SI1131468576: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Tujuan dan Manfaat Penelitian)
Baris 542: Baris 542:
 
==Tujuan dan Manfaat Penelitian==
 
==Tujuan dan Manfaat Penelitian==
 
===Tujuan Penelitian===
 
===Tujuan Penelitian===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Untuk merancang dan membuat sistem pengamanan ruangan berbasis raspberry pi dengan rfid sebagai akses masuk ruangan.''' </p></div>
+
<p style="line-height: 2">Tujuan dari penelitian ini adalah :</p></div>
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah dapat membuat sistem pengamanan ruangan menggunakan rfid sebagai akses masuk ruangan.</p></div>
+
  
===Manfaat  Penelitian===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Manfaat individual'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">a. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">b. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi aplikasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">c. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Manfaat Fungsional'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">a. Memberikan kenyamanan karyawan saat bekerja sehingga tidak perlu direpotkan dengan keadaan meja kerja yang sempit.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">b. Dengan disediakannya kemudahan oleh alat ini, karyawan dapat bekerja lebih efektif sehingga pekerjaan rampung dengan cepat.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Manfaat Operasional'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">a. Menambah semangat kerja karyawan setelah adanya pengontrolan laci pada meja perkantoran ini.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">b.
+
Memberikan solusi cepat, saat karyawan membutuhkan suatu perlengkapan yang berada pada lacimeja kantor.</p></div>
+
  
==Metode Penelitian==
+
<p style="line-height: 2">'''1. Tujuan individual''' </p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 +
 +
<ol>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Untuk memenuhi syarat kelulusan skripsi</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Memberikan  kepuasan  karena  dapat  menciptakan  sesuatu  yang bermanfaat bagi RSUD Kota Tangerang</li></ol>
 +
</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">'''2. Tujuan Fungsional''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2"> Untuk mengetahui sistem kerja pot tanaman pintar berbasis ''Internet Of Things'' (IOT)
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">'''3. Tujuan Operasional''' </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2">Mengembangkan suatu sistem pot tanaman pintar</p></div>
 +
 +
====Manfaat  Penelitian====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2"> Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini ialah :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''1. Bagi Peneliti''' </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan skripsi ini, maka dilaksanakan suatu penelitian sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang diharapkan. Adapun metodelogi penelitian yang dilakukan adalah:</p></div>
+
<p style="line-height: 2">memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''2. Bagi Fungsional''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembangan teknologi aplikasi dibidang teknologi dan informasi</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in"><p style="line-height: 2">'''3. Bagi Operasional''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Memberikan kemudahan bagi karyawan untuk memantau tanaman di RSUD Kota Tangerang</p></div>
 +
 +
==Metode Penelitian==
 
===Metode Pengumpulan Data===
 
===Metode Pengumpulan Data===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<ol>
<p style="line-height: 2">'''1. Pengamatan (Observation)'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Observasi (Pengamatan)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
+
Melalui  pengamatan dan pengalaman yang  didapat  untuk  mengetahui proses pengerjaan untuk menghasilkan pot tanaman pintar berbasis internet of thing yang di gunakan untuk sebagai pengontrolan tanaman, melalui pengamatan lapangan untuk memperoleh informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang di butuhkan, tentunya ekonomis dan terjangkau, namun teteap memenuhi keriteria.</p></li>
<p style="line-height: 2">Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan </p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Wawancara<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in"> Metode ini dilakukan untuk bertanya langsung pada stakeholder sebagai acuan untuk merumuskan masalah yang dihadapi.</p></li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Metode Observasi<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in"> Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung ataupeninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah tugas-tugas pokok di tempat pembudidayaan jamur</p></li>
<p style="line-height: 2">selama dua bulan September-Oktober 2015 pada PT. Fosta Unggul Perdana, yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
+
<p style="line-height: 2">jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah sejarah, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab pada PT. Fosta Unggul Perdana.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">'''2. Wawancara'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
+
<p style="line-height: 2">Pada metode ini penulis melakukan proses wawancara yang dilakukan langsung kepada pegawai di kantor instansi tersebut, atas nama Bapak Sumaryono selaku Stakeholder </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
+
<p style="line-height: 2">ingin membuat sebuah alat yang dapat mempermudah kegiatan kerja, khususnya dibagian meja perkantoran guna memberikan solusi cepat saat karyawan membutuhkan </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
+
<p style="line-height: 2">suatu perlengkapan yang berada pada laci meja kantor tersebut.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">'''3. Studi Pustaka'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
+
<p style="line-height: 2">Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau ''literature review'' yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
+
<p style="line-height: 2">tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.</p></div>
+
  
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Metode Studi Pustaka<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">Studi pustaka adalah upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku buku, laporan penelitian, tesis atau disertas, peraturan-peraturan, ketetetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku buku dan literature yang ada seperti CCIT Jurnal Perguruan Tinggi Raharja</p></li>
 +
</ol>
  
 
===Metode Perancangan===
 
===Metode Perancangan===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Dalam laporan skripsi ini perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan ''flowchart'' yang didisain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan diagram blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: aplikasi IDE arduino, mikrokontroller arduino uno, memanfaatkan kontrol suara (''voice'') pada layanan ''google voice''.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Dalam melaporkan skripsi ini perancangan yang digunakan adalah metode sistem ''Flowchart'' gimana tahap demi tahap proses pembuatan Pot Tanaman Pintar Berbasis  ''Internet Of Things'' Pada Rsud Kota Tangerang dijabarkan dengan tujuan.</p></div>
  
 +
===Metode Pengujian===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2"> Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian ''black box'', karenaberfokus pada domain informasi dari perangkat lunak</p></div>
  
===Metode Prototipe===
+
==Sistematika Penulisan==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode ''rapid throwaway prototyping'', karena dengan metode ini sistem yang dibangun dari awal dapat disempurnakan pada tahapan awal pengembangan sistem tersebut. </p></div>
+
<p style="line-height: 2">Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini,   maka dikelompokan materi penulisan menjadi 5 ( lima ) bab yang masing-masing bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh yaitu :</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''BAB I PENDAHULUAN'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2"> Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup penelitian, , metode penelitian dan sistematika penulisan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''BAB II LANDASAN TEORI'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalampenyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Bab ketiga ini berisikan tinjauan organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, komponen yang digunakan, berikut pembahasannya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2"> Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap ''Internet Of Things''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''BAB V PENUTUP'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR PUSTAKA'''</p></div>
  
===Metode Pengujian===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR LAMPIRAN'''</p></div>
 +
 
 +
{{pagebreak}}
 +
 
 +
 
 +
{{pagebreak}}
 +
 
 +
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 +
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
 +
==Teori Umum==
 +
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''1. Definisi Sistem'''</div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Pratama (2014:07) <ref name="Pratama. 2014. ''Sistem Informasi dan Implementasinya''. Bandung: BI Obses">Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. ''Sistem Informasi dan Implementasinya''. Bandung: BI Obses</ref> “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.”</P></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Eddy (2014:78) <ref name="Eddy. 2014. ''Sistem Informasi Geografis''. Bandung: BI Obses">Prhasta, Eddy. 2014. ''Sistem Informasi Geografis''. Bandung: BI Obses</ref> “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut keterkaitannya didalam mencapai tujuan.”</P></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok Objek yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.</P></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
2. Definisi Perancangan Sistem</b></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Darmawan (2013:227)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. Verzello/John Reuter III. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011:141)<ref name="Al-Jufri. 2011. ''Sistem Informasi Manajemen Pendidikan''. Jakarta: PT. Smart Grafika">Al-Jufri. 2011. ''Sistem Informasi Manajemen Pendidikan''. Jakarta: PT. Smart Grafika</ref>, “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>3. Tujuan Perancangan Sistem</b></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Deni Darmawan (2013:228)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).</li></ol>&nbsp;
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
4. Tahap Perancangan Sistem</b></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:228)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).</li></ol>
 +
&nbsp;
 +
===Konsep Dasar Pengontrolan===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''1. Definisi Pengontrolan'''</div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref>, “Suatu sistem control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia(otomatis)”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dan sistem kontrol bisa diartikan jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang di inginkan terhadap perubahan waktu.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup(Closed-loop Control System).</p></div>
 +
 
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''2. Jenis-Jenis Pengontrolan'''</div>
 +
 
 +
<ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem Kontrol Loop Terbuka</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref> sistem kontol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontol ini nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”</p></div>
 +
 
 +
 
 +
<div align="center"><img width="300" height="100" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/dhhqHY94eNw-5dlfwcT4VzAnyKySRXdgiwkkVMHT7a4=w365-h88-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.1</b> Sistem Pengendali Loop Terbuka</p>
 +
 
 +
 
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sumber : Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem Kontrol Loop Tertutup</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref> sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang di lakukan”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.</p></div>
 +
 
 +
 
 +
 
 +
<div align="center"><img width="300" height="100" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-LqtWw0unr4g/VXUiRvsRmhI/AAAAAAAAA7Q/y-13fEHajWs/w464-h131-no/Sistem%2BLoop%2BTertutup.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.2</b> Sistem Pengendali Loop Tertutup</p>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sumber : Erinofiardi (2012) <ref name="Erinofiardi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu">Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. ''Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan''. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu</ref></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Gambar di atas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim kealat terkendali.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagi sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroller.</p></div>
 +
 
 +
===Konsep Dasar Prototipe===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''1. Definisi Prototipe'''</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian ''black box testing'', ''blackbox testing'' adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan ''software''. Karena itu, uji coba ''black box'' memungkinkan pengembangan ''software'' untuk membuat himpunan kondisi ''input'' yang melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian ''black box'' berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:62)<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, ''Prototype'' adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:229)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan ''Prototype'' adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''2. Jenis-Jenis Prototipe'''</div>
  
===Metode Analisa===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Model Analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan ''Data Flow Diagram'' (DFD). Pada tahap ini menjelaskan secara konseptual sistem yang sedang berjalan yang digambarkan melalui diagram aliran data, yang secara grafis menandai proses-proses serta aliran data. ''Data Flow Diagram'' (DFD) sering digunakan untuk menggunakan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir, atau lingkungan fisik dimana data tersebut tersimpan.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: (Simarmata, 2010:64)<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>,</p></div>
 +
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prototipe Evolusioner (''Prototype Evolusionary'')<br>Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.</li>
  
==Sistematika Penulisan==
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prototipe Persyaratan (''Requirement Prototype'')<br>dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.</li></ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penulisan laporan skripsi ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Adapun sistematika penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut:</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> '''BAB I PENDAHULUAN''' </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Langkah-langkah pembuatan ''Prototype Evolutionary'' ada empat langkah, yaitu :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> '''BAB II LANDASAN TEORI''' </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> '''BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat PT. Fosta Unggul Perdana, visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan wewenang serta tanggungjawab, komponen yang digunakan berikut pembahasannya.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> '''BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitiandari prototipe yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara, IDE arduino, mikrokontroller arduino uno, ''google voice'' dan ''bluetooth'' sebagai media ''interface'' untuk menerima perintah suara.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> '''BAB V PENUTUP''' </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.</p></div>
+
  
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''3. Keunggulan dan Kekurangan Prototipe'''</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.1</b> <i>Keunggulan dan Kekurangan Prototipe</i></p>
 +
<div align="center"><img width="500" height="400" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-gfUq8Znem2E/VXU7r7zuMLI/AAAAAAAAA70/h8BsSkDqEtk/w617-h549-no/Prototipe.png"/></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 +
<p style="text-align: left;">Sumber: Simarmata (2010:68)<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref></p></div>
 +
&nbsp;
 +
===Internet Of Thing===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Internet of things telah menjadi salah trend yang berkembang di dunia teknologi informasi. Banyaknya vendor-vendor software yang ternama seperti intel, samsung, microsoft, oracle, ibm, dll telah mengeluarkan platform-platform baru yang dikhususkan untuk Internet Of things, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Orisinil'''
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar."Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jika  kita  memiliki  komputer  yang  begitu  banyak  tahu  tentang semua hal itu. Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi  pemborosan,  kerugian,  dan  biaya.  Kita  akan  mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei."</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi Alternatif'''
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.  Casagras  (Coordination  and  support  action  for  global  RFID-related activities and standardisation) Mendefinisakan Internet of Things, sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.  SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c.  Mendefinisikannya bahwa Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda- benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d.  CORDIS</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Rencana aksi untuk Uni Eropa untuk memperkenalkan pemerintahan berdasarkan Internet of Things.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.  ETP EPOSS</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g.  Jaringan yang dibentuk oleh hal-hal atau benda yang memiliki identitas, pada  dunia  maya  yang  beroperasi  di  ruang  itu  dengan  menggunakan kecerdasan  antarmuka  untuk  terhubung  dan  berkomunikasi  dengan pengguna, konteks sosial dan lingkungan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Keunikan Pengamatan Suatu Benda''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Ashton, (2010: 312) Ide Sebenarnya dari ''Auto - ID Center'' berbasis pada ''Radio Frequency Identification'' (RFID) dan identifikasi yang unik melalui ''Electronic Product code'' namun hal ini telah berkembang menjadi obyek yang memiliki alamat ''Intenet protocol''  (IP) atau ''Uniform Resource Identifier'' (URI).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pandangan alternatif, dari dunia Semantic Web, berfokus pada pembuatan segala sesuatu yang berhubungan dengan RFID dan dihubungkan oleh masing-masing protokol, seperti URI . Obyek itu sendiri terhubung  dengan  objek  lainnya  secara  otomatis  seperti  halnya  suatu server terpusat yang terhubung langsung dengan kliennya dan dikendalikan oleh manusia.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Generasi berikutnya dari aplikasi Internet menggunakan ''Internet ProtocolVersion'' 6 (IPv6) akan mampu berkomunikasi dengan perangkat yang melekat  pada hampir  semua benda buatan  manusia karena ruang alamat yang sangat besar dari protokol IPv6. Sistem ini dapat membangun sebuah objek dalam skala yang besar.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kombinasi  ide  ini  dapat  ditemukan  dalam  arus  ''GS1/EPCglobal EPC Information Services'' (EPCIS).Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi objek mulai dari industri hingga ke logistik pemasaran.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''4.  Cara Kerja''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Ashton, (2010: 312) Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan  memanfaatkan  sebuah  argumentasi  pemrograman  yang  dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama  mesin  yang  terhubung  secara  otomatis  tanpa  campur  tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di  antara  kedua  interaksi  mesin  tersebut,  sementara  manusia  hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat.Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''5. Karakteristik dan Trends''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.3in"><p style="line-height: 2">'''a. Kecerdasan'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things. Namun, perlu dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi agar di masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir atau cerdas ( Web , komponen SOA) , obyek virtual ( avatar ) dan dapat dioperasikan dengan mudah, bertindak secara independen sesuai dengan konteks, situasi atau lingkungan yang dihadapi .</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.3in"><p style="line-height: 2">'''b.  Arsitektur'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat, jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai, maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things  dapat  berjalan  dengan  baik  dan  dapat  digunakan  dalam  jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan, namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang IoT yang gagal, karena dalam membangun arsitektur  itu  membutuhkan  waktu  yang  lama  serta  biaya  yang  tidak sedikit.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.3in"><p style="line-height: 2">'''c.  Faktor Ukuran, Waktu dan Ruang'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dalam membangun Internet Of Things para engineer harus memperhatikan  ketiga  aspek  yaitu :  Ukuran,  ruang,  dan  waktu.Dalam melakukan pengembangan IoT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IoT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.</p></div>
 +
 +
===Taman Hijau===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Reitz (2010:7) Taman adalah sebuah tempat yang terencana atau sengaja di rencanakan di buat oleh manusia, biasanya di luar ruangan, di buat untuk menampilkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Taman dapat di bagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering di jumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani. Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang di gunakan untuk kesenangan yang di jaga keberadaannya. Pada zaman dahulu, taman hanya di miliki oleh para bangsawan, yang mana tidak semua orang dapat masuk di dalamnya</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pertamanan lebih spesifik karena menyangkut aspek estetika atau keindahan dan penataan ruang sehingga memiliki fungsi dalam keberadaannya. Dalam membuat taman ada dua elemen yang dikerjakan, yaitu bidang lunak (softscape) dan bidang bidang keras (hardscape).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">1. Bidang lunak meliputi penanaman segala jenis pohon, semak dan rumput.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">2. Bidang keras meliputi pembuatan jalan setapak, kolam, sungai buatan, air mancur, pembuatan tebing, peletakan batu alam, gazebo, alat bermain anak-anak, Ayunan, lampu taman, drainase dan sistem penyiraman.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penataan taman menyangkut penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, seperti:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman rumah tinggal<br>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman perkantoran<br>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman lingkungan pemukiman<br>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman kota<br>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman sekolah<br>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman kawasan industri<br>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman Wisata<br>
 +
</ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Saat ini hampir di setiap kota di seluruh dunia memiliki dinas pertamanan yang tugasnya mengurusi perencanaan, pembuatan dan perawatan taman di sebuah kota. Semua kota gencar menata pertamanannya untuk mengimbangi polusi kendaraan bermotor. Kota besar idealnya memiliki ruang sebesar 30 persen dari luas kotanya untuk pertamanan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Taman bisa mencirikan sebuah ekosistem, seperti taman tropis, taman sub tropis, pegunungan, pantai dan padang pasir. Menyangkut aspek yang berhubungan dengan kebudayaan, taman bisa mencirikan suatu kebudayaan, seperti</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman gaya Perancis<br>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman gaya Jepang<br>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman gaya Bali<br>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman kering<br></ol>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_6_zps9babqrlo.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 2.3 Contoh taman hijau'''</p></div>
 +
 +
===Konsep Dasar ''Flow Chart''===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''1.  Definisi ''Flow Chart'''''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8)<ref name="sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-2_zpsutpe0g77.jpg Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”] . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, “''Flowchart'' adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)<ref name="adelia">Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-1_zpspduisebp.jpg Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop].Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.</ref>, “''Flowchart''  adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ''Flowchart''  adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara  sekuensial.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Flowchart'' biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''2. Cara Membuat ''Flow Chart'''''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flow chart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8): <ref name="sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-2_zpsutpe0g77.jpg Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”] . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>,</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Flowchart'' digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Gunakan simbol-simbol ''flowchart'' yang standar.</li></ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Jenis-Jenis Flowchart'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati (2010:8)<ref name="sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-2_zpsutpe0g77.jpg Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”] . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, ''Flowchart'' terbagi atas lima jenis, yaitu:</P></div>
 +
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart'' Sistem (''System Flowchart'') <br> ''Flowchart'' Sistem merupakan bagan
 +
yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, ''flowchart'' ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.<br> ''Flowchart'' sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam ''flowchart'' sistem dapat digambarkan secara ''online'' (dihubungkan langsung dengan komputer) atau ''offline'' (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, ''cash register'' atau kalkulator).</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart Paperwork'' (Document ''Flowchart'')<br> ''Flowchart Paperwork'' menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. ''Flowchart Paperwork'' sering disebut juga dengan ''Flowchart'' Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart'' Skematik (''Schematic Flowchart'') <br> ''Flowchart'' Skematik mirip dengan ''Flowchart'' Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. ''Flowchart'' Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol ''flowchart standart'', tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, ''peripeheral'', form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.<br> ''Flowchart'' Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol ''flowchart'' yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol ''flowchart'' akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol ''abstrak'' sebelum dapat mengerti ''flowchart''.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart Program'' (''Program Flowchart'')<br> ''Flowchart Program'' dihasilkan dari
 +
''Flowchart Sistem. Flowchart Program'' merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. ''Flowchart'' ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. ''Programmer'' menggunakan ''Flowchart'' Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan ''flowchart'' program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau
 +
operasi.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart'' Proses (''Process Flowchart'')<br>Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. ''Flowchart'' Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, ''Flowchart'' ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.</li></ol>
 +
&nbsp;
 +
===Konsep Dasar Pengujian===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Pengujian'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:237),<ref name="Rizky">Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.</ref> “''Testing'' adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara ''terintegrasi'' demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:323),<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref> “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara teoritis, ''testing'' dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe ''testing'' yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah ''Black box'' dan ''White box testing''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi Black Box'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Arie (2014),<ref name="Arie">Sastra Hadiprawira,Arie.2014.”Pembangunan Aplikasi Game Cerita Rakyat Fabel”.Skripsi.Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,Universitas Komputer Indonesia.Bandung.</ref>“ Black Box adalah cara pengujian yang di lakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.” </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2),<ref name="Shivani Archarya">Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering.ISSN- 2277-1956 Vol.2</ref>” ''Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure,''”</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak) </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian ''BlackBox'' digunakan untuk menguji sistem dari segi ''user'' yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Black Box Testing'' tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (''internal path''), struktur atau implementasi dari ''software under test'' (SUT). Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang ''software'' untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Uji coba ''BlackBox'' berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Fungsi-fungsi yang salah atau hilang</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesalahan ''interface''</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesalahan dalam struktur data atau akses ''database eksternal''</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesalahan performa</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">kesalahan inisialisasi dan terminasi</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Uji coba ''BlackBox'' diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba ''BlackBox'' dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Bagaimana ''validitas'' fungsionalnya diuji?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Jenis ''input'' seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai ''input'' tertentu?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sehingga dalam uji coba ''BlackBox'' harus melewati beberapa proses sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Pemilihan jenis ''input'' yang memungkinkan menghasilkan ''output'' benar serta jenis ''input'' yang memungkinkan ''output'' salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Menentukan ''output'' untuk suatu jenis ''input''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. Pengujian dilakukan dengan ''input-input'' yang telah benar-benar diseleksi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. Melakukan pengujian.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Pembandingan ''output'' yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''3. Metode Pengujian Dalam ''Black Box'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada beberapa macam metode pengujian ''Black Box'', berikut diantaranya:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''a. EquivalencePartioning'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''EquivalencePartioning'' merupakan metode uji coba ''BlackBox'' yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''b. BoundaryValueAnalysis'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain ''input'' dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini ''boundary valuean alysis'' (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi ''Equivalencepartitioning''. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain ''output''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''c. Cause-EffectGraphingTechniques'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Cause-EffectGraphing'' merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) Causes (kondisi ''input''), dan ''Effects'' (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2) Pembuatan grafik ''Causes-Effect graph''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''d. ComparisonTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam beberapa situasi (seperti: ''aircraft avionic, nuclear Power plant control'') dimana keandalan suatu ''software'' amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan ''software'' dan ''hardware'' ganda (''redundant''). Ketika ''softwareredundant'' dibuat, tim pengembangan ''software'' lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan ''output'' yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil ''real-time'' untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu ''software'' untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik ''BlackBoxTesting'' yang disebut ''ComparisonTesting atau back-to-backTesting''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''e. Sample and RobustnessTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) ''SampleTesting''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2) ''RobustnessTesting''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengujian ketahanan (''RobustnessTesting'') adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses ''verifikasi'' kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''f. BehaviorTesting dan PerformanceTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) ''BehaviorTesting''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2)''Performance Testing''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''g. RequirementTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (''input/output/''fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) ''RequirementTesting'' melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2) Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan ''traceability matrix.''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''h. EnduranceTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''EnduranceTesting'' melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (''floating point, rounding off, dll''), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (''resources'') (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), ''input/outputs'' (jika menggunakan ''framework'' untuk memvalidasi bagian ''input dan output''). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''4. Kelebihan dan Kelemahan BlackBox'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam uji coba ''BlackBox'' terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:</p></div>
 +
<div align="center">http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/8_zps9c041ff8.png</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber siddiq (2012:14)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''5. Definisi White Box'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2)<ref name="Shivani Archarya">Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering.ISSN- 2277-1956 Vol.2</ref>” </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(''white Box'' adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem . Metode ini dinamakan demikian karenaprogram perangkat lunak , di mata tester , seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat . Pengujian ''White Box'' adalahkontras dengan ''Black Box Testing'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">''White Box Testing Advantages''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.''Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.''design, but the implementation may not align with the design intent''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d.''Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. ''testers to find programming errors quickly''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.''Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g.''No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">(Keuntungan pengujian ''White Box'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.desain , tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c.Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e.penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:262)<ref name="Rizky">Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.</ref>, “''White Box Testing'' secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada ''source code'' dari perangkat lunak yang dibuat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. ''Decision (Branch) Coverage''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (''if...then...else'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. ''Condition Coverage''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Path Analysis''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan teknik ''testing'' yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. ''Executive Time''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat ''input'' dimasukkan hingga ''output'' dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. ''Algorithm Analysis''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian ''white box'' adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem,  dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.</p></div>
 +
 +
===Konsep Dasar Elisitasi===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Elisitasi'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) <ref name="Siahaan. 2012. ''Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak''. Andi: Yogyakarta">Siahaan, Daniel. 2012. ''Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak''. Andi: Yogyakarta</ref>, “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:302)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.</P></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.</P></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''2. Tahap-Tahap Elisitasi'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:302)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :</p></div>
 +
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap I <br> Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap II <br> Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential,
 +
maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. </li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap III <br> Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:</li>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement  dalam sistem akan dikembangkan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</P></div>
 +
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Middle (M) : Mampu dikerjakan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Low (L) : Mudah dikerjakan.</li></ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Final Draft Elisitasi<br> Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</li></ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''3. Requirement Elicitation'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> ''Requirement Elicitation'' adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan ''customer, system users'', dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.</p></div>
 +
&nbsp;
 +
 +
==Teori Khusus==
 +
===Mikrokontroler===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
1. Definisi Mikrokontroler</b></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)<ref name="Santoso">Ari Beni Santoso,Martinus dan Sugiyanto.2013.”Pembuatan Otomasi  Pengaturan  Kereta  Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta  Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”.Jurnal Fema,Vol.1,No.1</ref> “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah ''chip''. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman ''Input-Output''.”</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwil (2013:53),<ref name="Syahwil">Syahwil,Muhammad.2013.”panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino”.Yogyakarta:ANDI</ref> “Mikrokontroler adalah sebuah ''system computer fungsional'' dalam sebuah ''chip''. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan ''input-output''. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer.
 +
</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan ''computer mainframe'', mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya.Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''a. Karakteristik Mikrokontroler'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. ''CPU (Central Procesing Unit)''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. ''RAM (Read Only Memory)''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. ''I/O (Input/Output)''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (''Analog Digital Converter''), ''Timer/Counter'', dan lain-lain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''b.Klasifikasi Mikrokontroler'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a.ROM (''Flash Memory'') dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b.RAM berkapasitas 68 byte</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d.Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e.''Timer/Counter'' 8 bit dengan ''prescaler''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = ''In Circuit Serial Programing'') </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a.RAM (''Random Access Memory'') </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b.ROM (''Read Only Memory'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c.Register </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan tempat penyimpanan  nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d.Special Function Register</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e.''Input'' dan ''Output'' Pin </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pin ''input'' adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin ''output'' adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f.Interrupt </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
2. Nodemcu</b></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agus Kurniawan (2015 : 01),''“NodeMcu is an open soure IoT platfrom. It uses the Lua scripting language. NodeMcu was created shortly after the ESP8266 came out. Further information, you can read it on http://nodemcu.com/index_en.html. The following is a form of NodeMcu v2.”''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''“NodeMcu'' adalah soure terbuka IOT ''platfrom''. Ia menggunakan Lua bahasa scripting. NodeMcu diciptakan lama setelah ESP8266 keluar. Informasi lebih lanjut, Anda dapat membacanya di http://nodemcu.com/index_en.html. Berikut ini adalah bentuk NodeMcu v2</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''A. Fitur'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Open-source'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Interaktif'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Programmable'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Biaya Rendah'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Sederhana'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Smart'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• WI-FI enabled'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''B. Arduino-like hardware IO'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Canggih API untuk hardware IO , yang secara dramatis dapat mengurangi pekerjaan berlebihan untuk mengkonfigurasi dan memanipulasi hardware.Code seperti Arduino , tetapi secara interaktif dalam script Lua .</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''C.Nodejs style network API'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Event API untuk applicaitons jaringan, yang menfasilitasi pengembang menulis kode yang berjalan pada 5mm * 5mm berukuran MCU di Nodejs gaya . Sangat mempercepat proses pengembangan aplikasi IOT Anda .</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''D. Lowest cost WI-FI'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kurang dari $ 2 WI-FI MCU ESP8266 terintegrasi dan esay untuk pengembangan prototipe kit . Kami menyediakan platform terbaik untuk pengembangan aplikasi IOT pada biaya terendah .</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''E. Specification'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Development Kit berdasarkan ESP8266, integates GPIOPWM , IIC , 1 -Wire dan ADC semua dalam satu papan . Daya developement Anda dengan cara combinating tercepat dengan NodeMCU Firmware!</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• USB-TTL included, plug&play</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• 10 GPIO, every GPIO can be PWM, I2C, 1-wire</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• FCC CERTIFIED WI-FI module(Coming soon)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• PCB antenna</p></div>
 +
 +
===Soil moisture sensor===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut lilik gunarta (2011:21) Soil moisture sensor merupakansensor yang mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah. Sensor iniberupa dua buah paku konduktor berbahan logam yang sangat sensitif terhadap muatan listrik. Kedua paku ini merupakan media yang akan menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler. Soil moisture sensor menggunakan lm393 chip power supply : 3.3v atau 5v. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar).
 +
</p></div>
 +
<div align="center"><img width="300" height="250" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/KGrHqJogFHwGUiT9HBR8gyqWyfw--60_35_zpszpk7ad7d.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.4</b>''Soil moisture sensor''</p>
 +
 +
===Pompa===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pompa adalah salah satu peralatan yang dipakai untuk mangubah energi mekanik (dari mesin pengerak pompa) menjadi energi tekan pada cairan yang dipompa. Pada umumnya pompa digunakan untuk memindahkan air dari suatu tempat ke tempat yang lain yang lebih tinggi tempatnya, ataupun tekananya.
 +
</p></div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_7_zps2lqo4cwb.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 2.5 pompa washer'''</p></div>
 +
 +
===Konsep Dasar Resistor===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno (2011:39)<ref name="Winarno">Winarno dan Deni Arifianto.2011.”Bikin Robot itu gampang”.Jakarta Selatan:PT Kawan Pustaka</ref>,
 +
“Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sandy Hermawan (2014:262)<ref name="Sandy">Hermawan,Sandy dan Choirul Banun.2014.”Top Pocket No.1 Fisika SMA Kelas X,XI&XII”.Jakarta Selatan:PT.Wahyumedia</ref>, “Resistor adalah satu elemen elektronika yang di gunakan sebagai hambatan listrik”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium)</p></div>
 +
 +
<div align="center"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/25_zps9c2bd1d7.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.6</b> Resistor</p>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011:39)</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.Ukuran dan letak kaki bergantungpada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/26_zps976d7ac5.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.7</b> Skema Warna Resistor</p>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011:39)</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''2. Satuan '''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ohm (simbol:  Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah: </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1 kilo Ohm (KΩ)    = 1.000 Ohm.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''3. Resistor Tetap'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tetap yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.</p></div>
 +
 +
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/27_zps07793b44.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.8</b> Resistor Tetap</p>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor dibagi menjadi 6 yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Resistor Kawat </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Resisitor Batang Karbon (Arang)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Resistor Keramik atau Porselin</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt,  1/3 Watt,  ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. Resisitor Film Karbon</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. Resisitor Film Metal</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Resisitor Tipe Film Tebal</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''4. Resistor Tidak Tetap'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tidak tetap yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/trabel) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/28_zpse507bfa5.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.9</b> Resistor Tidak Tetap</p>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011)</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tidak tetap dibagi menjadi 8 yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Potensiometer</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan.Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Potensiameter Preset </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil dan pengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. NTC dan PTC </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari PositiveTemperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. LDR ( Light Dependent Resisitor)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. VDR (Volttage Dependent Resistor)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistor yang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.</p></div>
 +
 +
=== Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Kapasitor atau Kondensator'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Abdul Kadir (2012:3)<ref name="Abdul kadir">Kadir,Abdul.2013.”Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”.Yogyakarta:Andi</ref>, bahwa “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno (2011:39)<ref name="Winarno">Winarno dan Deni Arifianto.2011.”Bikin Robot itu gampang”.Jakarta Selatan:PT Kawan Pustaka</ref>,, “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kapasitor sendiri berasal dari kata ''capacitance'' atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”)Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_1_zpsrfm4gws3.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.10</b> Lambang Kondensator</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sumber: Winarno(2011:39)</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_2_zpsk38snsco.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.11</b> Lambang Kapasitor</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sumber: Winarno(2011:39)</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''2. Kapasitansi'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Pikofarad (pF) =  1X10-12</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Nanofarad (nF) =  1X10-9 F</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Microfarad (µF) =  1X10-6</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. 1 Farad (F)         =       1.000.000 µF (mikroFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. 1 mikroFarad (µF)  =        1.000 nF (nanoFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. 1 nanoFarad (nF)    =        1.000 pF (pikoFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. 1 Farad (F)         =       1.000.000 µF (mikroFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. 1 mikroFarad (µF)  =        1.000 nF (nanoFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. 1 nanoFarad (nF)    =        1.000 pF (pikoFarad)</p></div>
 +
<div align="center"><img width="300" height="500" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_3_zpsopw74qle.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian.Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor.Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-).Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum.Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''c = 0,0885 x Ɛ x D/d µF'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Ɛ  = konstanta  dielektrikum </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">D = luas bahan metal foil dalam cm2</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d  = jarak antara kedua metal foil dalam cm</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (Ɛ udara = 1).</p></div>
 +
<div align="center"><img width="300" height="500" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_4_zpslxknnhhk.jpg"/></div>
 +
 +
===Konsep Dasar Transistor===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Transistor'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Abdul Kadir (2012:3)<ref name="Abdul kadir">Kadir,Abdul.2013.”Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”.Yogyakarta:Andi</ref>, Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus ''inputnya'' (BJT) atau tegangan ''inputnya'' (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/Screenshot_3_zpsn5anqzuq.png"/></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.12</b> Lambang Kondensator</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor disusun menggunakan sambungan dioda.Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''a. BJT (Bipolar Juction Transistor)'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. NPN (''Negative Positive Negative'')'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n.Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/Screenshot_4_zpsll0zfuij.png"/></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.13</b> Lambang Kondensator</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. PNP(''Positive Negative Positive'')'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/Screenshot_5_zpsevp1od8o.png"/></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.14</b> Lambang Kondensator</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar  berkecepatan tinggi.Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Cara Kerja Semikonduktor'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (''hole'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kenaikan dari jumlah pencemar (''doping level'') akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (''current gain'') dari transistor tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalahinkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''3. Cara kerja transistor'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">FET (juga dinamakan transistor ''unipolar'') hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut</p></div>
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
 +
 +
==Literature Review==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86)<ref name="Guritno">Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1.'''Penelitian yang telah dilakukan oleh Fauzi [2015]<ref name="Fauzi .2015 Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing  Berbasis Raspberry Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tidak diPublikasi. Tangerang. STMIK Raharja.">Fauzi .2015 Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing  Berbasis Raspberry Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tidak diPublikasi. Tangerang. STMIK Raharja.</ref> dari STMIK Raharja Tangerang sebagai bentuk skripsi dengan judul '''''“ Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing  Berbasis Raspberry Pi ”''''' Pada perancangan ini penulis menggunakan raspberry sebagai mikrokontroler sebagai sistem tanaman hijau yang menggunakan sensor LDR dan komponen-komponen seperti L298N dan motor DC.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2.''' Penelitian yang telah dilakukan oleh Marnisa Ramdani [2015] dari Universitas Telkom sebagai bentuk skripsi dengan judul '''''Perancangan Sistem Monitoring Tanaman Menggunakan Zigbee Dan Platform M2m Plant Monitoring System Using Zigbee And M2m Platform''''' Pada perancangan ini penulis membuat sebuah sistem pemantauan tanaman berbasis sensor kelembaban tanah, cahaya dan tinggi tanaman dengan memanfaatkan komunikasi machine-to-machine (M2M) menggunakan platform OpenMTC dan ZigBee.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3.'''Penelitian yang telah dilakukan oleh M Apri Kurniawan [2015] dari Institut Teknologi Telkom sebagai bentuk skripsi dengan judul '''''“Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Mikrokontroler Dengan Android Sebagai Media Monitoring”''''' Pada perancangan alat ini dibuat dengan sistem yang dapat mempermudah masyarakat atau pengguna untuk merawat tanaman yang mereka tanam. Sensor kelembaban yang digunakan akan membaca keadaan kelembaban tanah tempat tanaman tersebut berada dan menginformasikan hasil pembacaan sensor tersebut ke pengguna via Bluetooth. </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''4.'''Penelitian yang telah dilakukan oleh M. Syahrul Munir [2010] dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai bentuk skripsi dengan judul''''' “Rancangan Smart Greenhouse Dengan Teknologi Mobile Untuk Efisiensi Tenaga, Biaya Dan Waktu Dalam Pengelolaan Tanaman”''''' Pada perancangan ini pengembangan sistem dilakukan dengan pemantauan langsung oleh sensor-sensor yang terpasang pada greenhouse antara lain sensor suhu, tekanan udara dan kelembaban, dan dilengkapi dengan kamera IP untuk memantau kondisi tanaman pada greenhouse.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''5.''' Penelitian yang telah dilakukan oleh Andi Sulistia Riyadi [2010] dari Universitas Muria Kudus sebagai bentuk Skripsi dengan judul '''''“ Arduino Uno Sebagai Sistem Kendali Dan Monitoring Pengaturan Air Pada Tanaman Produksi ”''''' Pada perancangan ini penulis menggunakan arduino uno sebagai mikrokontroler sebagai mengontrol jumlah ketesediaan air pada bak dengan tambahan control level air pada tanaman yang mengandung mikroprosesor ATmega328.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
 +
Dari lima Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai tentang pemantauan pada tanaman. Maka dari itu penulis mengambil satu sample atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 5 (lima) literature review diatas yaitu dengan judul '''Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pi.'''</p></div> 
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=
 +
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''PEMBAHASAN'''</div>
 +
==Tinjauan Organisasi==
 +
 +
=== Sejarah Singkat RSUD KOTA TANGERANG  ===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang dibentuk berdasarkan perda Kota Tangerang No12 Tahun 2012 sebagai upaya tindak lanjut Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan komprehensif kepada masyarakat Kota Tangerang, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Pengembangan pelayanan di Rumah Sakit Umum Derah Kota Tngerang adalah pelayan berdasarkan standar Rumah Sakit Umum kelas C dengan kapasitas 300TT yang dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah sakit.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Rumah Sakit Daerah Umum Kota Tangerang berlokasi dipusat Kota Tangerang tepatnya Jl.n. Pulau Putri Raya No 101 Kelurahan Kepala Indah Kecamatan Tangerang. Pembangunan fisik RSUD telah dibuat dengan memperhatikan zoning dan rencana luar pelayanan sehingga tidak menyalahi aturan standar persyaratan yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan RI, yang aman bagi pasien dan pelanggan, serta efektif dan efisien.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang dibangun oleh pemerintahan Kota Tangerang melalui 2 (dua) tahap. Tahap pertama pada tahun 2012 yaitu tahap pembangunan struktur RS yang dilaksanakan sampai dengan lantai 5. Tahap kedua yaitu tahap penyelesaian ditambah 3 lantai sehingga menjadi 8 lantai dan selesai pembangunannya pada bulan November 2013, RSUD Kota Tangerang berdiri diatas lahan seluas 14.000 M2 dengan tinggi bangunan lantai 8, merupakan Rumah Sskit Tipe C non kelas, fasilitas yang disediakan terdiri dari Instalasi gawat darurat, Instalasi rawat jalan dengan 4 bidang spesifikasi dasar dan 6 bidang spesialistik tambahan lainnya, Instalasi rawat inap dengan 300 tempat tidur, HCU , ICU, PICU, NICU, OK, VK, Hemodialisa, Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Rehabilitasi Medik, Ruang Jenazah, Workshop, Dapur, Laudry, CSSD, Ipal, Ruang Administrasi Rumah Sakit, Ruang Medical Report, dan Ruang Keamanan.</p></div>
 +
 +
=== Visi, Misi dan Tujuan  ===
 +
====Visi RSUD Kota TANGERANG====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat Kota Tangerang dengan pelayanan yang terbaik dan paripurna.</p></div>
 +
====Misi RSUD Kota TANGERANG====
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Mewujudkan Tata Kelola Kelembagaan yang Berkualitas dan Bersumber Daya Aparatur Yang Profesional</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mewujudkan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Yang Berkualitas</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Rumah Sakit</li></ol>
 +
====Tujuan RSUD Kota TANGERANG====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.</p></div>
 +
 +
===Struktur Organisasi===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2">
 +
 +
Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab, Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkap fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">
 +
 +
'''Tabel 3.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Tangerang'''</div>
 +
<div align="center"><img class="alignleft" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_8_zpsk3v7nh7u.png" alt=" " width="400" height="350" /></div>
 +
 +
===Tugas dan Tanggung Jawab ===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari tabel struktur organisasi diatas, penulis hanya menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi bagian maintenance, dikarenakan sesuai dengan penelitian yang dilakukan.Berikut penjelasan tugas dan tanggung jawabnya :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
 +
'''1. Direktur'''  </div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">
 +
 +
'''Tugas''' :</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Memastikan bahwa lingkungan kerja kondusif bagi para profesional kesehatan, khususnya para dokter dalam melakukan profesinya.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''2. Tata Usaha'''  </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">a.Bagian Umum</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan kegiatan dibagian bidang administrasi perlengkapan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan kegiatan dibagian bidang administrasi perlengkapan </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan kegiatan dibidang hubungan masyarakat </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan kegiatan penanganan permasalahan hukum </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">b.Bagian Keuangan </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi keuangan </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Penyusunan usulan anggaran tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang beserta perubahan dan perhitungannya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">c.Bagian Kepegawaian</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi kepegawaian </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan karier pegawai</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan kegiatan dibidang disiplin pegawai</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
 +
'''3. Pelayanan Medik'''  </div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">a. Pelayanan Medik</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan pengendalian atas pelaksanaan pelayanan medic pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pengkorrdinasian pelayanan medic pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pembinaan pelaksanaan pelayanan medic pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">b. Seksi Keperawatan</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pelaksanaan pengendalian atas pelaksanaan Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pengkoordinasian pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">• Pembinaan pelaksanaan dan pelayanan keperawtan pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.</p></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
==Tata Laksana Sistem Berjalan==
 +
===Rancangan Prosedur Sistem Berjalan===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Perancangan Prototipe'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Prototipe Pengontrolan Pot Tanaman Pintar Berbasis Internet Of Things Pada RSUD Kota Tangerang, dalam perancangan prototipe ini disusun dengan menyerupai miniatur pot. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti: Nodemcu, sensor tanah, dan pompa air. Bahan dalam perancangan prototipe terbuat dari acrylic sebagai pembentuk miniatur pot.</p></div>
 +
<div align="center"><img class="alignleft" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_36_zps2a43cybq.png" alt=" " width="500" height="250" /></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2">'''Gambar 3.1 Perancangan Prototipe '''</p>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Flowchart Sistem Yang Berjalan'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Prosedur penyiraman dan monitoring pot tanaman pada RSUD Kota Tangerang, karyawan langsung menyiram dengan menggunakan selang dan monitoring masih dilakukan secara manual dengan cara mengecek tanaman seminggu sekali untuk melihat kondisi tanaman tersebut.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut adalah flowchart sistem yang berjalan pada gambar 3.2.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="250" height="400" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_37_zpsfxss6yhl.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.2 </b> ''Flowchart'' Sistem Penyampaian Informasi</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2"> Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart sistem monitoring jamur diatas yaitu terdiri dari:</p></div>
 +
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart Sistem penyampaian informasi yang berjalan</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">1 (satu) simbol Data yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : karyawan menyiapkan air</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (Dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses menyiapkan dan merapikan peralatan penyiraman</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah tanaman tersiram? Jika “ya” karyawan merapikan peralatan siram Jika “tidak” karyawan menyiram tanaman kembali sehingga tanaman tersiram.</li></ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Cara Kerja Alat'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Cara kerja alat pot tanaman pintar Menggunakan Nodemcu Berbasis Internet Of Things Pada RSUD Kota Tangerang, nodemcu membaca kelembaban tanah dengan soil moisture sensor yang didapatkan dari imputan data analog pada nodemcu. Output pada nodemcu di tampilkan pada layanan penyimpanan data yaitu ubidot yang berfungsi menampilkan data analog dan statistic kelembaban tanah setiap 10 menit.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk proses penyiraman akan dilakukan secara otomatis apabila kondisi kekeringan tanah >100, dan prosesnya dilakukan dengan menggunakan pompa air.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''4. Blok Diagram'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut blok diagram berserta alur kerjanya untuk sistem Pot Tanaman pada gambar 3.3</p></div>
 +
<div align="center"><img width="600" height="350" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_38_zpsz9lsskn4.png"/></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2">'''Gambar 3.3 Blok Diagram'''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Keterangan:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''soil moisture sensor'' merupakan perangkat yang di gunakan untuk mendeteksi kelembaban tanah</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Nodemcu memproses data yang sudah diperoleh oleh soil misture</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor LM 53 merupakan perangkat yang di gunakan untuk mendeteksi suhu</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Wifi berfungsi untuk melakukan flash program pada nodemcu dan mentransfer data yang sudah diproses oleh nodemcu ke media internet</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Cloud media penyimpanan secara online</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Ubidot sebagai media informasi data sensor secara ''online''</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Email'' sebagai media notifikasi</li></ol>
 +
 +
==Pembuatan Alat==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (''hardware'') dan perancangan perangkat lunak (''software''). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.3. Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2"> '''a.      Alat yang digunakan meliputi:'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1.      Laptop
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2.      Software Arduino </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3.      ''Software Fritzing'' ( Untuk Menggambar Schematik) </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
4.      Software Microsoft Visio 2010 </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2"> 5.      Solder Timah</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2"> 6.      Tang dan Obeng</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2"> 7.    Kabel Jumper</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2"> 8.      Papan PCB Bolong</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
'''b.      Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">a. Nodemcu</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">b. ''Soil moisture sensor''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">c. Pompa Air</p></div>
 +
===Perangkat Keras (''Hardware'')===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Rangkaian Catu Daya''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan.</p></div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_39_zpskvidj9jd.png"/></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Rangkaian Sensor ''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> ''Soil Moisture Sensor'' merupakan sensor yang mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah. Sensor ini berupa dua buah paku konduktor cara kerja perubahan logam yang sangat sensitif terhadap muatan listrik. Kedua paku ini merupakan media yang akan menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler. ''Soil Moisture Sensor'' menggunakan ''LM393 chip Power supply'': 3.3V atau 5V. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Rangkaian dibawah ini merupakan konfigurasi sensor pada arduino, pada gambar dibawah ini dipasang 1 buah sensor. Sensor kelembaban berfungsi untuk mendeteksi kelembaban suatu tanah, cara kerja sensor tersebut mendeteksi berapa tinggi dari kelembaban atau kadar air didalam tanah.</p></div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_40_zpsuvmgceb7.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam penggunaan soil moisture sensor, sensor kelembaban pada nodemcu perlu diprogram terlebih dahulu agar dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.rangkapengujian ubidot. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3.Rangkaian pompa''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pompa adalah suatu rangkaian elektronika yang dikemas menjadi suatu instrumen, yang mempunyai fungsi sebagai penyedia aliran air dalam debit besar dengan prinsip kerja menghisap air yang tersedia dan mendistribusikan aliran air tersebut kepada setiap saluran keluaran air.</p></div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_41_zpsznbynvhs.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 3.6 Skema Rangkaian Pompa'''</p></div>
 +
 +
===Konsep Perancangan Perangkat Lunak (''Software'')===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan ''listing program'' yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dengan menggunakan suatu ''software'' Arduino, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh ''hardware'' atau sistem yang di buat.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Perancangan Software Arduino Uno'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan ''listing program'' dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan ''bootloader'' Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Dan berikut adalah gambar ''listing program'' keseluruhan yang digunakan dengan demikian</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Baru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.</p></div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_42_zpslwl1wsiq.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menggunakan arduino 1.0 yang digunakan untuk mengontrol pot tanaman pintar dengan menggunakan nodemcu, ''soil moisture sensor'' dan pompa air.</p></div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_43_zpscjh3llej.png"/></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Konsep Perancangan Ubidot'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ubidot adalah suatu media penyimpanan data yang open scout yang memproses data analog dan digital yang di kirim oleh mikrokontroler seperti arduino dan raspberry. Ubidot menghasilkan data statistik dan analog secara online, kelebihan ubidot dapat di pasang lebih dari 3 sensor dan maksimal 5 sensor untk free user dan untuk lebih dari 5 sensor harus upgrade ke premium user.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada pengujian ubidot ini menggunakan 1 buah sensor, yaitu sensor kelembaban seperti yang di tunjukan pada gambar di bawah ini</p></div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_44_zps7uuf3a8i.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada gambar di atas  dalam web ubidot terdapat data sensor kelembaban yang di kirim oleh mikrokontroler nodemcu yang di kirim ke ubidot setiap 10 menit sekali.</p></div>
 +
 +
==Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah==
 +
===Permasalahan Yang Dihadapi===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan bapak Udiarto S.Kep selaku kepala ruangan IGD RSUD Kota Tangerang </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikansebagai berikut</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penyiraman masih secara manual</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memperlambat pekerjaan pegawai </li>
 +
</ol>
 +
 +
===Alternatif Pemecahan Masalah===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat suatu sitem pengontrolan dan monitoring tanaman secara ''online''</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat sistem yang dapat mengontrol lewat internet sehingga dapat memudahkan pegawai dalam memantau tanaman </li>
 +
</ol>
 +
 +
==User Requirement==
 +
===Elisitasi Tahap I===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan hasil observasi dan wawancara  yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun  beberapa  kebutuhan  yang  diperlukan  untuk  membangun sistem  yang  diinginkan.  Kebutuhan-kebutuhan  tersebut  disusun  ke dalam tabel Elisitasi Tahap I sebagai berikut :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I'''</p></div>
 +
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center" style="font-size:12pt; font-family:times new roman">  <tr>    <td width="577" colspan="2" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Functional</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="49" rowspan="2" bgcolor="#999999"><p align="center"><strong>No.</strong></p></td>    <td width="528" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Analisa Kebutuhan</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="528" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Saya ingin sistem :</strong></p></td>  </tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">1</p></td>
 +
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem sederhana dan mudah di oprasikan </td>
 +
</tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">2</p></td>
 +
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Penyampaian Informasi Efektif secara ''Real-Time'' </td>
 +
</tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">3</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Bekerja secara ''Embedded System''</td></tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">4</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Memberikan informasi data ketika melakukan akses.</td></tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">5</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem menyiram dengan otomatis.</td></tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">6</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem menyiram dengan tombol button</td></tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">7</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem dapat diakses melalui Internet.</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">8</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem dapat diakses melalui Bluetooth</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">9</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem dapat diakses melalui Wifi</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">10</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Data sensor di tampilkan dalam bentuk data statistik dalam web ubidot</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">11</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Data sensor di tampilkan  dalam bentuk  data statistik dalam SMS</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">12</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Data terekam dalam bentuk data base</td></tr><tr bgcolor="#666666"><td colspan="2" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="426"><b>Non Functional</b></td></tr><tr bgcolor="#666666"><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><b>No</b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387"><b>Saya ingin sistem :</b></td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">
 +
<p align="center">1</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Berjalan dan memiliki keamanan yang baik.</td></tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">2</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem berbasis ''internet of things'' </td></tr></table>
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
===Elisitasi Tahap II===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2;">Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. </p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''M''' pada MDI artinya ''Mandatory'' (dibutuhkan atau penting)
 +
<br>Maksudnya, elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''D''' pada MDI artinya ''Desirable'' (diinginkan atau tidak terlalu penting)
 +
<br>Maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''I''' pada MDI artinya ''Inessential'' (diluar sistem atau dieliminasi)
 +
<br>Maksudnya, adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II'''</div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_24_zpsa87qhdyr.png"/></div><div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_25_zpsa6h6fmn3.png"/></div>
 +
 +
===Elisitasi Tahap III===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">T (''Technical'')
 +
<br>Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">O (''Operational'')
 +
<br>Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">E (''Economic'')
 +
<br>Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem?</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa ''option'', antara lain:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">L (''Low'') : Mudah untuk dikerjakan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">M (''Middle'') : Mampu untuk dikerjakan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 +
H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III'''</div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_26_zpskqm6padw.png"/></div><div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_27_zpsphoiqxh7.png"/></div>
 +
 +
===Final Draft Elisitasi===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Final Draft'' Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem Monitoring jamur menggunakan ''internet of thing'' Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan ''Final Draft Elisitasi'' yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi'''</div>
 +
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center" style="font-size:12pt; font-family:times new roman">  <tr>    <td width="577" colspan="2" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Functional</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="49" rowspan="2" bgcolor="#999999"><p align="center"><strong>No.</strong></p></td>    <td width="528" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Analisa Kebutuhan</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="528" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Saya ingin sistem :</strong></p></td>  </tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">1</p></td>
 +
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem sederhana dan mudah di oprasikan </td>
 +
</tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">2</p></td>
 +
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Penyampaian Informasi Efektif secara ''Real-Time'' </td>
 +
</tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">3</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Bekerja secara ''Embedded System''</td></tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">4</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Memberikan informasi data ketika melakukan akses.</td></tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">5</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem menyiram dengan otomatis.</td></tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">6</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem dapat diakses melalui Internet.</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">7</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem dapat diakses melalui Wifi</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">8</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Data sensor di tampilkan dalam bentuk data statistik dalam web ubidot</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">9</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Data terekam dalam bentuk data base</td></tr><tr bgcolor="#666666"><td colspan="2" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="426"><b>Non Functional</b></td></tr><tr bgcolor="#666666"><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><b>No</b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387"><b>Saya ingin sistem :</b></td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">
 +
<p align="center">1</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Berjalan dan memiliki keamanan yang baik.</td></tr>
 +
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">2</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem berbasis ''internet of things'' </td></tr>
 +
<tr>    <td width="602" nowrap="nowrap" colspan="2" valign="bottom"><p align="center">Penyusun</p>      <p align="center">&nbsp;</p>      <p align="center">(<strong>Marina Hartono</strong>)<br />        NIM : 1131468927</p></td>  </tr>  <tr>    <td width="602" nowrap="nowrap" colspan="2" valign="top"><p align="center">Mengetahui,</p>    <table width="100%" border="0">  <tr>    <td align="center">Pembimbing I  </td>    <td align="center">Pembimbing II</td>  </tr>  <tr>    <td align="center" height="120" valign="bottom"><p>(<strong>Jawahir, Ir., MM </strong>)<br>      NID : 03023</p></td>    <td align="center" valign="bottom">(<strong>Hendra Kusumah S.Kom</strong>)<br>      NID : 14017</td>  </tr></table>  </td>  </tr>  <tr>    <td width="602" nowrap="nowrap" colspan="2" valign="top"><p align="center">Menyetujui,</p>      <table width="100%" border="0">        <tr>    <td align="center">Stakeholder</td>          <td align="center">Kepala Jurusan</td>        </tr>        <tr>          <td align="center" height="120" valign="bottom">(<strong>Udiarto</strong>)<br>NIK : 30.009.07.13</td>          <td align="center" valign="bottom">(<strong>Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd.</strong>)<br>          NIP : 079010</td>        </tr>      </table> </td>  </tr></table>
 +
 +
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB IV'''</div>=
 +
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''UJI COBA DAN ANALISA'''</div>
 +
 +
===Uji Coba===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan, dapat di lihat pada sub bab berikut.</p></div>
 +
====Metode Black Box====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Berikut ini adalah tabel pengujian ''Black Box'' berdasarkan Prototipe Pot Tanaman Pintar Berbasis ''Internet Of Things'' Pada RSUD Kota Tangerang untuk pengujian pada alat, yaitu sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.1 Pengujian Black Box Sistem'''</p></div>
 +
<div align="center"><img width="450" height="395" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_9_zpsy9n9kweg.png"/></div>
 +
 +
====Pengujian Catu Daya====
 +
<div align="center"><img width="350" height="250" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_10_zpsshlj4n5d.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada rangkaian catu daya ini menggunakan 1 (satu) buah sumber input  catu daya sebesar 12 volt, yang akan dikeluarkan terpisah sebagai output untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian sebesar 5,0 volt dan 3,3 volt pada IC regulator SPX3819M5-L-3-3. </p></div>
 +
 +
====Pengujian Soil Moisture Sensor====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada pengujian ini soil moisture sensor ditanam pada tanah untuk mengukur kelembaban tanah, yanag akan di tunjukan pada tabael data kelembaban media seperti yang ditunjukan pada tabel berikut </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.2 Pengujian soil moisture sensor '''</p></div>
 +
<div align="center"><img width="450" height="395" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_12_zpsevpc6ufw.png"/></div>
 +
 +
====Pengujian Tampilan Ubidot====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ubidots adalah sebuah platform Internet of Things yang berfungsi sebagai media yang memproses data analog dan digital yang dikirim oleh mikrokontroler node mcu.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="400" height="300" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_13_zpsv0jeq8sr.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 4.2 tampilan home pada ubidot'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada gambar 4.2 diatas menunjukan sensor kelembaban berjalan baik, sensor kelembaban akan memperbaharui data dalam rentang waktu 10 menit sekali.</p></div>
 +
====Pengujian Pompa Washer====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pompa Washer merupakan alat yang berfungsi untuk mengeluarkan air. Pada pengujian pompa washer ini menggunakan relay dan dimana relay terhubung dengan Nodemcu menggunakan pin digital 5 dan berfungsi sebagai CUTOFF pompa washer</p></div>
 +
<div align="center"><img width="400" height="300" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_34_zpsvkyo8rds.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 4.3 Relay'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">pompa washer akan menyiram tanaman secara otomatis sesuai data sensor yang di terima nodemcu ketika keadaan tanah kering. Berikut adalah rangkaian relay dan pompa washer</p></div>
 +
<div align="center"><img width="400" height="300" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_351_zpsrw9xq8tf.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 4.4 Rangkaian Pompa Washer'''</p></div>
 +
 +
===Flowchart Program===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini adalah flowchart sistem keseluruhan </p></div>
 +
 +
<div align="center"><img width="400" height="550" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_15_zpsz0hx9fvd.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 4.5 Flowchart Sistem Keseluruhan '''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dapat dijelaskan gambar 4.4 Flowchart program Pot Tanaman Pintar diatas yaitu terdiri dari:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem Pot tanaman pintar.<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">3 (tiga) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang dimulai dari mencari koneksi,nodemcu aktif dan data dikirim ke web ubidot<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah Wifi terkoneksi“Ya” maka Nodemcu akan aktif  dan kalau tidak akan kembali ke cek kondisi Wifi, Data kelembaban didapat jika “ya” maka akan data dikirim ke web ubidot jika “tidak” Sensor membaca kelembaban<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">3 (tiga) simbol Data yang menyatakan sebuah data yang dimulai dari Cek kondisi wifi,membaca data kelembaban dan data akan di tampilkan di dashboard ubidot</ol>
 +
 +
===Analisa===
 +
====Analisa Program Arduino====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah diuji coba dengan perangkat lunak yang telah di program ke dalam Arduino. Penulisan listing program menggunakan software Arduino Untuk lebih jelas mengenai  pembahasan  analisa  program  pada  mikrokontroler  yang akan dilakukan dapat dilihat di bawah:</p></div>
 +
<div align="justify"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_16_zps2zlahup0.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">kodingan ini berfungsi untuk memasukkan library yang digunakkan</p></div>
 +
<div align="justify"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_17_zpshe4ihkml.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kodingan ini untuk mendeklarasi token ubidot</p></div><div align="justify"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_18_zps46lzwmyh.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kodingan ini untuk mendeklarisasikan pin yang digunakkan, yaitu pin A0 untuk sensor kelembaban</p></div>
 +
 +
====Analisa Program Pada Ubidots====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Proses analisa dilakukan untuk mendapat kesesuaian data yang diuji coba pada ubidots. Berikut ini dijelaskan langkah langkah yang ada dalam program ubidots. </p></div>
 +
<div align="justify"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_19_zpsw6vs2ry6.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berisi tentang data riwayat penggunaan pot tanaman pintar</p></div>
 +
<div align="justify"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_20_zpstrgiythy.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan string yang didapatkan dalam ubidots, berfungsi sebagai variabel untuk memberikan akses pada soil moisture sensor.</p></div>
 +
<div align="justify"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_21_zpszlcds6x0.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan string yang digunakan sebagai identitas pribadi pemilik ubidots untuk dapat mengakses program yang ada pada arduino. </p></div>
 +
 +
===Implementasi===
 +
====Schedule====
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengumpulan Data<br>Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 8 minggu antara 1 Oktober 2015 s/d 5November 2015 </li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Analisa Sistem<br>Analisa sistem ini dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam sistem dan mendiagnosis persoalan yang ada untuk memperbaiki sistem. Analisa sistem dilakukan selama 4 minggu ( 09 November s/d tanggal 28 November ).</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perancangan Sistem<br> Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 4 minggu yaitu awal bulan Oktober sampai pertengahan bulan Desember.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pembuatan Program<br>Pembuatan program dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar system yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembuatan program dilakukan selama 4 minggu mulai dari awal bulan desember hingga akhir bulan desember. </li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Testing program<br> Testing Program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada program pada saat program berjalan. Testing program dilakukan selama 4 minggu yaitu dari pertengahan bulan desember sampai akhir bulan januari.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Evaluasi Sistem<br> Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu, minggu ke 1 di bulan januari sampai minggu ke 2 dibulan januari </li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perbaikan Sistem<br>Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 2 minggu, pada  minggu 2 dan minggu ke 3 di bulan Januari 2016</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Training User<br> Prcobaan alat yang diuji cobakan bersama para user untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing User dilakukan selama 2, minggu ke 3 di bulan januari dan minggu ke 4 di bulan di bulan januari 2016</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Implementasi Sistem<br> Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 2 minggu pada minggu 3 dan 4 Januari 2016 </li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dokumentasi<br> Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.3 Schedule'''</p></div>
 +
<div align="center"><img width="550" height="300" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_22_zpsukae3roe.png"/></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
====Estimasi Biaya====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Tabel 4.4 Estimasi Biaya'''</div>
 +
<div align="center"><img class="alignleft" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_23_zpsjeq95r1j.png" alt=" " width="500" height="550" /></div>
 +
 +
 +
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB V'''</div>=
 +
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''PENUTUP'''</div>
 +
 +
==Kesimpulan==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari hasil perancangan alat dan pembahasan pot tanaman pintar berbasis internet of things di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya :</p></div>
 +
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Internet of things'' membaca kelembaban tanah dengan soil moisture sensor yang didapatkan dari imputan data analog pada nodemcu. Output pada nodemcu di tampilkan pada layanan penyimpanan data yaitu ubidot yang berfungsi menampilkan data analog dan statistic kelembaban tanah setiap 10 menit.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Data yang terdapat pada internet of things berupa informasi mengenai kelembaban suatu tanah sehingga mempermudah memberikan informasi pengguna untuk melakukan penyiraman pada tanaman. </li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pot tanaman pintar dengan internet of thing  memberikan kemudahan dalam hal perawatan tanaman, dikarenakan pot tanaman pintar ini memberikan notifikasi yang dapat dikirim melalui email dan diakses dimana saja.</li></ol>
 +
 +
==Saran==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dapat di tambahkan sesnsor suhu sebagai pendeteksi kadar suhu pada tanah.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Notifikasi kelembaban pada tanaman dapat ditambahkan dengan pesan singkat yang dapat di kirim secara otomatis melalui web ubidot </li></ol>
 +
 +
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''DAFTAR PUSTAKA'''</div>=
 +
<references />
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''DAFTAR LAMPIRAN'''</div>=
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text indent: 0.5in"><p style="line-height: 1">'''Lampiran A''' </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.1. Surat Pengantar Skripsi]</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.2. Kartu Bimbingan]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.4. Form Validasi Skripsi]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.7. Daftar Nilai]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.8. Formulir Seminar Proposal]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.9. Sertifikat Toefl]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.10. Sertifikat Prospek]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.11. Sertifikat IT Internasional]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.12. Sertifikat IT Nasional]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view A.13. Curiculum Vitae]</div>
 +
&nbsp;&nbsp;<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Lampiran B''' </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view B.1. Hasil Wawancara]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view B.2. Hasil Observasi]</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: justify; text indent: 0.5in; line-height: 1">[https://drive.google.com/a/raharja.info/file/d/0B6nP8Y96j-fVWU04OUVhZ1BUbGM/view B.3. Elisitasi]</div>
 +
[[2015/2016]]

Revisi per 27 Februari 2016 15.55

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1131468576
NAMA
: MANSON WAHID AKBAR


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 02022
   
NID : 04051




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGAMANAN RUANGAN FINISH GOODS

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1131468576
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1131468576

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah banyak di rasakan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat, pengamanan ruangan secara manual selama ini dinilai kurang efektif karena apabila terjadi penyusupan, kehilangan atau pencurian sangat susah dalam mendeteksi pelakunya. Oleh sebab itu, merupakan hal yang menarik untuk merancang suatu sistem yang mampu mengatasi permasalahan tersebut yang mendukung aktifitas keamanan dari suatu perusahaan maupun instansi. Dengan menggunakan RFID berbasis Raspberry Pi, pengamanan ruangan dilakukan dengan menempelkan kartu RFID pada RFID reader yang nantinya data berbentuk kode unik dari kartu RFID akan di proses pada raspberry pi sehingga memberikan akses. Sistem pengamanan bekerja sesuai kode unik yang diterima oleh raspberry pi. kode unik yang diterima raspberry pi akan diolah sehingga hanya akan memberi akses untuk kode unik yang valid.

Kata Kunci: RFID, Raspberry Pi

ABSTRACT

The development of information and communication technology today has many feel the benefits to people's lives , security manually room has been considered less effective because in the event of an intrusion , loss or theft is very difficult to detect the culprit . Therefore , it is interesting to design a system that is able to overcome these problems which supports the security activities of a company or institution. By using RFID -based Raspberry Pi , securing the room is done by attaching RFID card on the RFID reader that will be unique code data in the form of RFID cards will be processed on a raspberry pi so as to provide access . Security systems work according to a unique code that is accepted by the raspberry pi . a unique code that is received will be processed raspberry pi so it will only give access to a unique code that is valid.

Keywords :RFID, Raspberry Pi


KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun laporan Skripsi yang berjudul “Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan Rfid Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Victory Chingluh Indonesia”.

Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan sumber literature review yang mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak Endang Sunandar,Ir.,M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  6. Bapak Fredy Susanto,,M.Kom.,CCNA.,MTCNA selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Bapak Suwarta selaku Stakeholder dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  9. Kedua orang tua, Adik-adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  10. Teman-Teman seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 20 Januari 2016
Manson Wahid Akbar
NIM. 1131468576

Daftar isi

DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR SIMBOL

SIMBOL DFD (DATA FLOW DIAGRAM)


SIMBOL ELEKTRONIKA


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah banyak di rasakan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Kegiatan yang biasa kita lakukan diluar rumah, dapat dengan mudah kita lakukan didalam rumah dengan santai dan nyaman. Dengan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat maka berbanding lurus dengan prioritas masyarakat dalam mencari kebutuhan dengan menggunakan media teknologi.

Seperti halnya teknologi dalam bidang keamanan, sistem pengamanan ruangan merupakan salah satu cara yang cukup efektif membantu seseorang dalam menjaga ruangan, barang-barang penting, maupun hal-hal yang sangat membutuhkan keamanan. Pengamanan ruangan secara manual selama ini dinilai kurang efektif karena apabila terjadi penyusupan, kehilangan atau pencurian sangat susah dalam mendeteksi pelakunya.

Oleh sebab itu, merupakan hal yang menarik untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dengan merancang suatu sistem yang mampu mengatasi permasalahan tersebut yang mendukung aktifitas keamanan dari suatu perusahaan maupun instansi, yang juga menjadi topik penelitian skripsi penulis yang diberi judul : Prototype Pengamanan Ruangan Finish Goods Menggunakan RFID Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Victory Chingluh Indonesia.

Hal ini penulis lakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan teknologi yang dirasakan oleh orang banyak, dan diharapkan lebih memudahkan dalam kebutuhan kinerja yang membutuhkan suatu sistem pengamanan.

Perumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang diatas maka mengambil kesimpulan rumusan-rumusan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem kerja dari prototype pengamanan ruangan yang menggunakan media rfid dan raspberry pi?

  2. Bagaimana menggabungkan antara sistem pengamanan yang dibuat dengan pengidentifikasian akses masuk menggunakan rfid?

  3. Bagaimana sistem pengamanan bekerja setelah menerima input dari rfid?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut :

  1. Software open source yang digunakan untuk mengkonfigurasi raspberry pi.

  2. Konfigurasi RFID pada raspberry pi untuk menjadi akses masuk suatu ruangan.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Tujuan individual

    1. Untuk memenuhi syarat kelulusan skripsi
    2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi RSUD Kota Tangerang

    2. Tujuan Fungsional

    Untuk mengetahui sistem kerja pot tanaman pintar berbasis Internet Of Things (IOT)

    3. Tujuan Operasional

    Mengembangkan suatu sistem pot tanaman pintar

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini ialah :

    1. Bagi Peneliti

    memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.

    2. Bagi Fungsional

    Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembangan teknologi aplikasi dibidang teknologi dan informasi

    3. Bagi Operasional

    Memberikan kemudahan bagi karyawan untuk memantau tanaman di RSUD Kota Tangerang

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi (Pengamatan)

      Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk mengetahui proses pengerjaan untuk menghasilkan pot tanaman pintar berbasis internet of thing yang di gunakan untuk sebagai pengontrolan tanaman, melalui pengamatan lapangan untuk memperoleh informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang di butuhkan, tentunya ekonomis dan terjangkau, namun teteap memenuhi keriteria.

    2. Wawancara

      Metode ini dilakukan untuk bertanya langsung pada stakeholder sebagai acuan untuk merumuskan masalah yang dihadapi.

    3. Metode Observasi

      Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung ataupeninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah tugas-tugas pokok di tempat pembudidayaan jamur

    4. Metode Studi Pustaka

      Studi pustaka adalah upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku buku, laporan penelitian, tesis atau disertas, peraturan-peraturan, ketetetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku buku dan literature yang ada seperti CCIT Jurnal Perguruan Tinggi Raharja

    Metode Perancangan

    Dalam melaporkan skripsi ini perancangan yang digunakan adalah metode sistem Flowchart gimana tahap demi tahap proses pembuatan Pot Tanaman Pintar Berbasis Internet Of Things Pada Rsud Kota Tangerang dijabarkan dengan tujuan.

    Metode Pengujian

    Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box, karenaberfokus pada domain informasi dari perangkat lunak

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokan materi penulisan menjadi 5 ( lima ) bab yang masing-masing bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup penelitian, , metode penelitian dan sistematika penulisan

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalampenyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna

    BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ketiga ini berisikan tinjauan organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, komponen yang digunakan, berikut pembahasannya.

    BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN

    Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap Internet Of Things

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    1. Definisi Sistem

    Menurut Pratama (2014:07) [1] “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.”

    Menurut Eddy (2014:78) [2] “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut keterkaitannya didalam mencapai tujuan.”

    Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok Objek yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    2. Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:227)[3], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[4], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

    3. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Deni Darmawan (2013:228)[3], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
     

    4. Tahap Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228)[3], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

     

    Konsep Dasar Pengontrolan

    1. Definisi Pengontrolan

    Menurut Erinofiardi (2012) [5], “Suatu sistem control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia(otomatis)”.

    Dan sistem kontrol bisa diartikan jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang di inginkan terhadap perubahan waktu.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup(Closed-loop Control System).


    2. Jenis-Jenis Pengontrolan
    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka
    2. Menurut Erinofiardi (2012) [5] sistem kontol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontol ini nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”


      Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka


      Sumber : Erinofiardi (2012) [5]

      Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    Menurut Erinofiardi (2012) [5] sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang di lakukan”.

    Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.


    Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Tertutup

    Sumber : Erinofiardi (2012) [5]

    Gambar di atas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim kealat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagi sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroller.

    Konsep Dasar Prototipe

    1. Definisi Prototipe

    Menurut Simarmata (2010:62)[6], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

    Menurut Darmawan (2013:229)[3], Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

    2. Jenis-Jenis Prototipe

    Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: (Simarmata, 2010:64)[6],

    1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)
      Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.
    2. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)
      dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.

    Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu :

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
    2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.
    3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
    4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.
    3. Keunggulan dan Kekurangan Prototipe

    Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.1 Keunggulan dan Kekurangan Prototipe

    Sumber: Simarmata (2010:68)[6]

     

    Internet Of Thing

    Internet of things telah menjadi salah trend yang berkembang di dunia teknologi informasi. Banyaknya vendor-vendor software yang ternama seperti intel, samsung, microsoft, oracle, ibm, dll telah mengeluarkan platform-platform baru yang dikhususkan untuk Internet Of things, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.

    1. Definisi Orisinil

    Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar."Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.

    Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.

    Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.

    Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu. Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.

    Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.

    Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei."


    2. Definisi Alternatif

    a. Casagras (Coordination and support action for global RFID-related activities and standardisation) Mendefinisakan Internet of Things, sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.

    b. SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte)

    c. Mendefinisikannya bahwa Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda- benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.

    d. CORDIS

    e. Rencana aksi untuk Uni Eropa untuk memperkenalkan pemerintahan berdasarkan Internet of Things.

    f. ETP EPOSS

    g. Jaringan yang dibentuk oleh hal-hal atau benda yang memiliki identitas, pada dunia maya yang beroperasi di ruang itu dengan menggunakan kecerdasan antarmuka untuk terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna, konteks sosial dan lingkungan.

    3. Keunikan Pengamatan Suatu Benda

    Menurut Ashton, (2010: 312) Ide Sebenarnya dari Auto - ID Center berbasis pada Radio Frequency Identification (RFID) dan identifikasi yang unik melalui Electronic Product code namun hal ini telah berkembang menjadi obyek yang memiliki alamat Intenet protocol (IP) atau Uniform Resource Identifier (URI).

    Pandangan alternatif, dari dunia Semantic Web, berfokus pada pembuatan segala sesuatu yang berhubungan dengan RFID dan dihubungkan oleh masing-masing protokol, seperti URI . Obyek itu sendiri terhubung dengan objek lainnya secara otomatis seperti halnya suatu server terpusat yang terhubung langsung dengan kliennya dan dikendalikan oleh manusia.

    Generasi berikutnya dari aplikasi Internet menggunakan Internet ProtocolVersion 6 (IPv6) akan mampu berkomunikasi dengan perangkat yang melekat pada hampir semua benda buatan manusia karena ruang alamat yang sangat besar dari protokol IPv6. Sistem ini dapat membangun sebuah objek dalam skala yang besar.

    Kombinasi ide ini dapat ditemukan dalam arus GS1/EPCglobal EPC Information Services (EPCIS).Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi objek mulai dari industri hingga ke logistik pemasaran.

    4. Cara Kerja

    Menurut Ashton, (2010: 312) Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.

    Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat.Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

    5. Karakteristik dan Trends

    a. Kecerdasan

    Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things. Namun, perlu dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi agar di masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir atau cerdas ( Web , komponen SOA) , obyek virtual ( avatar ) dan dapat dioperasikan dengan mudah, bertindak secara independen sesuai dengan konteks, situasi atau lingkungan yang dihadapi .

    b. Arsitektur

    Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat, jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai, maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan, namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang IoT yang gagal, karena dalam membangun arsitektur itu membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang tidak sedikit.

    c. Faktor Ukuran, Waktu dan Ruang

    Di dalam membangun Internet Of Things para engineer harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : Ukuran, ruang, dan waktu.Dalam melakukan pengembangan IoT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IoT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.

    Taman Hijau

    Menurut Reitz (2010:7) Taman adalah sebuah tempat yang terencana atau sengaja di rencanakan di buat oleh manusia, biasanya di luar ruangan, di buat untuk menampilkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami.

    Taman dapat di bagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering di jumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani. Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang di gunakan untuk kesenangan yang di jaga keberadaannya. Pada zaman dahulu, taman hanya di miliki oleh para bangsawan, yang mana tidak semua orang dapat masuk di dalamnya

    Pertamanan lebih spesifik karena menyangkut aspek estetika atau keindahan dan penataan ruang sehingga memiliki fungsi dalam keberadaannya. Dalam membuat taman ada dua elemen yang dikerjakan, yaitu bidang lunak (softscape) dan bidang bidang keras (hardscape).

    1. Bidang lunak meliputi penanaman segala jenis pohon, semak dan rumput.

    2. Bidang keras meliputi pembuatan jalan setapak, kolam, sungai buatan, air mancur, pembuatan tebing, peletakan batu alam, gazebo, alat bermain anak-anak, Ayunan, lampu taman, drainase dan sistem penyiraman.

    Penataan taman menyangkut penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, seperti:

    1. Taman rumah tinggal
    2. Taman perkantoran
    3. Taman lingkungan pemukiman
    4. Taman kota
    5. Taman sekolah
    6. Taman kawasan industri
    7. Taman Wisata

    Saat ini hampir di setiap kota di seluruh dunia memiliki dinas pertamanan yang tugasnya mengurusi perencanaan, pembuatan dan perawatan taman di sebuah kota. Semua kota gencar menata pertamanannya untuk mengimbangi polusi kendaraan bermotor. Kota besar idealnya memiliki ruang sebesar 30 persen dari luas kotanya untuk pertamanan.

    Taman bisa mencirikan sebuah ekosistem, seperti taman tropis, taman sub tropis, pegunungan, pantai dan padang pasir. Menyangkut aspek yang berhubungan dengan kebudayaan, taman bisa mencirikan suatu kebudayaan, seperti

    1. Taman gaya Perancis
    2. Taman gaya Jepang
    3. Taman gaya Bali
    4. Taman kering

    Gambar 2.3 Contoh taman hijau

    Konsep Dasar Flow Chart

    1. Definisi Flow Chart

    Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8)[7], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.

    Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)[8], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

    Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

    2. Cara Membuat Flow Chart

    Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flow chart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8): [7],

    1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
    2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
    4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
    5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
    6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
    7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

    3. Jenis-Jenis Flowchart

    Menurut Sulindawati (2010:8)[7], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

    1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
      Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.
      Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
    2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
      Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.
    3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
      Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
      Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.
    4. Flowchart Program (Program Flowchart)
      Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
    5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
      Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

     

    Konsep Dasar Pengujian

    1. Definisi Pengujian

    Menurut Rizky (2011:237),[9]Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

    Menurut Simarmata (2010:323),[6] “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

    Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

    2. Definisi Black Box

    Menurut Arie (2014),[10]“ Black Box adalah cara pengujian yang di lakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.”

    Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2),[11]Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure,

    (Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak)

    Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

    Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Uji coba BlackBox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
    2. Kesalahan interface
    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
    4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
    5. Kesalahan performa
    6. kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Uji coba BlackBox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba BlackBox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

    a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

    b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

    c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

    d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

    e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

    f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

    Sehingga dalam uji coba BlackBox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

    a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

    b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

    d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

    e. Melakukan pengujian.

    f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    3. Metode Pengujian Dalam Black Box

    Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

    a. EquivalencePartioning

    EquivalencePartioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    b. BoundaryValueAnalysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary valuean alysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalencepartitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    c. Cause-EffectGraphingTechniques

    Cause-EffectGraphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2) Pembuatan grafik Causes-Effect graph

    3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

    4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

    d. ComparisonTesting

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika softwareredundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBoxTesting yang disebut ComparisonTesting atau back-to-backTesting.

    e. Sample and RobustnessTesting

    1) SampleTesting

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

    2) RobustnessTesting

    Pengujian ketahanan (RobustnessTesting) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    f. BehaviorTesting dan PerformanceTesting

    1) BehaviorTesting

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    2)Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    g. RequirementTesting

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    1) RequirementTesting melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

    2) Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

    h. EnduranceTesting

    EnduranceTesting melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

    4. Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

    Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

    8_zps9c041ff8.png

    Sumber siddiq (2012:14)

    5. Definisi White Box

    Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2)[11]

    White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.

    (white Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem . Metode ini dinamakan demikian karenaprogram perangkat lunak , di mata tester , seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat . Pengujian White Box adalahkontras dengan Black Box Testing).

    White Box Testing Advantages

    a.Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust

    b.design, but the implementation may not align with the design intent.

    c. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow

    d.Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables

    e. testers to find programming errors quickly

    f.Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

    g.No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

    (Keuntungan pengujian White Box)

    a. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat

    b.desain , tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain .

    c.Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern .

    d. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan

    e.penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat .

    f.Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

    g. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

    Menurut Rizky (2011:262)[9], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.

    a. Decision (Branch) Coverage

    Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

    b. Condition Coverage

    Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

    c. Path Analysis

    Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

    d. Executive Time

    Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

    e. Algorithm Analysis

    Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) [12], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Menurut Guritno (2011:302)[13], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

    2. Tahap-Tahap Elisitasi

    Menurut Guritno (2011:302)[13] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

    1. Tahap I
      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Tahap II
      Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
    3. Tahap III
      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
      1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
      2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
      3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi
      Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    3. Requirement Elicitation

    Menurut Guritno (2011) [13] Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

     

    Teori Khusus

    Mikrokontroler

    1. Definisi Mikrokontroler

    Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[14] “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.”

    Menurut Syahwil (2013:53),[15] “Mikrokontroler adalah sebuah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer.

    Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya.Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

    a. Karakteristik Mikrokontroler

    karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:

    a. CPU (Central Procesing Unit)

    b. RAM (Read Only Memory)

    c. I/O (Input/Output)

    Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

    b.Klasifikasi Mikrokontroler

    mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

    a.ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

    b.RAM berkapasitas 68 byte

    c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

    d.Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

    e.Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

    f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

    bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

    a.RAM (Random Access Memory)

    RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

    b.ROM (Read Only Memory)

    ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

    c.Register

    Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

    d.Special Function Register

    Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

    e.Input dan Output Pin

    Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

    f.Interrupt

    Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

    2. Nodemcu

    Menurut Agus Kurniawan (2015 : 01),“NodeMcu is an open soure IoT platfrom. It uses the Lua scripting language. NodeMcu was created shortly after the ESP8266 came out. Further information, you can read it on http://nodemcu.com/index_en.html. The following is a form of NodeMcu v2.”

    “NodeMcu adalah soure terbuka IOT platfrom. Ia menggunakan Lua bahasa scripting. NodeMcu diciptakan lama setelah ESP8266 keluar. Informasi lebih lanjut, Anda dapat membacanya di http://nodemcu.com/index_en.html. Berikut ini adalah bentuk NodeMcu v2

    A. Fitur

    • Open-source

    • Interaktif

    • Programmable

    • Biaya Rendah

    • Sederhana

    • Smart

    • WI-FI enabled

    B. Arduino-like hardware IO

    Canggih API untuk hardware IO , yang secara dramatis dapat mengurangi pekerjaan berlebihan untuk mengkonfigurasi dan memanipulasi hardware.Code seperti Arduino , tetapi secara interaktif dalam script Lua .

    C.Nodejs style network API

    Event API untuk applicaitons jaringan, yang menfasilitasi pengembang menulis kode yang berjalan pada 5mm * 5mm berukuran MCU di Nodejs gaya . Sangat mempercepat proses pengembangan aplikasi IOT Anda .

    D. Lowest cost WI-FI

    Kurang dari $ 2 WI-FI MCU ESP8266 terintegrasi dan esay untuk pengembangan prototipe kit . Kami menyediakan platform terbaik untuk pengembangan aplikasi IOT pada biaya terendah .

    E. Specification

    Development Kit berdasarkan ESP8266, integates GPIOPWM , IIC , 1 -Wire dan ADC semua dalam satu papan . Daya developement Anda dengan cara combinating tercepat dengan NodeMCU Firmware!

    • USB-TTL included, plug&play

    • 10 GPIO, every GPIO can be PWM, I2C, 1-wire

    • FCC CERTIFIED WI-FI module(Coming soon)

    • PCB antenna

    Soil moisture sensor

    Menurut lilik gunarta (2011:21) Soil moisture sensor merupakansensor yang mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah. Sensor iniberupa dua buah paku konduktor berbahan logam yang sangat sensitif terhadap muatan listrik. Kedua paku ini merupakan media yang akan menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler. Soil moisture sensor menggunakan lm393 chip power supply : 3.3v atau 5v. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar).

    Gambar 2.4Soil moisture sensor

    Pompa

    Pompa adalah salah satu peralatan yang dipakai untuk mangubah energi mekanik (dari mesin pengerak pompa) menjadi energi tekan pada cairan yang dipompa. Pada umumnya pompa digunakan untuk memindahkan air dari suatu tempat ke tempat yang lain yang lebih tinggi tempatnya, ataupun tekananya.

    Gambar 2.5 pompa washer

    Konsep Dasar Resistor

    Menurut Winarno (2011:39)[16], “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.

    Menurut Sandy Hermawan (2014:262)[17], “Resistor adalah satu elemen elektronika yang di gunakan sebagai hambatan listrik”.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.

    Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium)

    Gambar 2.6 Resistor

    (Sumber: Winarno (2011:39)


    Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.

    Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.Ukuran dan letak kaki bergantungpada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

    Gambar 2.7 Skema Warna Resistor

    (Sumber: Winarno (2011:39)

    2. Satuan

    Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:

    1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.

    1 kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm.

    3. Resistor Tetap

    Resistor tetap yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.

    Gambar 2.8 Resistor Tetap

    (Sumber: Winarno (2011)

    Resistor dibagi menjadi 6 yaitu:

    a. Resistor Kawat

    Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.

    b. Resisitor Batang Karbon (Arang)

    Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.

    c. Resistor Keramik atau Porselin

    Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

    d. Resisitor Film Karbon

    Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.

    e. Resisitor Film Metal

    Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.

    f. Resisitor Tipe Film Tebal

    Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.

    4. Resistor Tidak Tetap

    Resistor tidak tetap yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/trabel) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.

    Gambar 2.9 Resistor Tidak Tetap

    (Sumber: Winarno (2011)

    Resistor tidak tetap dibagi menjadi 8 yaitu:

    a. Potensiometer

    Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan.Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).

    b. Potensiameter Preset

    Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil dan pengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.

    c. NTC dan PTC

    NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari PositiveTemperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.

    d. LDR ( Light Dependent Resisitor)

    LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.

    e. VDR (Volttage Dependent Resistor)

    VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistor yang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.

    Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator

    1. Definisi Kapasitor atau Kondensator

    Menurut Abdul Kadir (2012:3)[18], bahwa “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik.

    Menurut Winarno (2011:39)[16],, “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.

    Kapasitor sendiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”)Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.

    Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

    Gambar 2.10 Lambang Kondensator

    (Sumber: Winarno(2011:39)

    Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.

    Gambar 2.11 Lambang Kapasitor

    (Sumber: Winarno(2011:39)


    Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

    2. Kapasitansi

    Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:

    a. Pikofarad (pF) = 1X10-12

    b. Nanofarad (nF) = 1X10-9 F

    c. Microfarad (µF) = 1X10-6

    Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:

    a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)

    b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)

    c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)

    Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:

    a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)

    b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)

    c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)

    Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian.Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor.Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-).Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat.

    Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor.

    Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah .

    Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum.Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain.

    Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.

    Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus:

    c = 0,0885 x Ɛ x D/d µF

    Ɛ = konstanta dielektrikum

    D = luas bahan metal foil dalam cm2

    d = jarak antara kedua metal foil dalam cm

    Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan.

    Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (Ɛ udara = 1).

    Konsep Dasar Transistor

    1. Definisi Transistor

    Menurut Abdul Kadir (2012:3)[18], Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air.

    Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

    Gambar 2.12 Lambang Kondensator

    Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

    Transistor disusun menggunakan sambungan dioda.Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

    a. BJT (Bipolar Juction Transistor)

    BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:

    1. NPN (Negative Positive Negative)

    Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n.Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.

    Gambar 2.13 Lambang Kondensator

    2. PNP(Positive Negative Positive)

    Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

    Gambar 2.14 Lambang Kondensator

    Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

    2. Cara Kerja Semikonduktor

    Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.

    Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.

    Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.

    Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.

    Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).

    Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor

    Bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.

    Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.

    Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalahinkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.

    Konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.

    3. Cara kerja transistor

    Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

    Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

    FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut

    Literature Review

    Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86)[13], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

    1.Penelitian yang telah dilakukan oleh Fauzi [2015][19] dari STMIK Raharja Tangerang sebagai bentuk skripsi dengan judul “ Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pi ” Pada perancangan ini penulis menggunakan raspberry sebagai mikrokontroler sebagai sistem tanaman hijau yang menggunakan sensor LDR dan komponen-komponen seperti L298N dan motor DC.

    2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Marnisa Ramdani [2015] dari Universitas Telkom sebagai bentuk skripsi dengan judul Perancangan Sistem Monitoring Tanaman Menggunakan Zigbee Dan Platform M2m Plant Monitoring System Using Zigbee And M2m Platform Pada perancangan ini penulis membuat sebuah sistem pemantauan tanaman berbasis sensor kelembaban tanah, cahaya dan tinggi tanaman dengan memanfaatkan komunikasi machine-to-machine (M2M) menggunakan platform OpenMTC dan ZigBee.

    3.Penelitian yang telah dilakukan oleh M Apri Kurniawan [2015] dari Institut Teknologi Telkom sebagai bentuk skripsi dengan judul “Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Mikrokontroler Dengan Android Sebagai Media Monitoring” Pada perancangan alat ini dibuat dengan sistem yang dapat mempermudah masyarakat atau pengguna untuk merawat tanaman yang mereka tanam. Sensor kelembaban yang digunakan akan membaca keadaan kelembaban tanah tempat tanaman tersebut berada dan menginformasikan hasil pembacaan sensor tersebut ke pengguna via Bluetooth.

    4.Penelitian yang telah dilakukan oleh M. Syahrul Munir [2010] dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai bentuk skripsi dengan judul “Rancangan Smart Greenhouse Dengan Teknologi Mobile Untuk Efisiensi Tenaga, Biaya Dan Waktu Dalam Pengelolaan Tanaman” Pada perancangan ini pengembangan sistem dilakukan dengan pemantauan langsung oleh sensor-sensor yang terpasang pada greenhouse antara lain sensor suhu, tekanan udara dan kelembaban, dan dilengkapi dengan kamera IP untuk memantau kondisi tanaman pada greenhouse.

    5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Andi Sulistia Riyadi [2010] dari Universitas Muria Kudus sebagai bentuk Skripsi dengan judul “ Arduino Uno Sebagai Sistem Kendali Dan Monitoring Pengaturan Air Pada Tanaman Produksi ” Pada perancangan ini penulis menggunakan arduino uno sebagai mikrokontroler sebagai mengontrol jumlah ketesediaan air pada bak dengan tambahan control level air pada tanaman yang mengandung mikroprosesor ATmega328.

    Dari lima Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai tentang pemantauan pada tanaman. Maka dari itu penulis mengambil satu sample atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 5 (lima) literature review diatas yaitu dengan judul Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pi.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Tinjauan Organisasi

    Sejarah Singkat RSUD KOTA TANGERANG

    Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang dibentuk berdasarkan perda Kota Tangerang No12 Tahun 2012 sebagai upaya tindak lanjut Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan komprehensif kepada masyarakat Kota Tangerang, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

    Pengembangan pelayanan di Rumah Sakit Umum Derah Kota Tngerang adalah pelayan berdasarkan standar Rumah Sakit Umum kelas C dengan kapasitas 300TT yang dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah sakit.

    Rumah Sakit Daerah Umum Kota Tangerang berlokasi dipusat Kota Tangerang tepatnya Jl.n. Pulau Putri Raya No 101 Kelurahan Kepala Indah Kecamatan Tangerang. Pembangunan fisik RSUD telah dibuat dengan memperhatikan zoning dan rencana luar pelayanan sehingga tidak menyalahi aturan standar persyaratan yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan RI, yang aman bagi pasien dan pelanggan, serta efektif dan efisien.

    Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang dibangun oleh pemerintahan Kota Tangerang melalui 2 (dua) tahap. Tahap pertama pada tahun 2012 yaitu tahap pembangunan struktur RS yang dilaksanakan sampai dengan lantai 5. Tahap kedua yaitu tahap penyelesaian ditambah 3 lantai sehingga menjadi 8 lantai dan selesai pembangunannya pada bulan November 2013, RSUD Kota Tangerang berdiri diatas lahan seluas 14.000 M2 dengan tinggi bangunan lantai 8, merupakan Rumah Sskit Tipe C non kelas, fasilitas yang disediakan terdiri dari Instalasi gawat darurat, Instalasi rawat jalan dengan 4 bidang spesifikasi dasar dan 6 bidang spesialistik tambahan lainnya, Instalasi rawat inap dengan 300 tempat tidur, HCU , ICU, PICU, NICU, OK, VK, Hemodialisa, Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Rehabilitasi Medik, Ruang Jenazah, Workshop, Dapur, Laudry, CSSD, Ipal, Ruang Administrasi Rumah Sakit, Ruang Medical Report, dan Ruang Keamanan.

    Visi, Misi dan Tujuan

    Visi RSUD Kota TANGERANG

    Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat Kota Tangerang dengan pelayanan yang terbaik dan paripurna.

    Misi RSUD Kota TANGERANG

    1. Mewujudkan Tata Kelola Kelembagaan yang Berkualitas dan Bersumber Daya Aparatur Yang Profesional
    2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas
    3. Mewujudkan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Yang Berkualitas
    4. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

    Tujuan RSUD Kota TANGERANG

    Memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

    Struktur Organisasi

    Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab, Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkap fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
    Tabel 3.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Tangerang

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Dari tabel struktur organisasi diatas, penulis hanya menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi bagian maintenance, dikarenakan sesuai dengan penelitian yang dilakukan.Berikut penjelasan tugas dan tanggung jawabnya :

    1. Direktur
    Tugas :

    Memastikan bahwa lingkungan kerja kondusif bagi para profesional kesehatan, khususnya para dokter dalam melakukan profesinya.

    2. Tata Usaha
    a.Bagian Umum

    • Pelaksanaan kegiatan dibagian bidang administrasi perlengkapan

    • Pelaksanaan kegiatan dibagian bidang administrasi perlengkapan

    • Pelaksanaan kegiatan dibidang hubungan masyarakat

    • Pelaksanaan kegiatan penanganan permasalahan hukum

    b.Bagian Keuangan

    • Pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi keuangan

    • Penyusunan usulan anggaran tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang beserta perubahan dan perhitungannya.

    c.Bagian Kepegawaian

    • Pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi kepegawaian

    • Pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan karier pegawai

    • Pelaksanaan kegiatan dibidang disiplin pegawai

    3. Pelayanan Medik
    a. Pelayanan Medik

    • Pelaksanaan pengendalian atas pelaksanaan pelayanan medic pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

    • Pengkorrdinasian pelayanan medic pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

    • Pembinaan pelaksanaan pelayanan medic pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

    b. Seksi Keperawatan

    • Pelaksanaan pengendalian atas pelaksanaan Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

    • Pengkoordinasian pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

    • Pembinaan pelaksanaan dan pelayanan keperawtan pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah, Instalasi perawatan Intensif, Instalasi Kebidanan, Instalasi Hemodialisa.

    Tata Laksana Sistem Berjalan

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    1. Perancangan Prototipe

    Prototipe Pengontrolan Pot Tanaman Pintar Berbasis Internet Of Things Pada RSUD Kota Tangerang, dalam perancangan prototipe ini disusun dengan menyerupai miniatur pot. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti: Nodemcu, sensor tanah, dan pompa air. Bahan dalam perancangan prototipe terbuat dari acrylic sebagai pembentuk miniatur pot.

    Gambar 3.1 Perancangan Prototipe

    2. Flowchart Sistem Yang Berjalan

    Prosedur penyiraman dan monitoring pot tanaman pada RSUD Kota Tangerang, karyawan langsung menyiram dengan menggunakan selang dan monitoring masih dilakukan secara manual dengan cara mengecek tanaman seminggu sekali untuk melihat kondisi tanaman tersebut.

    Berikut adalah flowchart sistem yang berjalan pada gambar 3.2.

    Gambar 3.2 Flowchart Sistem Penyampaian Informasi

    Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart sistem monitoring jamur diatas yaitu terdiri dari:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart Sistem penyampaian informasi yang berjalan
    2. 1 (satu) simbol Data yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : karyawan menyiapkan air
    3. 2 (Dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses menyiapkan dan merapikan peralatan penyiraman
    4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah tanaman tersiram? Jika “ya” karyawan merapikan peralatan siram Jika “tidak” karyawan menyiram tanaman kembali sehingga tanaman tersiram.

    3. Cara Kerja Alat

    Cara kerja alat pot tanaman pintar Menggunakan Nodemcu Berbasis Internet Of Things Pada RSUD Kota Tangerang, nodemcu membaca kelembaban tanah dengan soil moisture sensor yang didapatkan dari imputan data analog pada nodemcu. Output pada nodemcu di tampilkan pada layanan penyimpanan data yaitu ubidot yang berfungsi menampilkan data analog dan statistic kelembaban tanah setiap 10 menit.

    Untuk proses penyiraman akan dilakukan secara otomatis apabila kondisi kekeringan tanah >100, dan prosesnya dilakukan dengan menggunakan pompa air.

    4. Blok Diagram

    Berikut blok diagram berserta alur kerjanya untuk sistem Pot Tanaman pada gambar 3.3

    Gambar 3.3 Blok Diagram

    Keterangan:

    1. soil moisture sensor merupakan perangkat yang di gunakan untuk mendeteksi kelembaban tanah
    2. Nodemcu memproses data yang sudah diperoleh oleh soil misture
    3. Sensor LM 53 merupakan perangkat yang di gunakan untuk mendeteksi suhu
    4. Wifi berfungsi untuk melakukan flash program pada nodemcu dan mentransfer data yang sudah diproses oleh nodemcu ke media internet
    5. Cloud media penyimpanan secara online
    6. Ubidot sebagai media informasi data sensor secara online
    7. Email sebagai media notifikasi

    Pembuatan Alat

    Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.3. Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

    a. Alat yang digunakan meliputi:

    1. Laptop

    2. Software Arduino

    3. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)

    4. Software Microsoft Visio 2010

    5. Solder Timah

    6. Tang dan Obeng

    7. Kabel Jumper

    8. Papan PCB Bolong

    b. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

    a. Nodemcu

    b. Soil moisture sensor

    c. Pompa Air

    Perangkat Keras (Hardware)

    1. Rangkaian Catu Daya

    Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan.

    2. Rangkaian Sensor

    Soil Moisture Sensor merupakan sensor yang mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah. Sensor ini berupa dua buah paku konduktor cara kerja perubahan logam yang sangat sensitif terhadap muatan listrik. Kedua paku ini merupakan media yang akan menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler. Soil Moisture Sensor menggunakan LM393 chip Power supply: 3.3V atau 5V. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Rangkaian dibawah ini merupakan konfigurasi sensor pada arduino, pada gambar dibawah ini dipasang 1 buah sensor. Sensor kelembaban berfungsi untuk mendeteksi kelembaban suatu tanah, cara kerja sensor tersebut mendeteksi berapa tinggi dari kelembaban atau kadar air didalam tanah.

    Dalam penggunaan soil moisture sensor, sensor kelembaban pada nodemcu perlu diprogram terlebih dahulu agar dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.rangkapengujian ubidot.

    3.Rangkaian pompa

    Pompa adalah suatu rangkaian elektronika yang dikemas menjadi suatu instrumen, yang mempunyai fungsi sebagai penyedia aliran air dalam debit besar dengan prinsip kerja menghisap air yang tersedia dan mendistribusikan aliran air tersebut kepada setiap saluran keluaran air.

    Gambar 3.6 Skema Rangkaian Pompa

    Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

    Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dengan menggunakan suatu software Arduino, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

    1. Perancangan Software Arduino Uno

    Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Dan berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang digunakan dengan demikian

    Baru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.

    Menggunakan arduino 1.0 yang digunakan untuk mengontrol pot tanaman pintar dengan menggunakan nodemcu, soil moisture sensor dan pompa air.

    2. Konsep Perancangan Ubidot

    Ubidot adalah suatu media penyimpanan data yang open scout yang memproses data analog dan digital yang di kirim oleh mikrokontroler seperti arduino dan raspberry. Ubidot menghasilkan data statistik dan analog secara online, kelebihan ubidot dapat di pasang lebih dari 3 sensor dan maksimal 5 sensor untk free user dan untuk lebih dari 5 sensor harus upgrade ke premium user.

    Pada pengujian ubidot ini menggunakan 1 buah sensor, yaitu sensor kelembaban seperti yang di tunjukan pada gambar di bawah ini

    Pada gambar di atas dalam web ubidot terdapat data sensor kelembaban yang di kirim oleh mikrokontroler nodemcu yang di kirim ke ubidot setiap 10 menit sekali.

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan bapak Udiarto S.Kep selaku kepala ruangan IGD RSUD Kota Tangerang

    Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikansebagai berikut

    1. Penyiraman masih secara manual
    2. Memperlambat pekerjaan pegawai

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

    1. Membuat suatu sitem pengontrolan dan monitoring tanaman secara online
    2. Membuat sistem yang dapat mengontrol lewat internet sehingga dapat memudahkan pegawai dalam memantau tanaman

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam tabel Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

    Functional

    No.

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem :

    1

    Sistem sederhana dan mudah di oprasikan

    2

    Penyampaian Informasi Efektif secara Real-Time

    3

    Bekerja secara Embedded System

    4

    Memberikan informasi data ketika melakukan akses.

    5

    Sistem menyiram dengan otomatis.

    6

    Sistem menyiram dengan tombol button

    7

    Sistem dapat diakses melalui Internet.

    8

    Sistem dapat diakses melalui Bluetooth

    9

    Sistem dapat diakses melalui Wifi

    10

    Data sensor di tampilkan dalam bentuk data statistik dalam web ubidot

    11

    Data sensor di tampilkan dalam bentuk data statistik dalam SMS

    12

    Data terekam dalam bentuk data base
    Non Functional
    NoSaya ingin sistem :

    1

    Berjalan dan memiliki keamanan yang baik.

    2

    Sistem berbasis internet of things

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting)
      Maksudnya, elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting)
      Maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi)
      Maksudnya, adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

    1. T (Technical)
      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O (Operational)
      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E (Economic)
      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem?

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.
    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem Monitoring jamur menggunakan internet of thing Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

    Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

    Functional

    No.

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem :

    1

    Sistem sederhana dan mudah di oprasikan

    2

    Penyampaian Informasi Efektif secara Real-Time

    3

    Bekerja secara Embedded System

    4

    Memberikan informasi data ketika melakukan akses.

    5

    Sistem menyiram dengan otomatis.

    6

    Sistem dapat diakses melalui Internet.

    7

    Sistem dapat diakses melalui Wifi

    8

    Data sensor di tampilkan dalam bentuk data statistik dalam web ubidot

    9

    Data terekam dalam bentuk data base
    Non Functional
    NoSaya ingin sistem :

    1

    Berjalan dan memiliki keamanan yang baik.

    2

    Sistem berbasis internet of things

    Penyusun

     

    (Marina Hartono)
    NIM : 1131468927

    Mengetahui,

    Pembimbing I Pembimbing II

    (Jawahir, Ir., MM )
    NID : 03023

    (Hendra Kusumah S.Kom)
    NID : 14017

    Menyetujui,

    Stakeholder Kepala Jurusan
    (Udiarto)
    NIK : 30.009.07.13
    (Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd.)
    NIP : 079010

    BAB IV

    UJI COBA DAN ANALISA

    Uji Coba

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan, dapat di lihat pada sub bab berikut.

    Metode Black Box

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Prototipe Pot Tanaman Pintar Berbasis Internet Of Things Pada RSUD Kota Tangerang untuk pengujian pada alat, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.1 Pengujian Black Box Sistem

    Pengujian Catu Daya

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan 1 (satu) buah sumber input catu daya sebesar 12 volt, yang akan dikeluarkan terpisah sebagai output untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian sebesar 5,0 volt dan 3,3 volt pada IC regulator SPX3819M5-L-3-3.

    Pengujian Soil Moisture Sensor

    Pada pengujian ini soil moisture sensor ditanam pada tanah untuk mengukur kelembaban tanah, yanag akan di tunjukan pada tabael data kelembaban media seperti yang ditunjukan pada tabel berikut

    Tabel 4.2 Pengujian soil moisture sensor

    Pengujian Tampilan Ubidot

    Ubidots adalah sebuah platform Internet of Things yang berfungsi sebagai media yang memproses data analog dan digital yang dikirim oleh mikrokontroler node mcu.

    Gambar 4.2 tampilan home pada ubidot

    Pada gambar 4.2 diatas menunjukan sensor kelembaban berjalan baik, sensor kelembaban akan memperbaharui data dalam rentang waktu 10 menit sekali.

    Pengujian Pompa Washer

    Pompa Washer merupakan alat yang berfungsi untuk mengeluarkan air. Pada pengujian pompa washer ini menggunakan relay dan dimana relay terhubung dengan Nodemcu menggunakan pin digital 5 dan berfungsi sebagai CUTOFF pompa washer

    Gambar 4.3 Relay

    pompa washer akan menyiram tanaman secara otomatis sesuai data sensor yang di terima nodemcu ketika keadaan tanah kering. Berikut adalah rangkaian relay dan pompa washer

    Gambar 4.4 Rangkaian Pompa Washer

    Flowchart Program

    Berikut ini adalah flowchart sistem keseluruhan

    Gambar 4.5 Flowchart Sistem Keseluruhan

    Dapat dijelaskan gambar 4.4 Flowchart program Pot Tanaman Pintar diatas yaitu terdiri dari:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem Pot tanaman pintar.
    2. 3 (tiga) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang dimulai dari mencari koneksi,nodemcu aktif dan data dikirim ke web ubidot
    3. 2 (dua) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah Wifi terkoneksi“Ya” maka Nodemcu akan aktif dan kalau tidak akan kembali ke cek kondisi Wifi, Data kelembaban didapat jika “ya” maka akan data dikirim ke web ubidot jika “tidak” Sensor membaca kelembaban
    4. 3 (tiga) simbol Data yang menyatakan sebuah data yang dimulai dari Cek kondisi wifi,membaca data kelembaban dan data akan di tampilkan di dashboard ubidot

    Analisa

    Analisa Program Arduino

    Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah diuji coba dengan perangkat lunak yang telah di program ke dalam Arduino. Penulisan listing program menggunakan software Arduino Untuk lebih jelas mengenai pembahasan analisa program pada mikrokontroler yang akan dilakukan dapat dilihat di bawah:

    kodingan ini berfungsi untuk memasukkan library yang digunakkan

    Kodingan ini untuk mendeklarasi token ubidot

    Kodingan ini untuk mendeklarisasikan pin yang digunakkan, yaitu pin A0 untuk sensor kelembaban

    Analisa Program Pada Ubidots

    Proses analisa dilakukan untuk mendapat kesesuaian data yang diuji coba pada ubidots. Berikut ini dijelaskan langkah langkah yang ada dalam program ubidots.

    Berisi tentang data riwayat penggunaan pot tanaman pintar

    Merupakan string yang didapatkan dalam ubidots, berfungsi sebagai variabel untuk memberikan akses pada soil moisture sensor.

    Merupakan string yang digunakan sebagai identitas pribadi pemilik ubidots untuk dapat mengakses program yang ada pada arduino.

    Implementasi

    Schedule

    1. Pengumpulan Data
      Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 8 minggu antara 1 Oktober 2015 s/d 5November 2015
    2. Analisa Sistem
      Analisa sistem ini dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam sistem dan mendiagnosis persoalan yang ada untuk memperbaiki sistem. Analisa sistem dilakukan selama 4 minggu ( 09 November s/d tanggal 28 November ).
    3. Perancangan Sistem
      Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 4 minggu yaitu awal bulan Oktober sampai pertengahan bulan Desember.
    4. Pembuatan Program
      Pembuatan program dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar system yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembuatan program dilakukan selama 4 minggu mulai dari awal bulan desember hingga akhir bulan desember.
    5. Testing program
      Testing Program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada program pada saat program berjalan. Testing program dilakukan selama 4 minggu yaitu dari pertengahan bulan desember sampai akhir bulan januari.
    6. Evaluasi Sistem
      Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu, minggu ke 1 di bulan januari sampai minggu ke 2 dibulan januari
    7. Perbaikan Sistem
      Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 2 minggu, pada minggu 2 dan minggu ke 3 di bulan Januari 2016
    8. Training User
      Prcobaan alat yang diuji cobakan bersama para user untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing User dilakukan selama 2, minggu ke 3 di bulan januari dan minggu ke 4 di bulan di bulan januari 2016
    9. Implementasi Sistem
      Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 2 minggu pada minggu 3 dan 4 Januari 2016
    10. Dokumentasi
      Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

    Tabel 4.3 Schedule

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.4 Estimasi Biaya



    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Dari hasil perancangan alat dan pembahasan pot tanaman pintar berbasis internet of things di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya :

    1. Internet of things membaca kelembaban tanah dengan soil moisture sensor yang didapatkan dari imputan data analog pada nodemcu. Output pada nodemcu di tampilkan pada layanan penyimpanan data yaitu ubidot yang berfungsi menampilkan data analog dan statistic kelembaban tanah setiap 10 menit.
    2. Data yang terdapat pada internet of things berupa informasi mengenai kelembaban suatu tanah sehingga mempermudah memberikan informasi pengguna untuk melakukan penyiraman pada tanaman.
    3. Pot tanaman pintar dengan internet of thing memberikan kemudahan dalam hal perawatan tanaman, dikarenakan pot tanaman pintar ini memberikan notifikasi yang dapat dikirim melalui email dan diakses dimana saja.

    Saran

    Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut:

    1. Dapat di tambahkan sesnsor suhu sebagai pendeteksi kadar suhu pada tanah.
    2. Notifikasi kelembaban pada tanaman dapat ditambahkan dengan pesan singkat yang dapat di kirim secara otomatis melalui web ubidot

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI Obses
    2. Prhasta, Eddy. 2014. Sistem Informasi Geografis. Bandung: BI Obses
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Darmawan. Deni. Verzello/John Reuter III. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
    4. Al-Jufri. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika
    5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu
    6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    7. 7,0 7,1 7,2 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem” . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
    8. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop.Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
    9. 9,0 9,1 Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    10. Sastra Hadiprawira,Arie.2014.”Pembangunan Aplikasi Game Cerita Rakyat Fabel”.Skripsi.Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,Universitas Komputer Indonesia.Bandung.
    11. 11,0 11,1 Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering.ISSN- 2277-1956 Vol.2
    12. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Andi: Yogyakarta
    13. 13,0 13,1 13,2 13,3 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
    14. Ari Beni Santoso,Martinus dan Sugiyanto.2013.”Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”.Jurnal Fema,Vol.1,No.1
    15. Syahwil,Muhammad.2013.”panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino”.Yogyakarta:ANDI
    16. 16,0 16,1 Winarno dan Deni Arifianto.2011.”Bikin Robot itu gampang”.Jakarta Selatan:PT Kawan Pustaka
    17. Hermawan,Sandy dan Choirul Banun.2014.”Top Pocket No.1 Fisika SMA Kelas X,XI&XII”.Jakarta Selatan:PT.Wahyumedia
    18. 18,0 18,1 Kadir,Abdul.2013.”Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”.Yogyakarta:Andi
    19. Fauzi .2015 Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tidak diPublikasi. Tangerang. STMIK Raharja.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A

      

    Lampiran B

    2015/2016

Contributors

Manson Wahid Akbar