SI1122468950

Dari widuri
Revisi per 6 Februari 2016 17.27 oleh Andy Nova (bicara | kontrib) (Sistem Pendukung Keputusan)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468930
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRKATEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1122468930
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 25 Mei 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Tenik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.)
       
(Junaidi,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468930
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 25 Mei 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom.)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 05065
   
NID : 10020

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468930
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468930
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 25 Mei 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1122468930

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

SMK NUSA PUTRA Tangerang merupakan lembaga pendidikan kejuruan swasta. Sekolah ini berdiri pada tahun 2009 dengan akreditasi B. Sekolah ini memiliki dua bidang jurusan yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan Akutansi (KU). Dalam pelaksanaanya sebagai sekolah kejuruan, pihak sekolah wajib untuk melaksanan kegiatan Praktek Kerja Industri yang telah di tetapkan oleh Lembaga Pendidikan. Praktek Kerja Industri ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan. SMK Nusa Putra telah melakukan kegiatan ini selama beberapa periode, namun ada beberapa kekurangan dalam sistem Laporan Praktek Kerja Industri yang telah dilakukan. Kekurangannya itu mecakup proses pengolahan data yang masih kurang efektif. Proses pengolahan data yang dilakukan masih kurang cepat sehingga membutuhkan waktu yang agak lama untuk memprosesnya. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemogramanPHP dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange),Flowchart,dan diagram HIPO. Sehingga diharapkan dengan adanya sistem yang baru tersebut dapat mengurangi terjadinya kesalahan pada saat pendataan laporan praktek kerja industri, dan pengolahan data menjadi cepat sehingga pembuatan laporan tidak memakan waktu yang lama dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada. Selain itu sistem ini dapat lebih menunjang kegiatan admin dan pegawai dalam mengelola laporan prkatek kerja industri menjadi lebih baik.

Kata Kunci  : Analisis, Perancangan, Laporan, UML (Unified Modelling Languange), Flowchatr, Diagram HIPO

ABSTRACT

SMK NUSA PUTRA Tangerang is a private vocational educational institution. This school was founded in 2009 with the accreditation B. The school has two areas of departments of Computer Engineering and Networks (TKJ), and Accounting (KU). In the implementation as a vocational school, the school is obliged to melaksanan activities Industry Work Practices that have been set by the Institute of Education. Industry Work Practices lasted for 3 (three) months. SMK Putra Nusabeen doing this activity for several periods, but there are some shortcomings in the system Industry Work Practices Report that has been done. The drawback was mecakup data processing which is still less effective. Data processing is done fast enough so it takes a little longer to process. This study, using object-oriented analysis. At this writing will also be explained stages of processing, from the process of analysis, planning, design using theprogramming language PHP and MySQL database, to the stages of implementation with object-oriented approach using UML (Unified Modeling Language), Flowchart, and HIPO diagram. So hopefully with the new system can reduce the occurrence of errors during the data collection industry practice reports, and data processing becomes faster so that making the report does not take a long time and reports generated in accordance with the existing data. Additionally the system can further support the activities of the administrators and employees in managing industrial employment skill practice reports be better.


Keywords  : Analysis, Design, Reports, UML (Unified Modeling Language), Flowchatr, HIPO diagram

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA TANGERANG BERBASIS WEB”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Sandro Alfeno, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya
  5. Sutrisno, M.Kom selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Yususf selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  7. Seluruh pimpinan dan karyawan SMK NUSA PUTRA yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan (Muh. Rijal Ramadhan, Leo Kumoro Sakti, Ahmad Habibi, Mubtasir, Jelang, Rahkmat Gunawan ) yang telah berjuang bersama penulis selama 4 tahun dan untuk Febi Febrianti yang selalu mendukung dan memberikan semangat serta motivasi kepada penulis

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, 25 Mei 2015
ABDUL MUKTI
NIM. 1122468930

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

PT.Matahari Departement Store sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ritel dengan berbagai macam produk ternama yang di jual dan sekaligus sebagai ritel terbesar di Indonesia dan memiliki lebih dari 160 cabang di Indonesia. Hasil produksi yang di hasilkan bisa di bilang produk terbaik, sehingga banyak orang yang berbelanja di pusat tersebut. Produk yang di jual di department store tersebut beraneka ragam, mulai dari baju, celana, sepatu, tas, alat kosmetik, aksesoris pria wanita, dan masih banyak lagi.

Latar belakang penulis melakukan penelitian ini guna untuk menganalisis sistem informasi yang berjalan dan berusaha untuk menciptakan sebuah aplikasi yang masih di lakukan secara manual di perusahaan.

Sistem penilaian yang masih menual, Banyaknya karyawan yang mengakibatkan penilaian cara kerja karyawan matahari masih sangat kurang baik, bahkan tidak dapat ternilai cara kerja karyawan, maka dari itu saya mencoba meneliti dan membangun sebuah program sederhana yang menurut saya bermanfaat untuk sistem kerja agar lebih efektif dan efisien. Atas dasar tersebut penulis mengambil sebuah judul “ Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Model Penilaian Kinerja Karyawan Devisi Kasir Pada PT.Matahari Department Store.Tbk (Cabang Karawaci)”.

Perumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas, yaitu :

  1. Bagaimanakah proses penilaian kerja karyawan matahari yang berjalan saat ini?

  2. Apakah system penilaian kerja karyawan masih memiliki kelemahan?

  3. Bagaimana menerapkan metode AHP sebagai model penilaian kerja karyawan?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini mengenai sistem keputusan penilaian kinerja karyawan, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu mulai proses, pencatatan, laporan, pengumpulan data karyawan dan laporan hasil penilaian sistem kerja karyawan selama 6 bulan.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mempermudah dalam melakukan penilaian cara kerja karyawan

  2. Mempercepat waktu dalam melakukan hasil penilaian kerja karyawan matahari

  3. Tidak terlewatnya seseorang karyawan dalam penilaian

Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diinginkan penulis dalam penulisan ini adalah :

  1. Mengetahui sistem yang sedang berjalan pada PT.Matahari Department Store.Tbk.

  2. Mempermudah untuk memilih karyawan yang baik dalam bekerja dan yg serius dalam bekerja.

  3. Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah.

Metode Penelitian

Jenis penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitian yang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisa data yang memberikan gambaran yang cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

Metode Pengumpulan Data

Metode – metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data – data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Research) Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.

  2. Metode wawancara (Interview) Metode wawancara yaitu pengumpulan data dengan jalan tanya jawab lisan secara sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

  3. Metode Kepustakaan ( Study Literature) Mengumpulkan berbagai sumber - sumber referensi baik berupa buku, artikel dan sumber – sumber lainya sebagai acuan analisis.


Metode Analisa Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa AHP. Metode analisa AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :

  1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.

  2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigmfor UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Dan Class Diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan peragkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian

Dalam Penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Metodologi Implementasi atau Penerapan

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Merencanakan rencana implementasi

  2. Melakukan kegiatan implementasi

  3. Tindak lanjut implementasi

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP berbasis web ini di lakukan di perusahaan besar di PT.Matahari Department Store.Tbk.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini, maka penulis mengelompokkan dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang Permasalahan, Perumusan Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Ruang Lingkup, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas masalah konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar perancangan sistem, peralatan pendukung (Tools System) dan beberapa definisi sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada Bab ini berisikan tentang Analisa Organisasi, Struktur Organisasi, Prosedur Sistem Yang Berjalan, Analisa Batasan Sistem, Analisa Masalah, Alternatif Pemecahan Masalah, Konfigurasi Sistem, Unifield Modelling Language (UML).

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Pada bab ini berisikan tentang rancangan sistem yang di usulkan pada PT.Matahari Department Store.Tbk, bagaimana usulan tersebut dapat diterima dan diterapkan yang nantinya akan bermanfaat bagi PT.Matahari Department Store.Tbk

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil yang dilakukan terhadap sistem tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya. (Sutabri, Tata 2012:2)-- Sutabri, Tata. 2012. " Konsep Dasar Informasi", Andi, Yogyakarta.(2012:16)

  1. Definisi Sistem Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

    1. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu. [Tata Sutabri 2012:16].

    2. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. [TataSutabri 2012:17].

    3. Norman L. Enger dalam bukunya menyatakan, suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. [TataSutabri 2012:17]

    4. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. [TataSutabri 2012:17]

    5. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling

    Berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. [Tata Sutabri 2012:] Yaitu:

    1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

    2. P Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sistem adalah suatu kumpulan bagian -bagian baik manusia atau pun bukan manusia yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

  2. Karakteristik Sistem Menurut (Tata Sutabri, 2012:17), suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

    1. Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.

    2. Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.

    3. Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

    5. Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

    6. Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.

    7. Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

    8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

    9. Strategi (strategy), merupakan cara-cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

    Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai suatu tujuan (goal), dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus memiliki strategy yaitu dengan masukan sistem (input), proses (processing) dan keluaran sistem (output) yang objective.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

    1. Menurut (Sutarman, 2012:14), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

    2. Menurut ( McLeod dalam Yakub,2012:8), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

    3. Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

    Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan, diolah, dibentuk untuk si penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

    1. Kualitas Informasi Menurut (Mardi 2011:13), kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

    2. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.

    3. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut :

    4. Completennes

    5. Correctness

    6. Security

    1. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan pada waktu yang tepat.

    2. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.

    3. Efisien (efficiency), informasi harus efisien dalam memperolehnya.

    4. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

    Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas informasi dapat dikatakan berkualitas apabila informasi tersebut dapat bermanfaat (relevan), tepat waktu, ekonomis efisien dan dapat dipercaya.

  2. Nilai Informasi Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Kemudahan Dalam Memperoleh Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    2. Sifat Luas Dan Kelengkapannya Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    3. Ketelitian (Accurancy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    4. Kecocokan Dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan

    5. Ketepatan Waktu Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    1. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    2. Fleksibelitas/Keluwesannya Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    3. Dapat Dibuktikan Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

    4. Tidak Ada Prasangka Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    5. Dapat Diukur Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

  3. Mutu Informasi Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14), kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

    1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

    2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

    3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

    4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

    5. Dokumen induk yang salah.

    6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi computer yang digunakan).

    7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja. Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :

    1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

    2. Pemeriksaan internal dan eksternal.

    3. Penambahan batas ketelitian data.

    4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Teori Khusus

Teori khusus adalah teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

Sistem Pendukung Keputusan

  1. Definisi Keputusan

  2. Menurut Vercellis (2010: 24), keputusan merupakan suatu pilihan dari berbagai macam alternatif yang diambil berdasarkan kriteria dan alasan yang rasional. Proses pengambilan keputusan sering disebut juga sebagai penyelesaian suatu masalah. Diagram alir dari proses pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar 2.1.

  3. Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

  4. Menurut Vercellis (2010: 36), Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan aplikasi interaktif berbasis komputer yang mengkombinasikan data dan model matematis untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam menangani suatu masalah.

    <

    Menurut Vercellis (2010: 36) menyebutkan bahwa ada tiga aspek utama dalam SPK yaitu :

    1. Data, data yang digunakan dalam SPK adalah data yang diambil dari data warehouse pada organisasi yang telah dikategorikan berdasarkan kebutuhan.

    2. Model matematis, merupakan bagian untuk menganalisis data dan berfungsi untuk merubah data menjadi informasi dan knowledge yang berguna untuk pengambilan keputusan.

    3. Antarmuka pengguna (user interface). Aspek ini merupakan aspek yang secara langsung dilihat dan berinteraksi dengan end user atau dalam hal ini pemegang keputusan. Data yang ditampilkan harus memberikan informasi yang valid, reliable dan dapat mendukung untuk pengambilan keputusan.

  5. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

  6. Menurut Turban (2010:12), Ada berbagai alasan mengapa sistem pendukung keputusan diperlukan, antara lain :

    </li>
  7. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.

  8. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

  9. Meningkatkan efektifitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.

  10. Kecepatan komputasi.

  11. Peningkatan produktifitas.

  12. Dukungan kualitas.

  13. Berdaya saing.

  14. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

  15. </ol>
  16. Jenis Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

  17. Menurut Steven, L Alter dalam (Materi ajar mata kuliah Sistem Penunjang Keputusan (SPK) STMIK Raharja : Dedy Alamsyah, 2012) SPK dapat dipilah sejalan dengan tingkat dukungannya terhadap pemecahan masalah. Ada 6 jenis Sistem Pendukung Keputusan yaitu:

    1. Retrieve information element (memanggil eleman informasi).

    2. Analyze entries files (menganalisa semua file).

    3. Prepare reports form multiple files (laporan beberapa file).

    4. Estimate decisions consequences (meramalkan akibat dari keputusan).

    5. Propose decision (menawarkan keputusan).

    6. Make decisions (membuat keputusan).

  18. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

  19. Berikut ini beberapa di antaranya karakteristik dari sistem pendukung keputusan menurut Bonczek, dkk., dalam buku konsep data mining vs sistem pendukung keputusan (dicky nofriansyah, 2014):

    1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

    2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.

    3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi

    4. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.

    5. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

  20. Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan

  21. Ada tiga (3) fase proses pengambilan keputusan menurut Simon dalam (Hilyah Magdalena, 2012), yaitu:

    1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan.

    2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.

    3. Choice : melakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.

    </ol>

    Konsep Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

    1. Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP)

    2. AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level di mana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.

      Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

      AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut:

      1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.

      2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

      3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

    3. Kelebihan dan Kekurangan model AHP

      1. Kelebihan model AHP terletak pada :

        1. Kesatuan (Unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

        2. Kompleksitas (Complexity) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

        3. Saling ketergantungan (Inter Dependence) AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

        4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

        5. Pengukuran (Measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.

        6. Konsistensi (Consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.

        7. Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

        8. Trade Off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih alternatif terbaik.

        9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.

        10. Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.

  22. Kekurangan model Analytical Hierarchy Process (AHP)

  23. Kelemahan model AHP terletak pada :

    1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

    2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

    Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

  24. Prinsip Analytical Hierarchy Process (AHP) Ada beberapa prinsip yang harus dipahami dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP, diantaranya adalah: decomposition, comparative judgement, synthesis of priority dan logical consistency (Sri Mulyono, 2007 : 220).

    1. Decomposition

    2. Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini, maka proses analisis ini dinamakan hirarki (hierarchy). Ada dua jenis hirarki yaitu lengkap dan tak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada suatu tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak, dinamakan hirarki tak lengkap.

    3. Comparative Judgement

    4. Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena ia akan berpengaruh terhadap prioritas elemen- elemen. Dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan acuan seperti pada tabel 2.1 berikut:

    5. Synthesis of Priority

      <p style="line-height: 2">Dari setiap pairwise comparison kemudian dicari eigen vectornya untuk mendapatkan local priority. Karena matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesa diantara local priority. Prosedur melakukan sintesis berbeda menurut bentuk hirarki. Pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting.</p>
    6. <p style="line-height: 2">Logical Consistency Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa objek-objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman. Kedua adalah menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.


  25. Perhitungan Analitycal Hierarcy Process (AHP)

  26. Elemen-Elemen pada setiap baris dari matriks persegi merupakan hasil perbandingan berpasangan. Setiap matriks pairwise comparison dicari eigen vektornya untuk mendapat local priority. Skala perbandingan berpasangan didasarkan pada nilai-nilai fundamental Analitycal Hierarcy Process dengan pembobotan dari i untuk sama penting, sampai dengan 9 untuk sama penting sekali. Penyimpanan dari konsistensi dinyatakan dalam indeks konsistensi yang didapat dari rumus:

    Menghitung nilai maksimum eigen / maximum Eigen Value ( λ max), sebagai berikut:

  27. Tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP

  28. Tahapan – tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP pada dasarnya adalah sebagai berikut :

    1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

    2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan kriteria yang ingin di rangking.

    3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat-tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.

    4. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.

    5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maksimum yang diperoleh dengan menggunakan matlab maupun dengan manual.

    6. Mengulangi langkah, 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

    7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintetis pilihan dalam penentuan prioritas elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.

      ,/li>
    8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR < 0,100 maka penilaian harus diulangi kembali.

Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

    <p style="line-height: 2">Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. </p>
    <p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.</p>
  2. <p style="line-height: 2">Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

  3. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

  5. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:>

    1. Sesuatu (things) Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:

      1. Structural things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      2. Behavioral things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      3. Grouping things Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      4. Annotational things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).


      5. Relasi (Relationship) Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      6. Ketergantungan Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

      7. Asosiasi Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      8. Generalisasi Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      9. Realisasi Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    2. Diagram Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      1. Use Case Diagram Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      2. Class Diagram Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

      3. Sequence Diagram Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      4. State Chart Diagram Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

      5. Activity Diagram Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    3. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language) Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

      1. Diagram Kelas (Class Diagram) Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      2. Diagram paket (Package Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

      3. Diagram use case Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      4. Diagram interaksi dan sequence (urutan) Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

      5. Diagram komunikasi (communication diagram) Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

      6. Diagram statechart (statechart diagram) Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

      7. Diagram aktivitas (activity diagram) Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

      8. Diagram komponen (component diagram) Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

      9. Diagram deployment (deployment diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Web Browser

    1. Definisi Web Browser

    2. Menurut Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti, “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

    3. Fungsi Web Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31). Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

      1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

      2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

      3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

      4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

    Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP

    2. Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

    3. Dreamweaver CS6

    4. Dreamweaver adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh macromedia. Dengan program ini seorang programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain webnya. Dreamweaver adalah editor yang komplit yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer. Dengan adanya program ini akan memudahkan mengetik script-script format HTML, PHP, ASP maupun bentuk program yang lainnya.

      Dreamweaver ini banyak digunakan oleh para pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan untuk menggunakannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS6. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

      Aplikasi Dreamweaver CS6 secara default menyediakan beberapa shortcut untuk menjalankan perintah yang ada. Namun jumlah shortcut ini masih terbatas. Aplikasi Dreamweaver CS6 terhubung dengan browser Firefox, google chrome dan browser Internet Explorer agar bisa menampilkan preview desain melalui salah satu browser tersebut.

      Dreamweaver merupakan software web desain yang menawarkan cara mendesain website dengan cara sekaligus dalam satu waktu yaitu mendesain dan memogram. Dreamweaver memiliki dua area kerja, berupa kode-kode HTML tertulis. Setiap kita mendesain website seperti: mengetik kata-kata, meletakan gambar, table dan sebagainya didesain view. Maka tag-tag HTML akan tertulis secara langsung mengiringi proses pengaturan website. Artinya kita memiliki kesempatan untuk mendesain website sekaligus mengenal tag-tag HTML yang membangun websitetadi. Disamping itu kita juga mendesain website hanya menulis tag-tag dan teks laindi jendela HTML/code view. Dream weaver juga mempunyai kelebihan yaitu mampu mengenali tag-tag lain diluar HTML seperti ASP, PHP, serta mendukung scrip-scrip dinamis HTML dan CSS Style.

    5. Cascading Style Sheet (CSS)

    6. CSS merupakan fitur yang sangat penting dalam membuat Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan suatu keharusan dalam membuat web, akan tetapi penggunaan style sheets merupakan kelebihan tersendiri.

      Suatu style sheet merupakan tempat untuk mengontrol dan me-manage style-style yang ada. CSS mendeskripsikan bagaimana tampilan dokumen HTML di layar yang juga disebut sebagai template dari dokumen HTML yang digunakan. Dengan style sheets juga dapat membuat efek-efek special di web.

      Secara teoritis style sheet technology bisa digunakan dengan HTML, akan tetapi pada prakteknya hanya Cascading Style Sheet (CSS) technology yang support pada hampir semua web browser.

    7. XAMPP Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

      1. PHP Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

      2. MySQL SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

      3. Javascript Javascript merupakan bahasa scripting turunan dari pemrograman java. Javascript digunakan untuk pemrograman web client side (Maria Agustina S, 2010:5)

      4. JQuery Jquery adalah library atau kumpulan kode javascript siap pakai. Keunggulan menggunakan jquery dibandingkan dengan javascript standar, yaitu menyederhanakan kode javascript dengan cara memanggil fungsi-fungsi yang disediakan oleh jquery. Javascript sendiri merupakan bahasa scripting yang berkerja di sisi client/browser sehingga website lebih interaktif.

      Jquery pertama kali di rilis tahun 2006 oleh Johan Resig. Jquery menjadi sangat popular hingga telah banyak digunakan pada website termasuk website kelas dunia seperti Google, Amazon,Twitter, ESPN, dan lain-lain Ada banyak sebab jquery menjadi sangat popular, diantaranya:

      1. Jquery kompatibel dengan banyak browser.

      2. Jquery mendukung semua versi css.

      3. Ukuran jquery sangat kecil, sekitar 20kb.

      4. Dokumentasi jquery yang lengkap.

      5. Dukungan komunitas terdapat jquery.

      6. Tersedianya plugin jquery yang sangat beragam Sebab terakhir diatas merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak pengembang website menggunakan jquery. (Aloysius Sigit W, 2011:1).

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    2. Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (2014:38) “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

      Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

      Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

      1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

      2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

      3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

      4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

      5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

    3. Istilah-istilah Database

    4. Beberapa terminology dalam database diantara lain :

      1. Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.

      2. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu. Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain (Jurnal CCIT. 2009:307) :

        1. Data master, contohnya meliputi : data pencari kerja

        2. Data transaksi, contohnya meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.

        3. Tabel referensi meliputi : tabel-tabel pendukung yang digunakan untuk data master dan transaksi.

      3. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.

      4. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.

      5. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom atau field.