SI1011465161: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Navicat For MySQL=)
(Literature Review=)
Baris 608: Baris 608:
 
<p style="text-indent:0.5in">Navicat adalah tools yang  berfungsi memudahkan kita saat menciptakan Data Definition Language (DDL) dan memanipulasi Data Manipulation Language (DML) database MySQL, seperti menciptakan tabel, menghapus tabel, memasukkan baris, menghapus baris, mengubah baris, menampilkan data, menciptakan user dan lain sebagainya.
 
<p style="text-indent:0.5in">Navicat adalah tools yang  berfungsi memudahkan kita saat menciptakan Data Definition Language (DDL) dan memanipulasi Data Manipulation Language (DML) database MySQL, seperti menciptakan tabel, menghapus tabel, memasukkan baris, menghapus baris, mengubah baris, menampilkan data, menciptakan user dan lain sebagainya.
 
Dengan navicat, anda tidak harus hebat dalam penguasaan script SQL karena navicat menyediakan sarana untuk memanipulasi database dengan mudah dan ramah (user friendly). Sebagai contoh, untuk memasukkan baris data, perintah SQL yang digunakan adalah pernyataan INSERT. Dengan navicat, anda dapat memasukkan baris data melalui grid layaknya spread sheet excel. (Suprianto, 2010:21)</p>
 
Dengan navicat, anda tidak harus hebat dalam penguasaan script SQL karena navicat menyediakan sarana untuk memanipulasi database dengan mudah dan ramah (user friendly). Sebagai contoh, untuk memasukkan baris data, perintah SQL yang digunakan adalah pernyataan INSERT. Dengan navicat, anda dapat memasukkan baris data melalui grid layaknya spread sheet excel. (Suprianto, 2010:21)</p>
 
===<p style="text-align: left"><b>'''Literature Review'''</b></p>====
 
<p style="text-indent:0.5in">Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. (Guritno dkk. 2011:86)</p>
 
<p style="text-indent:0.5in">Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan di bahas dalam Laporan Skripsi antara lain:</p>
 
<ol>
 
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Ulis Bella (2010/2011)<br/>
 
Dengan Judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Bagian Gudang Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang” Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MSQL sebagai pengolahan databasenya. Penelitian ini difokuskan pada sistem persediaan barang khususnya pada Dinas Pendapatan Daerah.</li>
 
<li>Penelitian yang dilakukan oleh Ester Ivone Wiama (2011)<br/>
 
Dengan Judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut untuk merancang aplikasi Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yang mencakup Proses pemeliharaan aset, Proses pencatatan, dan total laporan aset yang sebelumnya masih bersifat manual.</li>
 
<li>Penelitian yang dilakukan oleh Maryono (2011)<br/>
 
Dengan Judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK Studi Kasus: Asmi Santa Maria Yogyakarta” Menjelaskan bahwa Pengelolaan aset barang di ASMI Santa Maria selama ini dilakukan dengan aplikasi MS Excel dalam format daftar inventaris barang. Aplikasi ini memiliki keterbatasan seperti tidak adanya rekaman detil aset barang, kesulitan melakukan penghitungan yang kompleks seperti penilaian aset, terbatasnya akses pihak lain yang membutuhkan, dan kurang dapat menangani penatausahaan aset barang yang dapat memberikan informasi real time, akurat, terintegrasi, dan user friendly. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang kebutuhan sistem untuk mengelola aset TIK di ASMI Santa Maria Yogyakarta.</li>
 
<li>Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Asri Kurniasari (2010)<br/>
 
Dengan Judul “Aplikasi Sistem Inventori Gudang Berbasis Web Studi Kasus Perusahaan Distributor Farmasi PT.Bandung Perdana Medikatama ” Menjelaskan bahwa pengelolaan data inventori gudang di PT. Bandung Perdana Medikatama masih manual, artinya dari segi pencatatan dan pengelolaannya masih menggunakan selembar kertas berupa kartu persediaan. Sebagai perusahaan distributor dengan multi cabang, pelaporan dari kantor cabang ke kantor pusat dilakukan dengan cara menyalin data inventori dari kartu tersebut ke dalam Microsoft Office Excel. Setiap hari laporan dalam format Excel tersebut harus dikirim ke pihak kantor pusat via email. Sistem tersebut menjadikan pihak kantor pusat tidak dapat mengetahui data inventori masing-masing kantor cabang dengan cepat. PT. Bandung Perdana Medikatama telah terhubung jaringan Internet. Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat dimaksimalkan dengan membangun aplikasi sistem inventori gudang berbasis web yang dapat diakses oleh pihak kantor pusat dan kantor cabang.</li>
 
<li>Penelitian yang dilakukan oleh Irma Kartika (2012) <br/>
 
Dengan Judul “Perancangan Sistem Informasi Stock Barang Konstruksi Pada PT. JatimKencana Semesta” Menjelaskan Sistem yang berjalan pada saat ini Proses pemesanan danpengolahan data dan stock barang konstruksi dilakukan secara manual. Sehinggauser mengalami kesulitan untuk merekap data stok barang pada bulan-bulansebelumnnya, dikarenakan tidak adanya database sebagai media penyimpanannya.Untuk mengatasi masalah tersebut penulis mempunyai saran untuk mempermudahproses penyimpanan dan pengolahan data pemesanan ini, dapat dikembangkan dengancara membangun suatu program aplikasi dengan menggunakan PHP dan MySQL yangmerupakan salah satu program yang free dan opensource sehingga penulismenggunakannya untuk membuat program ini dan merupakan salah satu program untukmemecahkan masalah dalam penelitian ini.</li>
 
</ol>
 

Revisi per 11 Februari 2015 14.23

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTASIS BARANG
BERBASIS WEB PADA PT.BLUEVISIONS MANAGEMENT

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :
NIM : 1011465161
NAMA : EDY


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2014/2015



 

ABSTRAKSI

PT . Bluevisions Management is a company engaged in the field of management consulting and training based in Jakarta . Goods inventory information system is currently running a conventional , causing the slow process of providing goods inventory . The event, which starts from the cash surrender of Accounting in Purchasing to surrender ATK / Inventory Items from admin to employees , inputting the data to the final report of the resulting stock is still using the manual method by means of the input data by using Microsoft Excel result in process inventory goods be not effective because it takes a long time . Ineffectiveness is also the case with any form of inputting the receipt of goods . This causes the summary report receipt with proof of receipt of the report by section be not the same . Given these constraints make it difficult part of Top Level Management to make decisions in developing and know the performance of inventory items that are running . Writing is using UML . The final result of the report in the form of recommendation solutions to existing problems .

Keywords :Inventory of goods,systems,management.

ABSTRAKSI

PT. Bluevisions Management merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konsultan management dan training yang bertempat di Jakarta. Sistem informasi inventaris barang yang berjalan saat ini masih konvensional sehingga menyebabkan lambatnya proses kegiatan penyediaan inventaris barang. Kegiatan yang dimulai dari proses penyerahan kas dari Accounting pada Purchasing sampai dengan penyerahan ATK/ Inventaris Barang dari admin kepada pegawai, penginputan data sampai laporan hasil stock akhir yang dihasilkan masih menggunakan metode manual dengan cara input data dengan menggunakan Microsoft excel mengakibatkan proses inventaris barang menjadi tidak efektif karena membutuhkan waktu yang cukup lama. Ketidakefektifan juga terjadi dengan adanya penginputan form tanda terima barang. Hal tersebut menyebabkan rekapitulasi laporan surat tanda terima dengan bukti laporan oleh bagian penerimaan menjadi tidak sama. Dengan adanya berbagai kendala tersebut menyulitkan bagian Top Level Management untuk membuat keputusan dalam mengembangkan maupun mengetahui performance inventaris barang yang sedang berjalan. Penulisan ini menggunakan UML. Hasil akhir dari laporan dalam bentuk rekomendasi solusi atas permasalahan yang ada.

Kata Kunci : Inventaris barang,sistem,management





 

KATA PENGANTAR


Assalamu'alaikum wm..wb..

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan. Dalam laporan Skripsi ini penulis memberi judul “Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang Pada PT. Bluevisions Management”

Tujuan dari penulisan yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem informasi inventaris barang di PT. Bluevisions Management. Banyak tantangan yang penulis hadapi di dalam penyusunan laporan penelitian ini, namun dengan adanya dukungan dari berbagai pihak akhirnya laporan penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
3. Ibu Maimunah, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
4. Bapak Dedi Iskandar, S.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
5. Bapak Nasril Sany, S.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
6. Ibu Shella, ST, M.Const. Mgmt., selaku Manager Regional PT. BlueVisions Management yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan penelitian.
7. Kepada seluruh staff dan karyawan PT. Bluevisions Management yang membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
8. Kepada orang tua tercinta yang telah memberikan banyak doa dan masukan kepada penulis.
9. Special for my wife Shella yang senantiasa mendampingi serta memberikan doa, dukungan dan motivasi tambahan demi kelancaran penulisan Skripsi ini.
10. Kepada teman-teman yang selalu memberikan motivasi dan masukan kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan lebih kepada penulis.

Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Sistem Informasi. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan skripsi ini, akan tetapi penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk melengkapi dan menyempurnakan penulisan di kemudian hari.

Tangerang,--/--/--


(Edy)

NIM : 1011465161






DAFTAR SIMBOL



Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar Simbol Use Case Diagram




Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar Simbol Activity Diagram




Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar Simbol Sequence Diagram






BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Saat ini penerapan sistem informasi pada suatu perusahaan sangat diperlukan untuk membantu melancarkan administrasi dan untuk memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat. Sistem informasi yang mendukung membuat kinerja suatu perusahaan akan terlaksana dengan baik dan dapat menangani berbagai pengolahan data dengan menggunakan teknologi informasi. Sistem informasi dibuat untuk mempermudah dalam pengelolaan dan penyimpanan data maka dapat menghasilkan suatu informasi yang tepat dan akurat. Adanya sistem informasi yang tepat dan akurat dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih efisien dan kecepatan operasional perusahaan. Pengelolaan dan penyimpanan data inventaris barang hanya dilakukan mengunakan mirrosoft excel. Semua keterangan mengenai barang inventaris di input didalam Microsoft excel, sehingga untuk catatan barang barang di tahun-tahun sebelumnya sebagian sudah tidak ada lagi karena pengelolaan yang digunakan masih sangat sederhana. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis membuat laporan skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang Berbasis Web Pada PT Bluevisions Management”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Bagaimana sistem informasi inventaris barang yang sedang berjalan saat ini pada PT. Bluevisions Management ?
  2. Bagaimana kelebihan serta kekurangan sistem pengolahan inventaris barang yang sedang berjalan saat ini pada PT. Bluevisions Management?
  3. Kendala-kendala apa saja yang dialami saat pengoperasian sistem yang berjalan pada saat ini di PT. Bluevision Management ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah laporan inventaris barang pada PT. Bluevisions Management. Disamping itu untuk menciptakan sistem yang mampu menghasilkan informasi data inventaris barang yang tersedia, juga untuk membuat perbaikan sistem yang lebih modern. Hal ini tentunya akan membawa perubahan sistem kearah yang lebih baik.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan

  1. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dialami saat pengoperasian sistem yang sedang berjalan pada saat ini di PT Bluevisions Management.
  2. Sebagai syarat untuk melanjutkan tahap selanjutnya yaitu Sidang Skripsi.
  3. Agar hasil dari perancangan ini nantinya dapat bermanfaat bagi PT Bluevisions Management baik sebagai pengetahuan maupun sebagai salah satu referensi program.

Manfaat

Adapun manfaat dari laporan skripsi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

  1. Dapat memberikan solusi sistem informasi inventaris barang pada PT. Bluevisions Management.
  2. Dapat memberikan tampilan sistem informasi inventaris barang pada PT. Bluevisions Management yang efektif dan efisien.
  3. Hasil laporan ini diharapkan dapat membantu memudahkan pekerjaan di perusahaan PT. Bluevisions Management.

Metodologi Penelitian

Metodologi Pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan laporan skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa metodologi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan, sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti diharapkan penulis. Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah:

  1. Observasi
    Suatu metodologi untuk memperoleh data dengan jalan pengamatan dan untuk mencari sumber informasi dengan melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti.
  2. Wawancara
    Metodologi yang dilakukan penulis untuk memperoleh data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan kepada narasumber atau informan yang dapat memberikan informasi tentang bagaimana sistem inventaris barang pada PT.Bluevisions Management. Ataupun kepada pihak-pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan.
  3. Studi Pustaka
    Suatu metodologi untuk memperoleh data dengan cara membaca, mempelajari, mengutip, dan merangkum buku-buku yang berkaitan dengan judul yang di ambil. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisa dan Rancangan

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan laporan skripsi ini yaitu metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Perencanaan (Planning)
    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metodologi dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.
  2. Analisis (Analysis)
    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis object orientied melalui tahap: use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational, Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.
  3. Desain (Design)
    Tahap desain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm diantaranya: use case diagram, class diagram, sequence diagram, statechart diagram dan activity diagram. Proses desain akan menterjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada: struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen ini yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.
  4. Implementasi (Implementation)
    Tahap implementasi adalah tahap dimana desain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.
  5. Pemeliharaan (Maintenance)
    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) Bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini. Sebagai gambaran, dalam hal ini uraian tersebut akan menjelaskan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi ini.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek yang diteliti, sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini berisi usulan prosedur yang baru yaitu UML (Unified Modeling Language) diantaranya use case diagram, activity diagram, state machine diagram, serta rancangan basis data, rancangan tampilan (prototype) web dan implementasi sistem yang diusulkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada laporan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan. (Hartono, 2013 : 9). Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. ( Taufiq, 2013 : 2). Berdasarkan hasil pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen yang saling berintegrasi, disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1), Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Definisi Informasi

Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya,keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan. (Darmawan. 2012 : 2). Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. (Taufiq, 2013 : 15). Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah di olah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai suatu informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat di taksir nilai efektivitasnya. Lebih lanjut, sebagian besar informasi tidak dapat persis di tafsir keuntungannya dengan dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat di ukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
  2. Luas dan lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian
    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan waktu
    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang di lalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat di ukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersediannya barang-barang inventaris.
  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari satu keputusan. Sifat ini sulit di ukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat di ukur.
  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat di ukur
    Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering di anggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita. (Mulyanto, 2009:20)

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh tiga hal pokok, yaitu akurat (accuracy), tepat waktu (timeliness) dan relevansi (relevancy). Penjelasan mengenai kualitas informasi tersebut akan dipaparkan di bawah ini:

  1. Akurat (accuracy)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat waktu (timeliness)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut di kirim atau di dapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
  3. Relevansi (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.Mutu dari sebuah sistem informasi tersebut akan semakin tinggi apabila sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung seluruh kegiatan operasional dan transaksional organisasi ataupun perusahaan dilengkapi dengan pengontrolan yang berguna untuk memonitor kinerja sistem secara mandiri, dimana dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan apabila terjadinya kesalahan. Pengontrolan yang baik merupakan hal yang penting untuk mencegah hal-hal yang akan menghambat seluruh kegiatan organisasi ataupun perusahaan. (Rahardja dkk. “Pengontrolan Mutu Sistem Informasi Dengan Metode Database Health Monitoring.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2009).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi (Information System) merupakan sistem pembangkit informasi, kemudian dengan integrasi yang dimiliki antar subsistem, maka sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. (Yakub, 2012 : 17)

Sistem informasi adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. (Lukman dan Pardede. “Sistem Informasi Keuangan Perguruan Tinggi.” Studi Dalam: Berbagai Makalah Sistem Informasi dalam Konferensi Nasional Sistem Informasi 2009 Bandung : Informatika, 2009)

Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan data sebagai sebuah informasi atau keluaran yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan sebuah organisasi. (Anwar dan Warnars H.L.H. “Sistem Informasi Akademik Online Sebagai Penunjang Sistem Perkuliahan.” Studi Dalam: Berbagai Makalah Sistem Informasi dalam Konferensi Nasional Sistem Informasi 2009 Bandung : Informatika, 2009)

Sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya mapan, seperti matematika dan ekonomi. Karena sebelum membahas tentang profil kompetensi profesi sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang ruang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin ilmu yang lain. (Sudaryono dkk. “Profil Kompetensi Profesi Sistem Informasi Berbasis Knowledge Management.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2011)

Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang mengkoordinasikan orang-orang, fasilitas atau tempat, teknologi, media, prosedur-prosedur di dalam organisasi atau di lingkungan sekelilingnya yang dapat membantu dalam pengendalian dan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit dalam menciptakan atau menghasilkan keputusan untuk di distribusikan kepada pemakai.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.(Taufiq. 2013 : 156).

Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan. (Henderi dkk. “Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2011)

Proses analisa sistem terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya:

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem tersebut
  2. Memahami cara kerja sistem
  3. Melakukan analisa
  4. Melaporkan hasil analisa sistem

Untuk memudahkan analisa sistem, maka diperlukan sebuah alat bantu yaitu flow of document. Alat bantu ini dapat menggambarkan aliran dokumen (data) yang ada di dalam sistem. Alat ini digunakan karena data atau informasi ibarat “darah di dalam tubuh” suatu sistem informasi. Dengan memahami aliran dokumennya maka diharapkan anda dapat memahami kerja sistem dan tentu saja mengerti kekurangannya. (Wahana Komputer, 2010:27)

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Menurut Radit (2012:76) perancangan sistem terdapat beberapa model diantaranya :

  1. Waterfall Model
    Waterfall merupakan model yang menggunakan milestone sebagai titik transisi dan pengujian, artinya setiap aktivitas pada tahap pengembangan harus diselesaikan sebelum menuju tahap pengembangan berikutnya. Sehingga model ini sangat sesuai untuk perangkat lunak dengan syarat-syarat yang telah didefinisikan secara lengkap sebelumnya karena besar kemungkinan tidak adanya perubahan aplikasi dimasa yang akan datang. Kondisi semacam ini akan sangat berpengaruh pada perangkat lunak dan menimbulkan masalah terhadap kebutuhan iterasi dimana aplikasi akan terus berkembang dengan penyesuaian-penyesuaian terhadap kebutuhan, proses bisnis dan lingkungan aplikasi yang terus berubah dari waktu ke waktu.
  2. Prototyping Model
    Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya, sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan.
  3. Model RAD (Rapid Aplication Development)
    Model RAD merupakan sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen.
  4. Model Spiral
    Spriral merupakan model kombinasi dari Prototyping model dengan Waterfall model. Setiap tahapan model ini selalu dilakukan Risk Analiysis dan verifikasi atau testing. Dalam model ini, proses digambarkan sebagai spiral. Setiap loop mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus padakelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya.

Daur Hidup Pengembangan Sistem

Definisi Daur Hidup Pengembangan Sistem

Metodelogi klasik atau tradisional yang biasa di pakai untuk mengembangkan sistem informasi adalah yang dinamakan SDLC (System Development Life Cycle). Metodologi ini mencakup kegiatan yang mengawali proyek, menganalisis kebutuhan data, merancang sistem, dan memelihara sistem. (Kadir, 2009:22)

Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase meliputi perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan, testing, implementasi dan maintenance. (Aisyah dan Kalbuana. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2011)


Teori Khusus

Persedian Barang

Definisi Persediaan

Menurut Hendry (2010:12), “Persediaan digunakan untuk mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu. Maksud persedian untuk perusahaan dagang adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal perusahaan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah metodologi kolaborasi antara metode-metode booch, Object Modeling Technique (OMT), serta Object Oriented Software Enggineering (OOSE) dan beberapa metode lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek. (Nugroho, 2009:4)

Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual. (Haviludin, 2011:1)

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (object oriented programming)”.

Komponen-Komponen Unified Modelling Language (UML)

Komponen atau notasi Unified Modelling Language (UML) diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). (Haviludin, 2011:3)

Pada Unified Modelling Language (UML) versi 2 (dua) terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu:

  1. Struktur Diagram
    Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam Unified Modelling Language (UML) terdiri atas:
    • Class Diagram
      Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak di pakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang di buat. Class memiliki tiga area pokok :
      • Nama (dan stereotype)
      • Atribut
      • Metoda
    • Object Diagram
      Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.
    • Component Diagram
      Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual dimana logika ini dilaksanakan.
    • Deployment Diagram (Collaboration diagram in version 1.x)
      Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.
  2. Behavior Diagram
    Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam Unified Modelling Language (UML) terdiri atas:
    • Use Case Diagram
      Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram Unified Modelling Language (UML) use case. Use Case memiliki 2 (dua) istilah:
      • Sistem use case; interaksi dengan sistem.
      • Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata
    • Activity Diagram
      Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.
    • State Machine Diagram (State chart diagram in version 1.x) Menggambarkan state, transisi state dan event.
  3. Interaction Diagram
    Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam Unified Modelling Language (UML) terdiri atas:
    • a) Sequence Diagram
      Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. (Haviludin, 2011:3)

Konsep Dasar Elisitasi

Elitisasi merupakan rancangan yang di buat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Elisitasi di dapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap.

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan mem-buat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang di bahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    • T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
    • O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    • E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. (Guritno dkk. 2011:301)

Konsep Dasar Hyper Text Markup Language (HTML)

Definisi Hyper Text Markup Language (HTML)

Hyper Text Markup Language (HTML) merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen Hyper Text Markup Language (HTML) merupakan dokumen yang disajikan pada web browser. (Arief, 2011:23)

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan di eksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. Dengan demikian kode program yang di tulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP di rancang untuk membentuk halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web. (Arief, 2011:43)

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field. (Anhar, 2010:45). Sebuah database mencatat berbagai data yang diperlukan oleh suatu organisasi. Rekaman-rekaman data tersebut pada suatu saat akan diambil dan melalui suatu pemrosesan akan diperoleh infornasi yang dikehendaki oleh pengguna. (Kadir, 2009:10).

Pada dasarnya database dapat di buat dan di olah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut Database Management System (DBMS). (Rahardja dkk. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode Dmq Base Level.” Studi Dalam: Journal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, 2011)

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Mysql pertama kali di rintis oleh seorang programmer database bernama Michael Midenius. MySQL database server adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang dapat menangani data yang bervolume besar. Meskipun begitu tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah database yang paling popular diantara database-database yang lain. MySQL adalah program yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki 2 (dua) bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware. (Wahana Komputer, 2010:5)

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS5

Definisi Adobe Dreamweaver CS5

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas dan kemampuan dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas dalam desain maupun membangun suatu situs web. Salah satu versi dari dreamweaver adalah adobe dreamweaver cs5 yang merupakan versi terbaru dari adobe dreamweaver yang sebelumnya adalah adobe dreamweaver cs4. Aplikasi adobe dreamweaver cs5 memberikan tampilan yang lebih baik dan semakin mudah dalam penggunaannya. Aplikasi ini mengintegrasikan banyak aspek dalam pengembangan website, termasuk pembuatan halaman web serta pengelolaan website. Adobe dreamweaver menyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, XML, dan pemograman client side seperti javascript dengan penggunaan yang sangat mudah. Adobe dreamweaver cs5 juga mendukung pemograman script server side seperti PHP, ASP, ASP.NET, ASP javascript, ASP VBScript, ColdFusion, dan Java Server Page (JSP). (Madcomps, 2011:2)

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

XAMPP adalah salah satu paket software web server yang terdiri dari Apache, MySQL, PHP dan PHP MyAdmin. Proses instalasi XAMPP sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP melakukan instalasi dan konfigurasi secara otomatis. (Madcomps, 2011:1)

Konsep Dasar Navicat For MySQL

Definisi Navicat For MySQL

Navicat adalah tools yang berfungsi memudahkan kita saat menciptakan Data Definition Language (DDL) dan memanipulasi Data Manipulation Language (DML) database MySQL, seperti menciptakan tabel, menghapus tabel, memasukkan baris, menghapus baris, mengubah baris, menampilkan data, menciptakan user dan lain sebagainya. Dengan navicat, anda tidak harus hebat dalam penguasaan script SQL karena navicat menyediakan sarana untuk memanipulasi database dengan mudah dan ramah (user friendly). Sebagai contoh, untuk memasukkan baris data, perintah SQL yang digunakan adalah pernyataan INSERT. Dengan navicat, anda dapat memasukkan baris data melalui grid layaknya spread sheet excel. (Suprianto, 2010:21)

Contributors

Eddy cuang, Edy