SI1631495699

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1631495699
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020





UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1631495699
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
           
Ketua Program Studi
           
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
           
NIP : 006095
           
NIP : 011919


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1631495699
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :



Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID : 12003
 
NID : 15003





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1631495699
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang,  Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR

INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1631495699
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Januari 2020
Ferry Afrizal
NIM. 1631495699


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Air merupakan kebutuhan pokok yang utama dalam kehidupan, Untuk memenuhi kebutuhan air, masyarakat di kota-kota besar bergantung pada pasokan air dari perusahaan program pemerintah yaitu PDAM, yang merupakan perusahaan milik pemerintah daerah yang mendisitribusikan air bersih untuk masyarakat. Saat ini, Informasi tagihan yang dikenakan pelaggan dari konsumsi air masih minim, Pelanggan hanya mengetahui tagihan ketika ingin melakukan pembayaran,Tidak hanya itu, kadangkala biaya yang dikenakan sangat besar dikarenakan pelanggan tidak dapat melihat berapa banyak air yang digunakan. Dengan demikian pada penelitian ini membahas tentang sebuah prototype sistem monitoring penggunaan air berbasis IoT menggunakan mikrokontroller Wemos D1 Mini dengan mengukur volume dari sambungan air, prinsip hall efek digunakan untuk mengukur penggunaan air yang menggunakan sensor water flow. Keluaran dari sistem monitoring ini adalah informasi tentang volume debit penggunaan air dan harga yang dikenakan didalam sebuah LCD serta website. Metode yang digunakan pada penelitian ini prototype evolutionary yang dimana alat berupa rangkaian prototype dari beberapa komponen, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

Kata Kunci : Sistem Monitoring, Wemos D1 Mini, Water flow sensor.


ABSTRACT

Water is a fundamental necessity in life, to meet the needs of water, people in large cities depend on the water supply of a government program company that is PDAM, which is a local government-owned company Clean water for the community. Currently, the billing information imposed by the diligence of water consumption is still minimal, the customer only knows the bill when they want to make the payment, not only that, sometimes the cost is very large because the customer can not see How much water is used. Thus, the study discusses a prototype IoT-based water use monitoring system using the Wemos D1 Mini microcontroller by measuring the volume of the water connection, the principle of the effect hall used to measure water use That uses water flow sensors. The output of this monitoring system is information about the discharge volume of water usage and the price charged in an LCD as well as the website. The method used in this research prototype evolutionary which tool is a series of prototypes of several components, the result of the research is expected to improve the service to customers.

Keywords : Monitoring system, Wemos D1 Mini, Water flow sensor.





KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si. selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Martono, S.Pd,Kim., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Dadang Mustika, S.T. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Bapak Indra Gunawan S.Sos. selaku Asisten Manager Perawatan Mekanikal dan Elektrikal PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang yang telah memberikan dukungan kepada peneliti dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, Januari 2020
Ferry Afrizal
NIM. 1631495699





Daftar isi





DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Spesifikasi Wemos D1 mini
  2. Tabel 2.2 Fungsi Pin Wemos D1 mini ESP8266
  3. Tabel 2.3 Spesfikasi Sensor Water Flow
  4. Tabel 3.1 Rangkaian Sensor Water Flow
  5. Tabel 3.2 Rangkaian I2C dan LCD (Liquid Crystal Display) 20X4
  6. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  7. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  8. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III
  9. Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi
  10. Tabel 4.1 Tabel Perbandingan
  11. Tabel 4.2 Struktur Tabel tbl_sensor
  12. Tabel 4.3 Struktur Tabel tbl_user
  13. Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Website (User)
  14. Tabel 4.5 Pengujian Black Box Pada Website (Administrator)
  15. Tabel 4.6 Pengujian Black Box Pada Database MySQL
  16. Tabel 4.7 Uji Coba LCD
  17. Tabel 4.8 Uji Coba Konversi Penggunaan Air
  18. Tabel 4.9 Schedule Penelitian
  19. Tabel 4.10 Estimasi Biaya





DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Simbol Flowchart Dan Fungsinya
  3. Gambar 2.3 ESP8266
  4. Gambar 2.4 Wemos D1 mini ESP8266
  5. Gambar 2.5 Sensor Water Flow
  6. Gambar 2.6 Prinsip kerja Water Flow Sensor
  7. Gambar 3.1 Logo PDAM Trita Benteng
  8. Gambar 3.2 Struktur Organisasi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang
  9. Gambar 3.3 Blok Diagram Alat
  10. Gambar 3.4 Flowchart Sistem
  11. Gambar 3.5 Rangkaian Sensor Water Flow
  12. Gambar 3.6 Rangkaian I2C dan LCD (Liquid Crystal Display) 20X4
  13. Gambar 3.7 Rangkaian Prototype Keseluruhan
  14. Gambar 3.8 Halaman Depan Arduino IDE
  15. Gambar 3.9 Tampilan Menu File Preference Arduino IDE
  16. Gambar 3.10 Tampilan Board Manager
  17. Gambar 3.11 Instalasi Board Manager ESP8266
  18. Gambar 3.12 Memilih Board Wemos D1 R1
  19. Gambar 3.13 Memilih Port USB
  20. Gambar 3.14 Tampilan list coding program pada Arduino IDE
  21. Gambar 3.15 Melakukan proses Verify Coding
  22. Gambar 3.16 Mengunggah Coding Ke Mikrokontroler
  23. Gambar 3.17 Tampilan Halaman Login pada Website
  24. Gambar 3.18 Tampilan Halaman Dasboard Portal Data Pelanggan
  25. Gambar 3.19 Tampilan Halaman awal Monitoring Graph by Date
  26. Gambar 3.20 Tampilan Halaman awal Monitoring Graph Live
  27. Gambar 3.21 Membuat Database
  28. Gambar 3.22 Membuat Tabel Database
  29. Gambar 3.23 Tabel Sensor
  30. Gambar 3.24 Tabel User
  31. Gambar 3.25 Flowchart Sistem yang Berjalan
  32. Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  33. Gambar 4.2 List Coding Keseluruhan Penggunaan Air
  34. Gambar 4.3 List Coding Running Text pada LCD
  35. Gambar 4.4 List Coding Koneksi Data dari Wemos D1 Mini
  36. Gambar 4.5 List Coding PHP Connection Data base
  37. Gambar 4.6 List Coding PHP Dashboard Website
  38. Gambar 4.7 List Coding PHP Graph by Date pada Website
  39. Gambar 4.8 List Coding PHP Live Graph pada Website
  40. Gambar 4.9 Gambar Rancangan Prototype
  41. Gambar 4.10 Uji Coba Sensor water flow
  42. Gambar 4.11 Uji Coba LCD
  43. Gambar 4.12 Uji Coba Konversi Penggunaan Air
  44. Gambar 4.13 Uji Coba Pengiriman Ke Database
  45. Gambar 4.14 Uji Coba Menampilkan Graph Live Volume pada Website
  46. Gambar 4.15 Uji Coba Menampilkan Graph Live Price pada Website
  47. Gambar 4.16 Uji coba Serach Data Graph by Date
  48. Gambar 4.17 Uji Coba Menampilkan Graph by Date
  49. Gambar 4.18 Rangkaian Keseluruhan Prototype





DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART






BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan air di kota-kota besar sangatlah tinggi, terutama untuk kebutuhan rumah tangga seperti minum, mandi, mencuci dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang tinggi pemerintah menyelenggarakan program pelayanan air bersih untuk masyarakat yaitu PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). PDAM mengelola air dari sungai yang telah di sterilisasi dan mendistribusikan kepada masyarakat yang terdaftar sebagai pelanggan air PDAM. Dalam menyediakan air bersih tentunya PDAM mengenakan biaya pelayanan terhadap pelanggan setiap bulan nya, sesuai dengan air yang telah digunakan.

Namun yang berjalanan saat ini pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang didalam menghitung biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan dari pengunaan air masih menggunakan prosedur yang manual yaitu petugas harus mendatangi satu per satu pelanggan dan mengecek nilai volume/tekanan yang dikeluarkan setiap bulannya kemudian dikonversikan ke dalam nilai biaya yang dikenakan. Hal ini menyebabkan pelayanan yang kurang efisien, Masalah lain yang timbul yaitu tidak adanya informasi kepada pelanggan berapa biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan nya yang berdampak kurangnya informasi pada saat ingin melakukan pembayaran biaya penggunaan air.

Oleh sebab itu, diperlukannya suatu sistem yang dapat memonitoring penggunaan volume air sekaligus harga yang dikeluarkan dari penggunaan dan data pelanggan dapat terkirim secara otomatis kepada perusahaan, sehingga pelanggan dapat secara langsung melihat penggunaan air mereka dan petugas secara otomatis mendapatkan data pelanggan tanpa harus mengunjungi pelanggan satu per satu, Mikrokontroler yang digunakan pada Sistem Monitoring ini adalah WEMOS D1Mini yang merupakan salah satu varian dari papan siskuit ESP8266.

Berdasarkan permasalahan yang telah dirangkum diatas, maka diadakanlah penelitian dengan judul “PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGGUNAAN AIR BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG”. Dengan dilaksanakannya penelitian ini dan adanya sistem monitoring penggunaan air berbasis Internet of Things pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan memudahkan pelanggan mendapatkan informasi mengenai penggunaan air dan biaya yang harus dikeluarkan, pelanggan dapat memantau penggunaan air yang mereka gunakan secara digital serta dapat mempermudah pekerjaan petugas dilapangan.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulannya untuk rumusan masalah yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Bagaimana merancang sebuah alat monitoring penggunaan air yang dapat dikonversi kedalam volume dan biaya pegunaan?
  2. Bagaimana penerapan teknologi Internet of Things pada sebuah mikrokontroler Wemos D1 Mini yang berbasis ESP8266?
  3. Bagaimana membuat sebuah sistem informasi yang dapat memonitor penggunaan air pelanggan secara real time clock?


Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Adanya pembatasan terhadap penelitian ini agar sesuai dengan tujuan, penulis memberikan ruang lingkup sebagai berikut:

  1. Merancang sistem monitoring yang dapat mempermudah layanan serta informasi kepada pelanggan mengenai biaya yang dikeluarkan dari penggunaan air PDAM Benteng Tirta Jaya Kota Tangerang.
  2. Prototipe menggunakan Wemos D1 Mini sebagai otak untuk mengintruksikan Sensor Water Flow, LCD Display, Buzzer dan sekaligus sebagai media transfer data.
  3. Merancang sebuah alat yang dapat membantu pelanggan dalam memonitor penggunaan air serta biaya pemakaian secara real time clock.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengolah data - data yang telah didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, serta untuk mengaplikasikan ilmu dan materi yang telah didapatkan selama ini. Antara lain tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Menghasilkan sebuah alat sistem monitoring yang dapat mempermudah layanan serta informasi kepada pelanggan mengenai biaya yang dikeluarkan dari penggunaan air.
  2. Membantu pelanggan dalam memonitor penggunaan air serta biaya pemakaian secara real time clock.
  3. Mempermudah pekerjaan petugas lapangan agar pekerjaan menjadi efektif dan efisien.


Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat yang telah dihasilkan setelah dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
  2. Membantu pekerjaan petugas dalam hal pengecekan penggunaan disetiap pelanggan.
  3. Memberikan informasi kepada pengguna tentang penggunaan air dan biaya yang harus dikeluarkan.


Metode Penelitian

Dalam rangka menghasilakn karya yang sesuai dengan teori ilmiah dan tepat guna, maka dalam penyusunannya ada beberapa metode yang diterapkan, Metode Penelitian yang diterapkan penulis dalam peneletian ini yaitu:


Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi (Observation)

Melakukan observasi untuk mendapatkan data yang dilakukan dengan pengamatan lapangan tentang apa saja yang dibutuhkan.


Metode Wawancara (Interview)

Suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan-keterangan yang di inginkan dengan cara melakukan tanya jawab kepada stakeholder dan pelanggan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.


Metode Studi Pustaka (Literature Review)

Mendapatkan informasi melalui media pembelajaran baik itu buku-buku dan juga Literature Review yang berhubungan dengan penelitian ini dari berbagai sumber-sumber yang ada baik tertulis maupun elektronik.


Metode Analisis

Pada metode ini, penulis menganalisa dari sistem-sistem yang sudah ada, bagaimana sistem tersebut bekerja, apa saja komponen yang digunakan untuk membangun sistem tersebut dan apa kelebihan serta kekurangan dari sistem tersebut.


Metode Perancangan

Pada metode ini, penulis menggunakan metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart program dan flowchart sistem di mana akan dijabarkan dari masukan hingga keluaran dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan bagaiman sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. di mana akan dijabarkan dari masukan hingga keluaran.


Metode Prototype

Pada metode ini, penulis menggunakan metode Prototype Evolutionary karena metode dari prototipe ini akan terus dikembangkan hingga memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan.


Metode Pengembangan Sistem

Pada metode ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) untuk mengembangkan sistem-sistem yang sudah ada dengan beberapa tahapan seperti perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem.


Metode Pengujian

Metode Pengujian ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Penulisan menggunakan metode Black Box, karena metode tersebut dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.


Sistematika Penulisan

Laporan Skripsi ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci, dengan sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan landasan teori serta dijelaskan beberapa definisi yang berkaitan dengan penelitian serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, sistem yang berjalan, permasalahan beserta alternatif pemecahan masalah tersebut, serta berisi tentang pembahasan, perancangan alat, cara kerja rangkaian secara keseluruhan dan elisitasi.

BAB IV HASIL & UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan dan konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan serta pengembangan untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN





BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Hengki Tamando Sitohang (2018:7)[1], dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara, “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk suatu sasaran tertentu”.

Maniah dan Hamidin (2017:1)[2], dalam bukunya menyatakan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan unutk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.


Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2016:10)[3], sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem, karakteristik dari sebuah sistem yang dimaksud adalah :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari scjumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja suma membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem terscbut dapat beupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan dacrah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisal- pisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

    Bentuk apa pun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubung sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, "program adalah maintenance inpu yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi

  6. Kcluaran Sistem (Output)

    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi, Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah dan direncanakan.


Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2016:11)[3], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi. sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat olch manusia misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem Informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem determenistik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh lingkungan luanya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi olch lingkaran luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Indrajani (2018: 2)[4], data adalah representasi fakta yang mewakili suatu objek, seperti pelanggan, karyawan, mahasiswa, dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, dan kombinasinya.

Tyoso (2016: 22)[5], berpendapat, data hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi. Sistem informasi menggunakan data yang disimpan dalam file komputer dan database untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan.


Definisi Informasi

Menurut George H.B & William S.H dalam Mulyati, dkk (2016:3)[6], “Informasi adalah data diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan”.

Menurut Maimunah dalam Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin (2015:57)[7], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.


Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri dalam Azizah, dkk (2017:16)[8], Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan, diantaranya:

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan –kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap – tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

George M. Scoot sebagaimana dikutip oleh Patma, Maskan dan Utaminingsih (2018:8)[9], Sistem informasi merupakan kumpulan dari sistem sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.

Menurut Harfizar, Yuliana dan Affifudin dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 195)[7], “Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.”


Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Peter Sutanto dkk (2017:2)[10], “Flowchart adalah suatu teknik analisa yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas. Keuntungan dari penggunaan flowchart adalah representasi dalam bentuk gambar lebih mudah dipahami dan membuat lebih mudah dalam menyimpan suatu data interview serta dapat dengan mudah dan cepat untuk direvisi”.

Menurut Andini Tirta Cricela Suleman dkk (2017:3)[11], “Flowchart adalah penyajian secara grafis dari sistem informasi dan sistem operasi yang terkait. Sistem informasi disini meliputi proses, aliran logis, input, output, dan arsip”.


Simbol Flowchart

Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar seperti dibawah ini :


Gambar 2.2 Simbol Flowchart Dan Fungsinya
Sumber: Tri (2015:8)[12]


Jenis-Jenis Flowchart

Flowchart dapat dibagi kebeberapa jenis diantaranya :

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Merupakan diagram yang menggambarkan alur kerja atau kegiatan sedang dikerjakan suatu sistem secara keseluruhan.

  2. Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart Program merupakan keterangan yang terinci tentang bagaimana setiap tahapan program atau prosedur sesungguhnya akan atau telah dilaksanakan dan sekaligus menunjukkan setiap tahapan kegiatan pada urutan yang tepat.

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart Skematik ini tidak sekedar menggunakan simbol-simbol Flowchart yang standar, melainkan menggunakan gambar-gambar komputer, perlengkapan lain yang digunakan pada sistem.

  4. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

    Flowchart dokumen mempunyai kegunaan utamanya adalah menelusuri alur sistem dari satu bagian ke bagian lainnya yaitu bagaimana alur diproses, dicatat dan disimpan

  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart Proses merupakan suatu teknik deskripsi rekayasa yang memecahkan masalah dengan langkah-langkah sesuai pada suatu prosedur atau sistem.


Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Susanto, dkk dalam Majalah Ilmiah UNIKOM (2016:41)[13], System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Konsep SDLC ini mendasari berbagai jenis model pengembangan perangkat lunak untuk membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi. Model-model SDLC yang sering digunakan antara lain Waterfall dan Prototyping.

Pada karya ilmiah ini peneliti menggunakan metode prototype. Model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai. Prototipe tersebut akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.


Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Darmawan dalam Martono, dkk (2017:163)[14], “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Menurut Fajarianto (2015:55)[15] “Prototipe adalah alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototipe disebut prototyping”.


Jenis-Jenis Prototype

Menurut McLeod dalam Mulyani (2016:27)[16], mendefinisikan 2 tipe dari prototype, diantaranya sebagai berikut:

  1. Evolutionary Prototype

    Evolutionary Prototype yaitu prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem. Tahapan langkah Evolutionary Prototype :

    1. Analisis kebutuhan user
    2. Membuat prototype
    3. Menyesuaikan prototype
    4. Menggunakan prototype
  2. Requirements Prototype

    Requirements Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur sistem dimana pengguna atau pemilik sistem tidak bisa mendefinisikan sistem tersebut. Tahapan langkah Requirements Prototype, diantaranya sebagai berikut:

    1. Analisis kebutuhan user
    2. Membuat prototype
    3. Menyesuaikan prototype dengan kebutuhan user
    4. Membuat sistem baru
    5. Melakukan testing sistem
    6. Menyesuaikan dengan keinginan user
    7. Menggunakan system


Konsep Dasar Internet of Things

Definisi Internet of Things

Menurut Hidayatullah, dan Sudirman (2017:36)[17], “IoT adalah sebuah jaringan internet yang menyediakan, mengolah dan mentransfer informasi digital yang diperoleh dari peralatan sensor seperti identifikasi radio frekuensi (RFID), sensor infra merah, GPS, scanner dan smart meter (Momoh, 2009)”.

Menurut Sulistyanto, dkk (2015:22)[18], “Internet of Thing atau IoT adalah arsitektur terdiri dari hardware khusus, sistem software, Web API, protocol yang bersama membuat lingkungan yang mulus dimana device embedded pintar dapat terkoneksi ke internet semisal data sensor dapat diakses dan sistem kontrol dapat digerakkan melalui internet”.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Sutopo, dkk (2016:25)[19], mengatakan bahwa, “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisispkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Menurut Betha Sidik yang dikutip oleh Fahmi Risky Nugraha dalam Jurnal SINERGI (2018:11)[20], “PHP adalah dikenal dengan sebagai salah satu bahasa pemrograman yang dapat membentuk HTML dan dapat di jalankan server web, Code HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan Code HTML yang dibentuk dengan editor teks atau editor, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.”


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Santoso, Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:86)[21], “Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Menurut Yahya, dkk (2015:59)[22], mendefinisikan, “XAMPP adalah suatu bundel sub server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web, Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Raharja U dkk sebagaimana yang dikutip oleh Albar, Hardiyanti, dan Romadhona dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017:254)[23],. Database merupakan kumpulan data-data yang saling terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data-data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.

Dalam bukunya Indrajani (2018:2)[4], database merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Albar, Hardiyanti, dan Romadhona dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017:254)[23], MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah banyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi web. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database serta menjalankan fungsi sebagai pengolah data.

Menurut Sutopo, dkk (2016:25)[19], MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System).

Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Untung Rahardja, dkk (2018:78)[24], website merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks. data gambar, data animasi, suara, video atan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis ataupun dinamis yang berbentuk rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman-halaman situs yang tersimpan dalam sebuah server/hosting, dan teridentifikasi melalui sebuah nama yang disebuat juga sebagai domain atau sub domain.

Menurut Faridi, Aripianti, dan Retno dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016: 189)[25], menyimpulkan bahwa, World Wide Web (WWW) atau sering dikenal dengan web yaitu merupakan salah satu layanan suatu ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan menggunakan link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah dkk, pada Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia STMIK Amikom (2016)[26], Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dengan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap :

  1. Elisitasi Tahap I.

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II.

    Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis dieksekusi. Penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential) adalah sebagai berikut :

    1. M (Mandatory)

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D (Desirable)

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I (Inessential)

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI.

  3. Elisitasi Tahap III.

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. “T” artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan
    2. “O” artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan
    3. “E” artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa options, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Maulani dkk dalam CCIT Journal (2019:3)[27], “Black Box Testing pengujian kotak hitam adalah menguji perangkat lunak dari sisi spesifikasi fungsionalnya saja, tidak menguji desain dan kode programnya”.

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115)[28], “Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Tujuan Penggunaan Black Box Testing

Berikut ini adalah tujuan dalam penggunaan metode black box testing, yaitu :

  1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.
  2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.

Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.



Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Dharmawan (2017:1)[29], “Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa sebuah IC (Integrated Ciruit).

Menurut Amirah dan Salman (2018:8)[30], “Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program did umumnya terdiri dari CPU (central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya”.


Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Rahman (2018:2)[31],Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:

  • CPU (Central Procesing Unit)
  • RAM (Read Only Memory)
  • I/O (Input/Output)

Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontrol memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter dan lain-lain.


Konsep Dasar Arduino IDE

Definisi Arduino IDE

Menurut Ariessanti, dkk (2015:167)[32], “IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng- upload ke dalam memory microcontroller”.


Konsep Dasar ESP8266

Definisi ESP8266

Menurut Saputra (2018)[33], ESP8266 merupakan sebuah platform open source, berbasiskan hardware dan software yang fleksibel dan mudah untuk digunakan. ESP8266 adalah sebuah SoC (System on Chip) yang sudah terintegrasi dengan mikrokontroller Tensilica 32bit, antarmuka standar digital periferal, switch antena, power amplifier, filter, dan manajemen daya. Pada ESP8266 menyediakan fitur wireless dengan frekuensi 2.4 Ghz (802.11 b/g/n) yang mendukung enkripsi WPA dan WPA2. Selain itu, ESP8266 juga sudah mendukung Inter-Integrated Circuit (I2C), Analog to Digital Converter (10 -bit ADC), Serial Peripheral Interface (SPI), I2S Interface dengan DMA (berbagi pin dengan GPIO), UART (pada pin khusus, ditambah UART yang hanya mentransmisikan dapat diaktifkan pada GPIO2), dan pulse width modulation (PWM).


Gambar 2.3 ESP8266


Konsep Dasar Wemos

Definisi Wemos

Menurut Eko (2016)[34], “Wemos merupakan salah satu arduino compatible development board yang dirancang khusus untuk keperluan IoT. Wemos menggunakan chip SoC WiFi yang cukup terkenal saat ini yaitu ESP8266.

Wemos merupakan salah satu arduino compatible development board yang dirancang khusus untuk keperluan IoT. Wemos menggunakan chip SoC WiFi yang cukup terkenal saat ini yaitu ESP8266. Cukup banyak modul WiFi yang menggunakan SoC ESP8266. Namun Wemos memiliki beberapa kelebihan tersendiri yang menurut saya sangat cocok digunakan untuk penerapan teknologi Internet of Things.

Beberapa Fitur dari Wemos adalah :

  1. 11 digital input/output pins
  2. Interrupt/pwm/I2C/one-wire
  3. 1 analog input(3.2V max input)
  4. 16M bytes(128M bit) Flash
  5. External antenna connector
  6. Built-in ceramic antenna
  7. New CP2104 USB-TO-UART IC
  8. Same size as D1 mini, but more light


Gambar 2.4 Wemos D1 mini ESP8266
Sumber : wemos.cc


Tabel 2.1 Spesifikasi Wemos D1 mini


Tabel 2.2 Fungsi Pin Wemos D1 mini ESP8266



Konsep Dasar Water Flow Sensor

Definisi Water Flow Sensor

Menurut Hakim dkk. (2018)[35], Water Flow Sensor merupakan sebuah perangkat sensor yang digunakan untuk mengukur debit fluida. Sebagaimana pada semua sensor, keakuratan absolut dari pengukuran membutuhkan pengkalibrasian sensor. Pada perancangan penelitian ini tipe water flow sensor yang digunakan merupakan mechanical water flow sensor. Sensor tipe ini memiliki rotor dan transducer hall-effect didalamnya untuk mendeteksi putaran rotor ketika fluida melewatinya. Putaran tersebut akan menghasilkan pulsa digital yang banyaknya sebanding dengan banyaknya fluida yang mengalir melewatinya.


Gambar 2.5 Water Flow Sensor


Tabel 2.3 Spesfikasi Sensor Water Flow



Prinsip Kerja Water Flow Sensor


Gambar 2.6 Prinsip kerja Water Flow Sensor

[35] Pada gambar tersebut ketika fluida mengalir melewati rotor, fluida tersebut mengakibatkan rotor tersebut bergerak dengan kecepatan yang proporsional dengan kecepatan linier fluida. Putaran rotor ini menyebabkan ujung blade rotor yang memiliki magnet menghasilkan pulsa digital on dan off yang dibaca oleh transduser hall effect yang ada pada rangkaian pendeteksinya. Pada gambar 4 ini adalah bentuk pulsa sinyal yang dihasilkan dari sensor. Hall-Effect Sensor merupakan transduser yang output tegangannya berubah terhadap respon medan magnetik. Hall effect sensor biasanya digunakan untuk switching proximity, posisi, deteksi kecepatan dan aplikasi pengukuran arus listrik.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi ''Literature Review

Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 185)[36], literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Supardi Sigit dan Fajri Setiawan (2018)[37], dalam Jurnal Ilmiah CERITA (Creative Education Of Research in Information Technology And Artificial Informatics) yang berjudul Alat Monitoring Transformator menggunakan Metode Tracking Berbasis Arduino pada PT. PLN. Penelitian ini membahas tentang sebuah alat monitoring transformator berbasis Internet of Things dengan penggunaan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai User Interface dan informasi data yang bersifat realtime.
  2. Roihan, A., Prasetyo, M. S. B., & Rifa’i, A. (2017)[38], dalam Jurnal Ilmiah CERITA (Creative Education Of Research in Information Technology And Artificial Informatics) yang berjudul Monitoring Location Tracker untuk Kendaraan Berbasis Raspbery Pi. Penelitian ini membahas tentang penerapan teknologi Internet of Things dalam sebuah sistem monitoring location tracker mobil dinas dengan media GPS yang berbasis web secara realtime clock.
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Desy Apriani, Kharis Munawar, dan Ade Setiawan(2019)[39], dalam Jurnal Ilmiah SENSI (Strategic of Education in Information System) yang berjudul Alat Monitoring pada Depo Air Minum Biru cabang Nagrak Kota Tangerang menggunakan Air Galon berbasis SMS Gateway. Penelitian ini membahas tentang suatu sistem monitoring sisa air galon menggunakan sensor infra merah dan mengirim notifikasi berupa SMS ketika air sudah mencapai batas rendah.
  4. Penelitian ini dilakukan oleh Ahmad Roihan, Angga Permana, dan Desy Mila (2016)[40], dalam Jurnal Ilmiah ICIT (Innovative Creative and Information Technology) yang berjudul Monitoring Kebocoran Gas menggunakan Mikrokontroler Arduino UNO dan ESP8266 berbasis Internet of Thing. Penelitian ini membahas tentang penerapan teknologi Internet of Things dengan mikrokontroller ESP8266 untuk memonitoring kebocoran tabung gas didalam suatu ruang, dengan penggunaan buzzer sebagai alarm.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty (2018)[41], dalam Jurnal Ilmiah CCIT (Creative Communication and Innovative Technology) yang berjudul Pengontrolan Ketinggian Air pada Bak Penampung berbasis Node Mcu. Pada penelitian ini membahas tentang sebuah prototype pengontrolan ketinggian air dengan Node Mcu berbasis ESP8266 untuk sistem kontrol otomatis yang akan melakukan aksi jika bak penampung air sudah penuh menggunakan apikasi blynk.
  6. Penelitian ini dilakukan oleh Endang Sunandar, Asep Saefullah, dan Yudha Qirana Meka (2017)[42], dalam Jurnal Ilmiah CCIT (Creative Communication and Innovative Technology) yang berjudul Prototype Monitoring area parkir mobil berbasis Arduino UNO untuk mendeteksi ketersediaan Slot Parkir secara otomatis. Penelitian ini membahas tentang sistem monitoring slot parkir menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler dengan penggunaan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai User Interface serta LED sebagai indikator.
  7. Penilitian yang dilakukan oleh Hendra Kusumah, Alfiantoro dan Muhamad Idris (2016)[43], dalam Jurnal Ilmiah CCIT ( Communication and Innovative Technology ) yang berjudul Sistem Pengukur Tinggi dan Berat Badan untuk Posyandu menggunakan Mikrokontroler ATMega8535. Pada penelitian ini membahas tentang pengukuran ketinggian menggunakan sensor ultrasonic serta penggunaan LCD (Liquid Crystal Display) 16x2.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Rafika, A. S., & Andoyo, W. D. (2015)[44], dalam Jurnal Ilmiah CCIT (Creative Communication and Innovative Technology) yang berjudul Prototype Perancangan Sistem Otomatis Pembaca Suhu Ruangan menggunakan Output Kipas Dan Sensor LM35 berbasis Mikrokontroler ATMega 16. Pada penelitian ini membahas tentang sebuah prototype pembaca suhu ruangan otomatis menggunakan sensor LM35 dilengkapi LCD (Liquid Crystal Display) 16x2, Ketika disituasi level yang ditentukan kipas akan menyala secara otomatis.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Chetna Bhisekar, Harshalata Meghare, Shital Parate, Swati Prajapati, Bhushan Meshram, dan Prof. N. P. Bobade(2018)[45], dalam Jurnal Ilmiah Internasional IRJET (International Research Journal of Engineering and Technology) yang berjudul An IoT Based Water Monitoring System For Smart City. Pada penelitian ini membahas tentang penerapan Internet of Things pada mikrokontroller ESP8266 unuk memonitoring penggunaan, kualitas, serta ph air secara realtime dan penggunaan aplikasi blynk sebagai user interface.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Gowthamy J, Chinta Rohith Reddy, Pijush Meher, Saransh Shrivastava, Guddu Kumar(2018)[46] dalam Jurnal Ilmiah Internasional IRJET (International Research Journal of Engineering and Technology) yang berjudul Smart Water Monitoring System using IoT. Pada penelitian ini membahas tentang Penerapan Internet of Things pada Mikrokontroler Arduino Uno dengan Wi-Fi Module untuk memonitoring penggunaan air menggunakan sensor water flow serta dilengkapi pemantauan ketinggian isi tangki menggunakan sensor ultrasonik.

Dari literature review yang bersumber dari berbagai jurnal, penelitian menyimpulkan bahwa pemanfaatan mikrokontroller yang berbasis ESP8266 dan pemanfaatan teknologi Internet of Things telah banyak digunakan dalam membangun sebuah sistem monitoring yang bersifat realtime clock, tak terkecuali dalam sistem monitoring penggunaan air. Selain itu penggunaan LCD (Liquid Crystal Display) telah banyak digunakan sebagai media output informasi data digital serta penggunaan buzzer banyak digunakan sebagai alarm notifikasi.

Maka dari itu penulis membuat penelitian mengenai penerapan teknologi Internet of Things dalam sebuah sistem monitoring penggunaan air menggunakan sensor aliran air untuk menghitung volume debit air yang di konversi kedalam satuan harga, informasi bersifat digital ditampilkan menggunakan LCD dan juga Website.




BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang

Sejarah Singkat PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang

PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang merupakan user dalam pengelolaan air minum di Kota Tangerang yang mana pada awalnya didirikannya berdasarkan pada Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 33 tahun 1995 tentang pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang, Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Nomor 30 Tahun 1995 tentang Organisai dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air minum Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang .

Adapun dalam perjalanannya dasar hukum PDAM Tirta benteng Kota Tangerang mengalami perubahan yaitu, Peraturan daerah kota tangerang nomor : 14 tahun 2002 tentang perubahan atas peraturan daerah kotamadya daerah tingkat II tangerang nomor 11 tahun 1999 tentang pelayanan air minum di wilayah kotamadya daerah tingkat II tangerang. Peraturan daerah kota tangerang nomor : 10 tahun 2009 tentang perubahan atas peraturan daerah kotamadya daerah tingkat II tangerang nomor 33 tahun 1995 tentang pembentukan perusahaan daerah air minum kotamadya daerah tingkat II tangerang peraturan daerah kota tangerang nomor : 11 tahun 2009 tentang organ dan kepegawaian pdam

Tugas dari PDAM itu sendiri yaitu menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek social, kesehatan, pelayanan umum serta melaksanakan kebijakan umum yang digariskan oleh walikota Tangerang.

Fungsi dari PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang meliputi :

  1. Pelayanan umum dan jasa
  2. Penyelenggara kepetingan umum
  3. Peningkatan pendapatan daerah


Visi, Misi, Dan Motto PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang


Gambar 3.1 Logo PDAM Trita Benteng

Untuk suatu kemajuan usaha agar mampu bersaing dengan perusahaan sejenis, PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang menerapkan visi dan misi perusahaan sebagai berikut:


Visi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang

Menjadikan Perusahaan yang Berkembang, Sehat serta Melayani.


Misi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang

  1. Percepatan Penambahan Cakupan Layanan.
  2. Menyediakan Kebutuhan Air Minum bagi Masyarakat secara Berkesinambungan melalui Pelayanan Prima.
  3. Meningkatkan Kinerja Keuangan Perusahaan.
  4. Meningkatkan Kualitas SDM agar mampu Berkreasi dan Berinovasi secara Profesional serta Meningkatkan Kesejahteraan Pegawai.
  5. Membina Hubungan Baik dengan Pelanggan dan StakeHolder Perusahaan.


Motto PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang

“Mengutamakan pelayanan dan kepuasan”


Lokasi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang

Letak kantor pusat PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang berada di Jl. Komplek PU Prosida Bendungan 10 Pasar Baru, RT.001/RW.002, Kel. Mekarsari, Kec. Neglasari, Kota Tangerang, Banten 15129.


Struktur Organisasi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang

Lampiran Keputusan Walikota Tangerang Nomor : 800/KEP.249-PDAM.TB/2017 Tentang Pengesahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang

Tanggal : 29 Maret 2017


Gambar 3.2 Struktur Organisasi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang


Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Direktur

    Tugas dan Tanggung Jawab: Memimpin, merencanakan, membina, mengkoordi nasikan dan mengendalikan penyelenggaraan seluruh kegiatan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

  2. Staf Khusus Bidang Manajemen Umum dan Keuangan

    Tugas dan Tanggung Jawab: Menyajikan laporan dan mengevaluasi masalah yang menyangkut Bidang Umum & Keuangan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

  3. Staf Khusus Bidang Teknik

    Tugas dan Tanggung Jawab: Menyajikan laporan dan mengevaluasi masalah yang menyangkut Bidang Teknik PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

  4. Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan

    Tugas dan Tanggung Jawab: Memimpin, mengontrol dan mengkoordinir serta mengevaluasi kegiatan tata usaha di bidang hukum dan kepegawaian, administrasi umum dan pergudangan, kas, anggaran serta akuntansi perusahaan.

  5. Kepala Seksi Hukum dan Kepegawaian

    Tugas dan Tanggung Jawab: Memimpin, mengontrol dan mengkoordinir serta mengevaluasi dan inventarisasi atau pemutakhiran data mengenai hal-hal yang memerlukan keputusan/peraturan direksi atau menerima masukan dari masing-masing bagian untuk dibuat draft keputusan/peraturan Direktur.

  6. Kepala Seksi Administrasi Umum dan Pergudangan

    Tugas dan Tanggung Jawab: Mengkordinasikan pengadaan barang dan perawatan bangunan, gedung kantor, rumah dinas serta kendaraan dinas yang terdaftar sebagai milik PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

  7. Kepala Seksi Kas dan Penagihan

    Tugas dan Tanggung Jawab: Mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan penerimaan rekening air dan non air, melaksanakan transaksi pembayaran, memantau saldo kas serta membackup data rekening air dan non air.

  8. Kepala Seksi Anggaran

    Tugas dan Tanggung Jawab: Merencanakan, mengkoordinir penyusunan anggaran tahunan perusahaan, mengontrol realisasi anggaran dan membuat laporan tentang DKB.

  9. Kepala Seksi Akuntansi

    Tugas dan Tanggung Jawab: Merencanakan, mengkoordinir dan mengontrol serta menganalisa laporan persediaan barang, perhitungan pajak dan penghimpun pajak perusahaan setiap bulan, triwulan dan tahunan untuk menjamin aktualisasi dan keakuratan data persediaan serta ketepatan perhitungan pungutan pajak dan waktu pembayaran pajak.

  10. Kepala Bagian Hubungan Langganan

    Tugas dan Tanggung Jawab: Memimpin, mengatur, membimbing, mengawasi dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan administrasi hubungan langganan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

  11. Kepala Seksi Administrasi Pelanggan

    Tugas dan Tanggung Jawab: Komplain pelanggan, menerima pendaftaran sambungan baru, memonitor rekening pelanggan, dan menampung keluhan pelanggan untuk kemudian di distribusikan ke bagian terkait sesuai dengan bidang tugasnya, mensurvey data pelanggan dan kepuasan pelanggan.

  12. Kepala Seksi Pengembangan Pelanggan

    Tugas dan Tanggung Jawab: Menyusun rencana kerja seksi Pengembangan Pelanggan, mendistribusikan tugas dan memberi pertunjuk pelaksanaan kegiatan pada bawahan sesuai dengan rencana kerja.

  13. Kepala Seksi Hubungan Masyarakat

    Tugas dan Tanggung Jawab: Menerima, mengolah dan mensosialisasikan informasi penting ke pihak eksternal perusahaan dengan merancang dan mengembangkan media komunikasi secara tepat dan akurat.

  14. Kepala Seksi Infomasi Teknologi

    Tugas dan Tanggung Jawab: Memimpin pelaksanaan pengembangan sistem, operasi sistem, aktifasi pengolahan data, pengawasan dan mengurus jalannya aktifasi bagi kepentingan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

  15. Kepala Bagian Teknik

    Tugas dan Tanggung Jawab: Menyiapkan program kebutuhan investasi bagi bisnis unit untuk memenuhi strategi aset dan mengkoordinasikan berbagai hasil perencanaan yang berasal dari unit teknik.

  16. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengawasan Teknik

    Tugas dan Tanggung Jawab: Menyiapkan perencanaan aset yang spesifik secara rinci untuk tiap-tiap unit bisnis, mengidentifikasikan, memberikan batas ruang lingkup dan menilai investasi-investasi yang diperlukan dari berbagai unit bisnis.

  17. Kepala Seksi Pengolahan Air dan Laboratorium

    Tugas dan Tanggung Jawab: Mengkoordinir dan mengontrol kegiatan proses pengolahan air baku menjadi air minum, bertanggung jawab terhadap kualitas air olahan di Instalasi Pengolahan, untuk menghasilkan kualitas air yang diproduksi sesuai dengan baku dan standar yang ditetapkan.

  18. Kepala Seksi Perawatan dan Pemeliharaan Instalasi Mekanik dan Pelistrikan

    Tugas dan Tanggung Jawab: Merencanakan, memimpin, mengkoordinir, mengontrol layanan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan komponen mekanikal,elektrikal dan bangunan instalasi dan fasilitas lainnya.

  19. Kepala Seksi Distribusi dan Meter Air

    Tugas dan Tanggung Jawab: Memimpin, mengkoordinir dan mengontrol dalam penanggulangan gangguan air minum dan meter air. Mengelola ketersediaan tekanan dan debit pengaliran di seluruh daerah pelayanan.

  20. Kepala Seksi Produksi

    Tugas dan Tanggung Jawab: Mengkoordinir dan mengontrol kegiatan proses pengolahan air baku menjadi air minum mulai dari intake sampai ke unit instalasi pengolahan air minum di IPA dan reservoir.



Tujuan Perancangan

Penelitian ini dilakukan di lingkungan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Adapun tujuan dari perancangan Prototype Sistem Monitoring Penggunaan Air Berbasis Internet of Things pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang ini dibuat untuk menciptakan dampak positif bagi peningkatan pelayanan dan efisiensi kinerja antara lain sebagai berikut:

  1. Memudahkan petugas dilapangan dalam melakukan pengecekan serta pendataan penggunaan air pada setiap sambungan pelanggan PDAM.
  2. Memberikan Informasi kepada pelanggan perihal penggunaan air yang digunakan disertai otomatisasi konversi volume air yang digunakan kedalam satuan harga.
  3. Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan memberikan sebuah informasi penggunaan air yang bersifat digital dan realtime berbasis website.



Langkah - Langkah Perancangan Sistem

Dalam melakukan penelitian diperlukan langkah-langkah perancangan sistem dari sistem yang akan dibuat, didalam pembuatan perancangan Prototype Sistem Monitoring Penggunaan Air Berbasis Internet of Things pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang menggunakan flowchart sistem dan diagram blok serta menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), Adapun langkah-langkah yang sebagai berikut:

  1. Perencanaan

    Perencanaan yang dilakukan peneliti untuk membuat suatu prototype sistem penggunaan air berbasis Internet of Things yang akan di implementasikan pada beberapa pelanggan PDAM Tirta Bentang Kota Tangerang, sebagai Inovasi guna menigkatkan pelayanan terhadap pelanggan dan efektivitas petugas, Peneliti melakukan wawancara kepada stakeholder dan beberapa pelanggan PDAM guna untuk mempertimbangkan kegunaan dari sistem yang akan dibuat.

  2. Analisa

    Peneliti telah menganalisis sistem yang berjalan saat ini, dimana informasi yang didapat pelanggan dari penggunaan air hanya dapat diketahui ketika ingin melakukan pembayaran setiap bulannya, disisi lain petugas harus melakukan pengecekan ke setiap meteran pelanggan untuk mendapatkan data volume penggunaan air yang jumlahnya mencapai 50 ribu lebih sambungan, Untuk mengatasi masalah yang ada peneliti menganalisa memberikan solusi untuk membuat Prototype sistem monitoring penggunaan air berbasis Internet of Things.

  3. Rancangan

    Perancangan dalam penelitian ini meggunakan mikrokontroler berbasis ESP8266 yang memiliki modul Wi¬Fi dapat dimanfaatkan untuk mengkoneksikan jaringan internet, Penelitian ini menerapkan teknologi Internet of Things sebagai media transfer data dari mikrokontroler. Bahasa PHP digunakan untuk mengkoneksikan alat ke dalam web server yang menampilkan data dari mikrokontroler.

  4. Implementasi

    Implementasi dilakukan pada pelanggan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dalam bentuk Prototype. dengan memasang rangkaian Prototype pada sambungan pelanggan dan mengkoneksikan alat ke jaringan internet sebagai media transfer data.

  5. Pemeliharaan

    Pemeliharaan rangkaian prototype diperlukan untuk menjaga sistem dapat berjalan dengan baik setelah implementasi dan uji coba dilakukan.



Diagram Blok

Diagram blok digunakan untuk mempermudah perancangan serta memperlihatkan komponen-komponen yang digunakan pada alat ini, dapat dilihat pada gambar 3.5.


Gambar 3.3 Blok Diagram Alat

Keterangan:

  1. Mikrokontroler Wemos D1 Mini sebagai Otak proses, input, dan output keseluruhan rangkaian alat yang dibuat.
  2. Sensor Water Flow merupakan komponen yang digunakan untuk mengukur volume air yang dikonversikan menjadi debit dan biaya air.
  3. Module Push Button merupakan komponen media input yang digunakan untuk mengontrol on/off pada LCD (Liquid Crystal Display) 20X4 dan sebagai tombol mute pada Buzzer
  4. LCD (Liquid Crystal Display) 20X4 sebagai media output yang digunakan untuk menampilkan nama perusahaan, nama pengguna, debit /liter, serta biaya penggunaan air.
  5. LED (Light-Emitting Diode) merupakan komponen output yang digunakan sebagai indikator dari suatu proses.
  6. Buzzer merupakan komponen output suara yang digunakan sebagai indikator peringatan.
  7. ESP8266 yang terdapat pada Wemos D1 Mini berfungsi untuk mengirim data melalui internet kedalam database yang kemudian data ditampilkan pada website.
  8. My-SQL sebagai database server yang menampung data yang dihasilkan dari mikrokontroller
  9. Website sebagai interface yang dapat diakses melalui web server goole chrome, mozilla firefox, internet exploer dan sebagainya



Flowchart Sistem

Flowchart Sistem menggambarkan alur proses dari suatu sistem yang berisi langkah – langkah vata kerja sebuah sistem, Flowchart Sistem memiliki tujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami setiap langkah dan cara kerja sistem yang di rancang. Flowchar sistem penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7. Flowchart Sistem dibawah ini.


Gambar 3.4 Flowchart Sistem

Keterangan :

  1. Pada proses permualaan pemberian nilai tarif1, tarif2, tarif3, dan tarif awal (Int. Beban)
  2. Pada tahap selanjutnya proses konversi data tarif ke dalam debit
  3. Pada proses selanjutnya menampilkan debit air pada LCD (Liquid Crystal Display) 20x4
  4. Pada tahap proses selanjutnya menampilkan informasi debit air dalam satuan liter
  5. Pada tahap berikutnya Sensor water flow membaca tekanan penggunaan air
  6. Pada proses selanjutnya jika penggunaan debit volume > = 5 Liter terdapat 2 kondisi yaitu Ya dan Tidak, Apabila ya maka Tarif yang dikenakan yaitu tarif1 =(Volume*375+Tarif awal), jika tidak ke tahap beriikutnya
  7. Pada tahap ini jika penggunaan debit volume 5 > = Volume < = 20 Liter terdapat 2 kondisi yaitu Ya dan Tidak, Apabila ya maka Tarif yang dikenakan yaitu tarif2 =(Volume*2.250+Tarif awal), jika tidak ke tahap beriikutnya
  8. Pada tahap ini jika penggunaan debit volume > = 20 Liter maka Tarif yang dikenakan yaitu tarif2 =(Volume*3.750+Tarif awal)
  9. Pada proses selanjutnya menampilkan Informasi debit air dan harga yang dikenakan sesuai dengan penggunaan air.
  10. Pada tahapan berikutnya yaitu Reset Data terdapat 2 kondisi yaitu Ya dan Tidak, Apabila Ya akan menampilkan Nilai 0 Debit Air dan Harga pada LCD, jika tidak maka kembali ke tahap permulaan.



Cara Kerja Alat

Tahap ini menjelasakan proses dari cara kerja Prototype Sistem Monitoring Penggunaan Air Berbasis Internet of Things pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, antara lain sebagai berikut:

  1. Alat ini dapat menghitung penggunaan air pelanggan PDAM dengan memanfaatkan rotor dan transducer hall-effect yang tedapat pada Sensor Water Flow mendeteksi putaran rotor ketika air melaluinya, nilai pulsa digital dari putaran rotor sama banyaknya dengan air yang mengalir.
  2. Alat ini dapat mengkonversi nilai yang didapat dari putaran rotor dalam Sensor Water Flow dengan syntax program yang sudah di upload yang diproses oleh Wemos D1 Mini kemudian menghasilkan volume penggunaan air yang nilainya sudah dikonversi kedalam satuan harga.
  3. Alat ini dapat menampilkan data digital dengan penggunaan LCD (Liquid Crystal Display) 20X4 sebagai media output yang digunakan untuk menampilkan nama perusahaan, nama pengguna, debit /liter, serta biaya penggunaan air.
  4. Alat ini dapat menampilkan data penggunaan secara real time clock yang ditampilkan ke dalam suatu web server dengan memanfaatkan Modul ESP8266 yang dapat terkoneksi dengan internet.
  5. Alat ini dapat memberikan notifikasi berupa suara ketika penggunaan telah mencapai batas tertentu dengan memanfaatkan modul buzzer aktif.
  6. Alat ini terhubung dengan website yang terdapat Grafik Riwayat Penggunaan serta Grafik penggunaan secara realtime.



Pembuatan Alat

Dalam pembuatan alat ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang agar prototype sistem berfungsi dengan baik, yang terdiri dari beberapa komponen yang dirangkai dan dikomunikasikan. diantaranya:

  1. Hardware
    1. Wemos D1 Mini
    2. PCB (Printed Circuit Board)
    3. Water Flow Sensors
    4. Push Button Module (Merah dan Kuning)
    5. Push Button Power On/Off
    6. Buzzer Module
    7. Integrated Circuit I2C
    8. LCD (Liquid Crystal Display) 20x4
    9. LED (Light-Emitting Diode) (Merah, Biru, dan Hijau)
    10. Kabel Jumper Male to Male
    11. Kabel Jumper Male to Female
    12. Kabel Jumper Female to Female
    13. Power Supply
  2. Software
    1. Arduino IDE Versi 1.8.10
    2. Web Browser (Google Chrome,Mozilla Firefox, Internet Explorer)
    3. XAMPP
    4. Notepad++
    5. Fritzing
    6. Clickc harts Diagram Flowchart Software
    7. Miscrosoft Word 2010



Perancangan Hardware

Berikut merupakan rangkaian perancangan perangkat keras, diantaranya sebagai berikut:

  1. Rangkaian Sensor Water Flow


    Gambar 3.5 Rangkaian Sensor Water Flow


    Tabel 3.1 Rangkaian Sensor Water Flow

  2. Rangkaian I2C dan LCD (Liquid Crystal Display) 20X4


    Gambar 3.6 Rangkaian I2C dan LCD (Liquid Crystal Display) 20X4


    Tabel 3.2 Rangkaian I2C dan LCD (Liquid Crystal Display) 20X4

  3. Rangkaian Prototype Keseluruhan


    Gambar 3.7 Rangkaian Prototype Keseluruhan



Perancangan Software

Perancangan Program Pada Arduino IDE

Tahap ini menjelaskan tahapan perancangan program menggunakan Aplikasi Arduino IDE. Berikut perancangan dari Aplikasi Arduino IDE menggunakan mikrokontroler Wemos D1 Mini :

  1. Download dan Install sofware Arduino IDE pada http://arduino.cc/
  2. Open Arduino IDE kemudian masuk ke menu File > Preference


    Gambar 3.8 Halaman Depan Arduino IDE


    Gambar 3.9 Tampilan Menu File Preference Arduino IDE

  3. Lalu pada kolom Additional Boards Manager URLs input link URL http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json dan klik OK
  4. Kemudian pilih menu Tools > Board > Board Manager


    Gambar 3.10 Tampilan Board Manager

  5. Pada kolom ketik “esp8266”, pilih “esp8266 by ESP8266 Community”. Klik pada bagian more info > pilih versi terbaru > install.


    Gambar 3.11 Instalasi Board Manager ESP8266

Langkah-langkah dalam menjalankan software Arduino IDE pada Windows 7, sebagai berikut:

  1. Klik Start > pilih Arduino
  2. Pilih menu Tool > Board > Wemos D1 R1.


    Gambar 3.12 Memilih Board Wemos D1 R1

  3. Kemudian pilih Port USB pada menu Tools > Port


    Gambar 3.13 Memilih Port USB

  4. Kemudian akan muncul tampilan Tampilan list coding untuk menulis coding program.


    Gambar 3.14 Tampilan list coding program pada Arduino IDE

    Penjelasan singkat:

    Void setup: Penetapkan nilai awal I/O suatu program

    Void Loop: Untuk fungsi yang berjalan berulang, fungsi ini bisa dieksekusi jika program yang ditulis sudah diinialisasi pada fungsi setup.

  5. Kemudian masukkan list coding klik Verify untuk memeriksa kesalahan pada list coding jika tidak error akan Done Compiling.


    Gambar 3.15 Melakukan proses Verify Coding

  6. Jika tidak ada coding yang error, maka klik Upload untuk mengunggah coding ke dalam mikrokontroler Wemos D1 Mini.


    Gambar 3.16 Mengunggah Coding Ke Mikrokontroler


Perancangan Wesbsite

  1. Tampilan Halaman Login pada Website


    Gambar 3.17 Tampilan Halaman Login pada Website

  2. Tampilan Halaman Dasboard Portal Data Pelanggan


    Gambar 3.18 Tampilan Halaman Dasboard Portal Data Pelanggan

  3. Tampilan Halaman awal Monitoring Graph by Date


    Gambar 3.19 Tampilan Halaman awal Monitoring Graph by Date

  4. Tampilan Halaman awal Monitoring Graph Live


    Gambar 3.19 Tampilan Halaman awal Monitoring Graph Live


Perancangan Database

Pada tahap ini merupakan proses perancangan membuat database menggunakan MySQL dan juga PHP.

  1. Membuat Database Penelitian ini peneliti membuat database dengan nama “iotdb’.


    Gambar 3.21 Membuat Database

  2. Membuat Tabel Database


    Gambar 3.22 Membuat Tabel Database

    Pada database “iotdb” terdapat 2 tabel “tbl_sensor” dan “tbl_user”, berikut penjelasan dari kedua tabel:

    1. Pada tabel “tbl_sensor” terdapat 5 field antara lain: sensor_user_id, sensor_id, sensor_volume, sensor_price, dan created_at. Tabel “tbl_sensor” merupakan tempat menyimpan data penggunaan yang dibaca sensor water flow serta hasil proses mikrokontroler Wemos D1 Mini dalam penggunaan air.


      Gambar 3.23 Tabel Sensor

    2. Pada tabel “tbl_user” terdapat 6 field antara lain: user_id, user_name, user_password, user_role, created_by dan created_at. Tabel “tbl_user” merupakan tempat menyimpan data pelanggan yang dikelola oleh admin.


      Gambar 3.32 Tabel User



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Pada penelitian ini menggunakan sistem flowchart untuk menggambarkan alur prosedur dam proses yang berjalan saat ini. Sistem yang berjalan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Petugas melakukan pengecekan ke setiap meteran pelanggan untuk mendapatkan data volume penggunaan, kemudian data yang didapat di serahkan kepada bagian administrasi untuk dilakukan konversi kedalam satuan harga, setelah dilakukan nya proses konversi berdasarkan golongan penggunaan, admin melakukan pengimputan data-data tersebut kedalam sebuah database, ketika pelanggan ingin melakukan pembayaran admin memasukkan data sambungan pelanggan, jika data sesusai pelanggan melakukan pembayaran.


Gambar 3.25 Flowchart Sistem yang Berjalan

Berikut ini merupakan keterangan flowchart sistem yang berjalan:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
  2. 4 (empat) simbol input/output, yang menyatakan input/output: input pertama diberikan dari admin berupa daftar pelanggan, input kedua yaitu pengimputan data yang didapat dari petugas lapangan, input ketiga memasukkan data sambungan saat ingin melakukan pembayaran, Output biaya yang dikenakan kepada pelanggan sesuai dengan penggunaan.
  3. 4 (empat) simbol Process, yang berperan untuk mengolah setiap input: process pertama pengecekan meteran pelanggan, process kedua pencatatan volume pada meteran, process ketiga admin melakukan konversi harga sesuai dengan golongan pelanggan, process keempat melakukan proses pembayaran dari penggunaan air setiap bulannya.
  4. 3 (tiga) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Ya” dan “Tidak”, yaitu: decision pertama data dari daftar pelanggan sesuai Jika "Tidak" maka akan kembali ke proses pengcekkan meteran, jika "Ya" mulai penginputan data yang didapat, decision kedua apakah ingin melakukan pembayaran. Jika "Tidak" maka kembali ke alur biaya yang dikenakan, jika "Ya" maka admin memasukkan data sambungan, decision ketiga apakah data yang dimasukkan sesuai dengan data pelanggan yang ingin membayar. Jika "Tidak" maka masukkan kembali data pelanggan, jika "Iya" maka pelanggan melakukan proses pembayaran.



Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah melakukan observasi, wawancara, dan analisis maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut:

  1. Tidak adanya informasi biaya penggunaan air kepada pelanggan secara transparan
  2. Perhitungan biaya penggunaan air dilakukan secara langsung kepada pelanggan dengan dilakukan pengecekan lapangan oleh petugas PDAM.
  3. Belum adanya suatu sistem monitoring penggunaan yang dapat di monitor langsung setap harinya dengan dilengkapi peringatan pembayaran setiap bulannya.


Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Merancang sebuah alat yang mampu mengukur penggunaan air yang dapat dikonversi kedalam satuan harga.
  2. Membuat sistem informasi kepada pelanggan serta petugas dalam memonitor penggunaan air.
  3. Membuat suatu peringatan notifikasi suara dari penggunaan air setiap bulannya.



User Requirements

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 disusun berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder di Kantor PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang tentang rancangan alat yang akan diusulkan, sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh stakeholder.


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil dari pengklasifikasian pada elisitasi tahap I yang berdasarkan pada metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential). Pada elisitasi tahap II ini requirement yang memiliki option I (Innesential) harus di eliminasi pada tahap selanjutnya. Berikut adalah tabel elisitasi tahap II beserta keterangan yang telah dibuat:


Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil eliminasi yang memiliki option I (Innesential) dari elisitasi tahap II. Selanjutnya requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan option HML. Berikut merupakan elisitasi tahap III:


Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan tahapan akhir dari elisitasi yang telah disetujui oleh Stakeholder, yang dapat digunakan untuk dasar merancang sebuah sistem. Berdasarkan Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III diatas maka berikut adalah final draft elisitasi:


Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi





BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berikut beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan prototype sistem monitoring penggunaan air yaitu :

  1. Prosedur Login

    Untuk mengakses sistem pada website monitoring, admin ataupun pengguna diwajibkan melakukan proses login dengan mengisi username password sesuai dengan username dan password.

  2. Prosedur Melihat Grafik real time atau riwayat penggunaan

    Setelah proses login pengguna dapat melihat grafik dalam halaman dashboard, pilih menu Graph lalu klik menu Live Graph untuk melihat grafik real time dan untuk melihat grafik riwayat penggunaan terdapat pada menu Monitoring by Date pengguna dapat memilih tanggal serta jam yang ingin dilihat.

  3. Prosedur Melihat Database

    Pengguna dapat melihat rincian database mengenai informasi tentang penggunaan air dalam liter, biaya penggunaan yang sudah dikonversi, serta waktu penggunaan

  4. Prosedur Penerimaan Informasi

    Pengguna dapat melihat volume penggunaan serta biaya yang dikenakan pada LCD secara langsung dan melihat rincian penggunaan setiap waktu pada webiste yang terhubung dengan alat.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Tabel Perbandingan




Rancangan Basis Data (Database)

Pada tahap ini digunakan untuk mempermudah proses didalam pyeleksian data, serta membantu proses pemrograman dalam menampilkan serta menarik data, Pada database yang digunakan peneliti terdapat tabel-tabel, pada tabel-tabel ini di uraikan menjadi beberpa jenis, diantaranya: nama field, type, size, dan keterangan mengenai data tersebut.

  1. Nama file : tbl_sensor

    Media : Hard Disk

    Isi:sensor_id+sensor_user_id+sensor_volume+sensor_price+created_at

    Primary Key : sensor_id

    Tabel 4.2 Struktur Tabel tbl_sensor


  2. Nama file : tbl_user

    Media : Hard Disk

    Isi:user_id+user_name+user_password+user_role+created_by+created_at

    Primary Key : user_id

    Tabel 4.3 Struktur Tabel tbl_user




Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk flowchart untuk memecahkan permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini.


Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Ada pun kelebihan serta kekurangan dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

  1. Kelebihan
    1. Pelanggan dapat mengetahui informasi penggunaan air serta biaya yang dikenakan dalam pemakaian.
    2. Petugas dapat mengetahui informasi penggunaan pada setiap pelanggan yang dapat di monitor melalui website.
    3. Adanya notifikasi peringatan suara terhadap pelanggan saat penggunaan telah mencapai batas yang ditentukan.
  2. Kekurangan
    1. Cepat lambatnya interkoneksi data pada sistem ini bergantung pada jaringan Internet yang digunakan.
    2. Pada prototype sistem ini membutuhkan sumber daya yang selalu terhubung karena tidak bersifat portable.
    3. Komponen-komponen yang digunakan tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.



Rancangan Program

Rancangan program didalam penelitian ini menggunakan bahasa arduino untuk memprogram mikrokontroller Wemos D1 Mini yang digunakan sebagai otak dari semua bentuk proses yang berjalan., dan sebagai media penghubung pengiriman data dari Wemos D1 Mini menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk menampilkan data didalam sebuah Dashboard website.

Berikut merupakan listing coding keseluruhan dari program yang dibuat dalam sistem.


Gambar 4.2 List Coding Keseluruhan Penggunaan Air


Gambar 4.3 List Coding Running Text pada LCD


Gambar 4.4 List Coding Koneksi Data dari Wemos D1 Mini


Gambar 4.5 List Coding PHP Connection Data base


Gambar 4.6 List Coding PHP Dashboard Website


Gambar 4.7 List Coding PHP Graph by Date pada Website


Gambar 4.8 List Coding PHP Live Graph pada Website




Rancangan Prototype

Dalam perancangan prototype terdapat rumus-rumus dan syntax program yang digunakan diantaranya:

  1. FlowMilliLitres = (flowRate / 60) * 1000; Untuk menghitung putaran pada Water Flow Sensor YF-S201 yang di konversi ke dalam satuan Liter
  2. Harga1 = "harga="+String((totalMilliLitres/1000)+2400*375); Konversi debit penggunaan kedalam biaya dengan menggunakan nilai harga1.
  3. Harga2 = "harga="+String((totalMilliLitres/1000)+2400*2250); Konversi debit penggunaan kedalam biaya dengan menggunakan nilai harga2.
  4. Harga3 = "harga="+String((totalMilliLitres/1000)+2400*3750); Konversi debit penggunaan kedalam biaya dengan menggunakan nilai harga3.


Gambar 4.9 Gambar Rancangan Prototype


Keterangan:

  1. Pada kawat merah adalah kawat VCC yang terhubung pada i2c LCD (Liquid Crystal Display) 20x4, Water Flow Sensor YF-S201, Tactile Push Button Module, Switch On/Off, LED (Light Emitting Diode) dan Buzzer Module
  2. Pada kawat hitam adalah kawat GND yang terhubung pada i2c LCD (Liquid Crystal Display) 20x4, Water Flow Sensor YF-S201, Tactile Push Button Module, Switch On/Off, LED (Light Emitting Diode) dan Buzzer Module
  3. Pada kawat kuning adalah kawat Pin D8 terhubung pada Water Flow Sensor YF-S201,Kawat Pin D2 terhubung pada Pin SDA i2c LCD (Liquid Crystal Display) 20x4.
  4. Pada kawat kuning adalah Kawat Pin D1 terhubung pada Pin SCL i2c LCD (Liquid Crystal Display) 20x4.
  5. Pada kawat hijau adalah kawat Pin D0 terhubung pada Pin Signal Tactile Push Button Module warna Merah, Pin D7 terhubung pada Pin Signal Tactile Push Button Module warna Kuning. Pin D3 terhubung pada Pin Signal Buzzer Module.
  6. Pada kawat jingga adalah kawat Pin D4 terhubung pada Pin LED Biru, Pin D5 terhubung pada Pin LED Merah, dan Pin D6 terhubung pada Pin LED Hijau.



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Mikrokontroler: Wemos D1 Mini, alasan menggunakan hardware ini karena ukuran yang minimalis serta keperluan jumlah pin yang mencukupi serta fitur yang dilengkapi dengan modul Wi-Fi.
  2. Sensor Aliran Air: Water Flow Sensor YF-S201 ½ inci, alasan menggunakan hardware ini karena harga yang relatif murah dan akurasi yang cukup baik.
  3. LCD (Liquid Crystal Display) Karakter: LCD (Liquid Crystal Display) 20X4 Biru, alasan menggunakan hardware ini karena memiliki baris yang diperlukan, serta warna yang menarik.
  4. Integrated Circuit: I2c Converter, alasan menggunakan hardware ini karena untuk mengurangi penggunaan pin pada mikrokontroller.
  5. Switch: Switch On/Off, alasan menggunakan hardware ini karena cukup mudah untuk dioperasikan.
  6. Button: Tactile switch module, alasan menggunakan hardware ini karena sederhana dalam pemasangan.
  7. Buzzer: Buzzer module,alasan menggunakan hardware ini karena suara yang dihasilkan cukup keras sebagai indikator.
  8. Lampu : LED (Light Emittin Diode) merah, kuning, dan hijau, alasan menggunakan hardware ini karena harga yang sangat murah.


Aplikasi Yang Digunakan

  1. Arduino IDE: 1.8.10, alasan menggunakan aplikasi ini karena untuk dapat mengupload program ke Wemos D1 Mini.
  2. XAMPP, alasan menggunakan aplikasi ini karena mudah untuk membuat serta mengoperasikan database dan tidak berbayar.
  3. Notepad++: alasan menggunakan aplikasi ini karena ukuran yang tidak terlalu besar dengan fitur yang sederhana memudahkan dalam merancang sebuah program PHP.
  4. Google Chrome, alasan menggunakan aplikasi ini karena sering digunakan sebagai media browser sehari-hari.
  5. Clickc harts Diagram Flowchart Software, alasan menggunakan aplikasi ini karena fitur yang sederhana untuk merancang sebuah flowchart.
  6. Fritzing, alasan menggunakan aplikasi ini karena mudah dalam membuat rangkaian komponen prototype dan umum digunakan.


Hak Akses

Pada penelitian ini hak akses diberikan kepada pelanggan untuk mengakses data penggunaan air yang terdapat pada database dan untuk mengakses informasi data serta grafik penggunaan air pada website, semua user role pelanggan dikelola oleh admin.



Testing

Tahap uji coba diperlukan setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen alat serta koneksi alat ke dalam sistem, uji coba dilakukan pada rangkaian prototype sistem guna mendapatkan kesesuaian dengan tujuan dan hasil yang diinginkan, Pembahasan uji coba diuraikan kedalam sub-sub sistem agar mudah dipahami, berikut pengujiannya


Metode Black Box

Dibawah ini merupakan tabel pengujian menggunakan metode Black Box untuk Prototype Sistem Monitoring Penggunaan Air Berbasis Internet of Things Pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Berikut pengujian pada sistem sebagai berikut :


Pengujian Black Box Pada Website (User)

Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Website (User)



Pengujian Black Box Pada Website (Administrator)

Tabel 4.5 Pengujian Black Box Pada Website (Administrator)



Pengujian Black Box Pada Database MySQL

Tabel 4.6 Pengujian Black Box Pada Database MySQL



Pengujian Black Box Pada Komponen Hardware

Tabel 4.6 Pengujian Black Box Pada Komponen Hardware



Uji Coba Hardware

Uji Coba Sensor water flow dengan Wemos D1 Mini

Pada uji coba ini adalah pengujian putaran rotor pada sensor water flow, apakah modul ini berjalan sebagaimana mestinya menggunakan mikrokontroler Wemos D1 Mini.


Gambar 4.10 Uji Coba Sensor water flow


Uji Coba menampilkan data pada LCD (Liquid Crystal Display) 20X4


Gambar 4.11 Uji Coba LCD


Pada Uji Coba LCD berhasil nenampilkan beberapa data, diantaranya sebagai berikut:


Tabel 4.7 Uji Coba LCD



Uji Coba Konversi Volume penggunaan air kedalam satuan Harga


Gambar 4.12 Uji Coba Konversi Penggunaan Air


Tabel 4.8 Uji Coba Konversi Penggunaan Air



Uji Coba Software

Uji Coba Pengiriman Ke Database


Gambar 4.13 Uji Coba Pengiriman Ke Database


Uji Coba Menampilkan Data Volume Graph Live pada Website


Gambar 4.14 Uji Coba Menampilkan Graph Live Volume pada Website


Uji Coba Menampilkan Data Price Graph Live pada Website


Gambar 4.15 Uji Coba Menampilkan Graph Live Price pada Website


Uji Coba Mengakses Data Volume dan Price Graph by Date pada Website


Gambar 4.16 Uji coba Serach Data Graph by Date


Gambar 4.17 Uji Coba Menampilkan Graph by Date Volume dan Price pada Website


Rangkaian Keseluruhan Prototype


Gambar 4.18 Rangkaian Keseluruhan Prototype

Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap dalam mengamati sistem yang dirancang, Testing menggunakan metode Black Box Testing dihasilkan beberapa evaluasi terhadap sistem, Adapun beberapa evaluasi selama sistem dijalankan, antara lain :

  1. Wemos D1 Mini memerlukan waktu beberapa saat menghidupkan LCD, hal ini dikarnakan kurangnya daya pada power supply, Untuk mendapatkan daya yang stabil diperlukan pemisahan atau sumber daya tambahan, Akan tetapi untuk memperkecil ruang penulis tetap menggunakan satu sumber daya.
  2. Untuk mendapatkan data yang bersifat real time clock memerlukan koneksi internet yang stabil, sehingga dalam penelitian ini diperlukan waktu beberapa saat pada proses koneksi data dari alat ke website.
  3. Buzzer dan Indikator LED merah akan menyala ketika batas maksimum yang ditentukan pada listing program.
  4. Penggunaan air lebih mudah dicermati dalam bentuk Liter serta data yang tersedia pada sistem ini bersifat digital.
  5. Data penggunaan air yang tersedia pada web hanya dapat dilihat berdasarkan tanggal, hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dari penggunaan air.n



Implementasi

Implementasi dari penelitian ini adalah penerapan sebuah Prototype Sistem Monitoring Penggunaan Air Berbasis Internet of Things Pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang menggunakan beberapa tahapan yaitu tahap schedule dan penerapan pada pelanggan.



Schedule

Tabel 4.9 Schedule




Estimasi Biaya

Tabel 4.10 Estimasi Biaya






BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, untuk memecahkan beberapa masalah yang diuraikan pada rumusan masalah dalam BAB I, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Prototype sistem monitoring ini menggunakan Wemos D1 Mini sebagai mikrokontroler yang telah di program menggunakan bahasa Arduino, dan penggunaan sensor water flow untuk membaca data penggunaan air, konversi data volume ke dalam satuan harga menggunakan rumus-rumus dan syntax program.
  2. Sistem monitoring ini mengimplementasikan teknologi Internet of Things menggunakan modul ESP8266 yang terdapat pada Wemos D1 Mini untuk mengkoneksikan data pada mikrokontroller ke dalam data base My-SQL yang kemudian ditampilkan kedalam local host website menggunakan bahasa PHP.
  3. Pada tampilan local host terdapat Grafik real time penggunaan air pelanggan yang dilengkapi informasi volume debit dan harga penggunaan.


Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta analisa yang dilakukan peneliti pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Penulis memiliki beberapa saran untuk pengembangan sistem kedepannya agar lebih baik lagi, antara lain:

  1. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat di tambahkan sensor tambahan untuk mendeteksi kekeruhan pada air dan mendeteksi kontaminasi pada air.
  2. Dapat menggunakan mikrokontroler lain yang lebih baik untuk mengatasi kesulitan perakitan.
  3. Dapat menggunakan sensor lain yang lebih baik agar dapat meningkatkan akurasi data.
  4. Dapat menghitung tarif yang pengguna kenakan di setiap golongan dengan syntax yang lebih baik.
  5. Sistem yang peneliti buat adalah sebuah sistem yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan kedalam sistem monitoring lain, tidak terpaku hanya untuk monitoring air PDAM.





DAFTAR PUSTAKA

  1. Sihotang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
  2. Maniah dan Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=MjxyDwAAQBAJ.
  3. 3,0 3,1 Sutabri, Tata S.Kom., MMSI. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi).Yogyakarta:CV Andi Offset ISBN: 9789792952407
  4. 4,0 4,1 Indrajani, S. (2018). Database Systems All in One Theory, Practice, and Case Study. Elex Media Komputindo.
  5. Tyoso, J., S., P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
  6. Mulyati, Astri Wulan Sari dan Siti Ika Danti. 2018. Aplikasi Graduation Organizer Berbasis Mobile Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Jurnal ICIT Vol. 4 No. 1.
  7. 7,0 7,1 Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.2.
  8. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.1.
  9. Patma, T., S. Maskan M. dan Utaminingsih A. (2018). Sistem Informasi Manajemen: Guna Mendukung Keputusan. Malang, Indonesia: UPT Percetakan dan Penerbitan Polinema.
  10. Sutanto, P., Setiawan, A. and Setiabudi, D.H., 2017. Perancangan Sistem Forecasting di Perusahaan Kayu UD. 3G dengan Metode ARIMA. Jurnal Infra, 5(1), pp.325-330.
  11. Suleman, A.T.C., Tinangon, J.J. and Pontoh, W., 2017. ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PELUMAS (STUDI KASUS PADA PT. FAJAR INDAH KUSUMA). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(01).
  12. Tri, S. 2015. “Analisis dan Perancangan Sistem”. Universitas Gunadarma
  13. Susanto, Rani dan Anna Dara Andriana. 2016. Perbandingan Model Waterfall Dan Prototyping Untuk Pengembangan Sistem Informasi. Bandung : Majalah Ilmiah UNIKOM. Vol.14 No.1
  14. Martono, A., Solehudin, S., & Putra, F. J. E. 2017. Project Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada Pt. Arai Rubber Seal Indonesia. Tangerang : CERITA Journal Vol 3. No.2.
  15. Fajarianto. 2015.
  16. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: ABDI SISTEMATIKA.
  17. Hidayatullah, N. A., & Juliando, D. E. 2017. Desain dan Aplikasi Internet of Thing (IoT) untuk Smart Grid Power Sistem. VOLT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol 2.1, 35-44.
  18. Sulistyanto, M. P. T., Nugraha, D. A., Sari, N., Karima, N., & Asrori, W. 2015. Implementasi IoT (Internet of Things) dalam pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang. Malang : SMARTICS Journal, Vol 1. No.1.
  19. 19,0 19,1 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Samarinda : Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1.
  20. Nugraha, F. R., Harits, A., & Siregar, R. A. (2018, June). IMPLEMENTASI BIG DATA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DAN METODE OLINE ANALITICAL PROCESSING (OLAP) UNTUK SUMMARY REPORT MANAGEMENT PADA PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL ENERGI & TEKNOLOGI (SINERGI) (pp. 103-110).
  21. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. “Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas:Studi Kasus Politeknik Negeri Tahanh Laut.” Kalimantan Selatan:Jurnal Integrasi. Vol.9 No.1:84-91.
  22. Yahya, Tantowi, Radna Nurmalina. 2015. Aplikasi Pendataan Gudang Pupuk di Dinas Pertania Tanaman dan Perkebunan. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains dan Informatika Vol.1 No.2.
  23. 23,0 23,1 Albar, Fauzan Manafi, dkk. 2017. “Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2, Agustus 2017 ISSN: 2461-1409.
  24. Rahardja, U., Handayani, I., & Wijaya, R. (2018). Penerapan Viewboard Technomedia Journal menggunakan sistem iLearning Journal Center pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 81-93.
  25. Aripianti, P., & Widuri, R. (2016). Perancangan Sistem Informsi E-jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Cerita Journal, 2(2), 189-198.
  26. Amrullah, Agit., Sutedjo, D., Ariyana, R. Y., Hendi, S., Susanto, E. S. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. SEMNASTEKNOMEDIA Online.
  27. Maulani, G., Karina, M., & Setiawan, I. (2019). Sistem Informasi UKKO untuk Peningkatan Kinerja Pegawai Studi Kasus PT.PLN (Persero) Tangerang. Tangerang: CCIT Journal, 12(1), 1-12.
  28. Amin Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Smk Budhi Warman 1 Jakarta: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Komputer.
  29. Dharmawan, Hari Arief. 2017. Mikrokontroler:Konsep Dasar dan Praktis. Malang: UB Press.
  30. Amirah, A., & Salman, S. (2018). IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR). Yogyakarta: SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 6(1), 1-13.
  31. Rahman, A. (2018). Penyiraman Tanaman Secara Otomatis Menggunakan Propeler berbasis IoT. Purwokerto: ITEJ (Information Technology Engineering Journals), 3(2), 20-27
  32. Ariessanti, Hani Dewi, Indrianto dan Rifan Munzilin. 2015. Rancang Bangun Peralatan Pengaman Pada Toko Perhiasan Berbasis Arduino. Tangerang : Jurnal CCIT. Vol. 8 No.3. – Mei 2015.
  33. Saputra, A. R., Munadi, R., & Sunarya, U. (2018). Implementasi Dan Analisis Performansi Sistem Pengendalian Smart Garage Dengan Menggunakan Media Komunikasi Instant Messaging. eProceedings of Engineering, 5(3).
  34. Eko Rudiawan. 2016. Cara Memprogram Wemos D1 R2 Mini ESP8266 Dengan Arduino. Agustus 2016. http://eko-rudiawan.com/cara-memprogram-wemos-esp8266-dengan-arduino/ . Diakses pada tanggal : 06 Oktober 2019.
  35. 35,0 35,1 Hakim, D. P. A. R., Budijanto, A., & Widjanarko, B. (2018). Sistem Monitoring Penggunaan Air PDAM pada Rumah Tangga Menggunakan Mikrokontroler NODEMCU Berbasis Smartphone ANDROID. Jurnal IPTEK, 22(2), 9-18.
  36. Azizah, N., Rahayu, S., & Adhista, N. (2017). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SPG BERSTATUS KONTRAK PADA PT. SOFTEX INDONESIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW). SENSI Journal, 3(2), 182-189.
  37. Sigit, S., & Setiawan, F. (2018). ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO PADA PT. PLN. CERITA Journal, 4(2), 190-200.
  38. Roihan, A., Prasetyo, M. S. B., & Rifa’i, A. (2017). MONITORING LOCATION TRACKER UNTUK KENDARAAN BERBASIS RASPBERY Pi. CERITA Journal, 3(2), 148-161.
  39. Apriani, D., Munawar, K., & Setiawan, A. (2019). ALAT MONITORING PADA DEPO AIR MINUM BIRU CABANG NAGRAK KOTA TANGERANG MENGGUNAKAN AIR GALON BERBASIS SMS GATEWAY. SENSI Journal, 5(1), 109-117.
  40. Roihan, A., Permana, A., & Mila, D. (2016). Monitoring Kebocoran Gas Menggunakan Mikrokontroler Arduino UNO dan ESP8266 Berbasis Internet of Things. ICIT (Innovative Creative and Information Technology), 2(2), 170-183.
  41. Indrianto, I., Sudarto, F., & Novianty, S. J. (2018). PENGONTROLAN KETINGGIAN AIR PADA BAK PENAMPUNG BERBASIS NODE MCU. CCIT Journal, 11(2), 217-224.
  42. Sunandar, E., & Meka, Y. Q. (2017). PROTOTYPE MONITORING AREA PARKIR MOBIL BERBASIS ARDUINO UNO UNTUK MENDETEKSI KETERSEDIAAN SLOT PARKIR SECARA OTOMATIS. CCIT Journal, 10(1), 83-97.Sunandar, E., & Meka, Y. Q. (2017). PROTOTYPE MONITORING AREA PARKIR MOBIL BERBASIS ARDUINO UNO UNTUK MENDETEKSI KETERSEDIAAN SLOT PARKIR SECARA OTOMATIS. CCIT Journal, 10(1), 83-97.
  43. Kusumah, H., & Idris, M. (2016). SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK POSYANDU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATmega853. CCIT Journal, 9(2), 168-178.
  44. Rafika, A. S., & Andoyo, W. D. (2015). PROTOTYPE PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS PEMBACA SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN OUTPUT KIPAS DAN SENSOR LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16. CCIT Journal, 8(2), 102-111.
  45. Chetna Bhisekar, Harshalata Meghare, Shital Parate, Swati Prajapati, Bhushan Meshram, dan Prof. N. P. Bobade(2018). An IoT Based Water Monitoring System For Smart City. India: International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET). Vol .05 Issue 04.
  46. Gowthamy J, Chinta Rohith Reddy, Pijush Meher, Saransh Shrivastava, Guddu Kumar(2018). Smart Water Monitoring System using IoT. India: International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET). Vol .05 Issue 10.