TA1911394426: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 625: Baris 625:
 
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Latar Belakang'''</div>===
 
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Latar Belakang'''</div>===
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;"><p style="line-height:2">Dalam keseharian, penyusunan teknologi sering dijumpai mulai dari hal kecil seperti menelepon seseorang hingga besar seperti teknologi pesawat ruang  
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;"><p style="line-height:2">Dalam keseharian,penyusunan teknologi sering dijumpai mulai dari hal kecil seperti menelepon seseorang hingga besar seperti teknologi pesawat ruang angkasa . Teknologi  bukan hanya menjadi pelengkap saja, namun sudah menjadi kebutuhan salah satu penentu atas tercapainya sasaran atau strategi bisnis perusahaan, organisasi, termasuk bidang perbankan. Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi suatu perusahan, termasuk bank untuk merancang suatu sistem yang mampu mengintegrasikan kebutuhan informasi yang ada, sehingga dapat memudahan beberapa pihak dalam mengambil suatu keputusan.</p></div>
angkasa . Teknologi  bukan hanya menjadi pelengkap saja, namun sudah menjadi kebutuhan salah satu penentu atas tercapainya sasaran atau strategi  
+
bisnis perusahaan, organisasi, termasuk bidang perbankan. Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi suatu perusahan, termasuk bank untuk merancang suatu  
+
sistem yang mampu mengintegrasikan kebutuhan informasi yang ada, sehingga dapat memudahan beberapa pihak dalam mengambil suatu keputusan.</p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;"><p style="line-height:2">Bank memiliki fungsi penting dalam hal intermediasi keuangan. Bank menghimpun dana dari masyarakat yang berkelebihan dana dalam bentuk  tabungan deposito giro dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang kekurangan dana dalam bentuk kredit </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;"><p style="line-height:2">Bank memiliki fungsi penting dalam hal intermediasi keuangan. Bank menghimpun dana dari masyarakat yang berkelebihan dana dalam bentuk  tabungan deposito giro dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang kekurangan dana dalam bentuk kredit </p></div>

Revisi per 8 Februari 2020 11.18


PENERAPAN PENGAJUAN KREDIT KONSUMSI

BERDASARKAN TEORI 5C 1P

PADA PT BPR KREDIT MANDIRI


TUGAS AKHIR





Disusun Oleh :


NIM : 1911394426
NAMA : Anggie Grace N Harefa



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


PENERAPAN PENGAJUAN KREDIT KONSUMSI

BERDASARKAN TEORI 5C 1P

PADA PT BPR KREDIT MANDIRI


Disusun Oleh :


NIM
: 1911394426
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Diploma
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020


Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Manajemen Informatika
           
           
           
           
       

( Dedeh Supriyanti,S.Kom,M.T.I)

NIP : 000603
       
NIP : 020001






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENERAPAN PENGAJUAN KREDIT KONSUMSI

BERDASARKAN TEORI 5C 1P

PADA PT BANK BPR KREDIT MANDIRI


Dibuat Oleh :


NIM
: 1911394426
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi Manajemen

Konsentrasi Manajemen Informatika

Disetujui Oleh :


Tangerang, 08 Februari 2020


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
( Nasril Sany, M.Kom )
 
( [Achmad Rachmat S]], S.E., M.M )
NID : 08190
 
NID :08180






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENERAPAN PENGAJUAN KREDIT KONSUMSI

BERDASARKAN TEORI 5C 1P

PADA PT BPR KREDIT MANDIRI


Disusun Oleh :


NIM
: 1911394426
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( [[]],)
 
( [[]], )
 
( [[]], )
NID :
 
NID :
 
NID :






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


PENERAPAN PENGAJUAN KREDIT KONSUMSI

BERDASARKAN TEORI 5C 1P

PADA PT BPR KREDIT MANDIRI


Dibuat Oleh :


NIM
: 1911394426
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Diploma
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 20 Januari 2020


Anggie Grace N. Harefa
NIM. 1911394426


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Seiring pesatnya perkembangan dunia teknologi infomasi semakin canggih dengan adanya perkembangan teknologi komputer, karena komputer merupakan media yang dapat memberikan kemudahan bagi manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Penerapan prinsip kredit atau biasa disebut dengan sistem analisis kredit merupakan hal penting dalam penilaian nasabah sebelum memberikan pinjaman atau kredit. Dengan adanya sistem analisis kredit, pihak bank dapat mengetahui nasabah yang layak atau tidak diberikan pinjaman. Penulisan ini bertujuan untuk membuat Laporan pembuatan Tugas Akhir di mana penulis ingin mengetahui dan menerapkan prosedur pemberian Kredit yang ada di PT. BPR Kredit Mandiri menganalisa calon nasabah dalam pemberian Kredit serta kendala dan penyelesaian yang dihadapi oleh PT. BPR Kredit Mandiri. Hasil dari kegiatan riset yang dilakukan oleh penulis adalah sistem analisa kredit yang diterapkan oleh PT. BPR Kredit Mandiri. Dimana PT. BPR Kredit Mandiri menerapkan metode analisa 5C 1P yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of economy, Purpose.

Kata Kunci : Sistem, Informasi, Bank, Nasabah, Kredit


ABSTRACT

As the rapid development of the world of information technology is increasingly

sophisticated with the development of computer technology, because computers are media that can provide convenience for humans in completing a job. Applying the principle of credit, or commonly referred to as a credit analysis system, is important in assessing customers before giving a loan or credit. With a credit analysis system, the bank can find out which customers are eligible or not given loans. The purpose of this writing is to make a Final Report making where the author wants to know and implement the procedures for granting Credit in PT. BPR Kredit Mandiri analyzes prospective customers in extending credit and the obstacles and solutions faced by PT. BPR Kredit Mandiri. The results of research activities conducted by the author is a credit analysis system implemented by PT. BPR Kredit Mandiri. Where is PT. BPR Kredit Mandiri applies the 5C 1P analysis method, namely Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of

economy, Purpose.

Keywords : System, Information, Bank, Customer, Credit




KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan berkat- Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan judul “PENERAPAN PENGAJUAN KREDIT KONSUMSI BERDASARKAN TEORI 5C 1P PADA PT BANK EX” dengan baik dan tepat waktunya.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Program Studi Manajemen Informatika pada Universitas Raharja. Harapan penulis semoga Laporan Penelitian yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, untuk menambah wawasan serta pengalaman yang baik kedepannya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung peneliti dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, diantaranya :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Dedeh Supriyanti , S.Kom.,M.Kom, selaku Ketua Program Studi Manajemen Informatika.
  5. Bapak Nasril Sany , M.Kom, ssebagai Dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan arahan dan saran-saran kepada penuli sehingga laporan Tugas Akhir ini bias terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
  6. Ibu Achmad Rachmat S,S.E.M.M, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan arahan dan saran-saran kepada penuli sehingga laporan Tugas Akhir ini bias terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
  7. Bapak Desta Kurnia Ndruru, S.Kom.,M.M, selaku selaku Stakeholder telah berkenan memberikan kontribusi besar didalam lancarnya proses penelitian ini
  8. Seluruh Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  9. Keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, materi, nasehat dan doa bagi keberhasilan penulis
  10. Kepada Kak Eko Prasetyo, Tamaria, Lidya Christiani, dan Woro Marhaeni yang telah memotivasi dalam penulisan ini.
  11. Kepada Rekan-rekan mahasiswa/i khususnya yang telah memberikan motivasi, saran maupun doa untuk keberhasilan penulisan ini.
  12. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai pemicu agar berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi Universitas Raharja.


    Tangerang, 08 Februari 2020
    Anggie Grace N. Harefa
    NIM. 1911394426







    DAFTAR GAMBAR



    DAFTAR TABEL






    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM




    BAB I

    PENDAHULUAN


    Latar Belakang

    Dalam keseharian,penyusunan teknologi sering dijumpai mulai dari hal kecil seperti menelepon seseorang hingga besar seperti teknologi pesawat ruang angkasa . Teknologi bukan hanya menjadi pelengkap saja, namun sudah menjadi kebutuhan salah satu penentu atas tercapainya sasaran atau strategi bisnis perusahaan, organisasi, termasuk bidang perbankan. Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi suatu perusahan, termasuk bank untuk merancang suatu sistem yang mampu mengintegrasikan kebutuhan informasi yang ada, sehingga dapat memudahan beberapa pihak dalam mengambil suatu keputusan.

    Bank memiliki fungsi penting dalam hal intermediasi keuangan. Bank menghimpun dana dari masyarakat yang berkelebihan dana dalam bentuk tabungan deposito giro dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang kekurangan dana dalam bentuk kredit

    Pengertian Kredit adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit pada umumnya timbul karena manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk menghasilkan atau memperoleh barang dan jasa yang melebihi kemampuan dana yang dimilikinya, agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut, maka ia perlu mendapatkan kredit ( pinjaman ) dari pihak-pihak lain baik itu dari 2 orang lain maupun dari lembaga keuangan seperti bank. Salah satu kredit yang diperoleh dari pihak bank berupa kredit konsumsi berdasarkan teori 5C1P. Dalam penyaluran kredit, bank akan menghadapi berbagai macam situasi seperti jika debitur tidak membayar kewajibannya tepat pada waktunya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kredit. Sebelum debitur memperoleh kredit lebih dahulu harus melalui tahapan tahapan penilaian yaitu mulai dari permohonan calon debitur, penelitian data oleh bagian kredit, memeriksa kelengkapan data, wawancara, tinjauan langsung kelapangan, analisa kredit, keputusan kredit, perjanjian kredit, dan peningkatan agunan, tahapantahapan dalam memberikan kredit ini dikenal sebagai prosedur pemberian kredit. Tujuan pemberian kredit adalah untuk memastikan kelayakan pemberian suatu kredit. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka yang dibahas dalam tugas akhir ini yaitu tentang bagaimana prosedur pemberian kredit pada PT. BPR Kredit Mandiri

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, Penulis menentukan beberapa pokok permasalahan yang akan di bahas pada Tugas Akhir tersebut dalam perancangan dan implementasi prosedur pengajuan kredit tersebut, yaitu:

    Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Perguruan Tinggi Raharja Nomor: 078/SK-PANSUS/PT/I/2019 tentang ketentuan Penilaian Objektif, Pembimbing, Sidang Proposal, dan Sidang Thesis Pada Sistem PESSTA+ S2 di Universitas Raharja yang memiliki komposisi penilaian yang terdiri dari Penilaian Objektif 10%, Penilaian Pembimbing 30%, Penilaian Sidang Proposal 20%, Penilaian Sidang Thesis 40 %. Ini artinya dari SK diatas, Penilaian Sidang Proposal memiliki bobot nilai 20% dari keseluruhan penilaian sidang komprehensif Thesis.Pada point 3 Penilaian Sidang Proposal dilakukan secara mandiri dan Online saat berlangsungnya sidang pada PESSTA+ S2.

    PESSTA+ S2 adalah sebuah sistem informasi penilaian sidang tesis akhir plus pada Universitas Raharja, merupakan suatu sistem validasi penilaian Objektif yang dapat di akses online secara mandiri dan online, kapanpun dan dimanapun. sehingga Mahasiswa dapat melakukan submit di mana saja dan kapan saja. Yang ditujukan untuk mempermudah mahasiswa dalam memenuhi 10 point Penilaian Objektif pada saat Sidang Tesis.

    Menurut Rahardja, U., Handayani, I., & Syoifana, Y. (2019:298) [1] “Yii Framework merupakan jenis PHP berbasis komponen, berkinerja tinggi dalam pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii Framework merupakan kerangka sistem atau merupakan program yang sudah jadi sehingga pengguna Yii dapat langsung mengolah ataupun mengembangkan sistem yang di inginkan”.

    Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis berinisiatif untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan sistem PESSTA+ S2 untuk menambahkan fitur-fitur untuk penilaian penguji pada Sidang Proposal pada PESSTA+ S2 yang sebelumnya hanya menggunakan form penilaian biasa dengan merancang menggunakan akses internet sehingga bisa diakses secara online dan penguji bisa login menggunakan email Rinfo. Sehingga penulis merancang judul “Penerapan Sistem Penilaian Penguji Pada Pessta+ S2 Sebagai Media Penginputan Nilai Sidang Proposal Mahasiswa Pascasarjana Pada Universitas Raharja”. Karna PESSTA+ S2 mempunyai banyak kelebihan dan keunggulan yang jauh lebih efektif dan efisien yang memberikan manfaat bagi dosen penguji dan peserta sidang.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA


    Definisi Penerapan

    Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain dalam Fia Hafni Harahap (2019:58) [2] “Penerapan adalah hal, cara atau hasil yang sudah dirancang untuk diimplementasikan dan diterapkan”.

    Menurut Jaelani (2018:18) [3] “Penerapan adalah pelaksanaan sebuah hasil kerja yang diperoleh melalui sebuah cara agar dapat dipraktekkan kedalam masyarakat”.

    Berdasarkan 2 (dua) definisi pengembangan sistem yang telah diuraikan oleh penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah suatu hasil yang sudah dirancang untuk diimplementasikan atau diterapkan dan digunakan secara langsung oleh penggunanya.

    Definisi Sistem

    Menurut Hengki Tamando Sitohang (2018:7) [4] “Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

    Menurut Trianto, E. A., & Yulianeu, A (2018:13) [5] “Sistem merupakan suatu alat untuk menghubungkan suatu jaringan kerja dari sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan”.

    Dari 2 pendapat peneliti diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah prosedur dan tata kerja yang teratur dari beberapa kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

    Definisi Nilai

    Menurut Ni Made Ardani (2017:373) [6] “Nilai adalah sesuatu yang baik, berharga, dan berguna bagi kehidupan manusia. Nilai dapat diartikan suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat terjadi dasar penentu tingkah laku manusia”.

    Menurut Prasetyo E (2017:144) [7] “Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan”.

    Berdasarkan pendapat para peneliti diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa nilai adalah pertimbangan/penghargaan mengenai hal-hal yang baik dan benar yang menjadi dasar penentu kualitas dari manusia itu sendiri.

    Definisi Penilaian

    Menurut Septiasari, S., & Wardana, E. L. (2018:52) [8]menyatakan bahwa : “Penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu/kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukan pencapaian belajar siswa”.

    Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2017), kata penilaian mempunyai beberapa arti, diantaranya sebagai berikut :

    1. Proses, cara, perbuatan menilai.
    2. Seseorang atau komite yang mempunyai wewenang secara formal untuk menilai bawahannya di dalam ataupun di luar pekerjaan dan berhak menetapkan kebijakan selanjutnya terhadap karyawan itu.
    3. Atasan langsung yang secara individual menilai perilaku dan prestasi kerja bawahannya.
    4. Tim yang melakukan penilaian prestasi karyawan dan menetapkan kebijakan selanjutnya terhadap karyawan tersebut.
    5. Penentuan nilai dari suatu pekerjaan untuk menentukan skala gaji, syarat-syarat kenaikan pangkat, dan perangsang terhadap pekerjaan.

    Definisi Penguji

    Menurut Asrianda A.(2018:122) [9] berpendapat bahwa “Penguji adalah dosen yang kompeten dan ditunjuk oleh Ketua Program Studi untuk menguji kelayakan dan validitas objek Tugas Akhir yang dilakukan oleh mahasiswa”.

    Menurut Ian Septiana dkk (2016:44) [10]mengemukakan penguji adalah dosen yang bertugas menguji mahasiswa untuk mendeskripsikan secara jelas dan mempertanggung jawabkan tugas akhir sebelum memperoleh gelar sarjana. Penguji akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan tugas akhir yang diajukan mahasiswa.

    Berdasarkan penjelasan tentang penguji di atas dapat penulis simpulkan bahwa penguji merupakan dosen yang diberikan tugas dan tanggunjawab dalam menguji setiap mahasiswa yang telah melakukan penelitian dalam sidang komprehensif proposal untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya sebelum melanjutkan laporan Tesis.

    Definisi PESSTA+

    Menurut Untung Rahardja, dkk (2019:298) [1], berpendapat bahwa “PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) adalah sistem yang digunakan sebagai media submit validasi penilaian objektif sebagai persyaratan sidang skripsi yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Bukti SK Penilaian Sidang Proposal sudah tercantum didalam Surat Keputusan Direktur Raharja No.078 tentang Penilaian Sidang Proposal Pada PESSTA+ S2 di Universitas Raharja”.

    Menurut Indri Handayani (2016) [11], “Sistem PESSTA+ adalah sebuah sistem baru yang lahir di Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri”.

    Menurut Padeli (2018) [12], “PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) adalah sebuah sistem online berupa website mengenai validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja”.

    Berdasarkan penjelasan tentang penguji di atas dapat penulis simpulkan bahwa penguji merupakan dosen yang diberikan tugas dan tanggunjawab dalam menguji setiap mahasiswa yang telah melakukan penelitian dalam sidang komprehensif proposal untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya sebelum melanjutkan laporan Tesis.

    Keistimewaan PESSTA+

    PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi jurnal sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi jurnalnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung.

    Dengan hadirnya PESSTA+ maka ketentuan jurnal ilmiah yang diakui pada Universitas Raharja pun diterapkan kembali, karena sistem PESSTA+ hanya meloloskan jurnal yang diakui di Universitas Raharja.

    Logo PESSTA+

    Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi. Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan perusahaan kompetitor/pesaing.

    Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

    Gambar 2.1 Logo Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir Plus (PESSTA+)


    PESSTA+ terdiri dari 1 tangkai daun & 2 warna yaitu hijau tosca dan hijau tua Berikut penjelasan dari warna yang menjadi filosofi logo PESSTA+ :

    1. Filosofi warna Hijau tua

      Warna hijau tua melambangkan kebijaksanaan, layaknya PESSTA+ yang memiliki kebijaksanaan dalam peraturan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan persidangan.

    2. Filosofi warna hijau muda

      Hijau tua melambangkan ketenangan, fokus, dan juga rasa aman, seperti PESSTA+ yang berfokus kepada hal seputar sidang dan juga dapat memberikan rasa aman karena Sistem PESSTA+ hampir tidak ada celah bagi para “Hacker” yang usil.

    3. Filosofi setangkai daun

      Mbelambangkan bahwa PESSTA+ itu hidup dan berkembang layaknya sebuah daun yang dapat tumbuh dan berkembang, seperti Sistem PESSTA+ yang selalu dikembangkan.

    Tujuan PESSTA+

    Adapun tujuan dari PESSTA+ yaitu:

    1. Mempersingkat waktu Penguji Sidang Proposal dalam menginput nilai mahasiswa pascasarjana kedalam PESSTA+ secara online.

    2. Menerapkan Surat Keputusan Universitas Raharja No.2107 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Universitas Raharja.

    3. Dengan adanya sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal mahasiswa Pascasarjana akan membuat sistem PESSTA+ lebih terintegrasi dan optimal.

    Definisi Rinfo

    Menurut Rahardja (2014:104), [13], berpendapat bahwa Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja) “ Merupakan layanan komunikasi email yang disediakan oleh Universitas Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”.

    Menurut Aryani D, dkk (2017:47), [14], “Rinfo (Email Raharja.Info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan oleh Universitas Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja”.

    Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa Rinfo adalah sebuah Gmail (Email) yang dimiliki setiap Pribadi Raharja sebagai sarana komunikasi dalam memperoleh setiap informasi dan kegiatan yang berhubungan dengan info-info pada Pribadi Raharja.

    Gambar 2.2 Logo Rinfo

    Fitur Rinfo meliputi :

    1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh

    2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive

    3. Tanpa iklan

    4. Rinfo terintegrasi dengan 10 (TPi) Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

    Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan informasi-informasi terupdate yang ada di Universitas Raharja.

    Definisi Yii Framework

    Menurut Rahayu S., dkk (2015:52) [15],Yii merupakan salah satu dari sederetan PHP Framework yang bersifat open source. Berdasarkan situs resminya, Yii adalah Framework (kerangka kerja) PHP berbasis komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii juga menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama YII singkatan dari Yes It Is.

    Menurut Pasaribu, J. S. (2018:53)[16], Yii mengimplementasikan pola desain model- view- controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

    Dari pendapat para peneliti diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Yii framework adalah situs resmi kerangka kerja PHP berskala besar yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web.

    Gambar 2.3 Logo Yii Framework

    Definisi Flowchart

    Menurut Kusnady, D., & Siregar, A. (2018:10) [17],"Flowchart atau bagan alir adalah representasi grafik dari sistem yang mendeskripsikan relasi fisik diantara entitas–entitas intinya".

    Menurut Dharmayanti dalam Hamsyah, R., & Septian, S. (2018:14)[18], “Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program”.

    Dari definisi di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa Flowchart adalah suatu diagram dengan beberapa simbol tertentu yang menggambarkan urutan prosedur dalam bagan alir suatu program secara mendetail sehingga dapat membantu seorang programmer atau analist sebagai solusi dalam memecahkan suatu masalah.

    Definisi SDLC

    Menurut Mulyani S. (2017) [19],mengemukakan bahwa SDLC (Software Develophment Life Cycle) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem. SDLC sering diistilahkan prose air terjun (waterfall).

    Menurut Tristianto (2018 : 13) [20],mengemukakan bahwa Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) dengan memalui fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Dalam pengembangannya metode waterfall mempunyai beberapa tahapan yang runtut: requirement (analisis kebutuhan), design sistem (system design), Coding & Testing, Penerapan Program, pemeliharaan.

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Ayuliana dalam Astuti, P. (2018:188)[21], “Black Box Testing yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak”.

    Menurut Mustaqbal, M. S., dkk (2016:33)[22], “Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

    Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

    1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

    2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

    3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

    4. Kesalahan performansi (performance errors).
    5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Berdasarkan definisi diatas, maka penulis dapat simpulkan bahwa black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

    Definisi SWOT

    Menurut Seth dalam Santoso, S., & Firmansyah, A. (2019:132)[23], mengemukakan bahwa Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis: Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (ancaman dan ancaman); Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman) Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis.

    Menurut Kuswoyo, F., Minarsih, M. M., & Fathoni, A., (2018:3)[24], berpendapat bahwa Analisis SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam membantu menstrukturkan masalah, terutama dengan melakukan analisis atas lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam lingkungan internal dan eksternal ini pada dasarnya terdapat empat unsur yang selalu dimiliki dan dihadapi, yaitu secara internal memiliki sejumlah kekuatan-kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan (weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan dengan berbagai peluang - peluang (opportunities) dan ancaman-ancaman (threats).

    Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa suatu alat untuk menganalisis, mengidentifikasi, dan menyelesaikan masalah baik dari lingkungan internal maupun eksternal.

    Literature Review

    Menurut Tampubolon, N. A., & Hamta, F. (2019:48)[25],"Studi pustaka yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh landasan teori,guna mendukung data yang diperoleh selama penelitian. Dalam studi ini penulis memperoleh data dari berbagai sumber, dan mempelajari buku-buku untuk memperoleh data-data yang berkaitan".

    Menurut Rahardja, U., Yusup, M., & Astuti, E. (2014:210)[26], berpendapat bahwa “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan, Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

    Dengan adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

    Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu:

    Tabel 2.1 Literature Review

    PENULIS JUDUL PENELITIAN METODOLOGI HASIL
    Indri Handayani,Erick Febriyanto, dan Egi Wijatriana Bachri 2018 [27] Sistem Penilaian Pembimbing pada Pessta+ S2 Berbasis Yii Framework sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Metode Waterfall Penelitian ini menjelaskan sistem penilaian pembimbing saat ini masih semi manual yang hanya menggunakan Ms.Word dan juga Excel.Dari permasalahan itu maka perlu adanya perancangan pada penilaian pembimbing agar dapat diakses pada sistem PESSTA+ sehingga menjadi lebih sistematis, terorganisir, dapat diakses dimana saja secara online.
    Sudaryono, Indri Handayani, Yanti Nurmalasari 2018 [28] Penilaian Pembimbing Sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa Sidang Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi Metode Waterfall PPenelitian ini membahas tentang Sistem Penilaian Pembimbing masih menggunakan jaringan lokal sehingga hanya dapat diakses di kampus. Maka dari itu Sistem Penilaian Pembimbing di kembangkan untuk dapat diakses secara online sehingga dosen pembimbing dapat menginput nilai dimanapun dan kapanpun.
    Erick Febriyanto, Indri Handayani, Danang Suprayogi (2019)[29] Aplikasi Sistem Penilaian Penguji Berbasis YII Framework Sebagai Media Input Nilai Mahasiswa Sidang Tugas Akhir Dan Skripsi Pada Perguruan Tinggi Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah SWOT, Elisitasi dan Studi Pustaka Penelitian ini membahas sistem penilaian penguji saat ini memiliki permasalahan yaitu masih menggunakan jaringan lokal yang tentunya masih menggunakan kabel UTP sebagai connectornya. Dari permasalahan itu maka perlu adanya pengembangan pada penilaian penguji agar dapat diakses pada sistem PESSTA+ sehingga menjadi lebih sistematis, terorganisir, dapat diakses secara online. Pada pengembangan sistem penilaian penguji ini menggunakan metode analisis swot dan elisitasi. Dan menggunakan salah satu Framework PHP yaitu Yii Framework.
    Untung Rahardja, Indri Handayani, dan Bella Dhea Elinda (2019)[30] Viewboard Jadwal Sidang Mahasiswa Pada Sistem PESSTA+ Menggunakan YII Framework di Perguruan Tinggi Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Identifikasi Masalah, Perencanaan, Perancangan Prototype dan Review Prototype Penelitian ini mengulas tentang PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) sebagai Sidang skripsi adalah salah satu faktor penentu kelulusan seorang mahasiswa. Hasil penelitian pada penelitian kali ini yaitu berupa Viewboard Jadwal Sidang yang terdapat didalam website PESSTA+ berbasis Yii Framework yang dapat memudahkan mahasiswa dalam melihat jadwal sidang TA/Skripsi.
    Ernesto Panadero Jaclyn Broadbent, David Boud, dan Jason M. Lodge (2018)[31] Using formative assessment to influence self-and co-regulated learning: the role of evaluative judgement The coregulation mode Penelitian ini membahas konsep penilaian evaluatif yang telah mendapatkan perhatian sebagai pendekatan pedagogis untuk praktik penilaian formatif kelas. Pada penelitian ini mengaitkan penilaian evaluatif dengan dua model pembelajaran yang diatur sendiri (Zimmerman dan Winne) dan menyajikan model tentang efek pada peraturan pembelajaran bersama. Model-model tersebut membantu penelitian ini dalam memahami bagaimana siswa dapat diatur sendiri melalui pengembangan penilaian evaluatif mereka.
    Indri Handayani, Qurotul Aini, Priyatna Abdul A (2018)[32] Pemanfaatan Generate Penjadwalan Sidang Pada PESSTA+ Berbasis Yii Framework Di Perguruan Tinggi Definisi Masalah, Analisa kebutuhan, Perencanaan,Pembuatan prototype, Implementasi, Pengujian dan pemeliharaan Penelitian ini tentang sistem generate penjadwalan sidang TA/Skripsi pada perguruan tinggi merupakan sebuah sistem informasi yang berbasis Yii Framework dimana sistem dapat mempermudah penjadwalan secara efektif dan efisien . Mempermudah proses penjadwalan dan aplikasi penjadwalan nya berfungsi untuk mempercepat dan mempermudah penyampaian informasi jadwal sidang TA/Skripsi.
    Indri Handayani, Erick Febriyanto, Fina Andhara Khumaida (2018)[33] SSO (Single Sign On) Pada Sistem PESSTA+ berbasis Yii Framework di Perguruan Tinggi Penelitian ini menggunakan Metode Definisi Masalah, Analisa Kebutuhan, Perencanaan, Pembuatan Prototype, Implementasi, Pengujian dan Pemeliharaan Penelitian ini menjelaskan tentang suatu system SSO (Single Sign On) bisa meningkatkan keamanan dengan cara login menggunakan email yang sudah terdaftar maupun id dan password tertentu, Maka hasil penelitian yaitu dimana system SSO (Single Sign On) ini dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan. Pemanfaatan Sistem PESSTA+ pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan sebuah sistem informasi yang berbasis Yii Framework, di mana sistem adalah website sehingga mempermudah melakukan akses terhadap sistem jaringan internet. Dengan adanya jaringan internet sehingga penyampaian informasi dapat secara cepat. Hasil akhir dari penelitian ini berupa website yang mempermudah proses pada sistem PESSTA+ berfungsi untuk mempermudah login serta penyampaian informasi mengenai PO (Penilaian Objektif) yang terdapat pada sistem PESSTA+.
    Nia Kusuma Wardhani, dan Windu Gata (2016)[34] Implementasi Framework MTG dalam Pengembangan CRUD, Pembuatan Laporan, Grafik Model, dan Eksport Berkas Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP Penelitian ini menggunakan Metode Berorientasi objek dengan pola Mode View Controller (MVC). Pada penelitian ini terdapat berbagai macam kerangka kerja perangkat lunak (framework) yang ada belum memenuhi kebutuhan internal perusahaan MTG yang bergerak di bidang kecantikan sehingga tim pengembang internal mengembangkan kerangka kerja perangkat kerja MTG dengan metode pemrograman berorientasi objek dengan pola Mode View Controller (MVC).
    Gert Biesta 2015[35] How does a competent teacher become a good teacher? On judgement, wisdom and virtuosity in teaching and teacher education Metode yang digunakan adalah Metode Studi Pustaka Penelitian ini mencoba menjelaskan mengapa kita membutuhkan penilaian dalam pendidikan, di mana kita membutuhkan penilaian, dan penilaian seperti apa yang kita butuhkan dalam pendidikan. Pada penelitian ini juga menyarankan bahwa perbedaan antara guru yang kompeten dan yang baik terletak pada kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap tugas mengajar.
    Teguh Andriyanto, dan Rini Indriyanti 2017[36] Rancang Bangun Sistem Informasi Sidang Proposal Skripsi di Universitas Nusantara PGRI Kedir Metode Pengumpulan data, Analisis dan Perancangan Pada penelitian ini akan dirancang dan dibangun Sistem Informasi Manajemen Sidang Proposal Skripsi (SIMSPS) sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut diatas. Proses pendaftaran sampai dengan penilaian sidang proposal skripsi dapat dilakukan secara efektif dan efisien sehingga mempermudah dalam monitoring pelaksanaan sidang proposal skripsi. SIMSPS merupakan aplikasi berbasis web dibangun menggunakan bahasa pemrograman php dan database mysql. CodeIgniter, Javascript dengan framework JQuery, web server Apache dan MySQL untuk pengelolaan basis datanya. Tujuan dari pengembangan sistem informasi tersebut yaitu untuk membuat lebih efisien dalam pengelolaan pemberkasan, data penilaian tugas akhir pada tahap sidang hingga pendaftaran yudisium.


    Dari 10 (sepuluh) Studi Pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai pentingnya sebuah penilaian sidang yang bisa digunakan sebagai acuan untuk mengambil sebuah keputusan. Untuk memecahkan masalah ini maka perlu sebuah sistem penilaian sidang untuk memudahkan penguji dalam menginput nilai mahasiswa.


    BAB III

    TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

    Tujuan Penelitian

    Tujuan Penelitian ini bertujuan agar dapat dilaksanakan suatu penilaian. Oleh karena itu sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan.Tujuan dari penelitian merupakan suatu hal yang penting karena membuat suatu penelitian menjadi lebih terarah dan seperti yang diinginkan agar lebih efisien . Di bawah ini berikut 3 (tiga) tujuan dari penelitian yang penulis lakukan diantaranya :

    1. Untuk menciptakan sebuah sistem penilaian sidang yang efektif dan efisiensi, sehingga meminimalisir tenaga, biaya, dan waktu dalam proses berjalannya sidang, karna nilai yang diinput oleh dosen Penguji akan terinput secara otomatis dengan penggunaan sistem PESSTA+ S2 tanpa melakukan hitungan secara manual.
    2. Menerapkan sistem login melalui SSO (Single Sign On) dengan menggunakan Email Rinfo, sehingga Penilaian Penguji Sidang Proposal pada PESSTA+ S2 agar dapat diakses secara online dan mandiri.
    3. Menciptakan sebuah informasi dan hasil nilai sidang yang akurat, aman dan valid.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan penelitian. Dari penelitian ini, terdapat 3 manfaat penelitian yang dihasilkan dari penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :

    1. Dengan adanya sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal pada PESSTA+ S2, proses jalannya sidang menjadi lebih efektif dan efisien sehingga memudahkan dewan penguji untuk menginput nilai secara otomatis, sehingga terhindar dari kesalahan dalam menghitung hasil nilai sidang dan pemborosan kertas yang banyak.
    2. Dengan menerapkan sistem login melalui SSO (Single Sign On) dengan menggunakan Email Rinfo, sehingga Penilaian Penguji Sidang Proposal pada PESSTA+ S2 dapat diakses secara online dan mandiri oleh dewan Penguji.
    3. Universitas Raharja juga dimudahkan dengan adanya sistem PESSTA+ S2, karna sistem ini dinilai lebih aman, terpusat dan teroganisir, sehingga Mahasiswa Pascasarjana mendapat informasi hasil nilai sidang yang akurat dan valid.


    BAB IV

    METODE PENELITIAN


    Metode Penelitian

    Menurut Muhammad Khozin dan Nur Firei Mutmainah (2018:143) [37], "Metode Penelitian merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menjawab tujuan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti".

    Menurut Aini, Q., Rahardja, U., Moeins, A., dkk, (2018 : 28) [38], "Metode Penelitian adalah serangkaian tahapan-tahapan yang diterapkan oleh seorang peneliti dalam menyelesaikan suatu masalah".

    Pada penelitian ini terdapat beberapa metode penelitian yang diterapkan yaitu menggunakan Metode Analisis Permasalahan, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Sistem, Metode Perancangan Sistem, Metode Pengembangan Sistem, dan Metode Pengujian Sistem.

    Metode Pengumpulan Data

    Menurut Suherdi, R. A., Taufiq, R., Yanuardi, Y., & Permana, A. A. (2018:523) [39], “Metode pengumpulan data adalah metode yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data”.

    Dalam hal ini terdapat 3 tahap pengumpulan data yang diterapkan oleh peneliti yaitu : Observasi (Pengamatan), Wawancara, dan Studi Pustaka.

    Observasi (Pengamatan)

    Menurut Jenni Anggraeni, Patricia Dhiana Paramita dan Moh Mukeri Warso (2016:11) [40], “Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan oleh peneliti”.

    Pada penelitian ini melakukan pengamatan selama 6 (enam) bulan mulai dari bulan Juli 2018 sampai dengan Desember 2018 untuk mendapatkan suatu data dan informasi mengenai alur yang berjalan sehingga peneliti dapat menuangkan informasi yang akurat dalam hal membantu proses perancangan untuk penerapan Penilaian Penguji Sidang Proposal pada Sistem PESSTA+ S2.

    Wawancara

    Menurut Rahmawati, A., & Huda, A. (2018:28) [41], “Wawancara merupakan sebuah upaya didalam menggali informasi secara langsung dalam konteks komuikasi dua arah kepada satu orang ataupu kelompok, diharapkan dengan cara tersebut akan diperoleh hasil yang autentic karna langsung ke narasumbernya”.

    Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara (interview) kepada pihak-pihak terkait dengan cara berkomunikasi secara langsung untuk mengetahui informasi-informasi yang dibutuhka dan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak terkait yang ada pada Universitas Raharja yaitu dengan Bapak Dr.Ir. Sudaryono, M. Pd selaku Stakeholder dan juga Kepala Jurusan pada jenjang Pascasarjana.

    Gambar 4.1 Form Wawancara Stakeholder

    Studi Pustaka

    Menurut Rahardja, U., Yusup, M., & Astuti, E. (2014:210) [42], berpendapat bahwa “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan, Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

    Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan yakni mempelajari buku-buku, jurnal maupun artikel-artikel di internet yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

    Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan 10 (sepuluh) studi pustaka yang terdiri 8 (delapan) jurnal nasional dan 2 (dua) jurnal internasional agar lebih mudah dipahami.

    Metode Analisis Data

    Menurut Agung Kristanto dan Slamet Cahyo Widodo (2015:81) [43],"Analisis Data adalah analisis awalan untuk menentukan dan mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan diperbaiki, mulai dari layout, sistem yang berjalan hingga fasilitas yang ada untuk mengambil sebuah keputusan".

    Pada dasarnya metode analisis penting untuk sebuah penelitian karena hasil yang didapatkan dijadikan sebagai sebuah strategi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Analisis Data SWOT.

    Analisa SWOT yang Berjalan

    Menurut Basuki, R., Fathoni, A., & magdalena Minarsih, M. (2018:2) [44], "Analisis SWOT adalah bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Secara lebih jauh, analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang(opportunities), dan ancaman (threats)".

    Berikut ini tabel analisis SWOT sistem yang berjalan pada Penilaian Penguji Sidang Proposal PESSTA+ S2 yang terdapat di Universitas Raharja

    Tabel 4.1 Analisa SWOT yang Berjalan

    Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut adntara lain :

    1. Strategi S-O (Strength - Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.
    2. Strategi S-T (Strength - Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.
    3. Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.
    4. Strategi W-T (Weakness - Threats), digunakan untuk mencari kelemahan dan ancaman dari sebuah project.

    Tabel 4.2 Matriks SWOT yang Berjalan

    Metode Perancangan Sistem

    Menurut Triyono, dkk (2018:156) [45], "Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik".

    Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode perancangan sistem Flowchart untuk merancang sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal.

    Flowchart Sistem yang Berjalan

    Gambar 4.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan


    Dapat dijelaskan gambar 4.1 Flowchart sistem yang berjalan berjalan pada penilaian Penguji yang berjalan saat ini yaitu :

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada alur proses flowchart Penilaian Penguji yang berjalan.
    2. (empat) simbol proses yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk melakukan Penilaian Penguji yaitu masuk ke website mti.ilearning.me, pilih form Berita Acara Sidang dan catatan perbaikan yang akan diserahkan kepada dewan penguji dan penguji mengisi form.
    3. 3 (tiga) simbol input/output yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menginput atau menghasilkan data yaitu Print Form Berita acara sidang dan catatan perbaikan, sekretaris program studi menerima hasil nilai penguji dan di input kembali hasil nilai sidang proposal menggunakan Ms.Excel oleh sekretaris program studi.
    4. 1 (satu) simbol Dokumen yang menyatakan Tampilan yang dihasilkan yaitu Hasil Nilai.

    Metode Analisis Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Metode Analisis Permasalahan

    Tahap selanjutnya adalah peneliti melakukan analisis permasalahan yang ada dengan cara menentukan dan merumuskan permasalahan yang dihadapi pada saat proses penginputan penilaian sidang menggunakan kertas form penilaian biasa. Adapun rumusan permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Pada saat proses penilaian sidang Dosen Penguji masih menggunakan kertas form penilaian biasa yang di print melalui website mti.ilearning.me, penilaian tidak berjalan secara efisien dan efektif dikarnakan masih menggunakan banyak kertas, pemborosan waktu dan tenaga.
    2. Tidak tersedianya sistem yang bisa diakses secara online yang memudahkan proses berjalannya sidang proposal.
    3. Sekretaris program studi masih butuh ketelitian dan kehati-hatian dalam menginput dan menghitung nilai mahasiswa secara manual dengan menggunakan Ms.Excel.

    Analisa Batasan Alur

    Adapun batasan pada analisa alur yang dilakukan oleh penulis pada penelitian ini adalah untuk memudahkan para dosen penguji dan mahasiswa sidang dalam hal sidang Proposal, dengan penilaian secara lebih efektif dan efisien.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati hingga meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada alur yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

    1. Dengan adanya sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal pada PESSTA+ S2, dapat meminimalisir setiap kekurangan yang ada, pelaksanaan sidang jauh lebih efektif dan efisien sehingga dewan penguji lebih mudah untuk menginput nilai secara otomatis, sederhana dan teorganisir.
    2. Diharapkan dengan adanya sistem PESSTA+ mempermudah proses jalannya sidang dengan login melalui SSO (Single Sign On) melalui email Rinfo sehingga bisa diakses secara online.
    3. Sistem PESSTA+ memberikan informasi hasil nilai sidang yang akurat dan valid.

    Metode Pengembangan Sistem

    Menurut Harahap, E. P, dkk. (2017:1) [46], “Pengembangan sistem adalah suatu cara untuk memberikan inovasi terbaru pada Perguruan Tinggi dimana sistem yang dibuat harus berdasarkan apa yang dibutuhkan pada Pribadi Raharja”.

    Metode Pengembangan sistem pada penelitian kali ini adalah Metode Waterfall. Menurut Harahap, E. P, dkk. (2017:1) [47], "Model Waterfall adalah model SDLC (Software Development Life Cycle) yang paling sederhana. Model ini hanya cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah". Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut dengan model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support).

    Metode Waterfall yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

    Gambar 4.3 Model Waterfall

    Pada gambar 4.2 merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan menggunakan metode waterfall dalam mengembangkan sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal. Adapun langkah-langkah model Waterfall adalah sebagai berikut:

    1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Analysis)
    2. Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

    3. Desain (Design)
    4. Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu di dokumentasikan.

    5. Pembuatan Kode Program (Coding)
    6. Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

    7. Pengujian (Testing)
    8. Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

    9. Pendukung (support) atau pemeliharaan (Maintenance)
    10. Tidak menuntut kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi prose pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

    Metode Pengujian Sistem

    Menurut Muslidin,M. (2016) [48], “Pengujian sistem perangkat lunak (software testing) adalah bagian dari hidup siklus tersebut yang melibatkan verifikasi apakah setiap unit yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan sistem yang didefinisikan pada tahapan sebelumnya”.

    Metode Pengujian Sistem yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Black Box Testing. Menurut Tarmizi, R., Marjuki, A., & Lestari, L. (2019:37) [49], “Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box berdasarkan sistem penilaian penguji proposal PESSTA+ yaitu sebagai berikut:

    1. Login sistem PESSTA+ S2
    2. Tabel 4.3 Pengujian Login sistem PESSTA+ S2

      No Skenario Pengujian Tes Case Hasil yang diharapkan Hasil  Pengujian Kesimpulan
      1 Login menggunakan email Rinfo Sistem dapat melakukan login dengan menggunakan email Rinfo Valid
    3. Pengujian Menu Input PESSTA+ S2
    4. Tabel 4.4 Pengujian Menu Input PESSTA+ S2

      No Skenario Pengujian Tes Case Hasil yang diharapkan Hasil  Pengujian Kesimpulan
      2 Pengujian menu input nilai dengan mengisi field radio button dan field text untuk revisi Sistem dapat menampilkan status submit setelah dewan penguji melakukan input nilai Valid
    5. Pengujian Menu Sebelum Finalisasi Sidang Proposal PESSTA+ S2
    6. Tabel 4.5 Pengujian Menu Sebelum Finalisasi Sidang

      No Skenario Pengujian Tes Case Hasil yang diharapkan Hasil  Pengujian Kesimpulan
      3 Pengujian menu finalisasi sidang tanpa menunggu seluruh dewan penguji selesai melakukan input nilai Sistem akan menampilkan informasi bahwa finalisasi sidang dapat dilakukan setelah seluruh dewan penguji selesai menginput nilai. Valid
    7. Pengujian Finalisasi Sidang Proposal PESSTA+ S2
    8. Tabel 4.6 Pengujian Finalisasi Sidang Proposal

      No Skenario Pengujian Tes Case Hasil yang diharapkan Hasil  Pengujian Kesimpulan
      4 Pengujian menu finalisasi sidang setelah semua dewan penguji selesai melakukan input nilai Sistem akan menampilkan hasil setelah Ketua Penguji melakukan finalisasi sidang komprehensif. Valid

    BAB V

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Analisa Sistem Yang Diusulkan

    Metode Analisa SWOT

    Berikut adalah penjelasan mengenai analisis SWOT yang diusulkan untuk mengidentifikasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor internal dan Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threat).

    Berikut ini tabel analisis SWOT yang diusulkan pada sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal PESSTA+ S2 yang terdapat di Universitas Raharja :

    Tabel 5.1 Analisa SWOT yang diusulkan

    Berdasarkan identifikasi analisis SWOT yang dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas peluang yang ada menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman dengan (strategi S-T) dan dianalisis juga strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman dengan (strategi W-T). Berikut ini adalah matriks SWOT dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

    Tabel 5.2 Matriks SWOT yang diusulkan

    Perancangan Sistem yang diusulkan

    Flowchart Sistem yang Diusulkan

    Gambar 5.1 Flowchart Sistem PESSTA+ S2 yang diusulkan

    Dapat dijelaskan Gambar 5.1. sistem flowchart yang diusulkan pada sistem Penilaian Penguji Proposal PESSTA+ S2 diantaranya :

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart Penilain Penguji yang diusulkan.
    2. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi login SSO menggunakan Email Rinfo.
    3. 3 (tiga) simbol input/output yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menginput atau menghasilkan data yaitu pilih mahasiswa yang akan dinilai, kemudian total nilai dan terakhir print hasil sidang.
    4. 1 (satu) simbol proses yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan secara manual untuk menginput nilai sidang yaitu Pilih Expert Judgement.

    Implementasi

    Setelah dilakukan penelitian bahwa sistem penilaian Sidang Proposal Pascasarjana saat ini dinilai belum optimal, kurang efektif dan efisien dimana masih dilakukan pengecekan berkas sidang semi manual yang memakan banyak waktu, penggunaan kertas yang banyak, ketelitian dan kehati-hatian saat proses penilaian berlangsung. Dengan permasalahan tersebut maka dibuatlah sistem dan fitur mengenai sistem Penilaian Penguji Proposal pada PESSTA+ S2. PESSTA+ S2 (Penilaian Sidang Tesis Plus) adalah sistem informasi penilaian yang memberikan kemudahan terutama untuk dewan penguji dan peserta sidang agar pada saat pelaksanaan sidang dewan penguji dapat menginput nilai mahasiswa secara online melalui sebuah website pada saat pelaksanaan sidang. Sehingga sistem PESSTA+ S2 jauh lebih sistematis dan terorganisir.

    Gambar 5.2 Tampilan halaman awal website PESSTA+

    Gambar 5.2 merupakan tampilan halaman awal pada website PESSTA+ S2 yang berada di Universitas Raharja, halaman ini bisa diakses oleh dosen penguji pada saat pelaksanaan sidang.

    Gambar 5.3 Tampilan Login melalui SSO menggunakan Email Rinfo

    Gambar diatas merupakan Tampilan login, dimana Dosen Penguji dapat login Single Sign On (SSO) menggunakan email Rinfo yang bisa diakses secara online. Sehingga dewan penguji tidak lagi masuk menggunakan manual dengan username dan password yang dapat lupa sewaktu-waktu, dan dapat kapan dan dimanapun oleh dosen Penguji.

    5.4 Tampilan Daftar Mahasiswa Sidang

    Gambar 5.4 merupakan tampilan daftar nama Mahasiswa yang diuji oleh masing-masing Penguji. Dimana tampilan ini berisi Hari/Tanggal Pelaksanaan Sidang, Waktu Sidang, Ruang Sidang, Nim Mahasiswa, Nama Mahasiswa, Posisi Penguji, Sidang Proposal dan Laporan.

    Gambar 5.5 Tampilan Profil Mahasiswa Sidang

    Gambar 5.5 merupakan tampilan PESSTA+ Setelah penguji klik nim atau photo mahasiswa yang akan di sidang, maka munculah tampilan Profil mahasiswa sidang. Pada tampilan ini berisi informasi yang sangat komunikatif untuk dewan penguji. Tidak seperti penilaian sidang sebelumnya tidak terdapat informasi mengenai profil mahasiswa. Pada halaman Profil mahasiswa berisi daftar Dewan Penguji dari Ketua Penguji, Penguji 1 hingga Penguji 2 dengan menyertakan photo dan nama penguji tersebut. Selanjutnya terdapat informasi perihal nilai mahasiswa tersebut. Terdapat beberapa rincian seperti IPK terakhir, Nama, Nim. Dan terdapat informasi mahasiswa sidang seperti jurusan dan konsentrasi, jenjang, nama pembimbing 1 dan 2 selama Proposal, waktu sidang Proposal, Judul Penelitian, serta terdapat link Laporan Docs. Selanjutnya terdapat kalimat pembukaan yang dibacakan oleh Penguji 2 dan Ketua Penguji.

    Gambar 5.6 Tampilan Input Nilai Penguji Expert Judgement

    Pada gambar diatas terdapat 5 komponen penilaian untuk penilaiannya yaitu penguasaan sistem, penguasaan teori, keaktifan, kemampuan analisa, dan kemampuan rancangan yang masing-masing komponen memiliki jumlah nilai yang berbeda.

    Gambar 5.7 Tampilan Form Revisi

    Gambar diatas merupakan tampilan form Revisi terda yaitu terdapat 10 baris catatan untuk dewan penguji, yang dapat mencatat revisi mahasiswa yang sedang di sidang, jika mahasiswa terdapat kekurangan dalam penulisan laporan proposal atau project sistem yang dibuat.

    Gambar 5.8 Tampilan Finalisasi Sidang Proposal

    Gambar 5.8 merupakan tampilan finalisasi sidang dimana seluruh dewan penguji sudah melakukan penilaian sidang. Selanjutnya tugas ketua penguji untuk memfinalisasi untuk mengakhiri sidang. Apabila proses sidang sudah dilakukan finalisasi yang menandakan bahwa sidang sudah selesai dan dewan penguji tidak dapat melakukan perubahan terhadap nilai tersebut. Proses finalisasi adalah keputusan penentuan mahasiswa tersebut layak atau tidak layak untuk lulus sidang proposal.

    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada sistem PESSTA+ S2 pada Universitas Raharja, maka kesimpulannya bahwa: Pada proses Penilaian Penguji Sidang Proposal mahasiswa pascasarjana pada alur yang berjalan yang masih semi manual, dimana penguji harus mengisi form penilaian, sekprodi membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam menghitung dan menginput hasil nilai sidang, membutuhkan kertas yang banyak, pemborosan waktu dan tenaga, sehingga alur ini dikatakan belum efektif dan efisien, maka peneliti akan menambahkan fitur-fitur baru yaitu sistem penilaian penguji sidang proposal pada PESSTA+ S2, sehingga dengan penambahan fitur ini pada sistem PESSTA+ S2 dapat meminimalisir setiap kekurangan yang ada, dan proses jalannya sidang lebih mudah, cepat dan aman.

    Dengan menciptakan sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal dapat memperlancar proses jalannya sidang lebih efektif dan efisien serta memberikan kemudahan kepada dosen penguji dengan cara merubah sistem tersebut dari menggunakan sistem semi manual menjadi sistem online. Sistem penilaian penguji yang akan diterapkan pada sistem PESSTA+ S2 adalah sistem penilaian yang dapat diakses secara online dan diberikan kemudahan untuk login melalui SSO (Single Sign On) melalui Email Rinfo, dengan menghasilkan informasi hasil nilai sidang yang akurat dan valid.

    Saran

    Adapun saran yang diberikan penulis sebagai acuan untuk meningkatkan sistem tersebut sehingga pada penelitian selanjutnya dapat mengembangkan sistem ini lebih baik lagi. Sehingga kekurangan dan mungkin kesalahannya dapat diperbaiki. Berikut adalah beberapa saran dari penulis yaitu:

    1. Dapat menambahkan fitur baru seperti Viewboard pada sistem PESSTA+ S2 sehingga sistem ini lebih menarik, lebih bermanfaat dan dapat mengetahui hal-hal apa saja informasi mengenai hasil-hasil penilaian dari sidang.
    2. Melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada dosen-dosen khususnya dosen S2 mengenai tatacara penggunaan sistem PESSTA+ S2, sehingga dosen lebih mudah dalam menggunakan sistem ini.
    3. Menambahkan Router agar koneksi internet pada saat pelaksanaan sidang berjalan lancar, terhindar dari gangguan dan hambatan jaringan dan router ini dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar yang disebut dengan Internetwork.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Rahardja, U., Handayani, I., & Syoifana, Y. (2019). Penerapan Viewboard Status Validasi Berbasis Yii Framework Pada PESSTA+ Di Perguruan Tinggi. Creative Information Technology Journal, 4(4), 297-305.
    2. Harahap, F. H. (2019). PENERAPAN ALGORITMA TURBO BOOYERMOORE DALAM PENCARIAN REKAM MEDIS PASIEN PADA RS. BUNDA THAMRIN. Pelita Informatika: Informasi dan Informatika, 18(1), 58-61.
    3. JAELANI, A. R. (2018). PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) HYGIENE DAN SANITASI PADA KITCHEN DI HOTEL LOMBOK PLAZA & CONVENTION (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).
    4. Sihotang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
    5. Trianto, E. A., & Yulianeu, A. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN ABODEMEN DI UPTD PASAR RAJADESA. Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika (JUMANTAKA), 1(1).
    6. Ardani, N. M. (2017). NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDUDALAM PENEMPATAN PATUNG GANESHADI DESA MANISTUTU KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 1(2), 371-375
    7. Prasetyo, E. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Journal of Applied Accounting and Taxation, 2(2), 143-152.
    8. Septiasari, S., & Wardana, E. L. (2018). SUB SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA NILAI PESERTA DIDIK DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNG JAYA TASIKMALAYA. JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA (JUMIKA), 5(1).
    9. Asrianda, A. (2018). Penentuan Kualitas Sistem Informasi Tugas Akhir Menggunakan Metode McCall. JURNAL SISTEM INFORMASI, 2(2).
    10. Septiana, I., Irfan, M., Atmadja, A. R., & Subaeki, B. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Penentu Dosen Penguji Dan Pembimbing Tugas Akhir Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making dengan Simple Additive Weighting (Studi Kasus: Jurusan Teknik Informatika UIN SGD Bandung). Jurnal Online Informatika, 1(1), 43-50.
    11. Handayani, I., Aini, Q., & Oktaviani, F. (2016). Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah Dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(3), 177-190.
    12. Padeli, P., Febriyanto, E., & Supyaningsih, F. (2018). Penerapan Sistem Viewboard Penilaian Pembimbing Berbasis Yii Framework Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi. Syntax: Jurnal Informatika, 7(2), 64-76.
    13. Rahardja. Untung, Dewi. Meta Amalya, Prastiwi. Winiarti. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No.3, Mei 2014.
    14. Aryani, D., Aini, Q., & Novelia, T. (2017). PERANCANGAN PEN+ MENGGUNAKAN METODE YII FRAMEWORK PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA. SENSI Journal, 3(1), 46-61.
    15. Rahayu, S., Yusup, M., & Dewi, S. P. (2015). Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. CCIT Journal, 9(1), 51-59.
    16. Pasaribu, J. S. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN BERBASIS WEB DENGAN FRAMEWORK YII DI KLINIK SEHAT MARGASARI BANDUNG. JURNAL ELEKTRO-KOMPUTER-TEKNIK, 1(1), 46-63.
    17. Kusnady, D., & Siregar, A. (2018). Sistem Informasi Biaya Pendidikan (BPP) pada Politeknik Ganesha Medan Berbasis Web. Juripol, 1(1), 9-13.
    18. Hamsyah, R., & Septian, S. (2018). RANCANG BANGUN APLIKASI GO-BAN UNTUK MENCARI DAN MEMANGGIL TEKNISI TAMBAL BAN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
    19. Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Abdi Sistematika.
    20. Tristianto, C. (2018, July). Penggunaan metode waterfall untuk pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pembangunan pedesaan. In ESIT (Vol. 12, No. 1, pp. 8-22).
    21. Astuti, P. (2018). PENGGUNAAN METODE BLACK BOX TESTING (BOUNDARY VALUE ANALYSIS) PADA SISTEM AKADEMIK (SMA/SMK). Faktor Exacta, 11(2), 186-195.
    22. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
    23. Santoso, S., & Firmansyah, A. (2019). APLIKASI MONITORING RUMAH KOS BERBASIS ANDROID DI KOTA TANGERANG. Jurnal Maklumatika, 5(2)
    24. Kuswoyo, F., Minarsih, M. M., & Fathoni, A. (2018). ANALISIS STRATEGI BISNIS DENGAN SWOT PADA ANA FASHION. Journal of Management, 4(4).
    25. Tampubolon, N. A., & Hamta, F. (2019). PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada PT. Kita Jaya Sukses Batam). Measurement: Jurnal Akuntansi, 11(2).
    26. Rahardja, U., Yusup, M., & Astuti, E. (2014). Penerapan Sistem Integrated Raharja Multimedia E-Portfolio (IRME) Cv Online Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 7(2), 205-221.
    27. Febriyanto, E., Handayani, I., & Bachri, E. W. (2019). Sistem Penilaian Pembimbing pada Pessta+ S2 Berbasis Yii Framework sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi. SATIN-Sains dan Teknologi Informasi, 4(2), 17-23.
    28. Sudaryono, S., Handayani, I., & Nurmalasari, Y. (2018). Penilaian Pembimbing Sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa Sidang Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 3(1), 84-97.
    29. Febriyanto, E., Handayani, I., & Suprayogi, D. (2019). Aplikasi Sistem Penilaian Penguji Berbasis YII Framework Sebagai Media Input Nilai Mahasiswa Sidang Tugas Akhir Dan Skripsi Pada Perguruan Tinggi. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 10(2), 113-125.
    30. Rahardja, U., Handayani, I., & Elinda, B. D. (2019). Viewboard Jadwal Sidang Mahasiswa Pada Sistem PESSTA+ Menggunakan YII Framework di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 3(2), 235-245.
    31. Panadero, E., Broadbent, J., Boud, D., & Lodge, J. M. (2018). Using formative assessment to influence self-and co-regulated learning: the role of evaluative judgement. European Journal of Psychology of Education, 1-23.
    32. Handayani, I., Aini, Q., & Azis, P. A. (2018). Pemanfaatan Generate Penjadwalan Sidang Pada PESSTA+ Berbasis Yii Framework Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 1-13.
    33. Handayani, I., & Febriyanto, E. (2019). SSO (Single Sign On) Pada Sistem PESSTA+ berbasis Yii Framework di Perguruan Tinggi. SATIN-Sains dan Teknologi Informasi, 4(2), 71-75.
    34. Wardhani, N. K., & Gata, W. (2016, August). IMPLEMENTASI FRAMEWORK MTG DALAM PENGEMBANGAN CRUD, PEMBUATAN LAPORAN, GRAFIK MODEL DAN EKSPORT BERKAS MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP. In Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika
    35. Biesta, G. (2015). How does a competent teacher become a good teacher? On judgement, wisdom and virtuosity in teaching and teacher education. John Wiley & Sons.
    36. Andriyanto, T., & Indriati, R. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Sidang Proposal Skripsi di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Prosiding SNATIKA, 4, 69-73.
    37. Khozin, M., & Mutmainah, N. F. (2018). Kualitas Pelayanan Kesehatan Lansia di Kota Yogyakarta (Studi kasus pelayanan kesehatan pada Puskesmas Mantrijeron). Jurnal Manajemen Pelayanan Publik, 1(2), 143-155.
    38. Aini, Q., Rahardja, U., Moeins, A., & Wardani, A. M. (2018). Penerapan Data Market Query (DMQ) pada Sistem Penilaian Berbasis Yii Framework. InfoTekJar: Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan, 3(1), 26-31.
    39. Suherdi, R. A., Taufiq, R., Yanuardi, Y., & Permana, A. A. (2018). PENERAPAN METODE AHP DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBAGAN SUMBER DAYA MANUSIA KOTA TANGERANG.
    40. Anggraeni, J., Paramita, P. D., & Warso, M. M. (2016). Pengaruh Keanekaragaman Produk, Kualitas Pelayanan Dan Store Atmosphere Terhadap Dap Impulse Buying Di Butik Cassanova Semarang. Journal of Management, 2(2).
    41. Rahmawati, A., & Huda, A. (2018). IMPLEMENTASI SENAM PAGI DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SEKOLAH. Jurnal ORTOPEDAGOGIA, 4(1).
    42. Rahardja, U., Yusup, M., & Astuti, E. (2014). Penerapan Sistem Integrated Raharja Multimedia E-Portfolio (IRME) Cv Online Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 7(2), 205-221.
    43. Kristanto, A., & Widodo, S. C. (2015). Perancangan ulang alat perontok padi yang ergonomis untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kebersihan padi. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 14(1), 78-85
    44. Basuki, R., Fathoni, A., & magdalena Minarsih, M. (2018). PENGEMBANGAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI HONDA SEMARANG CENTER BERDASARKAN ANALISIS SWOT. Journal of Management, 4(4).
    45. Triyono, T., Safitri, R., & Gunawan, T. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF PADA SMK PANCAKARYA TANGERANG BERBASIS WEB. SENSI Journal, 4(2), 153-167.
    46. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Fresandy, G. (2017). Penerapan Sistem Autentikasi Sertifikat Sebagai Pengambil Keputusan Validasi Sertifikat Pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(1), 17-25.
    47. Hardiyanto, A., & Asep, E. H. R. S. (2019). PENERAPAN MODEL WATERFALL DAN UML DALAM RANCANG BANGUN PROGRAM PEMBELIAN BARANG BERORIENTASI OBJEK PADA PT. FUJITA INDONESIA. Jurnal Interkom, 13(4).
    48. Muslihudin, M. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi.
    49. Tarmizi, R., Marjuki, A., & Lestari, L. (2019). PENGGUNAAN APLIKASI PENDAFTARAN SISWA BARU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS PGRI BALARAJA BERBASIS WEBSITE. SENSI Journal, 5(1), 35-48.

Contributors

Anggiegrace