SI1014465530: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Konsep dasar UML (Unified Modelling Language)) |
(→Teori Khusus) |
||
Baris 864: | Baris 864: | ||
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Relasi <i>(Relationship)</i></li> | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Relasi <i>(Relationship)</i></li> | ||
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ada 4 (empat) macam <i>relationship</i> dalam <i>Unified Modeling Language</i> (UML), yaitu:</p></div> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ada 4 (empat) macam <i>relationship</i> dalam <i>Unified Modeling Language</i> (UML), yaitu:</p></div> | ||
− | <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kebergantungan</li> | + | <ol> |
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kebergantungan</li> | ||
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri <i>(independent)</i> akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri <i>(dependent)</i>.</p></div> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri <i>(independent)</i> akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri <i>(dependent)</i>.</p></div> | ||
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Asosiasi</li> | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Asosiasi</li> | ||
Baris 875: | Baris 876: | ||
</ul> | </ul> | ||
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><b>Konsepsi Pemodelan Menggunakan UML <i>(Unified Modeling Language)</i></b></li> | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><b>Konsepsi Pemodelan Menggunakan UML <i>(Unified Modeling Language)</i></b></li> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Henderi (2008:5)<ref name="Henderi">Henderi: Pemodelan menggunakan <i>Unified Modeling Language</i> (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu <i>set blue print</i> yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.</ref>, Pemodelan menggunakan <i>Unified Modeling Language</i> (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu <i>set blue print</i> yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.</p></div> | ||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><b>Jenis-jenis diagram UML <i>(Unified Modeling Language)</i></b></li> | ||
=BAB III= | =BAB III= |
Revisi per 1 Oktober 2014 17.53
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PEMBAYARAN SPP PADA SMA NEGERI 23
KABUPATEN TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM : 1014465530
NAMA : NOT SUCO SINAGA
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
(2013/2014)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PEMBAYARAN SPP
PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1014465530
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akuntansi
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, ..... 2014
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Informasi
| ||||
(Ir. Untung Raharja, M.T.I) |
(Maimunah, M.Kom)
| ||||
NIP : 00594 |
NIP : 007002
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PEMBAYARAN SPP
PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1014465530
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Disetujui Oleh :
Tangerang,.... 2014
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Junaidi, M.Kom) |
(Maimunah, M.Kom)
| ||
NID : 05062 |
NID : 00702
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PEMBAYARAN SPP
PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1014465530
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2013/2014
Disetujui Penguji :
Tangerang, .... 2014
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PEMBAYARAN SPP
PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1014465530
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akuntansi
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, ..... 2014
NIM : 1014465530
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Saat ini telah berkembang sistem informasi di bidang pendidikan yang menangani tentang pembayaran SPP. Pembayaran SPP sangat penting dalam membantu kebutuhan Siswa/i dan pengajar. Untuk mendukung sistem pembayaran komite dibutuhkan sistem komputerisasi yang lebih akurat, cepat dan efisien. Namun pada kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai karena batasanya sistem dan dana di SMAN 23 Kab. Tangerang. Dalam pengolahan data Pembayaran komite yang dilakukan oleh SMAN 23 Kab. Tangerang ini sudah terkomputerisasi tetapi baru menggunakan aplikasi sederhana, yaitu Microsoft excel dan belum optimal.Tujuan dari Penelitian yang dilakukan penulis adalah membuat Sistem Informasi Pembayaran SPP padaSMAN 23 Kab. Tangerang dengan menggunakan , bahasa pemograman PHP, UnifiedModeling Language (UML) dan database SQL. Selain itu dapat dihasilkan juga sistem databasebaru yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengembangan sistem gunamendukung dan meningkatkan kinerja kegiatan operasional khususnya pada divisi Keuangan.Maka penulis mengambil judul penelitian yaitu “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPPPADA SMAN 23 KAB. TANGERANG.” Supaya pada perancangan dan penelitian ini menjadi bermanfaat bagi SekolahSMAN 23 Kab. Tangerang, sehingga dapat memberikan hasil dan solusi daripeneliti yang baik dan lebih akurat.
Kata Kunci: Pembayaran , Sistem , PHP, SQL dan UML
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Karya Ilmiah ( Skripsi ) ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Karya Ilmiah ( Skripsi )yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG”
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja,
- Maimunah,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem informasi STMIK Perguruan Tinggi Raharja,
- Junaidi,M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Maimunah,M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis,
- Yusril Maulana. SE, sebagai stekholder bagi saya
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya,
- Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materiil dan spritual. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“,
- Mesiana Pasaribu,M.Kom yang selalu memberi dukungan dan doa dalam mengerjakan skripsi ini sampai selesai.
- Komunitas UKM Maranatha yang selalu memberi dukungan, semangat, doa untuk penyelesaian laporan akhir skripsi ini
Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.
Tangerang, Juni 2014 | |
(NOT SUCO SINAGA) | |
NIM: 1014465530 |
DAFTAR SIMBOL
Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Sequence Diagram
Gambar 3. Simbol Activity Diagram
DAFTAR GAMBAR
- Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMAN 23 Kab. Tangerang
- Gambar 3.2.Use Case Diagram Pembayaran Biaya SPP
- Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Pembayaran SPP
- Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Pembayaran SPP
- Gambar 3.5. Sequence Diagram Sistem Laporan SPP
- Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan
- Gambar 4.2 Activity Diagram Siswa yang diusulkan
- Gambar 4.3 Activity Diagram Admin yang diusulkan
- Gambar 4.4 Activity Diagram Kepala Sekolah yang diusulkan
- Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan
- Gambar 4.6 Sequence Diagram Yang Diusulkan
- Gambar 4.7 Menu Login
- Gambar 4.8 Menu Utama
- Gambar 4.9 Menu data Siswa
- Gambar 5.0 Menu Kelas
- Gambar 5.1 Menu Pembayaran
- Gambar 5.2 Menu Laporan
- Gambar 5.3 Menu Petugas
- Gambar 5.4 Login
- Gambar 5.5 Tampilan Awal
- Gambar 5.6 Data Siswa
- Gambar 5.7 Data Kelas
- Gambar 5.8 Pembayaran
- Gambar 5.9 Laporan
- Gambar 6.0 Petugas
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
- Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan PHP
- Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
- Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
- Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
- Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
- Tabel 4.1 Rancangan User
- Tabel 4.2 Rancangan Siswa
- Tabel 4.3 Rancangan Bayar
- Tabel 4.4 Rancangan Level
- Tabel 4.5 Rancangan Lapor
- Tabel 4.6 Rancangan Kelas
BAB I
Latar Belakang
Teknnologi komputer sangat mendukung dalam hal pengolahan data untuk membuat suatu sisteminformasi yang digunakan agar memberikan suatu hasil kerja yang maksimal. Pengguna komputer dalam sebuah sistem informasi tidak terlepas dari pengguna hardware dan software serta brainware yang handal dalam menjalankan sistem agar dapat bekerja optimal dan sesuaidengan kebutuhan.
Teknologi komputer saat ini sangat penting dan sangat diperhatikan terutama untuk kalangan pendidikan . SMA Negeri 23 Kab.Tangerang merupakan salah satu organisasi yang bergerak di dunia pendidikan.Pada prinsipnya, SMA Negeri 23 Kab. Tangerang selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan termasuk pelayanan dalam pembayaran spp terhadap siswa dan siswi . Adanya kebutuhan siswadan siswi yang semakin bertambah dan belum terpenuhi oleh sistem pelayanan yang ada saat ini, maka diperlukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap sistem yang telah ada dengan memperbaiki dari kekurangannya.
Mengingat semakin meningkatnya jumlah siswa dan siswi di SMA Negeri 23 Kab. Tangerang dan semakin rumitnya sistem pengolahan data pada bagian pelayanan keuangan, serta untuk menghindari kesalahan dalam mengkalkulisasikan data tersebut,maka SMA Negeri 23 Kab. Tangerang telah melakukan pengolahan datanya secara te komputerisasi tetapi belum maksimal, yaitu sistem pembayaran SPP pada SMAN 23Kab. Tangerang masih menggunakan program Microsoft Excel dan manual (buku), pembuatan laporan pembayaran biaya SPP masih belum akurat karena data dalam pencatatan dan dalam penginputan data atau biaya masih adakesalahan dan pembuatan laporan pembayaran biaya SPP masih belum tepat waktu karena data – data yang sudah masuk harus menunggusampai data tersebut terkumpul sehingga prosesnya memakan waktu yang cukuplama, serta sistem informasi pembayaran biaya komite yang berlaku pada saat ini di SMAN 23 Kab. Tangerang masih belum optimal, masih ada kekurangan yaitu tidak adanya informasi keterangan apakah siswa tersebut sudah lunas atau belum dalam pembayaran biaya SPP.
Oleh karena itu, untuk memberikan solusi yang terbaik kepada bagian Keuangan Siswa pada khususnya, maka penulis mengambil judul penelitian yakni : ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP PADA SMAN 23 KABUPATEN TENGERANG”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas yang telah dijelaskan maka, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
- Bagaimana Sistem Informasi Pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab. Tangerang yang berjalan saat ini ?
- Apakah Sistem Informasi PembayaranSPP pada SMAN 23 Kab.Tangerang yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien ?
- Apakah Sistem Informasi Pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab.Tangerang sudah memberikan hasil yang akurat dan kecepatan dalam membuat laporan ?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
- Untuk mencari tahu sistem informasi tentang pelayanan pembayaran spp pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang.
- Menciptakan Sistem Informasi Pembayaran Spp pada SMAN 23 Kab.Tangerang yang lebih efektif dan efisien.
- Untuk membangun sistem informasi Pelayanan pembayaran spp pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang yang memberikan hasil yang akurat dan kecepatan dalam membuat laporan.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
- Dapat memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada Sistem Informasi Pelayanan Pembayaran SPP pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang.
- Membantu kasir sekolah dalam pengelolaan data sehingga dapat terarah serta lebih efektif dan efisien dalam penginputan pembayaran spp.
- Dapat menghasilkan dan memberikan laporan secara cepat dan akurat kepada pimpinan sekolah.
Ruang Lingkup Penelitian
Agar dalam permasalahan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup permasalahan yang dibatasi hanya mengenai sistem pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab Tangerang mulai dari pembayaran SPP, pengisian fomulir, pencatatan pembayaran, sampai pembuatan laporan.
Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan Skripsi ini, maka penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk membantu penelitian dengan metode antara lain:
Metode Pengumpulan Data
- Metode Observasi
- Metode Wawancara (Interview)
- Studi Kepustakaan
Yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada SMAN 23 Kab. Tangerang, khususnya dibagian keuangan. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam membuat dan untuk langkah selanjutnya dalam rangka pembangunan sistem tersebut.
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan, khusunya dibagian layanan keuangan dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan permasalahan penelitian.
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku – buku dan literatur – literatur yang ada melalui sumber – sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan sistem registrasi siswa baru.
Metode Analisa Sistem
Setelah diadakan pengumpulan data yang sudah terkumpul akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan diagram use case diagram dan actifity (UML) sehingga sistem yang berjalan pada SMAN 23 Kab. Tangerang akan tergambar jelas.
Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami laporan ini, maka penulis mengelompokan materi laporan menjadi beberapa bab, agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti serta memahami isi pembahasan Skripsi ini, dengan sistematika sebagai berikut ini.
Pada bab ini berisi tentang: Latar Belakang masalah, Perumusan masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab ini menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum dan beberapa istilah maupun konsep yang berhubungan dengan penelitian KKP ini.
Bab ini menjelaskan tentang analisa organisasi (seperti sejarah singkat dan struktur organisasi), use case diagram, activity diagram, sequence diagram, serta analisa tentang sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan diagram Unified Modeling Languange (UML).
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini diuraikan mengenai rancangan sistem yang diusulkan yang digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Selain itu, dijelaskan pula mengenai spesifikasi database yang digunakan serta desain implementasi sistem yang diusulkan.
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penulisan laporan Skripsi serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.
BAB II
Teori Dasar/Umum
Konsep Dasar Sistem
- Defenisi Sistem
- Menurut McLeod, Jr dalam Diat Lanti Diat Lanti Prasojo (2011:152)[2], “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
- Menurut Davis dalam Diat Lanti Prasojo (2011:152)[3], “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”.
- Menurut Moekijat dalam Diat Lanti Prasojo (2011:152)[4], “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.
- Karakteristik Sistem
- Komponen Sistem
- Batas Sistem
- Lingkungan Luar Sistem
- Penghubung Sistem
- Masukan Sistem
- Keluaran Sistem
- Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
- Tujuan (Goal) Sistem
- Klasifikasi Sistem
- Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
- Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
- Sistem Fisik (Physical system) dan Sistem Pasti (Deterministic system).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.
Menurut Jogiyanto HM (2009:34)[1] “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.
Definisi sistem terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu:
Menurut Jogiyanto HM (2009:54)[1], Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Segala sesuatu yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Energi yang masuk dari lingkungan luar ke dalam sistem sehingga menyebabkan sistem bekerja.
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Menurut Jogiyanto HM (2009:53)[1], Ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari sudut pandang, diantaranya adalah:
Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata dan bisa biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.
Konsep Dasar Data dan Informasi
- Definisi Data
- Bentuk Data
- Teks
- Data yang terformat
- Citra (Image)
- Audio
- Video
- Meta Data
- Sumber Data
- Data Internal
- Data Personal
- Data Eksternal
- Hirarki Data
- Elemen Data
- Record
- File
File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, able, dan relasi.
- Definisi Informasi
- Tipe Informasi
- Informasi Pengumpulan Data (Scorekeeping Information)
- Informasi Pengarahan Perhatian (Attention Directing Information)
- Informasi Pemecahan Masalah (Problem Solving Information)
- Karakteristik Informasi
- Kualitas Informasi
- Accurate
- Timeliness
- Relevance
Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
- Nilai Informasi
Menurut Bambang Wahyudi (2008:2)[5], data is information that has been translated into a from that is more conventient to move or process. Relative to today’s computers and transmission media, data is information converted into binary digital form.
(Data adalah informasi yang telah diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih sederhana untuk melakukan suatu proses. Sehubungan dengan saat ini dan media transmisi, data adalah informasi diubah menjadi bentuk digital biner).
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu keterangan tentang objek penelitian.
Menurut Yakub (2012:5),[6], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:
Teks adalah sederatan huruf, angka, dan able-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, able, majalah, dan lain-lain.
Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.
Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument able, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
Menurut Adi Nugroho dalam Yakub (2012:6)[7], meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.
Menurut Yakub (2012:6)[6], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.
Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.
Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.
Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas.
Menurut Yakub (2012:6)[6], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.
Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau able.
Menurut Mulyanto (2009:247)[8], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.
Menurut Sutarman (2012:14)[9], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
Menurut Maimunah, dkk (2012:26)[10], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”
Menurut Jogiyanto HM (2009:68)[1], Sistem Informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi, masing-masing mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan manajemen yang berbeda, yaitu:
Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan.
Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan.
Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Menurut Jogiyanto HM (2009:70)[1], Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda. Karakteristik informasi misalnya, kepadatan informasi, luas informasi, luas informasi, frekuensi informasi, schedule informasi, waktu informasi, akses informasi, dan sumber informasi.
Menurut Jogiyanto HM (2009:37)[1], Informasi mempunyai tiga kualitas informasi, antara lain:
Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.
Menurut Jogiyanto HM (2008:157)[1], Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Jika suatu informasi manfaatnya lebih efektif dari biaya mendapatkannya maka informasi ini dapat dikatakan bernilai. Oleh karena itu, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Konsep Dasar Sistem Informasi
- Definisi Sistem Informasi
- Komponen Sistem Informasi
- Komponen Masukan (input)
- Komponen Model
- Komponen Keluaran (output)
- Komponen Teknologi
- Komponen Basis Data
- Komponen Kontrol atau Pengendalian
- Tujuan Sistem Informasi
- Kegunaan
- Ekonomi
- Keandalan
- Pelayanan Langganan
- Kesederhanaan
- Fleksibilitas
Menurut Jogiyanto HM (2009:36)[1], “Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.”
Menurut Agus Mulyanto (2009:29)[11], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam media menyampaikan data yang berguna bagi pemakainya.
Menurut Jogiyanto HM (2009:39)[1], Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian.
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model- model tertentu.
Produk dari sistem informasi adalah Output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.
Teknologi merupakan komponen sistem yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi.
Komponen kontrol merupakan komponen yang pentinng dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang kuat.
Menurut Jogiyanto HM (2009:36)[1], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakaiya. Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada pelanggan.
Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
Konsep Dasar Analisis Sistem
- Definisi Analisis Sistem
- Tahap-tahap Analisa Sistem
- Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
- Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
- Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
- Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Menurut Yakub (2012:142)[6], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).
Menurut Agus Mulyanto (2009:125)[11], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.
Menurut Agus Mulyanto (2009:126)[11], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.
Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[11], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:
Konsep Dasar Implementasi
- Definisi Implementasi
- Tahap-tahap Implementasi
- TAHAP PERENCANAAN
- TAHAP ANALISA
- Mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di perusahaan (mengingat bahwa setiap perusahaan memiliki pandangan tersendiri dan unik terhadap sumber daya teknologi yang dimiliki, yang membedakannya dengan perusahaan lain), mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh (memiliki dampak tertentu) terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
- Analisa aspek teknologi meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat menginventarisir asset teknologi informasi yang dimiliki perusahaan pada saat proyek dimulai dengan tujuan:
- Mempelajari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki perusahaan dan tingkat efektivitas penggunaannya selama kurun waktu tersebut; dan
- Menganalisa kemungkinan-kemungkinan diperlukannya penambahan sistem di kemudian hari (system upgrading) sehubungan akan diimplementasikannya teknologi baru.
- Keluaran dari proses analisa di kedua aspek ini adalah berupa isu-isu (permasalahan) penting yang harus segera ditangani, analisa penyebabnya, dampaknya bagi bisnis perusahaan, beberapa kemungkinan skenario pemecahan dengan segala resiko cost/benefit dan trade-off, serta pilihan solusi yang direkomendasikan. Sebelum memasuki fase desain, seluruh tim harus faham mengenai isu-isu ini dan memilki komitmen untuk melanjutkan proyek yang ada ke tahap berikutnya sesuai dengan skala prioritas yang telah ditentukan (setelah memilih skenario yang disetujui bersama).
- TAHAP DESAIN
- TAHAP KONSTRUKSI
- TAHAP IMPLEMENTASI
- TAHAP PASCA IMPLEMENTASI
Menurut Jogiyanto HM (2009:76)[1], “Implementasi adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya”.
Menurut Pressman(2010:69)[12], “implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut”.
Setelah sistem yang diusulkan ini selesai dianalisa dan didesain terperinci, maka tiba saatnya sistem diimplementasikan dan diterapkan. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum sistem yang baru benar-benar digunakan. Kegiatan yang harus dilakukan antara lain:
Tahap pertama adalah perencanaan. Langkah ini merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detil atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan. Biasanya ada dua pihak yang terlibat langsung dalam proyek perencanaan ini. Pihak pertama adalah pihak yang membutuhkan (demand side) eksistensi dari suatu sistem informasi, dalam hal ini adalah perusahaan, lembaga, institusi, atau organisasi yang bersangkutan. Pihak kedua adalah pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut (supply side) dalam bentuk pengembangan teknologi informasi. Kelompok ini biasanya merupakan gabungan dari para personel yang terkait dengan latar belakang ilmu dan pengetahuan yang beragam (multi disiplin), seperti ahli perangkat lunak, analis bisnis dan manajemen, spesialis perangkat keras, programmer, system analyst, praktisi hukum, manajer proyek, dan beberapa karakteristik SDM lain yang terkait. Dilihat dari segi manajemen proyek sistem informasi, output yang harus dihasilkan oleh tahap perencanaan adalah berupa jadwal detil dari kelima tahapan berikutnya menyangkut masalah waktu, target deliverable, personel yang bertanggung jawab, aspek-aspek keuangan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan utilisasi sumber daya yang dipergunakan dalam proyek. Sebagai tambahan, standar-standar dan prosedur yang akan dipergunakan dalam melakukan pengelolaan proyek pun harus jelas dan disepakati bersama oleh seluruh anggota personel.
Tahap kedua disebut sebagai tahap analisa. Secara prinsip ada dua aspek yang menjadi fokus analisa, yaitu aspek bisnis atau manajemen, dan aspek teknologi. Analisa aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik dari perusahaan yang bersangkutan, mulai dari aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, critical success factors (kunci keberhasilan usaha), performance measurements (ukuran kinerja), strategi, program-program, dan hal terkait lainnya. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah:
Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, metode interfacing, teknik konversi data, metode migrasi sistem, dan lain sebagainya. Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD, dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP=Standard Operation Procedures), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan lain sebagainya. Tim ini pun biasanya akan mempergunakan model-model umum seperti Porter’s value chain, business process mapping, strategic distinction model, BCG matrix, dan lain-lain. Sudah jelas bahwa hasil dari tahap ini berupa blue print rancangan sistem secara teknis dan secara manajemen yang akan dijadikan pegangan dalam proses konstruksi dan implementasi komponen-komponen pada sistem informasi yang akan dikembangkan.
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau development system yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat bahwa semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detil. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu. Kontrol terhadap manajemen proyek di tahap konstruksi harus diperketat agar tidak terjadi ketidakefisienan maupun ketidakefektivan dalam penggunaan beragam sumber daya yang ada (yang secara tidak langsung akan berdampak langsung terhadap keberhasilan proyek sistem informasi diselesaikan secara on-time). Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem. Perbaikan-perbaikan bersifat minor biasanya harus dilakukan setelah adanya masukan-masukan setelah evaluasi diadakan.
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya ada dua pendekatan yang dipergunakan oleh perusahaan: cut-off atau paralel. Pendekatan cut-off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi sistem dimana dipilih sebuah hari sebagai patokan, dimana terhitung mulai hari tersebut, sistem baru mulai dipergunakan dan sistem lama sama sekali ditinggalkan. Sementara pendekatan paralel dilakukan dengan cara melakukan pengenalan sistem baru sementara sistem lama belum ditinggalkan, sehingga yang terjadi adalah berjalannya dua buah sistem secara paralal (kedua sistem biasa disebut sebagai testing environment dan production environment). Pemilihan terhadap kedua strategi tersebut tentu saja tergantung kepada perusahaan masing-masing, melihat bahwa masing-masing strategi implementasi memiliki sejumlah keuntungan dan kerugian yang berbeda. Lepas dari strategi yang dipilih, pemberian pelatihan atau training harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi resiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki (sense of ownership) terhadap sistem baru yang akan diterapkan, sehingga seluruh jajaran pengguna atau SDM akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya di masa-masa mendatang dengan baik. Evaluasi secara berkala perlu dilakukan untuk menilai kinerja sistem baru yang diterapkan disamping untuk mengetahui isu-isu permasalahan yang timbul. Tentu saja pemecahan masalah dalam tahap implementasi harus segera dicari agar sistem tersebut dapat efektif penggunaannya.
Proyek sistem informasi biasanya ditutup setelah tahap implementasi dilakukan. Namun ada satu tahapan lagi yang harus dijaga manajemennya, yaitu tahap pasca implementasi. Dari segi teknis, yang dimaksud dengan aktivitas-aktivitas pasca implementasi adalah bagaimana manajemen pemeliharaan sistem akan dikelola (maintenance, supports and services management). Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan dikemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, interfacing ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan beberapa contoh dari kasus-kasus yang biasa timbul dalam pemeliharaan sistem. Di sinilah perlunya dokumentasi yang baik dan transfer of knowledge dari pihak pembuat sistem ke SDM perusahaan untuk menjamin terkelolanya proses-proses pemeliharaan sistem. Tidak jarang terjadi peristiwa dimana perusahaan atau personel pembuat sistem sudah tidak diketahui lagi lokasinya setelah bertahun-tahun (mungkin perusahaannya tutup, atau yang menangani sistem sudah pindah ke tempat kerja lain). Bisa dibayangkan bagaimana perusahaan pemakai sistem terpaksa membuang sistemnya (membuat sistem baru lagi) atau melakukan tambal sulam (yang secara teknis sangat berbahaya karena tingkat integritas data yang buruk) akibat tidak adanya dokumentasi teknis yang baik atau infrastruktur manajemen pemeliharaan yang efektif.
Dari segi manajemen, tahap pasca implementasi berupa suatu aktivitas, dimana harus ada personel atau divisi dalam perusahaan yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang teramat sangat dinamis. Dengan kata lain, bahwa dalam era kompetisi sekarang ini, perusahaan harus mampu berubah dengan sangat cepat. Sistem informasi atau teknologi informasi yang secara teknis tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan bisnis perusahaan sudah selayaknya tidak akan mendapatkan tempat yang baik. Apakah teknologi informasi di perusahaan-perusahaan dapat dengan mudah mengikuti perubahan kebutuhan bisnis secara cepat? Jika belum, sudah waktunya bagi pimpinan perusahaan berbicara dengan departemen atau divisi yang bertanggung jawab terhadap teknologi informasi di perusahaan anda. Dalam kenyataannya, sudah ada teknologi yang dapat menjawab kebutuhan ini, dan sudah terbukti efektif. Tidak ada tempat bagi perusahaan modern di tahun 2000 nanti yang masih menggunakan pendekatan sistem informasi dan teknologi informasi secara konservatif (yang bagi sebagian perusahaan besar di Indonesia masih menganggap pendekatan konservatif tersebut sebagai pendekatan ter-modern).
Teori Khusus
Konsep dasar UML (Unified Modelling Language)
- Definisi Unified Modelling Language (UML)
- Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)
- Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
- Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
- Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
- Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
- Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
- Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
- Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
- Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
- Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
- Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
- Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
- Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
- Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
- Fokus Unified Modeling Language (UML)
- Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
- Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.
- Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)
- Sesuatu (things)
- Structural things
- Behavioral things
- Grouping things
- Annotational things
- Relasi (Relationship)
- Kebergantungan
- Asosiasi
- Generalisasi
- Realisasi
- Konsepsi Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modeling Language)
- Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)
- ↑ 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 Jogiyanto HM: “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.
- ↑ McLeod, Jr: “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
- ↑ Davis: “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”.
- ↑ Moekijat: “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.
- ↑ Bambang Wahyudi: data is information that has been translated into a from that is more conventient to move or process. Relative to today’s computers and transmission media, data is information converted into binary digital form.
- ↑ 6,0 6,1 6,2 6,3 Yakub: data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:
- ↑ 7,0 7,1 7,2 7,3 Adi Nugroho: meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.
- ↑ Mulyanto: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.
- ↑ Sutarman: “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
- ↑ Maimunah, dkk: “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”
- ↑ 11,0 11,1 11,2 11,3 Agus Mulyanto: “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.
- ↑ Pressman: “implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut”.
- ↑ Prabowo Pudjo Widodo: “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
- ↑ Padeli: “UML (Unified Modeling Language) adalah suatu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena uml menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku.
- ↑ Amrulloh: “Unified Modeling Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.
- ↑ 16,0 16,1 Henderi: langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
Menurut Prabowo Pudjo Widodo, (2011:6)[13], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
Menurut Padeli, (2010;30)[14], “UML (Unified Modeling Language) adalah suatu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena uml menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku.
Menurut Amrulloh (2012:56)[15], “Unified Modeling Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).
Menurut Henderi (2008:6)[16], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
Menurut Adi Nugroho (2008:6l)[7], Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.
Menurut Adi Nugroho (2008:6l)[7], pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu:
Menurut Adi Nugroho (2009:117)[7], Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
Menurut Henderi (2008:5)[16], Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blue print yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.