SI1511489617: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem)
(Konsep Dasar Sistem)
Baris 378: Baris 378:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berukmpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berukmpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”</div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Ludwig Von Bertalanfly dalam Yakub, Jurnal ICIT (2014:2). “Sistem merupakan seperangkat unsure-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi diantara unsure-unsur tersebut dan dengan lingkungannya.”</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Ludwig Von Bertalanfly dalam Yakub, Jurnal ICIT (2014:2). “Sistem merupakan seperangkat unsure-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi diantara unsure-unsur tersebut dan dengan lingkungannya.”</div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227), “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.”.</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227), “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.”.</div>
  
 
<p style="line-height: 2">Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan dari kelompok elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan.
 
<p style="line-height: 2">Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan dari kelompok elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan.
Baris 389: Baris 389:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Erma Suryani, Rully Agus Hendrawan, Umi Salama, Lily Puspa Dewi (2014) Simulasi Sistem “Jurnal Internasional Agent Based Model to Analyze Consumer Behavior Consuming The Electricity Energy”</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya. Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:</p></div>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:20), “model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. </p>
+
<p style="line-height: 2">Karakteristik sistem memiliki beberapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:</p>
+
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Sistem (Components System).</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memiliki Komponen, suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem.</li>
 
<p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.</p>
 
<p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.</p>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Batas Sistem (Boundary) </li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Batas Sistem (Boundary) </li>

Revisi per 26 Juli 2018 13.54

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PENGANTAR

BERBASIS WEB PADA KELURAHAN SUKASARI

KECAMATAN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1511489617
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PENGANTAR BERBASIS

WEB PADA KELURAHAN SUKASARI KECAMATAN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489617
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


ABSTRAKSI

Sistem informasi penduduk dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dalam hal pelayanan masyarakat. Kelurahan Sukasari Tangerang selama ini mempunyai sistem informasi yang masih sederhana dan kurang efektif yaitu menggunakan Ms.Word/Ms.Excel. Sistem tersebut tentu saja mempunyai banyak kelemahan yaitu harus mencari file surat dalam beberapa folder tertentu, dan juga sering terjadi kehilangan file/folder surat serta penumpukan berkas-berkas, human error dan mengakibatkan lamanya proses dalam pencarian maupun pembuatan surat pengantar serta laporan yang dibutuhkan.Metode analisa yang digunakan yaitu menggunakan analisa SDLC (System Development Life Cycle), untuk metode perancangan modelnya menggunakan UML (Unified Modeling Language), sedangkan untuk bahasa pemrogramannya digunakan bahasa PHP dan HTML yang menggunakan aplikasi Notepad++, untuk framework PHP yang digunakan yaitu Laravel dan dalam pembuatan databasenya menggunakan MariaDB. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi surat berbasis web pada Kelurahan Sukasari yang dapat diakses menggunakan browser komputer lokal. Dengan demikian akan menghasilkan sistem informasi surat yang dapat bermanfaat bagi Kelurahan Sukasari baik sebagai pengetahuan maupun sebagai dasar untuk mengambil suatu langkah kebijaksanaan .


Kata Kunci: Surat Pengantar, Human error, notepad++, SDLC, HTML

ABSTRACT

The population information system is intended to improve efficiency in terms of community service. Kelurahan Sukasari Tangerang so far has an information system that is still simple and less effective using Ms.Word / Ms.Excel. The system of course has many disadvantages that is to look for the mail files in certain folders, and also often occurs loss of files / folders of letters and the buildup of files, human error and result in length of process in searching and making the cover letter and the required reports. The analysis method used is SDLC (System Development Life Cycle) analysis, for the method of designing the model using UML (Unified Modeling Language), while for programming language used PHP and HTML language using Notepad ++ application, for PHP framework used is Laravel and in making its database using MariaDB. The result of this research is web-based letter information system at Kelurahan Sukasari which can be accessed using local computer browser. Thus will produce a system of letter information that can be useful for Kelurahan Sukasari both as knowledge and as a basis for taking a policy step.


Keywords : Introduction Letter, Human error, notepad ++, SDLC, HTML

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW karena dengan segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik, yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PENGANTAR BERBASIS WEB PADA KELURAHAN SUKASARI KECAMATAN TANGERANG”.

Tujuan dari penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan.Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan sumber yang mendukung penulisan laporan ini.Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM. selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Puket 1 STMIK Raharja
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi
  4. Bapak Khozin Yuliana, Ir.,MM, selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu dalam penyusunan laporan Skripsi
  5. Ibu Erna Astriyani, S.Kom.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan saran-saran sehingga laporan ini bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu
  6. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis
  7. Ibu Erlin Herlina, SP, selaku pembimbing lapangan atas pengarahan dan saran-saran yang telah diberikan.
  8. Kepada kedua orang tua dan kakak-kakak tercinta yang telah memberikan do’a dan dukungan, baik secara moril maupun materil untuk keberhasilan penulis agar dapat menyelesaikan laporan Skripsi
  9. Kepada Zerry Aprillia teman spesial yang telah mendukung baik moril maupun materil, dan do’a untuk keberhasilan penulis.
  10. Teman-teman seperjuangan bolo’s partai dan teman seperjuangan lainnya, yang saling memberi semangat satu sama lain untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selama ini juga turut memberikan semangat dan doa agar penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan dapat menjadi acuan yang bermanfaat di kemudian hari.



Tangerang, 17 Juli 2018
PUTRI IKA WATI
NIM. 1511489617


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi seperti sekarang ini baik di instansi pemerintahan maupun swasta dituntut untuk dapat mengikuti serta mengetahui derasnya arus informasi dalam segala bidang khususnya bidang komputer. Dengan pemakaian komputer tersebut akan semakin mempermudah dalam melakukan pengolahan data dan sangat berpengaruh dalam efisiensi dan efektivitas kerja. Komputer adalah salah satu kemajuan teknologi yang dalam perkembangannya sangat membantu dalam instansi pemerintahan khususnya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.

Namun pada saat ini, masih terdapat beberapa instansi pemerintah yang masih menggunakan sistem manual dalam menyelesaikan pekerjaan. Salah satunya yaitu pada Kelurahan Sukasari yang hingga saat ini masih menggunakan sistem manual atau pengolahan data menggunakan Ms.Word & Ms.Excel dalam pembuatan surat pengantar yang dibutuhkan masyarakat sehingga mengakibatkan lamanya proses pembuatan, maupun pencarian surat pengantar yang dibutuhkan. Sehingga diperlukannya sistem pembuatan maupun pencarian surat pengantar yang lebih baik menggunakan teknologi komputer.

Kelurahan Sukasari merupakan salah satu kelurahan yang berada di Tangerang dan mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan urusan tata pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta kesejahteraan dan permberdayaan masyarakat. Surat pengantar maupun surat keterangan berguna untuk legalitas dari aktivitas yang dilakukan, dan merupakan salah satu bentuk pelayanan serta menjadi tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu diperlukannya sebuah sistem yang dapat membantu Staff dalam pembuatan maupun pencarian surat pengantar yang dibutuhkan masyarakat.

Dari permasalahan tersebut dengan adanya sistem informasi surat pengantar berbasis web diharapkan dapat membantu dan mempermudah staff dalam proses pembuatan surat pengantar yang dibutuhkan masyarakat serta untuk menunjang kinerja dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan penjelasan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PENGANTAR BERBASIS WEB PADA KELURAHAN SUKASARI KECAMATAN TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pembuatan surat pengantar yang sedang berjalan di Kelurahan Sukasari untuk mencari serta mencetak surat-surat yang dikeluarkan dan diperlukan oleh masyarakat ?

  2. Apakah pencarian surat pengantar yang dibutuhkan sulit ditemukan sehingga menghambat kerja staff Kelurahan Sukasari?

  3. Bagaimana membuat sistem pembuatan surat pengantar yang dapat membantu staff Kelurahan Sukasari dalam pelayanan masyarakat?


    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka tujuan dari penelitian ini, yaitu:

    1. Untuk meningkatkan pelayanan surat pengantar yang dibutuhkan masyarakat.

    2. Untuk membantu staff dalam pencariaan surat yang dibutuhkan masyarakat dan mengelola surat secara terkomputerisasi.

    3. Untuk merancang sistem informasi pembuatan surat pengantar berbasis web pada Kelurahan Sukasari dalam pelayanan masyarakat.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang dihasilkan dalam skripsi ini adalah:

    1. Membantu kinerja dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

    2. Mempermudah dalam pembuatan dan pencarian surat pengantar yang dibutuhkan masyarakat.

    3. Dapat dihasilkannya sistem informasi pembuatan surat pengantar berbasis web pada Kelurahan Sukasari yang dapat memperbaiki sistem yang berjalan sebelumnya.

    Ruang Lingkup Penelitian

    Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut.

    1. Agar penelitian ini dapat menghasilkan informasi yang terarah dan sesuai dengan harapan, maka ruang lingkup yang akan dibahas dalam masalah ini hanya terbatas pada analisa sistem surat pengantar yaitu surat yang dibawa masyarakat dan diberikan kepada staff Kelurahan untuk ditujukan kepada instansi kepemerintahan ataupun sesuai kebutuhan masyarakat lainnya, dan diberikan kembali surat jadi yang diminta masyarakat kepada masyarakat.

      Metode Penelitian

      Metode Pengumpulan Data

      Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

      1. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

        Observasi yang dilakukan dengan pengamatan langsung ke Kelurahan Sukasarari untuk mendapatkan data yang di teliti dan untuk mengetahui sistem yang sudah berjalan dan menganalisis secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti.

      2. Metode Wawancara (Interview)

        Metode ini dilakukan dengan proses tanya jawab secara langsung kepada pihak yang bersangkutan dalam proses pelayanan sistem surat pengantar yang sedang berjalan saat ini untuk mendapatkan informasi yang akurat dan untuk menyelesaikan penelitian ini.

      3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

        Selain melakukanan observasi dan wawancara dilakukan juga dengan mencari dan membaca beberapa referensi dari perpustakaan dan internet untuk mendapatkan informasi atau sumber-sumber kajian yang terkait dengan penelitian ini.

      Metode Analisa Sistem

      Pada metode analisa sistem ini, peneliti menggunakan metode analisa SWOT untuk mengetahui permasalahan ataupun suatu topik dari 4 sisi yang berbeda diantaranya, Strenght (S) atau disebut sebagai analisis kekuatan, Weaknesses (W) atau disebut sebagai kelemahan, Opportunity (O) atau disebut sebagai analisis peluang, Threats (T) atau disebut sebagai analisis ancaman. Adapun pengertian dari analisa SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan serta menjadi salah satu penyeimbangan analisa internal perusahaan yang meliputi penilaian terhadap faktor peluang kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weaknesses), dengan analisa eksternal perusahaan yang meliputi factor peluang (Opportunity) dan ancaman (Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Dengan menggunakan metode analisa ini maka penelitian dapat dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat.

        Metode Perancangan

        Pada penelitian ini metode perancangan yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

        1. Perencanaan (Planning)

          Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan – kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah – langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mendefinisikan kendala – kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

        2. Analisis (Analysis)

          Tahap analisis merupakan tahap penelitian atau sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan Software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap : Usecase Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational, dan Economic) serta tahap final, 4 (empat) identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

        3. Perancangan (Design)

          Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperoleh oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Dalam penelitian ini, bahasa pemrograman yang diusulkan menggunakan PHP dan HTML, tampilan antar muka aplikasinya menggunakan CSS, pembuatan database menggunakan MariaDB, membuat desainnya menggunakan aplikasi Notepad++, framework PHP yang digunakan merupakan Laravel dan untuk server menggunakan Apache. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengindentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

        4. Implementasi (Implementation)

          Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan, Langkah – langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

        5. Pemeliharaan (Maintenance)

          Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

        Metode Pengujian

        Metode pengujian dalam skripsi ini yaitu menggunakan Blackbox Testing adalah metode uji coba yang menfokuskan pada keperluan software, karena itu uji coba Blackbox memungkinkan pengembang Software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat – syarat fungsional suatu program metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal¸ kesalahan performa, kesalahan initialisasi, dan terminasi.

        Sistematika Penulisan

        Untuk lebih mempermudah dan memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa BAB yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

        BAB I : PENDAHULUAN

        Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

        BAB II : LANDASAN TEORI

        Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian tersebut, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, penelitian sebelumnya (Literature review), teori khusus tentang Unified Modelling Language (UML) dan pengertian yang berhubungan dengan penelitian.

        BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

        Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternative pemecahan masalah, serta analisa kebutuhan dari stakeholder yang dihimpun ke dalam bentuk lembar elisitasi I,II,III, dan elisitasi final.

        BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

        Bab ini diuraikan juga sistem yang akan diusulkan, diagram ranvangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikai basis data, rancangan layar, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing, evaluasi, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan

        BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

        Bab ini merupakan bab terakhir yaitu diuraikannya kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan di bab-bab sebelumnya serta berisi pula saran dari peneliti untuk pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian ini dapat tercapai.

        DAFTAR PUSTAKA

        DAFTAR LAMPIRAN


        BAB II

        LANDASAN TEORI

        Teori Umum

        Konsep Dasar Sistem

        1. Definisi Sistem

        Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

        Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berukmpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
        Menurut Ludwig Von Bertalanfly dalam Yakub, Jurnal ICIT (2014:2). “Sistem merupakan seperangkat unsure-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi diantara unsure-unsur tersebut dan dengan lingkungannya.”
        Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227), “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.”.

        Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan dari kelompok elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan.

        2. Karakteristik Sistem

        Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya. Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:

        1. Memiliki Komponen, suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem.
        2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

        3. Batas Sistem (Boundary)
        4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

        5. Lingkungan Luar Sistem (Outline Environments)
        6. Lingkungan luar suatu sistem adalah komponen-komponen di luar sistem yang tidak terlibat langsung dengan siste. Lingkungan yang berada di luar batas sistem biasa memberikan pengaruh postif maupun negative terhadap operasi sistem. Lingkungan luar yang memberikan pengaruh positif akan menguntungkan bagi operasi sehingga perlu di jaga dan di kembangkan, sedangkan lingkungan luar yang memberikan pengaruh negative yang merugikan harus ditahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem yang ada.

        7. Penghubung Sistem (Interface)
        8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

        9. Masukan Sistem (Input)
        10. Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

        11. Keluaran Sistem (Output)
        12. Keluaran adalah hasil dari energi yang di masukan kedalam sistem yang telah diolah atau di proses atau di manipulasi dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

        13. Pengolah Sistem (Process)
        14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran beruapa informasi yang berguna bagi penerima informasi tersebut.

        15. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goals)
        16. Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

        17. Kontrol Sistem (control)
        18. Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.

        19. Komponen Sistem (Components System).
        20. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

        21. Komponen Sistem (Components System).
        22. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

        23. Komponen Sistem (Components System).
        24. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

        3. Klasifikasi Sistem

        Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

        1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System) Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
        2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
        3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
        4. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
        5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.
        6. Komponen Sistem (Components System).

        4. Definisi Perancangan Sistem

        Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2012:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”, sedangkan menurut Kristanto (2013:61) “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

        Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2012:189), mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”.

        Urutan fase dalam desain sistem adalah :

        1. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.
        2. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.
        3. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.
        4. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.
        5. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

        5. Tahapan Perancangan Sistem

        Menurut Mulyanto (2013:78) perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

        1. Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.
        2. Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.
        3. Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

        Gabungan dari tahap analisis dan desain biasanya disebut sebagai perancangan sistem.

        6. Tujuan Perancangan Sistem

        Menurut Mulyanto (2012:89), tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

        1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
        2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

        7. Manfaat Perancangan Sistem

        Menurut Jogiyanto (2012:90), manfaat perancangan sistem adalah:

        1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis
        2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
        3. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
        4. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan..

        Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan.

        Konsep Dasar Informasi

        1. Definisi Informasi

        Pengertian informasi adalah keterangan, pemberitahuan atau berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Oleh karena itu, uraian dalam berita radio/televisi merupakan informasi.

        Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989) “Informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon” (Sunyoto, 2014: 39).

        2. Kualitas Informasi

        Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi,yang berisi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

        1. Akurat (accuracy)
        2. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

        3. Tepat waktu (Time Lines)
        4. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

        5. Relevan (relevance)
        6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan

        7. Mudah dan Murah
        8. Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

        3. Fungsi Informasi

        Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

        4. Nilai Informasi

        Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

        Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.


        Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

        1. Kemudahan dalam memperoleh
        2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

        3. Sifat luas dan kelengkapannya
        4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

        5. Ketelitian (accuracy)
        6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

        7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)
        8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

        9. Kejelasan (clirity)
        10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

        11. Fleksibel/keluwesannya
        12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

        13. Dapat dibuktikan
        14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

        15. Tidak ada prasangka
        16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

        17. Dapat diukur
        18. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

        5. Siklus Informasi

        Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

        Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

        Informasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi merupakan suatu siklus yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :

        1. Pengumpulan Data
        2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

        3. Pengolahan Data
        4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

        6. Transformasi Data Ke Dalam Informasi

        Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

        Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

        Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

        7. Pengolahan Data informasi

        Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

        Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

        Konsep Dasar Sistem Informasi

        1. Definisi Sistem Informasi

        Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

        Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

        2. Komponen Sistem Informasi

        Menurut Yakub (2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen -komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

        1. Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
        2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
        3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem
        4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
        5. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

        3. Tujuan Sistem Informasi

        Menurut Sutabri (2012:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

        Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan yaitu:

        1. Akurat (accuracy)
        2. a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

          b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

          c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

        3. Efisiensi pengelolaan
        4. a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

          b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

          c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

        5. Dukungan keputusan untuk manajemen
        6. a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

          b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

          c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

        Konsep Dasar Analisa

        1. Definisi Analisa Sistem

        Tahap analisa merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan di lakukan selanjutnya. Berikut definisi analisa menurut pakar yaitu :

        1. Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa suatu jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule),masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana dalam perusahaan (business plan).
        2. Menurut laundon (2010), “analisa sistem terdiri dari mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengindetifikasikan kebutuhan informasi yang harus memenuhui dengan solusi sistem”.
        3. Menurut Mcleod dan Schell (2012), “ analisa sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau sistem yang di perbaharui”.
        4. Menurut Taufiq (2013: 156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

        2. Kualitas Informasi

        Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi, Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

        1. Akurat (accuracy)
        2. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

        3. Tepat waktu (Time Lines)
        4. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

        5. Relevan (relevance)
        6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

        7. Mudah dan Murah
        8. Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

        3. Fungsi Informasi

        Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

        4. Nilai Informasi

        Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

        Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

        Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

        1. Kemudahan dalam memperoleh
        2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

        3. Sifat luas dan kelengkapannya
        4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

        5. Ketelitian (accuracy)
        6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

        7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)
        8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

        9. Kejelasan (clirity)
        10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

        11. Fleksibel/keluwesannya
        12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

        13. Dapat dibuktikan
        14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

        15. Tidak ada prasangka
        16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

        17. Dapat diukur
        18. .Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai sempurna.

        4. Siklus Informasi

        Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

        Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

        NInformasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi.

        1. Pengumpulan Data
        2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

        3. Pengolahan Data
        4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

        5. Transformasi Data Ke Dalam Informasi

        Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

        Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

        Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

        Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

        6. Pengolahan Data informasi

        Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

        Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

        Konsep Dasar Sistem Informasi

        1. Definisi Sistem Informasi

        Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

        Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

        2. Definisi Sistem Informasi

        Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut:

        1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
        2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat pengembangan atau pembuatan sistem.

        DAFTAR PUSTAKA

Contributors

Putri ika wati