KP1122468595
PROTOTYPE SISTEM PERSEDIAAN BARANG
UNTUK MEMONITORING STOK
PADA CV. MITRA PEST CONTROL
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
OLEH:
1122468595 Mohammad Rizal Ghani
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
(2014/2015)
LEMBAR PERSETUJUAN
PROTOTYPE SISTEM PERSEDIAAN BARANG
UNTUK MEMONITORING STOK
PADA CV. MITRA PEST CONTROL
Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja Informatika
STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.
Tangerang, 10 Desember 2014
Dosen Pembimbing
( Triyono.,S.Kom)
NID. 05078
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
NIM |
: 1122468595
|
Nama |
: Mohammad Rizal Ghani
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 10 Desember 2014 | |
Mohammad Rizal Ghani | |
NIM. 1122468595 |
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan akhir yang sama yaitu melaksanakan segala kegiatan operasi perusahaan secara efektif dan efisien untuk mencapai visi dan misi yang diharapkan. Agar tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan maka dari itu perusahaan harus memperhatikan setiap aspek yang ada di luar maupun yang ada didalam perusahaan. CV. MITRA PEST CONTROL merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan obat pembasmi hama dan jasa pembasmi hama guna membantu kebutuhan masyarakat. Untuk itulah diperlukan pembenahan sistem persediaan barang untuk mengontrol dan memonitoring ketersediaan stok yang ada guna menghindari kesalahan dalam proses pengolahan data. Melihat adanya permasalahan tersebut maka perlu adanya penelitian sistem prosedur yang dapat memecahkan masalah, guna membantu mempercepat dan meningkatkan kinerja pada sistem persediaan barang.
Kata Kunci: Persediaan Barang, Monitoring, Stok
ABSTRACT
Basically have the same ultimate goal of carrying out all the operations of the company effectively and efficiently to achieve the vision and mission of each company is expected. In order to achieve the vision and mission that has been established and therefore companies should pay attention to every aspect of the outdoors and who are in the company. CV. MITRA PEST CONTROL is a company engaged in the sale of pesticides and pest control services to assist the needs of the community. For that needed revamping inventory system to control and monitor the availability of the existing stock in order to avoid errors in the data processing. See any problems it is necessary to study the system procedures that can solve the problem, in order to help speed up and improve the performance of the inventory system.
Kata Kunci: Inventory, Monitoring, Stock
Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.
Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh infomasi berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Bapak Sugeng Santoso S. Kom., selaku Asisten Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Junaidi M. Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
- Bapak Sukarno S. Kom , selaku Pimpinan CV. Mitra Pest Control.
- Kepada Kedua Orang Tuaku, Abangku Deden, dan Adikku serta teman-temanku dari Komunita Mup’On Fc. Wawan Setiawan, Andriyanto, Nova, Agun, Rian, Ilham, Ian, Burhan, Bayu serta teman-teman lainnya, yang tiada henti memberikan doa serta dukungannya, atas semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik.
- Special thanks to Annisa Firda Mujtahidah yang telah menjadi inspirasiku untuk segera menyelesaikan pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
Bagaimana sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan pada CV. MITRA PEST CONTROL ?
Apakah sistem informasi persediaan barang pada CV. MITRA PEST CONTROL saat ini sudah berjalan dengan akurat dan cepat?
Sistem persediaan barang untuk memonitoring stok yang sedang berjalan di CV. Mitra Pest Control tersebut belum terkomputerisasi dan masih berjalan manual.
Sistem persediaan barang untuk memonitoring stok yang ada di CV. Mitra Pest Control belum bisa dinilai efektif dan efisien, karena belum bisa menyesuaikan kebutuhan sistem terkomputerisasi saat ini.
Tujuan Operasional, yaitu untuk menganalisa Sistem Monitoring Persediaan Barang Pada CV. MITRA PEST CONTROL.
Tujuan Fungsional, yaitu untuk melihat lebih jauh kelebihan dan kekurangan monitoring persediaan barang agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi didalam mengolah data pada Sistem Persediaan Barang di CV. MITRA PEST CONTROL.
Individual, yaitu untuk menambah pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan pada sebuah Sistem Monitoring Persediaan Barang Pada CV. MITRA PEST CONTROL.
Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman terutama dalam bidang sistem persediaan barang.Bagi CV. MITRA PEST CONTROL Dapat memberikan informasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah dan mengontrol data persediaan barang dimasa yang akan datang.
Bagi Perguruan Tinggi Raharja Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.
Metode Observasi
Merupakan cara pengumpulan data secara langsung kelapangan melalui pengamatan dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap sejumlah objek penelitian dari sejumlah individu yang bersangkutan pada CV. MITRA PEST CONTROL dan sistem persediaan barang yang lain.Metode Wawancara
Mengadakan wawancara langsung kepada pimpinan CV yaitu Bapak Sukarno, Tentang bagaimana prosedur persediaan barang yang terjadi saat ini pada CV. MITRA PEST CONROL.Metode Studi Pustaka
Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber-sumber literatur seperti buku, majalah, internet, artikel, jurnal dan refrensi lainnya yang berkaitan dalam penyusunan laporan ini.Survey terhadap sistem yang sedang berjalan.
Analisis terhadap temuan Survey.
Identifikasi temuan Survey.
Identifikasi persyaratan sistem.
Komponen Sistem (Components))
Suatusistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinyasaling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem dan elemen sistemdapat berupa suatu sub sistem di bagian-bagian dari sub sistem yang bersifatmenjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secarakeseluruhan, misalnya suatu perusahaan, suatu sistem yang lebih besar disebutdengan supra sistem misalnya industri. Kalau dipandang industri sebagai suatusistem, maka perusahaan dapat disebut dengan sub sistem.Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antarasistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dan lingkungan luarnya. Batassistem ini memungkinkan suatu sitem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistemmenunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapunyang di luar batas sistem, mempengaruhi operasi suatu sistem. Lingkungan luar sistemdapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut. Yang menguntungkanmerupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap terjaga. Sedangkanyang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggukelangsungan hidup dari sistem.Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antarasuatu sub sistem dengan sub sistem lainnya, dengan ini sumber daya mengalirdari satu sub sistem ke sub sistem lainya. Keluaran (output) dari suatu sub sistem akan menjadi masukan (input) bagi sub sistem penghubung yangberinteraksi dengan sub sistem lainnya yang akan membentuk satu kesatuan.Masukan Sistem (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapatberupa masukkan perawatan supaya energi yang dimasukkan dari sinyal inputenergi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam suatukomputer program adalah maintenance inputyang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.Keluaran sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah dandiklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuang. Keluarandapat berupa masukkan untuk sub sistem yang lain kepada supra sistem. Misalnyauntuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak bergunamerupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yangdibutuhkan.Pengolah Sistem (Processing)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah padasistem itu sendiri sebagai pengolah yang akan mengubah masukkan menjadikeluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukkan berupa bahan bakumenjadi keluaran berupa barang jadi. Misalnya akuntansi akan mengolah data-datatransaksi menjadi laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.Sasaran Sistem (Goal)
Suatusistem pasti mempunyai tujuan (goal)atau sasaran (objective). Sasarandari sistem sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yangakan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasarandan tujuannya.Sistem abstrak, berupa pemikiran dan ide-ide yang tidak nampak secara fisik, contoh teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan.
Sistem fisik, sistem yang ada secara fisik, contoh sistem komputer, sistem produksi, sistem pemasaran dan lain-lain.
Sistem alamiah, merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia, contoh perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain-lain.
Sistem buatan manusia, sistem yang melibatkan interaksi manusia dan mesin, contoh interaksi manusia dengan mesin.
Sistem deterministic, sistem yang kondisi masa depannya dapat diprediksi, contoh sistem komputer yaitu sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program komputer yang dijalankan.
Sistem probalistik, sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena tidak mengandung kepastian, contoh sistem persediaan barang.
Sistem terbuka, sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, contoh sistem assembling.
Sistem tertutup, sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar sistem, contoh sistem administrasi.
Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
Petakan use case untuk tiapbusiness process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dam lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadikomponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga,definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia berinteraksidengan baik.
Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dansebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :
Pendekatanuse case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentuuntuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.
Pendekatankomponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaikimodel beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
Prinati lunak siap dirilis.
Sesuatu (things) Ada 4 sesuatu (things) dalam unified modeling language (UML), yaitu:
Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML (Unified Modeling Language). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model UMLUnified Modeling Language, biasanya merupakan kata kerja dari model UMLUnified Modeling Language, yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modelling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modelling Language).
Relasi(Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :Kebergantungan(Dependency)
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
Diagram UML
Ada 5 (lima) macam Diagram dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :Use Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem.Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Seorang aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolabirasi dan relasi-relasi antar objek.Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.State Chart Diagram
Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan akitifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan KKP ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk melakukan perbaikan kedepannya.
Akhir kata penulis berharap Laporan KKP ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.
Tangerang, 10 Desember 2014 | |
Mohammad Rizal Ghani | |
NIM. 1122468595 |
Daftar isi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Struktur Organisasi CV. Mitra Pest Control
Gambar 3.2. Use Case Diagram
Gambar 3.3. Activity Diagram Proses Barang Masuk
Gambar 3.4. Activity Diagram Proses Barang Keluar
Gambar 3.5. Activity Diagram Proses Pembuatan Laporan
Gambar 3.6. Sequence Diagram Proses Barang Masuk
Gambar 3.7. Sequence Diagram Proses Barang Keluar
Gambar 3.8. Sequence Diagram Proses Pembuatan Laporan
Gambar 3.9. Tampilan Login
Gambar 3.10. Tampilan Menu Utama
Gambar 3.11. Tampilan Form User
Gambar 3.12. Tampilan Form Barang Masuk
Gambar 3.13. Tampilan Form Barang Keluar
Gambar 3.14. Tampilan Form Supplier
Gambar 3.15. Tampilan Form Pesanan Barang
Gambar 3.16. Tampilan Form Cetak Laporan
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
BAB I
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan termasuk pada bagian persediaan barang. Persediaan barang dagangan merupakan harta bagi suatu perusahaan dagang, oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat memonitoring data untuk mengetahui jumlah persediaan barang secara up to date. Dengan adanya sistem persediaan barang yang baik akan membantu perusahaan dalam membuat strategi penjualan untuk waktu yang akan datang, karena kesalahan dalam sistem informasi persediaan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
CV. MITRA PEST CONTROL adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan obat pembasmi hama dan jasa pembasmi hama. Proses pencatatan barang masuk dan pengontrolan persediaan barang yang tersedia pada CV. MITRA PEST CONTROL masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mengetahui sisa persediaan barang yang masih tersedia. Untuk mengetahui sisa persediaan barang, pihak gudang harus menghitung barang secara fisik. Disamping itu proses pembuatan laporan penerimaan dan pengeluaran barang memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan pihak gudang harus mencatat ulang semua data yang diperlukan dalam pembuatan laporan. Proses pencarian data penerimaan dan pengeluaran juga memerlukan waktu yang lama karena harus mencari pada kumpulan dokumen penerimaan dan pengeluaran barang.
Berdasarkan alasan diatas, peneliti tertarik untuk meracang suatu sistem dengan judul “PROTOTYPE SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK MEMONITORING STOK PADA CV. MITRA PEST CONTROL”.
Rumusan Masalah
Dalam latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan suatu masalah yaitu:
Ruang Lingkup
Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah, antara lain mulai dari input barang sampai dengan menampilkan monitoring persediaan barang yang tersedia pada CV. MITRA PEST CONTROL.
Hipotesis
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat menghasilkan Hipotesis untuk mengetahui kebenarannya.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan didalam Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini terbagi dalam 3 (tiga) jenis yaitu sebagai berikut :
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang digunakan yaitu mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung untuk mendapatkan data secara relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
Metode Analisa
Setelah proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar memberikan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Penulis melakukan metode berorientasi objek pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini. Dalam metode analisis sistem, dilakukan melalui 4 (empat) tahap yaitu :
Sistematika Penulisan
Untuk lebih mempermudah dalam membaca dan mengikuti penulisan, maka dalam laporan ini penulis membagi menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan serta diuraikan secara teori langkah-langkah serta definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam bab pembahasan.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai analisa organisasi, sejarah singkat, gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, uraian jabatan dan uraian tugas, serta analisa sistem yang sedang berjalan.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang sebaiknya dilakukan untuk mengembangan dan penunjang kegiatan operasional perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan, elemen, subsistem, yang saling bekerja sama atau yang saling berhubungan dengan cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan satu fungsi guna mencapai satu tujuan.
Dari definisi tentang sistem tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan atau berhubungan antara satu sama lain yang saling mempengaruhi dan beroperasi bersama untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Karakteristik Sistem
Terdapat delapan kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang mendekatkan pada prosedur dan yang mendekatkan pada elemen. Pengertian sistem dilihat dari suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Suatu sistem mempunyai beberapa komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dan elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub-sub sistem yang terdapat di dalam bagian sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem. Sistem mempunyai karakteristik dan sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar, penghubung, masukan, pengolah, keluaran dan sasaran. (Jogiyanto,Hartono, 2005 : 2). [1]
Klasifikasi Sistem
Sistem diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
Konsep Dasar Informasi
Definisi Data
Menurut Sutabri (2012:1)[2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata”. Menurut Taufiq (2013:13) [3], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”. Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.
Definisi Informasi
“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini dan mendatang.” (Jogiyanto, Hartono, 2005 : 4)[1]. “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.” (Sutabri, 2012 : 4)[2]. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan data adalah suatu fakta dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Siklus Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu sistem informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan informasi yang akan datang, pada penerima informasi tidak boleh terhambat serta mempunyai manfaat untuk penerimanya sehingga informasi ditujukkan pada orang yang tepat karena manfaat informasi bagi setiap orang adalah berbeda.
Teori Khusus
UML(Unified Modeling Languange)
Definisi UML(Unified Modeling Languange)
Menurut Nugroho (2010:6)[4], “UML (UnifiedModeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Menurut Alim (2012:30)[5], “UML (UnifiedModeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.
Langkah-langkah Penggunaan UML(Unified Modeling Languange)
Menurut Henderi (2010:6)[6], langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML)sebagai berikut :
Metodologi UML(Unified Modeling Languange)
Menurut Adi Nugroho (2009:117)[7], “Bangunan dasar metodologi UML (Unified Modelling Language) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan” yaitu :
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Menurut Prasetio (2012:181)[8] , “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.
Menurut Mustakini (2009:46)[9], “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perankat lunak untuk dimanipulasi”.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan database adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang tersimpan di perangkat keras.
Konsep Dasar Monitoring
Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan secara rutin mengenai kemajuan project yang sedang berjalan atau kegiatan memantau perubahan proses dan output project (Khana:2013)[10].
Monitoring Jaringan Komputer adalah proses pengumpulan dan melakukan analisis terhadap data-data pada lalu lintas jaringan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki jaringan komputer. Monitoring Jaringan ini merupakan bagian dari manajemen jaringan (Prasetyo:2013)[11].
Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan sebuah project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan sumber daya.
Microsoft Visual Basic. Net 2010
Menurut Yuswanto dan Subari (2010)[12]
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
ditemukan, tapi tag <references/>
tidak ditemukan