KP1122468595

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE SISTEM PERSEDIAAN BARANG

UNTUK MEMONITORING STOK

PADA CV. MITRA PEST CONTROL


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122468595 Mohammad Rizal Ghani


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN


PROTOTYPE SISTEM PERSEDIAAN BARANG

UNTUK MEMONITORING STOK

PADA CV. MITRA PEST CONTROL


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja Informatika

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.


Tangerang, 10 Desember 2014

Dosen Pembimbing


( Triyono.,S.Kom)

NID. 05078


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1122468595
Nama
: Mohammad Rizal Ghani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 10 Desember 2014
Mohammad Rizal Ghani
NIM. 1122468595

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan akhir yang sama yaitu melaksanakan segala kegiatan operasi perusahaan secara efektif dan efisien untuk mencapai visi dan misi yang diharapkan. Agar tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan maka dari itu perusahaan harus memperhatikan setiap aspek yang ada di luar maupun yang ada didalam perusahaan. CV. MITRA PEST CONTROL merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan obat pembasmi hama dan jasa pembasmi hama guna membantu kebutuhan masyarakat. Untuk itulah diperlukan pembenahan sistem persediaan barang untuk mengontrol dan memonitoring ketersediaan stok yang ada guna menghindari kesalahan dalam proses pengolahan data. Melihat adanya permasalahan tersebut maka perlu adanya penelitian sistem prosedur yang dapat memecahkan masalah, guna membantu mempercepat dan meningkatkan kinerja pada sistem persediaan barang.

Kata Kunci: Persediaan Barang, Monitoring, Stok


ABSTRACT

Basically have the same ultimate goal of carrying out all the operations of the company effectively and efficiently to achieve the vision and mission of each company is expected. In order to achieve the vision and mission that has been established and therefore companies should pay attention to every aspect of the outdoors and who are in the company. CV. MITRA PEST CONTROL is a company engaged in the sale of pesticides and pest control services to assist the needs of the community. For that needed revamping inventory system to control and monitor the availability of the existing stock in order to avoid errors in the data processing. See any problems it is necessary to study the system procedures that can solve the problem, in order to help speed up and improve the performance of the inventory system.

Kata Kunci: Inventory, Monitoring, Stock


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh infomasi berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Sugeng Santoso S. Kom., selaku Asisten Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Junaidi M. Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Sukarno S. Kom , selaku Pimpinan CV. Mitra Pest Control.
  5. Kepada Kedua Orang Tuaku, Abangku Deden, dan Adikku serta teman-temanku dari Komunita Mup’On Fc. Wawan Setiawan, Andriyanto, Nova, Agun, Rian, Ilham, Ian, Burhan, Bayu serta teman-teman lainnya, yang tiada henti memberikan doa serta dukungannya, atas semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik.
  6. Special thanks to Annisa Firda Mujtahidah yang telah menjadi inspirasiku untuk segera menyelesaikan pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
  7. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan KKP ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk melakukan perbaikan kedepannya.

    Akhir kata penulis berharap Laporan KKP ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


    Tangerang, 10 Desember 2014
    Mohammad Rizal Ghani
    NIM. 1122468595

    Daftar isi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi CV. Mitra Pest Control

    Gambar 3.2. Use Case Diagram

    Gambar 3.3. Activity Diagram Proses Barang Masuk

    Gambar 3.4. Activity Diagram Proses Barang Keluar

    Gambar 3.5. Activity Diagram Proses Pembuatan Laporan

    Gambar 3.6. Sequence Diagram Proses Barang Masuk

    Gambar 3.7. Sequence Diagram Proses Barang Keluar

    Gambar 3.8. Sequence Diagram Proses Pembuatan Laporan

    Gambar 3.9. Tampilan Login

    Gambar 3.10. Tampilan Menu Utama

    Gambar 3.11. Tampilan Form User

    Gambar 3.12. Tampilan Form Barang Masuk

    Gambar 3.13. Tampilan Form Barang Keluar

    Gambar 3.14. Tampilan Form Supplier

    Gambar 3.15. Tampilan Form Pesanan Barang

    Gambar 3.16. Tampilan Form Cetak Laporan

    DAFTAR SIMBOL


    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    Daftar Simbol Activity Diagram.png


    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png


    BAB I

    PENDAHULUAN


    Latar Belakang

    Perkembangan teknologi informasi di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan termasuk pada bagian persediaan barang. Persediaan barang dagangan merupakan harta bagi suatu perusahaan dagang, oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat memonitoring data untuk mengetahui jumlah persediaan barang secara up to date. Dengan adanya sistem persediaan barang yang baik akan membantu perusahaan dalam membuat strategi penjualan untuk waktu yang akan datang, karena kesalahan dalam sistem informasi persediaan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

    CV. MITRA PEST CONTROL adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan obat pembasmi hama dan jasa pembasmi hama. Proses pencatatan barang masuk dan pengontrolan persediaan barang yang tersedia pada CV. MITRA PEST CONTROL masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mengetahui sisa persediaan barang yang masih tersedia. Untuk mengetahui sisa persediaan barang, pihak gudang harus menghitung barang secara fisik. Disamping itu proses pembuatan laporan penerimaan dan pengeluaran barang memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan pihak gudang harus mencatat ulang semua data yang diperlukan dalam pembuatan laporan. Proses pencarian data penerimaan dan pengeluaran juga memerlukan waktu yang lama karena harus mencari pada kumpulan dokumen penerimaan dan pengeluaran barang.

    Berdasarkan alasan diatas, peneliti tertarik untuk meracang suatu sistem dengan judul “PROTOTYPE SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK MEMONITORING STOK PADA CV. MITRA PEST CONTROL”.


    Rumusan Masalah

    Dalam latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan suatu masalah yaitu:

    1. Bagaimana sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan pada CV. MITRA PEST CONTROL ?

    2. Apakah sistem informasi persediaan barang pada CV. MITRA PEST CONTROL saat ini sudah berjalan dengan akurat dan cepat?


    Ruang Lingkup

    Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah, antara lain mulai dari input barang sampai dengan menampilkan monitoring persediaan barang yang tersedia pada CV. MITRA PEST CONTROL.


    Hipotesis

    Dari rumusan masalah diatas, maka dapat menghasilkan Hipotesis untuk mengetahui kebenarannya.

    1. Sistem persediaan barang untuk memonitoring stok yang sedang berjalan di CV. Mitra Pest Control tersebut belum terkomputerisasi dan masih berjalan manual.

    2. Sistem persediaan barang untuk memonitoring stok yang ada di CV. Mitra Pest Control belum bisa dinilai efektif dan efisien, karena belum bisa menyesuaikan kebutuhan sistem terkomputerisasi saat ini.


    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan didalam Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini terbagi dalam 3 (tiga) jenis yaitu sebagai berikut :

    1. Tujuan Operasional, yaitu untuk menganalisa Sistem Monitoring Persediaan Barang Pada CV. MITRA PEST CONTROL.

    2. Tujuan Fungsional, yaitu untuk melihat lebih jauh kelebihan dan kekurangan monitoring persediaan barang agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi didalam mengolah data pada Sistem Persediaan Barang di CV. MITRA PEST CONTROL.

    3. Individual, yaitu untuk menambah pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan pada sebuah Sistem Monitoring Persediaan Barang Pada CV. MITRA PEST CONTROL.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

    1. Bagi Peneliti
      Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman terutama dalam bidang sistem persediaan barang.

    2. Bagi CV. MITRA PEST CONTROL Dapat memberikan informasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah dan mengontrol data persediaan barang dimasa yang akan datang.

    3. Bagi Perguruan Tinggi Raharja Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Metode penelitian yang digunakan yaitu mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung untuk mendapatkan data secara relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu sebagai berikut :

    1. Metode Observasi
      Merupakan cara pengumpulan data secara langsung kelapangan melalui pengamatan dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap sejumlah objek penelitian dari sejumlah individu yang bersangkutan pada CV. MITRA PEST CONTROL dan sistem persediaan barang yang lain.

    2. Metode Wawancara
      Mengadakan wawancara langsung kepada pimpinan CV yaitu Bapak Sukarno, Tentang bagaimana prosedur persediaan barang yang terjadi saat ini pada CV. MITRA PEST CONROL.

    3. Metode Studi Pustaka
      Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber-sumber literatur seperti buku, majalah, internet, artikel, jurnal dan refrensi lainnya yang berkaitan dalam penyusunan laporan ini.

    Metode Analisa

    Setelah proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar memberikan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Penulis melakukan metode berorientasi objek pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini. Dalam metode analisis sistem, dilakukan melalui 4 (empat) tahap yaitu :

    • Survey terhadap sistem yang sedang berjalan.

    • Analisis terhadap temuan Survey.

    • Identifikasi temuan Survey.

    • Identifikasi persyaratan sistem.


    Sistematika Penulisan

    Untuk lebih mempermudah dalam membaca dan mengikuti penulisan, maka dalam laporan ini penulis membagi menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini dijelaskan serta diuraikan secara teori langkah-langkah serta definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam bab pembahasan.

    BAB III PEMBAHASAN

    Dalam bab ini dikemukakan mengenai analisa organisasi, sejarah singkat, gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, uraian jabatan dan uraian tugas, serta analisa sistem yang sedang berjalan.

    BAB IV PENUTUP

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang sebaiknya dilakukan untuk mengembangan dan penunjang kegiatan operasional perusahaan.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan, elemen, subsistem, yang saling bekerja sama atau yang saling berhubungan dengan cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan satu fungsi guna mencapai satu tujuan.

    Dari definisi tentang sistem tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan atau berhubungan antara satu sama lain yang saling mempengaruhi dan beroperasi bersama untuk mencapai satu tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Terdapat delapan kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang mendekatkan pada prosedur dan yang mendekatkan pada elemen. Pengertian sistem dilihat dari suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

    Suatu sistem mempunyai beberapa komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dan elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub-sub sistem yang terdapat di dalam bagian sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem. Sistem mempunyai karakteristik dan sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar, penghubung, masukan, pengolah, keluaran dan sasaran. (Jogiyanto,Hartono, 2005 : 2). [1]

    1. Komponen Sistem (Components))
      Suatusistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinyasaling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem dan elemen sistemdapat berupa suatu sub sistem di bagian-bagian dari sub sistem yang bersifatmenjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secarakeseluruhan, misalnya suatu perusahaan, suatu sistem yang lebih besar disebutdengan supra sistem misalnya industri. Kalau dipandang industri sebagai suatusistem, maka perusahaan dapat disebut dengan sub sistem.

    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antarasistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dan lingkungan luarnya. Batassistem ini memungkinkan suatu sitem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistemmenunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
      Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapunyang di luar batas sistem, mempengaruhi operasi suatu sistem. Lingkungan luar sistemdapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut. Yang menguntungkanmerupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap terjaga. Sedangkanyang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggukelangsungan hidup dari sistem.

    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Penghubung sistem merupakan media penghubung antarasuatu sub sistem dengan sub sistem lainnya, dengan ini sumber daya mengalirdari satu sub sistem ke sub sistem lainya. Keluaran (output) dari suatu sub sistem akan menjadi masukan (input) bagi sub sistem penghubung yangberinteraksi dengan sub sistem lainnya yang akan membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input)
      Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapatberupa masukkan perawatan supaya energi yang dimasukkan dari sinyal inputenergi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam suatukomputer program adalah maintenance inputyang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran sistem (Output)
      Merupakan hasil dari energi yang diolah dandiklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuang. Keluarandapat berupa masukkan untuk sub sistem yang lain kepada supra sistem. Misalnyauntuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak bergunamerupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yangdibutuhkan.

    7. Pengolah Sistem (Processing)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah padasistem itu sendiri sebagai pengolah yang akan mengubah masukkan menjadikeluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukkan berupa bahan bakumenjadi keluaran berupa barang jadi. Misalnya akuntansi akan mengolah data-datatransaksi menjadi laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Goal)
      Suatusistem pasti mempunyai tujuan (goal)atau sasaran (objective). Sasarandari sistem sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yangakan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasarandan tujuannya.

    Klasifikasi Sistem

    Sistem diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Sistem abstrak, berupa pemikiran dan ide-ide yang tidak nampak secara fisik, contoh teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan.

    2. Sistem fisik, sistem yang ada secara fisik, contoh sistem komputer, sistem produksi, sistem pemasaran dan lain-lain.

    3. Sistem alamiah, merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia, contoh perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain-lain.

    4. Sistem buatan manusia, sistem yang melibatkan interaksi manusia dan mesin, contoh interaksi manusia dengan mesin.

    5. Sistem deterministic, sistem yang kondisi masa depannya dapat diprediksi, contoh sistem komputer yaitu sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program komputer yang dijalankan.

    6. Sistem probalistik, sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena tidak mengandung kepastian, contoh sistem persediaan barang.

    7. Sistem terbuka, sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, contoh sistem assembling.

    8. Sistem tertutup, sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar sistem, contoh sistem administrasi.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Data

    Menurut Sutabri (2012:1)[2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata”. Menurut Taufiq (2013:13) [3], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”. Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

    Definisi Informasi

    “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini dan mendatang.” (Jogiyanto, Hartono, 2005 : 4)[1]. “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.” (Sutabri, 2012 : 4)[2]. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan data adalah suatu fakta dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut.

    Siklus Informasi

    Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

    Kualitas Informasi

    Kualitas dari suatu sistem informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan informasi yang akan datang, pada penerima informasi tidak boleh terhambat serta mempunyai manfaat untuk penerimanya sehingga informasi ditujukkan pada orang yang tepat karena manfaat informasi bagi setiap orang adalah berbeda.

    Teori Khusus

    UML(Unified Modeling Languange)

    Definisi UML(Unified Modeling Languange)

    Menurut Nugroho (2010:6)[4], “UML (UnifiedModeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Menurut Alim (2012:30)[5], “UML (UnifiedModeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

    Langkah-langkah Penggunaan UML(Unified Modeling Languange)

    Menurut Henderi (2010:6)[6], langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML)sebagai berikut :

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk tiapbusiness process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dam lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadikomponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga,definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia berinteraksidengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dansebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :

      • Pendekatanuse case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentuuntuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.

      • Pendekatankomponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaikimodel beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    13. Prinati lunak siap dirilis.

    Metodologi UML(Unified Modeling Languange)

    Menurut Adi Nugroho (2009:117)[7], “Bangunan dasar metodologi UML (Unified Modelling Language) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan” yaitu :

    1. Sesuatu (things) Ada 4 sesuatu (things) dalam unified modeling language (UML), yaitu:

      • Structural things
        Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML (Unified Modeling Language). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      • Behavioral things
        Merupakan bagian yang dinamis pada model UMLUnified Modeling Language, biasanya merupakan kata kerja dari model UMLUnified Modeling Language, yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      • Grouping things
        Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      • Annotational things
        Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modelling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modelling Language).

    2. Relasi(Relationship)
      Ada 4 (empat) macam relationship dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :

      • Kebergantungan(Dependency)
        Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

      • Asosiasi
        Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      • Generalisasi
        Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

      • Realisasi
        Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    3. Diagram UML
      Ada 5 (lima) macam Diagram dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :

      • Use Diagram
        Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem.Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Seorang aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

      • Class Diagram
        Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolabirasi dan relasi-relasi antar objek.

      • Activity Diagram
        Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

      • State Chart Diagram
        Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan akitifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

      • Sequence Diagram
        Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Prasetio (2012:181)[8] , “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

    Menurut Mustakini (2009:46)[9], “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perankat lunak untuk dimanipulasi”.

    Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan database adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang tersimpan di perangkat keras.

    Konsep Dasar Monitoring

    Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan secara rutin mengenai kemajuan project yang sedang berjalan atau kegiatan memantau perubahan proses dan output project (Khana:2013)[10].

    Monitoring Jaringan Komputer adalah proses pengumpulan dan melakukan analisis terhadap data-data pada lalu lintas jaringan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki jaringan komputer. Monitoring Jaringan ini merupakan bagian dari manajemen jaringan (Prasetyo:2013)[11].

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan sebuah project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan sumber daya.


    Microsoft Visual Basic. Net 2010

    Menurut Yuswanto dan Subari (2010)[12], Visual basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Visual basic .NET 2010 mempunyai suatu jendela yang luas sebagai ruangan kerjanya. Jendela-jendela tersebut yaitu sebagai berikut :

    1. MenuBar
      MenuBar merupakan kumpulan perintah-perintah yang dikelompokkkan dalam kriteria operasinya. Daftar pilihan menu yang disediakan oleh Visual Basic. Net 2010 adalah File, Edit, View, Project, Build, Debug, Data, Format, Tools, Windows, dan Help.

    2. Toolbar
      Toolbar merupakan sekumpulan tombol atau icon yang mewakili suatu perintah tertentu pada bahasa pemrograman berbasis windows dan bisa juga dikombinasikan dengan perintah yang dibuat sendiri dengan menggunakan logika pemikiran sendiri.

    3. Toolbox
      Toolbox merupakan sebuah jendela di mana kontrol atau kontrol user interface ditempatkan dan digunakan untuk membentuk suatu program berbasis windows dan web. Kontrol-kontrol yang ada di toolbox antara lain: all windows form, common controls, data, components, containers, menus & toolbars, printing, dialogs, WPF interoperability, reporting, dan visual basic powerpacks.

    4. Form Windows
      Di tengah area kerja Visual Basic .NET 2010 terdapat jendela form atau jendela desain. Jendela ini merupakan pusat pengembangan Visual basic .NET 2010 di mana kontrol (obyek) dari common controls pada toolbox ditempatkan.

    5. Code Windows
      Code windows atau sering disebut dengan jendela editor merupakan area yang dapat menuliskan kode-kode pemrograman Visual basic .NET. suatu kode-kode program merupakan kumpulan dari instruksi untuk menjalankan obyek yang berupa kontrol maupun form serta logika program. Code windows mampu meringkas tempat dengan fasilitas Outlining yang dapat menyembunyikan serta menampilkan kembali suatu blok program.

    6. Solution Explorer Windows
      Solution explorer windows merupakan jendela yang menampilkan daftar semua form, modul, class dan file lainnya untuk membuat aplikasi.

    7. Properti Windows
      Properti window digunakan pada mode desain yang bertujuan untuk mengatur suatu nilai pada kontrol (obyek). Pada bagian atas dari jendela properties terdapat kotak pilihan sebagai penunjuk dari nama obyek yang sedang aktif.

    8. Jendela-jendela lain
      Saat eksekusi program dilakukan, terdapat beberapa jendela yang menampilkan informasi dari efek proses tersebut. Beberapa jendelatersebut, anatara lain :

      • Error list Windows
        Error list Windows merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan deskripsi kesalahan yang ditemukan ketika mencoba menjalankan aplikasi.

      • Output Window
        Output window merupakan jendela untuk menampilkan langkah-langkah dalam mengkompilasi program.

    Microsoft SQL Server

    SQL Server adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang di distribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. Mysql sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

    SQL adalah konsep pengoprasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoprasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. (Yuswanto., Subari. (2010)[12].


    Elisitasi

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Literature Review

    BAB III

    Gambaran Umum CV. Mitra Pest Control

    Sejarah Singkat CV. Mitra Pest Control

    Visi Perusahaan

    Misi Perusahaan

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Barang Masuk

    Prosedur Sistem Barang Keluar

    Prosedur Sistem Pembuatan Laporan

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

    Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    Sistem Yang Berjalan Pada Sequance Diagram

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Analisa Masukkan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Prototype

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    User Requirement

    BAB IV

    Kesimpulan

    Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Jogiyanto, Hartono, 2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi :Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”, Penerbit Andi, Yogyakarta.
    2. 2,0 2,1 Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Informasi", Penerbit Andi, Yogyakarta
    3. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
    4. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi.
    5. Alim,Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
    6. Henderi 2010. UML. Yogyakarta:Universitas Gajah Mada
    7. Nugroho. Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML Dan Java. Yogyakarta : Andi.
    8. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
    9. Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
    10. Tiara. Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    11. Prasetyo, Imam. 2013. Pengenalan Monitoring Jaringan Komputer. Diambil dari http://ilmukomputer.org
    12. 12,0 12,1 Yuswanto., Subari. (2010). Boom..! Visual Studio .Net 2010 Meledak. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.

    DAFTAR LAMPIRAN