SI1014465530

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP PADA SMA NEGERI 23

KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1014465530

NAMA : NOT SUCO SINAGA

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)




LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP

PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1014465530
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP

PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1014465530
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Maimunah, M.Kom)
NID : 05062
   
NID : 00702

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP

PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1014465530
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP

PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1014465530
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1014465530

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Saat ini telah berkembang sistem informasi di bidang pendidikan yang menangani tentang pembayaran SPP. Pembayaran SPP sangat penting dalam membantu kebutuhan Siswa/i dan pengajar. Untuk mendukung sistem pembayaran komite dibutuhkan sistem komputerisasi yang lebih akurat, cepat dan efisien. Namun pada kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai karena batasanya sistem dan dana di SMAN 23 Kab. Tangerang. Dalam pengolahan data Pembayaran komite yang dilakukan oleh SMAN 23 Kab. Tangerang ini sudah terkomputerisasi tetapi baru menggunakan aplikasi sederhana, yaitu Microsoft excel dan belum optimal.Tujuan dari Penelitian yang dilakukan penulis adalah membuat Sistem Informasi Pembayaran SPP padaSMAN 23 Kab. Tangerang dengan menggunakan , bahasa pemograman PHP, UnifiedModeling Language (UML) dan database SQL. Selain itu dapat dihasilkan juga sistem databasebaru yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengembangan sistem gunamendukung dan meningkatkan kinerja kegiatan operasional khususnya pada divisi Keuangan.Maka penulis mengambil judul penelitian yaitu “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPPPADA SMAN 23 KAB. TANGERANG.” Supaya pada perancangan dan penelitian ini menjadi bermanfaat bagi SekolahSMAN 23 Kab. Tangerang, sehingga dapat memberikan hasil dan solusi daripeneliti yang baik dan lebih akurat.

Kata Kunci: Pembayaran , Sistem , PHP, SQL dan UML



KATA PENGANTAR


Salam sejahtera,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Karya Ilmiah ( Skripsi ) ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Karya Ilmiah ( Skripsi )yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG”

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja,
  2. Maimunah,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem informasi STMIK Perguruan Tinggi Raharja,
  3. Junaidi,M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Maimunah,M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis,
  5. Yusril Maulana. SE, sebagai stekholder bagi saya
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya,
  7. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materiil dan spritual. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“,
  8. Mesiana Pasaribu, S.Kom yang selalu memberi dukungan dan doa dalam mengerjakan skripsi ini sampai selesai.
  9. Komunitas UKM Maranatha yang selalu memberi dukungan, semangat, doa untuk penyelesaian laporan akhir skripsi ini

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Juni 2014
(NOT SUCO SINAGA)
NIM: 1014465530



Daftar isi


DAFTAR SIMBOL


Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 2. Simbol Sequence Diagram


Gambar 3. Simbol Activity Diagram



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMAN 23 Kab. Tangerang
  2. Gambar 3.2.Use Case Diagram Pembayaran Biaya SPP
  3. Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Pembayaran SPP
  4. Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Pembayaran SPP
  5. Gambar 3.5. Sequence Diagram Sistem Laporan SPP
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Siswa yang diusulkan
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Admin yang diusulkan
  9. Gambar 4.4 Activity Diagram Kepala Sekolah yang diusulkan
  10. Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan
  11. Gambar 4.6 Sequence Diagram Yang Diusulkan
  12. Gambar 4.7 Menu Login
  13. Gambar 4.8 Menu Utama
  14. Gambar 4.9 Menu data Siswa
  15. Gambar 5.0 Menu Kelas
  16. Gambar 5.1 Menu Pembayaran
  17. Gambar 5.2 Menu Laporan
  18. Gambar 5.3 Menu Petugas
  19. Gambar 5.4 Login
  20. Gambar 5.5 Tampilan Awal
  21. Gambar 5.6 Data Siswa
  22. Gambar 5.7 Data Kelas
  23. Gambar 5.8 Pembayaran
  24. Gambar 5.9 Laporan
  25. Gambar 6.0 Petugas



DAFTAR LAMPIRAN



DAFTAR TABEL


  1. Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan PHP
  2. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Rancangan User
  7. Tabel 4.2 Rancangan Siswa
  8. Tabel 4.3 Rancangan Bayar
  9. Tabel 4.4 Rancangan Level
  10. Tabel 4.5 Rancangan Lapor
  11. Tabel 4.6 Rancangan Kelas



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknnologi komputer sangat mendukung dalam hal pengolahan data untuk membuat suatu sisteminformasi yang digunakan agar memberikan suatu hasil kerja yang maksimal. Pengguna komputer dalam sebuah sistem informasi tidak terlepas dari pengguna hardware dan software serta brainware yang handal dalam menjalankan sistem agar dapat bekerja optimal dan sesuaidengan kebutuhan.

Teknologi komputer saat ini sangat penting dan sangat diperhatikan terutama untuk kalangan pendidikan . SMA Negeri 23 Kab.Tangerang merupakan salah satu organisasi yang bergerak di dunia pendidikan.Pada prinsipnya, SMA Negeri 23 Kab. Tangerang selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan termasuk pelayanan dalam pembayaran spp terhadap siswa dan siswi . Adanya kebutuhan siswadan siswi yang semakin bertambah dan belum terpenuhi oleh sistem pelayanan yang ada saat ini, maka diperlukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap sistem yang telah ada dengan memperbaiki dari kekurangannya.

Mengingat semakin meningkatnya jumlah siswa dan siswi di SMA Negeri 23 Kab. Tangerang dan semakin rumitnya sistem pengolahan data pada bagian pelayanan keuangan, serta untuk menghindari kesalahan dalam mengkalkulisasikan data tersebut,maka SMA Negeri 23 Kab. Tangerang telah melakukan pengolahan datanya secara te komputerisasi tetapi belum maksimal, yaitu sistem pembayaran SPP pada SMAN 23Kab. Tangerang masih menggunakan program Microsoft Excel dan manual (buku), pembuatan laporan pembayaran biaya SPP masih belum akurat karena data dalam pencatatan dan dalam penginputan data atau biaya masih adakesalahan dan pembuatan laporan pembayaran biaya SPP masih belum tepat waktu karena data – data yang sudah masuk harus menunggusampai data tersebut terkumpul sehingga prosesnya memakan waktu yang cukuplama, serta sistem informasi pembayaran biaya komite yang berlaku pada saat ini di SMAN 23 Kab. Tangerang masih belum optimal, masih ada kekurangan yaitu tidak adanya informasi keterangan apakah siswa tersebut sudah lunas atau belum dalam pembayaran biaya SPP.

Oleh karena itu, untuk memberikan solusi yang terbaik kepada bagian Keuangan Siswa pada khususnya, maka penulis mengambil judul penelitian yakni : ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP PADA SMAN 23 KABUPATEN TENGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas yang telah dijelaskan maka, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana Sistem Informasi Pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab. Tangerang yang berjalan saat ini ?
  2. Apakah Sistem Informasi PembayaranSPP pada SMAN 23 Kab.Tangerang yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien ?
  3. Apakah Sistem Informasi Pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab.Tangerang sudah memberikan hasil yang akurat dan kecepatan dalam membuat laporan ?

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mencari tahu sistem informasi tentang pelayanan pembayaran spp pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang.
  2. Menciptakan Sistem Informasi Pembayaran Spp pada SMAN 23 Kab.Tangerang yang lebih efektif dan efisien.
  3. Untuk membangun sistem informasi Pelayanan pembayaran spp pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang yang memberikan hasil yang akurat dan kecepatan dalam membuat laporan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Dapat memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada Sistem Informasi Pelayanan Pembayaran SPP pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang.
  2. Membantu kasir sekolah dalam pengelolaan data sehingga dapat terarah serta lebih efektif dan efisien dalam penginputan pembayaran spp.
  3. Dapat menghasilkan dan memberikan laporan secara cepat dan akurat kepada pimpinan sekolah.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam permasalahan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup permasalahan yang dibatasi hanya mengenai sistem pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab Tangerang mulai dari pembayaran SPP, pengisian fomulir, pencatatan pembayaran, sampai pembuatan laporan.

Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan Skripsi ini, maka penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk membantu penelitian dengan metode antara lain:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada SMAN 23 Kab. Tangerang, khususnya dibagian keuangan. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam membuat dan untuk langkah selanjutnya dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  3. Metode Wawancara (Interview)
  4. Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan, khusunya dibagian layanan keuangan dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan permasalahan penelitian.

  5. Studi Kepustakaan
  6. Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku – buku dan literatur – literatur yang ada melalui sumber – sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan sistem registrasi siswa baru.

Metode Analisa Sistem

Setelah diadakan pengumpulan data yang sudah terkumpul akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan diagram use case diagram dan actifity (UML) sehingga sistem yang berjalan pada SMAN 23 Kab. Tangerang akan tergambar jelas.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami laporan ini, maka penulis mengelompokan materi laporan menjadi beberapa bab, agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti serta memahami isi pembahasan Skripsi ini, dengan sistematika sebagai berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang: Latar Belakang masalah, Perumusan masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum dan beberapa istilah maupun konsep yang berhubungan dengan penelitian KKP ini.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang analisa organisasi (seperti sejarah singkat dan struktur organisasi), use case diagram, activity diagram, sequence diagram, serta analisa tentang sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan diagram Unified Modeling Languange (UML).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini diuraikan mengenai rancangan sistem yang diusulkan yang digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Selain itu, dijelaskan pula mengenai spesifikasi database yang digunakan serta desain implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penulisan laporan Skripsi serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Dasar/Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Defenisi Sistem
  2. Menurut Jogiyanto HM (2009:34)[1] “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

    Definisi sistem terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu:

    • Menurut McLeod, Jr dalam Diat Lanti Diat Lanti Prasojo (2011:152)[2], “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
    • Menurut Davis dalam Diat Lanti Prasojo (2011:152)[3], “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”.
    • Menurut Moekijat dalam Diat Lanti Prasojo (2011:152)[4], “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.
  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Jogiyanto HM (2009:54)[1], Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

    • Komponen Sistem
    • Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.

    • Batas Sistem
    • Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

    • Lingkungan Luar Sistem
    • Segala sesuatu yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

    • Penghubung Sistem
    • Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

    • Masukan Sistem
    • Energi yang masuk dari lingkungan luar ke dalam sistem sehingga menyebabkan sistem bekerja.

    • Keluaran Sistem
    • Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

    • Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
    • Tujuan (Goal) Sistem
    • Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

  5. Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Jogiyanto HM (2009:53)[1], Ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari sudut pandang, diantaranya adalah:

    • Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    • Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata dan bisa biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.

    • Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    • Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.

    • Sistem Fisik (Physical system) dan Sistem Pasti (Deterministic system).

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data
  2. Menurut Bambang Wahyudi (2008:2)[5], data is information that has been translated into a from that is more conventient to move or process. Relative to today’s computers and transmission media, data is information converted into binary digital form.

    (Data adalah informasi yang telah diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih sederhana untuk melakukan suatu proses. Sehubungan dengan saat ini dan media transmisi, data adalah informasi diubah menjadi bentuk digital biner).

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu keterangan tentang objek penelitian.

  3. Bentuk Data
  4. Menurut Yakub (2012:5),[6], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

    • Teks
    • Teks adalah sederatan huruf, angka, dan able-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, able, majalah, dan lain-lain.

    • Data yang terformat
    • Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    • Citra (Image)
    • Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

    • Audio
    • Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument able, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    • Video
    • Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

  5. Meta Data
  6. Menurut Adi Nugroho dalam Yakub (2012:6)[7], meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.

  7. Sumber Data
  8. Menurut Yakub (2012:6)[6], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

    • Data Internal
    • Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

    • Data Personal
    • Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

    • Data Eksternal
    • Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas.

  9. Hirarki Data
  10. Menurut Yakub (2012:6)[6], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

    • Elemen Data
    • Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

    • Record
    • Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau able.

    • File

      File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, able, dan relasi.

  11. Definisi Informasi
  12. Menurut Mulyanto (2009:247)[8], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.

    Menurut Sutarman (2012:14)[9], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    Menurut Maimunah, dkk (2012:26)[10], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”

  13. Tipe Informasi
  14. Menurut Jogiyanto HM (2009:68)[1], Sistem Informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi, masing-masing mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan manajemen yang berbeda, yaitu:

    • Informasi Pengumpulan Data (Scorekeeping Information)
    • Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan.

    • Informasi Pengarahan Perhatian (Attention Directing Information)
    • Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan.

    • Informasi Pemecahan Masalah (Problem Solving Information)
    • Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

  15. Karakteristik Informasi
  16. Menurut Jogiyanto HM (2009:70)[1], Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda. Karakteristik informasi misalnya, kepadatan informasi, luas informasi, luas informasi, frekuensi informasi, schedule informasi, waktu informasi, akses informasi, dan sumber informasi.

  17. Kualitas Informasi
  18. Menurut Jogiyanto HM (2009:37)[1], Informasi mempunyai tiga kualitas informasi, antara lain:

    • Accurate
    • Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    • Timeliness
    • Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.

    • Relevance

      Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

  19. Nilai Informasi
  20. Menurut Jogiyanto HM (2008:157)[1], Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Jika suatu informasi manfaatnya lebih efektif dari biaya mendapatkannya maka informasi ini dapat dikatakan bernilai. Oleh karena itu, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Menurut Jogiyanto HM (2009:36)[1], “Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.”

    Menurut Agus Mulyanto (2009:29)[11], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam media menyampaikan data yang berguna bagi pemakainya.

  3. Komponen Sistem Informasi
  4. Menurut Jogiyanto HM (2009:39)[1], Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian.

    • Komponen Masukan (input)
    • Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.

    • Komponen Model
    • Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model- model tertentu.

    • Komponen Keluaran (output)
    • Produk dari sistem informasi adalah Output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.

    • Komponen Teknologi
    • Teknologi merupakan komponen sistem yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.

    • Komponen Basis Data
    • Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi.

    • Komponen Kontrol atau Pengendalian
    • Komponen kontrol merupakan komponen yang pentinng dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang kuat.

  5. Tujuan Sistem Informasi
  6. Menurut Jogiyanto HM (2009:36)[1], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakaiya. Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

    • Kegunaan
    • Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    • Ekonomi
    • Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    • Keandalan
    • Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    • Pelayanan Langganan
    • Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada pelanggan.

    • Kesederhanaan
    • Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    • Fleksibilitas
    • Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem
  2. Menurut Yakub (2012:142)[6], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Menurut Agus Mulyanto (2009:125)[11], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

  3. Tahap-tahap Analisa Sistem
  4. Menurut Agus Mulyanto (2009:126)[11], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

    Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[11], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

    • Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
    • Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
    • Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
    • Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Implementasi

  1. Definisi Implementasi
  2. Menurut Jogiyanto HM (2009:76)[1], “Implementasi adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya”.

    Menurut Pressman(2010:69)[12], “implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut”.

  3. Tahap-tahap Implementasi
  4. Setelah sistem yang diusulkan ini selesai dianalisa dan didesain terperinci, maka tiba saatnya sistem diimplementasikan dan diterapkan. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum sistem yang baru benar-benar digunakan. Kegiatan yang harus dilakukan antara lain:

    • TAHAP PERENCANAAN
    • Tahap pertama adalah perencanaan. Langkah ini merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detil atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan. Biasanya ada dua pihak yang terlibat langsung dalam proyek perencanaan ini. Pihak pertama adalah pihak yang membutuhkan (demand side) eksistensi dari suatu sistem informasi, dalam hal ini adalah perusahaan, lembaga, institusi, atau organisasi yang bersangkutan. Pihak kedua adalah pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut (supply side) dalam bentuk pengembangan teknologi informasi. Kelompok ini biasanya merupakan gabungan dari para personel yang terkait dengan latar belakang ilmu dan pengetahuan yang beragam (multi disiplin), seperti ahli perangkat lunak, analis bisnis dan manajemen, spesialis perangkat keras, programmer, system analyst, praktisi hukum, manajer proyek, dan beberapa karakteristik SDM lain yang terkait. Dilihat dari segi manajemen proyek sistem informasi, output yang harus dihasilkan oleh tahap perencanaan adalah berupa jadwal detil dari kelima tahapan berikutnya menyangkut masalah waktu, target deliverable, personel yang bertanggung jawab, aspek-aspek keuangan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan utilisasi sumber daya yang dipergunakan dalam proyek. Sebagai tambahan, standar-standar dan prosedur yang akan dipergunakan dalam melakukan pengelolaan proyek pun harus jelas dan disepakati bersama oleh seluruh anggota personel.

    • TAHAP ANALISA
    • Tahap kedua disebut sebagai tahap analisa. Secara prinsip ada dua aspek yang menjadi fokus analisa, yaitu aspek bisnis atau manajemen, dan aspek teknologi. Analisa aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik dari perusahaan yang bersangkutan, mulai dari aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, critical success factors (kunci keberhasilan usaha), performance measurements (ukuran kinerja), strategi, program-program, dan hal terkait lainnya. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah:

      1. Mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di perusahaan (mengingat bahwa setiap perusahaan memiliki pandangan tersendiri dan unik terhadap sumber daya teknologi yang dimiliki, yang membedakannya dengan perusahaan lain), mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh (memiliki dampak tertentu) terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
      2. Analisa aspek teknologi meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat menginventarisir asset teknologi informasi yang dimiliki perusahaan pada saat proyek dimulai dengan tujuan:
        • Mempelajari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki perusahaan dan tingkat efektivitas penggunaannya selama kurun waktu tersebut; dan
        • Menganalisa kemungkinan-kemungkinan diperlukannya penambahan sistem di kemudian hari (system upgrading) sehubungan akan diimplementasikannya teknologi baru.
      3. Keluaran dari proses analisa di kedua aspek ini adalah berupa isu-isu (permasalahan) penting yang harus segera ditangani, analisa penyebabnya, dampaknya bagi bisnis perusahaan, beberapa kemungkinan skenario pemecahan dengan segala resiko cost/benefit dan trade-off, serta pilihan solusi yang direkomendasikan. Sebelum memasuki fase desain, seluruh tim harus faham mengenai isu-isu ini dan memilki komitmen untuk melanjutkan proyek yang ada ke tahap berikutnya sesuai dengan skala prioritas yang telah ditentukan (setelah memilih skenario yang disetujui bersama).
    • TAHAP DESAIN
    • Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, metode interfacing, teknik konversi data, metode migrasi sistem, dan lain sebagainya. Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD, dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP=Standard Operation Procedures), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan lain sebagainya. Tim ini pun biasanya akan mempergunakan model-model umum seperti Porter’s value chain, business process mapping, strategic distinction model, BCG matrix, dan lain-lain. Sudah jelas bahwa hasil dari tahap ini berupa blue print rancangan sistem secara teknis dan secara manajemen yang akan dijadikan pegangan dalam proses konstruksi dan implementasi komponen-komponen pada sistem informasi yang akan dikembangkan.

    • TAHAP KONSTRUKSI
    • Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau development system yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat bahwa semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detil. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu. Kontrol terhadap manajemen proyek di tahap konstruksi harus diperketat agar tidak terjadi ketidakefisienan maupun ketidakefektivan dalam penggunaan beragam sumber daya yang ada (yang secara tidak langsung akan berdampak langsung terhadap keberhasilan proyek sistem informasi diselesaikan secara on-time). Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem. Perbaikan-perbaikan bersifat minor biasanya harus dilakukan setelah adanya masukan-masukan setelah evaluasi diadakan.

    • TAHAP IMPLEMENTASI
    • Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya ada dua pendekatan yang dipergunakan oleh perusahaan: cut-off atau paralel. Pendekatan cut-off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi sistem dimana dipilih sebuah hari sebagai patokan, dimana terhitung mulai hari tersebut, sistem baru mulai dipergunakan dan sistem lama sama sekali ditinggalkan. Sementara pendekatan paralel dilakukan dengan cara melakukan pengenalan sistem baru sementara sistem lama belum ditinggalkan, sehingga yang terjadi adalah berjalannya dua buah sistem secara paralal (kedua sistem biasa disebut sebagai testing environment dan production environment). Pemilihan terhadap kedua strategi tersebut tentu saja tergantung kepada perusahaan masing-masing, melihat bahwa masing-masing strategi implementasi memiliki sejumlah keuntungan dan kerugian yang berbeda. Lepas dari strategi yang dipilih, pemberian pelatihan atau training harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi resiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki (sense of ownership) terhadap sistem baru yang akan diterapkan, sehingga seluruh jajaran pengguna atau SDM akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya di masa-masa mendatang dengan baik. Evaluasi secara berkala perlu dilakukan untuk menilai kinerja sistem baru yang diterapkan disamping untuk mengetahui isu-isu permasalahan yang timbul. Tentu saja pemecahan masalah dalam tahap implementasi harus segera dicari agar sistem tersebut dapat efektif penggunaannya.

      Proyek sistem informasi biasanya ditutup setelah tahap implementasi dilakukan. Namun ada satu tahapan lagi yang harus dijaga manajemennya, yaitu tahap pasca implementasi. Dari segi teknis, yang dimaksud dengan aktivitas-aktivitas pasca implementasi adalah bagaimana manajemen pemeliharaan sistem akan dikelola (maintenance, supports and services management). Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan dikemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, interfacing ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan beberapa contoh dari kasus-kasus yang biasa timbul dalam pemeliharaan sistem. Di sinilah perlunya dokumentasi yang baik dan transfer of knowledge dari pihak pembuat sistem ke SDM perusahaan untuk menjamin terkelolanya proses-proses pemeliharaan sistem. Tidak jarang terjadi peristiwa dimana perusahaan atau personel pembuat sistem sudah tidak diketahui lagi lokasinya setelah bertahun-tahun (mungkin perusahaannya tutup, atau yang menangani sistem sudah pindah ke tempat kerja lain). Bisa dibayangkan bagaimana perusahaan pemakai sistem terpaksa membuang sistemnya (membuat sistem baru lagi) atau melakukan tambal sulam (yang secara teknis sangat berbahaya karena tingkat integritas data yang buruk) akibat tidak adanya dokumentasi teknis yang baik atau infrastruktur manajemen pemeliharaan yang efektif.

    • TAHAP PASCA IMPLEMENTASI
    • Dari segi manajemen, tahap pasca implementasi berupa suatu aktivitas, dimana harus ada personel atau divisi dalam perusahaan yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang teramat sangat dinamis. Dengan kata lain, bahwa dalam era kompetisi sekarang ini, perusahaan harus mampu berubah dengan sangat cepat. Sistem informasi atau teknologi informasi yang secara teknis tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan bisnis perusahaan sudah selayaknya tidak akan mendapatkan tempat yang baik. Apakah teknologi informasi di perusahaan-perusahaan dapat dengan mudah mengikuti perubahan kebutuhan bisnis secara cepat? Jika belum, sudah waktunya bagi pimpinan perusahaan berbicara dengan departemen atau divisi yang bertanggung jawab terhadap teknologi informasi di perusahaan anda. Dalam kenyataannya, sudah ada teknologi yang dapat menjawab kebutuhan ini, dan sudah terbukti efektif. Tidak ada tempat bagi perusahaan modern di tahun 2000 nanti yang masih menggunakan pendekatan sistem informasi dan teknologi informasi secara konservatif (yang bagi sebagian perusahaan besar di Indonesia masih menganggap pendekatan konservatif tersebut sebagai pendekatan ter-modern).

Teori Khusus

Konsep dasar UML (Unified Modelling Language)

  1. Definisi Unified Modelling Language (UML)
  2. Menurut Prabowo Pudjo Widodo, (2011:6)[13], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Menurut Padeli, (2010;30)[14], “UML (Unified Modeling Language) adalah suatu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena uml menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku.

    Menurut Amrulloh (2012:56)[15], “Unified Modeling Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

  3. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)
  4. Menurut Henderi (2008:6)[16], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    • Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    • Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    • Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    • Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    • Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    • Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
    • Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    • Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    • Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    • Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    • Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  5. Fokus Unified Modeling Language (UML)
  6. Menurut Adi Nugroho (2008:6l)[7], Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

    Menurut Adi Nugroho (2008:6l)[7], pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu:

    • Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
    • Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.
  7. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)
  8. Menurut Adi Nugroho (2009:117)[7], Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    • Sesuatu (things)
    • Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      1. Structural things
      2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      3. Behavioral things
      4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      5. Grouping things
      6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      7. Annotational things
      8. Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    • Relasi (Relationship)
    • Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      1. Kebergantungan
      2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

      3. Asosiasi
      4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      5. Generalisasi
      6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      7. Realisasi
      8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  9. Konsepsi Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modeling Language)
  10. Menurut Henderi (2008:5)[16], Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blue print yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.

  11. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)
  12. Menurut Padeli (2008:5)[14], Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML:

    • Use Case Diagram
    • Menurut Maimunah (2010:30)[17], “Use case adalah adalah deksripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna”. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem (aktor) dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.

      Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

    • Class Diagram
    • Menurut Dina Fitria Murad (2010:30)[18], Class diagram adalah “Class yang menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan pelayanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi)”.

      Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

    • Sequence Diagram
    • Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    • State Chart Diagram
    • Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

    • Activity Diagram
    • Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

  1. Definisi Adobe Dreamweaver
  2. Menurut Alexander F.K. Sibero, (2011:384)[19], Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).

    Menurut Milician (2012:5)[20], Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext kuat Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh profesional, serta pemula).

    Menurut Sigit (2010:1)[21], “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

    Menurut Wahana Komputer (2010:2)[22], ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”.

    Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS3 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.

  3. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver
  4. Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:

    Gambar 2.1 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3 (Sibero, 2012:384)

    Keterangan Gambar 2.8:

    • Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.
    • Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.
    • Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.
    • Panel Groups adalah kumpula panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.
    • Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.
    • Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.
    • Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

Bahasa Yang Digunakan Dalam Membangun Sebuah Web

  1. Definisi HTML
  2. Menurut Alexander F.K. Sibero (2012:19)[19], “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”.

    Menurut Hadi (2012:30)[23], “HTML adalah dokumen text yang bisa dibaca untuk dipublikasikan di World Wide Web(WWW), dan semua nama file dokumen HTML mempunyai ekstensi html atau htm”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

  3. Definisi PHP
  4. Menurut Alexander F.K. Sibero (2012:49)[19], “PHP adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Menurut Anhar (2010:3)[24], “PHP singakatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

  5. Sejarah PHP
  6. Menurut Alexander F.K. Sibero (2012:49)[19], pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 terakhir pada terakhir pada saat ini.

  7. Kelebihan dan Kekurangan PHP
  8. Menurut Andika (2012:30)[25], ”Aplikasi bahasa PHP dapat dipergunakan untuk:

    • PHP digunakan sebagai landasan operasi pada pemrogaman jaringan berbasis web.
    • PHP digunakan juga untuk pemrogaman database.
    • PHP digunakan untuk membuat aplikasi web.

    Adapun kelebihan dan kekurangan bahasa PHP antara lain sebagai berikut:

    Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan PHP

  9. Koneksi Database PHP
  10. Menurut Andika (2012:32)[25], “Koneksi dari bahasa pemrograman web (baca: PHP) yang anda gunakan ke MySQL database menjadi langkah awal yang sangat penting dilakukan. berikut sintax untuk melakukan koneksi ke MySQL database dari PHP.

    mysql_connect

    ”namahost”,”mysql_username_yang_digunakan”,”password_dari_username”);

  11. Koneksi PHP pada database
  12. Menurut Andika (2012:30)[25], juga tergolong bahasa pemrograman berbasis server maksudnya script PHP diletakan di server dan di terjemahkan oleh web browser terlebih dahulu kemudian hasil terjemahan itu dikirim ke browser client. Bahasa pemrograman PHP memiliki kesamaan dengan bahasa ASP (Active Server Page), Cold Fusion, JSP (Java server Page), ataupun Perl. Berikut merupakan skema PHP sampai di terjemahkan oleh Browser:

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi
  2. Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302)[26], “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Menurut Adi Nugroho (2010:10)[7], Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan.

  3. Jenis-jenis Elisitasi
  4. Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302)[26], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

    • Elisitasi Tahap I
    • Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    • Elisitasi Tahap II
    • Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

      1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
      3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    • Elisitasi Tahap III
    • Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    • Final Draft Elisitasi
    • Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Menurut Ari Budi Warsito, (2009:42)[27], “Literature adalah kesasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh penulis saat ini adalah literature review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem penggajian dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan website teknik informatika ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Astuti (2009) Penelitian ini tentang Perancangan Sistem Komputerisasi Peminjaman dan Pengembalian Buku Pada Perpustakaan Umum Cikokol Tangerang. Sistem ini dibuat untuk mempermudah dalam penyimpanan data-data perpustakaan yang penting, dikarenakan pencatatannya masih menggunakan buku dan lemari arsip sehingga kemungkinan hilang dan rusaknya data sangat besar. Maka dibuat suatu sistem dengan menggunakan Visual Basic. Kesamaan yang terdapat dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu terdapat pada Tujuan dari pembuatan sistem informasi yang lebih baik dalam proses penyimpanan data-data, pencatatan data-data, serta meminimalkan terjadinya kemungkinan data yang hilang.
  2. Penelitian yang telah dijalan kan oleh Tri Martini (2008) yang berjudul Analisa Perancangan Inventory Berbasis Web Pada PT. Sinar Central Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP MySQL sehingga sudah web base aplikasi sistem dan perancangannya menggunakan DAD. Kekurangan Sistem ini yaitu belum bisa digunakan sebagai informasi persediaan barang secara lengkap karena tidak adanya pencatatan dari sistem komputer. Hubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu pada software pendukung dalam membangun sebuah sistem informasi yakni dengan menggunakan bahas pemrograman PHP MySQL.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yayah Ratnasari (2009) penelitian yang telah dijalankan di STMIK RAHARJA dengan judul “Perancangan Sistem Pengendalian Dokumen Pada Biro Kendali Mutu di Perguruan Tinggi Raharja”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, Web Server Apache dan menggunakan database MySQL, dengan tujuan untuk menghasilkan informasi-informasi yang lebih akurat dan baik. Dan kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yakni pada sistem dokumentasi yang lebih baik, serta dari software pendukung dalam pembuatan sistem.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Nursi’ah Wulandari (2009) yang berjudul Sistem Informasi Kearsipan pada SMP Negeri I Polokarto kabupaten Sukoharjo. Sistem informasi yang diusulkan ini menngunakan bahas pemrograman Borland Delphi 1.0, dengan database MySQL Server. Hubungan penelitian yang dilakukan dengan penulis yakni memiliki kesamaan dalam proses sistem yang akan dibuat dan pada database yang digunakan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Stephanie Yuanita Hadiasali (2009) dengan judul Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Pengarsipan Dokumen Elektronik berbasis Web pada Biro Administrasi Umun dan Kepegawaian Universitas Kristen Petra. Aplikasi yang dibuat meliputi pengelolaan kategori dan arsip, pengelolaan grup user, pembagian hak akses terhadap arsip, pengaturan arsip yang memiliki keterkaitan, pencarian pada isi arsip dengan metode TF-IDF, serta pembuatan laporan history pengaksesan arsip. Aplikasi yang dibuat berbasis Web ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, Borland Delphi dan My SQL sebagai database.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayatin, S.ST. (2010) yaitu Sistem Mamajemen Arsip Berbasis Web Universitas Muhamadiyah Malang. Sistem dibuat dengan menggunakan Netbeans 6.0 X sebagai IDE yang digunakan untuk menbangun aplikasi, Apache Tomcat 6.0 sebagai web server, JDK 1.6 merupakan Java Development Kit didalamnya terdapat library-library yang diperlukan untuk perancangan aplikasi, serta My SQL sebagai database. Hubungan penelitian yang dilakukan Nurhayatin dengan penulis yakni pada konsep dasar yang akan dibangun dengan beberapa software pendukung yang dipilih, dengan tujuan agar proses manajemen kearsipan itu lebih baik.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti Fitriastuti (2011) dengan judul Sistem Informasi Kearsipan Surat Menyurat Dikelurahan Karang Ayu Semarang Barat Universitas Stikubank. Sistem yang dibuat ini menggunakan PHP dan My SQL sebagai database. Hubungan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yakni terletak pada software yang digunakan sebagai pembangun sistem.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Rudy Hartanto (2009) dengan judul Perancangan Sistem Pengendalian Dokumen ISO TS 16949 Pada Departement R&D Automotive di PT IRC INOAC Indonesia PU Division. Hubungan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah dari aspek dasar dilakukannya penelitian yaitu untuk membuat sistem dokumen yang lebih baik dari yang sudah ada.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Jerry Kusuma Andriyanto (2009) dengan judul Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pengarsipan Dokumen Pada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. Penelitian ini menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dengan software perancang sistem yaitu adobe dreamweaver serta menggunakan MySQL sebagai database.

Dalam literature diatas, penulis menemukan persamaan konsep tentang pembuatan sistem untuk proses pengolahan dan penyimpanan data lebih baik yang bisa meminimalkan kemungkinan dalam kehilangan sebuah data, proses pencatatan yang lebih mudah karna tidak lagi menggunakan sebuah buku agenda, dan metode analisa dan perancangan sistem yang berorientasi objek serta software pendukung seperti Adobe Dreamweaver dan Visual Paradigm untuk membangun sistem informasi yang dibutuhkan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Sejarah Singkat SMA N 23 Kab. Tangerang

Pendirian SMA Negeri 23 Kab. Tangerang berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tangerang Nomor 421/Kep. 314-HUK/2007 Tanggal 19 Juni 2007. Dengan terbitnya SK Bupati Tangerang Nomor 821.2/Kep.53-Huk/2008 tanggal 13 Pebruari 2008 tentang Pengangkatan Drs. H. Enan Trivansyah Sastri, M.Si sebagai Kepala SMA Negeri 23 Kab. Tangerang yang definitif, maka pengelolaan dan pengembangan SMA Negeri 23 Kab. Tangerang menjadi satu keharusan agar menjadi sekolah yang maju dan menjadi pilihan masyarakat di sekitarnya. Untuk menunjang tumbuh dan berkembangnya SMA Negeri 23 Kab. Tangerang, maka pihak sekolah sudah menyusun berbagai program yakni berupa program pokok, program strategis, program umum dan program khusus. Kesemua program itu dilandasi fondasi yang kuat berupa susunan organisasi yang telah disesuaikan dengan goals yang ingin dicapai disertai dengan standar operasional sekolah berupa susunan tata kerja dan daftar uraian tugas masing-masing personal sekolah. Diharapkan dalam jangka waktu yang tidak begitu lama wujud SMA Negeri 23 Kab. Tangerang baik secara fisik maupun non fisik dapat menjelma menjadi sekolah yang menjadi kebanggan masyarakat di Kabupaten Tangerang. Salah satu ciri khas yang merupakan keunggulan SMA N 23 Kab. Tangerang adalah Bahasa Inggris, bahasa Mandarin, Enterpreuneurship, dan Riset dengan mengadopsi Kurikulum Berbasis Riset (Research School Curriculum).

SMA Negeri 23 Kab. Tangerang berdiri karena adanya kebutuhan masyarakat Kab. Tangerang dan sekitarnya akan pendidikan lanjutan atas yang bermutu dengan status negeri. Usulan dari masyarakat ini kemudian diteruskan ke pihak-pihak terkait dan akhirnya berkat kejasama yang baik antara Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Bapak Drs. H. W. Awan Setiadinata, MM, Lurah Kelapa Dua (Bapak.Drs. H. Memet Sanur.), Camat Kelapa Dua (Bapak.Drs. Zul Fuad.) yang diteruskan oleh Bapak Drs. H. Syaifullah, MM dan Bapak Drs. Marlan Akip selaku tokoh masyarakat, melalui suatu pembicaraan yang intens dan koordinasi yang baik, maka disepakatilah pendirian SMA Negeri 23 Kab. Tangerang .Pada tahap awal SMA Negeri 23 Kab. Tangerang untuk sementara memakai Gedung milik SMP PGRI 396 Kelapa Dua Jl. Raya Perumnas Bumi Kelapa Dua Kelurahan Kelapa Dua, namun demikian proses KBM tetap berjalan dengan baik dan kinerja sekolahpun tidak begitu terpengaruh, walaupun saat itu SMA Negeri 23 Kab. Tangerang belum memiliiki ruang belajar atau ruang kelas sendiri.Keberadaan SMA Negeri 23 Kab. Tangerang saat ini sedang dalam proses menunggu penyelesaian penyiapan lahan dan pembangunan gedung baru di lingkungan kelurahan Kelapa Dua, suatu tempat yang strategis serta nyaman dan cocok untuk lingkungan pendidikan. Diharapkan tidak begitu lama warga sekolah akan segera menempati gedung baru yang sangat diidamkan tersebut.

Visi, Misi dan Tujuan

Visi SMA N 23 Kab. Tangerang

Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul dalam prestasi, iptek, dan budi pekerti yang luhur.

Misi SMA N 23 Kab. Tangerang

Visi tersebut dapat diwujudkan melalui misi sebagai berikut:

  1. Membentuk generasi cerdas intelektual dan emosional, kreatif, terampil dan berdedikasi tinggi serta memiliki kepekaan sosial tinggi.
  2. Mengembangkan dan menumbuhkna penghayatan imtaq, berbudi pekerti luhur sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
  3. Mendorong, membimbing dan membina siswa akan potensi yang dimilikinya.
  4. Mengoptimalkan kemampuan dan profesionalisme guru dan karyawan.
  5. Mengembangkan sistem kelembagaan, organisasi,manajemen partisipatif, administrasi dengan mengedepankan kemajuan ilmu dan teknologi guna mewujudkan sekolah yang berkualitas.

Tujuan SMA N 23 Kab. Tangerang

  1. Mengembangkan lulusan yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia.
  2. Memajukan ketrampilan, sikap dan kepribadian.
  3. Memberikan pengalaman belajar dan kecakapan keterampilan hidup (Life Skill) melalui IPTEK, bahasa, olahraga, dan seni budaya.
  4. Memberikan bekal untuk dapat memahami kehidupan yang terus menerus berkembang seiring dengan perkembangan IPTEK.
  5. Mengadakan dan mengembangkan perpustakaan yang representa menuju electronic library.
  6. Memberikan landasan yang kokoh untuk mengembangkan kecerdasan kinestika dalam menyiapkan lulusan yang bermutu.
  7. Mendukung program Depdiknas dalam rangka Peningkatan Mutu Pendidikan.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi atau suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan SMA N 23 Kab. Tangerang yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI SMA N 23 KELAPA DUA

KABUPATEN TANGERANG

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA N 23 Kab. Tangerang

Wewenang dan Tanggung Jawab

Kepala Sekolah

Kepala Sekolah selaku mempunyai :

  1. Menyusun perencanaan.
  2. Mengorganisasikan kegiatan.
  3. Mengarahkan kegiatan.
  4. Mengkoordinasikan kegiatan.
  5. Melaksanakan pengawasan.
  6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.
  7. Melakukan kebijaksanaan.
  8. Mengadakan rapat.
  9. Mengambil keputusan.
  10. Mengatur proses belajar mengajar.
  11. Mengatur administrasi.
  12. Mengatur ketatausahaan, kesiswaan, sarana dan prasarana, keuangan.
  13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

Wakasek RTS (Rumah Tangga Sekolah)

  1. Mengatur Perlengkapan Rumah Tangga Sekolah
  2. Menyusun Keperluan Sekolah

Wakasek kurikulum

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulim mempunyai tugas :

  1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
  2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
  3. Mengatur penyusunan program pengajaran (program semester).
  4. Program satuan pelajaran.
  5. Mengajar penjabaran dan penyesuaian kurikulum.
  6. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikulum dan ekstrakurikuler.
  7. Pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas.
  8. Kriteria kelulusan, dan laporan belajar siswa, serta pembagian raport dan SKL.
  9. Mengatur pelaksanaan program perbaikan di pengajaran.
  10. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
  11. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
  12. Mengatur mutasi siswa.
  13. Melakukan supervisi administrasi dan akademis, serta menyusun laporan.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan mempunyai tugas :

  1. Mengatur program pelaksanaan bimbingan dan konseling.
  2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan).
  3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS.
  4. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
  5. Menyeleksi siswa untuk diusulkan beasiswa.

Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

  1. Membuat perangkat pengajaran Silabus.
  2. Program tahunan / Semester.
  3. Program satuan pelajaran.
  4. Program rencana pengajaran.
  5. Program mingguan Guru dan LKS.
  6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
  7. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.
  8. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
  9. Menyusun dan melaksanakan Program perbaikan dan pengayaan.
  10. Mengisi daftar nilai siswa.
  11. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses belajar mengajar.
  12. Membuat alat pelajaran / alat peraga.
  13. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.
  14. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
  15. Melaksanakan tugas tertentu disekolah.
  16. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
  17. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.
  18. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran, mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum serta mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

Tugas Tata Usaha Sekolah

Bendahara mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan dalam sekolah :

  1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah .
  2. Pengelolaan keuangan sekolah.
  3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.
  4. Pembinaan dan pengembangan kasir pegawai tata usaha sekolah.
  5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.
  6. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah.
  7. Mengkoordinasi dan melaksanakan 7K dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

Kepala Tata Usaha / Bendahara

Kepala tata usaha sekolah / bendahara mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai penyusunan program kerja tata usaha sekolah, pengelolaan keuangan sekolah, pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa, pembinaan dan pengembangan kasir pegawai tata usaha sekolah, penyusunan administrasi perlengkapan sekolah, penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah, mengkoordinasi dan melaksanakan 7K dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

Masalah yang dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, Sistem Informasi Pembayaran SPP sudah baik, namun sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi serta kebutuhan bagian keuangan pada khususnya dan siswa pada umumnya atas informasi mengenai keuangan siswa, maka sistem ini masih memerlukan pengembangan lebih banyak lagi sehingga sistem yang benar-benar handal dan dapat berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan informasi serta memenuhi kebutuhan sistem tersebut.

Oleh karena itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhaan saat ini, kebutuhan pengembangan terhadap sistem hendaknya :

  1. Dapat menambah data-data serta informasi yang dibutuhkan oleh bagian keuangan dalam proses pengambilan keputusan juga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan dari sistem yang telah ada saat ini.
  2. Dapat menambahkan beberapa menu baru terutama untuk laporan transaksi baik laporan harian, bulanan, tahunan, maupun keseluruhan.
  3. Dapat memberikan informasi yang akurat dan cepat sehingga informasi yang didapatkan relevan sesuai dengan kebutuhan bagian keuangan.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan iput atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada SMA N 23 Kab. Tangerang, maka dibatasi permasalahan mengenai sistem dalam pembangunan sistem informasi pembayaran SPP pada SMA N 23 Kab. Tangerang diantaranya :

  1. Membuat program sistem pembayaran SPP guna meningkatkan kualitas pelayanan keuangan yang diberikan kepada seluruh siswa SMA N 23 Kab.Tangerang.
  2. Melakukan analisa dan pengecekan terhadap informasi pembayaran SPP yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya informasi atau data yang telah usang ataupun data yang redudan yang terhadap yang terdapat dalam sistem dan membuat kualitas dari sistem menjadi buruk dikarenakan tidak dapat memberikan informasi yang relevan.

Analisa Kekurangan Pada Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian Perancangan Sistem Informasi Pembayaran SPP Pada SMA N 23 Kab. Tangerang, penelitian dapat menyimpulkan kekurangan pada sistem tersebut :

  1. Sebagian pembayaran spp sekolah dilakukan secara manual dengan mengunakan buku besar baru menginput ulang ke komputer dengan memakai Ms.Excel sebagai database.
  2. Proses pencarian data untuk melakukan pembayaran masih terbilang rumit karena data tidak terkelompokan dengan baik.
  3. Masih menggunakan program Ms.Excel padahal data yang di masukkan tergolong cukup banyak.

Analisa Proses

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai Perangcangan Sistem Informasi Pembayaran SPP pada SMA N 23 Kab. Tangerang digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Languange (UML), bahasa pemograman PHP, dan database SQL.

Urutan Prosedur

Prosedur pembayaran biaya SPP sekolah antara lain :

  1. Setiap siswa/i memiliki kartu pembayaran spp sekolah
  2. Selanjutnya siswa/i menyerahkan kartu spp sekolah serta membayar spp sekolah kebagian keuangan sesuai ketentuan biaya perbulannya.
  3. Bagian keuangan akan mencatat setiap pembayaran siswa ke buku pembayaran spp.
  4. Setelah mencatat pembayaran spp yang dibayar oleh siswa/i tersebut, penerima spp akan mengembalikan kembali kartu spp tersebut kepada siswa/i bukti telah membayar spp sekolah setiap bulannya.
  5. Penerima spp akan merekap semua data siswa yang telah membayar spp sekolah.
  6. Penerima spp akan melaporkan jumlah data siswa yang telah membayar dan yang menunggak kepada kepala sekolah berupa laporan.

Analisa Kontrol

Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan/kecurangan-kecurangan). Kesalahan yang mungkin terjadi bila sebuah file basis data dipergunakan oleh lebih dari satu orang pemakai dalam network. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

Analisa Perangkat Sistem

1. Perangkat Keras (Hardware)
a. Processor  : Inten Pentium IV
b. Monitor  : Samsung 15"
c. RAM  : 1 GB
d. Harddisk  : 500 GB
2. Perangkat Lunak (Software)
a. Windows XP Profesional
b. Microsoft Office
c. Wampserver
d. Brainware

Untuk mengoperasikan sistem pembayaran biaya registrasi ini dapat dilakukan langsung oleh bagian keuangan yang bertindak sebagai user.

Use Case Diagram

Dari definisi skenario diatas dapat digambarkan dalam use case diagram mengenai hal yang terjadi pada sistem registrasi pendaftaran siswa baru yang berjalan saat ini. Use case diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Analisa sistem pembayaran biaya SPP yang berjalan saat ini pada use case diagram : pembayaran biaya SPP SMA N 23 tangerang

Gambar 3.2. Use Case Diagram pembayaran biaya

Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena dapat memodelkan prosedur logika.

Berdasarkan use case diagram di atas maka dapat kita gambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor yang ada pada sistem registrasi pendaftaran siswa baru pada SMA N 23 Kab. Tangerang: Analisa sistem pembayaran biaya SPP yang berjalan saat ini pada activity diagram  : pembayaran biaya SPP

Gambar 3.3. Activity Diagram Pembayaran Biaya SPP

Sequence Diagram

Sequence Diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan urutan aktivitass pada suatu proses. Berdasarkan use case diagram dan activity diagram diatas maka dapat kita gambarkan sequence diagram dari aktivitas para aktor-aktor yang ada pada Sistem Pembayaran SPP Pada SMA N 23 Kab.Tangerang.

  1. Analisa sistem pembayaran spp yang berjalan saat ini pada sequence diagram : Sistem Pembayaran SPP
  2. Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Pembayaran SPP

  3. Analisa Sistem Pemabayaran SPP yang berjalan saat ini pada sequence diagram : Laporan
  4. Gambar 3.5. Sequence Diagram Sistem Laporan

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pemgumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara . Untuk membuat Sistem Pembayaran SPP yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap 1 yang telah dibuat:

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal wawancara dilakukan terhadap bagian pembayaran SPP mengenai sistem yang diusulkan oleh pihak penerima pembayaran SPP.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian di klasifikasikan dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi tahap II yang telah dibuat:

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M : Mandatory (diperlukan)

D : Desirable (yang didinginkan)

I : Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang saya buat :

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T ( Thechnical)  : Tingkat kesulitan dalam pengembagan sistem yang akan dibuat
O (Operational)  : Tingkat kesulitan dalam penggunaan sistem oleh usernya
E (Economical)  : Tingkat biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem
H (high)  : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal.
Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
M (Middle)  : Mampu untuk dikerjakan
L (Low)  : Mudah untuk dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem informasi penilaian yang akan dibentuk. berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final dratf yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem informasi pembayaran SPP pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang.

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi


</a>
Final draft Elisitasi merupakan bentuk akhir daritahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembanganPerancangan Sistem Informasi Pembayaran SPP yang akan dibentuk.
Berdasarkan Elisitasi tahap III diatas,dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu Sistem InformasiPembayaran SPP . 

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Functional Design ( Rancangan Funsional)

        Rancangan fungsional menggunakanUse case diagram dan Activity Diagram untuk mengkomunikasikan rancangan system kepada user

Use Case Diagram Yang Diusulkan

UseCase Diagram menggambarkan fungsionalitasyang diharapkan dari sebuah sistem yang akan dibangun. Sebuah Use Case Merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

Gambar 4.1 UseCase Diagram Yang Diusulkan
Keterangan gambar 4.1  terdiri dari :
a.     1 Systemsyaitu : Mencakup seluruh kegiatan PembayaranSPPberdasarkan  hasil penelitian yangpenulis lakukan pada SMA Negeri 23Kab. Tangerang
b.     4actoryaitu : Siswa, Kasir,Orangtua dan Kepala Sekolah

c.   10use case yaitu: Siswa datang, Nim/Nama, Login,Masukkan Pasword, masukkan data siswa, Melakukan pembayaran, Print pembayaran, SMS gateway, Membuat Laporan, MenyerahkanLaporan.

Analisa Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram



4.2.jpg



Berdasarkan Gambar 4.2. Activity Diagram siswa yang diusulkan terdapat :

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali
  2. 8 action, Sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  3. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri

Analisa Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Admin


4.3.jpg


Berdasarkan gambar 4.3 Activity diagram admin yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial node, objek yang diawali
  2. 12 Action, Sistem yang mencerminkan suatu aksi
  3. 1. Activity Final Node, Objek yang diakhiri

Analisa Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Kepala Sekolah


4.4.jpg


Gambar 4.4 Activity Diagram Kepala Sekolah yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Kepala Sekolah yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial node , objek yang diawali
  2. 12 Action , Sistem yang mencerminkan suatu aksi
  3. 1 Activity Final Node, Objek yang diakhiri

Structural Design ( Rancangan Struktural )

Rancangan structural menggunakan Class Diagram untuk menggambarkan model data

Analisa Sistem yang diusulkan pada Class Diagram


4.5.jpg


Gambar 4.5 Class Diagram Yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram Yang diusulkan terdapat :

  1. 6 class, Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama

Behavioral Design

Behavioral Design ( rancangan yang berhubungan dengan interaksi user dengan computer ). Rancangan behavioral menggunakan Sequence diagram dan statechart diagram untuk menggambarkan bagaimana prose kerja sistem aplikasi yang dibuat.

Sequence Diagram Yang Diusulkan


4.6.jpg


Gambar 4.6 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Keterangan gambar 4.6 terdiri dari :

  1. Terdiri dari 4 (empat) actor yang saling berhubungan yaitu Siswa, Kasir, Orangtua, dan kepala Sekolah
  2. Terdiri dari 17 messege spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat tentang semua aktivitas yang di lakukan oleh ac

Rancangan Database

Rancangan database digunakan untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemrograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan 8-tabel dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

1. User
Nama Tabel  : User
Media  : Harddisk
Isi  : id_user+user+alamat+foto+id_level
Primary Key  : id_user
Panjang Record  : 154



Table 4.1 Rancangan user

Tabel%2B4.1.jpg


2. Siswa
Nama Tabel  : Siswa
Media  : Harddisk
Isi  : nis+nm_siswa+no_telp+tmp_lahir+tgl_lahir+ agama+kelas+alamat+foto+tgl_in
Primary Key  : Nis
Panjang Record  : 371


Table 4.2 Rancangan siswa

Tabel%2B4.2.jpg


3. Bayar
Nama Tabel  : Bayar
Media  : Harddisk
Isi  : nis,bln,thn
Primary Key  : Nis
Panjang Record  : 21


Table 4.3 Rancangan Bayar

Tabel%2B4.3.jpg


4. Level
Nama Tabel  : Level
Media  : Harddisk
Isi  : id_level +nm_level
Primary Key  : id
Panjang Record  : 11


Table 4.4 Rancangan Level

Tabel%2B4.4.jpg


5. Laporan
Nama Tabel  : Laporan
Media  : Harddisk
Isi  : id_lapor+no_lapor+no_kw+nis+bln+biaya+ptgs+tgl_bayar+time_bayar
Primary Key  : id_lapor
Panjang Record  : 103


Table 4.5 Rancangan Lapor

Tabel%2B4.5.jpg


6. Kelas
Nama Tabel  : Kelas
Media  : Harddisk
Isi  : kelas+nm_kelas+harga
Primary Key  : kelas
Panjang Record  : 15


Table 4.6 Rancangan Kelas

Tabel%2B4.6.jpg


Rancangan Layar

  1. Menu Login

  2. 4.7.jpg

    Gambar 4.7 Menu Login


  3. Menu Utama

  4. 4.8.jpg

    Gambar 4.8 Menu Utama


  5. Menu Data Siswa

  6. 4.9.jpg

    Gambar 4.9 Menu Data Siswa


  7. Menu Kelas

  8. 5.0.jpg

    Gambar 5.0 Menu Kelas


  9. Menu Pembayaran

  10. 5.1.jpg

    Gambar 5.1 Menu Pembayaran


  11. Menu Laporan

  12. 5.2.jpg

    Gambar 5.2 Menu Laporan


  13. Menu Petugas

  14. 5.3.jpg

    Gambar 5.3 Menu Petugas


Rancangan Implementasi

  1. Login

  2. 5.4.jpg

    Gambar 5.4 Login


  3. Tampilan Awal

  4. 5.5.jpg

    Gambar 5.5 Tampilan Awal


  5. Data Siswa

  6. 5.6.jpg

    Gambar 5.6 Data Siswa


  7. Data Kelas

  8. 5.7.jpg

    Gambar 5.7 Data Kelas


  9. Pembayaran

  10. 5.8.jpg

    Gambar 5.8 Pembayaran


  11. Laporan

  12. 5.9.jpg

    Gambar 5.9 Laporan


  13. Petugas

  14. 6.0.jpg

    Gambar 6.0 Petugas


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Bahwa pada pembayaran SPP Pada SMAN 23 Kab. Tangerang belum adanya sistem input data dan masih menggunakan sistem manual.
  2. Pembuatan laporan Pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab.Tangerang yang berjalan saat ini belum efektif dan efisien.
  3. Pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab.Tangerang belum memberikan hasil yang akurat dan kecepatan dalam membuat laporan

Hal ini telah dijelaskan pada bab III dalam pembahasan masalah yang dihadapi serta analisa kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan saat ini.

Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan sebagai pertimbangan bagi SMAN 23 Kab. Tangerang antara lain :

  1. Setelah sistem usulan berhasil diimplementasikan dengan baik maka perlu adanya perawatan secara berkesinambungan sehingga dapat digunakan dengan maksimal
  2. Untuk meningkatkan mutu serta kualitas seluruh pembayaran siswa SMAN 23 Kab. Tangerang sudah melakukan sistem SMS tapi masih lambat dalam penerimaan laporan sms.
  3. Mengenai permasalahan yang ada sebaiknya diselesaikan dengan berkoordinasi dengan beberapa pihak yang terkait sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 Jogiyanto HM: “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.
  2. McLeod, Jr: “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
  3. Davis: “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”.
  4. Moekijat: “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.
  5. Bambang Wahyudi: data is information that has been translated into a from that is more conventient to move or process. Relative to today’s computers and transmission media, data is information converted into binary digital form.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Yakub: data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Adi Nugroho: meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.
  8. Mulyanto: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.
  9. Sutarman: “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
  10. Maimunah, dkk: “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Agus Mulyanto: “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.
  12. Pressman: “implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut”.
  13. Prabowo Pudjo Widodo: “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
  14. 14,0 14,1 Padeli: “UML (Unified Modeling Language) adalah suatu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena uml menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku.
  15. Amrulloh: “Unified Modeling Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.
  16. 16,0 16,1 Henderi: langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
  17. Maimunah: “Use case adalah adalah deksripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna”.
  18. Dina Fitria Murad: Class diagram adalah “Class yang menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan pelayanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi)”.
  19. 19,0 19,1 19,2 19,3 Alexander F.K. Sibero: Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).
  20. Milician: Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext kuat Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh profesional, serta pemula).
  21. Sigit: “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.
  22. Wahana Komputer: ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”.
  23. Hadi: “HTML adalah dokumen text yang bisa dibaca untuk dipublikasikan di World Wide Web(WWW), dan semua nama file dokumen HTML mempunyai ekstensi html atau htm”.
  24. Anhar: “PHP singakatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source”.
  25. 25,0 25,1 25,2 Andika: ”Aplikasi bahasa PHP dapat dipergunakan untuk:
  26. 26,0 26,1 Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja: “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.
  27. Ari Budi Warsito: “Literature adalah kesasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Contributors

Admin, Notsuco