SI1631495699: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Sistem)
(Definisi Sistem)
Baris 711: Baris 711:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">Hengki Tamando Sitohang (2018:7)<ref name=">Sihotang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1)"Deepublish</ref>, “) dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara, “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk suatu sasaran tertentu”."
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">Hengki Tamando Sitohang (2018:7)<ref name=">Sihotang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1)"Deepublish</ref>, “) dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara, “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk suatu sasaran tertentu”."
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">Maniah dan Hamidin (2017:1)<ref name=">Maniah dan Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=MjxyDwAAQBAJ.)"Deepublish</ref>, “) dalam bukunya menyatakan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan unutk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">Maniah dan Hamidin (2017:1) <ref name=">Maniah dan Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=MjxyDwAAQBAJ.)"Deepublish</ref>, “) dalam bukunya menyatakan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan unutk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.
  
 
===Definisi Informasi===
 
===Definisi Informasi===

Revisi per 26 Januari 2020 12.37


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1631495699
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1631495699
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 13001




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1631495699
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :



Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID : 12003
 
NID : 15003






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1631495699
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang,  Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1631495699
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Januari 2020
Ferry Afrizal
NIM. 1631495699


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Air merupakan kebutuhan pokok yang utama dalam kehidupan, Untuk memenuhi kebutuhan air, masyarakat di kota-kota besar bergantung pada pasokan air dari perusahaan program pemerintah yaitu PDAM, yang merupakan perusahaan milik pemerintah daerah yang mendisitribusikan air bersih untuk masyarakat. Saat ini, Informasi tagihan yang dikenakan pelaggan dari konsumsi air masih minim, Pelanggan hanya mengetahui tagihan ketika ingin melakukan pembayaran,Tidak hanya itu, kadangkala biaya yang dikenakan sangat besar dikarenakan pelanggan tidak dapat melihat berapa banyak air yang digunakan. Dengan demikian pada penelitian ini membahas tentang sebuah prototype sistem monitoring penggunaan air berbasis IoT menggunakan mikrokontroller Wemos D1 Mini dengan mengukur volume dari sambungan air, prinsip hall efek digunakan untuk mengukur penggunaan air yang menggunakan sensor water flow. Keluaran dari sistem monitoring ini adalah informasi tentang volume debit penggunaan air dan harga yang dikenakan didalam sebuah LCD serta website. Metode yang digunakan pada penelitian ini prototype evolutionary yang dimana alat berupa rangkaian prototype dari beberapa komponen, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

Kata Kunci : Sistem Monitoring, Wemos D1 Mini, Water flow sensor.


ABSTRACT

Water is a fundamental necessity in life, to meet the needs of water, people in large cities depend on the water supply of a government program company that is PDAM, which is a local government-owned company Clean water for the community. Currently, the billing information imposed by the diligence of water consumption is still minimal, the customer only knows the bill when they want to make the payment, not only that, sometimes the cost is very large because the customer can not see How much water is used. Thus, the study discusses a prototype IoT-based water use monitoring system using the Wemos D1 Mini microcontroller by measuring the volume of the water connection, the principle of the effect hall used to measure water use That uses water flow sensors. The output of this monitoring system is information about the discharge volume of water usage and the price charged in an LCD as well as the website. The method used in this research prototype evolutionary which tool is a series of prototypes of several components, the result of the research is expected to improve the service to customers.

Keywords : Monitoring system, Wemos D1 Mini, Water flow sensor.





KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si. selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer.
  5. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Martono, S.Pd,Kim., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Bapak Dadang Mustika, S.T. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  9. Bapak Indra Gunawan S.Sos. selaku Asisten Manager Perawatan Mekanikal dan Elektrikal PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang yang telah memberikan dukungan kepada peneliti dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

   

Tangerang, Januari 2020
Ferry Afrizal
NIM. 1631495699

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Spesifikasi Wemos D1 mini
  2. Tabel 2.2 Fungsi Pin Wemos D1 mini ESP8266
  3. Tabel 2.3 Spesfikasi Sensor Water Flow
  4. Tabel 3.1 Rangkaian Sensor Water Flow
  5. Tabel 3.2 Rangkaian I2C dan LCD (Liquid Crystal Display) 20X4
  6. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  7. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  8. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III
  9. Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi
  10. Tabel 4.1 Tabel Perbandingan
  11. Tabel 4.2 Struktur Tabel tbl_sensor
  12. Tabel 4.3 Struktur Tabel tbl_user
  13. Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Website (User)
  14. Tabel 4.5 Pengujian Black Box Pada Website (Administrator)
  15. Tabel 4.6 Pengujian Black Box Pada Database MySQL
  16. Tabel 4.7 Uji Coba LCD
  17. Tabel 4.8 Uji Coba Konversi Penggunaan Air
  18. Tabel 4.9 Schedule Penelitian
  19. Tabel 4.10 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Simbol Flowchart Dan Fungsinya
  3. Gambar 2.3 ESP8266
  4. Gambar 2.4 Wemos D1 mini ESP8266
  5. Gambar 2.5 Sensor Water Flow
  6. Gambar 2.6 Prinsip kerja Water Flow Sensor
  7. Gambar 3.1 Logo PDAM Trita Benteng
  8. Gambar 3.2 Struktur Organisasi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang
  9. Gambar 3.3 Blok Diagram Alat
  10. Gambar 3.4 Flowchart Sistem
  11. Gambar 3.5 Rangkaian Sensor Water Flow
  12. Gambar 3.6 Rangkaian I2C dan LCD (Liquid Crystal Display) 20X4
  13. Gambar 3.7 Rangkaian Prototype Keseluruhan
  14. Gambar 3.8 Halaman Depan Arduino IDE
  15. Gambar 3.9 Tampilan Menu File Preference Arduino IDE
  16. Gambar 3.10 Tampilan Board Manager
  17. Gambar 3.11 Instalasi Board Manager ESP8266
  18. Gambar 3.12 Memilih Board Wemos D1 R1
  19. Gambar 3.13 Memilih Port USB
  20. Gambar 3.14 Tampilan list coding program pada Arduino IDE
  21. Gambar 3.15 Melakukan proses Verify Coding
  22. Gambar 3.16 Mengunggah Coding Ke Mikrokontroler
  23. Gambar 3.17 Tampilan Halaman Login pada Website
  24. Gambar 3.18 Tampilan Halaman Dasboard Portal Data Pelanggan
  25. Gambar 3.19 Tampilan Halaman awal Monitoring Graph by Date
  26. Gambar 3.20 Tampilan Halaman awal Monitoring Graph Live
  27. Gambar 3.21 Membuat Database
  28. Gambar 3.22 Membuat Tabel Database
  29. Gambar 3.23 Tabel Sensor
  30. Gambar 3.24 Tabel User
  31. Gambar 3.25 Flowchart Sistem yang Berjalan
  32. Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  33. Gambar 4.2 List Coding Keseluruhan Penggunaan Air
  34. Gambar 4.3 List Coding Running Text pada LCD
  35. Gambar 4.4 List Coding Koneksi Data dari Wemos D1 Mini
  36. Gambar 4.5 List Coding PHP Connection Data base
  37. Gambar 4.6 List Coding PHP Dashboard Website
  38. Gambar 4.7 List Coding PHP Graph by Date pada Website
  39. Gambar 4.8 List Coding PHP Live Graph pada Website
  40. Gambar 4.9 Gambar Rancangan Prototype
  41. Gambar 4.10 Uji Coba Sensor water flow
  42. Gambar 4.11 Uji Coba LCD
  43. Gambar 4.12 Uji Coba Konversi Penggunaan Air
  44. Gambar 4.13 Uji Coba Pengiriman Ke Database
  45. Gambar 4.14 Uji Coba Menampilkan Graph Live Volume pada Website
  46. Gambar 4.15 Uji Coba Menampilkan Graph Live Price pada Website
  47. Gambar 4.16 Uji coba Serach Data Graph by Date
  48. Gambar 4.17 Uji Coba Menampilkan Graph by Date
  49. Gambar 4.18 Rangkaian Keseluruhan Prototype

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan air di kota-kota besar sangatlah tinggi, terutama untuk kebutuhan rumah tangga seperti minum, mandi, mencuci dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang tinggi pemerintah menyelenggarakan program pelayanan air bersih untuk masyarakat yaitu PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). PDAM mengelola air dari sungai yang telah di sterilisasi dan mendistribusikan kepada masyarakat yang terdaftar sebagai pelanggan air PDAM. Dalam menyediakan air bersih tentunya PDAM mengenakan biaya pelayanan terhadap pelanggan setiap bulan nya, sesuai dengan air yang telah digunakan.

Namun yang berjalanan saat ini pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang didalam menghitung biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan dari pengunaan air masih menggunakan prosedur yang manual yaitu petugas harus mendatangi satu per satu pelanggan dan mengecek nilai volume/tekanan yang dikeluarkan setiap bulannya kemudian dikonversikan ke dalam nilai biaya yang dikenakan. Hal ini menyebabkan pelayanan yang kurang efisien, Masalah lain yang timbul yaitu tidak adanya informasi kepada pelanggan berapa biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan nya yang berdampak kurangnya informasi pada saat ingin melakukan pembayaran biaya penggunaan air.

Oleh sebab itu, diperlukannya suatu sistem yang dapat memonitoring penggunaan volume air sekaligus harga yang dikeluarkan dari penggunaan dan data pelanggan dapat terkirim secara otomatis kepada perusahaan, sehingga pelanggan dapat secara langsung melihat penggunaan air mereka dan petugas secara otomatis mendapatkan data pelanggan tanpa harus mengunjungi pelanggan satu per satu, Mikrokontroler yang digunakan pada Sistem Monitoring ini adalah WEMOS D1Mini yang merupakan salah satu varian dari papan siskuit ESP8266.

Berdasarkan permasalahan yang telah dirangkum diatas, maka diadakanlah penelitian dengan judul “PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG”. Dengan dilaksanakannya penelitian ini dan adanya sistem monitoring penggunaan air berbasis Internet of Things pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan memudahkan pelanggan mendapatkan informasi mengenai penggunaan air dan biaya yang harus dikeluarkan, pelanggan dapat memantau penggunaan air yang mereka gunakan secara digital serta dapat mempermudah pekerjaan petugas dilapangan.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulannya untuk rumusan masalah yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Bagaimana merancang sebuah alat monitoring penggunaan air yang dapat dikonversi kedalam volume dan biaya pegunaan?
  2. Bagaimana penerapan teknologi Internet of Things pada sebuah mikrokontroler Wemos D1 Mini yang berbasis ESP8266?
  3. Bagaimana membuat sebuah sistem informasi yang dapat memonitor penggunaan air pelanggan secara real time clock?

Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Adanya pembatasan terhadap penelitian ini agar sesuai dengan tujuan, penulis memberikan ruang lingkup sebagai berikut:

  1. Merancang sistem monitoring yang dapat mempermudah layanan serta informasi kepada pelanggan mengenai biaya yang dikeluarkan dari penggunaan air PDAM Benteng Tirta Jaya Kota Tangerang.
  2. Prototipe menggunakan Wemos D1 Mini sebagai otak untuk mengintruksikan Sensor Water Flow, LCD Display, Buzzer dan sekaligus sebagai media transfer data.
  3. Merancang sebuah alat yang dapat membantu pelanggan dalam memonitor penggunaan air serta biaya pemakaian secara real time clock.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengolah data - data yang telah didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, serta untuk mengaplikasikan ilmu dan materi yang telah didapatkan selama ini. Antara lain tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Menghasilkan sebuah alat sistem monitoring yang dapat mempermudah layanan serta informasi kepada pelanggan mengenai biaya yang dikeluarkan dari penggunaan air.
  2. Membantu pelanggan dalam memonitor penggunaan air serta biaya pemakaian secara real time clock.
  3. Mempermudah pekerjaan petugas lapangan agar pekerjaan menjadi efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat yang telah dihasilkan setelah dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
  2. Membantu pekerjaan petugas dalam hal pengecekan penggunaan disetiap pelanggan.
  3. Memberikan informasi kepada pengguna tentang penggunaan air dan biaya yang harus dikeluarkan.

Metode Penelitian

Dalam rangka menghasilakn karya yang sesuai dengan teori ilmiah dan tepat guna, maka dalam penyusunannya ada beberapa metode yang diterapkan, Metode Penelitian yang diterapkan penulis dalam peneletian ini yaitu:

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi (Observation)

Melakukan observasi untuk mendapatkan data yang dilakukan dengan pengamatan lapangan tentang apa saja yang dibutuhkan.

Metode Wawancara (Interview)

Suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan-keterangan yang di inginkan dengan cara melakukan tanya jawab kepada stakeholder dan pelanggan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

Metode Studi Pustaka (Literature Review)

Mendapatkan informasi melalui media pembelajaran baik itu buku-buku dan juga Literature Review yang berhubungan dengan penelitian ini dari berbagai sumber-sumber yang ada baik tertulis maupun elektronik.

Metode Analisis

Pada metode ini, penulis menganalisa dari sistem-sistem yang sudah ada, bagaimana sistem tersebut bekerja, apa saja komponen yang digunakan untuk membangun sistem tersebut dan apa kelebihan serta kekurangan dari sistem tersebut.

Metode Perancangan

Pada metode ini, penulis menggunakan metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart program dan flowchart sistem di mana akan dijabarkan dari masukan hingga keluaran dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan bagaiman sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. di mana akan dijabarkan dari masukan hingga keluaran.

Metode Prototype

Pada metode ini, penulis menggunakan metode Prototype Evolutionary karena metode dari prototipe ini akan terus dikembangkan hingga memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan.

Metode Pengembangan Sistem

Pada metode ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) untuk mengembangkan sistem-sistem yang sudah ada dengan beberapa tahapan seperti perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem.

Metode Pengujian

Metode Pengujian ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Penulisan menggunakan metode Black Box, karena metode tersebut dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Laporan Skripsi ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci, dengan sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan landasan teori serta dijelaskan beberapa definisi yang berkaitan dengan penelitian serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, sistem yang berjalan, permasalahan beserta alternatif pemecahan masalah tersebut, serta berisi tentang pembahasan, perancangan alat, cara kerja rangkaian secara keseluruhan dan elisitasi.

BAB IV HASIL & UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan dan konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan serta pengembangan untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Sistem

  1. Hengki Tamando Sitohang (2018:7)[1], “) dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara, “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk suatu sasaran tertentu”."
  2. Maniah dan Hamidin (2017:1) [1], “) dalam bukunya menyatakan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan unutk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.

    Definisi Informasi

    Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

    1. Menurut Hutahaean (2014:9)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.
    2. Menurut Davis dalam Hutahaean (2014:9)[2], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.
    3. Menurut Maimunah dalam Harfizar dkk, SENSI Journal Vol. 3, No. 2. (2017:192),[3], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

    Definisi Pemantauan

    Menurut Mulyono dan Yumari (2017:5),[4], “Pemantauan adalah sebuah proses yang berlanjut dengan menggunakan metode pengumpulan data yang sistematis terkait indikator tertentu”.

    Definisi Sistem Kendali

    Menurut Saefullah dkk, CCIT Journal Vol. 8, No. 3 (2015:224),[5], “Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat untuk memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah sistem kendali ini dapat dipraktekkan secara manual untuk mengendalikan peralatan rumah secara otomatis (home automation) misalnya pintu dan jendela, ada juga yang dapat diaplikasikan pada kendaraan”.

    Definisi System Development Life Cylce (SDLC)

    Menurut Widharma (2017),[6], “SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam lima kegiatan utama, yaitu: analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan”.

    Definisi Elisitasi

    Menurut Guritno dalam Ariawan (2015)[7], Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    4. Elisitasi Tahap VI

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Gulavani dalam Hosseini (2015:43),[8], “The black box test is test that does not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”.

    Teknik Black Box Testing

    Berikut ini adalah teknik black box testing menurut Corel dalam Hosseini (2015:43)[8].

    1. Analysis of the range amount: This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected.
    2. Division: In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both used in the test process.
    3. Fault guess: In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used.

    Teori Khusus

    Definisi Internet of Things

      Berikut ini adalah pendapat mengenai definisi Internet of Things menurut para ahli:

    1. Menurut Ahmadjayadi dkk (2016:34)[9], “Internet of Things merupakan sebuah skenario yang memanfaatkan koneksi jaringan internet dan komputer yang dikembangkan terhadap suatu obyek, sensor, dan perangkat yang digunakan sehari-hari (meskipun bukan komputer) melalui basis kemampuan membuat, tukar-menukar, dan penggunaan data dengan seminimal mungkin interaksi manusia. IoT menjadikan komputer, sensor, dan jaringan untuk melakukan monitoring dan kontrol atas perangkat yang sudah ada selama ini”.
    2. Menurut Furinto (2017:4)[10], “IOT adalah sebuah konsep ketika objek-objek (mesin industrial, generator listrik, kendaraan, peralatan rumah tangga, sampai perangkat yang dipakai di tubuh alias (wearable devices) saling terhubung melalui sebuah jejaring untuk bertukar data secara real time”.
    3. Menurut Kurniawan (2016)[11], “Dalam bahasa sederhana, konsep IoT dapat digambarkan sebagai terhubungnya suatu objek fisik ke jaringan Internet. Objek fisik ini dapat berupa peralatan elektronik yang melakukan sensing ataupun actuator”.
    4. Menurut Patel (2016)[12], “Internet of Things (IoT) is a concept and a paradigm that considers pervasive presence in the environment of a variety of things/objects that through wireless and wired connections and unique addressing schemes are able to interact with each other and cooperate with other things/objects to create new applications/services and reach common goals. In this context the research and development challenges to create a smart world are enormous. A world where the real, digital and the virtual are converging to create smart environments that make energy, transport, cities and many other areas more intelligent”.

    Berdasarkan pendapat menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Internet of Things adalah konsep dalam menghubungkan perangkat-perangkat fisik melalui jaringan internet untuk bertukar data yang dapat diolah.

    Gambar 2.1 Ilustrasi Internet of Things


    Definisi Mikrokontroler

    Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai definisi mikrokontroler menurut para ahli:

    1. Menurut Dharmawan (2017)[13], “Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa sebuah IC (Integrated Circuit). Mikrokontroler biasanya digunakan dalam sistem yang kecil, murah dan tidak membutuhkan perhitungan yang sangat kompleks seperti dalam aplikasi di PC. Mikrokontroler banyak ditemukan dalam peralatan seperti microwave, oven, keyboard, CD player, VCR, remote control, robot dll. Mikrokontroler berisikan bagian-bagian utama yaitu CPU (Central Processing Unit), RAM (Random-Access Memory), ROM (Read-Only Memory) dan port I/O (Input/Output). Selain bagian-bagian utama tersebut, terdapat beberapa perangkat keras yang dapat digunakan untuk banyak keperluan seperti melakukan pencacahan, melakukan komunikasi serial, melakukan interupsi dll”.
    2. Menurut Roihan dkk, CERITA Journal Vol. 3 No. 2 (2017:153)[14], “mikrokontroler adalah sebuah alat elektronika digital berbentuk single chip komputer, yang didalamnya terdapat sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input- output”.
    3. Menurut Kurniawan (2016)[11], “Dalam bahasa sederhana, konsep IoT dapat digambarkan sebagai terhubungnya suatu objek fisik ke jaringan Internet. Objek fisik ini dapat berupa peralatan elektronik yang melakukan sensing ataupun actuator”.
    4. Menurut Murtuza dkk (2015),[15], “A microcontroller is a microcomputer in a single chip. A controller is used to control some process or aspect of the environment. As the process of miniaturization continued, all of the components needed for a controller were built right onto one chip. A microcontroller is a highly integrated chip, which includes on one chip, all or most of the parts needed for a controller. The microcontroller could be called a “one-chip-solution”.
    5. Menurut Wibowo dan Habib (2017),[16], “microcontroller is a system microprocessor in which there already exist central processing unit (CPU), read-only memory (ROM), random access memory (RAM), input/output (I/O), Clock, and other internal equipment already connected and well organized by the manufacturer and packaged in a single chip that is ready to use, so the programmer should program ROM contents in accordance with the rules of usage by the manufacturer”.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah sebuah single chip microcomputer yang di dalamnya terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O yang berfungsi sebagai pusat kendali komponen-komponen yang terangkai bersamanya.

    Keunggulan Menggunakan Mikrokontroler

    Menurut Iswanto (2016:1)[17], Terdapat beberapa keunggulan yang diharapkan dari alat-alat yang berbasis mikrokontroller (microcontroller based solution), yaitu:

    1. Keandalan tinggi (high reability) dan kemudahan integrasi dengan komonen lain (high degree of integration).
    2. Menurut Roihan dkk, CERITA Journal Vol. 3 No. 2 (2017:153)[14], “mikrokontroler adalah sebuah alat elektronika digital berbentuk single chip komputer, yang didalamnya terdapat sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input- output”.
    3. Ukuran yang semakin dapat diperkecil (reduced in size).
    4. Pengunaan komponen yang sedikit (reduced component count) yang juga menyebabkan biaya produksi dapat semakin ditekan (lower manufacturing cost).
    5. Waktu pembuatan lebih singkat (shorter development time) sehingga lebih cepat pula dijual dipasaran sesuai kebutuhan (shorter time to market).
    6. Konsumsi daya yang rendah (lower power consumption).

    Definisi ESP8266

    Menurut Saputra dkk (2018)[18], ESP8266 merupakan sebuah platform open source, berbasiskan hardware dan software yang fleksibel dan mudah untuk digunakan. ESP8266 adalah sebuah SoC (System on Chip) yang sudah terintegrasi dengan mikrokontroller Tensilica 32bit, antarmuka standar digital periferal, switch antena, power amplifier, filter, dan manajemen daya. Pada ESP8266 menyediakan fitur wireless dengan frekuensi 2.4 Ghz (802.11 b/g/n) yang mendukung enkripsi WPA dan WPA2. Selain itu, ESP8266 juga sudah mendukung Inter-Integrated Circuit (I2C), Analog to Digital Converter (10 -bit ADC), Serial Peripheral Interface (SPI), I2S Interface dengan DMA (berbagi pin dengan GPIO), UART (pada pin khusus, ditambah UART yang hanya mentransmisikan dapat diaktifkan pada GPIO2), dan pulse width modulation (PWM).

    Gambar 2.2 ESP8266


    Definisi Wemos D1

    Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai definisi Wemos D1 menurut para ahli:

    1. Menurut Limantara dkk (2017)[19], “Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat berfungsi dengan arduino khususnya untuk project yang mengusung konsep IoT. Wemos dapat running stand-alone karena sudah terdapat CPU yang dapat diprogram melalui serial port atau via OTA serta transfer program secara wireless”.
    2. Menurut Ravi Kishore Kodali dan Sahu (2016)[20], “The Wemos D1 is a mini wifi internet of Things (IOT) module based on ESP-8266EX microcontroller and provides 4MB flash. Its nine GPIO pins makes this board suitable for large IOT target audience. It is an excellent MCU that can be programmed with both Arduino IDE or Nodemcu”.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Wemos D1 adalah sebuah modul board yang menggunakan chip ESP8266 sebagai mikrokontrolernya sehingga dapat digunakan pada proyek Internet of Things karena terdapat fitur WiFi

    Gambar 2.3 Wemos D1


    Fitur-Fitur Wemos

    Berikut ini adalah fitur-fitur yang ada pada Wemos D1:

    1. Memiliki 11 pin input/output digital, semua pin mendukung interrupt/pwm/I2C/one-wire (kecuali for D0).
    2. 1 pin input analog dengan maksimal tegangan input sebesar 3,7V.
    3. Penghubung micro USB.
    4. Power Jack, dengan tegangan input sebesar 7-23V.
    5. Kompatibel dengan Arduino.
    6. Kompatibel dengan NodeMCU.

    Spesfikasi Teknis Wemos

    Berikut ini adalah spesifikasi teknis Wemos D1:

    1. Mikrokontroler : ESP-8266
    2. Tegangan Operasi : 3,3V
    3. Pin I/O Digital : 11
    4. Pin Input Analog : 1 (Input Maks: 3,2V)
    5. Clock Speed : 80MHz/160MHz
    6. Flash: 4M bytes
    7. Panjang : 68.6mm
    8. Lebar  : 53,4mm
    9. Berat  : 25g

    Definisi Load Cell

    1. Menurut Ooe (2018),[21], “Load Cell Principle of operation: A load cell is a transducer that measures force, and presents its output as an electrical signal. It features four strain gauges in a Wheatstone bridge configuration to detect measurements of resistance”.
    2. Menurut Wibowo dkk (2019:2),[16], “Sensor Loadcell merupakan transduser yang bekerja sebagai konversi dari berat benda menjadi elektrik, perubahan ini terjadi karena terdapat resistansi pada strain gauge. Pada satu sensor loadcell memiliki 4 susunan strain. Sensor ini memiliki nilai konduktansinya berbanding lurus dengan gaya/beban yang diterima dan bersifat resistif. Jika loadcell tidak ada beban besar resistansi nya akan bernilai sama pada setiap sisinya, tetapi ketika loadcell memiliki beban maka nilai resistansinya akan menjadi tidak seimbang. Proses inilah yang dimanfaatkan untuk mengukur berat pada suatu benda”.
    Gambar 2.4 Load Cell


    Definisi Wheatstone Bridge

    Menurut Ooe (2018),[21] Wheatstone bridge is an electrical circuit that balances two legs of a bridge circuit while the force being measured deforms the strain gauge in the load cell causing the deformation to be measured as change in electrical signal.

    Gambar 2.5 Wheatstone Bridge Circuit


    Definisi Strain Gauge

    Menurut Udhayakumar (2015), [22] "Strain gauge is a transducer which measures strain of an object. A strain gauge is made from thin lengthy wires in such a way that it is not permanently deformed. When a load is applied, the beam gets deflected and the cross section of wire (strain gauge) varies which in turn varies the resistance as per the formula R = (ρL)/A. Here R is resistance (in ohm); ρ is specific resistivity (in ohm-mm); L is length of the wire (mm) and A is area of cross section of the wire (mm²). The change in resistance is converted into a change in voltage".

    Gambar 2.6 Strain Gauge


    Definisi HX711

    Menurut Limantara dkk (2017:4),[19] “Modul HX711 adalah modul yang memudahkan kita membaca load cell dalam pengukuran berat. Modul ini berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran dari sensor dan mengonversi data analog menjadi data digital dan dihubungkan ke mikrokontroler maka kita dapat membaca perubahan resistansi dari load cell. Setelah proses kalibrasi kita akan memperoleh pengukuran berat dengan keakuratan yang tinggi”.

    Gambar 2.7 Modul HX711


    Definisi Motor Servo

    Menurut Fadillah dalam Aryani dkk, CERITA Journal Vol. 4, No. 2 (2018:184),[23]Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali kerangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.”

    Gambar 2.8 Motor Servo


    Jenis-jenis Motor Servo

    Menurut Saefullah dkk, CCIT Journal Vol. 8, No. 2 (2015:49)[5], Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Jenis –jenis motor servo adalah sebagai berikut :

    1. Motor Servo Standar 180°

      Motor Servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90°sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°

    2. Motor Servo Continuous

      Motor Servo ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).

    Definisi Sensor Ultrasonik

    Menurut Supriyono dkk, CCIT Journal Vol. 9, No. 2. (2016:154),[24] "Sensor ultrasonik adalah sebuah piranti yang didesain untuk dapat mentransmisikan gelombang ultrasonik dan menghasilkan pulsa keluaran yang sesuai dengan waktu tempuh untuk pemancaran dan pemantulan gelombang. Dengan menghitung waktu tempuh dari pulsa maka jarak sensor dengan target dapat dengan mudah dihitung, proses pengukuran jarak dilakukan hanya dengan memberikan Trigger dan mendeteksi lebar pulsa Echo seperti pada modul sensor ultrasonik pada umumnya, hasil pengukuran dalam bentuk pulsa dapat ditentukan dengan menghitung lebar pulsa yang keluar pada bagian Echo. Lebar pulsa tersebut mewakili waktu merambatnya sinyal ultrasonik dari sensor ultrasonik ke obyek dan kembali lagi. Sensor ultrasonik bekerja dengan menggunakan tegangan sumber sebesar 5 volt dc".

    Gambar 2.9 Sensor Ultrasonik


    Definisi Flowchart

    Berikut ini adalah definisi flowchart menurut para ahli:

    1. Menurut Adelia dalam Rafika dkk, CERITA Journal Vol. 2, No. 3 (2017:199)[25] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
    2. Menurut Fauzi (2017:113)[26] “Bagan alir (flowchart) adalah teknis analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk mendeskripsikan melalui gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan perusahaan dan arus data yang melalui sistem”.
    3. Menurut Hooshyar dkk (2015)[27]A flowchart is made from a number of steps that occur in real-time with their variables being constantly updated and which are executed step-by-step”.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa flowchart atau bagan alir adalah suatu bagan yang mendekripsikan langkah-langkah urutan proses dengan simbol-simbol tertentu secara jelas, ringkas dan logis.

    Simbol-simbol Flowchart

    Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan pada flowchart atau diagram alir:

    Tabel 2.1 Simblo-simbol Flowchart


    Definisi MQTT

    Menurut Soni dalam Pratama (2018)[28], “Protokol MQTT merupakan singkatan dari Message Queueing Telemetry Transport, MQTT adalah sebuah protokol komunikasi yang didesain pada tahun 1999 untuk komunikasi satelit untuk komunikasi data yang dapat memenuhi kondisi jaringan dengan delay besar dengan penggunaaan bandwidth yang sangat kecil. Dikemudian hari protokol tersebut digunakan untuk pengaplikasian Machine to Machine Communication atau biasa disebut M2M, ataupun pada perangkat IoT. Protokol MQTT bekerja pada layer 5 – 7 pada layer osi, berikut adalah ilustrasi dari stack layer OSI”.

    Gambar 2.10 Ilustrasi Publish/Subscribe pada protokol MQTT


    Definisi Adafruit IO

    Menurut Kodali dkk (2017:197)[29], "Adafruit.io: Adafruit IO is a cloud-service that makes sensed data useful. It is well known for ease of use, and allows simple data connections with little programming. The client libraries that wrap MQTT APIs and available to receive and send data with Adafruit IO. It can be built on Node.js and Ruby on Rails. Adafruit MQTT Client Library, PubSubClient MQTT Library are very popular MQTT client libraries used for Arduino IDE to access Adafruit IO. The main Idea that data can be sent or receive by defining feed. The data International Conference on Applied and Theoretical Computing and Communication Technology 197 can be published or subscribed to the feed. The MQTT client is connected to Adafruit Io with port number 1883, Adafruit account username and Adafruit IO key. The important features of MQTT is the ability to specify a QoS, and imposes a rate limit to prevent excessive load".

    Gambar 2.11 Logo Adafruit IO


    Definisi MQTT Dashboard

    Menurut Krishna dkk (2017)[30], “MQTT Dashboard is a mobile app which runs on a Android mobile phone which can be used for monitoring data sent from sensor node through MQTT protocol it provides user with graphical representation of data. This app can be connected to the MQTT broker by entering the credentials of the Broker i.e IP address, port number, username and password”.

    Gambar 2.12 Aplikasi MQTT Dashboard


    Definisi SQLite

    Menurut Sutiono dkk (2016)[31]“SQLite adalah database lengkap yangtidak menggunakan server dan minim konfigurasi. Tidak seperti database pada umumnya SQLite tidak memiliki proses server. SQLite membaca dan menulis data secara langsung menuju ke disk file. Format dari berkas pada database adalah cross-platform sehingga berkas dapat dipindahkan antar sistem 32-bit menuju 64-bit dan sebaliknya”.

    Literature Review

    Menurut Sunandar dkk, CCIT Journal Vol. 10, No. 1 (2017:85)[32], “Literature review adalah suatu survey literature mengenai penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian”.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki relevansi dengan penelitian ini diantara lain:.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Suhendra, dkk[33] pada tahun 2015 yang berjudul “Aplikasi Load Cell Untuk Otomasi Pada Depot Air Minum Isi Ulang”. Dalam penelitian ini membahas tentang improvisasi pengisian galon pada depot air minum dengan penggunaan load cell sebagai sensor berat pada sebuah timbangan yang akan digunakan sebagai penimbang berat dari galon yang sedang dalam proses pengisian dan menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontrolernya.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Masruchi, V. Vekky R. Repi dan Fitria Hidayanti[34] pada tahun 2015 yang berjudul “Perancangan Sistem Pengukuran dan Monitoring Pemakaian Air Rumah PDAM Berbasis SMS (Short Message Service)”. Dalam penelitian ini di bahas tentang bagaimana kita dapat memanfaatkan jumlah air dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak boros dalam pemakaiannya alat ini dapat memonitoring jumlah debit atau pemakaian air yang telah digunakan sehingga kita tidak boros dalam memanfaatkannya. Alat ini memudahkan konsumen supaya bisa mengetahui berapa rupiah atau debit air yang di gunakan dengan menggunakan sms (short message service) dan flowmeter sebagai sensor.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Rudi Kurniawan, dkk[11] pada tahun 2018 yang berjudul “Perancangan Sistem Monitoring Perkembangan Balita Menggunakan Mikrokontroler Atmega328p Terintegrasi Dengan Database Mysql Di Posyandu Pian Raya Kabupaten Musirawas”. Dalam penelitian ini dibahas tentang monitoring kondisi balita yang meliputi perkembangan berat badan, monitoring suhu tubuh, dan monitoring detak jantung balita dengan menggunakan load cell, sensor suhu DS18B20, heartbeat sensor Atmega328P sebagai mikrokontrolernya dan menyimpan datanya pada database MySQL yang kemudian di tampilkan pada sebuah website.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Ravi Hosamani dan Ravi Bagade[35] pada tahun 2015 yang berjudul “Arduino Based Water Billing System for Domestic Purpose”. Dalam penelitian ini membahas tentang sistem pemantauan tagihan air minum menggunakan flowmeter dan notifikasi berupa SMS menggunakan modul GSM dan Arduino UNO sebagai mikrokontrolernya.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty[36] pada tahun 2018 yang berjudul “Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak Penampung Berbasis Node Mcu”. Dalam penelitian ini dibahas tentang sistem yang dirancang untuk mengontrol penghematan penggunaan air. Adapun rangkaian sistem yang digunakan pada prototipe ini terdiri dari Water Level Sensor sebagai sensor ketinggian air, Node MCU sebagai mikrokontroler, Relay sebagai pensakelaran yang dapat mengontrol aktif dan non-aktif sistemnya berjalan, dan Solenoid Valve sebagai katup yang memotong atau menutup aliran ketika ketinggian air sudah cukup.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Sunandar, Asep saefullah dan Yudha Qirana Meka[32] pada tahun 2016 yang berjudul “Prototype Monitoring Area Parkir Mobil Berbasis Arduino Uno Untuk Mendeteksi Ketersediaan Slot Parkir Secara Otomatis”. Sistem pemantauan area parkir otomatis ini menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai pengolah data yang memanfaatkan beberapa jenis sensor yang diletakan di beberapa titik area, dimana penggunaan sensor tersebut berfungsi sebagai alat masukan yang kemudian diproses dengan hasil keluaran sebuah instruksi kepada motor servo dan juga tampilnya suatu informasi pada sebuah layar LCD yang menampilkan keterangan mengenai jumlah slot parkir yang tersedia serta lokasi dari slot parkir tersebut.
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Saefullah, Mochamad Ibnu Safari dan Handri Samanta[5] pada tahun 2015 yang berjudul “Prototipe Perangkat Notifikasi Untuk Smartphone Berbasis Arduino Pro Micro”. Dalam penelitian ini dibahas tentang perangkat berbasis mikrokontroller yang dapat membantu pengguna untuk menampilkan kondisi dari smartphone seperti adanya pesan masuk atau telepon yang masuk ke smartphone, berukuran kecil dan bisa di implementasikan sesuai dengan pekerjaan pengguna.
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Kusumah, Alfiantoro dan Muhamad Idris[37] pada tahun 2015 yang berjudul “Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan Untuk Posyandu Menggunakan Mikrokontroler Atmega853”. Pada penelitian ini dibahas tentang sistem pengukur tinggi dan berat badan secara terkomputerisasi. Sistem ini dapat dibangun dengan memanfaatkan Mikrokontroler ATmega8535 sebagai pengendali sistem. Sensor ultrasonik PING sebagai pengukur tinggi badan balita. Sensor strain gauge sebagai pengukur berat badan balita, untuk mengkonversikan sinyal analog kedalam digital menggunakan IC ADC 0804, dan LCD 16x2 sebagai outputnya.
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Aryani, Endang Sunandar dan Fajar Ramadhan[23] pada tahun 2019 yang berjudul “Prototype Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis Berdasarkan Kode Warna Menggunakan Sensor Tcs 230”. Pada penelitian ini membahas tentang bagaimana memilah hasil produksi oli menggunakan sensor warna dan menggunakan conveyor motor servo untuk memindahkan oli ke pada tempatnya.
    10. Penelitian yang dilakukan oleh Desy Apriani, Kharis Munawar dan Ade Setiawan[38] pada tahun 2019 yang berjudul “Alat Monitoring Pada Depo Air Minum Biru Cabang Nagrak Kota Tangerang Menggunakan Air Galon Berbasis Sms Gateway”. Pada penelitian ini membahas tentang memonitoring sisa air galon menggunakan sensor inframerah dan mengirim notifikasi berupa SMS ketika air sudah mencapai batas rendah.

    Berdasarkan literature review di atas terdapat relevansi paling dekat dengan penelitian ini terdapat pada literature nomor 1 karena manggunakan load cell sebagai sensor berat untuk mengukur berat galon yang terisi air atau pun kosong seperti halnya pada metode pemantauan air galon dan pengisi gelas otomatis yang ada pada penelitian ini. Pada literature lainnya terdapat relevansi mengenai pemantauan, penggunaan mikrokontroler, sensor-sensor sebagai media input, motor servo, media notifikasi dan otomatisasi terbuka atau tertutupnya aliran air. Tetapi belum ada penelitian yang membahas tentang pemantauan sisa air galon melalui internet disertai notifikasi dan pengisian gelas otomatis.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Kantor Kecamatan Serpong Utara

    Sejarah Singkat

    Kecamatan Serpong Utara adalah hasil dari pemekaran Kecamatan Serpong, Pusat Pemerintahan Serpong Utara terletak di komplek Villa Melati mas Blok J. Kelurahan Pondok Jagung, peresmian kantor kecamatan dilakukan Bupati Kabupaten Tangerang Ismet Iskandar tanggal 28 Maret 2007 lalu. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat. Pada saat ini Kecamatan Serpong Utara adalah bagian dari Kota Tangerang Selatan.

    Visi dan Misi

    Visi Kecamatan Serpong Utara adalah: “Serpong Utara yang prima dan berkualitas dalam pelayanan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan”

    Penjelasan Visi tersebut adalah bahwa Visi tersebut mengandung makna adanya hasrat untuk mewujudkan Kecamatan Serpong Utara agar berkembang secara berkelanjutan dan mendukung visi Kota Tangerang Selatan yaitu “Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri (MaDaNi)”.

    Adapun Misi Kecamatan Serpong Utara adalah sebagai berikut:

    1. Mewujudkan manajemen pemerintahan berbasis kinerja.
    2. Mewujudkan manajemen pembangunan yang mendukung agribisnis dan perdagangan.
    3. Meningkatkan pembinaan kemasyarakatan yang berdayaguna dan berhasil guna dalam mendukung agribisnis dan perdagangan.
    4. Memberikan kualitas pelayanan yang cepat, tepat dan murah.

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi


    Tujuan Perancangan

    Perancangan ini dilakukan agar sisa air galon tetap terpantau oleh petugas dari mana pun, kapan pun serta notifikasi kepada petugas ketika air galon habis agar segera dilakukan penggantian galon kosong dengan yang penuh dan pengisi gelas otomatis untuk mempermudah siapa pun yang ingin minum karena terhindar dari keadaan galon air yang kosong dan tidak perlu memegangi kran air dan gelas ketika menunggu gelas penuh.

    Langkah-langkah Perancangan

    Dalam merancang alat ini digunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), ada pun tahapan yang dilalui dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:

    1. Tahap Analisis

      Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem yang berjalan dengan melakukan observasi dan wawancara sehingga ditemukan kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan memperoleh apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna.

    2. Tahap Desain

      Pada tahap ini dibuat perancangan sistem yang diusulkan untuk menutupi kekurangan-kekurangan pada sistem yang berjalan. Perancangan yang dilakukan pada tahap ini pun menggunakan blok diagram dan diagram alir (flowchart) dan dengan referensi dari studi pustaka untuk mempermudah ketika mengimplementasikannya ke dalam alat yang akan dibuat. Dalam perancangan ini juga dibuat blok diagram dari komponen-komponen yang akan digunakan untuk membuat alat ini yaitu menggunakan dua buah Wemos D1, satu Wemos D1 berfungsi sebagai pemantai air galon yang selanjutnya akan disebut sebagai Wemos D1 (1) dan satu Wemos D1 yang berfungsi sebagai pengisi gelas otomatis yang selanjutnya disebut sebagai Wemos D1 (2), load cell untuk mendapat nilat berat, sensor ultrasonik untuk mendeteksi jarak, motor servo MG995 untuk menggerakkan kran air, Adafruit IO sebagai MQTT server, aplikasi MQTT Dashboard untuk menampilkan data sisa air galon dan aplikasi Telegram sebagai media notifikasi.

    3. Tahap Implementasi

      Pada tahap ini dilakukan penerapan sistem yang diusulkan menjadi sebuah alat dengan menyusun seluruh komponen berdasarkan blok diagram dan diagram alir (flowchart) sistem yang diusulkan.

    4. Tahap Pengujian

      Pada tahap ini dilakukan uji coba menggunakan metode black box dan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak.

    5. Tahap Pemeliharaan

      Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap sistem secara periodik agar alat tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

    Analisis Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan berdasarkan observasi dan wawancara, pada penelitian ini digunakan flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses sistem yang berjalan saat ini, dapat dilihat pada Gambar 3.2.

    Gambar 3.2 Flowchart Sistem yang Berjalan


    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dan penjabaran menggunakan flowchart maka dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

    1. Sisa air galon tidak terpantau.
    2. Petugas tidak mengetahui ketika sisa air dalam galon habis dan menunggu laporan dari orang yang hendak minum ataupun mengeceknya sendiri.
    3. Orang yang hendak minum harus membuka kran air dan menutupnya ketika gelas penuh secara manual.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berikut ini adalah alternatif pemecahan masalahnya:

    1. Memantau sisa air galon melalui jaringan internet
    2. Mengirim notifikasi kepada petugas ketika air galon habis.
    3. Membuat otomatisasi pengisian gelas.

    Diagram Blok

    Untuk mempermudah perancangan maka digunakanlah diagram blok yang memperlihatkan komponen yang tersusun pada alat ini yang dapat dilihat pada gambar 3.3.

    Gambar 3.3. Diagram Blok


    Cara Kerja Alat

    Ada pun cara kerja alat ini berdasarkan blok diagram (Gambar 3.2) adalah sebagai berikut:

    1. Input (Masukan)
      1. Load cell 40Kg sebagai media input untuk mendapatkan nilai sisa air galon berdasarkan berat.
      2. HC-SR04 sebagai media input untuk mendeteksi gelas yang ada di atas penampang load cell 5Kg berdasarkan jarak.
      3. Load cell 5Kg sebagai media input untuk mendeteksi berat gelas kosong dan ketika terisi air.
    2. Proses
      1. HX711 (1) digunakan untuk merubah nilai input dari load cell 40Kg yang berupa sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga didapat di proses lebih lanjut oleh Wemos D1 (1).
      2. HX711 (2) digunakan untuk merubah nilai input dari load cell 5Kg yang berupa sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga didapat di proses lebih lanjut oleh Wemos D1 (2).
      3. Ketika dihidupkan Wemos D1 (1) men-subscribe sisa air galon yang di-publish dari database lokal sebagai nilai awal yang kemudian dipadukan dengan data yang diproses dari HX711 (1) yang kemudian menghasilkan nilai berat dalam dalam satuan kg yang setara dengan liter dan kemudian mem-publish datanya ke feeds sisa air galon di Adafruit IO melalui jaringan WiFi yang terkoneksi dengan internet.
      4. Wemos D1 (2) memproses data dari HX711 (2) menggunakan yang kemudian menghasilkan nilai berat dalam dalam satuan gram yang setara dengan ml, memproses nilai jarak yang dihasilkan oleh HC-SR04. Apabila nilai jarak, nilai berat dari load cell 5Kg mencapai nilai tertentu akan menentukan pergerakan motor servo sehingga kran air terbuka/tertutup.
      5. Adafruit IO berfungsi sebagai MQTT server yang menerima data sisa air galon dari Wemos D1 (1) dan database lokal dan meneruskannya ke device yang men-subscribe feeds data sisa air galon.
      6. Motor Servo bergerak sesuai kondisi yang diproses oleh Wemos D1 (2), yang dihasilkan oleh pergerakan motor servo adalah terbukanya atau tertutupnya kran air.
      7. MQTT Dashboard men-subscribe feeds data sisa air galon pada Adafruit IO.
      8. Database lokal tersimpan pada Raspberry Pi yang menyimpan data hasil subscribe sisa air galon dan kemudian mem-publishnya kembali. Pada Raspberry Pi dilakukan penghitungan berdasarkan data dari Wemos D1 (1) yang akan menghasilkan jumlah penggunaan galon dan mengirim notifikasi ke aplikasi Telegram petugas ketika nilai berat yang dihasilkan mencapai nilai tertentu.
    3. Output (Keluaran)
      1. Kran air terbuka/tertutup yang digerakkan oleh motor servo yang bergerak berdasarkan hasil proses dari Wemos D1 (2).
      2. Pesan notifikasi pada aplikasi Telegram terkirim ke petugas ketika nilai berat dari load cell 40Kg mencapai nilai rendah yang memungkinkan untuk dilakukan penggantian galon kosong dengan yang baru.
      3. Aplikasi MQTT Dashboard yang terpasang di smartphone menampilkan data sisa air galon.

    Perancangan Alat

    Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam perancangan perangkat keras dibutuhkan beberapa komponen penunjang agar sistem dapat berfungsi dengan baik, komponen-komponen tersebut adalah:

    1. Komputer/Laptop

      Digunakan untuk melakukan pengkodean program menggunakan Arduino IDE yang selanjutnya diunggah ke Wemos D1.

    2. Raspberry Pi

      Ketika air galon masih tersisa dan Wemos D1 (1) dimatikan untuk menghemat listrik atau kehilangan daya listrik maka penghitungan sisa air galon akan menghasilkan nol walaupun masih ada air yang tersisa, sehingga harus menggunakan data terakhir dari riwayat sisa air galon. Dengan menggunakan fungsi subscribe pada library Adafruit MQTT tidak bisa secara langsung mengambil data terakhir dari feed yang diinginkan karena harus menunggu adanya update data dari feeds sebagai pemicu diterimanya data oleh subscriber. Raspberry Pi sebagai mini PC yang dapat digunakan sebagai media database lokal untuk menyimpan data sisa air galon yang ter-publish ke server Adafruit dan sebagai pemicu untuk update data feed sebagai backup data. Dengan menggunakan library python-telegram-bot Raspberry Pi dapat mengirim pesan Telegram ke petugas.

    3. Smartphone

      Digunakan untuk memantau sisa air galon menggunakan aplikasi MQTT Dashboard dan menerima notifikasi melalu aplikasi Telegram.

    4. Wemos D1 2 buah

      Wemos D1 berbasis ESP8266 sebagai mikrokontroler yang memproses data input dan menghasilkan output dan memiliki kelebihan untuk dapat terkoneksi ke internet melalui jaringan WiFi. Ada batasan dalam mem-publish data ke server Adafruit IO karena data yang di-publish secara terus menerus akan membebani server maka Adafruit IO membatasi pengguna gratis yaitu hanya dapat mem-publish 30 data dalam 1 menit, apabila batasan itu dilanggar maka akses Wemos D1 ke server Adafruit IO akan diblokir sehingga proses pemantauan akan terganggu. Alat ini mengirim 4 data secara periodik ke Adafruit IO sehingga harus mengatur delay program stidaknya menjadi 10 detik. Dalam pengisian gelas secara otomatis diusahakan tidak ada delay terlalu lama yang akan mengganggu proses pengisian gelas karena dapat menyebabkan pembukaan kran air yang terlalu lama. Karena hal-hal tersebut maka penulis memutuskan untuk menggunakan 2 buah Wemos D1 yang mana salah satunya berfungsi untuk mengirim data sisa air galon ke server Adafruit IO dan yang lainnya berfungsi sebagai pengisi gelas otomatis.

    5. Sensor Berat (load cell) 2 buah

      Air memiliki massa jenis 1Kg/L, dengan kata lain 1 liter air memiliki berat 1Kg. Oleh karena itu load cell digunakan untuk mengukur sisa air dalam galon dan dalam gelas berdasarkan berat. Untuk menyesuaikan kapasitas air yang diukur maka digunakan load cell 40Kg untuk mengukur sisa air galon dan load cell 5Kg untuk mendeteksi keberadaan gelas dan mengukur air dalam gelas ketika sedang diisi air.

    6. HX711 2 buah

      HX711 Digunakan untuk mengkonversi data analog yang dihasilkan oleh load cell menjadi data digital sehingga dapat diproses oleh Wemos D1.

    7. Sensor Ultrasonik (HC-SR04)

      Load cell adalah sensor yang cukup sensitif oleh karena itu dibutuhkan satu kondisi lagi agar terhindar dari kran guci penampung air yang terbuka tanpa ada gelas yang akan diisi yaitu dengan menggunakan HC-SR04. HC-SR04 memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendapatkan nilai jarak antara sensor dengan benda padat di depannya, sensor ini digunakan untuk mendeteksi gelas di atas penampang load cell 5Kg.

    8. Motor Servo MG995

      Motor servo mudah dikendalikan arah putarannya sehingga cocok untuk menarik tuas kran air agar terbuka atau tertutup.

    9. Kabel penghubung (Jumper Wire)

      Kabel penghubung digunakan menghubungkan komponen-komponen perangkat keras digunakan sebagai media tukar data dan aliran listrik

    10. Breadboard

      Breadboard pada alat ini digunakan untuk mempermudah penghubungan antara komponen-komponen dan mencabangkan aliran listrik 5V

    11. DC Power Supply

      Dibutuhkan arus listrik yang cukup besar untuk menggerakkan MG995. Arus listrik dari Wemos D1 tidak cukup untuk menggerakkan MG995 dan membuka kran air. Oleh karena itu digunakanlah DC Power Supply yang dapat menghasilkan arus yang cukup besar sehingga keperluan listrik untuk seluruh komponen dapat terpenuhi.

    Perangkat Lunak (Software)

    Dalam perancangan perangkat lunak dibutuhkan beberapa komponen penunjang agar sistem dapat berfungsi dengan baik, komponen-komponen tersebut adalah:

    1. Arduino IDE

      Arduino IDE digunakan sebagai media untuk membuat program dan mengunggahnya ke Wemos D1.

    2. Browser

      Digunakan untuk mengatur hal-hal yang dibutuhkan pada Adafruit IO seperti feeds sebagai tujuan publish data dari Wemos D1 (1) yang kemudian datanya di-subscribe oleh aplikasi MQTT Dashboard.

    3. MQTT Dashboard

      Digunakan untuk men-subscribe data sisa air galon pada Adafruit IO yang kemudian menampilkannya.

    4. Telegram

      Aplikasi telegram yang terpasang pada telepon genggam petugas digunakan sebagai media penerima notifikasi ketika air di galon habis.

    Perancangan Hardware

    Pada perancangan hardware ini dibahas tentang rangkaian pengkabelan seluruh komponen hardware agar tersusun sehingga dapat mempermudah perancangan software.

    Rangkaian Pengukur Berat

    Gambar 3.4. Rangkaian pengukur berat


    Keterangan:

    1. Garis merah yang menghubungkan pin 5V pada Wemos D1 dengan pin VCC pada HX711 adalah aliran listrik positif (+).
    2. Garis hitam yang menghubungkan pin GND pada Wemos D1 dengan pin GND pada HX711 adalah aliran listrik negatif (-).
    3. Garis ungu yang menghubungkan pin D2 pada Wemos D1 dengan pin SCK pada HX711 adalah aliran data.
    4. Garis biru yang menghubungkan pin D3 pada Wemos D1 dengan pin DOUT pada HX711 adalah aliran data.
    5. Garis merah yang menghubungkan pin E+ pada HX711 dengan load cell adalah aliran listrik positif (+).
    6. Garis hitam yang menghubungkan pin E- pada HX711 dengan load cell adalah aliran listrik negatif (-)
    7. Garis hijau yang menghubungkan pin A- pada HX711 dengan load cell adalah aliran data.
    8. Garis putih yang menghubungkan pin A+ pada HX711 dengan load cell adalah aliran data.

    Rangkaian Pengukur Jarak

    Gambar 3.5. Rangkaian Pengukur Jarak


    Keterangan:

    1. Garis merah yang menghubungkan pin 5V pada Wemos D1 (2) dengan pin VCC pada HC-SR04 adalah aliran listrik positif (+).
    2. Garis hitam yang menghubungkan pin GND pada Wemos D1 (2) dengan pin GND pada HC-SR04 adalah aliran listrik negatif (-)
    3. Garis oranye yang menghubungkan pin D7 pada Wemos D1 (2) dengan pin Trig pada HC-SR04 adalah aliran data.
    4. Garis hijau yang menghubungkan pin D6 pada Wemos D1 (2) dengan pin Echo pada HC-SR04 adalah aliran data.

    Rangkaian Pengendali Motor Servo

    Gambar 3.6. Rangkaian Pengendali Motor Servo


    Keterangan:

    1. Garis kuning yang menghubungkan pin D4 pada Wemos D1 (2) dengan pin data motor servo adalah aliran data.
    2. Garis hitam yang menghubungkan pin GND Wemos D1 (2) dengan pin GND motor servo adalah aliran listrik negatif (-).
    3. Garis merah yang menghubungkan DC Power Supply 5V positif dengam pin VCC motor servo adalah aliran listrik positif (+).
    4. Garis hitam yang menghubungkan DC Power Supply 5V negatif dengam pin VCC motor servo adalah aliran listrik negatif (-).

    Rangkaian Keseluruhan

    Gambar 3.7. Rangkaian Keseluruhan


    Perancangan Software

    Perancangan software dilakukan agar hardware yang telah dirancang dapat dioperasikan sehingga dapat menghasilkan output yang diharapkan.

    Perancangan pada Arduino IDE

    1. Memasang Arduino IDE pada komputer/laptop yang dapat diunduh di http://arduino.cc. Arduino IDE digunakan untuk menulis program dan kemudian diunggah ke board yang mendukung.
    2. Memasang driver CH340G pada komputer yang dapat di unduh pada http://wemos.cc. Driver ini dibutuhkan agar Wemos D1 dapat terdeteksi pada komputer.
    3. Tambahkan URL board ESP8266 pada preference Arduino IDE. Hal ini diperlukan agar terdapat pilihan Wemos D1 pada Arduino IDE dan program yang dibuat dapat diunggah ke Wemos D1. URL tersebut adalah: http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json/
      Gambar 3.8. Menambahkan Board Wemos D1 pada Arduino IDE


    4. Unduh library yang dibutuhkan melalui library manager pada Arduino IDE.
      Gambar 3.9. Library Manager Arduino IDE


      Ada pun library yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

      1. HX711
      2. ESP8266
      3. Adafruit MQTT Library
      4. Servo

    Perancangan pada Adafruit IO

    1. Buat akun Adafruit IO dan login pada http://io.adafruit.com/.
    2. Membuat feed pada Adafruit IO. Hal ini diperlukan sebagai tempat untuk menyimpan data yang di-publish oleh Wemos D1. Ada pun feed dibuat yaitu:
      1. air_liter
      2. air_persen
      3. galon_usage
        Gambar 3.10. Feeds yang diperlukan


    3. Mendapatkan Adafruit IO key. Hal ini diperlukan sebagai kode akses ke akun Adafruit IO melalui device lain seperti Wemos D1 atau pun aplikasi MQTT Dashboard agar dapat mem-publish atau men-subscribe data pada feed yang ada. Kode tersebut bisa didapatkan pada menu view AIO key.
      Gambar 3.11. AIO key akun


    Perancangan pada MQTT Dashboard

    1. Memasang MQTT Dashboard pada smartphone berbasis android. Aplikasi MQTT Dashboard dapat diunduh melalui playstore. Aplikasi ini berfungsi untuk men-subscribe data feeds yang telah dibuat dan kemudian menampilkannya.
    2. Membuat koneksi dari aplikasi MQTT Dashboard ke server Adafruit IO. Diawali dengan menekan tombol “+” yang ada pada tampilan awal aplikasi MQTT Dashboard.
      Gambar 3.12. Tampilan Awal Aplikasi MQTT Dashboard
    3. Memasukkan informasi yang diperlukan agar dapat terhubung ke akun Adafruit IO yang telah dibuat.
      Gambar 3.13. Memasukkan Data Akun Adafruit IO


      Keterangan

      1. Client ID, Penamaan untuk koneksi yang dibuat
      2. Server, Server MQTT yang dituju
      3. Port, Port untuk server Adafruit IO secara default adalah 1883 dan 8883 apabila menggunakan SSL
      4. Username, Username akun yang sebelumnya telah dibuat di http://Adafruit IO/.
      5. Password, Pada kolom password yang dimasukkan adalah AIO key dari akun Adafruit IO yang telah dibuat sebelumnya Penamaan untuk koneksi yang dibuat
    4. Men-subscribe feed yang telah dibuat pada tab subscribe yang ada pada aplikasi MQTT Dashboard.
      Gambar 3.14. Men-subscribe feed Adafruit IO


      Keterangan

      1. Friendly name, Nama untuk mendeskripsikan feed yang di-subscribe
      2. Topic, Format topic Adafruit IO adalah <username>/feeds/<nama_feed>.
      3. Unit, Adalah nilai satuan dari feed yang di-subscribe untuk mempermudah pemahaman pada user interface.

    Perancangan pada Aplikasi Telegram

    1. Memasang aplikasi Telegram pada smartphone berbasis android. Aplikasi Telegram dapat diunduh melalui playstore. Aplikasi ini berfungsi sebagai media penyampaian pesan.
    2. Membuat bot Telegram melalui chat BotFather yang dapat ditemukan di fitur pencarian. Token untuk mengakses bot akan digunakan melalui Wemos D1.
      Gambar 3.15. Chat BotFather


      Gambar 3.16. Membuat bot Telegram


      Gambar 3.17. Mendapatkan bot Token


    Perancangan Database SQLite

    Untuk memasang SQLite pada Raspberry Pi cukup dengan membuka terminal dan mengetik perintah “sudo apt-get intall sqlite3”. Kemudian membuat sebuah database dengan nama “web_app.db”dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 3.1.

    Tabel 3.1. Rancangan Tabel Air Pada Database


    Gambar 3.18. Pembuatan Database dan Tabel


    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Berdasarakan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan.

    Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklarifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II


    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

    Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III


    Elisitasi Tahap IV

    Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    HASIL DAN UJI COBA

    Uji Coba

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil dan kesesuaian yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dapat dilihat pada sub-sub berikut.

    Metode Black Box

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black box Alat Pemantau Air Galon dan Pengisi Gelas Otomatis Berbasis ESP8266 Pada Kantor Kecamatan Serpong Utara.



    Pengujian Black Box pada Pengukur Sisa Air Galon

    Tabel 4.1. Pengujian Black Box pada Pengukur Sisa Air Galon


    Pengujian Black Box pada Saat Kran Pengisi Gelas Otomatis Tertutup

    Tabel 4.2. Pengujian Black Box pada Pengukur Sisa Air Galon


    Pengujian Black Box pada Saat Kran Pengisi Gelas Otomatis Terbuka

    Tabel 4.3. Pengujian Black Box pada Saat Kran Pengisi Gelas Otomatis Terbuka


    Pengujian Perangkat Keras (Hardware)

    Pada pengujian ini dilakukan berdasarkan dari perancangan perangkat keras yang telah diimplementasikan pada penelitian ini. Pengujian ini menyangkut tentang efektifitas masing-masing perangkat keras yang tersusun sehingga dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

    Pengujian Sensor Berat (Load Cell)

    Seperti yang telah dirancang sebelumnya bahwa pada penelitian ini menggunakan dua buah load cell. Hasil Pengujian tersebut dalah sebagai berikut.

    1. Hasil Pengujian Load Cell 40Kg

      Load cell 40kg yang terhubung pada Wemos D1 (1) yang berfungsi sebagai pengukur sisa air dalam galon. Hasil Pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

      Gambar 4.1. Mengukur 19 Liter Air Galon
      Gambar 4.2. Pembacaan Load Cell 40Kg


    2. Hasil Pengujian Load Cell 5Kg

      Load cell' 5Kg yang terhubung pada Wemos D1 (2) sebagai pendeteksi berat sebagai input untuk pengisian gelas otomatis. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut:.

      Gambar 4.3. Penampang Load Cell 5Kg Kosong
      Gambar 4.4. Pembacaan Load Cell 5Kg Ketika Penampang Kosong
      Gambar 4.5. Gelas Kosong Ditaruh di Atas Penampang Load Cell 5Kg
      Gambar 4.6. Pembacaan Load Cell 5Kg Ketika Ada Gelas di Atas Penampang
      Gambar 4.7. Gelas Dipenuhi Air Penampang Load Cell 5Kg
      Gambar 4.8. Pembacaan Load Cell 5Kg Ketika Gelas Dipenuhi Air di Atas Penampang


    Pengujian Sensor Ultrasonik

    Sensor ultrasonik digunakan untuk mengukur jarak gelas sebagai kondisi tambahan yang berkerja bersama load cell 5Kg dalam pengisian gelas otomatis untuk memastikan gelas berada tepat di atas penampang load cell 5Kg. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

    Gambar 4.9. Jarak yang Terdeteksi Ketika Penampang Load Cell 5Kg Kosong


    Gambar 4.10. Jarak yang Terdeteksi Ketika Gelas Ditaruh di Atas Penampang Load Cell 5Kg


    Pengujian Motor Servo

    Motor servo digunakan untuk menarik tuas kran guci penampung air galon. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

    Gambar 4.11. Motor Servo Membuka Kran Ketika Gelas Terdeteksi


    Gambar 4.12. Motor Servo Menutup Kran Ketika Gelas Penuh


    Pengujian Perangkat Lunak (Software)

    Pada pengujian ini dilakukan berdasarkan dari perancangan perangkat lunak yang telah diimplementasikan pada sistem alat, pengujian yang menyangkut dengan sistem pengiriman data dalam pemantauan sisa air galon yang berawal dari koneksi Wemos D1 ke WiFi dan Adafruit IO sampai dengan pengiriman notifikasi dan pemantauan sisa air galon melalui smartphone menggunakan aplikasi MQTT Dashboard. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

    1. Menghubungkan Wemos D1 (1) dengan WiFi.
      Gambar 4.13. Wemos D1 (1) Terhubung Dengan WiFi


    2. Menghubungkan Wemos D1 (1) dengan Adafruit IO.
      Gambar 4.14. Wemos D1 (1) Terhubung Dengan Adafruit IO


    3. Mem-publish data dari Wemos D1 (1) ke feeds Adafruit IO
      Gambar 4.15. Data Dari Wemos D1 (1) Berhasil Ter-publish


    4. Membuat koneksi ke feeds Adafruit IO menggunakan MQTT Dashboard.
      Gambar 4.16. Membuat Koneksi Ke Adafruit IO


      Gambar 4.17. MQTT Dashboard Berhasil Terhubung ke Adafruit IO


    5. Men-subscribe feeds Adafruit IO menggunakan MQTT Dashboard.
      Gambar 4.18. Men-subscribe feeds air_liter pada Adafruit IO


      Gambar 4.19. Men-subscribe feeds air_persen pada Adafruit IO


      Gambar 4.20. Sisa Air Galon Berhasil Ditampilkan Pada MQTT Dashboard


    6. Mengirim notifikasi ketika air galon tersisa 2 liter atau kurang.
      Gambar 4.21. Notifikasi Air Galon 2 Liter Atau Kurang


    Pengujian pada Raspberry Pi

    Menguji publish-subscribe Raspberry Pi dan menyimpan data ke database lokal.


    Gambar 4.22. Publish-Subscribe dan Menyimpan Data Sisa Air Ke Database Lokal


    Flowchart Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini adalah rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk flowchart untuk memecahkan permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini. Dapat dilihat pada gambar 3.3.

    Gambar 4.23. Flowchart Sistem yang Diusulkan


    Rancangan Program

    Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah melakukan tahap perancangan terlebih dahulu sebagai landasan atau acuan dalam membuat suatu alat dan program yang utuh, juga menentukan komponen dan spesifikasi alat yang akan dibuat. Dengan demikian proses perancangan akan lebih terarah dan tidak melebar keluar konteks program yang ingin dibuat, disisi lain tahap perancangan diharapkan dapat mencegah serta menghindari kemungkinan apa saja yang bisa menghambat proses pembuatan alat dan program.

    Listing Program pada Wemos D1 (1)

    Berikut ini adalah listing program yang berhasil diunggah ke Wemos D1 (1) menggunakan Arduino IDE.

    Gambar 4.24. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (a)


    Gambar 4.25. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (b)


    Gambar 4.26. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (c)


    Gambar 4.27. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (d)


    Gambar 4.28. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (e)


    Gambar 4.29. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (f)


    Gambar 4.30. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (g)


    Listing Program pada Wemos D1 (2)

    Berikut ini adalah listing program yang berhasil diunggah ke Wemos D1 (2) menggunakan Arduino IDE.


    Gambar 4.31. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (a)


    Gambar 4.32. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (b)


    Gambar 4.33. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (c)


    Gambar 4.34. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (d)


    Gambar 4.35. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (e)


    Gambar 4.36. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (f)


    Listing Program Raspberry Pi

    Berikut ini adalah listing program yang dijalankan pada Raspberry Pi.

    Gambar 4.37. Listing Program Raspberry Pi bagian (a)


    Gambar 4.38. Listing Program Raspberry Pi bagian (b)


    Gambar 4.39. Listing Program Raspberry Pi bagian (c)


    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Pada spesifikasi perangkat keras (Hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Adapun perangkat keras (Hardware) sebagai berikut.

    1. Laptop
    2. Raspberry Pi 3 Type B+
    3. Smartphone
    4. Wemos D1 (2 unit)
    5. Load cell 40Kg
    6. Load cell 5Kg
    7. HX711 (2 unit)
    8. Sensor Ultrasonik
    9. Motor Servo MG995
    10. DC Power Supply 5V 40A

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Pada spesifikasi perangkat lunak (Software) dibawah ini merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengoperasikan alat ini, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Adapun perangkat lunak (Software) sebagai berikut.

    1. Browser
    2. Adafruit IO (io.adafruit.com)
    3. MQTT Dashboard
    4. Telegram
    5. SQLite

    Evaluasi

    Tahap ini merupakan tahap dalam mengamati sistem yang dirancang, Testing menggunakan metode Black Box Testing dihasilkan beberapa evaluasi terhadap sistem, Adapun beberapa evaluasi selama sistem dijalankan, antara lain :

    1. Wemos D1 Mini memerlukan waktu beberapa saat menghidupkan LCD, hal ini dikarnakan kurangnya daya pada power supply, Untuk mendapatkan daya yang stabil diperlukan pemisahan atau sumber daya tambahan, Akan tetapi untuk memperkecil ruang penulis tetap menggunakan satu sumber daya.
    2. Untuk mendapatkan data yang bersifat real time clock memerlukan koneksi internet yang stabil, sehingga dalam penelitian ini diperlukan waktu beberapa saat pada proses koneksi data dari alat ke website.
    3. Buzzer dan Indikator LED merah akan menyala ketika batas maksimum yang ditentukan pada listing program.
    4. Penggunaan air lebih mudah dicermati dalam bentuk Liter serta data yang tersedia pada sistem ini bersifat digital.
    5. Data penggunaan air yang tersedia pada web hanya dapat dilihat berdasarkan tanggal, hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dari penggunaan air.n

    Implementasi

    Implementasi dari penelitian ini adalah penerapan sebuah Prototype Sistem Monitoring Penggunaan Air Berbasis Internet of Things Pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang menggunakan beberapa tahapan yaitu tahap schedule dan penerapan pada pelanggan.

      Schedule

      Tabel 4.9. Schedule


      Estimasi Biaya

      Berikut ini adalah tabel estimasi biaya yang dikeluarkan dalam pembutan prototype alat monitoring ini.

      Tabel 4.10 Estimasi Biaya


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan penelitian yang dilakukan, untuk memecahkan beberapa masalah yang diuraikan pada rumusan masalah dalam BAB I, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

      1. Prototype sistem monitoring ini menggunakan Wemos D1 Mini sebagai mikrokontroler yang telah di program menggunakan bahasa Arduino, dan penggunaan sensor water flow untuk membaca data penggunaan air, konversi data volume ke dalam satuan harga menggunakan rumus-rumus dan syntax program.
      2. Sistem monitoring ini mengimplementasikan teknologi Internet of Things menggunakan modul ESP8266 yang terdapat pada Wemos D1 Mini untuk mengkoneksikan data pada mikrokontroller ke dalam data base My-SQL yang kemudian ditampilkan kedalam local host website menggunakan bahasa PHP.
      3. Pada tampilan local host terdapat Grafik real time penggunaan air pelanggan yang dilengkapi informasi volume debit dan harga penggunaan.

      Saran

      Berdasarkan hasil penelitian serta analisa yang dilakukan peneliti pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Penulis memiliki beberapa saran untuk pengembangan sistem kedepannya agar lebih baik lagi, antara lain:

      1. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat di tambahkan sensor tambahan untuk mendeteksi kekeruhan pada air dan mendeteksi kontaminasi pada air.
      2. Dapat menggunakan mikrokontroler lain yang lebih baik untuk mengatasi kesulitan perakitan.
      3. Dapat menggunakan sensor lain yang lebih baik agar dapat meningkatkan akurasi data.
      4. Dapat menghitung tarif yang pengguna kenakan di setiap golongan dengan syntax yang lebih baik.
      5. Sistem yang peneliti buat adalah sebuah sistem yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan kedalam sistem monitoring lain, tidak terpaku hanya untuk monitoring air PDAM.

      Daftar Pustaka

      1. 1,0 1,1 Sihotang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1)"Deepublish
      2. 2,0 2,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish
      3. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. SENSI Journal Vol. 3, No. 2.
      4. Mulyono dan Yumari. 2017. Strategi Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran. Yohyakarta: Deepublish
      5. 5,0 5,1 5,2 Saefullah, Asep, Mochamad Ibnu Safari dan Handri Samanta. 2015. Prototipe Perangkat Notifikasi Untuk Smartphone Berbasis Arduino Pro Micro. CCIT Journal Vol. 8, No. 3.
      6. Widharma, I Gede Saputra. 2017. Perancangan Simulasi Sistem Pendaftaran Kursus Berbasis Web Dengan Metode SDLC. Jurnal Matrix Vol. 7, No. 2.
      7. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal SISFOTEK Global Vol. 5 , No. 1.
      8. 8,0 8,1 Hosseini, Asrin dan Amir Sheikh-Ahmadi. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Applications using Data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications Vol. 131, No. 13.
      9. Ahmadjayadi, Cahyana, Farid Subkhan dan M. Rosidi Wiradinata. 2016. Melesat atau Kandas?, NEW INDONESIA. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
      10. Furinto, Asnan. 2017. Menelusuri Inovasi. Jakarta: Gramedia.
      11. 11,0 11,1 11,2 Kurniawan, Agus. 2016. Mengenal Microsoft Azure IoT. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
      12. Patel, Keyur K dan Sunil M Patel. 2016. Internet of Things-IOT: Definition, Characteristics, Architecture, Enabling Technologies, Application & Future Challenges. International Journal of Engineering Science and Computing Vol. 6, No. 5.
      13. Dharmawan, Hari Arief. 2017. Mikrokontroller: Konsep Dasar dan Praktis. Malang: UB Press.
      14. 14,0 14,1 Roihan, Ahmad, Muhammad Sri Bintang Prasetyo dan Annas Rifa’i. 2017. Monitoring Location Tracker Untuk Kendaraan Berbasis Raspbery Pi.
      15. Murtuza, Kazi Golam, Humayun Kabir, Farhana Hafiz, Fahmida Akter, Mahbubul Hoq, Mahedee Hasan dan Md. Abdul Mannan Chowdhury. 2015. Design and Development of Low Cost and Portable Microcontroller Based Hygrometer. IOSR Journal of Electrical and Electronics Engineering (IOSR-JEEE) Vol. 10, No. 3.
      16. 16,0 16,1 Wibowo, Ferry Wahyu dan Muhammad Habib. 2017. A Low-Cost Entry Door Using Database Based On Rfid And Microcontroller. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences Vol. 12 , No. 17.
      17. Iswanto. 2016. Belajar Mikrokontroler AT89S51 dengan Bahasa Basic. Yogyakarta: Deepublish.
      18. Saputra, Arief Rakhman, Rendy Munadi dan Unang Sunarya. 2018. Implementasi Dan Analisis Performansi Sistem Pengendalian Smart Garage Dengan Menggunakan Media Komunikasi Instant Messaging. e-Proceeding of Engineering Vol.5, No.3.
      19. 19,0 19,1 Limantara, Arthur Daniel, A. I. Candra dan S. W. Mudjanarko. 2017. Manajemen Data Lalu Lintas Kendaraan Berbasis Sistem Internet Cerdas Ujicoba Implementasi Di Laboratorium Universitas Kadiri. Seminar Nasional Sains dan Teknologi.
      20. Kodali, Ravi Kishore dan Archana Sahu. 2016. An IoT based Weather Information Prototype Using WeMos. 2016 2nd International Conference on Contemporary Computing and Informatics (ic3i).
      21. 21,0 21,1 Ooe, Ajibola, Sunday Oo dan Eyehorua Do. 2018. Development of Automated Intravenous Blood Infusion Monitoring System using Load Cell Sensor. Journal of Applied Sciences and Environmental Management Vol. 22, No. 10.
      22. Udhayakumar, S, N Dinesh Krishna, S Chandra Sekaran, B Sharan dan K Sadesh. 2015. Development of Strain Gauge based LED Stumps. Journal of Advances in Mechanical Engineering and Science, Vol. 1, No. 2.
      23. 23,0 23,1 Aryani, Diah, Dedy Iskandar dan Fitri Indriyani. 2018. Perancangan Smart Door Lock Menggunakan Voice Recognition Berbasis Rapberry Pi 3. CERITA Journal Vol. 4, No. 2.
      24. Supriyono, Ignatius Agus, Ferry Sudarto dan Muhammad Khiabani Fakhri. 2016. Pengukur Tinggi Badan Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Dengan Output Suara. CCIT Journal Vol. 9, No. 2.
      25. Rafika, Ageng Setiani, Hanafiah Yunan Putri dan Fitroh Diah Widiarti. 2017. Analisis Mesin Pencarian Google Scholar Sebagai Sumber Baru Untuk Kutipan. CERITA Journal Vol. 3, No. 2.
      26. Fauzi, Rizki Ahmad. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish.
      27. Hooshyar, Danial, Rodina Binti Ahmad, Mohd Hairul, Nizam Md, Nasir dan Shahaboddin Shamshirband. 2015. Flowchart-based programming environments for improving comprehension and problem-solving skill of novice programmers: a survey. International Journal of Advanced Intelligence Paradigms, Vol. 7, No. 1.
      28. Pratama, Satria Bagus, Rendy Munadi dan Akhmad Syauqi. 2018. Analisis Performansi Protokol Coap Dan Mqtt-Sn Pada Sistem Smarthome Dengan Cooja Network Simulator. e-Proceeding of Engineering Vol.5, No.2.
      29. Kodali, Ravi Kishore dan Subbachary Yerroju. 2017. IoT Based Smart Emergency Response System for Fire Hazards. International Conference on Applied and Theoretical Computing and Communication Technology.
      30. Krishna, P Gopi , K Sreenivasa Ravi, V.S.S Sailendra Kumar dan M.V.S.N Sai Kumar. 2017. Implementation Of Mqtt Protocol On Low Resourced Embedded Network. International Journal of Pure and Applied Mathematics Vol. 116, No. 6.
      31. Sutiono, Tioe Julio Adrian, Andreas Handoj dan Anita Nathania Purbowo. Aplikasi Seniors Assistance System berbasis Android. Jurnal Infra Vol. 4, No. 2.
      32. 32,0 32,1 Sunandar, Endang, Asep Saefullah, Yudha Qirana Meka. 2017. Prototype Monitoring Area Parkir Mobil Berbasis Arduino Uno Untuk Mendeteksi Ketersediaan Slot Parkir Secara Otomatis. CCIT Journal Vol. 10, No. 1.
      33. Suhendra, Imam dan Wahyu Setyo Pembudi. 2015. Aplikasi Load Cell Untuk Otomasi Pada Depot Air Minum Isi Ulang. Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1, No. 1.
      34. Masruchi, V. Vekky R. Repi dan Fitria Hidayanti. 2016. Perancangan Sistem Pengukuran dan Monitoring Pemakaian Air Rumah PDAM Berbasis SMS (Short Message Service). Jurnal Ilmiah GIGA Vol. 19, No. 2.
      35. Hosamani, Ravi dan Ravi Bagade. 2015. Arduino Based Water Billing System for Domestic Purpose. Scientific Journal Impact Factor (SJIF) Vol. 2, No. 6.
      36. Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty. 2018. Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak Penampung Berbasis Node Mcu. CCIT Journal Vol. 11, No. 3.
      37. Kusumah Hendra, Alfian toro dan Muhamad Idris. 2015. Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan Untuk Posyandu Menggunakan Mikrokontroler ATmega8535. CCIT Journal Vol. 9, No. 2.
      38. Apriani, Desy, Kharis Munawar dan Ade Setiawan. 2019. Alat Monitoring Pada Depo Air Minum Biru Cabang Nagrak Kota Tangerang Menggunakan Air Galon Berbasis Sms Gateway. SENSI Journal Vol.5, No.1.