SI1433482687: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar GPS Module)
Baris 1.280: Baris 1.280:
  
 
====Konsep Dasar GPS Module====
 
====Konsep Dasar GPS Module====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi GPS Neo 6M'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Gusmanto (2016:3)<ref name="gusmanto">[https://id.scribd.com/document/383276597/191394-ID-rancang-bangun-sistem-peringatan-dini-da-pdf Gusmanto. Marindani, Elang Derdian dan Sanjaya Bomo Wibowo. 2016.
 +
Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini dan Pelacakan Pada Kendaraan Sepeda Motor dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano.]
 +
</ref>) modul GPS uBlox NEO-6M. Modul yang sangat mudah digunakan dan dikoneksikan ke mikrokontroler atau dihubungkan langsung dengan PC.
 +
Dengan modul GPS ini memungkinkan untuk mengetahui posisi (Titik Koordinat) dengan bantuan satelit GPS.</p></div>
  
 
====Konsep Dasar Pulse Sensor====
 
====Konsep Dasar Pulse Sensor====

Revisi per 14 Agustus 2018 08.24

 

SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN

KEBERADAAN SUPIR BUS TRANS KOTA TANGERANG

MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1433482687
NAMA
: RIZKI AULIA RAMDHANI


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN

KEBERADAAN SUPIR BUS TRANS KOTA TANGERANG

MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482687
Nama
: Rizki Aulia Ramdhani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN

KEBERADAAN SUPIR BUS TRANS KOTA TANGERANG

MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433482687
Nama
: Rizki Aulia Ramdhani

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 14004
   
NID : 13001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN

KEBERADAAN SUPIR BUS TRANS KOTA TANGERANG

MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433482687
Nama
: Rizki Aulia Ramdhani

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .............

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482687
Nama
: Rizki Aulia Ramdhani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Tangerang, ..........

 
 
 
 
 
Rizki Aulia Ramdhani
NIM : 1433482687

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Trans Kota Tangerang adalah sistem transportasi bus rapid transit yang diciptakan untuk mengurangi kemacetan dan menyediakan kendaraan massal yang nyaman, aman, bersih, dan cepat. Namun akhir-akhir ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat faktor dari manusia itu sendiri, dikarenakan lelah dan mengantuk. Akibatnya kecelakaan tersebut menimbulkan korban dari penumpang itu sendiri dan merusak fasilitas-fasilitas umum. sistem ini dibuat agar termonitoringnya supir bus saat bekerja dan diharapkan dapat mengetahui kondisi supir dan lokasi bus yang dikendarai. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, metode prototype, metode pengujian, dan sistematika penulisan. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah NodeMcu sebagai mikrokontroller atau otak dari keseluruhan, Gps Module merupakan komponen yang digunakan untuk menentukan latitude dan longitude atau menentukan lokasi, Pulse Sensor merupakan sebuah sensor denyut jantung yang digunakan untuk menghitung jumlah denyut jantung. Dan untuk menampilkan data melalui website ubidots yang merupakan platform internet of things yang digunakan sebagai database untuk menampilkan hasil data.

Kata Kunci: supir bus, pulse sensor, gps module, nodemcu, ubidots.

ABSTRACT

Trans Tangerang city is a bus rapid transit transportation system created to reduce congestion and provide a comfortable, safe, clean, and fast bulk vehicle. But lately frequent traffic accidents that occur due to the factor of the man himself, due to tired and sleepy. As a result the accident caused casualties from the passengers themselves and damaged public facilities. This system is made to monitor the bus driver while working and is expected to know the condition of the driver and the location of the bus being driven. This research was conducted by research method of data collection method, analysis method, design method, prototype method, test method, and systematics of writing. The tool used in this study is nodemcu as microcontroller or brain of the whole, gps module is a component used to determine the latitude and longitude or determine the location, pulse sensor is a heart rate sensor used to calculate junlah heart rate. And to display the data through ubidots website which is the internet of things platform which is used as database to display data result.

Keywords : bus driver, pulse sensor, gps module, nodemcu.

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah “SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN KEBERADAAN SUPIR BUS TRANS KOTA TANGERANG MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG”.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mendapatkan gelar Sarjana Komputer. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Dendy Jonas, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Yayan Sabastian. S.IP selaku Stakeholder, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kepada kedua orang tua dan kakak kandung yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini
  9. Dari teman-teman HIMASIKOM yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  10. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk keberhasilan penulis..
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juli 2018
Rizki Aulia Ramdhani
NIM. 1433482687

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi saat ini yang sudah dapat dirasakan adalah sistem navigasi satelit. Dengan adanya teknologi sistem navigasi satelit ini kita bisa mengetahui posisi kita atau orang lain berada hanya dengan bantuan alat yang dapat menerima sinyal navigasi tersebut.

GPS merupakan sebuah sistem navigasi berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (U.S Department of Defense/DoD). Banyak aplikasi yang dapat dikembangkan dengan adanya sistem GPS ini, seperti aplikasi yang dapat membantu untuk memantau (tracking) Posisi suatu benda.

Trans Kota Tangerang adalah sistem transportasi bus rapid transit yang mulai beroperasi pada tanggal 1 Desember 2016 di Kota Tangerang, Banten. Layanan BRT ini diciptakan untuk mengurangi kemacetan dan menyediakan kendaraan massal yang nyaman, aman, bersih, dan cepat.

Namun akhir akhir ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat faktor dari manusia itu sendiri, dikarenakan lelah dan mengantuk. Akibatnya kecelakaan tersebut menimbulkan korban dari penumpang itu sendiri dan merusak fasilitas-fasilitas umum.

Untuk mengetahui kondisi dari supir dapat dilakukan dengan mengetahui denyut jantungnya. Hal itu dilakukan karena jantung pada tubuh manusia adalah organ utama, dimana fungsi kerja jantung mempengaruhi organ-organ penting manusia lainnya.

Dari permasalahan tersebut maka alat ini dibuat bertujuan untuk memonitoring denyut jantung menggunakan pulse sensor pada setiap supir bus Trans Kota Tangerang dan melacak keberadaan supir bus tersebut dengan GPS Module. Maka dari itu penelitian ini berjudul “sistem monitoring denyut jantung dan keberadaan supir bus Trans Kota Tangerang menggunakan esp8266 pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil kesimpulan untuk rumusan masalah secara umum, dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Bagaimana denyut jantung dapat termonitoring oleh perusahaan saat supir berkendara?
  2. Bagaimana perusahaan mengetahui lokasi bus yang sedang dalam perjalanan?
  3. Bagaimana kedua informasi denyut jantung dan lokasi supir bus di dapat secara real time?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka skripsi ini akan membahas tentang esp8266 sebagai otak untuk menginstruksikan “gps module”, dan “Pulse sensor”. informasi denyut jantung didapat melalui pulse sensor dan titik lokasi didapat dari gps module. Data tersebut akan dikirimkan ke ubidots untuk di monitoring secara langsung.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan yang diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Tujuan Individual

  1. Menerapkan dan menambah ilmu perkembangan teknologi infomasi dan komunikasi khususnya dilingkungan sekitar

  2. Persyaratan untuk kelulusan mata kuliah skripsi.

B. Tujuan Fungsional

  1. Untuk membantu memonitoring denyut jantung pada supir bus saat berkendara.

  2. Untuk membantu memonitoring titik titik lokasi supir bus saat berkendara.

Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

A. Manfaat Individual

  1. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai GPS Tracker dan Pulse sensor.

  2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh selama menempuh pendidikan di Perguran Tinggi Raharja.

B. Manfaat Fungsional

  1. Memberikan informasi kondisi supir saat berkendara.

  2. Memberikan informasi titik lokasi supir dan bus yang dikemudikan nya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam upaya membuat karya tulis ini tentunya memerlukan teknik pengumpulan data. Beberapa metode penelitian yang akan digunakan adalah:

  1. Metode Observasi (Observation)
    Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat pada objek yang di teliti. Dalam hal ini peneliti menaiki bus Trans Kota Tangerang sebagai penumpang untuk mengamati kondisi supir saat mengendarai bus nya dan peneliti mengunjungi kantor Dinas Perhubungan Kota Tangerang untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan.
  2. Wawancara (Interview)
    Metode wawancara dilakukan dengan proses tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh informasi guna mendukung dalam membangun sistem monitoring denyut jantung dan keberadaan supir bus Trans Kota Tangerang menggunakan esp8266 pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang.
  3. Studi Kepustakaan
    Metode ini dilakukan untuk mengetahui hal hal dasar yang berhubungan dengan GPS module, Pulse Sensor, dan Ubidots, melalui buku-buku serta artikel dan tutorial dari media internet.

Metode Analisa

Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut.

Metode Perancangan

Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini menggunakan seperti: pulse sensor, gps module. Nodemcu esp8266.‎

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan.

Sistematika Penulisan

Dalam laporan skripsi ini untuk mempermudah penulis dalam menyusun dan mempermudah bagi pembaca, penulis membagi beberapa bab, yang mana tiap-tiap bab terdiri dari sub bab yang merupakan penjelasan dari bab sebelumnya, berikut uraian singkat dari setiap bab

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum Dinas Perhubungan Kota Tangerang, sejarah singkat, dan struktur organisasi. Dan juga berisi rancangan sistem dan cara kerja alat secara keseluruhan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa antara nodemcu, pulse sensor, gps module, dan ubidots sebagai media interface untuk menampilkan hasil data.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Definisi Sistem Menurut Hutaehan (2014:2)[1],adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Sedangkan menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2),[2]mendefinisikan “Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[3], karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  2. Batas (Boundary)
    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan(Environment)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung/Antarmuka(Interface)
    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  5. Masukan (Input)
    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output)
    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feedback)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:40)
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Moch. Irfan(2014:35)[3], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

a). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.

b). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:41)
Gambar 2.2 Sistem terbuka

Rusdiana dan Irfan (2014:42)
Gambar 2.3 Sistem Tertutup

Konsep Dasar Monitoring

1. Definisi Monitoring

Menurut Nikolaos Bourbakis, Konstantina S.Nikita, Ming Yang (2013. Vol 1), [4]“Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”.

Menurut khana (2013), [5]“Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan project sedang berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan output project”.

2. Fungsi Monitoring

Terdapat 4 (empat) fungsi monitoring dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. Ketaatan (Compliance) monitoring ditentukan apakah tindakan pada administrator, staf dan semuanya mengikuti standar yang ditetapkan.

  2. Pemeriksaan (Auditing) monitoring ditetapkan bahwa pelayanan di peruntungkan dari pihak lain apakah telah mencapai target mereka.

  3. Laporan (Accounting) menghitung suatu hasil bagi perubahan sosial.

  4. Penjelasan (Explanation) dapat membantu memberi suatu informasi.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Definisi informasi menurut Hutahaean (2014:9)[6], adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”,

Sedangkan menurut Davis Dalam Kadir (2014:45)[7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Sementara, menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[2], mengatakan bahwa “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

2. Ciri-Ciri Informasi

Menurut Davis dalam Kadir (2014:47)[7], Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :

  1. Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.

  2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.

  3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.

  4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Sedangkan menurut Mc Leod dalam Darmawan (2013:2)[8], mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus meiliki ciri-ciri :

  1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dlakukan melaui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

  2. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

  3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

  4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan yang tidak ada bulannya atau tidak ada fakturnya.

    1. Sumber: Kadir (2014:48)
      Gambar 2.4 Hubungan Data, Informasi, dan Pengetahuan

      3. Karakteristik Informasi

      Menurut Romney yang dialih Bahasa oleh Mardi (2014:5),[9]karakteristik suatu informasi adalah sebagai berikut:

      1. Relevan, informasi harus memiliki makna yang tinggi sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi yang menggunakannya dan dapat digunakan secara tepat untuk membuat keputusan.

      2. Andal, suatu informasi harus memiliki keterandalan yang tinggi, informasi yang dijadikan alat pengambil keputusan merupakan kejadian nyata dalam aktivitas perusahaan.

      3. Lengkap, informasi tersebut harus memiliki penjelesan yang rinci dan jelas dari setiap aspek peristiwa yang dilakukannya.

      4. Tepat waktu, setiap informasi harus dalam kondisi yang update tidak dalam bentuk yang using, sehingga penting untuk digunakan sebagai pengambil keputusan.

      5. Dapat dipahami, informasi yang disajikan dalam bentuk yang jelas akan memudahkan orang dalam menginterprestasikannya.


      6. Dapat diverifikasi, informasi tersebut tidak memiliki arti yang ambigu, memiliki kesamaan pengertian pemakainya.

        1. Konsep Dasar Flowchart

          1. Definisi Flowchart

          Menurut Diaz, dkk. (2016:2),[10]“diagram alir (flowchart) adalah diagram (chart) yang menunjukan alir (flow) didalam sistem atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi”.

          Menurut Sagita (2013:33)[11], “flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

          2. Tujuan Membuat Flowchart

          Menurut Andika (2015:1), Tujuan membuat dlowchart ada 3 yaitu

          1. Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah.

          2. Secara sedehana, terurai, rapih dan jelas.

          3. Menggunakan symbol-simbol standart.

          3. Model Flowchart

          Menurut Andika (2015:1), model flowchart terbagi menjadi dua :

          1. System Flowchart

          2. Gambar 2.5 Sistem Flowchart

            Andika (2015:1)

            Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa file di dalam media tertentu. Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data. Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output. Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah namun hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

          3. Program Flowchart

          4. Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program. Dua jenis metode penggambaran program flowchart :

            1. Conceptual flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global.

            2. Detail flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci.

            Gambar 2.6 Program flowchart

            Andika (2015:1)

          4. Simbol Flowchart

          Menurut Andika (2015:1), simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok :

          1. Flow direction symbols

          2. Gambar 2.7 Flowchart Direction Symbol

            Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain – Disebut juga connecting line.

          3. Processing symbols

          4. Gambar 2.8 Processing Symbols

            Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur.

          5. input / Output symbols

          6. Gambar 2.9 Iput Atau Output Symbol

            Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.

          2. Jenis-Jenis Flowchart

          Menurut Tri (2015:2)[12], “flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

          1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
            Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

          2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
            Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

          3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
            Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistemdengan seseorang yang tidak familia rdengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

          4. Flowchart Program (Program Flowchart)
            Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.


          5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
            Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu :

          6. Sumber: Tri (2015:7)
            Gambar 2.6 Simbol Flowchart Proses


            Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untu menelusuri alur suatu laporan atau form.

            Konsep Dasar Pengujian

            1. Definisi Pengujian

            Menurut Mustaqbal, dkk (2015:323)[13], “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan”.

            2. Jenis-Jenis Pengujian

            1. Black Box Testing

              Sedangkan menurut Warsito (2015:32)[14], “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

              2. Metode Pengujian Black Box Testing

              Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya :

              a.) Equivalence Partitioning

              Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

              b.) Boundary Value Analysis

              Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

              c.) Cause-Effect Graphing Techniques

              Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut :

              1) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

              2) Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

              3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

              4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

              d.) Comparison Testing

              Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

              e.) Sample and Robustness Testing

              1.) Sample Testing

              Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

              2) Robustness Testing

              Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

              f) Behavior Testing dan Performance Testing

              1) Behavior Testing

              Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

              2) Performance Testing

              Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

              3.) Requirement Testing

              Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

              Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

              Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

              g) Endurance Testing

              Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

              3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box Testing

              Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya :

              Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

              4.White Box Testing

              Menurut Archarya dan Pandya (2013:176)[15], “White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing”.

              (White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalahkontras dengan Black Box Testing).

              White Box Testing Advantages :.

              1. Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust.

              2. Design : but the implementation may not align with the design intent.

              3. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow.

              4. Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables.

              5. Testers to find programming errors quickly.

              6. Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

              7. No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

              (Keuntungan pengujian White Box).

              1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.

              2. Desain : tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.

              3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern.

              4. Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.

              5. Penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.

              6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

              7. Tidak ada menunggu : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

              Konsep Dasar Elisitasi

              1. Definisi Elisitasi

              Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17),[16], “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. requirements elicitiation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requrements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed”.

              (Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

              Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sistofek Global (2015:74),[17], “elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

              2. Tahap-Tahap Elisitasi

              Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

              a) Tahap I

              Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

              b) Tahap II

              Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

              c) Tahap III

              Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

              1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

              2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

              3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

              Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

              1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

              2. Middle (M) : Mampu dikerjakan

              3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

              d) Final Draft Elisitasi

              Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

              Teori Khusus

              Konsep Dasar GPS Module

              1. Definisi GPS Neo 6M

              Menurut Gusmanto (2016:3)[18]) modul GPS uBlox NEO-6M. Modul yang sangat mudah digunakan dan dikoneksikan ke mikrokontroler atau dihubungkan langsung dengan PC. Dengan modul GPS ini memungkinkan untuk mengetahui posisi (Titik Koordinat) dengan bantuan satelit GPS.

              Konsep Dasar Pulse Sensor

              Konsep Dasar NodeMcu

              Definisi ESP8266

              Pengertian Jantung

              Definisi GPS

              Konsep Dasar Ubidots

              Konsep Dasar Internet Of Things

              Literature Review

              BAB III

              PEMBAHASAN

              Gambaran Umum Perusahaan

              Sejarah Singkat PT. Doulton

              Visi-Misi PT. Doulton

              Struktur Perusahaan PT. Doulton

              Wewenang dan Tanggung Jawab

              Tujuan Hasil Perancangan

              Analisa Sistem

              Analisa Sistem yang Berjalan

              Analisa Sistem Unggulan

              Cara Kerja Alat

              Diagram Blok

              Pembuatan Alat

              Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

              Perancangan Perangkat Lunak (Software)

              Flowchart Sistem

              BAB IV

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Saran

              BAB IV

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Saran

              DAFTAR PUSTAKA

              1. Hutahaean, Juperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
              2. 2,0 2,1 Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Testruktur dan UML. Yogyakarta:CV. Andi Offset.
              3. 3,0 3,1 Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
              4. Bourbakis, Nikolaos, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. Detecting Facial Expressions for Monitoring Patterns of Emotional Behavior. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Research (IJMSTR) Vol 1 Issue 2 Pages 28. ISSN:2166-7241.EISSN:2166-725X.Published: Quarterly.
              5. Khana, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing Your WiFi Network Access.
              6. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
              7. 7,0 7,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.
              8. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
              9. Mardi. 2014. Sistem Informasi Akutansi. Bogor: Ghalia Indonesia.
              10. Diaz, D. C. P., Sulistiowati, S., & Lemantara, J. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online pada CV. Mitra Techno Sains. Jurnal JSIKA, 5(12). Vol. 5, No. 12, 2016 ISSN 2338-137X
              11. Sagita, Vina, Maria Irmina Prasetiyowati. 2013. Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1, Juni 2013.
              12. Tri, S. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem. Universitas Gunadarma.
              13. Mustaqbal. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I.
              14. Warsito, Ary Budi, Muhammad Yusup & Moh Iqbal. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Volume.8 No.2, Januari 2015.
              15. Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya Lecturer. 2013. Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique.International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2.
              16. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No. 15, Juni 2015.
              17. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sistofek Global. Vol.5 No.1. ISSN : 2018-1762.
              18. [https://id.scribd.com/document/383276597/191394-ID-rancang-bangun-sistem-peringatan-dini-da-pdf Gusmanto. Marindani, Elang Derdian dan Sanjaya Bomo Wibowo. 2016. Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini dan Pelacakan Pada Kendaraan Sepeda Motor dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano.]

Contributors

Rizki aulia ramdhani