d. Audio

    Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    e. Video

    Video adalah data dalam bentuk gambar yangbergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

3. Meta Data

Menurut Adi Nugroho yang dikutip dari Yakub(2012:6),[5], meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.

4. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6),[5],Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

    a. Data Internal

    Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

    b. Data Personal

    Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

    c. Data Eksternal

    Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

5. Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6),[6],Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

    a. Elemen Data

    Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

    b. Record

    Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

    c. File

    File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

6. Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2),[7],“Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenaranya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Taufiq (2013:15),[8],“Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

7. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri(2012:33),[3],kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    a. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    b. Tepat waktu (Timeline)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

    c. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

8. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:30),[3],nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Menurut Sutabri (2012:30),[3],Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    a. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    b. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

    c. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    d. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

    e. Ketepatan waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

    f. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    g. Dapat dibuktikan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    h. Keluwesan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    i. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    j. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:38),[3], ” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut Taufiq (2013:17),[8],“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39),[3],”sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47),[3], ” tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28),[9], ” Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi Sistem

    i. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

    ii. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    iii. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  2. Efisiensi pengolahan

    i. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    ii. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    iii. Penggunaan dan pengambilan informasi.

  3. Dukungan keputusan untuk manajemen

    i. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    ii. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    iii. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142),[5], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Henderi, dkk (2011:322),[10],“Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan Maka dapat disimpulkan bahwa Analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada.

2. Fungsi Analisa Sistem

(Sutabri, 2013: 26),[2], Adapun fungsi analisa sistem sebagai berikut:

    a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

    b. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai..

    c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas dan fungsi terakir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

3. Tahap-tahap Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51),[11], ” tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya”.

Menurut Sutabri (2012:52),[2], ” proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi”.

Menurut Sutabri (2012:52),[2], Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

    b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

    c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

    d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

    e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem Informasi

Menurut Mahdiana (2011:37),[12], ” Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28),[13], ” Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan uraian di atas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

2. Tujuan Tahapan Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2013:228),[14], ” tahap perancangan/disain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem .

    b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

1. Definisi Monitoring

Menurut Dr. Harry Hikmat (2010:8), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentangapa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu kewaktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedangberjalan. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran.

2. Tujuan Monitoring

a. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang telah sesuai dengan rencana

b. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar dapat diatasi

c. Menlakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan

d. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan

e. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpan dari tujuan.

Pengertian Aset

Menurut Azhar Susanto (2009:71), bahwa “Aset dapat didefinisikan dengan cara yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa kekayaan perusahaan itu meliputi : uang, mesin, peralatan, informasi, dan metode. Kekayaan tersebut ada yang terlihat seperti peralatan dan tanah, dan ada juga yang tidak terlihat seperti hak paten dan hak cipta.”

“Aset adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud (tangible fixed assets), mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melakukan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.”

Pengertian aset secara umum menurut Siregar (2004:178), bahwa “barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu (perorangan)”. Lebih jauh dirumuskan bahwa:

1. Thing which belong to company or person, and which has a value.

2. Anything having commercial or exchange value that is owned by business, institution, or individual. (Dictionary of finance and investmen term, by John Downes and Jordan Elliot Goodman).

3. Something of value (Dictionary of Real Estate Terms).

Demikian istilah properti seringkali melekat dengan istilah lain untuk memberikan pengertian yang lebih jelas secara hukum, yaitu real estete dan real property dimana keduanya mempunyai makna yang berbeda meskipun ada juga yang menyebutnya sebagai sinonim dalam lingkup tertentu. Selanjutnya, Real estate is the physical land and appurtenances affixed to the land, e.g., structure. Real estate bersifat tidak bergerak (immobile) dan berwujud (tangibel), yang termasuk dalam pengertian ini adalah tanah, semua benda yang secara alami sebagai bagian dari tanah, seperti pepohonan dan barang mineral dan juga segala sesuatu yang dibangun oleh manusia seperti bangunan, jaringan dan lain sebagainya. Lebih lanjut Real Properti includes all interest, benefits, and rights inherent in the ownership of physical real estate (Appraisal Institute, 2001:8).

Jadi real properti merupakan kumpulan atas berbagai macam hak dan interest yang ada dikarenakan kepemilikan atas satuan real estate, meliputi hak untuk menggunakan, menyewakan, memberikan kepada orang lain atau tidak. Properti selain sebagai investasi, juga merupakan aset. Pengertian aset adalah sesuatu yang memiliki nilai. Menurut Siregar (2001) pengertian aset bila dikaitkan dengan properti maka dapat dijabarkan melalui beberapa aspek, antara lain:

1. Memiliki nilai ekonimis yang terkait dengan nilai pemanfaatan tertinggi dan terbaik (hifhest and best use)

2. Menghasilkan pendapatan dari pengoperasian properti

3. Memiliki fisik, fungsi dan hak penguasaan yang baik

4. Economical llife-time yang panjang

Dikaitkan dengan properti sebagai suatu aset, maka tugas seorang manajemen properti adalah bagaimana manajemen mampu mempertahankan, meningkatkan, dan menjamin kontinuitas dari nilai yang ada pada properti. Penerapan sebuah konsep manajemen aset dalam rangka pemberdayaan ekonomi daerah memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Ruang lingkup tersebut tercantum dalam enam langkah manajemen aset daerah sebagai berikut (Siregar, 2004:520).

a. Identifikasi potensi ekonomi daerah

b. Optimalisasi pendapata asli daerah

c. Optimalisasi asset daerah

d. Peningkatan kemampuan manajememn pengelolaan kota

e. Penilaian kekayaan

f. PEngembangan strategis pemasaran kota

Konsep Managemen Aset

Menurut Britton, Connellan, Croft (1989), ”bahwa Asset Management adalah difine good asset managemnt in term of measuring the value of properties (asset) in monetary term and employing the minimum amount of expenditure on its management”.

Menurut Siregar (2004:518), ”bahwa di dunia internasional manajemen aset telah berkembang cukup pesat, namun di Indonesia hal ini khususnya dalam konteks pengelolaan aset pemerintah daerah sepenuhnya belum dipahami oleh para pengelola daerah. Manajemen aset pemerintah daerah dapat dibagi dalam lima tahap kerja yang meliputi; inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan SIMA (Sistem Informasi Manajemen Aset), di mana kelima tahapan tersebut adalah saling berhubungan dan terintegrasi satu dengan yang lainnya”.

Lebih jelas hal tersebut tersebut sebagi berikut (Siregar, 2004: 518-520).

a. Inventarisasi aset

Inventarisasi Aset merupakan kegiatan yang terdiri dari dua aspek, yaitu inventarisasi fisik dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerja yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi/labelling, pengelompokkan dan pembukuan/administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset.

b. LEgal audit

Demikian menyangkut legal audit sebagai lingkup kerja manajemen aset yang berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur penguasaan atau pengalihan aset. Selanjutnya identifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal, dan strategi untuk memecahkan berbagai permasalahan legal yang terkait dengan penguasaan dan pengalihan aset. Masalah yang sering dihadapi dalam legal audit, menyangkut status penguasaan yang lemah, aset dikuasai pihak lain, pemindahan aset yang tidak termonitor dan lain lain.

c. Penilaian aset

Kesatuan kerja lanjutan dari manajemen aset, yaitu berupa kegiatan penilaian aset sebagai upaya penilaian atas aset yang dikuasai pemerintah daerah dan biasanya kegiatan ini dilakukan oleh konsultan penilaian independent. Hasil dari nilai tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual.

d. Optimalisasi audit

Selanjutnya optimalisasi asset merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi yang dimiliki asset tersebut. Dalam kegiatan ini aset-aset yang dikuasai Pemda diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan yang tidak memiliki potensi. Aset yang memiliki potensi dapat dikelompokkan berdasarkan sektor-sektor unggulan yang dapat menjadi tumpuan dalam strategi pengembangan ekonomi nasional, baik dalm jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Untuk menentukan hal tersebut harus terukur dan trnsfaran, sedangkan aset yang tidak dapat dioptimalkan, harus dicari faktor penyebabnya, apakah faktor permasalahan legal, fisik, nilai ekonomi yang rendah ataupun faktor lainnya, sehinnga setiap aset nantinya memberikan nilai tersendiri. Hasil akhir dari tahapan ini adalah rekomendasi yang berupa sasaran, strategi dan program untuk mengoptimalkan aset yang dikuasai.

e. Pengawasan dan pengendalian

Kemudian sebagai kegiatan akhir dari manajemen aset yaitu pengawasan dan pengendalian dan hal ini sering menjadi bahan hujatan terhadap Pemda saat ini. Sarana yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja aspek ini adalah pengembanan SIMA. Melalui SIMA, transparansi kerja dalam pengelolaan aset sangat terjamin tanpa perlu adanya kekhawatiran akan pengawasan dan pengendalian yang lemah. Dalam SIMA, keempat aspek di atas diakomodasi dalam sistem dengan menambah aspek pengawasan dan pengendalian. Demikian setiap penanganan terhadap suatu aset, termonitor jelas, mulai dari lingkup penanganan hingga siapa yang bertanggungjawab menanganinya. Hal ini akan diharapkan meminimalkan KKN dalam pelaksanaan pelayanan oleh Pemda.

Kategori Aset

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), pernyataan nomor 62 aset dikatagorikan ke dalam aset lancar dan non lancar. Sesuai katogori dalam ketentuan ini maka aset tetap dikatagorikan sebagai aset non lancar. Dalam pernyataan 66 disebutkan aset tetap meliputi tanah, peralatan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan. Salah satu dari Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah adalah Neraca, menurut Halim (1997:152) neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menunjukkan posisi aktiva, utang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut PP No.11 2001 neraca adalah neraca yang disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi masing-masing pemerintah.

Sebagai laporan kepala daerah beberapa elemen neraca terdiri dari (a) aktiva lancar, (b) aktiva tetap, (c) kewajiban lancar, (d) kewajiban jangka panjang, (e) ekuitas (Bastian, 2001:331-332). Jadi aktiva tetap dan persediaan merupakan elemen penting dalam penyusunan neraca.

Aktiva tetap adalah aktiva berujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi entitas pemerintah, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal entitas pemerintah dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (Bastian, 2001:123).

Persediaan adalah semua barang milik entitas pemerintah daerah yang disimpan di gudang atau tempat penyimpanan lain oleh entitas pemerintah daerah, yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional entitas pemerintah daerah. Jenis barang yang termasuk dalam kelompok sediaan ini ialah: (a) sediaan barang, (b) sedian barang habis pakai, (c) sediaan suku cadang, (d) dan sebagainya (Bastian, 2001:117).

Persediaan adalah barang pakai habis yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah. Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi yang dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan. Barang Persediaan adalah Barang milik daerah yang termasuk barang persediaan adalah barang yang disimpan dalam gudang tertutup maupun terbuka, atau ditempat penyimpanan lainnya

Lebih lanjut dapat kemukakan beberapa katagori aset menurut Budisusilo (2005;37) yaitu :

1. Aset operasional adalah yang dipergunakan dalam operasional perusahaan /pemerintah yang dipakai secara berkelanjutan dan atau dipakai pada masa mendatang; dimiliki dan dikuasai/diduduki untuk digunakan/dipakai operasional perusahaan/pemerintah; bukan asset khusus, jika aset khusus yang berupa prasarana dan aset peninggalan sejarah yang dikontrol oleh pemerintah, tetapi secara fisik tidak harus dihuni untuk tujuan operasional, diklasifikasikan sebagai aset operasional;

2. Aset non operasional adalah aset yang tidak merupakan bagian integral dari operasional perusahaan/pemerintahan dan diklasifikasikan sebagai aset berlebih. Aset berlebih merupakan aset non integral yang tidak dipakai untuk penggunaan secara berkelanjutan atau mempunyai potensi untuk digunakan di masa akan datang, dan karena itu bersifat surplus terhadap persyaratan operasional;

3. Aset infrastruktur adalah aset yang melayani kepentingan publik yang tidak terkait, biaya pengeluaran dari aset ditentukan kontinuitas penggunaan aset bersangkutan, seperti jalan raya, jembatan dan sebaginya;

4. Commonity asset, sebenarnya adalah aset milik pemerintah dimana penggunaan aset tersebut secara terus menerus, umur ekonomis atau umur gunanya tidak ditetapkan dan terkait pengalihan yang terbatas (tidak dapat dialihkan). Contoh aset ini adalah musium, kuburan, rumah ibadah dan sebagainya.

Sejalan dengan hal tersebut Budisusilo (2005:42) menyebutkan bahwa aset tetap adalah aset yang berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya.

Dapat dijelaskan pula katagori aset operasional sesuai dengan kaidah internasional adalah (Budisusilo, 2005:37) :

1. Tanah yang termasuk spesial properti;

1. Tanah yang termasuk spesial properti;

2. Rumah tinggal dinas;

3. Perumahan lainnya;

4. Bangunan kantor;

5. sekolah;

6. perpustakaan;

7. gedung olahraga;

8. lapangan golf;

9. mess;

10. museum;

11. bengkel;

12. kuburan;

13. tempat parkir;

14. peralatan kendaraan;

15. mesin;

16. komputer, perabotan dan peralatan kantor;

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Herlawati (2011:6),[15], ” Bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6),[16], ” UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

2. Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268),[17], tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

3. Tipe UML

Menurut Yasin (2012:268),[17], tipe-tipe diagram UML adalah

  1. Use Case Diagram

    Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

  2. Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model,

    i. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    ii. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  3. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    1. Activity

      Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction

      Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    3. Decision

      Notasi yang membedakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncronitation bars

      Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

      Aliran diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action yang berurutan. Oleh karenanya activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas.

  4. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Classdiagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

  5. </ol>

    Konsep Dasar Database

    Menurut Rahardja, dkk (2011:238),[18], ” Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

    Menurut Oktavian (2010:62),[19], “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

    2. Web Server

    Menurut Oktavian (2013:14), “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya Web Server diletakkan dikomputer tertentu pada web hosting”. Menurut Arief (2011:19), “Web Server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagaitempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulismenggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama Web Server”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.


    Konsep Dasar HTML

    1. Definisi HTML

    Menurut Simarmata (2010:52),[20], ” HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.

    Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP

    Menurut Anhar (2010:3),[21], ” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

    2. XAMPP

    A. PHP

    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft access, interbase, d-base dan postgreSQL.

    B. MySQL

    SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang beradadi Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah databasebe serta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    C. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

    Konsep Dasar Web

    1. Definisi Web

    Menurut Murya dalam penelitian Esa Wijayanti (2014:22), “bahwa Web (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing ataupenelusuran informasi melalui internet).” Menurut Murad, dkk, dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks,gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hyper text. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan web merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hyperlink yang berfungsi untuk menerima, serta menyajikan informasi di internet.

    2. Fungsi Web

    Menurut Rahmat Hidayat (2010:4), ”bahwa dalam penelitian EsaWijayanti (2014:23), berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    a. Personal Website: Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    b. Commercial

    c. Government Website: Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    d. Non-Profit Organization Website: Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.


    Konsep Dasar Dreamweaver CS 5

    1. Definisi Dreamweaver CS 5

    Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33), “bahwa Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”. Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

    Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:302),[22], ” Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    2. Tahap-tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirrement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya ssulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      2. Middle (M): mampu dikerjakan.

      3. Low (L): mudah dikerjakan.

    4. Draft Final

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    black box blom ya

    Literature Review

    1. Definisi Literature review

    Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:86), “Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

    Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

    2. Langkah-langkah kajian Literature Review

    Menurut Untung Raharja, dkk (2011:87), dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

    Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.

    Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Suhairi (2010)

    Penelitian ini dilakukan oleh Suhairi, “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset (Studi Kasus Pada PT Cipta Kridatama)”. Menjelaskan bahwa saat ini PT Cipta Kridatama (CK) belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam pembuatan permintaan aset. Permintaan aset masih menggunakan dokumen yang harus ditandatangani oleh manajemendan data aset masih disimpan dalam bentuk file. Metode pada penelitian ini menggunakan CI dalam developing, object-oriented-analysis and design sebagai metode pengembangan sistem.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Ester Ivone Wiama pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut untuk merancang aplikasi Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yang mencakup Proses pemeliharaan aset, Proses pencatatan, dan total laporan aset yang sebelumnya masih bersifat manual.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Asri Kurniasari pada tahun 2010 dengan judul “Aplikasi Sistem Inventori Gudang Berbasis Web Studi Kasus Perusahaan Distributor Farmasi PT.Bandung Perdana Medikatama ”Menjelaskan bahwa pengelolaan data inventori gudang di PT. Bandung Perdana Medikatama masih manual, artinya dari segi pencatatan dan pengelolaannya masih menggunakan selembar kertas berupa kartu persediaan. Sebagai perusahaan distributor dengan multi cabang, pelaporan dari kantor cabang ke kantor pusat dilakukan dengan cara menyalin data inventori dari kartu tersebut ke dalam Microsoft Office Excel. Setiap hari laporan dalam format Excel tersebut harus dikirim ke pihak kantor pusat via email. Sistem tersebut menjadikan pihak kantor pusat tidak dapat mengetahui data inventori masing-masing kantor cabang dengan cepat. PT. Bandung Perdana Medikatama telah terhubung jaringan Internet. Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat dimaksimalkan dengan membangun aplikasi sistem inventori gudang berbasis web yang dapat diakses oleh pihak kantor pusat dan kantor cabang.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Maryono (2011) Penelitian ini dilakukan oleh Maryono, “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK Studi Kasus: Asmi Santa Maria Yogyakarta”. Menjelaskan bahwa pengelolaan aset barang di ASMI Santa Maria selama ini dilakukan dengan aplikasi MS Excel dalam format daftar inventaris barang. Aplikasi ini memiliki keterbatasan seperti tidak adanya rekaman detil aset barang, kesulitan melakukan penghitungan yangkompleks seperti penilaian aset, terbatasnya akses pihak lain yang membutuhkan,dan kurang dapat menangani penata usahaan aset barang yang dapat memberikan informasi real time, akurat, terintegrasi, dan user friendly. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang kebutuhan sistem untuk mengelola aset TIK di ASMI Santa Maria Yogyakarta.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Haryanto (2014)

    Penelitian ini dilakukan oleh Eko Haryanto, “Sistem Inventarisasi Barang di Perguruan Tinggi Raharja Berbasis Web”. Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari metode pengembangan sistemyaitu FAST (Framework Aplication of System Thinking), dan fase-fase yang penulis gunakan adalah fase definisi lingkup, fase analisa masalah, fase analisa kebutuhan, fase desain logis, fasedesain fisik, fase kontruksi dan fase implementasi dan strategi pemodelan objekyaitu OOAD (Object Oriented Analysis and Design) serta tools yang digunakan adalah UML. Hasil yang dicapai adalah sebuah sistem layanan inventarisasi 5.81mb.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Endriawan (2013)

    Penelitian ini dilakukan oleh Endriawan, “Pengembangan Sistem Pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT Pertamina”. Menjelaskan bahwa penelitian tesebut dilakukan untuk merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset perusahaan. Metodologi yang digunakan dengan melakukan wawancara untuk mendalami permasalahan dan kebutuhan sistem, studi literatur untuk membangun basis pengetahuan penulis, kemudian dilanjutkan dengan proses pengembangan site. Sistem pemantauan aset menggunakan ASP. Net diharapkan dapat mengawasi aset perusahaan, membantu pelaporan aset teknologi informasi dan membantu proses perpanjangan kontrak aset teknologi informasi pada vendor.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Aspek Geografis dan Administrasi Wilayah

    Kecamatan Neglasari merupakan hasil pemekaran Kecamatan Batuceper, memiliki luas wilayah 16,08 KM2 dengan wilayah binaan terdiri dari 7 Kelurahan, 50 Rukun Warga (RW) dan 239 Rukun Tetangga (RT). Adapun kelurahan yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Neglasari adalah sebagai berikut:

    1. Kelurahan Neglasari

    2. Kelurahan Mekarsari

    3. Kelurahan Karangsari

    4. Kelurahan Karang anyar

    5. Kelurahan Kedaung wetan

    6. Kelurahan Kedaung baru

    7. Kelurahan Selapajang

    Batas wilayah kecamatan Neglasari sebagai berikut :

    1. Sebelah barat : Sungai cisadane, kecamatan sepatan dan kecamatan pakuaji, kabupaten tangerang

    2. Sebelah timur : kecamatan batuceper

    3. Sebelah selatan : sungai cisadane

    4. Sebelah utara : kecamatan teluk naga kabupaten tangerang

    Jumlah penduduk Kecamatan Neglasari pada tahun 2011 mencapai sekitar 91.347 jiwa dengan jumlah rumah mencapai sekitar 22.765 rumah tangga (Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kota Tangerang). Kepadatan penduduk Kecamatan Neglasari pada tahun 2013 mencapai sekitar 5.681 jiwa/KM2. Pada Tahun 2014, jumlah penduduk dengan kepemilikan KTP di Kecamatan Neglasari mencapai sekitar 83.544 (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang) sehingga rasio kepemilikan KTP di Kecamatan Neglasari tahun 2015 adalah sekitar 97,33%.

    Visi

    Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan (Pasal 1 ayat (12) UU No. 25 Tahun 2004). Visi harus menggambarkan bagaimana wujud akhir perencanaan yang diinginkan oleh suatu organisasi pada akhir periode perencanaan, dan Visi akan dapat menentukan ke mana arah yang akan dituju oleh suatu organisasi pada masa mendatang dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah.

    Seiring dengan upaya untuk mendukung pencapaian Visi Kota Tangerang Tahun 2011-2015 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2011-2015 dan berpijak pada kedudukan, tugas pokok dan fungsinya serta isu strategis yang dihadapi dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan maka Kecamatan Neglasari menetapkan Visi Tahun 2011-2015 sebagai berikut:

    "TERDEPAN DALAM PELAYANAN PRIMA MENUJI KECAMATAN INDUSTRI, PERDAGANGAN, JASA DAN PARAWISATA YANG BERAKHLAKUL KARIMAH"

    Makna yang terkandung dalam Visi Kecamatan Neglasari tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Menggedepankan profesionalisme yang dilandasi oleh tata nilai sosial dan norma akhlak mulia dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan kecamatan yang baik dan pelayanan prima (terpadu, cepat, mudah, akurat, bersahabat dan terjangkau) kepada masyarakat.

    b. Menggedepankan profesionalisme yang dilandasi oleh tata nilai sosial dan norma akhlak mulia dalam mendorong dan memfasilitasi pembangunan guna terwujudnya kecamatan industri (industri non polutan), perdagangan dan jasa (perdagangan dan jasa penunjang Bandara Soekarno Hatta) dan pariwisata (pariwisata yang berbasis pada budaya lokal).

    Visi Kecamatan Neglasari Tahun 2011-2015 tersebut diharapkan memberikan kontribusi aktif dalam rangka mendukung pencapaian Visi Kota Tangerang Tahun 2011-2015 “Membangun Peradaban Baru Di Tengah Kota Industri, Perdagangan dan Jasa, Permukinan serta Pendidikan yang Akhlakul Karimah”.

    Misi

    Sebagai upaya untuk mencapai visi yang telah ditentukan perlu ditetapakan misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dalam rangka perumusan misi kecamatan tahun 2011-2015 maka perlu diperhatikan relevansi dan dukungannya terhadap pencapaian Misi Kota Tangerang Tahun 2011-2015 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2011-2015.

    Bepijak pada Visi Kecamatan Neglasari Tahun 2011-2015 yang telah ditetapkan dan upaya untuk mendukung pencapaian Misi Kota Tangerang Tahun 2011-2015 maka Kecamatan Neglasari menetapkan Misi Tahun 2011-2015 sebagai berikut:

    1) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya aparatur

    2) Meningkatkan kualitas pembangunan

    3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik

    4) Meningkatkan keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakan

    Misi Kecamatan Neglasari Tahun 2011 – 2015 tersebut diharapkan memberikan kontribusi aktif dalam rangka mendukung pencapaian Misi Kota Tangerang Tahun 2011-2015 khususnya pada “Misi Mewujudkan dan Menguatkan Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance)”.

    Struktur Organisasi

    Bagan struktur kecamatan Neglasari Kota Tangerang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan adalah sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Kecamatan merupakan salah satu perangkat daerah kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan dan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 49 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan.

    Berpijak pada Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan serta Peraturan Walikota Tangerang Nomor 49 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, struktur organisasi Kecamatan di Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

    a. Camat

    b. Sekretariat, membawahi

    1. Sub bagian umum dan kepegawaian.
    2. Sub bagian keuangan.
    3. Sub bagian perencanaan.

    c. Seksi tata pemerintahan

    d. Seksi ketentraman dan ketertiban umum

    e. Seksi ekonomi dan pembangunan

    f. Seksi pemberdayaan masyarakat

    g. Seksi jabatan fungsional

    Kecamatan di Kota Tangerang sebagaimana diatur dalam Bab II Pasal 3 Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 mengemban tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota melalui Peraturan Walikota serta menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. Dalam pelaksanaan tugas pokoknya, Kecamatan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

    1) Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat

    2) Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

    3) Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

    4) Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

    5) Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintah d itingkat kecamatan

    6) Pembinaan penyelenggaraan kegiatan kelurahan;

    7) Pelaksana pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Kelurahan;

    8) Pelaksana teknis administratif meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, dan administrasi perlengkapan;

    9) Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    Dalam pelaksanaan tugas pokok dan penyelenggaraan fungsi tersebut, maka uraian tugas dan fungsi unit kerja Kecamatan Neglasari Kota Tangerang sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Tangerang Nomor 49 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, adalah sebagai berikut:

    A. Camat

    Camat mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan tugas Kecamatan dalam lingkup urusan-urusan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta kemasyarakatan sesuai dengan visi dan misi Walikota sebagaimana terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan program kesehatan masyarakat di wilayah kerja kecamatan.

    B. Sekretariat

    Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Camat yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan serta menyelenggarakan pelayanan administratif di bidang umum, kepegawaian, keuangan, dan perencanaan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1) Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan;

    2) Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sekretariat;

    3) Penyelenggaran penyusunan usulan program, rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan kecamatan;

    4) Penyelenggaraan kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan, administrasi kepegawaian, dan administrasi perencanaan;

    5) Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala sub bagian yang dibawahkannya;

    6) Pelaporan

    Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Sekretaris membawahi dan dibantu oleh:

    Sub bagian umum dan kepegawaian

    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1) Penysunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian umum dan kepegawaian;

    2) Pelaksana kegiatan di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian;

    3) Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

    4) Pelaporan.

    Sub bagian keuangan

    Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1) Penysunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub keuangan;

    2) Pelaksana kegiatan di bidang administrasi keuangan;

    3) Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

    4) Pelaporan.

    Sub bagian perencanaan

    Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1) Penysunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub perencanaan;

    2) Pelaksana usulan program, rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan kecamatan;

    3) Pelaksana kegiatan di bidang administrasi perencanaan;

    4) Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

    5) Pelaporan.

    C. Seksi Tata Pemerintahan

    Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan tata pemerintahan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1) Penysunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi tata pemerintahan;

    2) Prumusan kebijakan camat dalam lingkup urusan tata pemerintahan;

    3) Pelaksana kegiatan di bidang tata pemerintahan;

    4) Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

    5) Pelaporan.

    D. Seksi Ketentraman dan Ketertiban umum

    Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1) Penysunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi ketentraman dan keteriban umum;

    2) Pelaksana kebijakan camat dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum;

    3) Prumusan kebijakan camat dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum;

    4) Pelaksana pelaynan publik dalam bidang urusan ketentraman dan ketertiban umum;

    5) Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

    6) Pelaporan.

    E. Seksi Ekonomi dan Pembangunan

    Seksi Ekonomi Dan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Seksi Ekonomi Dan Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1) Penysunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi ekonomi dan pembangunan;

    2) Pelaksana kebijakan camat dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;

    3) Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;

    4) Pelaksana pelaynan publik dalam bidang urusan ekonomi dan pembangunan;

    5) Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

    6) Pelaporan.


    F. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

    Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1) Penysunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi pemberdayaan masyarakat;

    2) Pelaksana kebijakan camat dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;

    3) Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;

    4) Pelaksana pelaynan publik dalam bidang urusan pemberdayaan masyarakat;

    5) Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

    6) Pelaporan.


    G. Jabatan Fungsional

    Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jenis-jenis jabatan fungsional yang berada pada Kecamatan yang meliputi:

    1. Statistisi

    2. Arsiparis

    3. Pranata Komputer

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Analisa Batasan Sistem

    Agar permasalahan yang di teliti tidak terlalu luas, maka masalah yang akan diteliti hanyalah sistem monitoring aset yang berjalan pada Kecamatan Neglasari Tangerang.

    Analisa Sistem

    1. SWOT

    Analisa SWOT memberikan hal yang kongkret, mengingatkan terhadap kondisi yang sebenarnya dan memberikan hal relatif yang ada dalam organisasi tersebut. Strengths and weaknesses bersifat internal. Mereka diukur pada patokan komparatif. Opportunities and threats berasal dari hal eksternal. Kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.

    Analisis untuk mencari strategi menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang ada untuk menghundari ancaman (strategi S-T). Selain itu dapat di analisis juga strategi untuk mengurangi kelemahan untuk mencapai peluang yang ada (strategi W-O) serta mengatasi ancaman atau resiko yang akan terjadi nanti (strategi W-T).

    Tabel 3.1 Tabel SWOT

    2. PIECES

    Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, kontrol data, efisiensi dan servis. Panduan ini dikenal dengan PIECES Analysis (performance, information, economy, control, efficiency and services). Analisis PIECES ini menggambarkan penggambaran sistem lama dan penggambaran sistem baru yang akan dibangun, disinilah ditemukan perbedaan-perbedaan sistem tersebuh. Dibawah ini table analisis pieces pada Perancangan Sistem Informasi Monitoring Aset pada Kecamatan Neglasari.

    Tabel 3.2 Tabel PIECES

    Analisa Prosedur Sistem Berjalan

    Prosedur yang berjalan

    Adapun urutan prosedur sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut:

    a. Bendahara seet membuat daftar pengadaan barang.

    b. Serah terima barang.

    c. Mencatat daftar penerimaan barang.

    d. Merekap data aset.

    e. Membuat laporan realisasi aset untuk camat.


    Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Gambar 3.1 Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.1. use case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan monitoring kecamatan neglasari.

    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu : bendahara aset atau barang dan camat.

    3. 6 (enam) use case yang biasa dilakukan oleh 2 actor.

    a. Nama use case : Menerima data aset

    Aktor  : Bendahara aset

    Skenario : Bendahara aset menerima data aset setelah melakukan belanja barang-barang kebutuhan operasional kantor.

    b. Nama use case : Input pendataan aset

    Aktor  : Bendahara aset

    Skenario : Setelah menerima data-data aset bendahara langsung menginputnya.

    c. Nama use case : Merekap laporan aset

    Aktor  : Bendahara aset

    Skenario : Merekap laporan aset dilakukan oleh bendahara setiap hari.

    d. Nama use case : Cetak laporan realisasi aset

    Aktor  : Bendahara aset

    Skenario : Cetak laporan dilakukan sebulan sekali oleh bendahara aset.

    e. Nama use case : Memberikan laporan realisasi aset

    Aktor  : Bendahara aset dan camat

    Skenario : Bendahara aset memberikan laporan realisasi per satu bulan kepada camat.

    f. Nama use case : Menerima laporan realisasi aset

    Aktor  : Camat

    Skenario : Camat Menerima dan mengontrol laporan realisasi tersebut sebagai kebutuhan operasional kantor.

    Activity Diagram Sistem Berjalan

    Gambar 3.2 Activity Diagram

    Berdasarkan gambar 3.1. use case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    a. 1 (satu) initial node yang mrupakan awal kegiatan.

    b. 2 (dua) vertical swimeline yaitu bendahara barang atau aser dan camat.

    c. 7 (tujuh) activity yang biasa di lakukan oleh bendahara dari menerima data, menginput data, merekap data, mencetak data, dan memberikan laporan realisasi aset ke Camat.

    d. 1 (satu) fina node yang merupakan akhir kegiatan.

    Analisa Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

    1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikarenakan masih ada kegiatan yang manual seperti mencatat dan mencetak laporan.

    2. Ketidak akuratan data, dikarenakan lupa menginput data yang dikerjakan manual.

    3. Tidak bekerja secara live/mobile

    Alternatif pemecahan masalah

    Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

    a. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

    b. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

    Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

    a. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.

    b. Dapat dijalankan pada sistem operasi manapun.

    c. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

    d. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu telah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

    Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh bendahara. Program tersebut akan melakukan proses monitoring aset dengan cepat yang nantinya akan berpengaruh pada proses selanjutnya, serta menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh bendahara berupa laporan rekapitulasi aset.

    Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh monitoring aset. Pada dasarnya Kecamatan Neglasari belum familiar dengan aplikasi berbasis web, untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledge kepada para user atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar.

    Analisa Kontrol

    Proses pengontrolan pada sistem yang berjalan dilakukan oleh seorang bendahara aset dengan melakukan pengecekan data pada laporan realisasi aset. Semua kegiatan pengontrolan masih dilakukan secara manual sehingga apabila terjadi permasalahan maka akan memerlukan waktu yang lama dalam proses pencarian kesalahan.

    Analisa Waktu dan Tenaga kerja

    Prosedur Monitoring aset dari pengadaan sampai laporan rekapitulasi aset membutuhkan proses yang sangat panjang dari mulai pengadaan, input data, rekap data, bisa menghabiskan waktu 2 jam. Belum lagi acara serah terima barang kepada departemen tertentu,walaupun laporan realisasi aset dilakukan sebulan sekali tetapi tahapan –tahapan tersebut membutuhkan waktu yang sangat lamadan bisa menghabiskan waktu 1-2 hari untuk menyelesaikannya.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    A. Spesifikasi Hardware

    1. Processor  : Intel Core 3 processpr 2120
    2. Monitor  : LCD 19"
    3. Keyboard  : Standard
    4. Mouse  : Optical
    5. RAM  : 2.00 GB
    6. Harddisk  :500 GB
    7. Printer  : Laserjet

    B. Spesifikasi Software

    1. Windows 7 XP
    2. Microsoft Office 2007

    C. Hak akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh bendahara aset .

    Analisa Kekurangan sistem

    Dari analisa yang di lakukan pada sistem yang berjalan mempunyai kekurangan sistem, karena dalam pengoperasiannya masih di lakukan secara manual sehingga informasi yang di peroleh pun kurang akurat dan tidak terintegrasi dengan baik sehingga mengalami kekeliruan dalam pembuatan laporan serta keefektifan dan keefisiensi waktu belum maksimal.

    Alternatif

    Untuk mengantisipasi permasalahan dalam pembuatan laporan maka di perlukan suatu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang dapat mempermudah dan mempercepat proses tersebut. Sehingga laporan rekapitulasi aset dapat lebih cepat dan terjaga integrasinya.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. berikut lapiran diagram elisitasi tahap I:

    Tabel 3.3 Diagram elisitasi tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II yang telah dibuat

    Tabel 3.4 Diagram elisitasi tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML. Terdapat 7 requirement yang pilihannya antara lainHigh (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

    Tabel 3.5 Diagram elisitasi tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Tabel 3.6 Final draft elisitasi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di Kecamatan Neglasari Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    a. Bendahara barang

    1. Melakukan login
    2. Menampilkan halaman utama
    3. Melakukan input pengadaan barang
    4. Melakukan input penerimaan barang
    5. Melakukan input pengeluaran barang
    6. Melihat laporan pengadaan, penerimaan, dan pengeluaran barang
    7. Mencetak laporan pengadaan, penerimaan dan pengeluaran barang
    8. Logout

    b. Admin

    1. Melakukan login
    2. Menampilkan halaman utama
    3. Menginput dan edi kategori pengadaan aset
    4. Menginput dan edit sub kategori aset
    5. Menginput dan edit perolehan aset
    6. Menginput dan edit staff kecamatan
    7. Logout

    c. Pengurus barang

    1. Melakukan login
    2. Menampilkan halaman utama
    3. Melakukan inputa data inventaris barang berdasarkan kategori pengadaan aset
    4. Melakukan input data hibah barang
    5. Melihat laporan data inventaris dan hibah
    6. Mencetak laporan data inventasris dan hibah
    7. Logout

    d. Camat

    1. Melakukan login
    2. Menampilkan halaman utama
    3. Melalihat laporan pengadaan, penerimaan, pengeluaran dan hibah barang
    4. Mencetak laporan pengadaan, penerimaan, pengeluaran dan hibah barang
    5. Logout

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    a. Use Case Diagram Bendahara Barang

    Gambar 4.1 Use case diagram bendahara barang

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang merupakan rancangaan usulan proses sistem monitoring aset

    b. 1 (satu) actor yaitu bendahara yang dapat melakukan kegiatan input data pengadaan, penerimaan, dan pengeluaran barang.

    c. 12 (dua belas) use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, menampilkan menu utama yang terdiri dari empat menu yaitu menu grafik presentase yang menampilkan persentase pengadaan barang, pengadaan, barang yang menampilkan input dan edit data pengadaan, penerimaan barang yang menampilkan input dan edit data peneriman, dan pengeluaran barang yang menampilkan input dan edit data penerimaan, kemudian menu lihat laporan yang menampilkan laporan-laporan yang sudah di input, menu cetak laporan yang menampilkan hasil cetak laporan per periode, dan menu logout.

    b. Use Case Diagram Admin

    Gambar 4.2 Use case diagram admin

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang merupakan rancangaan usulan proses sistem monitoring aset

    b. 1 (satu) actor yaitu Admin yang dapat melakukan kegiatan pengelompokan aset.

    c. 9 (sembilan) use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, menampilkan menu utama yang terdiri dari dua menu yaitu menu presentase grafik yang menampilkan persentase pengadaan barang, serta menu setting yang menampilkan input dan edit katagori pengadaan aset, sub katagori aset, perolehan aset, staff kecamatan, dan menu logout.

    c. Use Case Diagram Pengurus barang

    Gambar 4.3 Use case diagram pengurus barang

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang merupakan rancangaan usulan proses sistem monitoring aset

    b. 1 (satu) actor yaitu Pengurus Barang yang dapat melakukan kegiatan mengelola barang inventaris dan hibah.

    c. 15 (lima belas) use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, menampilkan menu utama yang terdiri dari tiga menu yaitu menu presentase grafik yang menampilkan persentase pengadaan barang, menu inventaris yang menampilkan input dan edit data tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jembatan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pekerjaan, serta aset lainnya, dan menu logout.

    d. Use Case Diagram camat

    Gambar 4.4 Use case diagram camat

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang merupakan rancangaan usulan proses sistem monitoring aset

    b. 1 (satu) actor yaitu Camat yang dapat melakukan kegiatan melihat dan cetak laporan aset.

    c. 11 (sebelas) use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, menampilkan menu utama yang terdiri dari tiga menu yaitu menu presentase grafik yang menampilkan persentase pengadaan barang, menu laporan aset yang menampilkan laporan pengadaan, peneriman, dan pengeluaran barang, menu lihat laporan yang menampilkan laporan aset, menu cetak laporan yang menampilkan hasil cetak laporan per periode, dan menu logout.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    a. Activity Diagram Bendahara Barang

    Gambar 4.5 Use case diagram bendahara barang

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan

    b. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Bendahara Barang.

    c. 12 (dua belas) action state yang dapat dilakukan yaitu, menu login, menampilkan menu utama yang terdiri dari empat menu yaitu menu pesentase grafik yang menampilkan persentase pengadaan barang, pengadaan, barang yang menampilkan input dan edit data pengadaan, penerimaan barang yang menampilkan input dan edit data peneriman, dan pengeluaran barang yang menampilkan input dan edit data penerimaan, kemudian menu lihat laporan yang menampilkan laporan-laporan yang sudah di input, menu cetak laporan yang menampilkan hasil cetak laporan per periode.

    d. 1 (satu) decision node yang merupakan pilihan pada login

    e. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegaitan bendahara barang.

    b. Activity Diagram Admin

    Gambar 4.6 Use case diagram admin

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan

    b. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu admin.

    c. 11 (sebelas) action state yang dapat dilakukan yaitu, menu login, menampilkan menu utama yang terdiri dari dua menu yaitu menu presentase grafik yang menampilkan persentase pengadaan barang, serta menu setting yang menampilkan input dan edit katagori pengadaan aset, sub katagori aset, perolehan aset, staff kecamatan.

    d. 1 (satu) decision node yang merupakan pilihan pada login

    e. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegaitan admin.

    c. Activity Diagram Pengurus Barang

    Gambar 4.7 Use case diagram pengurus barang

    Berdasarkan gambar 4.7 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan

    b. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Pengurus Barang.

    c. 15 (lima belas) action state yang dapat dilakukan yaitu, menu login, menampilkan menu utama yang terdiri dari tiga menu yaitu menu grafik presntse yang menampilkan persentase pengadaan barang, menu inventaris yang menampilkan input dan edit data tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jembatan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pekerjaan, serta aset lainnya, dan menu logout.

    d. 1 (satu) decision node yang merupakan pilihan pada login

    e. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegaitan pengurus barang.

    d. Activity Diagram Camat

    Gambar 4.8 Use case diagram bendahara barang

    Berdasarkan gambar 4.8 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan

    b. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu BCamat.

    c. 11 (sebelas) action state yang dapat dilakukan yaitu, menu login, menampilkan menu utama yang terdiri dari dua menu yaitu menu home yang menampilkan persentase pengadaan barang, menu laporan aset yang menampilkan laporan pengadaan, peneriman, dan pengeluaran barang, menu lihat laporan yang menampilkan laporan aset, menu cetak laporan yang menampilkan hasil cetak laporan per periode, dan menu logout.

    d. 1 (satu) decision node yang merupakan pilihan pada login

    e. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegaitan camat.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    a. Sequence Diagram Bendahara Barang

    Gambar 4.9 sequence diagram bendahara barang

    Berdasarkan gambar 4.9 sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Bendahara Barang.

    b. 8 (delapan) lifeline yang terdiri dari menu login, login, halaman utama, home, pengadaan barang, penerimaan barang, pengeluaran barang, logout.

    c. 1 (satu) 1 (satu) loop combine fragment yang merupakan kegiatan perulangan pada saat login.

    d. 16 (enam belas) message yaitu membuka menu login, menampilkan halaman login, melakukan login, autentifikasi, konfirmasi login salah, tampilan halaman utama, menampilkan halaman utama bendahara barang, pilih menu grafik presentase, menampilkan halaman persentase pengadaan barang, pilih menu pengadaan barang, menampilkan halaman data pengadaan barang, pilih menu pngeluaran barang, menampilkan halaman data pengeluaran barang, pilih menu penerimaan barang, menampilkan halaman data penerimaan barang, dan logout.

    b. Sequence Diagram Admin

    Gambar 4.10 sequence diagram admin

    Berdasarkan gambar 4.10 sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) yang melakukan kegiatan yaitu Admin.

    b. 10 (sepuluh) lifeline yang terdiri dari menu login, login, halaman utama, home, setting, katagori, sub katagori, perolehan, staff, dan logout.

    c. 1 (satu) loop combine fragment yang merupakan kegiatan perulangan pada saat login.

    d. 20 (dua puluh) message yaitu membuka menu login, menampilkan halaman login, melakukan login, autentifikasi, konfirmasi login salah, tampilan halaman utama, menampilkan halaman utama admin, pilih menu home, menampilkan halaman persentase pengadaan barang, tampilan menu setting, menampilkan halaman katagori, subkatagori, perolehan, dan staff, pilih menu katagori, menampilkan halaman data katagori barang, pilih menu sub katagori, menampilkan halaman data sub katagori, pilih menu perolehan, menampilkan halaman data perolehan, pilih meu staff, menampilkan halaman data staff, dan logout.

    c. Sequence Diagram Pengurus Barang

    Gambar 4.11 sequence diagram pengurus barang

    Berdasarkan gambar 4.11 sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Pengurus Barang.

    b. 13 (tiga belas) lifeline yang terdiri dari menu login, login, halaman utama, home, inventaris barang, tanah, peralatan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jembatan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan, aset lainnya, dan logout.

    c. 1 (satu) 1 (satu) loop combine fragment yang merupakan kegiatan perulangan pada saat login.

    d. 26 (du puluh enam) message yaitu membuka menu login, menampilkan halaman login, melakukan login, autentifikasi, konfirmasi login salah, tampilan halaman utama, menampilkan halaman utama bendahara barang, pilih menu grafik presentase, menampilkan halaman persentase pengadaan barang, pilih menu pengadaan barang, menampilkan halaman data pengadaan barang, pilih menu pngeluaran barang, menampilkan halaman data pengeluaran barang, pilih menu penerimaan barang, menampilkan halaman data penerimaan barang, dan logout.

    d. Sequence Diagram Camat

    Gambar 4.12 sequence diagram camat

    Berdasarkan gambar 4.12 sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) yang melakukan kegiatan yaitu Camat.

    b. 10 (sepuluh) lifeline yang terdiri dari menu login, login, halaman utama, home, setting, katagori, sub katagori, perolehan, staff, dan logout.

    c. 1 (satu) loop combine fragment yang merupakan kegiatan perulangan pada saat login.

    d. 20 (dua puluh) message yaitu membuka menu login, menampilkan halaman login, melakukan login, autentifikasi, konfirmasi login salah, tampilan halaman utama, menampilkan halaman utama admin, pilih menu home, menampilkan halaman persentase pengadaan barang, tampilan menu setting, menampilkan halaman katagori, subkatagori, perolehan, dan staff, pilih menu katagori, menampilkan halaman data katagori barang, pilih menu sub katagori, menampilkan halaman data sub katagori, pilih menu perolehan, menampilkan halaman data perolehan, pilih meu staff, menampilkan halaman data staff, dan logout.

    Class Diagram yang Diusulkan

    State Machine yang diusulkan

    a. State Machine Bendahara Barang

    Gambar 4.14 State Machine bendahara barang

    b. State Machine Admin

    Gambar 4.15 State Machine admin

    c. State Machine Pengurus Barang

    Gambar 4.16 State Machine pengurus barang

    d. State Machine Camat

    Gambar 4.17 State Machine camat

    Rancangan Basis Data

    Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diiusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    1. Nama File : Hibah

    Media : Harddisk

    Isi : ( id + no_hibah + kd_lokasi + kd_barang + no_reg + nm_barang + jml + merk + ukuran + bahan + thn_pembuatan + pabrik + no_rangka + no_mesin + no_polisi + bpkb + asal_usul + ket_penerima)

    Primary key : id

    Panjang record : 277

    Tabel 4.1 Struktur Tabel Hibah


    2. Nama File : Penerimaan

    Media : Harddisk

    Isi : ( id + kd_barang + idkad + idsub + jenis + warna + jml_barang + tgl_input + tgl_terima + user + thn)

    Primary key : id

    Panjang record : 129

    Tabel 4.2 Struktur Tabel Penerimaan

    3. Nama File : Pengadaan

    Media : Harddisk

    Isi : ( idbr + tgl_pengadaan + kd_barang + idkat idsub + nm_barang + no_spk + tgl_spk + no_dpa + tgl_dpa +jml + satuan + harga + untuk_unit + perolehan + thn + buln + urut + user)

    Primary key : idbr

    Panjang record : 254

    Tabel 4.3 Struktur Tabel Pengadaan

    4. Nama File : Pengeluaran

    Media : Harddisk

    Isi : ( id + kd_barang + idkat + idsub +jml_barang + tgl_keluar + tgl_keluar2 + ket + peruntukan + user + thn)

    Primary key : id

    Panjang record : 160

    Tabel 4.4 Struktur Tabel Pengeluaran

    5. Nama File : Katefori Pengadaan

    Media : Harddisk

    Isi : ( id kp+ nama)

    Primary key : idkp

    Panjang record : 27

    Tabel 4.5 Struktur Tabel Kategori Pengadaan

    6. Nama File : Kartu inventaris barang alat

    Media : Harddisk

    Isi : ( id+ idkat + idsub +kd_loksi + kd_barang+register + jml + merk + ukuran + bahan + thn_beli + pabrik + no_rangka + no_mesin + no_polisi + bpkb + satuan + honor + ket + tgl_input + thn + user)

    Primary key : id

    Panjang record : 263

    Tabel 4.6 Struktur Tabel Kategori Kartu inventaris barng alat

    7. Nama File : Kartu inventaris barang gedung

    Media : Harddisk

    Isi : ( id+ idkat + idsub +kd_lokasi+kd_barang+kondisi + bertingkat + beton + luas_lantai + alamat + lintang + bujur +lintng2 +lintang3 lintang4 + bujur2 +bujur3 +bujur4 + it + sts_tanah + no_tanah + ket+ tgl_input + thn + user)

    Primary key : id

    Panjang record : 285

    Tabel 4.7 Struktur Tabel Kategori Kartu inventaris barng gedung

    8. Nama File : Kartu inventaris barang jalan

    Media : Harddisk

    Isi : ( id+ idkat + idsub +kd_lokasi+kd_barang+no_register + konstruksi + panjang + lebar + luas + lokasi + sts_tanah + no_tanah + satuan + honor + kondisi + ket+ lintang + lintang2 + bujur + bujur2 + tgl_input + thn + user)

    Primary key : id

    Panjang record : 310

    Tabel 4.8 Struktur Tabel Kategori Kartu inventaris barng jalan

    9. Nama File : Kartu inventaris barang konstruksi

    Media : Harddisk

    Isi : ( id+ idkat + idsub + kd_barang+ no_reg + bangunan+ pencipta +bahan +luas + alamat + tgl_mulai + sts_tanah + no_tanah + nilai_kontrak+ ket+ tgl_input+thn + user )

    Primary key : id

    Panjang record : 203

    Tabel 4.9 Struktur Tabel Kategori Kartu inventaris barng konstruksi

    Rancangan Prototipe yang diusulkan

    Prototype menu login

    Gambar 4.18 Tampilan login

    Prototype menu utama admin

    Gambar 4.19 Tampilan menu utama admin

    Prototype menu utama bendahara barang

    Gambar 4.20 Tampilan menu utama bendahara barang

    Prototype menu utama pengurus barang

    Gambar 4.21 Tampilan menu utama pengurus barang


    Prototype menu utama camat

    Gambar 4.22 Tampilan menu utama camat

    Prototype data pengadaan barang

    Gambar 4.23 Tampilan menu utama admin

    Prototype input pengadaan barang

    Gambar 4.24 Tampilan menu input pengadaan barang

    Prototype Data Penerimaan barang

    Gambar 4.25 Tampilan data penerimaan barang

    Prototype Input Penerimaan barang

    Gambar 4.26 Tampilan data penerimaan barang

    Prototype Data Pengeluaran barang

    Gambar 4.27 Tampilan data pengeluaran barang

    Prototype Input Data Pengeluaran barang

    Gambar 4.28 Tampilan input data pengeluaran barang

    Prototype Data Staff

    Gambar 4.29 Tampilan data staff

    Prototype Input Data Staff

    Gambar 4.30 Tampilan input data staff

    Implementasi Tampilan Program

    Tampilan Menu Login

    Gambar 4.31 Tampilan Menu Login

    Keterangan

    Pada tampilan menu utama ini terdapat beberapa link diantaranya Login untuk setiap user admin

    Tampilan Menu Uyama Admin

    Gambar 4.32 Tampilan Menu Utama Admin

    Keterangan

    Pada tampilan menu Home ini tampil ketika admin sudah berhasil login

    Tampilan Menu Utama Pengurus Barang

    Gambar 4.33 Tampilan Menu Utama Pengurus Barang

    Keterangan

    Pada tampilan menu Home ini tampil ketika pengurus barang sudah berhasil login

    Tampilan Menu Utama Bendahara Barang

    Gambar 4.34 Tampilan Menu Utama Bendahara Barang

    Keterangan

    Pada tampilan menu Home ini tampil ketika bendahara barang sudah berhasil login

    Tampilan Menu Utama Camat

    Gambar 4.35 Tampilan Menu Utama Camat

    Keterangan

    Pada tampilan menu Home ini tampil ketika camat sudah berhasil login

    Tampilan Menu Data Staff

    Gambar 4.35 Tampilan Menu Data Staff

    Keterangan

    Pada tampilan menu Data Staff,terdapat data staf kepegawaian dan di input oleh admin.

    Tampilan Menu Input Data Staff

    Gambar 4.37 Tampilan Menu Data Staff

    Keterangan

    Pada tampilan menu Input staff ini, admin yang menginput data staff, lalu di simpan

    Tampilan Menu Data Pengadaan

    Gambar 4.38 Tampilan Menu Data PEngadaan

    Keterangan

    Pada tampilan menu data pengadaan ini berisi data aset yang telah di input oleh bendahara barang.

    Tampilan Menu Input Data Pengadaan

    Gambar 4.39 Tampilan Menu Input Data Pengadaan

    Keterangan

    Pada tampilan menu iput pengadaan ini berisi field yang harus di isi dan di lengkapi oleh bendahara barang.

    Tampilan Menu Data Penerimaan

    Gambar 4.40 Tampilan Menu Data Penerimaan

    Keterangan

    Pada tampilan menu data penerimaan ini berisi aset aset yang telah di terima oleh kecamatan.

    Tampilan Menu Input Data Penerimaan

    Gambar 4.41 Tampilan Menu Input Data Penerimaan

    Keterangan

    Pada tampilan menu input penerimaan ini bendahara barang wajib mengisi semua field nya agar aset penerimaan bisa segera di input

    Tampilan Menu Data Pengeluaran

    Gambar 4.42 Tampilan Menu Data Pengeluaran

    Keterangan

    Pada tampilan menu data pengeluaran ini berisi data pengeluarn aset

    Tampilan Menu Input Data Pengeluaran

    Gambar 4.43 Tampilan Menu Input Data Pengeluaran

    Keterangan

    Pada tampilan menu input pengeluaran ini bendahara barang wajib mengisi semua field yang kosong

    Tampilan Print Laporan Aset

    Gambar 4.44 Tampilan Print Laporan Aset

    Keterangan

    Pada tampilan menu print laporan aset ini berisi data-data aset yang bisa di buat laporan aset

    Testing Black Box

    Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

    Tabel 4.18 Tabel Pengujian Blackbox

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, data aset, print laporan. Jika inpu tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu admin mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


    Rancangan waktu implementasi

    Waktu yang dibutuhkan dari proses pengumpulan data sampai dengandokumentasi di jelaskan sebagai berikut :

    1. Mengumpulkan Data

    Proses pengumpuln data di lakukan selama 4 (empat) minggu yaitu dengan mengumpulkan data apa saja yang di perlukan untuk dibuatkan sistem aplikasi. Dari data atau dokumen yang ada, di lakukan identifikasi masalah setelah itu di buatkan klasifikasi pemecahan masalah dan membuat studi kelayakan untuk menentukan tujuan sistem.

    2. Analisa Sistem

    Waktu yang di butuhkan untuk analisa sistem yaitu 6 (enam) minggu, dengan menganalisa sistem yang berjalan mulai dari proses menginput data sampai dengan membuat laporan. Tahapan yang dilakukan yaitu dengan membuat UML (Unified Modeling Language) sistem yang berjalan di lanjutkan dengan mendefinisikan kebutuhan sistem informasi dengan melalui elisitasi tahap 1, tahap 2 dengan cara MDI (Mandatory, Desirable, Inessential), tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational, Economic) sampai tahap final.

    3. Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan tahap menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan membuat UML (Unified Modeling Language) sistem yang diusulkan. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requitment. Dokumen inilah yang di gunakan oleh programmer untuk melakukan aktifitas pembuatan sistemnya.

    4. Pembuatan program

    Waktu yang di butuhkan untuk analisa sistem yaitu 6 (enam) minggu, dengan menganalisa sistem yang berjalan mulai dari proses menginput data sampai dengan membuat laporan. Tahapan yang dilakukan yaitu dengan membuat UML (Unified Modeling Language) sistem yang berjalan di lanjutkan dengan mendefinisikan kebutuhan sistem informasi dengan melalui elisitasi tahap 1, tahap 2 dengan cara MDI (Mandatory, Desirable, Inessential), tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational, Economic) sampai tahap final.

    5. Tes dan Evaluasi program

    Pengetesan program di lakukan untuk menghetaui kesalahan-kesalahan yang ada kemudian dicatat dan dibuatkan solusi pemecahan masalah sesuai dengan kebutuhan user. Proses ini membutuhkan waktu selama 6 (enam) minggu.

    6. Perbaikan Sistem

    Menambahkan atau mengurangi point-point tertentu yang tidak di perlukan sehingga program benar-benar dapat di optimalkan sesuai dengan kebutuhan admin. Proses ini di lakukan dalam waktu 5 (lima) minggu

    7. Dokumentasi

    Bentuk catatan-catatan penting yang dilakukan selama perancangan sistem hingga selesai. Setelah sistem yang di usulkan berjalan dokumentasi masih perlu dilakukan untuk menghetaui history jika sewaktu-waktu terjadi masalah.

    Tabel 4.19 Rancangan waktu implemetaisi

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.20 Estimasi biaya

    ga tampil

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

    1. Sistem monitoring aset yang berjalan di Kecamatan Neglasari masih menggunakan metode manual yaitu masih menggunakan Ms.Excel dalam pembuatan laporan aset, sehingga terjadi pekerjaan yang berulang dan banyak waktu yang tersita.

    2. Desain sistem monitoring aset yang diusulkan penulis dibuat dengan melakukan tahapan identifikasi kebutuhan sistem informasi dengan elisitasi tahap 1, tahap 2, tahap 3, dan tahap final. Selanjutnya di visualisasikan dalam sebuah diagram UML dengan software Visual Paradigm for UML 8.0. Enterprise Edition. Kemudian di implementasikan dengan pembuatan sistem menggunakan software MySQL dan Dreamweaver CS3. Keamanan pada aset yang ada lebih terjamin dikarenakan pendataan terhadap kepemilikan aset pada setiap staf dapat diketahui dengan jelas.

    3. Dengan diterapkannya aplikasi monitoring data aset proses inventarisasi aset menjadi lebih terstruktur dan terorganisir serta mempermudah dan mempercepat proses pencarian aset secara tepat. Serta Informasi data stok aset dan inventaris dibuat secara otomatisasi sehingga proses pengolahan data lebih efektif dan dapat diakses dengan mudah, cepat, dan efisien.

    Saran

    Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

    1. Selanjutnya melakukan backup secara berkala untuk menghindari kehilangan data.

    2. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi ataupun perusahaan.

    3. Melakukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem, seperti modifikasi sistem, perubahan hak akses sistem, dan penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Taufiq. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    4. Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
    5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
    6. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
    7. Darmawan, Deni 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.”.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
    8. 8,0 8,1 Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”.Yogyakarta: Graha Ilmu
    9. Yuliastrie. Nenden Dewi, Junaidi, Tiara. Khanna.2013. “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan.”.Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan
    10. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.”.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
    11. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013
    12. Mahdiana, Deni. 2011. “Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia.”.Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
    13. Zohrahayati. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan.”.Surakarta:Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada
    14. Darmawan, Deni. 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. ”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
    15. Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”.Jakarta PT. Elex Media Komputindo
    16. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process)”.Yogyakarta: Andi Offset
    17. 17,0 17,1 Yasin, Ferdi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif”.Jakarta: Mitra Wacana Media
    18. Rahardja, Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Methode DMQ Base Level”.Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011
    19. Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”.Yogyakarta: MediaKom
    20. Simarmata. Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
    21. Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”.Jakarta: Mediakita
    22. Guritno, Suryo,Sudaryono, Untung Rahardja, 2011. “Theory and Application of IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset

    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Feny N Anggraeni

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=1111469411&oldid=169604"