SI1411478743: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Tugas dan Tanggung Jawab)
(Analisa Batasan Sistem)
Baris 1.365: Baris 1.365:
 
</ol>
 
</ol>
  
==Analisa Batasan Sistem==
+
==Tata Laksana Sistem Yang Berjalan==
 +
===Prosedur Sistem Yang Berjalan===
 +
Analisa prosedur sistem yang berjalan pada saat ini, kebanyakan pada sistem pelayananan yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel sebagai pencatatan buku. Pada prosedur sistem yang berjalan ada beberapa prosedur dalam pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun prosedur nya yaitu : Pengajuan Kegiatan Donor Darah, dan Pengajuan Piagam Penghargaan.
 +
<ol type="1">
 +
<li>'''Prosedur Pengajuan Kegiatan Donor Darah.'''</li>
 +
Dalam prosedur pengajuan kegiatan donor darah ada beberpa persyaratan yang harus dilalui yaitu sebagai berikut :
 +
<ol type="a">
 +
<li>Calon pendonor (instansi, pemerintahan, organisasi) mengajukan kegiatan melalui via telepon, email, surat atau datang langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. </li>
 +
<li>Admin penerima jadwal akan melihat jadwal kegiatan donor darah, dan mengecek tanggal yang diminta oleh calon pendonor masih tersedia atau sudah terisi, jika masih tersedia maka akan diinputkan tanggal permintaan jadwal kegiatan donor darah tersebut, dengan menulis nama kelompok donor yang mengajukan tersebut, apabila jadwal kegiatan telah terisi (full) maka petugas/admin akan merekomendasikan tanggal lain untuk kegiatan donor. </li>
 +
<li>Selanjutnya, admin akan memberikan syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah kepada calon pendonor. Syarat-syarat tersebut berisikan,  calon pendonor harus berjumlah minimun 75 Orang, karena dari 75 Orang tersebut tidak semua akan lolos mendonorkan darahnya dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilewati. </li>
 +
<li>Admin melakukan konfirmasi ulang kembali untuk memastikan kegiatan donor darah telah siap atau belum, jika telah siap lanjut pada tahap berikutnya.</li>
 +
<li>Petugas dan staff penunjang teknis pengambilan darah melakukan pelaksanaan kegiatan pengambilan darah di tempat calon donor.
 +
<li>Tahap selanjutnya yaitu laporan kegiatan Mobil Unit yang dibuat oleh petugas/admin kepada calon pendonor, berisikan tentang jumlah pendapatan kantong darah yang berhasil dan pendonor yang gagal melakukan tes kesehatan.</li>
 +
<li>Tahap terakhir merupakan laporan dari kegiatan donor darah selama 1 bulan yang dibuat oleh admin kepada kordinator pelayanan.</li>
 +
</ol>
 +
<ol type="1">
 +
<li>'''Prosedur Piagam Penghargaan '''</li>
 +
Pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela akan mendapatkan penghargaan (Award) dari Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Adapun proses pengajuan Piagam Penghargaan sebagai berikut :
 +
<ol type="a">
 +
<li>Proses pertama yang akan dilalui yaitu pendonor yang telah mendonorkan lebih dari 10, 25, 50, 75, dan 100 mengajukan piagam ke Admin pelayanan atau administrasi umum yang ada di Unit Transfusi Darah. </li>
 +
<li>Tahap ke dua, Admin akan mengecek data pendonor dengan melihat riwayat donor darah, jika sesuai dengan data yang ada di komputer.</li>
 +
<li>Selanjutnya pendonor melakukan pengisian formulir pengajuan piagam penghargaan yang akan di serahkan kepada petugas.</li>
 +
<li>Jika piagam yang diajukan, piagam ke 25, 50, 75, dan 100, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengajukan piagam sesuai dengan jenis piagam ke berapa. Adapun untuk Piagam Penghargaan yang ke 25 akan di tanda tangani oleh Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang atas nama Bpk Drs H. Soma Atdmaja. Selanjutnya untuk Piagam Penghargaan ke 50 akan di tanda tangani oleh Ketua PMI propinsi Banten yaitu Ratu Tatu Chasanah piagam yang ke 75 akan di tanda tangani oleh Bpk Drs H. Muhammad Jusuf Kalla. Selaku ketua umum pusat Palang Merah Indonesia. Dan yang terakhir yaitu piagam penghargaan ke 100 yang akan ditanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bpk Drs H. Joko Widodo </li>
 +
<li>Adapun untuk piagam ke 10 yang mencetak adalah Unit Transfusi Darah Kabupaten Tangerang di tanda tangani oleh direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang atas nama dr. Kusmoro Yudho sp. THT</li>
 +
<li>Tahap selanjutnya petugas akan memberikan sertifikat penghargaan kepada pendonor, setiap pengambilan penghargaan pendonor akan melakukan tanda tangan sebagai bukti bahwa penghargaan telah diterima.</li>
 +
<li>Admin membuat laporan penerimaan penghargaan dalam satu bulan sekali yang akan diserahkan kepada koordinator pelayanan.</li>
 +
</ol>
  
Setiap sistem mempunyai batasan sistem (''boundary'') yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat permasalahan yang ada pada PMI KABUPATEN TANGERANG, maka penulis membatasi permasalahan pada :
+
===Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan===
 
+
Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan saat ini dengan berorientasikan objek
# Pembuatan jadwal manual oleh AR ''Collection ''di departemen finance.
+
3.2.2.1 Usecase Diagram Yang Berjalan
# Proses outstanding faktur secara tunai (''cash'') atau kredit mulai dari pembuatan faktur, kwitansi terhadap ''admin finance.''
+
Diagram Usecase yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :
# Proses pembuatan surat jalan yang dilakukan oleh ''admin finance ''sampai pembuatan laporan tagihan ''outstanding ''kolektor.
+
1. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
  
 
==Analisa Sistem==
 
==Analisa Sistem==

Revisi per 10 Januari 2018 17.11

DONORKU.ID SEBAGAI APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

UNTUK LOYALITAS PENDONOR PADA UNIT TRANSFUSI DARAH

PMI KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411478743
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


DONORKU.ID SEBAGAI APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

UNTUK LOYALITAS PENDONOR PADA UNIT TRANSFUSI DARAH

PMI KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1411478743
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 10 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SIstem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


DONORKU.ID SEBAGAI APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

UNTUK LOYALITAS PENDONOR PADA UNIT TRANSFUSI DARAH

PMI KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475851
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, S.Kom M.MSI)
   
(Padeli, M.Kom)
NID : 02009
   
NID : 14020


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


DONORKU.ID SEBAGAI APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

UNTUK LOYALITAS PENDONOR PADA UNIT TRANSFUSI DARAH

PMI KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475851
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


DONORKU.ID SEBAGAI APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

UNTUK LOYALITAS PENDONOR PADA UNIT TRANSFUSI DARAH

PMI KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1322475851
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
NIM : 1322475851

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Kemajuan teknologi dalam bidang pelayanan membantu sebuah perusahaan berkembang dalam hal pelayanan yang dapat diakses oleh publik seperti halnya aplikasi mobile phone. Sistem informasi Customer Relationship Management berbasis mobile phone merupakan salah satu kebutuhan dalam sebuah organisasi maupun perusahaan untuk memberikan informasi kepada customer dengan tepat, cepat dan akurat. Sistem pelayanan yang berjalan masih semi komputerisasi, karena setiap pengajuan jadwal harus dilakukan dengan by phone atau datang ke kantor untuk memberikan informasi mengenai penjadwalan, adanya sistem donorku memberikan informasi pelayanan di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabubaten Tangerang seperti pelayanan pengajuan jadwal kegiatan donor darah, pengajuan piagam penghargaan, jadwal kegiatan donor darah, pelayanan pengecekan stok darah, serta pelayanan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, serta studi pustaka, untuk analisa menggunakan metode Value Chain (Rantai Nilai), PIECES (Performance Information Economy Control Efficiency dan Service), Unified Modelling Languange UML sebagai alat bantu yang dapat menggambarkan alur prosedur dalam bentuk objek, elisitasi kebutuhan sistem, dan metode testing yaitu Black Box Testing, dalam pembuatan perogramnya menggunakan bahasa pemrograman PHP Hypertext Preprocessor dengan databasenya cloud compputing. Dengan adanya sistem pelayanan donorku dapat menunjang aktivitas pegawainya dalam bidang pelayanan, serta dapat memudahkan pendonor atau konsumen untuk mendapatkan informasi tanpa harus bertatap muka secara langsung.

Kata Kunci: System, CRM, aplication


ABSTRACT

Technological progress in the field of service backing a company developing in terms of service that can be accessed by the public like application mobile phone.Information system customer relationship management based mobile phone is one needs in an organization and company to inform customer properly, quick and accurate.Service system that runs still spring computerized, because every filing schedule to do with by phone or coming to the office to provide information about scheduling, the system donorku provide information service in blood transfusion unit indonesian red cross kabubaten tangerang like a service filing timetable blood donor, the submission of the certificate of award, timetable blood donor, checking blood stock service, and other services. This research using data collection method that is observation, interview, and the literature study, to analysis uses the value chain ( chain values ), pieces ( performance information economy control efficiency and service ), the unified modelling languange uml as the tools able to illustrate a groove procedure in the form of object, elisitasi needs system, and methods testing that is black box testing, in making perogramnya use of language programming php hypertext preprocessor with databasenya cloud compputing.With the service system donorku be able to support the activity of his servants in the field of service, and would facilitate donors or consumers to get the information without having to face to face directly.

Keywords : System, CRM, aplication


KATA PENGANTAR


Segala puji syukur alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang telah melimpahkan kesehatan dan memberikan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Skripsi dengan baik. Adapun judul dalam laporan Skripsi ini adalah “DONORKU.ID SEBAGAI APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK LOYALITAS PENDONOR PADA UNIT TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG”

Pembuatan laporan Skripsi ini untuk memenuhi persyaratan jenjang akademik Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja. Dalam pembuatan laporan ini peneliti mendapatkan informasi dari observasi langsung pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dan melakukan wawancara terhadap pelayan nya serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan peneliti menyampaikan pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Oleh Sholeh, S.Kom., M.MSI sebagai Dosen Pembimbing 1 saya di Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahaan kepada peneliti.
  5. Bapak Padeli M.Kom sebagai Dosen Pembimbing 2 saya di Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahaan kepada peneliti.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  7. Bapak dr. Kusmoro Yudho Sp.Tht sebagai Direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan Skripsi di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangeang
  8. Bapak Rusdi Lucky Subakti sebagai Pembimbing Lapangan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang telah memberikan data dan informasi seputar penelitian ini.
  9. Ibu Lili Halimah sebagai Kasubit bagian Pencarian dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2DDS) di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
  10. Semua staff Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang telah membentu penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan selama melakukan KKP.
  11. Bapak dan Ibu saya yang telah membina saya untuk selalu tetap semangat dalam mencari ilmu.
  12. Untuk teman-teman organisasi FUMMRI yang sudah memberikan motivasi dan do’anya sehingga Laporan Skripsi penulis berjalan dengan lancar.
  13. Teman satu tim bimbingan dengan bapak Oleh Soleh yaitu Vivin Apriyanti, Indrianingrum, Nanda Dian Prasetyo yang telah berjuang bersama menyelesaikan Penelitian ini.
  14. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan Skripsi ini peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Dan Kepada semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini. Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca.

Tangerang, 02 Februari 2018
Muhamad Zaelani
NIM. 1411478743

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Analisa SWOT
  2. Tabel 3.2 Strategi S-O
  3. Tabel 3.3 Strategi S-T
  4. Tabel 3.4 Strategi W-O
  5. Tabel 3.5 Strategi W-T
  6. Tabel 3.6 Diagram Elisitasi Tahap I
  7. Tabel 3.7 Diagram Elisitasi Tahap II
  8. Tabel 3.8 Diagram Elisitasi Tahap III
  9. Tabel 3.9 Diagram Elisitasi Final Draft
  10. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  11. Tabel 4.2 Id_BarangTabel 4.3 Id_Jadwal
  12. Tabel 4.4 Id_Login
  13. Tabel 4.5 Id_Toko
  14. Tabel 4.6 BlackBox Testing
  15. Tabel 4.7 Schedule Tabel 4.8 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Sistem Tertutup
  3. Gambar 2.3 Sistem Terbuka
  4. Gambar 2.4 Model Use Case Diagram Model
  5. Gambar 2.5 Model Activity Diagram
  6. Gambar 2.6 Model Class Diagram
  7. Gambar 2.7 Model Sequence Diagram
  8. Gambar 2.8 BlackBox
  9. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT
  10. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  11. Gambar 3.3 Sequence Diagram Yang Berjalan
  12. Gambar 3.4 Activity Diagram Yang Berjalan
  13. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  14. Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan
  15. Gambar 4.3 Sequence Diagram AR Collection Yang Diusulkan
  16. Gambar 4.4 Sequence Diagram Kolektor Yang Diusulkan
  17. Gambar 4.5 Sequence Diagram Supervisor Yang Diusulkan
  18. Gambar 4.6 Gambar Class Diagram
  19. Gambar 4.7 Gambar Prototype Menu Login
  20. Gambar 4.8 Gambar Prototype Menu Home
  21. Gambar 4.9 Gambar Prototype Menu Master User
  22. Gambar 4.10 Gambar Prototype Menu Master Barang
  23. Gambar 4.11 Gambar Prototype Menu Master Toko
  24. Gambar 4.12 Gambar Prototype Menu Penjadwalan
  25. Gambar 4.13 Gambar Prototype Menu Laporan
  26. Gambar 4.14 Gambar Prototype Menu View Laporan
  27. Gambar 4.15 Gambar Tampilan Program Form Login
  28. Gambar 4.16 Gambar Tampilan Program Menu Home
  29. Gambar 4.17 Gambar Tampilan Program Menu Master User
  30. Gambar 4.18 Gambar Tampilan Program Menu Master Barang
  31. Gambar 4.19 Gambar Tampilan Program Menu Master Toko
  32. Gambar 4.20 Gambar Tampilan Program Menu Penjadwalan
  33. Gambar 4.21 Gambar Tampilan Program Menu Laporan
  34. Gambar 4.22 Gambar Tampilan Program Menu View Laporan

DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang Masalah

Kemajuan teknologi informasi membantu sebuah perusahaan untuk menyediakan sistem pelayanan yang dapat diakses oleh publik sehingga interaksi antara perusahaan dengan pelanggan tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat dilakakukan secara virtual (maya) memalui sistem informasi berbasis online. Pelayanan ini menunjukan praktis dan dapat dilakukan dimana saja jika terhubung dengan sebuah internet.

Banyak perusahaan yang telah menggunakan sistem pelayanan yang terkomputerisasi, dan sistem pelayanannya telah berbasis online. Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang merupakan salah satu instansi yang memiliki sistem pelayanan yang belum mencakup semua pelayanan yang ada, yang mengharuskan sistem pelayanan tersebut dikembangkan kembali agar sistem tersebut dapat terintegrasi secara menyeluruh dalam hal pelayanannya.

Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang, memiliki sistem manajemen yang cukup baik, didalam sistem tersebut terdapat seluruh manajemen yang ada di perusahaan tersebut, akan tetapi untuk sistem pelayanan belum tersedia pada sistem tersebut, ini terlihat pada saat setiap pendonor melakukan pelayanan masih menggunakannya lembaran formulir untuk mengajukan pelayanan tersebut. Sistem yang berjalan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang didalam proses penyampaian informasi pembuatan laporan penerimaan piagam berupa report masih dilakukannya secara manual. Proses data manual ini menimbulkan beberapa permasalahan seperti terjadinya kerangkapan data, tercetaknya piagam dengan nama yang sama, serta proses pembuatan laporan bulanan maupun tahunan yang menghabiskan banyak waktu. Hal ini pun menyulitkan karyawan untuk dalam memberikan laporan kepada pimpinan.

Saat ini banyak perusahaan tidak ingin ketinggalan dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat menunjang terhadap kelangsungan kinerja karyawan. Oleh karena itu Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ingin meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dengan mengembangkan sistem informasi yang berbasis online.

Aplikasi Customers Relationship Management (CRM) merupakan jawaban dari terombosan teknologi informasi dari pandangan pelayannnya, dimana sistem informasi pelayanan ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh para calon pendonor ataupun pendonor untuk melakukan pelayanan kepada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

Customer Relationship Management (CRM) menjadi suatu perbincangan dalam perkembangan teknologi informasi yang meliputi aspek-aspek berkenaan dengan interkasi perusahaan dengan pelanggannya. Salah satu dari perkembangannya nya adalah e-commerce yang memperkenalkan perusahaan untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat antara pelanggan dengan perusahaan. Banyak yang didapatkan dari Aplikasi CRM ini seperti keefektifan operasional pelayanan yang ada di perusahaan, peningkatan pelanggan, mengurangi turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban Cashflow.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan serta adanya masalah dalam sistem yang berjalan saat ini maka peneliti membuat sebuah analisa sistem informasi pelayanan donor darah guna mengatasi permasalahan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu Peneliti membuat judul Skripsi dengan judul “ donorKU.id SEBAGAI APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK LOYALITAS PELAYANAN DONOR DARAH PADA UNIT TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah Peneliti sampaikan, maka rumusan masalah yang akan dikaji oleh Peneliti dalam Laporan Skripsi adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pelayanan yang saat ini sedang berjalan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ??
  2. Bagaimana sistem dapat memberikan informasi kepada pendonor mengenai tentang pelayanan pengajuan kegiatan, jadwal kegiatan, pengajuan piagam penghargaan, data piagam yang telah dicetak, serta stok darah ?
  3. Bagaimana kelebihan dari sistem yang diusulkan pada aplikasi donorKU ?

Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar, maka ruang lingkup yang akan Peneliti bahas dalam Skrpsi ini adalah permasalahan sistem informasi pelayanan donor darah pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Dimualai dari proses pengajuan pelayanan piagam dan kegiatan donor darah, penjadwalan kegiatan, konfirmasi penjadwalan, pembuatan laporan (laporan kegiatan donor darah, laporan piagam penghargaan, dan laporan stok darah).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Operasional
  • Penelitian ini guna untuk mendapatkan informasi sistem pelayanan yang sedang berjalan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, dalam hal ini peneliti menganalisa kendala serta permasalahan yang sedang terjadi pada sistem pelayanan dan memberikan solusi pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan.

  • Tujuan Fungsional
  • Menganalisa sistem yang saat ini berjalan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dengan melakukan perubahan sistem dari manual ke komputerisasi, perubahan sistem juga berguna untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan donor darah. Meningkatkan produktifitas dan kualitas pelayanan donor darah serta meningkatan efisiensi waktu.

  • Tujuan Induvidual
    1. Meningkatkan ilmu pengetahuan sistem informasi manajemen
    2. Mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam tindakan menganalisa suatu permasalahan yang ada dilingkungan sekitar, untuk bisa di berikan solusi bermanfaat yang berkaitan terhadap pemanfaatan teknologi informasi.
    3. Mengetahui alur sistem informasi pelayanan yang berjalan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
    4. Menambah pengalaman dan wawasan dalam menganalisa sistem yang berjalan pada organisasi atau instansi.

    Manfaat Penelitian

    Adapun Manfaat penelitian yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini di bagi menjadi (3) tiga bagian diantaranya sebagai berikut:

    1. Manfaat bagi Peneliti
      1. Meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan ilmu manajemen organisasi.
      2. Mengetahui alur sistem pelayanan donor darah serta menganalisa kesalahan atau kekurangan di dalam sistem pelayanan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      3. Dapat mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari di perkuliahan ke dalam bentuk project sehingga dapat bermanfaat bagi instansi terkait.
    2. Manfaat bagi Perusahaan
      1. Terciptanya efektifitas dan efisien kerja dalam pengolahan data pelayanan donor darah.
      2. Memberikan informasi tentang kendala-kendala di dalam sistem informasi pelayanan dan dapat mempertimbangkan suatu kebijakan terhadap masalah yang ada.
      3. Menjadikan pelayanan donor darah sebagai pelayanan utama dalam kinerja perusahaan


    3. Manfaat bagi Perguruan Tinggi Raharja
      1. Dapat berkontribusi pada setiap instansi baik itu instansi pemerintah maupun swasta,
      2. Dapat menjadikan Raharja sebagai perguruan tinggi yang menciptakan Mahasiswa unggul dalam ilmu Teknologi Informasi.
      3. Mencetak mahasiswa yang dapat menganalisa sebuah permasalahan di dalam sistem dan dibuat pelaporan dalam bentuk Laporan penelitian.

      Metode Penelitian

      Metode Pengumpulan Data

      Bentuk kegiatan dalam melakukan Skripsi, mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisa suatu kasus ditempat penelitian oleh mahasiswa serta merancang suatu program atau sistem yang dapat berguna bagi stakeholder, dalam penelitian mahasiswa harus relavan pada bidang keahlian yang dimiliki.

      Di dalam metode pelaksanaan terdadat 4 metode yang dilaksanakan oleh Peneliti diantaranya :

      1. Pengamatan (Observasi)
      2. Pengamatan yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tinjauan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Peneliti melakukan pengamatan langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang pada bagian Pencarian Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2DDS) dengan mengamati sistem pelayanan yang berjalan, mencatat data-data yang diperlukan dan pengumpulan data untuk membuat laporan Penelitian skripsi. Pengamatan ini berfokus kepada pelayanan donor darah dengan mengambil data dari laporan bagian pelayanan serta data informasi dari pendonor yang akan mengajukan kegiatan donor darah ataupun pengajuan piagam penghargaan.

      3. Wawancara (Interview)
      4. Data yang akurat sangat berpengaruhi dalam pembuatan laporan ataupun perancangan sistem yang akan dibuat. Untuk itu peneliti melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait dalam penelitian, dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab kepada Bpk Lucky sebagai koorditor bagian P2DDS, Bapak Bambang sebagai ketua umum pelayanan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang serta bagian administrasi dan koordinator pelayanan, semua kegiatan interview yang dilakukan bertujuan untuk menganalisa prosedural sistem pelayanan yang sedang berjalan.

      5. Studi Pustaka
      6. Laporan penelitian ini harus mempunyai data-data yang bersifat teoritis maka peneliti melakukan studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teori yang relavan dalam penyusunan laporan penelitian, dalam studi pustaka informasi didapatkan dari internet, buku, jurnal, artikel, serta modul pembelajaran.

      Analisa Sistem

      Menganalisa sistem yang berjalan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan metode Value Chain atau Rantai Nilai. Fungsi menggunakan metode Value Chain yaitu agar mendapatkan informasi dari mulai akarnya hingga sampai berbentuk informasi yang berguna bagi penerimannya. Metode Value Chain adalah metode yang memahi secara baik terhadap keunggulan kompetitatif, untuk mengidentifikasi dimana value pelenggan dapat di tingkatkan atau penurunan biaya dan memahi secara baik hubungan perusahaan dengan pemasok.

      Selain menggunakan Value Chain, peneliti menggunakan metode PIECES, karena fungsi dari PIECES sendiri merupakan pokok dasar untuk memperoleh permasalahan lebih sfesifik. Metode ini sangatlah penting untuk dilakukan sebelum pengembangan sistem informasi karena terdapat beberapa aspek diantaranya : kinerja, informasi, ekonomim, keamamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan.

      Metode Perancangan

      Metode perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Languange (UML) memodelkan secara visual perancangan sistem yang berorientasi pada objek. UML sendiri berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasi beberapa sudat pandang dari suatu perangkat lunak yang akan dibangun.

      UML terdiri dari bermacam-macam diagram yang saling berkaitan satu sama lain, macam-macam diagram yang digunakan di dalam penelitian yaitu : Usecase diagram, Activity Diagram, Squence diagam dan Statechart diagram, dan Class Diagram. Masing-masing diagram tersebut mempunyai fungsi tersendiri, dari menggambarkan kelakuan sistem, struktur sistem dari segi kelas, mendeskripsikan waktu hidup objek serta aktivitas dalam sistem yang berjalan.Dalam perancangan sistem yang akan dibuat, terlebih dahulu peneliti menggunakan metode Elitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang di harapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 4 tahap yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

      Selain itu peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Sublime text untuk menedit script PHP, database server yang digunakan MySQL serta aplikasi website 2 apk developher sebagai aplikasi yang mengconvetor aplikasi web kepada aplikasi berbasis android.

      Metode Pengujian Sistem

      Dalam penelitian skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

      Sistematika Penulisan

      Sistematika penulisan berfungsi untuk memberikan gambaran sedikit tentang pembuatan laporan Skripsi , maka sistematika penulisan Skripsi sebagai berikut :

      BAB I PENDAHULUAN

      Pada bab ini menjelaskan pendahuluan dimana menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, metode penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika Penelitian dalam laporan ini.

      BAB II LANDASAN TEORI

      Pada bab ini berisikan tentang teori yang berhubungan dengan peneletian yang dikutip dari buku, jurnal maupun dari internet. Bab ini juga memaparkan tentang metode penelitian yang akan menguraikan berbagai tentang konsep dasar sistem, konsep dasar perancangan sistem, Unified Modelling Languange (UML) dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

      BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Pada bab ini menjelaskan gambaran umum sejarah perusahaan, struktur organisasi beserta fungsi-fungsinya, Penjelasan wewenang dan tanggung jawab. Selain menggambarkan organisasi pada BAB ini menggambarkan sistem yang berjalan dengan menggunakan program UML untuk menggambarkan sistem yang berjalan dengan memodelkan secara visual bersifat objek, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity diagram, Sequence diagram, dan Statecart diagram. Gambaran analisa sistem yang berjalan dan permasalah pokoknya dengan meggunakan analisa value chain. Selain UML dan Value Chain, peneliti menggunaka PIECES sebagai analisa sebelum pengembangan sistem informasi, Serta penggunaan Elisitasi untuk kebutuhan sistem yang diperlukan oleh stakeholder.

      BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Pada BAB ini menjelaskan rancangan sistem yang di usulkan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar, dan rancangan implementasi program.

      BAB V PENUTUP

      Menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian Peneliti selama Skripsi, menjawab dari tujuan penelitian yang menjadikan acuan perancangan sistem kedepanyang dibuat sesuai dengan kebutuhan stakeholder.

      DAFTAR PUSTAKA

      LAMPIRAN

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      Menurut Marshal B.Romney (2014:3) “Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan beinteraksi untuk mencapai tujuan”

      Menurut Suprihadi (2012:13), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

      Menurut Deni Darmawan (2013:7) “Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan/grup dari bagian/komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Maka tanpa ada tujuan tidak ada sistem yang menunjang perusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan”

      Berdasarkan pengertian menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu kumpulan/grup dari komponen-komponen yang saling terhubung, berinteraksi bekerjasama didalamnya antar satu sama lain yang mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

      Karateristik Sistem

      Menurut Rusdiana (2014:30 ), “ Inti di dalam model umum sistem ialah Input, proses dan output, hal tersebut merupakan konsep sederhana yang terdapat di sebuah sistem, sebab sebuah sistem mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain model sebuah sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah sistem”.

      Menurut Rusdiana (2014:35) sistem mempunyai karateristik yang dimana sebagai berikut :

      1. Komponen Sistem (Components System)Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya satu sama lain saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem memiliki sistem yang menjalankan suatu fungsuu tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
      2. Batas sistem (Boundary System) Batasana sistem merupakan ruang lingkup yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya, atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem ini dapat di lihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
      3. Lingkungan luar sistem (Environments System) Lingkungan luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang ada didalamnya baik bentuk apapun, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
      4. Penghubung Sistem (Interface Systen) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Sehingga terjadinya suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
      5. Masukan Sistem (Input System) Masukan merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.
      6. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi yang telah di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran dari sistem ini berbentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau sebagai inputan bagi subsistem lainnya.
      7. Pengolahan (Process System) Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengelola atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Setiap sistem mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran yang bermanfaat.
      8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal) Sistem sendiri mempunyai tujuan dan sasaran tersendiri yang telah pasti dan bersifat determanistic. Suatu sistem dikatakan berhasil jika telah mencapai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
      Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
      Rusdiana 2014:35)

      Klasifikasi Sistem

      Sistem mempunyai klasifikasi dari beberapa sudut pandang diantaranya : sistem abstrak, sistem fisik, sistem alamiah, sistem buatan manusia, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem terbuka dan sistem tertutup. menurut Yakub (2012:6)

      1. Sistem Abstrak (Abtrack System), ialah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya yaitu sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
      2. Sistem Fisik (Physical Systen), ialah kebalikan dari sistem abstrak yang tentunya sistem yang ada secara fisik. Contohnya yaitu sistem komputerisasi, sistem manajemen, sistem keuangan, sistem pendidikan, sistem pemerintahaan dan lain sebagainya.
      3. Sistem Alamiah (Natural System) ialah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Contohnya yaitu sistem tata surya , sistem evolusi matahari dan sistem perputaran bulan.
      4. Sistem Buatan Manusia (Human Made System) ialah sistem yang sengaja dirancang oleh manusia untuk membantu kebutuhan manusia sendiri. Contohnya yaitu sistem komputer, sistem informasi manajemen, sistem tata usaha dan sebagainya.
      5. Sistem Tertentu (Determanistic System) ialah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi, interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contohnya yaitu sistem produksi, sistem kearsipan, sistem surat menyurat.
      6. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) ialah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contohnya yaitu sistem peramalah cuaca, sistem pengambilan keputusan.
      7. Sistem Tertutup (Closed System) ialah sistem yang tidak dapat berhubungan dan tidak terpengaruhi oleh lingkungan luarnya. Contohnya yaitu sistem Theologia.
      8. Sistem Terbuka (Open System) ialah sistem yang berhubungan dan terpengaruhi oleh lingkungan luarnya, oleh karena itu sistem ini perlu adanya pengendalian didalamnya agar dapat menjaga pengaruh baik saja yang dapat masuk kedalam sistem tersebut. Contohnya yaitu sisem pembelajaran, sistem Informasi Manajemen.


      Konsep Dasar Data

      Definisi Data

      Menurut Marshal B.Romney (2014:3), “ Data adalah fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh sistem informasi”.

      Menurut Abdul Kadir (2014:44), “ Data adalah data yang berupa nilai terformat, teks, citra, audio, dan video, data berupa terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, menyatakan nilai, atau mata uang.

      Data belum dapat menjadi informasi jika data belum diolah menjadi informasi yang baik proses pengelohan itu disebut dengan (Data processing cycle) yang terdapat 3 proses menurut Abdul Kadir (2014:46)

      antara lain :
      1. Tahapan Inputan Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer yang menggunaka alat inputan komputer (input device) seperti Keyboard, Microphone.
      2. Tahapan Process Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
      3. Tahapan Output Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Informasi

      Menurut Maimunah (2012:57), “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

      Menurut Rusdiana & Irfan (2014:75), “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklarifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

      Menurut Handoko (2016:83), “Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan”. Dari pernyataan para ahli mengenai definisi informasi, dapat disimpulkan, informasi adalah data yang telah diolah dengan berbagai cara sehingga dapat tersusun menjadi sebuah informasi yang baik dan dapat menjadikan informasi tersebut sebagai keputusan dalam pengambilan keputusan.

      Siklus Informasi

      Data merupakan bentuk data yang belum mempunyai arti atau bisa dikatakan dengan data mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkannnya informasi Jogiyanto (2014:8).

      Dalam sisklus informasi, untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimannya, perlu memerlukan bagaimana siklus yang terjadi untuk mendapatkannya hasil informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi tersebut, membuat suatu keputusan atau tindakan yang dapat menghasilkan suatu tindakan untuk menjadi data kembali, data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk siklus informasi, siklus ini juga bisa disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). Jogiyanto (2014:9).

      Gambar 2.2 : Siklus Informasi
      Jogiyanto (2014:9)

      Kualitas Informasi

      Kualitas informasi dipengaruhi oleh 5 hal menurut Jogiyanto (2014:11) sebagai berikut :

      1. Relavan (Relavancy), dalam relavan ini merupakan seberapa jauh tingkat relavansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas dapat mampu menunjukan kebenaran kejadian yang terjadi.
      2. Akurat (Accuracy) dikatakannya suatu sistem yaitu dengan menghasilkan data informasi yang akurat, seluruh pesan yang ada didalamnya benar atau sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap dengan apa yang diinginkan oleh user.
      3. Tepat Waktu (Timeliness) dengan melakukan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
      4. Ekonomis (Economy) informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi.
      5. Efisien (Efficiency) Informasi yang berkualitas harus mempunyai sifat efisien yang memiliki kalimat sederhana tidak berbelit-belit ataupun puitis, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.
      6. Dapat dipercaya (Reliability) informasi yang didapatkan dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah diuji tingkat kejujurannnya.

      Nilai Informasi

      Menurut Jogiyanto (2014:11), “Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkanya. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai jika mempunyai manfaat yang efektif dan mempunyai nilai yang dapat diukur seberapa akuratnya suatu informasi tersebut. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidak pastian didalam proses keputasan tentang sesuatu keadaan”.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Menurut Ais Zakiyudin (2012:13), “Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang ada didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tententu dengan laporan yang diperlukan”.

      Menurut Hutahaen (2015: 13), “Sistem Informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, kegiatan strategi dalam organisasi yang menyediakan pihak luat tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. Dari pengertian sistem informasi menurut para ahli, dapat peneliti simpulkan, sistem informasi ialah suatu sistem yang ada didalam suatu instansi, yang mengelola suatu sistem tersebut dengan menggunakan teknologi informasi yang dapat mendukung operasi dalam manajemen perusahaan tersebut.

      Komponen Sisstem Informasi

      Menurut I Putu Agus eka (2014:11), “sistem informasi memeliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain yang menjadikan suatu sistem tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna ataupun pengembang”.

      Komponen-komponen yang terdapat didalamnya adalah sebagai berikut : (I putu eka, 2014:11)

      1. Masukan (Input) sebuah informasi harus mempunyai inputan yang akan diolah dan diverifikasi sehingga menjadi sebuah informasi yang akurat. Komponen masukan ini berfungsi sebagai penerima semua inputan dari pengguna yang berbentuk data baik itu gambar, tulisan, suara dan sebagainya.
      2. Keluaran (Output) setelah sistem informasi tersebut diolah maka akan menghasilkan suatu keluaran yang berupa informasi. Komponen keluaran ini berkerja sebagai menyajikan hasil akhir pengguna sistem informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Keluaran ini disajikan dari masukan data yang diinputkan kedalam suatu sistem.
      3. Perangkat Lunak (Software) perangkat lunak merupakan aplikasi yang mencakup semua perangkat yang digunakan dalam sistem informasi. Kegunaan perangkat lunak sebagai pembantu sistem informasi untuk menjalankan tugasnya. Komponen ini melakukan pengolahan data, penyajian data, penghitungan data serta yang dapat mengeluarkan informasi tersebut.
      4. Perangkat Keras (Hardware) komponen perangkat keras ialah semua yang mencakup perangkat keras komputer yang digunakan dalam sistem informasi, baik itu di komputer server ataupun klien. Yang termasuk perangkat keras yaitu komputer, hub, switch, router, mobile device dan sebagainnya.
      5. Basis Data (Database) didalam sebuah sistem pasti terdapat sebuah database sebagai menyimpan data dari inputan yang menjadikan sebuah data tersebut menjadi informasi. Database ini selain untuk menyimpan berfungsi sebagai pengelola data serta menyajikan data-data

      Metode Rantai Nilai (Value Chain)

      Menurut Thomas Sumarsan (2013:73), “Value Chain Analysis adalah suatu alat analisis yang menjelaskan hubungan antara kegiatan-kegiatan dalam dan sekitar organisasi serta kekuatan daya kompetitifnya.” Penganalisaan dalam metode ini suatu kegiatan di dalam perusahaan dibagi atas kegiatan utama dan kegiatan pendukung atau penunjang.

      Gambar 2.3 : Rantai Nilai
      Thomas Sumarsan (2013:73)

      Kegiatan utama terdiri dari : (Thomas, 2013:73)

      1. Inbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan, penyampaian dan pengeluaran semua input yang digunakan dalam pembuatan produk.
      2. Operations, yaitu kegiatan mentransformasikan semua input menjadi produk jadi.
      3. Outbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan dan pendistribusian produk kepada pelanggan.
      4. Marketing/Sales, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan produk kepada pelanggan, termasuk didalamnya administrasi pengiklanan dan penjualan.
      5. Service, yaitu semua kegiatan yang ditunjukan kepada peningkatan nilai dari produk seperti instalasi, perbaikan dan training.

      Adapun untuk kegiatan penunjangnya menurut Thomas Sumarsan (2013:74) sebagai berikut :

      1. Procurement, yaitu proses pengadaan berbagai input untuk aktivitas pendukung.
      2. Technology Development, yaitu pengembangan teknologi yang tidak berarti hanya kepada perangkat kerasnya saja, akan tetapi dalam perangkat lunakpun harus mempunyai pengembangan.
      3. Human Resource Management, yaitu kegiatan melakukan rekrutment, pelataihan, dan pengambangan serta pemberian penghargaan kepada anggota organisasi.
      4. Infrasruture, yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan mutu, dan manajemen informasi.

      Metode Analisa PIECES

      Menurut ina Sholihah (2016:106), “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :

      1. Performance (Kehandalan) Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.
      2. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

        A.Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).

        B.Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi

      3. Informationn (Informasi) Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
      4. Economic (Ekonomi) Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
      5. Control (Kendali) Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
      6. Eficieency Efsiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :
      7. A. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

        B. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan

        C. Informasi dihasilkan secara berlebihan

        D. Data diproses secara berlebihan

        E. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

        F. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

      8. Service (Pelayanan) Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :
      9. A. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat

        B. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten

        C. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya

        D. Sistem tidak mudah digunakan'

        E. Sistem tidak fleksibel


      Unified Modeling Languange (UML)

      Definisi UML

      Menurut Esa wijayanti (2014:22), “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih muda dipelajari dan dipahami.

      Menurut Rosa (2013:133), “Unified Modeling Languange” (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan dalam di dunia industri untuk menidentifikasi, requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”. Menurut Jayant dkk (2014), “ The UML is visual modeling languange and used for visualize specify, contrucy and document the artifact of a sofware sytem”. Menurut Onu dan Umeakuka (2016:506), “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as usecases written as text”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, UML atau Unified Modeling Languange adalah sebuah bahasa yang dapat memberikan gambaran suatu analisa yang berorientasikan objek, sehingga dapat dipahami dengan mudah alur suatu sistem tertentu.

      Jenis-Jenis Diagram UML

      Berikut ini adalah jenis-jenis diagram UML ialah sebagai berikut

      1. Usecase Diagram Diagram usecase merupakan pemodelan untuk kelakuan sistem informasi yang akan dibuat. Usecase mendefinisikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dalam sistem informasi yang akan dibuat. Secara umumnya usecase digunakan untuk mengetahui apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa aja yang melakukan fungsi-fungsi tersebut Menurut Murad (2013:57), “Usecase Diagram adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.
      2. Unified Modeling Language (UML) terdiri dari banyak diagram, yaitu : (Yasin, 2012:268)

        1. Actor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem.

        2. Usecase model adalah dialog antara actor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.Usecase Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan usecase atau antara usecase dan usecase. Hubungan antara actor dan usecase disebut dengan communicate association.

        3. Association / Directed Association Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.

        4. Generalization / Pewarisan, Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

      3. Activity Diagram Menurut Bhute (2013:29), dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut : (Murad, 2013:57)

        1. Activity, Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

        2. Transition, Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

        3. Decision, Notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point.

        4. Sychromization Bar, Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

      4. Sequence Diagram Menurut Vidia D. dkk(2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.
      5. Class Diagram Menurut Indrajani (2015:49), “Class Diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar class, dan dimana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdaoat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar class)”.

      Tujuan Unified Modeling Languange (UML)

      Tujuan dari UML adalah sebagai berikut : (Yasin, 2012:268)

      • Memberikan model yang telah jadi, bahasa visual yang menggambarkan sistem yang berbasis objek, agar dapat cepat dimengerti secara umum.
      • Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
      • Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.

      Metode Elisitasi

      Definisi Elisitasi

      Menurut somervile dalam kutipannya daniel siahaan (2012:66), “elisitasi atau pengumpulan kebutuhan merupakan aktivitas awal dalam proses rekayasa kebutuhan (Requirements engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi. Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelangan, pengguna sistem dan pihak lain yan memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

      Menurut untung rahadja dkk (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Dari penjelasan para ahli dapat disimpulkan, Elisitasi merupakan kebutuhan dari stake holder yang harus dieliminasi terlebih dahulu agar dapat menggambarkan suatu rancangan sistem baru yang dapat disanggupi oleh penulis sehingga dapat dieksekusi.

      Langkah-Langkah Elisitasi

      Berikut ini merupakan langkah-langkah menggunakan elisitasi : (Daniel siahaan, 2012:75) 1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami organisasi mereka. Menilai kelayakan sistem untuk diusulkan. 2. Menentukan lingkungan teknis kemana sistem atau produk yang akan di tempatkan. 3. Identifikasi permasalahan, yaitu ruang lingkup karateristik yang ke arah aplikasi. 4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim. 5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bisa teridentifikasi dari sudut pandangan yang berbeda, dan mencatat kebutuhan dari user. 6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya. 7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan mengidentifikasi kebutuhan utama.

      Tahapan Elisitasi

      Menurut Untung Rahadja (2011:302), elisitasi dapat dilakukan memalui wawancara dan dilakukan dengan 3 tahap antara lain :

      1. Elisitasi Tahap 1 Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
      2. Elisitasi Tahap 2 Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:

        a. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.

        b. D pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.

        c. I pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luar nya saja.

      3. Elisitasi Tahap 3 Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :

        a. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

        b. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

        c. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut.

        Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :

        a. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

        b. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan

        c. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.

      4. Final Draf Elisitasi Final Draf Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.

      Definisi Black Box Testing

      Menurut Archarya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2), “Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure”. Menurut Chinmay (2015:4), “Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa memiliki pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi. Hanya meneliti aspek fundamental dari sistem dan tidak memiliki atau sedikit relevansi dengan struktur logis internal sistem”.

      Definisi Internet

      Menurut Priyanto (2014:1), “Internet adalah Jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia dengan menggunaka teknologi internet” Internet banyak memberikan keuntungan bagi pemakainnya namun dibalik semua manfaat yang diperoleh, internet juga memberikan dampak negatif. Keuntungan pertama yang diperoleh adalah kemudahan mencari informasi. Adapun dampak dari negatif dari internet adalah kemudahan orang untuk melakukan kejahatan seperti menjiplak karya orang lain, kejahatan kartu keredit, perusakan sistem yang berbasis web, penayangan pornografi. Menurut Priyanto (2014:12).

      Definisi PHP

      Menurut Betha Sidik (2012:4), “ PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, atau sering dikenal sebagai pemrograman server side”. Kemampuan secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interfacei) seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies. PHP juga telah dikembangkan menjadi bahasa pemrograman script yang dapat dijalankan di atas platform sistem operasi secara langsung atau bahasa pemrograma shell. PHP juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi desktop. Betha Sidik (2012:10)

      Definisi XAMPP

      Menurut Kartini (2013:26), “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, adapun paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database) PHP (Server Side Scripting), Perl, FTP Server, PhpMyadmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server apache.

      Adapun pengertian dari XAMPP adalah sebagai berikut :

      1. X yang berarti program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi
      2. A yang berarti Apache merupakan suatu aplikasi web server
      3. M yang berarti MySQL merupakan untuk penyimpanan database server
      4. P yang berarti PHP merupakan bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.
      5. P yang berarti Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl merupakan penangan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat populer digunakan dalam pemrograman CGI (Commaon Gateway Interface).

      Definisi MySQL

      Menurut Betha Sidik (2014: 333), “MySQL merupakan sofware database yang termasuk paling populer di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang dari performasi query databasennya yang saat itu bisa dikatak paling cepat, dan jarang ada masalah. Menurut Syaiful Mujab, “MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Publis License) dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya. Namun tidak diperuntuhkan untuk komersial.

      Definisi Android

      Menurut Ir Yuniar Supardi (2014:2), ”Android merupakan sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Beberapa pengertian lain dari android, yaitu : • Merupakan platfrom terbuka (Open source) bagi para pengembang perogramer untuk membuat aplikasi. • Merupakan sistem operasi yang dibeli oleh Google Inc dari Android Inc. • Bukan bahasa pemrograman, tetapi hanya menyediakan lingkungan hidup atau run time environment yang disebut DVM (Davlik Virtual Machine) yang telah dioptimasi untuk alat dengan sistem memori kecil. Menurut Nazrudin Safaat (2014:1), “Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka”.

      Teori Khusus

      Konsep dasar Customer Relationship Management (CRM)

      Definisi CRM

      Menurut Dowling (2012:51), “Customer Relationship management (CRM) adalah suatu konsep pengendalian interaksi perusahaan dengan konsumen, klien, dan prospek penjualan. Ini melibatkan penggunaan teknologi untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses bisnis. Untuk mencapai CRM, banyak organisasi menggunakan seperangkat alat teknologi dan prosedur-prosedur yang dilakukan untuk mendukung hubungan dengan pelanggan demi meningkatkan penjualan”.

      Unsur-Unsur CRM

      Menurut Choi sang long et al (2013:249) mengemumukakan CRM mempunyai unsur atau dimensi didalamnya yaitu sebagai berikut

      1. Manajemen Interaksi (Interaction Management) Ada beberapa cara untuk memiliki interaksi dengan pelanggan termasuk interaksi disepanjang sentuh dan saluran distribusi. Tujuan utamanya yaitu untuk mengetahui bagaimana dan kapan pelanggan ingin berinteraksi dengan perusahaan tersebut. titik sentuh yaitu hubungan profil pelanggan dan dikembangkan oleh data yang dikumpulkan dari keseluruhan mengenai catatan pelanggan.
      2. Pengembangan Hubungan (Relationship Development) Proses pembangunan hubungan menyangkut interaksi di mana koneksi telah dikembangkan antara dua pihak. Hubungan ini menyangkut prosedur, mekanisme, jadwal dan kegiatan dimana produk dan jasa telah dikirim atau diperkenalkan ke pelanggan.
      3. Kualitas Pelayanan (Customer Service) Salah satu dari unsur CRM yaitu kepuasan pelanggan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif pada kepuasan konsumen dan juga memiliki hubungan yang signifikan dengan loyalitas pelanggan dan profitabilitas peruahaan.
      4. Prilaku Karyawan (Employee Behavior) Efek dari prilaku karyawan yang positif dapat diungkapkan melalui kecepatan respon kepada pelanggan dan memastikan karyawan ramah dan hormat kepada pelanggan.

      Loyalitas Konsumen

      Menurut Kotler dan Keller (2012:127) Loyalitas Konsumen adalah : “ A deeply held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service in the future despite situational influences and marketing efforts having the potential to cause switching behavior”. Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan menjadi komitmen yang mendalam untuk membeli ulang atau mengulangi pembelian produk atau pelayanan yang disukai meskipun masa depan situasi tersebut berubah dan berpotensi perubahan prilaku.

      Indikator Loyalitas Konsumen

      Menurut Kotler dan keller (2012:57) mengemumakan beberapa indikator konsumen yang bersikap loyal sebagai berikut :

      • Repeat Purchase (Kesetian dalam pembelian produk)
      • Retention (ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai perusahaan).
      • Raferalls (mereferensikan secara total ektistensi perusahaan).

      Hubungan Customer Relationship dengan Loyalitas Konsumen

      Dalam penelitiannya long et al (2013) berpendapat bahwa “CRM is implemented in an organization to reduce cost and increase company oerformance, wich mean profitability result throungh customer loyality”. Dapat disimpulkan bahwa penerapan CRM selain mampu mengurangi biaya dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan dapat menciptakan loyalitas pelanggan.

      Konsep Pelayanan

      Definisi Pelayanan

      Pelayanan merupakan hal yang terpenting didalam suatu organisasi maupun instansi, karena pelayanan lah yang pertama dilihat oleh konsumen untuk menilai seberapa baik perusahaan tersebut. pelayanan memiliki definisi yang beragam, adapun menurut para ahli adalah sebagai berikut :

      Menurut Tjiptono (2012:4), “pelayanan atau (Service) bisa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama yakni service operations yang kerap kali tampak keberadaanya oleh pelanggan, dan service delivery (back office) yang biasanya diketahuai pelanggan atau bisa disebut dengan font office”.

      Dari uraian diatas mengenai pelayanan dapat disimpulkan, pelayanan merupakan suatu kegiatan yang menyediakan suatu informasi ataupun kepentingan yang dibutuhkan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik.

      Kualitas Pelayanan

      Menurut Geoth dan davis yang dikutip oleh Tjiptono (2012:51) “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi kebutuhan harapan”.

      Menurut Kotler (2013:34), “kualitas pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan suatu yang harus dikerjakan dengan baik”. Menurut Garvin yang dikutip oleh Tjiptono(2012:143) bahwa didalam pelayanan harus mempunyai lima perspektif mengenai kualitas salah satunya bahwa kualitas dapat dilihat dari orang yang melihatnya, sehingga produk yang paling memuaskan presefsi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

      Mengenai definisi pelayanan menurut para ahli dapat disimpulkan, kualitas pelayanan merupakan suatu kegiatan yang dapat menguntungkan suatu instansi yang didapatkan dari orang luar dengan melihat suatu layanan atau produk yang menjadikan suatu produk layak atau tidaknya, puas atau tidaknya kualitas pelayanan tersebut.

      Faktor Kualitas Pelayanan

      Dalam hal kualitas pelayanan, terdapat faktor yang harus dimiliki dalam kualitas pelayanan, minimal memiliki lima dimensi antara lain : Tangible, Reability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Karena suatu pelayanan tidak dapat diraba maka aspek Tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap kualitas pelayanan. Menurut Lupiyoadi (2013:30) Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan juga ditentukan oleh dimensi reability karena dimensi ini untuk mengukur keandalan dari perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dimensi ini sangatlah penting didalam dunia perusahaan, terdapat dua dimensi yang harus diberikan kepada pelanggan. Pertama adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan. Kedua adalah seberapa jauh suatu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang akurat tanpa adanya error. Lupiyoadi (2013:30)

      Responsibility ialah dimensi untuk mengetahui kecepatan pelayanan dalam waktu ke waktu. Karena waktu dapat dikatakan sama dengan uang yang harus dipergunakan secara bijak. Oleh sebab itu pelanggan akan merasa rugi jika meluangkan waktunya demi pelayanan tetapi pelayanan yang diberikan tidak memuaskan. Lupiyoadi (2013:31) Assuranrance yaitu dimensi kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dan perilaku pegawainya dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada pelanggannya. Lupiyoadi (2013:31)

      Definisi Registrasi (Pendaftaran)

      Menurut Depdikbud (2012:01), “Pendaftaran merupakan proses, cara perbuatan mendaftar yaitu pencatatan nama, alamat, tanggal lahir dan sebagainya dalam proses pendaftaran”

      Jadi dapat disimpulkan bahwa pendaftaran merupakan Awal dari seluruh kegiatan pelayanan pertama kali yang diterima yaitu pendonor melakukan pendaftaran sebelum melakukannya pengambilan darah. Dalam dokumen rekrutmen donor darah bahwa sistem pendaftaran terbagi menjadi dua yaitu pendonor baru dan pendonor lama.

      1. Pendonor Baru Pendonor baru merupakan pendonor yang belum melakukan registrasi sebelumnya, sehingga memerlukan pengisian formulir pendaftaran pendonor baru untuk mendapatkan data-data pendonor yang nantinya akan dimasukan kedalam sistem. Setiap pendonor baru akan diberikannya id pendonor yang berada di kartu pendonor, kemudian setiap melakukan donor darah kartu donor harus dibawa untuk menuliskan riwayat donor darah di dalam kartu pendonor tersebut
      2. Pendonor Lama Sedangkan untuk pendaftaran pendonor lama menurut dokumen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, dilakukannya registrasi ulang melalui Sistem Informasi Manajemen Donor Darah sesuai dengan Id pendonor yang tercantum di kartu pendonor.

      Konsep Donor Darah

      Definisi Donor Darah

      Donor darah merupakan suatu kegiatan sosial yang dimana proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk diberikan kepada pasien yang membutuhkan, sebelum diberikan kepada pasien darah tersebut disimpan di bank darah sebagai stok darah yang kemudian dipergunakan oleh Unit Transfusi Darah. Wikipedia (2017) Menurut Dokumen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, Donor Darah adalah “Orang yang menyumbangkan darahnya sedangkan resepien adalah seseorang atau penderita yang memerlukan tambahan darah”

      Macam-Macam Donor Darah

      Dalam Dokumen Pedoman Pelayananan Transfusi Darah di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang Menurut cara pengarahannya ada 3 macam donor yang kita dapat ambil darahnya yaitu antara lain : 1. Donor Bayaran Donor bayaran ialah donor yang menjual darahnya pada seseorang atau penderita yang memutuskan darah pada saat tersebut. 2. Donor Keluarga Donor Keluarga yaitu sanak keluarga kita yang akan menyumbangkan darahnya apabila di dalam keluaga kita sendiri memerlukan transfusi darah. 3. Donor Sukarela Donor sukarela adalah donor yang sukarela menyumbangkan darahnya tanpa ada paksaan atau ketentuan untuk siapa darah yang telah di sumbangkan akan di pakai.

      Konsep Dasar Penghargaan

      Definsi Penghargaan (Reward)

      Menurut Dokumen yang ada di Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang “Piagam penghargaan atau Reward merupakan cara organisasi untuk memberikan pengakuan atau imbalan kepada pendonor dengan dalam rangka memberikan apresiasi kepada pendonor yang telah memberikan darahnya secara sukarela. Penghargaan ini menjadikan suatu motivasi kepada pendonor untuk tetap selalu memberikan darahnya dengan sukarela demi sosial”.

      Menurut siswanto (2013:118), “Penghargaan adalah proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan”.

      Adapun menurut pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa penghargaan adalah suatu cara pimpinan/organisasi memberikan pengakuan atau imbalan kepada bawahannya agar dapat terus memotivasi pendonor untuk mendonorkan darahnya dan menciptakan suatu hubungan yang lebih harmonis antara pimpinan dengan bawahannya karena dengan diberikannya sebuah penghargaan, orang lain akan merasa diakui keberadaannya.

      Tujuan Penghargaan

      Adaya penghargaan menjadikan langkah setiap orang dalam kehidupannya, penghargaan pun diperasikan memiliki tujaun tertentu. Dalam setiap sistem tertentu, penghargaan tidak mungkin sama dengan tujuannya dengan sistem lain. Secara umum tujuan penghargaan yang ingin dicapai suatu organisasi menurut Siswanto (2013:112) yaitu sebagai berikut :

      1. Menjamin Kontinuitas perencanaan.
      2. Membudayakan prosedur standar.
      3. Menghindari kemangkiran yang tak berarti.
      4. Membina disiplin kerja.
      5. Membina motivasi yang terarah.

      Sedangkan menurut dokumen di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang bahwa tujuan di berikannya penghargaan kepada Pendonor adalah sebagai berikut :

      1. Menciptakan keharmonisan antara pendonor dengan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
      2. Memberikan pengakuan kepada pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela demi kepentingan sosial.
      3. Melestarikan para pendonor akan tetap selalu mendonorkan darahnya.

      Studi Pustaka (Literatur Riview)

      Studi pustaka merupakan untuk melihat penelitian-penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti yang masih berhubungan dengan topik penelitain. Dengan adanya study pustaka penulis dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan pertanyaan penelitian ini.

      Manfaat yang didapatakan dalam studi pustaka adalah sebagai berikut :

      1. Mengidentifikasi kesenjangan dari penelitian ini
      2. Menghindari membuat ulang sehingga menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.
      3. Mengidentifikasi metode yang penah dilakukan oleh penelitian sebelumnya.
      4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan dari pengetahuan sebelumnya.

      Banyak penelitian sebelumnya yang mengenai pelayanan jasa. Dalam upaya membangun suatu sistem pelayanan maka peneliti melakukan studi pustaka sebagai salah satu untuk mengetahui metode apa saja yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Diantaranya

      1. Penelitian yang dilakukan oleh S Paygude, R Karadkar, P Joshi, D Malhotra dengan judul “ Be- Positive – An Android Aplplication for Blood Donation”. With the entire nation driving itself towards a digital core it is essential that medical assistance doesn’t lag behind. In cases of emergency people often require a certain degree of health assistance (blood to be precise) and they may or may not get that depending on the situation and their location. What we can achieve is a small but certain contribution to that field using this project. From this project, our aim is to provide an application that will benefit patients in critical situations like requirement of a specific type of blood. This will reduce the overhead of finding a blood donor in a nearby location during emergency situations. Thus connecting blood donors and recipients is our prime focus.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Robby Kurniawan Budhi dkk dengan judul “Design Build E-Donor Aplication for Blood Donation Data Collection at PMI kota Surabaya” menjelaskan bahwa sistem E-donor merupakan sistem informasi tentang kegiatan donor darah, banyak dari para pendonor yang tidak mengetaui kapan waktu donor kembali. Pembangunan sistem menggunakan aplikasi metode siklus hidup.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Rian Arie Gustama yang berjudul “ Sistem Pelayanan Donor Darah Berbasis WEB (Studi Kasus PMI Tasikmalaya). Pada penelitian ini menjelaskan permasalahan mengenai tentang pelayanan donor darah pada PMI Tasikmalaya, yaitu pada bagian Unit Donor Darah yang masih menggunakan sistem manual, sehingga dibutuhkannya sistem terkomputerisasi. Metode dalam penelitian ini yaitu what, who, where, when, why, how (5W1H) dengan metode pengembangan aplikasi menggunakan Extereme Programing (XP) hanya pada tahapan planing dan desain. Aplikasi ini menggunakan SMS Gateway sehingga memudahkan pasien mendapatkan informasi mengenai data darah. Hasil dari penelitian adalah Transaction Processong System (TPS) dan SMS Gateway. Dengan adanya sistem tersebut dapat mempermudah pelayanan informasi yang ada di PMI Tasikmalaya.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Alwin Hadi Nugraha dengan berjudul “Sistem Informasi Pelayanan PMI UDD di Kabupaten Bandung Berbasis Desktop”. Penelitian ini menjelaskan bagaimana alur suatu sistem pelayanan yang berjalan di UDD PMI Kabupaten Bandung yang masih menggunakan sistem manual, sehingga dibutuhkannya suatu sistem agar dapat mengurangi kesalahan pencatatan data. Metode pada penelitian ini menggunakan Unified Modeling Languange (UML) untuk menjelaskan alaur sistem yang berjalan, kemudian metode pengembangannya menggunakan metode Waterfall , serta untuk membuat suatu aplikasinya menggunakan Java 7, Netbeans IDE 7.1.2, MySQL dan Report 4.0.2. penerapan sistem ini dapat membantu pelayanan yang ada. Sehingga dapat menciptakan kinerja yang baik dari PMI UDD Kabupaten Bandung.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Mujid dengan judul “Perancangan sistem survey pelayanan dan kualitas produk berbasis PHP pada PT. Ridho Wira Pratama Tangerang”. Penelitian ini menjelaskan mengenai penilian survey pelayanan dan kualitas produk secara sistematis dan juga efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah SWOT (Strength , Weakness, Opportunity, Thread), model atau rancangan dari sistem menggunakan UML (Unified Modelling Languange), adapun untuk pembuatan programnya menggunakan pemrograman PHP, HTML, CSS dan Javascript, untuk databasenya menggunakan SQL, dan pengimplementasian sistem yang akan dibangun menggunakan metode black box testing
      6. Penelitian yang dilakukan oleh Stevanie Hanzilia yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Registrasi SPPT PBB-P2 pada Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB(DPPB) Kota Tangerang”. Penelitian ini membahas tentang pengolahan proses berkas yang masih manualisasi atau semi terkomputerisasi sehingga sering terjadi kesalahan dan memperlambat kerja pegawai, maka penelitian ini membuat suatu rancangan sistem untuk menunjang kebutuhan para oetugas dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada dinas pelayanan PBB dan BPHTB kota tangerang. Metode penelitian yang digunakan yaitu Observasi, wawancara studi pustaka, metode anlisa data menggunakan SWOT, serta untuk pengujian nya menggunakan metode Black Box Testing.
      7. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani Apriani yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Cibodas Medika Center”. Penelitian ini membahas mengenai pelayanan pasien rawat jalan pada mulai dari pendaftaran pasien, input data pasien, diagnosa pasien dan resep obat serta pembauatan report pembayaran. Metode dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan studi pustaka, adapun analisa data nya menggunakan SWOT, untuk perancangannya menggunakan YII Framework, untuk pengujian nya menggunakan metode Black Box Testing.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat Perusahaan

      Sejarah SIngkat Palang Merah Indonesia

      21 Oktober 1873 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI). Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak.

      Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tanggal 5 September 1945, dr. buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan pembentukan Palang Merah di Indonesia. Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.

      16 Januari 1950 Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan. Tahun 1950 dan 1963 PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan engan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI. Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.

      Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950. Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.

      Visi dan Misi Palang Merah Indonesia

      1. Visi
      2. PMI yang berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat

      3. Misi
        1. Menjadi organisasi kemanusian terdepan memberikan layanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah Indonesua dan Bulan Sabit Merah.
        2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan.
        3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
        4. Menjadi distributor tunggal buah segar di Indonesia

      Sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      Sebagai salah satu wilayah penyangga ibukota negara, perkembangan Kabupaten Tangerang menyeluruh ke berbagai faktor, diantaranya meningkatkan status RSUD Kabupaten Tangerang dari rumah sakit tipe D menjadi tipe C. Atas dasar perkembangan dan kebutuhan akan tersedianya darah untuk transfusi yang berdekatan dengan tempat pasien dirawat, maka pengurus cabang PMI Kabupaten Tangerang bersama dengan direktur RSUD dan direktur RSK Sitanala sepakat bahwa di PMI Cabang Kabupaten Tangerang perlu didirikan Dinas Transfusi.

      Pada tanggal 17 September 1973 terbentuklah Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang dengan susunan pengurus yang juga merupakan pendiri dari DDD. Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang berlokasi di Poliklinik RSUD Kabupaten Tangerang dengan seorang tenaga Asisten Transfusi Darah yang diperbantukan oleh DDD Pusat dan seorang pembantu umum dari RSUD Kabupaten Tangerang serta peralatannya didapat dari sumbangan DDD Pusat, RSUD Kabupaten Tangerang dan RSK Sitanala.

      Pada 4 Maret 1974, nama DDD Cabang diganti menjadi Dinas Transfusi Darah (DTD) Cabang. Lalu beberapa tahun kemudian pada tanggal 22 Februari 1986, DDD berpindah lokasi ke kantor Markas Cabang PMI Kabupaten Tangerang di Jalan Catur No. 8. Perpindahan tersebut bersamaan dengan pergantian nama menjadi Usaha Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) hingga 1989.

      Setelah itu berganti nama menjadi Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) Cabang Kabupaten Tangerang. Pada tanggal 8 Mei 1993 kantor PUTD berpindah menempati kantor Markas PMI Cabang milik Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang dengan status hak guna pakai yang ditempati selama 12 tahun yang berlokasi tepat di Jalan Windu Karya No. 1 A.

      Pada 17 September 1993, nama Pelayanan Usaha Transfusi Darah diganti kembali menjadi Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kabupaten Tangerang dan seling beberapa tahun ke depan tepatnya pada tanggal 17 September 2005 berpindah lokasi di Jalan Mayjen Sutoyo No.1 Tangerang. Tidak lama kemudian berganti nama kembali menjadi Unit Donor Darah PMI Kabupaten Tangerang dengan lokasi yang sama.

      Berhubung dengan adanya pembenahan secara totalitas, penempatan lokasi dan juga nama instansi harus disesuaikan dengan keberadaanya berdasarkan peraturan dari Unit Transfusi Darah Pusat. Maka pada tanggal 17 September 2015 terdapat penggantian nama menjadi Unit Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) PMI Kabupaten Tangerang serta pemindahan lokasi di Jalan Raya Curug Km.02 No.20 Desa Kadu Jaya Bitung Kabupaten Tangerang yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh Bapak H. Ahmed Zaki Iskandar selaku Bupati Tangerang. Wilayah atau lokasi tersebut dimaksudkan sebagai perwakilan unit pelayanan penyedia kebutuhan darah untuk transfusi dalam suatu wilayah pertingkat daerah seperti Kabupaten Tangerang.

      Pada hakikatnya usaha pelayanan transfusi merupakan bagian penting dari tugas pemerintah dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang juga merupakan suatu bentuk pertolongan sesama manusia. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah, bahwa PMI sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan usaha kesehatan dibidang transfusi darah yang meliputi pengambilan, pemeriksaan, pengelolaan, dan pendistribusian darah. Dengan mengemban tugas-tugasnya dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dan kemanusiaan, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang berkeinginann untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Tangerang dan diluar wilayah Tangerang pada umumnya sekaligus menjadi Unit Transfusi Darah Pembina bagi Provinsi Banten.

      Dimasa sekarang kebutuhan darah untuk transfusi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit dan Rumah Bersalin di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Transfusi darah merupakan pengobatan efisien sehingga diperlukan persediaan yang mencakupi. Sampai saat ini kebutuhan darah untuk transfusi tiap bulannya mencapai rata-rata 2.800 kantong atau mencapai 30.000 kantong pertahunnya. Sedangkan darah yang didapat dari para dermawan darah (Donor Darah Sukarela) di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang hanya mampu mencapai 2.800 kantong/bulan atau mencapai kurang lebih 30.000 kantong pertahun. Oleh karena itu Unit Transfusi Darah PMI Kab. Tangerang menargetkan dapat mengumpulkan 36.000 kantong pada tahun 2017.

      Visi dan Misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      Sebagai landasan untuk melaksanakan tugasnya, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki visi, misi dan filosofi. Visi adalah tujuan tentang suatu bentuk ideal yang hendak dicapai oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Sedangkan misi adalah tugas pokok, motivasi atau alasan pendirian Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan visi. Misi diperlukan landasan mental yang berbentuk filosofi. Visi, misi dan filosofi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini merupakan pedoman dan landasan kerja untuk setiap petugas dalam melaksanakan pengabdiannya sehari-hari di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      1. Visi
      2. Adapun visi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang :

        1. Unit Transfusi Darah Pembina Bagi Provinsi Banten
        2. Meningkatkan cakupan dari segi kualitas di dalam pelayanan, baik bagi dermawan darah maupun bagi pengguna darah.
      3. Misi
      4. Adapun misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yaitu

          Memasyarakatkan Donor Darah Sukarela (DDS), sehingga donor darah menjadi suatu kebutuhan bukan suatu hal yang perlu ditakutkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pelayanan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang memiliki :
        1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi, loyal, santun, dan menjaga kode etik sebagai tenaga kesehatan.
        2. Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengacu kepada standar nasional yang ditetapkan.
        3. Sarana pelayanan unggulan yang dapat dijadikan rujukan bagi Unit Transfusi Darah lain, khususnya Provinsi Banten.

      Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      Struktur organisasi merupakan susunan atau tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu diperlukan pengorganisasian yang jelas terhadap jabatan, tanggung jawab, dan orang-orang yang menjalani tugasnya.

      gambar : Sturuktur Organisasi UTD PMI Kabupaten Tangeang

      Tugas dan Tanggung Jawab

      Pada pola struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini banyak berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing divisi berdasarkan dari struktur yang penulis teliti ini yaitu:

      1. Kepala Unit Transfusi Darah
      2. Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sepenuhnya untuk mengelola, dalam hal organisasi, kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan manajemen kualitas serta yan lainnya, sesuai dengan ketentuan dibawah kepengawasan pengurus PMI.

      3. Kabid Teknis Pelayanan
      4. Menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabag Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan
        2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
        3. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas
        4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan penyelesaian masalah.
      5. Kasubid Pelayanan Donor
      6. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan donor dan mengkoordinasikan unit kerja P2DDS dan Pengambilan darah. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
        2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
        3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
        4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas.
      7. Kasie P2DDS
      8. Membantu tugas Kasubid Pelayanan Donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian perekrutan, pembinaan, pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS) dan koordniasi antar bagian/unit kerja lain. Tugas dan Tanggung jawab :

        1. Membuat program kerja tahunan untuk bagian P2DDS.
        2. Membuat rencana jadwal rutin staf pelaksana di bagian P2DDS.
        3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2DDS.
        4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan P2DDS, baik secara eksternal maupun internal.
        5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian P2DDS.
        6. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
      9. Kasie Pengambilan Darah
      10. Membantu kasubid pelayanan donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi kegiatan di bagian aftap dan koordinasi antar bagian/unit kerja lain Tugas dan tanggung jawab :

        1. Membuat program kerja untuk bagian pengambilan darah.
        2. Membuat jadwal rutin staf pelaksana di bagian pengambilan darah.
        3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan pengambilan darah.
        4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengambilan darah baik secara eksternal maupun internal.
        5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian pengambilan darah.
        6. Melaksanakan fungsi koordinasi dengan unit kerja lain.
        7. Menjalankan tugas kedinasan yang diperintahkan oleh atasan.
        8. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
      11. Kasubid Pelayanan Darah
      12. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
        2. Melakukan monitoring pembinaan, dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
        3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
        4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas dan penyelesaian masalah
      13. Kasie Uji Saring IMLTD
      14. Mengamankan darah dari infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi darah melalui pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter penyakit Tugas dan tanggung jawab :

        1. Melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah meliputi kondisi sampel dan kelengkapan dokumentasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
        2. Melakukan pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter IMLTD yaitu Hepatitis-B, Hepatitis-C, HIV dan Sifilis.
        3. Bekerja sama dengan bagian Laboratorium Penyimpanan Darah untuk menyeleksi dan mencekal darah yang terindikasi reaktif.
        4. Bekerja sama dengan bagian P2DDS sub pengolahan data donor darah untuk penyediaan data dengan indikasi reaktif terhadap empat parameter IMLTD dan data rujukan darah dengan indikasi reaktif terhadap HIV.
        5. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap darah kembali dari RS dengan indikasi reaktif.
        6. Bekerja sama dengan bagian kesekretariatan untuk penanganan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal mengenai hasil-hasil pemeriksaan dengan tetap mengacu kepada aturan baku tentang tata cara penyampaian informasi terkait hasil pemeriksaan laboratorium
        7. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
      15. Kasie Distribusi Karantina dan KGD
      16. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan, perawatan, pencekalan dan pendistribusian darah. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Menerima dan memeriksa kelengkapan penyerahan darah dan sampel darah.
        2. Sebagai tempat karantina terhadap darah yang belum melalui pemeriksaan golongan darah lanjutan dan uji saring IMLTD.
        3. Melakukan pemeriksaan golongan darah lanjutan.
        4. Bekerja sama dengan laboratorium uji saring IMLTD untuk menyeleksi darah yang terindikasi 4 (empat) parameter IMLTD.
        5. Melakukan distribusi darah yang telah lolos seleksi ke bagian laboratorium Pasien Service.
        6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan di laboratorium penyimpanan darah
      17. Kasie Pengolahaan Komponen Darah
      18. Melakukan pemisahan darah dari darah lengkap menjadi komponen-komponen darah yang lebih spesifik untuk kebutuhan transfusi. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Melakukan kegiatan pemisahan komponen darah sehingga didapatkan komponen darah yang lebih spesifik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.
        2. Menyerahkan komponen darah hasil produksi ke bagian Laboratorium Penyimpanan Darah.
        3. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
      19. Kasie Permintaan Darah
      20. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan darah ke Rumah Sakit atau Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Tugas dan tanggung jawab :

        1. Mengatur stock darah yang masuk ke Laboratorium Permintaan Darah
        2. Melayani permintaan darah baik dari RS maupun BDRS.
        3. Melakukan proses-proses yang berkaitan dengan kepentingan pelayanan darah
        4. Menerima darah kembali dengan indikasi reaktif atau mendekati kadaluarsa dari Bank Darah Rumah Sakit dan mengkoordinasikannya dengan bagian terkait.
        5. Berkoordinasi dengan pihak RS/BDRS mengenai hal-hal yang menyangkut pelayanan darah.
        6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
      21. Bidang Mutu
      22. Membantu tugas manajemen kualitas untuk memastikan berjalannya prosedur dan metode yang telah didesign, melalui tool Quality Control sehingga tercapainya tiga output utama berupa pengambilan keputusan untuk menentukan batasan-batasan kualitas produk yang dapat diterima, melakukan percobaan dan pengerjaan ulang terhadap sebuah proses dan perbaikan prosedur yang sedang berjalan. Tugas dan tanggug jawab :

        1. Membuat program kerja untuk bagian Quality Control/Assurance
        2. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan Quality Control/Assurance
        3. Melaksanakan analisis terhadap proses teknis melalui kegiatan pengecekan (Inspecting), percobaan (Testing) dan pemisahan hasil (Grading)
        4. Membuat statistical sampling sebagai bahan analisis.
        5. Membuat quality control chart sebagai hasil analisis.
        6. Membuat bencmarking peningkatan kualitas sebagai input untuk Kabag. Manajemen Kualitas dan Kabag Pelayanan.
        7. Mendorong berjalannya peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
        8. Bekerja sama dengan Kabag. Manajemen Kualitas melakukan perubahan prosedur dan metode untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.
        9. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
      23. Kabid Administrasi
      24. Membantu Direktur Keuangan & Umum dalam mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan kepegawaian, pengembangan SDM serta pengelolaan rumah tangga kantor, pemeliharaan / perbaikan peralatan sarana dan kebersihan di lingkungan Kantor Pusat.

        1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
        2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.
        3. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.
        4. Penyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
        5. Mengkoordinasikan perumusan Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan(Diklat).
        6. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan Perusahaan.
        7. Mengevaluasi Hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai yang telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.
        8. Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan peralatan, inventaris, fasilitas kantor.
        9. Menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara berkala.
        10. Menyelenggarakan kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja / perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
        11. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
        12. Menyiapkan laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu.

      Fasilitas Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      Fasilitas yang terdapat di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

      1. Gedung Unit Transfusi Darah.
      2. Gambar 3.2 : Gedung Unit Transfusi Darah Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang milik sendiri, bukan lagi gedung pemerintah daerah, gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh bupati Tangerang yaitu Bpk. Zaki Ismet Iskandar, gedung Unit Transfusi Darah seluas 1060 H.

      3. Laboratorium Pengolahan Komponen Darah. Gambar 3.3 : Laboratorium Pengolahan Komponen Darah Laboratorium Pengolahan komponen darah merupakan ruang pengolahan komponen darah yang telah diambil di olah kembali untuk mengambil komonen darah sepert pack red cel.
      4. Laboratorium IMLTD.
      5. Gambar 3.4 : Laboratorium IMLTD Ruang IMLTD merupakan ruang Inseidensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah. Diruang ini merupakan pengecekan 4 parameter diantaranya Skrining HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan sifilis dari pengambilan sample darah pendonor.

      6. Ruang Pengambilan Darah.
      7. Gambar 3.5 : Ruang Pengambilan Darah Ruang pengambilan darah adalah ruang dimana pendonor melakukan pengambilan darah atau disebut donor darah, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang meiliki 4 Bet tempat tidur yang nyaman, dilengkapi dengan Tv 32in agar pendonor merasakan rileks pada saat pengambilan.

      8. Ruang Service Donor.
      9. Gambar 3.6 : Ruang Service Donor Ruang service donor merupakan ruang untuk pendonor beriistirahat setelah melakukan pengambilan darah, Unit Transfusi Darah memberikan konsumsi sebagai ucapan terimakasih kepada penodonor, yang telah menyumbangkan darahnya.

      10. Tempat Penyimpanan Darah
      11. Gambar 3.7 : Tempat penyimpanan Darah Gambar diatas merupakan alat penyimpanan darah atau disebut dengan blood bank dengan suhu tertentu. Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki 6 Blood Bank, sebagai penunjang penyimpanan bank darah.

      12. Mobil Unit
      13. Gambar 3.8 : Tranportasi Mobil Unit Mobil Unit Merupakan mobil operasional yang digunakan untuk transportasi setiap hari pada saat kegiatan pengambilan darah diluar, mobil unit yang dimiliki oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang terdapat 3 mobil, 2 mobil minibus dan 1 bus.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Analisa prosedur sistem yang berjalan pada saat ini, kebanyakan pada sistem pelayananan yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel sebagai pencatatan buku. Pada prosedur sistem yang berjalan ada beberapa prosedur dalam pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun prosedur nya yaitu : Pengajuan Kegiatan Donor Darah, dan Pengajuan Piagam Penghargaan.

      1. Prosedur Pengajuan Kegiatan Donor Darah.
      2. Dalam prosedur pengajuan kegiatan donor darah ada beberpa persyaratan yang harus dilalui yaitu sebagai berikut :

        1. Calon pendonor (instansi, pemerintahan, organisasi) mengajukan kegiatan melalui via telepon, email, surat atau datang langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
        2. Admin penerima jadwal akan melihat jadwal kegiatan donor darah, dan mengecek tanggal yang diminta oleh calon pendonor masih tersedia atau sudah terisi, jika masih tersedia maka akan diinputkan tanggal permintaan jadwal kegiatan donor darah tersebut, dengan menulis nama kelompok donor yang mengajukan tersebut, apabila jadwal kegiatan telah terisi (full) maka petugas/admin akan merekomendasikan tanggal lain untuk kegiatan donor.
        3. Selanjutnya, admin akan memberikan syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah kepada calon pendonor. Syarat-syarat tersebut berisikan, calon pendonor harus berjumlah minimun 75 Orang, karena dari 75 Orang tersebut tidak semua akan lolos mendonorkan darahnya dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilewati.
        4. Admin melakukan konfirmasi ulang kembali untuk memastikan kegiatan donor darah telah siap atau belum, jika telah siap lanjut pada tahap berikutnya.
        5. Petugas dan staff penunjang teknis pengambilan darah melakukan pelaksanaan kegiatan pengambilan darah di tempat calon donor.
        6. Tahap selanjutnya yaitu laporan kegiatan Mobil Unit yang dibuat oleh petugas/admin kepada calon pendonor, berisikan tentang jumlah pendapatan kantong darah yang berhasil dan pendonor yang gagal melakukan tes kesehatan.
        7. Tahap terakhir merupakan laporan dari kegiatan donor darah selama 1 bulan yang dibuat oleh admin kepada kordinator pelayanan.
        1. Prosedur Piagam Penghargaan
        2. Pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela akan mendapatkan penghargaan (Award) dari Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Adapun proses pengajuan Piagam Penghargaan sebagai berikut :

          1. Proses pertama yang akan dilalui yaitu pendonor yang telah mendonorkan lebih dari 10, 25, 50, 75, dan 100 mengajukan piagam ke Admin pelayanan atau administrasi umum yang ada di Unit Transfusi Darah.
          2. Tahap ke dua, Admin akan mengecek data pendonor dengan melihat riwayat donor darah, jika sesuai dengan data yang ada di komputer.
          3. Selanjutnya pendonor melakukan pengisian formulir pengajuan piagam penghargaan yang akan di serahkan kepada petugas.
          4. Jika piagam yang diajukan, piagam ke 25, 50, 75, dan 100, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengajukan piagam sesuai dengan jenis piagam ke berapa. Adapun untuk Piagam Penghargaan yang ke 25 akan di tanda tangani oleh Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang atas nama Bpk Drs H. Soma Atdmaja. Selanjutnya untuk Piagam Penghargaan ke 50 akan di tanda tangani oleh Ketua PMI propinsi Banten yaitu Ratu Tatu Chasanah piagam yang ke 75 akan di tanda tangani oleh Bpk Drs H. Muhammad Jusuf Kalla. Selaku ketua umum pusat Palang Merah Indonesia. Dan yang terakhir yaitu piagam penghargaan ke 100 yang akan ditanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bpk Drs H. Joko Widodo
          5. Adapun untuk piagam ke 10 yang mencetak adalah Unit Transfusi Darah Kabupaten Tangerang di tanda tangani oleh direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang atas nama dr. Kusmoro Yudho sp. THT
          6. Tahap selanjutnya petugas akan memberikan sertifikat penghargaan kepada pendonor, setiap pengambilan penghargaan pendonor akan melakukan tanda tangan sebagai bukti bahwa penghargaan telah diterima.
          7. Admin membuat laporan penerimaan penghargaan dalam satu bulan sekali yang akan diserahkan kepada koordinator pelayanan.

          Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan saat ini dengan berorientasikan objek 3.2.2.1 Usecase Diagram Yang Berjalan Diagram Usecase yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut : 1. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah

          Analisa Sistem

          Metode Analisa SWOT

          Pada metode ini peneliti mengindetifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisa ini didasarkan pada hubungan atau unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).

          Berdasarkan indetifikasi tersebut faktor diatas, maka dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (Strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada.

          Strength (S)
          Weakness (W)
          1. Tersedianya fasilitas computer dan printer.
          2. Tersedianya sarana pendukung seperti akses LAN, internet dan Jaringan.
          1. Pengolahan jadwal penagihan outstanding kolektor masih menggunakan jadwal manual.
          2. Kurangnya SDM terutama dalam bidang IT di departemen Finance.
          Oppurtunities (O)
          Treats (T)
          1. Memperluas cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru
          2. Perkembangan teknologi yang cukup pesat.
          1. Banyaknya usaha sejenis yang terdapat dilokasi yang sama.
          2. Gangguan jaringan internet.
          Tabel 3.1 Analisa SWOT

          (Startegi S-T ). Selain itu dianalisa pula startegi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (Strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (Strategi W-T). Pemetasan S-O, W-O, dan W-T dapat dilihat pada table dibawah ini :

          Tabel 3.2 Strategi S-O
          Faktor Internal

          Faktor Eksternal

          Strengths (S)

          1. Tersedianya fasilitas komputer dan printer.
          2. Tersedianya sarana pendukung seperti akses LAN, internet dan Jaringan.

          Opportunites (O)

          1. Memperluas cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru
          2. Perkembangan teknologi yang cukup pesat.

          Strategi S-O

          Menciptakan aplikasi pengecekan outstanding dengan sistem yang baru sebagai penyediaan informasi penjadwalan outstanding kepada pihak kolektor dan AR Collection untuk dapat monitoring hasil penagihan outstanding secara cepat.


          Tabel 3.3 Strategi S-T
          Faktor Internal

          Faktor Eksternal

          Strengths (S)

          1. Tersedianya fasilitas computer dan printer.
          2. Tersedianya sarana pendukung seperti akses LAN, internet dan Jaringan.

          Treats (T)

          1. Banyaknya usaha sejenis yang terdapat dilokasi yang sama.
          2. Gangguan jaringan internet.
          1. Memanfaatkan fasilitas yang ada untuk proses pembuatan jadwal outstanding kolektor dengan membuat sistem yang terkomputerisasi.
          2. Menyiapkan modem yang digunakan saat ada gangguan dalam jaringan internet.



          Tabel 3.4 Strategi W-O
          Faktor Internal

          Faktor Eksternal

          Weakness (W)

          1. Pengolahan jadwal penagihan outstanding kolektor masih menggunakan jadwal manual.
          2. Kurangnya SDM terutama dalam bidang IT di departemen Finance.

          Opportunites (O)

          1. Memperluas cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru
          2. Perkembangan teknologi yang cukup pesat.
          1. Mengganti sistem kerja manual ke sistem yang baru, dan mentraining SDM yang ada.
          2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan proses bisnis.



          Tabel 3.5 Strategi W-T
          Faktor Internal

          Faktor Eksternal

          Weakness (W)

          1. Pengolahan jadwal penagihan outstanding kolektor masih menggunakan jadwal manual.
          2. Kurangnya SDM terutama dalam bidang IT di departemen Finance.
          Treats (T)
          1. Banyaknya usaha sejenis yang terdapat dilokasi yang sama.
          2. Gangguan jaringan internet.

          Strategi W-O

          1. Mengganti sistem kerja manual ke sistem yang baru, dan dapat melakukan sistem secara terkomputerisasi.
          2. Melakukan sosialisasi sistem yang telah dirancang dan melakukan maintance server.



          Hasil dari analisa SWOT diatas dapat terindentifikasinya kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluanh yang dipengaruhi oleh factor internal maupun eksternal organisasi, dengan demikian dapat disumpulkan strategi yang dapat diciptakan.

          Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

          Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Prosedur sistem yang berjalan pada proses transaksi pertukaran faktur outstanding pada PMI KABUPATEN TANGERANG saat ini anatara lain:

          Prosedur transaksi pertukaran faktur antar customer toko atau swalayan berfokus pada pertukaran faktur outstanding tertulis, dan berfokus pada komunikasi sistem pertukaran faktur outstanding satu pusat yang berada pada satu lini tertentu, sehingga pada pelaksanaan kinerja masih banyaknya tumpang tindih komunikasi mengenai tukar faktur outstanding dan tidak kesesuaian data yang ada.

          Pada analisa prosedur sistem yang berjalan ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya sebagai berikut:

          1. Supervisor AR (Account Reseivble)
          2. Prosedur sistem yang saat ini berjalan, dimulai oleh Spv. AR, dimana Spv.AR ini berfungsi sebagai mentor untuk melakukan kegiatan pemantauan semua transaksi yang di departemen Finance yaitu penagihan dan pertukaran faktur serta pengecekan utang piutang dagang yang belum terbayar (outstanding) , kenapa demikian karena didalam PT.Sewu Segar Nusantara terdapat bagian departemen finance AR dimana departemen ini adalah tempat melakukannya pelunasan dan pengecekan utang piutang dagang yang belum terbayar (outstanding) pembayaran piutang dagang (AR) barang yang sudah dikirim kepada client atau customer yang akan ditagih oleh kolektor.

          3. Team AR Collection I (Team Persiapan Tukar Faktur)
          4. Prosedur sistem yang berjalan pada Team AR Collectin I (Team Persiapan Tukar Faktur) yaitu team tukar faktur menerima surat jalan dari kasir finance lalu team tukar faktur melakukan penginputan dan mencetak faktur tagihan tersebut yang akan dibawa untuk melakukan tukar faktur dengan customer yang akan ditagih oleh pihak kolektor.

          5. Team AR Collection II (Team Pelunasan dan Penagihan Faktur)
          6. Prosedur sistem yang berjalan pada Team AR Collectin II (Pelunasan dan Penagihan Faktur), yaitu Team AR Collection II melakukan penagihan outstanding yang belum terbayarkan dan melakukan pelunasan terhadap piutang customer, dengan mengeksekusi invoice dalam jurnal.

          7. Team Kolektor
          8. Prosedur sistem yang berjalan pada kolektor , yaitu team kolektor melakukan penagihan terhadap customer dengan membawa surat jalan yang telah disiapkan oleh Team Collection I dan II, dengan jadwal yang telah disepakati pada pihak manajemen departemen Finance dan pihak customer.

            Dalam lingkup proses prosedural di atas, proses melakukan pertukaran faktur dan pengecekan jadwal faktur yang belum terbayar (outstanding) oleh kolektor yang berjalan dalam project di PMI KABUPATEN TANGERANG sampai saat ini masih menerapkan proses komunikasi secara konfensional yaitu menggunkan sistem laporan komunikasi kinerja dengan menggunakan bentuk nyata berupa media tulis dan lisan, walaupun dalam bentuk nyata atau bisa di sebut print data dan lisan sudah baik dalam proses kinerja, namun untuk pengorganisasian dan menghindari ketumpangtindihan basis data pada data pertukaran faktur, pelunasan dan penagihan outstanding kolektor.

          Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Dalam metode untuk memperjelas dari pengaturan sistem pengecekan outstanding kolektor pada proses kinerja dibagian Dept. Finance manajemen pada PT.Sewu Segar Nusantara, sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis membatasi pada pembahasan proses transaksi report basis data kinerja yang ada pada manajemen perusahaan PMI KABUPATEN TANGERANG.

          Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka penulis menggambarkan prosedur pengolahan data yang berjalan pada proses kinerja yang ada, maka akan dijelaskan lebih lanjut dengan memakai tools UML (Unified Modelling Language) yaitu sebagai berikut:

          Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

          Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Use case diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada transaksi basis data pada manajemen PMI KABUPATEN TANGERANG Tangerang dapat dilihat seperti gambar 3.2

          Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan
          pengecekan outstanding Faktur pada PMI KABUPATEN TANGERANG

          Berdasarkan skema gambar diagram tersebut di atas, maka penjelasannya penulis uraikan di dalam Penjelasan sebagai berikut ini:

          1. Nama Use Case  : Input Data Faktur
          2. Actor  : AR Collection I/II/Team Kolektor

            Penjelasan  :

            Pada tahap proses prosuder ini pelaksanaan yang pertama kali dilakukan oleh AR Collection yang akan melakukan kegiatan Penerimaan surat jalan dari tim ekspedisi setelah menerima surat jalan, Team AR Collection menginvoice data faktu yang masuk setelah itu melakukan pembuatan tagihan kolektor. Kemudian Team Kolekter menerima Data faktur yang dibuat oleh AR I untuk melakukan pertukaran faktur kepada customer dan juga menerima faktur yang sudah terbayar oleh customer yang akan diserahkan kepada AR Collection II untuk melakukan pembuatan faktur tagihan pelunasan dan melakukan monitoring terhadap pembayaran yang dilakukan oleh customer kepada PMI KABUPATEN TANGERANG, dan setelah itu melakukan update sistem pelunasan ketika sudah dibayar oleh customer.

          3. Nama Use Case  : Membuat Tagihan Outstanding
          4. Actor  : AR Collection II/Team Kolektor

            Penjelasan  :

            Pada tahap proses prosedur ini pelaksanaan pembuat tagihan outstanding yang dilakukan oleh AR Collection II , sebelum melakukan pembuatan tagihan outstanding, AR Collection II menerima surat jalan dari tim ekspedisi, mengipiut data faktur dan mencetak tagihan kemudian memberikan data tagihan itu kepada pihak Team Kolektor dan Team kolektor juga menerima data dari customer berupa data tagihan yang telah terbayar ataupun belum lunas lalu memberikan data tersebut kepada pihak AR Collection II untuk melakukan kembali cetak tagihan outstanding yang sudah terbayar ataupun belum terbayar.

          5. Nama Use Case  : Cetak Tagihan
          6. Actor  : AR Collection I dan II

            Penjelasan  :

            Pada usecase ini menjelaskan adanya pencetakan tagihan yang telah dibuat sebelum nya oleh AR Collection I. dan setelah dilakukannya pencetakan tagihan faktur dan segera di cetak dan diserahkan kepada Team Kolektor, setelah itu Team Kolektor menerima data faktur dan menerima data tagihan lalu diserahkan kepada AR Collectio I untuk di input data faktur untuk melakukan update sistem.

          7. Nama Use Case  : Pengecekan Outstanding
          8. Actor  : Team Kolektor

            Penjelasan  :

            Pada tahap ini Team Kolektor menerima pengecekan outstanding atau melakukan pengecekan data faktur yang sudah diberikan kepada customer sejak empat belas hari dari pertukaran faktur, setelah melakukan itu, Team Kolektor memberkan data yang sudah lunas ataupun belum kepada pihak AR Collection I untuk kembali mengupdate data yang sudah terbayar ataupun belum.

          9. Nama Use Case  : Membuat Laporan
          10. Actor  : AR Collection I,SPV

            Penjelasan  :

            Ditahapan ini adalah merupakan laporan akhir yaitu membuat laporan.

            Laporan data yang dimaksudkan adalah laporan data pertukaran faktur dengan customer yang sudah melakukan kegiatan pertukaran faktur , laporan ini dibuat oleh pihak AR Collection I dan dilaporkan secara detail kepada Supervisor (Spv).

          Sequance Diagram Sistem yang Berjalan

          Sequance diagram sistem yang berjalan saat ini pada transaksi pertukaran faktur dan outstanding di departemen finance PMI KABUPATEN TANGERANG yang menunjukan hubungan antara user dengan komponen sistem yang berjalan dan umpan balik pada aktifitas transaksi komunikasi antara Team AR dan kolektor data kinerja.

          Untuk menunjukan hal tersebut di atas sequance diagram pada sistem yang berjalan pada transaksi komunikasi antara Team AR dan kolektor pada bagian Departemen Finance di PMI KABUPATEN TANGERANG dapat dilihat seperti gambar 3.3 di bawah ini:

          Gambar 3.3 Sequance Diagram Sistem yang berjalan
          pada Dept.Finance PT.Sewu Segar Nusantara

          Berdasarkan skema gambar diagram tersebut di atas, maka penulis uraikan dalam penjelasan berikut ini:

          1. Terdapat 5 Actor yaitu: AR Collection I, AR Collection II, Kolektor, Spv, Customer.
          2. Terdapat 7 Lifeline Procedure yaitu: Faktur tagihan, laporan pertukaran faktur, laporan pelunasan keseluruhan.
          3. Penjelasan Skenario gambar diagram di atas yaitu:
          4. Proses awal yaitu AR Collection I membuat faktur tagihan customer lalu diberikan kepada kolektor, si kolektor menerima tagihan untuk diserahkan kepada customer.
          5. Kolektor melakukan penagihan ke customer serta memberikan data terima tukar faktur serta melakukan pengecekan pelunasana faktur yang telah terbayar ataupun belum terbayar. Setelah itu kolektor meberikan laporan kepada AR Collection I untuk melaporkan pertukaran faktur serta melakukan update sistem faktur yang telah terbayar atau pun belum (Outstanding).
          6. Hasil dari pertukaran faktur yang telah dilakukan oleh kolektor dan customer diberikan kepada AR Collection I lalu diberikan kembali kepada AR Collection II untuk dibuat nya laporan pelunasan keseluruhan bagi customer yang telah membayar dan melakukan pertukaran faktur dari waktu yang telah ditentukan bersam pihak Departemen Finance atau bagian keuangan di PT. Sewu Segar Nusantar terhadap customer yang telah menerima faktur perjual belian hasil produski PMI KABUPATEN TANGERANG.
          7. Setelah AR Collection melakukan dan menginput data laporan keseluruhan, AR Collection II mencetak hasil laporan pelunasan faktur serta memonitoring pelunasan berikut nya untuk dilaporkan kepada Supervisor bagian departemen finance. Supervisor menerima laporan akhir pelunasan keseluruhan pertukaran faktur yang telah dijalankan dengan tersistem dan terjadwal.

          Activity Diagram Sistem yang Berjalan

          Activity diagram merupakan bentuk diagram yang memodelkan sebuah alur kerja, proses dan urutan suatu aktifitas pada suatu proses. Activity diagram menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan secara prosedur nyata yang terjadi pada suatu sistem yang ada.

          Activity diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada transaksi pembayaran antara Karyawan dan Customer pada bagian Dept.Finance pada PMI KABUPATEN TANGERANG dapat dilihat pada Activity diaram seperti gambar 3.4.

          Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang berjalan
          Pada Transaki Pertukaran Outstanding Pada PMI KABUPATEN TANGERANG

          Berdasarkan skema gambar activity diagram tersebut di atas, maka penulis uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

          1. Terdapat 5 Swimlane yaitu: AR Collection I, AR Collection II, Kolektor, Customer, SPV.
          2. Penjelasan skenario activity diagram diatas sebagai berikut:

          Dimulai dengan AR Collection I dimana AR I ini menerimaTagihan faktur yang akan dilakukan invoicing dan juga menerima Surat jalan yang kan iinput dan diberikan kepada AR II.

          Lalu AR II menerima Surat jalan dari AR I , kemudai AR II melakukan inputan atau membuat surat jalan dan data tagihan faktur. Serta memonitoring kegiatan kolektor dalam pertukaran faktur terhadap customer.

          Setelah dibuatnya surat jalan dan data faktur yang tertunda (outstanding) surat tersebut diberikan kepada kolektor untuk diberikan kepada customer yang akan melakukan pertukaran faktur dari yang sudah disetujui semenjak diterima nya faktur pembayara. Dan kolektor memberikan surat jalan dan surat tagihan faktur kepada customer. Lalu kolektor memberikan tanda terima pembayaran faktur dari customer yang akan diterima oleh pihak AR II.

          AR II menerima data faktur yang telah terbayar ataupun belum terbayar (outstanding) dan melakukan update sistem pertukaran faktur yang sudah ataupun belum terbayar oleh customer. Dan memonitoring kegiatan pertukaran faktur serta membuat laporan akhir pada setiap faktur yang sudah dilakukan pertukaran faktur.

          Supervisor Dept. Finance menerima laporan akhir dan memonitoring kegiatan dari AR II dan AR I setelah di update oleh AR I dan II.

          Analisa Masalah

          Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem Pengecekan outstanding kolektor yang berjalan selama ini belum optimal dan efesien, karena masih ada beberapa kendala yang ditemukan, sebagai berikut :

          1. Redudansi data penjadwalan kolektor yaitu dalam pembuatan jadwal penagihan terhadap customer, faktur dan dokumen lainnya. Yaitu terbitnya 2 tagihan yang sama pada customer.
          2. Kurang terkontrolnya jadwal dan penempatan penagihan outstanding yang akan ditagih.
          3. Dalam pengecekan laporan pembayaran faktur sering mengalami keterlambatan waktu yang telah ditentunkan.

          Hasil dari analisa menunujukkan bahwa sistem pengecekkan outstanding yang berjalan, masih memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu adanya perbaikan untuk pemecahan masalah untuk melengkapi sistem yang sedang berjalan saat ini.

          Analisa Kontrol

          Pada proses data penjadwalan penagihan outstanding, pengontrolannya perlu ditingkatkan oleh pihak-pihak yang terkait guna mengurangi masalah khususnya pelaporan penjadwalan penagihan outstanding, seperti proses pembayaran yang belum terselesaikan penuh oleh customer (pelanggan) sehingga tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.

          Analisa Waktu Dan Tenaga Kerja

          Analisa Tenaga Kerja

          Adapun yang melakukan proses transaksi penjualan dan pembayaran yang berjalan pada saat ini adalah 2 (dua) tim AR Collection dan 1 (satu) orang yang mengontrol, menerima laporan setiap adanya penjualan dan pembayaran terhadap suatu barang.

          Analisa Waktu

          Berdasarkan analisa yang dilakukan bahwa di perusahaan ini proses transaksi penjualan dan pembayaran outstanding kolektor masih memerlukan waktu kurang lebih 30 menit dikarenakan banyaknya file yang harus dibuka dalam satu faktur transaksi yang seharusnya kurang dari 5 menit.

          Konfigurasi Sistem Berjalan

          1. Analisa Input/Masukan
          2. Nama Masukan : Informasi data (dokumen)

            Fungsi  : Sebagai data awal untuk proses kinerja dalam pengerjaan project

            Sumber  : Seluruh Komponen Departemen Finance di PMI KABUPATEN TANGERANG

            Media  : Komunikasi Email, WhatsApp, Telp, catatan kertas laporan.

            Frekuensi  : Setiap Saat / Setiap melakukan komunikasi data kinerja

            Format  : Lampiran-lampiran

            Keterangan  : Berisi data report kinerja dari seluruh komponen baik manajemen perusahaan maupun client

          3. Analisa Process/Proses
          4. Nama Modul  : Approved data

            Masukan  : Komunikasi Email, WhatsApp, Telp,catatan kertas laporan.

            Keluaran  : Approved data berupa kelayakan data untuk di implementasikan baik cetak maupun elektronik

            Ringkasan Proses  : Di tahapan ini, seluruh proses masukan data yang didapat dari seluruh komponen akan di cek dan dilihat kelayakan ataupun kesesuaian data dengan apa yang telah disepakati bersama .

          5. Analisa Output/Keluaran
          6. Nama Keluaran  : Approved data berupa kelayakan data untuk diterapkan atau di produksikan

            Fungsi  : Sebagai bentuk data kesesuaian untuk kelajutan proses kinerja pertukaran faktur

            Media  : Kertas

            Distribusi  : Bentuk penyebaran data keluaran ditujukan kepada pihak yang bersangkutan dengan transaksi data yang berlangsung.

          Konfigurasi Sistem Berjalan

          1. Spesifikasi Hardware
          2. Adapun perangkat keras/hardware yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan dalam mendukung pengecekkan outstanding dan pertukran faktur pada bagian Departemen Finance di PMI KABUPATEN TANGERANG diantaranya:

            Notebook (all departement) Lenovo dengan spesifikasi sebagai berikut:

            a. Proccesor  : Intel (R) core (TM) i5- 5200U

            b. Monitor  : LCD 14”

            c. Mouse  : Optic wireless Logitech

            d. Keyboard  : Standart

            e. RAM  : 4Gb

            f. Harddisk  : 500Gb

            g. Printer  : Laserjet & Inkjet

          3. Spesifikasi Software
          4. Adapun perangkat lunak/software yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan dalam mendukung kinerja pada manajemen PMI KABUPATEN TANGERANG diantaranya:

            • Windows 7
            • Microsoft Dynamics AX (AXAPTA)
            • Microsoft Office
            • Printer Dot Matrix
          5. Spesifikasi Hak Akses (Brainware)
          6. Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi yang berjalan di Perusahaan tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atau aplikasi. Tetapi jika nanti sistem yang diusulkan telah berjalan, maka akan ada beberapa karyawan yang memiliki hak akses, diantaranya:

            1. Administrator Sistem Pengecekkan Outstanding untuk Kolektor
            2. Supervisor Kolektor
            3. Kepala Divisi Perkolektor
            4. Team support

          Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

          1. Permasalahan yang dihadapi
          2. Dalam hal permasalahan yang dihadapi seperti yang telah dibahas dalam BAB 1 yaitu :

            1. Belum adanya sistem pengecekan outstanding secara terkomputerisasi.
            2. Masih adanya ketumpang tindihan bentuk informasi tentang penjadwalan penagihan faktur yang dilakukan kolektor.
            3. Belum optimalnya sistem monitoring oleh manajemen terhadap sistem pertukaran faktur atau penagihan faktur yang belum terbayar (outstanding).
            4. Belum adanya sistem pendukung untuk pengimplementasiaan pemecahan masalah dalam pengecekan data faktur.
          3. Alternatif Pemecahan Masalah
          4. Dalam menanggapi dari beberapa bentuk analisa permasalahan yang ada di dalam sistem yang sudah berjalan, penulis bermaksud memberikan alternative pemecahan masalah yang akan di bagi menjadi beberapa poin yaitu:

            1. Menentukan perencanaan pengecekan outstanding dan pertukaran faktur yang dibutuhkan dalam report and controling manajemen kerja PMI KABUPATEN TANGERANG, Prosedur ini nantinya berfungsi untuk mengetahui jalur terjadinya pertukaran faktur terhadap customer.
            2. Menentukan design prototype aplikasi sistem yang nantinya di pergunakan dalam pengembangan sistem, penentuan perencanaan ini berfungsi untuk memberikan simulasi jalannya sistem pelayanan pengecekan outstanding kolektor.
            3. Melakukan pembuatan skenario prosedur akses pada aplikasi sistem yang direncanakan. Prosedur ini nantinya menentukan gambaran batasan-batasan hak akses pengecekan outstanding dan kegiatan pertukaran faktur terhadap customer dan pihak manajemen departemen Finance pada PMI KABUPATEN TANGERANG.

            Tersedianya sistem informasi reporting dan monitoring kinerja pada manajemen perusahaan, hal ini akan bersinggunggan langsung dengan implementasi sistem pendukung untuk melakukan monitoring kegiatan pertukaran faktur dan data yang belum terbayar (outstanding).

          User Requirement

          1. Requirment Elisitasi Tahap I
          2. Elisitasi Tahap I ini disusun berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh pihak departemen finance, berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I, antara lain sebagai berikut :

            Functional

            Analisa Kebutuhan

            Saya ingin sistem dapat :

            1.

            Menampilkan Menu Sign In Untuk Pengguna Sistem

            2.

            Menampilkan Menu Pesan Selamat Datang Sesuai Level Pengguna Sistem

            3.

            Menampilkan Menu Pesan Memasukan Username dan Password

            4.

            Menampilkan Nama Perusahaan Pada Saat Login

            5.

            Menampilkan Menu Home

            6.

            Menampilkan Menu Settings Pada Menu Home

            Tabel 3.6 Diagaram Elisitasi Tahap I
          3. Requirment Elisitasi Tahap II
          4. Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui Metode MDI. Setiap Karakter atau kebutuhan sistem dari elisitasi Tahap I ke dalam tiga macam kategori tingkat kepentingan untuk dikembangkan. Tiga macam kategori tersebut adalah Mandatory (M) atau harus ada, Desriable (D) atau sebaiknya ada tetapi boleh tidak ada, dan Inesssential (I) atau sebaiknya tidak ada. Berikut uraiannya :

            Functional

            Analisa Kebutuhan

            Saya Ingin Sistem Dapat :

            NO

            Keterangan

            M
            D
            I

            1.

            Menampilkan Menu Sign In Untuk Pengguna Sistem



            2.

            Menampilkan Menu Pesan Selamat Datang Sesuai Level Pengguna Sistem



            3.

            Menampilkan Menu Pesan Maaf anda belum memasukan Username dan Password



            4.

            Menampilkan Nama Perusahaan Pada Saat Login



            5.

            Menampilkan Menu Home



            6.

            Menampilkan Menu Settings Pada Menu Home



            7.

            Menampilkan Menu Profile Pada Menu Settings



            8.

            Menampilkan Menu Logout Untuk Keluar dari Sistem



            9.

            Menampilkan Menu Master User Untuk Level Login Admin



            10.

            Menampilkan Menu Master User Untul Level Login Kolektor



            11.

            Menampilkan Menus Master User Untuk Level Login Supervisor



            12.

            Menampilkan Menu Master Barang Untuk Menginput Nama Barang



            Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II
          5. Elisitasi Tahap III
          6. Elisitasi Tahap III adalah kumpulan requirement dari elisitasi Tahap II yang mempunyai klasifikasi mandatory (M) dan Desirable (D) yang kemudian diklasifikasikan lagi tingkat kesulitan pengerjaannya menjadi mudah dikerjakan atau Low (L), mampu dikerjakan atau Medium (M) dan sulit dikerjakan atau High (H), berdasarkan aspek pembuatan atau Technical (T), penggunaan atau Operational (O), dan biaya yang dikeluarkan atau Economial (E). Berikut uraiannya :

            Functional

            Analisa Kebutuhan

            Saya Ingin Sistem Dapat :

            NO
            Keterangan
            T
            O
            E
            L
            M
            H
            L
            M
            H
            L
            M
            H

            1.

            Menampilkan Menu Sign In Untuk Pengguna Sistem







            2.

            Menampilkan Menu Pesan Selamat Datang Sesuai Level Pengguna Sistem







            3.

            Menampilkan Menu Pesan Maaf anda belum memasukan Username dan Password







            4.

            Menampilkan Nama Perusahaan Pada Saat Login







            5.

            Menampilkan Menu Home







            6.

            Menampilkan Menu Settings Pada Menu Home







            7.

            Menampilkan Menu Profile Pada Menu Settings







            8.

            Menampilkan Menu Logout Untuk Keluar dari Sistem







            9.

            Menampilkan Menu Master User Untuk Level Login Admin







            10.

            Menampilkan Menu Master User Untul Level Login Kolektor







            11.

            Menampilkan Menu Master User Untuk Level Login Supervisor







            12.

            Menampilkan Menu Master Barang Untuk Menginput Nama Barang







            13.

            Menampilkan Menu Master Toko Untuk Menginput Nama Toko







            14.

            Menampilkan Menu Master Kolektor Untuk menginput Nama Kolektor







            15.

            Menampilkan Menu Transaksi







            16.

            Menampilkan Menu Penjadwalan Pada Layar Menu Transaksi







            17.

            Menampilkan Menu Laporan Pada Layar Menu Transaksi







            18.

            Menampilkan Fasilitas Input Data







            19.

            Menampilkan Fasilitas Update







            20.

            Menampilkan Fasilitas Input Nama







            21.

            Menampilkan Fasilitas Level







            22.

            Menampilkan Fasilitas Delete







            23.

            Menampilkan View Data Tagihan Outstanding







            24.

            Menampilkan Fasilitas View Data Laporan Untuk Supervisor







            Non Functional

            Analisa Kebutuhan

            Saya Ingin Sistem Dapat :

            NO
            Keterangan
            T
            O
            E
            L
            M
            H
            L
            M
            H
            L
            M
            H

            1.

            Mudah Dipahami Dan Mudah Digunakan





            Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

            Tabel 3.9 Elisitasi Final Draft

          </div>

          BAB IV

          HASIL PENELITIAN

          Rancangan Sistem Usulan

          Prosedur Sistem Usulan

          Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada sistem pengecekan outstanding kolektor, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada bebearapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi yang sedang barjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengecekan outstanding kolektor terhadap customer sampai dengan laporan terhadap supervisor yang dilakukan secara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi dan berbasis web.

          Maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usualan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian dan juga penulisan laporan skripsi ini digunakan pendekatan pemodelan sistem informasi berorientasi objek, yaitu dengan mengguanakan diagram UML, yaitu : Use Case Diagram, Activity Diagram¸Sequence Diagram, dan Class Diagram.

          Use Case Diagram Yang Diusulkan

          Mengenai gambaran use case diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :

          Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

          Gambar diatas adalah gambar usecase diagram dari sistem yang diusulkan. Dalam diagram tersebut, terdapat :

          1. Satu (1) buah sistem yang meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan dalam sistem.
          2. Tiga (3) actor yang melakukan kegiatan, yaitu : AR Collection, Kolektor dan Supervisor.
          3. Terdapat Sebelas (11) buah usecase yang dilakukan oleh aktor, yaitu : Log In, Data User, Data Toko, Data Barang, Data Kolektor, Data Tagihan, Data Tagihan Pertoko, Data Tagihan Perhari, Laporan dan Sign Out.

          Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

          Berdasarkan dari use case diagram maka dapat digambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi pada sistem. Untuk memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas akan digambarkan oleh activity diagram. Berikut ini adalah activity diagram yang telah dibuat berdasarkan use case diagram :

          Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan
          1. Satu (1) initial node, sebagai objek yang mengawali kegiatan dalam sistem
          2. Tiga (3) aktor yang melakukan aktifitas dalam proses Pengecekan dan Penagihan outstanding.
          3. Satu (1) decision node yang dapat menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
          4. Empat Puluh Satu (41) Action State, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk kepada Home yang berisi data user, ganti password, level pengguna, data toko, data barang, data kolektor, data tagihan, data tagihan pertoko, data tagihan perhari, laporan dan logout.
          5. Satu (1) final state objek yang menandakan aktifitas akhir kegiatan pengecekan dan penagihan secara cash telah selesai.


          Sequence Diagram Yang Diusulkan

          Gambaran mengenai sequence diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

          1. Sequence Diagram AR Collection Yang Diusulkan :
          2. Berikut adalah gambar 4.3 dari Sequence diagram yang diusulkan untuk admin AR Collection selaku pengguna dari sistem yang diusulkan :

            Gambar 4.3 Sequence Diagram AR Collection Yang Diusulkan

            Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

            1. Satu (1) Actor yang melakukan kegiatan yaitu AR Collection
            2. Tujuh (7) Lifeline yaitu login, user, barang, toko, kolektor, laporan, logout.
            3. Sebelas (11) Message antara lain login, isi username dan password, menambah level pengguna sistem, menghapus dan mengupdate level pengguna sistem, menginput data barang, menginput data toko, menginput data kolektor , menginput laporan perhari, menginput laporan pertoko, mengupdate semua laporan, logout.
          3. Sequence Diagram Kolektor Yang Diusulkan
          4. Berikut adalah gambar 4.4 dari Sequence Diagram yang diusulkan untuk Kolektor selaku pengguna sistem yang diusulkan :

            4.4 Sequence Diagram Kolektor Yang Diusulkan

            Berdasarkan gambar 4.4 Sequnece Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

            1. Satu (1) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Kolektor
            2. Tiga (3) Lifeline yaitu , login , Penjadwalan, Log Out.
            3. Empat (4) Message antara lain melakukan , Login isi username dan password, Klik menu penjadwalan untuk melihat outstanding kolektor, Menampilkan data tagihan kolektor, Logout.
          5. Sequence Diagram Supervisor Yang Diusulkan
          6. Berikut adalah gambar 4.5 dari Sequence Diagram Supervisor yang diusulkan selaku pengguna dari sistem :

            Gambar 4.5 Sequence Diagram Supervisor Yang Diusulkan

            Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

            1. Satu (1) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Supervisor
            2. Tiga (3) Lifeline yaitu , Login , Laporan, Logout.
            3. Empat (4) Message antara lain melakukan Login isi username dan Password, Klik menu laporan, Dapat melihat semua laporan, Logout.

          Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

          Berikut ini adalah tabel perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

          Tabel 4.1
          Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
          No.
          Sistem Berjalan
          Sistem Usulan
          1.

          Proses pembuatan data transaksi pengecekan outstanding masih memerlukan waktu untuk melakukan pengecekan data penagihan

          Memudahkan pembuatan untuk pengecekan data transaksi outstanding sehingga AR Collection dan kolektor tidak memerlukam waktu yang lama dalam menemukan data tersebut.

          2.

          Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama dan data yang dihasilkan kurang tepat.

          Pembuatan laporan lebih cepat dan data yang dihasilkan lebih akurat karena dibuat secara otomatis oleh sistem.

          3.

          Keamanan tidak terjamin, karena masih disimpan dalam bentuk softcopy atau hardcopy, serta ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

          Keamanan data lebih terjamin karena disimpan dalam sistem dan tidak diubah-ubah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

          4.

          Pengolahan data laporan penjualan yang berjalan kurang maksimal dikarenakan sering terjadi kesalahan input.

          Dengan adanya perancangan laporan pengecekan outstanding dapat mengontrol penginputan seperti : data laporan pertoko, data laporan perhari sehingga tidak ada kesalahan pada proses pengecekan outstanding yang sudah terbayar ataupun belum terbayar.

          Rancangan Basis Data

          Berikut ini adalah rancangan basis data, yang digambarkan melalui class diagram :

          Gambar 4.6 Gambar Class Diagram

          Spesifikasi Basis Data

          Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram. Format spesifikasi basis data adalah sebagai berikut :

          1. Nama File  : id_Barang
          2. Fungsi  : Untuk menyimpan data barang

            Tipe File  : Master

            Media  : Harddisk

            Primary Key : id_Barang

            Tabel 4.2 Tabel Id_Barang
            NO
            Nama Field
            Tipe File
            Panjang
            Keterangan

            1.

            Id_Barang

            Int

            3

            Id Barang

            2.

            Nama_barang

            Varchar

            30

            Nama Barang

            3.

            Kategori

            Varchar

            5

            Kategori

            4.

            Satuan

            Varchar

            5

            Satuan

            5.

            Harga jual

            Int

            10

            Harga Jual


          3. Nama File  : id_jadwal
          4. Fungsi  :Untuk menyimpan data penjadwalan Outstanding Kolektor

            Tipe File  : Master

            Media  : Harddisk

            Primary Key : id_jadwal

            Tabel 4.3 Tabel Id_Jadwal
            No
            Nama Field
            Tipe File
            Panjang
            Keterangan

            1.

            Id_jadwal

            Int

            5

            Id Jadwal

            2.

            Id_toko

            Int

            5

            Id Toko

            3.

            Id_barang

            Int

            5

            ID Barang

            4.

            Jumlah_barang

            Int

            10

            Jumlah Barang

            5.

            Tanggal_pembelian

            Date

            -

            Tanggal Pembelian

            6.

            Tanggal_penagihan

            Date

            -

            Tanggal Penagihan

            7.

            Tanggal_jatuh_tempo

            Date

            -

            Tanggal Jatuh Tempo

            8.

            Id

            Int

            3

            Id

            9.

            Status_bayar

            varchar

            1

            Statu Bayar


          5. Nama File  : id_Login
          6. Fungsi  : Untuk menyimpan data pengguna sistem

            Tipe File  : Master

            Media  : Harddisk

            Primary Key : id_Login

            Tabel 4.4 Tabel Id_Login
            No
            Nama Field
            Tipe File
            Panjang
            Keterangan

            1.

            Id

            Int

            2

            ID

            2.

            Username

            Varchar

            15

            Username

            3.

            Password

            Varchar

            7

            Password

            4.

            Level

            Varchar

            10

            Level


          7. Nama File  : id_Toko
          8. Fungsi  : Untuk menyimpan data Toko

            Tipe File  : Master

            Media  : Harddisk

            Primary Key : id_Toko

            Tabel 4.5 Tabel Id_Toko
            No
            Nama Field
            Tipe File
            Panjang
            Keterangan

            1.

            Id_toko

            Int

            5

            ID Toko

            2.

            Nama_toko

            Varchar

            20

            Nama Toko

            3.

            Alamat

            Text

            -

            Alamat

            4.

            No_telp

            Varchar

            12

            No Telp

            5.

            Pic

            Varchar

            30

            Pic

          Rancangan Prototype

          Tahap ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancanga bangun sistem pengadaan material yang akan dibuat. Berikut merupakan prototype dari perancangan sistem pengadaan :

          Rancangan Prototype Tampilan Menu Login :

          Gambar 4.7 Gambar Prototype Menu Login

          Rancangan Prototype Tampilan Menu Home

          Berikut adalah rancangan menu utama untuk semua pengguna sistem saat login ke menu Home

          'Gambar 4.8 Prototype Menu Home

          Rancangan Tampilan Menu Master User

          Berikut adalah rancangan menu master user untuk melihat tampilan menu pengguna level sistem pengguna :

          Gambar 4.9 Prototype Menu Master User

          Rancangan Prototype Tampilan Menu Master Barang

          Berikut adalah rancangan menu master barang untuk melihat data data barang apa saja yang terinput dan terjual dan yang akan ditagih oleh kolektor kepada customer :

          Gambar 4.10 Prototype Menu Master Barang

          Rancangan Prototype Tampilan Menu Master Toko

          Berikut adalah rancangan menu master toko untuk melihat data toko yang akan ditagih oleh kolektor :

          Gambar 4.11 Prototype Menu Master Toko

          Rancangan PrototypeTampilan Menu Penjadwalan

          Berikut adalah rancangan menu penjadwalan untuk melihat penjadwalan penagihan outstanding kolektor yang akan ditagih kepada customer :

          Gambar 4.12 Prototype Menu Penjadwalan

          Rancangan Prototype Tampilan Menu Laporan

          Berikut adalah rancangan menu laporan untuk melihat tampilan view semua data laporan outstanding yang sudah terbayar ataupun belum terbayar :

          Gambar 4.13 Prototype Menu Laporan

          Rancangan Prototype Menu Tampilan View Hasil Laporan

          Adalah menu yang menampilkan view Jadwal outstanding yang berisi tabel yaitu : Toko, PIC, Nama Barang, Jumlah, Satuan, Total, Tanggal Pembelian, Tanggal Penagihan, Tanggal Jatuh Tempo dan Status Bayar.

          Gambar 4.14 Prototype Menu View Laporan

          Tampilan Output Program

          Tampilan Halaman Login

          Form Login merupakan form yang akan muncul ketika program dijalankn. Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hal akses dari pengguna sistem. Berikut tampilan nya :

          Gambar 4.15 Tampilan Program Form Login

          Tampilan Halaman Menu Home

          Halaman Menu Home adalah halaman yang menunjukkan Seputar sejarah singkat tentang PT.Sewu Segar Nusantara. Berikut tampilannya :

          Gambar 4.16 Tampilan Program Menu Home

          Tampilan Halaman Menu Master User

          Menu Master User adalah halaman yang menunjukkan data pengguta user serta level untuk pengguna sistem saat akan login ke sistem. Berikut tampilannya :

          Gambar 4.17 Tampilan Program Menu Master User

          Tampilan Halaman Menu Master Barang

          Halaman Menu Master Barang ini adalah halaman yang menunjukkan data data barang yang telah dibeli oleh customer dan yang akan diinput oleh AR Collection. Berikut tampilannya :

          Gambar 4.18 Tampilan Program Menu Master Barang

          Tampilan Halaman Menu Master Toko

          Halaman Menu Master Toko ini adalah halaman yang menunjukkan data data toko customer yang akan diinput oleh AR Collection dan yang akan ditagih oleh kolektor untuk membayar tagihan outstanding. Berikut tampilannya :

          Gambar 4.19 Tampilan Program Menu Master Toko

          Tampilan Halaman Menu Penjadwalan

          Halaman Menu Penjadwalan ini adalah halaman Penjadwalan untuk kolektor melihat dan melakukan pengecekan outstanding customer yang sudah terbayar ataupun belum terbayar. Berikut tampilannya :

          Gambar 4.20 Tampilan Program Menu Penjadwalan

          Tampilan Halaman Menu Laporan

          Halaman Menu Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan Keterangan laporan outstanding yang sudah terbayar ataupun belum terbayar yang bisa dilihat oleh Supervisor. Berikut tampilannya :

          Gambar 4.21 Tampilan Program Menu Laporan

          Tampilan Halaman Menu View Laporan

          Halaman Menu View Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan tampilan view pengecekan dan penjadwalan outstanding yang akan ditagih oleh kolekor kepada customer.

          Gambar 4.22 Tampilan Program Menu View Laporan

          Konfigurasi Sistem Usulan

          Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

          Processor : Intel Processor Core i3

          1. Monitor  : 14 inc
          2. Keyboard : Standar
          3. Mouse  : USB
          4. RAM  : 2 BG
          5. Harddisk : 400 GB
          6. Printer  : Canon MP230 Series Printer

          Aplikasi Yang Digunakan

          1. Mozilla Firefox 3 7.0.1 (x86 en US);
          2. XAMPP Version 1.7.3 (Apache 2.2.14, PHP 5.2.8, MySQL Client version : 5.0.51a);
          3. Windows XP Profesional version 2007;
          4. Visual Paradigm for UML 9.0 Enterprise Edition
          5. Microsoft Word 2007
          6. Dreamweaver Version CS 6

          Hak Akses

          Berikut adalah hak akses yang saat ini berjalan pada Sistem Penjadwalan dan pengecekan Outstanding kolektor pada PMI KABUPATEN TANGERANG :

          1. AR Collection
          2. Sebagai aktor yang melakukan penginputan dan pencetakan seluruh data faktur dan outstanding di dept.finance.

          3. Kolektor
          4. Sebagai aktor yang melakukan kegiatan penagihan faktur dan outstanding kepada seluruh customer yang telah melakukan transaksi pembelian di PT.Sewu Segar Nusantara.

          5. Supervisor
          6. Sebagai aktor yang menerima semua laporan yang dihasilkan dari penagihan faktur dan outstanding yang dilakukan oleh AR Collection dan Kolektor yang telah terjadwal.

          Testing

          Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode Black Box testing, dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Yaitu merupakan pengujian program yang mengutamakan fungsi. Metodenya adalah dengan memberikan suatu input terhadap sistem, dan meliha kesesuaian output dengan hasil yang diharapkan. Pengujian ini juga dilakukan untuk mencari kesalahan pada sistem. Berikut ini tabel pengujian Black Box yang telah diuji :

          Tabel 4.6 Black Box Testing


          No

          Nama Pengujian


          Test Case

          Hasil Pengujian

          Hasil Pengujian

          Kesimpulan

          1.

          Pengujian terhadap menu login

          Sistem berhasil masuk ke Home

          Valid

          2.

          Pengujian terhadap menu login Username atau Password salah


          Sistem tidak bisa masuk ke Home dan menampilkan pesan memasukan Password salah


          Valid

          3.

          Pengujian terhadap penginputan, misalnya salah satunya di Menu Master, yaitu pengisian Master User di section Admin (AR Collection)

          Ketika melakukan penginputan data di Master User berhasil disimpan otomatis akan kesimpan di database.

          Valid

          4.

          Pengujian terhadap Penginputan pada Data Master Barang yang dilakukan oleh Admin (AR Collection)

          Ketika telah melakukan penginputan data maka akan tampil pesan “Data berhasil disimpan” dan akan kesimpan didalam tabel data Barang


          Valid

          5.

          Pengujian terhadap penginputan pada Data Master Toko yang dilakukan oleh Admin (AR Collection)

          Ketika telah melakukan penginputan data maka akan tampil pesan “Data berhasil disimpan” dan akan kesimpan didalam Tabel data Toko

          Valid

          6.

          Pengujian terhadap Pengecekan Menu Laporan outstanding kolektor yang dilakukan oleh SPV(Supervisor)

          Ketika telah melakukan pengecekan outstanding maka akan muncul pesan “Data Laporan Diterima” dan akan tampil pesan cetak atau tidak.

          Valid

          7.

          Pengujian terhadap view laporan penjadwalan dan penagihan outstanding.

          Ketika telah melakukan penginputan tanggal penagihan lalu klik tombol “cetak” dan akan muncul view laporannya


          Valid

          8.

          Pengujian terhadap menu laporan yang dilakukan oleh level pengguna sistem user (kolektor) untuk melihat tugas jadwal pengecekan outstanding.


          Ketika telah melalukan login dan klik menu penjadwalan pada level pengguna sistem, akan terlihat jadwal outstanding customer.

          Valid

          Schedule

          Schedule merupakan penjelasan kegiatan selama pengerjaan skripsi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah yang dilakukan untuk membangun sistem yang direncanakan ini terdapat dalam bentuk time table,berikut tabel nya :

          Tabel 4.7 Schedule

          Estimasi Biaya

          Berikut adalah perincian biaya yang diperlukan dalam pembuatan sistem usulan:

          Tabel 4.8 Estimasi Biaya

          No

          Uraian Kegiatan

          Volume

          Harga Satuan

          Biaya

          1.

          Bahan dan Peralatan Penelitian

          a.

          Fotocopy Referensi

          2 Rangkap

          Rp.10.000

          Rp.20.000

          b.

          Biaya Internet

          5 Bulan

          Rp. 100.000

          Rp.500.000

          c.

          Desain dan Programming Sistem

          2 Bulan

          Rp.500.000

          Rp.1000.000

          d.

          Testing Program

          2 Bulan

          Rp.50.000

          Rp.100.000

          2.

          Biaya Transportasi

          a.

          Ongkos Transportasi

          5 Bulan

          Rp.50.000

          Rp.250.000

          3.

          Pencetakan Laporan

          a.

          Cetak Laporan Skripsi

          3 Rangkap

          Rp. 30.000

          Rp.90.000

          b.

          Cetak X Banner

          1 Buah

          Rp.55.000

          Rp.55.000

          c.

          Cetak Kartu Nama

          1 Rangkap

          Rp.50.000

          Rp.50.000


          Cetak Buku Tamu Raharja Career

          1 Jilid

          Rp.10.000

          Rp.10.000


          Fotocopy Form Skripsi

          2 Rangkap

          Rp.10.000

          Rp.10.000

          TOTAL

          Rp. 2.085.000

          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

          Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat pada PT.Sewu Segar Nusantara, maka terdapat beberapa kesimpulan sebaagai berikut:

          1. Sistem pengecekan dan penjadwalan yang berjalan dibagian departemenn finance pada PT.Sewu Segar Nusantara masih belum maksimal, maka dari itu dibangun sistem pengecekan Outstanding yang terkomputerisasi dengan sistem untuk memonitoring setiap transaksi outstanding data tagihan faktur yang sudah terbayar ataupun belum terbayar. Sehingga permasalahan yang terjadi saat melakukan pengecekan outstanding yang telah berjalan dapat ditangani.
          2. Sistem pengecekan outstanding kolektor pada PMI KABUPATEN TANGERANG nantinya dibuat sebagai sarana informasi dalam menyajikan informasi mengenai transaksi pertukaran faktur, pelunasan dan pengecekan jadwal outstanding yang dilakukan oleh kolektor yang berkaitan besar dengan proses siklus pengerjaan project pada manajemen kinerja. Dan analisa pada penelitian ini bertujuan guna membangun sistem pengecekan outstanding kolektor pada bagian Dept.Finance di PMI KABUPATEN TANGERANG yang nantinya menjadi sistem yang mudah diakses oleh seluruh komponen Departemen Finace dan Accounting pada PMI KABUPATEN TANGERANG Tangerang.

          Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

          Berdasarkan uraian sebelumnya, maka pada penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat, yaitu sebagai berikut :

          1. Tahapan pembuatan sistem pengecekan outstanding kolektor berdasarkan metode penilitian yang terdapat pada bab dua, yaitu pengumpulan data, analisa, perancangan, implementasi, dan pengujian aplikasi. Penjelasan yang terinci dapat dilihat pada bab tiga.

          Saran

          Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang dilakukan pada sistem pengecekan outstanding kolektor, maka terdapat saran yang dapat disampaikan pada peneliti. Untuk saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menindak lanjuti penelitian ini pada sistem pengecekan outstanding kolektor PMI KABUPATEN TANGERANG sebagai berikut:

          1. Pengawasan, dalam hal ini nantinya dengan adanya sistem yang mendukung proses monitoring kinerja pertukaran faktur akan lebih memaksimalkan dalam bentuk mobilitas pengawasan setiap komponen manajemen dalam menjalankan kinerja sesuai dengan tugasnya masing-masing untuk memenuhi target yang di tentukan.
          2. pengontrolan menenetapkan ketentuan-ketentuan acuan kinerja dalam hal data informasi kinerja baik fisik atau non fisik yang diperlukan dan dibutuhkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan kinerja, sehingga tidak menyalahi aturan diluar yang sudah ditentukan oleh Spv.Finance pada PMI KABUPATEN TANGERANG.

          Kesan

          Kesan Dalam melakukan penelitian dan perancangan sistem ini terdapat beberapa kesan yang akan disampaikan saat melaksanakan penulisan skripsi di PMI KABUPATEN TANGERANG diantaranya:

          1. Sulitnya mendapatkan data yang terupdate di PMI KABUPATEN TANGERANG dikarenakan banyak sekali data yang tumpang tindih di manajemen perusahaannya.
          2. Terdapat kendala dalam hal Interview dengan narasumber dikarenakan keterkaitan waktu yang sedikit, sehingga hasilnya kurang maksimal.
          3. Adanya bantuan dari pihak manajemen dalam membantu penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk observasi dan wawancara lingkungan kinerja manajemen di bagian departemen Finance di PT.Sewu Segar Nusantara.

          Meskipun masih jauh dalam kata sempurna, saya bersyukur kepada ke hadirat Allah SWT atas terselesaikkannya penulisan Skripsi ini dengan sebagaimana mestinya. Semoga penulisan skripsi ini bermanfaat untuk yang membutuhkan khususnya bagi saya sendiri.

          DAFTAR PUSTAKA

          DAFTAR LAMPIRAN

          </div>