SI1521490211: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Teori Umum)
(Teori Khusus)
Baris 592: Baris 592:
  
 
==Teori Khusus==
 
==Teori Khusus==
 
===Konsep Dasar Aplikasi===
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Definisi Aplikasi</p></li>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Prabowo, B dkk (2018:400)<ref name ="prabowo">Prabowo, B., Hasibuan, N. A., Ramadhani, P. 2018. Aplikasi pembelajaran epidemiologi gizi menggunakan metode computer assisted instruction (CAI)".Jurnal Pelita Informatika, 17, 399-404.</ref>, Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diiginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang di buat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Definisi Aplikasi</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:</p></div>
 
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Perangkat lunak perusahaan (''enterprise'').</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Perangkat lunak infrastruktur perusahaan.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Perangkat lunak informasi kerja.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Perangkat lunak media dan hiburan.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Perangkat lunak pendidikan.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Perangkat lunak pengembangan media.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Perangkat lunak rekayasa produk.</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya</p></div>
 
</ol>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Kelebihan Aplikasi Berbasis WEB</p></li>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Solichin Achmad (2016)<ref name="Solichin">[https://books.google.com/books/about/Pemrograman_Web_dengan_PHP_dan_MySQL.html?id=kcD4BQAAQBAJ Solichin Achamd. 2016. Pemprograman Web Dengan PHP dan MYSQL]</ref>,“aplikasi atau perangkat lunak (''software'') merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem komputer, disamping keberadaan pengguna (''brainware''), perangkat keras (''hardware'') dan jaringan (''networking''). Jika dilihat dari lingkungan pengembangnya, aplikasi dapat dibagi menjadi aplikasi berbasis desktop, aplikasi berbasis ''web'', dan aplikasi berbasis ''mobile''.</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Pada sisi pengguna (client), tidak memerlukan proses instalasi. Jika terjadi perubahan aplikasi, client juga tidak perlu repot-repot melakukan update karena cukup dilakukan di sisi server.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Dapat diakses darimana saja melalui jaringan. Jika server aplikasi berada dalam jaringan intranet (LAN), aplikasi dapat diakses dari seluruh komputer di dalam jaringan intranet tersebut. Dan jika server aplikasi berada di jaringan internet (memiliki IP Public atau di letakan di web hosting), maka aplikasi dapat diakses.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Data disimpan di server, sehingga akses terhadapat data dari sisi client (pengguna) dapat diatur sesuai kebutuhan</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Cross-platform, artinya aplikasi dapat diakses melalui komputer
 
dengan berbagai sistem operasi (Windows, Linux atau Mac) asalkan memiliki browser</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Dari sisi client, tidak memerlukan spesifikasi komputer yang besar
 
karena hampir seluruh proses aplikasi dilakukan di server. </p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Client (pengguna) lebih aman dari virus atau gangguan lainnya karena aplikasi berjalan di atas browser.
 
</p></li>
 
</ol>
 
 
===Konsep Dasar Sistem Pakar===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Anik Andriani (2016)<ref name ="Anik">[https://shopee.co.id/Pemrograman-Sistem-Pakar-Konsep-Dasar-dan-Aplikasinya-Menggunakan-Visual-Basic-6-i.27615680.644446379 Andriani, Anik. 2016. Pemprograman Sistem Pakar Konsep Dasar dan Aplikasinya Menggunakan Visual Basic 6. Yogyakarta: MediaKom]</ref>, “Dalam konsep sistem pakar, user atau pengguna menyampaikan fakta atau informasi ke dalam sisyem pakar, yang selanjutnya fakta dan informasi tersebut akan disimpan ke ''knowledge-base'' dan diolah oleh mesin inferensi, sehingga sistem dapat memberikan timbal balik kepada ''user'' berupa keahlian atau jawaban berdasarkan pengetahuan yang disampaikan sebelumnya.”.</p></div>
 
 
<p style="text-align: center;"><div align="center"><img src="https://i.ibb.co/0KVwT26/image.png"/></div></p>
 
 
<p style="text-align: center;">Gambar 2.1 Konsep Dasar Sistem Pakar</p>
 
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Pengertian Sistem Pakar</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Anik Andriani (2016)<ref name ="Anik">[https://shopee.co.id/Pemrograman-Sistem-Pakar-Konsep-Dasar-dan-Aplikasinya-Menggunakan-Visual-Basic-6-i.27615680.644446379 Andriani, Anik. 2016. Pemprograman Sistem Pakar Konsep Dasar dan Aplikasinya Menggunakan Visual Basic 6. Yogyakarta: MediaKom]</ref>, “sistem pakar adalah sebuah sistem yang kinerjanya mengadopsi keahlian yang dimiliki seorang pakar dalam bidang
 
tertentu ke dalam sistem atau program komputer yang disajikan dengan tampilan yang dapat digunakan oleh pengguna yang bukan seorang pakar sehingga dengan sistem tersebut pengguna dapat membuat sebuah keputusan atau menentukan kebijakan layaknya seorang pakar.”</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Hayadi B. Herawan dan Kasman Rukun,(2016:1)<ref name ="Hayadi">[https://books.google.co.id/books id=XcBDDgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=what+is+expert+system&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjp7Yrt66_cAhWJXn0KHaj-C9UQ6AEIJzAA Hayadi, B. Herawan & Kasman Rukun. 2016. What is Expert System. Yogyakarta.]</ref>, “sistem pakar pada konsep dasaranya mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang disebut pakar, apa yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja. Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan pemecahan masalah. Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi. Kebanyakan sistem pakar generasi pertama menggunakan aturan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih fleksibel dalam mengadopsi banyak representasi pengetahuan dan metode pertimbangan. Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian diahlikan lagi pada orang yang bukan ahli merupakan tujuan utama dari sistem pakar.”</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Arsitektur Sistem Pakar</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut B. Herawan Hayadi (2016:20)<ref name ="Hayadi">[https://books.google.co.id/books?id=rNxiDwAAQBAJ&pg=PR1&dq=.+Sistem+Pakar+Penyelesaian+Kasus+Menentukan+Minat+Baca,+Kecenderungan,+dan+Karakter+Siswa+dengan+Metode+Chaining.&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiUlsa28q_cAhXCeisKHedbAQYQ6AEIJzAA Hayadi, B. Herawan. 2016. Sistem Pakar Penyelesaian Kasus Menentukan Minat Baca, Kecenderungan, dan Karakter Siswa dengan Metode Forward Chaining. Yogyakarta.]</ref>, “perancangan perangkat lunak sistem pakar dalam menganalisa minat, kecenderungan, dan karakter berdasarkan macam pokok bahasan mempunyai lima komponen utama, yaitu : ''Knowledge'' berisi aturan-aturan macam-macam sifat-sifat dan keperibadian. Sedangkan basis data sistem pakar dibutuhkan memahami, meluruskan dan menyelesaikan masalah, basis data mempunyai ''table diagnose.'' ''Inference engine'' merupakan perangkat lunak yang melakukan pemalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada seperti prosedur-prosedur untuk mencocokan fakta berupa hasil kesimpulan.”</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Komponen Sistem Pakar</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Anik Andriani (2016)<ref name ="Anik">[https://shopee.co.id/Pemrograman-Sistem-Pakar-Konsep-Dasar-dan-Aplikasinya-Menggunakan-Visual-Basic-6-i.27615680.644446379 Andriani, Anik. 2016. Pemprograman Sistem Pakar Konsep Dasar dan Aplikasinya Menggunakan Visual Basic 6. Yogyakarta: MediaKom]</ref>, sistem pakar mempunyai komponen utama pada strukturnya, antara lain:</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Basis Pengetahuan (''Knowledge Base'')</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<p style="line-height: 2">Inti dari suatu sistem pakar adalah basis pengetahuan yang merupakan representasi pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar yang tersusun oleh atas fakta dan kaidah. Basis pengetahuan bisa kita dapatkan langsung dari seorang pakar maupun dari data histori yang berisi data-data pengetahuan dari seorang pakar.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Mesin Inferensi ''(Inference Engine)''</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<p style="line-height: 2">Otak dari sebuah sistem pakar adalah mesin inferensi yang berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Terdapat dua penalaran yang dapat dilakukan dalam melakukan inferensi, yaitu:</p></div>
 
<ol type="a">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Forward Chaining''</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<p style="line-height: 2">Merupakan cara penalaram dengan memulai dari fakta terlebih dahulu untuk memuji kebenaran hipotesis atau mencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebalah kiri dulu (''IF'' dulu). ''Forward Chaining'' merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai ''TRUE''), maka proses akan meng-''assert'' konklusi. ''Forward Chaining'' cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan ''tree'' yang lebar dan tidak dalam.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Backward Chaining''</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<p style="line-height: 2">Merupakan cara penalaran dengan memulai dari hipotesis (ekspektasi apa yang diinginkan terjadi) terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. ''Backward Chaining'' juga merupakan penalaran dengan mencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari bagian sebelah kanan (''THEN'' dulu). Backward Chaining cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam.</p></div>
 
</ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Basis data (''Database'')</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<p style="line-height: 2">Merupakan kumpulan data yang terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah- kaidah dalam sistem.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Antarmuka Pemakai ''(User Interface)''</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<p style="line-height: 2">Merupakan fasilitas yang dapat digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer dalam menggunakan sistem pakar. Antarmuka ini memudahkan pengguna sistem pakar yang bukan merupakan seorang pakar dapat bekerja dan bertindak atau membuat keputusan layaknya seorang pakar.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Antarmuka Pemakai ''(User Interface)''</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Anik Andriani (2016)<ref name ="Anik">[https://shopee.co.id/Pemrograman-Sistem-Pakar-Konsep-Dasar-dan-Aplikasinya-Menggunakan-Visual-Basic-6-i.27615680.644446379 Andriani, Anik. 2016. Pemprograman Sistem Pakar Konsep Dasar dan Aplikasinya Menggunakan Visual Basic 6. Yogyakarta: MediaKom]</ref>, Berikut adalah keuntungan sistem pakar, yaitu :</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Memungkinkan pengguna yang bukan seorang pakar pada bidang tertentu dapat mengerjakan tugas dari seorang pakar.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Bisa melakukan proses yang sama secara berulang.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Sistem pakar dapat menyimpan pengetahuan dan keahlian dari pakar</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Dengan adanya sistem pakar produktivitas dan output sistem dapat ditingkatkan</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Memiliki kemampuam untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Meningkatkan kapabilitas dalam menyelesaikan masalah, dan menghemat
 
waktu dalam mengambil keputusan</p></li>
 
</ol>
 
</ol>
 
</ol>
 
===Konsep Dasar Kualitas===
 
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Pengertian Kualitas Produk</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Kualitas merupakan salah satu kunci dalam memenangkan persaingan dengan pasar. Ketika perusahaan telah mampu menyediakan produk berkualitas maka telah membangun salah satu fondasi untuk menciptakan kepuasan pelanggan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Produk merupakan inti dari sebuah kegiatan pemasaran karena produk merupakan ''output'' atau hasil dari salah satu kegiatan atau aktivitas perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar sasaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada dasarnya dalam membelisuatu 25 produk, seorang konsumen tidak hanya membeli produk, akan tetapi konsumen juga membeli manfaat atau keunggulan yang dapat diperoleh dari produk yang dibelinya</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Anik Andriani (2016)<ref name ="Anik">[https://shopee.co.id/Pemrograman-Sistem-Pakar-Konsep-Dasar-dan-Aplikasinya-Menggunakan-Visual-Basic-6-i.27615680.644446379 Andriani, Anik. 2016. Pemprograman Sistem Pakar Konsep Dasar dan Aplikasinya Menggunakan Visual Basic 6. Yogyakarta: MediaKom]</ref>, “Dalam konsep sistem pakar, user atau pengguna menyampaikan fakta atau informasi ke dalam sisyem pakar, yang selanjutnya fakta dan informasi tersebut akan disimpan ke ''knowledge-base'' dan diolah oleh mesin inferensi, sehingga sistem dapat memberikan timbal balik kepada ''user'' berupa keahlian atau jawaban berdasarkan pengetahuan yang disampaikan sebelumnya.”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Kualitas menurut Garvin dan Davis dalam Nasution (2015:3),“adalah suatu kondisi dinamis dimana yang berhubungan dengan produk, manusis/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi
 
atau melebihi harapan pelanggan ataupun konsumen.”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut ''American Society'' dalam buku ''Kotler'' dan ''Keller'' (2016:156)pengertian kualitas adalah sebagai berikut,''“Quality is the totality of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs”.''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut ''Kotler'' dan ''Armstrong'' (2014:230)<ref name ="''Kotler''">Kotler dan Armstrong. (2014:230). Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.</ref>, ““mendefinisikan kualitas produk sebagai berikut: “''The characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied customer needs''”. Menurut pendapat ini kualitas produk adalah karateristik suatu produk atau jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.”</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Dari beberapa definisi di atas penulis dapat mengartikan bahwa kualitas produk merupakan upaya suatu produk dalam memperagakan fungsi-fungsinya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Perspektif Terhadap Kualitas Produk</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Setiap konsumen memiliki perspektif yang berbeda-beda terhadap produk, sudah sewajarnya seorang konsumen menginginkan produk yang memiliki kualitas yang baik. Menurut David Garvin yang dikutip dalam
 
26 buku Fandy Tjiptono (2016:117) menjelaskan setidaknya ada lima perspektif kualitas yang berkembang saat ini:</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Transcendental approach'' Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik, drama, seni tari, dan seni rupa. Selain perusahaan dapat mempromosikan produknya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti tempat berbelanja yang menyenangkan ''(supermarket)'', elegan (mobil), kecantikan wajah (kosmetik) kelembutan dan kehalusan kulit (sabun mandi), dan lain-lain. Dengan demikian fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi ini sebagai dasar manajemen kualitas</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Product-based approach'' Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas sebagai karakterisktik atau atribut yang dapat di kuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''User-based approach'' Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualits tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan referensi seseorang (misalnya ''perceived quality'') merupakan produk yang berkualitas yang 39 paling tinggi. Perspektif yang subyektif dan ''demand-oriented'' juga
 
menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakan. Kepuasan seseorang tentu akan berbeda-beda pula, begitu juga dengan pandangan seseorag terhadap kualitas suatu produk pasti akan berbedabeda pula pandangannya. Suatu produk yang dapat memenuhi keinginan dan kepuasan seseorang, belum tentu dapat memenuhi kepuasan orang lain.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Manufacturing-based approach'' Perspektif ini bersifat ''supply-based'' dan terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya. Dalam sektor jasa, dapat dikatakan kualitas bersifat ''operation-driven.'' Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, yang sering kali di dorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya. Jadi yang menentukan kualitas adalah standarstandar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Value-based approach'' Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga dengan mempertimbangkan ''trade-off'' antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai ''“affordable excellence”''. Kualitas dalam perspektif ini bernilai relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah produk atau jasa yang paling tepat dibeli.</p></li>
 
</ol>
 
</ol>
 
 
===Konsep Dasar Produk===
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Definisi Produk</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Produk merupakan elemen dasar dan penting dari bauran pemasaran, dikatakan penting karena dengan produk perusahaan dapat menetapkan harga yang sesuai, mendistribusikan dan menentukan komunikasi yang tepat untuk pasar sasaran. Produk diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Menurut Sudaryono(2016:207) “produk adalah sesuatu yang dapatditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehinggadapatmemuaskankeinginandankebutuhan”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Pendapat lain menurut Kotler dalam buku H.Abdul Manaf (2016:255) mengemukakan produk yaitu ''A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Product that are marketed include physical good, services, events, persons, places, properties, organization, information and ideas,'' yang artiya produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Selain itu juga menurut pendapat Akhmad (2015:02) mengenai produk adalah “segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan”.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Tingkatan Produk</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Pengembangan produk diperlukan pengetahuan bagi perusahaan mengenai tingkatan produk sebagai salah satu cara merespon serta mengikuti keinginan dan kebutuhan pasar. Berikut ini merupakan penjelasan lima tingkatan produk. Menurut ''Kotler'' dan ''Keller'' (2016:390)<ref name ="''Kotler''">Kotler dan Armstrong. (2014:230). Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.</ref></p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Manfaat Inti ''(Core Benefit),'' yaitu manfaaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Produk Dasar ''(Basic Product)'' adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi pokok produk yang paling dasar.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Produk Harapan ''(Expected Product)'' adalah produk formal yang ditawarkan dengan baerbagai atribut dan kondisi secara normal (layak) diharapkan dan disepkati untuk dibeli dan serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi yang diharapkkan oleh pembeli pada saat membeli produk.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Produk Pelengkap ''(Augment Product)'' adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan dengan berbagai manfaat layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakaan dengan produk pesaing.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Produk Potensial ''(Potential Product)'' adalah segala macam tambahan dan 25 perubahan yang mungkin dikembangkan untuk produk dimasa mendatang, atau semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatau produk dimasa yang akan datang. Jadi pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai sebuah produk atau jasa ditempatkan oleh konsumen berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut selain itu produk tersebut harus memiliki diferensiasi sehingga konsumen dapat membedakan dan produk tersebut memiliki keunggualan tersendiri dimata atau diingatan konsumen.</p></li>
 
</ol>
 
</ol>
 
 
===Konsep Dasar UML (''Unified Modeling Language'')===
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Definisi UML (''Unified Modeling Language'')</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Sulistyorini, 2009 dalam (Karim, 2017;13)<ref name ="karim">Karim, F. 2017. Pengembangan sistem customer relationship management berbasis web application menggunakan ASP.NET MVC 5 studi kasus divisi marketing NIIT Indonesia.</ref>. ''Unified Modelling Language'' (UML) merupakan sebuah standar bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Melalui pemodelan menggunakan UML diharapkan nantinya sebuah sistem yang kompleks, dapat dipahami secara menyeluruh. UML menggambarkan informasi secara grafis tentang sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen pembentuk sistem seperti kelas-kelas, obyek dan juga aksi serta koneksi yang ada di dalamnya.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Dalam sebuah tim pengembang UML bisa digunakan sebagai sebuah alat komunikasi yang efektif karena setiap informasi yang detail tentang sistem yang akan dibuat sudah terdokumentasikan secara rinci.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Definisi UML (Jenis UML (''Unified Modeling Language'')</p></li>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Use Case Diagram''</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Menurut Indrajani (2015:45)<ref name ="Indrajani">Indrajani. 2015. Database Design (Case Study All in One). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.</ref>, use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi ''use case'', ''actor'', serta ''relationship'' diantaranya. ''Use case diagram'' merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. ''Use case diagram'' dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Activity Diagram''</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Menurut Indrajani (2015:46)<ref name ="Indrajani">Indrajani. 2015. Database Design (Case Study All in One). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.</ref>, activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. ''Activity diagram'' sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi ''activity diagram'' biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu ''use case'' dengan ''use case'' lainnya.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Sequence Diagram''</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Menurut Indrajani (2015:50)<ref name ="Indrajani">Indrajani. 2015. Database Design (Case Study All in One). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.</ref>, “''sequence diagram'' merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (''particular interaction'') dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Class Diagram''</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Menurut Indrajani (2015:49)<ref name ="Indrajani">Indrajani. 2015. Database Design (Case Study All in One). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.</ref>, class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama ''class, attributes, operations,'' serta ''association'' (hubungan antar-class).</p></div>
 
</ol>
 
</ol>
 
 
===Elisitasi===
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Definisi Elisitasi</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1)<ref name ="iqbal">iqbal. 2017. Sistem informasi akademik sekolah berbasis kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1. </ref>, “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (''Requirements Engineering'')”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)<ref name ="baktiar">Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.</ref>, “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Tahapan Elisitasi</p></li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)<ref name ="baktiar">Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.</ref>, Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p></li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:</p></li>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">a. M pada MDI adalah ''Mandatory'' (Penting). Artinya ''requirement'' tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. </p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">b. D pada MDI adalah ''Desirable''. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika ''requirement'' tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih handal.
 
</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">c. I pada MDI itu adalah ''Inessential''. Artinya bahwa ''requirement'' tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua ''requirement'' yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:</p></li>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">a. T adalah Teknikal, artinya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan ''requirement'' tersebut dalam sistem yang diusulkan? </p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">b. O adalah Operasional, artinya bagaimana tata cara penggunaan ''requirement'' tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
 
</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">c. E adalah Ekonomi, artinya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun ''requirement'' tersebut didalam sistem?
 
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
 
</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">1) ''High'' (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">2) ''Middle'' (M): Tidak terlalu sulit dikerjakan atau mampu untuk dikerjakan
 
</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">3) ''Low'' (L): Mudah untuk dikerjakan
 
</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">''Final draft'' Elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></li>
 
</ol>
 
</ol>
 
 
===Konsep Dasar Testing===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut M. Sidi Mustaqbal dkk (Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I, No 3, 10 Agustus 2015 ISSN : 2407 – 3911) Pengujian ''(Testing)'' adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila ''test'' tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan. Salah satu dari jenis pengujian yang ada adalah ''Black Box Testing.''
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Dan Pengertian ''Black Box Testing'' sendiri adalah Menurut Shivani
 
Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2), ''Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">(Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak). Uji coba ''black box'' berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
 
</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Kesalahan ''interface.''</p></li>
 
</ol>
 
  
 
==Studi Pustaka (''Literature Review'')==
 
==Studi Pustaka (''Literature Review'')==

Revisi per 7 Februari 2020 18.33


PERANCANGAN DESAIN INFORMASI DAN PROMOSI

BERUPA MAJALAH DAN BROSUR

UNTUK SMK AL-IJTIHAD

TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1521490211

NAMA : YULIAN DWI GUSTANTO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN DESAIN INFORMASI DAN PROMOSI BERUPA

MAJALAH DAN BROSUR UNTUK SMK AL-IJTIHAD

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1521490211
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja Informatika
       
Program Studi Teknik
           
           
           
                       
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
       
Rektor
       
Universitas Raharja
       
           
           
           
                       
(Dr. Po. (Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN DESAIN INFORMASI DAN PROMOSI BERUPA

MAJALAH DAN BROSUR UNTUK SMK AL-IJTIHAD

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1521490211
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, S.Kom.., M.kom)
   
(Wahyu Hidayat S.I..,Kom)
NID : 05062
   
NID : 12002



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN DESAIN INFORMASI DAN PROMOSI BERUPA

MAJALAH DAN BROSUR UNTUK SMK AL-IJTIHAD

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1521490211
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2019 / 2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN DESAIN INFORMASI DAN PROMOSI BERUPA

MAJALAH DAN BROSUR UNTUK SMK AL-IJTIHAD

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1521490211
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020
Yulian Dwi Gustanto
NIM : 1521490211

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Pada dasarnya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi kian hari semakin pesat. Saat ini informasi bisa didapat dari mana saja, dan salah satunya melalui media cetak seperti majalah dan juga brosur. Informasi berperan sangat penting dikehidupan masyarakat saat ini, dengan adanya informasi memudahkan masyarakat dalam mencari info-info yang ingin mereka cari. Khususnya media cetak berbentuk desain, dan salah satu media desain yang nantinya bisa digunakan sebagai media informasi dan promosi adalah majalah dan brosur. Oleh karena itu penulis membuat media desain majalah dan brosur pada SMK AL-Ijtihad Tangerang agar bisa digunakan untuk memberikan informasi dan juga promosi yang mudah diketahui oleh masyarakat, promosi pun menjadi lebih efektif dan menarik dengan desain majalah dan brosur tersebut. Untuk nantinya diharapkan dapat meningkatkan citra sekolah dan bisa dipromosikan kepada siswa-siswi yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan SMK. Perancangan desain majalah dan brosur ini sendiri dibuat menggunakan software desain Adobe Photoshop cs6, oleh karena itu penulis melakukan perancangan media desain majalah dan brosur yang dirangkum dalam laporan skripsi ini. Dan semoga bisa diimplementasikan sekolah sebagai media informasi maupun promosi untuk menarik calon siswa-siswi baru.

Kata kunci : [Informasi, Majalah,Promosi]


ABSTRACT


Basically, the development and progress of information technology is increasingly rapid. At present information can be obtained from anywhere, and one of them through print media such as magazines and brochures. Information plays a very important role in people's lives today, with information making it easier for people to find the information they want to find. Especially print media in the form of design, and one of the design media that can later be used as information and promotional media is magazines and brochures. Therefore, the authors make the media design of magazines and brochures at the AL-Ijtihad Tangerang Vocational School so that they can be used to provide information and also promotions that are easily known by the public, and the promotion becomes more effective and attractive with the design of the magazine and brochure. For later it is hoped that it can improve the image of the school and can be promoted to students who wish to continue their education to a vocational level. The design of the magazine and brochure design itself was created using Adobe Photoshop cs6 design software, therefore the authors did the design of the magazine and brochure design media summarized in this thesis report. And hopefully the school can be implemented as a medium of information and promotion to attract prospective new students.

Keywords: [Information,Magazine, stock, Promotion]



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi pada era globalisasi dan era komunikasi ditandai dengan banyaknya pelaku bisnis bahkan juga perusahan manufaktur yang memanfaatkan teknologi informasi berbasiskan komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai porduktifitas yang tinggi. Banyak perindustrian yang memanfaatkan teknologi komputasi dalam berbagai hal. Salah satunya adalah langkah sebuah solusi dalam memilih berbagai alternatif pemecahan masalah untuk menunjang kualitas produk yang baik. Sistem informasi berbasis komputer juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja pada perusahan manufaktur.

PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak di bidang sepatu olahraga yang bermerek Adidas yang memproduksi sepatu untuk pria, wanita, dan anak-anak. Dengan menggunakan bahan dasar yang terbuat dari kulit, kulit sintetis dan textile. Produksi sepatu yang dihasilkan akan diekspor keluar negeri seperti Jerman, Spanyol, Italia, Afrika Selatan, Amerika, Mexico, Brazil, Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong dan Negara-negara lainnya. namun permasalahan yang ditemui dalam proses produksi adalah sering terdapat reject;; akibat kecacatan produk selama proses Cutting, Sewing, Assembling (CSA). Padahal perusahaan tersebut mempunyai tujuan mutu yang salah satunya adalah memuaskan konsumen dengan kualitas yang sangat baik.

Selama ini pengendalian kualitas dilakukan oleh operator QC (Quality Control). Namun tindakan yang diambil untuk mengatasi permasalahan dalam proses seringkali tidak tepat. Hal ini disebabkan karena keterbatasan jumlah dan pengetahuan operator QC. Selain itu jumlah teknikal yang benar-benar ahli proses CSA juga terbatas. Sedangkan untuk mendapatkan seseorang yang ahli ini diperlukan waktu yang lama dan membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk melatihnya. Sama halnya dengan proses Stock Fitting, pengendalian kualitas juga dilakukan oleh operator QC. Namun tidak jarang juga keputusan yang diambil kurang tepat sebagai akibat kurangnya pengetahuan dan keahlian operator. Akibatnya proses produksi mengalami penundaan dan tidak tercapainya target produktifitas pada proses produksi.

Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dirancang suatu sistem pakar (expert system) yang dapat memberikan informasi dalam menganalisa masalah mengenai kecacatan produk sepatu yang diakibatkan oleh kesalahan pada saat proses produksi. Sehingga demikian operator QC dapat dengan cepat dalam mencari langkah solusi untuk menanganinya.

Diharapkan dengan adanya apliksi sistem pakar ini, maka dalam proses produksi pada PT.Shyang Yao Fung dapat berjalan dengan lebih baik dan bisa mencapai target yang di inginkan perusahaan dalam mencapai produktifitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis memberi judul ” APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI DALAM MENUNJANG KUALITAS PRODUK PADA PT. SHYANG YAO FUNG INDUSTRI”

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa rumusan masalah dalam membangun sistem informasi. diantaranya:

  1. Bagaimana sistem pengendalian kualitas dalam proses produksi yang berjalan saat ini pada PT.Shyang Yao Fung Industri?
  2. Apakah sistem pengendalian kualitas dalam proses produksi yang berjalan saat ini pada PT. Shyang Yao Fung Industri dapat membantu operator QC untuk menganalisa masalah pada kecacatan produk sepatu?
  3. Hal-hal apa saja yang perlu dianalisis sebelum perancangan dan setelah aplikasi berhasil dibangun?
  4. Bagaimana merancang suatu aplikasi sistem pakar yang dapat menunjang kualiatas produk dalam pengendalian proses produksi yang berjalan saat ini pada PT. Shyang Yao Fung Industri ?

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk memperoleh data dan informasi yang mana akan digunakan untuk mencari solusi dalam permasalahan sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya. Dalam penulisan skripsi ini penulis memiliki tujuan penelitian yaitu :

  1. Membuat atau menciptakan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Pengendalian Proses Produksi Dalam menunjang Kualitas Produk Pada PT. Shyang Yao Fung Industri.

  2. Menganalisa jenis-jenis kecacatan produk saat proses produksi pada PT. Shyang Yao Fung Industri.

  3. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kecacatan pada produk saat proses produksi pada PT. Shyang Yao Fung Industri.

  4. Memberikan solusi pemecahan masalah dari identifikasi factor-faktor penyebab kecacatan produk pada PT. Shyang Yao Fung Industri.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagi Pakar Aplikasi sistem pakar ini dapat memberikan sebuah kontribusi besar dalam membantu tugas seorang pakar atau teknikal untuk mendeteksi lebih dini masalah saat proses produksi untuk menunjang kualitas produk.

  2. Bagi User Aplikasi sistem pakar ini dapat digunakan oleh operator QC sebagai acuan dalam pemecahan setiap masalah yang ditemukan saat proses produksi demi menunjang kualitas produk sesuai dengan standarisasi produk yang telah ditentukan.

  3. Bagi Penulis Dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. Hasil dari perancangan sistem pakar ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai sistem pakar.

Ruang Lingkup Penelitian

Didalam penulisan skripsi ini penulis membahas tentang sistem pakar (expert system) yang dapat memberikan informasi dalam menganalisa masalah mengenai kecacatan produk sepatu yang diakibatkan oleh kesalahan pada saat proses produksi. Agar penulisan skripsi ini mencapai sasaran maka penulis membuat ruang lingkup pembahasan yang meliputi menganalisa penyebab dan memberi solusi terhadap masalah setiap kecacatan produk sepatu pada PT. Shyang Yao Fung Industri.

Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk mendapatkan data yang berisi informasi yang nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk penelitian. Berikut adalah beberapa metode penelitian yang penulis gunakan:

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan

    Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada lini produksi PT.Shyang Yao Fung Industri dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari faktor-faktor kecacatan atau masalah produk serta solusinya.

  2. Wawancara

    Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Supervisor QC PT.Shyang Yao Fung Industri yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat.

  3. Study Pustaka

    Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel berhubungan dengan aplikasi sistem pakar untuk pengendalian kualitas produk. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi sumber data

Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan yaitu fishbone diagram. Diagram fishbone merupakan metode yang biasa digunakan untuk meningkatkan kualitas, khususnya dalam industri manufaktur.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini penulis menggunakan Program Visual Paradigm for UML 14.1 Enterprise Edition untuk membuat Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

  1. Prototyping

    Prototype adalah salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan menggunakan Metode prototyping ini , penulis dan stakeholder dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi stakeholder hanya mendefinisikan secara umum apa yang dibutuhkan , pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan . Sebaliknya , disisi pengembang kurang memperhatikan efisiensi Algoritma. Kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dengan komputer.

Metode Pengujian

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Penulis memilih metode Black-Box Testing karena melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam menjelaskan pembahasan masalah, maka materi yang terdapat dalam laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan masalah, metode penelitian, metode analisa yang digunakan dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 membahas tentang beberapa teori yang mendukung literature review dan penganalisaan. Landasan teori meliputi teori umum dan khusus. Dalam teori umum berisikan teori yang bersifat umum yang digunakan sebagai acuan mengenai konsep dasar sistem. Sedangkan teori khusus berisi teori penunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas gambaran umum perusahaan, permasalahan yang ada dalam perusahaan, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan struktur organisasi perusahaan, tujuan dan fungsi instansi yang terkait dengan bidang kajian permasalahan yang ada dalam perusahaan, prosedur sistem berjalan, rancangan sistem berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), analisa sistem berjalan, metode analisa, analisa masukan proses dan keluaran, Framework, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi, analisa kebutuhan, analisa masalah, dan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab IV membahas tentang perancangan sistem usulan. Selain itu, dalam bab IV juga membahas Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language (UML), rancangan database, layout atau tampilan program, pengujian program dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan kesimpulan hasil analisa dari penelitian yang telah dilakukan, dan memberikan jawaban dari tujuan penelitian, dan memberikan saran-saran yang bersifat membangun sebagai masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam penyusunan sekaligus akhir dari laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Teori Khusus

Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Nur Azizah dkk dalam Jurnal SENSI (2017)[1], “Literatur review adalah suatu tindakan untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan. Literatur review berisi tanggapan, rangkuman, dan pemikiran penulis yang dikutip dari sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan ditempatkan pada bab awal.

Berikut adalah literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya berdasarkan studi pustaka pada Perpustakaan Universitas Raharja dan jurnal nasional atau internasional.

  1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aris, Tiya Puspita Firdauz, Nesa Nurseha (2018)[2] dalam journal CERITA dengan judul “Aplikasi Program Quality Control Barang Untuk Menunjang Pelaporan Pada Bagian Teknik Perguruan Tinggi Raharja”.

  2. Dalam penelitian ini menjelaskan Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan sistem pengolahan data yang terintegrasi untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan dan menciptakan standar pelayanan yang baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menunjang pelaporan quality control barang pada bagian teknik dengan aplikasi berbasis web menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya. Untuk metode perancangan yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini menggunakan metode perancangan model UML (Unified Modeling Language).

  3. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dedy Iskandar,Taviv Prahasta, Ardi Rahmadani (2018)[3] dalam journal CERITA dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Model Penentuan Siswa Teladan Pada SMK Bonavita Dengan Pendekatan Logika Fuzzy”.

  4. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengaplikasikan logika fuzzy untuk membantu dalam menentukan suatu keputusan pada tingkat manajemen. Bagi Kepala Sekolah sebagai pembuat keputusan memudahkan untuk menentukan siswa teladan pada sekolah yang dipimpinnya. Penelitian ini menggunakan metode prototyping. Prototype adalah bentuk fisik pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Sehinnga dengan menggunakan metode ini penelitian dapat selesai tepat waktu.

  5. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasby Ibrahim Rachman (2019)[4] dalam skripsinya dengan judul “Aplikasi Pengolahan Data Member Fitness Berbasis Web Pada New Star Gym”. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pelayanan dalam mengelola data member. Dalam penelitian ini menggunakan metode rancangan program RAD (Rapid Aplication Development). Salah satu Kelebihan dari metode RAD yaitu mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga pengembang pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu lebih singkat .

  6. Dalam Penelitian yang dilaksanakan oleh Junaidi, M Yusuf Effendy dan Hamzah Hartono (2015)[5] dalam Jurnal CERITA dengan judul “Rekayasa Model Aplikasi Sistem Product Knowledge Untuk Mendukung Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Kinerja Karyawan.”. Dalam penelitian ini menjelaskan perlunya peranan teknologi dalam perusahaan, khususnya dalam divisi pengembangan sumber daya manusia. Teknologi komputer diperlukan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam menentukan kinerja karyawan. Sistem ini diharapkan mampu melakukan proses penciptaan kuis product knowledge dengan cepat dan sesuai kebutuhan bagian atau posisi, selain itu sistem juga harus mampu melakukan random soal dan sharing soal dengan beberapa kebutuhan, setelah itu sistim juga harus mampu melakukan proses penilaian dan rekapitulasi dengan cepat dan akurat, serta tersimpan dengan baik sebagai basis data yang dapat digunakan dan kemudian ketika dibutuhkan untuk keperluan proses penilaian kinerja karyawan.

  7. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Santoso, Sutrisno, dan Ikma Afrisha (2018)[6] dalam Junal SENSI dengan judul “Pengontrolan Pengecekan Kualitas Barang Hasil Produksi Dengan Aplikasi Sistem Pakar Menggunakan Metode Backward Chaining”. Dalam penelitian ini dijelaskan. Masih banyaknya kesalahan dalam pengecekan yang dilakukan para pekerja tidak sesuai hasil kualitasnya dengan barang yang ada. Untuk itu pengecekan kualitas barang dengan aplikasi sistem pakar dapat membantu menyimpulkan hasil pengecekan kualitas barang hasil produksi tersebut.. Metode yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah Metode Backward Chaining. Cara penalaran dengan memulai dari hipotesis (ekspektasi apa yang diinginkan terjadi) terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. penalaran dengan mencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Backward Chaining cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, menurut Anik Andriani (2016).

  8. Dalam Penelitian yang dilaksanakan oleh Atik Makrifah, Wahyu Prasetyo, Nia Kusniawati (2015)[7] dalam Jurnal ICIT dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Studi Kasus: PT. Asia Dwi Mitra Industri”. Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer untuk mengambil keputusan (Little,1970). Oleh karenanya untuk mendukung sistem informasi kepegawaian yang efektif perlu dirancang suatu sistem basis data kepegawaian yang lebih komprehensif sehingga akan memudahkan dalam mengolah data-data yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu membantu dalam proses penerimaan karyawan agar lebih efektif, mentingkatkan kecepatan dan validitas pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional, dan meningkatkan kualitas SDM. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menghindari subjektivitas pengambilan keputusan dalam penerimaan karyawan.

  9. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Mario Coccia (2018)[8] dalam jurnal Journal of Social and Administrative Sciences dengan judul “The Fishbone Diagram to Identify, Systematize and Analyze the Sources of General Purpose Technologies”. Studi ini menyarankan diagram tulang ikan untuk analisis teknologi. Diagram tulang ikan adalah alat umum yang digunakan untuk analisis sebab dan akibat untuk mengidentifikasi interaksi saling sebab yang kompleks untuk masalah atau peristiwa tertentu.

  10. Diagram Fishbone diterapkan di sini sebagai representasi grafis baru untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menganalisis jika memungkinkan, akar penyebab potensial dari sumber dan evolusi General Purpose Technologies (GPTs). Secara keseluruhan, kemudian, diagram tulang ikan tampaknya menjadi teknik umum yang sesuai dan teknik yang umum dari representasi grafis untuk mengeksplorasi dan mengkategorikan, secara jelas dan sederhana, akar penyebab potensial dari evolusi inovasi teknologi untuk manajemen teknologi yang tepat.

  11. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Santri W Pasaribu dkk. (2018)[9] dalam Jurnal Riset Komputer dengan judul Implementasi Multi-Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (MOORA) Untuk Menentukan Kualitas Buah Mangga Terbaik. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem penunjang keputusan berbasis komputer untuk menentukan kualitas buah manga menggunakan metode MOORA. Metode ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode MOORA ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik.

  12. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Indra Herman Firdaus dkk. (2016)[10] dalam jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS” Dalam penelitian tersebut menjelaskan sistem penunjang keputusan untuk menentukan karyawan terbaik dengan Metode AHP untuk menentukan bobot setiap kriteria dan TOPSIS untuk melakukan perangkingan alternatif-alternatif berupa data karyawan yang dilakukan di departemen HRD. Karena banyaknya data karyawan menyebabkan lamanya waktu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga diperlukan sistem penunjang keputusan yang dapat merekomendasikan karyawan terbaik.

  13. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai perancangan umum sistem yang akan dibangun :

    a. Masukan (Input) Sistem yang akan dibangun pada penelitian ini terdiri dari masukan (input) berupa data karyawan, dimana data karyawan tersebut dijadikan juga sebagai data alternatif.

    b. Proses (Process) Pada tahap proses terdiri dari proses penentuan bobot yaitu dilakukan dengan menggunakan metode AHP yang terdiri dari tahapan-tahapan yang terdiri dari: menentukan matriks perbandingan berpasangan, melakukan normalisasi matriks perbandingan berpasangan, menghitung bobot masing-masing kriteria. Setelah itu maka dilakukan proses perangkingan dengan menggunakan metode TOPSIS.

    c. Keluaran (Output) Keluaran pada penelitian ini yaitu suatu sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan rekomendasi karyawan terbaik bagi PT. South Pacific Viscose.

  14. Tinjauan Studi dari penelitian Sutrisno, Dedy Prasetya Kristiadi, Dedeh Supriyanti, 2017, Sensi Journal, Agustus 2017 Issn 2461-1409[11] Berjudul APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN JARINGAN LAN BERBASIS ANDROID DI SEKOLAH KEMURNIAN JAKARTA LAN merupakan jaringan di dalam sebuah gedung atau suatu area yang luas wilayahnya berukuran sampai beberapa kilometer. Jangkauan lan yang luas menyebabkan kesulitan dalam mencari kerusakan atau kesalahan yang menyebabkan gangguan pada lan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui penyebab dari gangguan-gangguan yang terjadi pada jaringan tersebut. Sistem pakar (expert system) adalah program penasehat berbasis komputer yang mencoba meniru proses berpikir dan pengetahuan dari seorang pakar dalam menyelesaikan masalah-masalah spesifik. Dengan sistem pakar, seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan LAN.

    Berdasarkan literatur review diatas dapat disimpulkan bahwa setiap metodelogi perancangan sistem memiliki waktu dan penyajian yang berbeda-beda dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis memutuskan untuk menggunakan metodelogi pengembangan sistem RAD dikarenakan metode RAD merupakan metode pengembangan sistem yang sifatnya sangat cepat dan dapat menghemat waktu Menghemat biaya, terutama pada bagian analisa, karena hanya mencatat poin – point penting saja.

    Karena sistem yang akan dibangun berorientasi pada objek maka metode perancangan yang akan digunakan yaitu UML. Dengan menggunakan metode perancangan UML dapat memudahkan dalam memvisualisasikan rancangan suatu sistem dan rancangan suatu sistem dapat terdokumentasi dengan baik. Selain itu, UML dapat digunakan sebagai alat untuk analisis dan desain berorientasi objek.

    Sedangkan metode yang digunakan untuk analisa permasalahan adalah Fishbone Diagram. Dengan menggunakan metode Fishbone Diagram dapat mencari akar permasalahan. Selain itu, metode ini cocok di implementasikan dalam dunia industri manufaktur.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat SMK Al-Ijtihad Tangerang

Berawal pada sekitar tahun 1970 beberapa ulama dan tokoh masyarakat yang concern dalam hal pendidikan, dakwah dan sosial kemasyarakatan khususnya di wilayah Kota Tangerang yang tergabung dalam Wadah DKM Masjid Agung Al-Ittihad mereka diantaranya : H. Somawinata (tokoh masyarakat dan mantan Kepala Daerah Kab. Tangerang), H.A. Tohiruddin (tokoh masyarakat dan mantan pegawai Pemda Kab. Tangerang), H. Abdullah Amin (tokoh masyarakat Tangerang), K.H. Sya’ban Salim (tokoh masyarakat Tangerang), K.H. Abdul Fattah Sulaeman (tokoh masyarakat Kota Tangerang), H.A. Supri Shahib (tokoh masyarakat Kota Tangerang), H.A. Bajuri (tokoh masyarakat Tangerang), dll.

Yang menjadi program DKM Masjid Agung Al-Ittihad diantaranya adalah Program Bidang Pendidikan dan Dakwah yang di ketua oleh K.H. Abdul Fattah Sulaeman dan beberapa pengurus sub bidang kegiatan diantaranya : Drs. H.A. Subari Rasyidi (Ketua IKRIMAT), Moh. Arsyad Yasin, BA. (Ketua Permata), Hj. Maryam Bajuri (Sub bidang kegiatan pendidikan ibu-ibu), selain itu juga menyelenggarakan kursus-kursus dakwah bagi para calon mubaligh dengan mendatangkan para instruktur diantaranya adalah : DR. H.Hamzah Ya’kub (alm), KH. Mustofa Harahap (alm), Husein Umar (alm), Yusril Ihza Mahendra, SH.

Pada tahun 1981 Pengurus Masjid Agung Al-Ittihad bersama pengurus Permata, Pengurus Majelis Ta’lim Kaum ibu se-Kabupaten Tangerang menggagas berdirinya Lembaga Pendidikan yang berada di lingkungan Masjid Agung Al-Ittihad Tangerang, seperti Masjid Agung Al-Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Diawali dengan studi banding ke YPI Al-Azhar dan Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami Jakarta Selatan, karena melihat perkembangan Lembaga Pendidikan Islam yang memprihatinkan pada saat itu.

Dinamika kegiatan DKM Masjid Agung Al-Ittihad ini ternyata mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan baik masyarakat maupun pemerintah. Pada tahun 1982 dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Lembaga Pendidikan Islam Al-Ittihad, oleh Ketua Masjid Agung Al-Ittihad Bapak H. Somawinata, yang sekarang menjadi jalan sisi Cisadane.

Tahun 1983 Bupati baru saat itu H. Tadjus Sobirin melihat ada pembangunan Gedung Sekolah di lingkungan Masjid Agung dengan gagahnya melarang membangun sekolah di masjid. Saat itu juga Bupati Kabupaten Tangerang memberikan ganti rugi sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah) dan dari pribadi H. Tadjus Sobirin sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah)

Dengan modal awal sebesar Rp. 4.000.000,- (Empat Juta Rupiah) mantan Pengurus Masjid Agung Al-Ittihad, Pengurus Permata , Pengurus Majlis Ta’lim Kaum Ibu meminjam tanah kepada YPI Al-Husna, H. Abdullah Amin.

Dengan modal awal sebesar Rp. 4.000.000,- (Empat Juta Rupiah) mantan Pengurus Masjid Agung Al-Ittihad, Pengurus Permata , Pengurus Majlis Ta’lim Kaum Ibu meminjam tanah kepada YPI Al-Husna, H. Abdullah Amin.

Pada tahun 1983 dimulai pembangunan peletakan batu pertama Raudhatul Athfal (RA) Al-Ittihad oleh Walikota Administratif Tangerang Bapak Drs. Karso Permana. Selanjutnya nama tersebut disamarkan dari Yayasan Pendidikan dan Sosial Islam Al-Ittihad menjadi Yayasan Pendidikan dan Sosial Islam Al-Ijtihad Tangerang. Dan Taman Kanak-kanak / Raudhatul Athfal di ubah menjadi RA Al-Ijtihad yang sebagai kepalanya adalah Hj. Maryam Bajuri.

Visi-Misi SMK Al – Ijtihad Tangerang

Adapun Visi SMK Al – Ijtihad Tangerang

“Berusaha Mencerdaskan Putra Bangsa Yang Berakhlakul Karimah Serta Siap Dan Mampu Bersaing Di Dunia Usaha”.

Adapun Misi SMK Al – Ijtihad Tangerang

  1. Memberikan Pendidikan Agama Yang Berakhlakul Karimah, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

  2. Menanamkan Sikap Disiplin Dan Rasa Tanggung Jawab

  3. Menanamkan Jiwa Dan Sikap Kreatif, Dinamis Dan Inovatif

  4. Menanamkan Sifat Yang Berbudi Luhur Dan Berakhlaq Mulia

  5. Mengutamakan Kebersamaan Dan Kekeluargaan

  6. Menyiapkan Tenaga Terampil Yang Siap Bersaing Di Dunia Kerja

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi SMK Al – Ijtihad Sebagai Berikut

Bagan 3.1 Struktur Organisasi SMK Al – Ijtihad

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Berikut wewenang serta tanggung jawab bagian–bagian yang ada pada SMK Al Ijtihad Tangerang sebagai berikut:

  1. KEPALA SEKOLAH SMK AL IJTIHAD TANGERANG

  2. Tugas dan wewnang adalah :

    1. Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.

    2. Merevisi personal struktur organisasi.

    3. Mermbuat DP3 Guru dan pegawai.

    4. Memberi pembinaan kepada manajemen.

    5. Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi.

    6. Melakukan supervisi mengenai KBM, BP/BK, Kokurikuler, Ekstrakurikuler, Ketatausahaan, dan melakukan kerja sama dengan masyarakat dan DU/DI.

    7. Memberikan sanksi terhadap guru dan staf yang melanggar tata tertib. Tanggung Jawab

    8. Membuat program kerja organisasi.

    9. Membuat Pedoman Mutu organisasi.

    10. Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Peserta Didik.

    11. Meningkatkan kualitas SDM.

    12. Mengusahakan kebutuhan Sumber Daya.

    13. Membuat surat keputusan yang dibutuhkan.

    14. Membuat surat tugas yang dibutuhkan.

    15. Membuat kebijakan mutu organisasi.

    16. Melakukan pengawasan dan supervisi tugas guru dan staf.

    17. Mengelola keuangan sekolah.

    18. Melakukan penyesuaian kurikulum menurut ketentuan yang berlaku.

    19. Menerima, memindahkan dan mengeluarkan siswa.

    20. Mencari sponsor untuk membantu penyelenggaraan pendidikan.

    21. Mempromosikan guru serta mengusulkan untuk menjadi guru teladan.

    22. Menentukan / mengusulkan siswa memperoleh bea siswa.

    23. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar, seperti orang tua, pengguna produk (tamatan), jajaran pemerintah, dll.

  3. WAKIL KEPALA SEKOLAH BAGIAN KURIKULUM

  4. Tugas dan Wewenang adalah :

    1. Mengontrol pelaksanaan KBM sehari-hari.

    2. Melakukan koordinasi dengan bidang keahlian terkait dalam mengembangkan kurikulum.

    3. Mengembangkan kurikulum sesuai tuntutan perkembangan teknologi.

    4. Mengikuti pemantapan/Work shop untuk meningkatkan kompetensi.

    5. Memberikan masukan/pertimbangan tentang kenaikan tingkat/pelulusan siswa.

    6. Memberikan masukan/pendapat untuk peningkatan mutu dan peningkatan pelayanan pendidikan.

    7. Tanggung Jawab.

    8. Membuat program kerja urusan kurikulum.

    9. Menganalisis dan mengembangkan kurikulum sesuai tuntutan perkembangan teknologi.

    10. Mensosialisasikan hasil pengembangan kurikulum.

    11. Melaksanakan singkronisasi kurikulum.

    12. Menyusun pembagian tugas guru.

    13. Menyediakan perangkat pengoperasionalan pendukung pendidikan dan pelatihan.

    14. Menyusun program pelaksanaan ujian (sekolah, nasional, kompetensi).

    15. Mengelola pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

    16. Mengembangkan perangkat pembelajaran.

    17. Menyediakan format-format administrasi guru mengajar.

    18. Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.

    19. Membuat analisa data dengan menggunakan teknik statistik.

    20. Membuat proposal pengembangan program pendidikan dan pelatihan.

    21. Bersama-sama dengan wakil Kepala Sekolah lainnya menyusun RAPBS sekolah.

    22. Mensosialisasikan kebijakan Kepala Sekolah.

    23. Membantu guru dalam penyusunan satuan acara pembelajaran.

    24. Menyusun kriteria dan persyaratan naik/tidak naik, serta lulus/tidak lulus.

  5. KETUA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

  6. Tugas dan Wewenang adalah :

    1. Menyelenggarakan rapat koordinasi sebulan sekali

    2. Mengadakan koordinasi dengan Guru Akuntansi dalam mendistribusikan siswa ke industri.

    3. Menentukan personil dalam struktur organisasi Kompetensi Keahlian Akuntansi

    4. Mengusulkan personil uji kompetgensi keahlian Akuntansi.

    5. Mengusulkan kebutuhan bahan dan alat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Akuntansi.

    6. Mengusulkan kegiatan Kunjungan Industri

    7. Mengusulkan anggaran kompetensi keahlian Akuntansi

    8. Mengusulkan guru tamu.

    9. Mengusulkan pembelajaran di luar sekolah

    10. Memberikan masukan dalam kenaikan tingkat/ kelulusan siswa Tanggung Jawab.

    11. Menyusun program kerja Kompetensi Keahlian Akuntansi.

    12. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan Akuntansi.

    13. Mengembangkan perangkat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Akuntansi.

    14. Mengelola pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Kompetensi Keahlian Akuntansi.

    15. Mengatur pembagian tugas guru mengajar, memberikan masukan ke waka kurikulum untuk penyusunan jadwal kbm.

    16. Mengadakan koordinasi dengan guru BP/BK, dan wali kelas.

    17. Mengusahakan pengembangan tempat praktek kerja industri.

    18. Mensosialisasikan kebijakan Kepala Sekolah.

    19. Mengontrol keterlaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

    20. Menyeleksi tamatan yang diminta atas kebutuhan DU/DI

  7. KETUA KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA

  8. Tugas dan Wewenang adalah :

    1. Menyelenggarakan rapat koordinasi sebulan sekali.

    2. Mengadakan koordinasi dengan Guru Pemasaran dalam mendistribusikan siswa ke industri.

    3. Menentukan personil dalam struktur organisasi Kompetensi Keahlian Multimedia.

    4. Mengusulkan personil uji kompetgensi keahlian Multimedia.

    5. Mengusulkan kebutuhan bahan dan alat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Multimedia.

    6. Mengusulkan kegiatan Kunjungan Industri

    7. Mengusulkan anggaran kompetensi keahlian Multimedia.

    8. Mengusulkan guru tamu.

    9. Mengusulkan pembelajaran di luar sekolah.

    10. Memberikan masukan dalam kenaikan tingkat/ kelulusan siswa Tanggung Jawab.

    11. Menyusun program kerja Kompetensi Keahlian Multimedia.

    12. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan Multimedia.

    13. Mengembangkan perangkat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Multimedia.

    14. Mengelola pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Kompetensi Keahlian Multimedia.

    15. Mengatur pembagian tugas guru mengajar, memberikan masukan ke waka kurikulum untuk penyusunan jadwal kbm.

    16. Mengadakan koordinasi dengan guru BP/BK, dan wali kelas.

    17. Mengusahakan pengembangan tempat praktek kerja industri.

    18. Mensosialisasikan kebijakan Kepala Sekolah.

    19. Mengontrol keterlaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

    20. Menyeleksi tamatan yang diminta atas kebutuhan DU/DI

  9. GURU PIKET

  10. Tugas dan Wewenang adalah :

    1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan saran-saran kepada Kepala Sekolah dalam upaya meningkatkan mutu diklat dan kinerja sekolah.

    2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan Piket.

    3. Mengatur pendistribusian tugas staf bidang Piket.

    4. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.

    5. Mewakili Kepala Sekolah bila Kepala Sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan masalah Piket.

    6. Mengembangkan kemampuan profesi malalui jalur formal maupun informal Tanggung Jawab.

    7. Menyiapkan Perangkat Piket berikut perangkat evaluasi.

    8. Melakukan Absensi Kehadiran guru melalui ttd kehadiran tiap jam pelajaran.

    9. Melakukan Absensi terhadap keterlambatan siswa melalui absensi piket.

    10. Melakukan koordinasi dengan guru di jam terakhir dan mengecek kebersihan kelas di tiap akhir pembelajaran jam terakhir tiap harinya.

    11. Mengkoordinir tindakan korektif dan pencegahan untuk bidang piket.

    12. Melakukan rekap bulanan kehadiran siswa dan di koordinasikan dengan Walikelas, BK dan Waka Kesiswaan.

    13. Meningkatkan kemampuan leadership dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan tanggung jawab.

    14. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab .

    15. Menyusun laporan berkala dan insidentil bidang Piket.

  11. TATA USAHA BAGIAN KEPEGAWAIAN

  12. Tugas dan Wewenang adalah :

    1. Mengkoordinasikan kegiatan Administrasi Sekolah.

    2. Mengawasi pelaksanaan tugas staf yang ada di bawah pengawasannya.

    3. Menerima dan membagikan untuk diselesaikan surat-surat yang telah diberikan disposisi oleh Kepala Sekolah.

    4. Meminta data-data kepada guru/pegawai Tanggung Jawab.

    5. Melaksanakan ketatausahaan sekolah.

    6. Menyiapkan penyusunan program kerja tata usaha sekolah sebagai bahan penyusunan Program Kerja UPT (Unit Pelaksana Teknis).

    7. Melaksanakan pengelolaan urusan umum, perlengkapan dan kepegawaian sekolah.

    8. Bersama-sama dengan wakil kepala sekolah menyusun RAPBS sekolah.

    9. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

    10. Mensosialisasikan kebijakan Kepala Sekolah Melaksanakan penertiban penggunaan sarana/prasarana kantor.

    11. Mengawasi penyusunan laporan periodik dari masing-masing bagian.

    12. Menyiapkan daftar absen guru dan pegawai.

    13. Membuat dan mengadministrasikan Absensi Bulanan Guru

    14. Membuat program kepegawaian.

    15. Membuat data/laporan kepegawaian.

    16. Membuat rekapitulasi keadaan pegawai.

    17. Pembuatan DP3 Guru dan Staf Tata Usaha.

    18. Mengusulkan pembuatan Karpeg, Karis, Cuti Pegawai dan Pensiun.

  13. TATA USAHA BAGIAN KESISWAAN

  14. Tugas dan Wewenang adalah :

    1. Meminta, menerima dan memberi data siswa yang diperlukan.

    2. Memberi dan meminta kembali data siswa.

    3. Memberi dan meminta kembali absen siswa.

    4. Meminta data siswa dari wali kelas/BP bila akan memanggil orang tua siswa/kunjungan ke orang tua siswa.

    5. Meminta foto copy akte kelahiran bagi siswa yang usia muda/tua

    6. Memberi danmeminta leger kepada wali kelas

    7. Meminta data siswa bila akan membuat surat-surat yang diperlukan oleh siswa

    8. Memberikan ijazah kepada siswa yang telah disidik jari dan telah ditanda tangan Kepala Sekolah Tanggung Jawab

    9. Menangani Buku Induk Siswa

    10. Menyiapkan rekapitulasi siswa.

    11. Membuat identitas siswa.

    12. Menjilid ijazah, Transkrip dan SKHUN ( Foto Copy ).

    13. Mencatat dan memindahkan Nilai dari Leger ke Buku Induk.

    14. Membuat dan mengadministrasikan Absensi Bulanan Siswa.

    15. Membuat dan mengadministrasikan surat panggilan orang tua.

    16. Membuat dan mengadministrasikan surat home visit.

    17. Membuat dan mengadministrasikan surat dispensasi siwa.

    18. Membuat dan mengadministrasikan surat keterangan masih sekolah.

    19. Membuat dan mengadministrasikan surat keterangan kelakuan baik.

    20. Membuat dan mengadministrasikan surat keterangan telah mengikuti ujian

  15. BAGIAN KERUMAH TANGGA/PESURUH

  16. Tugas dan Wewenang adalah :

    1. Melaporkan pemakaian alat alat kerumah tanggaan kepada Kepala Tata Usaha Tanggung Jawab

    2. Mengurus kebersihan kapling yang menjadi tanggung jawabnya

    3. Mengurus Ruang Kepala Sekolah dan WC Kantor

    4. Menyediakan air minum

    5. Dan lain-lain ( yang sesuai dengan pekerjaan pembantu pelaksana/pesuruh)

  17. BAGIAN KEAMANAN ( SATPAM )

  18. Tugas dan Wewenang adalah :

    1. Melaporkan keadaan situasi keamanan setiap bulan kepada Kepala Tata Usaha Tanggung Jawab

    2. Menjaga keamanan Sekolah yang menjadi tanggung jawabnya

    3. Menjaga keluar masuk kendaraan yang menjadi tanggung jawabnya

    4. Dan lain-lain yang sesuai dengan pekerjaan Satpam

  19. BAGIAN TEKNISI LAB. KOMPUTER

  20. Tugas dan Wewenang adalah :

    1. Mendokumentasikan laporan penggunaan alat laboratorium Tanggung Jawab

    2. Menyiapkan alat dan bahan untuk keperluan praktik di Lab

    3. Mengurus/merawat alat inventaris yang ada di ruang Lab./ Praktik

    4. Melaporkan keadaan/kondisi alat inventaris Lab. Ke Bagian sarana/prasarana

Produk Informasi

Produk

SMK AL-ijtihad Tangerang adalah salah satu sekolah yang sangat antusias untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara penuh, sampai saat ini SMK AL-ijtihad Tangerang sudah memiliki berbagai sarana penunjang seperti Ruang Praktek Multimedia, Ruang Bisnis Manajemen (Manajemen Perkantoran), Ruang Praktek Akutansi serta diimbangi dengan peningkatan profesionalisme para pengajar.

Media yang dirancang dalam media komunikasi visual pada SMK AL-ijtihad Tangerang antara lain: Media cover, daftar isi, sejarah, fasilitas, keunggulan, prestasi. serta tambahan media brosur. Sehingga agar calon siswa/siswi baru, orang tua dan masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai SMK AL-ijtihad Tangerang.

Latar Belakang Produk

Media informasi dan promosi yang digunakan SMK AL-ijtihad Tangerang hanya berupa spanduk dan banner yang belum efektif dalam menyampaikan informasi secara menyeluruh, dengan merancang desain majalah dan brosur sebagai penunjang informasi dan promosi dapat menyampaikan informasi secara lebih lengkap agar target yang diharapkan akan tercapai.

Perkembangan Produk

Untuk menginformasikan dan mempromosikan SMK AL-ijtihad Tangerang sebelumnya hanya menggunakan media cetak seperti spanduk, banner dan seiring berkembangnya teknologi di bidang komunikasi visual SMK AL-ijtihad Tangerang berkeinginan membuat media cetak yang lebih efektif seperti desain majalah dan brosur yang diharapkan dapat meningkatkan citra SMK AL-ijtihad Tangerang dan ketertarikan calon siswa yang ingin masuk SMK AL-ijtihad Tangerang.

Material Produk

Dengan penelitian ini material produk yang ingin penulis sampaikan dalam merancang media komunikasi visual dalam bentuk desain majalah dan brosur SMK AL-ijtihad Tangerang, yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1 Material Produk

Spesifikasi Produk

Dari keseluruhan desain yang telah dirancang dan digunakan, diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi SMK AL-ijtihad Tangerang. Di dalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangan.

  1. Manfaat :

    1. Dapat menarik calon siswa/siswi agar bergabung dan mendaftar di SMK AL-ijtihad Tangerang.

    2. Dapat menjadi media penunjang promosi yang menarik, efektif dan dapat diterima oleh masyarakat Tangerang terutama calon siswa/siswi baru.

    3. Meningkatkan citra/image SMK AL-ijtihad Tangerang.

  2. Kelebihan :

    1. Menarik dari segi tampilan visual

    2. Mudah dimengerti oleh calon siswa/siswi baru

    3. Mudah diterima oleh masyarakat

  3. Kekurangan :

    1. Membutuhkan biaya yang lumayan besar dalam biaya produksinya

    2. Bersifat terbatas, karena hanya menggambarkan secara visual

    3. Mudah rusak dan kotor

Harga Produk

Didalam dunia pendidikan swasta harga menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan, karena banyak sekali sekolah swasta yang berlomba-lomba dalam menentukan harga yang terjangkau dengan fasilitas yang memadai.

Namun banyak masyarakat yang beranggapan bahwa harga tinggi kualitas tinggi dan sebaliknya. Oleh karena itu SMK AL-ijtihad Tangerang selalu mengedepankan kualitas dari fasilitas yang diberikan dengan harga yang terjangkau.

Market Analysis

Market analisis merupakan investigasi terdokumentasi dari pasar yang akan ditawarkan kepada masyarakat Tangerang dan digunakan untuk menginformasikan suatu lembaga pendidikan SMK AL-ijtihad Tangerang dari fasilitas, harga, sampai kegiatan yang ada pada lembaga tersebut agar dapat meningkatkan daya tarik masyarakat.

Market Positioning

Dengan dirancangnya media desain majalah dan brosur ini bertujuan untuk lebih mengenalkan secara menyeluruh SMK AL-ijtihad Tangerang, dari aspek informasi, fasilitas. Dan juga menentukan target pasar khususnya calon siswa siswi yang ingin mendaftar di SMK AL-ijtihad Tangerang.

Kondisi Pesaing

Kondisi Pesaing SMK AL-ijtihad Tangerang saat ini memiliki banyak pesaing pada bidangnya. Maka dari itu diperlukannya media promosi dan informasi dengan tampilannya yang lebih menarik dari sebelumnya. Perusahaan yang menjadi pesaing saat ini diantaranya sebagai berikut :Kondisi Pesaing SMK AL-ijtihad Tangerang saat ini memiliki banyak pesaing pada bidangnya. Maka dari itu diperlukannya media promosi dan informasi dengan tampilannya yang lebih menarik dari sebelumnya. Perusahaan yang menjadi pesaing saat ini diantaranya sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Potensial Market

Informasi yang dimuat dalam bentuk majalah pada SMK AL-ijtihad Tangerang ini yaitu memuat tentang profile Sekolah sambutan kepala sekolah, Daftar Isi, sejarah singkat,keunggulan sekolah, fasilitas sekolah, jurusan sekolah. dan kontak alamat lengkap. Yang nantinya akan menjadi kegiatan promosi yang lebih efektif dan efisien agar dapat meningkatkan minat calon siswa dan siswi SMK AL-ijtihad Tangerang.

Market Segmentation

  1. Geografi  : Wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang

  2. Demografi  :

    1. Jenis Kelamin  : Pria & Wanita

    2. Usia  : 15-16 Tahun

  3. Kelas Ekonomi  : Menengah Atas Menengah Bawah

  4. Sasaran  :

    1. Siswa/siswi SMP atau sederajat

    2. Siswa/siswi Pindahan

    3. Relasi dari Sekolah tertentu

Psikografi  : Calon siswa/siswi Sekolah Menengah Pertama, siswa/siswi pindahan, relasi dari sekolah tertentu serta masyarakat yang umumnya khususnya di wilayah kota Tangerang.

Marketing Objective

Dari market objective ini informasi dan promosi yang dibuat dalam bentuk desain majalah , diharapkan SMK AL-ijtihad Tangerang dapat lebih dikenal oleh masyarakat agar nantinya dapat menraik minat para calon siswa dan siswi. Oleh karena itu dengan dirancangnya media desain majalah di SMK AL-ijtihad Tangerang dapat menjadi lebih efektif dalam mempromosikannya, dan desain yang dibuat menarik dengan layout maupun warna serta isi dari majalah agar calon siswa dan siswi tertarik untuk mendaftar di SMK AL-ijtihad Tangerang.

MarketingStrategi

Dengan perancangan desain majalah ini diharapkan dapat meningkatkan target pasar dan informasi yang dimuat dapat tersampaikan dengan baik kepada calon siswa dan siswi serta masyarakat, agar nantinya dapat meningkatkan jumlah siswa dan siswi baru.

Dari perancangan ini penulis menggunakan metode Analisa SWOT pada tabel dibawah ini diharapkan dapat memperjelas dari pembuatan desain majalah.

Tabel 3.3 Analisa Swot

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Perancangan majalah menggunakan 1 unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor : intel(R) core(TM) i3-2348M

  2. Monitor  : Monitor 14 Inch

  3. RAM  : 6,00 GB

  4. Harddisk  : 320 GB

  5. Mouse  : Optick

Spesifikasi software

Didalam merancang media desain majalah ini, perancangan menggunakan software sebagai berikut :

  1. Adobe Photoshop Cs6

Budget Produksi Media

Didalam merancang media penunjang promosi dan informasi bentuk desain majalah terdapat pembiayaan produksi media, untuk tahap awal penulis berkeinginan produksi 1pcs melalui produksi printing. Berikut budget produksi dari perancangan desain majalah :

Tabel 3.4 Budged Produksi

Elisitasi Tahap I

Merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut Lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.5. Tabel Elisitasi Tahap I

Pada tabel 3.5 diatas merupakan tabel elisitasi tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder perihal perancangan aplikasi sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel berbasis web pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tabel 3.6. Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan: M (Mandatory): Dibutuhkan / penting

D (Desirable): Diinginkan / tidak terlalu penting

I (Inessential): Diluar sistem / dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

Tabel 3.7. Tabel Elisitas Tahap III

Final Draft ElisitasiI

Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.8. Tabel Final Draf Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berikut ini adalah urutan prosedur sistem yang diusulkan

  1. Admin

  2. Pada prosedur sistem ini admin adalah seorang super admin yang mana mendapatkan data informasi dari seorang pakar yang memiliki akses pada field admin untuk melakukan update data

    1. Admin melakukan login dengan input user name dan password di kolom yang tersedia dan klik tombol LOGIN.

    2. Kemudian halaman administrator akan terbuka jika proses login berhasil, jika gagal akan diarahkan kembali untuk melakukan login kembali.

    3. Pada halaman utama administrator terdapat menu seperti data gejala, data masalah, data solusi, data analisa masalah, menu informasi, menu bantuan dan logout.

    4. Kemudian dari macam-macam menu tersebut administrator dapat melakukan update data-data yang dibutuhkan sesuai dengan referensi pakar dengan klik tombol tambah,edit,simpan dan hapus.

    5. Pada akhir proses sistem ini jika administrator sudah selesai, administrator dapat melakukan logout untuk keluar dari aplikasi dengan klik tombol logout.

  3. User

  4. Pada prosedur sistem ini user adalah seorang quality control (QC) yang memiliki akses pada halaman utama untuk melakukan pendaftaran jika belum terdaftar di aplikasi ini, melakukan analisa maslah pada menu analisa, input data produk yang hendak dianalisa masalahnya, melihat info defect, melihat riwayat analisa masalah, mencari info pada menu bantuan.

    1. User melakukan pendaftaran sebelum melakukan login jika belum terdaftar dalam sistem ini dengan klik tombol PENDAFTARAN.

    2. User melakukan login dengan input user name dan password di kolom yang tersedia dan klik tombol LOGIN.

    3. Kemudian halaman utama akan terbuka jika proses login berhasil, jika gagal akan diarahkan kembali untuk melakukan login kembali.

    4. Pada halaman utama aplikasi sistem terdapat menu seperti input data, analisa, riwayat analisa, info defect, bantuan dan logut.

    5. Kemudian dari macam-macam menu tersebut user dapat melakukan pendaftaran jika belum terdaftar di aplikasi ini, melakukan analisa masalah pada menu analisa, input data produk yang hendak dianalisa masalahnya, melihat info defect, melihat riwayat analisa masalah, mencari info pada menu bantuan.

    6. Pada akhir proses sistem ini jika user sudah selesai, user dapat melakukan logout untuk keluar dari aplikasi dengan klik tombol logout.


Use Case Diagram Sistem Usulan

Diagram ini digunakan untuk menggambarkan pengguna aplikasi dan perilaku pengguna terhadap aplikasi. Pada sistem ini, pengguna aplikasi terdiri dari user umum dan admin. User umum sebagai pengguna sistem (Operator QC) sedangkan admin sebagai pengelola sistem. Prilaku pengguna (user umum dan admin) adalah apa saja yang dapat dilakukan terhadap sistem. Adapun yang dapat dilakukan user umum dan admin dalam sistem ini adalah dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 4.1 :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat:

  1. 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan.

  2. 12 (Dua Belas) usecase oleh actor yaitu Pendaftaran, Login, Data Input, Info Defect, Analisa Masalah, Riwayat Analisa, Bantuan, Update Data, Data Masalah, Data Gejala, Data Solusi dan Logout.

Activity Diagram Sistem Usulan

Activity Diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam perangkat lunak yang dibangun, bagaimana masing-masing aliran berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada umumnya activity diagram tidak menampilkan secara detail urutan proses, namun hanya memberikan gambaran global bagaimana urutan prosesnya. Pada aplikasi sistem pakar ini terdapat dua actor dan system, seperti gambar berikut:

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) initial node, objek yang diawali

  2. 2 (Dua) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu super admin dan user (QC).

  3. 16 (Enam Belas) Action State yang berawal pada halaman utama admin lalu login dan Input data yang mana data tersebut adalah data gejala,data masalah, data solusi dan simpan data, kemudian user melakukan pendaftaran dan melakukan login setelah itu user melakukan input data produk lalu cek kode masalah dan pilih kode masalah dan melakukan Analisa masalah serta mendapatkan hasil atau solusi masalah dan tidak lupa menyimpan hasil analisa setelah itu user melakukan logout dan selesai.

Sequence Diagram Sistem Usulan

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan urutan- urutan kejadian atau proses yang terjadi pada sistem. Berikut adalah sequence diagram dari aplikasi sistem pakar pengendalian proses dalam menunjang kualitas poduk:

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram diatas terdapat:

  1. 11 (Sebelas) lifeline, yaitu menu utama, halaman pendaftaran, halaman login, data gejala, data masalah,data solusi, data produk, kode masalah, Analisa masalah, hasil Analisa dan logout.

  2. 2 (Dua) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu super admin dan user (QC).

  3. 18 (Delapan Belas) message Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan prosedur antara sistem berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengendalian proses produksi dalam menunjang kualitas produk di PT. Shyang Yao Fung Industri, Adapun perbedaannya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Analisa Data

Class Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan pada PT.Shyang Yao Fung Industry, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Dari prosedur kerja yang telah dibuat, pada analisa sistem untuk sistem pakar pengendalian kualitas poduk ini dilakukan pengumpulan data dan analisis kebutuhan. Pengumpulan data yaitu, dilakukan untuk memperoleh beberapa informasi yang berkaitan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar pengendalian kualitas poduk yaitu, berupa data gejala, data kecacatan produk, data hubungan gejala dan kecacatan.

produk serta data sampel kasus. Analisis kebutuhan terdiri dari kebutuhan proses, kebutuhan masukan dan kebutuhan keluaran. Analisis kebutuhan proses, yaitu menjelaskan bagaimana sistem akan bekerja, proses-proses apa yang digunakan, mulai dari masuknya data input yang kemudian diproses oleh sistem hingga menjadi data output (tampilan akhir sistem). Analisis kebutuhan masukan (input) terdiri dari dua, yaitu masukan admin dan masukan user (pengguna). Analisis kebutuhan keluaran yaitu berupa tampilan aplikasi sistem pakar pengendalian kualitas poduk sepatu olahraga.

Pengumpulan Data

Data-data yang diperoleh selama proses pengumpulan data terdiri dari data gejala, data kecacatan produk, data hubungan gejala dan kecacatan produk serta data sampel kasus. Data-data tersebut diperoleh dari hasil survei di PT.Shyang Yao Fung Industry, wawancara dengan beberapa sumber pakar terhadap masalah kecacatan produk sepatu olahraga.

  1. Data gejala

  2. Data-data gejala yang digunakan dalam sistem pakar kecacatan produk ini berjumlah 37 gejala. Adapun data-data gejala tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini :

    Tabel 4.2 Data gejala

  3. Data Kecacatan Produk

  4. Jumlah kecacatan yang diolah dalam sistem pakar pengendalian kualitas produk ini adalah 15 macam kecacatan produk. Data-data kecacatan produk ini dapat dilihat pada tabel 4.3 :

    Tabel 4.3 Data Kecacatan Produk

    Dari pengetahuan berupa gejala dan kecacatan produk pada sepatu olahraga, maka dapat dibuat basis pengetahuan berupa hubungan atau keterkaitan yang ada antara gejala kecacatan produk pada sepatu olahraga. Basis pengetahuan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 :

    Tabel 4.4 Data Keputusan

Analisa kebutuhan proses

Untuk menghasilkan sistem pakar pengendalian proses untuk menunjang kualitas produk yang baik diperlukan pembuatan basis pengetahuan dan basis aturan yang lengkap dan baik agar proses inferensi berjalan dengan baik. Basis pengetahuan berupa hubungan gejala dan masalah pada proses produksi. Basis pengetahuan dapat dilihat padaa tabel sebelumnya, yaitu pada tabel 4.4. Basis aturan diambil dari basis pengetahuan yang ada kemudian disusun dalam bentuk aturan (rule). Aturan (rule) tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Aturan (Rule)

Dari tabel aturan yang telah didapat, maka dapat terbentuk suatu pohon keputusan. Proses pencarian dari pohon keputusan menggunakan pencarian algoritma Depth First Search (DFS), yaitu proses pencarian dilakukan dari suksesor akar (node awal) secara mendalam dalam setiap level dari yang paling kiri hingga yang paling akhir (dead-end) atau sampai goal ditemukan. Jika pada level pada level yang terdalam (level tertinggi/dead-end) solusi belum ditemukan, maka pencarian akan dilanjutkan pada node sebelah kanan dan node yang kiri dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi, maka pencarian akan dilanjutkan pada level sebelumnya. Operasi semacam ini dikenal dengan backtracking. Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi.

Pohon keputusan terdiri dari gejala, maslah dan busur yang menunjukan hubungan antar objek. Berikut ini adalah gambar pohon keputusan yang terbentuk

Gambar 4.1 Pohon Keputusan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Usulan

Class Diagram adalah kumpulan objek-objek dengan dan yang mempunyai struktur umum, behavior umum, relasi umum, dan semantic/kata yang umum. Class diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem.

Berikut ini gambaran mengenai sistem dan relasi-relasi didalamnya dalam bentuk class diagram :

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Usulan.

Berdasarkan gambar 4.5 Class diagram yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 7 (Tujuh) Class, yaitu User, Master kode masalah, Produk, Report, Analisa, Record masalah, Master keputusan, Relasi dan Kesimpulan.

  2. 6 (Enam) Association untuk memodelkan relasi diantara objek-objek.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi Basis Data menggambarkan struktur data fisik pada suatu sistem atau aplikasi. Spesifikasi basis data menyajikan bagaimana penyimpanan data dilakukan di software basis data. berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan :

  1. User

  2. Nama File : User

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Username

    Tabel 4.6. User

  3. Tabel Master Kode Masalah

  4. Nama File :Tabel Master Kode Masalah

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Kode_Masalah

    Tabel 4.7 Master Kode Masalah

  5. Tabel Produk

  6. Nama File : Produk

    Media : Hard Disk

    Primary Key : article

    Tabel 4.8 Tabel Produk

  7. Tabel Report

  8. Nama File : Report

    Media : Hard Disk

    Primary Key : kode

    Tabel 4.9 Report

  9. Tabel Analisa

  10. Nama File : Analisa

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Kode_pertanyaan

    Tabel 4.10 tabel Report

  11. Tabel Spesification

  12. Nama File : RA_SPECIFICATION

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_SPECID

    Tabel 4.11 analisa

  13. Tabel Record Masalah

  14. Nama File : Record"_masalah

    Media : Hard Disk

    Primary Key : kode_Record

    Tabel 4.12 Record_masalah

  15. Tabel Master Keputusan

  16. Nama File : Master_Keputusan

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Kode_keptusan

    Tabel 4.13 Master Keputusan

Rancangan Basis Programan

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan bagian dari tiap-tiap menu tampilan dari sistem yang diusulkan dalam pengecekan kualitas barang hasil produksi. Maka akan dijabarkan sebagai berikut:

  1. Tampilan halaman login

  2. Gambar 4.6 Halaman Login

    Tampilan ini merupakan tampilan awal pada sistem, untuk dapat masuk kedalam sistem setiap user dan admin harus melakukan login dengan memasukan username dan password dengan benar. Level akses otomatis terdeteksi bagi Super Admin dan Operator Quality Control.

  3. Tampilan Halaman Menu Utama

  4. Gambar 4.7 Tampilan Halaman Menu Utama

    Tampilan diatas merupakan halaman yang menampilkan beberapa kategori, yang termasuk pada akses penginputan data produk yang akan dilanjutkan ke proses analisa masalah dan ada juga 'field admin untuk melakukan pengolahan data atau update data yang diperlukan pada proses Analisa masalah. Dari beberapa menu ini digunakan untuk Operator Quality Control tetapi Super Admin juga bisa mengaksesnya.

  5. Tampilan Halaman Input Data Produk

  6. Gambar 4.8 Tampilan Halaman Input Data Produk

    Tampilan diatas merupakan halaman dimana user akan menginput informasi produk yang akan di Analisa sebelum melakukan proses Analisa masah. Beberapa data yang harus di input seperti Model Name, Nomor PO, Nomor Article, Quantity Order dan Lean. Semua data ini akan tampil di halaman Analisa nanti.

  7. Tampilan Halaman Kode Masalah

  8. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Kode Masalah

    Tampilan diatas merupakan halaman yang menampilkan beberapa kode masalah yang akan dipilih sebelum melakukan proses Analisa maslah dan setelah memilih kode tersebut baru bisa melakukan proses Analisa masalah.

  9. Tampilan Halaman Analisa Masalah

  10. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Analisa Masalah

    Tampilan diatas merupakan halaman yang menampilkan halaman proses Analisa masalah dimana terdapat beberapa pertanyaan dari masalah yang ingin dianalisa.

  11. Tampilan Halaman Pendaftaran User

  12. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Pendaftaran User

    Tampilan diatas merupakan halaman yang menampilkan halaman pendaftaran user yang ingin mempunyai akses dalam aplikasi ini.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU G2010 @2.80GHz

  2. Monitor  : Dell LED Monitor 19 Inch

  3. RAM  : 500 GB HDD

  4. Harddisk  :4.2,00 GB

Spesifikasi Software

  1. Windows 7

  2. Microsoft Office 2010

  3. Google Chrome

  4. MySQL

  5. PHP

  6. Xampp

Testing

Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap test pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah ditest, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

  1. Testing Black Box Pada Menu Login

  2. Tabel 4.14 Black Box Testing Register User

  3. Tasting Black Box Pada Menu Input Data Produk

  4. Tabel 4.15 Black Box Testing Pada Halaman Login


Schedule Implementasi

Rancangan Implementasi dapat digambarkan sebagai berikut:

  1. Pengumpulan Data

  2. Hal pertama yang dilakukan dalam tahap ini pengumpulan data yang diperlukan untuk perancangan sistem.

  3. Analisa Sistem

  4. Dalam tahap ini dilakukan penelitian dan menganalisa sistem yang berjalan saat ini.

  5. Perancangan Sistem

  6. Setelah data yamg diperlukan terkumpul dan menganalisa sistem berjalan, tahap selanjutnya yaitu perancangan sistem. Perancangan sistem diperlukan untuk memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru dan sebagai acuan dalam membangun program.

  7. Pembangunan Program

  8. Dalam membangun program dikerjakan secara bertahap dan mengacu kepada perancangan sistem dengan memasukkan coding untuk di eksekusi oleh komputer.

  9. Pengujian Program

  10. Tahap selanjutnya yaitu pengujian program. Pengujian program bertujuan untuk mengetahui apakah program yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik dan memastikan program yang dibangun sudah sesuai.

  11. Perbaikan Program

  12. Perbaikan program dilakukan untuk mengoptimalkan program dengan menambah atau mengurangi point sesuai dengan kebutuhan user.

  13. Dokumentasi

  14. Dokumentasi berisi catatan penting tentang program yang dibangun dari tahap awal hingga akhir. Saat sistem sudah berjalan data yang berisi dokumentasi masih tetap digunakan saat akan diperlukan.

    Pada tabel dibawah ini menjelaskan jadwal kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pembangunan dari awal hingga akhir.

    Tabel 4.16 Time Schedule

Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Pengendalian Proses Produksi Dalam Menunjang Kualitas Produk Pada PT, Shyang Yao Fung Industri”

    Tabel 4.17 Estimasi Biaya


BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berikut ini adalah urutan prosedur sistem yang diusulkan

  1. Admin

  2. Pada prosedur sistem ini admin adalah seorang super admin yang mana mendapatkan data informasi dari seorang pakar yang memiliki akses pada field admin untuk melakukan update data

    1. Admin melakukan login dengan input user name dan password di kolom yang tersedia dan klik tombol LOGIN.

    2. Kemudian halaman administrator akan terbuka jika proses login berhasil, jika gagal akan diarahkan kembali untuk melakukan login kembali.

    3. Pada halaman utama administrator terdapat menu seperti data gejala, data masalah, data solusi, data analisa masalah, menu informasi, menu bantuan dan logout.

    4. Kemudian dari macam-macam menu tersebut administrator dapat melakukan update data-data yang dibutuhkan sesuai dengan referensi pakar dengan klik tombol tambah,edit,simpan dan hapus.

    5. Pada akhir proses sistem ini jika administrator sudah selesai, administrator dapat melakukan logout untuk keluar dari aplikasi dengan klik tombol logout.

  3. User

  4. Pada prosedur sistem ini user adalah seorang quality control (QC) yang memiliki akses pada halaman utama untuk melakukan pendaftaran jika belum terdaftar di aplikasi ini, melakukan analisa maslah pada menu analisa, input data produk yang hendak dianalisa masalahnya, melihat info defect, melihat riwayat analisa masalah, mencari info pada menu bantuan.

    1. User melakukan pendaftaran sebelum melakukan login jika belum terdaftar dalam sistem ini dengan klik tombol PENDAFTARAN.

    2. User melakukan login dengan input user name dan password di kolom yang tersedia dan klik tombol LOGIN.

    3. Kemudian halaman utama akan terbuka jika proses login berhasil, jika gagal akan diarahkan kembali untuk melakukan login kembali.

    4. Pada halaman utama aplikasi sistem terdapat menu seperti input data, analisa, riwayat analisa, info defect, bantuan dan logut.

    5. Kemudian dari macam-macam menu tersebut user dapat melakukan pendaftaran jika belum terdaftar di aplikasi ini, melakukan analisa masalah pada menu analisa, input data produk yang hendak dianalisa masalahnya, melihat info defect, melihat riwayat analisa masalah, mencari info pada menu bantuan.

    6. Pada akhir proses sistem ini jika user sudah selesai, user dapat melakukan logout untuk keluar dari aplikasi dengan klik tombol logout.


Use Case Diagram Sistem Usulan

Diagram ini digunakan untuk menggambarkan pengguna aplikasi dan perilaku pengguna terhadap aplikasi. Pada sistem ini, pengguna aplikasi terdiri dari user umum dan admin. User umum sebagai pengguna sistem (Operator QC) sedangkan admin sebagai pengelola sistem. Prilaku pengguna (user umum dan admin) adalah apa saja yang dapat dilakukan terhadap sistem. Adapun yang dapat dilakukan user umum dan admin dalam sistem ini adalah dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 4.1 :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat:

  1. 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan.

  2. 12 (Dua Belas) usecase oleh actor yaitu Pendaftaran, Login, Data Input, Info Defect, Analisa Masalah, Riwayat Analisa, Bantuan, Update Data, Data Masalah, Data Gejala, Data Solusi dan Logout.

Activity Diagram Sistem Usulan

Activity Diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam perangkat lunak yang dibangun, bagaimana masing-masing aliran berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada umumnya activity diagram tidak menampilkan secara detail urutan proses, namun hanya memberikan gambaran global bagaimana urutan prosesnya. Pada aplikasi sistem pakar ini terdapat dua actor dan system, seperti gambar berikut:

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) initial node, objek yang diawali

  2. 2 (Dua) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu super admin dan user (QC).

  3. 16 (Enam Belas) Action State yang berawal pada halaman utama admin lalu login dan Input data yang mana data tersebut adalah data gejala,data masalah, data solusi dan simpan data, kemudian user melakukan pendaftaran dan melakukan login setelah itu user melakukan input data produk lalu cek kode masalah dan pilih kode masalah dan melakukan Analisa masalah serta mendapatkan hasil atau solusi masalah dan tidak lupa menyimpan hasil analisa setelah itu user melakukan logout dan selesai.

Sequence Diagram Sistem Usulan

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan urutan- urutan kejadian atau proses yang terjadi pada sistem. Berikut adalah sequence diagram dari aplikasi sistem pakar pengendalian proses dalam menunjang kualitas poduk:

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram diatas terdapat:

  1. 11 (Sebelas) lifeline, yaitu menu utama, halaman pendaftaran, halaman login, data gejala, data masalah,data solusi, data produk, kode masalah, Analisa masalah, hasil Analisa dan logout.

  2. 2 (Dua) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu super admin dan user (QC).

  3. 18 (Delapan Belas) message Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan prosedur antara sistem berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengendalian proses produksi dalam menunjang kualitas produk di PT. Shyang Yao Fung Industri, Adapun perbedaannya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Analisa Data

Class Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan pada PT.Shyang Yao Fung Industry, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Dari prosedur kerja yang telah dibuat, pada analisa sistem untuk sistem pakar pengendalian kualitas poduk ini dilakukan pengumpulan data dan analisis kebutuhan. Pengumpulan data yaitu, dilakukan untuk memperoleh beberapa informasi yang berkaitan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar pengendalian kualitas poduk yaitu, berupa data gejala, data kecacatan produk, data hubungan gejala dan kecacatan.

produk serta data sampel kasus. Analisis kebutuhan terdiri dari kebutuhan proses, kebutuhan masukan dan kebutuhan keluaran. Analisis kebutuhan proses, yaitu menjelaskan bagaimana sistem akan bekerja, proses-proses apa yang digunakan, mulai dari masuknya data input yang kemudian diproses oleh sistem hingga menjadi data output (tampilan akhir sistem). Analisis kebutuhan masukan (input) terdiri dari dua, yaitu masukan admin dan masukan user (pengguna). Analisis kebutuhan keluaran yaitu berupa tampilan aplikasi sistem pakar pengendalian kualitas poduk sepatu olahraga.

Pengumpulan Data

Data-data yang diperoleh selama proses pengumpulan data terdiri dari data gejala, data kecacatan produk, data hubungan gejala dan kecacatan produk serta data sampel kasus. Data-data tersebut diperoleh dari hasil survei di PT.Shyang Yao Fung Industry, wawancara dengan beberapa sumber pakar terhadap masalah kecacatan produk sepatu olahraga.

  1. Data gejala

  2. Data-data gejala yang digunakan dalam sistem pakar kecacatan produk ini berjumlah 37 gejala. Adapun data-data gejala tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini :

    Tabel 4.2 Data gejala

  3. Data Kecacatan Produk

  4. Jumlah kecacatan yang diolah dalam sistem pakar pengendalian kualitas produk ini adalah 15 macam kecacatan produk. Data-data kecacatan produk ini dapat dilihat pada tabel 4.3 :

    Tabel 4.3 Data Kecacatan Produk

    Dari pengetahuan berupa gejala dan kecacatan produk pada sepatu olahraga, maka dapat dibuat basis pengetahuan berupa hubungan atau keterkaitan yang ada antara gejala kecacatan produk pada sepatu olahraga. Basis pengetahuan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 :

    Tabel 4.4 Data Keputusan

Analisa kebutuhan proses

Untuk menghasilkan sistem pakar pengendalian proses untuk menunjang kualitas produk yang baik diperlukan pembuatan basis pengetahuan dan basis aturan yang lengkap dan baik agar proses inferensi berjalan dengan baik. Basis pengetahuan berupa hubungan gejala dan masalah pada proses produksi. Basis pengetahuan dapat dilihat padaa tabel sebelumnya, yaitu pada tabel 4.4. Basis aturan diambil dari basis pengetahuan yang ada kemudian disusun dalam bentuk aturan (rule). Aturan (rule) tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Aturan (Rule)

Dari tabel aturan yang telah didapat, maka dapat terbentuk suatu pohon keputusan. Proses pencarian dari pohon keputusan menggunakan pencarian algoritma Depth First Search (DFS), yaitu proses pencarian dilakukan dari suksesor akar (node awal) secara mendalam dalam setiap level dari yang paling kiri hingga yang paling akhir (dead-end) atau sampai goal ditemukan. Jika pada level pada level yang terdalam (level tertinggi/dead-end) solusi belum ditemukan, maka pencarian akan dilanjutkan pada node sebelah kanan dan node yang kiri dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi, maka pencarian akan dilanjutkan pada level sebelumnya. Operasi semacam ini dikenal dengan backtracking. Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi.

Pohon keputusan terdiri dari gejala, maslah dan busur yang menunjukan hubungan antar objek. Berikut ini adalah gambar pohon keputusan yang terbentuk

Gambar 4.1 Pohon Keputusan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Usulan

Class Diagram adalah kumpulan objek-objek dengan dan yang mempunyai struktur umum, behavior umum, relasi umum, dan semantic/kata yang umum. Class diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem.

Berikut ini gambaran mengenai sistem dan relasi-relasi didalamnya dalam bentuk class diagram :

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Usulan.

Berdasarkan gambar 4.5 Class diagram yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 7 (Tujuh) Class, yaitu User, Master kode masalah, Produk, Report, Analisa, Record masalah, Master keputusan, Relasi dan Kesimpulan.

  2. 6 (Enam) Association untuk memodelkan relasi diantara objek-objek.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi Basis Data menggambarkan struktur data fisik pada suatu sistem atau aplikasi. Spesifikasi basis data menyajikan bagaimana penyimpanan data dilakukan di software basis data. berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan :

  1. User

  2. Nama File : User

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Username

    Tabel 4.6. User

  3. Tabel Master Kode Masalah

  4. Nama File :Tabel Master Kode Masalah

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Kode_Masalah

    Tabel 4.7 Master Kode Masalah

  5. Tabel Produk

  6. Nama File : Produk

    Media : Hard Disk

    Primary Key : article

    Tabel 4.8 Tabel Produk

  7. Tabel Report

  8. Nama File : Report

    Media : Hard Disk

    Primary Key : kode

    Tabel 4.9 Report

  9. Tabel Analisa

  10. Nama File : Analisa

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Kode_pertanyaan

    Tabel 4.10 tabel Report

  11. Tabel Spesification

  12. Nama File : RA_SPECIFICATION

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_SPECID

    Tabel 4.11 analisa

  13. Tabel Record Masalah

  14. Nama File : Record"_masalah

    Media : Hard Disk

    Primary Key : kode_Record

    Tabel 4.12 Record_masalah

  15. Tabel Master Keputusan

  16. Nama File : Master_Keputusan

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Kode_keptusan

    Tabel 4.13 Master Keputusan

Rancangan Basis Programan

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan bagian dari tiap-tiap menu tampilan dari sistem yang diusulkan dalam pengecekan kualitas barang hasil produksi. Maka akan dijabarkan sebagai berikut:

  1. Tampilan halaman login

  2. Gambar 4.6 Halaman Login

    Tampilan ini merupakan tampilan awal pada sistem, untuk dapat masuk kedalam sistem setiap user dan admin harus melakukan login dengan memasukan username dan password dengan benar. Level akses otomatis terdeteksi bagi Super Admin dan Operator Quality Control.

  3. Tampilan Halaman Menu Utama

  4. Gambar 4.7 Tampilan Halaman Menu Utama

    Tampilan diatas merupakan halaman yang menampilkan beberapa kategori, yang termasuk pada akses penginputan data produk yang akan dilanjutkan ke proses analisa masalah dan ada juga 'field admin untuk melakukan pengolahan data atau update data yang diperlukan pada proses Analisa masalah. Dari beberapa menu ini digunakan untuk Operator Quality Control tetapi Super Admin juga bisa mengaksesnya.

  5. Tampilan Halaman Input Data Produk

  6. Gambar 4.8 Tampilan Halaman Input Data Produk

    Tampilan diatas merupakan halaman dimana user akan menginput informasi produk yang akan di Analisa sebelum melakukan proses Analisa masah. Beberapa data yang harus di input seperti Model Name, Nomor PO, Nomor Article, Quantity Order dan Lean. Semua data ini akan tampil di halaman Analisa nanti.

  7. Tampilan Halaman Kode Masalah

  8. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Kode Masalah

    Tampilan diatas merupakan halaman yang menampilkan beberapa kode masalah yang akan dipilih sebelum melakukan proses Analisa maslah dan setelah memilih kode tersebut baru bisa melakukan proses Analisa masalah.

  9. Tampilan Halaman Analisa Masalah

  10. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Analisa Masalah

    Tampilan diatas merupakan halaman yang menampilkan halaman proses Analisa masalah dimana terdapat beberapa pertanyaan dari masalah yang ingin dianalisa.

  11. Tampilan Halaman Pendaftaran User

  12. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Pendaftaran User

    Tampilan diatas merupakan halaman yang menampilkan halaman pendaftaran user yang ingin mempunyai akses dalam aplikasi ini.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU G2010 @2.80GHz

  2. Monitor  : Dell LED Monitor 19 Inch

  3. RAM  : 500 GB HDD

  4. Harddisk  :4.2,00 GB

Spesifikasi Software

  1. Windows 7

  2. Microsoft Office 2010

  3. Google Chrome

  4. MySQL

  5. PHP

  6. Xampp

Testing

Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap test pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah ditest, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

  1. Testing Black Box Pada Menu Login

  2. Tabel 4.14 Black Box Testing Register User

  3. Tasting Black Box Pada Menu Input Data Produk

  4. Tabel 4.15 Black Box Testing Pada Halaman Login


Schedule Implementasi

Rancangan Implementasi dapat digambarkan sebagai berikut:

  1. Pengumpulan Data

  2. Hal pertama yang dilakukan dalam tahap ini pengumpulan data yang diperlukan untuk perancangan sistem.

  3. Analisa Sistem

  4. Dalam tahap ini dilakukan penelitian dan menganalisa sistem yang berjalan saat ini.

  5. Perancangan Sistem

  6. Setelah data yamg diperlukan terkumpul dan menganalisa sistem berjalan, tahap selanjutnya yaitu perancangan sistem. Perancangan sistem diperlukan untuk memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru dan sebagai acuan dalam membangun program.

  7. Pembangunan Program

  8. Dalam membangun program dikerjakan secara bertahap dan mengacu kepada perancangan sistem dengan memasukkan coding untuk di eksekusi oleh komputer.

  9. Pengujian Program

  10. Tahap selanjutnya yaitu pengujian program. Pengujian program bertujuan untuk mengetahui apakah program yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik dan memastikan program yang dibangun sudah sesuai.

  11. Perbaikan Program

  12. Perbaikan program dilakukan untuk mengoptimalkan program dengan menambah atau mengurangi point sesuai dengan kebutuhan user.

  13. Dokumentasi

  14. Dokumentasi berisi catatan penting tentang program yang dibangun dari tahap awal hingga akhir. Saat sistem sudah berjalan data yang berisi dokumentasi masih tetap digunakan saat akan diperlukan.

    Pada tabel dibawah ini menjelaskan jadwal kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pembangunan dari awal hingga akhir.

    Tabel 4.16 Time Schedule

Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Pengendalian Proses Produksi Dalam Menunjang Kualitas Produk Pada PT, Shyang Yao Fung Industri”

    Tabel 4.17 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Penulis berkesimpulan bahwa “PERANCANGAN DESAIN INFORMASI DAN PROMOSI BERUPA MAJALAH DAN BROSUR UNTUK SMK AL-IJTIHAD TANGERANG” sangat di perlukan bagi SMK Al-Ijtihad Tangerang. Dengan adanya media informasi dan promosi berbentuk majalah tersebut dapat meningkatkan suatu image atau citra dari masyarakat khususnya calon siswa dan siswi untuk mendaftar di SMK Al-Ijtihad Tangerang.

Dalam pembuatan media informasi dan promosi majalah yang baik, harus memperhatikan faktor - faktor yang berhubungan dengan SMK Al-Ijtihad Tangerang yang bersangkutan. Dalam hal ini penulis menyesuaikan dengan keinginan stakeholder, mulai dari pembuatan tampilan, isi majalah dan penutup. Hal ini bertujuan untuk memperkuat media desain berbentuk majalah dalam hal mempromosikan.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Bentuk media untuk melengkapi informasi dan promosi pada SMK Al-Ijtihad Tangerang dalam project ini adalah media informasi dan promosi dalam bentuk majalah.

  2. Dari hasil rancangan media agar dapat meningkatkan pencitraan SMK Al-Ijtihad Tangerang, tahapan - tahapan pada konsep produksi media.

  3. hendaknya ditujukan pada hal - hal yang diminati oleh calon siswa dan siswi dan kreatifitas yang dapat memanjakan calon siswa dan siswi diantaranya media tersebut terdapat unsur - unsur Visual. Dalam merancang media majalah menampilkan secara jelas identitas SMK Al-Ijtihad Tangerang, Visi misi, keunggulan, dengan di dukung informasi yang detail, jelas dan up to date, Seperti rancangan media majalah berisikan fasilitas sekolah, prestasi yang di raih, sampai jurusan SMK Al-Ijtihad Tangerang dengan tampilan yang menarik, sehingga dapat meningkatkan image SMK Al-Ijtihad Tangerang di mata calon siswa dan siswi yang melihatnya.

  4. Penerapan sebuah media informasi dan promosi berbentuk majalah serta dikemas dengan efektif, menarik, dalam bentuk visual dapat meningkatkan citra, image positif dan mempermudah SMK Al-Ijtihad Tangerang dalam menunjang informasi dan promosi kepada masyarakat.

Saran

Setelah menganalisa dan mempelajari permasalahan media promosi dan informasi yang digunakan oleh SMK Al-Ijtihad Tangerang, maka saya selaku penulis memberikan saran atau usulan sebagai berikut:

Untuk memenuhi target-target promosi yang diinginkan oleh SMK Al-Ijtihad Tangerang untuk tiap – tiap periode tahunnya hendaknya terus dikembangkan ide - ide yang menarik yang dikemas dalam bentuk - bentuk media yang selalu mengikuti perkembangan teknologi multimedia yang ada. Dengan adanya media desain majalah ini penulis menyarankan agar lebih ditingkatkan kualitas produk sesuai perkembangan teknologi agar menarik minat calon siswa dan siswi untuk mendaftar di SMK Al-Ijtihad Tangerang, sehingga dapat meningkatkan image atau citra bagi SMK Al-Ijtihad Tangerang.


Daftar Pustaka

  1. Capah Aisyah Nur, Siti, dkk. 2018. Penerapan Metode Median Filter Untuk Mereduksi Noise Pada Citra Ultraviolet. Medan : STMIK Budi Darma. Jurnal Pelita Informatika Vol.17 No.1 : 21 ISSN 2301-9425.
  2. Davies, Susanna. 2016. Introduction Information. Knowledg and Power. UK : Institute Of Development Studies.IDS bulletin Vol.47 No.6:137.
  3. Everlin, Shierly. dan Andersen, Reinhard. 2016. Kajian Visual Desain Tentang Jeans Dalam Bentuk Buku. :Universitas Bunda Mulia Jurnal Rupa-rupa Vol.4 No.2 : 160-161.
  4. Enterprise, Jubilee. 2018. Adobe InDesign Komplet. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo.
  5. Fathansyah. 2015. Basis Data. Bandung : Informatika.
  6. Fitri Yulia, Nana. dan Nurhadi. 2017. Analisis Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Pada SMK Yadika Jambi. Jambi :STIKOM Dinamika Bangsa Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol.2 No.1:319 ISSN : 2528-0082.
  7. Golung, M Anthonius. 2015. Sudi Tentang Pemanfaatan Majalah Ilmiah Di UPT Perpustakaan Unsrat . Manado : Unsrat. Jurnal Acta Diurnam Vol. IV No.1 : 4.
  8. Hardiansyah,Qodrat. Hermawan, kurnia Dinny. dan Mustakim, Tajul. 2018. Video Profile Sebagai Media Penunjang Informasi Dan Promosi Pada SMK Putra Tama Mandiri. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal ICIT Vol.4 No.1:76 ISSN : 2356-5195.
  9. Hidayat,Wahyu. Andriansyah. dan Wulandari, Reni. 2018. Rancang Bangun Media Desain Katalog Penunjang Informasi Dan Promosi PT.Global Bangun Mandiri. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal Cerita Vol.4 No.1 : 45 ISSN : 2461-1417.
  10. Hendratman,Hendi. 2015. Computer Graphic Design. Bandung : Informatika.
  11. Khusna Khotimatul, Galu. dan Oktafani, Farah. 2017. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Dunkin’donats Bandung. Bandung : Universitas Telkom. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol.11 No.1:30 ISSN 2443-0633.
  12. Llopart, Mariona. and Guitart-Esteban Moised . 2016. Funds of Knowledge in 21st century societies: Inclusive educational practices for under-repsented students. A literature review. Journal of Curiculum Studies.11.
  13. Maimunah, David dan Dian. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagi Media Informasi Dan Promosi Pada PT.Sulindafin. Yogyakarta : STMIK Amikom. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805 : 38.
  14. Maimunah dan Syaputra,Adi,Rifki. 2018. Desain Media Informasi PT. PLN (Persero) Distribusi Banten. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.11 No.2:193 ISSN : 1978 -8282.
  15. Manurung Arizona, Nicholas. dan Nugroho, Agung. 2018. Implementasi Customer Relationship Management Di Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Bidang Otomotif. Jakarta : Universitas Indonesia. Jurnal Terapan Abdimas Vol.3 No.2 : 101.
  16. Nae-Hye-Jin. 2017. Typography education in an Interdiscillinary Program Through Inclusive Projects. Typography and Diversity USA:Rochester Institute of technology.
  17. Oladumiye, E. Bankole dan Ebenezer, Odji. 2018. Emotion and Colour Perception: A psychoanalytical Theory Of Graphic Design In Consumer Of Goods. Nigeria : Federal University of Technology Akure. Journal of Fine and Studio Art vol.7(1): 5 ISSN 2141-6524.
  18. Pratama Eka Agus Putu, I. 2015. Integrasi Dan Migrasi Sistem Teori Dan Praktik. Bandung : Informatika.
  19. Purwanto dan Pawirosumarto,Suharno. 2017. Pngaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Penggunaan Sistem E-Lerning Di Program Pascasarjana Universitas Mercu Buana. Jakarta : Universitas Mercu Buana. Jurnal Manajemen Vol.XXI No.02:287.
  20. Purwanto, Agus Erwan. dan Sulistyastuti Ratih,Dyah. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Gava Media.
  21. Permana, Budi dan Ukar, Kurweni. 2015. 36Jam Belajar Komputer Adobe Photoshop Cs5 Extended. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo.
  22. Saragih, Ambon. Emma dan Maslan Jhoni. 2015. Perancangan Aplikasi E-Library Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP Pada Universitas Methodist Indonesia. Medan : Universitas Methodist Indonesia. Jurnal TIMES Vol.IV No.1 : 33 ISSN : 2337 - 3601.
  23. Sunarya,Lusyani. dkk. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.9 No.1:80-81.
  24. Suryanto. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung : CV Pustaka Setia.
  25. Sunarya Abas,PO. dan Anisah,Lisa. 2018. Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Informasi Pada Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi Dan Informatika Jakarta. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal Cerita Vol.4 No.1 : 77 ISSN : 2461-1417.
  26. Sangwaranatee, Nisakorn. Dkk. 2016. Graphic Design Using Cartesian Geometric Transformation Based STEM Education. Life Science Journal Vol.13 No.7:66-71.
  27. Triyono. Salahuddin, Kemal. dan Setiawan, Hendi. 2016. Desain Media Komunikasi Visual Penunjang Event Wisuda. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.10 No.1:101 ISSN : 1978 -8282.
  28. Triyono, Agus. dkk. 2016. Peningkatan Kapasitas Wartawan Siswa Dalam Penerbitan Majalah Sekolah Di SMP Muhammadiyah Pk AL-Kautsar Kartasura. Surakarta : Universitas Muhammadiyah. WARTA LPM Vol .19 No.2 : 134.
  29. Wijaya Indera, Saniartawan Wira. dan Hendri. 2017. Perancangan Sistem Informasi Periklanan Voucher Berbasis Web. Medan : STMIK TIME. Jurnal Times Vol.VI No.2 : 80 ISSN:2337 – 3601.
    1. Azizah, Nur, Sri Rahayu dan Nova Adhista. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal SENSI. Vol. 3 nomor 2, Agustus 2017.
    2. Aris, A., Firdaus, T., & Nurseha, N. 2018. Aplikasi program quality control barang untuk menunjang pelaporan pada bagian teknik perguruan tinggi raharja. Journal CERITA, 4(2), 159-168.
    3. Iskandar, D., Prahasta, T., & Rahmadani, A. 2018. Sistem pendukung keputusan model penentuan siswa teladan pada SMK Bonavita dengan pendekatan logika fuzzy. Journal CERITA, 4(1), 1-6.
    4. Rachman, H. I. 2019. Aplikasi pengolahan data member fitness berbasis web pada New Star Gym.
    5. Junaidi, J., Effendy, M. Y., & Hartono, H. 2015. REKAYASA MODEL APLIKASI SISTEM PRODUCT KNOWLADGE UNTUK MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN. Creative Education Of Research in Information Technology And Artificial Informatics (CERITA). ISSN : 2461-1417 Vol. 1 No.1.
    6. Santoso, S., Albar, F., & Afrisha, I. 2018. 2018.PENGONTROLAN PENGECEKAN KUALITAS BARANG HASIL PRODUKSI DENGAN APLIKASI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINNING .Strategic of Education In Information System (SENSI). ISSN : 2461-1409 Vol. 4 No.2.
    7. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.
    8. Coccia, M. 2018. The Fishbone Diagram to Identify, Systematize and Analyze the Sources of General Purpose Technologies. Journal of Social and Administrative Sciences, vol. 4, n. 4, pp. 291-303
    9. Pasaribu, S.W, Rajagukguk, E. Y., & Sitanggang, M. 2018. Implementasi Multi-Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (MOORA) Untuk Menentukan Kualitas Buah Mangga Terbaik. Jurnal Riset Komputer (JURIKOM)
    10. Firdaus, I.H, Abdillah G., & Renaldi, F. 2016. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016). ISSN: 2089-9815.
    11. Sutrisno, Dedy Prasetya Kristiadi, Dedeh Supriyanti, 2017, Sensi Journal, Agustus 2017 Issn 2461-1409 [Sutrisno, Dedy Prasetya Kristiadi, Dedeh Supriyanti 2017] dalam Sensi Journal, Agustus 2017 Issn 2461-1409

Contributors

Yulian Dwi Gustanto

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1521490211&oldid=370085"