SI1014465530: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Implementasi)
(Konsep Dasar Implementasi)
Baris 805: Baris 805:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">TAHAP DESAIN</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">TAHAP DESAIN</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, metode <i>interfacing</i>, teknik konversi data, metode migrasi sistem, dan lain sebagainya. Model-model umum seperti <i>Flowchart, ER Diagram, DFD,</i> dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur <i>(SOP=Standard Operation Procedures)</i>, struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan lain sebagainya. Tim ini pun biasanya akan mempergunakan model-model umum seperti <i>Porter’s value chain, business process mapping, strategic distinction model, BCG matrix</i>, dan lain-lain. Sudah jelas bahwa hasil dari tahap ini berupa blue print rancangan sistem secara teknis dan secara manajemen yang akan dijadikan pegangan dalam proses konstruksi dan implementasi komponen-komponen pada sistem informasi yang akan dikembangkan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, metode <i>interfacing</i>, teknik konversi data, metode migrasi sistem, dan lain sebagainya. Model-model umum seperti <i>Flowchart, ER Diagram, DFD,</i> dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur <i>(SOP=Standard Operation Procedures)</i>, struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan lain sebagainya. Tim ini pun biasanya akan mempergunakan model-model umum seperti <i>Porter’s value chain, business process mapping, strategic distinction model, BCG matrix</i>, dan lain-lain. Sudah jelas bahwa hasil dari tahap ini berupa blue print rancangan sistem secara teknis dan secara manajemen yang akan dijadikan pegangan dalam proses konstruksi dan implementasi komponen-komponen pada sistem informasi yang akan dikembangkan.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">TAHAP KONSTRUKSI</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau <i>development system</i> yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat bahwa semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detil. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu. Kontrol terhadap manajemen proyek di tahap konstruksi harus diperketat agar tidak terjadi ketidakefisienan maupun ketidakefektivan dalam penggunaan beragam sumber daya yang ada (yang secara tidak langsung akan berdampak langsung terhadap keberhasilan proyek sistem informasi diselesaikan secara <i>on-time</i>). Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem. Perbaikan-perbaikan bersifat minor biasanya harus dilakukan setelah adanya masukan-masukan setelah evaluasi diadakan.</p></div>
  
 
=BAB III=
 
=BAB III=

Revisi per 1 Oktober 2014 15.45

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP PADA SMA NEGERI 23

KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1014465530

NAMA : NOT SUCO SINAGA

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP

PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1014465530
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP

PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1014465530
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Maimunah, M.Kom)
NID : 05062
   
NID : 00702

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP

PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1014465530
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN SPP

PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1014465530
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1014465530

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Saat ini telah berkembang sistem informasi di bidang pendidikan yang menangani tentang pembayaran SPP. Pembayaran SPP sangat penting dalam membantu kebutuhan Siswa/i dan pengajar. Untuk mendukung sistem pembayaran komite dibutuhkan sistem komputerisasi yang lebih akurat, cepat dan efisien. Namun pada kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai karena batasanya sistem dan dana di SMAN 23 Kab. Tangerang. Dalam pengolahan data Pembayaran komite yang dilakukan oleh SMAN 23 Kab. Tangerang ini sudah terkomputerisasi tetapi baru menggunakan aplikasi sederhana, yaitu Microsoft excel dan belum optimal.Tujuan dari Penelitian yang dilakukan penulis adalah membuat Sistem Informasi Pembayaran SPP padaSMAN 23 Kab. Tangerang dengan menggunakan , bahasa pemograman PHP, UnifiedModeling Language (UML) dan database SQL. Selain itu dapat dihasilkan juga sistem databasebaru yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengembangan sistem gunamendukung dan meningkatkan kinerja kegiatan operasional khususnya pada divisi Keuangan.Maka penulis mengambil judul penelitian yaitu “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPPPADA SMAN 23 KAB. TANGERANG.” Supaya pada perancangan dan penelitian ini menjadi bermanfaat bagi SekolahSMAN 23 Kab. Tangerang, sehingga dapat memberikan hasil dan solusi daripeneliti yang baik dan lebih akurat.

Kata Kunci: Pembayaran , Sistem , PHP, SQL dan UML



KATA PENGANTAR


Salam sejahtera,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Karya Ilmiah ( Skripsi ) ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Karya Ilmiah ( Skripsi )yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA NEGERI 23 KABUPATEN TANGERANG”

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja,
  2. Maimunah,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem informasi STMIK Perguruan Tinggi Raharja,
  3. Junaidi,M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Maimunah,M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis,
  5. Yusril Maulana. SE, sebagai stekholder bagi saya
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya,
  7. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materiil dan spritual. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“,
  8. Mesiana Pasaribu,M.Kom yang selalu memberi dukungan dan doa dalam mengerjakan skripsi ini sampai selesai.
  9. Komunitas UKM Maranatha yang selalu memberi dukungan, semangat, doa untuk penyelesaian laporan akhir skripsi ini

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Juni 2014
(NOT SUCO SINAGA)
NIM: 1014465530




DAFTAR SIMBOL


Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 2. Simbol Sequence Diagram


Gambar 3. Simbol Activity Diagram



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMAN 23 Kab. Tangerang
  2. Gambar 3.2.Use Case Diagram Pembayaran Biaya SPP
  3. Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Pembayaran SPP
  4. Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Pembayaran SPP
  5. Gambar 3.5. Sequence Diagram Sistem Laporan SPP
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Siswa yang diusulkan
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Admin yang diusulkan
  9. Gambar 4.4 Activity Diagram Kepala Sekolah yang diusulkan
  10. Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan
  11. Gambar 4.6 Sequence Diagram Yang Diusulkan
  12. Gambar 4.7 Menu Login
  13. Gambar 4.8 Menu Utama
  14. Gambar 4.9 Menu data Siswa
  15. Gambar 5.0 Menu Kelas
  16. Gambar 5.1 Menu Pembayaran
  17. Gambar 5.2 Menu Laporan
  18. Gambar 5.3 Menu Petugas
  19. Gambar 5.4 Login
  20. Gambar 5.5 Tampilan Awal
  21. Gambar 5.6 Data Siswa
  22. Gambar 5.7 Data Kelas
  23. Gambar 5.8 Pembayaran
  24. Gambar 5.9 Laporan
  25. Gambar 6.0 Petugas



DAFTAR LAMPIRAN



DAFTAR TABEL


  1. Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan PHP
  2. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Rancangan User
  7. Tabel 4.2 Rancangan Siswa
  8. Tabel 4.3 Rancangan Bayar
  9. Tabel 4.4 Rancangan Level
  10. Tabel 4.5 Rancangan Lapor
  11. Tabel 4.6 Rancangan Kelas



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknnologi komputer sangat mendukung dalam hal pengolahan data untuk membuat suatu sisteminformasi yang digunakan agar memberikan suatu hasil kerja yang maksimal. Pengguna komputer dalam sebuah sistem informasi tidak terlepas dari pengguna hardware dan software serta brainware yang handal dalam menjalankan sistem agar dapat bekerja optimal dan sesuaidengan kebutuhan.

Teknologi komputer saat ini sangat penting dan sangat diperhatikan terutama untuk kalangan pendidikan . SMA Negeri 23 Kab.Tangerang merupakan salah satu organisasi yang bergerak di dunia pendidikan.Pada prinsipnya, SMA Negeri 23 Kab. Tangerang selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan termasuk pelayanan dalam pembayaran spp terhadap siswa dan siswi . Adanya kebutuhan siswadan siswi yang semakin bertambah dan belum terpenuhi oleh sistem pelayanan yang ada saat ini, maka diperlukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap sistem yang telah ada dengan memperbaiki dari kekurangannya.

Mengingat semakin meningkatnya jumlah siswa dan siswi di SMA Negeri 23 Kab. Tangerang dan semakin rumitnya sistem pengolahan data pada bagian pelayanan keuangan, serta untuk menghindari kesalahan dalam mengkalkulisasikan data tersebut,maka SMA Negeri 23 Kab. Tangerang telah melakukan pengolahan datanya secara te komputerisasi tetapi belum maksimal, yaitu sistem pembayaran SPP pada SMAN 23Kab. Tangerang masih menggunakan program Microsoft Excel dan manual (buku), pembuatan laporan pembayaran biaya SPP masih belum akurat karena data dalam pencatatan dan dalam penginputan data atau biaya masih adakesalahan dan pembuatan laporan pembayaran biaya SPP masih belum tepat waktu karena data – data yang sudah masuk harus menunggusampai data tersebut terkumpul sehingga prosesnya memakan waktu yang cukuplama, serta sistem informasi pembayaran biaya komite yang berlaku pada saat ini di SMAN 23 Kab. Tangerang masih belum optimal, masih ada kekurangan yaitu tidak adanya informasi keterangan apakah siswa tersebut sudah lunas atau belum dalam pembayaran biaya SPP.

Oleh karena itu, untuk memberikan solusi yang terbaik kepada bagian Keuangan Siswa pada khususnya, maka penulis mengambil judul penelitian yakni : ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP PADA SMAN 23 KABUPATEN TENGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas yang telah dijelaskan maka, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana Sistem Informasi Pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab. Tangerang yang berjalan saat ini ?
  2. Apakah Sistem Informasi PembayaranSPP pada SMAN 23 Kab.Tangerang yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien ?
  3. Apakah Sistem Informasi Pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab.Tangerang sudah memberikan hasil yang akurat dan kecepatan dalam membuat laporan ?

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mencari tahu sistem informasi tentang pelayanan pembayaran spp pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang.
  2. Menciptakan Sistem Informasi Pembayaran Spp pada SMAN 23 Kab.Tangerang yang lebih efektif dan efisien.
  3. Untuk membangun sistem informasi Pelayanan pembayaran spp pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang yang memberikan hasil yang akurat dan kecepatan dalam membuat laporan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Dapat memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada Sistem Informasi Pelayanan Pembayaran SPP pada SMA Negeri 23 Kab. Tangerang.
  2. Membantu kasir sekolah dalam pengelolaan data sehingga dapat terarah serta lebih efektif dan efisien dalam penginputan pembayaran spp.
  3. Dapat menghasilkan dan memberikan laporan secara cepat dan akurat kepada pimpinan sekolah.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam permasalahan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup permasalahan yang dibatasi hanya mengenai sistem pembayaran SPP pada SMAN 23 Kab Tangerang mulai dari pembayaran SPP, pengisian fomulir, pencatatan pembayaran, sampai pembuatan laporan.

Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan Skripsi ini, maka penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk membantu penelitian dengan metode antara lain:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada SMAN 23 Kab. Tangerang, khususnya dibagian keuangan. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam membuat dan untuk langkah selanjutnya dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  3. Metode Wawancara (Interview)
  4. Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan, khusunya dibagian layanan keuangan dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan permasalahan penelitian.

  5. Studi Kepustakaan
  6. Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku – buku dan literatur – literatur yang ada melalui sumber – sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan sistem registrasi siswa baru.

Metode Analisa Sistem

Setelah diadakan pengumpulan data yang sudah terkumpul akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan diagram use case diagram dan actifity (UML) sehingga sistem yang berjalan pada SMAN 23 Kab. Tangerang akan tergambar jelas.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami laporan ini, maka penulis mengelompokan materi laporan menjadi beberapa bab, agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti serta memahami isi pembahasan Skripsi ini, dengan sistematika sebagai berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang: Latar Belakang masalah, Perumusan masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum dan beberapa istilah maupun konsep yang berhubungan dengan penelitian KKP ini.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang analisa organisasi (seperti sejarah singkat dan struktur organisasi), use case diagram, activity diagram, sequence diagram, serta analisa tentang sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan diagram Unified Modeling Languange (UML).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini diuraikan mengenai rancangan sistem yang diusulkan yang digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Selain itu, dijelaskan pula mengenai spesifikasi database yang digunakan serta desain implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penulisan laporan Skripsi serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Dasar/Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Defenisi Sistem
  2. Menurut Jogiyanto HM (2009:34)[1] “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

    Definisi sistem terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu:

    • Menurut McLeod, Jr dalam Diat Lanti Diat Lanti Prasojo (2011:152)[2], “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
    • Menurut Davis dalam Diat Lanti Prasojo (2011:152)[3], “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”.
    • Menurut Moekijat dalam Diat Lanti Prasojo (2011:152)[4], “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.
  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Jogiyanto HM (2009:54)[1], Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

    • Komponen Sistem
    • Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.

    • Batas Sistem
    • Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

    • Lingkungan Luar Sistem
    • Segala sesuatu yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

    • Penghubung Sistem
    • Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

    • Masukan Sistem
    • Energi yang masuk dari lingkungan luar ke dalam sistem sehingga menyebabkan sistem bekerja.

    • Keluaran Sistem
    • Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

    • Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
    • Tujuan (Goal) Sistem
    • Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

  5. Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Jogiyanto HM (2009:53)[1], Ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari sudut pandang, diantaranya adalah:

    • Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    • Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata dan bisa biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.

    • Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    • Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.

    • Sistem Fisik (Physical system) dan Sistem Pasti (Deterministic system).

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data
  2. Menurut Bambang Wahyudi (2008:2)[5], data is information that has been translated into a from that is more conventient to move or process. Relative to today’s computers and transmission media, data is information converted into binary digital form.

    (Data adalah informasi yang telah diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih sederhana untuk melakukan suatu proses. Sehubungan dengan saat ini dan media transmisi, data adalah informasi diubah menjadi bentuk digital biner).

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu keterangan tentang objek penelitian.

  3. Bentuk Data
  4. Menurut Yakub (2012:5),[6], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

    • Teks
    • Teks adalah sederatan huruf, angka, dan able-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, able, majalah, dan lain-lain.

    • Data yang terformat
    • Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    • Citra (Image)
    • Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

    • Audio
    • Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument able, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    • Video
    • Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

  5. Meta Data
  6. Menurut Adi Nugroho dalam Yakub (2012:6)[7], meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.

  7. Sumber Data
  8. Menurut Yakub (2012:6)[6], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

    • Data Internal
    • Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

    • Data Personal
    • Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

    • Data Eksternal
    • Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas.

  9. Hirarki Data
  10. Menurut Yakub (2012:6)[6], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

    • Elemen Data
    • Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

    • Record
    • Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau able.

    • File

      File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, able, dan relasi.

  11. Definisi Informasi
  12. Menurut Mulyanto (2009:247)[8], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.

    Menurut Sutarman (2012:14)[9], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    Menurut Maimunah, dkk (2012:26)[10], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”

  13. Tipe Informasi
  14. Menurut Jogiyanto HM (2009:68)[1], Sistem Informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi, masing-masing mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan manajemen yang berbeda, yaitu:

    • Informasi Pengumpulan Data (Scorekeeping Information)
    • Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan.

    • Informasi Pengarahan Perhatian (Attention Directing Information)
    • Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan.

    • Informasi Pemecahan Masalah (Problem Solving Information)
    • Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

  15. Karakteristik Informasi
  16. Menurut Jogiyanto HM (2009:70)[1], Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda. Karakteristik informasi misalnya, kepadatan informasi, luas informasi, luas informasi, frekuensi informasi, schedule informasi, waktu informasi, akses informasi, dan sumber informasi.

  17. Kualitas Informasi
  18. Menurut Jogiyanto HM (2009:37)[1], Informasi mempunyai tiga kualitas informasi, antara lain:

    • Accurate
    • Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    • Timeliness
    • Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.

    • Relevance

      Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

  19. Nilai Informasi
  20. Menurut Jogiyanto HM (2008:157)[1], Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Jika suatu informasi manfaatnya lebih efektif dari biaya mendapatkannya maka informasi ini dapat dikatakan bernilai. Oleh karena itu, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Menurut Jogiyanto HM (2009:36)[1], “Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.”

    Menurut Agus Mulyanto (2009:29)[11], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam media menyampaikan data yang berguna bagi pemakainya.

  3. Komponen Sistem Informasi
  4. Menurut Jogiyanto HM (2009:39)[1], Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian.

    • Komponen Masukan (input)
    • Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.

    • Komponen Model
    • Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model- model tertentu.

    • Komponen Keluaran (output)
    • Produk dari sistem informasi adalah Output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.

    • Komponen Teknologi
    • Teknologi merupakan komponen sistem yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.

    • Komponen Basis Data
    • Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi.

    • Komponen Kontrol atau Pengendalian
    • Komponen kontrol merupakan komponen yang pentinng dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang kuat.

  5. Tujuan Sistem Informasi
  6. Menurut Jogiyanto HM (2009:36)[1], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakaiya. Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

    • Kegunaan
    • Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    • Ekonomi
    • Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    • Keandalan
    • Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    • Pelayanan Langganan
    • Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada pelanggan.

    • Kesederhanaan
    • Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    • Fleksibilitas
    • Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem
  2. Menurut Yakub (2012:142)[6], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Menurut Agus Mulyanto (2009:125)[11], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

  3. Tahap-tahap Analisa Sistem
  4. Menurut Agus Mulyanto (2009:126)[11], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

    Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[11], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

    • Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
    • Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
    • Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
    • Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Implementasi

  1. Definisi Implementasi
  2. Menurut Jogiyanto HM (2009:76)[1], “Implementasi adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya”.

    Menurut Pressman(2010:69)[12], “implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut”.

  3. Tahap-tahap Implementasi
  4. Setelah sistem yang diusulkan ini selesai dianalisa dan didesain terperinci, maka tiba saatnya sistem diimplementasikan dan diterapkan. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum sistem yang baru benar-benar digunakan. Kegiatan yang harus dilakukan antara lain:

    • TAHAP PERENCANAAN
    • Tahap pertama adalah perencanaan. Langkah ini merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detil atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan. Biasanya ada dua pihak yang terlibat langsung dalam proyek perencanaan ini. Pihak pertama adalah pihak yang membutuhkan (demand side) eksistensi dari suatu sistem informasi, dalam hal ini adalah perusahaan, lembaga, institusi, atau organisasi yang bersangkutan. Pihak kedua adalah pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut (supply side) dalam bentuk pengembangan teknologi informasi. Kelompok ini biasanya merupakan gabungan dari para personel yang terkait dengan latar belakang ilmu dan pengetahuan yang beragam (multi disiplin), seperti ahli perangkat lunak, analis bisnis dan manajemen, spesialis perangkat keras, programmer, system analyst, praktisi hukum, manajer proyek, dan beberapa karakteristik SDM lain yang terkait. Dilihat dari segi manajemen proyek sistem informasi, output yang harus dihasilkan oleh tahap perencanaan adalah berupa jadwal detil dari kelima tahapan berikutnya menyangkut masalah waktu, target deliverable, personel yang bertanggung jawab, aspek-aspek keuangan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan utilisasi sumber daya yang dipergunakan dalam proyek. Sebagai tambahan, standar-standar dan prosedur yang akan dipergunakan dalam melakukan pengelolaan proyek pun harus jelas dan disepakati bersama oleh seluruh anggota personel.

    • TAHAP ANALISA
    • Tahap kedua disebut sebagai tahap analisa. Secara prinsip ada dua aspek yang menjadi fokus analisa, yaitu aspek bisnis atau manajemen, dan aspek teknologi. Analisa aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik dari perusahaan yang bersangkutan, mulai dari aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, critical success factors (kunci keberhasilan usaha), performance measurements (ukuran kinerja), strategi, program-program, dan hal terkait lainnya. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah:

      1. Mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di perusahaan (mengingat bahwa setiap perusahaan memiliki pandangan tersendiri dan unik terhadap sumber daya teknologi yang dimiliki, yang membedakannya dengan perusahaan lain), mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh (memiliki dampak tertentu) terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
      2. Analisa aspek teknologi meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat menginventarisir asset teknologi informasi yang dimiliki perusahaan pada saat proyek dimulai dengan tujuan:
        • Mempelajari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki perusahaan dan tingkat efektivitas penggunaannya selama kurun waktu tersebut; dan
        • Menganalisa kemungkinan-kemungkinan diperlukannya penambahan sistem di kemudian hari (system upgrading) sehubungan akan diimplementasikannya teknologi baru.
      3. Keluaran dari proses analisa di kedua aspek ini adalah berupa isu-isu (permasalahan) penting yang harus segera ditangani, analisa penyebabnya, dampaknya bagi bisnis perusahaan, beberapa kemungkinan skenario pemecahan dengan segala resiko cost/benefit dan trade-off, serta pilihan solusi yang direkomendasikan. Sebelum memasuki fase desain, seluruh tim harus faham mengenai isu-isu ini dan memilki komitmen untuk melanjutkan proyek yang ada ke tahap berikutnya sesuai dengan skala prioritas yang telah ditentukan (setelah memilih skenario yang disetujui bersama).
    • TAHAP DESAIN
    • Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, metode interfacing, teknik konversi data, metode migrasi sistem, dan lain sebagainya. Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD, dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP=Standard Operation Procedures), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan lain sebagainya. Tim ini pun biasanya akan mempergunakan model-model umum seperti Porter’s value chain, business process mapping, strategic distinction model, BCG matrix, dan lain-lain. Sudah jelas bahwa hasil dari tahap ini berupa blue print rancangan sistem secara teknis dan secara manajemen yang akan dijadikan pegangan dalam proses konstruksi dan implementasi komponen-komponen pada sistem informasi yang akan dikembangkan.

    • TAHAP KONSTRUKSI
    • Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau development system yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat bahwa semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detil. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu. Kontrol terhadap manajemen proyek di tahap konstruksi harus diperketat agar tidak terjadi ketidakefisienan maupun ketidakefektivan dalam penggunaan beragam sumber daya yang ada (yang secara tidak langsung akan berdampak langsung terhadap keberhasilan proyek sistem informasi diselesaikan secara on-time). Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem. Perbaikan-perbaikan bersifat minor biasanya harus dilakukan setelah adanya masukan-masukan setelah evaluasi diadakan.

      BAB III

      BAB IV

      BAB V

      Daftar Pustaka

      1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 Jogiyanto HM: “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.
      2. McLeod, Jr: “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
      3. Davis: “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”.
      4. Moekijat: “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.
      5. Bambang Wahyudi: data is information that has been translated into a from that is more conventient to move or process. Relative to today’s computers and transmission media, data is information converted into binary digital form.
      6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Yakub: data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:
      7. Adi Nugroho: meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.
      8. Mulyanto: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.
      9. Sutarman: “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
      10. Maimunah, dkk: “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”
      11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Agus Mulyanto: “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.
      12. Pressman: “implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut”.

Contributors

Admin, Notsuco