SI1131468576: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Metode Penelitian)
(BAB II)
Baris 600: Baris 600:
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
==Teori Umum==
+
== Teori Umum ==
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''1. Definisi Sistem'''</div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Pratama (2014:07) <ref name="Pratama. 2014. ''Sistem Informasi dan Implementasinya''. Bandung: BI Obses">Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. ''Sistem Informasi dan Implementasinya''. Bandung: BI Obses</ref> “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.”</P></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Eddy (2014:78) <ref name="Eddy. 2014. ''Sistem Informasi Geografis''. Bandung: BI Obses">Prhasta, Eddy. 2014. ''Sistem Informasi Geografis''. Bandung: BI Obses</ref> “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut keterkaitannya didalam mencapai tujuan.</P></div>
+
=== Konsep Dasar Sistem ===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Definisi Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Taufiq  (2013:2), &quot;Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suat tujuan tertentu&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Hartono (2013:9), &quot;Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya menjadi satu kesatuan&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sutarman (2012:13), &quot;Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan yang sama&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Karakterintik Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sutabri (2012:20), &quot;sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem&quot;. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Komponen Sistem (Components)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Suatu sistem terdiri dari sejumlah  komponen  yang saling berinteraksi,  yang artinya saling bekerja sama membentuk  satu kesatuan. Komponen­komponen  sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut &quot;supra sistem&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Batasan Sistem (Boundary)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan  luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan  suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Bentuk  apapun  yang  ada  di  luar  ruang  lingkup  atau  batasan  sistem  yang  mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan  dan dapat juga bersifat merugikan  sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Penghubung Sistem (Interface)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber­sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.  Bentuk  keluaran  dari  satu  subsistem  akan  menjadi  masukan  untuk  subsistem  lain  melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Masukan Sistem (Input)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan  sinyal  (signal  input).  Contoh,  didalam   suatu  unit  sistem  komputer,  &quot;program&quot;  adalah maintenance  input yang digunakan  untuk mengoperasikan  komputernya  dan &quot;data&quot;  adalah  signal input untuk diolah menjadi informasi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Keluaran Sistem (Output)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal­hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  g. Pengolahan Sistem (Process)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan­laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  h. Sasaran Sistem (Objective)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.  Jika suatu sistem  tidak  memiliki  sasaran  maka  operasi  sistem  tidak  ada  gunanya.  Suatu  sistem  dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Klasifikasi Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Taufiq (2013:8), Sistem dapat diklasifikasikan  dari beberapa sudut pandang, diantaranya:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Sistem Abstraksi dan Sistem Fisik</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau  lebih  sering  disebut  sebagai  prosedur,  contohnya  dari  sistem  abstrak  adalah  prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan dan lain­lain.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem  fisik adalah  sistem  komputer,  sistem  transportasi,  sistem  akuntansi,  sistem  perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin­mesin perusahaan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dilihat  dari  fungsinya,  baik  sistem  abstrak  maupun  sistem  fisik  memiliki  fungsi  yang pentingnya,  sistem  abstrak  berperan  penting  untuk  mengatur  proses­proses  atau  prosedur  yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda­benda atau alat­alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik  merupakan  sebuah sistem yang belum terdefinisi  dengan jelas salah satu dari input­ process­output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor­faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor­faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen  dari luar disebut sistem terbuka.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.1. Sistem Tertutup</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  (Sumber : Taufiq  (2013:9)) </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.2. Sistem Terbuka</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  (Sumber : Taufiq  (2013:9))</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya.  Pada  zaman  yang  semakin  global  dan  semuanya  serba  maju  ini  tidak  semua  sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi. sistem  akademik  yang masih manual, transaksi  jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain­lain.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem  dilihat  dari  tingkat  kekomplekan  masalahnya  dibagi  menjadi  dua  yaitu  sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen­komponennya  pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub­sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem yang dapat berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  g. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem buatan Allah merupakan  sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain­lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup yang ada. Sistem  buatan  manusia  secara  umum  bisa disesuaikan  dengan  kebutuhan  mereka,  jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya.  Sistem  sementara  merupakan  sebuah  sistem  yang  dibangun  dan  digunakan  untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah  tidak  dipakai  lagi  dan  untuk  pemilihan  lima  tahun  mendatang  kemungkinan  sudah  dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  4. Tujuan Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Taufiq (2013:5), &quot;Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia,  tumbuhan,  hewan,  organisasi,  lembaga  dan lain sebagainya  pasti memiliki  tujuan  yang bermanfaat  minimal  bagi dia sendiri  atau bagi lingkungannya&quot;.  Tujuan  sangatlah  penting  karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tetapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah­langkah  yang terstuktur  untuk mencapainya.  Dengan tujuan yang jelas dan menggunakan langkah­langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  5. Daur Hidup  Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sutabri (2012:27), &quot;Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer&quot;. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Mengenali Adanya Kebutuhan </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sebelum  segala  sesuatunya  terjadi,  timbul  suatu  kebutuhan yang  harus  dapat  dikenali. Kebutuhan  dapat terjadi sebagai hasil pengembangan  dari organisasi  dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan  sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Pembangunan Sistem </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Pemasangan Sistem </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Pengoperasian Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Program­program  komputer  dan  prosedur­prosedur  pengoperasian  yang  membentuk  suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia  selalu  mengalami  perubahan­perubahan  itu  karena  pertumbuhan  kegiatan  bisnis,  perubahan peraturan,  dan  kebijaksanaan  ataupun  kemajuan  teknologi.  Untuk  perubahan­perubahan  tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e.  Sistem Menjadi Usang</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan  perbaikan­perbaikan  pada sistem  yang berjalan.  Tibalah  saatnya  secara  ekonomis  dan teknik  sistem  yang  ada  sudah  tidak  layak  lagi  untuk  dioperasikan  dan  sistem  yang  baru  perlu dibangun untuk menggantikannya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.3. Daur Hidup  Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  (Sumber : Sutabri (2012:29))</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok Objek yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.</P></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
2. Definisi Perancangan Sistem</b></p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
=== Konsep Dasar Perancangan Sistem ===
Menurut Darmawan (2013:227)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. Verzello/John Reuter III. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011:141)<ref name="Al-Jufri. 2011. ''Sistem Informasi Manajemen Pendidikan''. Jakarta: PT. Smart Grafika">Al-Jufri. 2011. ''Sistem Informasi Manajemen Pendidikan''. Jakarta: PT. Smart Grafika</ref>, “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Definisi Perancangan Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Verzello dalam Darmawan (2013:227), &quot;Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem&quot;. Pendefinisian dari kebutuhan­kebutuhan  fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: &quot;menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Al­Jufri (2011:141), &quot;Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Tujuan Perancangan Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain  Sistem mempunyai  2 tujuan utama, yaitu :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli­ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut  Sutabri  (2012:225),  Tahap  rancangan  sistem  dibagi  menjadi  2  bagian,  yaitu rancangan  sistem  secara  umum  dan  rinci.  Adapun  tujuan  utama  dari  tahap  rancangan  sistem  ini adalah sebagai berikut :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Melakukan  evaluasi  serta  merumuskan  pelayanan  sistem  yang  baru  secara  rinci  dan menyeluruh dari masing­masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai  dengan  sistem  yang  akan  dibuat  yang  dapat  memberikan  kemudahan  dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek­aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan  dengan  pelaksanaan  kegiatan  pelatihan  serta  penerapan  sistem  sehingga  sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Tahap­Tahap Perancangan Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Al­Jufri (2011:141), Langkah­langkah tahap rancangan yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terperinci</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat­alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan  dokumentasi  secara  top  down,  dimulai  dengan  gambaran  besar  dan  secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat­alat dokumentasi yang popular yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Diagram arus data (Data flow diagram)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Kamus data (Data dictionary)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Flowchart</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Model hubungan objek</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Spesifikasi Kelas</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Analis mengidentifikasi  konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Analis bekerja sama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling  memungkinkan  subsistem  memenuhi  kriteria  kinerja,  dengan  kendala­ kendala yang ada.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Memilih Konfigurasi Terbaik</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Analis  mengevaluasi  semua  konfigurasi  subsistem  dan  menyesuaikan  kombinasi  peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager  menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Menyiapkan Usulan Penerapan</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal)  yang mengikhtisarkan tugas­tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan  jumlah  orang  yang  terlibat.  Jika  keuntungan  yang  diharapkan  dari  sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>3. Tujuan Perancangan Sistem</b></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Deni Darmawan (2013:228)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).</li></ol>&nbsp;
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
4. Tahap Perancangan Sistem</b></p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:228)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:</p></div>
+
=== Konsep Dasar Data ===
<ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).</li></ol>
+
<p style="line-height: 2">
&nbsp;
+
  1. Definisi Data</p> </div>
===Konsep Dasar Pengontrolan===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''1. Definisi Pengontrolan'''</div>
+
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sutabri (2012:1), &quot;Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Taufiq (2013:13), &quot;Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Klasifikasi Data</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Klasifikasi data menurut jenis data:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Data Hitung (enumeration/counting data)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Data Ukur (measurement data)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Klasifikasi data menurut sift data : </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Data Kuantitatif (quantitative data)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Data Kualitatif (qualitative data)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Klasifikasi data menurut sumber data :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Data Internal (internal data)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Data Eksternal (external data)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Data Eksternal Primer (primary external data)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref>, “Suatu sistem control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia(otomatis)”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dan sistem kontrol bisa diartikan jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang di inginkan terhadap perubahan waktu.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup(Closed-loop Control System).</p></div>
 
  
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''2. Jenis-Jenis Pengontrolan'''</div>
+
=== Konsep Dasar Informasi ===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Definisi Informasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Taufiq (2013:17), &quot;Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sutabri (2012:46), &quot;Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Klasifikasi Informasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sutabri (2012:34), informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Informasi Berdasarkan Persyaratan :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut: </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
   Informasi yang tepat waktu</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Informasi yang relevan </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
   Informasi yang bernilai</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
   Informasi yang dapat dipercaya</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu: </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
   Informasi masa lalu</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
   Informasi masa kini</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Informasi Berdasarkan berdasarkan sasaran</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
   Informasi individual</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
   Informasi komunitas</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Komponen-Komponen Informasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Darmawan (2012:5), sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Root of Information, </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Bar of Information,</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  merupakan komponen batangnya dalamsuatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasilain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnyajika anda membaca headline dalamsebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membacainformasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Branch of Information,</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  yaitu komponen informasi yang bisadipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalahinformasi yang merupakan penjelasan keywordyang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematikabentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal denganrumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalammengerjakan atau melakukan sesuatu.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Stick of Information,</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  yaitu komponen informasi yang lebihsederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasipengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatuproses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasipengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Bud of Information,</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  yaitu komponen informasi yangsifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yangakan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembangdan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya.Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masadepan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang,harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Leaf of Information,</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  yaitu komponen informasi yangmerupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasiketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan denganinformasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim,yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.</p> </div>
  
<ol>
 
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem Kontrol Loop Terbuka</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref> sistem kontol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontol ini nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”</p></div>
 
  
 +
=== Konsep Dasar Otomatis ===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Definisi Otomatis</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17),  &quot;Otomasi adalah proses  yang  secara  otomatis  mengontrol  operasi  dan  perlengkapan  sistem  dengan  perlengkapan mekanik  atau  elektronika  yang  dapat  mengganti  manusia  dalam  mengamati  dan  mengambil keputusan&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika  Mulawarman  Vol. 5, No. 3 (2010:3), &quot;Perangkat  otomatis  yang  dimaksud  disini  adalah  perangkat  atau  alat  yang  digunakan  untuk membantu kelancaran proses otomatis&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dari kedua pendapat yang dikemukakan  di atas dapat disimpulkan  bahwa otomatis adalah proses mengontrol operasi dan perlengkapan dengan sistem elektronika.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Alasan Penggunaan Sistem Otomasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17), Ada beberapa alasan dalam penggunaan sistem otomasi antara lain :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Meningkatkan produktifitas perusahaan</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Tingginya biaya tenaga kerja</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Tenaga kerja cenderung berpindah ke sektor pelayanan</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Tingginya harga bahan baku</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Meningkatkan kualitas produk</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  g. Menurunkan Manufacturing Lead Time (MLT)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika  Mulawarman  Vol. 5, No. 3 (2010:3), Perangkat ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Perangkat Keras</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Perangkat Lunak Otomasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tanpa adanya  dua perangkat  ini secara memadai  maka proses otomasi  tidak akan dapat berjalan dengan baik.</p> </div>
  
<div align="center"><img width="300" height="100" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/dhhqHY94eNw-5dlfwcT4VzAnyKySRXdgiwkkVMHT7a4=w365-h88-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.1</b> Sistem Pengendali Loop Terbuka</p>
 
  
  
 +
=== Konsep Dasar Flowchart ===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Definisi Flowchart</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), &quot;Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah­langkah dan urutan­urutan prosedur dari suatu program&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sedangkan menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2 (2011:116), &quot;Flowchart  adalah penggambaran secara grafik dari langkah­langkah dan urut­urutan prosedur dari suatu program&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram  yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart  biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer  akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Cara Membuat Flowchart</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan flowchart :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Aktifitas yang digambarkan  harus didefinisikan  secara hati­hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati­hati.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  g. Gunakan simbol­simbol flowchart yang standar.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Jenis­Jenis Flowchart</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Merupakan  bagan yang menunjukkan  alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan  di dalam  system  secara  keseluruhan  dan menjelaskan  urutan  dari prosedur­prosedur  yang ada dalam sistem.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.4. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menelusuri  alur  dari  data  yang  ditulis  melalui  sistem.  Fungsi  utamanya  untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.5. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.6. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Bagan Alir Program (Program  Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.8. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.9. Variasi Aplikasi  Flowchart</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sumber : Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref></p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem Kontrol Loop Tertutup</li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref> sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang di lakukan”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.</p></div>
 
  
 +
=== Konsep Dasar Prototype ===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Definisi Prototype</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Simarmata (2010:64), &quot;Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan Prototype&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Wiyancoko  (2010:120), &quot;Prototype  adalah model produk yang mewakili  hasil produksi yang sebenarnya&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam sebuah perancangan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Prototype Jenis I</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Prototype Jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berikut langkah­langkah pengembangan prototype jenis I :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Mengembangkan prototype</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Menentukan apakah prototype dapat diterima</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  4. Menggunakan prototype</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Prototype Jenis II</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Prototype jenis II merupakan suatu model yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan  seperti  sistem  operasional  dan  tidak  dimaksudkan  untuk  memuat  semua  elemen penting.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tiga  langkah  pertama  dalam  pengembangan  prototype  jenis  II  sama  seperti  untuk prototype jenis I. Langkah­langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Mengkodekan sistem operasional</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Menguji sistem operasional</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  4. Menggunakan sistem operasional</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.10. Metode Prototype</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  (Sumber : Sulindawati dan Muhammad Fathoni dalam  Jurnal SAINTIKOM (2010:8))</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut  Sasankar  dan  Vinay  Chavan  di  dalam  jurnal  International  Journal  of  Computer Science &amp; Technology (2011:139), Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. THROW­AWAY</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. INCREMENTAL</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Produk finalnya dibuat sebagai komponen­komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen­komponen lebih kecil yang terpisah (independent).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. EVOLUTIONARY</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Pada  metode  ini, prototypenya  tidak  dibuang  tetapi  digunakan  untuk  iterasi  desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Kelebihan dan Kelemahan Prototype</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Kelebihan dan Kelemahan prototype adalah sebagai berikut :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Prototype.</p> </div>
  
  
<div align="center"><img width="300" height="100" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-LqtWw0unr4g/VXUiRvsRmhI/AAAAAAAAA7Q/y-13fEHajWs/w464-h131-no/Sistem%2BLoop%2BTertutup.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.2</b> Sistem Pengendali Loop Tertutup</p>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sumber : Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref></p></div>
+
=== Konsep Dasar Elisitasi ===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Definisi Elisitasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sommerville dan Sawyer (1997), mengutip pada buku Siahaan (2012:66), &quot;Elisitasi kebutuhan yaitu sekumpulan aktivitas ditujukan dalam menemukan kebutuhan sistem melalui komunikasi pihak yang berurusan untuk pengembangan sistem.&quot;</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Guritno, dkk (2011:302), &quot;Elisitasi adalah sebuah rancangan desain yang didasarkan sistem baru yang disesuaikan pihak manajemen terkait, dan dipenuhi penulis agar dieksekusi.&quot;</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berdasarkan dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pada pihak yang terkait dalam pengembangan sistem.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Tahapan Elisitasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Guritno, dkk (2011:302), Adapun tahap-tahapan elisitasi yang terdiri dari 4 tahap, dan akan dijelaskan berikut ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Elisitasi Tahap I </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Elisitasi tahap I berisikan semua rancangan sistem baru diusulkan pihak manajemen terkait dalam proses wawancara.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Elisitasi Tahap II</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Elisitasi tahap II berisikan hasil klasifikasi elisitasi dari tahap I yang didasari metode MDI. Metode MDI bertujuan memisah rancangan sistem penting yang ada dari sistem baru dengan rancangan yang disanggupi penulis untuk dieksekusi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dibawah ini yaitu penjelasan mengenai apa itu metode MDI:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. M artinya (Mandatory) di MDI (bagian pada sistem yang penting). Artinya requirement itu harus ada dan tak boleh dihilangkan ketika merancang atau membuat sistem baru.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. D artinya (Desirable) di MDI (bagian sistem tidak terlalu  penting). Artinya: requirement itu tidak terlalu penting, bisa dihilangkan, tetapi requirement itu digunakan dalam pembentukan sistem dan sistem dapat menjadi sempurna.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. I artinya (Inessential) di MDI (bagian yang diluar sistem) Artinya: requirement itu bukan bagian sistem yang akan dibahas, tetapi bagian yang ada dalam bagian luar sistem.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Elisitasi Tahap III</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Elisitasi tahap III berisi hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement dengan option I di metode MDI. Kemudian, seluruh requirement yang tersisa itu diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, berikut ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. T artinya Teknikal di TOE. Maksudnya: bagaimana cara teknikal pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. O artinya Operasional di TOE. Maksudnya: bagaimana  cara penerapan requirement sistem untuk dikembangkan?</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. E artinya Ekonomi di TOE. Maksudnya: berapakah biaya yang dibutuhkan membangun requirement dalam sistem?</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa option berdasarkan sifat yaitu HML dan akan dijelaskan berikut ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. High (H) artinya sulit dalam pengerjaannya karena teknik pembuatan untuk pemakaiannya sulit dan membuat biaya mahal. Sehingga pada requirement itu, harus dieleminasi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Middle (M) artinya dari requirement itu dapat dikerjakan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Low (L) artinya requiremet itu, akan mudah dikerjakan, pembuatannya yang mudah maka tidak perlu dieliminasi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Final Draft Elisitasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Final Draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dengan proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai sebuah dasar di dalam pembuatan sistem yang akan dikembangakan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Tujuan Elisitasi Kebutuhan</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Leffingwel (2000) mengutip dalam buku Siahaan (2012:67) tujuan elisitasi kebutuhan dapat diuraikan, antara lain:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Mengetahui rmasalah apa yang harus dipecahkan, mengenali batas sistem (system boundaries) akan dijelaskan, berikut ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Proses pengambangan software sangat ditentukan dari seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang akan dibangun sesuai pada lingkungan operasional saat ini. Identifikasi batasan sistem berpengaruh di proses elisitasi yang selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan, kelas pengguna, tujuan dan tugas, use case bagi pemilihan batasan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Mengidentifikasi yaitu siapa sajakah pemangku kepentingan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sebagaimana yang disebutkan dari bagian sebelumnya, instansiasi pemangku kepentingan itu (Konsumen dan Klien) yang membayar sistem, dan (Pengembang) yang merancang, membuat, merawat sistem dan (Pengguna) yang berinteraksi dengan sistem sehingga mendapatkan hasil untuk pekerjaan mereka. Sistem yang bersifat interaktif, user akan memegang peran penting terhadap proses elisitasi. Pada umumnya, kelas pengguna tidak bersifat homogen sehingga bagian dari dalam proses elisitasi seperti identifikasi kebutuhan kelas pengguna berbeda misalnya pengguna pemula, ahli, cacat dan lain-lain.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Mengidentifikasi tujuan sistem seperti sasaran untuk dicapai.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tujuan sistem adalah sasaran dalam sistem yang harus terpenuhi. Penggalian high level goals terhadap awal proses pengembangan sangat penting. ini lebih berfokus pada ranah dari masalah dan kebutuhan suatu pemangku kepentingan itu daripada solved, yang dimungkinkan untuk masalah tersebut. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  4. Langkah-Langkah Elisitasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sommerville and Sawyer (1997) mengutip dalam buku Siahaan (2012:75), berikut ini langkah pada elisitasi, yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Identifikasi terhadap orang yang menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan dari suatu organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis bagi sistem yang akan diusulkan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Menentukan lingkungan teknis kemana sistem ditempatkan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Identifikasi ranah suatu permasalahan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Meminta partisipasi dari banyak orang.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Identifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  g. Membuat skenario penggunaan terhadap pelanggan dan user.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  5. Masalah Pada Elisitasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000), mengutip dalam buku Siahaan (2012:68), tahap elisitasi merupakan tahapan sulit untuk spesifikasi perangkat lunak. Umumnya, kesulitan ini dapat  dipengaruhi tiga masalah: cakupan, pemahaman, dan perubahan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Masalah Ruang Lingkup</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Pengguna atau user menentukan detail dari teknis yang tidak penting sebagai batasan sistem yang membuat bingung, dibandingkan dengan menjabarkan seluruh tujuan sistemnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Masalah Pemahaman</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Terjadi ketika pengguna atau user tidak yakin terhadap apa yang dibutuhkan dalam sistem, pemahaman yang sedikit atau tidak memiliki pemahaman penuh dalam ranah masalah.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Masalah Perubahan</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Membantu mengatasi masalah itu. Perekayasa (System Engineers) harus melaksanakan kegiatan pengumpulan kebutuhan terorganisir.</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Gambar di atas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim kealat terkendali.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagi sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroller.</p></div>
 
  
===Konsep Dasar Prototipe===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''1. Definisi Prototipe'''</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:62)<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, “''Prototype'' adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
== Teori Khusus ==
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:229)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan ''Prototype'' adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''2. Jenis-Jenis Prototipe'''</div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
=== Mikrokontroler ===
<p style="line-height: 2">Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: (Simarmata, 2010:64)<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>,</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
   
+
<p style="line-height: 2">
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prototipe Evolusioner (''Prototype Evolusionary'')<br>Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.</li>
+
  1. Definisi Mikrokontroler</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Syahwill (2013:53), &quot;Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer fungsional di dalam suatu chip yang di dalamnya terkandung suatu inti dari prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program dan keduanya perlengkapan I/O)&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sumardi (2013:1), &quot;Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai I/O, serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus melalui cara yang khusus, kerja mikrokontroler sebenarnya (read dan write data)&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dengan definisi diatas, disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah otak sistem komputerisasi dan komponen yang berfungsi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Pengenalan Mikrokontroler</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Mikrokontroler sebagai sebuah terobosan teknologi dalam mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan dari transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal atau dalam jumlah banyak, membuat harga lebih murah (dibandingkan dari mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir memenuhi selera industri, serta para konsumen sebagai alat bantu yang lebih baik, sebagai sistem deterministik, yaitu untuk keperluan tertentu saja.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tidak seperti Sistem Komputer, dapat menangani berbagai jenis program aplikasi, misalnya: pengolah kata, pengolah angka dan lain-lain, mikrokontroler hanya dapat digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja, (hanya satu program yang akan disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, padahal rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan diruang ROM yang kecil. Sebaliknya, Mikrokontroler perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan diruang ROM (dapat Masked ROM atau Flash PEROM) dengan ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan untuk tempat/media penyimpan sementara, termasuk bagi register yang digunakan mikrokontroler yang bersangkutan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Sugeng (2012:1-2), dalam sebuah Skripsi Bagus,  mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu Aritmetika, Logika, Pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit apabila terimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Beberapa keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas merangkai komponen diskrit karena dilakukan software. Prosesor dari mikrokontroler bekerja sesuai instruksi software yang berada dalam memorinya (ROM). Software itu adalah bahasa assembler yang sebenarnya mewakili suatu opcode yang diterjemahkan, dan dieksekusi pada prosesor.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Adapun kelebihan mikrokontroler yang dijabarkan, dibawah ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Penggerak mikrokontroler menggunakan bahasa pemograman assembly berpatokan di kaidah digital dasar sehingga operasi pada sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena mengaplikasikan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung dapat diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain di dalam bahasa assembly ini, tidak menggunakan banyak syarat penulisan pemrograman, seperti huruf besar &amp; kecil, untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Mikrokontroler tersusun dalam sebuah chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem. Sehingga dari mikrokontroler tersebut bisa dikatakan sebagai suatu perangkat minicomputer (komputer mini) yang akan bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Sistem Running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dari komputer, sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk mendownload ssuatu perintah (instruksi) dan program. Langkah-langkah untuk mendownload dari komputer dengan menggunakan mikrokontroler yang mudah untuk digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah atau instruksi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Pada device mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori &amp; I/O yang sesuai kebutuhan sistem.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Harga untuk memperoleh alat ini, murah dan mudah didapat.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sinyal yang akan diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, sedangkan untuk sinyal analog diperlukan konversi atau perubahan dengan menggunakan sinyal ADC (Analog to Digital Converter) untuk mendapati nilai digital setaranya. Sebaliknya, apabila menginginkan keluaran (output) sinyal analog pada data digital maka perlu konversi DAC (Digital to Analog Converter).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.11. Internal Mikrokontroler</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber : Pemrograman Mikrokontroler Bahasa C</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Karakteristik Mikrokontroler</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Saefullah, pada jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2) bahwa terdapat karakteristik-karakteristik mikrokontroler, yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Mempunyai program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi lain dan program mikrokontroler lebih kecil dari PC.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Konsumsi daya kecil.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Rangkaiannya yang sederhana dan kompak.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Harga yang murah dan komponennya yang sedikit.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Unit I/O yang sederhana misalnya LED, LCD, Latch.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Tahan situasi ekstrim (ex: temperatur tekanan, kelembaban).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  4. Klasifikasi Mikrokontroler</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Syahrul (2012:15), terdapat beberapa klasifikasi-klasifikasi mikrokontroler, yang akan dijelaskan sebagai berikut:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. RAM berkapasitas 68 byte.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. EEPROM (Data Memory) berkapasitas 64 byte.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Pemrograman sistem ICSP (In Circuit Serial Programming).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  5. Fitur Mikrokontroler</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Syahrul (2012:16), ada beberapa fitur-fitur yang umum ada pada mikrokontroler yang bisa dijelaskan, berikut ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. RAM (Random Access Memory)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  RAM digunakan mikrokontroler sebagai media simpan variabel/Memori dan bersifat volatile artinya bisa kehilangan semua atau keseluruhan data, jika tidak mendapati catu daya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. ROM (Read Only Memory)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  ROM digunakan sebagai kode memori karena terdapat fungsi tempat menyimpan program yang diberikan oleh user.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Register</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Register berfungsi untuk media simpan nilai-nilai yang digunakan dari proses yang telah disediakan mikrokontroler. Misal: variabel program, keadaan I/O, dan komunikasi serial.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Special Funtion Register</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Adalah register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalan mikrokontroler dan register ini terletak di bagian RAM.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Input dan Output Pin</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Pin Input adalah bagian yang memiliki fungsi sebagai penerima sinyal luar dan pin ini juga dikoneksi ke berbagai media input. Ex: keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Sedangkan, pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk keluarkan sinyal, pada hasil proses algoritma mikrokontroler.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Interrupt</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Interrupt merupakan suatu bagian pada mikrokontroler yang memiliki fungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi sehingga ketika program sedang running (berjalan), nantinya program tersebut, akan diinterupsikan dan melayani interrupt dengan menjalankan suatu program melalui alamat yang ditunjukkan sampai selesai, untuk nanti dijalankan lagi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Malik dan dkk (2010:3), terdapat beberapa jenis atau macam-macam interrupt yang terdapat pada suatu mikrokontroler yang diantaranya adalah: Interrupt Exsternal, Interupt timer, Interrupt serial, dapat dijelaskan dibawah ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Interrupt Exsternal: terjadi saat ada input di pin interrupt.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Interrupt Timer: terjadi saat waktu tertentu telah dicapai.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Interrupt Serial: Interrupt ini, dapat terjadi ketika adanya penerimaan data atau data receipt bagi komunikasi serial.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  6. Jenis-Jenis Mikrokontroler</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Syahwill (2013:58), Secara teknis, hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini, didasarkan kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan dalam mikrokontroler tersebut. Pembagian itu antara lain, yakni: RISC dan CISC serta masing-masing memiliki keturunan dan keluarga sendiri-sendiri.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. RISC kepanjangan dari (Reduced Instruction Set Computer.) Memiliki instruksi terbatas tetapi fasilitas yang lebih banyak.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. CISC kepanjangan dari (Complex Instruction Set Computer.) Instruksi dikatakan lebih lengkap tetapi fasilitas secukupnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Jenis-Jenis mikrokontroler yang biasanya digunakan, antara lain:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Keluarga MCS51</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Mikrokontroler ini merupakan keluarga mikrokontroler CISC. Kebanyakan instruksinya dieksekusi dengan 12 siklus clock. Mikrokontroler ini, didasari pada Arsitektur Harvard. Meskipun dari awal dirancang untuk aplikasi mikrokontroler single chip, mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 yaitu pemasukan mesin pemroses boolean mengizinkan operasi logika boolean tingkat bit dilakukan secara langsung, dan secara efisien dari register internal dan RAM. Sehingga MCS51 dipakai rancang awal Programmable Logic Control.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. AVR</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Mikrokontroler Alv and Vegard's RISC processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC ini, sebagian besar kode instruksinya dikemas di dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering digunakan dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dikelompokkan menjadi 4 kelas. Pada dasarnya, yang membedakan masing-masing kelas terdiri dari memory dan peripheral, beserta fungsinya. Keempat kelas tersebut, merupakan keluarga dalam ATTiny, keluarga AT90S, oc , keluarga ATMega, beserta AT86RFxx.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. PIC</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Pada awalnya PIC ini kepanjangan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler arsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya, dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip sudah mengumumkan pembuatan dalam PIC-nya yang ke-enam PIC cukup populer digunakan untuk para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya rendah, ketersediaan, penggunaan yang luas, dan database aplikasinya yang begitu besar, dan juga pemrograman seperti pemrograman ulang melalui hubungan serial pada komputer.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Arduino</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Arduino adalah sebuah platform pembuatan prototipe elektronik dan bersifat open-source hardware yang didasari pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino dapat membaca input, contohnya sensor dari cahaya, kendali dari tombol atau pesan via twiter.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Arduino awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Nama arduino merupakan nama maskulin yang berarti teman kuat. Platform arduino terdiri dari arduino board, shield, bahasa pemrograman arduino melalui suatu software arduino (IDE). Arduino board, biasanya memiliki chip dasar mikrokontroler Atmel AVR ATmega8 bersamaan dalam turunannya. Arduino shield yang akan dilihat dalam gambar 2.13, sebagai berikut:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.12 Arduino Shield</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. ARM-Cortex-M0</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32 bit dengan instruksi RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari (Advanced RISC Machine) yang pada awalnya lebih terkenal dengan singkatan dari (Acorn RISC Machine).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  7. Pemanfaatan Mikrokontroler</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Syahwill (2013:54), Mikrokontroler terdapat dari perangkat elekronik yang ada di sekitar. Contohnya: handphone, MP3 Player, DVD, televisi, AC, dan lain-lain. Mikrokontroler juga digunakan untuk keperluan pengendalian robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan pada produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kendali mesin, remote control, mesin kantor, perangkat rumah, alat berat, dan lain-lainnya. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan desain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat-alat input/output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik pada proses menjadi ekonomis. Dengan penerapan mikrokontroler itu, maka:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Memiliki program khusus yang disimpan pada suatu memori untuk aplikasi tertentu dan tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya dalam memasukkan sebuah program pada mikrokontroler. Program mikrokontroler relatif begitu kecil daripada dengan program-program PC (Personal Computer).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Rancang bangun sistem elektronik dapat lebih cepat karena sebagian besar daripada sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi untuk diciptakan dan dikembangkan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Pencarian interruption (gangguan) dapat lebih mudah untuk ditelusuri dan dicari tahukan karena sistemnya yang kompak.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Namun demikian, tidak sepenuhnya mikrokontroler dapat mereduksi komponen untuk IC TTL dan CMOS yang sering kali masih dibutuhkan dalam aplikasi kecepatan tinggi atau sekadar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler merupakan versi mini atau mikro pada  komputer karena micro-controller sudah mengandung beberapa peripheral yang langsung dapat dimanfaatkan, misalnya: dalam port paralel, port serial, komparator, konversi (digital to analog) (DAC), konversi analog to digital (ADC), dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit serta kompleks.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Agar perangkat mikrokontroler ini, dapat segera berfungsi maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal, yang kemudian dapat disebut dengan (minimum system). Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset. Walaupun beberapa perangkat mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal tanpa perlu adanya rangkaian eksternal pun mikrokontroler telah bekerja sesuai dengan fungsi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Untuk merancang suatu sistem berbasiskan mikrokontroler memerlukan sebuah perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Sistem Minimal Mikrokontroler</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Software Pemrograman, Compiler, dan Downloader.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Yang dimaksud sistem minimal: rangkaian mikrokontroler yang telah dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak berarti jika hanya berdiri sendiri. Secara Umum sebuah sistem minimal dari sebuah mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, dan terdiri dari empat bagian, yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Reset agar mikrokontroler dapat running program dari awal.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Untuk mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya: poin b dan c), sudah tersedia di mikrokontroler dengan frekuensi yang sudah disetting oleh vendornya (umumnya: 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga user tidak butuh rangkaian tambahan. Namun, jika ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misalnya: komunikasi terhadap PC atau handphone), user harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai baud rate PC atau HP itu.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Saat ini mikrokontroler yang cukup populer yaitu arduino, Arduino terdiri dari sebuah mikroprosesor Atmel AVR, kristal atau (oscillator clock) yang mengirim pulse waktu dari frekuensi tertentu untuk memungkinkan beroperasi dalam kecepatan yang benar dan regulator tegangan 5V (Beberapa untuk arduino dapat menggunakan regulator tegangan 5V atau beberapa yang tidak). Tergantung dari tipe arduino yang digunakan dan juga memiliki USB socket, untuk koneksi ke PC, untuk upload atau mengambil data. Arduino memaparkan I/O pin untuk koneksi ke sirkuit lain.</p> </div>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prototipe Persyaratan (''Requirement Prototype'')<br>dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.</li></ol>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Langkah-langkah pembuatan ''Prototype Evolutionary'' ada empat langkah, yaitu :</p></div>
 
  
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.</li></ol>
+
=== Konsep Dasar Raspberry Pi ===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''3. Keunggulan dan Kekurangan Prototipe'''</div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">
<p style="line-height: 2">Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:</p></div>
+
  1. Definisi Raspberry Pi</p> </div>
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.1</b> <i>Keunggulan dan Kekurangan Prototipe</i></p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<div align="center"><img width="500" height="400" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-gfUq8Znem2E/VXU7r7zuMLI/AAAAAAAAA70/h8BsSkDqEtk/w617-h549-no/Prototipe.png"/></div>
+
<p style="line-height: 2">
 +
  &quot;The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets, word-processing and games. It also plays high definiton video.&quot;</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik, dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games, dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Richardson dan Wallace menjelaskan beberapa cara untuk menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • General Purpose Computing</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siap untuk digunakan kita bisa memilih untuk boot  langsung ke dalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti LibreOffice yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Learning to Program</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Project Platform</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan dari segi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.13. Model Raspberry Pi </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber (2013:14) Rick Golden Raspberry Pi  Network Cookbook</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Ciri-ciri Raspberry Pi  yang di gunakan :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tabel 2.2. Spesipikasi Raspberry Pi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber : http://raspberrypi.org</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berdasarkan Gambar 2.13 Raspberry Pi  mempunyai beberapa bagian antara lain :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. CPU dan GPU</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Prosessor yang digunakan pada Raspberry PI B+ adalah ARM1176JZF-S dengan kecepatan Clock sebsar 700 Mhz dan GPU atau Graphic Processing Unit yang dipakai adalah Video Core IV</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Memory (RAM)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Raspberry Pi model B+ ini menggunakan RAM sebesar 512 MB. RAM  ini diletakkan menyatu dengan Prosessor.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Power</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Untuk Catu Daya, Raspberry Pi B+ menggunakan konektor Micro USB yang biasa digunakan pada Charger Smartphone Android, catu daya ini bekerja pada tegangan 5V dengan arus minimal 1A agar Raspberry Pi B+ bekerja secara maksimal.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Slot micro SD</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Bagian ini berfungsi untuk tempat memasukkan Micro SD yang sudah diisi dengan salah satu OS Raspberry Pi. OS tersebut adalah Raspbian, Pidora, Arch Linux, Raspbmc, OpenELEC, dll.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Port HDMI</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry pada TV yang mempunyai port HDMI.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Port RCA</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sama seperi port HDMI, port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry Pi namun menggunakan Port Video untuk TV model lama.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  g. Konektor Audio</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berfungsi sebagai konektor untuk Speaker atau Headset.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  h. LED indikator</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Terdapat 2 Led yang masing-masing berfungsi sebagai Indikator catu daya, proses kerja CPU, dan proses kerja jaringan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  i. Port USB</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Selayaknya penggunaan pada komputer, port ini berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam perangkat USB seperti Flash Disk, USB Dongle, USB Webcam, Card Reader, dll.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  j. Port LAN (RJ-45)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Untuk menghubungkan Raspberry Pi ke Jaringan melalui konektor RJ 45 dan kabel UTP.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  k. GPIO (General Purpose Input Output)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Bagian ini merupakan salah satu keunggulan Raspberry Pi dengan Komputer mini sebelumnya, karena pengguna bisa memprogram pin-pin GPIO ini sesuai dengan kebutuhan mereka.</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
  
<p style="text-align: left;">Sumber: Simarmata (2010:68)<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref></p></div>
 
&nbsp;
 
===Internet Of Thing===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Internet of things telah menjadi salah trend yang berkembang di dunia teknologi informasi. Banyaknya vendor-vendor software yang ternama seperti intel, samsung, microsoft, oracle, ibm, dll telah mengeluarkan platform-platform baru yang dikhususkan untuk Internet Of things, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Orisinil'''
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar."Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jika  kita  memiliki  komputer  yang  begitu  banyak  tahu  tentang semua hal itu. Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi  pemborosan,  kerugian,  dan  biaya.  Kita  akan  mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei."</p></div>
 
  
 +
=== Konsep Dasar Pemrograman Python ===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Definisi Pemrogaman Python</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberpa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan  profiler,  antarmuka  yang  terkandung  di  dalamnya  untuk  pelayanan  antarmuka,  fungsi  sistem,  GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Sejarah Pyhton</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Python  dikembangkan  oleh  Guido  van  Rossum  pada  tahun 1990  di  CWI,  Amsterdam  sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang  merupakan  sebuah  perusahaan  komersial  dan  membentuk  BeOpen  PythonLabs.  Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python s Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Aplikasi bahasa phyton Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris perintah. Kerja bahasa ekstensi. Antarmuka untuk pustaka C/C++.</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi Alternatif'''
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.  Casagras  (Coordination  and  support  action  for  global  RFID-related activities and standardisation) Mendefinisakan Internet of Things, sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.  SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte)</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c.  Mendefinisikannya bahwa Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda- benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d.  CORDIS</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Rencana aksi untuk Uni Eropa untuk memperkenalkan pemerintahan berdasarkan Internet of Things.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.  ETP EPOSS</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g.  Jaringan yang dibentuk oleh hal-hal atau benda yang memiliki identitas, pada  dunia  maya  yang  beroperasi  di  ruang  itu  dengan  menggunakan kecerdasan  antarmuka  untuk  terhubung  dan  berkomunikasi  dengan pengguna, konteks sosial dan lingkungan.</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Keunikan Pengamatan Suatu Benda''' </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Ashton, (2010: 312) Ide Sebenarnya dari ''Auto - ID Center'' berbasis pada ''Radio Frequency Identification'' (RFID) dan identifikasi yang unik melalui ''Electronic Product code'' namun hal ini telah berkembang menjadi obyek yang memiliki alamat ''Intenet protocol''  (IP) atau ''Uniform Resource Identifier'' (URI).</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pandangan alternatif, dari dunia Semantic Web, berfokus pada pembuatan segala sesuatu yang berhubungan dengan RFID dan dihubungkan oleh masing-masing protokol, seperti URI . Obyek itu sendiri terhubung  dengan  objek  lainnya  secara  otomatis  seperti  halnya  suatu server terpusat yang terhubung langsung dengan kliennya dan dikendalikan oleh manusia.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Generasi berikutnya dari aplikasi Internet menggunakan ''Internet ProtocolVersion'' 6 (IPv6) akan mampu berkomunikasi dengan perangkat yang melekat  pada hampir  semua benda buatan  manusia karena ruang alamat yang sangat besar dari protokol IPv6. Sistem ini dapat membangun sebuah objek dalam skala yang besar.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kombinasi  ide  ini  dapat  ditemukan  dalam  arus  ''GS1/EPCglobal EPC Information Services'' (EPCIS).Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi objek mulai dari industri hingga ke logistik pemasaran.</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''4Cara Kerja''' </p></div>
+
=== Konsep Dasar Linux ===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Ashton, (2010: 312) Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan  sebuah  argumentasi  pemrograman  yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama  mesin  yang terhubung  secara  otomatis  tanpa campur  tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara  kedua  interaksi  mesin  tersebut, sementara  manusia  hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat.Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Sejarah Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
   Menurut Hicks, Linus Torvalds memulai Linux, sebuah sistem operasi, sebagai sebuah proyek pribadi pada tahun 1991. Dia memulai proyek ini karena ingin menjalankan sistem operasi berbasis Unix tanpa terlalu mengeluarkan banyak uang. Sebagai tambahan, ia juga hendak mempelajari prosesor 386. Linux dirilis tanpa biaya kepada publik sehingga setiap orang bisa mempelajarinya dan membuat perbaikan dibawah lisensi General Public. Saat ini, Linux telah berkembang menjadi sebuah pemain utama dalam pasar sistem operasi. Linux telah diporting untuk berjalan pada berbagai arsitektur, termasuk HP/Compaq Alpha, Sun SPARC dan UltraSPARC, dan Motorola Power PC chip (melalui komputer Apple Macinthos dan IBM RS/6000.) Ratusan, jika tidak ribuan pemrogram di seluruh dunia sekarang turut serta mengembangkan Linux. Linux menjalankan program-program seperti Sendmail, Apache, dan BIND, yang merupakan perangkat lunak yang sangat populer yang digunakan untuk menjalankan server-server internet. penting untuk diingat bahwa istilah &quot;Linux&quot; hanya merunjuk pada kernel inti dari sebuah sistem operasi. Inti ini bertanggung jawab untuk mengontrol prosesor, memori, hard drive, dan peripheral komputer Anda. Itu semua apa yang dikerjakan oleh Linux: Ia mengontrol operasi dari komputer Anda dan memastikan bahwa semua programnya bertindak sesuai dengan keinginan. Berbagai macam perusahaan dan individual membundel kernel dan berbagai program bersama-sama untuk membuat sebuah sistem operasi. Kami menyebut setiap bundel tersebut sebuah distribusi Linux. Nama Linux merupakan kombinasi unik antara nama penciptanya dan nama sistem operasi yang menjadi targetnya (UNIX). Semuanya berawal dari sebuah sistem operasi bernama Minix. Minix dibuat oleh Profesor Andrew Tanenbaum. Minix adalah sistem operasi mirip UNIX yang bekerja pada PC. Torvald adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang menggunakan Minix. Walaupun cukup bagus, ia belum menganggap Minix memadai. Kemudian pada tahun 1991 ia membuat sistem operasi yang merupakan clone UNIX, yang diberi nama Linux. Seperti halnya Minix, Linux tidak menggunakan kode apapun dari vendor UNIX komersial, sehingga Torvalds mendistribusikan linux di internet secara bebas dan gratis. Pada 5 Oktober 1991, Torvalds mengeposkan sistem operasinya di newsgroup comp.os.minix. Ia mengumumkan bahwa source code Linux tersedia dan meminta bantuan programmer-programmer lain untuk ikut mengembangkannya. Ketika itu Linux masih setengah matang, sistem operasi ini hanya bisa menjalankan sedikit perintah UNIX, seperti bash, gcc dan gnu-make. Saat Linux 1.0 diluncurkan pada 1994, sistem operasi ini telah cukup stabil dan memiliki banyak feature, seperti preemptive multitasking (kemampuan untuk membagi sumber daya CPU untuk banyak aplikasi) dan symmetric multiprocessing (kemampuan untuk membagi tugas di antara banyak CPU). Linux bahkan memiliki maskotnya sendiri yang oleh torvalds dijeaskan sebagai &quot;Seekor penguin yang menggemaskan dan ramah, yang kekenyangan setelah makan banyak ikan hering&quot;. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Pada 1996, tim pengembangan Linux yang ada diseluruh dunia mulai memberikan hasilnya. Tahun itu mereka telah membuat versi Linux untuk sejumlah versi hardware, dari Atari ST sampai Macintosh. Linux terus berkembang pesat, utamanya karena ada sejumlah distributor (seperti RedHat, Caldera, dan sebagainya) yang berkompetisi untuk berebut pangsa pasar. Oleh karena itu dibentuk kelompok bernama Linux Standard Base. Kelompok ini bekerja untuk memastikan bahwa beragam distribusi Linux yang ada tetap bisa menjalankan aplikasi yang sama dan saling berinteroperasi.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Distribusi Linux (Distro Linux)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  &quot;Distro LINUX adalah LINUX yang dibuat dengan memasarkan program tertentu berdasarkan source yang ada dan di kemas sedemikian rupa sehingga mempunyai tampilan atau fitur yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan si pembuat distro.&quot; Ada distro yang berfokus pada server artinya distro tersebut lebih dioptimasi ke sistem server sehingga software atau program yang di paketkan adalah khusus untuk server saja contoh untuk distro ini antara lain : Trustix Secure Linux, Turbo Linux Server, Red Hat Enterprise Server, Server Optimize Linux (SOL), Mandrake Security dan masih banyak lagi contoh lainnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Ketika pengguna Linux baru berkenalan dengan Linux, biasanya mereka terbentur pada masalah distro yang akan dipakai/dipilih. Secara garis besar distro Linux sama yaitu menggunakan 'kernel' Linux, perbedaannya hanya pada paket program, program instalasi, organisasi direktori dan berkas, program aplikasi dan utilitas tambahan. Distro Linux berbeda untuk kebutuhan yang berbeda. Dibawah ini merupakan beberapa distro Linux, diantaranya :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Lycoris </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.13. Logo Lycoris Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Adalah distro linux yang telah membuat versi linux yang cantik dan menyerupai WinXP, dari segi warna, icon, maupun kemudahan-kemudahan yang ada. Dari tampilan-tampilan screenshot pada situsnya Anda dapat mengamati bahwa memang Lycoris merupakan distro Linux yang pintar mempercantik diri sehingga dengan menggunakan Lycoris Anda akan merasa bekerja dengan Windows XP. Bahkan Open Office yang dipaketkan dengan Lycoris memiliki icon-icon yang cantik dan khas Lycoris. Lycoris memiliki paket-paket yang berbeda, dan paket distro Linux-nya dinamakan Desktop /LX. Lycros memiliki fasiltias IRIS yaitu Internet Rapid Installer for Software untuk meng-update Linux anda dengan software-software baru. Hanya saja distro ini tidaklah gratis dan Anda perlu membayar dengan sejumlah &quot;dollar US&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Xandros Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.14. Logo Xandros Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Xandros memiliki integrasi lebih baik dengan jaringan Windows, mampu menjalankan aplikasi Office XP, mampu me-resize partisi NTFS saat instalasi, dan lain-lain. Xandros juga bukan merupakan produk gratis tetapi komersial. Secara singkat Xandros menawarkan kelebihan berikut :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Lima langkah instalasi grafis yang mudah</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Manajemen partisi terintegrasi </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Tampilan yang familiar</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Aplikasi berkualitas dari para engineer Xandros </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Kompatibilitas dengan file format Microsoft</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Corel Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.15. Corel Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Corel Linux merupakan salah satu sistem operasi berbasis Linux yang dibuat oleh salah satu distribusi Linux, yaitu Debian. Corel Linux sama seperti Linux lainnya, mendukung sistem operasi sistem open source dibawah naunan GNU. Corel Linux dapat anda beli Via internet dengan harga yang sangat terjangkau, jauh dari harga linux OS lainnya. Corel Linux dapat langsung diinstal dengan atau tanpa sistem operasi yang lain. Corel Linux juga bisa diinstall pada partisi dan file sistem windows, yang menjadikan Corel Linux seolah-olah adalah program aplikasi Windows. Salah satu yang menarik dari Corel Linux adalah Semuanya serba grafis. Corel Linux juga dirancang sebagai end-User. Pada Corel Linux semuaya serba grafi, dimulai pada saat prosedur Instalasi hingga boot sistem. Anda tidak akan menemukan basis text seperti yang ada di Linux lainnya, atau juga windows yang masih basis text. Di corel Linux semuanya serba disederhanakan. bahkan sampai pada setting jaringan pun lebih mudah dari pada setting jaringan pada Windows. Akan tatapi ada sedikit kekurangan pada Corel Linux ini, terutama bagi pengguna yang sudah mahir. Mereka akan binging dengan tampilan yang serba grafis yang diberikan oleh Corel Linux. Untuk Informasi yang lebih detail anda dapat mengunjugi di situsnya yaitu di situs Corel Linux.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Redhat Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.16. Logo Redhat Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Distributor paling populer di AS dan salah satu yang paling mudah digunakan. RedHat adalah distro yang cukup populer di kalangan pengembang dan perusahaan Linux. Dukungan-dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi pengembangan, dan bergabungnya para hacker kernel dan free-software seperti Alan Cox, Michael Johnson, Stephen Tweedie menjadikan RedHat berkembang cepat dan digunakan pada perusahaan. Poin terbesar dari distro ini adalah Red Hat Package Manager (RPM). RPM adalah sebuah perangkat lunak untuk memanajemen paket-paket pada sistem Linux kita dan dianggap sebagai standar de-facto dalam pemaketan pada distro-distro turunannya dan yang mendukung distro ini secara luas.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. Mandrake Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.17. Logo Mandrake Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Distributor yang menambahkan update dan patch untuk RedHat Linux. Linux-Mandrake adalah salah satu distro turunan dari RedHat Linux yang menyediakan banyak pengembangan dan aplikasi 'pre-configured' dan didukung banyak bahasa di seluruh dunia. Distro ini dikenal mudah untuk pemula dan cocok untuk kelas desktop tapi tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan platform pada server. Optimasi untuk prosesor kelas Pentium ke atas membuat Linux-Mandrake dapat berjalan dengan baik pada platform tersebut.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Caldera Open Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.18. Logo Caldera Open Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Caldera Linux merupakan salah satu jenis linux yang dirancan untuk mempermudah pemakaian bagi penggunanya. Caldera sendiri dirancang dengan tampilan keseluruhan dengan grafis. Sejak saat kita melakukan penginstallan linux Caldera ini, hingga kita melakukan Setting Hardware semuanya dilakukan dengan tampilan grafis. yang mengagumkan dari Linux Caldera ini adalah pada saat kita melakukan penginstallan Linux Caldera ini, kita disuguhi game tetris untuk mengisi waktu yang luang, sambil menunggu transfer prigram yang berjalan. Selain itu Caldera merupakan jenis linux yang pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac). Untuk penjelasan yang lebih lengkap dan juga informasi yang akurat anda dapat melihat di situs Caldera Linux. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  g. Suse Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.19. Logo Suse Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Jika Redhat adalah Jenis Linux yang paling populer di Amerika dan di Indonesia, maka SuSE Linux adalah Linux yang paling banyak digunakan oleh negara-negara di Eropa. SuSE dilengkapi dengan Desktop Manager yang dikenal dengan KDE. Selain itu juga dilengkapi tools untuk central setting yang bernama YaST (Yet another Settup Tools) yang sangat mudah digunakan untuk konfigurasi sistem internal dan jaringan serta security.Yang paling dibanggakan dari distro ini adalah kelengkapan program aplikasinya. Jika membeli Linux SuSE seharga USD 50,00, Anda akan mendapat 5 CD program dan 1 CD source. Jadi anda tidak perlu lagi repot-repot mendownload program lainnya. Salah satu program terkenal yang disertakan adalah Saint (program untuk meneliti ceah kelemahan sistem) dan VMWare (program emulator yang berguna menjalankan sistem operasi lainnya seperti: Windows 9.x, Windows 2000, windows NT, OS, Novel, dan Lainnya). Satu lagi adalah program Beowulf, suatu proyek eksperimen gabungan Universitas di Jerman untuk membuat super komputer yang menggabungkan 1000 CPU menjadi 1 server yang tercepet yang pernah ada. Proyek ini juga dibuat di NASA- Amerika Serikat, untuk kepentingan pemetaan luar angkasa. Saat ini SuSE telah hadir dengan Versi 7.0 yang benar-benar berorientasi grafis, memmulai dari instalasi sampai dengan prosedur konfigurasinya.Yang membanggaka, SuSE adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux. Pembuatan Dokumentasinya dipimpim oleh I Made Wiryana. Untuk keterangan lebih lanjut anda dapat melihat di situsnya di situs Suse Linux. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  h. Slackware Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.20. Logo Slackware Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Distronya Patrick Volkerding yang terkenal pertama kali setelah SLS. Slackware dikenal lebih dekat dengan gaya UNIX, sederhana, stabil, mudah di custom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi. Distro ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pemula Linux, tapi dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat mengetahui banyak cara kerja sistem dan distro tersebut. Slackware adalah yang tertua yang masih tegar bertahan di segala jaman.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  i. Debian GNU atau Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.21. Logo Debian GNU atau Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Debian GNU/Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Kedinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap waktu dan dapat di akses melalui utilitas apt-get. Apt-get adalah sebuah utilitas baris-perintah yang dapat digunakan secara dinamis untuk meng-upgrade sistem Debian GNU/Linux melalui apt-repository jaringan archive Debian yang luas. Milis dan forum debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug, masalah, sharing, dan lain-lain. Dengan adanya sistem komunikasi ini bug dan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang Debian dengan cepat. Keuntungan dari Debian adalah upgradability, ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya secara terbuka. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  j. Turbo Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.22. Logo Turbo Linux</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Distribusi Linux paling populer di Asia yang menyediakan dukungan untuk set karakter khusus Asia. Turbo Linux merupakan salah satu distro Linux yang diminati oleh perusahaan dan perorangan di Jepang dan Asia. Produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi ini dimanfaatkan untuk pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan orientasinya ke perusahaan. Beberapa produk-produknya: TurboLinux Workstation untuk desktop-nya, Turbo Linux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi terutama untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B (Business-to-Business).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  k. Knoppix</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.23. Logo Knoppix</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Knoppix merupakan distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa menginstalnya di hard disk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok untuk demo atau belajar Linux bagi yang belum mempunyai ruang pada hard disk-nya, dapat juga untuk CD rescue. Kelemahan dari knoppix adalah diperlukannya memori yang besar untuk menggunakan modus grafisnya yaitu 96 MB. walaupun bisa juga dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada hard-disk, tapi Anda perlu sedikit bersabar. Distro ini berbasis Debian GNU/Linux.</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''5. Karakteristik dan Trends''' </p></div>
+
=== Protokol TCP/IP ===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.3in"><p style="line-height: 2">'''a. Kecerdasan'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things. Namun, perlu dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi agar di masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir atau cerdas ( Web , komponen SOA) , obyek virtual ( avatar ) dan dapat dioperasikan dengan mudah, bertindak secara independen sesuai dengan konteks, situasi atau lingkungan yang dihadapi .</p></div>
+
<p style="line-height: 2">
 +
  Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Dalam jaringan komputer kita dapat menggunakan banyak macam protokol tetapi agar dua buah komputer dapat berkomunikasi, keduanya harus menggunakan protokol yang sama. Protokol berfungsi mirip dengan bahasa. Agar dapat berkomunikasi, orang-orang perlu berbicara dan mengerti bahasa yang sama.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Protokol adalah sekumpulan aturan dalam komunikasi data. Komputer-komputer  yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer dibelahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar jaringan komputer. Berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol TCP/IP, yaitu :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Protokol TCP/IP dikembangkan mengunakan standar protokol yang terbuka.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada ethernet, token ring, jalur telepon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apapun.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walau jaringannya seluas internet sekarang ini.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface (antarmuka jaringan). Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut. Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama, data harus dikirimkan ke komputer yang tepat, sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer ini tidak berada pada jaringan lokal, melainkan ditempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang saling berkomunikasi &quot;jauh&quot; (secara jaringan) maka terdapat kemungkinan data rusak atau hilang. Karenanya, perlu ada mekanisme yang mencegah rusaknya data ini.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, pada komputer tujuan transfer data mungkin terdapat lebih dari satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Data yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat, tanpa kesalaha. Cara alamiah untuk menghadapi setiap masalah yang rumit ialah memecahkan masalah tersebut menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam memecahkan masalah transfer masalaha data diatas, para ahli jaringan komputer pun melakukan hal yang sama untuk setiap problem komunikasi data, keseluruhan aturan ini harus bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peralatan komunikasi data lainnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didisain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP ini terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protokol menjadi jelas dan sederhana. Protokol yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja protokol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling mengirim dan menerima data.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP menjadi protokol komunikasi data yang fleksibel. Protokol TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan interface jaringan, karen sebagian isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan diatas interface jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan perubahan pada protokol yang berhubungan dengan interface jaringan saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, sebagaimana terlihat pada gambar ini. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.24 Layer TCP/IP</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  TCP/IP terdiri dari empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapis atau layer tersebut adalah Network Interface Layer, Internet Layer, Transport Layer, Application Layer. Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol yang berada di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Jika suatu protokol penerima data dari protokol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protokol pada layer di bawahnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protokol lain yang berada pada layer diatasnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.25 Pergerakan data dalam layer TCP/IP</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sebagai berikut:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Physical Layer (lapisan fisik)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Network Access Layer</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link Layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Internet Layer</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimanapun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide internet).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  4. Transport Layer</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki fungsi penting seperti Flow Control dan Error Detection.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  5. Application Layer</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya lapisan TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protcol) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer data, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai TCP/IP.</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.3in"><p style="line-height: 2">'''b.  Arsitektur'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat, jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai, maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things  dapat  berjalan  dengan  baik  dan  dapat  digunakan  dalam  jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan, namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang IoT yang gagal, karena dalam membangun arsitektur  itu  membutuhkan  waktu  yang  lama  serta  biaya  yang  tidak sedikit.</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.3in"><p style="line-height: 2">'''c.  Faktor Ukuran, Waktu dan Ruang'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dalam membangun Internet Of Things para engineer harus memperhatikan  ketiga  aspek  yaitu :  Ukuran,  ruang,  dan  waktu.Dalam melakukan pengembangan IoT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IoT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.</p></div>
 
  
===Taman Hijau===
+
=== Komponen Elektronika ===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Reitz (2010:7) Taman adalah sebuah tempat yang terencana atau sengaja di rencanakan di buat oleh manusia, biasanya di luar ruangan, di buat untuk menampilkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami. </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Taman dapat di bagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering di jumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani. Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang di gunakan untuk kesenangan yang di jaga keberadaannya. Pada zaman dahulu, taman hanya di miliki oleh para bangsawan, yang mana tidak semua orang dapat masuk di dalamnya</p></div>
+
<p style="line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pertamanan lebih spesifik karena menyangkut aspek estetika atau keindahan dan penataan ruang sehingga memiliki fungsi dalam keberadaannya. Dalam membuat taman ada dua elemen yang dikerjakan, yaitu bidang lunak (softscape) dan bidang bidang keras (hardscape).</p></div>
+
  1. Definisi Elektronika</p> </div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">1. Bidang lunak meliputi penanaman segala jenis pohon, semak dan rumput.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">2. Bidang keras meliputi pembuatan jalan setapak, kolam, sungai buatan, air mancur, pembuatan tebing, peletakan batu alam, gazebo, alat bermain anak-anak, Ayunan, lampu taman, drainase dan sistem penyiraman.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penataan taman menyangkut penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, seperti:</p></div>
+
  Menurut Waridah (2013:178), &quot;Elektronika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, dan dampak suatu elektron, serta device atau alat-alat yang menggunakannya. </p> </div>
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman rumah tinggal<br>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman perkantoran<br>
+
<p style="line-height: 2">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman lingkungan pemukiman<br>
+
  Menurut Kadir (2013:2), &quot;Rangkaian elektronika adalah rangkaian listrik mengandung komponen-komponen elektronik.&quot;</p> </div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman kota<br>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman sekolah<br>
+
<p style="line-height: 2">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman kawasan industri<br>
+
  Pendefinisian elektronika secara umum adalah ilmu yang ‎mempelajari tentang listrik arus lemah yang dapat dioperasikan dengan cara ‎mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat. ‎Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut ‎perangkat elektronik (electronic devices).</p> </div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman Wisata<br>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
</ol>
+
<p style="line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Saat ini hampir di setiap kota di seluruh dunia memiliki dinas pertamanan yang tugasnya mengurusi perencanaan, pembuatan dan perawatan taman di sebuah kota. Semua kota gencar menata pertamanannya untuk mengimbangi polusi kendaraan bermotor. Kota besar idealnya memiliki ruang sebesar 30 persen dari luas kotanya untuk pertamanan.</p></div>
+
  Contoh peralatan (piranti) elektronik : Radio, TV, kamera video, ‎kamera digital, ipad, komputer, laptop, card dan lain-lain.</p> </div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Taman bisa mencirikan sebuah ekosistem, seperti taman tropis, taman sub tropis, pegunungan, pantai dan padang pasir. Menyangkut aspek yang berhubungan dengan kebudayaan, taman bisa mencirikan suatu kebudayaan, seperti</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman gaya Perancis<br>
+
<p style="line-height: 2">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman gaya Jepang<br>
+
  Menurut Willem (2013:4), komponen elektronika dapat di kelompokan menjadi 2 bagian yang akan diuraikan, dibawah ini:</p> </div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman gaya Bali<br>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman kering<br></ol>
+
<p style="line-height: 2">
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_6_zps9babqrlo.png"/></div>
+
  1. Komponen Elektronika Pasif</p> </div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 2.3 Contoh taman hijau'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Komponen Elektronika Aktif</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dalam dasar elektronika kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama kecuali di dalam rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif saja misal rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif dengan disusun dalam rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisik.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Komponen Elektronika Pasif</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Yang termasuk dalam komponen elektronika pasif adalah Resistor, Kapasitor, Relay, Motor DC, lampu dan AC. Adapun deskripsi uraian dengan penjelasan komponen elektronika pasif berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Rasistor</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Resistor disebut juga tahanan atau hambatan berfungsi untuk menghambat suatu arus listrik yang akan melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm (1MΩ (mega ohm) = 1000 KΩ (kilo ohm) = 106 Ω (ohm)). Resistor dibagi 2 jenis, yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Resistor Tetap</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Resistor tetap, resistor dari nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan dari logam. Nilai hambatannya ditentukan oleh di tebalnya dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon dapat bergantung pada kisarnya suatu alur yang berbentuk spiral.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Resistor memiliki batas kemampuan daya, misalnya: 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt, dsb. Artinya, resistor dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dayanya. Tabel 2.3 Komponen dan Simbol Resistor Tetap</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: Dickson Kho (2014)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berdasarkan bentuk dan proses pemasangannya pada PCB (Printed Circuit Board) resistor terdiri dari 2 bentuk: komponen axial/radial dan komponen chip. Untuk bentuk komponen axial/radial nilai-nilai resistornya diwakili oleh kode warna sedangkan pada komponen chip, nilai-nilainya diwakili oleh kode tertentu, sehingga mudah untuk dibaca.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Adapun alat yang dapat digunakan untuk mengukur nilai suatu resistor yaitu dengan alat Pengukur Ohm Meter atau MultiMeter, dan satuan nilai resistor adalah Ohm (Ω).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Seperti dikatakan sebelumnya itu, nilai resistor axial diwakili oleh warna yang dalam tubuh (body) dari resistor. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang warna emas dan perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lain, sebagai tanda gelang terakhir. Gelang terakhir ini adalah nilai toleransi bagi nilai resistor. Umumnya, ada 4 atau 5 gelang yang ada di tubuh resistor:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tabel 2.4 Warna Kode Resistor Axial</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: Dickson Kho (2014)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Perhitungan Resistor 4 Gelang Warna</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.26 Resistor 4 Gelang Warna</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: Dickson Kho (2014)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Masukkan angka langsung kode warna Gelang ke-1, dan masukkan angka langsung di kode warna Gelang ke-2, dan masukkan jumlah nol di kode warna gelang ke-3 atau dipangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n) seperti: 105 yang merupakan toleransi dari suatu nilai resistor tersebut.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Contoh :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang ke 1 : Coklat = 1</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang ke 2 : Hitam = 0</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan10n atau 105</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sehingga didapatkanlah hasilnya untuk nilai resistor tersebut diantaranya, sebagai berikut: 10 x 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 M Ohm dengan toleransi sebesar 10% (Perak).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Perhitungan Resistor 5 Gelang Warna</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.27 Resistor 5 Gelang Warna</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: Dickson Kho (2012)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Masukkan angka langsung kode warna Gelang ke-1, masukkan angka langsung pada kode warna Gelang ke-2, masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3, masukkan Jumlah nol pada kode warna Gelang ke-4 atau dengan dipangkatkan angka tersebut: 10 (10n) seperti: 105. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Contoh :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang ke 1 : Coklat = 1</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang ke 2 : Hitam = 0</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang ke 3 : Hijau = 5</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol; atau kalikan 105.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sehingga didapatkanlah hasilnya untuk nilai Resistor itu diantaranya, sebagai berikut:  105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 Mohm, dan pada toleransinya 10% (Perak). </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gelang pertama dan seterusnya secara berturut-turut menunjukan besar nilai satuan, gelang terakhir yaitu faktor pengalinya. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor selain besar resistensi, itu besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik sehingga akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W = I2 x R watt. Semakin besar ukuran fisik dari resistor menunjukan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya, dipasar tersedia ukuran 1/8, ¼, 1, 2, 5, 10, 20 watt. Resistor yang terdapat disipasi daya 5, 10, 20 watt, umumnya berbentuk kubus memanjang persegi empat dan berwarna putih, namun ada juga dari bentuk yang silinder. atau resistor ukuran nilainya dicetak di badan (100Ω/5W).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Resistor Variabel</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Resistor variabel yaitu resistor yang besar hambatan dapat diubah-ubah. Resistor ini dapat dibagi jadi 2 macam:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  o VR/Linear atau perubahan sudut putar linear terhadap nilai resistansi, (ex: penerapan digunakan pada sensor.)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  o VR Logaritmis atau perubahan sudut putar logaritmis, terhadap nilai resistansi, (ex: penerapan dengan audio.)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tabel 2.5 Variabel Resistor</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: Dickson Kho (2014)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Kapasitor</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Kapasitor yaitu suatu komponen elektronika yang akan menyimpan dan melepaskan energi listrik. Kemampuan dari menyimpan muatan listrik di dalam kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya resistor atau dalam hambatan, kapasitor dapat terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Kapasitor Tetap</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang memiliki nilai kapasitas tetap. Berikut adalah simbol kapasitas tetap:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.28 Simbol Kapasitor</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Kapasitor bisa dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara lempeng-lempeng logam disebut, dielektrikum. Dielektrikum tersebut, bisa berupa: keramik, mika, mylar, kertas, polyster atau film. Biasanya, kapasitor dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tabel 2.6 Kapasitor Tetap</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: Dickson Kho (2014)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Satuan kapsitor yaitu farad dimana 1 farad = 103mF = 106 mF = 109 nF = 1012 pF. Untuk lebih tahu besarnya nilai kapasitor atau kapasitansi pada kapasitor bisa dibaca melalui kode angka dalam badan kapasitor itu, yang terdiri dari 3 angka, (angka pertama, dan kedua menunjuk angka atau nilai, angka ketiga menunjuk faktor pengali jumlah 0) dan satuan yang digunakannya, merupakan pikofarad (pF).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Contoh: pada badan kapasitor tertulis 103, itu berarti nilai kapasitor itu adalah 10 x 103 pF = 10 x 1000 pF = 10 nF = 0,01 mF. Kapasitor tetap yang mempunyai nilai lebih dari atau sama dengan 1mF itu: kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas, yakni: (kutub positif dan kutub negatif) dan biasanya disebutkan tegangan kerjanya. Misalnya: 100mF 16V artinya elco memiliki kapasitas 100 dan dalam tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt. Berikut ini simbol kapasitor elektrolit, yang disebut (elco): </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.29 Kapasitor Elco</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Kapasitor Tidak Tetap</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitas dapat diubah-ubah, kapasitor ini terdiri dari:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  o Kapasitor Trimer</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Kapasitor yang nilai kapasitas dapat diubah-ubah dengan jalan memutar sebuah porosnya, dengan obeng.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.30 Kapasitor Trimer</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  o Kapasitor Variabel</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Kapasitor kapasitasnya bisa diubah-ubah, dengan putari poros yang tersedia sama seperti: potensiometer. Berikut ini adalah deskripsi varco (variabel kapasitor):</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.31 Deskripsi Varco</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.32 Kapasitor Varco</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Relay</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Relay adalah sebuah komponen-komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan juga sederhana serta tersusun oleh suatu saklar, lilitan dan poros besi. Penggunaan relay ini di dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama dari peralatan yang bersifat elektronis atau automatis. Misalnya: TV, Lampu, AC otomatis dan lain-lain.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.33 Relay</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Cara kerja komponen ini diawali dari mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu membuat medan magnet sekitarnya, sehingga mampu merubah posisi saklar yang ada di relay itu, sehingga itu memberikan arus listrik lebih besar. Keutamaan komponen sederhana ini yaitu dari bentuknya yang minimal, seperti pemakaian yang dapat menghasilkan arus lebih besar. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Pemakaian rangkaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai keuntungan yaitu, dapat mengontrol sendiri arus dan juga tegangan listrik yang diinginkan, dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya, Dapat menggunakan baik saklar maupun untuk koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhannya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Motor DC</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Anggoro (2013:18), &quot;Motor DC adalah suatu ‎motor yang bergerak mengaplikasi arus DC atau searah pada motor listrik yang ‎membutuhkan suplai tegangan arus searah dalam kumparan medan untuk ‎diubah menjadi energi gerak.&quot;</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Motor DC membutuhkan suplai tegangan searah dalam kumparan medan untuk diubah pada bentuk energi mekanik. Kumparan medan dari motor DC disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran dalam kumparan jangkar terhadap medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arahnya, untuk setiap setengah putaran, tegangan ini disebut tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai sebuah nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam suatu medan magnet. Bentuk motor paling sederhana yaitu terdapat kumparan satu lilitan yang berputar bebas di antara kutub magnet permanen.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.34 Motor DC</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: Anggoro (2013:18)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sebuah motor DC memiliki 3 (tiga), komponen utama, yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Kutub medan, secara sederhana digambarkan bahwa dari interaksi dua kutub magnet bisa menyebabkan perputaran dalam motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner, dan dinamo dengan menggerakan bearing pada ruang antara kutub medan kutub utara, dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan antara kutub-kutub dari utara ke selatan. Pada motor yang lebih besar/lebih komplek punya satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet tersebut, menerima listrik sumber daya itu di luar sebagai penyedia sumber daya, ke struktur medan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Dinamo, ketika arus masuk menuju dinamo maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar pada medan magnet yang dibentuk dalam kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Disaat hal ini terjadi, arus berbalik dengan merubah kutub-kutub itu.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Commutator, komponen ini, terutamanya ditemukan pada  motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik terhadap dinamo. Commutator itu, membantu dalam transmisi arus sebuah dinamo ini dan sumber daya. Keuntungan utama motor DC yaitu sebagai pengendali kecepatan dan tidak dipengaruhi kualitas pasokan pada daya. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  e. AC (Air Conditioner) </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  AC atau Air Conditioning merupakan mesin pendingin yang sistem kerjanya berdasarkan siklus refrigerasi kompresi uap. Dimana untuk siklus ini menerapkan refrigerant sebagai fluida kerja didalam mendinginkan ruangan. Siklus refrigrasi kompresi uap ini menggunakan 4 komponen yang berperan penting dalam proses kerjanya, diantaranya yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Prinsip kerja pada siklus refrigerasi kompresi uap dapat dijelaskan, dibawah ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.35 Siklus Refrigerasi AC</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: https://jayaabadibekasi.wordpress.com</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Pada saat AC pertama kali dinyalakan melalui remote, diruangan dan akan terdengar bunyi tek. Bunyi tersebut, bisa menandakan bahwa kompresor mulai bekerja dan memompa gas freon dari unit outdoor kepada unit evaporator di indoor untuk kemudian akan disembur angin oleh kipas ke dalam ruangan. selanjutanya komputer dari unit indoor AC ini akan memberitahukan kepada sensor yang bernama: thermometer biasanya disebut thermostat di unit indoor agar suhu ruangan tersebut dapat sama dengan suhu yang tertera di remote AC.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  f. Lampu TL (Fluorescent Lamp)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Lampu TL adalah lampu listrik dengan memanfaatkan gas NEON dan lapisan fluorescent sebagai pemendar cahaya saat dialirkan arus listrik. Tabung lampu TL ini diisi dengan semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat sebuah tegangan tinggi, gas tersebut nanti akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron gas tersebut, bergerak memendarkan lapisan fluorescent, ke arah sebuah lapisan tabung lampu TL.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.36 Lampu TL (Fluorescent Lamp)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: http://elektronika-dasar.web.id/</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Karakteristik dari lampu TL, yaitu dapat menghasilkan sebuah cahaya output per watt daya yang dipakai lebih tinggi daripada lampu dari bolham yang biasa (incandescent lamp).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Contoh, penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL menghasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter dan 75 watt lampu bolham biasa (lampu bolham dalam filamen tungsten) menghasilkan 1200 lumens. Perbandingan efisiensi lampu TL dan lampu bolam yakni 53 : 16. Efisiensi disini didefinisi intensitasi cahaya dibagi daya listrik dipakai.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Komponen Elektronika Aktif</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Komponen elektronika aktif hanya bekerja ketika ada catu daya. Yang termasuk komponen ini yaitu, dioda, transistor, IC. Berikut ini, uraian dengan deskripsi komponen elektronika aktif, berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Dioda (PN Junction)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dioda adalah suatu semikonduktor dengan hanya dapat menghantarkan arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda yaitu germanium (Ge), silium/silikon (Si). Dioda terdiri dari:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Dioda Kontak Titik</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dioda ini, dipergunakan mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah. Contoh tipe dioda ini, misalnya: OA 70, OA 90, dan 1N 60. Simbol dari dioda kontak titik:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.37 Dioda Kontak Titik</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Dioda Hubungan</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dioda ini, dapat mengaliri arus listrik/tegangan yang besarnya hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini, mempunyai tegangan maksimal dan arus maksimal, contoh: dioda tipe 1N4001 ada dua jenis, berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V. Simbol dioda hubungan sama dengan (simbol kontak titik).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Dioda Zener</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dioda zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini, banyak digunakan dalam pembatas tegangan (stabilisator) tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatas, ex: 12V, berarti dioda zener dibatasi tegangan lebih besar di 12V, atau jadi 12V. Simbol dari dioda zener:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.38 Dioda Zener</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  • Dioda Pemancar Cahaya (LED)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Dioda (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini, dapat memancarkan cahaya, bila diberikan tegangan sebesar 1,8V dengan arus 1,5V mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display). Berikut ini, adalah Simbol dari LED :</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.39 Bentuk dan Simbol LED</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Transistor</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Transistor pada umumnya terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing kaki diberi nama: emitor, basis, dan kolektor.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Transistor memiliki 2 jenis yaitu: transistor bipolar dan transisto unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki 2 persambungan kutub, sedangkan untuk transistor unipolar, adalah transistor yang hanya terdapat 1 buah kutub. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar dari gambar 2.26 yang terllihat, dibawah ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.40 Transistor Bipolar</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Transistor unipolar yang bisa juga disebut dengan FET (Field Effect Transistor), dengan terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N dan juga MOSFET kanal P. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.41. Transistor Unipolar</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. IC (Integrated Circuit)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  IC dapat didefinisikan sebagai kumpalan dari beberapa komponen hingga ribuan komponen elektronika yang berupa transistor, resistor dan komponen elektronika yang lain dan membentuk rangkaian elektronika dan juga fungsi rangkaian elektronika tertentu, dikemas dengan kemasan yang kompak dan kecil dalam suatu pin atau kaki sesuai dengan fungsinya. Kemasan itu kemudian dapat disebut Integrated Circuit (IC).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.42. Integrated Circuit (IC)</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Untuk mempermudah pemakaian IC maka dibentuklah suatu bentuk standard, seperti: SIP (Single Inline Package) dan DIP (Dual Inline Package). Untuk kaki IC seperti DIP susunannya terdiri dari: dua jalur simetris yaitu: 8, 14, 16 dll.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Kaidah pembacaan kaki IC sama semua dari produsen seperti dari gambar pembacaan susunan kaki IC dibawah ini:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.43. Membaca Kaki IC</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Ada IC yang digunakan mengatur tegangan, umumnya disebut IC regulator. IC regulator merupakan rangkaian yang sering digunakan pada peralatan elektronika. Fungsi pada IC regulator untuk mempertahankan dan memastikan tegangan pada level tertentu secara otomatis. Artinya, tegangan output (keluaran) DC dari voltage regulator tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan input (masukan), Beban pada output dan juga Suhu. Tegangan Stabil yang bebas dari segala gangguan seperti terhadap noise ataupun fluktuasi (naik-turun) sangat diperlukan untuk mengoperasikan peralatan elektronika yang terutamanya pada peralatan elektronika dan sifatnya digital, yaitu contohnya pada mikrokontroler ataupun mikroprosesor.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Ada berbagai jenis voltage regulator dan salah satunya adalah voltage regulator menggunakan IC voltage regulator. Dan salah satu tipe IC voltage regulator yang paling sering ditemukan adalah tipe 7805 yaitu IC voltage regulator yang mengatur tegangan output stabil dengan tegangan 5 Volt DC. </p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Terdapat beberapa pengelompokan pengatur regulator, diantaranya: berdasarkan jumlah terminal (3 dan 5 terminal),  dan didasarkan linear voltage regular dan switching voltage regulator. Sedangkan pada cara pengelompokan yang ketiga (terakhir) adalah dengan menggolongkannya menjadi tiga (3) tipe antara lain: Fixed Voltage Regulator, Adjustable Voltage Regulator serta terakhir adalah Switching Voltage Regulator.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Berikut ini, yaitu penjelasan singkat mengenai: tiga (3) Jenis IC pengatur tegangan DC (DC voltage regulator, yaitu:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Fixed Voltage Regulator</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Fixed Voltage Regulator memiliki nilai tetap yang tidak bisa diset sesuai keinginan rangkaian, tegangannya telah ditetapkan oleh produsen IC sehingga tegangan DC yang diatur juga tetap sesuai dengan spesifikasi pada IC. Misal: IC Voltage Regulator 7805, maka output tegangan DC-nya juga hanya 5V DC. ada 2 tipe pengatur tegangan tetap: positif voltage regulator, negatif voltage regulator. IC positif volage regolator sama dengan IC negatif, yang membedakan adalah polaritas dalam tegangan outputnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Jenis IC voltage regulator yang sering ditemukan di Pasaran tipe 78XX. Tanda XX dibelakang adalah kode angka yang menunjukan tegangan output DC IC Voltage Regulator. Contoh 7805, 7809, 7812 dan lain sebagainya. IC 78XX merupakan IC jenis Positive Voltage Regulator.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Dibawah ini adalah Rangkaian Dasar untuk IC LM78XX beserta bentuk Komponennya (Fixed Voltage Regulator).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.44. Fixed Foltage Regulator</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Adjust Voltage Regulator</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Adjustable Voltage Regulator memiliki suatu range tegangan output tertentu sehingga akan dapat disesuaikan kebutuhan rangkaian. Adjust voltage regolator terdiri dari positive adjustable voltage regulator, negative adjustable voltage regulator. Contoh IC positive adjustable voltage regulator adalah LM317 yang mempunyai range ataupun rentang tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt DC. Dan contoh IC negative adjustable voltage regulator adalah LM337 yang mempunyai range atau jangkauan tegangan sama dengan LM317. Dan dibawah ini adalah rangkaian dasar IC LM317 beserta bentuk komponennya:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.45. Adjust Voltage Regulator</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Switching Voltage Regulator</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Memiliki desain, konstruksi dan cara kerja berbeda dengan IC dari (fixed dan adjustable voltage regulator). IC ini memiliki kemampuannya yang dapat mengalihkan penyediaan energi listrik ke medan magnet yang memang difungsikan sebagai penyimpan listrik dan merangkainya harus ditambah induktor dan berfungsi penyimpan listrik.</p> </div>
  
===Konsep Dasar ''Flow Chart''===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''1.  Definisi ''Flow Chart'''''</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8)<ref name="sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-2_zpsutpe0g77.jpg Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”] . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, “''Flowchart'' adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)<ref name="adelia">Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-1_zpspduisebp.jpg Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop].Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.</ref>, ''Flowchart'' adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.</p></div>
+
=== Konsep Dasar RFID ===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Definisi RFID</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Menurut Jutono Gondohanindijo dalam Jurnal Majalah Ilmiah Informatika (2010:30), bahwa &quot;RFID adalah teknologi nirkabel kompak yang memanfaatkan frekuensi radio untuk identifikasi otomatis terhadap benda atau manusia&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  RFID mengirimkan informasi atau data antara RFID tag dan RFID reader, sehingga tidak perlu kontak fisik di antara mereka dalam komunikasi. Sistem pelaksanaan RFID memerlukan server lokal, pembaca RFID, dan pra-dikodekan label (tag).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem  RFID  merupakan  suatu  tipe  sistem  identifikasi  otomatis  yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan  portable  yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditrasmisikan oleh tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau lokasi, atau hal-hal khusus tentang produk-produk ber-tag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Secara garis besar sebuah sistem RFID  terdiri  atas  tiga  komponen  utama, yaitu  tag,  reader, dan  basis  data. Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam sebuah sistem RFID adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning terhadap data yang tersimpan  dalam  tag,  kemudian mengirimkan informasi tersebut  ke sebuah basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag tersebut.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Secara sederhana, RFID dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi memanfaatkan Frekuensi Radio sebagai Identifikasi terhadap suatu objek. RFID dapat dipandang sebagai salah satu cara untuk pelabelan suatu objek. Pelabelan dalam hal ini, yaitu menggunakan kartu RFID (TAG) yang ditempatkan pada objek yang diindentifikasi. Fungsi TAG sama dengan label barcode, akan tetapi RFID mempunyai kelebihan daripada label barcode.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tabel 2.7 Perbedaan RFID dan Barcode</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sumber: http://pccontrol.wordpress.com</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Sistem RFID</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem RFID terdiri dari 4 komponen, diantaranya seperti dapat dilihat dari Gambar 2.34 yang dijelaskan, sebagai berikut:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  a. Tag</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Tag merupakan perangkat yang menyimpan informasi untuk identifikasi obyek. Tag RFID ini, sering juga disebut sebagai transponder.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  b. Antena</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Antena digunakan untuk mentransmisikan sinyal padafrekuensi radio, (diantara pembaca RFID dengan tag RFID).</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  c. Reader RFID</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Reader RFID merupakan perangkat yang kompatibel dari tag RFID yang berkomunikasi secara nirkabel pada tag.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  d. Software Aplikasi</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Software Aplikasi adalah aplikasi di suatu workstation atau komputer akan membaca data tag melalui reader RFID baik tag dan reader RFID, dilengkapi antena sehingga dapat menerima dan menangkap dari gelombang elektromagnetik.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.46. Sistem RFID</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Diagram Blok RFID</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sistem identifikasi pada RFID merupakan tipe sistem dari identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data yang ditransmisikan oleh tag dapat dibaca oleh reader RFID. Data yang diterima dalam reader RFID merupakan data yang diperoleh dari proses pentransmisian data dari tag. Karena tiap tag memiliki susunan nomor unik yang berbeda, maka RFID itu tergolongkan suatu teknologi yang sulit untuk dapat dipalsukan. Berikut, diagram blok RFID, dilihat dari gambar 2.35 dan 2.36:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.47. Komunikasi RFID dengan Komputer</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Penjelasan dari proses pembacaan data dalam RFID adalah:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Proses pembacaan data yang terdapat di dalam tag RFID menggunakan gelombang radio.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Nomor seri yang tersimpan di dalam tag RFID akan dibaca oleh reader RFID &amp; susunan angka setiap kartu tidak akan sama satu dengan lainnya.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Apabila tidak ada kesalahan pembacaan pada reader RFID, maka data akan dikirimkan oleh interface (komputer) yang bersangkutan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  4. Data output reader RFID ini, kemudian akan dikirim dalam suatu host yang ada pada komputer atau database komputer.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Gambar 2.48. Komponen Utama Sistem RFID</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri  atas  sebuah  mikro (microchip)  dan sebuah antena. Chip mikro itu sendiri  dapat    berukuran  sekecil  butiran pasir, seukuran 0,4 mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only,  read-write,    atau    write-once read-many.    Antena  yang  terpasang  pada chip mikro mengirimkan informasi dari chip ke  reader.  Biasanya  rentang  pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang lebih besar mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut  terpasang  atau  tertanam  dalam obyek  yang akan  diidentifikasi.  Tag  dapat di-scan dengan reader bergerak maupun stasioner menggunakan gelombang radio.</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ''Flowchart''  adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara  sekuensial.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Flowchart'' biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''2. Cara Membuat ''Flow Chart'''''</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flow chart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8): <ref name="sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-2_zpsutpe0g77.jpg Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”] . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>,</p></div>
+
== Literature Review ==
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Flowchart'' digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Gunakan simbol-simbol ''flowchart'' yang standar.</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul &quot; Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan RFID Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Victory Chingluh Indonesia.&quot;.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  Terdapat banyak penelitian lain yang berkaitan dengan SKRIPSI penulis yang menunjang untuk penelitian yang akan dilakukan, diantaranya:</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  1. Penelitian pada Jurnal yang dilakukan oleh Hanifah, Iwan Setiawan dan Darjat di tahun (2011), dari Universitas Diponegoro  berjudul &quot;Aplikasi Smart Card Sebagai Pengunci Elektronis Pada Smart Home&quot; yang membahas tentang sebuah aplikasi smart home yang dirancang dapat mengakses kartu cerdas sebagai kunci elektris pada pintu utama, serta dapat mengendalikan pintu, lampu, dan tirai secara otomatis dan manual. Desain sistem smart home menggunakan diagram statechart. Kartu cerdas yang digunakan adalah tipe contactless card keluaran PHILIPS yaitu Mifare® Classic. Pada sistem ini menggunakan sensor photodioda yang dapat mendeteksi gerakan suatu objek yang menghalanginya dan LDR (Light Dependent Resistor) untuk mendeteksi kondisi malam atau siang hari. Hal penting yang harus diperhatikan yaitu penerapan smart card pada pintu utama, pengendalian pintu, lampu, dan tirai jendela yang saling terintegrasi, serta desain sistem penggerak pintu dan tirai. Pada pengendalian motor pada pintu dan tirai menggunakan kendali logika Fuzzy. Metode Fuzzy dipakai mengatasi permasalahan tegangan turun pada catu daya yang dipakai menggerakkan beberapa motor pada sistem. Dalam penelitian, didapati smart home dapat bekerja secara keseluruhan.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  2. Penelitian pada Jurnal yang dilakukan oleh Alief, Darjat, Sudjadi, pada tahun (2014), dari Universitas Diponegoro yang berjudul &quot;Pemanfaatan Teknologi RFID Melalui Kartu Identitas Dosen Pada Prototipe Sistem Ruang Kelas Cerdas&quot; pada penelitian ini membahas tentang membuat sistem ruang kelas cerdas yang memanfaatkan RFID melalui kartu identitas dosen sebagai media akses penggunaan ruangan kelas. Pada penelitian ini, dihasilkan sistem ruangan cerdas mengunakan RFID sebagai peralatan utama untuk mengenali pengguna sehingga hanya user yang telah teregistrasi dalam database yang dapat menggunakan ruang kelas. Dari hasil pengujian fungsi sistem RFID sebagai akses masuk ruang kelas secara keseluruhan sudah sesuai dengan algoritma yang diinginkan. Hanya tag yang nomor serinya telah teregistrasi pada reader RFID yang dapat akses untuk masuk ruang kelas. Dan user yang akan  mengakses masuk ke kelas, datanya akan tersimpan dalam reader RFID.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  3. Penelitian SKRIPSI dilakukan oleh Daliman, tahun (2013), dari STMIK Raharja yang berjudul &quot;Sistem Keamanan Ruangan Kasir Perguruan Tinggi Raharja Menggunakan RFID Protection&quot; dengan membahas tentang Perancangan RFID yang digunakan sebagai sensor untuk dapat membuka kunci, dari sistem ini juga menggunakan voice module sebagai sumber informasi pemberitahuan apakah ID Tag yang digunakan sesuai atau tidak dengan data yang tesimpan. Semua sistem ini menggunakan ATMega8 yang bertugas mengatur seluruh kegiatan sistem yang dirakit, yaitu menyimpan data tag RFID sebagai suatu akses masuk dengan cara membandingkan data RFID tag tersedia dan tersimpan di mikro module.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  4. Penelitian pada Jurnal yang dilakukan oleh Fauzi, Djoko Purwanto, dan Suwito, pada tahun (2012), yang berjudul &quot;Rancang Bangun Sistem Smart Class Dengan Kontrol Penggunaan Energi Listrik&quot; dari penelitian ini membahas tentang kontroler smart class yang berbasis mikrokontroller. Kontroler smart class ini memiliki 4 sistem, antara lain: sistem RFID smart log in, sistem manual, sistem database, dan sistem otomatis. Dengan gambaran RFID disematkan dalam absensi dosen. Absen tersebut didekatkan pada RFID reader yang diletakan pada meja dosen. Selanjutnya RFID akan mengaktifkan mikrokontroler, kemudian mikrokontroller akan membaca kode pin dari RFID tersebut dan akan menyesuaikannya dengan database dalam memori EEPROM. Kemudian mikrokontroller mengaktifkan SSR (Solid State Relay) dan remote untuk menyalakan lampu dan AC. Setelah aktifitas pembelajaran selesai, RFID didekatkan kembali untuk mematikan lampu dan AC. jika saat di tengah pelajaran akan mematikan lampu, dosen cukup dimatikan secara manual.</p> </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
  5. Penelitian SKRIPSI yang telah dilakukan oleh Ma'mun, tahun (2010), berjudul &quot;Rancang Bangun Sistem Otomasi Lampu dan Pendingin Ruangan.&quot; Pada penelitian ini membahas tentang sistem efisiensi energi listrik yang dapat menghidupkan dan memadamkan sebuah lampu dan pendingin ruangan dengan mendeteksi keberadaan manusia pada sebuah ruangan dnegan sensor pyroelectric (PIR), dan mempertimbangkan pada kondisi ruangan (intensitas cahaya dan suhu) menggunakan senor LDR dan LM35. Sistem ini dikordinasikan dalam suatu perangkat elektronika atau sebagai otak dari sistem, yakni mikrokontroller AVR ATMega8535.</p> </div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Jenis-Jenis Flowchart'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati (2010:8)<ref name="sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-2_zpsutpe0g77.jpg Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”] . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, ''Flowchart'' terbagi atas lima jenis, yaitu:</P></div>
 
  
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart'' Sistem (''System Flowchart'') <br> ''Flowchart'' Sistem merupakan bagan
 
yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, ''flowchart'' ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.<br> ''Flowchart'' sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam ''flowchart'' sistem dapat digambarkan secara ''online'' (dihubungkan langsung dengan komputer) atau ''offline'' (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, ''cash register'' atau kalkulator).</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart Paperwork'' (Document ''Flowchart'')<br> ''Flowchart Paperwork'' menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. ''Flowchart Paperwork'' sering disebut juga dengan ''Flowchart'' Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.</li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart'' Skematik (''Schematic Flowchart'') <br> ''Flowchart'' Skematik mirip dengan ''Flowchart'' Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. ''Flowchart'' Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol ''flowchart standart'', tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, ''peripeheral'', form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.<br> ''Flowchart'' Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol ''flowchart'' yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol ''flowchart'' akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol ''abstrak'' sebelum dapat mengerti ''flowchart''.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart Program'' (''Program Flowchart'')<br> ''Flowchart Program'' dihasilkan dari
 
''Flowchart Sistem. Flowchart Program'' merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. ''Flowchart'' ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. ''Programmer'' menggunakan ''Flowchart'' Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan ''flowchart'' program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau
 
operasi.</li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart'' Proses (''Process Flowchart'')<br>Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. ''Flowchart'' Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, ''Flowchart'' ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.</li></ol>
 
&nbsp;
 
===Konsep Dasar Pengujian===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Pengujian'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:237),<ref name="Rizky">Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.</ref> “''Testing'' adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara ''terintegrasi'' demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:323),<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref> “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara teoritis, ''testing'' dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe ''testing'' yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah ''Black box'' dan ''White box testing''.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi Black Box'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Arie (2014),<ref name="Arie">Sastra Hadiprawira,Arie.2014.”Pembangunan Aplikasi Game Cerita Rakyat Fabel”.Skripsi.Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,Universitas Komputer Indonesia.Bandung.</ref>“ Black Box adalah cara pengujian yang di lakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.” </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2),<ref name="Shivani Archarya">Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering.ISSN- 2277-1956 Vol.2</ref>” ''Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure,''”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak) </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian ''BlackBox'' digunakan untuk menguji sistem dari segi ''user'' yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Black Box Testing'' tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (''internal path''), struktur atau implementasi dari ''software under test'' (SUT). Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang ''software'' untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Uji coba ''BlackBox'' berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:</p></div>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Fungsi-fungsi yang salah atau hilang</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesalahan ''interface''</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesalahan dalam struktur data atau akses ''database eksternal''</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesalahan performa</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">kesalahan inisialisasi dan terminasi</li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Uji coba ''BlackBox'' diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba ''BlackBox'' dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Bagaimana ''validitas'' fungsionalnya diuji?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Jenis ''input'' seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai ''input'' tertentu?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sehingga dalam uji coba ''BlackBox'' harus melewati beberapa proses sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Pemilihan jenis ''input'' yang memungkinkan menghasilkan ''output'' benar serta jenis ''input'' yang memungkinkan ''output'' salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Menentukan ''output'' untuk suatu jenis ''input''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. Pengujian dilakukan dengan ''input-input'' yang telah benar-benar diseleksi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. Melakukan pengujian.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Pembandingan ''output'' yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''3. Metode Pengujian Dalam ''Black Box'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada beberapa macam metode pengujian ''Black Box'', berikut diantaranya:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''a. EquivalencePartioning'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''EquivalencePartioning'' merupakan metode uji coba ''BlackBox'' yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''b. BoundaryValueAnalysis'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain ''input'' dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini ''boundary valuean alysis'' (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi ''Equivalencepartitioning''. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain ''output''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''c. Cause-EffectGraphingTechniques'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Cause-EffectGraphing'' merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) Causes (kondisi ''input''), dan ''Effects'' (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2) Pembuatan grafik ''Causes-Effect graph''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''d. ComparisonTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam beberapa situasi (seperti: ''aircraft avionic, nuclear Power plant control'') dimana keandalan suatu ''software'' amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan ''software'' dan ''hardware'' ganda (''redundant''). Ketika ''softwareredundant'' dibuat, tim pengembangan ''software'' lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan ''output'' yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil ''real-time'' untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu ''software'' untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik ''BlackBoxTesting'' yang disebut ''ComparisonTesting atau back-to-backTesting''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''e. Sample and RobustnessTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) ''SampleTesting''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2) ''RobustnessTesting''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengujian ketahanan (''RobustnessTesting'') adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses ''verifikasi'' kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''f. BehaviorTesting dan PerformanceTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) ''BehaviorTesting''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2)''Performance Testing''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''g. RequirementTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (''input/output/''fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) ''RequirementTesting'' melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2) Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan ''traceability matrix.''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''h. EnduranceTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''EnduranceTesting'' melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (''floating point, rounding off, dll''), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (''resources'') (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), ''input/outputs'' (jika menggunakan ''framework'' untuk memvalidasi bagian ''input dan output''). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''4. Kelebihan dan Kelemahan BlackBox'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam uji coba ''BlackBox'' terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:</p></div>
 
<div align="center">http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/8_zps9c041ff8.png</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber siddiq (2012:14)</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''5. Definisi White Box'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2)<ref name="Shivani Archarya">Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering.ISSN- 2277-1956 Vol.2</ref>” </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(''white Box'' adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem . Metode ini dinamakan demikian karenaprogram perangkat lunak , di mata tester , seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat . Pengujian ''White Box'' adalahkontras dengan ''Black Box Testing'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">''White Box Testing Advantages''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.''Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.''design, but the implementation may not align with the design intent''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d.''Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. ''testers to find programming errors quickly''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.''Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g.''No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">(Keuntungan pengujian ''White Box'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.desain , tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c.Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e.penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:262)<ref name="Rizky">Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.</ref>, “''White Box Testing'' secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada ''source code'' dari perangkat lunak yang dibuat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. ''Decision (Branch) Coverage''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (''if...then...else'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. ''Condition Coverage''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Path Analysis''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan teknik ''testing'' yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. ''Executive Time''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat ''input'' dimasukkan hingga ''output'' dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. ''Algorithm Analysis''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian ''white box'' adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem,  dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Elisitasi===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Elisitasi'''</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) <ref name="Siahaan. 2012. ''Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak''. Andi: Yogyakarta">Siahaan, Daniel. 2012. ''Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak''. Andi: Yogyakarta</ref>, “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:302)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
 
<p style="line-height: 2">'''2. Tahap-Tahap Elisitasi'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:302)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :</p></div>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap I <br> Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap II <br> Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential,
 
maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. </li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap III <br> Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:</li>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement  dalam sistem akan dikembangkan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.</li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</P></div>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Middle (M) : Mampu dikerjakan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Low (L) : Mudah dikerjakan.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Final Draft Elisitasi<br> Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</li></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
 
<p style="line-height: 2">'''3. Requirement Elicitation'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> ''Requirement Elicitation'' adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan ''customer, system users'', dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.</p></div>
 
&nbsp;
 
 
==Teori Khusus==
 
===Mikrokontroler===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
1. Definisi Mikrokontroler</b></p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)<ref name="Santoso">Ari Beni Santoso,Martinus dan Sugiyanto.2013.”Pembuatan Otomasi  Pengaturan  Kereta  Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta  Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”.Jurnal Fema,Vol.1,No.1</ref> “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah ''chip''. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman ''Input-Output''.”</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwil (2013:53),<ref name="Syahwil">Syahwil,Muhammad.2013.”panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino”.Yogyakarta:ANDI</ref> “Mikrokontroler adalah sebuah ''system computer fungsional'' dalam sebuah ''chip''. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan ''input-output''. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer.
 
</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan ''computer mainframe'', mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya.Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''a. Karakteristik Mikrokontroler'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. ''CPU (Central Procesing Unit)''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. ''RAM (Read Only Memory)''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. ''I/O (Input/Output)''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (''Analog Digital Converter''), ''Timer/Counter'', dan lain-lain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''b.Klasifikasi Mikrokontroler'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a.ROM (''Flash Memory'') dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b.RAM berkapasitas 68 byte</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d.Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e.''Timer/Counter'' 8 bit dengan ''prescaler''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = ''In Circuit Serial Programing'') </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a.RAM (''Random Access Memory'') </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b.ROM (''Read Only Memory'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c.Register </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan tempat penyimpanan  nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d.Special Function Register</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e.''Input'' dan ''Output'' Pin </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pin ''input'' adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin ''output'' adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f.Interrupt </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
2. Nodemcu</b></p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agus Kurniawan (2015 : 01),''“NodeMcu is an open soure IoT platfrom. It uses the Lua scripting language. NodeMcu was created shortly after the ESP8266 came out. Further information, you can read it on http://nodemcu.com/index_en.html. The following is a form of NodeMcu v2.”''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''“NodeMcu'' adalah soure terbuka IOT ''platfrom''. Ia menggunakan Lua bahasa scripting. NodeMcu diciptakan lama setelah ESP8266 keluar. Informasi lebih lanjut, Anda dapat membacanya di http://nodemcu.com/index_en.html. Berikut ini adalah bentuk NodeMcu v2</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''A. Fitur'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Open-source'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Interaktif'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Programmable'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Biaya Rendah'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Sederhana'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Smart'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• WI-FI enabled'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''B. Arduino-like hardware IO'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Canggih API untuk hardware IO , yang secara dramatis dapat mengurangi pekerjaan berlebihan untuk mengkonfigurasi dan memanipulasi hardware.Code seperti Arduino , tetapi secara interaktif dalam script Lua .</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''C.Nodejs style network API'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Event API untuk applicaitons jaringan, yang menfasilitasi pengembang menulis kode yang berjalan pada 5mm * 5mm berukuran MCU di Nodejs gaya . Sangat mempercepat proses pengembangan aplikasi IOT Anda .</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''D. Lowest cost WI-FI'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kurang dari $ 2 WI-FI MCU ESP8266 terintegrasi dan esay untuk pengembangan prototipe kit . Kami menyediakan platform terbaik untuk pengembangan aplikasi IOT pada biaya terendah .</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''E. Specification'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Development Kit berdasarkan ESP8266, integates GPIOPWM , IIC , 1 -Wire dan ADC semua dalam satu papan . Daya developement Anda dengan cara combinating tercepat dengan NodeMCU Firmware!</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• USB-TTL included, plug&play</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• 10 GPIO, every GPIO can be PWM, I2C, 1-wire</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• FCC CERTIFIED WI-FI module(Coming soon)</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• PCB antenna</p></div>
 
 
===Soil moisture sensor===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut lilik gunarta (2011:21) Soil moisture sensor merupakansensor yang mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah. Sensor iniberupa dua buah paku konduktor berbahan logam yang sangat sensitif terhadap muatan listrik. Kedua paku ini merupakan media yang akan menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler. Soil moisture sensor menggunakan lm393 chip power supply : 3.3v atau 5v. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar).
 
</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="250" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/KGrHqJogFHwGUiT9HBR8gyqWyfw--60_35_zpszpk7ad7d.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.4</b>''Soil moisture sensor''</p>
 
 
===Pompa===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pompa adalah salah satu peralatan yang dipakai untuk mangubah energi mekanik (dari mesin pengerak pompa) menjadi energi tekan pada cairan yang dipompa. Pada umumnya pompa digunakan untuk memindahkan air dari suatu tempat ke tempat yang lain yang lebih tinggi tempatnya, ataupun tekananya.
 
</p></div>
 
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_7_zps2lqo4cwb.png"/></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 2.5 pompa washer'''</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Resistor===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno (2011:39)<ref name="Winarno">Winarno dan Deni Arifianto.2011.”Bikin Robot itu gampang”.Jakarta Selatan:PT Kawan Pustaka</ref>,
 
“Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sandy Hermawan (2014:262)<ref name="Sandy">Hermawan,Sandy dan Choirul Banun.2014.”Top Pocket No.1 Fisika SMA Kelas X,XI&XII”.Jakarta Selatan:PT.Wahyumedia</ref>, “Resistor adalah satu elemen elektronika yang di gunakan sebagai hambatan listrik”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium)</p></div>
 
 
<div align="center"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/25_zps9c2bd1d7.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.6</b> Resistor</p>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011:39)</p></div>
 
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.Ukuran dan letak kaki bergantungpada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/26_zps976d7ac5.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.7</b> Skema Warna Resistor</p>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011:39)</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''2. Satuan '''</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ohm (simbol:  Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah: </p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1 kilo Ohm (KΩ)    = 1.000 Ohm.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''3. Resistor Tetap'''</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tetap yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.</p></div>
 
 
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/27_zps07793b44.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.8</b> Resistor Tetap</p>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011)</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor dibagi menjadi 6 yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Resistor Kawat </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Resisitor Batang Karbon (Arang)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Resistor Keramik atau Porselin</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt,  1/3 Watt,  ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. Resisitor Film Karbon</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. Resisitor Film Metal</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Resisitor Tipe Film Tebal</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''4. Resistor Tidak Tetap'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tidak tetap yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/trabel) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/28_zpse507bfa5.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.9</b> Resistor Tidak Tetap</p>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011)</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tidak tetap dibagi menjadi 8 yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Potensiometer</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan.Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Potensiameter Preset </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil dan pengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. NTC dan PTC </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari PositiveTemperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. LDR ( Light Dependent Resisitor)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. VDR (Volttage Dependent Resistor)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistor yang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.</p></div>
 
 
=== Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Kapasitor atau Kondensator'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Abdul Kadir (2012:3)<ref name="Abdul kadir">Kadir,Abdul.2013.”Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”.Yogyakarta:Andi</ref>, bahwa “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno (2011:39)<ref name="Winarno">Winarno dan Deni Arifianto.2011.”Bikin Robot itu gampang”.Jakarta Selatan:PT Kawan Pustaka</ref>,, “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kapasitor sendiri berasal dari kata ''capacitance'' atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”)Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.</p></div>
 
<div align="center"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_1_zpsrfm4gws3.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.10</b> Lambang Kondensator</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sumber: Winarno(2011:39)</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.</p></div>
 
<div align="center"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_2_zpsk38snsco.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.11</b> Lambang Kapasitor</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sumber: Winarno(2011:39)</p></div>
 
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''2. Kapasitansi'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Pikofarad (pF) =  1X10-12</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Nanofarad (nF) =  1X10-9 F</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Microfarad (µF) =  1X10-6</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. 1 Farad (F)         =       1.000.000 µF (mikroFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. 1 mikroFarad (µF)  =        1.000 nF (nanoFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. 1 nanoFarad (nF)    =        1.000 pF (pikoFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. 1 Farad (F)         =       1.000.000 µF (mikroFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. 1 mikroFarad (µF)  =        1.000 nF (nanoFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. 1 nanoFarad (nF)    =        1.000 pF (pikoFarad)</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="500" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_3_zpsopw74qle.jpg"/></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian.Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor.Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-).Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum.Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''c = 0,0885 x Ɛ x D/d µF'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Ɛ  = konstanta  dielektrikum </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">D = luas bahan metal foil dalam cm2</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d  = jarak antara kedua metal foil dalam cm</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (Ɛ udara = 1).</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="500" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_4_zpslxknnhhk.jpg"/></div>
 
 
===Konsep Dasar Transistor===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Transistor'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Abdul Kadir (2012:3)<ref name="Abdul kadir">Kadir,Abdul.2013.”Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”.Yogyakarta:Andi</ref>, Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus ''inputnya'' (BJT) atau tegangan ''inputnya'' (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/Screenshot_3_zpsn5anqzuq.png"/></div>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.12</b> Lambang Kondensator</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor disusun menggunakan sambungan dioda.Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''a. BJT (Bipolar Juction Transistor)'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. NPN (''Negative Positive Negative'')'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n.Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/Screenshot_4_zpsll0zfuij.png"/></div>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.13</b> Lambang Kondensator</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. PNP(''Positive Negative Positive'')'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/Screenshot_5_zpsevp1od8o.png"/></div>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.14</b> Lambang Kondensator</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar  berkecepatan tinggi.Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Cara Kerja Semikonduktor'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (''hole'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kenaikan dari jumlah pencemar (''doping level'') akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (''current gain'') dari transistor tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalahinkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''3. Cara kerja transistor'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">FET (juga dinamakan transistor ''unipolar'') hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut</p></div>
 
{{pagebreak}}
 
 
==Literature Review==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86)<ref name="Guritno">Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1.'''Penelitian yang telah dilakukan oleh Fauzi [2015]<ref name="Fauzi .2015 Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing  Berbasis Raspberry Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tidak diPublikasi. Tangerang. STMIK Raharja.">Fauzi .2015 Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing  Berbasis Raspberry Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tidak diPublikasi. Tangerang. STMIK Raharja.</ref> dari STMIK Raharja Tangerang sebagai bentuk skripsi dengan judul '''''“ Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing  Berbasis Raspberry Pi ”''''' Pada perancangan ini penulis menggunakan raspberry sebagai mikrokontroler sebagai sistem tanaman hijau yang menggunakan sensor LDR dan komponen-komponen seperti L298N dan motor DC.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2.''' Penelitian yang telah dilakukan oleh Marnisa Ramdani [2015] dari Universitas Telkom sebagai bentuk skripsi dengan judul '''''Perancangan Sistem Monitoring Tanaman Menggunakan Zigbee Dan Platform M2m Plant Monitoring System Using Zigbee And M2m Platform''''' Pada perancangan ini penulis membuat sebuah sistem pemantauan tanaman berbasis sensor kelembaban tanah, cahaya dan tinggi tanaman dengan memanfaatkan komunikasi machine-to-machine (M2M) menggunakan platform OpenMTC dan ZigBee.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3.'''Penelitian yang telah dilakukan oleh M Apri Kurniawan [2015] dari Institut Teknologi Telkom sebagai bentuk skripsi dengan judul '''''“Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Mikrokontroler Dengan Android Sebagai Media Monitoring”''''' Pada perancangan alat ini dibuat dengan sistem yang dapat mempermudah masyarakat atau pengguna untuk merawat tanaman yang mereka tanam. Sensor kelembaban yang digunakan akan membaca keadaan kelembaban tanah tempat tanaman tersebut berada dan menginformasikan hasil pembacaan sensor tersebut ke pengguna via Bluetooth. </p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''4.'''Penelitian yang telah dilakukan oleh M. Syahrul Munir [2010] dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai bentuk skripsi dengan judul''''' “Rancangan Smart Greenhouse Dengan Teknologi Mobile Untuk Efisiensi Tenaga, Biaya Dan Waktu Dalam Pengelolaan Tanaman”''''' Pada perancangan ini pengembangan sistem dilakukan dengan pemantauan langsung oleh sensor-sensor yang terpasang pada greenhouse antara lain sensor suhu, tekanan udara dan kelembaban, dan dilengkapi dengan kamera IP untuk memantau kondisi tanaman pada greenhouse.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''5.''' Penelitian yang telah dilakukan oleh Andi Sulistia Riyadi [2010] dari Universitas Muria Kudus sebagai bentuk Skripsi dengan judul '''''“ Arduino Uno Sebagai Sistem Kendali Dan Monitoring Pengaturan Air Pada Tanaman Produksi ”''''' Pada perancangan ini penulis menggunakan arduino uno sebagai mikrokontroler sebagai mengontrol jumlah ketesediaan air pada bak dengan tambahan control level air pada tanaman yang mengandung mikroprosesor ATmega328.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
 
Dari lima Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai tentang pemantauan pada tanaman. Maka dari itu penulis mengambil satu sample atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 5 (lima) literature review diatas yaitu dengan judul '''Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pi.'''</p></div> 
 
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
  

Revisi per 28 Februari 2016 07.33

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1131468576
NAMA
: MANSON WAHID AKBAR


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 02022
   
NID : 04051




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1131468576

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah banyak di rasakan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat, pengamanan ruangan secara manual selama ini dinilai kurang efektif karena apabila terjadi penyusupan, kehilangan atau pencurian sangat susah dalam mendeteksi pelakunya. Oleh sebab itu, merupakan hal yang menarik untuk merancang suatu sistem yang mampu mengatasi permasalahan tersebut yang mendukung aktifitas keamanan dari suatu perusahaan maupun instansi. Dengan menggunakan RFID berbasis Raspberry Pi, pengamanan ruangan dilakukan dengan menempelkan kartu RFID pada RFID reader yang nantinya data berbentuk kode unik dari kartu RFID akan di proses pada raspberry pi sehingga memberikan akses. Sistem pengamanan bekerja sesuai kode unik yang diterima oleh raspberry pi. kode unik yang diterima raspberry pi akan diolah sehingga hanya akan memberi akses untuk kode unik yang valid.

Kata Kunci: RFID, Raspberry Pi

ABSTRACT

The development of information and communication technology today has many feel the benefits to people's lives , security manually room has been considered less effective because in the event of an intrusion , loss or theft is very difficult to detect the culprit . Therefore , it is interesting to design a system that is able to overcome these problems which supports the security activities of a company or institution. By using RFID -based Raspberry Pi , securing the room is done by attaching RFID card on the RFID reader that will be unique code data in the form of RFID cards will be processed on a raspberry pi so as to provide access . Security systems work according to a unique code that is accepted by the raspberry pi . a unique code that is received will be processed raspberry pi so it will only give access to a unique code that is valid.

Keywords :RFID, Raspberry Pi


KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun laporan Skripsi yang berjudul “Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan Rfid Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Victory Chingluh Indonesia”.

Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan sumber literature review yang mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak Endang Sunandar,Ir.,M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  6. Bapak Fredy Susanto,,M.Kom.,CCNA.,MTCNA selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Bapak Suwarta selaku Stakeholder dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  9. Kedua orang tua, Adik-adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  10. Teman-Teman seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 20 Januari 2016
Manson Wahid Akbar
NIM. 1131468576

Daftar isi

DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR SIMBOL

SIMBOL DFD (DATA FLOW DIAGRAM)


SIMBOL ELEKTRONIKA


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah banyak di rasakan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Kegiatan yang biasa kita lakukan diluar rumah, dapat dengan mudah kita lakukan didalam rumah dengan santai dan nyaman. Dengan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat maka berbanding lurus dengan prioritas masyarakat dalam mencari kebutuhan dengan menggunakan media teknologi.

Seperti halnya teknologi dalam bidang keamanan, sistem pengamanan ruangan merupakan salah satu cara yang cukup efektif membantu seseorang dalam menjaga ruangan, barang-barang penting, maupun hal-hal yang sangat membutuhkan keamanan. Pengamanan ruangan secara manual selama ini dinilai kurang efektif karena apabila terjadi penyusupan, kehilangan atau pencurian sangat susah dalam mendeteksi pelakunya.

Oleh sebab itu, merupakan hal yang menarik untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dengan merancang suatu sistem yang mampu mengatasi permasalahan tersebut yang mendukung aktifitas keamanan dari suatu perusahaan maupun instansi, yang juga menjadi topik penelitian skripsi penulis yang diberi judul : Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan RFID Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Victory Chingluh Indonesia.

Hal ini penulis lakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan teknologi yang dirasakan oleh orang banyak, dan diharapkan lebih memudahkan dalam kebutuhan kinerja yang membutuhkan suatu sistem pengamanan.

Perumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang diatas maka mengambil kesimpulan rumusan-rumusan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem kerja dari prototype pengamanan ruangan yang menggunakan media rfid dan raspberry pi?

  2. Bagaimana menggabungkan antara sistem pengamanan yang dibuat dengan pengidentifikasian akses masuk menggunakan rfid?

  3. Bagaimana sistem pengamanan bekerja setelah menerima input dari rfid?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut :

  1. Software open source yang digunakan untuk mengkonfigurasi raspberry pi.

  2. Konfigurasi RFID pada raspberry pi untuk menjadi akses masuk suatu ruangan.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    1. Untuk merancang dan membuat sistem pengamanan ruangan berbasis raspberry pi dengan rfid sebagai akses masuk ruangan.

    2. Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah dapat membuat sistem pengamanan ruangan menggunakan rfid sebagai akses masuk ruangan.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

    1. Manfaat individual

    Dapat mengetahui cara kerja sistem alat tersebut dan mengetahui interaksi antara perangkat kerja (hardware).

    2. Manfaat Fungsional

    Dapat meningkatkan keamanan suatu ruangan setiap saat dan dapat mengurangi kerugian akibat terjadinya pencurian.

    3. Manfaat Operasional

    Hasil penelitian diharapkan dapat mempermudah pengoperasian akses masuk kedalam ruangan

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi

      Melalui pengamatan beberapa penelitian yang konsepnya hampir sama dan melalui pengamatan komponen elektronika untuk membuat alat yang sesuai dengan konsep karya tulis ini.

    2. Studi Pustaka

      Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan.

    3. Metode Perancangan

      Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan sistem ini, penulis menggunakan alat seperti, raspberry pi, rfid, sensor inframerah dan relay.

      Metode Pengujian

      Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box, karenaberfokus pada domain informasi dari perangkat lunak

      Sistematika Penulisan

      Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokan materi penulisan menjadi 5 ( lima ) bab yang masing-masing bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh yaitu :

      BAB I PENDAHULUAN

      Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup penelitian, , metode penelitian dan sistematika penulisan

      BAB II LANDASAN TEORI

      Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalampenyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna

      BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

      Bab ketiga ini berisikan tinjauan organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, komponen yang digunakan, berikut pembahasannya.

      BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN

      Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap Internet Of Things

      BAB V PENUTUP

      Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN


      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      1. Definisi Sistem

      Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah :

      Menurut Taufiq (2013:2), "Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suat tujuan tertentu".

      Menurut Hartono (2013:9), "Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya menjadi satu kesatuan".

      Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan yang sama".

      Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.

      2. Karakterintik Sistem

      Menurut Sutabri (2012:20), "sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem". Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

      a. Komponen Sistem (Components)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen­komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

      b. Batasan Sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

      c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

      d. Penghubung Sistem (Interface)

      Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber­sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

      e. Masukan Sistem (Input)

      Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

      f. Keluaran Sistem (Output)

      Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal­hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

      g. Pengolahan Sistem (Process)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan­laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

      h. Sasaran Sistem (Objective)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

      3. Klasifikasi Sistem

      Menurut Taufiq (2013:8), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

      a. Sistem Abstraksi dan Sistem Fisik

      Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan dan lain­lain.

      Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin­mesin perusahaan.

      Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses­proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda­benda atau alat­alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

      b. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

      Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input­ process­output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

      c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

      Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor­faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor­faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

      Gambar 2.1. Sistem Tertutup

      (Sumber : Taufiq (2013:9))

      Gambar 2.2. Sistem Terbuka

      (Sumber : Taufiq (2013:9))

      d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

      Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

      Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi. sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain­lain.

      e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

      Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen­komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub­sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

      f. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

      Sistem yang dapat berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan.

      g. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

      Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain­lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup yang ada. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

      h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

      Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

      4. Tujuan Sistem

      Menurut Taufiq (2013:5), "Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya". Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tetapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah­langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan menggunakan langkah­langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

      5. Daur Hidup Sistem

      Menurut Sutabri (2012:27), "Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer". Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem :

      a. Mengenali Adanya Kebutuhan

      Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

      b. Pembangunan Sistem

      Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

      c. Pemasangan Sistem

      Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

      d. Pengoperasian Sistem

      Program­program komputer dan prosedur­prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan­perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan­perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

      e. Sistem Menjadi Usang

      Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan­perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

      Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem

      (Sumber : Sutabri (2012:29))


      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Definisi Perancangan Sistem

      Menurut Verzello dalam Darmawan (2013:227), "Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem". Pendefinisian dari kebutuhan­kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: "menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk".

      Menurut Al­Jufri (2011:141), "Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru".

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

      2. Tujuan Perancangan Sistem

      Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

      a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

      b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli­ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

      Menurut Sutabri (2012:225), Tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

      a. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing­masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

      b. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

      c. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

      d. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek­aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

      e. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

      3. Tahap­Tahap Perancangan Sistem

      Menurut Al­Jufri (2011:141), Langkah­langkah tahap rancangan yaitu:

      a. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terperinci

      Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat­alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat­alat dokumentasi yang popular yaitu:

      • Diagram arus data (Data flow diagram)

      • Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram)

      • Kamus data (Data dictionary)

      • Flowchart

      • Model hubungan objek

      • Spesifikasi Kelas

      b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

      c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Analis bekerja sama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala­ kendala yang ada.

      d. Memilih Konfigurasi Terbaik

      Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

      e. Menyiapkan Usulan Penerapan

      Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas­tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

      f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

      Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.


      Konsep Dasar Data

      1. Definisi Data

      Menurut Sutabri (2012:1), "Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata".

      Menurut Taufiq (2013:13), "Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah".

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

      2. Klasifikasi Data

      Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

      1. Klasifikasi data menurut jenis data:

      1. Data Hitung (enumeration/counting data)

      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

      2. Data Ukur (measurement data)

      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

      2. Klasifikasi data menurut sift data :

      1. Data Kuantitatif (quantitative data)

      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

      2. Data Kualitatif (qualitative data)

      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

      3. Klasifikasi data menurut sumber data :

      1. Data Internal (internal data)

      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

      2. Data Eksternal (external data)

      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

      a. Data Eksternal Primer (primary external data)

      Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

      Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


      Konsep Dasar Informasi

      1. Definisi Informasi

      Menurut Taufiq (2013:17), "Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna".

      Menurut Sutabri (2012:46), "Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan".

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.

      2. Klasifikasi Informasi

      Menurut Sutabri (2012:34), informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut :

      • Informasi Berdasarkan Persyaratan :

      Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

       Informasi yang tepat waktu

      Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

      • Informasi yang relevan

      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

       Informasi yang bernilai

      Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

       Informasi yang dapat dipercaya

      Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

      • Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu :

      Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

       Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

       Informasi masa kini

      Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

      • Informasi Berdasarkan berdasarkan sasaran

      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

       Informasi individual

      Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

       Informasi komunitas

      Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

      3. Komponen-Komponen Informasi

      Menurut Darmawan (2012:5), sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

      a. Root of Information,

      yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.

      b. Bar of Information,

      merupakan komponen batangnya dalamsuatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasilain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnyajika anda membaca headline dalamsebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membacainformasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

      c. Branch of Information,

      yaitu komponen informasi yang bisadipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalahinformasi yang merupakan penjelasan keywordyang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematikabentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal denganrumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalammengerjakan atau melakukan sesuatu.

      d. Stick of Information,

      yaitu komponen informasi yang lebihsederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasipengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatuproses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasipengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

      e. Bud of Information,

      yaitu komponen informasi yangsifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yangakan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembangdan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya.Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masadepan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang,harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

      f. Leaf of Information,

      yaitu komponen informasi yangmerupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasiketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan denganinformasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim,yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.


      Konsep Dasar Otomatis

      1. Definisi Otomatis

      Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17), "Otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik atau elektronika yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan mengambil keputusan".

      Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3 (2010:3), "Perangkat otomatis yang dimaksud disini adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses otomatis".

      Dari kedua pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa otomatis adalah proses mengontrol operasi dan perlengkapan dengan sistem elektronika.

      2. Alasan Penggunaan Sistem Otomasi

      Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17), Ada beberapa alasan dalam penggunaan sistem otomasi antara lain :

      a. Meningkatkan produktifitas perusahaan

      b. Tingginya biaya tenaga kerja

      c. Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu

      d. Tenaga kerja cenderung berpindah ke sektor pelayanan

      e. Tingginya harga bahan baku

      f. Meningkatkan kualitas produk

      g. Menurunkan Manufacturing Lead Time (MLT)

      Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3 (2010:3), Perangkat ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :

      b. Perangkat Keras

      c. Perangkat Lunak Otomasi

      Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses otomasi tidak akan dapat berjalan dengan baik.


      Konsep Dasar Flowchart

      1. Definisi Flowchart

      Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah­langkah dan urutan­urutan prosedur dari suatu program".

      Sedangkan menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2 (2011:116), "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah­langkah dan urut­urutan prosedur dari suatu program".

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

      2. Cara Membuat Flowchart

      Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan flowchart :

      a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

      b. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati­hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

      c. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

      d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

      e. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

      f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati­hati.

      g. Gunakan simbol­simbol flowchart yang standar.

      3. Jenis­Jenis Flowchart

      Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

      a. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

      Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur­prosedur yang ada dalam sistem.

      Gambar 2.4. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

      b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

      Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

      Gambar 2.5. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

      c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

      Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

      Gambar 2.6. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

      d. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

      Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

      Gambar 2.7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

      e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

      Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

      Gambar 2.8. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

      Gambar 2.9. Variasi Aplikasi Flowchart


      Konsep Dasar Prototype

      1. Definisi Prototype

      Menurut Simarmata (2010:64), "Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan Prototype".

      Menurut Wiyancoko (2010:120), "Prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya".

      Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam sebuah perancangan.

      a. Prototype Jenis I

      Prototype Jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.

      Berikut langkah­langkah pengembangan prototype jenis I :

      1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

      2. Mengembangkan prototype

      3. Menentukan apakah prototype dapat diterima

      4. Menggunakan prototype

      b. Prototype Jenis II

      Prototype jenis II merupakan suatu model yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

      Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah­langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :

      1. Mengkodekan sistem operasional

      2. Menguji sistem operasional

      3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima

      4. Menggunakan sistem operasional

      Gambar 2.10. Metode Prototype

      (Sumber : Sulindawati dan Muhammad Fathoni dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8))

      Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139), Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu :

      1. THROW­AWAY

      Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

      2. INCREMENTAL

      Produk finalnya dibuat sebagai komponen­komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen­komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

      3. EVOLUTIONARY

      Pada metode ini, prototypenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

      2. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

      Kelebihan dan Kelemahan prototype adalah sebagai berikut :

      Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Prototype.


      Konsep Dasar Elisitasi

      1. Definisi Elisitasi

      Menurut Sommerville dan Sawyer (1997), mengutip pada buku Siahaan (2012:66), "Elisitasi kebutuhan yaitu sekumpulan aktivitas ditujukan dalam menemukan kebutuhan sistem melalui komunikasi pihak yang berurusan untuk pengembangan sistem."

      Menurut Guritno, dkk (2011:302), "Elisitasi adalah sebuah rancangan desain yang didasarkan sistem baru yang disesuaikan pihak manajemen terkait, dan dipenuhi penulis agar dieksekusi."

      Berdasarkan dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pada pihak yang terkait dalam pengembangan sistem.

      2. Tahapan Elisitasi

      Menurut Guritno, dkk (2011:302), Adapun tahap-tahapan elisitasi yang terdiri dari 4 tahap, dan akan dijelaskan berikut ini:

      a. Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I berisikan semua rancangan sistem baru diusulkan pihak manajemen terkait dalam proses wawancara.

      b. Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II berisikan hasil klasifikasi elisitasi dari tahap I yang didasari metode MDI. Metode MDI bertujuan memisah rancangan sistem penting yang ada dari sistem baru dengan rancangan yang disanggupi penulis untuk dieksekusi.

      Dibawah ini yaitu penjelasan mengenai apa itu metode MDI:

      a. M artinya (Mandatory) di MDI (bagian pada sistem yang penting). Artinya requirement itu harus ada dan tak boleh dihilangkan ketika merancang atau membuat sistem baru.

      b. D artinya (Desirable) di MDI (bagian sistem tidak terlalu penting). Artinya: requirement itu tidak terlalu penting, bisa dihilangkan, tetapi requirement itu digunakan dalam pembentukan sistem dan sistem dapat menjadi sempurna.

      c. I artinya (Inessential) di MDI (bagian yang diluar sistem) Artinya: requirement itu bukan bagian sistem yang akan dibahas, tetapi bagian yang ada dalam bagian luar sistem.

      c. Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III berisi hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement dengan option I di metode MDI. Kemudian, seluruh requirement yang tersisa itu diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, berikut ini:

      a. T artinya Teknikal di TOE. Maksudnya: bagaimana cara teknikal pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

      b. O artinya Operasional di TOE. Maksudnya: bagaimana cara penerapan requirement sistem untuk dikembangkan?

      c. E artinya Ekonomi di TOE. Maksudnya: berapakah biaya yang dibutuhkan membangun requirement dalam sistem?

      Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa option berdasarkan sifat yaitu HML dan akan dijelaskan berikut ini:

      a. High (H) artinya sulit dalam pengerjaannya karena teknik pembuatan untuk pemakaiannya sulit dan membuat biaya mahal. Sehingga pada requirement itu, harus dieleminasi.

      b. Middle (M) artinya dari requirement itu dapat dikerjakan.

      c. Low (L) artinya requiremet itu, akan mudah dikerjakan, pembuatannya yang mudah maka tidak perlu dieliminasi.

      d. Final Draft Elisitasi

      Final Draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dengan proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai sebuah dasar di dalam pembuatan sistem yang akan dikembangakan.

      3. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

      Menurut Leffingwel (2000) mengutip dalam buku Siahaan (2012:67) tujuan elisitasi kebutuhan dapat diuraikan, antara lain:

      a. Mengetahui rmasalah apa yang harus dipecahkan, mengenali batas sistem (system boundaries) akan dijelaskan, berikut ini:

      Proses pengambangan software sangat ditentukan dari seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang akan dibangun sesuai pada lingkungan operasional saat ini. Identifikasi batasan sistem berpengaruh di proses elisitasi yang selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan, kelas pengguna, tujuan dan tugas, use case bagi pemilihan batasan.

      b. Mengidentifikasi yaitu siapa sajakah pemangku kepentingan.

      Sebagaimana yang disebutkan dari bagian sebelumnya, instansiasi pemangku kepentingan itu (Konsumen dan Klien) yang membayar sistem, dan (Pengembang) yang merancang, membuat, merawat sistem dan (Pengguna) yang berinteraksi dengan sistem sehingga mendapatkan hasil untuk pekerjaan mereka. Sistem yang bersifat interaktif, user akan memegang peran penting terhadap proses elisitasi. Pada umumnya, kelas pengguna tidak bersifat homogen sehingga bagian dari dalam proses elisitasi seperti identifikasi kebutuhan kelas pengguna berbeda misalnya pengguna pemula, ahli, cacat dan lain-lain.

      c. Mengidentifikasi tujuan sistem seperti sasaran untuk dicapai.

      Tujuan sistem adalah sasaran dalam sistem yang harus terpenuhi. Penggalian high level goals terhadap awal proses pengembangan sangat penting. ini lebih berfokus pada ranah dari masalah dan kebutuhan suatu pemangku kepentingan itu daripada solved, yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

      4. Langkah-Langkah Elisitasi

      Menurut Sommerville and Sawyer (1997) mengutip dalam buku Siahaan (2012:75), berikut ini langkah pada elisitasi, yaitu:

      a. Identifikasi terhadap orang yang menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan dari suatu organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis bagi sistem yang akan diusulkan.

      b. Menentukan lingkungan teknis kemana sistem ditempatkan.

      c. Identifikasi ranah suatu permasalahan.

      d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan.

      e. Meminta partisipasi dari banyak orang.

      f. Identifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

      g. Membuat skenario penggunaan terhadap pelanggan dan user.

      5. Masalah Pada Elisitasi

      Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000), mengutip dalam buku Siahaan (2012:68), tahap elisitasi merupakan tahapan sulit untuk spesifikasi perangkat lunak. Umumnya, kesulitan ini dapat dipengaruhi tiga masalah: cakupan, pemahaman, dan perubahan.

      a. Masalah Ruang Lingkup

      Pengguna atau user menentukan detail dari teknis yang tidak penting sebagai batasan sistem yang membuat bingung, dibandingkan dengan menjabarkan seluruh tujuan sistemnya.

      b. Masalah Pemahaman

      Terjadi ketika pengguna atau user tidak yakin terhadap apa yang dibutuhkan dalam sistem, pemahaman yang sedikit atau tidak memiliki pemahaman penuh dalam ranah masalah.

      c. Masalah Perubahan

      Perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Membantu mengatasi masalah itu. Perekayasa (System Engineers) harus melaksanakan kegiatan pengumpulan kebutuhan terorganisir.


      Teori Khusus

      Mikrokontroler

      1. Definisi Mikrokontroler

      Menurut Syahwill (2013:53), "Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer fungsional di dalam suatu chip yang di dalamnya terkandung suatu inti dari prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program dan keduanya perlengkapan I/O)".

      Menurut Sumardi (2013:1), "Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai I/O, serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus melalui cara yang khusus, kerja mikrokontroler sebenarnya (read dan write data)".

      Dengan definisi diatas, disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah otak sistem komputerisasi dan komponen yang berfungsi.

      2. Pengenalan Mikrokontroler

      Mikrokontroler sebagai sebuah terobosan teknologi dalam mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan dari transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal atau dalam jumlah banyak, membuat harga lebih murah (dibandingkan dari mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir memenuhi selera industri, serta para konsumen sebagai alat bantu yang lebih baik, sebagai sistem deterministik, yaitu untuk keperluan tertentu saja.

      Tidak seperti Sistem Komputer, dapat menangani berbagai jenis program aplikasi, misalnya: pengolah kata, pengolah angka dan lain-lain, mikrokontroler hanya dapat digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja, (hanya satu program yang akan disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, padahal rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan diruang ROM yang kecil. Sebaliknya, Mikrokontroler perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan diruang ROM (dapat Masked ROM atau Flash PEROM) dengan ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan untuk tempat/media penyimpan sementara, termasuk bagi register yang digunakan mikrokontroler yang bersangkutan.

      Menurut Sugeng (2012:1-2), dalam sebuah Skripsi Bagus, mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu Aritmetika, Logika, Pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit apabila terimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Beberapa keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas merangkai komponen diskrit karena dilakukan software. Prosesor dari mikrokontroler bekerja sesuai instruksi software yang berada dalam memorinya (ROM). Software itu adalah bahasa assembler yang sebenarnya mewakili suatu opcode yang diterjemahkan, dan dieksekusi pada prosesor.

      Adapun kelebihan mikrokontroler yang dijabarkan, dibawah ini:

      a. Penggerak mikrokontroler menggunakan bahasa pemograman assembly berpatokan di kaidah digital dasar sehingga operasi pada sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena mengaplikasikan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung dapat diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain di dalam bahasa assembly ini, tidak menggunakan banyak syarat penulisan pemrograman, seperti huruf besar & kecil, untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.

      b. Mikrokontroler tersusun dalam sebuah chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem. Sehingga dari mikrokontroler tersebut bisa dikatakan sebagai suatu perangkat minicomputer (komputer mini) yang akan bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.

      c. Sistem Running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dari komputer, sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk mendownload ssuatu perintah (instruksi) dan program. Langkah-langkah untuk mendownload dari komputer dengan menggunakan mikrokontroler yang mudah untuk digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah atau instruksi.

      d. Pada device mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori & I/O yang sesuai kebutuhan sistem.

      e. Harga untuk memperoleh alat ini, murah dan mudah didapat.

      Sinyal yang akan diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, sedangkan untuk sinyal analog diperlukan konversi atau perubahan dengan menggunakan sinyal ADC (Analog to Digital Converter) untuk mendapati nilai digital setaranya. Sebaliknya, apabila menginginkan keluaran (output) sinyal analog pada data digital maka perlu konversi DAC (Digital to Analog Converter).

      Gambar 2.11. Internal Mikrokontroler

      Sumber : Pemrograman Mikrokontroler Bahasa C

      3. Karakteristik Mikrokontroler

      Menurut Saefullah, pada jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2) bahwa terdapat karakteristik-karakteristik mikrokontroler, yaitu:

      a. Mempunyai program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi lain dan program mikrokontroler lebih kecil dari PC.

      b. Konsumsi daya kecil.

      c. Rangkaiannya yang sederhana dan kompak.

      d. Harga yang murah dan komponennya yang sedikit.

      e. Unit I/O yang sederhana misalnya LED, LCD, Latch.

      f. Tahan situasi ekstrim (ex: temperatur tekanan, kelembaban).

      4. Klasifikasi Mikrokontroler

      Menurut Syahrul (2012:15), terdapat beberapa klasifikasi-klasifikasi mikrokontroler, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

      a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

      b. RAM berkapasitas 68 byte.

      c. EEPROM (Data Memory) berkapasitas 64 byte.

      d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

      e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

      f. Pemrograman sistem ICSP (In Circuit Serial Programming).

      5. Fitur Mikrokontroler

      Menurut Syahrul (2012:16), ada beberapa fitur-fitur yang umum ada pada mikrokontroler yang bisa dijelaskan, berikut ini:

      a. RAM (Random Access Memory)

      RAM digunakan mikrokontroler sebagai media simpan variabel/Memori dan bersifat volatile artinya bisa kehilangan semua atau keseluruhan data, jika tidak mendapati catu daya.

      b. ROM (Read Only Memory)

      ROM digunakan sebagai kode memori karena terdapat fungsi tempat menyimpan program yang diberikan oleh user.

      c. Register

      Register berfungsi untuk media simpan nilai-nilai yang digunakan dari proses yang telah disediakan mikrokontroler. Misal: variabel program, keadaan I/O, dan komunikasi serial.

      d. Special Funtion Register

      Adalah register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalan mikrokontroler dan register ini terletak di bagian RAM.

      e. Input dan Output Pin

      Pin Input adalah bagian yang memiliki fungsi sebagai penerima sinyal luar dan pin ini juga dikoneksi ke berbagai media input. Ex: keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Sedangkan, pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk keluarkan sinyal, pada hasil proses algoritma mikrokontroler.

      f. Interrupt

      Interrupt merupakan suatu bagian pada mikrokontroler yang memiliki fungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi sehingga ketika program sedang running (berjalan), nantinya program tersebut, akan diinterupsikan dan melayani interrupt dengan menjalankan suatu program melalui alamat yang ditunjukkan sampai selesai, untuk nanti dijalankan lagi.

      Menurut Malik dan dkk (2010:3), terdapat beberapa jenis atau macam-macam interrupt yang terdapat pada suatu mikrokontroler yang diantaranya adalah: Interrupt Exsternal, Interupt timer, Interrupt serial, dapat dijelaskan dibawah ini:

      a. Interrupt Exsternal: terjadi saat ada input di pin interrupt.

      b. Interrupt Timer: terjadi saat waktu tertentu telah dicapai.

      c. Interrupt Serial: Interrupt ini, dapat terjadi ketika adanya penerimaan data atau data receipt bagi komunikasi serial.

      6. Jenis-Jenis Mikrokontroler

      Menurut Syahwill (2013:58), Secara teknis, hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini, didasarkan kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan dalam mikrokontroler tersebut. Pembagian itu antara lain, yakni: RISC dan CISC serta masing-masing memiliki keturunan dan keluarga sendiri-sendiri.

      a. RISC kepanjangan dari (Reduced Instruction Set Computer.) Memiliki instruksi terbatas tetapi fasilitas yang lebih banyak.

      b. CISC kepanjangan dari (Complex Instruction Set Computer.) Instruksi dikatakan lebih lengkap tetapi fasilitas secukupnya.

      Jenis-Jenis mikrokontroler yang biasanya digunakan, antara lain:

      a. Keluarga MCS51

      Mikrokontroler ini merupakan keluarga mikrokontroler CISC. Kebanyakan instruksinya dieksekusi dengan 12 siklus clock. Mikrokontroler ini, didasari pada Arsitektur Harvard. Meskipun dari awal dirancang untuk aplikasi mikrokontroler single chip, mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 yaitu pemasukan mesin pemroses boolean mengizinkan operasi logika boolean tingkat bit dilakukan secara langsung, dan secara efisien dari register internal dan RAM. Sehingga MCS51 dipakai rancang awal Programmable Logic Control.

      b. AVR

      Mikrokontroler Alv and Vegard's RISC processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC ini, sebagian besar kode instruksinya dikemas di dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering digunakan dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dikelompokkan menjadi 4 kelas. Pada dasarnya, yang membedakan masing-masing kelas terdiri dari memory dan peripheral, beserta fungsinya. Keempat kelas tersebut, merupakan keluarga dalam ATTiny, keluarga AT90S, oc , keluarga ATMega, beserta AT86RFxx.

      c. PIC

      Pada awalnya PIC ini kepanjangan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler arsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya, dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip sudah mengumumkan pembuatan dalam PIC-nya yang ke-enam PIC cukup populer digunakan untuk para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya rendah, ketersediaan, penggunaan yang luas, dan database aplikasinya yang begitu besar, dan juga pemrograman seperti pemrograman ulang melalui hubungan serial pada komputer.

      d. Arduino

      Arduino adalah sebuah platform pembuatan prototipe elektronik dan bersifat open-source hardware yang didasari pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino dapat membaca input, contohnya sensor dari cahaya, kendali dari tombol atau pesan via twiter.

      Arduino awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Nama arduino merupakan nama maskulin yang berarti teman kuat. Platform arduino terdiri dari arduino board, shield, bahasa pemrograman arduino melalui suatu software arduino (IDE). Arduino board, biasanya memiliki chip dasar mikrokontroler Atmel AVR ATmega8 bersamaan dalam turunannya. Arduino shield yang akan dilihat dalam gambar 2.13, sebagai berikut:

      Gambar 2.12 Arduino Shield

      e. ARM-Cortex-M0

      ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32 bit dengan instruksi RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari (Advanced RISC Machine) yang pada awalnya lebih terkenal dengan singkatan dari (Acorn RISC Machine).

      7. Pemanfaatan Mikrokontroler

      Menurut Syahwill (2013:54), Mikrokontroler terdapat dari perangkat elekronik yang ada di sekitar. Contohnya: handphone, MP3 Player, DVD, televisi, AC, dan lain-lain. Mikrokontroler juga digunakan untuk keperluan pengendalian robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan pada produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kendali mesin, remote control, mesin kantor, perangkat rumah, alat berat, dan lain-lainnya. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan desain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat-alat input/output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik pada proses menjadi ekonomis. Dengan penerapan mikrokontroler itu, maka:

      a. Memiliki program khusus yang disimpan pada suatu memori untuk aplikasi tertentu dan tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya dalam memasukkan sebuah program pada mikrokontroler. Program mikrokontroler relatif begitu kecil daripada dengan program-program PC (Personal Computer).

      b. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.

      c. Rancang bangun sistem elektronik dapat lebih cepat karena sebagian besar daripada sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi untuk diciptakan dan dikembangkan.

      d. Pencarian interruption (gangguan) dapat lebih mudah untuk ditelusuri dan dicari tahukan karena sistemnya yang kompak.

      Namun demikian, tidak sepenuhnya mikrokontroler dapat mereduksi komponen untuk IC TTL dan CMOS yang sering kali masih dibutuhkan dalam aplikasi kecepatan tinggi atau sekadar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler merupakan versi mini atau mikro pada komputer karena micro-controller sudah mengandung beberapa peripheral yang langsung dapat dimanfaatkan, misalnya: dalam port paralel, port serial, komparator, konversi (digital to analog) (DAC), konversi analog to digital (ADC), dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit serta kompleks.

      Agar perangkat mikrokontroler ini, dapat segera berfungsi maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal, yang kemudian dapat disebut dengan (minimum system). Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset. Walaupun beberapa perangkat mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal tanpa perlu adanya rangkaian eksternal pun mikrokontroler telah bekerja sesuai dengan fungsi.

      Untuk merancang suatu sistem berbasiskan mikrokontroler memerlukan sebuah perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

      a. Sistem Minimal Mikrokontroler

      b. Software Pemrograman, Compiler, dan Downloader.

      Yang dimaksud sistem minimal: rangkaian mikrokontroler yang telah dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak berarti jika hanya berdiri sendiri. Secara Umum sebuah sistem minimal dari sebuah mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, dan terdiri dari empat bagian, yaitu:

      a. Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.

      b. Reset agar mikrokontroler dapat running program dari awal.

      c. Clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.

      d. Catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

      Untuk mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya: poin b dan c), sudah tersedia di mikrokontroler dengan frekuensi yang sudah disetting oleh vendornya (umumnya: 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga user tidak butuh rangkaian tambahan. Namun, jika ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misalnya: komunikasi terhadap PC atau handphone), user harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai baud rate PC atau HP itu.

      Saat ini mikrokontroler yang cukup populer yaitu arduino, Arduino terdiri dari sebuah mikroprosesor Atmel AVR, kristal atau (oscillator clock) yang mengirim pulse waktu dari frekuensi tertentu untuk memungkinkan beroperasi dalam kecepatan yang benar dan regulator tegangan 5V (Beberapa untuk arduino dapat menggunakan regulator tegangan 5V atau beberapa yang tidak). Tergantung dari tipe arduino yang digunakan dan juga memiliki USB socket, untuk koneksi ke PC, untuk upload atau mengambil data. Arduino memaparkan I/O pin untuk koneksi ke sirkuit lain.


      Konsep Dasar Raspberry Pi

      1. Definisi Raspberry Pi

      "The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets, word-processing and games. It also plays high definiton video."

      Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik, dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games, dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi.

      Richardson dan Wallace menjelaskan beberapa cara untuk menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut :

      • General Purpose Computing

      Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siap untuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung ke dalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti LibreOffice yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.

      • Learning to Program

      Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.

      • Project Platform

      Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan dari segi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik.

      Gambar 2.13. Model Raspberry Pi

      Sumber (2013:14) Rick Golden Raspberry Pi Network Cookbook

      Ciri-ciri Raspberry Pi yang di gunakan :

      Tabel 2.2. Spesipikasi Raspberry Pi

      Berdasarkan Gambar 2.13 Raspberry Pi mempunyai beberapa bagian antara lain :

      a. CPU dan GPU

      Prosessor yang digunakan pada Raspberry PI B+ adalah ARM1176JZF-S dengan kecepatan Clock sebsar 700 Mhz dan GPU atau Graphic Processing Unit yang dipakai adalah Video Core IV

      b. Memory (RAM)

      Raspberry Pi model B+ ini menggunakan RAM sebesar 512 MB. RAM ini diletakkan menyatu dengan Prosessor.

      c. Power

      Untuk Catu Daya, Raspberry Pi B+ menggunakan konektor Micro USB yang biasa digunakan pada Charger Smartphone Android, catu daya ini bekerja pada tegangan 5V dengan arus minimal 1A agar Raspberry Pi B+ bekerja secara maksimal.

      d. Slot micro SD

      Bagian ini berfungsi untuk tempat memasukkan Micro SD yang sudah diisi dengan salah satu OS Raspberry Pi. OS tersebut adalah Raspbian, Pidora, Arch Linux, Raspbmc, OpenELEC, dll.

      e. Port HDMI

      Port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry pada TV yang mempunyai port HDMI.

      f. Port RCA

      Sama seperi port HDMI, port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry Pi namun menggunakan Port Video untuk TV model lama.

      g. Konektor Audio

      Berfungsi sebagai konektor untuk Speaker atau Headset.

      h. LED indikator

      Terdapat 2 Led yang masing-masing berfungsi sebagai Indikator catu daya, proses kerja CPU, dan proses kerja jaringan.

      i. Port USB

      Selayaknya penggunaan pada komputer, port ini berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam perangkat USB seperti Flash Disk, USB Dongle, USB Webcam, Card Reader, dll.

      j. Port LAN (RJ-45)

      Untuk menghubungkan Raspberry Pi ke Jaringan melalui konektor RJ 45 dan kabel UTP.

      k. GPIO (General Purpose Input Output)

      Bagian ini merupakan salah satu keunggulan Raspberry Pi dengan Komputer mini sebelumnya, karena pengguna bisa memprogram pin-pin GPIO ini sesuai dengan kebutuhan mereka.


      Konsep Dasar Pemrograman Python

      1. Definisi Pemrogaman Python

      Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberpa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya.

      2. Sejarah Pyhton

      Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.

      Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.

      Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python s Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python.

      Aplikasi bahasa phyton Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris perintah. Kerja bahasa ekstensi. Antarmuka untuk pustaka C/C++.


      Konsep Dasar Linux

      1. Sejarah Linux

      Menurut Hicks, Linus Torvalds memulai Linux, sebuah sistem operasi, sebagai sebuah proyek pribadi pada tahun 1991. Dia memulai proyek ini karena ingin menjalankan sistem operasi berbasis Unix tanpa terlalu mengeluarkan banyak uang. Sebagai tambahan, ia juga hendak mempelajari prosesor 386. Linux dirilis tanpa biaya kepada publik sehingga setiap orang bisa mempelajarinya dan membuat perbaikan dibawah lisensi General Public. Saat ini, Linux telah berkembang menjadi sebuah pemain utama dalam pasar sistem operasi. Linux telah diporting untuk berjalan pada berbagai arsitektur, termasuk HP/Compaq Alpha, Sun SPARC dan UltraSPARC, dan Motorola Power PC chip (melalui komputer Apple Macinthos dan IBM RS/6000.) Ratusan, jika tidak ribuan pemrogram di seluruh dunia sekarang turut serta mengembangkan Linux. Linux menjalankan program-program seperti Sendmail, Apache, dan BIND, yang merupakan perangkat lunak yang sangat populer yang digunakan untuk menjalankan server-server internet. penting untuk diingat bahwa istilah "Linux" hanya merunjuk pada kernel inti dari sebuah sistem operasi. Inti ini bertanggung jawab untuk mengontrol prosesor, memori, hard drive, dan peripheral komputer Anda. Itu semua apa yang dikerjakan oleh Linux: Ia mengontrol operasi dari komputer Anda dan memastikan bahwa semua programnya bertindak sesuai dengan keinginan. Berbagai macam perusahaan dan individual membundel kernel dan berbagai program bersama-sama untuk membuat sebuah sistem operasi. Kami menyebut setiap bundel tersebut sebuah distribusi Linux. Nama Linux merupakan kombinasi unik antara nama penciptanya dan nama sistem operasi yang menjadi targetnya (UNIX). Semuanya berawal dari sebuah sistem operasi bernama Minix. Minix dibuat oleh Profesor Andrew Tanenbaum. Minix adalah sistem operasi mirip UNIX yang bekerja pada PC. Torvald adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang menggunakan Minix. Walaupun cukup bagus, ia belum menganggap Minix memadai. Kemudian pada tahun 1991 ia membuat sistem operasi yang merupakan clone UNIX, yang diberi nama Linux. Seperti halnya Minix, Linux tidak menggunakan kode apapun dari vendor UNIX komersial, sehingga Torvalds mendistribusikan linux di internet secara bebas dan gratis. Pada 5 Oktober 1991, Torvalds mengeposkan sistem operasinya di newsgroup comp.os.minix. Ia mengumumkan bahwa source code Linux tersedia dan meminta bantuan programmer-programmer lain untuk ikut mengembangkannya. Ketika itu Linux masih setengah matang, sistem operasi ini hanya bisa menjalankan sedikit perintah UNIX, seperti bash, gcc dan gnu-make. Saat Linux 1.0 diluncurkan pada 1994, sistem operasi ini telah cukup stabil dan memiliki banyak feature, seperti preemptive multitasking (kemampuan untuk membagi sumber daya CPU untuk banyak aplikasi) dan symmetric multiprocessing (kemampuan untuk membagi tugas di antara banyak CPU). Linux bahkan memiliki maskotnya sendiri yang oleh torvalds dijeaskan sebagai "Seekor penguin yang menggemaskan dan ramah, yang kekenyangan setelah makan banyak ikan hering".

      Pada 1996, tim pengembangan Linux yang ada diseluruh dunia mulai memberikan hasilnya. Tahun itu mereka telah membuat versi Linux untuk sejumlah versi hardware, dari Atari ST sampai Macintosh. Linux terus berkembang pesat, utamanya karena ada sejumlah distributor (seperti RedHat, Caldera, dan sebagainya) yang berkompetisi untuk berebut pangsa pasar. Oleh karena itu dibentuk kelompok bernama Linux Standard Base. Kelompok ini bekerja untuk memastikan bahwa beragam distribusi Linux yang ada tetap bisa menjalankan aplikasi yang sama dan saling berinteroperasi.

      2. Distribusi Linux (Distro Linux)

      "Distro LINUX adalah LINUX yang dibuat dengan memasarkan program tertentu berdasarkan source yang ada dan di kemas sedemikian rupa sehingga mempunyai tampilan atau fitur yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan si pembuat distro." Ada distro yang berfokus pada server artinya distro tersebut lebih dioptimasi ke sistem server sehingga software atau program yang di paketkan adalah khusus untuk server saja contoh untuk distro ini antara lain : Trustix Secure Linux, Turbo Linux Server, Red Hat Enterprise Server, Server Optimize Linux (SOL), Mandrake Security dan masih banyak lagi contoh lainnya.

      Ketika pengguna Linux baru berkenalan dengan Linux, biasanya mereka terbentur pada masalah distro yang akan dipakai/dipilih. Secara garis besar distro Linux sama yaitu menggunakan 'kernel' Linux, perbedaannya hanya pada paket program, program instalasi, organisasi direktori dan berkas, program aplikasi dan utilitas tambahan. Distro Linux berbeda untuk kebutuhan yang berbeda. Dibawah ini merupakan beberapa distro Linux, diantaranya :

      a. Lycoris

      Gambar 2.13. Logo Lycoris Linux

      Adalah distro linux yang telah membuat versi linux yang cantik dan menyerupai WinXP, dari segi warna, icon, maupun kemudahan-kemudahan yang ada. Dari tampilan-tampilan screenshot pada situsnya Anda dapat mengamati bahwa memang Lycoris merupakan distro Linux yang pintar mempercantik diri sehingga dengan menggunakan Lycoris Anda akan merasa bekerja dengan Windows XP. Bahkan Open Office yang dipaketkan dengan Lycoris memiliki icon-icon yang cantik dan khas Lycoris. Lycoris memiliki paket-paket yang berbeda, dan paket distro Linux-nya dinamakan Desktop /LX. Lycros memiliki fasiltias IRIS yaitu Internet Rapid Installer for Software untuk meng-update Linux anda dengan software-software baru. Hanya saja distro ini tidaklah gratis dan Anda perlu membayar dengan sejumlah "dollar US".

      b. Xandros Linux

      Gambar 2.14. Logo Xandros Linux

      Xandros memiliki integrasi lebih baik dengan jaringan Windows, mampu menjalankan aplikasi Office XP, mampu me-resize partisi NTFS saat instalasi, dan lain-lain. Xandros juga bukan merupakan produk gratis tetapi komersial. Secara singkat Xandros menawarkan kelebihan berikut :

      a. Lima langkah instalasi grafis yang mudah

      b. Manajemen partisi terintegrasi

      c. Tampilan yang familiar

      d. Aplikasi berkualitas dari para engineer Xandros

      e. Kompatibilitas dengan file format Microsoft

      c. Corel Linux

      Gambar 2.15. Corel Linux

      Corel Linux merupakan salah satu sistem operasi berbasis Linux yang dibuat oleh salah satu distribusi Linux, yaitu Debian. Corel Linux sama seperti Linux lainnya, mendukung sistem operasi sistem open source dibawah naunan GNU. Corel Linux dapat anda beli Via internet dengan harga yang sangat terjangkau, jauh dari harga linux OS lainnya. Corel Linux dapat langsung diinstal dengan atau tanpa sistem operasi yang lain. Corel Linux juga bisa diinstall pada partisi dan file sistem windows, yang menjadikan Corel Linux seolah-olah adalah program aplikasi Windows. Salah satu yang menarik dari Corel Linux adalah Semuanya serba grafis. Corel Linux juga dirancang sebagai end-User. Pada Corel Linux semuaya serba grafi, dimulai pada saat prosedur Instalasi hingga boot sistem. Anda tidak akan menemukan basis text seperti yang ada di Linux lainnya, atau juga windows yang masih basis text. Di corel Linux semuanya serba disederhanakan. bahkan sampai pada setting jaringan pun lebih mudah dari pada setting jaringan pada Windows. Akan tatapi ada sedikit kekurangan pada Corel Linux ini, terutama bagi pengguna yang sudah mahir. Mereka akan binging dengan tampilan yang serba grafis yang diberikan oleh Corel Linux. Untuk Informasi yang lebih detail anda dapat mengunjugi di situsnya yaitu di situs Corel Linux.

      d. Redhat Linux

      Gambar 2.16. Logo Redhat Linux

      Distributor paling populer di AS dan salah satu yang paling mudah digunakan. RedHat adalah distro yang cukup populer di kalangan pengembang dan perusahaan Linux. Dukungan-dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi pengembangan, dan bergabungnya para hacker kernel dan free-software seperti Alan Cox, Michael Johnson, Stephen Tweedie menjadikan RedHat berkembang cepat dan digunakan pada perusahaan. Poin terbesar dari distro ini adalah Red Hat Package Manager (RPM). RPM adalah sebuah perangkat lunak untuk memanajemen paket-paket pada sistem Linux kita dan dianggap sebagai standar de-facto dalam pemaketan pada distro-distro turunannya dan yang mendukung distro ini secara luas.

      e. Mandrake Linux

      Gambar 2.17. Logo Mandrake Linux

      Distributor yang menambahkan update dan patch untuk RedHat Linux. Linux-Mandrake adalah salah satu distro turunan dari RedHat Linux yang menyediakan banyak pengembangan dan aplikasi 'pre-configured' dan didukung banyak bahasa di seluruh dunia. Distro ini dikenal mudah untuk pemula dan cocok untuk kelas desktop tapi tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan platform pada server. Optimasi untuk prosesor kelas Pentium ke atas membuat Linux-Mandrake dapat berjalan dengan baik pada platform tersebut.

      f. Caldera Open Linux

      Gambar 2.18. Logo Caldera Open Linux

      Caldera Linux merupakan salah satu jenis linux yang dirancan untuk mempermudah pemakaian bagi penggunanya. Caldera sendiri dirancang dengan tampilan keseluruhan dengan grafis. Sejak saat kita melakukan penginstallan linux Caldera ini, hingga kita melakukan Setting Hardware semuanya dilakukan dengan tampilan grafis. yang mengagumkan dari Linux Caldera ini adalah pada saat kita melakukan penginstallan Linux Caldera ini, kita disuguhi game tetris untuk mengisi waktu yang luang, sambil menunggu transfer prigram yang berjalan. Selain itu Caldera merupakan jenis linux yang pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac). Untuk penjelasan yang lebih lengkap dan juga informasi yang akurat anda dapat melihat di situs Caldera Linux.

      g. Suse Linux

      Gambar 2.19. Logo Suse Linux

      Jika Redhat adalah Jenis Linux yang paling populer di Amerika dan di Indonesia, maka SuSE Linux adalah Linux yang paling banyak digunakan oleh negara-negara di Eropa. SuSE dilengkapi dengan Desktop Manager yang dikenal dengan KDE. Selain itu juga dilengkapi tools untuk central setting yang bernama YaST (Yet another Settup Tools) yang sangat mudah digunakan untuk konfigurasi sistem internal dan jaringan serta security.Yang paling dibanggakan dari distro ini adalah kelengkapan program aplikasinya. Jika membeli Linux SuSE seharga USD 50,00, Anda akan mendapat 5 CD program dan 1 CD source. Jadi anda tidak perlu lagi repot-repot mendownload program lainnya. Salah satu program terkenal yang disertakan adalah Saint (program untuk meneliti ceah kelemahan sistem) dan VMWare (program emulator yang berguna menjalankan sistem operasi lainnya seperti: Windows 9.x, Windows 2000, windows NT, OS, Novel, dan Lainnya). Satu lagi adalah program Beowulf, suatu proyek eksperimen gabungan Universitas di Jerman untuk membuat super komputer yang menggabungkan 1000 CPU menjadi 1 server yang tercepet yang pernah ada. Proyek ini juga dibuat di NASA- Amerika Serikat, untuk kepentingan pemetaan luar angkasa. Saat ini SuSE telah hadir dengan Versi 7.0 yang benar-benar berorientasi grafis, memmulai dari instalasi sampai dengan prosedur konfigurasinya.Yang membanggaka, SuSE adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux. Pembuatan Dokumentasinya dipimpim oleh I Made Wiryana. Untuk keterangan lebih lanjut anda dapat melihat di situsnya di situs Suse Linux.

      h. Slackware Linux

      Gambar 2.20. Logo Slackware Linux

      Distronya Patrick Volkerding yang terkenal pertama kali setelah SLS. Slackware dikenal lebih dekat dengan gaya UNIX, sederhana, stabil, mudah di custom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi. Distro ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pemula Linux, tapi dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat mengetahui banyak cara kerja sistem dan distro tersebut. Slackware adalah yang tertua yang masih tegar bertahan di segala jaman.

      i. Debian GNU atau Linux

      Gambar 2.21. Logo Debian GNU atau Linux

      Debian GNU/Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Kedinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap waktu dan dapat di akses melalui utilitas apt-get. Apt-get adalah sebuah utilitas baris-perintah yang dapat digunakan secara dinamis untuk meng-upgrade sistem Debian GNU/Linux melalui apt-repository jaringan archive Debian yang luas. Milis dan forum debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug, masalah, sharing, dan lain-lain. Dengan adanya sistem komunikasi ini bug dan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang Debian dengan cepat. Keuntungan dari Debian adalah upgradability, ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya secara terbuka.

      j. Turbo Linux

      Gambar 2.22. Logo Turbo Linux

      Distribusi Linux paling populer di Asia yang menyediakan dukungan untuk set karakter khusus Asia. Turbo Linux merupakan salah satu distro Linux yang diminati oleh perusahaan dan perorangan di Jepang dan Asia. Produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi ini dimanfaatkan untuk pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan orientasinya ke perusahaan. Beberapa produk-produknya: TurboLinux Workstation untuk desktop-nya, Turbo Linux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi terutama untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B (Business-to-Business).

      k. Knoppix

      Gambar 2.23. Logo Knoppix

      Knoppix merupakan distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa menginstalnya di hard disk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok untuk demo atau belajar Linux bagi yang belum mempunyai ruang pada hard disk-nya, dapat juga untuk CD rescue. Kelemahan dari knoppix adalah diperlukannya memori yang besar untuk menggunakan modus grafisnya yaitu 96 MB. walaupun bisa juga dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada hard-disk, tapi Anda perlu sedikit bersabar. Distro ini berbasis Debian GNU/Linux.

      Protokol TCP/IP

      Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Dalam jaringan komputer kita dapat menggunakan banyak macam protokol tetapi agar dua buah komputer dapat berkomunikasi, keduanya harus menggunakan protokol yang sama. Protokol berfungsi mirip dengan bahasa. Agar dapat berkomunikasi, orang-orang perlu berbicara dan mengerti bahasa yang sama.

      Protokol adalah sekumpulan aturan dalam komunikasi data. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer dibelahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet.

      Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar jaringan komputer. Berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol TCP/IP, yaitu :

      • Protokol TCP/IP dikembangkan mengunakan standar protokol yang terbuka.

      • Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.

      • TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu.

      • TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada ethernet, token ring, jalur telepon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apapun.

      • Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walau jaringannya seluas internet sekarang ini.

      Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface (antarmuka jaringan). Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut. Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama, data harus dikirimkan ke komputer yang tepat, sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer ini tidak berada pada jaringan lokal, melainkan ditempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang saling berkomunikasi "jauh" (secara jaringan) maka terdapat kemungkinan data rusak atau hilang. Karenanya, perlu ada mekanisme yang mencegah rusaknya data ini.

      Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, pada komputer tujuan transfer data mungkin terdapat lebih dari satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Data yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat, tanpa kesalaha. Cara alamiah untuk menghadapi setiap masalah yang rumit ialah memecahkan masalah tersebut menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam memecahkan masalah transfer masalaha data diatas, para ahli jaringan komputer pun melakukan hal yang sama untuk setiap problem komunikasi data, keseluruhan aturan ini harus bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peralatan komunikasi data lainnya.

      TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didisain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP ini terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protokol menjadi jelas dan sederhana. Protokol yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja protokol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling mengirim dan menerima data.

      Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP menjadi protokol komunikasi data yang fleksibel. Protokol TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan interface jaringan, karen sebagian isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan diatas interface jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan perubahan pada protokol yang berhubungan dengan interface jaringan saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, sebagaimana terlihat pada gambar ini.

      Gambar 2.24 Layer TCP/IP

      TCP/IP terdiri dari empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapis atau layer tersebut adalah Network Interface Layer, Internet Layer, Transport Layer, Application Layer. Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol yang berada di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data.

      Jika suatu protokol penerima data dari protokol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protokol pada layer di bawahnya.

      Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protokol lain yang berada pada layer diatasnya.

      Gambar 2.25 Pergerakan data dalam layer TCP/IP

      Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sebagai berikut:

      1. Physical Layer (lapisan fisik)

      Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

      2. Network Access Layer

      Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link Layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.

      3. Internet Layer

      Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimanapun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide internet).

      4. Transport Layer

      Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki fungsi penting seperti Flow Control dan Error Detection.

      5. Application Layer

      Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya lapisan TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protcol) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer data, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai TCP/IP.


      Komponen Elektronika

      1. Definisi Elektronika

      Menurut Waridah (2013:178), "Elektronika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, dan dampak suatu elektron, serta device atau alat-alat yang menggunakannya.

      Menurut Kadir (2013:2), "Rangkaian elektronika adalah rangkaian listrik mengandung komponen-komponen elektronik."

      Pendefinisian elektronika secara umum adalah ilmu yang ‎mempelajari tentang listrik arus lemah yang dapat dioperasikan dengan cara ‎mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat. ‎Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut ‎perangkat elektronik (electronic devices).

      Contoh peralatan (piranti) elektronik : Radio, TV, kamera video, ‎kamera digital, ipad, komputer, laptop, card dan lain-lain.

      Menurut Willem (2013:4), komponen elektronika dapat di kelompokan menjadi 2 bagian yang akan diuraikan, dibawah ini:

      1. Komponen Elektronika Pasif

      2. Komponen Elektronika Aktif

      Dalam dasar elektronika kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama kecuali di dalam rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif saja misal rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif dengan disusun dalam rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisik.

      2. Komponen Elektronika Pasif

      Yang termasuk dalam komponen elektronika pasif adalah Resistor, Kapasitor, Relay, Motor DC, lampu dan AC. Adapun deskripsi uraian dengan penjelasan komponen elektronika pasif berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:

      a. Rasistor

      Resistor disebut juga tahanan atau hambatan berfungsi untuk menghambat suatu arus listrik yang akan melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm (1MΩ (mega ohm) = 1000 KΩ (kilo ohm) = 106 Ω (ohm)). Resistor dibagi 2 jenis, yaitu:

      • Resistor Tetap

      Resistor tetap, resistor dari nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan dari logam. Nilai hambatannya ditentukan oleh di tebalnya dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon dapat bergantung pada kisarnya suatu alur yang berbentuk spiral.

      Resistor memiliki batas kemampuan daya, misalnya: 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt, dsb. Artinya, resistor dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dayanya. Tabel 2.3 Komponen dan Simbol Resistor Tetap

      Sumber: Dickson Kho (2014)

      Berdasarkan bentuk dan proses pemasangannya pada PCB (Printed Circuit Board) resistor terdiri dari 2 bentuk: komponen axial/radial dan komponen chip. Untuk bentuk komponen axial/radial nilai-nilai resistornya diwakili oleh kode warna sedangkan pada komponen chip, nilai-nilainya diwakili oleh kode tertentu, sehingga mudah untuk dibaca.

      Adapun alat yang dapat digunakan untuk mengukur nilai suatu resistor yaitu dengan alat Pengukur Ohm Meter atau MultiMeter, dan satuan nilai resistor adalah Ohm (Ω).

      Seperti dikatakan sebelumnya itu, nilai resistor axial diwakili oleh warna yang dalam tubuh (body) dari resistor.

      Gelang warna emas dan perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lain, sebagai tanda gelang terakhir. Gelang terakhir ini adalah nilai toleransi bagi nilai resistor. Umumnya, ada 4 atau 5 gelang yang ada di tubuh resistor:

      Tabel 2.4 Warna Kode Resistor Axial

      Sumber: Dickson Kho (2014)

      a. Perhitungan Resistor 4 Gelang Warna

      Gambar 2.26 Resistor 4 Gelang Warna

      Sumber: Dickson Kho (2014)

      Masukkan angka langsung kode warna Gelang ke-1, dan masukkan angka langsung di kode warna Gelang ke-2, dan masukkan jumlah nol di kode warna gelang ke-3 atau dipangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n) seperti: 105 yang merupakan toleransi dari suatu nilai resistor tersebut.

      Contoh :

      Gelang ke 1 : Coklat = 1

      Gelang ke 2 : Hitam = 0

      Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan10n atau 105

      Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%

      Sehingga didapatkanlah hasilnya untuk nilai resistor tersebut diantaranya, sebagai berikut: 10 x 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 M Ohm dengan toleransi sebesar 10% (Perak).

      b. Perhitungan Resistor 5 Gelang Warna

      Gambar 2.27 Resistor 5 Gelang Warna

      Sumber: Dickson Kho (2012)

      Masukkan angka langsung kode warna Gelang ke-1, masukkan angka langsung pada kode warna Gelang ke-2, masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3, masukkan Jumlah nol pada kode warna Gelang ke-4 atau dengan dipangkatkan angka tersebut: 10 (10n) seperti: 105.

      Contoh :

      Gelang ke 1 : Coklat = 1

      Gelang ke 2 : Hitam = 0

      Gelang ke 3 : Hijau = 5

      Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol; atau kalikan 105.

      Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%

      Sehingga didapatkanlah hasilnya untuk nilai Resistor itu diantaranya, sebagai berikut: 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 Mohm, dan pada toleransinya 10% (Perak).

      Gelang pertama dan seterusnya secara berturut-turut menunjukan besar nilai satuan, gelang terakhir yaitu faktor pengalinya. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor selain besar resistensi, itu besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik sehingga akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W = I2 x R watt. Semakin besar ukuran fisik dari resistor menunjukan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya, dipasar tersedia ukuran 1/8, ¼, 1, 2, 5, 10, 20 watt. Resistor yang terdapat disipasi daya 5, 10, 20 watt, umumnya berbentuk kubus memanjang persegi empat dan berwarna putih, namun ada juga dari bentuk yang silinder. atau resistor ukuran nilainya dicetak di badan (100Ω/5W).

      • Resistor Variabel

      Resistor variabel yaitu resistor yang besar hambatan dapat diubah-ubah. Resistor ini dapat dibagi jadi 2 macam:

      o VR/Linear atau perubahan sudut putar linear terhadap nilai resistansi, (ex: penerapan digunakan pada sensor.)

      o VR Logaritmis atau perubahan sudut putar logaritmis, terhadap nilai resistansi, (ex: penerapan dengan audio.)

      Tabel 2.5 Variabel Resistor

      Sumber: Dickson Kho (2014)

      b. Kapasitor

      Kapasitor yaitu suatu komponen elektronika yang akan menyimpan dan melepaskan energi listrik. Kemampuan dari menyimpan muatan listrik di dalam kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya resistor atau dalam hambatan, kapasitor dapat terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu:

      • Kapasitor Tetap

      Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang memiliki nilai kapasitas tetap. Berikut adalah simbol kapasitas tetap:

      Gambar 2.28 Simbol Kapasitor

      Kapasitor bisa dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara lempeng-lempeng logam disebut, dielektrikum. Dielektrikum tersebut, bisa berupa: keramik, mika, mylar, kertas, polyster atau film. Biasanya, kapasitor dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF).

      Tabel 2.6 Kapasitor Tetap

      Sumber: Dickson Kho (2014)

      Satuan kapsitor yaitu farad dimana 1 farad = 103mF = 106 mF = 109 nF = 1012 pF. Untuk lebih tahu besarnya nilai kapasitor atau kapasitansi pada kapasitor bisa dibaca melalui kode angka dalam badan kapasitor itu, yang terdiri dari 3 angka, (angka pertama, dan kedua menunjuk angka atau nilai, angka ketiga menunjuk faktor pengali jumlah 0) dan satuan yang digunakannya, merupakan pikofarad (pF).

      Contoh: pada badan kapasitor tertulis 103, itu berarti nilai kapasitor itu adalah 10 x 103 pF = 10 x 1000 pF = 10 nF = 0,01 mF. Kapasitor tetap yang mempunyai nilai lebih dari atau sama dengan 1mF itu: kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas, yakni: (kutub positif dan kutub negatif) dan biasanya disebutkan tegangan kerjanya. Misalnya: 100mF 16V artinya elco memiliki kapasitas 100 dan dalam tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt. Berikut ini simbol kapasitor elektrolit, yang disebut (elco):

      Gambar 2.29 Kapasitor Elco

      • Kapasitor Tidak Tetap

      Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitas dapat diubah-ubah, kapasitor ini terdiri dari:

      o Kapasitor Trimer

      Kapasitor yang nilai kapasitas dapat diubah-ubah dengan jalan memutar sebuah porosnya, dengan obeng.

      Gambar 2.30 Kapasitor Trimer

      o Kapasitor Variabel

      Kapasitor kapasitasnya bisa diubah-ubah, dengan putari poros yang tersedia sama seperti: potensiometer. Berikut ini adalah deskripsi varco (variabel kapasitor):

      Gambar 2.31 Deskripsi Varco

      Gambar 2.32 Kapasitor Varco

      c. Relay

      Relay adalah sebuah komponen-komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan juga sederhana serta tersusun oleh suatu saklar, lilitan dan poros besi. Penggunaan relay ini di dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama dari peralatan yang bersifat elektronis atau automatis. Misalnya: TV, Lampu, AC otomatis dan lain-lain.

      Gambar 2.33 Relay

      Cara kerja komponen ini diawali dari mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu membuat medan magnet sekitarnya, sehingga mampu merubah posisi saklar yang ada di relay itu, sehingga itu memberikan arus listrik lebih besar. Keutamaan komponen sederhana ini yaitu dari bentuknya yang minimal, seperti pemakaian yang dapat menghasilkan arus lebih besar.

      Pemakaian rangkaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai keuntungan yaitu, dapat mengontrol sendiri arus dan juga tegangan listrik yang diinginkan, dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya, Dapat menggunakan baik saklar maupun untuk koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhannya.

      d. Motor DC

      Menurut Anggoro (2013:18), "Motor DC adalah suatu ‎motor yang bergerak mengaplikasi arus DC atau searah pada motor listrik yang ‎membutuhkan suplai tegangan arus searah dalam kumparan medan untuk ‎diubah menjadi energi gerak."

      Motor DC membutuhkan suplai tegangan searah dalam kumparan medan untuk diubah pada bentuk energi mekanik. Kumparan medan dari motor DC disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran dalam kumparan jangkar terhadap medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arahnya, untuk setiap setengah putaran, tegangan ini disebut tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai sebuah nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam suatu medan magnet. Bentuk motor paling sederhana yaitu terdapat kumparan satu lilitan yang berputar bebas di antara kutub magnet permanen.

      Gambar 2.34 Motor DC

      Sumber: Anggoro (2013:18)

      Sebuah motor DC memiliki 3 (tiga), komponen utama, yaitu:

      • Kutub medan, secara sederhana digambarkan bahwa dari interaksi dua kutub magnet bisa menyebabkan perputaran dalam motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner, dan dinamo dengan menggerakan bearing pada ruang antara kutub medan kutub utara, dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan antara kutub-kutub dari utara ke selatan. Pada motor yang lebih besar/lebih komplek punya satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet tersebut, menerima listrik sumber daya itu di luar sebagai penyedia sumber daya, ke struktur medan.

      • Dinamo, ketika arus masuk menuju dinamo maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar pada medan magnet yang dibentuk dalam kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Disaat hal ini terjadi, arus berbalik dengan merubah kutub-kutub itu.

      • Commutator, komponen ini, terutamanya ditemukan pada motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik terhadap dinamo. Commutator itu, membantu dalam transmisi arus sebuah dinamo ini dan sumber daya. Keuntungan utama motor DC yaitu sebagai pengendali kecepatan dan tidak dipengaruhi kualitas pasokan pada daya.

      e. AC (Air Conditioner)

      AC atau Air Conditioning merupakan mesin pendingin yang sistem kerjanya berdasarkan siklus refrigerasi kompresi uap. Dimana untuk siklus ini menerapkan refrigerant sebagai fluida kerja didalam mendinginkan ruangan. Siklus refrigrasi kompresi uap ini menggunakan 4 komponen yang berperan penting dalam proses kerjanya, diantaranya yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Prinsip kerja pada siklus refrigerasi kompresi uap dapat dijelaskan, dibawah ini:

      Gambar 2.35 Siklus Refrigerasi AC

      Pada saat AC pertama kali dinyalakan melalui remote, diruangan dan akan terdengar bunyi tek. Bunyi tersebut, bisa menandakan bahwa kompresor mulai bekerja dan memompa gas freon dari unit outdoor kepada unit evaporator di indoor untuk kemudian akan disembur angin oleh kipas ke dalam ruangan. selanjutanya komputer dari unit indoor AC ini akan memberitahukan kepada sensor yang bernama: thermometer biasanya disebut thermostat di unit indoor agar suhu ruangan tersebut dapat sama dengan suhu yang tertera di remote AC.

      f. Lampu TL (Fluorescent Lamp)

      Lampu TL adalah lampu listrik dengan memanfaatkan gas NEON dan lapisan fluorescent sebagai pemendar cahaya saat dialirkan arus listrik. Tabung lampu TL ini diisi dengan semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat sebuah tegangan tinggi, gas tersebut nanti akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron gas tersebut, bergerak memendarkan lapisan fluorescent, ke arah sebuah lapisan tabung lampu TL.

      Gambar 2.36 Lampu TL (Fluorescent Lamp)

      Karakteristik dari lampu TL, yaitu dapat menghasilkan sebuah cahaya output per watt daya yang dipakai lebih tinggi daripada lampu dari bolham yang biasa (incandescent lamp).

      Contoh, penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL menghasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter dan 75 watt lampu bolham biasa (lampu bolham dalam filamen tungsten) menghasilkan 1200 lumens. Perbandingan efisiensi lampu TL dan lampu bolam yakni 53 : 16. Efisiensi disini didefinisi intensitasi cahaya dibagi daya listrik dipakai.

      2. Komponen Elektronika Aktif

      Komponen elektronika aktif hanya bekerja ketika ada catu daya. Yang termasuk komponen ini yaitu, dioda, transistor, IC. Berikut ini, uraian dengan deskripsi komponen elektronika aktif, berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:

      b. Dioda (PN Junction)

      Dioda adalah suatu semikonduktor dengan hanya dapat menghantarkan arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda yaitu germanium (Ge), silium/silikon (Si). Dioda terdiri dari:

      • Dioda Kontak Titik

      Dioda ini, dipergunakan mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah. Contoh tipe dioda ini, misalnya: OA 70, OA 90, dan 1N 60. Simbol dari dioda kontak titik:

      Gambar 2.37 Dioda Kontak Titik

      • Dioda Hubungan

      Dioda ini, dapat mengaliri arus listrik/tegangan yang besarnya hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini, mempunyai tegangan maksimal dan arus maksimal, contoh: dioda tipe 1N4001 ada dua jenis, berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V. Simbol dioda hubungan sama dengan (simbol kontak titik).

      • Dioda Zener

      Dioda zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini, banyak digunakan dalam pembatas tegangan (stabilisator) tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatas, ex: 12V, berarti dioda zener dibatasi tegangan lebih besar di 12V, atau jadi 12V. Simbol dari dioda zener:

      Gambar 2.38 Dioda Zener

      • Dioda Pemancar Cahaya (LED)

      LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Dioda (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini, dapat memancarkan cahaya, bila diberikan tegangan sebesar 1,8V dengan arus 1,5V mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display). Berikut ini, adalah Simbol dari LED :

      Gambar 2.39 Bentuk dan Simbol LED

      c. Transistor

      Transistor pada umumnya terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing kaki diberi nama: emitor, basis, dan kolektor.

      Transistor memiliki 2 jenis yaitu: transistor bipolar dan transisto unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki 2 persambungan kutub, sedangkan untuk transistor unipolar, adalah transistor yang hanya terdapat 1 buah kutub. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar dari gambar 2.26 yang terllihat, dibawah ini:

      Gambar 2.40 Transistor Bipolar

      Transistor unipolar yang bisa juga disebut dengan FET (Field Effect Transistor), dengan terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N dan juga MOSFET kanal P.

      Gambar 2.41. Transistor Unipolar

      d. IC (Integrated Circuit)

      IC dapat didefinisikan sebagai kumpalan dari beberapa komponen hingga ribuan komponen elektronika yang berupa transistor, resistor dan komponen elektronika yang lain dan membentuk rangkaian elektronika dan juga fungsi rangkaian elektronika tertentu, dikemas dengan kemasan yang kompak dan kecil dalam suatu pin atau kaki sesuai dengan fungsinya. Kemasan itu kemudian dapat disebut Integrated Circuit (IC).

      Gambar 2.42. Integrated Circuit (IC)

      Untuk mempermudah pemakaian IC maka dibentuklah suatu bentuk standard, seperti: SIP (Single Inline Package) dan DIP (Dual Inline Package). Untuk kaki IC seperti DIP susunannya terdiri dari: dua jalur simetris yaitu: 8, 14, 16 dll.

      Kaidah pembacaan kaki IC sama semua dari produsen seperti dari gambar pembacaan susunan kaki IC dibawah ini:

      Gambar 2.43. Membaca Kaki IC

      Ada IC yang digunakan mengatur tegangan, umumnya disebut IC regulator. IC regulator merupakan rangkaian yang sering digunakan pada peralatan elektronika. Fungsi pada IC regulator untuk mempertahankan dan memastikan tegangan pada level tertentu secara otomatis. Artinya, tegangan output (keluaran) DC dari voltage regulator tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan input (masukan), Beban pada output dan juga Suhu. Tegangan Stabil yang bebas dari segala gangguan seperti terhadap noise ataupun fluktuasi (naik-turun) sangat diperlukan untuk mengoperasikan peralatan elektronika yang terutamanya pada peralatan elektronika dan sifatnya digital, yaitu contohnya pada mikrokontroler ataupun mikroprosesor.

      Ada berbagai jenis voltage regulator dan salah satunya adalah voltage regulator menggunakan IC voltage regulator. Dan salah satu tipe IC voltage regulator yang paling sering ditemukan adalah tipe 7805 yaitu IC voltage regulator yang mengatur tegangan output stabil dengan tegangan 5 Volt DC.

      Terdapat beberapa pengelompokan pengatur regulator, diantaranya: berdasarkan jumlah terminal (3 dan 5 terminal), dan didasarkan linear voltage regular dan switching voltage regulator. Sedangkan pada cara pengelompokan yang ketiga (terakhir) adalah dengan menggolongkannya menjadi tiga (3) tipe antara lain: Fixed Voltage Regulator, Adjustable Voltage Regulator serta terakhir adalah Switching Voltage Regulator.

      Berikut ini, yaitu penjelasan singkat mengenai: tiga (3) Jenis IC pengatur tegangan DC (DC voltage regulator, yaitu:

      1. Fixed Voltage Regulator

      Fixed Voltage Regulator memiliki nilai tetap yang tidak bisa diset sesuai keinginan rangkaian, tegangannya telah ditetapkan oleh produsen IC sehingga tegangan DC yang diatur juga tetap sesuai dengan spesifikasi pada IC. Misal: IC Voltage Regulator 7805, maka output tegangan DC-nya juga hanya 5V DC. ada 2 tipe pengatur tegangan tetap: positif voltage regulator, negatif voltage regulator. IC positif volage regolator sama dengan IC negatif, yang membedakan adalah polaritas dalam tegangan outputnya.

      Jenis IC voltage regulator yang sering ditemukan di Pasaran tipe 78XX. Tanda XX dibelakang adalah kode angka yang menunjukan tegangan output DC IC Voltage Regulator. Contoh 7805, 7809, 7812 dan lain sebagainya. IC 78XX merupakan IC jenis Positive Voltage Regulator.

      Dibawah ini adalah Rangkaian Dasar untuk IC LM78XX beserta bentuk Komponennya (Fixed Voltage Regulator).

      Gambar 2.44. Fixed Foltage Regulator

      2. Adjust Voltage Regulator

      Adjustable Voltage Regulator memiliki suatu range tegangan output tertentu sehingga akan dapat disesuaikan kebutuhan rangkaian. Adjust voltage regolator terdiri dari positive adjustable voltage regulator, negative adjustable voltage regulator. Contoh IC positive adjustable voltage regulator adalah LM317 yang mempunyai range ataupun rentang tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt DC. Dan contoh IC negative adjustable voltage regulator adalah LM337 yang mempunyai range atau jangkauan tegangan sama dengan LM317. Dan dibawah ini adalah rangkaian dasar IC LM317 beserta bentuk komponennya:

      Gambar 2.45. Adjust Voltage Regulator

      3. Switching Voltage Regulator

      Memiliki desain, konstruksi dan cara kerja berbeda dengan IC dari (fixed dan adjustable voltage regulator). IC ini memiliki kemampuannya yang dapat mengalihkan penyediaan energi listrik ke medan magnet yang memang difungsikan sebagai penyimpan listrik dan merangkainya harus ditambah induktor dan berfungsi penyimpan listrik.


      Konsep Dasar RFID

      1. Definisi RFID

      Menurut Jutono Gondohanindijo dalam Jurnal Majalah Ilmiah Informatika (2010:30), bahwa "RFID adalah teknologi nirkabel kompak yang memanfaatkan frekuensi radio untuk identifikasi otomatis terhadap benda atau manusia".

      RFID mengirimkan informasi atau data antara RFID tag dan RFID reader, sehingga tidak perlu kontak fisik di antara mereka dalam komunikasi. Sistem pelaksanaan RFID memerlukan server lokal, pembaca RFID, dan pra-dikodekan label (tag).

      Sistem RFID merupakan suatu tipe sistem identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditrasmisikan oleh tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau lokasi, atau hal-hal khusus tentang produk-produk ber-tag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain.

      Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag, reader, dan basis data. Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam sebuah sistem RFID adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning terhadap data yang tersimpan dalam tag, kemudian mengirimkan informasi tersebut ke sebuah basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag tersebut.

      Secara sederhana, RFID dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi memanfaatkan Frekuensi Radio sebagai Identifikasi terhadap suatu objek. RFID dapat dipandang sebagai salah satu cara untuk pelabelan suatu objek. Pelabelan dalam hal ini, yaitu menggunakan kartu RFID (TAG) yang ditempatkan pada objek yang diindentifikasi. Fungsi TAG sama dengan label barcode, akan tetapi RFID mempunyai kelebihan daripada label barcode.

      Tabel 2.7 Perbedaan RFID dan Barcode

      2. Sistem RFID

      Sistem RFID terdiri dari 4 komponen, diantaranya seperti dapat dilihat dari Gambar 2.34 yang dijelaskan, sebagai berikut:

      a. Tag

      Tag merupakan perangkat yang menyimpan informasi untuk identifikasi obyek. Tag RFID ini, sering juga disebut sebagai transponder.

      b. Antena

      Antena digunakan untuk mentransmisikan sinyal padafrekuensi radio, (diantara pembaca RFID dengan tag RFID).

      c. Reader RFID

      Reader RFID merupakan perangkat yang kompatibel dari tag RFID yang berkomunikasi secara nirkabel pada tag.

      d. Software Aplikasi

      Software Aplikasi adalah aplikasi di suatu workstation atau komputer akan membaca data tag melalui reader RFID baik tag dan reader RFID, dilengkapi antena sehingga dapat menerima dan menangkap dari gelombang elektromagnetik.

      Gambar 2.46. Sistem RFID

      3. Diagram Blok RFID

      Sistem identifikasi pada RFID merupakan tipe sistem dari identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data yang ditransmisikan oleh tag dapat dibaca oleh reader RFID. Data yang diterima dalam reader RFID merupakan data yang diperoleh dari proses pentransmisian data dari tag. Karena tiap tag memiliki susunan nomor unik yang berbeda, maka RFID itu tergolongkan suatu teknologi yang sulit untuk dapat dipalsukan. Berikut, diagram blok RFID, dilihat dari gambar 2.35 dan 2.36:

      Gambar 2.47. Komunikasi RFID dengan Komputer

      Penjelasan dari proses pembacaan data dalam RFID adalah:

      1. Proses pembacaan data yang terdapat di dalam tag RFID menggunakan gelombang radio.

      2. Nomor seri yang tersimpan di dalam tag RFID akan dibaca oleh reader RFID & susunan angka setiap kartu tidak akan sama satu dengan lainnya.

      3. Apabila tidak ada kesalahan pembacaan pada reader RFID, maka data akan dikirimkan oleh interface (komputer) yang bersangkutan.

      4. Data output reader RFID ini, kemudian akan dikirim dalam suatu host yang ada pada komputer atau database komputer.

      Gambar 2.48. Komponen Utama Sistem RFID

      Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah mikro (microchip) dan sebuah antena. Chip mikro itu sendiri dapat berukuran sekecil butiran pasir, seukuran 0,4 mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-write, atau write-once read-many. Antena yang terpasang pada chip mikro mengirimkan informasi dari chip ke reader. Biasanya rentang pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang lebih besar mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi. Tag dapat di-scan dengan reader bergerak maupun stasioner menggunakan gelombang radio.


      Literature Review

      Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul " Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan RFID Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Victory Chingluh Indonesia.".

      Terdapat banyak penelitian lain yang berkaitan dengan SKRIPSI penulis yang menunjang untuk penelitian yang akan dilakukan, diantaranya:

      1. Penelitian pada Jurnal yang dilakukan oleh Hanifah, Iwan Setiawan dan Darjat di tahun (2011), dari Universitas Diponegoro berjudul "Aplikasi Smart Card Sebagai Pengunci Elektronis Pada Smart Home" yang membahas tentang sebuah aplikasi smart home yang dirancang dapat mengakses kartu cerdas sebagai kunci elektris pada pintu utama, serta dapat mengendalikan pintu, lampu, dan tirai secara otomatis dan manual. Desain sistem smart home menggunakan diagram statechart. Kartu cerdas yang digunakan adalah tipe contactless card keluaran PHILIPS yaitu Mifare® Classic. Pada sistem ini menggunakan sensor photodioda yang dapat mendeteksi gerakan suatu objek yang menghalanginya dan LDR (Light Dependent Resistor) untuk mendeteksi kondisi malam atau siang hari. Hal penting yang harus diperhatikan yaitu penerapan smart card pada pintu utama, pengendalian pintu, lampu, dan tirai jendela yang saling terintegrasi, serta desain sistem penggerak pintu dan tirai. Pada pengendalian motor pada pintu dan tirai menggunakan kendali logika Fuzzy. Metode Fuzzy dipakai mengatasi permasalahan tegangan turun pada catu daya yang dipakai menggerakkan beberapa motor pada sistem. Dalam penelitian, didapati smart home dapat bekerja secara keseluruhan.

      2. Penelitian pada Jurnal yang dilakukan oleh Alief, Darjat, Sudjadi, pada tahun (2014), dari Universitas Diponegoro yang berjudul "Pemanfaatan Teknologi RFID Melalui Kartu Identitas Dosen Pada Prototipe Sistem Ruang Kelas Cerdas" pada penelitian ini membahas tentang membuat sistem ruang kelas cerdas yang memanfaatkan RFID melalui kartu identitas dosen sebagai media akses penggunaan ruangan kelas. Pada penelitian ini, dihasilkan sistem ruangan cerdas mengunakan RFID sebagai peralatan utama untuk mengenali pengguna sehingga hanya user yang telah teregistrasi dalam database yang dapat menggunakan ruang kelas. Dari hasil pengujian fungsi sistem RFID sebagai akses masuk ruang kelas secara keseluruhan sudah sesuai dengan algoritma yang diinginkan. Hanya tag yang nomor serinya telah teregistrasi pada reader RFID yang dapat akses untuk masuk ruang kelas. Dan user yang akan mengakses masuk ke kelas, datanya akan tersimpan dalam reader RFID.

      3. Penelitian SKRIPSI dilakukan oleh Daliman, tahun (2013), dari STMIK Raharja yang berjudul "Sistem Keamanan Ruangan Kasir Perguruan Tinggi Raharja Menggunakan RFID Protection" dengan membahas tentang Perancangan RFID yang digunakan sebagai sensor untuk dapat membuka kunci, dari sistem ini juga menggunakan voice module sebagai sumber informasi pemberitahuan apakah ID Tag yang digunakan sesuai atau tidak dengan data yang tesimpan. Semua sistem ini menggunakan ATMega8 yang bertugas mengatur seluruh kegiatan sistem yang dirakit, yaitu menyimpan data tag RFID sebagai suatu akses masuk dengan cara membandingkan data RFID tag tersedia dan tersimpan di mikro module.

      4. Penelitian pada Jurnal yang dilakukan oleh Fauzi, Djoko Purwanto, dan Suwito, pada tahun (2012), yang berjudul "Rancang Bangun Sistem Smart Class Dengan Kontrol Penggunaan Energi Listrik" dari penelitian ini membahas tentang kontroler smart class yang berbasis mikrokontroller. Kontroler smart class ini memiliki 4 sistem, antara lain: sistem RFID smart log in, sistem manual, sistem database, dan sistem otomatis. Dengan gambaran RFID disematkan dalam absensi dosen. Absen tersebut didekatkan pada RFID reader yang diletakan pada meja dosen. Selanjutnya RFID akan mengaktifkan mikrokontroler, kemudian mikrokontroller akan membaca kode pin dari RFID tersebut dan akan menyesuaikannya dengan database dalam memori EEPROM. Kemudian mikrokontroller mengaktifkan SSR (Solid State Relay) dan remote untuk menyalakan lampu dan AC. Setelah aktifitas pembelajaran selesai, RFID didekatkan kembali untuk mematikan lampu dan AC. jika saat di tengah pelajaran akan mematikan lampu, dosen cukup dimatikan secara manual.

      5. Penelitian SKRIPSI yang telah dilakukan oleh Ma'mun, tahun (2010), berjudul "Rancang Bangun Sistem Otomasi Lampu dan Pendingin Ruangan." Pada penelitian ini membahas tentang sistem efisiensi energi listrik yang dapat menghidupkan dan memadamkan sebuah lampu dan pendingin ruangan dengan mendeteksi keberadaan manusia pada sebuah ruangan dnegan sensor pyroelectric (PIR), dan mempertimbangkan pada kondisi ruangan (intensitas cahaya dan suhu) menggunakan senor LDR dan LM35. Sistem ini dikordinasikan dalam suatu perangkat elektronika atau sebagai otak dari sistem, yakni mikrokontroller AVR ATMega8535.


      BAB III

      PEMBAHASAN

      Tinjauan Organisasi

      Sejarah Singkat RSUD KOTA TANGERANG

      Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang dibentuk berdasarkan perda Kota Tangerang No12 Tahun 2012 sebagai upaya tindak lanjut Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan komprehensif kepada masyarakat Kota Tangerang, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

      Pengembangan pelayanan di Rumah Sakit Umum Derah Kota Tngerang adalah pelayan berdasarkan standar Rumah Sakit Umum kelas C dengan kapasitas 300TT yang dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah sakit.

      Rumah Sakit Daerah Umum Kota Tangerang berlokasi dipusat Kota Tangerang tepatnya Jl.n. Pulau Putri Raya No 101 Kelurahan Kepala Indah Kecamatan Tangerang. Pembangunan fisik RSUD telah dibuat dengan memperhatikan zoning dan rencana luar pelayanan sehingga tidak menyalahi aturan standar persyaratan yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan RI, yang aman bagi pasien dan pelanggan, serta efektif dan efisien.

      Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang dibangun oleh pemerintahan Kota Tangerang melalui 2 (dua) tahap. Tahap pertama pada tahun 2012 yaitu tahap pembangunan struktur RS yang dilaksanakan sampai dengan lantai 5. Tahap kedua yaitu tahap penyelesaian ditambah 3 lantai sehingga menjadi 8 lantai dan selesai pembangunannya pada bulan November 2013, RSUD Kota Tangerang berdiri diatas lahan seluas 14.000 M2 dengan tinggi bangunan lantai 8, merupakan Rumah Sskit Tipe C non kelas, fasilitas yang disediakan terdiri dari Instalasi gawat darurat, Instalasi rawat jalan dengan 4 bidang spesifikasi dasar dan 6 bidang spesialistik tambahan lainnya, Instalasi rawat inap dengan 300 tempat tidur, HCU , ICU, PICU, NICU, OK, VK, Hemodialisa, Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Rehabilitasi Medik, Ruang Jenazah, Workshop, Dapur, Laudry, CSSD, Ipal, Ruang Administrasi Rumah Sakit, Ruang Medical Report, dan Ruang Keamanan.

      Visi, Misi dan Tujuan

      Visi RSUD Kota TANGERANG

      Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat Kota Tangerang dengan pelayanan yang terbaik dan paripurna.

      Misi RSUD Kota TANGERANG

      1. Mewujudkan Tata Kelola Kelembagaan yang Berkualitas dan Bersumber Daya Aparatur Yang Profesional
      2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas
      3. Mewujudkan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Yang Berkualitas
      4. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

      Tujuan RSUD Kota TANGERANG

      Memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

      Struktur Organisasi

      Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab, Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkap fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
      Tabel 3.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Tangerang

      Tugas dan Tanggung Jawab

      Dari tabel struktur organisasi diatas, penulis hanya menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi bagian maintenance, dikarenakan sesuai dengan penelitian yang dilakukan.Berikut penjelasan tugas dan tanggung jawabnya :

      1. Direktur
      Tugas :

      Memastikan bahwa lingkungan kerja kondusif bagi para profesional kesehatan, khususnya para dokter dalam melakukan profesinya.

      2. Tata Usaha
      a.Bagian Umum

      • Pelaksanaan kegiatan dibagian bidang administrasi perlengkapan

      • Pelaksanaan kegiatan dibagian bidang administrasi perlengkapan

      • Pelaksanaan kegiatan dibidang hubungan masyarakat

      • Pelaksanaan kegiatan penanganan permasalahan hukum

      b.Bagian Keuangan

      • Pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi keuangan

      • Penyusunan usulan anggaran tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang beserta perubahan dan perhitungannya.

      c.Bagian Kepegawaian

      • Pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi kepegawaian

      • Pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan karier pegawai

      • Pelaksanaan kegiatan dibidang disiplin pegawai

      3. Pelayanan Medik
      a. Pelayanan Medik

      • Pelaksanaan pengendalian atas pelaksanaan pelayanan medic pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

      • Pengkorrdinasian pelayanan medic pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

      • Pembinaan pelaksanaan pelayanan medic pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

      b. Seksi Keperawatan

      • Pelaksanaan pengendalian atas pelaksanaan Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

      • Pengkoordinasian pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

      • Pembinaan pelaksanaan dan pelayanan keperawtan pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

      Tata Laksana Sistem Berjalan

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      1. Perancangan Prototipe

      Prototipe Pengontrolan Pot Tanaman Pintar Berbasis Internet Of Things Pada RSUD Kota Tangerang, dalam perancangan prototipe ini disusun dengan menyerupai miniatur pot. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti: Nodemcu, sensor tanah, dan pompa air. Bahan dalam perancangan prototipe terbuat dari acrylic sebagai pembentuk miniatur pot.

      Gambar 3.1 Perancangan Prototipe

      2. Flowchart Sistem Yang Berjalan

      Prosedur penyiraman dan monitoring pot tanaman pada RSUD Kota Tangerang, karyawan langsung menyiram dengan menggunakan selang dan monitoring masih dilakukan secara manual dengan cara mengecek tanaman seminggu sekali untuk melihat kondisi tanaman tersebut.

      Berikut adalah flowchart sistem yang berjalan pada gambar 3.2.

      Gambar 3.2 Flowchart Sistem Penyampaian Informasi

      Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart sistem monitoring jamur diatas yaitu terdiri dari:

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart Sistem penyampaian informasi yang berjalan
      2. 1 (satu) simbol Data yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : karyawan menyiapkan air
      3. 2 (Dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses menyiapkan dan merapikan peralatan penyiraman
      4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah tanaman tersiram? Jika “ya” karyawan merapikan peralatan siram Jika “tidak” karyawan menyiram tanaman kembali sehingga tanaman tersiram.

      3. Cara Kerja Alat

      Cara kerja alat pot tanaman pintar Menggunakan Nodemcu Berbasis Internet Of Things Pada RSUD Kota Tangerang, nodemcu membaca kelembaban tanah dengan soil moisture sensor yang didapatkan dari imputan data analog pada nodemcu. Output pada nodemcu di tampilkan pada layanan penyimpanan data yaitu ubidot yang berfungsi menampilkan data analog dan statistic kelembaban tanah setiap 10 menit.

      Untuk proses penyiraman akan dilakukan secara otomatis apabila kondisi kekeringan tanah >100, dan prosesnya dilakukan dengan menggunakan pompa air.

      4. Blok Diagram

      Berikut blok diagram berserta alur kerjanya untuk sistem Pot Tanaman pada gambar 3.3

      Gambar 3.3 Blok Diagram

      Keterangan:

      1. soil moisture sensor merupakan perangkat yang di gunakan untuk mendeteksi kelembaban tanah
      2. Nodemcu memproses data yang sudah diperoleh oleh soil misture
      3. Sensor LM 53 merupakan perangkat yang di gunakan untuk mendeteksi suhu
      4. Wifi berfungsi untuk melakukan flash program pada nodemcu dan mentransfer data yang sudah diproses oleh nodemcu ke media internet
      5. Cloud media penyimpanan secara online
      6. Ubidot sebagai media informasi data sensor secara online
      7. Email sebagai media notifikasi

      Pembuatan Alat

      Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.3. Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

      a. Alat yang digunakan meliputi:

      1. Laptop

      2. Software Arduino

      3. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)

      4. Software Microsoft Visio 2010

      5. Solder Timah

      6. Tang dan Obeng

      7. Kabel Jumper

      8. Papan PCB Bolong

      b. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

      a. Nodemcu

      b. Soil moisture sensor

      c. Pompa Air

      Perangkat Keras (Hardware)

      1. Rangkaian Catu Daya

      Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan.

      2. Rangkaian Sensor

      Soil Moisture Sensor merupakan sensor yang mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah. Sensor ini berupa dua buah paku konduktor cara kerja perubahan logam yang sangat sensitif terhadap muatan listrik. Kedua paku ini merupakan media yang akan menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler. Soil Moisture Sensor menggunakan LM393 chip Power supply: 3.3V atau 5V. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Rangkaian dibawah ini merupakan konfigurasi sensor pada arduino, pada gambar dibawah ini dipasang 1 buah sensor. Sensor kelembaban berfungsi untuk mendeteksi kelembaban suatu tanah, cara kerja sensor tersebut mendeteksi berapa tinggi dari kelembaban atau kadar air didalam tanah.

      Dalam penggunaan soil moisture sensor, sensor kelembaban pada nodemcu perlu diprogram terlebih dahulu agar dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.rangkapengujian ubidot.

      3.Rangkaian pompa

      Pompa adalah suatu rangkaian elektronika yang dikemas menjadi suatu instrumen, yang mempunyai fungsi sebagai penyedia aliran air dalam debit besar dengan prinsip kerja menghisap air yang tersedia dan mendistribusikan aliran air tersebut kepada setiap saluran keluaran air.

      Gambar 3.6 Skema Rangkaian Pompa

      Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

      Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dengan menggunakan suatu software Arduino, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

      1. Perancangan Software Arduino Uno

      Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Dan berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang digunakan dengan demikian

      Baru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.

      Menggunakan arduino 1.0 yang digunakan untuk mengontrol pot tanaman pintar dengan menggunakan nodemcu, soil moisture sensor dan pompa air.

      2. Konsep Perancangan Ubidot

      Ubidot adalah suatu media penyimpanan data yang open scout yang memproses data analog dan digital yang di kirim oleh mikrokontroler seperti arduino dan raspberry. Ubidot menghasilkan data statistik dan analog secara online, kelebihan ubidot dapat di pasang lebih dari 3 sensor dan maksimal 5 sensor untk free user dan untuk lebih dari 5 sensor harus upgrade ke premium user.

      Pada pengujian ubidot ini menggunakan 1 buah sensor, yaitu sensor kelembaban seperti yang di tunjukan pada gambar di bawah ini

      Pada gambar di atas dalam web ubidot terdapat data sensor kelembaban yang di kirim oleh mikrokontroler nodemcu yang di kirim ke ubidot setiap 10 menit sekali.

      Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan bapak Udiarto S.Kep selaku kepala ruangan IGD RSUD Kota Tangerang

      Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikansebagai berikut

      1. Penyiraman masih secara manual
      2. Memperlambat pekerjaan pegawai

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

      1. Membuat suatu sitem pengontrolan dan monitoring tanaman secara online
      2. Membuat sistem yang dapat mengontrol lewat internet sehingga dapat memudahkan pegawai dalam memantau tanaman

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam tabel Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

      Functional

      No.

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem :

      1

      Sistem sederhana dan mudah di oprasikan

      2

      Penyampaian Informasi Efektif secara Real-Time

      3

      Bekerja secara Embedded System

      4

      Memberikan informasi data ketika melakukan akses.

      5

      Sistem menyiram dengan otomatis.

      6

      Sistem menyiram dengan tombol button

      7

      Sistem dapat diakses melalui Internet.

      8

      Sistem dapat diakses melalui Bluetooth

      9

      Sistem dapat diakses melalui Wifi

      10

      Data sensor di tampilkan dalam bentuk data statistik dalam web ubidot

      11

      Data sensor di tampilkan dalam bentuk data statistik dalam SMS

      12

      Data terekam dalam bentuk data base
      Non Functional
      NoSaya ingin sistem :

      1

      Berjalan dan memiliki keamanan yang baik.

      2

      Sistem berbasis internet of things

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting)
        Maksudnya, elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting)
        Maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi)
        Maksudnya, adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

      1. T (Technical)
        Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O (Operational)
        Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
      3. E (Economic)
        Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem?

      Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

      1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
      2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.
      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem Monitoring jamur menggunakan internet of thing Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

      Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

      Functional

      No.

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem :

      1

      Sistem sederhana dan mudah di oprasikan

      2

      Penyampaian Informasi Efektif secara Real-Time

      3

      Bekerja secara Embedded System

      4

      Memberikan informasi data ketika melakukan akses.

      5

      Sistem menyiram dengan otomatis.

      6

      Sistem dapat diakses melalui Internet.

      7

      Sistem dapat diakses melalui Wifi

      8

      Data sensor di tampilkan dalam bentuk data statistik dalam web ubidot

      9

      Data terekam dalam bentuk data base
      Non Functional
      NoSaya ingin sistem :

      1

      Berjalan dan memiliki keamanan yang baik.

      2

      Sistem berbasis internet of things

      Penyusun

       

      (Marina Hartono)
      NIM : 1131468927

      Mengetahui,

      Pembimbing I Pembimbing II

      (Jawahir, Ir., MM )
      NID : 03023

      (Hendra Kusumah S.Kom)
      NID : 14017

      Menyetujui,

      Stakeholder Kepala Jurusan
      (Udiarto)
      NIK : 30.009.07.13
      (Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd.)
      NIP : 079010

      BAB IV

      UJI COBA DAN ANALISA

      Uji Coba

      Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan, dapat di lihat pada sub bab berikut.

      Metode Black Box

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Prototipe Pot Tanaman Pintar Berbasis Internet Of Things Pada RSUD Kota Tangerang untuk pengujian pada alat, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.1 Pengujian Black Box Sistem

      Pengujian Catu Daya

      Pada rangkaian catu daya ini menggunakan 1 (satu) buah sumber input catu daya sebesar 12 volt, yang akan dikeluarkan terpisah sebagai output untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian sebesar 5,0 volt dan 3,3 volt pada IC regulator SPX3819M5-L-3-3.

      Pengujian Soil Moisture Sensor

      Pada pengujian ini soil moisture sensor ditanam pada tanah untuk mengukur kelembaban tanah, yanag akan di tunjukan pada tabael data kelembaban media seperti yang ditunjukan pada tabel berikut

      Tabel 4.2 Pengujian soil moisture sensor

      Pengujian Tampilan Ubidot

      Ubidots adalah sebuah platform Internet of Things yang berfungsi sebagai media yang memproses data analog dan digital yang dikirim oleh mikrokontroler node mcu.

      Gambar 4.2 tampilan home pada ubidot

      Pada gambar 4.2 diatas menunjukan sensor kelembaban berjalan baik, sensor kelembaban akan memperbaharui data dalam rentang waktu 10 menit sekali.

      Pengujian Pompa Washer

      Pompa Washer merupakan alat yang berfungsi untuk mengeluarkan air. Pada pengujian pompa washer ini menggunakan relay dan dimana relay terhubung dengan Nodemcu menggunakan pin digital 5 dan berfungsi sebagai CUTOFF pompa washer

      Gambar 4.3 Relay

      pompa washer akan menyiram tanaman secara otomatis sesuai data sensor yang di terima nodemcu ketika keadaan tanah kering. Berikut adalah rangkaian relay dan pompa washer

      Gambar 4.4 Rangkaian Pompa Washer

      Flowchart Program

      Berikut ini adalah flowchart sistem keseluruhan

      Gambar 4.5 Flowchart Sistem Keseluruhan

      Dapat dijelaskan gambar 4.4 Flowchart program Pot Tanaman Pintar diatas yaitu terdiri dari:

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem Pot tanaman pintar.
      2. 3 (tiga) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang dimulai dari mencari koneksi,nodemcu aktif dan data dikirim ke web ubidot
      3. 2 (dua) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah Wifi terkoneksi“Ya” maka Nodemcu akan aktif dan kalau tidak akan kembali ke cek kondisi Wifi, Data kelembaban didapat jika “ya” maka akan data dikirim ke web ubidot jika “tidak” Sensor membaca kelembaban
      4. 3 (tiga) simbol Data yang menyatakan sebuah data yang dimulai dari Cek kondisi wifi,membaca data kelembaban dan data akan di tampilkan di dashboard ubidot

      Analisa

      Analisa Program Arduino

      Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah diuji coba dengan perangkat lunak yang telah di program ke dalam Arduino. Penulisan listing program menggunakan software Arduino Untuk lebih jelas mengenai pembahasan analisa program pada mikrokontroler yang akan dilakukan dapat dilihat di bawah:

      kodingan ini berfungsi untuk memasukkan library yang digunakkan

      Kodingan ini untuk mendeklarasi token ubidot

      Kodingan ini untuk mendeklarisasikan pin yang digunakkan, yaitu pin A0 untuk sensor kelembaban

      Analisa Program Pada Ubidots

      Proses analisa dilakukan untuk mendapat kesesuaian data yang diuji coba pada ubidots. Berikut ini dijelaskan langkah langkah yang ada dalam program ubidots.

      Berisi tentang data riwayat penggunaan pot tanaman pintar

      Merupakan string yang didapatkan dalam ubidots, berfungsi sebagai variabel untuk memberikan akses pada soil moisture sensor.

      Merupakan string yang digunakan sebagai identitas pribadi pemilik ubidots untuk dapat mengakses program yang ada pada arduino.

      Implementasi

      Schedule

      1. Pengumpulan Data
        Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 8 minggu antara 1 Oktober 2015 s/d 5November 2015
      2. Analisa Sistem
        Analisa sistem ini dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam sistem dan mendiagnosis persoalan yang ada untuk memperbaiki sistem. Analisa sistem dilakukan selama 4 minggu ( 09 November s/d tanggal 28 November ).
      3. Perancangan Sistem
        Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 4 minggu yaitu awal bulan Oktober sampai pertengahan bulan Desember.
      4. Pembuatan Program
        Pembuatan program dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar system yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembuatan program dilakukan selama 4 minggu mulai dari awal bulan desember hingga akhir bulan desember.
      5. Testing program
        Testing Program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada program pada saat program berjalan. Testing program dilakukan selama 4 minggu yaitu dari pertengahan bulan desember sampai akhir bulan januari.
      6. Evaluasi Sistem
        Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu, minggu ke 1 di bulan januari sampai minggu ke 2 dibulan januari
      7. Perbaikan Sistem
        Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 2 minggu, pada minggu 2 dan minggu ke 3 di bulan Januari 2016
      8. Training User
        Prcobaan alat yang diuji cobakan bersama para user untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing User dilakukan selama 2, minggu ke 3 di bulan januari dan minggu ke 4 di bulan di bulan januari 2016
      9. Implementasi Sistem
        Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 2 minggu pada minggu 3 dan 4 Januari 2016
      10. Dokumentasi
        Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

      Tabel 4.3 Schedule

      Estimasi Biaya

      Tabel 4.4 Estimasi Biaya



      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Dari hasil perancangan alat dan pembahasan pot tanaman pintar berbasis internet of things di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya :

      1. Internet of things membaca kelembaban tanah dengan soil moisture sensor yang didapatkan dari imputan data analog pada nodemcu. Output pada nodemcu di tampilkan pada layanan penyimpanan data yaitu ubidot yang berfungsi menampilkan data analog dan statistic kelembaban tanah setiap 10 menit.
      2. Data yang terdapat pada internet of things berupa informasi mengenai kelembaban suatu tanah sehingga mempermudah memberikan informasi pengguna untuk melakukan penyiraman pada tanaman.
      3. Pot tanaman pintar dengan internet of thing memberikan kemudahan dalam hal perawatan tanaman, dikarenakan pot tanaman pintar ini memberikan notifikasi yang dapat dikirim melalui email dan diakses dimana saja.

      Saran

      Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut:

      1. Dapat di tambahkan sesnsor suhu sebagai pendeteksi kadar suhu pada tanah.
      2. Notifikasi kelembaban pada tanaman dapat ditambahkan dengan pesan singkat yang dapat di kirim secara otomatis melalui web ubidot

      DAFTAR PUSTAKA


      DAFTAR LAMPIRAN

      Lampiran A

        

      Lampiran B

      2015/2016

Contributors

Manson Wahid Akbar