SI1011465161: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Navicat For MySQL)
Baris 608: Baris 608:
 
<p style="text-indent:0.5in">Navicat adalah tools yang  berfungsi memudahkan kita saat menciptakan Data Definition Language (DDL) dan memanipulasi Data Manipulation Language (DML) database MySQL, seperti menciptakan tabel, menghapus tabel, memasukkan baris, menghapus baris, mengubah baris, menampilkan data, menciptakan user dan lain sebagainya.
 
<p style="text-indent:0.5in">Navicat adalah tools yang  berfungsi memudahkan kita saat menciptakan Data Definition Language (DDL) dan memanipulasi Data Manipulation Language (DML) database MySQL, seperti menciptakan tabel, menghapus tabel, memasukkan baris, menghapus baris, mengubah baris, menampilkan data, menciptakan user dan lain sebagainya.
 
Dengan navicat, anda tidak harus hebat dalam penguasaan script SQL karena navicat menyediakan sarana untuk memanipulasi database dengan mudah dan ramah (user friendly). Sebagai contoh, untuk memasukkan baris data, perintah SQL yang digunakan adalah pernyataan INSERT. Dengan navicat, anda dapat memasukkan baris data melalui grid layaknya spread sheet excel. (Suprianto, 2010:21)</p>
 
Dengan navicat, anda tidak harus hebat dalam penguasaan script SQL karena navicat menyediakan sarana untuk memanipulasi database dengan mudah dan ramah (user friendly). Sebagai contoh, untuk memasukkan baris data, perintah SQL yang digunakan adalah pernyataan INSERT. Dengan navicat, anda dapat memasukkan baris data melalui grid layaknya spread sheet excel. (Suprianto, 2010:21)</p>
 +
</div>
  
 
{{ pagebreak }}
 
{{ pagebreak }}
Baris 613: Baris 614:
  
 
<!-- JUDUL BAB I -->
 
<!-- JUDUL BAB I -->
 +
 
= <p style="font-family:'times new roman'; line-height: 0; font-size: 140%; text-align: center; margin-left:40px; margin-right:40px; padding-left:40px; padding-right:40px">'''BAB III'''</p> =
 
= <p style="font-family:'times new roman'; line-height: 0; font-size: 140%; text-align: center; margin-left:40px; margin-right:40px; padding-left:40px; padding-right:40px">'''BAB III'''</p> =
 
<p style="font-family:'times new roman'; line-height: 0; font-size: 140%; text-align: center; margin-left:40px; margin-right:40px; padding-left:40px; padding-right:40px">'''ANALISA SISTEM YANG BERJALAN'''</p>
 
<p style="font-family:'times new roman'; line-height: 0; font-size: 140%; text-align: center; margin-left:40px; margin-right:40px; padding-left:40px; padding-right:40px">'''ANALISA SISTEM YANG BERJALAN'''</p>

Revisi per 11 Februari 2015 14.51

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTASIS BARANG
BERBASIS WEB PADA PT.BLUEVISIONS MANAGEMENT

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :
NIM : 1011465161
NAMA : EDY


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2014/2015



 

ABSTRAKSI

PT . Bluevisions Management is a company engaged in the field of management consulting and training based in Jakarta . Goods inventory information system is currently running a conventional , causing the slow process of providing goods inventory . The event, which starts from the cash surrender of Accounting in Purchasing to surrender ATK / Inventory Items from admin to employees , inputting the data to the final report of the resulting stock is still using the manual method by means of the input data by using Microsoft Excel result in process inventory goods be not effective because it takes a long time . Ineffectiveness is also the case with any form of inputting the receipt of goods . This causes the summary report receipt with proof of receipt of the report by section be not the same . Given these constraints make it difficult part of Top Level Management to make decisions in developing and know the performance of inventory items that are running . Writing is using UML . The final result of the report in the form of recommendation solutions to existing problems .

Keywords :Inventory of goods,systems,management.

ABSTRAKSI

PT. Bluevisions Management merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konsultan management dan training yang bertempat di Jakarta. Sistem informasi inventaris barang yang berjalan saat ini masih konvensional sehingga menyebabkan lambatnya proses kegiatan penyediaan inventaris barang. Kegiatan yang dimulai dari proses penyerahan kas dari Accounting pada Purchasing sampai dengan penyerahan ATK/ Inventaris Barang dari admin kepada pegawai, penginputan data sampai laporan hasil stock akhir yang dihasilkan masih menggunakan metode manual dengan cara input data dengan menggunakan Microsoft excel mengakibatkan proses inventaris barang menjadi tidak efektif karena membutuhkan waktu yang cukup lama. Ketidakefektifan juga terjadi dengan adanya penginputan form tanda terima barang. Hal tersebut menyebabkan rekapitulasi laporan surat tanda terima dengan bukti laporan oleh bagian penerimaan menjadi tidak sama. Dengan adanya berbagai kendala tersebut menyulitkan bagian Top Level Management untuk membuat keputusan dalam mengembangkan maupun mengetahui performance inventaris barang yang sedang berjalan. Penulisan ini menggunakan UML. Hasil akhir dari laporan dalam bentuk rekomendasi solusi atas permasalahan yang ada.

Kata Kunci : Inventaris barang,sistem,management





 

KATA PENGANTAR


Assalamu'alaikum wm..wb..

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan. Dalam laporan Skripsi ini penulis memberi judul “Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang Pada PT. Bluevisions Management”

Tujuan dari penulisan yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem informasi inventaris barang di PT. Bluevisions Management. Banyak tantangan yang penulis hadapi di dalam penyusunan laporan penelitian ini, namun dengan adanya dukungan dari berbagai pihak akhirnya laporan penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
3. Ibu Maimunah, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
4. Bapak Dedi Iskandar, S.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
5. Bapak Nasril Sany, S.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
6. Ibu Shella, ST, M.Const. Mgmt., selaku Manager Regional PT. BlueVisions Management yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan penelitian.
7. Kepada seluruh staff dan karyawan PT. Bluevisions Management yang membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
8. Kepada orang tua tercinta yang telah memberikan banyak doa dan masukan kepada penulis.
9. Special for my wife Shella yang senantiasa mendampingi serta memberikan doa, dukungan dan motivasi tambahan demi kelancaran penulisan Skripsi ini.
10. Kepada teman-teman yang selalu memberikan motivasi dan masukan kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan lebih kepada penulis.

Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Sistem Informasi. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan skripsi ini, akan tetapi penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk melengkapi dan menyempurnakan penulisan di kemudian hari.

Tangerang,--/--/--


(Edy)

NIM : 1011465161






DAFTAR SIMBOL



Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar Simbol Use Case Diagram




Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar Simbol Activity Diagram




Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar Simbol Sequence Diagram






Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Saat ini penerapan sistem informasi pada suatu perusahaan sangat diperlukan untuk membantu melancarkan administrasi dan untuk memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat. Sistem informasi yang mendukung membuat kinerja suatu perusahaan akan terlaksana dengan baik dan dapat menangani berbagai pengolahan data dengan menggunakan teknologi informasi. Sistem informasi dibuat untuk mempermudah dalam pengelolaan dan penyimpanan data maka dapat menghasilkan suatu informasi yang tepat dan akurat. Adanya sistem informasi yang tepat dan akurat dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih efisien dan kecepatan operasional perusahaan. Pengelolaan dan penyimpanan data inventaris barang hanya dilakukan mengunakan mirrosoft excel. Semua keterangan mengenai barang inventaris di input didalam Microsoft excel, sehingga untuk catatan barang barang di tahun-tahun sebelumnya sebagian sudah tidak ada lagi karena pengelolaan yang digunakan masih sangat sederhana. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis membuat laporan skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang Berbasis Web Pada PT Bluevisions Management”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Bagaimana sistem informasi inventaris barang yang sedang berjalan saat ini pada PT. Bluevisions Management ?
  2. Bagaimana kelebihan serta kekurangan sistem pengolahan inventaris barang yang sedang berjalan saat ini pada PT. Bluevisions Management?
  3. Kendala-kendala apa saja yang dialami saat pengoperasian sistem yang berjalan pada saat ini di PT. Bluevision Management ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah laporan inventaris barang pada PT. Bluevisions Management. Disamping itu untuk menciptakan sistem yang mampu menghasilkan informasi data inventaris barang yang tersedia, juga untuk membuat perbaikan sistem yang lebih modern. Hal ini tentunya akan membawa perubahan sistem kearah yang lebih baik.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan

  1. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dialami saat pengoperasian sistem yang sedang berjalan pada saat ini di PT Bluevisions Management.
  2. Sebagai syarat untuk melanjutkan tahap selanjutnya yaitu Sidang Skripsi.
  3. Agar hasil dari perancangan ini nantinya dapat bermanfaat bagi PT Bluevisions Management baik sebagai pengetahuan maupun sebagai salah satu referensi program.

Manfaat

Adapun manfaat dari laporan skripsi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

  1. Dapat memberikan solusi sistem informasi inventaris barang pada PT. Bluevisions Management.
  2. Dapat memberikan tampilan sistem informasi inventaris barang pada PT. Bluevisions Management yang efektif dan efisien.
  3. Hasil laporan ini diharapkan dapat membantu memudahkan pekerjaan di perusahaan PT. Bluevisions Management.

Metodologi Penelitian

Metodologi Pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan laporan skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa metodologi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan, sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti diharapkan penulis. Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah:

  1. Observasi
    Suatu metodologi untuk memperoleh data dengan jalan pengamatan dan untuk mencari sumber informasi dengan melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti.
  2. Wawancara
    Metodologi yang dilakukan penulis untuk memperoleh data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan kepada narasumber atau informan yang dapat memberikan informasi tentang bagaimana sistem inventaris barang pada PT.Bluevisions Management. Ataupun kepada pihak-pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan.
  3. Studi Pustaka
    Suatu metodologi untuk memperoleh data dengan cara membaca, mempelajari, mengutip, dan merangkum buku-buku yang berkaitan dengan judul yang di ambil. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisa dan Rancangan

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan laporan skripsi ini yaitu metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Perencanaan (Planning)
    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metodologi dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.
  2. Analisis (Analysis)
    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis object orientied melalui tahap: use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational, Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.
  3. Desain (Design)
    Tahap desain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm diantaranya: use case diagram, class diagram, sequence diagram, statechart diagram dan activity diagram. Proses desain akan menterjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada: struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen ini yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.
  4. Implementasi (Implementation)
    Tahap implementasi adalah tahap dimana desain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.
  5. Pemeliharaan (Maintenance)
    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) Bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini. Sebagai gambaran, dalam hal ini uraian tersebut akan menjelaskan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi ini.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek yang diteliti, sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini berisi usulan prosedur yang baru yaitu UML (Unified Modeling Language) diantaranya use case diagram, activity diagram, state machine diagram, serta rancangan basis data, rancangan tampilan (prototype) web dan implementasi sistem yang diusulkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada laporan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan. (Hartono, 2013 : 9). Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. ( Taufiq, 2013 : 2). Berdasarkan hasil pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen yang saling berintegrasi, disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1), Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Definisi Informasi

Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya,keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan. (Darmawan. 2012 : 2). Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. (Taufiq, 2013 : 15). Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah di olah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai suatu informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat di taksir nilai efektivitasnya. Lebih lanjut, sebagian besar informasi tidak dapat persis di tafsir keuntungannya dengan dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat di ukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
  2. Luas dan lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian
    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan waktu
    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang di lalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat di ukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersediannya barang-barang inventaris.
  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari satu keputusan. Sifat ini sulit di ukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat di ukur.
  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat di ukur
    Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering di anggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita. (Mulyanto, 2009:20)

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh tiga hal pokok, yaitu akurat (accuracy), tepat waktu (timeliness) dan relevansi (relevancy). Penjelasan mengenai kualitas informasi tersebut akan dipaparkan di bawah ini:

  1. Akurat (accuracy)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat waktu (timeliness)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut di kirim atau di dapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
  3. Relevansi (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.Mutu dari sebuah sistem informasi tersebut akan semakin tinggi apabila sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung seluruh kegiatan operasional dan transaksional organisasi ataupun perusahaan dilengkapi dengan pengontrolan yang berguna untuk memonitor kinerja sistem secara mandiri, dimana dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan apabila terjadinya kesalahan. Pengontrolan yang baik merupakan hal yang penting untuk mencegah hal-hal yang akan menghambat seluruh kegiatan organisasi ataupun perusahaan. (Rahardja dkk. “Pengontrolan Mutu Sistem Informasi Dengan Metode Database Health Monitoring.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2009).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi (Information System) merupakan sistem pembangkit informasi, kemudian dengan integrasi yang dimiliki antar subsistem, maka sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. (Yakub, 2012 : 17)

Sistem informasi adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. (Lukman dan Pardede. “Sistem Informasi Keuangan Perguruan Tinggi.” Studi Dalam: Berbagai Makalah Sistem Informasi dalam Konferensi Nasional Sistem Informasi 2009 Bandung : Informatika, 2009)

Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan data sebagai sebuah informasi atau keluaran yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan sebuah organisasi. (Anwar dan Warnars H.L.H. “Sistem Informasi Akademik Online Sebagai Penunjang Sistem Perkuliahan.” Studi Dalam: Berbagai Makalah Sistem Informasi dalam Konferensi Nasional Sistem Informasi 2009 Bandung : Informatika, 2009)

Sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya mapan, seperti matematika dan ekonomi. Karena sebelum membahas tentang profil kompetensi profesi sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang ruang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin ilmu yang lain. (Sudaryono dkk. “Profil Kompetensi Profesi Sistem Informasi Berbasis Knowledge Management.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2011)

Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang mengkoordinasikan orang-orang, fasilitas atau tempat, teknologi, media, prosedur-prosedur di dalam organisasi atau di lingkungan sekelilingnya yang dapat membantu dalam pengendalian dan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit dalam menciptakan atau menghasilkan keputusan untuk di distribusikan kepada pemakai.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.(Taufiq. 2013 : 156).

Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan. (Henderi dkk. “Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2011)

Proses analisa sistem terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya:

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem tersebut
  2. Memahami cara kerja sistem
  3. Melakukan analisa
  4. Melaporkan hasil analisa sistem

Untuk memudahkan analisa sistem, maka diperlukan sebuah alat bantu yaitu flow of document. Alat bantu ini dapat menggambarkan aliran dokumen (data) yang ada di dalam sistem. Alat ini digunakan karena data atau informasi ibarat “darah di dalam tubuh” suatu sistem informasi. Dengan memahami aliran dokumennya maka diharapkan anda dapat memahami kerja sistem dan tentu saja mengerti kekurangannya. (Wahana Komputer, 2010:27)

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Menurut Radit (2012:76) perancangan sistem terdapat beberapa model diantaranya :

  1. Waterfall Model
    Waterfall merupakan model yang menggunakan milestone sebagai titik transisi dan pengujian, artinya setiap aktivitas pada tahap pengembangan harus diselesaikan sebelum menuju tahap pengembangan berikutnya. Sehingga model ini sangat sesuai untuk perangkat lunak dengan syarat-syarat yang telah didefinisikan secara lengkap sebelumnya karena besar kemungkinan tidak adanya perubahan aplikasi dimasa yang akan datang. Kondisi semacam ini akan sangat berpengaruh pada perangkat lunak dan menimbulkan masalah terhadap kebutuhan iterasi dimana aplikasi akan terus berkembang dengan penyesuaian-penyesuaian terhadap kebutuhan, proses bisnis dan lingkungan aplikasi yang terus berubah dari waktu ke waktu.
  2. Prototyping Model
    Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya, sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan.
  3. Model RAD (Rapid Aplication Development)
    Model RAD merupakan sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen.
  4. Model Spiral
    Spriral merupakan model kombinasi dari Prototyping model dengan Waterfall model. Setiap tahapan model ini selalu dilakukan Risk Analiysis dan verifikasi atau testing. Dalam model ini, proses digambarkan sebagai spiral. Setiap loop mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus padakelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya.

Daur Hidup Pengembangan Sistem

Definisi Daur Hidup Pengembangan Sistem

Metodelogi klasik atau tradisional yang biasa di pakai untuk mengembangkan sistem informasi adalah yang dinamakan SDLC (System Development Life Cycle). Metodologi ini mencakup kegiatan yang mengawali proyek, menganalisis kebutuhan data, merancang sistem, dan memelihara sistem. (Kadir, 2009:22)

Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase meliputi perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan, testing, implementasi dan maintenance. (Aisyah dan Kalbuana. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2011)


Teori Khusus

Persedian Barang

Definisi Persediaan

Menurut Hendry (2010:12), “Persediaan digunakan untuk mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu. Maksud persedian untuk perusahaan dagang adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal perusahaan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah metodologi kolaborasi antara metode-metode booch, Object Modeling Technique (OMT), serta Object Oriented Software Enggineering (OOSE) dan beberapa metode lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek. (Nugroho, 2009:4)

Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual. (Haviludin, 2011:1)

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (object oriented programming)”.

Komponen-Komponen Unified Modelling Language (UML)

Komponen atau notasi Unified Modelling Language (UML) diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). (Haviludin, 2011:3)

Pada Unified Modelling Language (UML) versi 2 (dua) terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu:

  1. Struktur Diagram
    Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam Unified Modelling Language (UML) terdiri atas:
    • Class Diagram
      Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak di pakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang di buat. Class memiliki tiga area pokok :
      • Nama (dan stereotype)
      • Atribut
      • Metoda
    • Object Diagram
      Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.
    • Component Diagram
      Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual dimana logika ini dilaksanakan.
    • Deployment Diagram (Collaboration diagram in version 1.x)
      Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.
  2. Behavior Diagram
    Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam Unified Modelling Language (UML) terdiri atas:
    • Use Case Diagram
      Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram Unified Modelling Language (UML) use case. Use Case memiliki 2 (dua) istilah:
      • Sistem use case; interaksi dengan sistem.
      • Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata
    • Activity Diagram
      Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.
    • State Machine Diagram (State chart diagram in version 1.x) Menggambarkan state, transisi state dan event.
  3. Interaction Diagram
    Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam Unified Modelling Language (UML) terdiri atas:
    • a) Sequence Diagram
      Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. (Haviludin, 2011:3)

Konsep Dasar Elisitasi

Elitisasi merupakan rancangan yang di buat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Elisitasi di dapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap.

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan mem-buat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang di bahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    • T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
    • O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    • E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. (Guritno dkk. 2011:301)

Konsep Dasar Hyper Text Markup Language (HTML)

Definisi Hyper Text Markup Language (HTML)

Hyper Text Markup Language (HTML) merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen Hyper Text Markup Language (HTML) merupakan dokumen yang disajikan pada web browser. (Arief, 2011:23)

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan di eksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. Dengan demikian kode program yang di tulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP di rancang untuk membentuk halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web. (Arief, 2011:43)

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field. (Anhar, 2010:45). Sebuah database mencatat berbagai data yang diperlukan oleh suatu organisasi. Rekaman-rekaman data tersebut pada suatu saat akan diambil dan melalui suatu pemrosesan akan diperoleh infornasi yang dikehendaki oleh pengguna. (Kadir, 2009:10).

Pada dasarnya database dapat di buat dan di olah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut Database Management System (DBMS). (Rahardja dkk. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode Dmq Base Level.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2011)

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Mysql pertama kali di rintis oleh seorang programmer database bernama Michael Midenius. MySQL database server adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang dapat menangani data yang bervolume besar. Meskipun begitu tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah database yang paling popular diantara database-database yang lain. MySQL adalah program yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki 2 (dua) bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware. (Wahana Komputer, 2010:5)

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS5

Definisi Adobe Dreamweaver CS5

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas dan kemampuan dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas dalam desain maupun membangun suatu situs web. Salah satu versi dari dreamweaver adalah adobe dreamweaver cs5 yang merupakan versi terbaru dari adobe dreamweaver yang sebelumnya adalah adobe dreamweaver cs4. Aplikasi adobe dreamweaver cs5 memberikan tampilan yang lebih baik dan semakin mudah dalam penggunaannya. Aplikasi ini mengintegrasikan banyak aspek dalam pengembangan website, termasuk pembuatan halaman web serta pengelolaan website. Adobe dreamweaver menyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, XML, dan pemograman client side seperti javascript dengan penggunaan yang sangat mudah. Adobe dreamweaver cs5 juga mendukung pemograman script server side seperti PHP, ASP, ASP.NET, ASP javascript, ASP VBScript, ColdFusion, dan Java Server Page (JSP). (Madcomps, 2011:2)

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

XAMPP adalah salah satu paket software web server yang terdiri dari Apache, MySQL, PHP dan PHP MyAdmin. Proses instalasi XAMPP sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP melakukan instalasi dan konfigurasi secara otomatis. (Madcomps, 2011:1)

Konsep Dasar Navicat For MySQL

Definisi Navicat For MySQL

Navicat adalah tools yang berfungsi memudahkan kita saat menciptakan Data Definition Language (DDL) dan memanipulasi Data Manipulation Language (DML) database MySQL, seperti menciptakan tabel, menghapus tabel, memasukkan baris, menghapus baris, mengubah baris, menampilkan data, menciptakan user dan lain sebagainya. Dengan navicat, anda tidak harus hebat dalam penguasaan script SQL karena navicat menyediakan sarana untuk memanipulasi database dengan mudah dan ramah (user friendly). Sebagai contoh, untuk memasukkan baris data, perintah SQL yang digunakan adalah pernyataan INSERT. Dengan navicat, anda dapat memasukkan baris data melalui grid layaknya spread sheet excel. (Suprianto, 2010:21)


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

Sejarah Singkat PT. Bluevisions Management

PT. Bluevisions Management adalah sebuah perusahaan konsultan dari Australia, terakreditasi secara internasional, dengan pusat pelatihannya, Institute of Management, yang mempunyai passion untuk meningkatkan efektifitas kerja secara individual dan organisasi. PT. Bluevisions Management juga terdapat di beberapa Negara antara lain Australia, Dubai, Beijing, Singapura dan Indonesia.

Tujuan utama kami adalah untuk dapat membuat setiap klien kami mampu memperoleh kesuksesan dari diri mereka sendiri dengan meningkatkan kapasitas kerja di internal organisasi baik dalam proses, penggunaan alat bantu, maupun keterampilan.

Visi dan Misi

  • Visi
    Memberikan kesuksesan kepada klien kami disepanjang peran mereka.
  • Misi
    Untuk memudahkan klien kami untuk menjadi sumber dari kesuksesan mereka melalui cara kepemimpinan yang didukung oleh para ahli,sistem,perangkat dan proses modern yang kami miliki.


Ruang Lingkup Perusahaan

PT. Bluevisions Management adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan terkemuka. PT. Bluevisions Management menjangkau nasional dan internasional melalui tim ahli, dan daftar klien kami adalah investor terkemuka, pemilik, pengembang, operator, kontraktor, produsen, konsultan, penyedia teknologi, dan federal, negara dan organisasi pemerintah daerah. Layanan kami yang tersedia dengan proyek ini, yang secara nasional dan internasional melalui tim ahli konsultan, meliputi:

  1. Management Consulting
    Layanan yang meliputi penilaian kematangan, kemampuan dan pengembangan kapasitas dan memastikan pengembangan kematangan dan pelatihan rencana organisasi selaras dengan hasil strategis klien. Solusi kami terbukti untuk mengurangi biaya bisnis, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kecepatan pengiriman dan meningkatkan kepastian.
  2. Training
    Institut Manajemen Organisasi sepenuhnya bersertifikat Registered Training (RTO) dan Organisasi Pelatihan Terakreditasi (APMG), dimana kita memberikan pelatihan dan penilaian di bidang manajemen, kepemimpinan, soft skill, manajemen sumber daya manusia, pengawasan, program Administrasi Bisnis dan proyek manajemen, manajemen kontrak dan perencanaan & kontrol.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar yang menggambarkan tingkatan-tingkatan, pembagian tugas dan wewenang dalam suatu organisasi. Tanpa struktur organisasi, masing-masing bagian dalam organisasi akan menjadi sulit untuk mengetahui apa tugas dan tanggung jawab mereka dan kepada siapa mereka harus melaporkan serta mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan mereka.

Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh suasana kerja yang tertib dan teratur dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi para anggotanya. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut dan dengan adanya struktur organisasi maka mudah membagi tugas dan kewajiban masing-masing personil yang masuk di dalam struktur tersebut. Jika semua personil dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan wewenangnya, maka di dalam PT. Bluevisions Management tersebut akan tercipta suatu kerjasama yang efektif dan efisien. Organisasi merupakan satu kesatuan aktivitas dimana manajer mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam organisasi perusahaan akan dapat dikoordinasikan dengan baik.

Struktur organisasi tercermin dalam satu bagian organisasi yang menunjukan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada termasuk komunikasi kerja.

<< Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bluevisions Management >>

Wewenang dan Tanggung jawab

Salah satu alat manajemen untuk mencapai suatu tujuan organisasi adalah terciptanya suatu organisasi yang baik dan tepat, pembentukan organisasi ini harus menunjukan pembagian tugas dan wewenang setiap individu, sehingga dapat terciptanya koordinasi yang baik antar pegawai baik bawahan maupun atasan, pembentukan organisasi ini dengan sendirinya merupakan unsur yang paling penting dalam pengendalian intern suatu instansi. Berikut wewenang dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada PT. Bluevisions Management:

  1. Managing Director

    Tugas dan wewenang

    • Bertanggung jawab penuh atas jalannya kegiatan perusahaan
    • Bertanggung jawab atas maju dan mundurnya perusahaan
    • Menetapkan strategi dan kebijakan perkembangan perusahaan dalam menyiapkan anggaran dan rencana kerja tahunan
    • Memimpin kegiatan yang bersifat strategis dan pengembangan perusahaan
    • Menetapkan kebijaksanaan dan perencanaan perusahaan secara umum dalam jangka panjang maupun jangka pendek
  2. International Marcom

    Tugas dan wewenang

    • Sebagai faktor strategis dalam mendongkrak penjualan
    • meningkatkan kinerja operasional keseharian fungsi Marcom sehingga menjadi lebih efektif dan optimal sesuai target dan objective unit.
  3. Regional Manager

    Tugas dan wewenang

    • Berkontribusi pada pengembangan dan mengelola pencapaian strategi bisnis.
    • Kelola kualitas pelayanan,nilai merek lokal,rekeninga,dministrasi dan semua aspek manajemen bisnis.
    • Berhubungan dengan kantor cabang lain dan kantor pusat untuk mengembangkan strategi MARCOMS .
    • Memimpin rapat Komite Manajemen setidaknya sekali dalam sebulan
    • Berkordinasi dengan Marcom
    • Memastikan semua strategi,pertemuan,proposal,proses dan sistem internal didokumentasikan dan terus up to date secara rutin .
  4. Service Delivery Management

    Tugas dan wewenang

    • Mengelola dan bertanggung jawab untuk semua aspek kualitas jasa pengiriman sesuai dengan standar perusahaan.
    • Mengidentifikasi konsultan dan pelatih yang cocok dan merekomendasikan jadwal mereka kepada regional manager.
    • Mengelolah profitabilitas dari masing-masing tugas yang telah didapatkan .
  5. Sales Management

    Tugas dan wewenang

    • Memastikan tim penjualan mengikuti proses yang telah disepakati dan memelihara sistem yang telah disepakati , dan setuju dengan mereka jika dan ketika proses ini akan menyimpang dari prosedur.
    • Pengambil keputusan akhir penjualan.
    • Mengembangkan hasil penjualan alat-alat praktik dan teknik untuk pasar lokal , termasuk usulan template.
    • Menjaga pesaing dari riset pasar dan analis
  6. Account and Admin

    Tugas dan wewenang

    • Memastikan kantor berjalan efisien dan aman dengan memastikan semua sumber daya yang tersedia dan dapat diakses, seperti mesin fotokopi dan printer selalu bekerja, stasioneri, sertifikat, pengajuan, dll selalu up to date.
    • Mengelolah register perusahaan dan tetap up to date detail tanggal karyawan, rincian suplier, aset register, cuti pribadi dan tahunan , biaya dan rekening ( dengan bantuan dari konsultan akuntansi dan kantor Pusat ).
    • Mengelolah hubungan perusahaan dengan lembaga-lembaga pemerintah dan menjaga kepatuhan dalam waktu yang diperlukan.
    • Mengirimkan laporan harian, mingguan dan bulanan secara berkala dan up to date
  7. Management Committee

    Tugas dan wewenang

    • Melakukan pertemuan untuk mengembangkan strategi jangka pendek dan panjang dalam rangka untuk pencapaian target.
    • Membantu dalam mengidentifikasi sasaran pasar dan kegiatan yang diusulkan team sales.
    • Mereview dan mendukung sasaran target klien dari team sales.
    • Menghadiri rapat untuk membahas kemajuan penjualan dan berkontribusi didalamnya.
  8. Sales Support

      Tugas dan wewenang

    • Membantu tim penjualan untuk melakukan penelitian di segmen pasar yang disepakati termasuk klien dan penelitian terhadap pesaing .
    • Membantu tim penjualan untuk menghasilkan proposal, termasuk format penulisan dan lain lain.
  9. Sales Team

    Tugas dan wewenang

  10. Mengidentifikasi target klien dan prospek membentuk pasar target yang ditetapkan oleh manajemen komite.
  11. Mengembangkan dan menerapkan semua strategi penjualan dan kegiatan di pasar untuk mencapai KPI pendapatan.
  12. Mengidentifikasi bisnis dan peluang penjualan dengan segmentasi prospek, meneliti dan menganalisis hasil penjualan.
  13. Membangun hubungan dengan klien dengan memberikan dukungan, informasi, bimbingan, meneliti serta merekomendasikan peluang baru dan perbaikan layanan.
  14. </ul>

  15. Buddies

    Tugas dan wewenang

    • Melatih tim penjualan dalam memahami produk,layanan kami dan dapat menjelaskan manfaat dan differentiators untuk klien kami.
    • Melatih tim penjualan dalam mengikuti proses yang telah disepakati .
    • Menjadi panduan dan mentor tim penjualan tentang cara pendekatan segmen pasar bagi mereka .
    • Merekomendasikan perbaikan lebih untuk proses dan pelatihan tim penjualan .
  16. </ol>

    Daftar Klien

    PT. Bluevisions Management mempunyai klien yang bersifat Continue dalam hal kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. MAP (Mitra Adiperkasa)
    2. MULTISTRADA
    3. BANK BRI
    4. GASCO
    5. ANZ
    6. SILCAR
    7. DEUTSCHE BANK
    8. THIESS
    9. VODAFONE
    10. CLAYTON UTZ
    11. UNSW
    12. QANTAS
    13. JOHN HOLLAND
    14. DLL

    Masalah yang Dihadapi

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang,organisasi atau sistem lainnya. Melihat permasalahan yang ada pada PT. Bluevisions Management penelitian ini dibatasi permasalahannya antara lain dari pengelolaan inventaris barang.

    Analisa Kebutuhan Sistem

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dimana penyediaan informasi sebagai pendukung suatu laporan inventaris membutuhkan waktu yang lama pengelolaan datanya. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu software ( perangkat lunak ) sistem informasi inventaris barang yang akan mengurangi kendala-kendala yang sehingga akan mempermudah atau mempercepat tugas bagian inventaris barang. Oleh itu dibutuhkan penyempurnaan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menghasilkan laporan yang handal serta informasi yang akurat, cepat, dan sistem yang lebih mampu meningkatkan kualitas serta kinerja pada perusahaan.

    Analisa Kontrol

    Pada proses Sistem Informasi Inventaris Barang pada PT. Bluevisions management yang sedang berjalan sangat dibutuhkan control yang berfungsi sebagai pengendalian agar data yang dijadikan masukan,keluaran dan proses bersifat valid. Sedangkan pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan tersebut dirasakan masih memiliki kekurangan dikarenakan sistem pengolahan yang digunakan masih manual. Sifat manual yang terjadi akan menjadikan informasi menjadi lambat dan kemungkinan aka nada kesalahan dalam penginputan.

    Analisa Perangkat Sistem

    1. Perangkat Keras (Hardware)
      • Processor : Pentium Dual core 2.70 Ghz
      • Monitor : LCD 17”
      • RAM : DDR2 1Gb
      • Harddisk : 160GB
    2. Perangkat Lunak (Software)
      1. Microsoft Windows XP
      2. Microsoft Word 2003
      3. Microsoft Power Point 2003
      4. Macromedia Dreamweaver MX
    3. Brainware

      Yang mempunyai hak akses untuk menjalankan pengaksesan pengolahan Inventaris Barang di PT. Bluevisions Management adalah bagian admin.

    Urutan Prosedur

    Prosedur proses sistem inventaris barang di PT. Bluevisions yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

    1. Proses permintaan barang pada PT. Bluevisions Management.
      Unit pegawai mengisi form kebutuhan barang dan meminta persetujuan dari manager regional setelah disetujui form diberikan kebutuhan barang diberikan kepada bagian admin,bagian admin akan akan memasukan barang barang yang dibutuhkan kedalam daftar kebutuhan barang sesuai dengan bagian masing masing unit.Untuk alat alat tulis tanggal 10 setiap bulannya dan untuk office supplies tanggal 25 setiap bulannnya,form kebutuhan barang harus diserahkan ke bagian admin selambat lambatnya 3 hari sebelum tanggal pembelian.
    2. Proses input Inventaris barang pada PT. Bluevisions Management.
      Setelah barang permintaan di beli bagian purchasing akan dimasukan ke dalam data inventaris barang.
    3. Cetak Laporan
      Pada proses ini setiap bulan admin akan membuat laporan data inventaris barang kepada manager regional.

    Tata laksana sistem yang sedang berjalan saat ini.

    Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan saat ini, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang sedang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut :

    1. Use Case Diagram
      Gambar 3.2 Use Case Diagram Permintaan Inventaris Barang

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan di PT. Bluevisions Management.

      1. 1 (Satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan inventaris barang pada PT. Bluevision Management.
      2. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : pegawai,admin,purchasing dan accounting.
      3. 3 use case yaitu:mengajukan untuk pengadaan barang inventaris dan membuat laporan penerimaan dan pengeluaran form tanda terima.
    2. Activity Diagram

      << Gambar 3.3 Activity Diagram Permintaan Inventaris Barang >>

      Gambar 3.3 Activity Diagram Permintaan Inventaris Barang

      Berdasarkan gambar 3.2 Activity Diagram yang berjalan di PT. Bluevisions Management.

      1. 1 (Satu) Activity Final Node yang dilakukan untuk memulai Activity Diagram 2 (Dua) Initial Node yang dilakukan untuk proses atau mengakhiri Activity Diagram tersebut.
      2. 12 Action dan 15 Transition yang dilakukan, diantaranya : Menyerahkan kas, pengadaan ATK, menerima dan memeriksa ATK, membuat form dan menyimpan barang.
    3. Sequence Diagram

      << Gambar 3.4 Sequence Diagram Permintaan Inventaris Barang >>

      Gambar 3.4 Sequence Diagram Permintaan Inventaris Barang

      Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan pada PT. Bluevisions Management adalah:

      1. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Accounting, Purchasing, Administasi dan Pegawai.
      2. 4 (Empat) self message yang dilakukan oleh Accounting, Purchasing, Administrasi dan pengeluaran ATK/Inventaris.
      3. 2 (Dua) Message yang dilakukan oleh Purchasing, Admin dan Pegawai dalam membuat laporan bukti penerimaan dan pengeluaran ATK tersebut.

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan laporan sistem informasi yang berjalan saat ini masih menggunakan aplikasi excel. Dengan sistem yang berjalan sekarang memungkinkan laporan data yang di input salah dan lambat yang di karenakan input data masih bersifat manual. Hal ini di sebabkan setiap data yang akan di masukan harus di input secara manual sehingga terlihat lambat dan perlu adanya perubahan sistem yang baru. Dari masalah yang dihadapi dapat disimpulkan bahwa kebutuhan sistem hendaknya:

    1. Pencatatan laporan inventaris barang dilakukan secara komputerisasi program sehingga laporan transaksi lebih efektif, dan juga lebih memperkecil kesalahan pada data yang tidak tercatat dan juga kerangkapan data.
    2. Mempermudah dalam pencarian, penyimpanan dan pembuatan data inventaris barang.
    3. Mempermudah kinerja karyawan yang terkait dalam laporan transaksi supplier dan lokasi inventaris barang.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem inventasris barang di PT. Bluevisions Management yang berjalan saat ini belum dapat di implementasikan secara efektif dan efisien, sehingga penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang di hadapi, antara lain:

    1. Menyediakan suatu sistem laporan transaksi yang berbasis web sehingga menghasilkan data - data yang efektif, efisien dan akurat yang tentunya akan mempercepat serta meningkatkan kinerja yang optimal khususnya pada bagian adminitrasi.
    2. Menyediakan aplikasi database yang terhubung dengan tabel-tabel laporan transaksi dengan supplier sehingga diperlukan suatu sistem yang mampu menunjang dan mempermudah kinerja para karyawan sehingga dapat meningkatkan mobilitas PT.Bluevisions Management.

    Penyusunan laporan skripsi ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik secara observasi ataupun wawancara pada perusahaan yang telah dituju oleh mahasiswa secara terbimbing dengan tujuan untuk mempelajari dan menganalisa sistem yang sedang berjalan pada perusahaan tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang di capai pada laporan skripsi yang akan ditunjukkan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi dan prototype merupakan hasil yang di capai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu sistem informasi inventaris barang.


    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

    << Gambar Elisitasi Tahap I >>

    Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II di bentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi inessential (I) dan harus di eliminasi:

    << Gambar Elisitasi Tahap II >>

    Tabel 3.2 Diagram Elisitasi Tahap II

    M = Mandatory (diperlukan)
    D = Desirable (yang diinginkan)
    I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:

    << Gambar Elisistasi Tahap III

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan bentuk akhir dari tahap - tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Informasi Inventaris Barang di PT. Bluevisions Management. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu Sistem Informasi Inventaris Barang di PT. Bluevisions Management. Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

    << Gambar Final Draft Elisitasi Tahap >>

    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Usulan Prosedur Yang Baru

    Usulan perosedur yang baru ini bertujuan untuk mempermudah sistem saat ini agar permasalahan yang timbul dapat diminimalkan dan mendapatkan hasil yang optimal. Prosedur yang diusulkan yaitu inventaris barang berbasis web (web based). Dalam tahap ini akan diuraikan UML (Unified Modelling Language) yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan, dan implementasi sistem yang diusulkan.

    Diagram Rancangan Sistem

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    1. Use Case Diagram Admin

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin

      Pada use case diagram Admin gambar 4.1 di atas, terdapat:

      • 1 (satu) sistem, yaitu sistem informasi Inventaris Barang
      • 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.
      • 7 (tujuh) Use Case yang dilakukan oleh Actor, yaitu Login, Account, Room, Data Barang, Transaksi Barang, Report dan Kelua.
      • 10 (sepuluh) Include, yaitu Data Account, Tambah Account, Data Room, Tambah Room, List Data Barang, Tambah Barang, Data Transaksi, Tambah Transaksi, Report Transaksi, Report Barang.

    2. Use Case Diagram Pegawai

      Gambar 4.2 Use Case Diagram Pegawai

      Pada use case diagram pegawai gambar 4.2 di atas, terdapat:

      • 1 (satu) sistem, yaitu sistem informasi Inventaris Barang.
      • 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu pegawai
      • 3 (tiga) Use Case yang dilakukan oleh pegawai, yaitu Login, Transaksi Barang, Keluar.
      • 2 (dua) Include, yaitu Data Transaksi, Tambah Transaksi

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang di rancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar sub sistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

    1. Activity Diagram Admin

      Gambar 4.3 Activity Diagram Admin

      Pada activity diagram admin gambar 4.3 di atas, terdapat:

      • 1 (satu) initial node sebagai awal objek,
      • 1 (satu) Decision Node untuk mengambil keputusan,
      • 3 (tiga) Froknode,
      • 19 Actifity, yaitu Login, Verifikasi Password, Menu Utama, Account, Room, Data Barang, Transaksi Barang, Report, Data Acoount, Tambah Account, Data Room, Tambah Room, List Data Barang, Tambah Barang, Data Transaksi, Tambah Transaksi, Report Transaksi, Report Barang, Keluar.
      • 1 (satu) Final Node, sebagai akhir objek.

    2. Activity Diagram Pegawai

      Gambar 4.4 Activity Diagram Pegawai

      Pada activity diagram pegawai gambar 4.4 di atas, terdapat:

      • 1 (satu) initial node sebagai awal objek,
      • 1 (satu) Decision Node untuk mengambil keputusan,
      • 3 (tiga) Froknode,
      • 7 Actifity, yaitu Login, Verifikasi Password, Menu Utama, Transaksi Barang, Data Transaksi, Tambah Transaksi, Keluar.

    State Machine Diagram Yang Diusulkan

    State machine diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan daur hidup (behavior pattern) dari sebuah objek dari awal objek tersebut di inisialisasi hingga objek tersebut di destroy. Sebuah state machine diagram terdiri dari 1 (satu) initial state, nol atau lebih final state, state, dan event. Berikut ini state machine diagram pada sistem informasi inventaris barang pada PT. Bluevisions Management.

    1. State Machine Diagram Admin

      Gambar 4.5 State Machine Diagram Admin

      Pada state machine diagram admin gambar 4.5 terdapat:

      • 1 (satu) initial pseudo state
      • 19 State, yaitu Login, Verifikasi Password, Menu Utama, Account, Room, Data Barang, Transaksi Barang, Report, Data Acoount, Tambah Account, Data Room, Tambah Room, List Data Barang, Tambah Barang, Data Transaksi, Tambah Transaksi, Report Transaksi, Report Barang, Keluar.
      • 1 Final State, objek yang diakhiri,
      • 1 Decision Node untuk mengambil keputusan.

    2. State Machine Diagram Pegawai

      Gambar 4.6 State Machine Diagram Pegawai

      Pada state machine diagram admin pegawai 4.6 terdapat:

      • 1 (satu) initial pseudo state
      • 7 State, yaitu Login, Verifikasi Password, Menu Utama, Transaksi Barang, Data Transaksi, Tambah Transaksi, Keluar.
      • 1 Final State, objek yang diakhiri,
      • 1 Decision Node untuk mengambil keputusan.

    Sequence Diagram yang diusulkan

    Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message.

    1. Sequence Diagram Admin

      Gambar 4.7 Sequence Diagram Admin

      Pada sequence diagram admin gambar 4.7 terdapat:

      • 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu admin,
      • 25 Message yang terhubung,
      • 15 Lifeline antar muka yang saling berinteraksi,
      • 1 Decision Node untuk mengambil keputusan.

    2. Sequence Diagram Pegawai

      Gambar 4.8 Sequence Diagram Pegawai

      Pada sequence diagram admin gambar 4.8 terdapat:

      • 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu pegawai,
      • 11 Message yang terhubung,
      • 6 Lifeline antar muka yang saling berinteraksi,
      • 1 Decision Node untuk mengambil keputusan.

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data merupakan desain basis data yang di anggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang di simpan, primary key, foreign key dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunkan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

    << Tabelnya >>

    Tabel 4.1 Struktur Tabel Account

    << Tabelnya >>

    Tabel 4.2 Struktur Tabel barang

    << Tabelnya >>

    Tabel 4.3 Struktur Tabel Room

    << Tabelnya >>

    Tabel 4.4 Struktur Tabel Transaksi

    Rancangan Tampilan

    1. Rancangan Tampilan Login
      <p style="text-indent:0.5in">Tahap ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap ke seorang admin yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem.</p>
      <p>Gambar 4.9 Halaman Login</p>
      <p style="text-indent:0.5in">Pada gambar 4.9 merupakan gambaran tampilan Login yang sudah diimplementasikan pada program yang penulis buat. Merupakan halaman pertama kali admin melakukan Login.

      </li>

    2. Halaman Home

      Gambar 4.10 Halaman Home

      Pada gambar 4.10 merupakan gambaran tampilan Home yang sudah diimplementasikan pada program yang penulis buat. Merupakan halaman setelah admin melakukan login

    3. Halaman Data Account

      Gambar 4.11 Halaman Data Account

      Pada gambar 4.11 merupakan gambaran tampilan data account yang sudah diimplementasikan pada program yang penulis buat. Merupakan halaman untuk melihat, menambah, mengubah atau menghapus data account.

    4. Halaman Data Room

      Gambar 4.12 Halaman Data Room

      Pada gambar 4.12 merupakan gambaran tampilan data room yang sudah diimplementasikan pada program yang penulis buat. Merupakan halaman untuk melihat, menambah, mengubah atau menghapus data room.

    5. Halaman Data Barang

      Gambar 4.13 Halaman Data Barang

      Pada gambar 4.13 merupakan gambaran tampilan data barang yang sudah diimplementasikan pada program yang penulis buat. Merupakan halaman untuk melihat, menambah, mengubah atau menghapus data barang.

    6. Halaman Transaksi Barang

      Gambar 4.14 Halaman Transaksi Barang

      Pada gambar 4.14 merupakan gambaran tampilan transaksi barang yang sudah diimplementasikan pada program yang penulis buat. Merupakan halaman untuk melihat, menambah, mengubah atau menghapus transaksi barang.

    7. Halaman Report

      Gambar 4.15 Halaman Report

      Pada gambar 4.15 merupakan gambaran tampilan report barang yang sudah diimplementasikan pada program yang penulis buat. Merupakan halaman untuk melihat seluruh transaksi inventaris barang.

    8. Halaman Keluar

      Gambar 4.16 Halaman Keluar

      Pada gambar 4.16 merupakan gambaran tampilan Keluar yang sudah diimplementasikan pada program yang penulis buat. Merupakan halaman untuk mengakhiri semua kegiatan

    9. </ol>

      Rancangan Implementasi Yang Diusulkan

      Setelah sistem yang diusulkan ini selesai dianalisa dan didesain secara terperinci dengan teknologi dan desain yang terpilih, maka tiba saatnya sistem diimplementasikan dan diterapkan. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum sistem yang baru benar benar digunakan. Kegiatan yang harus dilakukan antara lain :

      1. Tahap Pengumpulan data
        Proses pengumpulan data digunakan sebagai perancangan sistem, sehingga data apa saja yang diperlukan dapat dianalisa dan dibuatkan sistem programnya.</p>
      2. Analisa sistem
        Analisa sistem adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam menganalisa suatu kegiatan untuk dicarikan kebenarannya, yang selanjutnya akan diterapkan dalam suatu sistem yang dibutuhkan.

      3. Perancangan sistem.
        Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program.</p>
      4. Pembuatan program
        Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh user.</p>
      5. Testing program
        Testing program dilakukan untuk mengetahui kesalahan kesalahan yang ada. Dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer.</p>
      6. Evaluasi program
        Evaluasi program, kegiatan ini dilakukan setelah tes program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat.</p>
      7. Perbaikan program
        Perbaikan program adalah penambahan atau pengurangan pada poin poin tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar benar dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan user.</p>
      8. Pelatihan
        Pelatihan, setelah diketahui sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan, tahap selanjutnya dilakukan pelatihan terhadap karyawan, maka perancangan sistem yang usulkan dapat segara diimplementasikan.</p>
      9. Dokumentasi
        Pengarsipan file yang tersusun rapi sangat membantu memudahkan pencarian data jika terdapat kesalahan nanti.</p> </ol> </p>

        Schedule Implementasi

        Perancangan sistem yang diusulkan memakan waktu selama 4 bulan. Rincian kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini dapat di lihat pada tabel jadwal penelitian dan implementasi berikut:

        Tabel 4.5 Scheedule Penelitian dan Implementasi

        Spesifikasi Hardware, Software dan Brainware

        Untuk mengimplementasikan sistem ini dengan baik, penulis mengklasifikasikannya sebagai berikut:

        1. Perangkat Keras (Hardware)
          • CPU
          • Pentium Dual core 2.70 Ghz
          • RAM 2GB
          • Hardisk 160 Gb
          • Monitor LCD 17”
          • Keyboard P/S 2 (Standart)
          • Mouse P/S 2 (Standart)
          • Printer Deskjet
        2. Perangkat Lunak (Software)
          • Microsoft Windows 7 Starter
          • PHP
          • MySQL
          • Adobe Dreamweaver CS5
          • Mozzilla Firefork
          • XAMPP
          • Brainware
            Yang mempunyai hak akses untuk menjalankan pengaksesan pengolahan Inventaris Barang di PT. Bluevisions Management adalah bagian admin.
          • </p> </div>

      10. Contributors

        Eddy cuang, Edy

    T = Technical H = High
    O = Operational M = Middle E = Economic L = Low