SI 1114468725: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem Informasi)
(Konsep Dasar CSS)
Baris 1.983: Baris 1.983:
 
   
 
   
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2"><b>3. Perkembangan CSS </b></p></div>
+
<p style="line-height: 2"><b>3. Perkembangan CSS</b></p></div>                                                            
                                                             
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2"> Menurut Wiswakarma dalam Nina Rahayu(2013), Bahasa style CSS sendiri mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.Beberapa browser juga menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.Meskipun CSS 1 sudah dikeluarkan oleh W3C pada tahun 1996 dan Microsoft Internet Explorer 3 yang masih menyediakan hanya beberapa kemampuan dukung terhadap CSS namun CSS 1 tetap pada tahun tersebut. </p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Menurut Wiswakarma dalam Nina Rahayu(2013), Bahasa style CSS sendiri mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.Beberapa browser juga menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.Meskipun CSS 1 sudah dikeluarkan oleh W3C pada tahun 1996 dan Microsoft Internet Explorer 3 yang masih menyediakan hanya beberapa kemampuan dukung terhadap CSS namun CSS 1 tetap pada tahun tersebut. </p></div>
Baris 1.996: Baris 1.995:
 
<p style="line-height: 2"> Kemampuan CSS 1 diantaranya: </p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Kemampuan CSS 1 diantaranya: </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<pstyle="line-height: 2"> 1). Properti font seperti typeface dari emphasis. </p></div>
+
<p style="line-height: 2"> 1). Properti font seperti typeface dari emphasis. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<pstyle="line-height: 2"> 2). Warnadari text, background dan elemen lain. </p></div>
+
<p style="line-height: 2"> 2). Warnadari text, background dan elemen lain. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<pstyle="line-height: 2"> 3). Atributtext seperti wordspacing, letter spacing dan text line. </p></div>
+
<p style="line-height: 2"> 3). Atributtext seperti wordspacing, letter spacing dan text line. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<pstyle="line-height: 2"> 4). Peletakan(Align) dari text, gambar dan elemen lain. </p></div>
+
<p style="line-height: 2"> 4). Peletakan(Align) dari text, gambar dan elemen lain. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<pstyle="line-height: 2"> 5). Margin,border, padding. </p></div>
+
<p style="line-height: 2"> 5). Margin,border, padding. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2"> Saat ini, W3C sudah tidak melakukan mengembangkan CSS 1, sebagai gantinya, W3C akan mengembangkan CSS ketahap berikutnya yaitu CSS 2. </p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Saat ini, W3C sudah tidak melakukan mengembangkan CSS 1, sebagai gantinya, W3C akan mengembangkan CSS ketahap berikutnya yaitu CSS 2. </p></div>
Baris 2.013: Baris 2.012:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2"> c. CSS 2.1</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> c. CSS 2.1</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 
CSS 2 version 1 memperbaiki error yang terjadi pada CSS 2, menghilangkan dukungan dan fitur yang kuarang dan menambahkan extension pada browser. </p></div>
 
CSS 2 version 1 memperbaiki error yang terjadi pada CSS 2, menghilangkan dukungan dan fitur yang kuarang dan menambahkan extension pada browser. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2"> d. CSS 3</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> d. CSS 3</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 
CSS level 3 sudah dalam pengembangan dari bulan Desember tahun 2005. CSS 3 membawa banyak fitur menarik yang dapat di-implementasikan pada halaman web. </p></div>
 
CSS level 3 sudah dalam pengembangan dari bulan Desember tahun 2005. CSS 3 membawa banyak fitur menarik yang dapat di-implementasikan pada halaman web. </p></div>
  

Revisi per 3 September 2015 05.33


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

SPPT PBB-P2 PADA DINAS PELAYANAN PBB

DAN BPHTB (DPPB) KOTA TANGERANG


SKRIPSI


jpg



DISUSUN OLEH:

1114468725 STEVANIE HANZILIA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

SPPT PBB-P2 PADA DINAS PELAYANAN PBB

DAN BPHTB (DPPB) KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1114468725
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2015

Ketua
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
Jurusan Sistem Informasi
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

SPPT PBB-P2 PADA DINAS PELAYANAN PBB

DAN BPHTB (DPPB) KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114468725
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 29 Mei 2015

Pembimbing I
Pembimbing II
( Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
(M. Roihan, M.T)
NID : 10002
NID : 02007



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

SPPT PBB-P2 PADA DINAS PELAYANAN PBB

DAN BPHTB (DPPB) KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114468725
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2015

Ketua Penguji
Penguji I
Penguji II
()
()
()
NID :
NID :
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

SPPT PBB-P2 PADA DINAS PELAYANAN PBB

DAN BPHTB (DPPB) KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1114468725
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 29 Mei 2015
Stevanie Hanzilia
NIM. 1114468725

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang merupakan instansi yang ada di wilayah Kota Tangerang. Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang khusus mengelola Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) khusus di wilayah Kota Tangerang Provinsi Banten. Pada Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang masih belum terkomputerisasi dengan baik. Pengolahan proses berkas masih dirasakan kurang efektif dan efisien karena ada beberapa kendala sehingga sering terjadi kesalahan dan memperlambat proses kerja pegawai. Seperti tidak adanya rekapan berkas yang sudah selesai dalam bentuk soft copy, dikarenakan proses yang sedang berjalan sampai saat ini masih menggunakan proses manual seperti untuk melakukan registrasi SPPT PBB-P2 masih menggunakan buku besar sehingga sering terjadi keterlambatan penyelesaian berkas pada waktu yang sudah ditentukan. Hal itu yang menjadikan proses PBB berjalan dengan kurang efektif. Oleh karena itu, perlunya dibutuhkan sebuah sistem untuk menunjang kebutuhan para petugas untuk meningkatkan kualitas padaDinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang. Dengan demikian penulis lebih menuju kepada bagaimana agar informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan mudah cepat dan akurat.

Kata Kunci : Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang,Registrasi, SPPT PBB-P2

ABSTRACT


The Office of the PBB and BPHTB Tangerang City is an institution in thecity of Tangerang. The Office of the PBB and BPHTB Tangerang City is the regional organization that specifically manages land and building tax Rural and Urban sector (PBBP2) and the Tax on Acquisition of Land and Building (BPHTB)specifically in the city of Tangerang Banten. At the Office of the PBB and BPHTB Kota Tangerang still not computerized well. Processing beam process is still less effective and efficient because there are some obstacles that are common errors and slow down the process of employment. Such as the absence offile recaps finished in soft copy, because the process is ongoing until to day still using manual processes like to register SPPT-P2 is still using the ledger so frequent delays in the completion of the file at a specified time. That'swhat makes the United Nations processes running with less effective. Therefore,the necessity needed a system to support the needs of workers to improve the quality of the Office of the PBB and BPHTB Tangerang City. Thus the author is heading to how to keep the required information easily accessible quickly and accurately.

Keywords : Key Words : The Office of the PBB and BPHTB city of Tangerang, Registration, SPPT-P2.


KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Laporan Srkripsi ini yang diambil adalah “Perancangan Sistem Informasi Registrasi SPPT PBB-P2 Pada Dinas Pelayanan PBB Dan BPHTB (DPPB) Kota Tangerang”..

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh oleh mahasiswa sebelum lulus dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar.Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah , M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasiserta dosen pembimbing I Skripsi.
  4. Bapak M. Roihan, M.T selaku dosen pembimbing II Skripsi.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  6. Bapak Muhamad Hikmat, S.Kom, M.TI selaku pembimbing lapangan.
  7. Segenap Staff Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang yang telah banyak membimbing, dan membantu penulis selama melakukan penelitian di Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang.
  8. Bapak dan Ibu tercinta serta kakak dan adikku yang senantiasa memberikan dorongan serta doanya kepada penulis, sehingga penulis dapat meyelesaikan Skripsi ini.
  9. Teman-temanku Eka Juliyawati, Evi Hana Yanti, Laura Belani, Novi Oktariana Dasilva, Rosi Dinda Patmala, dan teman-temanku yang lainnya yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaiaan tugas laporan ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.


Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan





Tangerang, 29 Mei 2015
Stevanie Hanzilia
NIM. 1114468725

TOC__

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Siklus Informasi

Gambar 2.2 Komponen Sitem Informasi

Gambar 2.3 Analisa SWOT

Gambar 2.4 SPPT

Gambar 2.5 Formulir SPOP

Gambar 2.6 STTS

Gambar 2.7 Rumus Perhitungan PBB

Gambar 2.8 Proses Penerbitan SPPT

Gambar 2.9 Alur Pelayanan

Gambar 2.10 Tata Cara Pembayaran Pajak PBB

Gambar 2.11 Tata Cara Penagihan Pajak PBB

Gambar 3.1 Peta Kota Tangerang

Gambar 3.2 Struktur Organisasi DPPB

Gambar 3.3 Use Case Diagram Poses Pendaftaran Baru

Gambar 3.4 Use Case Diagram Proses Mutasi

Gambar 3.5 Use Case Diagram Proses Pembetulan

Gambar 3.6 Use Case Diagram Proses Salinan

Gambar 3.7 Activity Diagram Proses Pendaftaran Baru

Gambar 3.8 Activity Diagram Proses Mutasi

Gambar 3.9 Activity Diagram Proses Pembetulan

Gambar 3.10 Activity Diagram Proses Salinan

Gambar 3.11 Sequence Diagram Proses Pendaftaran Baru

Gambar 3.12 Sequence Diagram Proses Mutasi

Gambar 3.13 Sequence Diagram Proses Pembetulan

Gambar 3.14 Sequence Diagram Proses Salinan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang DiusulkanUntuk Pegawai

Gambar 4.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.5 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Pegawai

Gambar 4.6 State Machine Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.7 State Machine Diagram Yang Diusulkan Untuk Pegawai

Gambar 4.8 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.9 Tampilan Log In

Gambar 4.10 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.11 Tampilan Form Pendaftaran Baru

Gambar 4.12 Tampilan Data Pendaftaran Baru

Gambar 4.13 Tampilan Form Mutasi

Gambar 4.14 Tampilan Data Mutasi

Gambar 4.15 Tampilan Form Pembetulan

Gambar 4.16 Tampilan Data Pembetulan

Gambar 4.17 Tampilan Form Salinan

Gambar 4.18 Tampilan data Salinan

Gambar 4.19 Tampilan Laporan Pendaftaran Baru

Gambar 4.10 Tampilan Laporan Mutasi

Gambar 4.21 Tampilan Laporan Pembetulan

Gambar 4.22 Tampilan Laporan Salinan

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Jenis Pelayanan PBB-P2

Tabel 3.1 Susunan Kepengurusan DPPB

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi tahap III

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1 Tabel Blackbox Testing

Tabel 4.2 Identifikasi SWOT

Tabel 4.3 Analisis SWOT

Tabel 4.4 Jadwal Pengolahan

Tabel 4.5 Estimasi Biaya


DAFTAR SIMBOL
Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar 1 Simbol Use Case Diagram


Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar 2 Simbol Sequence Diagram


Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar 3 Simbol Activity Diagram


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

A.1. Surat Pengantar Skripsi

A.2. Surat Keterangan Observasi

A.3. Surat Rekomendasi

A.4. Form Permohonan Usulan Penelitian

A.5. Form Penggantian Judul

A.6. Kartu Bimbingan

A.7. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.8. Daftar Nilai

A.9. Form Validasi Skripsi

A.10. Kwitansi Pembayaran Skripsi

A.11. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.12. Formulir Seminar Proposal

A.13. Sertifikat TOEFL

A.14. Sertifikat Prospek

A.15. Sertifikat IT Internasional

A.16. Sertifikat IT Nasional

A.17. Curriculum Vitae (CV)

A.18. Formulir Final Persentasi

A.19. Undangan Stakeholder

A.20. Formulir Pertemuan Stakeholder

A.21. Formulir Wawancara

A.22. Formulir Observasi

A.23. Katalog Produk

A.24. Final Presentasi

A.25. Sertifikat Jurnal

LAMPIRAN B :

B.1. Printscreen Halaman Login

B.2. Printscreen Halaman Menu Utama

B.3. Printscreen Halaman Form Pendaftaran Baru

B.4. Printscreen Halaman Data Pendaftaran Baru

B.5. Printscreen Halaman Form Mutasi

B.6. Printscreen Halaman Data Mutasi

B.7. Printscreen Halaman Form Pembetulan

B.8. Printscreen Halaman Data Pembetulan

B.9. Printscreen Halaman Form Salinan

B.10. Printscreen Halaman Data Salinan


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini begitu pesat dan banyak memberikan pengaruh, perkembangan serta perubahan di era globalisasi ini. Dalam kehidupan sehari - hari, pemanfaatan teknologi sudah banyak diterapkan dan dijumpai. Oleh karena itu, dibutuhkannya sarana dan prasarana untuk menunjang berjalannya teknologi tersebut secara efektif dan efisien dan juga dibutuhkannya suatu alat pengolahan data untuk menghasilkan informasi dalam bidang pemerintahan, pendidikan, bisnis maupun bidang - bidang lainnya.

Perkembangan teknologi komputer yang canggih juga dibutuhkan dalam sistem pengolahan data, penyajian informasi, serta dalam pembuatan laporan. Komputer dapat membantu penyajian informasi yang efektif serta dapat diakses pada waktu yang bersamaan oleh setiap orang dan setiap waktu kapanpun dan dimanapun. Komputer sangat berperan penting, karena komputer akan sangat membantu dan memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang terbaru.

Terutama dalam proses pengolahan data, dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi untuk mendapatkan informasi dalam proses pengolahan data yang akurat. Untuk mendapatkan data yang komplek maka sangat dibutuhkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Penggunaan komputer dalam sistem informasi tidak lepas dari penyediaan sarana berupa hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), serta penyediaan brainware (manusia), user (pengguna) dan sumber daya manusia(SDM)yang menjalankan sistem tersebut.

Selain itu, dalam upaya mendukung pelaksanaan pembangunan, pemerintah mengeluarkan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Menurut Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang -undangan. Kewenangan daerah mencakup kewenangan pemerintahan, mulai dari sistem perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaannya.

Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah,pemerintah daerah mengelola dan memanfaatkan sumber penerimaan daerah yang dimilikinya sesuai dengan aspirasi masyarakat daerah. Sumber penerimaan daerah diantaranya adalah pajak daerah yang diatur UU No. 28 tahun 2009 tentang pajak daerah.

Menurut Undang - Undang No. 28 tahun 2009, Pasal 1 ayat (37) yang berbunyi : ”Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang dikenakan atas Bumi dan bangunan”. Serta ayat (44) yang berbunyi : “ Subjek Pajak dalam PBB adalah orang ataubadan yang secara nyata mempunyai suatu hal atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas bumi dan atau memiliki penguasaan dan atau memperoleh manfaat atas bangunan”.

Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB adalah sebuah lembaga yang bergerak dibidang pajak. Karena itu Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang harus dapat meningkatkan kemajuan teknologi dalam memfasilitasi sistem informasi.

Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB dalam melakukan proses registrasi SPPT PBB-P2 masih belum maksimal. Dalam proses penginputan data ini masih menggunakan cara manual, yaitu masih menggunakan tulisan - tulisan tangan dan masih menggunakan buku - buku yang yang kemungkinan akan rusak atau hilang. Hal ini tentunya dapat merugikan salah satu pihak atau pihak - pihak lain yang terlibat dalam proses registrasi tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem dalam menunjang kebutuhan para pegawai untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang agar menjadi kearah yang lebih baik dalam sistem informasi pengelolahan berkas registrasi yang sudah jadi.

Dengan latar belakang inilah penulis ingin melakukan penelitian tentang sistem pengolahan registrasi SPPT PBB-P2. Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah mengetahui sistem yang berjalan beserta kelemahan dan kelebihannya serta memberikan solusi pada Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang agar dalam pengolahan registrasi SPPT PBB-P2 tidak lagi menggunakan cara kerja yang manual tetapi menggunakan cara kerja yang terstruktur atau terkomputerisasi.

Berdasarkan hal tersebut, penulis membuat laporan Skripsi ini dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Registrasi SPPT PBB-P2 Pada Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB (DPPB) Kota Tangerang” untuk dijadikan sebagai penelitian.


Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem informasi registrasi SPPT PBB-P2 pada DPPB Kota Tangerang. Beberapa hal akan dikemukakan dan dijelaskan tentang sistem informasi registrasi SPPT PBB-P2. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengolahan proses registrasi SPPT PBB-P2 yang berjalan saat ini?

2. Apa saja yang menjadi kendala dalam proses registrasi SPPT PBB-P2 ?

3. Bagaimana merancang sistem registrasi SPPT PBB-P2 pada Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang ?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Permasalahan yang akan penulis bahas dalam penulisan laporan Skripsi ini yaitu pengolahan proses registrasi SPPT PBB-P2dengan jenis pelayanan (Pendaftaran baru, Mutasi, Salinan, dan Pembetulan).


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentunya mempunyai beberapa tujuan dan manfaat, dalam penulisan laporan Skripsi, penulis memiliki tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses registerasi SPPT PBB-P2 yang berlangsung selama ini pada Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB.

2. Untuk mengetahui apakah sistem yang ada saat ini sudah berjalan secara efektif dan efisien.

3. Untuk mengetahui sistem seperti apa yang harus di rancang pada Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB dalam penanganan registerasi SPPT PBB-P2.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :

1. Dapat menciptakan sistem yang di butuhkan sesuai dengan kondisi yang berjalan saat ini.

2. Dapat menciptakan sistem yang mampu memberikan informasi yang efektif dan efisien.

3. Merancang sebuah website untuk menangani proses registerasi SPPT PBB-P2 pada Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB.


Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi - asumsi dasar, pandangan - pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah - langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan Skripsi ini sebagai berikut :

1. Metode Pengamatan Langsung (Observation) :

Metode pengumpulan data yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang,metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting dalam menganalisa proses registrasi SPPT PBB-P2.

2.Metode Wawancara (Interview) :

Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu pegawai yang ada di bawah lingkungan Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang.

3. Metode Studi Pustaka (Library Pustaka) :

Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data - data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku - buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta browsing di internet.


Metode Sumber Data

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan sumber data sebagai berikut :

1. Data Primer (Pengamatan)

Data yang diperoleh secara langsung dari Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang,baik melalui observasi maupun melalui metode wawancara.

2. Data Sekunder

Data yang dikumpulkan melalui studi pustaka dengan mempelajari buku dan sumber - sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.


Metode Analisis Data

Merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Dalam tahap ini terdapat beberapa langkah - langkah yang harus dilakukan, yakni sebagai berikut :

1. Identify,yaitu mengidentifikasikan masalah.

2. Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analizer,yaitu menganalisa sistem.

4. Report,yaitu membuat laporan hasil analisa.

Metode analisa sistem yang digunakan oleh penulis yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language)yang meliputi adanya dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

Sedangkan analisa SWOT digunakan peneliti untuk mengetahui peluang (Opportunities) apa saja yang dapat dicapai pada perubahan sistem pengolahan registrasi SPPT PBB-P2 yang masih manual ke sistem yang lebih terkomputerisasi, yang tentunya nanti akan mendatangkan kekuatan(Strengths) dari sistem yang baru dan dapat meminimalisasi kelemahan-kelemahan(Weaknesses) yang ada pada sistem yang sedang berjalan pada saat ini. Dengan adanya perubahan yang lebih maju terhadap sistem yang sebelumnya, tentunya Dinas Pelayanan PBB dan BPHTB Kota Tangerang akan terhindar dari ancaman - ancaman (Threats) yang akan berdampak negatif pada kelangsungan dinas tersebut.


Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini penulis menggunakan UML (Uniefied Modeling Language) Visual Paradigm for UML 6.4. Selain itu juga penulis menggunakan bahasa pemograman PHP, SQL, XAMPP, CSS, BLUEFISH yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyusunan laporanSkripsi ini, maka penulis menyusun sistematika penulis agar dapat memberikan gambaran yang jelas dan mudah untukdi mengerti, secara garis besarnya adalah sebagai berikut :

BAB I  : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II  : LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis membahas dan menguraikan pengertian - pengertian tentang program aplikasi yang digunakan dalam sistem berjalan, dan teori - teori tentang pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III  : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum instansi, sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab,Analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV  : HASIL PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, UML sistem yang diusulkan, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, dan estimasi biaya.

BAB V  : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan, serta saran - saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya :

1. Menurut Yakub (2012:1),“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

2. Menurut Sutabri [1],“Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

3. Sutarman (2012:13) “Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja yang membentuk suatu integrasi antara satu komponen dengan komponen lain agar mencapai suatu tujuan tertentu.


2. Karakterisitik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20) Sutabri [1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components System)

Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen - kompenen atau elemen - elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian - bagian dari sistem. Dimana setiap sub sistem memiliki sifat - sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem (Boundary System)

Batasan Sistem (boundary ) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan yang lainnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup ( scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Lingkungan luar (environment ) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan bisa mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface System)

Penghubung(interface) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung ini, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input System)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance system) dan masukan sinyal (signal system). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diperoses untuk mendapatkan keluaran.

6. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

7. Keluaran Sistem (Output System)

(Output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra system. Misalnya pada sistem komputer , panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi merupakan keluaran yang dibutuhkan.

8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

9. Kontrol Sistem (Control)

Kontrol sistem (control) merupakan pengawas bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran atau tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input), kontrol proses (process), maupun kontrol keluaran(output).

10. Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya kedalam kondisi normal.

Berdasarkan uraian mengenai karakteristik sistem, dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem merupakan kumpulan dari sub – sub sistem yang mempunyai suatu tujuan(goal), dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus memiliki strategy yaitu dengan masukan sistem (input), proses (processing) dan keluaran sistem (output)yang di kontrol (control) dengan baik untuk mendapatkan umpan balik (feed back).


3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22).

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar - benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Berdasarkan uraian mengenai klasifikasi sistem, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda dan melibatkan antara manusia dengan mesin ataupun hanya dengan proses alam.


Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5) [2], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri darifakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagipemakai”.

Menurut Mulyanto(2009:15) [3], “Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep,keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataanyang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata.Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna”.

Menurut Kadir(2009:3) [4], “Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai data, dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan mentah berupa gambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata yang kelak dapat diolah menjadi suatu yang lebih berguna dan bermanfaat.

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

1. Tahap Input

Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

2. Tahap Process

Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses(process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

3. Tahap Output

Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio dan video. .

1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.


2. Definisi Informasi

Berikut ini adalah beberapa definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya :

1. Menurut Sutarman (2012:14) [5], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

2. Menurut Amin(2012:72) [6], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan".

3. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[3], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan datayang telah diolah, dibentuk, sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya untuk mengambilan suatu keputusan.


3. Komponen - Komponen Informasi

Menurut Darmawan (2012:5), sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.

2. Barof Information, merupakan komponen batangnya dalam suatuinformasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lainsebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang,misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

4. Stickof Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasiini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang,harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Berdasarkan uraian mengenai informasi, dapat disimpulkan bahwa sebuah informasi bisa bermanfaat jika informasi tersebut mengandung salah satu komponen dasarnya.


4. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi(accuracy), tepat waktu (timeliness), dan relevansi (relevancy). (AgusMulyanto, 2009 : 247) [7].

1. Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :

1. Informasi yanga kurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama..

2. Tepat Pada Waktunya (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat(usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi - teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi -teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

3.Relevan (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Berdasarkan uraian mengenai kualitas informasi, dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi dapat dikatakan berkualitas apabila informasi tersebut dapat bermanfaat (relevan), tepat waktu (timeliness), dan akurasi (accuracy).


5. Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247).[8].

Berdasarkan uraian mengenai kualitas informasi, dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi dapat dikatakan berkualitas apabila informasi tersebut dapat bermanfaat (relevan), tepat waktu (timeliness), dan akurasi (accuracy).

Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian (Accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan Waktu (Timelines)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang,karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (Clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas (Flexibility)

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat Dibuktikan (Verified)

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat Diukur (Measurable)

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan uraian mengenai nilai informasi disimpulkan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat didapatkan dan mudah untuk dimengerti, dibuktikan serta tidak menimbulkan kesalahan informasi.


6. Siklus Informasi

Menurut Sutabri(2012:33), Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi,penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklusini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).Siklus informasi seperti pada gambar 2.1.


7. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri(2012:31), “fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi,dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam - macam pilihan.Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat - tingkat pendapatan yang berbeda”.

Sedangkan menurut Jogiyanto H.M. (2010:10) [9], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keaneka ragaman dan ketidak pastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai fungsi informasi, dapat disimpulkan bahwa untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat - tingkat pendapatan yang berbeda.


8. Mutu Informasi

Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14),kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yangtidak tepat.

2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

3. Hilang /tidak terolahnya sebagian data.

4. Pemeriksaan/ pencatatan data yang salah.

5. Dokumeninduk yang salah.

6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi computer yang digunakan).

7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebutdapat diatasi dengan cara - cara sebagai berikut :

a. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

b. Pemeriksaan internal dan eksternal.

c. Penambahan batas ketelitian data.

d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan - kesalahan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan uraian mengenai mutu informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

1. Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29) [7],“Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

2. Menurut Sutarman (2012:13) [5], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses,menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi)dan output (laporan, kalkulasi)".

3. Menurut Sutabri(2012:46) [1], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai sistem informasi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data,penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan untuk mencapai suatu tujuan.


2. Komponen Sistem Informasi

1. Menurut Mustakini (2009:43) [10], input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yamg masuk kedalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database. Komponen system informasi seperti pada gambar2.2.

2. Tata Sutabri(2012:47)[11], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen- komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blokkendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”.

Blok bangunan itu terdiri dari :

1. Blok Masukan(Input Block)

Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode- metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model,menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Teknisi, Perangkat Lunak (software) dan Perangkat Keras(hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,tersimpan diperangkat keras komputer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base manajemen sistem (DBMS).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal - hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan- kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa komponen sistem informasi terdiri dari blok bangunan yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali sebagai suatu sistem yang masing - masing saling berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.


3. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing - masing. Oleh karena itu,untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi

Dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu : level operasional, level fungsional dan level manajerial.

2. Sistem Informasi Berdasarkan Aktifitas Manajemen

Dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu : sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

3. Sistem Informasi Berdasarkan Fungsionalitas Bisnis

Dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu : sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Berdasarkan uraian mengenai klasifikasi sistem, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sistem di kelompokan menjadi 3, yaitu : sistem informasi berdasarkan level organisasi, sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen, dan sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.


4. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:13), [10] Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Sedangkan menurut Sutabri (2012:47), “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia’.

Berdasarkan pengertian mengenai tujuan sistem informasi, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sistem untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya meliputi pesan, laporan,gambar, video, dan multimedia lainnya.

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan(Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan(Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

1. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

2. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

3. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

5. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

6. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Terdapat berbagai macam pengertian analisa sitem menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Yakub(2012:142) [3], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule),masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (businessplan)”.

Menurut Mulyanto(2009:125) [12], “Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien,mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yanglain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa’’.

Menurut Taufiq(2013:155), “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomuterisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem analisa,masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai analisa sistem, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem merupakan suatu proses sistem yang secara umum digunakan dan mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.


2. Langkah-Langkah Analisis Sistem

Menurut Mulyanto(2009:126) [12], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto(2009:129) [12], di dalam analisa sistem terdapat langkah - langkah dasar yang harus dilakukan analisa sistem, yaitu :

1.Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

2.Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3.Analyze, yaitu menganalisa sistem.

4.Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Langkah - langkah tersebut perlu dilakukan oleh analisa sistem agar memudahkan untuk melakukan koordinasi dan pengawasan kordinator tim analis agar dapat membuat suatu kertas kerja yang memuat tugas - tugas yang harus dikerjakan untuk masing - masing langkah analisa.

Berdasarkan uraian mengenai langkah – langkah analisa sistem, dapat disimpulkan bahwa langkah dasar yang harus dilakukan analisa sistem adalah mengidentifikasikan masalah, memahami kerja dari sistem yang ada, menganalisa sistem, dan membuat laporan hasil analisa.


3. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

1.Mengidentifikasi masalah – masalah kebutuhan pemakai(user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif – alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Berdasarkan uraian mengenai fungsi analisa sistem, dapat disimpulkan bahwa fungsi analisa sebagai mengidentifikasi masalah untuk dapat memecahkan masalah dan menerapkan rancangannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai.


Konsep Dasar Teknologi Informasi

1. Definisi Teknologi Informasi

Teknologi merupakan pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin,material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Menurut kamus Oxford (1995), “Studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar”.

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai teknologi informasi, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan suatu alat atau media untuk menyimpan, menganalisa, data informasi dan menghasilkan informasi yang berkualitas yang dapat digunakan untuk keperluan atau sebagai media pengambukan keputusan.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello / John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah Tahap setelahan alisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer,rancangan dapat menyertakan spesifikasi perlatan yang akan dipergunakan”.

Menurut Kristanto (2008:61)sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai perancangan sistem, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahapan dari sebuah proses pendefinisian dari siklus perkembangan sistem baru atau sistem yang akan dibentuk.


2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225), “Tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci”. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

1) Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

2) Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

3) Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

4) Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yangada dalam permasalahan sistem yang lama.

5) Penyusunan buku pedoman (manual)tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian diatas mengenai tujuan rancangan sistem, dapat disimpulkan bahwa tahap perancangan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap.


3. Langkah - Langkah Perancangan Sistem

MenurutAl Jufri (2011:141), Langkah - langkah tahap rancangan yaitu :

1) Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici

Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat - alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahpa mengarah lebih rinci.Pendekatan top dwon ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), rancangan bergerak dari tingkat sistem ke ingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yangpopular yaitu :

1. Diagram arus data (data flow diagram)

2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

3. Kamus data ( Data dictionary)

4. Flowchart

5. Model hubungan objek

6. Spesifikasi Kelas

2) Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan computer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

3) Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja,dengan kendala-kendala yang ada.

4) Memilih Konfigurasi Terbaik

Analsis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui.Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnyadilakukan oleh MIS.

5) Menyiapkan Usulan Penerapan

Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, danbiayanya.

6) Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, makan penerapan akan disetujui.

Berdasarkan uraian mengenai langkah – langkah perancangan sistem, dapat disimpulkan bahwa langkah – langkah dalam perancangan sistem adalah menyiapkan rancangan sistem yang terinici, lalu mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem, setelah mengidentifikasi selanjutnya mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem, setelah itu memilih konfigurasi terbaik, lalu menyiapkan usulan penerapan, dan menyetujui atau menolak penerapan sistem.


Teori Khusus

Konsep Unified Modelling Language (UML)

1.Definisi Unified Modelling Language (UML)

1. Menurut Widodo,(2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

2. Menurut AdiN ugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).”

3. Menurut(Heriawati, 2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi,diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Berdasarkan beberapa pengertianmengenai UML, dapat disimpulkan bahwa UML merupakan sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan,menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).


2.Langkah-Langkah Penggunaan UML

Menurut Henderi(2008:6), langkah - langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

1) Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2) Petakan usecase untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

3) Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4) Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5) Berdasarkan usecase diagram, mulailah membuat activity diagram.

6) Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

7) Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8) Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9) Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga,definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi denganbaik.

10) Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.

11) Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

a. Pendekatan usecase dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


3. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut AdiNugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan.

Pada peringkatpaling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama,yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis(dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).


4.Bangunan Dasar Metodologi UML

Menurut AdiNugroho (2010:117), Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan,yaitu :

1) Sesuatu(Things)

Ada 4 (empat)things dalam UML, yaitu :

a. Structural Things

Merupakan bagianyang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral Things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping Things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran modelyang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model.Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational Things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2) Relasi(Relationship)

Ada 4 (empat)macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML),yaitu:

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri(dependent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).

Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


5. Tujuan Penggunaan UML

1) Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahas pemrograman dan proses rekayasa.

2) Menyatukan praktek - praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

3) Memberikan model yang siap pakai, bahsa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

4) UML bisa jugaberfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).


6. Jenis-Jenis Diagram UML

Menurut Widodo(2011:10), Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:

1) Class Diagram :Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, drtsrelasi-relasi.

2) Package Diagram: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3) Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use-case danaktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

4) Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

5) Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

6) State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status(state), transisi, kejadian sertaaktifitas.

7) Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

8) Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

9) Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).


Konsep Dasar Database

1.Definisi Database

1. Menurut Yeni Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

2. Menurut Anhar(2010:45), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom’’.

3. Menurut Yasin (2012:274), “Basis Data(Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat digunakan oleh suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai database, dapat disimpulkan bahwa database merupakan kumpulan informasi yang terorganisir di dalam komputer sehingga dapat diperoleh informasi yang sistematik.

Ada tiga hal yang berhubungan dengan basis data(database), yaitu sebagai berikut :

1) Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).

2) Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis datatersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.

3) Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management System).


2. Alur Hidup Database

Menurut Rosa (2013:48), tidak hanya perangkat lunak yang memiliki alur hidup, dalam membuat perencanaan basis datajuga memiliki alur hidup atas Database Life Cycle (DBLC). Fase-fase DBLC antara lain:

1). Analisis kebutuhan / requirement analysis

Hal - hal yang harus dilakukan padatahap ini adalah:

a. Didefinisikan dengan mewawancarai produsen dan pemakai data, data apa sajakah yang butuh untuk disimpan dan terkait dengan aplikasi komputer yang akan dikembangkan.

b. Membuat kontrak spesifikasi basis data.

c. Entity Relationship Diagram (ERD) sebagai bagian dari desain konseptual.

2). Desain lojik basis data / logical database design.

Pada tahap ini harus dibuat rancangan lojik basis data. Biasanya pada tahap ini dibuat Conceptual Data Model (CDM).

a. Desain fisik basis data / physical database design.

Pada tahap ini harus dibuat rancangan fisik basis data. Biasanya pada tahap ini dibuat Physical Data Model (PDM).

b. Implementasi

c. Membuat Query SQL.

d. Aplikasi ke DBMS atau file


3. Tahap Perancangan Database

Menurut Pramono (2011:56), tahap - tahap perancangan database sebagai berikut:

1). Mengumpulkan informasi.

2). Mengenali objek.

3). Membuat model objek.

4). Mengenali jenis informasi masing - masing objek.

5). Mengenali relasi di antara objek - objek.


4. Istilah – Istilah Dalam Database

Istilah - istilah yang ada didalam database :

1). Table

Kumpulan data dalam record - record yang disatukan untuk kepentingan tertentu.

2). Field

Jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

3). Record

Kumpulan field - field yang disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yangdikelola. SQL (Structure Query Language)merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalan pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu :

1). DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek - objek dalam database seperti table dan index.

2). DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table

3). DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.


Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

1).Menurut Madcom (2013:), ‘’PHP adalah merupakan singkatan dari “Hypertex Preprocessor”. pada awalnya PHP merupakan kependekan dari personal home page (situs personal) danPHP itu sendiri pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdof pada tahun 1995, danpada saat PHP masih bernama FI (form interpreter), yang wujudnya berupa sekumpulan Script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode tersebut untuk umum. PHP adalah sebuah bahasa Scripting yang terpasang pada HTML.

2).Menurut Arief (2011:43), “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

3).Menurut Anhar (2010:3), “PHP singkatan dari PHP:Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifatopen source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date.Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”. Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut :

1). Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.

2). Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih,baik, dan cepat.

3). Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.

4). Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.

5). Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalamversi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientaso objek.

6). Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai PHP, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form untuk membuat halaman web yang dinamis.


2. Cara Kerja PHP

Menurut Saputra (2012:5), PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode - kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server,kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta.Berikut adalah uraian per pointnya :

1). Server membaca permintaan dari client / browser.

2). Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman / pagepada server.

3). Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman / page.

4). Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client / browser.

Kode PHP mempunyai ciri - ciri khusus,yaitu :

a. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya : Apache.

b. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di webserver.

c. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses databases, seperti: MY SQL, Postgre SQL, Oracle, dan lain-lain.

d. Merupakan software yang bersifat open source.

e. Gratis untuk didownload dan digunakan.

f. Memiliki sistem multiplatform,artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux,Unix, Windows, dan lain - lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan dapat didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.


Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

1). Menurut Budi Raharjo (2011:21), “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

2). Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97), “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data - base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

3).Menurut Anhar (2010:45) “MySQL adalah salah satu databases management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MSSQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung / support dengan database MySQL.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenail MySQL, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan suatu software atauprogram yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.


2. Kelebihan MySQL

Menurut Saputra (2012:8), beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut :

1). Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

2). Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

3). Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

4). Sangat mudah dipelajari (easy of use).

5). Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

6). Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

7). Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.


3. Perintah Dasar Database MySQL

Budi Raharjo (2011:22), berkata bahwa dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database,berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah - perintahnya adalah sebagai berikut:

1). Menampilkan database : SHOW DATABASE;

2). Membuat database baru : CREATE DATABASE database;

3). Memilih database yang akan digunakan : USE database;

4). Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

5). Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);

6). Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

7). Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

8). Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom1, )VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =„data_kolom1, ;

9). Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHEREkriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

10). Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

11). Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;

12). Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

13). Menghapus tabel: DROP tabel;

14). Menghapus database: DROP database;

15). Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;


Konsep Dasar HTML

1. Definisi HTML

1). Menurut Kustiyahningsih (2011:13), “HTML kependekan Hyper Text Markup Language.Dokumen HTML adalah text file murni yang dapat dibuat dengan editor text sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. File - file HTML ini berisi instruksi - instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada di komputer client (user) sehingga isi informasinya dapat di tampilkan secara visualdi komputer pengguna (user)”.

2). Menurut Agus Saputra dkk (2013:1), “ HTML mempunyai kepanjangan dari Hyper Text Markup Language, yaitu suatu bahasa pemrograman hyper text. Html ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis html”.

3). Menurut Sutarman (2012:163), “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman webatau word wide web, dengan hyper text dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web.Dokumen hypertext bisa berisiteks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai HTML, dapat disimpulkan bahwa HTML merupakan aplikasi yang dipakaiuntuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah - perintahnya. HTML berupa kode - kode tagyang menginstruksi browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozila Firefox atau internet Explorer.HTML juga dapat dikenali oleh aplikasi pembuka ­e-mail ataupundari PDA dan program lain yang memiliki kemampuan browser.

Selain markup presentational, markup yang lain tidak menentukan bagaimana tampilan dari sebuah teks. Namun untuksaat ini, penggunaan tag HTML untuk menentukan tampilan telah dianjurkan untuk mulai ditinggalkan dan sebagai gantinya digunakan Cascading Style Sheet.


Konsep Dasar XAMPP

1. Definisi XAMPP

1). Menurut Yogi Wicaksono (2009:7) “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer local”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

2). Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL danPHP Interpreter”.

3). Menurut Februariyanti (2012:129), “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemogramanPHP”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai XAMPP, dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan support PHP programming.


Konsep Dasar CSS

1.Definisi CSS

Menurut Wiswakarma dalam Nina Rahayu (2013),“CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemrograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda (make up language)”.

Sedangkan menurut Agus Saputra dkk(2013:6), “CSS atau yang memiliki kepanjangan Cascading Style Sheet,merupakan suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi,terstruktur, dan seragam”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai CSS, dapat disimpulkan bahwa CSS merupakan salah satu bahasa pemrograman desain web yang mengontrol format tampilan menggunakan bahasa penanda untuk membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapih.


2. Sejarah CSS

Menurut Wiswakarma dalam Nina Rahayu(2013), seiring dengan pertumbuhan bahasa HTML di internet, tampilan yang ditawarkan CSS makin bervariasi dan memudahkan para pengembagan web untuk memperindah tampilan web mereka. Salah satu pemegang peranan penting dalam teknologi yang digunakan pula web di internet adalah W3C. Padamulanya, W3C mendapat Sembilan buah proposal dari penggunaan style yang akan digunakan dalam web. Namun, pada akhirnya hanya dua proposal yang diterima untuk digunakan dalam web sebagai bahasa style yang akan digunakan, bahasa tersebut dianataranya, Cascading HTML Style Sheet(CHSS) dan Strean-based Style Sheet Proposal (SSP).CHSS diajukan olehHakon Wium Lie pada Oktober 1994. Bert Bos bekerja pada browser buatannya sendiri bernama Argo dan menggunakan bahasa style webnya sendiri yaitu SSP. Akhirnya Bert Boss dan Hakom Wium Lie bekerjasama untuk mengembangkan bahasa style CSS (Huruf H untuk HTML dihilangkan, karena style bahasa CSS dapat digunakan pada dokumen lain selain HTML).


3. Perkembangan CSS

Menurut Wiswakarma dalam Nina Rahayu(2013), Bahasa style CSS sendiri mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.Beberapa browser juga menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.Meskipun CSS 1 sudah dikeluarkan oleh W3C pada tahun 1996 dan Microsoft Internet Explorer 3 yang masih menyediakan hanya beberapa kemampuan dukung terhadap CSS namun CSS 1 tetap pada tahun tersebut.

CSS tetap membutuhkan waktu tiga tahununtuk di-implementasikan secara lengkap pada browser yang ada. Internet Explorer 5.0 yang disediakan untuk Machintos pada tahun 2000 merupakan browser pertama yang menyediakan fitur dan dukungan terhadap CSS 1 secara lengkap.

a. CSS 1

CSS 1 pertama yang menjadi resmi dikeluarkan oleh W3C adalah CSS level 1 atau yang seing disebut CSS 1. CSS 1ini dikeluarkan pada Desember tahun 1996.

Kemampuan CSS 1 diantaranya:

1). Properti font seperti typeface dari emphasis.

2). Warnadari text, background dan elemen lain.

3). Atributtext seperti wordspacing, letter spacing dan text line.

4). Peletakan(Align) dari text, gambar dan elemen lain.

5). Margin,border, padding.

Saat ini, W3C sudah tidak melakukan mengembangkan CSS 1, sebagai gantinya, W3C akan mengembangkan CSS ketahap berikutnya yaitu CSS 2.

b. CSS 2

CSS level 2 (CSS 2) dikembangkan oleh W3C dan dipublikasikan sebagai rekomendasi style baru pada bulan Mei 1998.Beberapa kemampuan baru dari CSS ditambahkan pada versi ini seperti posisi absolute,relative, dan fixed, z-index, dukungan media types, bidirectional text, dan property font baru seperti shadow (bayangan).

c. CSS 2.1

CSS 2 version 1 memperbaiki error yang terjadi pada CSS 2, menghilangkan dukungan dan fitur yang kuarang dan menambahkan extension pada browser.

d. CSS 3

CSS level 3 sudah dalam pengembangan dari bulan Desember tahun 2005. CSS 3 membawa banyak fitur menarik yang dapat di-implementasikan pada halaman web.

Definisi Bluefish

<pstyle="line-height: 2">1. Definisi Bluefish </p>

Bluefish adalah editor yang ditargetkanuntuk programmer dan webdevelopers , dengan banyak pilihan untuk menulis website, script dan kode pemrograman.Bluefish mendukung banyak bahasa pemrograman dan bahasa markup. Bluefish adalah sebuah proyek pengembangan opensource, dirilis di bawah lisensi GNUGPL. Bluefish adalah aplikasi multiplatform yang berjalan pada sebagianbesar sistem operasi desktop.


2. Fitur Pada Bluefish

Bluefish memiliki banyak fitur :

1). Ringan- Bluefish mencoba untuk menjadi ramping dan bersih, sejauh mungkindiberikan adalah editor GUI.

2). Cepat- Bluefish mulai benar - benar cepat dengan beban ratusan file dalam hitungandetik.

3). Antarmukabeberapa dokumen, mudah membuka 500 + dokumen (diuji> 10000 dokumen secarabersamaan).

4). Dukunganproyek, memungkinkan untuk bekerja secara efisien pada beberapa proyek,dan secara otomatis mengembalikan pengaturan untuk setiap proyek.

5). Multi-threadeddukungan untuk file remote menggunakan gvfs, mendukung FTP, SFTP, HTTP, HTTPS,WebDAV, CIFS dan more1.

6). Pencarianyang sangat kuat dan mengganti, dengan dukungan untuk Perl ekspresi regulerKompatibel, sub-pola menggantikan, dan mencari dan mengganti dalam file padadisk.

7). Membukafile secara rekursif berdasarkan pola nama file dan / atau pola konten.

8). Cuplikan sidebar - menentukan dialog kustom, mencari dan menggantipola atau memasukkan pola dan mengikat mereka untuk kombinasi tombol Shortkutsesuai dengan keinginan untuk mempercepat proses pembangunan.

9). Mengintegrasikanprogram eksternal seperti make,serat, weblint, xmllint, rapi, javac, atau script untuk menangani pengolahanteks lanjut atau deteksi kesalahan.

10). Mengintegrasikanfilter eksternal sesuai dengan keinginan, pipa dokumen (atau hanya teksyang dipilih saat ini) melalui semacam, sed, awk atau script khusus.


Konsep Dasar Requirrement Elicitation

1. Requirement

Menurut Guritno (2011:301), “Requirement adalah sifat - sifat sistematau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun,spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukansebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

1). Unambiguous (tidak ambigu)

2). Complete (lengkap)

3). Consistent (konsisten)

4). Modifiable (dapat diubah)

5). Traceable (dapat dilacak)

6). Dapat digunakan selama pengoperasian danmaintenance

Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut :

<pstyle="line-height: 2"> a. Functionalrequirements</p>

Menjelaskaninteraksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi.Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan salingmempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

<pstyle="line-height: 2"> b. Nonfunctionalrequirements</p>

Adalahaspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secaralangsung berhubungan dengan functional behavior, response timeharus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

<pstyle="line-height: 2"> c. Constraints (psudorequirement) </p>

Requirementini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.


2. Definisi Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Sedangkan menurut Sommerville and Sawyer (1997)dalam Siahaan (2012:66), “Elisitasikebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukankebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem,dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenaielisitasi, dapat disimpulkan bahwa elisitas merupakan rancangan dari kebutuhansuatu sistem baru yang akan dibuat sesuai keinginan pengguna.


3. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan(2012:67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

a. Mengetahui masalahapa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (systemboundaries).

Proses - proses dalam pengambangan perangkat lunaksangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup danbatsan - batasan. Batasan - batasan ini mendefinisikan sistem akhir yangdibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi danpersetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya.Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, danskenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan.

Sebagaimana disebutkan pada bagiansebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumenatau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, danmerawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkanhasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, penggunamemegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidakbersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasikebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli,pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain - lain.

c. Mengenali tujuandari sistem yaitu sasaran - sasaran yang harus dicapai.

Tujuan merupakan sasaran sistem yang harusdipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangansangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dankebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalahtersebut.


4. Tahap- Tahap Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan(2011:302), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukanmelalui tiga tahap, yaitu :

1). Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruhrancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melaluiproses wawancara.

2). ElisitasiTahap II

Elisitasi tahap II,merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harusada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untukdieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory(penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak bolehdihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desirable.Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akanmembuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential.Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapibagian dari luar sistem.

3). Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutanelisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option Ipada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikankembali melalui metode TOE, yaitu :

a. T artinya Teknikal, bagaimana tata caraatau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

b. O artinya Operasional, bagaimana tatacara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yangdiperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembalimenjadi beberapa option, yaitu :

d. High (H):Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit sertabiayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

e. Middle (M):Mampu dikerjakan.

f. Low (L):Mudah dikerjakan.

4). Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi, merupakan hasilakhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagaidasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


5. Masalah dalamElisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000)dalam Siahaan (2012:68), tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalamspesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah,yaitu : masalah cakupan (scope), masalahan pemahaman, dan masalahperubahan.

a. Masalah ruang lingkup

Pelanggan / pengguna menentukan detailteknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkandibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

b. Masalah pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika pelangganatau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem,memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadapranah masalah.

c. Masalah perubahan

Perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu.Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers)harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.


6. Langkah - LangkahElisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997)dalam Siahaan (2012:75), berikut ini merupakan langkah - langkah untukelisitasi kebutuhan :

1). Identifikasi orang - orang yang akan membantumenentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilaikelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

2). Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasiarsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atauproduk akan ditempatkan.

3). Identifikasi ranah permasalahan, yaitukarakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

4). Menentukan satu atau lebih metode elisitasikebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

5). Meminta partisipasi dari banyak orang sehinggadapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudutpandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasanuntuk setiap kebutuhan yang dicatat.

6). Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu danmenyelesaikannya.

7). Membuat skenario penggunaan untuk membantupelanggan / pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.


Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi AnalisaSWOT

MenurutHendro (2011:289), ”Analisa SWOT adalahanalisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan prosespengambilan keputusan itu sendiri”.

Sedangkanmenurut Fahmi (2013:252), “SWOT adalahsingkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities(peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatumodeldalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuanutama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif’’.Analisa SWOT seperti pada gambar 2.3.

MenurutFahmi (2013:252), Dalam suatu proyek, program, atau unit – unit organisasianalisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagaihal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah :

a. Bagaimana kekuatan - kekuatan(strengths) yang ada dapatdipergunakan untuk menciptakan kesempatan - kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara meningkatkan kesadarankepada petugas koperasi dan siswa bahwa akan lebih baik lagi jika sistem yangberjalan saat ini agar lebih diperbaharui.

b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan- kelemahan (weaknesses) yang adaagar meningkatkan atau menciptakan kesempatan -kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara menciptakan sebuahsistem yang terkomputerisasi.

c. Selanjutnya bagaimana kekuatan- kekuatan (strengths) mampumenghadapi atau menangkal ancaman - ancaman (threats)yang ada? Yaitu dengan cara menjaga memberi password pada sistem tersebut agartidak sembarang orang bisa melihat data yang dimiliki.

d. Dan terakhir adalah bagaimanacara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses)yang mampu menghindar kandari ancaman (threats)yang mungkin terjadi? Yaitu dengan cara dengan menjaga data tersebut dengansebaik - baiknya.

Berdasarkan beberapapengertian mengenai analisa SWOT, dapat disimpulkan bahwa analisaSWOT merupakan analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi. </p>


2. Tujuan PenerapanSWOT

Menurut(Fahmi, 2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untukmemberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga denganpenempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandinganpikir dari berbagai sudut pandang,baik dari segi kekuatan dan kelemahan sertapeluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa - masa yang akan datang.


3. PenerapanAnalisa SWOT

Menurut(Hendro, 2011:291) Analisa SWOT digunakan dalam :

a. Memasukisebuah industri baru.

b.Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

c.Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.

d. Untukmelihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

e.Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan denganancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.


4. Manfaat AnalisaSWOT

MenurutHendro (2011:289), Banyak manfaat bila melakukan analisa masalah secara swotyaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, andThreats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilankeputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnyaadalah :

a. Dapat diambil tindakanmanajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

b. Untuk membuat rekomendasi.

c. Informasi lebih akurat.

d. Untuk mengurangi resikoakibatdilakukannya keputusan yang berkali - kali (doubledecision).

e. Menjawab hal yang bersifatintutif atas keputusan yang bersifat emosional.


5. Langkah –Langkah Penyusunan Analisa SWOT

MenurutRangkuti (2011:8), Langkah – langkah mudah penyusunan SWOT yaitu :

a. Melakukan Proses Input Untuk MenyusunSWOT

Tujuannyaadalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkansebelum menyusun SWOT.

b. Mengembangkan Timeline(KetepatanWaktu)

Tujuannyaadalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkansampai selesai.

c. Membentuk TeamworkBerdasarkan Metode OCAI

Tujuannyaadalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalamteam work dengan nilai - nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

d. Kuisioner Riset SWOT

Tujuannyaadalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor - faktor internal(kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

e. Identifikasi Penyebab Masalah

Tujuannyaadalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak denganfenomena.

f. Menentukan Tujuan Dan SasaranStrategis

Tujuannyaadalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secaratepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.

g. Menyusun Isu Strategis, FormulasiStrategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

Tujuannyaadalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakaidalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan.Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaanstrategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektifSWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategisyangingin dicapai perusahaan.

h. Menentukan Ukuran Yang DipakaiDalam SWOT

Tujuannyaadalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikutbagaimana cara mengukurnya.

i. Merumuskan StrategisInitiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

Tujuanyaadalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performanceindicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskanjuga perbandingan

j. Memberikan Bobot DanNilaiUntuk Mengukur Kinerja

Tujuannyaadalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalambentuk ukuran yang mudah dipahami.

k. Melakukan Cascading SWOT

Tujuannyauntuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), caramenentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas.Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unitbisnis,sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

l. Analisa Risiko MenggunakanKey Risk Indicators

Tujuannyaadalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasipenanggulangannya.

m. Analisis Anggaran dan ModelKeuangan

Tujuannyaadalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnyaberikut perkiraan rasio - rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencanaanggaran perusahaan.

n. Analisis Kasus CorporateStrategy Menggunakan SWOT

Pada bagianini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan,sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnisyang sedang ia jalankan.


6..Tipe- Tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti dalam Nina Rahayu(2013), Matriks Threats – Opportunities – Weakness – Strenghts (TOWS)merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkanyang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencanastrategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yangdipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

1). S-O strategies adalah strategi yang disusundengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

2). W-O strategies adalah strategi yang disusundengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

3). S-T strategies adalah strategi yang disusundengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

4). W-T strategies adalah strategi yang disusundengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.



Konsep Dasar BlackBox Testing

1. Definisi Black Box

Menurut Rizky (2011:261), Black BoxTesting adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidakdiketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunakseperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapicukup dikenali proses testing dibagian luar. Teknik Testing dalam BlackBox.

Beberapa keuntungan yang diperoleh darijenis testing ini antara lain :

<pstyle="line-height: 2"> 1). Anggotatim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidangpemrograman. </p>
<pstyle="line-height: 2"> 2). Kesalahandari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yangberasal dari pengguna. </p>
<pstyle="line-height: 2"> 3). Hasildari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupunkerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak. </p>
<pstyle="line-height: 2"> 4). Proses testingdapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing. </p>

MenurutRizky (2011:265), beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe blackbox adalah :

<pstyle="line-height: 2"> 1). Equivalence Partitioning</p>

Padateknik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yangkemudian dibandingkan outputnya.

<pstyle="line-height: 2"> 2). BoundaryValue Analysis</p>

Merupakanteknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesaidikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasansebuah data.

3). Cause Effect Graph

Dalamteknik ini, dilakukan proses testing yang menguhubungkan sebab dari sebuahinputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

<pstyle="line-height: 2"> 4). RandomData Selection</p>

Sepertinamanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakannilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yangmenyatakan validitas dari output yang dihasilkan.

5). Feature Test

Padateknik ini, dilakukan proses testing pada spesifikasi dari perangkat lunak yangtelah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasiakademik. Dapat dicek apakah fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia,begitu dengan entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entrinilai.


2. Klasifikasi Black Box

Menurut Simarmata (2010:316), klasifikasi black box mencakup beberapapengujian, yaitu :

<pstyle="line-height: 2"> a. PengujianFungsional (Functional Testing) </p>

Padajenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional.Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasiberjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah seringdilakukan dibagiab akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen danproses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi,pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsionalmeliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasukperintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis,pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga dapat meliputipermukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti,keamanan dan bagaimana meningkatkan sistem).

<pstyle="line-height: 2"> b. PengujianTegangan (Stress Testing) </p>

Pengujiantegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi di dalam lingkungan. Idenya adalahuntuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menuntut aplikasi, tidak sepertisaat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yangpaling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama darisebuah tim.

<pstyle="line-height: 2"> c. PengujianBeban (Load Testing) </p>

Padapengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, sepertiyang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situsgagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat bebanstandar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerimadan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidakbertujuan untuk merusak sistem yang banyak hal, namun mencoba untuk menjagaagar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

d. Pengujian Khusus (Ad-Hoc Testing)

Jenis pengujian ini dilakukan tanpapenciptaan rencana pengujian (test plan) atau kasus pengujian (case test).Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagaipenguji lainnya dan juga membantu para penguji dalam mempelajari aplikasisebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakanmetode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik daripengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan dan spesifikasi(jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuahprogram benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “lookand feel” dari sebuah program. Pengujian khusus dapat menemukanlubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapat mengekspos hubungan di antarasubsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini, pengujian khusus berfungsisebagai alat untuk memeriksa kelengkapan yang Anda uji.

e. Pengujian Penyelidikan (Exploratory Testing)

Pengujian penyelidikan mirip denganpengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujianpenyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendeketan yang menyenangkan untukpengujian.

f. Pengujian Usabilitas (Usability Testing)

Pengujian ini disebut juga sebagaipengujian untuk keakraban pengguna (testing for user friendliness).Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting danharus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalahproses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsunguntuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan danbagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar areakesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan dari pengujianusabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untukmempengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum.

g. Pengujian Asap (Smoke Testing)

Jenis pengujian ini disebut jugapengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksaapakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar danbekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Padasebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi“berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini awalnya tercipta dalammanufaktur container dan pipa, ketika smoke telah diperkenalkan untukmenentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum di Microsoft dan beberapaperusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses “daily buiding andsmoke test”. Setiap file dikompilasi, dihubungkan, dan digabungkan menjadisebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudiandimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untukmemeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

h. Pengujian Pemulihan (Recovery Testing)

Pengujian pemulihan (recovery testing)pada dasarnya dilakukan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasibisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana,dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratanspesifikasi.

i. Pengujian Volume (Volume Testing)

Pengujian volume dilakukan terhadapefisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diproses melalui aplikasi (yangsedang diuji) untuk memeriksa keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujianvolume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat kerasdan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yangdiproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkapsistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis dataatau pengembalian data (data retrieval).

<p style="line-height: 2"> j. Pengujian Domain (Domain Testing) </p>
<p style="line-height: 2"> Pengujian domain merupakan penjelasanyang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulisbeberapa tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian.Dugaan dasarnya adalah bahwa Anda mengambil ruang pengujian kemungkinan darivariable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam bebrapa cara) yangsama. Kemudian, Anda menguji perwakilan dari masing-masing subset. </p>
<p style="line-height: 2"> k. Pengujian Skenario (Scenario Testing)</p>
<p style="line-height: 2"> Pengujian scenario adalah pengujian yangrealistis, kredibel dan memotivasi stakeholder, tantangan untuk program danmempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakankombinasi variable-variabel dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasibuatan yang Anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiankombinasi. </p>
<p style="line-height: 2"> l. Pengujian Regresi (Regression Testing)</p>
<p style="line-height: 2"> Pengujian regresi adalah gaya pengujianyang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Padapengujian regresi berorientasi resiko (risk-oriented regression testing),daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yangberbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangiresiko sebagai berikut : </p>
<p style="line-height: 2"> 1). Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bugyang gagal. </p>
<p style="line-height: 2"> 2). Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidakmemperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru. </p>
<p style="line-height: 2"> m. Penerimaan Pengguna (User Acceptance)</p>
<p style="line-height: 2"> Pada jenis pengujian ini, perangkatlunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunakmemenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Padapengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga disebutpengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),pengujian pengguna akhir (end user testing) adalah tahapan pengembanganperangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yangdimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan in-house testing denganmembayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau,biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukanpengujian versi yang tersedia secara gratis untuk diunduh melalui web.Pengalaman awal pengguna akan diteruskan kembali kepada para pengembang yangmembuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.</p>
<p style="line-height: 2"> n. Pengujian Alfa (Alpha Testing) </p>
<p style="line-height: 2"> Pada jenis pengujian ini, pengguna akandiundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi danpengembang memcatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna.Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi olehpara pengembang. </p>
<p style="line-height: 2"> o. Pengujian Beta (Beta Testing) </p>
<p style="line-height: 2"> Pada jenis pengujian ini, perangkatlunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang mengujiaplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkankepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versiperangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk penggunayang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompokmasyarakat agar lebih memastikan bahwa perangkat lunak tersebut memilikibeberapa kesalahan atau bug. </p>


KonsepDasar Literature Review

<p style="line-height:2">1. Definisi Literatur Review</p>
<p style="line-height: 2"> Menurut Guritno, Sudaryono, UntungRaharja (2011:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalahmengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan -pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawabanpertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasilpenelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yangsama. </p>
<p style="line-height: 2"> Sedangkan menurut Semiawan (2010:104),mendefinisikan Literature Review sebagai berikut : Literature reviewadalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yanghendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat,dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis olehpara ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat danmenganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan denganpenelitian-penelitian sebelumnya. </p>
<p style="line-height: 2"> Berdasarkan beberapa pengertian mengenailiterature review, dapat disimpulkan bahwa literature review merupakan bahantertulis yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. </p>


<p style="line-height: 2">2. Langkah - Langkah Literatur Review</p>
<p style="line-height: 2"> Menurut Guritno, Sudaryono, UntungRaharja (2011:87), dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkahyang dilakukan sebagai berikut : </p>
<p style="line-height: 2"> 1). Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps)penelitian ini. </p>
<p style="line-height: 2"> 2). Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel)sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernahdilakukan oleh orang lain. </p>
<p style="line-height: 2"> 3). Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan danrelevan terhadap penelitian ini. </p>
<p style="line-height: 2"> 4). Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehinggadengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangundi atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada. </p>
<p style="line-height: 2"> 5). Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapatmemberikan kontribusi sumber daya berharga. </p>


<p style="line-height:2">3. Jenis - JenisPenelitian</p>
<p style="line-height: 2"> Menurut Guritno (2011:22), jenis - jenispenelitian yaitu : </p>
<p style="line-height: 2"> 1). Jenis - jenis penelitian berdasarkan fungsinya</p>
<p style="line-height: 2"> Secara umum penelitian mempunyai duafungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.</p>
<p style="line-height: 2"> a. Penelitian Dasar</p>
<p style="line-height: 2"> Penelitian dasar (basic research)disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamentalresearch). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanyasedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.</p>
<p style="line-height: 2"> b. Penelitian Terapan</p>
<p style="line-height: 2"> Penelitian terapan (applied research)berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembanganpengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.</p>
<p style="line-height: 2"> c. Penelitian Evaluasi</p>
<p style="line-height: 2"> Penelitian evaluasi (evaluationresearch) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu.Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja;sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. </p>
<p style="line-height: 2"> 1). Jenis - jenis penelitian berdasarkan tujuannya</p>
<p style="line-height: 2"> Selain berdasarkan pendekatan danfungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu : </p>
<p style="line-height: 2"> 2). Penelitian Deskriptif</p>
<p style="line-height: 2"> Penelitian deskriptif (descriptiveresearch) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.</p>
<p style="line-height: 2"> 3). Penelitian Prediktif</p>
<p style="line-height: 2"> Penelitian prediktif (predictiveresearch). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akanterjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisiskeadaan saat ini. </p>
<p style="line-height: 2"> 4). Penelitian Improftif</p>
<p style="line-height: 2"> Penelitian improftif (improvetiveresearch) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan,kegiatan, atau pelaksanaan suatu program. </p>
<p style="line-height: 2"> 5). Penelitian Eksplanatif</p>
<p style="line-height: 2"> Penelitian eksplanatif dilakukan ketikabelum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yangbersangkutan. </p>
<p style="line-height: 2"> 6). Penelitian Eksperimen</p>
<p style="line-height: 2"> Penelitian eksperimen merupakansatu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesismengenai hubungan sebab - akibat. </p>
<p style="line-height: 2"> 7). Penelitian Ex Post Facto</p>
<p style="line-height: 2"> Ex post facto berarti setelah kejadian. Secarasederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidikipermasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable - variabel. </p>
<p style="line-height: 2"> 8). Penelitian Partisipatori</p>
<p style="line-height: 2"> Bonnie J. Cain, penulis buku ParsticipatoryResearch; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwadefinisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalamistilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin dihindari.</p>
<p style="line-height: 2"> 9). Penelitian dan Pengembangan</p>
<p style="line-height: 2"> Metode penelitian dan pengembangan ataudalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metodepenelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta mengujiefektivitas produk tersebut. </p>


<p style="line-height: 2">4. Tujuan Literatur Review</p>
<p style="line-height: 2"> Menurut Hermawan (2009:45), tinjauanpustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabeluntuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatupenelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu : </p>
<p style="line-height: 2"> 1). Untuk berbagi informasi dengan para pembacamengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya denganpenelitian yang sedang dilaporkan. </p>
<p style="line-height: 2"> 2). Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalampembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisikesenjangan - kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadappenelitian - penelitian sebelumnya. </p>
<p style="line-height: 2"> 3). Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan ataumeyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasilatau temuan penelitian dengan temuan - temuam penelitian lain dengan topikserupa. </p>


Konsep Dasar Pendaftaran (Registrasi )

<p style="line-height: 2">1. DefinisiRegisterasi</p>
<p style="line-height: 2"> Menurut (DEPDIKBUD01), “ Pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar yaitu pencatatannama, alamat dan sebagainya dalam daftar“. Jadi, pendaftaran adalah prosespencatatan identitas pendaftar kedalam sebuah media penyimpanan yang digunakandalam proses pendaftaran. </p>
<p style="line-height: 2"> Berdasarkan pengertian mengenairegistrasi, dapat disimpulkan bahwa registrasi merupakan proses pencatatan identitaskedalam sebuah media penyimpanan. </p>


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Vanie