SI1311477093

Dari widuri
Revisi per 6 September 2015 08.47 oleh Fitri Apriani (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Sistem Informasi)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN

PADA KLINIK CIBODAS MEDIKA CENTER


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN

PADA KLINIK CIBODAS MEDIKA CENTER

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477093
Nama
Jenjang Studi
Jurusan


Disahkan Oleh :


Tangerang, 12 Juli 2015


Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN

PADA KLINIK CIBODAS MEDIKA CENTER


Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477093
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Oleh :


Tangerang, 20 Juli 2015


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom.)
NID : 10002
   
NID : 12003





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN

PADA KLINIK CIBODAS MEDIKA CENTER

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477093
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Juli 2015
Ketua Penguji
 
 
 
 
(_______________)
NID : ..........


Penguji I Penguji II
   
   
   
   
(_______________) (_______________)
NID : .......... NID : ..........



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN

PADA KLINIK CIBODAS MEDIKA CENTER


Disusun Oleh :

NIM
: 1311477093
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 10 Juli 2015

 
 
 
NIM : 1311477093

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Kebutuhan informasi yang cepat dan akurat pada era modern seperti saat ini, dirasa semakin dibutuhkan oleh setiap instansi baik swasta, pemerintah, perorangan maupun organisasi. Khususnya instansi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan yang setiap saat saat selalu berhubungan dengan masyarakat atau customer (pelanggan). Klinik Cibodas Medika Center merupakan pemberi jasa kesehatan terhadap masyarakat dan dituntut untuk memberikan jasa yang maksimal terhadap para pasiennya. Setiap pelayanan pasien dan data pasien mulai dari penerimaan hingga meninggalkan Klinik perlu dipantau terus-menerus. Selama ini sistem pelayanan rawat jalan pada Klinik Cibodas Medika Center mulai dari pendaftaran pasien, input data pasien, diagnosa dan pemberian resep, pembayaran serta report data yang masih menggunakan metode manual yaitu pembukuan dengan menggunakan buku besar. Hal ini menyebabkan menimbulkan beberapa kendala yang sering menghambat pihak manajemen klinik, terutama dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan informasi rawat jalan dan rekam medis pasien. Untuk itu diperlukan suatu pengembangan sistem dari sistem yang sebelumnya dan memanfaatkan tekhnologi komputer dengan sistem keamanan yang terjamin, maka data disimpan dalam database dan tersimpan secara otomatis serta penggunaan operasional yang user frendly sebagai alat bantu untuk memaksimalkan sistem pelayanan untuk pasien rawat jalan pada Klinik Cibodas Medika Center.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Pelayanan Rawat Jalan.




ABSTRACT

Needsinformation quickly and accurately in today's modern era, felt increasingly requiredby each agency whether private, government, individuals and organizations. Especially agencies engaged in service at any time while always in touch with the community or customer. Cibodas Medika Clinic Center is a provider of health services to the community and are required to provide maximum service to patients. Each patient services and patient data ranging from reception to leave the Clinic needs to be monitored constantly. During this outpatient service system in Cibodas Medika Clinic Center ranging from patient registration, patient data input, Diagnosis and prescription, payment and report data that still use manual methods ie using ledger bookkeeping. This leads to pose some constraints that often hamper the management of the clinic, particularly in obtaining information related to outpatient care information and medical records of patients. For that we need a development system of the previous system and utilizing computer technology with guaranteed security system, then the data is stored in a database and stored automatically and user frendly operational use as a tool to maximize the service system for outpatients at Cibodas Medika Clinic Center.

Keyword : Information Systems, Outpatient Services



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ridho danrahmat-Nya, serta karunianya yang melimpah, Penulisdapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Dimanaskripsi ini penulis buat dan sajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judulyang penulis ambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “PERANCANGANSISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PADA KLINIK CIBODAS MEDIKA CENTER”.”.

Adapun manfaat dan tujuan dari penulisan laporan SKRIPSI ini adalah untuk memenuhi tugas akhir yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa, mahasiswidalam rangka penempuhan ilmu di jenjang strata 1, dan pencapaian gelar Sarjana di STMIK Raharja.

Dalam penyusunan laporan skripsi ini penulis sangat menyadari, bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun. Dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

  1. Alloh S.W.T yang telah memberikan ridho dan petunjuknya.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi S1 dan selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktu tenaga, fikiran, perbaikan, dan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai .
  5. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II selalu membantu dalam penyusunan Laporan, perbaikan,memberikan dorongan, motifasi dan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai
  6. Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan kepada kami.
  7. Yang tercinta dan terkasih Ibunda, Ayahanda yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil, bimbingan, dukungan, semangat serta do’a kepada penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi.
  8. Adik-adik tercinta Chaerunisa dan Andini Patmawati yang selalu memberi dukungan, dan kasih sayang, serta doa untuk kesuksesan penulis.
  9. Suami tercinta Indra Adams, yang selalu setia memberikan bantuan, saran dan semangat serta doa untuk kelancaran dalam menyelesaikan laporan skripsi.


Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.


Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, 10 Juli 2015
(FITRI APRIANI)
NIM. 1311477093


Daftar isi




DAFTAR TABEL

  1. Tabel.3.1. Tujuan Utama dan CSF PT. Karya Putra Sukses
  2. Tabel 3.2. Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi (SI)
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6. Elisitasi Final
  7. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur
  8. Tabel 4.2. Struktur Tabel User
  9. Tabel 4.3. Struktur Tabel Divisi
  10. Tabel 4.4. Struktur Tabel Level
  11. Tabel 4.5. Struktur Tabel Aset
  12. Tabel 4.6. Struktur Tabel Kategori Aset
  13. Tabel 4.7. Struktur Tabel Kondisi Aset
  14. Tabel 4.8. Struktur Tabel Jadwal
  15. Tabel 4.9. Struktur Tabel Type Maintenance
  16. Tabel 4.10. Struktur Tabel Status Jadwal
  17. Tabel 4.11. Struktur Tabel Teknisi
  18. Tabel 4.12. Struktur Tabel Ticket
  19. Tabel 4.13. Struktur Tabel Status Ticket
  20. Tabel 4.14. Pengujian Black Box Testing
  21. Tabel 4.15. Schedule Implementasi
  22. Tabel 4.16. Rancangan Biaya Sistem Yang Diusulkan







DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1. ISO 9001:2008
  2. Gambar 1.2. Pembuatan Jadwal Perawatan Aset IT menggunakan Ms. Excel
  3. Gambar 1.3. Dokumentasi Jadwal Perawatan Aset IT
  4. Gambar 1.4. Form Permintaan Aset IT
  5. Gambar 1.5. Model Waterfall
  6. Gambar 2.1. Model Waterfall
  7. Gambar 2.2. Sublime Text 2
  8. Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Karya Putra Sukses
  9. Gambar 3.2. Prosedur Penjadwalan Perawatan Aset IT
  10. Gambar 3.3. Prosedur Permintaan Perbaikan Aset IT
  11. Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  12. Gambar 3.5. Activity Diagram Penjadwalan Perawatan Aset IT
  13. Gambar 3.6. Activity Diagram Permintaan Perbaikan Aset IT
  14. Gambar 3.7. Sequence Diagram Penjadwalan Perawatan Aset IT
  15. Gambar 3.8. Sequence Diagram Permintaan Perbaikan Aset IT
  16. Gambar 3.9. Langkah-langkah Elaborasi
  17. Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan
  18. Gambar 4.2. Class Diagram Yang Diusulkan
  19. Gambar 4.3. Activity Diagram Penjadwalan Perawatan Aset IT
  20. Gambar 4.4. Activity Diagram Permintaan Perbaikan Aset IT
  21. Gambar 4.5. Sequence Diagram Penjadwalan Perawatan Aset IT
  22. Gambar 4.6. Sequence Diagram Permintaan Perbaikan Aset IT
  23. Gambar 4.7. Prototype Halaman Landing
  24. Gambar 4.8. Prototype Halaman Login
  25. Gambar 4.9. Prototype Halaman Dashboard
  26. Gambar 4.10. Prototype Halaman Data User
  27. Gambar 4.11. Tampilan Halaman Landing
  28. Gambar 4.12. Tampilan Halaman Login
  29. Gambar 4.13. Tampilan Halaman Dashboard
  30. Gambar 4.14. Tampilan Halaman Data User
  31. Gambar 4.15. Tampilan Halaman Data Divisi
  32. Gambar 4.16. Tampilan Halaman Data Aset IT
  33. Gambar 4.17. Tampilan Halaman Data Kategori Aset IT





DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM







BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan persaingan dunia usaha cukup kompleks. setiap badan usaha selalu berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas berbagai aspek, tidak terkecuali aspek sistem informasi yang sangat berperan penting dalam mendukung perkembangan sebuah institusi. Ketersediaan informasi yang cepat, akurat dan tepat waktu akan sangat membantu manajemen untuk menjalankan kegiatan operasional terutama ketika hendak mengambil keputusan-keputusan penting dengan memilih sejumlah alternatif yang ada.

Klinik merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan menyediakan pelayanan medis dasar atau spesifik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter umum,dokter spesialis, dokter gigi atau dokter kulit). Klinik sekarang ini selain sebagai pelayanan medis juga berfungsi sebagai tempat pendidikan dan penelitian.

Klinik Cibodas Medika Center yang berada di Taman Cibodas Tangerang yang bergerak di bidang jasa pengobatan yang saat ini mulai berkembang dari pertama kali berdiri membuka prakter dokter umum, dokter kulit dan emergency 24 Jam, kini bertambah pelayanan dengan adanya dokter Gigi dan Bidan untuk pelayanan rumah bersalin untuk masyarakat.

Selama ini sistem pelayanan rawat jalan pada Klinik Cibodas Medika Center mulai dari pendaftaran pasien, input data pasien, diagnosa dan pemberian resep, pembayaran serta report data yang masih menggunakan metode manual yaitu pembukuan dengan menggunakan buku besar. Hal ini menyebabkan menimbulkan beberapa kendala yang sering menghambat pihak manajemen klinik, terutama dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan informasi rawat jalan dan rekam medis pasien. Untuk itu diperlukan suatu pengembangan sistem dari sistem yang sebelumnya dan memanfaatkan tekhnologi komputer dengan sistem keamanan yang terjamin, maka data disimpan dalam database dan tersimpan secara otomatis serta penggunaan operasional yang user frendly sebagai alat bantu untuk memaksimalkan sistem pelayanan untuk pasien rawat jalan pada Klinik Cibodas Medika Center.

Penulis menganalisa kelebihan pelayanan terhadap pasien rawat jalan yang telah diterapkan oleh pihak “KLINIK CIBODAS MEDIKA CENTER” serta menganalisa kelemahan pelayanan yang sedang berjalan saat ini agar setiap transaksi dan penanganan dapat lebih terkomputerisasi. Berdasarkan pertimbangan tersebut penulis menyusun skripsi dengan judul ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PADA KLINIK CIBODAS MEDIKA CENTER”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain adalah:

  1. Bagaimana sistem pelayanan pasien rawat jalan pada Klinik Cibodas Medika Center yang sedang berjalan saat ini?
  2. Apa saja kelemahan dan kelebihan pelayanan terhadap pasien rawat jalan pada Klinik Cibodas Medika Center saat ini?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi pelayanan pasien rawat jalan yang dapat memberikan manfaat yang baik kepada Klinik Cibodas Medika Center?

Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi ini, yaitu lebih berfokus kepada sistem pelayanan pasien rawat jalan yang mengunakan transaksi tunai dan sistem yang dibuat untuk menginput data pasien, data kunjungan, diagnosa pasien, data obat untuk pasien dan total pembayaran serta informasi laporan secara berkala.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

ari perumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian dibagi menjadi tiga (3) tujuan yaitu :

  1. Tujuan Operasional : Untuk memberikan informasi yang cepat, tepat dan relevan untuk pelayanan rawat jalan pada Klinik Cibodas Medika Center.
  2. Tujuan Fungsional : Agar hasil penelitian ini dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mempermudah Klinik dalam penginputan data pasien dan laporan medis dan dapat mengetahui penyakit yang sering timbul pada pasien rawat jalan serta mempermudah pihak Klinik untuk mengecek laporan pendapatan tiap bulan dan tahun.
  3. Tujuan Individual : Untuk melangkapi persyaratan pencapaian jenjang Strata Satu dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Sistem Informasi di STMIK RAHARJA.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Sebagai saran dan masukan yang dapat digunakan oleh Klinik Cibodas Medika Center untuk dapat memudahkan dalam hal pelayanan dan dapat memperoleh laporan data setiap saat dibutuhkan serta mampu menghemat waktu, tenaga yang pada akhirnya menghasilkan laporan terkait secara cepat, tepat dan akurat.
  2. Dengan dihasilkannya sebuah perancangan sistem informasi pelayanan pasien rawat jalan dapat dijadikan dasar perbaikan sistem yang sedang berjalan pada saat ini dan dapat memberi kemudahan untuk mendapatkan informasi dengan baik, efektif dan efisien.
  3. ' Hasil penelitian ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan yang telah diterima tentang manajemen pada kegiatan nyata di bidang studinya.

Metodeologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode penelitan yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observation)

    Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Ada pun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan serta mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan dalam penulisan Skripsi. Dan penulis telah melakukan observasi pada Klinik Cibodas Medika Center dan melakukan pertemuan dengan stakeholder.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan tanya jawab kepada Admin dan Dokter pada Klinik Cibodas Medika Center yang mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem ini. Hal ini dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan tujuan dari penelitian.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Penulis melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis dan bersumber dari kuliah, literature dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi.

Metode Analisa

Dalam tahap analisa sistem, penulis mengambil langkah-langkah analisis data agar mendapatkan hasil yang bermafaat dan relevan dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Treatment), selain itu digunakan Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi Final.

Metode Perancangan

Proses perancangan sistem pelayanann pasien rawat jalan di Klinik Cibodas Medica Center meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language ) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemograman PHP (PHP Hipertext preprocessor).

Metode Pengujian / Testing

Dalam hal ini proses pengujian sistem pelayanann pasien rawat jalan di Klinik Cibodas Medika Center, peneliti menggunakan Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tam pilan luar, kesalahan out put, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan, yang meliputi : konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, peralatan pendukung, teori khusus dan Literature Review yang digunakan untuk mendukung penulisan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

berisikan gambaran umum instansi, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab serta analisa sistem yang berjalan yang dapat digunakan dan diusulkan, seperti UML (Unified Modelling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Squance Diagram, Activity Diagram, Elisitasi tahap I, II, III, dan Draft Final. Analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Treatment).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Berisi tentang rancangan dan implementasi aplikasi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoprasian dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Ada beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan tentang definisi sistem, diantaranya yaitu:

1. Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6), bahwa “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Yakub (2012:1), bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi, berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Komponen sistem (componenet)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.

2. Batasan sistem (boundary)

Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan luar sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan kuar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.

5. Masukan sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Sperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

7. Pengolah sistem (Processing)

Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkanoleh pihak manajemen.

8. Sasaran (Objectives)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:1), Menurut Yakub (2012:4) bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya:.

1. Sistem tak tentu (Probabilitic system)

adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.

2. Sistem abstrak (abstract system)

adalah sistem yang berupa pemikiran ato ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.

3. Sistem fisik (physical system)

adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.

4. Sistem tertentu (determiniistik system)

adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.

5. Sistem tertutup (closed system)

sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

6. Sistem terbuka (Open system)

adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungandan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3) “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Situmorang (2010:1), “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diolah dalam bentuk yang dapat dimengerti.


2. Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5), data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

  1. Teks

    Teksadalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidaktergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran,majalah, dan lain-lain.

  2. Data yang terformat

    Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (Image)

    Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

  4. Audio

    Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video

    Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.


3. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6), Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.”

  1. Data internal

    Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  2. Data Personal

    Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  3. Data Eksternal

    Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

4. Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

  1. Elemen Data

    Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  2. Record

    Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  3. File

    File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

5. Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang meiliki nilai tambah bagi pengguna, dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.


6. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33), kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (timelines)

    Informasi yang sampaikepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akanmempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan pada mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan.Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangan relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

7. Nilai informasi

Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk dapat pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutarbini (2012)[1], bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut O’brian dalam Yakub (2012:16), bahwa “sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

2. Komponen Sistem Informasi


Menurut Yakub (2012:20), bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block). Blok model (meodel block). Blok keluaran (output block). Blok teknologi (technology block). Dan basis data (database block).

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011)[2], pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem
    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
  2. Analisa Sistem
    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
  4. Testing
    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
  5. Implementasi
    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.
  6. Maintenance
    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011)[3], ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur.

Konsep Dasar Pengembangan Sistem

1. Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2010)[4], pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

2. Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

Teori Khusus

Penjadwalan (Scheduling)

1. Definisi Jadwal

Menurut Kamus Besar Indonesia dalam Yunita (2010)[5], “Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci.”

2. Tujuan Penjadwalan

Dalam Tugas Akhir Yunita (2010)[5], ada beberapa tujuan penjadwalan diantaranya :

  1. Untuk mengetahui urutan dan waktu penyelesaian kegiatan yang harus dilakukan.
  2. Mengurangi timbunan pekerjaan.
  3. Pengefektifan penggunaan sumber daya.


Pemeliharaan (Maintenance)

1. Definisi Pemeliharaan

Definisi pemeliharaan (maintenance) menurut Patrick (2001)[6] dalam Widyaningsih (2011)[7], pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.

2. Jenis-jenis Pemeliharaan

Dalam Skripsi Andhika (2011)[8], secara umum ada tiga jenis pemeliharaan (Maintenance) yang digunakan :

  1. Breakdown Maintenance
    Dimana peralatan yang telah rusak akan dibawa untuk dilakukan pemeliharaan dalam bagian-bagiannya. Ini mungkin termasuk penggantian peralatan lengkap atau beberapa bagian utama dari peralatan, hanya untuk meningkatkan waktu manfaat dari peralatan tertentu yang pemeliharaan Preventif dan Corretive diikuti.
  2. Preventif Maintenance
    Dimana pemeliharaan dilakukan sebelum terjadi kerusakan. Jenis pemeliharaan ini memiliki berbagai variasi dan berbagai subyek penelitian. Studi terbaru menunjukkan bahwa perawatan pencegahan efektif dalam mencegah kegagalan terkait usia peralatan. Untuk pola kegagalan acak yang sebesar 80% dari pola kegagalan, pemantauan kondisi terbukti efektif. Maintenance jenis ini dilakukan untuk mencegah kerusakan selama waktu operasional.
  3. Corrective Maintenance
    Dilakukan setelah terjadi kerusakan. Perawatan ini sering kali lebih mahal karena peralatan dipakai dapat merusak bagian lain dan menyebabkan kerusakan ganda. Pemeliharaan korektif berbeda dari perawatan gangguan karena selama pemeliharaan rincian kami sengaja menjalankan peralatan untuk kegagalan / kerusakan sedangkan pada pemeliharaan korektif kami hadir untuk masalah tertentu dan bertujuan untuk mendapatkan kembali alat untuk menjalankan operasional di awal.

3. Tujuan Pemeliharaan

Tujuan utama dilakukannya pemeliharaan menurut Patrick (2001)[6], yaitu :

  1. Mempertahankan kemampuan alat atau fasilitas produksi guna memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan target serta rencana produksi.
  2. Mengurangi pemakaian dan pemyimpanan diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
  3. Menjaga agar kualitas produk berada pada tingkat yang diharapkan guna memenuhi apa yang dibutuhkan produk itu sendiri dan menjaga agar kegiatan produksi tidak mengalami gangguan.
  4. Memperhatikan dan menghindari kegiatan-kegiatan operasi mesin serta peralatan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
  5. Mencapai tingkat biaya serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien untuk keseluruhnannya.

Teknologi Informasi (Information Technology atau IT)

Istilah teknologi (Information Technology atau IT) mulai populer di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, istilah teknologi komputer atau pengolahan data elektronis atau PDE (Electronic Data Processing atau EDP) lebih dikenal.

1. Definisi Teknologi Informasi

Istilah teknologi seringkali rancu dengan istilah sistem informasi itu sendiri dan kadangkala menjadi bahan perdebatan. Ada yang menggunakan istilah teknologi informasi untuk menjabarkan sekumpulan sistem informasi, pemakai dan manajemen (diulas oleh Turban, McLean dan Wetherbe, 1999)[9]. Pendapat ini menggambarkan teknologi dalam perspektif yang luas. Namun, kalau didasarkan pada definisi sistem informasi menurut Alter di depan, teknologi informasi hanyalah bagiandari sistem informasi.

Menurut kamus Oxford (1995)[10], teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.

Menurut Alter (1992)[11], teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.

Menurut Martin (1999)[12], mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

Secara lebih umum Lucas (2000)[13], menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (spreadsheet) dan peralatan komunikasi serta jaringan merupakan contoh teknologi informasi.

Aset

1. Definisi Aset

Menurut Azhar Susanto (2009)[14], pengertian aset adalah sebagaiberikut :

"Aset dapat didefinisikan dengan cara yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa kekayaan perusahaan itu meliputi : uang, mesin, peralatan, informasi, dan metode. Kekayaan tersebut ada yang terlihat seperti peralatan dan tanah, dan ada juga yang tidak terlihat seperti hak paten dan hak cipta."

“Aset adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud (tangible fixed assets), mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melakukan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.”

e-SISMITAS

1. Definisi e-SISMITAS

e-SISMITAS merupakan kepanjangan dari (e-Scheduling Information Systems Maintenance of IT Assets).

Berdasarkan dari pengertian penjadwalan (scheduling), perawatan (maintenance), IT (Information technology) dan aset (assets), maka e-SISMITAS adalah suatu sistem informasi untuk mempermudah dalam melakukan penjadwalan perawatan terhadap aset-aset IT.

Analisa Critical Success Factor (CSF)

1. Definisi Analisa Critical Success Factor (CSF)

Analisa Critical Success Factor (CSF) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain :

  1. Menurut John Ward (2002)[15], berkata bahwa “CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar. Sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.”
  2. Menurut McLeod (2001)[16], berkata bahwa “CSF adalah suatu bentuk aktivitas perusahaan yang memiliki pengaruh kuat terhadap kemampuan perusahaan itu sendiri untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. CSF dapat pula diartikan dengan beberapa area kunci dimana segala sesuatunya harus berjalan dengan benar agar bisnis dapat berkembang.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, analisa CSF adalah sebuah teknik yang terkenal tidak hanya dalam mengembangkan strategi IS/IT tetapi juga dalam pengembangan strategi bisnis. CSF digunakan untuk menginterpretasikan tujuan bisnis dan memunculkan aktivitas yang diperlukan untuk mencapainya, serta kebutuhan informasi yang nantinya digunakan.

2. Manfaat Analisa Critical Success Factor (CSF)

Manfaat dari analisa CSF menurut John Ward (2002)[15], adalah sebagai berikut :

  1. Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.
  2. Analisa CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.
  3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.
  4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara dengan kebutuhan infomasi, analisa CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.
  5. Analisa CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

Analisa CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisa Value Chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

Model Waterfall SDLC (The Waterfall SDLC Model)

1. Definisi Model Waterfall SDLC

Menurut Bassil (2011)[17], Model Waterfall SDLC adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan (sequential) dimana prosesnya dari atas ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan-tahapan yang harus dijalankan untuk keberhasilan pembuatan perangkat lunak.

2. Fase-Fase dalam Model Waterfall SDLC


Gambar 2.1 Model Waterfall
(Sumber : Jurnal “A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle”, Youssef Bassil, 2011)

  1. Fase Analis (Analysis Phase)
    Fase analis sering disebut juga sebagai spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (Software Requirements Specification atau SRS), yaitu deskripsi lengkap dan komprehensif tentang perilaku perangkat lunak yang akan dikembangkan. Ini berimplikasi system dan bisnis analis untuk menetapkan persyaratan fungsional dan non-fungsional. Biasanya, persyaratan fungsional didefinisikan dengan cara menggunakan kasus yang menggambarkan interaksi pengguna dengan perangkat lunak. Mereka mencakup persyaratan seperti tujuan, ruang lingkup, perspektif, fungsi, atribut perangkat lunak, karakteristik pengguna, spesifikasi fungsi, persyaratan antarmuka (interface) dan persyaratan basis data (database). Sebaliknya, persyaratan non-fungsional mengacu pada pelbagai kriteria, kendala, keterbatasan dan persyaratan yang dikenakan pada desain dan pengoperasian perangkat lunak bukan pada perilaku tertentu. Ini mencakup properti seperti keandalan, skalabilitas, testability, ketersediaan, pemeliharaan, kinerja dan standar kualitas.
  2. Fase Desain (Design Phase)
    Fase desain adalah proses perencanaan dan pemecahan masalah (problem solving) untuk sebuah solusi perangkat lunak. Ini berimplikasi pengembang perangkat lunak dan desainer untuk menentukan rencana untuk solusi yang meliputi desain algoritma, desain arsitektur perangkat lunak, skema database konseptual dan desain diagram logis, desain konsep, desain GUI (Graphical User Interface) dan definisi struktur data.
  3. Fase Implementasi (Implementation Phase)
    Fase implementasi mengacu pada realisasi kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain ke dalam bentuk program nyata, database, website, atau komponen perangkat lunak melalui pemrograman dan penempatan (deployment). Pada tahap ini, kode ditulis dan disusun menjadi sebuah aplikasi operasional, dan dimana database dan file teks juga dibuat. Dengan kata lain, fase implementasi adalah proses mengubah seluruh persyaratan (requirements) dan blueprint ke dalam sebuah lingkungan produksi.
  4. Fase Pengujian (Testing Phase)
    Fase pengujian juga dikenal sebagai verifikasi dan validasi, yaitu sebuah proses untuk memeriksa bahwa solusi sebuah perangkat lunak memenuhi persyaratan dan spesifikasi dan itu menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan. Verifikasi adalah proses evaluasi perangkat lunakuntuk menentukan apakah produk dari tahap pengembangan yang diberikan memenuhi kondisi yang dikenakan pada awal fase itu, sementara validasi adalah proses pengevaluasian perangkat lunak selama atau pada akhir proses pembangunan untuk menentukan apakah itu memenuhi persyaratan yang ditentukan. Selain itu, tahap pengujian adalah outlet untuk melakukan debugging' dimana bug dan gangguan sistem ditemukan, dikoreksi dan disempurnakan.
  5. Fase Perawatan (Maintenance Phase)
    Fase perawatan adalah proses memodifikasi solusi perangkat lunak setelah dibuat dan diterapkan untuk memperbaiki output, memperbaiki error dan meningkatkan kinerja dan kualitas. Kegiatan pemeliharaan tambahan dapat dilakukan dalam fase ini, termasuk beradaptasi perangat lunak untuk lingkungannya, menampung kebutuhan pengguna baru dan meningkatkan keandalan perangkat lunak.

Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011)[18], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2009)[19], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Heriawati (2011)[18], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan 9 (sembilan) diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

2. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010)[20], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :
    1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

3. Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2009)[19], sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2009)[19], bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (Things)
    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu :
    1. Structural Things
      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemenelemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral Things
      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping Things
      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    4. Annotational Things
      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Ketergantungan (Dependention)
      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
    2. Asosiasi (Association)
      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi (Generalization)
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
    4. Realisasi (Realization)
      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No 3(2011)[21], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

2.Tahapan Elisitasi

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III
    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L): mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Editor Sublime Text

1. Definisi Editor Sublime Text

Menurut Eric Haughee (2013)[22], bahwa Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages. Sublime Text bukanlah aplikasi open source, yang artinya aplikasi ini membutuhkan lisensi (license) yang harus dibeli. Akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari komunitas serta memiliki linsensi (license) aplikasi gratis.

Sublime Text mendukung berbagai bahasa pemograman dan mampu menyajikan fitur syntax highlight hampir di semua bahasa pemograman yang didukung ataupun dikembangkan oleh komunitas seperti: C, C++, C#, CSS, D, Dylan, Erlang, HTML, Groovy, Haskell, Java, JavasScript, LaTeX, Lisp, Lua, Markdown, MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Pyhon, R, Ruby, SQL, TCL, Textile dan XML. Biasanya bagi bahasa pemograman yang didukung atau belum terdukung seara default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung dengan menggunakan add-ons yang bisa di-download sesuai kebutuhan user.


Gambar 2.2. Sublime Text 2
(sumber : hasil screenshot)

2. Fitur-fitur Editor Sublime Text

Berikut beberapa fitur yang diunggulkan dari aplikasi Sublime Text :

  1. Goto Anything
    Fitur yang sangat membantu dalam membuka file ataupun menjelajahi isi dari file hanya dengan beberapa keystrokes.
  2. Multiple Selections
    Fitur ini memungkinkan user untuk mengubah secara interaktif banyak baris sekaligus mengubah nama variabel dengan mudah dan memanipulasi file lebih cepat dari sebelumnya.
  3. Command Pallete
    Dengan hanya beberapa keystrokes, user dapat dengan cepat mencari fungsi yang diinginkan, tanpa harus menavigasi melalui menu.
  4. Distraction Free Mode
    Bila user memerlukan fokus penuh pada aplikasi ini, fitur ini dapat membantu user dengan memberikan tampilan layar panuh.
  5. Split Editing
    Dapatkan hasil yang maksimal dari monitor layar lebar dengan dukungan editing perpecahan. Mengedit sisi file dengan sisi, atau mengedit dua lokasi di satu file. Anda dapat mengedit dengan banyak baris dan kolom yang user inginkan.
  6. Instant Project Switch
    Menangkap semua file yang dimasukkan kedalam project' pada aplikasiini. Terintegrasi dengan fitur Goto Anything untuk menjelajahi semua file yang ada ataupun untuk beralih ke file dalam project lainnya dengan cepat.
  7. Plugin API
    Dilengkapi dengan plugin API berbasis Phyton sehingga membuat aplikasi ini sangat tangguh.
  8. Customize Anything
    Aplikasi ini memberikan user fleksibilitas dalam hal pengaturan fungsional dalam aplikasi ini.
  9. Cross Platform
    Aplikasi ini dapat berjalan hampir di semua operating system modern seperti Windows, OS X, dan Linux based operating system.

Bahasa Pemograman PHP

1. Definisi Bahasa Pemograman PHP

Menurut Diar Puji Octavian (2010)[23], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

2. Ciri-ciri Kode Bahasa Pemograman PHP

Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
  2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MYSQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk di-download dan digunakan.
  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.


Database MySQL

1. Definisi Database MySQL

Menurut Anhar (2010)[24], “MySQL adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung / support dengan database MySQL.


Software XAMPP

1. Definisi Software XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono (2009)[25], “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.


Aplikasi Web

1. Definisi Aplikasi Web

Menurut Dina Fitria Murad, dkk (2013)[26], ”Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek.

2. Jenis-jenis Aplikasi Web

Aplikasi web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

  1. Web Statis
    Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis.
  2. Aplikasi Web Dinamis
    Aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

3. Arsitektur Aplikasi Web

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien. (Abdul Kadir, 2009)[27].

Normalisasi

1. Definisi Normalisasi

Menurut Nugroho (2011)[28], Normalisasi sesungguhnya dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal (bentuk yang bebas dari anomali). Bentuk normal adalah keadaan tabel (dalam terminologi system basis data relasional, menurut beberapa literatur yang menjadi acuan penulisan buku ini, sering juga disebut sebagai relasi) yang dihasilkan dengan menetapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional (functional dependency) pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkannya secara garis besar sebagai berikut:

  1. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)
    Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi di mana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada pemotongan setiap baris dan kolom pada tabel.
  2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
    Semua kebergantungan fungsional yang bersifat sebagian (partial functional dependency) telah dihilangkan.
  3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Thrid Normal Form)
    Semua kebergantungan transitif (transitive dependency) telah dihilangkan.
  4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce Codd Normal Form)
    Semua anomali yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional (functional dependency) di atas telah dihilangkan.
  5. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)
    Semua anomali yang berasal dari kebergantungan banyak-nilai (multivalue dependency) telah dihilangkan.
  6. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)
    Semua anomali yang tertinggi telah dihilangkan.

Menurut Paillin (2012)[29], Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses ini selalu di uji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database yang optimal. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui lebih dahulu seperti field atau attribute kunci dan ketergantungan kunci (Functional Depencendy).

  1. Calon Kunci (Candidate Key)
    Kunci kandidat atau calon kunci adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.
  2. Kunci Primer (Primary Key)
    Kunci primer adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.
  3. Kunci Alternatif (Alternate Key)
    Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.
  4. Kunci Tamu (Foreign Key)
    Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya.

Teknik normalisasi ini juga merupakan satu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut antara lain :

  1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
    Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat penginputan atau saat kedatangannya.
  2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
    Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya menjadi lain.
  3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama / primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci-kunci field-nya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
  4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
    Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.

Pengujian Black Box Testing

1. Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014)[30], “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky (2011) dalam penelitian Nina Rahayu (2014)[30], “Testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

2. Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014)[30], Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi atau pun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Literature Review

Penelitian sebelumnya (Literature Review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literature Review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari Literature Review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

  1. Sri Astuti Widyaningsih (2011)[7]. Penelitian Skripsi dengan judul “Perancangan Penjadwalan Pemeliharaan Pada Mesin Produksi Bahan Bangunan Untuk Meningkatkan Kehandalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)”. Menjelaskan bagaimana merancang penjadwalan pemeliharaan mesin produksi agar terjaga kehandalan mesin produksi melalui analisis kerusakan dan kerugian, serta memperhitungkan jam pemeliharaan perawatan dan mesin mana saja yang perlu pemeliharaan perawatan agar tidak menimbulkan biaya tanpa meningkatkan kehandalan mesin produksi.
  2. Endriawan (2013)[31]. Penelitian Skripsi dengan judul “Pengembangan Sistem Pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT. Pertamina”. Menjelaskan bagaimana merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset, meliputi, mencatat aset perusahaan pada unit operasi, mencatat aset perusahaan pada cost center, mencatat aset perusahaan yang dibawa oleh pekerja, memungkinkan sentralisasi pencatatan aset perusahaan sehingga dapat mengawasai aset perusahaan, membantu pelaporan aset teknologi informasi dan membantu proses perpanjangan kontrak aset teknologi informasi pada vendor.
  3. Ester Ivone Wiama (2011)[32]. Penelitian Skripsi dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta”. Menjelaskan bagaimana merancang aplikasi Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yang mencakup Proses pemeliharaan aset, Proses pencatatan, dan total laporan aset yang sebelumnya masih bersifat manual.
  4. Iqbal Andhika (2011)[8]. Penelitian Skripsi di STMIK Raharja dengan judul “Perancangan Sistem Maintenance Lab Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Memjelaskan mengenai berjalannya sistem maintenance lab komputer di Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Dedy Alamsyah (2011)[33]. Penelitian Skripsi di STMIK Raharja dengan judul “Aplikasi Manajemen Komplain Berbasis Web Pada Departement IT PT. Alamkaca Prabawa Indonesia”. Mejelaskan mengenai penangan proses komplain pemakai komputer pada department IT di PT. Alamkaca Prabawa Indonesia.
  6. M. Kurniawan (2008)[34]. Penelitian Skripsi di STMIK Raharja dengan judul “Perancangan Sistem Informasi IT Help Desk Pada PT. Sumber Alfarian Trijaya”. Menjelaskan mengenai rekap permasalahan aset IT yang masuk per-hari, per-minggu, per-bulan dan per-tahun.

Literature Review

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Klinik Cibodas Medica Center Klinik Cibodas Medika Center yang berlokasi di Taman Cibodas Raya, Blok B1 no. 5 Perum Taman Cibodas Tangerang, yang bergerak di bidang jasa pengobatan yang saat ini mulai berkembang dari pertama kali berdiri membuka prakter dokter umum, dokter kulit dan emergency 24 Jam, kini bertambah pelayanan dengan adanya Dokter Gigi dan Bidan untuk pelayanan rumah bersalin untuk masyarakat.

Sejarah Singkat Perusahaan

Klinik Cibodas Medika Center Klinik Cibodas Medika Center yang berlokasi di Taman Cibodas Raya, Blok B1 no. 5 Perum Taman Cibodas Tangerang, mulai merintis pada tahun 2002 yang dikelola oleh Dr. Fiedya Wati Kusuma SPTP. 310018/31002/05.04.01.

Seiring berjalannya waktu kewaktu Klinik Cibodas Medika Center memiliki beberapa misi yaitu membantu masyarakat luas agar selalu mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu serta kemudahan dan biaya yang terjangkau.

Visi dan Misi

Visi Klinik Cibodas Medika Center

Menjadi Klinik yang ternama dalam pelayanan kesehatan di wilayah Tangerang dan sekitarnya, dan menjadikan Klinik Cibodas Medica Center sebagai Klinik pilihan dan kepercayaan masyarakat.

Misi Klinik Cibodas Medika Center

Memberikan pelayanan yang baik dan bermutu melalui SDM yang profesional didasari kasih dan pengabdian kepada sesama.

Memberikan pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kecepatan, ketepatan dan keselamatan serta kenyamanan berlandaskan etika dan profesionalisme.

Struktur Organisasi Klinik Cibodas Medika Center

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Klinik Cibodas Medika Center

Tugas dan Tanggung Jawab

A. Kepala Unit (Direktur)

  1. Penanggung jawab administrasi dan umum.
  2. Penanggung jawab pencatatan dan pelaporan.
  3. Mewujudkan citra pelayanan klinik cibodas medika center.
  4. Memberikakn kejelasan sistem, metode dan prosedur.
  5. Memastikan adanya imbalan bagi karyawan klinik cibodas medika center.
  6. Membina dan membimbing bawahannya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
  7. Menyelenggarakan dan memimpin pertemuan dengan seluruh penanggung jawab pelaksana.
  8. Mengawasi seluruh pelaksanaan kegaitan pelayanan dari bawahannya.
  9. Menandatangani dan mengawasi pelaksanaan kegiatan.


B. Administrasi dan Umum

Adalah karyawan yang diberi tanggung jawab mengelola administrasi dan keuangan.

  1. Bertanggung jawab langsung kepada kepala unit.
  2. Mengelola pelaksanaan kegiatan dilingkungan pelayanan tata usaha.
  3. Keuangan dan kepegawaian.
  4. Merencanakan pengembangan dibidang administrasi umum dan mengendalikan tingkat persediaan material dilingkungan cibodas medika center.
  5. Membantu kepala unit dalam pengawasan tata tertib dan kebijakan poli umum klinik cibodas medika center.
  6. Mengadakan komunikasi teratur dengan kepala unit.

C. Pencatatan dan laporan

Adalah karyawan yang diberi tanggung jawab pencatatan dan Pelaporan rawat jalan Poliklinik umum,Gigi,kulit dan kebidanan.

  1. Bertanggung jawab langsung kepala unik klinik cibodas medika center.
  2. Membantu daslam merencanakan sistem pencatatan dan pelaporan rawat jalan.
  3. Mengadakan komunikasi teratur dengan kepala unit kepala klinik cibodas medika center.
  4. Membantu kepala unit membuat laporan tahunan klinik cibodas medika center.
  5. Menerima dan memeriksa kembali pencatatan dan pelaporan.
  6. Melakukan tugas dengan sistem, metode dan prosedur secara baik.
  7. Menyiapkan ruangan alat-alat yang diperlukan seorang dokter gigi (kebersihan dan kerapihan klinik).
  8. Membuat dan menyusun laporan bulanan poli klinik gigi.

D. Dokter Umum

  1. Melaksanakan tugas dengan sistem, metode dan prosedur secara baik.
  2. Menyiapkan ruangan alat-alat yang diperlukan sesorang dokter umum (kebersihan dan kerapihan klinik).
  3. Membuat dan menyusun laporan bulanan poli klinik umum.

E. Dokter Spesialis Kulit

  1. Melaksanakan tugas degnan sistem, metode, prosedur dengan baik.
  2. Menyiapkan ruangan, alat-alat yang diperlukan dokter spesialis.
  3. Membina hubungan kerjasama yang baik dengan dokter.
  4. Specialis, perawat, dilingkungan pelayanan masyarakat.

F. Kamar Obat

  1. Membuat laporan tiap bulan.
  2. Menyusun rencana pemakaian obat tiap bulannya dilingkungan klinik cibodas medika center.
  3. Menyiapkan obat harian dan membuat laporan pengeluaran obat di kamar obat.

G. Dokter Ibu dan Anak

  1. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat diwilayah kerjanya dengan melibatkan keluarga dan masyarakat..
  2. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian masyarakat.
  3. Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan rencana.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya:

1. Pasien yang sakit berobat ke klinik dan diterima oleh petugas pencatatan.

2. Petugas menanyakan kepada pasien tersebut apakah merupakan pasien baru atau sudah pernah berobat sebelumnya (pasien lama).

3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas Petugas melengkapi formulir rekam medis penerimaan pasien baru dengan mewawancarai pasien tersebut.

4. Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas mencari file rekam medis yang sudah dilakukan diinput sebelumnya dan mencari pada lemari file data pasien, setelah itu Petugas mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akan dituju.

5. Proses diagnosa dan pemberian resep oleh dokter.

6. Di ruang obat, pasien membeli obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagi berikut:

1. Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

a) 1 (satu) sistem rawat jalan di klinik cibodas medika center.

b) 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: pasien, petugas (admin), dokter dan apoteker.

c) 11 (sebelas) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya: Daftar, keluhan pasien, input data pasien dan keluhannya, mengecek rekam medis pasien , dokter yang dituju, menangani keluhan, diagnosa penyakit, memberi resep kepada pasien, membaca resep dokter, memberi obat, memberi invoice atau tagihan berobat.


2. Activity Diagram

Activity Diagram Pendaftaran

Gambar 3.3 Activity Diagram Proses pendaftaran sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram seperti diatas dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

a) 1 (satu) Initial node, objek yang diawali.

b) 5 (lima) activity yang dilakukan, diantaranya : pendaftaran, menerima pendaftaran, isi data pasien, status pasien dengan rekam medis, menunggu antrian dokter yang dituju.

c) 1 (satu) final node, aktifitas yang diakhiri.


Activity Diagram Tindakan Dokter

Gambar 3.4 Activity Diagram Proses tindakan dokter sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram seperti diatas dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

a) 1 (satu) Initial node, objek yang diawali.

b) 5 (lima) activity yang dilakukan, diantaranya : pendaftaran, menerima pendaftaran, isi data pasien, status pasien dengan rekam medis, menunggu antrian dokter yang dituju.

c) 1 (satu) final node, aktifitas yang diakhiri.


Activity Diagram Resep Dokter

Gambar 3.5 Activity Diagram Proses pemberian resep dokter sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram seperti diatas dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

a) 7 (tujuh) activity yang dilakukan, diantaranya : memberikan resep dokter, menerima resep dokter, membaca resep dokter, memberikan obat, menulis kwitansi pembayaran , menerima obat dan kwitansi, membayar biaya.

c) 1 (satu) final node, aktifitas yang diakhiri.


3. Sequence Diagram

Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses rawat jalan sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

a) 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pasien, petugas (admin), dokter dan apoteker.

b) 12 (dua belas) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Nama Masukkan  : Pendaftaran Pasien

Fungsi  : Sebagai sistem penanganan, pengecekan, dan dokumentasi

Sumber  : Pasien Rawat Jalan

Media  : Buku Besar

Frekuensi  : Setiap hari

Keterangan : Sebagai data pasien rawat jalan yang berlangsung setiap hari

Analisa Proses

Nama Modul (proses) : Data Rawat Jalan

Masukan  : Laporan sakit dari pasien

Keluaran  : Laporan diagnosa dan obat

Ringkasan proses  : Pada proses ini dibuat daftar obat dan diagnosa penyakit serta biaya yang perlu dikeluarkan pasien.

Analisa Keluaran

Nama Keluaran  : Laporan data pasien rawat jalan

Fungsi  : Mencetak atau menampilkan data pasien data obat dan data dokter

Media  : Komputer

Distribusi  : Untuk petugas, untuk dokter, untuk kepala unit

Keterangan  : Laporan diproses oleh admin data laporan dapat dilihat atau diberikan kepada direktur rumah sakit


Konfigurasi Sistem Berjalan

Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor  : Core2Duo

b. Monitor  : LCD

c. Mouse  : Logitech USB

d. Keyboard  : Logitech USB

e. RAM  : 1 GB

f. Harddisk  : 250 GB

g. Printer : Hp Deskjet 1050

Perangkat Lunak (Software)

Operating sistem windows

Hak akses (Brainware)

a. Admin

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Analisa batasan sistem

Pada setiap sistem yang berjalan pada umumnya memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan atau merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar dapat mempertahankan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar sistem yang merugikan. Jika masukan pada sistem bersifat baik maka keluaran yang dihasilkanpun akan baik.

Klinik Cibodas Medika Center memiliki banyak kegiatan operasional, meliputi pendaftaran rawat jalan pasien, pengecekan rekam medis, tindakan dokter kepada pasien dan diagnosa, pemberian resep obat, pembayaran dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan batasan sistem yang akan diteliti agar proses penelitian menjadi lebih terfokus.

Melihat permasalahan yang terjadi pada proses pendaftaran pasien, pendataan dan pemberian obat makan peneliti akan membatasi sistem informasi mengenai nomor id pasien, nomor antrian pasien, penginputan data pasien, penginputan keluhan pasien, penginputan diagnosa pasien, penginputan jenis obat untuk pasien, serta transaksi biaya yang dilakukan oleh pasien serta pembuatan laporan data pasien secara berkala.

Prosedur dalam proses kinerja pendaftaran dan pendataan pasien merupakan tugas dari petugas pencatatan, agar saling terhubung satu sama lain untuk mendapatkan sebuah informasi maka harus dilakukan beberapa kegiatan operasional yang saling mendukung dan saling terkait serta berhubungan dengan beberapa bagian lain yang berperan sebagai kesatuan luar (external entity).

Analisa masalah

Berdasarkan analisa yang dilakukan maka permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi pendataan yang berjalan di Klinik Cibodas Medika Center saat ini, dari pasien masuk, input data, pemberian obat hingga pasien keluar, masih menggunakan metode manual dengan mencatat pada sebuah buku besar dan tersimpan dalam sebuah map sehingga terjadi penumpukan kertas yang menggunung dan membutuhkan tempat yang lebih luas untuk menyimpan tumpukan kertas tersebut. Hal tersebut mengakibatkan proses kegiatan pendataan yang berjalan saat ini menjadi tidak efektif karena membutuhkan waktu yang cukup lama, dimulai dari pendaftaran pasien hingga tahap akhir yaitu laporan pendataan. Dan juga sering terjadinya ketidaklengkapan pengisian lembar laporan pendaftaran pasien rawat jalan di Klinik Cibodas Medica Center. Karena kesalahan dalam proses pencatatan tersebut masih terdapat beberapa kendala khususnya dalam sistem informasi rawat jalan pengolahan datanya masih dilakukan sederhana dimana output yang berupa informasi ataupun laporan-laporan masih berupa arsip-arsip atau dokumen.

2. Setiap kali penulis berbincang-bincang dengan pasien di sejumlah klinik atau rumah sakit keluhan utama mereka adalah tidak mampu membaca tulisan tangan dokter pada isi resep. Kadang pasien bertanya apakah itu sebuah kode tertentu yang hanya apotek saja yang bisa membacanya? pada kenyataannya tidak demikian, sehingga apoteker harus benar-benar memahami isi dari resep yang sudah ditulis oleh dokter. Resep dokter bisa menimbulkan bahaya apabila apoteker keliru dalam memberikan obat kepada pasien.


Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem yang Berjalan

Dalam sistem informasi pendaftaran dan pendataan pasien rawat jalan pada Klinik Cibodas Medika Center yang berjalan saat ini, terdapat kelebihan maupun kekurangan antara lain:

1. Kelebihannya, yaitu dengan sistem usulan ini petugas dapat mudah mendapatkan data pasien dengan cepat karena tidak perlu mencari pada buku besar dan tumpukan map, juga dapat menghemat waktu dan penggunaan kertas karena resep dokter dan data obat untuk pasien sudah melalui sistem dan apoteker pun dapat melihat resep dokter dan diagnosa dengan jelas pada sistem.

2. Kekurangannya, yaitu untuk semua proses rawat jalan pasien masih menggunakan metode manual dan pencatatan pada buku besar dan proses pengolah datapun tidak cepat terselesaikan.

Analisa Kontrol

Pada proses perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Jalan pada Klinik Cibodas Medika Center, yang berjalan sangat dibutuhkan control yang berfungsi sebagai pengendalian agar data yang dimasukan, keluran dan proses bersifat valid. Sedangkan pengontrolan pada sistem yang berjalan tersebut yang digunakan masih menggunakan metode manual, pengontrolan ini masih dilakukan dengan melihat pada catatan di buku besar dan untuk mendapatkan informasi berkas tersebut masih berbentuk fisik.

Keberadaan sifat yang masih manual dapat menjadikan informasi menjadi lambat dan kemungkinan akan terjadinya kesalahan dalam penginputan data sehingga dapat mengakibatkan proses perulangan dalam penginputan datanya. Sehingga dirasakan dalam pengontrolan ini masih sangat sederhanan yaitu dilakukan dengan mengecek dalam lemari berkas yang tersimpan dalam sebuah map yang kemungkinan pengontrolan tersebut tidak tepat karena terdapat resiko kehilangan data dan kerusakan data, karena data tersebut secara fisik berbentuk kertas maka terdapat kemungkinan data tersebut menjadi rusak dan kotor.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana dalam penyediaan informasi rawat jalan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengumpulan data dan pelayanan terhadap pasien. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu software (perangkat lunak) untuk mendapatkan suatu informasi mengenai data pasien untuk itu dibuat aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Jalan untuk mempermudah pihak klinik dan sebagai fasilitas pelananan pasien.

Dibutuhkan pengembangan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menghasilkan laporan yang bersifat handal, simple dalam penyajian serta informasi yang akurat, cepat dan sistem yang lebih baik agar mampu mempermudah pekerjaan cepat terselesaikan sehingga deadline pekerjaan akan cepat terselesaikan karena mudahnya untuk mendapatkan informasi dan tidak perlu lagi menunda pekerjaan dikarenakan kurangnya sistem informasi yang cepat dan akurat.

Suatu sistem dapat berjalan secara optimal mak akan mempengaruhi kualitas kinerja dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, maka kebetulan sistem yang dapat berjalan sesuai dengan harapan antara lain :

1) Kegiatan sistem pasien rawat jalan sudah terkomputerisasi sehingga proses penginputan datapun akan cepat terselesaikan serta dalam penyimpanan datanya sudah terkomputerisasi menggunakan database MySql sebagai keamanan untuk menyimpan sebuah data dan sebagai bank data. Sehingga mempermudah pengontrolan dari pengecekan berkas rekam medis pasien akan lebih efektif dan efisien serta memberikan kemudahan jika suatu hari terjadi kesalahan pada data maka akan cepat terdeteksi kesalahan tersebut sehingga cepat dalam proses penyelesaian masalah yang terjadi.

2) Sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP.

3) Menampilkan laporan data pasien secara berkala.

4) Tampilan yang dihasilkan bersifat user friendly yaitu mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, agar memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi pelayanan rawat jalan maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi. Adapun pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah sebagai berikut:

1) Dibutuhkan pembangunan sistem yang sudah terkomputerisasi dan menyediakan sarana-sarana yang dibutuhkan sebagai fasilitas Klinik agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik, cepat (tidak memekan waktu yang cukup lama) dan penggunaan serta pencarian data laporan dapat tercatat dengan akurat dan relevan.

2) Resep dokter yang biasanya menggunakan kertas dan tulisan tangan perlu dirubah menjadi sebuah sistem gabungan pada pelayanan pasien rawat jalan, resep yang sudah ditentukan oleh dokter sudah langsung dapat dibaca oleh apoteker sesuai dengan id pasien dan dapat dicetak saat pengambilan obat di apotek.


Berdasarkan beberapa alternative pemecahan masalah yang di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem karena akan mendapatkan keuntungan yang diperoleh antara lain:

a. Membentuk sistem pelayanan rawat jalan yang sederhana, muah dioperasikan secara cepat, tepat dan akurat.

b. Membangun aplikasi internal yang hanya dapat diakses oleh bagian terkait.

c. Aplikasi yang akan dibuat harus terintegrasi dengan database sehingga dapat diupdate jika ada perubahan informasi.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I ini merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I, yang diklasifikasikan lagi dengan menggunakan MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang di jelaskan pada BAB sebelumnya.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap II, yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse HML.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

  1. Pasien melakukan pendaftaran rawat jalan melalui petugas (admin)
  2. Pasien menunggu antrian dokter yang dituju
  3. Pasien memberi informasi keluhan kepada dokter
  4. Pasien membayar biaya administrasi di kamar obat atau kasir

Petugas Pencatatan (Admin)

  1. Admin melakukan login sistem
  2. Sistem melakukan menu home
  3. Admin melakukan pengecekan data pasien
  4. Admin menginput data pasien dan keluhan pasien
  5. Admin memberi nomor antrian kepada pasien
  6. Admin menampilkan nomor antrian pada layar tunggu


Dokter

  1. Dokter melakukan login sistem
  2. Sistem menampilkan menu diagnosa
  3. Dokter menginput diagnosa pasien
  4. Dokter menginput rumah sakit rujukan (apabila pasien perlu penanganan rawat inap pada rumah sakit)
  5. Dokter menginput nama obat dan banyaknya obat
  6. Dokter memberikan keterangan obat
  7. Dokter mencetak surat dokter (apabila) pasien perlu istirahat dirumah


Apoteker kamar obat

  1. Apoteker melakukan login sistem
  2. Sistem menampilkan menu pembelian obat dan menu diagnosa
  3. Apoteker mengecek ketersediaan obat
  4. Apoteker melakukan input pembelian obat
  5. Apoteker mengecek diagnosa yang sudah diinput oleh dokter
  6. Apoteker meninput status obat pasien
  7. Apoteker membeli obat kepada pasien
  8. Apoteker mencetak data obat dan biaya yang harus dibayar oleh pasien (bukti pembayaran)


Kepala Unit

  1. Kepala Unit melakukan login sistem
  2. Sistem menampilkan menu laporan
  3. Kepala Unit dapat melihat data pasien, nama pasien, alamat, pendaftaran dari tanggal, bulan dan tahun, penyakit yang diderita pasien, dan pembayaran.
  4. Pimpinan dapat melihat hasil laporan akhir dalam bentuk diagram dan table

Tata Laksana sistem yang diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual paradigm For UML 6.4 Enterprice Edition untuk menggambar Use Case Diagram, Squence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

Rancangan sistem yang diusulkan pada use case diagram

Tabel 4.1 Use case diagram yang diusulkan

Use case diagram sistem yang diusulkan pada gambar 4.1 terdapat:

a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan

b. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya admin, dokter, apoteker dan kepala unit

c. 26 (dua puluh enam) use case yang biasa dilakukan, dan dijalankanoleh actor tersebut diantaranya : menampilkan Login, menampilkan home, data pasien, data pendaftaran, data pembelian obat, menampilkan master, data akses, data dokter, data rumah sakit, data obat,data supplier obat,diagnosa, tambah diagnosa, tanggal, isi pendaftaran, rumah sakit rujukan,diagnosa, submit rujukan,surat dokter, daftar diagnosa, detail obat, ceck status obat, cetak nota dan logout.


Rancangan sistem yang diusulkan pada activity diagram

Tabel 4.2 Activity diagram yang diusulkan

Activity diagram sistem yang diusulkan pada gambar 4.2 terdapat:

a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan

b. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

c. 27 (dua puluh tujuh) Action,state yang dijalankanoleh actor tersebutdiantaranya : menampilkan Login, menampilkan home, menampilkan nomor antrian, menampilkan status obat,data pasien, menampilkan master, data akses, data dokter, data rumah sakit, dataobat,data supplier obat, pembelian obat, proses pembelian obat,data pasien,proses penginputan data pasien, data pendaftaran, proses penginputan id, prosespenginputan keluhan, proses penginputan nama dokter, penginputan biatapendaftaran, diagnosa, penginputan diagnosa, penginputan rujukan, penginputanstatus obat, cetak nota, laporan dan log out.

d. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri


Rancangan sistem yang diusulkan pada sequence diagram

Tabel 4.3 Sequence diagram yang diusulkan

Sequence diagram sistem yang diusulkan pada gambar 4.3 terdapat:

a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan

b. 9 (sembilan) antar muka yang saling berinteraksi

c. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya admin, dokter, apoteker dan kepala unit

d. 23 (dua puluh tiga) Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

Rancangan sistem yang diusulkan pada class diagram

Tabel 4.4 Class diagram yang diusulkan

Class diagram sistem yang diusulkan pada gambar 4.4 terdapat:

a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan

b. 9 (sembilan) antar muka yang saling berinteraksi

c. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya admin, dokter, apoteker dan kepala unit

d. 23 (dua puluh tiga) Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

1. nama file: data pendaftaran

media  : harddisk

isi  : (id_pendaftaran+ id_pasien+ tanggal + keluhan + id + biaya_pendaftaran)

Primary key : id_pendaftaran

panjang record  : 39

Tabel 4.2 tabel data pendaftaran

2. nama file  : data pasien

media  : harddisk

isi  : (id_pasien+ tanggal + nama + alamat + usia + gol_darah)

Primary key : id_pasien

panjang record  : 47

Tabel 4.3 tabel data pasien

3. nama file: diagnosa

media  : harddisk

isi  : (id_pasien+ tanggal + nama + alamat + usia + gol_darah)( id_diagnosa + tanggal + id¬_pendaftaran + diagnose + id_rumah_sakit + status_obat)

Primary key : id_diagnosa

panjang record  : 120

Tabel 4.4 tabel diagnosa

4. nama file  : data detail_diagnosa

media  : harddisk

isi  : ( id_diagnosa + no_urut + id + qty + keterangan

Primary key : no_urut

panjang record  : 25

Tabel 4.5 tabel detail diagnosa

5. nama file: Tabel dokter

media  : harddisk

isi  : (id + nama_dokter+ poli + biaya)

Primary key : id

panjang record  : 95

Tabel 4.6 tabel dokter

6. nama file  : data obat

media  : harddisk

isi  : (id + nama_obat+ satuan + harga_beli + harga_jual + stock)

Primary key : id

panjang record  : 95

Tabel 4.7 tabel obat


7. nama file: beli obat

media  : harddisk

isi  : (id_pembelian + tanggal + no_sj + id)

Primary key : id_pembelian

panjang record  : 40

Tabel 4.8 tabel beli obat

8. nama file  : detail beli obat

media  : harddisk

isi  : (id_pembelian + no_urut + id + qty)

Primary key : no_urut

panjang record  : 25

Tabel 4.9 tabel detail beli obat


9. nama file: data supplier

media  : harddisk

isi  : (id + nama_supplier + alamat + no_telp)

Primary key : id

panjang record  : 47

Tabel 4.10 tabel supplier

10. nama file  : data akses

media  : harddisk

isi  : ((id + nama + username + password + level )

Primary key : id

panjang record  : 58

Tabel 4.11 tabel data akses


11. nama file  : data rumah sakit

media  : harddisk

isi  : (id_rumah_sakit + nama_rumah_sakit + alamat + no_telp)

Primary key : id_rumah_sakit

panjang record  : 45

Tabel 4.12 tabel data rumah sakit

Rancangan Sistem yang diusulkan

Tampilan prototype halaman login

Untuk mengawali terbukanya tampilan, maka akan mucul tampilan awal login admin seperti dibawah ini:

Tabel 4.5 Tampilan prototype halaman login

Tampilan prototype halaman home

Pada menu ini menampilkan halaman awal program dan terdiri dari nomor antrian dan status obat pasien

Tabel 4.6 Tampilan prototype halaman menu

Tampilan prototype halaman master

Pada menu ini terdiri atas daya yang ada di klinik cibodas medika center

Tabel 4.7 Tampilan prototype halaman Master

Tampilan prototype halaman pembelian obat

Tabel 4.8 Tampilan prototype halaman pembelian obat

Tampilan prototype halaman data pasien

Tabel 4.9 Tampilan prototype halaman data pasien

Tampilan prototype halaman data pendaftaran

Tabel 4.10 Tampilan prototype halaman data pendaftaran

Tampilan prototype halaman diagnosa

Tabel 4.11 Tampilan prototype halaman diagnosa

Tampilan prototype halaman laporan

Tabel 4.12 Tampilan prototype halaman laporan

Tampilan prototype halaman logout

Tabel 4.13 Tampilan prototype halaman logout

Rancangan Program Implementasi yang diusulkan

Tampilan login_user

Tabel 4.14 Tampilan halaman login

Tampilan menu utama

Tabel 4.15 Tampilan halaman login

Tampilan menu data pasein

Tabel 4.16 Tampilan halaman Data Pasien

Tampilan menu data pendaftaran

Tabel 4.17 Tampilan halaman Data Pendaftaran

Tampilan menu diagnosa

Tabel 4.18 Tampilan halaman menu diagnosa

Tampilan menu laporan grafik

Tabel 4.19 Tampilan halaman laporan grafik

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

a) Processor : Dual core (CPU)

b) Memory RAM : 2 GB

c) Harddisk  : 500 GB

d) Monitor LCD : 15 inci

e) Keyboard dan mouse : Standard

f) Printer : Hp Deskjet 1050

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

a) Sistem Operasi Windows 7

b) PHP

c) MySql

d) Dreamweaver CS5

e) Xampp

Hak Akses

Acotr yang dpat mengakses sistem, yaitu:

a) Admin

b) Dokter

c) Kepala Unit

Testing

Tabel pengujian black box pada login

Tabel 4.13 Pengujian black box pada login

Tabel pengujian black box pada pasien

Tabel 4.14 Pengujian black box pada data pasien

Implementasi

Konversi system yang dilakukan menggunakan konversi Direct. Dimana sistem ini langsung diinstall pada PC yang akan digunakan oleh user. Konversi Direct atau langsung ini dilakukan agar user atau pengguna dapat secara langsung mengimplementasikan sistem Rawat Jalan yang diusulkan ini.

Evaluasi

1. Rancangan

a. Maintainability

Dari segi Maintanance, sistem ini tidak begitu sulit dalam perawatannya. Maintenance sistem ini sama seperti sistem-sistem yang lain tanpa harus ada perlakuan khusus dalam pengolahannya.

b. Usability

Penggunaan sistem ini sangat memberikan manfaat bagi pihak klinik karena dapat menunjang kinerja para pegawai dan dokter dan juga akan berdampak kepada perkembangan klinik tersebut.

c. Reusability

Dari segi Reuseability, sistem ini memiliki nilai kegunaan kembali. Software yang digunakan dapat memberikan manfaat untuk kedepannya dalam meminimalisasi biaya untuk waktu yang akan datang.

d. Reliability

Dalam segi kehandalan, Sistem Pelayanan Rawat jalan dapat diandalkan untuk mengelola proses perhitungan pendapatan dan dapat memonitoring kinerja pegawai dan dokter.

e. Extandibility

Dari segi Extend atau perluasan, dalam hal ini sistem dapat dengan mudah beradaptasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh pihak klinik.

2. Kelayakan

a. Teknology

Dari segi teknologi sistem ini sudah menggunakan program PHP, yang tentunya sudah memenuhi kelayakan dalam perkembangan teknologi.

b. Ekonomi

Dari segi ekonomi penggunaan sistem dapat meminimalisi pengeluaran budget yang awalnya digunakan untuk membeli tool-tool yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan.

c. Legal

Dari segi legalitas sistem ini tidak menyalahi aturan karena besifat opensource.

d. Operation

Dari segi operation sistem dapat dengan mudah dioperasikan oleh para user yang menggunakan sistem ini karena bersifat Friendly dan mudah untuk digunakan.

e. Schedule

Sistem yang diusulkan juga memiliki schedule yang mana sudah terlampir dibawah ini.

3. Management

a. Productionality

Dari segi produksi, tentunya sistem ini dapat menunjang dalam meningkatkan produktifitas para pegawai dengan adanya peningkatan kinerja.

b. Diferentiality

Dari segi diferential, sistem ini memiliki beberapa perbedaan karena dapat mengintegrasikan dengan bagian lain sehingga data dapat dilihat dari beberapa sisi.

c. Management

Dari segi management, sistem sudah dirancang agar dapat memiliki sistem management yang baik.

Schedule

Tabel 4.15 Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 4.16 Estimasi biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan mempelajari permasalahan yang dihadapi maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Sistem informasi yang berjalan saat ini masih belum optimal dalam kegiatan pendaftaran pasien rawat jalan, tindakan pasien, pendataan obat, dan pendataan pasien rawat jalan serta laporan keuangan masih belum terkomputerisasi dengan maksimal.


2. Sistem informasi untuk pendaftaran dan pendataan pasien dalam mengolah data masih dilakukan secara manual, masih menggunakan pencatatan melalui kertas dan buku besar, sehingga tidak efektif dan efisien karena akan mengakibatkan tumpukan buku dan kertas serta dibutuhkan media penyimpanan yang cukup luas untuk menampung tumpukan kertas tersebut dan menghawatirkan apabila data tersebut rusak atau hilang.


3. Berdasarkan analisa terhadap permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan, maka dibutuhkan rancangan sistem informasi dengan konsep “Pelayanan Pasien Rawat Jalan” untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dan sebagai alat bantu Klinik untuk mengolah data dan laporan rawat jalan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Cibodas Medika Center, terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Jalan, yaitu sebagai berikut :


1. Dapat dikembangkan lebih luas mengenai sistem pemesanan dan pembelian obat yang sudah terhubung dengan sistem supplier, pemberian informasi minimum stock berupa berupa email atau berupa notifikasi pada sistem supplier.

2. Sistem kedepan dapat menampilkan surat pengantar laboratorium dari klinik untuk diberikan kepada pasien.

3. Pada rancangan sistem ini perlu dilakukan maintenance lebih sering secara rutin minimal sebulan sekali untuk membackup data dan untuk menjaga keakuratan dan stabilitas data.

4. Ada pihak yang bertanggung jawab terhadap sistem baik dari sisi maintenance atau pembangunan sistem kedepannya.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Tata Sutarbini. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Aisyah Siti, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2. Januari 2011.
  3. Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  4. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta : Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 Yunita, Citra Nur Indah. 2010. Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Laboratorium BerbasisWeb pada Perguruan Tinggi Raharja. Tugas Akhir, Tangerang: AMIK Raharja.
  6. 6,0 6,1 O’Connor, Patrick D. T. 2011. Pratical Realibility Engineering, Fourth Edition. England  : John Wley & Sons Ltd.
  7. 7,0 7,1 Widyaningsih, Sri Astuti. 2011. Perancangan Penjadwalan Pemeliharaan Pada Mesin Produksi Bahan Bangunan Untuk Meningkatkan Kehandalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Skripsi, Depok : Universitas Indonesia Fakultas Teknik.
  8. 8,0 8,1 Andhika, Iqbal. 2011. Perancangan Sistem Maintenance Lab Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi, Tangerang: STMIK Raharja.
  9. Turban, E; McClean, E; Wetherbe, J. 1999. Information Technology for Management Making Coinnections for Strategis Advantage, 2nd Edition. John Wley & Sons Ltd.
  10. Hornby, A.S. 1995. Oxford Advanced Leaner’s Dictionary. Oxford: Oxford University Press.
  11. Alter, S. 1992. Information Systems, A Management Perspective. The Benjamin/Cummings Publishing Company. Inc.
  12. Martin, E. W.; Brow, C.V; DeHayes, D.W.; Foffer, J.A.; Perkins, W.C. 1999. Managing Information Technology What Managers Need to Knows, 3th Edition. New Jersey: Pearson Education International.
  13. Lucas, H. J. 2000. Information Technology for Management. Irwin/McGraw-Hill. 7th Edition. Irwin/McGraw-Hill.
  14. Azhar Susanto. 2009. Sistem Akuntansi Prosedur dan Metode. Yogyakarta : BPFE.
  15. 15,0 15,1 Ward. Jhon, and Peppard, Joe. 2002. Strategic Planning for Information Systems. England: John Wiley and Sons Ltd.
  16. McLeod. Raymond Jr and P. Schell, George. 2001. Management Information System. London: Prentince International Hall, Inc.
  17. Bassil, Youssef. 2011. A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle. International Journal of Engineering & Technology (iJET). Lebanon: LACSC – Lebanese Association for Computational Sciences.Vol. 2, No. 5, 2012.
  18. 18,0 18,1 Widodo. Prabowo Pudjo dan Heriawati, P. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  19. 19,0 19,1 19,2 Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  20. Henderi, S.Kom. 2010. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
  21. Rahardja. Untung,; Hidayati. Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
  22. Haughee. Eric. 2013. Instant Sublime Text Starter. Birmingham: Packt Publishing Ltd.
  23. Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer jempolan menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
  24. Anhar, 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  25. Wicaksono, Yogi. 2009. Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  26. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013.
  27. Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
  28. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  29. Paillin, Daniel Bunga. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Ribo Jaya Ambon. Ambon: Universitas Pattimura.
  30. 30,0 30,1 30,2 Rahayu,Nina. 2014. Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
  31. Endriawan. 2013. Pengembangan Sistem Pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT. Pertamina. Semarang : Universitas Diponegoro.
  32. Ester Ivone Wiama. 2011. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta. Yogyakarta: STMIK Amikom.
  33. Alamsyah. Dedy. 2011. Aplikasi Manajemen Komplain Berbasis Web pada Departemen IT PT Alamkaca Prabawa Indonesia. Skripsi, Tangerang: STMIK Raharja.
  34. Kurniawan. M. 2008. Perancangan Sistem Informasi IT Help Desk pada PT. Sumber Alfarian Trijaya. Skripsi, Tangerang: STMIK Raharja.



DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Fitri Apriani