SI1131468576

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1131468576
NAMA
: MANSON WAHID AKBAR


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 02022
   
NID : 04051




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1131468576

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah banyak di rasakan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat, pengamanan ruangan secara manual selama ini dinilai kurang efektif karena apabila terjadi penyusupan, kehilangan atau pencurian sangat susah dalam mendeteksi pelakunya. Oleh sebab itu, merupakan hal yang menarik untuk merancang suatu sistem yang mampu mengatasi permasalahan tersebut yang mendukung aktifitas keamanan dari suatu perusahaan maupun instansi. Dengan menggunakan RFID berbasis Raspberry Pi, pengamanan ruangan dilakukan dengan menempelkan kartu RFID pada RFID reader yang nantinya data berbentuk kode unik dari kartu RFID akan di proses pada raspberry pi sehingga memberikan akses. Sistem pengamanan bekerja sesuai kode unik yang diterima oleh raspberry pi. kode unik yang diterima raspberry pi akan diolah sehingga hanya akan memberi akses untuk kode unik yang valid.

Kata Kunci: RFID, Raspberry Pi

ABSTRACT

The development of information and communication technology today has many feel the benefits to people's lives , security manually room has been considered less effective because in the event of an intrusion , loss or theft is very difficult to detect the culprit . Therefore , it is interesting to design a system that is able to overcome these problems which supports the security activities of a company or institution. By using RFID -based Raspberry Pi , securing the room is done by attaching RFID card on the RFID reader that will be unique code data in the form of RFID cards will be processed on a raspberry pi so as to provide access . Security systems work according to a unique code that is accepted by the raspberry pi . a unique code that is received will be processed raspberry pi so it will only give access to a unique code that is valid.

Keywords :RFID, Raspberry Pi


KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun laporan Skripsi yang berjudul “Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan Rfid Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Victory Chingluh Indonesia”.

Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan sumber literature review yang mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak Endang Sunandar,Ir.,M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  6. Bapak Fredy Susanto,,M.Kom.,CCNA.,MTCNA selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Bapak Suwarta selaku Stakeholder dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  9. Kedua orang tua, Adik-adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  10. Teman-Teman seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 20 Januari 2016
Manson Wahid Akbar
NIM. 1131468576

Daftar isi

DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR SIMBOL

SIMBOL DFD (DATA FLOW DIAGRAM)


SIMBOL ELEKTRONIKA


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah banyak di rasakan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Kegiatan yang biasa kita lakukan diluar rumah, dapat dengan mudah kita lakukan didalam rumah dengan santai dan nyaman. Dengan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat maka berbanding lurus dengan prioritas masyarakat dalam mencari kebutuhan dengan menggunakan media teknologi.

Seperti halnya teknologi dalam bidang keamanan, sistem pengamanan ruangan merupakan salah satu cara yang cukup efektif membantu seseorang dalam menjaga ruangan, barang-barang penting, maupun hal-hal yang sangat membutuhkan keamanan. Pengamanan ruangan secara manual selama ini dinilai kurang efektif karena apabila terjadi penyusupan, kehilangan atau pencurian sangat susah dalam mendeteksi pelakunya.

Oleh sebab itu, merupakan hal yang menarik untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dengan merancang suatu sistem yang mampu mengatasi permasalahan tersebut yang mendukung aktifitas keamanan dari suatu perusahaan maupun instansi, yang juga menjadi topik penelitian skripsi penulis yang diberi judul : Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan RFID Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Victory Chingluh Indonesia.

Hal ini penulis lakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan teknologi yang dirasakan oleh orang banyak, dan diharapkan lebih memudahkan dalam kebutuhan kinerja yang membutuhkan suatu sistem pengamanan.

Perumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang diatas maka mengambil kesimpulan rumusan-rumusan masalah yang ada yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem kerja dari prototype pengamanan ruangan yang menggunakan media rfid dan raspberry pi?

2. Bagaimana menggabungkan antara sistem pengamanan yang dibuat dengan pengidentifikasian akses masuk menggunakan rfid?

3. Bagaimana sistem pengamanan bekerja setelah menerima input dari rfid?


Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut :

1. Software open source yang digunakan untuk mengkonfigurasi raspberry pi.

2. Konfigurasi rfid pada raspberry pi untuk menjadi akses masuk suatu ruangan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk merancang dan membuat sistem pengamanan ruangan berbasis raspberry pi dengan rfid sebagai akses masuk ruangan.

2. Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah dapat membuat sistem pengamanan ruangan menggunakan rfid sebagai akses masuk ruangan.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Individual

Dapat mengetahui cara kerja sistem alat tersebut dan mengetahui interaksi antara perangkat kerja (hardware).

2. Manfaat Fungsional

Dapat meningkatkan keamanan suatu ruangan setiap saat dan dapat mengurangi kerugian akibat terjadinya pencurian.

3. Manfaat Operasional

Hasil penelitian diharapkan .


Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan skripsi ini maka dilaksanakan suatu penelitian sehingga diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang di harapkan.


Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Melalui pengamatan beberapa penelitian yang konsepnya hampir sama dan melalui pengamatan komponen elektronika untuk membuat alat yang sesuai dengan konsep karya tulis ini.

2. Studi Pustaka

Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan.


Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut dan mencari solusi yang akan di gunakan selanjutnya.


Metode Perancangan

Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan sistem ini, penulis menggunakan alat seperti, raspberry pi, rfid, sensor inframerah dan relay.


Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada maka penulis mengelompokan laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori – teori dasar atau umum dan teori – teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literatur review..

BAB III TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini memuat tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat, visi misi, dan tujuan perusahaan, serta komponen yang digunakan berikut dengan pembahasaanya.

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem. Pengamanan ruangan dan rfid sebagai media untuk menunjang keamanan ruang, karena disetiap rfid mempunyai kode unik yang dimiliki oleh masing – masing pemegang rfid.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan serta saran-saran yang dapat penulis berikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah :

Menurut Taufiq (2013:2), "Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suat tujuan tertentu".

Menurut Hartono (2013:9), "Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya menjadi satu kesatuan".

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan yang sama".

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.

2. Karakterintik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), "sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem". Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen­komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber­sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal­hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

g. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan­laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

a. Sistem Abstraksi dan Sistem Fisik

Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan dan lain­lain.

Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin­mesin perusahaan.

Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses­proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda­benda atau alat­alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

b. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input­ process­output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor­faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor­faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

Gambar 2.1. Sistem Tertutup

(Sumber : Taufiq (2013:9))

Gambar 2.2. Sistem Terbuka

(Sumber : Taufiq (2013:9))

d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi. sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain­lain.

e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen­komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub­sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

f. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

Sistem yang dapat berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan.

g. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain­lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup yang ada. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), "Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya". Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tetapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah­langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan menggunakan langkah­langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27), "Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer". Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem :

a. Mengenali Adanya Kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

b. Pembangunan Sistem

Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasangan Sistem

Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

d. Pengoperasian Sistem

Program­program komputer dan prosedur­prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan­perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan­perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

e. Sistem Menjadi Usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan­perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem

(Sumber : Sutabri (2012:29))


Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello dalam Darmawan (2013:227), "Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem". Pendefinisian dari kebutuhan­kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: "menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk".

Menurut Al­Jufri (2011:141), "Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli­ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225), Tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

a. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing­masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

b. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

c. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

d. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek­aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

e. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

3. Tahap­Tahap Perancangan Sistem

Menurut Al­Jufri (2011:141), Langkah­langkah tahap rancangan yaitu:

a. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terperinci

Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat­alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat­alat dokumentasi yang popular yaitu:

• Diagram arus data (Data flow diagram)

• Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram)

• Kamus data (Data dictionary)

• Flowchart

• Model hubungan objek

• Spesifikasi Kelas

b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis bekerja sama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala­ kendala yang ada.

d. Memilih Konfigurasi Terbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

e. Menyiapkan Usulan Penerapan

Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas­tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.


Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1), "Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata".

Menurut Taufiq (2013:13), "Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

1. Klasifikasi data menurut jenis data:

1. Data Hitung (enumeration/counting data)

Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

2. Data Ukur (measurement data)

Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

2. Klasifikasi data menurut sift data :

1. Data Kuantitatif (quantitative data)

Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

2. Data Kualitatif (qualitative data)

Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

3. Klasifikasi data menurut sumber data :

1. Data Internal (internal data)

Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

2. Data Eksternal (external data)

Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

a. Data Eksternal Primer (primary external data)

Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Taufiq (2013:17), "Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna".

Menurut Sutabri (2012:46), "Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.

2. Klasifikasi Informasi

Menurut Sutabri (2012:34), informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut :

• Informasi Berdasarkan Persyaratan :

Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

 Informasi yang tepat waktu

Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

• Informasi yang relevan

Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

 Informasi yang bernilai

Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

 Informasi yang dapat dipercaya

Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

• Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu :

Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

 Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

 Informasi masa kini

Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

• Informasi Berdasarkan berdasarkan sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

 Informasi individual

Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

 Informasi komunitas

Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

3. Komponen-Komponen Informasi

Menurut Darmawan (2012:5), sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Root of Information,

yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.

b. Bar of Information,

merupakan komponen batangnya dalamsuatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasilain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnyajika anda membaca headline dalamsebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membacainformasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

c. Branch of Information,

yaitu komponen informasi yang bisadipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalahinformasi yang merupakan penjelasan keywordyang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematikabentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal denganrumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalammengerjakan atau melakukan sesuatu.

d. Stick of Information,

yaitu komponen informasi yang lebihsederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasipengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatuproses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasipengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

e. Bud of Information,

yaitu komponen informasi yangsifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yangakan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembangdan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya.Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masadepan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang,harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

f. Leaf of Information,

yaitu komponen informasi yangmerupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasiketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan denganinformasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim,yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.


Konsep Dasar Otomatis

1. Definisi Otomatis

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17), "Otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik atau elektronika yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan mengambil keputusan".

Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3 (2010:3), "Perangkat otomatis yang dimaksud disini adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses otomatis".

Dari kedua pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa otomatis adalah proses mengontrol operasi dan perlengkapan dengan sistem elektronika.

2. Alasan Penggunaan Sistem Otomasi

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17), Ada beberapa alasan dalam penggunaan sistem otomasi antara lain :

a. Meningkatkan produktifitas perusahaan

b. Tingginya biaya tenaga kerja

c. Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu

d. Tenaga kerja cenderung berpindah ke sektor pelayanan

e. Tingginya harga bahan baku

f. Meningkatkan kualitas produk

g. Menurunkan Manufacturing Lead Time (MLT)

Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3 (2010:3), Perangkat ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :

b. Perangkat Keras

c. Perangkat Lunak Otomasi

Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses otomasi tidak akan dapat berjalan dengan baik.


Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah­langkah dan urutan­urutan prosedur dari suatu program".

Sedangkan menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2 (2011:116), "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah­langkah dan urut­urutan prosedur dari suatu program".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

2. Cara Membuat Flowchart

Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan flowchart :

a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

b. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati­hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

c. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

e. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati­hati.

g. Gunakan simbol­simbol flowchart yang standar.

3. Jenis­Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

a. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur­prosedur yang ada dalam sistem.

Gambar 2.4. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

Gambar 2.5. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

Gambar 2.6. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

d. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

Gambar 2.7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

Gambar 2.8. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.9. Variasi Aplikasi Flowchart


Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut Simarmata (2010:64), "Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan Prototype".

Menurut Wiyancoko (2010:120), "Prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya".

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam sebuah perancangan.

a. Prototype Jenis I

Prototype Jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.

Berikut langkah­langkah pengembangan prototype jenis I :

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

2. Mengembangkan prototype

3. Menentukan apakah prototype dapat diterima

4. Menggunakan prototype

b. Prototype Jenis II

Prototype jenis II merupakan suatu model yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah­langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Mengkodekan sistem operasional

2. Menguji sistem operasional

3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima

4. Menggunakan sistem operasional

Gambar 2.10. Metode Prototype

(Sumber : Sulindawati dan Muhammad Fathoni dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8))

Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139), Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu :

1. THROW­AWAY

Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

2. INCREMENTAL

Produk finalnya dibuat sebagai komponen­komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen­komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

3. EVOLUTIONARY

Pada metode ini, prototypenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

2. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

Kelebihan dan Kelemahan prototype adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Prototype.


Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer (1997), mengutip pada buku Siahaan (2012:66), "Elisitasi kebutuhan yaitu sekumpulan aktivitas ditujukan dalam menemukan kebutuhan sistem melalui komunikasi pihak yang berurusan untuk pengembangan sistem."

Menurut Guritno, dkk (2011:302), "Elisitasi adalah sebuah rancangan desain yang didasarkan sistem baru yang disesuaikan pihak manajemen terkait, dan dipenuhi penulis agar dieksekusi."

Berdasarkan dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pada pihak yang terkait dalam pengembangan sistem.

2. Tahapan Elisitasi

Menurut Guritno, dkk (2011:302), Adapun tahap-tahapan elisitasi yang terdiri dari 4 tahap, dan akan dijelaskan berikut ini:

a. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisikan semua rancangan sistem baru diusulkan pihak manajemen terkait dalam proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II berisikan hasil klasifikasi elisitasi dari tahap I yang didasari metode MDI. Metode MDI bertujuan memisah rancangan sistem penting yang ada dari sistem baru dengan rancangan yang disanggupi penulis untuk dieksekusi.

Dibawah ini yaitu penjelasan mengenai apa itu metode MDI:

a. M artinya (Mandatory) di MDI (bagian pada sistem yang penting). Artinya requirement itu harus ada dan tak boleh dihilangkan ketika merancang atau membuat sistem baru.

b. D artinya (Desirable) di MDI (bagian sistem tidak terlalu penting). Artinya: requirement itu tidak terlalu penting, bisa dihilangkan, tetapi requirement itu digunakan dalam pembentukan sistem dan sistem dapat menjadi sempurna.

c. I artinya (Inessential) di MDI (bagian yang diluar sistem) Artinya: requirement itu bukan bagian sistem yang akan dibahas, tetapi bagian yang ada dalam bagian luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III berisi hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement dengan option I di metode MDI. Kemudian, seluruh requirement yang tersisa itu diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, berikut ini:

a. T artinya Teknikal di TOE. Maksudnya: bagaimana cara teknikal pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

b. O artinya Operasional di TOE. Maksudnya: bagaimana cara penerapan requirement sistem untuk dikembangkan?

c. E artinya Ekonomi di TOE. Maksudnya: berapakah biaya yang dibutuhkan membangun requirement dalam sistem?

Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa option berdasarkan sifat yaitu HML dan akan dijelaskan berikut ini:

a. High (H) artinya sulit dalam pengerjaannya karena teknik pembuatan untuk pemakaiannya sulit dan membuat biaya mahal. Sehingga pada requirement itu, harus dieleminasi.

b. Middle (M) artinya dari requirement itu dapat dikerjakan.

c. Low (L) artinya requiremet itu, akan mudah dikerjakan, pembuatannya yang mudah maka tidak perlu dieliminasi.

d. Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dengan proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai sebuah dasar di dalam pembuatan sistem yang akan dikembangakan.

3. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) mengutip dalam buku Siahaan (2012:67) tujuan elisitasi kebutuhan dapat diuraikan, antara lain:

a. Mengetahui rmasalah apa yang harus dipecahkan, mengenali batas sistem (system boundaries) akan dijelaskan, berikut ini:

Proses pengambangan software sangat ditentukan dari seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang akan dibangun sesuai pada lingkungan operasional saat ini. Identifikasi batasan sistem berpengaruh di proses elisitasi yang selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan, kelas pengguna, tujuan dan tugas, use case bagi pemilihan batasan.

b. Mengidentifikasi yaitu siapa sajakah pemangku kepentingan.

Sebagaimana yang disebutkan dari bagian sebelumnya, instansiasi pemangku kepentingan itu (Konsumen dan Klien) yang membayar sistem, dan (Pengembang) yang merancang, membuat, merawat sistem dan (Pengguna) yang berinteraksi dengan sistem sehingga mendapatkan hasil untuk pekerjaan mereka. Sistem yang bersifat interaktif, user akan memegang peran penting terhadap proses elisitasi. Pada umumnya, kelas pengguna tidak bersifat homogen sehingga bagian dari dalam proses elisitasi seperti identifikasi kebutuhan kelas pengguna berbeda misalnya pengguna pemula, ahli, cacat dan lain-lain.

c. Mengidentifikasi tujuan sistem seperti sasaran untuk dicapai.

Tujuan sistem adalah sasaran dalam sistem yang harus terpenuhi. Penggalian high level goals terhadap awal proses pengembangan sangat penting. ini lebih berfokus pada ranah dari masalah dan kebutuhan suatu pemangku kepentingan itu daripada solved, yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

4. Langkah-Langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) mengutip dalam buku Siahaan (2012:75), berikut ini langkah pada elisitasi, yaitu:

a. Identifikasi terhadap orang yang menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan dari suatu organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis bagi sistem yang akan diusulkan.

b. Menentukan lingkungan teknis kemana sistem ditempatkan.

c. Identifikasi ranah suatu permasalahan.

d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan.

e. Meminta partisipasi dari banyak orang.

f. Identifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

g. Membuat skenario penggunaan terhadap pelanggan dan user.

5. Masalah Pada Elisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000), mengutip dalam buku Siahaan (2012:68), tahap elisitasi merupakan tahapan sulit untuk spesifikasi perangkat lunak. Umumnya, kesulitan ini dapat dipengaruhi tiga masalah: cakupan, pemahaman, dan perubahan.

a. Masalah Ruang Lingkup

Pengguna atau user menentukan detail dari teknis yang tidak penting sebagai batasan sistem yang membuat bingung, dibandingkan dengan menjabarkan seluruh tujuan sistemnya.

b. Masalah Pemahaman

Terjadi ketika pengguna atau user tidak yakin terhadap apa yang dibutuhkan dalam sistem, pemahaman yang sedikit atau tidak memiliki pemahaman penuh dalam ranah masalah.

c. Masalah Perubahan

Perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Membantu mengatasi masalah itu. Perekayasa (System Engineers) harus melaksanakan kegiatan pengumpulan kebutuhan terorganisir.


Teori Khusus

Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Syahwill (2013:53), "Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer fungsional di dalam suatu chip yang di dalamnya terkandung suatu inti dari prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program dan keduanya perlengkapan I/O)".

Menurut Sumardi (2013:1), "Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai I/O, serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus melalui cara yang khusus, kerja mikrokontroler sebenarnya (read dan write data)".

Dengan definisi diatas, disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah otak sistem komputerisasi dan komponen yang berfungsi.

2. Pengenalan Mikrokontroler

Mikrokontroler sebagai sebuah terobosan teknologi dalam mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan dari transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal atau dalam jumlah banyak, membuat harga lebih murah (dibandingkan dari mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir memenuhi selera industri, serta para konsumen sebagai alat bantu yang lebih baik, sebagai sistem deterministik, yaitu untuk keperluan tertentu saja.

Tidak seperti Sistem Komputer, dapat menangani berbagai jenis program aplikasi, misalnya: pengolah kata, pengolah angka dan lain-lain, mikrokontroler hanya dapat digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja, (hanya satu program yang akan disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, padahal rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan diruang ROM yang kecil. Sebaliknya, Mikrokontroler perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan diruang ROM (dapat Masked ROM atau Flash PEROM) dengan ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan untuk tempat/media penyimpan sementara, termasuk bagi register yang digunakan mikrokontroler yang bersangkutan.

Menurut Sugeng (2012:1-2), dalam sebuah Skripsi Bagus, mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu Aritmetika, Logika, Pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit apabila terimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Beberapa keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas merangkai komponen diskrit karena dilakukan software. Prosesor dari mikrokontroler bekerja sesuai instruksi software yang berada dalam memorinya (ROM). Software itu adalah bahasa assembler yang sebenarnya mewakili suatu opcode yang diterjemahkan, dan dieksekusi pada prosesor.

Adapun kelebihan mikrokontroler yang dijabarkan, dibawah ini:

a. Penggerak mikrokontroler menggunakan bahasa pemograman assembly berpatokan di kaidah digital dasar sehingga operasi pada sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena mengaplikasikan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung dapat diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain di dalam bahasa assembly ini, tidak menggunakan banyak syarat penulisan pemrograman, seperti huruf besar & kecil, untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.

b. Mikrokontroler tersusun dalam sebuah chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem. Sehingga dari mikrokontroler tersebut bisa dikatakan sebagai suatu perangkat minicomputer (komputer mini) yang akan bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.

c. Sistem Running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dari komputer, sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk mendownload ssuatu perintah (instruksi) dan program. Langkah-langkah untuk mendownload dari komputer dengan menggunakan mikrokontroler yang mudah untuk digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah atau instruksi.

d. Pada device mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori & I/O yang sesuai kebutuhan sistem.

e. Harga untuk memperoleh alat ini, murah dan mudah didapat.

Sinyal yang akan diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, sedangkan untuk sinyal analog diperlukan konversi atau perubahan dengan menggunakan sinyal ADC (Analog to Digital Converter) untuk mendapati nilai digital setaranya. Sebaliknya, apabila menginginkan keluaran (output) sinyal analog pada data digital maka perlu konversi DAC (Digital to Analog Converter).

Gambar 2.11. Internal Mikrokontroler

Sumber : Pemrograman Mikrokontroler Bahasa C

3. Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Saefullah, pada jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2) bahwa terdapat karakteristik-karakteristik mikrokontroler, yaitu:

a. Mempunyai program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi lain dan program mikrokontroler lebih kecil dari PC.

b. Konsumsi daya kecil.

c. Rangkaiannya yang sederhana dan kompak.

d. Harga yang murah dan komponennya yang sedikit.

e. Unit I/O yang sederhana misalnya LED, LCD, Latch.

f. Tahan situasi ekstrim (ex: temperatur tekanan, kelembaban).

4. Klasifikasi Mikrokontroler

Menurut Syahrul (2012:15), terdapat beberapa klasifikasi-klasifikasi mikrokontroler, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

b. RAM berkapasitas 68 byte.

c. EEPROM (Data Memory) berkapasitas 64 byte.

d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

f. Pemrograman sistem ICSP (In Circuit Serial Programming).

5. Fitur Mikrokontroler

Menurut Syahrul (2012:16), ada beberapa fitur-fitur yang umum ada pada mikrokontroler yang bisa dijelaskan, berikut ini:

a. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan mikrokontroler sebagai media simpan variabel/Memori dan bersifat volatile artinya bisa kehilangan semua atau keseluruhan data, jika tidak mendapati catu daya.

b. ROM (Read Only Memory)

ROM digunakan sebagai kode memori karena terdapat fungsi tempat menyimpan program yang diberikan oleh user.

c. Register

Register berfungsi untuk media simpan nilai-nilai yang digunakan dari proses yang telah disediakan mikrokontroler. Misal: variabel program, keadaan I/O, dan komunikasi serial.

d. Special Funtion Register

Adalah register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalan mikrokontroler dan register ini terletak di bagian RAM.

e. Input dan Output Pin

Pin Input adalah bagian yang memiliki fungsi sebagai penerima sinyal luar dan pin ini juga dikoneksi ke berbagai media input. Ex: keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Sedangkan, pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk keluarkan sinyal, pada hasil proses algoritma mikrokontroler.

f. Interrupt

Interrupt merupakan suatu bagian pada mikrokontroler yang memiliki fungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi sehingga ketika program sedang running (berjalan), nantinya program tersebut, akan diinterupsikan dan melayani interrupt dengan menjalankan suatu program melalui alamat yang ditunjukkan sampai selesai, untuk nanti dijalankan lagi.

Menurut Malik dan dkk (2010:3), terdapat beberapa jenis atau macam-macam interrupt yang terdapat pada suatu mikrokontroler yang diantaranya adalah: Interrupt Exsternal, Interupt timer, Interrupt serial, dapat dijelaskan dibawah ini:

a. Interrupt Exsternal: terjadi saat ada input di pin interrupt.

b. Interrupt Timer: terjadi saat waktu tertentu telah dicapai.

c. Interrupt Serial: Interrupt ini, dapat terjadi ketika adanya penerimaan data atau data receipt bagi komunikasi serial.

6. Jenis-Jenis Mikrokontroler

Menurut Syahwill (2013:58), Secara teknis, hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini, didasarkan kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan dalam mikrokontroler tersebut. Pembagian itu antara lain, yakni: RISC dan CISC serta masing-masing memiliki keturunan dan keluarga sendiri-sendiri.

a. RISC kepanjangan dari (Reduced Instruction Set Computer.) Memiliki instruksi terbatas tetapi fasilitas yang lebih banyak.

b. CISC kepanjangan dari (Complex Instruction Set Computer.) Instruksi dikatakan lebih lengkap tetapi fasilitas secukupnya.

Jenis-Jenis mikrokontroler yang biasanya digunakan, antara lain:

a. Keluarga MCS51

Mikrokontroler ini merupakan keluarga mikrokontroler CISC. Kebanyakan instruksinya dieksekusi dengan 12 siklus clock. Mikrokontroler ini, didasari pada Arsitektur Harvard. Meskipun dari awal dirancang untuk aplikasi mikrokontroler single chip, mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 yaitu pemasukan mesin pemroses boolean mengizinkan operasi logika boolean tingkat bit dilakukan secara langsung, dan secara efisien dari register internal dan RAM. Sehingga MCS51 dipakai rancang awal Programmable Logic Control.

b. AVR

Mikrokontroler Alv and Vegard's RISC processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC ini, sebagian besar kode instruksinya dikemas di dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering digunakan dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dikelompokkan menjadi 4 kelas. Pada dasarnya, yang membedakan masing-masing kelas terdiri dari memory dan peripheral, beserta fungsinya. Keempat kelas tersebut, merupakan keluarga dalam ATTiny, keluarga AT90S, oc , keluarga ATMega, beserta AT86RFxx.

c. PIC

Pada awalnya PIC ini kepanjangan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler arsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya, dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip sudah mengumumkan pembuatan dalam PIC-nya yang ke-enam PIC cukup populer digunakan untuk para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya rendah, ketersediaan, penggunaan yang luas, dan database aplikasinya yang begitu besar, dan juga pemrograman seperti pemrograman ulang melalui hubungan serial pada komputer.

d. Arduino

Arduino adalah sebuah platform pembuatan prototipe elektronik dan bersifat open-source hardware yang didasari pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino dapat membaca input, contohnya sensor dari cahaya, kendali dari tombol atau pesan via twiter.

Arduino awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Nama arduino merupakan nama maskulin yang berarti teman kuat. Platform arduino terdiri dari arduino board, shield, bahasa pemrograman arduino melalui suatu software arduino (IDE). Arduino board, biasanya memiliki chip dasar mikrokontroler Atmel AVR ATmega8 bersamaan dalam turunannya. Arduino shield yang akan dilihat dalam gambar 2.13, sebagai berikut:

Gambar 2.12 Arduino Shield

e. ARM-Cortex-M0

ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32 bit dengan instruksi RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari (Advanced RISC Machine) yang pada awalnya lebih terkenal dengan singkatan dari (Acorn RISC Machine).

7. Pemanfaatan Mikrokontroler

Menurut Syahwill (2013:54), Mikrokontroler terdapat dari perangkat elekronik yang ada di sekitar. Contohnya: handphone, MP3 Player, DVD, televisi, AC, dan lain-lain. Mikrokontroler juga digunakan untuk keperluan pengendalian robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan pada produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kendali mesin, remote control, mesin kantor, perangkat rumah, alat berat, dan lain-lainnya. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan desain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat-alat input/output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik pada proses menjadi ekonomis. Dengan penerapan mikrokontroler itu, maka:

a. Memiliki program khusus yang disimpan pada suatu memori untuk aplikasi tertentu dan tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya dalam memasukkan sebuah program pada mikrokontroler. Program mikrokontroler relatif begitu kecil daripada dengan program-program PC (Personal Computer).

b. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.

c. Rancang bangun sistem elektronik dapat lebih cepat karena sebagian besar daripada sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi untuk diciptakan dan dikembangkan.

d. Pencarian interruption (gangguan) dapat lebih mudah untuk ditelusuri dan dicari tahukan karena sistemnya yang kompak.

Namun demikian, tidak sepenuhnya mikrokontroler dapat mereduksi komponen untuk IC TTL dan CMOS yang sering kali masih dibutuhkan dalam aplikasi kecepatan tinggi atau sekadar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler merupakan versi mini atau mikro pada komputer karena micro-controller sudah mengandung beberapa peripheral yang langsung dapat dimanfaatkan, misalnya: dalam port paralel, port serial, komparator, konversi (digital to analog) (DAC), konversi analog to digital (ADC), dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit serta kompleks.

Agar perangkat mikrokontroler ini, dapat segera berfungsi maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal, yang kemudian dapat disebut dengan (minimum system). Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset. Walaupun beberapa perangkat mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal tanpa perlu adanya rangkaian eksternal pun mikrokontroler telah bekerja sesuai dengan fungsi.

Untuk merancang suatu sistem berbasiskan mikrokontroler memerlukan sebuah perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

a. Sistem Minimal Mikrokontroler

b. Software Pemrograman, Compiler, dan Downloader.

Yang dimaksud sistem minimal: rangkaian mikrokontroler yang telah dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak berarti jika hanya berdiri sendiri. Secara Umum sebuah sistem minimal dari sebuah mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, dan terdiri dari empat bagian, yaitu:

a. Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.

b. Reset agar mikrokontroler dapat running program dari awal.

c. Clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.

d. Catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

Untuk mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya: poin b dan c), sudah tersedia di mikrokontroler dengan frekuensi yang sudah disetting oleh vendornya (umumnya: 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga user tidak butuh rangkaian tambahan. Namun, jika ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misalnya: komunikasi terhadap PC atau handphone), user harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai baud rate PC atau HP itu.

Saat ini mikrokontroler yang cukup populer yaitu arduino, Arduino terdiri dari sebuah mikroprosesor Atmel AVR, kristal atau (oscillator clock) yang mengirim pulse waktu dari frekuensi tertentu untuk memungkinkan beroperasi dalam kecepatan yang benar dan regulator tegangan 5V (Beberapa untuk arduino dapat menggunakan regulator tegangan 5V atau beberapa yang tidak). Tergantung dari tipe arduino yang digunakan dan juga memiliki USB socket, untuk koneksi ke PC, untuk upload atau mengambil data. Arduino memaparkan I/O pin untuk koneksi ke sirkuit lain.


Konsep Dasar Raspberry Pi

1. Definisi Raspberry Pi

"The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets, word-processing and games. It also plays high definiton video."

Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik, dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games, dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi.

Richardson dan Wallace menjelaskan beberapa cara untuk menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut :

• General Purpose Computing

Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siap untuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung ke dalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti LibreOffice yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.

• Learning to Program

Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.

• Project Platform

Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan dari segi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik.

Gambar 2.13. Model Raspberry Pi

Sumber (2013:14) Rick Golden Raspberry Pi Network Cookbook

Ciri-ciri Raspberry Pi yang di gunakan :

Tabel 2.2. Spesipikasi Raspberry Pi

Sumber : http://raspberrypi.org

Berdasarkan Gambar 2.13 Raspberry Pi mempunyai beberapa bagian antara lain :

a. CPU dan GPU

Prosessor yang digunakan pada Raspberry PI B+ adalah ARM1176JZF-S dengan kecepatan Clock sebsar 700 Mhz dan GPU atau Graphic Processing Unit yang dipakai adalah Video Core IV

b. Memory (RAM)

Raspberry Pi model B+ ini menggunakan RAM sebesar 512 MB. RAM ini diletakkan menyatu dengan Prosessor.

c. Power

Untuk Catu Daya, Raspberry Pi B+ menggunakan konektor Micro USB yang biasa digunakan pada Charger Smartphone Android, catu daya ini bekerja pada tegangan 5V dengan arus minimal 1A agar Raspberry Pi B+ bekerja secara maksimal.

d. Slot micro SD

Bagian ini berfungsi untuk tempat memasukkan Micro SD yang sudah diisi dengan salah satu OS Raspberry Pi. OS tersebut adalah Raspbian, Pidora, Arch Linux, Raspbmc, OpenELEC, dll.

e. Port HDMI

Port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry pada TV yang mempunyai port HDMI.

f. Port RCA

Sama seperi port HDMI, port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry Pi namun menggunakan Port Video untuk TV model lama.

g. Konektor Audio

Berfungsi sebagai konektor untuk Speaker atau Headset.

h. LED indikator

Terdapat 2 Led yang masing-masing berfungsi sebagai Indikator catu daya, proses kerja CPU, dan proses kerja jaringan.

i. Port USB

Selayaknya penggunaan pada komputer, port ini berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam perangkat USB seperti Flash Disk, USB Dongle, USB Webcam, Card Reader, dll.

j. Port LAN (RJ-45)

Untuk menghubungkan Raspberry Pi ke Jaringan melalui konektor RJ 45 dan kabel UTP.

k. GPIO (General Purpose Input Output)

Bagian ini merupakan salah satu keunggulan Raspberry Pi dengan Komputer mini sebelumnya, karena pengguna bisa memprogram pin-pin GPIO ini sesuai dengan kebutuhan mereka.


Konsep Dasar Pemrograman Python

1. Definisi Pemrogaman Python

Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberpa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya.

2. Sejarah Pyhton

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.

Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.

Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python s Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python.

Aplikasi bahasa phyton Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris perintah. Kerja bahasa ekstensi. Antarmuka untuk pustaka C/C++.


Konsep Dasar Linux

1. Sejarah Linux

Menurut Hicks, Linus Torvalds memulai Linux, sebuah sistem operasi, sebagai sebuah proyek pribadi pada tahun 1991. Dia memulai proyek ini karena ingin menjalankan sistem operasi berbasis Unix tanpa terlalu mengeluarkan banyak uang. Sebagai tambahan, ia juga hendak mempelajari prosesor 386. Linux dirilis tanpa biaya kepada publik sehingga setiap orang bisa mempelajarinya dan membuat perbaikan dibawah lisensi General Public. Saat ini, Linux telah berkembang menjadi sebuah pemain utama dalam pasar sistem operasi. Linux telah diporting untuk berjalan pada berbagai arsitektur, termasuk HP/Compaq Alpha, Sun SPARC dan UltraSPARC, dan Motorola Power PC chip (melalui komputer Apple Macinthos dan IBM RS/6000.) Ratusan, jika tidak ribuan pemrogram di seluruh dunia sekarang turut serta mengembangkan Linux. Linux menjalankan program-program seperti Sendmail, Apache, dan BIND, yang merupakan perangkat lunak yang sangat populer yang digunakan untuk menjalankan server-server internet. penting untuk diingat bahwa istilah "Linux" hanya merunjuk pada kernel inti dari sebuah sistem operasi. Inti ini bertanggung jawab untuk mengontrol prosesor, memori, hard drive, dan peripheral komputer Anda. Itu semua apa yang dikerjakan oleh Linux: Ia mengontrol operasi dari komputer Anda dan memastikan bahwa semua programnya bertindak sesuai dengan keinginan. Berbagai macam perusahaan dan individual membundel kernel dan berbagai program bersama-sama untuk membuat sebuah sistem operasi. Kami menyebut setiap bundel tersebut sebuah distribusi Linux. Nama Linux merupakan kombinasi unik antara nama penciptanya dan nama sistem operasi yang menjadi targetnya (UNIX). Semuanya berawal dari sebuah sistem operasi bernama Minix. Minix dibuat oleh Profesor Andrew Tanenbaum. Minix adalah sistem operasi mirip UNIX yang bekerja pada PC. Torvald adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang menggunakan Minix. Walaupun cukup bagus, ia belum menganggap Minix memadai. Kemudian pada tahun 1991 ia membuat sistem operasi yang merupakan clone UNIX, yang diberi nama Linux. Seperti halnya Minix, Linux tidak menggunakan kode apapun dari vendor UNIX komersial, sehingga Torvalds mendistribusikan linux di internet secara bebas dan gratis. Pada 5 Oktober 1991, Torvalds mengeposkan sistem operasinya di newsgroup comp.os.minix. Ia mengumumkan bahwa source code Linux tersedia dan meminta bantuan programmer-programmer lain untuk ikut mengembangkannya. Ketika itu Linux masih setengah matang, sistem operasi ini hanya bisa menjalankan sedikit perintah UNIX, seperti bash, gcc dan gnu-make. Saat Linux 1.0 diluncurkan pada 1994, sistem operasi ini telah cukup stabil dan memiliki banyak feature, seperti preemptive multitasking (kemampuan untuk membagi sumber daya CPU untuk banyak aplikasi) dan symmetric multiprocessing (kemampuan untuk membagi tugas di antara banyak CPU). Linux bahkan memiliki maskotnya sendiri yang oleh torvalds dijeaskan sebagai "Seekor penguin yang menggemaskan dan ramah, yang kekenyangan setelah makan banyak ikan hering".

Pada 1996, tim pengembangan Linux yang ada diseluruh dunia mulai memberikan hasilnya. Tahun itu mereka telah membuat versi Linux untuk sejumlah versi hardware, dari Atari ST sampai Macintosh. Linux terus berkembang pesat, utamanya karena ada sejumlah distributor (seperti RedHat, Caldera, dan sebagainya) yang berkompetisi untuk berebut pangsa pasar. Oleh karena itu dibentuk kelompok bernama Linux Standard Base. Kelompok ini bekerja untuk memastikan bahwa beragam distribusi Linux yang ada tetap bisa menjalankan aplikasi yang sama dan saling berinteroperasi.

2. Distribusi Linux (Distro Linux)

"Distro LINUX adalah LINUX yang dibuat dengan memasarkan program tertentu berdasarkan source yang ada dan di kemas sedemikian rupa sehingga mempunyai tampilan atau fitur yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan si pembuat distro." Ada distro yang berfokus pada server artinya distro tersebut lebih dioptimasi ke sistem server sehingga software atau program yang di paketkan adalah khusus untuk server saja contoh untuk distro ini antara lain : Trustix Secure Linux, Turbo Linux Server, Red Hat Enterprise Server, Server Optimize Linux (SOL), Mandrake Security dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Ketika pengguna Linux baru berkenalan dengan Linux, biasanya mereka terbentur pada masalah distro yang akan dipakai/dipilih. Secara garis besar distro Linux sama yaitu menggunakan 'kernel' Linux, perbedaannya hanya pada paket program, program instalasi, organisasi direktori dan berkas, program aplikasi dan utilitas tambahan. Distro Linux berbeda untuk kebutuhan yang berbeda. Dibawah ini merupakan beberapa distro Linux, diantaranya :

a. Lycoris

Gambar 2.13. Logo Lycoris Linux

Adalah distro linux yang telah membuat versi linux yang cantik dan menyerupai WinXP, dari segi warna, icon, maupun kemudahan-kemudahan yang ada. Dari tampilan-tampilan screenshot pada situsnya Anda dapat mengamati bahwa memang Lycoris merupakan distro Linux yang pintar mempercantik diri sehingga dengan menggunakan Lycoris Anda akan merasa bekerja dengan Windows XP. Bahkan Open Office yang dipaketkan dengan Lycoris memiliki icon-icon yang cantik dan khas Lycoris. Lycoris memiliki paket-paket yang berbeda, dan paket distro Linux-nya dinamakan Desktop /LX. Lycros memiliki fasiltias IRIS yaitu Internet Rapid Installer for Software untuk meng-update Linux anda dengan software-software baru. Hanya saja distro ini tidaklah gratis dan Anda perlu membayar dengan sejumlah "dollar US".

b. Xandros Linux

Gambar 2.14. Logo Xandros Linux

Xandros memiliki integrasi lebih baik dengan jaringan Windows, mampu menjalankan aplikasi Office XP, mampu me-resize partisi NTFS saat instalasi, dan lain-lain. Xandros juga bukan merupakan produk gratis tetapi komersial. Secara singkat Xandros menawarkan kelebihan berikut :

a. Lima langkah instalasi grafis yang mudah

b. Manajemen partisi terintegrasi

c. Tampilan yang familiar

d. Aplikasi berkualitas dari para engineer Xandros

e. Kompatibilitas dengan file format Microsoft

c. Corel Linux

Gambar 2.15. Corel Linux

Corel Linux merupakan salah satu sistem operasi berbasis Linux yang dibuat oleh salah satu distribusi Linux, yaitu Debian. Corel Linux sama seperti Linux lainnya, mendukung sistem operasi sistem open source dibawah naunan GNU. Corel Linux dapat anda beli Via internet dengan harga yang sangat terjangkau, jauh dari harga linux OS lainnya. Corel Linux dapat langsung diinstal dengan atau tanpa sistem operasi yang lain. Corel Linux juga bisa diinstall pada partisi dan file sistem windows, yang menjadikan Corel Linux seolah-olah adalah program aplikasi Windows. Salah satu yang menarik dari Corel Linux adalah Semuanya serba grafis. Corel Linux juga dirancang sebagai end-User. Pada Corel Linux semuaya serba grafi, dimulai pada saat prosedur Instalasi hingga boot sistem. Anda tidak akan menemukan basis text seperti yang ada di Linux lainnya, atau juga windows yang masih basis text. Di corel Linux semuanya serba disederhanakan. bahkan sampai pada setting jaringan pun lebih mudah dari pada setting jaringan pada Windows. Akan tatapi ada sedikit kekurangan pada Corel Linux ini, terutama bagi pengguna yang sudah mahir. Mereka akan binging dengan tampilan yang serba grafis yang diberikan oleh Corel Linux. Untuk Informasi yang lebih detail anda dapat mengunjugi di situsnya yaitu di situs Corel Linux.

d. Redhat Linux

Gambar 2.16. Logo Redhat Linux

Distributor paling populer di AS dan salah satu yang paling mudah digunakan. RedHat adalah distro yang cukup populer di kalangan pengembang dan perusahaan Linux. Dukungan-dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi pengembangan, dan bergabungnya para hacker kernel dan free-software seperti Alan Cox, Michael Johnson, Stephen Tweedie menjadikan RedHat berkembang cepat dan digunakan pada perusahaan. Poin terbesar dari distro ini adalah Red Hat Package Manager (RPM). RPM adalah sebuah perangkat lunak untuk memanajemen paket-paket pada sistem Linux kita dan dianggap sebagai standar de-facto dalam pemaketan pada distro-distro turunannya dan yang mendukung distro ini secara luas.

e. Mandrake Linux

Gambar 2.17. Logo Mandrake Linux

Distributor yang menambahkan update dan patch untuk RedHat Linux. Linux-Mandrake adalah salah satu distro turunan dari RedHat Linux yang menyediakan banyak pengembangan dan aplikasi 'pre-configured' dan didukung banyak bahasa di seluruh dunia. Distro ini dikenal mudah untuk pemula dan cocok untuk kelas desktop tapi tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan platform pada server. Optimasi untuk prosesor kelas Pentium ke atas membuat Linux-Mandrake dapat berjalan dengan baik pada platform tersebut.

f. Caldera Open Linux

Gambar 2.18. Logo Caldera Open Linux

Caldera Linux merupakan salah satu jenis linux yang dirancan untuk mempermudah pemakaian bagi penggunanya. Caldera sendiri dirancang dengan tampilan keseluruhan dengan grafis. Sejak saat kita melakukan penginstallan linux Caldera ini, hingga kita melakukan Setting Hardware semuanya dilakukan dengan tampilan grafis. yang mengagumkan dari Linux Caldera ini adalah pada saat kita melakukan penginstallan Linux Caldera ini, kita disuguhi game tetris untuk mengisi waktu yang luang, sambil menunggu transfer prigram yang berjalan. Selain itu Caldera merupakan jenis linux yang pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac). Untuk penjelasan yang lebih lengkap dan juga informasi yang akurat anda dapat melihat di situs Caldera Linux.

g. Suse Linux

Gambar 2.19. Logo Suse Linux

Jika Redhat adalah Jenis Linux yang paling populer di Amerika dan di Indonesia, maka SuSE Linux adalah Linux yang paling banyak digunakan oleh negara-negara di Eropa. SuSE dilengkapi dengan Desktop Manager yang dikenal dengan KDE. Selain itu juga dilengkapi tools untuk central setting yang bernama YaST (Yet another Settup Tools) yang sangat mudah digunakan untuk konfigurasi sistem internal dan jaringan serta security.Yang paling dibanggakan dari distro ini adalah kelengkapan program aplikasinya. Jika membeli Linux SuSE seharga USD 50,00, Anda akan mendapat 5 CD program dan 1 CD source. Jadi anda tidak perlu lagi repot-repot mendownload program lainnya. Salah satu program terkenal yang disertakan adalah Saint (program untuk meneliti ceah kelemahan sistem) dan VMWare (program emulator yang berguna menjalankan sistem operasi lainnya seperti: Windows 9.x, Windows 2000, windows NT, OS, Novel, dan Lainnya). Satu lagi adalah program Beowulf, suatu proyek eksperimen gabungan Universitas di Jerman untuk membuat super komputer yang menggabungkan 1000 CPU menjadi 1 server yang tercepet yang pernah ada. Proyek ini juga dibuat di NASA- Amerika Serikat, untuk kepentingan pemetaan luar angkasa. Saat ini SuSE telah hadir dengan Versi 7.0 yang benar-benar berorientasi grafis, memmulai dari instalasi sampai dengan prosedur konfigurasinya.Yang membanggaka, SuSE adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux. Pembuatan Dokumentasinya dipimpim oleh I Made Wiryana. Untuk keterangan lebih lanjut anda dapat melihat di situsnya di situs Suse Linux.

h. Slackware Linux

Gambar 2.20. Logo Slackware Linux

Distronya Patrick Volkerding yang terkenal pertama kali setelah SLS. Slackware dikenal lebih dekat dengan gaya UNIX, sederhana, stabil, mudah di custom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi. Distro ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pemula Linux, tapi dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat mengetahui banyak cara kerja sistem dan distro tersebut. Slackware adalah yang tertua yang masih tegar bertahan di segala jaman.

i. Debian GNU atau Linux

Gambar 2.21. Logo Debian GNU atau Linux

Debian GNU/Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Kedinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap waktu dan dapat di akses melalui utilitas apt-get. Apt-get adalah sebuah utilitas baris-perintah yang dapat digunakan secara dinamis untuk meng-upgrade sistem Debian GNU/Linux melalui apt-repository jaringan archive Debian yang luas. Milis dan forum debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug, masalah, sharing, dan lain-lain. Dengan adanya sistem komunikasi ini bug dan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang Debian dengan cepat. Keuntungan dari Debian adalah upgradability, ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya secara terbuka.

j. Turbo Linux

Gambar 2.22. Logo Turbo Linux

Distribusi Linux paling populer di Asia yang menyediakan dukungan untuk set karakter khusus Asia. Turbo Linux merupakan salah satu distro Linux yang diminati oleh perusahaan dan perorangan di Jepang dan Asia. Produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi ini dimanfaatkan untuk pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan orientasinya ke perusahaan. Beberapa produk-produknya: TurboLinux Workstation untuk desktop-nya, Turbo Linux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi terutama untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B (Business-to-Business).

k. Knoppix

Gambar 2.23. Logo Knoppix

Knoppix merupakan distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa menginstalnya di hard disk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok untuk demo atau belajar Linux bagi yang belum mempunyai ruang pada hard disk-nya, dapat juga untuk CD rescue. Kelemahan dari knoppix adalah diperlukannya memori yang besar untuk menggunakan modus grafisnya yaitu 96 MB. walaupun bisa juga dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada hard-disk, tapi Anda perlu sedikit bersabar. Distro ini berbasis Debian GNU/Linux.

Protokol TCP/IP

Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Dalam jaringan komputer kita dapat menggunakan banyak macam protokol tetapi agar dua buah komputer dapat berkomunikasi, keduanya harus menggunakan protokol yang sama. Protokol berfungsi mirip dengan bahasa. Agar dapat berkomunikasi, orang-orang perlu berbicara dan mengerti bahasa yang sama.

Protokol adalah sekumpulan aturan dalam komunikasi data. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer dibelahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet.

Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar jaringan komputer. Berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol TCP/IP, yaitu :

• Protokol TCP/IP dikembangkan mengunakan standar protokol yang terbuka.

• Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.

• TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu.

• TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada ethernet, token ring, jalur telepon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apapun.

• Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walau jaringannya seluas internet sekarang ini.

Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface (antarmuka jaringan). Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut. Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama, data harus dikirimkan ke komputer yang tepat, sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer ini tidak berada pada jaringan lokal, melainkan ditempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang saling berkomunikasi "jauh" (secara jaringan) maka terdapat kemungkinan data rusak atau hilang. Karenanya, perlu ada mekanisme yang mencegah rusaknya data ini.

Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, pada komputer tujuan transfer data mungkin terdapat lebih dari satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Data yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat, tanpa kesalaha. Cara alamiah untuk menghadapi setiap masalah yang rumit ialah memecahkan masalah tersebut menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam memecahkan masalah transfer masalaha data diatas, para ahli jaringan komputer pun melakukan hal yang sama untuk setiap problem komunikasi data, keseluruhan aturan ini harus bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peralatan komunikasi data lainnya.

TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didisain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP ini terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protokol menjadi jelas dan sederhana. Protokol yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja protokol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling mengirim dan menerima data.

Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP menjadi protokol komunikasi data yang fleksibel. Protokol TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan interface jaringan, karen sebagian isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan diatas interface jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan perubahan pada protokol yang berhubungan dengan interface jaringan saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, sebagaimana terlihat pada gambar ini.

Gambar 2.24 Layer TCP/IP

TCP/IP terdiri dari empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapis atau layer tersebut adalah Network Interface Layer, Internet Layer, Transport Layer, Application Layer. Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol yang berada di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data.

Jika suatu protokol penerima data dari protokol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protokol pada layer di bawahnya.

Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protokol lain yang berada pada layer diatasnya.

Gambar 2.25 Pergerakan data dalam layer TCP/IP

Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sebagai berikut:

1. Physical Layer (lapisan fisik)

Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

2. Network Access Layer

Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link Layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.

3. Internet Layer

Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimanapun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide internet).

4. Transport Layer

Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki fungsi penting seperti Flow Control dan Error Detection.

5. Application Layer

Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya lapisan TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protcol) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer data, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai TCP/IP.


Komponen Elektronika

1. Definisi Elektronika

Menurut Waridah (2013:178), "Elektronika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, dan dampak suatu elektron, serta device atau alat-alat yang menggunakannya.

Menurut Kadir (2013:2), "Rangkaian elektronika adalah rangkaian listrik mengandung komponen-komponen elektronik."

Pendefinisian elektronika secara umum adalah ilmu yang ‎mempelajari tentang listrik arus lemah yang dapat dioperasikan dengan cara ‎mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat. ‎Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut ‎perangkat elektronik (electronic devices).

Contoh peralatan (piranti) elektronik : Radio, TV, kamera video, ‎kamera digital, ipad, komputer, laptop, card dan lain-lain.

Menurut Willem (2013:4), komponen elektronika dapat di kelompokan menjadi 2 bagian yang akan diuraikan, dibawah ini:

1. Komponen Elektronika Pasif

2. Komponen Elektronika Aktif

Dalam dasar elektronika kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama kecuali di dalam rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif saja misal rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif dengan disusun dalam rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisik.

2. Komponen Elektronika Pasif

Yang termasuk dalam komponen elektronika pasif adalah Resistor, Kapasitor, Relay, Motor DC, lampu dan AC. Adapun deskripsi uraian dengan penjelasan komponen elektronika pasif berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:

a. Rasistor

Resistor disebut juga tahanan atau hambatan berfungsi untuk menghambat suatu arus listrik yang akan melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm (1MΩ (mega ohm) = 1000 KΩ (kilo ohm) = 106 Ω (ohm)). Resistor dibagi 2 jenis, yaitu:

• Resistor Tetap

Resistor tetap, resistor dari nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan dari logam. Nilai hambatannya ditentukan oleh di tebalnya dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon dapat bergantung pada kisarnya suatu alur yang berbentuk spiral.

Resistor memiliki batas kemampuan daya, misalnya: 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt, dsb. Artinya, resistor dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dayanya. Tabel 2.3 Komponen dan Simbol Resistor Tetap

Sumber: Dickson Kho (2014)

Berdasarkan bentuk dan proses pemasangannya pada PCB (Printed Circuit Board) resistor terdiri dari 2 bentuk: komponen axial/radial dan komponen chip. Untuk bentuk komponen axial/radial nilai-nilai resistornya diwakili oleh kode warna sedangkan pada komponen chip, nilai-nilainya diwakili oleh kode tertentu, sehingga mudah untuk dibaca.

Adapun alat yang dapat digunakan untuk mengukur nilai suatu resistor yaitu dengan alat Pengukur Ohm Meter atau MultiMeter, dan satuan nilai resistor adalah Ohm (Ω).

Seperti dikatakan sebelumnya itu, nilai resistor axial diwakili oleh warna yang dalam tubuh (body) dari resistor.

Gelang warna emas dan perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lain, sebagai tanda gelang terakhir. Gelang terakhir ini adalah nilai toleransi bagi nilai resistor. Umumnya, ada 4 atau 5 gelang yang ada di tubuh resistor:

Tabel 2.4 Warna Kode Resistor Axial

Sumber: Dickson Kho (2014)

a. Perhitungan Resistor 4 Gelang Warna

Gambar 2.26 Resistor 4 Gelang Warna

Sumber: Dickson Kho (2014)

Masukkan angka langsung kode warna Gelang ke-1, dan masukkan angka langsung di kode warna Gelang ke-2, dan masukkan jumlah nol di kode warna gelang ke-3 atau dipangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n) seperti: 105 yang merupakan toleransi dari suatu nilai resistor tersebut.

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1

Gelang ke 2 : Hitam = 0

Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan10n atau 105

Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%

Sehingga didapatkanlah hasilnya untuk nilai resistor tersebut diantaranya, sebagai berikut: 10 x 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 M Ohm dengan toleransi sebesar 10% (Perak).

b. Perhitungan Resistor 5 Gelang Warna

Gambar 2.27 Resistor 5 Gelang Warna

Sumber: Dickson Kho (2012)

Masukkan angka langsung kode warna Gelang ke-1, masukkan angka langsung pada kode warna Gelang ke-2, masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3, masukkan Jumlah nol pada kode warna Gelang ke-4 atau dengan dipangkatkan angka tersebut: 10 (10n) seperti: 105.

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1

Gelang ke 2 : Hitam = 0

Gelang ke 3 : Hijau = 5

Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol; atau kalikan 105.

Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%

Sehingga didapatkanlah hasilnya untuk nilai Resistor itu diantaranya, sebagai berikut: 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 Mohm, dan pada toleransinya 10% (Perak).

Gelang pertama dan seterusnya secara berturut-turut menunjukan besar nilai satuan, gelang terakhir yaitu faktor pengalinya. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor selain besar resistensi, itu besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik sehingga akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W = I2 x R watt. Semakin besar ukuran fisik dari resistor menunjukan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya, dipasar tersedia ukuran 1/8, ¼, 1, 2, 5, 10, 20 watt. Resistor yang terdapat disipasi daya 5, 10, 20 watt, umumnya berbentuk kubus memanjang persegi empat dan berwarna putih, namun ada juga dari bentuk yang silinder. atau resistor ukuran nilainya dicetak di badan (100Ω/5W).

• Resistor Variabel

Resistor variabel yaitu resistor yang besar hambatan dapat diubah-ubah. Resistor ini dapat dibagi jadi 2 macam:

o VR/Linear atau perubahan sudut putar linear terhadap nilai resistansi, (ex: penerapan digunakan pada sensor.)

o VR Logaritmis atau perubahan sudut putar logaritmis, terhadap nilai resistansi, (ex: penerapan dengan audio.)

Tabel 2.5 Variabel Resistor

Sumber: Dickson Kho (2014)

b. Kapasitor

Kapasitor yaitu suatu komponen elektronika yang akan menyimpan dan melepaskan energi listrik. Kemampuan dari menyimpan muatan listrik di dalam kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya resistor atau dalam hambatan, kapasitor dapat terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu:

• Kapasitor Tetap

Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang memiliki nilai kapasitas tetap. Berikut adalah simbol kapasitas tetap:

Gambar 2.28 Simbol Kapasitor

Kapasitor bisa dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara lempeng-lempeng logam disebut, dielektrikum. Dielektrikum tersebut, bisa berupa: keramik, mika, mylar, kertas, polyster atau film. Biasanya, kapasitor dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF).

Tabel 2.6 Kapasitor Tetap

Sumber: Dickson Kho (2014)

Satuan kapsitor yaitu farad dimana 1 farad = 103mF = 106 mF = 109 nF = 1012 pF. Untuk lebih tahu besarnya nilai kapasitor atau kapasitansi pada kapasitor bisa dibaca melalui kode angka dalam badan kapasitor itu, yang terdiri dari 3 angka, (angka pertama, dan kedua menunjuk angka atau nilai, angka ketiga menunjuk faktor pengali jumlah 0) dan satuan yang digunakannya, merupakan pikofarad (pF).

Contoh: pada badan kapasitor tertulis 103, itu berarti nilai kapasitor itu adalah 10 x 103 pF = 10 x 1000 pF = 10 nF = 0,01 mF. Kapasitor tetap yang mempunyai nilai lebih dari atau sama dengan 1mF itu: kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas, yakni: (kutub positif dan kutub negatif) dan biasanya disebutkan tegangan kerjanya. Misalnya: 100mF 16V artinya elco memiliki kapasitas 100 dan dalam tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt. Berikut ini simbol kapasitor elektrolit, yang disebut (elco):

Gambar 2.29 Kapasitor Elco

• Kapasitor Tidak Tetap

Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitas dapat diubah-ubah, kapasitor ini terdiri dari:

o Kapasitor Trimer

Kapasitor yang nilai kapasitas dapat diubah-ubah dengan jalan memutar sebuah porosnya, dengan obeng.

Gambar 2.30 Kapasitor Trimer

o Kapasitor Variabel

Kapasitor kapasitasnya bisa diubah-ubah, dengan putari poros yang tersedia sama seperti: potensiometer. Berikut ini adalah deskripsi varco (variabel kapasitor):

Gambar 2.31 Deskripsi Varco

Gambar 2.32 Kapasitor Varco

c. Relay

Relay adalah sebuah komponen-komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan juga sederhana serta tersusun oleh suatu saklar, lilitan dan poros besi. Penggunaan relay ini di dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama dari peralatan yang bersifat elektronis atau automatis. Misalnya: TV, Lampu, AC otomatis dan lain-lain.

Gambar 2.33 Relay

Cara kerja komponen ini diawali dari mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu membuat medan magnet sekitarnya, sehingga mampu merubah posisi saklar yang ada di relay itu, sehingga itu memberikan arus listrik lebih besar. Keutamaan komponen sederhana ini yaitu dari bentuknya yang minimal, seperti pemakaian yang dapat menghasilkan arus lebih besar.

Pemakaian rangkaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai keuntungan yaitu, dapat mengontrol sendiri arus dan juga tegangan listrik yang diinginkan, dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya, Dapat menggunakan baik saklar maupun untuk koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhannya.

d. Motor DC

Menurut Anggoro (2013:18), "Motor DC adalah suatu ‎motor yang bergerak mengaplikasi arus DC atau searah pada motor listrik yang ‎membutuhkan suplai tegangan arus searah dalam kumparan medan untuk ‎diubah menjadi energi gerak."

Motor DC membutuhkan suplai tegangan searah dalam kumparan medan untuk diubah pada bentuk energi mekanik. Kumparan medan dari motor DC disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran dalam kumparan jangkar terhadap medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arahnya, untuk setiap setengah putaran, tegangan ini disebut tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai sebuah nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam suatu medan magnet. Bentuk motor paling sederhana yaitu terdapat kumparan satu lilitan yang berputar bebas di antara kutub magnet permanen.

Gambar 2.34 Motor DC

Sumber: Anggoro (2013:18)

Sebuah motor DC memiliki 3 (tiga), komponen utama, yaitu:

• Kutub medan, secara sederhana digambarkan bahwa dari interaksi dua kutub magnet bisa menyebabkan perputaran dalam motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner, dan dinamo dengan menggerakan bearing pada ruang antara kutub medan kutub utara, dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan antara kutub-kutub dari utara ke selatan. Pada motor yang lebih besar/lebih komplek punya satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet tersebut, menerima listrik sumber daya itu di luar sebagai penyedia sumber daya, ke struktur medan.

• Dinamo, ketika arus masuk menuju dinamo maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar pada medan magnet yang dibentuk dalam kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Disaat hal ini terjadi, arus berbalik dengan merubah kutub-kutub itu.

• Commutator, komponen ini, terutamanya ditemukan pada motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik terhadap dinamo. Commutator itu, membantu dalam transmisi arus sebuah dinamo ini dan sumber daya. Keuntungan utama motor DC yaitu sebagai pengendali kecepatan dan tidak dipengaruhi kualitas pasokan pada daya.

e. AC (Air Conditioner)

AC atau Air Conditioning merupakan mesin pendingin yang sistem kerjanya berdasarkan siklus refrigerasi kompresi uap. Dimana untuk siklus ini menerapkan refrigerant sebagai fluida kerja didalam mendinginkan ruangan. Siklus refrigrasi kompresi uap ini menggunakan 4 komponen yang berperan penting dalam proses kerjanya, diantaranya yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Prinsip kerja pada siklus refrigerasi kompresi uap dapat dijelaskan, dibawah ini:

Gambar 2.35 Siklus Refrigerasi AC

Sumber: https://jayaabadibekasi.wordpress.com

Pada saat AC pertama kali dinyalakan melalui remote, diruangan dan akan terdengar bunyi tek. Bunyi tersebut, bisa menandakan bahwa kompresor mulai bekerja dan memompa gas freon dari unit outdoor kepada unit evaporator di indoor untuk kemudian akan disembur angin oleh kipas ke dalam ruangan. selanjutanya komputer dari unit indoor AC ini akan memberitahukan kepada sensor yang bernama: thermometer biasanya disebut thermostat di unit indoor agar suhu ruangan tersebut dapat sama dengan suhu yang tertera di remote AC.

f. Lampu TL (Fluorescent Lamp)

Lampu TL adalah lampu listrik dengan memanfaatkan gas NEON dan lapisan fluorescent sebagai pemendar cahaya saat dialirkan arus listrik. Tabung lampu TL ini diisi dengan semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat sebuah tegangan tinggi, gas tersebut nanti akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron gas tersebut, bergerak memendarkan lapisan fluorescent, ke arah sebuah lapisan tabung lampu TL.

Gambar 2.36 Lampu TL (Fluorescent Lamp)

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id/

Karakteristik dari lampu TL, yaitu dapat menghasilkan sebuah cahaya output per watt daya yang dipakai lebih tinggi daripada lampu dari bolham yang biasa (incandescent lamp).

Contoh, penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL menghasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter dan 75 watt lampu bolham biasa (lampu bolham dalam filamen tungsten) menghasilkan 1200 lumens. Perbandingan efisiensi lampu TL dan lampu bolam yakni 53 : 16. Efisiensi disini didefinisi intensitasi cahaya dibagi daya listrik dipakai.

2. Komponen Elektronika Aktif

Komponen elektronika aktif hanya bekerja ketika ada catu daya. Yang termasuk komponen ini yaitu, dioda, transistor, IC. Berikut ini, uraian dengan deskripsi komponen elektronika aktif, berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:

b. Dioda (PN Junction)

Dioda adalah suatu semikonduktor dengan hanya dapat menghantarkan arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda yaitu germanium (Ge), silium/silikon (Si). Dioda terdiri dari:

• Dioda Kontak Titik

Dioda ini, dipergunakan mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah. Contoh tipe dioda ini, misalnya: OA 70, OA 90, dan 1N 60. Simbol dari dioda kontak titik:

Gambar 2.37 Dioda Kontak Titik

• Dioda Hubungan

Dioda ini, dapat mengaliri arus listrik/tegangan yang besarnya hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini, mempunyai tegangan maksimal dan arus maksimal, contoh: dioda tipe 1N4001 ada dua jenis, berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V. Simbol dioda hubungan sama dengan (simbol kontak titik).

• Dioda Zener

Dioda zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini, banyak digunakan dalam pembatas tegangan (stabilisator) tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatas, ex: 12V, berarti dioda zener dibatasi tegangan lebih besar di 12V, atau jadi 12V. Simbol dari dioda zener:

Gambar 2.38 Dioda Zener

• Dioda Pemancar Cahaya (LED)

LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Dioda (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini, dapat memancarkan cahaya, bila diberikan tegangan sebesar 1,8V dengan arus 1,5V mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display). Berikut ini, adalah Simbol dari LED :

Gambar 2.39 Bentuk dan Simbol LED

c. Transistor

Transistor pada umumnya terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing kaki diberi nama: emitor, basis, dan kolektor.

Transistor memiliki 2 jenis yaitu: transistor bipolar dan transisto unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki 2 persambungan kutub, sedangkan untuk transistor unipolar, adalah transistor yang hanya terdapat 1 buah kutub. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar dari gambar 2.26 yang terllihat, dibawah ini:

Gambar 2.40 Transistor Bipolar

Transistor unipolar yang bisa juga disebut dengan FET (Field Effect Transistor), dengan terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N dan juga MOSFET kanal P.

Gambar 2.41. Transistor Unipolar

d. IC (Integrated Circuit)

IC dapat didefinisikan sebagai kumpalan dari beberapa komponen hingga ribuan komponen elektronika yang berupa transistor, resistor dan komponen elektronika yang lain dan membentuk rangkaian elektronika dan juga fungsi rangkaian elektronika tertentu, dikemas dengan kemasan yang kompak dan kecil dalam suatu pin atau kaki sesuai dengan fungsinya. Kemasan itu kemudian dapat disebut Integrated Circuit (IC).

Gambar 2.42. Integrated Circuit (IC)

Untuk mempermudah pemakaian IC maka dibentuklah suatu bentuk standard, seperti: SIP (Single Inline Package) dan DIP (Dual Inline Package). Untuk kaki IC seperti DIP susunannya terdiri dari: dua jalur simetris yaitu: 8, 14, 16 dll.

Kaidah pembacaan kaki IC sama semua dari produsen seperti dari gambar pembacaan susunan kaki IC dibawah ini:

Gambar 2.43. Membaca Kaki IC

Ada IC yang digunakan mengatur tegangan, umumnya disebut IC regulator. IC regulator merupakan rangkaian yang sering digunakan pada peralatan elektronika. Fungsi pada IC regulator untuk mempertahankan dan memastikan tegangan pada level tertentu secara otomatis. Artinya, tegangan output (keluaran) DC dari voltage regulator tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan input (masukan), Beban pada output dan juga Suhu. Tegangan Stabil yang bebas dari segala gangguan seperti terhadap noise ataupun fluktuasi (naik-turun) sangat diperlukan untuk mengoperasikan peralatan elektronika yang terutamanya pada peralatan elektronika dan sifatnya digital, yaitu contohnya pada mikrokontroler ataupun mikroprosesor.

Ada berbagai jenis voltage regulator dan salah satunya adalah voltage regulator menggunakan IC voltage regulator. Dan salah satu tipe IC voltage regulator yang paling sering ditemukan adalah tipe 7805 yaitu IC voltage regulator yang mengatur tegangan output stabil dengan tegangan 5 Volt DC.

Terdapat beberapa pengelompokan pengatur regulator, diantaranya: berdasarkan jumlah terminal (3 dan 5 terminal), dan didasarkan linear voltage regular dan switching voltage regulator. Sedangkan pada cara pengelompokan yang ketiga (terakhir) adalah dengan menggolongkannya menjadi tiga (3) tipe antara lain: Fixed Voltage Regulator, Adjustable Voltage Regulator serta terakhir adalah Switching Voltage Regulator.

Berikut ini, yaitu penjelasan singkat mengenai: tiga (3) Jenis IC pengatur tegangan DC (DC voltage regulator, yaitu:

1. Fixed Voltage Regulator

Fixed Voltage Regulator memiliki nilai tetap yang tidak bisa diset sesuai keinginan rangkaian, tegangannya telah ditetapkan oleh produsen IC sehingga tegangan DC yang diatur juga tetap sesuai dengan spesifikasi pada IC. Misal: IC Voltage Regulator 7805, maka output tegangan DC-nya juga hanya 5V DC. ada 2 tipe pengatur tegangan tetap: positif voltage regulator, negatif voltage regulator. IC positif volage regolator sama dengan IC negatif, yang membedakan adalah polaritas dalam tegangan outputnya.

Jenis IC voltage regulator yang sering ditemukan di Pasaran tipe 78XX. Tanda XX dibelakang adalah kode angka yang menunjukan tegangan output DC IC Voltage Regulator. Contoh 7805, 7809, 7812 dan lain sebagainya. IC 78XX merupakan IC jenis Positive Voltage Regulator.

Dibawah ini adalah Rangkaian Dasar untuk IC LM78XX beserta bentuk Komponennya (Fixed Voltage Regulator).

Gambar 2.44. Fixed Foltage Regulator

2. Adjust Voltage Regulator

Adjustable Voltage Regulator memiliki suatu range tegangan output tertentu sehingga akan dapat disesuaikan kebutuhan rangkaian. Adjust voltage regolator terdiri dari positive adjustable voltage regulator, negative adjustable voltage regulator. Contoh IC positive adjustable voltage regulator adalah LM317 yang mempunyai range ataupun rentang tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt DC. Dan contoh IC negative adjustable voltage regulator adalah LM337 yang mempunyai range atau jangkauan tegangan sama dengan LM317. Dan dibawah ini adalah rangkaian dasar IC LM317 beserta bentuk komponennya:

Gambar 2.45. Adjust Voltage Regulator

3. Switching Voltage Regulator

Memiliki desain, konstruksi dan cara kerja berbeda dengan IC dari (fixed dan adjustable voltage regulator). IC ini memiliki kemampuannya yang dapat mengalihkan penyediaan energi listrik ke medan magnet yang memang difungsikan sebagai penyimpan listrik dan merangkainya harus ditambah induktor dan berfungsi penyimpan listrik.


Konsep Dasar RFID

1. Definisi RFID

Menurut Jutono Gondohanindijo dalam Jurnal Majalah Ilmiah Informatika (2010:30), bahwa "RFID adalah teknologi nirkabel kompak yang memanfaatkan frekuensi radio untuk identifikasi otomatis terhadap benda atau manusia".

RFID mengirimkan informasi atau data antara RFID tag dan RFID reader, sehingga tidak perlu kontak fisik di antara mereka dalam komunikasi. Sistem pelaksanaan RFID memerlukan server lokal, pembaca RFID, dan pra-dikodekan label (tag).

Sistem RFID merupakan suatu tipe sistem identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditrasmisikan oleh tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau lokasi, atau hal-hal khusus tentang produk-produk ber-tag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain.

Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag, reader, dan basis data. Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam sebuah sistem RFID adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning terhadap data yang tersimpan dalam tag, kemudian mengirimkan informasi tersebut ke sebuah basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag tersebut.

Secara sederhana, RFID dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi memanfaatkan Frekuensi Radio sebagai Identifikasi terhadap suatu objek. RFID dapat dipandang sebagai salah satu cara untuk pelabelan suatu objek. Pelabelan dalam hal ini, yaitu menggunakan kartu RFID (TAG) yang ditempatkan pada objek yang diindentifikasi. Fungsi TAG sama dengan label barcode, akan tetapi RFID mempunyai kelebihan daripada label barcode.

Tabel 2.7 Perbedaan RFID dan Barcode

Sumber: http://pccontrol.wordpress.com

2. Sistem RFID

Sistem RFID terdiri dari 4 komponen, diantaranya seperti dapat dilihat dari Gambar 2.34 yang dijelaskan, sebagai berikut:

a. Tag

Tag merupakan perangkat yang menyimpan informasi untuk identifikasi obyek. Tag RFID ini, sering juga disebut sebagai transponder.

b. Antena

Antena digunakan untuk mentransmisikan sinyal padafrekuensi radio, (diantara pembaca RFID dengan tag RFID).

c. Reader RFID

Reader RFID merupakan perangkat yang kompatibel dari tag RFID yang berkomunikasi secara nirkabel pada tag.

d. Software Aplikasi

Software Aplikasi adalah aplikasi di suatu workstation atau komputer akan membaca data tag melalui reader RFID baik tag dan reader RFID, dilengkapi antena sehingga dapat menerima dan menangkap dari gelombang elektromagnetik.

Gambar 2.46. Sistem RFID

3. Diagram Blok RFID

Sistem identifikasi pada RFID merupakan tipe sistem dari identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data yang ditransmisikan oleh tag dapat dibaca oleh reader RFID. Data yang diterima dalam reader RFID merupakan data yang diperoleh dari proses pentransmisian data dari tag. Karena tiap tag memiliki susunan nomor unik yang berbeda, maka RFID itu tergolongkan suatu teknologi yang sulit untuk dapat dipalsukan. Berikut, diagram blok RFID, dilihat dari gambar 2.35 dan 2.36:

Gambar 2.47. Komunikasi RFID dengan Komputer

Penjelasan dari proses pembacaan data dalam RFID adalah:

1. Proses pembacaan data yang terdapat di dalam tag RFID menggunakan gelombang radio.

2. Nomor seri yang tersimpan di dalam tag RFID akan dibaca oleh reader RFID & susunan angka setiap kartu tidak akan sama satu dengan lainnya.

3. Apabila tidak ada kesalahan pembacaan pada reader RFID, maka data akan dikirimkan oleh interface (komputer) yang bersangkutan.

4. Data output reader RFID ini, kemudian akan dikirim dalam suatu host yang ada pada komputer atau database komputer.

Gambar 2.48. Komponen Utama Sistem RFID

Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah mikro (microchip) dan sebuah antena. Chip mikro itu sendiri dapat berukuran sekecil butiran pasir, seukuran 0,4 mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-write, atau write-once read-many. Antena yang terpasang pada chip mikro mengirimkan informasi dari chip ke reader. Biasanya rentang pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang lebih besar mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi. Tag dapat di-scan dengan reader bergerak maupun stasioner menggunakan gelombang radio.


Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul " Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan RFID Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Victory Chingluh Indonesia.".

Terdapat banyak penelitian lain yang berkaitan dengan SKRIPSI penulis yang menunjang untuk penelitian yang akan dilakukan, diantaranya:

1. Penelitian pada Jurnal yang dilakukan oleh Hanifah, Iwan Setiawan dan Darjat di tahun (2011), dari Universitas Diponegoro berjudul "Aplikasi Smart Card Sebagai Pengunci Elektronis Pada Smart Home" yang membahas tentang sebuah aplikasi smart home yang dirancang dapat mengakses kartu cerdas sebagai kunci elektris pada pintu utama, serta dapat mengendalikan pintu, lampu, dan tirai secara otomatis dan manual. Desain sistem smart home menggunakan diagram statechart. Kartu cerdas yang digunakan adalah tipe contactless card keluaran PHILIPS yaitu Mifare® Classic. Pada sistem ini menggunakan sensor photodioda yang dapat mendeteksi gerakan suatu objek yang menghalanginya dan LDR (Light Dependent Resistor) untuk mendeteksi kondisi malam atau siang hari. Hal penting yang harus diperhatikan yaitu penerapan smart card pada pintu utama, pengendalian pintu, lampu, dan tirai jendela yang saling terintegrasi, serta desain sistem penggerak pintu dan tirai. Pada pengendalian motor pada pintu dan tirai menggunakan kendali logika Fuzzy. Metode Fuzzy dipakai mengatasi permasalahan tegangan turun pada catu daya yang dipakai menggerakkan beberapa motor pada sistem. Dalam penelitian, didapati smart home dapat bekerja secara keseluruhan.

2. Penelitian pada Jurnal yang dilakukan oleh Alief, Darjat, Sudjadi, pada tahun (2014), dari Universitas Diponegoro yang berjudul "Pemanfaatan Teknologi RFID Melalui Kartu Identitas Dosen Pada Prototipe Sistem Ruang Kelas Cerdas" pada penelitian ini membahas tentang membuat sistem ruang kelas cerdas yang memanfaatkan RFID melalui kartu identitas dosen sebagai media akses penggunaan ruangan kelas. Pada penelitian ini, dihasilkan sistem ruangan cerdas mengunakan RFID sebagai peralatan utama untuk mengenali pengguna sehingga hanya user yang telah teregistrasi dalam database yang dapat menggunakan ruang kelas. Dari hasil pengujian fungsi sistem RFID sebagai akses masuk ruang kelas secara keseluruhan sudah sesuai dengan algoritma yang diinginkan. Hanya tag yang nomor serinya telah teregistrasi pada reader RFID yang dapat akses untuk masuk ruang kelas. Dan user yang akan mengakses masuk ke kelas, datanya akan tersimpan dalam reader RFID.

3. Penelitian SKRIPSI dilakukan oleh Daliman, tahun (2013), dari STMIK Raharja yang berjudul "Sistem Keamanan Ruangan Kasir Perguruan Tinggi Raharja Menggunakan RFID Protection" dengan membahas tentang Perancangan RFID yang digunakan sebagai sensor untuk dapat membuka kunci, dari sistem ini juga menggunakan voice module sebagai sumber informasi pemberitahuan apakah ID Tag yang digunakan sesuai atau tidak dengan data yang tesimpan. Semua sistem ini menggunakan ATMega8 yang bertugas mengatur seluruh kegiatan sistem yang dirakit, yaitu menyimpan data tag RFID sebagai suatu akses masuk dengan cara membandingkan data RFID tag tersedia dan tersimpan di mikro module.

4. Penelitian pada Jurnal yang dilakukan oleh Fauzi, Djoko Purwanto, dan Suwito, pada tahun (2012), yang berjudul "Rancang Bangun Sistem Smart Class Dengan Kontrol Penggunaan Energi Listrik" dari penelitian ini membahas tentang kontroler smart class yang berbasis mikrokontroller. Kontroler smart class ini memiliki 4 sistem, antara lain: sistem RFID smart log in, sistem manual, sistem database, dan sistem otomatis. Dengan gambaran RFID disematkan dalam absensi dosen. Absen tersebut didekatkan pada RFID reader yang diletakan pada meja dosen. Selanjutnya RFID akan mengaktifkan mikrokontroler, kemudian mikrokontroller akan membaca kode pin dari RFID tersebut dan akan menyesuaikannya dengan database dalam memori EEPROM. Kemudian mikrokontroller mengaktifkan SSR (Solid State Relay) dan remote untuk menyalakan lampu dan AC. Setelah aktifitas pembelajaran selesai, RFID didekatkan kembali untuk mematikan lampu dan AC. jika saat di tengah pelajaran akan mematikan lampu, dosen cukup dimatikan secara manual.

5. Penelitian SKRIPSI yang telah dilakukan oleh Ma'mun, tahun (2010), berjudul "Rancang Bangun Sistem Otomasi Lampu dan Pendingin Ruangan." Pada penelitian ini membahas tentang sistem efisiensi energi listrik yang dapat menghidupkan dan memadamkan sebuah lampu dan pendingin ruangan dengan mendeteksi keberadaan manusia pada sebuah ruangan dnegan sensor pyroelectric (PIR), dan mempertimbangkan pada kondisi ruangan (intensitas cahaya dan suhu) menggunakan senor LDR dan LM35. Sistem ini dikordinasikan dalam suatu perangkat elektronika atau sebagai otak dari sistem, yakni mikrokontroller AVR ATMega8535.


BAB III

PEMBAHASAN

Tinjauan Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

Gambar 3.1. Gambar Perusahaan

Chingluh Group memulai operasi bisnisnya di tahun 1969 dengan mendirikan Taiwan Chingluh Shoes Co. Ltd. Oleh pendiri Chairmannya adalah Mr Su Chingluh. Lebih dari 40 tahun, chingluh sudah membangun reputasi bisnisnya dan kemampuan bisnisnya dankemampuan teknisinya mulai dari Taiwan dan mengembangkan bisnisnya denganfasilitas kelas dunia di China,Vietnam dan Indonesia.

PT.Victory Chingluh Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalamindustri yang memproduksi sepatu olah raga dengan pelayanan yang utuh denganmensuplai merk-merk global ternama, dengan pendapatan US$ 1 Milyar danmempunyai 16.000 Karyawan.

Dalam rangka menjaga kualitas produksinya, PT Victory Chingluh Indonesia telah menerapkan Sistem standart suhu pengeleman, dan Penegcekan Sistem Inspect pada barang jadi di lakukan 20% per line dari total sepatu yang di produksi setiap harinya.


Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Victory Chingluh Indonesia di dirikan pada tahun 2009 dengan peletakan batu pertama yang di laksanakan pada tanggal 19 September 2009. Setelah 12 bulan persiapan, satu fasilitas mahakarya yang terbaru dari chingluh Group beroperasi di bulan september 2010. PT. Victory Chingluh Indonesia terletak di Jalan Otonom No 48/49 Pasar Kemis Tangerang, Banten..

PT. Victory Chingluh Indonesia sangat fokus pada kualitas dan kepuasan konsumen, karena konsumen saat ini sangat kritis terhadap pemilihan barang, terutama konsumen pihak asing. Oleh karena itu Perusahaan ini 43 secara terus menerus berusaha untuk meningkatkan kualitas produk, melakuakan pengembangan produk dengan merk (NIKE).


Visi Misi dan Tujuan Organisasi

1. Visi Organisasi

Menekan kualitas serta mencari peluang bisnis dapat mengembang pegawai, selalu menjaga kelestarian lingkungan dan saling menguntungkan.

2. Misi Organisasi

a. Membuat Sistem manajemen yang bijaksana berdasarkan metode yang kreatif.

b. Mengontrol dengan ketat untuk memenuhi ketepatan.

c. Pengembangan yang berkesinambungan dengan menekan ramah lingkungan.

d. Menciptakan tempat kerja yang aman dengan memperhatikan kepentingan karyawan.

e. Pengembangan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pimpinan dimasa depan.

f. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen.

g. Pertanggung jawaban secara pragmatis di dalam kewajiban sosial.

3. Tujuan Organisasi

PT. Victory Chingluh Indonesia mempunyai tugas produksi sepatu dengan merk ternama di dunia, dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar industri sepatu di seluruh dunia.


Struktur Organisasi PT Victory Chingluh Indonesia

Sebuah Organisasi perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang mempunyai peranan penting dalam mendukung koordinasi dan penyatuan usaha, untuk mengunjukan kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Di samping itu organisasi perusahaan menggambarkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang di perlukan dalam suatu organisasi.

Struktur Organisasi merupakan tempat semua kegiatan administrasi dan mamanjemen yang di jalankan dengan mengadakan pembagian pekerjaan, sehingga memungkinkan di antara pegawai untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan berasama. Untuk mempermudah pengontrolan kerja serta mempertegas konsekuensi kerja setiap karyawan, maka di bentuk suatu wadah yang dapat membantu dalam setiap kepentingan, disamping itu juga dapat memberiakan bantuan dalam hubungan kerja.

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Perusahaan


Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi pada PT Victory Chingluh Indonesia :

A. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

Adapun tugas akhir yang harus di lakukan oleh Direktur Utama diantaranya :

1) Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan melakukan dan mengkoordinir semua departemen.

2) Memberhentikan dan mengangkat karyawan untuk menjabat sesuai struktur organisasi.

3) Memimpin rapat (meeting) manajerial.

4) Memotorisasi setiap pengeluaran keuangan perusahaan.

B. Tugas dan Tanggung Jawab General Manager

1) Membawahi seluruh aktivitas peruahaan dari mulai perencanaan sampai dengan pengawasan.

2) Mengorganisisr dan membentuk struktur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap Direktur Utama.

C. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Produksi

1) Bertanggung jawab atas kegiatan produksi, mulai dari produksi sampai dengan (manintenance) pemeliharaan pabrik.

2) Mengontrol jalan nya pekerjaan produksi dari mulai bahan baku samapi ke produksi jadi.

D. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Gudang

1) Bertanggung jawab dan mengontrol atas kegiatan kinerja staf gudang terhadap penerimaan kedatangan barang yang di kirim oleh suplier.

E. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Engineering

1) Bertanggung jawab dan mengontrol atas kegiatan kinerja staf Engineering dalam membuat sample sepatu yang akan di produksi dan melakukan trial untuk membuat sepatu pada setiap komponen.

F. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Quality

1) Bertanggung jawab dan mengontrol atas kinerja masing-masing bawahannya dalam pengecekan qualitas sepatu yang dihasilkan.

2) Membuat laporan Qualitas sepatu B Grade & C Grade

G. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Administrasi

1) Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan administrasi perusahaan, baik faktur di dalam perusahaan maupun arus perpajakan perusahaan.

2) Membuat laporan keuangan.

3) Mengurus dan menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan, seperti gaji karyawan, dan perhitungan biayas operasional perusahaan.

Manager administrasi membawahi :

a) Bagian Akuntansi

b) Bagian Personalian

c) Administrasi Pembelian

H. Tugas Bagian dan Tanggung Jawab PPIC

1) Memastikan pemenuhan permintaan dari bagian pemasaran.

2) Memastikan ketersediaan Raw dan Support material.

3) Bersama-sama dengan bagian gudang untuk merencanakan jadwal produksi dan rencana material.

I. Tugas Bagian dan Tanggung Jawab Teknisi

1) Memeriksa semua mesin produksi, alat-alat kerja dan listrik perusahaan.

2) Memperbaiki dan melakukan pemeliharaan mesin, alat-alat-alat kerja, listrik dan perusahaan.

3) Membuat laporan penggantian mesin atau alat-alat kerja yang tidak bisa di pakai lagi.

J. Tugas Kepala dan Tanggung Jawab Produksi

1) Mengontrol jalannya proses produksi.

2) Menerima Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perintah Lembur (SPL) yang di buat oleh planner sebagai acuan pekerjaan yang harus di tangani terlebih dahulu.

3) Memilih kerjaan yang hubungan dengan order barang yang harus di kerjakan terlebih dahulu.

4) Membuat laporan kepada Manager produksi setiap bulannya.

5) Merencanakan, mengkoordinasi dan mengawasi jalannya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah produksi di dalam ruang lingkup perusahaan.

6) Mengawasi hasil produksi sesuai dengan standart yang telah di tetapkan.

7) Melaporkan dan turut serta membantu dalam memecahkan masalah yang timbul dilingkungan pekerjaan atau produksi.

8) Membuat dan melaporkan hasil dari prooduksi.

9) Menetapkan dan merencanakan rencana kerja agar lebih efektif dan efisisen bagi kegiatan produksi yang telah dan akan dikerjakan oleh karyawan.

K. Tugas Bagian dan Tanggung Jawab Staff Gudang

1) Menerima barang masuk yang dikirim oleh suplier atas pemesanan barang dari bagian pembelian.

2) Bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya bahan baku atau alat-alat kerja yang di gudang.

3) Memeriksa stock bahan baku yang tersedia di gudang.

4) Melayani setiap departemen yang membutuhkan bahan baku atas pekerjaannya.

5) Membuat Laporan stock off name setiap akhir bulan.

L. Tugas Bagian Staff Engineering

1) Melakukan trial terhadap setiap komponen yang akan di produksi.

2) Membuat sample sepatu yang akan di produksi perusahaan.

3) Membuat PFC (Proses Flow Chart) pada setiap bagian komponen sepatu.

M. Tugas Bagian Staff MQAA

1) Melakukan audit internal diperusahaan sesuai jadwal dan melakukan pengecekan di setaip bagian yang sudah memiliki standart yang sudah di tetapkan oleh NIKE.

2) Membuat Report daily audit.

3) Membuat Report weekly audit.

N. Tugas Bagian QC

1) Meneliti apakah barang tersebut baik untuk digunakan.

2) Menetapkan standar sample warna atas bahan dasar yang telah digunakan.

3) Memisahkan sample jadi atau setengah jadi yang belum dicek kualitasnya.

4) Memastiakan kualitas Raw and Support Material dan finished Good sesuai spesifikasi.

5) Membuat keterangan bila ada barang reject.

O. Tugas Bagian Accounting & Finance.

1) Mengelola masuknya uang dan kuitansi biaya analisa.

2) Menyelenggarakan dan mempersiapkan dana untuk kegiatan perusahaan, serta mengatur penerimaan dan pengeluaran uang.

3) Melakukan pembayaran kepada suplier tepat sesuai jatuh tempo.

4) Memastikan pembuatan jurnal, laporan keuangan dan income statement.

5) Melakukan penagihan kepada customer tepat waktu.

6) Mengajukan pesanan pembelian ke bagian pembelian atau Purchase

7) Membuat estimasi mengenai penjualan minimal 3 bulan yang akan datang.

8) Memberikan laporan pertanggung jawaban mengenai penjualan kepada direktur.

9) Mengambil masukan mengenai saingan untuk diteruskan kepemimpin.

10) Menyediakan stock barang untuk 2 bulan.

11) Memberikan masukan mengenai barang yang akan dibeli.

12) Memberikan masukan bila ada produksi baru.

13) Membuat budgeting pengeluaran.

14) Penjualan barang harus ada estimasi kurang lebih 2 bulan.

P. Tugas Bagian Pembelian (Purchasing)

1) Mencari penawaran dan bernegosisasi dengan beberapa suplier.

2) Membuat Purchase Order dari hasil penawaran dan negosiasi dari daftar suplier terpilih.

3) Membuat laporan keuangan mingguan atau bulanan untuk permintaan pembelian (PP) dan permintaan pengeluaran uang (PPU).

4) Melakukan seleksi, evaluasi dan memantau kinerja suplier,

5) Menyelesaikan masalah dengan suplier apabila ada keluhan mengenai kualitas bahan baku.

Q. Tugas Manager personalia.

1) Menerima karyawan baru dan melakukan pendataan terhadap seluruh karyawan.

2) Bertanggung jawab atas absensi karyawan sebagai bahan perhitungan gaji dan upah karyawan.

3) Membuat slip gaji serta menghitung gaji dan upah karyawan.

4) Membagikan gaji pada karyawan dan melaporkannya kepada bagian keuangan.

5) Membuat rekap gaji karyawan dan melaporkannya kepada bagian keuangan.

6) Membuat surat pernyataan (SP) terhadap pelanggaran atasu kesalahan yang dilakukan oleh karyawan.

7) Membuat pengumuman setiap ada perubahan jam kerja atau perubahan yang lainnya menyangkut karyawan.

R. Tugas Bagian IT

1) Memastikan setiap sistem yang digunakan tidak ada masalah jaringan.

2) Memperbaiki jaringan yang bermasalah.

S. Tugas Bagian Receptionis

1) Menjawab panggilan telepon.

2) Menyambungkan pangilan masuk ke devisi yang bersangkutan.

3) Mengurus surat menyurat.


Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Membuat mekanisme pengamanan ruangan menjadi lebih sederhana, dengan hanya menggunakan kartu RFID sebagai akses masuk ruangan.

2. Agar mempermudah pengguna dalam mengakses ruangan, yang sebelumnya hanya menggunakan kunci biasa yang memakan waktu.

3. Memperkecil adanya kehilangan barang di dalam ruangan yang sudah di fasilitasi sistem pengamanan ruangan.


Langkah-langkah Perancangan

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang akan digunakan meliputi RFID RC-522, sensor Infrared, Relay, motor DC, Push Button dan mikrokontroller Raspberry Pi. Perancangan perangkat kerasnya menggunakan Raspberry Pi sebagai media untuk menanamkan program kedalam mikroprosessor dan perancangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan program Python pada Putty.

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram Blok pada gambar 3.1. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem "Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan RFID Berbasis Raspberry Pi Pada PT Victory Chingluh Indonesia".

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut :

a. Alat yang digunakan meliputi :

1. Laptop

2. Software Putty

3. Software Remote Desktop Connection

4. Win32 Disk Imager

b. Bahan-bahan yang digunakan :

1. Raspberry Pi

2. USB Wireless TP-Link WN722N

3. Adapter

4. Gearbox motor DC

5. Kabel Jumper

6. Acrylic

7. Papan

8. Lem

9. Relay

10. Kartu RFID berikut readernya

11. Push Button

12. Cutter


Diagram Blok

Pada umumnya perancangan prototype seperti ini terdiri dari banyak komponen, maka untuk menyederhanakan dalam menganalisa digunakan diagram blok. Dimana tiap-tiap komponen digambarkan oleh sebuah kotak yang mempunyai input dan output, sedangkan didalamnya dituliskan bentuk transfer fungsi dari komponennya.

Gambar 3.3. Diagram Blok Rangkaian Sistem

Keterangan dan penjelasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut :

1. Catu Daya : Digunakan sebagai pemberi tegangan untuk

raspberry pi.

2. Tp-link WN722 : Digunakan sebagai penangkap sinyal wifi pada

raspberry pi.

3. RFID Reader : Digunakan sebagai media pembaca kartu rfid

4. Raspberry Pi : Digunakan sebagai komponen utama atau sebagai

mikroprosessor dalam rangkaian sistem.

5. Sensor Infrared : Digunakan sebagai pendeteksi adanya penghalang

6. Relay : Digunakan sebagai saklar untuk motor gearbox

7. Motor Gearbox : Digunakan sebagai motor untuk menggerakkan

pintu ruangan.


Cara Kerja Alat

Pada bagian ini menjelaskan bagaimana sebuah sistem pengamanan ruangan dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada sistem yang di bangun ini menggunakan rfid reader sebagai komunikasi antara rfid dengan raspberry pi. Setiap rfid yang memiliki akses untuk masuk ke ruangan, apabila ingin mengakses ruangan, rfid diarahkan pada rfid reader. Setelah rfid reader menerima data input dari rfid lalu data akan diproses pada raspberry pi yang nantinya akan mengizinkan user untuk mengakses ruangan.


Pembuatan Alat

Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak.


Perangkat Keras (Hardware)

1. Rangkaian Catu Daya

Catu daya merupakan bagian yang sangat penting. Karena tanpa adanya catu daya, maka semua rangkaian tidak akan bekerja. Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplay tegangan keseluruh rangkaian yang ada. rangkaian catu daya yang dibuat mempunyai keluaran 5 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen raspberry pi.

Gambar 3.4. Rangkaian Catu Daya

2. Rangkaian RFID Reader

Gambar 3.5. Rangkaian RFID Reader

Sistem ini menggunakan RFID RC-522 sebagai media pembaca kartu rfid yang digunakan sebagai akses untuk masuk ruangan. RFID RC-522 sendiri memiliki beberapa pin, yaitu pin 1 sebagai sumber tegangan yang diberi tegangan +3.3V dan terhubung dengan pin yang sama pada raspberry pi, pin 2 sebagai reset yang terhubung dengan pin GPIO25 pada raspberry pi, pin 3 sebagai ground yang terhubung dengan pin ground pada raspberry pi, pin 5 sebagai Master In Slave Out (MISO) yang terhubung dengan pin GPIO9 pada raspberry pi, pin 6 sebagai Master Out Slave In (MOSI) yang terhubung dengan pin GPIO10 pada raspberry pi, pin 7 sebagai SCLK yang terhubung dengan pin GPIO11 pada raspberry pi dan yang terakhir pin 8 sebagai SS yang terhubung dengan pin GPIO8 pada raspberry pi.

Prinsip kerja dari rangkaian RFID RC-522 ini adalah ketika ada kartu rfid didekatkan, RFID RC-522 mengirim data ke Raspberry Pi agar di olah datanya.

3. Rangkaian Pengendali Motor DC

Gambar 3.6. Rangkaian Pengendali Motor DC

Rangkaian pengendali relay adalah rangkaian yang digunakan untuk mengendalikan kontak relay yang menghubungkan dan tidak menghubungkan rangkaian motor DC dengan tegangan catu daya. Sehingga motor DC tersebut dapat bergerak maju dan mundur sesuai dengan tegangan yang masuk pada kaki motor DC tersebut.Pada rangkaian pengendali relay ini, ditampilkan bagaimana relay dapat dikendalikan setelah menerima olahan data yang dikirim oleh raspberry pi, dari gambar tersebut bisa disimpulkan, rangkaian tersebut diberi tegangan +5v, dan ada inputan dari pin raspberry pi, yakni pin GPIO23 dan pin GPIO24.

Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah ketika raspberry pi mengirim datanya yang telah diolah, lalu rangkaian pengendali motor dc ini mengambil perannya, yaitu menggerakkan motor dc sesuai hasil dari data yang telah diolah oleh raspberry pi.

4. Rangkaian Sensor Inframerah

Gambar 3.7. Rangkaian Sensor Inframerah

Untuk mendukung semua rangkaian dalam sistem pengamanan ruangan ini, dibuat juga rangkaian sensor inframerah, dimana kegunaannya dalam rangkaian ini untuk mendeteksi keberadaan objek di pintu, agar tidak menutup selama masih ada objek. Rangkaian ini memerlukan tegangan sebesar +5v yang diambil dari pin yang ada di raspberry pi, dan menghbungkan ke pin GPIO18 sebagai transportasi datanya.

Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah, saat sensor mendeteksi adanya objek yang menghalangi, pintu ruangan tidak akan menutup.

5. Rangkaian Push Button

Gambar 3.8. Rangkaian Push Button

Dalam rangkaian sistem pengamanan ruangan ini diperlukan juga push button. Dimana berfungsi sebagai akses untuk keluar dari ruangan, rangkaian yang diberi tegangan sebesar +3.3v dari pin raspberry pi ini dihubungkan juga pada pin GPIO, yakni pin GPIO4 yang juga sebagai transportasi data.

6. Rangkaian Raspberry Pi

Gambar 3.9. Rangkaian Raspberry Pi

Rangkaian raspberry pi ini merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian alat. Dan dalam rancangan ini, raspberry pi berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan. Raspberry pi B+ ini memiliki berbagai pin yang digunakan untuk menampung input dan output data dan terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian pendukung lainnya.


Perangkat Lunak (Software)

Pada bagian perancangan perangkat lunak ini, ada beberapa langkah – langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan listing program yang diinginkan sesuai dengan perancangan perangkat keras. Pada perancangan perangkat lunak ini menggunakan program python yang digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .py. File tersebut akan dimasukkan kedalam raspberry pi, sehingga raspberry pi akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada listing program tersebut yang digunakan untuk mengendalikan input dan output dari raspberry pi untuk operasi membuka pintu, dan menutup kembali. Adapun layar program python adalah sebagai berikut :

Gambar 3.10. Layar Program Python

Untuk menjalankan program python, terlebih dahulu jalankan aplikasi putty, karena raspberry pi tidak memiliki layar untuk dioperasikan oleh karena itu digunakanlah aplikasi putty untuk meremot raspberry pi.

Gambar 3.11. Aplikasi Putty

setelah berhasil login, selanjutnya adalah menuliskan listing program pada file yang sudah dibuat dengan menuliskan "sudo nano security.py"

adapun tampilan listing program yang dibuat adalah sebagai berikut :

Gambar 3.12. Listing Program


Flowchart Sistem

Pada pembuatan sebuah sistem diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur dan langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem yang sedang berjalan sebagai berikut :

Gambar 3.13. Flowchart Sistem


Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan Yang Dihadapi

Dalam penelitian ini terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di PT. Victory Chingluh Indonesia, permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Sistem keamanan masih manual.

2. Sering terjadinya kehilangan barang.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Membuat sistem pengaman ruangan menggunakan kartu rfid.

2. Meminimalisir terjadinya kehilangan barang.


User Requirement

Pada User Requirement ini berisi tabel Elisitasi 1, 2, 3 dan final. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan / berdasarkan pada observasi dan wawancara.


Elisitasi tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem pengamanan ruangan yang diusulkan.

Berikut saya lampirkan Gambar Elisitasi Tahap I :

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.2. terdapat 5 requirement yang optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-5 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem pengamanan berbasis raspberry pi tetap dapat running tanpa error. Ke-5 requirement tersebut merupakan kerangka tambahan untuk memperlengkap sistem yang menjadikan sistem ini akan semakin complete.

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting

D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting

I ( Imnessential) : Diluar sistem atau dieliminasi


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut :

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical L : Low

O : Operational M : Middle

E : Economic H : High


Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar dari prototype pengamanan ruangan yang akan dibentuk. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 12 requirement final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem pengamanan ruangan berbasis raspberry pi.

Tabel 3.4. Final Elisitasi

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Pada bab ini akan membahas tentang proses uji coba dari masing-masing rangkaian dan proses demi proses yang dilakukan oleh sistem untuk dapat memastikan bahwa perangkat keras dan perangkat lunak yang telah dibuat dapat bekerja dengan baik dan dapat digunakan serta satu sama lain kompak dalam menjalankan sistem sesuai dengan perancangan sistem.


Pengujian Black Box Sistem Pada Saat Inisialisasi Kartu RFID

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan prototype pengamanan ruangan finish goods menggunakan rfid berbasis raspberry pi pada PT. Victory Chingluh Indonesia, untuk pengujian pada sistem, yaitu sebagai berikut:

Pengujian Black Box Sistem Pada Saat Inisialisasi Kartu RFID

Tabel 4.1. Pengujian Black Box Sistem Pada Saat Inisialisasi Kartu RFID


Pengujian Push Button

Tabel 4.2 Pengujian Push Button


Pengujian Pengendali Motor DC

Rangkaian pengendali motor DC digunakan untuk mengendalikan motor DC untuk melakukan perputaran ke arah kanan dan atau kiri, dalam hal ini untuk melakukan proses membuka dan menutup pintu. Dimana dalam perancangannya pegendali motor DC diberi inputan 1 atau 0, berikut adalah tabel dari pengujian pengendali motor DC :

Tabel 4.3. Pengujian Pengendali Motor DC


Flowchart Program

Gambar 4.1. Flowchart Program

Dapat dijelaskan gambar 4.1 Flowchart program prototype pengamanan ruangan finish goods menggunakan rfid yang berjalan pada PT. Victory Chingluh Indonesia yaitu terdiri dari :

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai "Mulai" dan "Selesai" pada aliran proses flowchart sistem pengamanan ruangan finish goods menggunakan rfid.

2. 5 (lima) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang dimulai dari mencari koneksi, input ip address, masuk menu login, inisialisasi kartu rfid hingga pintu ruangan terbuka.

3. 3 (tiga) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika "ya" dan "tidak", yaitu : Apakah wifi terkoneksi jika "Ya" maka akan masuk menu input ip address raspberry dan kalau tidak akan kembali ke cek koneksi wifi, inisialisasi kartu rfid benar jika "ya" maka pintu ruangan akan terbuka jika "tidak" akan pintu ruangan tidak akan terbuka.

4. 1 (satu) simbol input/output yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: mengecek koneksi wifi.


Analisa

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak yang telah dimasukkan kedalam . Hasil analisa dari listing program dan akan diberikan gambar tampilan display pada serial monitor raspberry pi . Pada listing program utama akan ditampilkan sebagai berikut :

Scan for cards

(status,TagType) = MIFAREReader.MFRC522_Request(MIFAREReader.PICC_REQIDL)

# Jika Kartu RFID Ditemukan

#==========================

if status == MIFAREReader.MI_OK:

print "Kartu RFID Terdeteksi.."

# Baca UID dari kartu RFID

(status,uid) = MIFAREReader.MFRC522_Anticoll()

# Jika kartu RFID mempunyai UID, Lanjutkan ke proses berikutnya.

if status == MIFAREReader.MI_OK:

# Tampilkan UID dari kartu RFID

UIDcode = str(uid[0])+str(uid[1])+str(uid[2])+str(uid[3])

print UIDcode

if UIDcode == andi or UIDcode == budi or UIDcode == riski or UIDcode == reza:

print "Kartu RFID Anda dikenal"

GPIO.setup(16, GPIO.OUT)

GPIO.setup(18, GPIO.OUT)

GPIO.output(16,GPIO.LOW)

GPIO.output(18, GPIO.HIGH)

time.sleep(3)

GPIO.output(16, GPIO.HIGH)

GPIO.output(18, GPIO.LOW)

time.sleep(3)

GPIO.output(16, GPIO.HIGH)

GPIO.output(18, GPIO.HIGH)

else:

print "Kartu RFID tidak dikenal"

import RPi.GPIO as GPIO

import time

from time import sleep

GPIO.setwarnings(False)

GPIO.setmode(GPIO.BCM)

GPIO.setup(4, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP)

while True:

input_state = GPIO.input(4)

if input_state == False:

print "Tombol ditekan"

# Setup GPIO untuk kontrol Motor DC

#===================================

GPIO.setup(23, GPIO.OUT)

GPIO.setup(24, GPIO.OUT)

#-----------------------------------

#===================================

# Subrutin Buka pintu =

#===================================

GPIO.output(23,GPIO.LOW)

GPIO.output(24, GPIO.HIGH)

time.sleep(3) # Jeda 3 detik

#===================================

# Subrutin Tutup Pintu =

#===================================

GPIO.output(23, GPIO.HIGH)

GPIO.output(24, GPIO.LOW)

time.sleep(3) # Jeda 3 detik

#===================================

# Subrutin Stop Pintu =

#===================================

GPIO.output(23, GPIO.HIGH)

GPIO.output(24, GPIO.HIGH)


Implementasi

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga prototype pengamanan ruangan dapat dirancang dan dibuat, sehingga melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, oleh karena itu sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut.

Tabel 4.4. Time Schedule Implementasi Program

1. Mengumpulkan data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan.

2. Perancangan sistem

Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user.

3. Pengujian sistem

Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan pemasangan hardware dan Software.

4. Perbaikan sistem

Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user.

5. Training user

Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.

6. Implementasi sistem

Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program.

7. Dokumentasi Sistem

Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.


Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.


Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian dalam pembuatan prototype pengamanan ruangan adalah

Tabel 4.5. Estimasi Biaya




BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil perancangan alur dan pembahasan prototype pengamanan ruangan menggunakan RFID diatas dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya :

1. Kartu RFID di tempelkan pada RFID reader yang nantinya data berbentuk kode unik dari kartu RFID akan di proses pada raspberry pi sehingga memberikan akses masuk pada ruangan.

2. Kartu RFID harus didaftarkan terlebih dahulu untuk mendapatkan kode unik yang di gunakan untuk sistem pengamanan.

3. Sistem pengamanan bekerja sesuai kode unik yang diterima oleh raspberry pi. kode unik yang diterima raspberry pi akan diolah sehingga hanya akan memberi akses untuk kode unik yang valid.


Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut :

1. Sistem pengamanan ruangan menggunakan RFID ini diharapkan dapat terkoneksi dan tersimpan ke database.

2. Sistem diharapkan menggunakan buzzer agar memberi tahu user bahwa kode unik yang diterima oleh raspberry pi tidak valid.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Dyah Siti Istiqomah. 2013. "Prototipe Counter Kendaraan Di ruang Parkir Berbasis Mikrokontroler AT89S51". Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA.

Franky Chandra, DeniArifianto. 2011. "Jago Elektronika Rangkaian Otomatis". Jakarta: PT. Grasindo.

Guritno, Suryo, Sudaryono dan UntungRahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Handaya, W.B.T, dan HakimHartanto. 2011. "Pengembangan Aplikasi Berbasis Website Untuk Jejaring Dan Komunikasi Dalam Organisasi Majelis Agama Konghucu Indonesia (MAKIN)". Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2, September 2011.

Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Indra Satria Luhur. 2010. "Perancangan Alat Penghitung Jumlah Orang Dalam Suatu Ruangan Dengan Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokontroler AT89S52". Universitas Sumatera Utara (USU).

John, Bird. 2010. "Electrical And Electronic Principles And Technology". Oxford: PT. Elsevier & Technology.

Muhammad Haqiqi, Waskitho Wibisono, dan Henning Titi Ciptaningtyas. 2013. "Deteksi Aktivitas Pintu Berbasis Sensor Getaran Pada Mikrokontroler Arduino yang Terintegrasi dengan Smartphone Android untuk Pengembangan Sistem Pemantau Ruangan yang Adaptif". Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.

Purnama, Rangsang. 2010. "Mari Mengenal J2ME". Jakarta: Prestasi Pustaka.

Rajasa, Ya'umar, danSuyanto. 2013. "RancangBangunPrototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis O.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth". Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.

Randall, Bob. 2010. Vibration Based Condition Monitoring. University of New South Wales.

Safaat, Nazruddin. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Jakarta : Informatika.

Santoso, Martinus, danSugiyanto. 2013. "Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler". Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.

Saputra, Dedy Cahyadi, dan Awak H.K. 2010. "Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)".Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3, September 2010.

Sasankar, A.B, Vinay Chavan. 2011. "Survey of Software Life Cycle Models by Various Documented Standards". International Journal of Computer Science & Technology IJCST Vol. 2, Issue 4, Oct. - Dec. 2011.

Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

Siddiq, AsepJafar. 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website", Makalah Halaman: 4.

Simarmata, Janner. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak". Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. "Pengantar Analisa Sistem". Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.

Sulistyowati, dan Dedi Dwi Febriantorodi. 2012. "Perancangan Prototype Sistem Kontrol dan Monitoring Pembatas Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler". Jurnal IPTEK Vol. 16, No. 1, Mei 2012.

Supriyadi. 2013. "Pemanfaatan Teknologi Bluetooth Untuk Indikator Posisi Suatu Benda". STMIK Raharja Tangerang.

Susaptoyono, Yogyo. 2012. "Bluetooth". Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: BumiAksara.

Syahid. 2012. "RancangBangun Robot BerodaBerbasis Android Menggunakan Komunikasi USB". ISSN: 2252-4908 Vol. 1, No. 2, Agustus 2012.

Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wahana. 2012. "Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet dan Handphone". Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Wirdasari, Dian. 2010. "Membuat Program Dengan Menggunakan Bahasa C". Jurnal SAINTIKOM Vol. 8, No. 1, Januari 2010.

Wiyancoko, Dudy. 2010. "DesainSepeda Indonesia". Jakarta: PT. Dumedia Desain.

Zain, Ruri Hartika. 2012. "Aplikasi Pagar Elektrik Pada Keamanan Fasilitas Lembaga Permasyarakatan Dilengkapi Alarm Deteksi Pemutusan Arus Listrik Dan Sensor Menggunakan Jaringan Komputer". Jurnal Momentum Vol. 13, No. 2, Agustus 2012.


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.7. Daftar Nilai
A.8. Formulir Seminar Proposal
A.9. Sertifikat Toefl
A.10. Sertifikat Prospek
A.11. Sertifikat IT Internasional
A.12. Sertifikat IT Nasional
A.13. Curiculum Vitae
  

Lampiran B

B.1. Hasil Wawancara
B.2. Hasil Observasi
B.3. Elisitasi
2015/2016

Contributors

Manson Wahid Akbar