SI1422477635

Dari widuri
Revisi per 21 September 2015 06.35 oleh Ihsanmaulana (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

PENETAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SEBAGAI MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI GROUND HANDLING AIRLINES

PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1422477635 IHSAN MAULANA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENETAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SEBAGAI MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI GROUND HANDLING AIRLINES

PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1422477635
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NID : 00594
       
NID : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENETAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SEBAGAI MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI GROUND HANDLING AIRLINES

PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422477635
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENETAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SEBAGAI MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI GROUND HANDLING AIRLINES

PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1422477635
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2015

 
NIM : 1422477635

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Sistem Penunjang Keputusan merupakan suatu bagian dari sebuah sistem informasi yang berbasis komputer. Ada beberapa tahapan dalam sistem pendukung keputusan yaitu mendefinisikan masalah, pengumpulan data yang relevan dan sesuai, pengolahan data menjadi informasi. Sistem Penunjang Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer. Dalam permasalahan yang dihadapi oleh Pendidikan dan Pelatihan program studi Ground Handling Airlines di Universitas Muhammadiyah Tangerang tepatnya pada Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif diantaranya adalah dalam proses penerimaan mahasiswa barunya setiap tahunnya.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam proses pembobotan penilaian yang digunakan. Empat kriteria dasar yang digunakan yaitu nilai hasil ujian nasional, nilai wawancara yang mencakup dari penilaian fisik(Wajah, Tubuh, Postur, Kebersihan), kemampuan berkomunikasi (Bahasa Inggis, Bahasa Indonesia, Percaya Diri), Orientasi Layanan (Inisiatif, keramahan, teamwork, tanggungjawab, kemandirian), wawasan (Penerbangan, Garuda, Geography, Mata Uang, Time Diffrencee), serta presentasi dan organisasi dan prestasi akademik atau non akademik. Aplikasi sistem penunjang keputusan penerimaan mahasiswa baru ini dibuat dengan bahasa pemrograman berbasis web PHP dan MySQL sebagai database.

Sistem yang dibangun ini mampu memberikan rekomendasi keputusan penerimaan mahasiswa berdasarkan bobot penilaian tertinggi. Dengan sistem ini diharapkan dapat memberikan solusi rekomendasi penerimaan mahasiswa secara cepat dengan terintergrasi oleh komputer tanpa memerlukan waktu yang tidak sedikit.

Kata Kunci: Sistem Penunjang Keputusan, Ground Handling Airlines, metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

ABSTRACT

Decision Support System is a part of a computer-based information system. There are several stages in the decision support system is to define problems, collect data that is relevant and appropriate, processing the data into information. Decision Support System, known as DSS is part of the computer-based information systems. In the problems faced by the education and training courses Airlines Ground Handling at the Muhammadiyah University of Tangerang precisely at the Faculty of Tourism and Creative Industries of which is in the process of acceptance of new students each year.

The method used in this research is the Analytical Hierarchy Process (AHP) in the weighting process penialaian used. The four basic criteria used is the value of the results of the national exams, the value of the interview which includes physical assessment (face, body, posture, Health), communication skills (English Britain, Indonesian, Confidence), Orientation Service (Initiative, friendliness, teamwork, responsibility, self-reliance), insight (Flight, Garuda, Geography, Currency, Time Diffrencee), as well as the presentation and organization of academic and non-academic achievement. Decision support system application of new admissions made by a web-based programming language PHP and MySQL as a database.

This system is able to provide recommendations admissions decisions based on the weight of the highest ratings. With this system is expected to provide a solution recommendation admissions quickly with integrated by computers without requiring substantial time.


Keywords : Decision Support System, Ground Handling Airlines, Analytical Hierarchy Process (AHP)

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Dimana tugas ini penulis buat dan sajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “Penetapan Analisis Hirarki Proses (Ahp) Sebagai Model Penunjang Keputusan Penerimaan Mahasiswa Program Studi Ground Handling Airlines Pada Universitas Muhammadiyah Tangerang”. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dalam penelitian yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Bapak Ir. Endang Sunandar, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Drs. Zalzulifa, M.Pd selaku Dekan Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif Universitas Muhammadiyah Tangerang yang telah berkenan memberikan izin dalam penelitian ini.
  6. Khususnya kedua orang tua (Ayah, Ibu), kakak, adik tercinta yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
  7. Teman-teman terdekat Rivay Sungkowo, Agung Nurkaya, Iman Nurjaman, Nirwan Salim.
  8. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 1 September 2015
IHSAN MAULANA
NIM. 1422477635


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem Penunjang Keputusan merupakan suatu bagian dari sebuah sistem informasi yang berbasis komputer. Dalam tahapannya sistem penunjang keputusan terdapat beberapa tahapan dalam sistem pendukung keputusan yaitu mendefinisikan masalah, pengumpulan data yang relevan dan sesuai, pengolahan data menjadi informasi. Sistem Penunjang Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer. Dalam permasalahan yang dihadapi oleh Pendidikan dan Pelatihan program studi Ground Handling Airlines di Universitas Muhammadiyah Tangerang tepatnya pada Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif diantaranya adalah dalam proses penerimaan mahasiswa barunya setiap tahunnya.

Dalam prosesnya, panitia menyeleksi data calon mahasiswa satu persatu pada fomulir yang telah diserahkan oleh calon mahasiswa, kemudian berdasarkan penilaian yang telah dilakukan oleh lebih dari satu orang penguji yang telah dilalui oleh para calon mahasiswa, hasil yang di dapat berupa data akan disalin ulang kedalam buku besar sebagai rekap laporan penilaian calon mahasiswa. Dirasa kurang optimal serta memerlukan waktu yang cukup lama baik dalam menyusun laporan, memutuskan calon mahasiswa baru yang akan diterima setiap prosesnya. Padahal idealnya penyeleksian calon mahasiswa tersebut harus ditentukan secepat mungkin untuk mendukung mahasiswa yang lain.

Dalam menentukan kriteria apakah calon mahasiswa tersebut dinyatakan lulus atau tidaknya maka diperlukan adanya model pengambilan keputusan yang dikenal dengan Sistem Penunjang Keputusan (SPK), sehingga dapat membantu panitia penerimaan mahasiswa baru dalam mendata dan menentukan kategori dalam penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan kriteria. Peneliti memutuskan untuk menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.

Model pendukung keputusan tersebut merupakan satu model yang fleksibel yang memungkinkan pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok untuk membentuk gagasan-gagasan dan membatasi masalah dengan membuat asumsi (dugaan) dan menghasilkan pemecahan yang diinginkan. Diharapkan nantinya dapat membantu pembuat keputusan dalam memutuskan alternatif-alternatif terbaik dalam menentukan calon mahasiswa lulus atau tidaknya sebagai mahasiswa yang terdaftar pada program studi tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut Peneliti memutuskan untuk menyusun penelitian dengan judul “Penetapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Model Penunjang Keputusan Penerimaan Mahasiswa Program Studi Ground Handling Airlines Pada Universitas Muhammadiyah Tangerang”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam sistem tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah proses penerimaan mahasiswa baru pada program studi ground handling airlines di universitas muhammadiyah tangerang yang telah berjalan saat ini?

  2. Kendala apasaja yang dihadapi dalam proses penerimaan mahasiswa baru pada program studi tersebut?

  3. Bagaimana merancang dan membuat sebuah sistem penunjang keputusan dalam penerimaan mahasiswa baru dengan menerapkan sebuah metode analisis hirarki proses (AHP) sebagai suatu model dalam pengambilan keputusan?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlunya ada ruang lingkup penilitian, diantaranya adalah :

  1. Sistem ini hanya untuk menyeleksi calon siswa baru berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

  2. Metode pengambilan data diproleh dari data pendaftar dan dilihat dari nilai calon mahasiswa.

  3. Kriteria yang dipertimbangkan dalam penyeleksian calon siswa baru ini adalah :

    1. Nilai hasil ujuan nasional (SKHU)

    2. Nilai Wawancara berdasarkan dari :

    a. Penampilan Fisik (Wajah, Tubuh, Postur, Kebersihan)

    b. Kemampuan berkomunikasi (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Percaya Diri)

    c. Orientasi Layanan (Inisiatif, Keramahan, Teamwork, Tanggungjawab, Kemandirian)

    d. Wawasan (Penerbangan, Garuda, Geography, Mata Uang, Time Difference)

    e. Presentasi & Organisasi (Sosial, Organisasi, Olahraga, Musik, Science)

    3. Prestasi akademik atau non akademik

  4. Database menggunakan Mysql dan sistem pembangun menggunakan bahasa pemrograman PHP Framework

  5. Sistem ini dianalisis dan dirancang menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) serta dikembangkan dengan suatu metode Prototyping dan akan diuji dengan menggunakan metode Black Box Testing

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain:

  1. Mengetahui sistem penerimaan mahasiswa baru

  2. Mengetahui sebuah kendala yang dihadapi dalam proses penerimaan mahasiswa baru

  3. Membangun sebuah sistem informasi penerimaan mahasiswa baru dengan memanfaatkan suatu metode analisis hirarki proses

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Mendapatkan cara untuk proses dalam penerimaaan mahasiswa baru yang dilakukan oleh panitia penerimaan mahasiswa baru pada Universitas Muhammadiyah Tangerang

  2. Mendapatkan suatu model pemecahan masalah-masalah yang timbul ketika dalam proses penerimaan mahasiswa baru

  3. Mempermudah serta membantu panitia penerimaan mahasiswa baru dalam meningkatkan kecepatan serta keefektifan dalam mengambil keputusan pada proses tersebut

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian.

  2. Wawancara

    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data

  3. Studi Pustaka

    Metode Studi Pustaka Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa dan Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan menggunakan suatu analisis Unified Modeling Language (UML) serta dengan suatu metode Prototyping dalam pengembangannya yang akan diuji dengan menggunakan metode Black Box Testing. Dan dalam hal ini, peneliti menggunakan PHP Framework Codeigniter dalam sistem pembuatannya dan untuk penyimpanan datanya menggunakan Database MySql.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan Penelitian ini peneliti menggunakan metode pengembangan Prototyping. Dengan menggunakan metode prototyping ini pengembangan dan pengguna dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Proses pada prototyping yaitu

  1. Pengumpulan Kebutuhan

  2. Perancangan

  3. Evaluasi Prototype

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum universitas muhammadiyah tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di prodi ground handling airlines pada universitas muhammadiyah tangerang serta elisitasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi perancangan procedural, perancangan database dan implementasi dari sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan suatu kesimpulan yang dapat diambil dalam penyusunan penelitian serta saran–saran dari peneliti yang diharapkan untuk dapat bermanfaat bagi pihak – pihak lain serta dalam pengembangan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu” (Yakub,2012:1).

Menurut Sutabri (2012:10), “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Tiara (2013:10), “Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan”.

Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Komponen Sistem ( Components )
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen–komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
b. Batasan Sistem ( Boundary )
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem ( Environtment )
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem ( Interface )
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem ( Input )
Energy yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran Sistem ( Output )
Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
g. Pengolah Sistem ( Proses )
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan –laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
h. Sasaran Sistem ( Objective )
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bilamengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan

3. Klasifikasi Sistem

</div>

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)
a. Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
b. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
d. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub 2012:4), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet,gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalisticsystem) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Sumber infromasi adalah data. Menurut MCLeod dalam bukunya Yakub (2012:5), Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”
1. Pembagian Data
Menurut Situmorang (2010:2), Pembagian data sebagai berikut:
a. Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua:
1) Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka.
Misalnya: kuesioner pernyataan tentang keluarga, pendidikan, kondisi rumah, dsb.
2) Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka.
Misalnya: besarnya pendapatan.
b. Menurut sumber data, data yang selanjutnya dibagi dua:
1) Data internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut.
Misalnya: jumlah karyawannya, jumlah modalnya.
2) Data eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi.
Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
c. Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua:
1) Data primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti.
2) Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
d. Menurut waktu pengumpulannya, dapat dibagi dua:
1) Cross section ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.
Misalnya: data penelitian yang menggunakan kuesioner.
2) Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu untuk melihat perkembangan suatu kepentingan studi untuk bersangkutan. Misalnya: Data penelitian menggunakan interview dan observasi.

Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Kuadran 1
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
2. Kuadran 2
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
3. Kuadran 3
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
4. Kuadran 4
Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).


Teori Khusus

Teori khusus adalah teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Keputusan

Menurut Vercellis (2010: 24), keputusan merupakan suatu pilihan dari berbagai macam alternatif yang diambil berdasarkan kriteria dan alasan yang rasional. Proses pengambilan keputusan sering disebut juga sebagai penyelesaian suatu masalah. Diagram alir dari proses pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1. Diagram alir proses pengambilan keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut Vercellis (2010: 36), Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan aplikasi interaktif berbasis komputer yang mengkombinasikan data dan model matematis untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam menangani suatu masalah.

Menurut Vercellis (2010: 36) menyebutkan bahwa ada tiga aspek utama dalam SPK yaitu :
1. Data, data yang digunakan dalam SPK adalah data yang diambil dari data warehouse pada organisasi yang telah dikategorikan berdasarkan kebutuhan.
2. Model matematis, merupakan bagian untuk menganalisis data dan berfungsi untuk merubah data menjadi informasi dan knowledge yang berguna untuk pengambilan keputusan.
3. Antarmuka pengguna (user interface). Aspek ini merupakan aspek yang secara langsung dilihat dan berinteraksi dengan end user atau dalam hal ini pemegang keputusan. Data yang ditampilkan harus memberikan informasi yang valid, reliable dan dapat mendukung untuk pengambilan keputusan.

Gambar 2.2 Aspek utama Sistem Penunjang Keputusan

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut Turban (2010:12), Ada berbagai alasan mengapa sistem pendukung keputusan diperlukan, antara lain :
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi.
5. Peningkatan produktifitas.
6. Dukungan kualitas.
7. Berdaya saing.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

Jenis Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut Steven, L Alter dalam (Materi ajar mata kuliah Sistem Penunjang Keputusan (SPK) STMIK Raharja : Dedy Alamsyah, 2012) SPK dapat dipilah sejalan dengan tingkat dukungannya terhadap pemecahan masalah. Ada 6 jenis Sistem Pendukung Keputusan yaitu:
1. Retrieve information element (memanggil eleman informasi).
2. Analyze entries files (menganalisa semua file).
3. Prepare reports form multiple files (laporan beberapa file).
4. Estimate decisions consequences (meramalkan akibat dari keputusan).
5. Propose decision (menawarkan keputusan).
6. Make decisions (membuat keputusan).

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Berikut ini beberapa di antaranya karakteristik dari sistem pendukung keputusan menurut Bonczek, dkk., dalam buku konsep data mining vs sistem pendukung keputusan (dicky nofriansyah, 2014):
a. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
b. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
c. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi
d. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.
e. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan

Ada tiga (3) fase proses pengambilan keputusan menurut Simon dalam (Hilyah Magdalena, 2012), yaitu:
1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan.
2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.
3. Choice : melakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.

Ada tiga (3) fase proses pengambilan keputusan menurut Simon dalam (Hilyah Magdalena, 2012), yaitu:
1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan.
2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.
3. Choice : melakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.

Konsep Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP)

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level di mana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.

Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut:
1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.
2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

Kelebihan dan Kekurangan model AHP


a. Kelebihan model AHP terletak pada :
1. Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
2. Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
6. Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
7. Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
8. Trade Off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih alternatif terbaik.
9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
10. Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.
b. Kelemahan model Analytical Hierarchy Process (AHP)
Kelemahan model AHP terletak pada :
1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

Prinsip Analytical Hierarchy Process (AHP)

Ada beberapa prinsip yang harus dipahami dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP, diantaranya adalah: decomposition, comparative judgement, synthesis of priority dan logical consistency (Sri Mulyono, 2007 : 220).
1. Decomposition
Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini, maka proses analisis ini dinamakan hirarki (hierarchy). Ada dua jenis hirarki yaitu lengkap dan tak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada suatu tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak, dinamakan hirarki tak lengkap.

Gambar 2.3 Model Struktur Hirarki


2. Comparative Judgement
Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena ia akan berpengaruh terhadap prioritas elemen- elemen. Dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan acuan seperti pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Skala prioritas dalam AHP


3. Synthesis of Priority
Dari setiap pairwise comparison kemudian dicari eigen vectornya untuk mendapatkan local priority. Karena matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesa diantara local priority. Prosedur melakukan sintesis berbeda menurut bentuk hirarki. Pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting.
4. Logical Consistency
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa objek-objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman. Kedua adalah menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

Perhitungan Analitycal Hierarcy Process (AHP)

Elemen-Elemen pada setiap baris dari matriks persegi merupakan hasil perbandingan berpasangan. Setiap matriks pairwise comparison dicari eigen vektornya untuk mendapat local priority. Skala perbandingan berpasangan didasarkan pada nilai-nilai fundamental Analitycal Hierarcy Process dengan pembobotan dari i untuk sama penting, sampai dengan 9 untuk sama penting sekali. Penyimpanan dari konsistensi dinyatakan dalam indeks konsistensi yang didapat dari rumus:

Menghitung nilai maksimum eigen / maximum Eigen Value ( λ max), sebagai berikut:

Tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP

Tahapan – tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP pada dasarnya adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan kriteria yang ingin di rangking.
3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat-tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.
4. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maksimum yang diperoleh dengan menggunakan matlab maupun dengan manual.
6. Mengulangi langkah, 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintetis pilihan dalam penentuan prioritas elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.
8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR < 0,100 maka penilaian harus diulangi kembali.

Database

Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam database diantara lain :
a. Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.
b. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu. Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain (Jurnal CCIT. 2009:307) :
1. Data master, contohnya meliputi : data pencari kerja
2. Data transaksi, contohnya meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.
3. Tabel referensi meliputi : tabel-tabel pendukung yang digunakan untuk data master dan transaksi.
c. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
d. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
e. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom atau field.
Berikut ini adalah contoh gambar dari database dan struktur tabel :


Gambar 2.4 Struktur database

Kriteria Database

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database.

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria, yaitu:
a. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
b. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
c. Dapat dikembangkan dengan mudah, volume maupun strukturnya.
d. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
e. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Sibero (2011), “internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)”.

Menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa internet merupakan seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk dapat melayani pengguna di seluruh duniasaling bertukar informasi secara cepat

Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Anhar (2010:4) Definisi Web Server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP

Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

Menurut Oktavian (2010:11), “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

Menurut Arief (2011:19), “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan web server merupakan suatu aplikasi yang dapat menerima informasi dari pengguna melalui web browser.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser.

Jenis – Jenis Website

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:
1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Ground Handling

Ground Handling dalam bukunya Singgih Handoyo dan Dudi Sudibyo (2011), yaitu (1) Penanganan terhadap pesawat dan penumpang beserta bagasi, kargo dan pos saat sebelum keberangkatan, maupun setelah kedatangan di bandara. Area pelayanan ground handling mencakup area terminal (penanganan penumpang dan bagasi), area apron (ramp handling dan pesawat), dan area kargo (penanganan kargo dan benda-benda pos). Sasaran dalam pelaksanaan tugas ground handling adalah keselamatan penerbangan, ketepatan jadwal penerbangan dan kepuasan penumpang. (2) secara teknik operasional, aktivitas ground handling di mulai saat pesawat dalam posisi taxi (parking stand), mesin pesawat telah dimatikan, roda pesawat sudah diganjal (block-on), pintu pesawat telah dibuka (open the door) dan penumpang dipersilahkan turun atau keluar dari pesawat, maka itu para staf darat telah memiliki kewenangan mengambil-alih pekerjaan dari Pilot in Command (PIC) beserta awak kabin. Pada fase ini biasa disebut arrival handling. (3) Sebaliknya, pelaksanaan tugas para staf darat berakhir saat pesawat siap lepas landas, yaitu ketika pintu pesawat ditutup, mesin dihidupkan dan ganjal roda pesawat sudah dilepas (block-off). Tanggung jawab pada fase ini (in-flight) berada di tangan PIC beserta awak kabin. Pada fsae ini biasa disebut departure handling.

Menurut Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D. Warpani (2011) Ground handling berasal dari kata ground dan handling. Ground artinya darat atau di darat, yang dalam hal ini di Bandar udara (airport). Handling berasal dari kata dasar hand atau handle yang artinya tangan atau tangani. To handle berarti menangani, melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan penuh kesadaran. Handling berarti penanganan atau pelayanan (services or to services). Pada banyak kesempatan, kita sering menjumpai pemakaian kata ground services (pelayanan darat atau pelayanan di airport). Secara etimologi ground handling atau ground service diterlemahkan menjadi penanganan di darat atau pelayanan di darat. Dalam banyak kasus kita juga sering menemukan kata ground operation yakni diterlemahkan menjadi operasi darat. Istilah tersebut lebih dikenal dengan sebutan Tata Operasi Darat Perusahaan Penerbangan. Ground Handling (G/H) juga biasa disebut Airport Services. Semua kata atau terminologi tersebut – ground handling ground services dan ground opnation atau airport service - pada dasarnya mengandung maksud dan pengertian yang sama, yaitu merujuk kepada suatu aktivitas perusahaan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para penumpang berikut bagasinya, kargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat di darat dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di Bandar udara, baik untuk keberangkatan (departure) maupun untuk kedatangan (arrival). Secara sederhana, ground handling atau tata operasi darat adalah Pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan pesawat di apron, penanganan Penumpang dan bagasinya di terminal, serta penanganan kargo dan pos di cargo area.

Konsep dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2011:6), “UML” (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang kompleks sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Diagram Unified Modelling Language (UML)

Peneliti menggunakan 4 macam diagram UML pada Penelitian skripsi ini, di antaranya yaitu:
1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem


Gambar 2.5 Use Case Diagram


2. Class Diagram
Class diagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).


Gambar 2.7 Activity Diagram


3. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decission yang mungkin terjadi dan bagaimana berakhir


Gambar 2.7 Activity Diagram

Contributors

Herdian, Ihsanmaulana