SI1414482168
PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA
PT PAZ ACE INDONESIA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1414482168
|
NAMA |
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA
PT PAZ ACE INDONESIA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1414482168
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akuntansi
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, Juli 2018
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan SIstem Informasi
| ||||
(Dr. Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M) |
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : 078010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA
PT PAZ ACE INDONESIA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1414482168
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Disetujui Oleh :
Tangerang, Juli 2018
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Muhamad Zahruddin S.Kom,.MM) |
(H. Abdul Hamid Arribathi S.Ag,.MM)
| ||
NID : 15013 |
NID : 13005.
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA
PT PAZ ACE INDONESIA
KOTA TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1414482168
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji :
Tangerang, Juli 2018
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA
PT PAZ ACE INDONESIA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1414482168
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akuntansi
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 13 Juli 2018
NIM : 1414482168
|
*Tandatangan dibubuhi materai 6.000
ABSTRAKSI
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat, bukan tidak mungkin perlahan-lahan segala aktivitas manusia yang awalnya dikerjakan secara semi komputerisasi beralih menggunakan suatu sistem yang terkomputerisasi secara keseluruhan. Hal ini yang perlahan ingin mulai diterapkan pada Koperasi PT Paz Ace Indonesia, yang mana melalui analisa yang telah dilakukan dengan metode PIECES menemukan beberapa kelemahan sistem yang saat ini sedang berjalan, diantaranya dalam pelaksanaan pencatatan penjualan yang masih menggunakan buku besar sebagai media pencatatannya, hal ini sangat beresiko terjadinya human error. Tidak hanya pada pencatatan, pada kegiatan simpan pinjam pun masih terbilang belum cukup efektif, terlebih bagi anggota. Ketika anggota koperasi ingin mengetahui jumlah cicilan pinjaman, mereka harus mendatangi bendahara koperasi terlebih dahulu, hal ini tentunya belum efektif karena data tidak bisa diketahui secara langsung oleh anggota. Maka dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut, perlu diusulkan untuk adanya perancangan sistem koperasi di PT Paz Ace Indonesia, yang bertujuan untuk mempermudah pengurus koperasi dalam mengolah data, serta mempermudah bagi anggota untuk mengetahui history cicilan atupun pembelian tanpa harus mendatangi bendahara terlebih dahulu.
Kata Kunci: Penjuala, Simpan Pinjam, Koperasi
ABSTRACT
Along with the development of information technology is growing rapidly, it is not impossible slowly all human activities that were originally done in a computerized semi-switch to use a computerized system as a whole. This is what slowly want to start applied to the Cooperative PT Paz Ace Indonesia, which through the analysis that has been done by PIECES method found some weaknesses of the system currently running, including in the implementation of the recording sales that still use the ledger as a medium of recording, this very risky human error. Not only on the record, the savings and loan activities are still fairly not effective, especially for members. When members of the cooperative want to know the amount of loan repayments, they must go to the cooperative treasurer first, this is certainly not effective because the data can not be known directly by members. So with the weaknesses, it should be proposed for the existence of co-operative system design in PT Paz Ace Indonesia, which aims to facilitate the cooperative in managing data processing, and make it easier for members to know the history of installments atupun purchase without having to go to the treasurer first.
Keywords : Sales, Saving and Loans, Cooperatives
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Adapun judul yang diambil dalam Laporan Skripsi ini yaitu “Perancangan Sistem Koperasi di PT Paz Ace Indonesia”.
Laporan ini merupakan hasil penelitian di Koperasi PT Paz Ace Indonesia, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
Penulis pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
- Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
- Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Muhamad Zahruddin S.Kom.,MM selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan pikiran dan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.
- Bapak H. Abdul Hamid Arribathi S.Ag.,MM selaku dosen pembimbing II yang telah sabar memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti.
- PT Paz Ace Indonesia yang telah bersedia memberikan informasi terkait dengan segala hal yang berkaitan dengan Laporan Skripsi ini, yang juga merupakan tempat saya bekerja.
- Para pengurus Koperasi PT Paz Ace Indonesia, yang selalu mengedepankan kerjasama tim dan selalu memberikan ilmu yang membangun.
- Bapak, Mamah, Kakak, dan Adik yang selalu memberikan do'a dan motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
- Teman-teman MTI : Anty, Wati, Kiting/Rizky, dan Novi yang selalu membantu dan memberikan semangat kepada penulis.
- Teman-teman Raharja'14 yang selalu memotivasi dan mendukung penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai pemicu agar dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tangerang, 17 Juli 2018 | |
Nuril Hilaliyah | |
1414482168 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 1.1 Latar Belakang Masalah
- 1.2 Rumusan Masalah
- 1.3 Ruang Lingkup Penelitian
- 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
- 1.5 Metodologi Penelitian
- 1.6 Sistematika Penulisan
- 1.7 Teori Umum
- 1.7.1 Konsep Dasar Sistem
- 1.7.2 Konsep Dasar Data
- 1.7.3 Konsep Sistem Informasi
- 1.7.4 Konsep Dasar Analisa Sistem
- 1.7.5 Konsep Dasar Perancangan Sistem
- 1.7.6 Metode Pengumpulan Data
- 1.7.7 (Unified Modeling Language)
- 1.7.8 Metode Elisitasi
- 1.7.9 Definisi PHP
- 1.7.10 Definisi XAMPP
- 1.7.11 Definisi MySQL
- 1.7.12 Definisi CodeIgniter
- 1.7.13 Definisi Notepad++
- 1.7.14 Konsep Dasar Testing
- 2 BAB IV
- 3 BAB V
DAFTAR TABEL
- Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Performance (Kinerja)
- Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Information (Informasi)
- Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Economy (Ekonomi)
- Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Effeciency (Efisiensi)
- Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Service (Pelayanan)
- Tabel 3.6.1 Tabel Elisiasi Tahap 1
- Tabel 3.6.2 Tabel Elisiasi Tahap 2
- Tabel 3.6.3 Tabel Elisiasi Tahap 3
- Tabel 4.2 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan & Usulan
- Tabel 4.8.1 Tabel Time Schedule
- Tabel 4.8.2 Tabel Estimasi Biaya
DAFTAR GAMBAR
- Gambar 2.1 Gambar Definisi Data
- Gambar 3.1.1 Gambar Logo PT Paz Ace Indonesia
- Gambar 3.1.4 Gambar Struktur Organisasi Koperasi PT Paz Ace Indonesia
- Gambar 3.2.2.1 Gambar Use Case Diagram Proses Penjualan
- Gambar 3.2.2.1 Gambar USe Case Diagram Proses Simpanan
- Gambar 3.2.2.1 Gambar USe Case Diagram Proses Pinjaman
- Gambar 3.2.2.2 Gambar Activity Diagram Proses Penjualan
- Gambar 3.2.2.2 Gambar Activity Diagram Proses Simpanan
- Gambar 3.2.2.2 Gambar Activity Diagram Proses Pinjaman
- Gambar 3.2.2.3 Gambar Sequence Diagram Proses Penjualan
- Gambar 3.2.2.3 Gambar Sequence Diagram Proses Simpanan
- Gambar 3.2.2.3 Gambar Sequence Diagram Proses Pinjaman
- Gambar 4.1.1.1 Gambar Use Case Diagram Proses Penjualan Yang Diusulkan
- Gambar 4.1.1.1 Gambar Use Case Diagram Proses Simpanan Yang Diusulkan
- Gambar 4.1.1.1 Gambar Use Case Diagram Proses Pinjaman Yang Diusulkan
- Gambar 4.1.1.2 Gambar Activity Diagram Proses Penjualan Yang Diusulkan
- Gambar 4.1.1.2 Gambar Activity Diagram Proses Simpanan Yang Diusulkan
- Gambar 4.1.1.2 Gambar Activity Diagram Proses Pinjaman Yang Diusulkan
- Gambar 4.1.1.3 Gambar Sequence Diagram Proses Penjualan Yang Diusulkan
- Gambar 4.1.1.3 Gambar Sequence Diagram Proses Simpanan Yang Diusulkan
- Gambar 4.1.1.3 Gambar Sequence Diagram Proses Pinjaman Yang Diusulkan
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Log In
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Home Page
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Penjualan
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Simpan Pinjam
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Data Pengguna
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Supplier
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Pembelian
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Kategori
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Barang
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Retur
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Laporan
- Gambar 4.4 Gambar Tampilan Data Anggota
- Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Log In
- Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Data Pengguna
- Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Data Supplier
- Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Kategori Barang
- Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Pembelian Barang
- Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Menu Retur
DAFTAR SIMBOL
Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)
BAB I
Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang semakin pesat bukan tidak mungkin suatu organisasi atau perusahaan akan mengikuti laju perkembangan teknologi informasi demi menunjang pelaksanaan pekerjaan agar didapatkan hasil yang lebih akurat, cepat dan relevan. Teknologi informasi yang identik dengan bantuan alat pengolah data atau yang biasa disebut komputer ini memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya, salah satunya adalah membuat pekerjaan lebih cepat dan hasil yang didapatkan akan lebih akurat. Namun banyak organisasi yang belum mengimplementasikan teknologi informasi dalam kegiatan pekerjaan mereka. Salah satunya pada unit koperasi di PT Paz Ace Indonesia. Koperasi PT Paz Ace Indonesia adalah koperasi yang dibentuk dalam rangka membantu mensejahterakan para anggotanya, resmi didirikan pada bulan Maret 2017 lalu. Koperasi yang hanya diperuntukkan bagi karyawan PT Paz Ace Indonesia ini menjadikan penjualan dan simpan pinjam sebagai hal terpenting bagi laju perkembangan koperasi itu sendiri.
Namun dalam pengolahan data yang sedang berjalan saat ini, koperasi PT Paz Ace Indonesia masih menggunakan sistem semi komputerisasi, kegiatan pencatatan penjualan masih menggunakan buku besar yang nantinya akan di input kembali ke dalam Microsoft Excel. Hal tersebut menyebabkan lamanya proses laporan yang dikirimkan setiap bulannya, bahkan data yang diperoleh pun terkadang tidak akurat. Selain itu, bagi para anggota yang ingin mengetahui besaran cicilan pinjaman mereka di koperasi, harus datang menemui bendahara terlebih dahulu dan mengeceknya, sistem ini dirasa tidak efektif dan banyak memakan waktu. Dengan adanya kelemahan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, tentunya Koperasi PT Paz Ace Indonesia membutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi, yang mana dapat memudahkan petugas koperasi dalam mengolah data penjualan dan mempermudah bagi anggota untuk mengetahui besaran cicilan peminjaman mereka tanpa harus mendatangi bendahara koperasi terlebih dahulu. Sejalan dengan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM KOPERASI DI PT PAZ ACE INDONESIA”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dalam hal ini yang menjadi permasalahan pada Unit Koperasi PT Paz Ace Indonesia adalah:
- Bagaimana sistem proses pengolahan data penjualan dan sistem simpan pinjam di Koperasi PT Paz Ace Indonesia yang sedang berjalan saat ini?
- Apakah data laporan yang dihasilkan sudah akurat?
- Bagaimana rancangan sistem penjualan dan simpan pinjam yang diusulkan?
Ruang Lingkup Penelitian
Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan lebih baik maka perlu adanya ruang lingkup atau batasan penelitian yang akan dibahas dalam masalah ini. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas oleh penulis berdasarkan perumusan masalah yang ada adalah :
- Proses Penjualan pada unit koperasi PT Paz Ace Indonesia
- Proses Simpan Pinjam pada unit koperasi PT Paz Ace Indonesia
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk :
- Mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi pada proses yang sedang berjalan di koperasi PT Paz Ace Indonesia
- Dapat menciptakan suatu sistem pengelolaan data yang terkomputerisasi sesuai dengan kebutuhan proses penjualan dan simpan pinjam di koperasi PT Paz Ace Indonesia
Manfaat Penelitian
- Dapat menciptakan suatu sistem pengelolaan data yang terkomputerisasi sesuai dengan kebutuhan proses penjualan dan simpan pinjam di koperasi PT Paz Ace Indonesia
- Dengan adanya sistem pengelolahan data yang terkomputerisasi, maka pengerjaan pekerjaan akan lebih cepat dengan hasil yang di dapat akan lebih akurat
- Terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam proses pengelolahan data
Metodologi Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan pengumpulan data yaitu :
- Observasi (Observation Research)
- Wawancara (Interview Research)
- Studi Pustaka (Library Research)
Pada metode observasi ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber, pengumpulan dan pengelolaan data di bagian unit koperasi PT Paz Ace Indonesia.
Metode wawancara ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui kegiatan tanya jawab langsung. Dalam metode ini penulis melakukan wawancara kepada Bapak Ardian selaku ketua koperasi dan pengurus bidang usaha yang menangani langsung kegiatan transaksi di Koperasi PT Paz Ace Indonesia.
Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode-metode sebelumnya, yaitu metode observasi dan metode wawancara. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan di internet.
Metode Analisa
Pada tahap analisa, penulis menganalisa proses penjualan dan simpan pinjam yang ada di Koperasi PT Paz Ace Indonesia.
Metode Perancangan Sistem
Metode Unifield Modelling Languange (UML) adalah metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi di Koperasi PT Paz Ace Indonesia, yang akan digunakan dalam tahap-tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta rancangan basis data dan spesifikasi data yang menggunakan software : PHPMy Admin, Apache, MySQL, Visual Paradigma, CodeIgniter dan Chrome.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini disajikan dengan ringkas dan disusun dalam beberapa bab, dimana masing-masing bab akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan saat ini.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan tentang uraian atau gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, tata laksana sistem yang sedang berjalan, rancangan prosedur sistem yang sedang berjalan, analisa sistem yang sedang berjalan, konfigurasi sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirement.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Dalam bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan mengenai sistem informasi tabungan siswa yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram serta rancangan prototype, spesifikasi basis data, rancangan layar dan rancangan implementasi sistem.
BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem usulan, perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem koperasi PT Paz Ace Indonesia, konfigurasi sistem usulan, testing, dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Secara sederhana, suatu sistem dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
Pengertian sistem secara etimologis atau asal usul kata sistem berasal dari bahasa Latin Systema atau bahasa Yunani Sustema yang memiliki arti suatu kesatuan dimana terdiri dari elemen atau komponen yang dihubungkan secara bersama supaya dapat memudahkan transfer materi, energi atau informasi. Sistem dikenal sebagai kesatuan bagian yang memiliki keterhubungan antara satu dengan yang lainnya dan mempunyai item-item penggerak.
Adapun pengertian sistem menurut para ahli, sebagai berikut :
Menuruut Tata Sutabri pada buku sistem informasi manajemen (2014:7) [1] “, mengatakan bahwa sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. ”
Sedangkam menurut Hartono yang dikutip oleh Otto Fajarianto pada Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 2017, [2] bahwa sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah paduan dari sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain dengan sedemikian rupa untuk menjalankan suatu proses tertentu dalam mencapai suatu tujuan utama.
Karateristik Sistem
Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keuaran. Adapun karakteristik sistem menurut Tata Sutabri (2014:10) [1] yaitu :
- Komponen Sistem (components)
- Batasan Sistem (Boundary)
- Lingkungan Luar Sistem (environments)
- Penghubung Sistem (interface)
- Masukan Sistem (input)
- Keluaran Sistem (output)
- Pengolah Sistem (Proses)
- Sasaran Sitem (Objective)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya salaing bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “supra sistem”.
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi anatara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang memengaruhi operasi sistem tersebu disebut lingkungan luar sistem. Ingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan data juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrase sistem yang membentuk satu kesatuan.
Energy yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit komputer “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.
Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan kepuusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh, karena itu Tata Sutabri (2014:11) [1] mengklasifikasikan sistem menjadi beberapa sudut pandangan, di antaranya :
- Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
- Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
- Sistem Deterministik dan Sistem Probailistik
- Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain-lain sebagainya.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan istem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
Konsep Dasar Data
Definisi Data
Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2 Oktober 2015 (2013:310), [3]menyatakan bahwa data adalah yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bias berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun symbol-simbol lainnya yang bsia kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Sedangkan menurut Tata Sutabri [1] data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi. Untuk jelasnya, seperti gambar dibawah ini :
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang nantinya akan diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penggunanya.
Klasifikasi Data
Data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumbernya. Berikut klasifikasi data tersebut yaitu :
Klasifikasi Data Menurut Jenis Data
- Data Hitung (Enumeration/Counting Data),
- Data Ukur (Measurement Data)
Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu.
Data ukur adalah data yang mennjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
Klasifikasi Data Menurut Sifat Data
- Data Kuantitatif (Quantitative Data)
- Data kualitatif (Qualitative Data)
Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan daam hubungannya dengan penjumlahan.
adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
Klasifikasi Data Menurut Sumber Data
- Data Internal (Internal Data)
- Data Eksternal (External Data)
Data internal adalah data yang asli, artiya data sebagai hasil observasi yang dilalukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
- Data Eksternal Primer (Primary Eksternal Data)
- Data Eksternal Sekunder (Secondary Eksternal Data)
Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.
Klasifikasi Informasi
Tata Sutabri (2014:33) [1], Nilai dari informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) hal yaitu :
- Mudah Diperoleh
- Luas dan Lengkap
- Ketelitian
- Kecocokan
- Ketepatan Waktu
- Kejelasan
- Keluwesan
- Dapat Dibuktikan
- Tidak Ada Prasangka
- Dapat Diukur
Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.
Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai.
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi.
Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.
Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
<p style="text-indent: 0.5in;">Nilai informasi sempurna adalah pengambil keputusan diizinkan untuk memilih keputusan optimal dalam setiap hal dan bukan keputusan yang “rata-rata” akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang akan mengakibatkan suatu kerugian. </p>
Nilai dan Kualitas Informasi
Dalam buku yang sama, Tata Sutabri (2014:36),[1] mengatakan bahwa kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut yakni :
- Akurat (Occurate
- Tepat Waktu (Timelines
- Relevan (Relevance
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
Informasi yang dating pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak lagi mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimnya.
Informasi tetsebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang yang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
Konsep Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Adapun definisi sistem informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Tata Sutabri (2014:40)[1] menyatakan bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihakluar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.Sedangkan menurut Abdul Kadir yang dikutip oleh Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 [4] “Sistem informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan.
Dari pengertian beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang dapat diartikan dengan proses pengumpulan sampai menyebarkan informasi yang melibatkan interaksi antara manusia, proses algoritmik, data dan teknologi.
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai tujuan sasaran.
- Blok Masukan
- Blok Model
- Blok Keluaran
- Blok Teknologi
- Blok Basis Data
- Blok Kendali
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
Teknologi merupakan “ tool box ” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Konsep Dasar Analisa Sistem
Definisi Analisa Sistem
Ambon Siragih dkk dalam jurnal Times Vol. IV No. 1 31-35 2015 [5] menyatakan bahwa analisa sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi setiap permasalahan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Sedangkan menurut Hanif Al Fatta dkk dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 2015 [6] Analisa sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan memahami sistem dengan proses menganalisa dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi ataupun mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan kebutuhan pemakai sistem yang nantinya dapat diusulkan alternative perbaikan pada sistem tersebut.
Langkah-Langkah Analisis Sistem
Di dalam tahap analisa system terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis system, sebagai berikut :
- (Identify) yaitu mengidentifikasikan masalah
- (Understand) yaitu memahami kerja dari system yanga ada
- (Analyze) Menganalisis Sistem
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Perancangan sistem atau desain secara umum mendefinisikan komponen-komponen sistem informasi pemetaan yang akan dirancang”, Ambon Siragih dkk dalam Jurnal Times Vol. IV No. 1 31-35 2015 [5]
Sedangkan menurut Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 menyatakan bahwa “perancangan sistem merupakan pengembangan sistem informasi baru berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis system”. [4]
Berdasarkan pengertian perancangan sistem diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu pengembangan sistem berdasarkan proses pemetaan kebutuhan yang berdasarkan kepada hasil analisis sistem.
Tahap-Tahap Perancangan Sistem
Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 [4] juga menyebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan perancangan sistem informasi maka terlebih dahulu seorang analis sistem harus membuat suatu tahapan perancangan sistem yaitu :
- Mendefinisikan Masalah
- Analisis Masalah
- Perancangan Global
- Perancangan Detail
- Program
- Testing
- Implementasi
- Evaluasi, Operasi, dan Perawatan
- Dokumentasi
yaitu menentukan hal-hal apa saja sebenarnya yang menjadi masalah dalam perusahaan sehingga kita dapat menetukan pemecahan yang sesuai.
yaitu meneliti dengan sebaik mungkin masalah yang sudah ditentukan dan memikirkan alternatif yang terbaik dalam pemecahan terhadap perancangan system yang baru saja digambarkan.
yaitu melakukan perancangan global terhadap sistem yang baru dengan menggunakan metode-metode perancangan secara garis besar.
yaitu dengan menentukan bentuk-bentuk perancangan secara terperinci, dengan menggunakan metode-metode perancangan yang sering digunakan apakah itu desain output, desain input, desain file dan struktur program.
yaitu membuat rancangan sistem yang baru dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan.
yaitu mengandalkan pengujian terhadap sistem program yang dirancang sesuai dengan keinginan yang dikehendaki dalam perancangan sebelumnya.
yaitu menetapkan program yang telah dibuat kedalam sistem untuk menggunakan program tersebut, apakah sesuai dengan yang diinginkan.
yaitu melakukan operasi terhadap program dan juga melakukan penawaran secara umum untuk memelihara program yang ada.
yaitu melakukan penduplikasian data melalui program yang dibuat sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka kita dapat mengantisipasinya.
Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.
Metode Pengumpulan Data
Metode Observasi (Observation)
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas dimana menggunakan panca indranya, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena yang berdasarkan pada pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya sehingga mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Atau, dengan kata lain Metode observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif.
Metode Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara penulis tidak hanya menggali dan mencari apa yang diketahui oleh seseorang atau subyek yang diteliti, tetapi juga membantu penulis untuk melakukan pemikiran-pemikiran kritis untuk mencari solusi dari hasil wawancara tersebut.
Metode Wawancara (Interview)
Studi pustaka merupakan pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi yang diperoleh dari buku-buku yang terkait, jurnal, website, dan artikel.
Literature review atau daftar pustaka ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan / melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya.
(Unified Modeling Language)
Definisi (Unified Modeling Language) (UML)
Menurut Rosa yang dikutip oleh Puput Puspito Rini dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 2016 [7], bahwa UML adalah Teknik pemrograman yang berorientasi objek dan merupakan bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak.
Sedangkan Menurut Hani Dewi Ariessanti dkk dalam konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 [8] mengatakan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang berbasis objek.
“UML adalah bahasa viual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”, S.A Rosa dan Shalahudidin yang dikutip oleh Joko S. Dwi Raharjo dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 8 No. 1 Maret 2018. [9]
Dapat disimpulkan dari pengertian UML di atas. UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa permodelan yang menggunakan gambar untuk menfisualisasikan suatu sistem.
Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)
- Usecase Diagram
- Class Diagram
- Activity Diagram
- Sequence Diagram
Usecase Diagram Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan fungsionalitas dari suatu sistem. Use case diagram juga menggambarkan siapa saja pihak yang berinteraksi dengan sistem, serta apa saja bentuk interaksi tersebut.
Class diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan struktur dan deskripsi dari class, package, dan objek. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar class tersebut dapat saling berkolaborasi utuk mencapai suatu tujuan.
Activity Diagram menggambarkan alur kerja (work flow) dalam suatu proses bisnis yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana alir tersebut berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Fokus utama dari activity diagram adalah aktifitas dari sistem, bukan aktifitas dari actor.
Sequence Diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case.
Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)
Menurut Adi nugroho yang dikutip kembali oleh Esa Wijayanti (2014:15) [10], Langkah-Langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) Sebagai berikut :
- Buatlah daftar bussines process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
- Letakkan use case dalam setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi requirement, constranints dan catatan lainnya.
- Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
- Definisikan requirement non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
- Berdasarkan use case diagram, marilah membuat activity diagram.
- Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence diagram collaboration untuk setiap alur pekerjaannya.
- Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
- Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya.
- Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.
- Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan requirement piranti lunak, sistem operasi jaringan dan sebagainya. Letakkan komponen di dalam node.
- Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat untuk membangun sistem diantaranya:
- Pendekatan use case dengan memberikan setiap use case kepada tim pengembang, untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
- Pendekatan komponen yaitu memberikan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
- Letakkan uji model dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodennya. Model harus selalu sesuai dengan kode aktual.
- Perangkat lunak siap dirilis.
Metode Elisitasi
Definisi Elisitasi
Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan lain dalam pengembangan sistem.
Tahap-Tahap Elisitasi
Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74) elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :
- Elisitasi Tahap I
- Elisitasi Tahap II
- 'M” pada MDI itu artinya Mondatory (penting) Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
- “D” pada MDI itu artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
- “I” pada MDI itu artinya Inessential Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.
- Elisitasi Tahap III
- “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistam yang diusulkan?
- “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
- “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
- High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
- Middle M : Mampu untuk dikerjakan.
- Low L : Mudah untuk dikerjakan.
- Final Draft Elisitasi
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
-
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Definisi PHP
Menurut Wahana Komputer yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 8 No. 1 Maret 2018 [11], PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat website yang bersifat serverside scripting, PHP memungkinan anda untuk membuat halaman website yang bersifat dinamis.
“PHP (Hypertext Preprocessor) menurut Arief (2011:44) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”, dikutip oleh M. Iqbal Dzulhaq pada Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No. 1 2017.[12]
Definisi XAMPP
Iqbal Kamil Siregar dalam Jurnal JIMP Vol. 2 No. 2 Agustus 2017 [13] mengatakan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.
Definisi MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah software database, yang merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL penyimpanan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan, yang dikutip oleh Hengki Tamando Sitohang dalam Journal of Informatic Pelita Nusantara Vol. 3 No. 1 2018. [14]
Sedangkan pendapat lain Menurut Arief yang dikutip oleh M. Iqbal Dzulhaq pada Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 [13] bahwa MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.
Definisi CodeIgniter
Dalam penelitian Hustinawati, Albert Kurnia Himawan dan Latifah yang berjudul “Performance Analysis Framework Codeigniter and CakePHP in Website Creation” dalam International Journal of Computer Applications Vol. 94 No. 20 (2014:6) Mengatakan CodeIgniter adalah framework aplikasi web yang bersifat open source yang digunakan untuk membangun aplikasi PHP yang dinamis. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pengembangan pengembang CodeIgniter untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua kode dari nol.
Definisi Notepad++
Menurut Angga Reza Palevi (2013:4) dalam jurnal ilmiah DASI “Notepad++ adalah sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis. Notepad menitikeratkan kegunaan aplikasi untukditing text dalam waktu yang cepat dan praktis”. Notepad++ mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript, dan CSS.
Konsep Dasar Testing
Definisi Testing
Testing atau Pengujian perangkat lunak merupakan sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan
BAB IV
Rancangan Sistem Usulan
Tahap analisis serta penelitian yang telah dilakukan terhadap sistem koperasi PT Paz Ace Indonesia yang sedang berjalan saat ini menghasilkan temuan atas beberapa masalah yang sedang dihadapi. Adapun sistem koperasi yang akan diusulkan diantaranya akan mengubah beberapa proses yang sedang berjalan saat ini. Salah satunya dalam kegiatan pencatatan penjualan yang masih menggunakan buku besar, sistem ini dirasa tidak efektif karena kelemahan dan resiko yang ditimbulkan cukup tinggi. Maka dari itu dibuatlah sistem koperasi agar dapat membantu pengurus koperasi dalam menjalankan pekerjaan koperasi yang diharapkan dapat mempermudah serta mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Dalam perancangan sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.
Prosedur Sistem Usulan
Administrator
Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh administrator dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :
Dapat melakukan log in
Menampilkan tampilan utama/home page
Menampilkan menu anggota
Menampilkan menu laporan
Dapatm melakukan log out
Admin Penjualan
Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh admin penjualan dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :
Dapat melakukan login
Menampilkan tampilan utama/home page
Menampilkan menu penjualan
Menampilkan menu kategori
Menampilkan menu barang
Menampilkan menu laporan penjualan
Dapat melakukan log out
Admin Purchasing
Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh admin purchasing dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :
Dapat melakukan log in
Menampilkan tampilan utama/home page
Menampilkan menu Supplier
Menampilkan menu pembelian
Menampilkan menu kategori
Menampilkan menu barang
Menampilkan menu laporan pembelian
Menampilkan menu laporan stok
Dapat melakukan log out
Bendahara
Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh bendahara dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :
Dapat melakukan log in
Menampilkan tampilan utama/ home page
Menampilkan menu simpan pinjam
Menampilkan menu form data nasabah
Menampilkan menu form simpanan
Menampilkan menu form pinjaman
Menampilkan menu form cicilan
Menampilkan laporan simpan pinjam
Dapat melakukan log out
Anggota
Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh anggota dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :
Dapat melakukan log in
Menampilkan tampilan utama /log in
Menampilkan menu pembelian
Menampilkan menu simpanan
Menampilkan menu cicilan
Dapat melakukan log out
1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses penjualan yang meliputi 3 Actor, yakni Admin Penjualan, Anggota/Pembeli, HRD.
7 Use Case Diagram.
1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses simpanan yang meliputi 3 Actor, yakni Bendahara, Anggota/Pembeli, HRD.
7 Use Case Diagram.
1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses pinjaman yang meliputi 3 Actor, yakni Bendahara, Anggota/Pembeli, Ketua.
7 Use Case Diagram.
1 initial Node, objek yang diawali
Terdapat 3 swinline yaitu Admin Penjualan, Anggota/Pembeli, HRD.
12 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
1 Final Node
1 initial Node, objek yang diawali
Terdapat 2 swinline yaitu Bendahara dan HRD.
6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
1 Final Node
1 initial Node, objek yang diawali
Terdapat 2 swinline yaitu Anggota Aktif dan Bendahara.
6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
1 Activity Final Node, objek yang diakhiri
1 Final Node
3 Actor yaitu Admin Penjualan, Anggota dan HRD.
4 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi
11 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.
2 Actor yaitu Bendahara dan HRD.
3 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi
6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.
2 Actor yaitu Bendahara dan Anggota Aktif
4 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi
6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.
Tabel Admin
Nama File : admin
Media : hardisk
Primary key : id_admin
Panjang record : 70
Tabel Cicilan
Nama File : cicilan
Media : hardisk
Primary key : id_cicilan
Panjang record : 41
Tabel Jurnal Umum
Nama File : jurnal_umum
Media : Hardisk
Primary key : id_jurnal
Panjang record : 165
Tabel Keanggotaan
Nama File : keanggotaan
Media : Hardisk
Primary key : id_keanggotaan
Panjang record : 42
Tabel Data Anggota
Nama File : data_anggota
Media : Hardisk
Primary key : nik
Panjang record : 64
Nama File : pengguna
Media : hardisk
Primary key : id
Panjang record : 311
Tabel Pinjaman
Nama File : pinjaman
Media : hardisk
Primary key : id_pinjaman
Panjang record : 9
Tabel simpanan
Nama File : simpanan
Media : Hardisk
Primary key : simpanan
Panjang record : 63
Tabel tbl Anggota
Nama File : tbl_anggota
Media : Hardisk
Primary key : id_anggota
Panjang record : 455
Tabel Tbl Barang
Nama File : tbl_barang
Media : Hardisk
Primary key : barang_id
Panjang record : 239
Tabel Tbl Detail Beli
Nama File : tb_detail_beli
Media : Hardisk
Primary key : d_beli_id
Panjang record : 67
Tabel Tbl Detail Jual
Nama File : tbl_detail_jual
Media : Hardisk
Primary key : d_jual_id
Panjang record : 232
Tabel Tbl Jual
Nama File : tbl_jual
Media : Hardisk
Primary key : jual_nofak
Panjang record : 46
Tabel Kategori
Nama File : tbl_kategori
Media : hardisk
Primary key : kategori_id
Panjang record : 11, 35
Tabel Jual
Nama File : tbl_jual
Media : hardisk
Primary key : jual_nofak
Panjang record: 15, 11, 20
Processor : Intel® Core™ i3-8300 Processor
Monitor : LG Flatron W1643S
Mouse : Logitech M100r
Keyboard : Logitech K100
RAM : 4 GB
Harddisk : 500 GB
Printer : EPSON L220 Series
Microsoft Office 2007
Google Chrome dan Mozilla Firefox
XAMPP sebagai Webserver
Ketua Koperasi
Pengurus Bidang Usaha : Admin Penjualan dan Admin Purchasing
Administrator
Bendahara
Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya. Diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi.
Menambahkan menu-menu baru yang dirasa penting untuk perkembangan sistem koperasi selanjutnya.
Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang akan memakai sistem ini.
Dimasa yang akan datang, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pengembangan sistem selanjutnya.
Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Berikut use case diagram yang diusulkan untuk sistem Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :
1. Use Case Diagram Penjualan
Gambar 4.1 : Use Case Penjualan Yang Diusulkan
Keterangan :
2. Use Case Diagram Simpanan
Gambar 4.2 : Use Case Simpanan Yang Diusulkan
Keterangan :
3. Use Case Diagram Peminjaman
Gambar 4.3 : Use Case Pinjaman Yang Diusulkan
Keterangan :
Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
Berikut activity diagram yang diusulkan untuk sistem Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :
1. Activity Diagram Penjualan
Gambar 4.4 : Activity Diagram Penjualan Yang Diusulkan
Keterangan :
2. Activity Diagram Simpanan
Gambar 4.5 : Activity Diagram Simpanan Yang Diusulkan
Keterangan :
3. Activity Diagram Pinjaman
Gambar 4.6 : Activity Diagram Pinjaman Yang Diusulkan
Keterangan :
Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan
Berikut sequence diagram yang diusulkan untuk sistem Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :
1. Sequence Diagram Penjualan
Gambar 4.7 : Sequence Diagram Penjualan Yang Diusulkan
Keterangan :
2. Sequence Diagram Simpanan
Gambar 4.8 : Sequence Diagram Simpanan Yang Diusulkan
Keterangan :
3. Sequence Diagram Pinjaman
Gambar 4.9 : Sequence Diagram Pijaman Yang Diusulkan
Keterangan :
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Tabel 4.1 : Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan & Usulan
Rancangan Basis Data
Class Diagram
Dengan adanya class diagram, maka akan membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem.
Gambar 4.10 : Class Diagram
Spesifikasi Basis Data
Berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan :
Tabel 4.2 : Tabel Admin
Tabel 4.3 : Tabel Cicilan
Tabel 4.4 : Tabel Jurnal Umum
Tabel 4.5 : Tabel Keanggotaan
Tabel 4.6 : Tabel Data Anggota
Tabel 4.7 : Tabel Pengguna
Tabel 4.8 : Tabel Pinjaman
Tabel 4.9 : Tabel Simpanan
Tabel 4.10 : tbl_anggota
Tabel 4.11 : tbl_barang
Tabel 4.12 : tbl_detail_beli
Tabel 4.13 : tbl_detail_jual
Tabel 4.14 : tbl_jual
Tabel 4.15 : Tabel Kategori
Tabel 4.16 Tabel Penjualan
Rancangan Program
Tampilan Log In
Gambar 4.11 : Tampilan Log In
Tampilan Home Page
Gambar 4.12 : Tampilan Home Page
Tampilan Menu Penjualan
Gambar 4.12 : Tampilan Menu Penjualan
Tampilan Menu Simpan Pinjam
Gambar 4.13 : Tampilan Simpan Pinjam
Tampilan Menu Data Pengguna
Gambar 4.14 : Tampilan Data Pengguna
Tampilan Menu Supplier
Gambar 4.15 : Tampilan Menu Supplier
Tampilan Menu Pembelian
Gambar 4.16 : Tampilan Menu Pembelian
Tampilan Menu Kategori
Gambar 4.17 : Tampilan Menu Kategori Barang
Tampilan Menu Barang
Gambar 4.18 : Tampilan Menu Barang
Tampilan Menu Retur
Gambar 4.19 : Tampilan Menu Retur
Tampilan Menu Laporan
Gambar 4.20 : Tampilan Menu Laporan
Tampilan Data Anggota
Gambar 4.20 : Tampilan Data Anggota
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Hardware
Spesifikasi Software
Spesifikasi Braninware
Testing
Black Box Testing
Untuk melakukan tahap testing, pada penelitian ini menggunakan metode black box testing yang dimana pengujian dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Dengan hasil pengujian sebagai berikut :
1. Hasil pengujian pada menu log in
Gambar 4.21 : Pengujian Pada Menu Log In
2. Hasil pengujian pada saat tidak menginput salah satu kolom
Gambar 4.22 : Pengujian Pada Menu Data Pengguna
3. Hasil pengujian pada saat tidak menginput nama supplier
Gambar 4.23 : Pengujian Pada Menu Data Supplier
4. Hasil pengujian pada saat tidak menginput nama kategori di menu kategoi barang
Gambar 4.24 : Pengujian Pada Menu Kategori Barang
5. Hasil pengujian pada saat tidak menginput kode barang
Gambar 4.25 : Pengujian Pada Menu Pembelian Barang
6. Hasil pengujian pada saat tidak mengisi keterangan retur
Gambar 4.26 : Pengujian Pada Menu Retur
Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing seperti yang sudah diuraikan diatas, di dapati hasil bahwa setiap aspek yang telah diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Seperti contoh pengujian pada menu anggota, ketika tidak menginput salah satu kolom maka data anggota tidak dapat tersimpan.
Implementasi
Time Schedule
Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna untuk melaksanakan langkah-langkah dalam menerapkan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time schedule. Berikut time schedule untuk sistem koperasi PT Paz Ace Indonesia:
Tabel 4.17 : Time Schedule
Estimasi Biaya
Estimasi biaya perlu untuk digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang sedang diusulkan. Berikut adalah rincian biaya yang diperlukan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitian di Koperasi PT Paz Ace Indonesia :
Tabel 4.18 : Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Berdasarkan hasil Analisa terhadap prosedur sistem penjualan dan simpan pinjam di Koperasi PT Paz Ace Indonesia, pada saat ini masih menggunakan sistem semi komputer yang dimana masih menggunakan buku besar pada pencatatan penjualan barang dan menginput kembali pada Microsoft Excel diakhir periode, yang mana dalam prosedur ini resiko terjadinya kesalahan data dan ketidak akuratan data sangat besar. Ditambah waktu pengerjaan yang membutuhkan waktu lama. Selain pada prosedur penjualan, kegiatan simpan pinjam pun mengalami kelemahan seperti, banyaknya waktu yang diperlukan hanya untuk melihat data cicilan anggota. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem terkomputerisasi yang dapat memudahkan pengurus dan anggota koperasi untuk mengelola dan mengecek data dengan cepat dan akurat.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan di koperasi PT Paz Ace Indonesia, maka dapat diusulkan sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat pengurus dan anggota untuk memproses dan mendapatkan data. Namun pada sistem ini, terdapat beberapa poin yang diharapkan dapat meningatkan kinerja koperasi, diantaranya adalah :
Sedangkan menurut Menurut Darmawan pada Jurnal Sisfotek Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 1 / Maret 2017 [2],menyatakan bahwa : “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.
Kesimpulan dari pengertian informasi diatas adalah bahwa informasi merupakan sekumpulan data-data yang telah diolah dengan sedemikian rupa, menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut, sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
ditemukan, tapi tag <references/>
tidak ditemukan